LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AKHLAK MANUSIA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

37
LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AKHLAK MANUSIA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA Oleh : Kelas F Kelompok 4 Adi Juniar H 200110140197 Fazri Shodiq S 200110140198 Agung Permana 200110140287 Agnes Melati 200110140202 Roselia 200110140302

Transcript of LAPORAN TUGAS KELOMPOK PENDIDIKAN AGAMA ISLAM AKHLAK MANUSIA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

LAPORAN TUGAS KELOMPOK

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

AKHLAK MANUSIA TERHADAP TUHAN YANG MAHA ESA

Oleh :

Kelas F

Kelompok 4

Adi Juniar H 200110140197

Fazri Shodiq S 200110140198

Agung Permana 200110140287

Agnes Melati 200110140202

Roselia 200110140302

FAKULTAS

ILMU PETERNAKAN

2014/2015

2

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang

Maha Esa karena atas berkah petunjuk dan karunia nikmat

jasmani, penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam

bentuk makalah ini.Penulis ucapkan terimakasih kepada dosen

pengajar dan dosen pembimbing, serta ucapan terimakasih

kepada seluruh komponen yang telah membantu dalam proses

penyusunan makalah.

Makalah pendidikan agama islam ini membahas tentang

“Akhlak Manusia terhadap Tuhan Yang Maha Esa” yang

dipaparkan secara rinci dan jelas mengenai aspek berbagai

akhlak manusia terhadap Allah SWT diantaranya tindakan

berfikir, dzikir dan doa, istighfar, dan taubat. Semoga

makalah ini dapat berguna bagi seluruh civitas akademika

Unpad sebagai referensi yang bias dimanfaatkan sebaik

mungkin.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari

sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan adanya

kritik dan saran yang membangun untuk memperbaiki pembuatan

makalah selanjutnya. Atas segala kekurangan dan kesalahan

i

yang ada dalam penulisan makalah ini, penulis mohon maaf

yang sebesar-besarnya.

Sumedang, 22 September 2014

Penyusun

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................iDAFTAR ISI....................................................ii

1. LATAR BELAKANG..............................................12. RUMUSAN MASALAH.............................................2

3. TUJUAN PEMBAHASAN...........................................34. LANDASAN TEORI..............................................4

5. PEMBAHASAN..................................................55.1 TINDAKAN BERPIKIR........................................5

5.2 DZIKIR DAN DOA...........................................85.3 ISTIGHFAR...............................................13

5.4 TAUBAT..................................................206. KESIMPULAN.................................................23

DAFTAR PUSTAKA...............................................iii

iii

1. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling

sempurna. Manusia diberi akal sekaligus hawa nafsu yang

masing-masing memiliki tujuan tertentu. Berbeda dengan

hewan, manusia mempunyai pengembangan pola naluri berpikir,

norma dan etika, dan hasrat keingintahuan. Tapi saat ini

manusia zaman sekarang bisa disebut “lebih rendah terhadap

hewan”. Hal ini dikarenakan lupanya manusia terhadap

agamanya. Hawa nafsu yang mengalahkan akal manusia itu

sendiri.

Islam merupakan agama yang berakhlak. Ini dapat dilihat

bahwa akhlak merupakan salah satu perhatian terpenting

dalam agama. Khususnya akhlak manusia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

Berbicara masalah akhlak manusia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa, tidak terlepas dengan tujuan pendidikan agama

Islam di perguruan tinggi. Menjadikan mahasiswa yang taqwa

dan taat beragama untuk kedepannya, serta tidak lupa tugas

dasarnya sebagai manusia. Yakni menjadi khalifah di Bumi,

mengabdi, dan beribadah kepada Allah SWT.

Sebagai manusia yang senantiasa taat dan mengabdi

kepada Tuhan. Manusia harus berakhlak baik kepada Tuhan.

Banyak sekali contoh akhlak baik terhadap Tuhan. Yang kami

1

bahas dalam makalah ini adalah akhlak tindakan berpikir,

dzikir dan doa, istigfar, dan taubat.

Akhlak-akhlak tersebut yang kami jadikan pembahasan

dalam makalah ini karena mengingat zaman sekarang telah

banyak manusia yang lupa diri dan tuhannya, mementingkan

hawa nafsu, merusak diri maupun lingkungan sekitarnya.

