Manusia, Prilaku dan Lingkungan yang mempengaruhinya

22
A. Pendahuluan Manusia, Prlaku dan lingkungan yang mempengaruhinya itulah yang kami bahas didalam makalah kami ini tentang seluk beluk manusia sebagai makhluk yang memiliki dua unsur yaitu jasmani dan rohani sifat yang menarik dan kompeleks menarik untuk diteliti. Kajian tentang manusia ini yang terkait dengan dimensi Prilaku manusia melalalu lingkungan telah mendapat perhatian dunia barat atau dunia islam. Sehingga tidak mengherankan kajian ini sangat signifikat B. Pembahasan 1. Karakteristik Manusia Manusia sebagai makhluk yang terdiri dari dua unsur, yaitu di jasmani dan rohani(psiko fisik), selalu menarik untuk dibicarakan, sifatnya yang unik dan kompleks selalu menarik untuk diteliti. Kajian tntang manusia yang terkait dengan dimensi fisik atau jasmani telah banyak mendapat perhatian di dunia barat ataupun di dunia islam. Sehingga tidak mengherankan kajian ini sangat cepat dan sign ifikan. Berbeda dengan kajian tentang dimensi rohani (kejiwaan), di dunia barat kajiantentang jiwa kurang mendapatkan perhatian dari para sarjana 1

Transcript of Manusia, Prilaku dan Lingkungan yang mempengaruhinya

A. Pendahuluan

Manusia, Prlaku dan lingkungan yang

mempengaruhinya itulah yang kami bahas didalam makalah

kami ini tentang seluk beluk manusia sebagai makhluk

yang memiliki dua unsur yaitu jasmani dan rohani sifat

yang menarik dan kompeleks menarik untuk diteliti.

Kajian tentang manusia ini yang terkait dengan dimensi

Prilaku manusia melalalu lingkungan telah mendapat

perhatian dunia barat atau dunia islam. Sehingga tidak

mengherankan kajian ini sangat signifikat

B. Pembahasan

1. Karakteristik Manusia

Manusia sebagai makhluk yang terdiri dari dua

unsur, yaitu di jasmani dan rohani(psiko

fisik), selalu menarik untuk dibicarakan,

sifatnya yang unik dan kompleks selalu menarik

untuk diteliti. Kajian tntang manusia yang

terkait dengan dimensi fisik atau jasmani

telah banyak mendapat perhatian di dunia barat

ataupun di dunia islam. Sehingga tidak

mengherankan kajian ini sangat cepat dan sign

ifikan.

Berbeda dengan kajian tentang dimensi rohani

(kejiwaan), di dunia barat kajiantentang jiwa

kurang mendapatkan perhatian dari para sarjana

1

sehingga perkembnagannya kurang begitu

pesat.Hal ini disebebabkan oleh beberapa

faktor, diantaranya karena manusia secara

kejiwaan mempunyai faktor diantaranya karena

manusia secara kejiwaan mempunyai bawaan yang

berbeda-beda, perkembangan dan pertumbuhan

jiwa yang tidak sama. Terkait dengan

pembatasan pengetahuan tentang manusia itu,

kaum agamawan memberikan penjelasan bahwa

manusia adalah satu-satunya makhluk yang dalam

penciptaannya terdapat ruh ilahi. Hakikat

manusia terletak pada hidup kejiwaanya

(rohani-nya). ( Faizah & lalu 2009:40)

1. Konsep manusia Menurut psikologi.

Telah banyak aliran psikologi yang

melahirkan teori-teori tentang manusia,tapi

ada empat pendekatan yang doniminan :

a. Psikoanalis sebuah alran dalam psikologi

yang melukiskan manusia sebagai makhluk

yang di gerakan oleh ke inginan-

keinginan terpendam ( homo valens).

b. Behavorisme aliran dalam psikologi yang

memandang manusia sebagai makhluk yang

digerakan oleh lingkungan(homo

mechanicus)

2

c. Psikologi kognitif aliran psikologi yang

melihat manusia sebgai makhluk yang

aktif mengorganisasikan dan mengolah

stimuli yang diterimanya (homo sapines).

d. Psikologi humanistis, mengambarkan manusia

sebagai prilaku dalam merumuskan strategi

transak-sional dalam lingkunganya (homo

ludens). (Faizah,Lalu 2009:41)

2. . HAKIKAT MANUSIA

Dalam upaya menerangkan hakikat manusia itu

timbul berbagai pendapat dari para pemikir .