Sehingga tak heran mengapa manusia zaman sekarang bisa

dibilang mirip hewan bahkan lebih rendah daripada hewan.

2

2. RUMUSAN MASALAH

Apa saja contoh akhlak manusia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa?

Apa tujuan dari akhlak manusia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa?

Apa yang dimaksud tindakan berpikir?

Apa keutamaan dari tindakan berpikir?

Apa yang dimaksud dzikir dan doa?

Apa keutamaan dari dzikir dan doa?

Apa yang dimaksud istighfar?

Apa keutamaan dari istighfar?

Apa yang dimaksud taubat?

Apa keutamaan dari taubat?

3

3. TUJUAN PEMBAHASAN

Mengetahui contoh akhlak manusia terhadap Tuhan Yang

Maha Esa.

Mengetahui tujuan dari akhlak manusia terhadap Tuhan

Yang Maha Esa.

Memahami arti maksud tindakan berpikir.

Mengetahui keutamaan dari tindakan berpikir.

Memahami arti maksud dzikir dan doa.

Mengetahui keutamaan dari dzikir dan doa.

Memahami arti maksud istighfar.

Mengetahui keutamaan dari istighfar.

Memahami arti maksud taubat.

Mengetahui keutamaan dari taubat.

4

4. LANDASAN TEORI

a. Akhlak menurut bahasa

Akhlak berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata

“khuluq” ( لوق� secara bahasa kata ini memiliki arti ( خ��perangai atau yang mencakup diantaranya: sikap, perilaku, sopan, tabi’at, etika, karakter, kepribadian, moral dan lain-lain. Timbang”. Sedangkan menurut Mukhtar Ash Shihah akhlak adalah berarti watak. Sedangkan menurut Al Firuzabadi akhlak adalah watak, tabi’at, keberanian, dan agama. (Kamus Al Muhith)

b. Akhlak terhadap Tuhan Yang Maha Esa

Akhlak terhadap tuhan yang maha esa berarti perilaku, tabi’at, etika, karakter terhadap Sang Pencipta. Aplikasi akhlak terhadap tuhan yang maha esa meliputi tindakan berpikir, dzikir, doa, ucapan istighfar, dan taubat.

c. Akhlak terhadap Allah SWT

Menurut Kahar Masyhur akhlak kepada Allah dapat diartikansebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya dilakukan olehmanusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik.Sehingga akhlak kepada Allah dapat diartikan Segala sikapatau perbuatan manusia yang dilakukan tanpa dengan berfikirlagi (spontan) yang memang seharusnya ada pada diri manusia(sebagai hamba) kepada Allah SWT. (sebagai Kholiq).

5

5. PEMBAHASAN

5.1 TINDAKAN BERPIKIR

Dalam ajaran agama, orang-orang yang berpikir dan

berakal adalah orang yang meyakini setiap bagian dari

alam sebagai tanda keberadaan Tuhan dan bersedia

memikirkan hikmah dari setiap penciptaan. Mereka

memiliki keyakinan seperti ini dan selaras dengan firman

Allah dalam surat al-An'am ayat 59.

yang artinya " Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib;

tak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri, dan Dia mengetahui apa

yang ada di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daunpun yang gugur

melainkan Dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir bijipun dalam

kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan

tertulis dalam kitab yang nyata” (QS. 6:59)

6

Orang yang bijak tunduk terhadap kekuasaan dan keagungan

Allah Swt. Dalam surat Ali Imran ayat 190-191.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya

malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

Yaitu orang-orang yang mengingat Allah SWT sambil berdiri atau duduk

atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang

penciptaan lanjut dan bumi (seraya berkata), “Ya Robb kami, tiadalah

Engkau ciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka dipeliharalah

kami dari siksa neraka.” (QS.3:190-191)

Sesungguhnya alam yang diciptakan Allah banyak

memberikan inspirasi kepada kita untuk belajar darinya,

hasilnya akan mendatangkan ilmu pengetahuan bagi

kehidupan kita manusia, dan tidak kalah pentingnya

menambah kekuatan iman kepada Allah SWT.

Allah menciptakan banyak hal yang tiada putus untuk

direnungi. Setiap yang di langit dan di bumi serta di

7

antara keduanya adalah ciptaan Allah swt dan yang

demikian itu menjadi renungan untuk orang yang berpikir.

Salah satu ayat memberikan contoh tentang ketuhanan

Allah.

An-Nahl ayat 11

"Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman;

zaitun, kurma, anggur, dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya,

pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi

kaum yang memikirkan." (QS.16:11)

Keutamaan berpikir :

a. Mendapat pujian dari Tuhan Yang Maha Esa

b. Berpikir sesaat lebih baik daripada beribadat setahun

(H.R. Ibnu Hibban)

c. Dapat menambah kedekatan dan rasa takut terhadap

hukuman Tuhan

Yang Maha Esa (H.R. Ibnu Hatim)

Hal-hal Yang Perlu Dipikirkan :

a. Ketaatan/kepatuhan terhadap perintah dan larangan-

Nya.

8

b. Kemaksiatan yang dapat menimbulkan kesengsaraan dan

penderitaan

hidup.

9

5.2 DZIKIR DAN DOA

Kata “dzikr” menurut bahasa artinya ingat. Sedangkan dzikir

menurut pengertian syariat

adalah mengingat Allah SWT dengan maksud untuk mendekatkan

diri kepada-Nya. Kita diperintahkan untuk berdzikir kepada

Allah untuk selalu mengingat akan kekuasaan dan kebesaran-

Nya sehingga kita bisa terhindar dari penyakit sombong dan

takabbur.

“Hai orang-orang yang beriman, berzikirlah (dengan menyebut nama) Allah,

zikir yang

sebanyak-banyaknya.” (QS. Al-Ahzab : 41).

Berdzikir dapat dilakukan dengan berbagai cara dan dalam

keadaan bagaimanapun, kecuali ditempat yang tidak sesuai

dengan kesucian Allah. Seperti bertasbih dan bertahmid di

WC.

Bentuk dan Cara berdzikir :

a. Dzikir dengan hati, yaitu dengan cara bertafakur,

memikirkan ciptaan Allah sehingga

timbul di dalam fikiran kita bahwa Allah adalah Dzat Yang

Maha Kuasa. Semua yang ada di alam semesta ini pastilah ada

10

yang menciptakan, yaitu Allah SWT. Dengan melakukan dzikir

seperti ini, keimanan seseorang kepada Allah SWT akan

bertambah.

b. Dzikir dengan lisan (ucapan), yaitu dengan cara

mengucapkan lafazh-lafazh yang di

dalammya mengandung asma Allah yang telah diajarkan oleh

Rasulullah kepada ummatnya. Contohnya adalah : mengucapkan

tasbih, tahmid, takbir, tahlil, sholawat, membaca Al-Qur’an

dan sebagainya.

c. Dzikir dengan perbuatan, yaitu dengan cara melakukan apa

yang diperintahkan Allah dan menjauhi larangan-laranganNya.

Yang harus diingat ialah bahwa semua amalan harus dilandasi

dengan niat. Niat melaksanakan amalan-amalan tersebut

adalah untuk mendapatkan keridhoan Allah SWT. Dengan

demikian menuntut ilmu, mencari nafkah, bersilaturahmi dan

amalan-amalan lain yang diperintahkan agama termasuk dalam

ruang lingkup dzikir dengan perbuatan.

“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan

bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-

Ku.”(QS. Al-Baqarah : 152).

11

Doa

Menurut bahasa “ad-du’aa” artinya memanggil, meminta

tolong, atau memohon sesuatu. Sedangkan doa menurut

pengertian syariat adalah memohon sesuatu atau memohon

perlindungan kepada Allah SWT dengan merendahkan diri dan

tunduk kepadaNya. Doa merupakan bagian dari ibadah dan

boleh dilakukan setiap waktu dan setiap tempat, karena

Allah SWT selalu bersama hamba- hambaNya.

“Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan

Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan

diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina

dina. “ (QS.Al-Mu’min : 60).

Bagi orang mu’min yang ingin mendapatkan keberhasilan dalam

kehidupan ada dua hal yang harus dilakukan, yaitu berusaha

atau kerja keras dan berdoa. Kedua cara tersebut harus

ditempuh, karena di dalam kehidupan ini ada hal-hal yang

12

tidak dapat dijangkau oleh pemikiran manusia. Oleh karena

itu, di dalam memecahkan masalah ini kehidupan kedua cara

ini harus ditempuh secara bersama-sama.

-Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam berdoa :

a. Memulai berdoa dengan membaca basmalah (karena malakukan

perbuatan yang baik hendaknya dimulai dengan basmalah),

hamdalah dan sholawat. Dari Fadhalah bin Ubaidillah ia

berkata :

Rasulullah telah bersabda : “Apabila seseorang di antara kamu

berdoa hendaklah memuji kepada Allah dan berterima kasih kepadaNya,

kemudian membaca shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad, kemudian

berdoa sesuai keinginannya.”

b. Mengangkat kedua tangan ketika berdoa dan mengusapkan

kedua tangan pada wajah setelah selesai.

Dari Umar bin Al-Khatthab ia berkata : Rasulullah SAW apabila

berdoa mengangkat kedua tangannya, dan tidak menurunkan kedua tangan

itu sampai beliau mengusapkan kedua tangan itu pada wajah beliau.

c. Ketika berdoa disertai dengan hati yang khusyu dan

meyakini bahwa doa itu pasti

13

dikabulkan Allah SWT.

Dari Abu Hurairah ra, ia berkata : RasulullahSAW telah

bersabda : “Berdoalah kamu kepada Allah dan hendaklah kamu meyakini

doa itu akan dikabulkan olehNya. Ketahuilah bahwa Allah SWT tidak

memperkenankan doa dari hati yang lalai dan lengah.” (HR. At-

Turmudzi).

d. Menggunakan suara yang lemah lembut (tidak perlu dengan

suara yang keras) karena sesungguhnya Allah itu dekat.

“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka

(jawablah),

bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang

berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu

memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku,

agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah :

186).

e. Menggunakan lafazh-lafazh doa yang terdapat di dalam Al-

Qur’an atau yang terdapat dalam hadits, namun jika tidak

ada lafazh yang sesuai dengan keinginan kita, maka boleh

dengan lafazh yang sesuai dengan keinginan kita.

14

-Waktu yang Baik Untuk berdoa

a. Waktu tengah malam atau sepertiga malam yang terakhir

dan waktu setelah sholat lima waktu.

Dari Abu Umamah ra, ia berkata : Rasulullah SAW ditanya

oleh sahabat tentang doa yang lebih didengar oleh Allah

SWT. Rasulullah

SAW menjawab : “Yaitu pada waktu tengah malam yang terakhir dan

sesudah shalat fardhu.” (HR. At-Turmudzi).

Dari Jabir ra. : “Sesungguhnya pada waktu malam ada suatu saat di

mana seorang muslim memohon kebaikan kepada Allah baik yang terkait

dengan urusan duniawi maupun ukhrowi niscaya Allah mengabulkannya dan

saat itu ada setiap malam.” (HR. Muslim).

b. Pada hari Jum’at.

Dari Abu Hurairah ra. Bahwasanya ketika Rasulullah SAW

membicarakan hari jum’at beliau bersabda : “Pada hari itu ada

suatu saat apabila seorang muslim yang sedang sholat bertepatan dengan

saat itu kemudian ia memohon kepada Allah, niscaya Allah mengabulkan

permohonannya.” Dan beliau egara isyarat bahwa waktu itu

sangat sebentar. (HR. Al- Bukhori dan Muslim).

c. Waktu antara adzan dan iqomah.

Dari Anas bin Malik ia berkata : Rasulullah SAW telah

15

bersabda : “Doa diantara adzan dan iqomah tidak ditolak.” (HR.

Ahmad, Abu Dawud dan At-Turmudzi).

d. Waktu seseorang sedang berpuasa.

“Ada tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka, yaitu : orang yang

berpuasa sampai ia berbuka, kepala egara yang adil, dan orang- orang yang

teraniaya.” (HR. At-Turmudzi dengan sanad yang hasan).

Keutamaan berdzikir:

a. Hati menjadi tenang.

b. Dzikir menghapus dosa dan menyelamatkan adzab dari Allah

SWT.

c. Banyak berdzikir menjauhkan dari sifat munafik.

Keutamaan berdoa:

a. Doa adalah ibadah yang paling mulia di sisi Allah SWT.

b. Doa menunjukkan tawakal kepada Allah SWT.

c. Dengan doa manusia bisa selamat dunia dan akhirat.