Pendapat-pendapat itu oleh David Schaneider

(1976)( dalam Abu Ahmaddi 2007: 39) di golongkan

sebagai berikut .

a. Manusia sebagai hewan.

Sebagai manusia mempunyai berbagai naruli

dasar yang mengendalikan dan mengerahkan

prilakunya agar dapat bertahan dari segala

ancaman, yaitu hubungan seks, makan, bertahan

diri, dan pertahanan kelompok terhadap

serangan dari luar.

Menurut sigmund Freud ada dua jenis naluri

atau insting, yaitu insing seksual ataupun

libido(untuk kelangsungan keturunan dan

3

kelangsungan jenis) dan insting ego (untuk

kelansungan hidup atau preservasi) misalnya

haus dan lapar

Tokoh lain juga mengemukakan tentang insting

adalah William Mc Dougall yang mengakui banyak

insting. Menurut Mc dougall, insting adalah

disposisi bawaan (bakat) yang mengarahkan

perhatian, perasaan dalam cara tertentu.

Arahan insting ini adalah tujuan prilaku..

tidak ada tujuan prilaku tujuan. Misal burung

membuat sarangnya tanpa diajari siapapun.

Tujuan membuat sarang tersebut adalah tujuan

insting atau naluri untuk melindungi anak-

anaknya agar jangan dimakan oleh hewan lain

b Manusia sebagai pencari keuntungan.

Doktirn bahwa manusia mengejar kesenangan dan

menghindar dari kesakitan, disebut Hedonisme.

Dalam abad 17-18 diktrn ini menjadi dasar dari

analisis pisikoligi karna pengaruh paham

Epicurean. Kettika terjadi revolusi industri

di Eropa, kecenderungan ini di perkuat karena

bisnis mulai mencari keuntungan untuk dirinya

4

sendiri atau keluarga, atau sekelompok kecil

sendiri bukan kepentingan untuk seluruh umat.

Thibaut dan kelly adalah peneliti

psikologi yang mengembangkan teori tentang

hukum ekonomi dalam psikologi. Teori yang

dinamakannya teori timbal balik (excehsnge

theory) menjelaskan adanya prinsip untung-rugi

(rewerd-cost ratio) dalam interaksi antar

manusia.

c. Manusia sebagai salah satu unsur dalam

lingkungan fisika.

Beberapa teoretikus mulai tidak tertarik

pada sumber motivasi , tetapi lebih bermanfaat

untuk mempelajari perwujutan motivasi itu

dalam bentuk prilaku fisik. Gejala ini terjadi

akibat pengaruh dari ahli fisika Galileo dan

Newton terhadap Thomas hobbes. Menurut

pandangan ini, setiap gerak tubuh manusia

merupakan refelksi dari operasi gabungan

berbagai daya yang ada dilapangan. Jadi analog

dengan jatuhnya sebuah bola yang merupakan

hasi daya tarik bumi. Dengan demikian,

motivasi menurut Hobbes adalah derakan

miniatur didalam tubuh. Model newton ini

digunakan untuk menerangkan hubungan manusia.

5

Misal anak yang meraih kue disebabkan karena

kue itu mempunyai daya tarik yang kuat bagi si

anak.

d. Manusia sebagai ilmuan

Pandangan lain perpendapat bahwa manusia

cendrung ingin mengerti lingkungan fisik dan

sosialnya. Selain itu ia ingin mengontrol

lingungkungannya. Jadi manusia cendrung

berpikir sebab akibat dan cendrung mengolong-

golongkan segala sesuatu (baik,buruk,benar-

salah,dan sebagainya) sebagaimana layaknya

seorang ilmuan. Pandangan bahwa manusia itu

bagaikan ilmuan di kemukan, antara lain oleh

aliran psikolgi kognitif. Psikologi kognitif

adalah bahwa manusia ingin mengerti lingkungan

dalam keadaan yang dapat diramalkan dan jika

dapat di kendalikan. Jika keadaan dapat

mengerti, diramalkan, atau dikendalikan akan

timbul keadaan yang disebut ‘disonansi

kognitif’’. Misal, jika seorang melihat

oranglain membawa payung dan basah kuyup

padahal hari cerah, atau seorang ibu membeli

sebuah tas yang cantik tetapi suaminya di

rumah mencelah, timbulah keadaan disonan itu.