16

5.3 ISTIGHFAR

Istighfar dalam pengertian bahasa adalah memohon ampunan

atas segala dosa yang dilakukan oleh seorang hamba dengan

upaya untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.Hal ini

dapat dilakukan baik dengan perkataan maupun perbuatan,

beberapa ulama mengungkapkan istighfar berasal dari kata

"alghafar" yang berarti "as-satr /menutup" untuk itu

dinamakan istighfar karena mengandung ma'na menutupi

sebagaimana firman Allah :

م ي� ور رح� ف� غ�� ن�� اهلل� إ� روا ف�� ف� غ� وا وت�� ح ف� ص وا وت�� غف� ن� ت�� وا�

"Dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka)

maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang"

At-taghabun 14.

Sedangkan dalam alqur'an istighfar mempunyai beberapa

pengertian diantaranya:

1. Al-Islam: Para Ahli Tafsir seperti Mujahid dan `Akramah

17

mengartikannya demikian berdasarkan pada ayat yang

berbunyi:

Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di

antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang

mereka meminta ampun" Al-Anfal 33.

2. Doa: Ulama yang lain mengartikannya dengan do'a, setiap

do'a yang berisikan permohonan ampunan disebut

istigfar,antara do'a dan istighfar mempunyai kekhususan dan

keumuman, Istighfar menjadi khusus jika dilakukan dengan

perbuatan (al-istighfar bil a'maal) sebagaimana do'a

menjadi khusus jika berisikan bukan permohonan

ampunan.

3. Taubat: Banyak diantara kita mengartikan Istighfar

dengan taubat,sperti diatas keduanya mempunyai kekhususan

dan keumuman.Istighfar : Memohon ampunan dan perlindungan

dari perbuatan dosa dimasa lampau. Taubat : Kembali dan

memohan perlidungan dari perbuatan dosa yang sama dimasa

yang akan datang. Ibnul Qoyyim

berpendapat Istighfar dua bagian, Istighfar mufrad dan

18

Istighfar yang diiringi dangan Taubat(maqrun). Pertama

seperti ungkapan Nabi Nuh terhadap kaumnya,

إرا ف�� إن� غ�� ه ك� ن��� م ا� ك ب.- روا ر ف� غ� ت� لت� اس� ف� ف��

maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada

Tuhanmu, - sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun", Nuh:10.

Yang kedua seperti firman Allah:

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat

kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan

memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada

waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang

yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling,

maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat", Hud:

19

3.

HUKUM ISTIGHFAR

Istighfar merupakan suatu ibadah yang mulia dan salah satu

cara untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt,baik hal

tersebut untuk dirinya sendiri maupun untuk orang

lain.Bagaimakah kedudukan hokum Istighfar itu sendiri?

1. Mandub. Hukum istighfar pada asalnya adalah

mandub/sunnah, berdasarkan dalil al-Qur'an dalam surat Al-

Muzammil 20.

م ي� ور رح� ف� غ�� ن�� اهلل� ا� روا اهلل� ف� غ� ت� واس�"Dalam ayat tersebut terkandung makna mandub/sunnah,karena seseorang

beristighfar bukan hanya karena ia melakukan maksiat/dosa,namun bisa jadi

beristighfar untuk dirinya sendiri,kedua orangtuanya,anak-anaknya ataupun

untuk kaum muslimin baik yang sudah meninggal maupun yang masih

hidup." Al-Muzammil 20

2. Wajib. Istighfar yang dilakuan setelah berbuat

20

dosa,seorang hamba diwajibkan untuk segera beristighfar

jika ia berbuat hal yang dilarang oleh Allah Swt.

3. Makruh, Seperti beristighfar dibelakang jenazah,karena

memang tidak ada sanadnya dan Rasulullah tidak

menganjurkannya,Yang dianjurkannya adalah beristighfar bagi

mayit ketika sholat jenazah dan setelah pemakamannya.

4. Haram, Seperti beristighfar untuk orang kafir, Istighfar

bagi mereka tidak ada manfaatnya sama sekali,disebabkan

oleh kekufuran dan kefasikannya,walaupun ia saudara dekat

kita, berdasarkan dalil dalam alqur'an yang berbunyi:

"Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan

ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang

musyrik itu adalah kaum kerabat (nya), sesudah jelas bagi mereka,

bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. Dan

permintaan ampun dari Ibrahim (kepada Allah)

21

untuk bapaknya tidak lain hanyalah karena suatu janji yang telah

diikrarkannya kepada bapaknya itu. Maka, tatkala jelas bagi Ibrahim bahwa

bapaknya itu adalah musuh Allah, maka Ibrahim berlepas diri dari padanya.

Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang yang sangat lembut hatinya lagi

penyantun".At-Taubah 113-114

KEUTAMAAN ISTIGHFAR

Istighfar mempunyai banyak faedah baik didunia maupun di

akhirat,faedah tersebut ada yang memang langsung kita

rasakan dan ada juga yang diakhirkan oleh Allah SWT sampai

hari kiamat, diantaranya:

1. Menghapus dosa,Istighfar menghapus dosa sebagaimana api

membakar kayu baker,yang dimaksud disini adalah istighfar

dalam artian taubat.Allah berfirman:

"Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya,

kemudian ia mohon ampun kepada Allah, niscaya ia mendapati Allah Maha

Pengampun lagi Maha

Penyayang"An-Nisa 110

22

د ج- ي�� ر اهلل� ف� غ� ست� م� ي�� سه ث�: ف� لم ت�� ظ? و ت�� Aوءا ا عمل س� ن� ت�� وم�مإ ي� ورا رح� ف� غ�� اهلل�

Dalam hadist qudsi allah berfirman : "Wahai Hamba-hamba-

Ku,Sesungguhnya kalian selalu berbuat dosa malam dan siang , dan Aku

mengampuni semuanya,jika kalian mohon ampunan kepada-Ku,Aku akan

mengampuni"

2. Akan mendapatkan rasa aman dari azab baik secara khusus

maupun umum,Istighfar mengangkat azab bagi umat baik

individu maupun kolektif,yang disebakan oleh dosa yang

dilakukan,jika beristighfar dan beriman, Allah akan

mengnampuninya, sesuai firman Allah SWT:

“Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di

23

antara mereka. Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang

mereka meminta ampun ", al-Anfal:33

3. Kenikmatan yang baik, Allah akan memberikan kehidupan

yang lebih baik bagi mereka yang selalu beristighfar,mereka

mendapatkan rasa aman, damai dan ketenangan jiwa,Allah

berfirman:

"Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Tuhanmu dan bertaubat

kepada-Nya. (Jika kamu mengerjakan yang demikian), niscaya Dia akan

memberi kenikmatan yang baik (terus menerus) kepadamu sampai kepada

waktu yang telah ditentukan dan Dia akan memberikan kepada tiap-tiap orang

yang mempunyai keutamaan (balasan) keutamaannya. Jika kamu berpaling,

maka sesungguhnya aku takut kamu akan ditimpa siksa hari kiamat".

Huud:3

4. Istighfar sebab turunnya hujan,salah satu sebab turunnya

hujan adalah banyaknya kita beristighfar, Allah berfirman:

24

“maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu, -

sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan

hujan kepadamu dengan lebat", Nuh:10-11

5. Istighfar sebab bertambahnya kekuatan,Istighfar mampu

menyuntikkan kekuatan bagi jasmani dan rohani,dan dengannya

mampu menanggung beban,Allah berfirman:

Dan (dia berkata): "Hai kaumku, mohonlah ampun kepada Tuhanmu lalu

bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia menurunkan hujan yang sangat deras

atasmu, dan Dia akan menambahkan kekuatan kepada kekuatanmu, dan

janganlah kamu berpaling dengan berbuat dosa." Hud :52

6. Menghilangkan kesusahan dan memudahkan rezeki,dengan

istighfar segala keluh kesah akan sirna dan rezeki akan

datang secara tak terduga,sebagaimana Sabda Rasulullah:

25

Barang siapa yang selalu beristighfar,maka Allah akan

menjadikan keluhkesah kegembiaran,kesempitan menjadi

keleluasaan HR.Ahmad & Abu Daud.