( Abu ahmdi 2007:39-42)

6

3.. PRILAKU MANUSIA

a. Pegertian prilaku

Menurut Soekidjo Notoatmojo (dalam Herri & Namora

2010:27) Prilaku adalah totalitas dari penghayatan

dan aktivitas yang memengaruhi perhatian,

pengamatan, pikiran , daya ingat dan fantasi

seseorang. Meskipun prilaku adalah totalitas

respons juga sangat tergantung pada karakteristik

sesorang.

Maka secara umum disimpulkan bahwa prilaku

adalah totalistas dari penghayatan dan reaksi

seseorang yang langsung terlihat atau yang tida

tampak.

b. Aspek-aspek prilaku.

1). Pengamatan

Pengamatan adalah pengenalan objek dengan

cara melihat, mendengar, meraba,membau,dan

mengecap. Aspek-aspek dari pengamatan adalah :

7

(a) Penglihatan adalah pengenalan objek luar

melalui simbolis kedalam simbol, lambang,

atau warna yang memberika arti, kesan atau

watak.

(b) Pendengaran adalah proses penerimaan

suara dan sebenarnya yang didengar adalah

suara sebagai suatu makna arti.

(c) Penciuman(pembauan) adalah proses

pengenalan objek-objek luar melalui indra

penciuman yang pada akhrinya dapat

membentuk prilaku sesorang.

(d) Pengecapan adalah proses pengenal objek-

objek luar melalui alati ndra pengecapan,

seperti rasa asam, manis,asin ataupun

pahit.

(e) Rasangan indra kulit, adalah proses

pengenalan objek-objek luar melalui

rangsangan indra kulit berhubungan dengan

indra rasa sakit (pain), peradaban

(pressure),rasa panas, dan dingin.

a. Perhatian

Sokidjo Notoatmodjo(dalam Herri & Namora

2007:28) mengatakan bahwa perhatian adalah

kondisi pemusatan energi psikis yang tertuju

8

kepada objek yang dianggap sebagai kesadaran

seseorang dalam aktivitas.

(a) Berdasarkan objeknya, adalah perhatian yang

timbul akibat luas tidaknya objek yang

berhubungan dengan perhatiannya. Perhatian

berdasarkan objek dibedakan menjadi perhatian

terpencar dan perhatian terpusat.

(b) Berdasarkan intensitas, adalah banyak atau

tidaknya kesadaran melakukan kegiatan dengan

intensitas atau tanpa intensitas. Apabila

semakin banyak kesadaran terhadap kegiatan,

maka semakin intensif perhatian.

(c) Berdasarkan timbulnya, Terdiri dari perhatian

spontan dan perhatian disengaja. Perhatian

spontan adalah perhatian yang timbul tanpa

diinginkan individu. Perhatian sengaja adalah

usaha usaha untuk perhatian.

(d) Berdasarkan daya tariknya, berdasarkan segi

objek yang selalu menjadi perhatian adalah

objek yang menarik, baru, asing, dan menonjol.

Manusia selalu mencari hal-hal baru, aneh, dan

menarik pembicaraan.

b.Fantasi

Fantasi adalah kemampuan untuk

membentuk tanggapan yang telah ada. Namun tidak

9

selamanya tanggapan baru selalu sama dengan

tanggapan sebelumnya. Misalnya, melalui fantasi

seorang ibu menemukan metode perawatan bayi.

Relefansi antara fantasi dan kehidupan

manusia sehari-hari adalah:

(a) Dengan fantasi orang dapat melepaskan

diri dari ruangan atau waktu sehingga orang

dapat memahami apa yang terjadi ditempat

lain dan pada waktu yang berbeda pula.

(b) Dengan fantasi orang dapat menempatkan

diri dalam kehidupan pribadi orang lain

sehingga dia dapat memahami orang lain,

budaya atau masalah kemanusiaan.

(c) Dengan fantasi orang dapat melepaskan

diri dari kesukaran yang dihadapi dan

melupakan hal-hal yang tak menyenangkan di

masa lalu.

(d) Dengan fantasi orang dapat menciptakan

sesuatu yang ingin dikejar dan berusaha

mencapainya.

c.Ingatan (memory)

Jika seseorang tidak dapat megingat apa pun

mengenai pengalamannya berarti tidak dapat belajar

apa pun meskipun hanya sebatas percakapan yang

sangat sederhana. Untuk berkomunikasi manusia

10

selalu mengingat pikiran-pikiran yang akan

diungkapkan guna memunculkan setiap pikiran baru.

d.Tanggapan

Tanggapan adalah gmbaran dari hasil suatu

penglihatan, sedangkan pendengaran dan penciuman

adalah aspek yang tinggal didalam ingatan.

Misalnya, ibu hamil terhadap pentingnya

pemeriksaan rutin kehamilan hasil tanggapan adalah

rasa bahagia. Suatu tanggapan berhubungan dengan

kuantitas, kualitas, dinamika, dan kualitas dan

kapasitas tanggapan.

e.Berfikir

Berfikir adalah aktivits idelialistis

menggunakan simbol-simbol dalam memecahkan masalah

berupa deretan ide dan bentuk bicara, Melalui

berfikir orang selalu meletakkan hubungan antara

pengertian dan logika berfikir artinya, melalui

berfikir orang mampu memberikan pengertian, asumsi

dan menarik kesimpulan.(Herri & namora 2010 :28-

31)

3. Faktor-faktor yang memengaruhi prilaku

(a) Emosi

11

Perubahan perilaku manusia juga dapat timbul

akibat kondisi emosi. Emosi adalah reaksi

kompleks yang berhubungan dengan kegiatan atau

perubahan-perubahan secara mendalam dan hasil

pengalaman dari rangsangan eksternal dan keadaan

fisiologis. Dengan emosi seseorang terangsang

untuk memahami objek atau perubahan yang

disadari sehingga memungkinkannya mengubah sifat

atau perilakunya.

(b) Presepsi

Prsepsi Adalah pengaaman-pengalaman yang

dihasilkan melalui indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, dan sebagainya. Melalui

persepsi seseorag mampu untuk mengetahui atau

mengenal objek melalui alat penginderaan.

(c) Motivasi

Motivasi diartikan sebagai dorongan untuk

bertindak guna mencapai suatu tujuan tertentu.

Hasil motivasi akan diwujudkan dalam pembentukan

perilakunya, karena dengan motivasi individu

terdorong memenuhi kebutuhan fisiologis,

fsikologis dan sosial.

(d) Belajar

Rita El. Adkinson, dkk. Mengatakan bahwa belajar

adalah sala satu dasar memahami prilaku

manusia,karena belajar berkaitan dengan

12

kematangan dan perkembangan fisik, emosi,

motivasi, perilaku sosial dan kepribadian.

Melalui belajar orang mampu mengubah perilaku

dari perilaku sebelumnya dan menampilkan

kemampuan sesuai kebutuhannya.

(e) Intelegensi

Ebing Haus, dkk. Mengatakan intelegensi

adalah kemampuan dalam membuat kombinasi,

berfikir abstrak, atau pun kemampuan yang

menentukan kemungkinan dalam perjuangan

hidup. (sarlito 2002:51)

4. FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PRILAKU

Faktor endogen ialah faktor atau sifat yang

dibawa oleh individu sejak dalam kandungan hingga

kelahiran. Jadi, faktor endogen merupakan faktor

keturunan atau faktor pembawaan. Oleh karena

individu itu terjadi dari bertemunya ovum dari ibu

dan sperma dari ayah maka tidaklah mengherankan

kalau faktor endogen yang dibawa oleh individu itu

mempunyai sifat-sifat seperti orang tuanya.

Tetapi seperti telah dikemukakan di muka faktor

endogen dalam perkembangan selanjutnya dipengaruhi

13

oleh faktopr eksogen. Apa saja faktor-faktor endogen

ini? Kenyataan menunjukkan bahwa sewaktu individu

dilahirkan telah ada sifat-sifat yang tertentu

terutama sifat-sifat yang berhubungan dengan faktor-

faktor kejasmanian, misalnya bagaimana kulitnya

putih, hitam ataui coklat, bagaimana keadaan

rambutnya, pirang, dan sebagainya. Sifat-sifat ini

merupakan sifat-sifat yang nereka dapatkan karena

faktor keturunan, seperti yang dikenal dengan hukum

Mendel.