Banyak faedah yang didapatkan dari istighfar, tentunya

semakin sering kita beristighfar semakin dekat kita kepada

Sang Khalik,hal tersebut hendaknya dilakukan secara

mudawamah terus menerus tanpa henti.Sesungguhnya kita

adalah makhluk yang lemah kita membutuhkan istighfar

sebagaimana makan dan minum.Istighfar melepaskan hamba dari

perbuatan yang makruh menjadi mahbub (yang dicintai),yang

kurang menjadi lebih sempurna,mengangkatnya ke derajat yang

lebih tinggi/sempurna. Wallahu a'lam.

26

5.4 TAUBAT

Taubat adalah kembali taat kepada Allah swt dan menyesal

dengan bersungguh sungguh terhadap dosa yang telah

dilakukan baik dosa besar maupun kecil serta memohon

keampunan dari Allah. Setiap inividu disuruh bertaubat

untuk menyucikan diri dari dosa besar dan kecil baik yang

dilakukan sengaja maupun tidak sengaja.

Dasar hukum taubat

Hai orang-orang yang beriman, bertaubatlah kepada Allah dengan taubatan

nasuhaa (taubat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Rabbmu akan

menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang

mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak

menghinakan Nabi dan orang-orang mu’min yang bersama dia; sedang

cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil

27

mereka mengatakan: “Ya Rabb kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami

dan ampunilah kami; Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

At-Tahrim : 8

Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari

hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha

Penerima taubat lagi Maha Penyayang? At-Taubah : 104

Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga

yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang

bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu

28

lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan

mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat

kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji

atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun

terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa

selain dari pada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu,

sedang mereka mengetahui. Ali-Imran : 133-135

-Syarat-syarat taubat:

1. Ikhlas ingin bertaubat

2. Tidak akan mengulangi perbuatan dosa itu lagi

3. Menyesal atas perbuatan yang telah dilakukan

4. Harus mempunyai tekad di dalam hati tidak akan melakukan

dosa itu untuk selama-lamanya

5. Dikerjakan sebelum ajal tiba

-Keutamaan taubat

1. Mempeliharakan diri yang suci dari dosa terutama pada

hari perhitungan di akhirat kelak

2. Ibadah yang dilakukan diterima Allah swt

3. Dapat mengerjakan ibadah dengan sempurna

4. Mendapat balasan yang baik pada hari akhirat

5. Mendapat petunjuk dan hidayah dari Allah swt

6. Jiwa dan perasaan tenang.

29

-Sebab-sebab Allah menerima taubat

1. Allah swt Maha Pengagampun lagi Maha Penyayang

2. Supaya hamba-Nya bersih daripada dosa dan memperoleh

kebahagiaan di akhirat

3. Supaya seseorang itu melakukan kebaikan dan mencegah

dari kejahatan

4. Hanya Allah swt sahaja yang berhak mengampuni dosa

hambanya

30

6. KESIMPULAN

Jadi, akhlak manusia terhadap tuhan yang maha esa

adalah merupakan tingkah laku manusia yang tampak dan dapat

dilihat pada dirinya yang didorong oleh hati nurani, dan

pemikiran dengan relasinya terhadap sang Pencipta.

Dalam menghadapi berbagai masalah aspek kehidupan

manusia diperlukan hubungan yang baik kepada Tuhan. Karena

tuhan yang telah menciptakan dan merencanakan segala-

galanya. Hanya manusia yang berakhlak yang mampu menghadapi

persoalan kompleks kehidupan zaman sekarang.

Tindakan berpikir, dzikir, doa, istighfar, maupun

taubat adalah akhlak yang bisa dijadikan pedoman dalam

hubungan manusia terhadap Tuhan. Ingat hanya kepada

Tuhanlah kita semua umat manusia akan kembali kepada-Nya

31

DAFTAR PUSTAKA

http://ms.wikipedia.org/wiki/Taubat_menurut_Islam

http://indonesian.irib.ir/artikel/ufuk/item/76907-Keutamaan_Berpikir_dalam_Persepsi_Al-Quran

http://www.pesantrenvirtual.com/index.php?option=com_content&view=article&id=1070:keutamaan-istighfar-dan-tata-caranya&catid=6:buletin-jumat

http://yukkeepsabar.blogspot.com/2013/10/tobat-nasuha-dalil.html

http://abuzubair.wordpress.com/2007/09/08/keutamaan-doa-dan-dzikir/

http://makhluqbumi.blogspot.com/2010/06/pengertian-dzikir-dan-doa.html

iii