Faktor prilaku yang berhubungan dengan keadaan

jasmani pada umumnya tidak dapat diubah. Bagaimana

besar keinginan orang untuk mempunyai warna kulit

yang putih, bersih, hal ini tidak mungkin kalau

karena faktor keturunan kulitnya warna cokelat,

demikian pula halnya dengan yang lain-lain.

Disamping itu individu juga mempunyai sifat-sifat

pembawaan sifat psikologik yang erat hubungannya

dengan keadaan jasmani, yaitu temperamen. Temperamen

merupakan sifat-sifat seseorang yang erat hubungannya

dengan struktur kejasmanian seseorang, yaitu yang

berhubungan dengan fungsi-fungsi fisiologik seperti

darah, kelenjar-kelenjar, cairan-cairan lain, yang

terdapat dalam diri manusia. (Abdu ahmadi 2009:193)

14

Menurut Hyocrates dan Galenus (didalam Abu ahmadi

2009: 193 ), yang menghubungkan sifat-sifat

kejasmanian (sstruktur kejasmanian)dengan sifat

psikologik dari individu yang bersangkutan.

Sehubungan dengan hal ini ada beberapa tipe

temperamen dari manusia, yaitu “sanguinicus,

flegmaticus, cholericus, melancholicus”. Temperamen

adalah berbeda dengan karakter atau watak, yang

kadang-kadang kedua pengertian itu dipersamakan satu

dengan yang lain. Karakter atau watak yaitu merupakan

keseluruhan dari sifat seseorang yang nampak dalam

perbuatannya sehari-hari, sebagai hasil pembawaan

maupun lingkungan. Temperamen pada umumnya bersifat

tidak konstan, dapat berubah-ubah sesuai dengan

pengaruh lingkungan. Seperti apa yang dikemukakan

oleh Ki Hajar Dewantoro, bahwa pada individu ada

bagian yang dpaat berubah dan ada yang tidak dapat

diubah. Yang tidak dapat diubah inilah yang bersifat

konstan yaitu yang berhubungan dengan temperamen.

Selain individu mempunyai prilaku dan pembawaan

yang berhubungan dengan sifat-sifat kejasmanian dan

temperamen, maka individu masih mempunyai sifat-

sifat pembawaan yang berupa bakat. Bakat bukanlah

merupakan satu-satunya faktor yang dibawa individu

sewaktu dilahirkan. Bakat merupakan potensi yang

berisi kemungkinan-kemungkinan untuk berkembang ke

15

suatu arah. Bakat bukanlah sesuatu yang telah

terjadi, yang telah terbentuk pada waktu individu

dilahirkan, tetapi baru merupakan potensi saja.

Agar potensi ini menjadi aktualisasi dibutuhkan

kesempatan untuk dapat mengaktualisasikan bakat-

bakat tersebut. Karena itu, untuk dapat

beraktualisasi karena kesempatan tidak atau kurang

memungkinkan. Untuk mengaktualisasikan bakat

diperlukan lingkungan yang baik, yang mendukung, di

sinilah letak peranan lingkungan dalam perkembangan

individu. Karena itu, langkah yang baik ialah

memberi kesempatan untuk mengembangkan bakat sebaik-

baiknya. Untuk dapat mengetahui bakat seseorang

umumnya digunakan tes bakat (aptitude test) seperti

telah dipaparkan di muka.

Sekalipun pengaruh lingkungan tidak bersifat

memaksa, namun tidak dapat diingkari bahwa peranan

lingkungan cukup besar dalam perkembangan individu.

Lingkungan ini secara garis besar dapat dibedakan:

a.Lingkungan fisik, yaitu lingkungan yang berupa

alam, misalnya keadaan tanah, keadaan musim, dsb.

Lingkungan alam yang berbeda akan memberikan

pengaruh yang berbeda pula pada individu. Misalnya

daerah pegunungan akan memberikan pengaruh yang

16

lain bila dibandingkan dengan daerah pantai.

Daerah yang mempunyai musim dingin akan memberikan

pengaruh yang berbeda dengan daerah yang mempunyai

musim panas.

b.Lingkungan sosial, yaitu merupakan lingkungan

masyarakat dimana dalam lingkungan masyarakat ini

ada interaksi individu satu dengan individu

lainnya. Keadaan individupun akan memberikan

pengaruh tertentu terhadap perkembangan individu.

Lingkungan sosial ini biasanya dibedakan menjadi:

(1). Lingkungan sosial primer, yaitu lingkungan

dimana terdpaat hubungan yang erat antara

anggota satu dengan anggota yang lainnya,

anggota satu dengan yang lain saling kenal

dengan baik. Oleh karena di antara anggota

telah ada hubungan yang erat maka sudah tentu

pengaruh dari lingkungan sosial ini akan lebih

mendalam bila dibandingkan dengan lingkungan

sosial yang hubungannya tidak erat

.

(2)Lingkungan sosial sekunder, yaitu lingkungan

sosial yang berhubungan dengan anggotanya agak

longgar. Pada umumnya antara anggota satu

dengan anggota lainnya tidak saling mengenal.

Karena itu, pengaruh lingkungan sosial sekunder

17

akan kurang mendalam bila dibandingkan dengan

pengaruh lingkungan sosial primer.

Pengaruh lingkungan sosial, baik primer maupun

sekunder sangat kompleks dalam perkembangan

individu, hal ini secara mendalam dibicarakan

tersendiri dalam psikologi sosial.

Hubungan individu dengan lingkungannya ternyata

tidak hanya berjalan sebelah, dalam arti hanya

lingkungan saja yang mempunyai pengaruh terhadap

individu. Hubungan antara individu dengan

lingkungannya terdapat hubungan yang saling

timbal-balik, yaitu lingkungan dapat mempengaruhi

individu, tetapi sebaliknya individu juga dapat

mempengaruhi lingkungan.

Bagaimana sikap individu terhadap lingkungan

dapat dikemukakan sebagai berikut:

a. Individu menolak atau menentang lingkungan.

Dalam keadaan ini lingkungan tidak sesuai

dengan yang ada dalam diri individu. Dalam

keadaan yang tidak sesuai ini individu dapat

memberikan bentuk atau perubahan lingkungan

seperti yang dikehendaki oleh individu yang

bersangkutan. Misalnya, akibat banjir sebagian

18

jalan terputus. Untuk mengatasi ini dibuat

tanggul untuk melawan pengaruh dari lingkungan

itu, sehinggaorang tidak menerima begitu saja.

Dalam kehidupan bermasyarakat kadang-kadang

orang tidak cocok dengan norma-norma dalam sesuatu

masyarakat. Orang dapat berusaha untuk dapat

mengubah norma yang tidak baik itu menjadi norma

yang baik. Jadi, individu secara aktif memberikan

pengaruh terhadap lingkungannya.

1. Individu menerima lingkungan.

Dalam hal ini keadaan sesuai atau sejalan dengan yang

ada dalam diri individu. Dengan demikian, individu akan

menerima lingkungan itu.

2. Individu bersikap netral.

Dalam hal ini individu tidak menerima tetapi juga

tidak menolak. Individu dalam keadaan “status quo”

terhadap lingkungan. (Abu ahmadi 2009:195)

19

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Lingkungan sangat mempengaruhi Prilaku

Manusia, dan manusia bersifat dua unsur yaitu

jasmani dan rohani.

2. Hakikat manusia meliputi :

a. Manusia sebagai hewan

b. Manusia sebagai pencari keuntungan

c. Manusia sebagai salah satu unur dalam

lingkungan fisika

d. Manusia sebagai imuan

3. Menurut Soekidjo Notoatmojo (dalam Herri &

Namora 2010:27) Prilaku adalah totalitas dari

20

penghayatan dan aktivitas yang memengaruhi

perhatian, pengamatan, pikiran , daya ingat

dan fantasi seseorang. Meskipun prilaku

adalah totalitas respons juga sangat

tergantung pada karakteristik sesorang.

4. Menurut Hyocrates dan Galenus (didalam Abu

ahmadi 2009: 193 ), yang menghubungkan sifat-

sifat kejasmanian (sstruktur

kejasmanian)dengan sifat psikologik dari

individu yang bersangkutan.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

1.Faizah, S.Ag dan H. Lalu Muchin Lc, MA, Psikolgi

Dakwah, 2009

2. Drs. Abi ahmaddi, Psikologi Sosial, 2007

21

3. Herri pieter dan Drs Namora lumunggga lubis, Msc,

Pengatar Psikologi dan Keperawatan, 2010

4. Sarlito wariawan sarwono, psikologi sosial, 2002

5. Drs Abu Ahmadi, Psikolgi Sosial, 2009

22