lingkungan pariwisata
Transcript of lingkungan pariwisata
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Lingkungan pariwisata merupakan tempat dimana
masyarakat berwisata dengan tujuan bertamasya atau
rekreasi untuk memenuhi keinginan yang beraneka
ragam. Pengembangan pariwisata membawa pengaruh
positif bagi masyarakat.Pariwisata telah terbukti
dapat mendorong perekonomian melalui investasi,
peluang kerja, peluang berusaha dan pada akhirnya
dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam GBHN 1999, termuat bahwa pembangunankepariwisataan terus di tingkatkan dan dikembangkan untuk memperbesar penerimaan devisanegara, memperluas dan meratakan lapangan kerja,mendorong pembangunan daerah, meningkatkankesejahteraan dan kemakmuran rakyat, memperkayakebudayaan nasional, dan tetap mempertahankankepribadian bangsa demi terpilihnya nilai-nilaiagama, mempererat persahabatan antar bangsa,memupuk cinta tanah air, serta mempertahankanfungsi dan mutu lingkungan(Pertiwi, Ratih, 2011).
Pengembangan sektor pariwisata di Indonesia juga
membawa pengaruh lain, yaitu masalah lingkungan
seperti kebersihan lingkungan yang semakin memburuk.
Semua itu dapat dilihat dari keadaan sebagian besar
tempat-tempat pariwisata di Indonesia yang
kebersihannya masih kurang.Masalah utamanya adalah
sampah dan tangan-tangan jahil yang mengotori
2
dinding-dinding tembok dengan coretan-coretan yang
tidak bermaknasehingga mengganggu keindahan tempat
pariwisata.
Menurut UU No. 23 Tahun 1997 tentang
Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan hidup
adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan kesatuan
makhluk hidup termasuk di dalamnya manusia dan
perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Di
dalam lingkungan hidup yang kompleks selalu
berhubungan dengan perilaku masyarakat terhadap
lingkungannya.Perilaku ini ada yang bersifat positif,
tetapi ada juga yang bersifat negatif.Bersifat
positif apabila perilaku tersebut memberi dampak yang
baik terhadap lingkungan.Akan tetapi apabila memberi
dampak buruk bagi lingkungan maka dapat dikatakan
perilaku tersebut bersifat negatif.
Menjaga kebersihan lingkungan merupakan salah
satu perilaku mayarakat yang bersifat positif
terhadap lingkungannya.
Kebersihan lingkungan merupakan salah satu tolokukur kualitas hidup masyarakat.Masyarakat yangtelah mementingkan kebersihan lingkungan dipandangsebagai masyarakat yang kualitas hidupnya lebihtinggi dibandingkan masyarakat yang belummementingkan kebersihan.Salah satu aspek yangdapat dijadikan indikator kebersihan lingkunganadalah sampah.Bersih atau kotornya suatulingkungan tercipta melalui tindakan-tindakanmanusia dalam mengelola dan menanggulangi sampahyang mereka hasilkan (Wibowo, 2010).
3
Dari lingkungan-lingkungan yang ada, lingkungan
pariwisata merupakan salah satu tempatdimana berbagai
aktivitas masyarakat berlangsung secara
menyenangkandan tidak dikontrol oleh siapapun.
Sehingga, lingkungan pariwisata sangat rentan akan
dampak dari aktivitas masyarakat. Banyak masyarakat
sekitar tempat pariwisata yang kurang peduli terhadap
lingkungannya.Sementara lingkungan pariwisata
berkontribusi besar terhadap perekonomian masyarakat
sekitar tempat pariwisata.
Disisi lainmasyarakat mulai menggemari kembali
olahraga bersepeda. Itu semua karena bersepeda
memberikan banyak manfaat khususnya bagi kesehatan
tubuh.Selain itu dengan bersepeda kita juga bisa
istirahat sejenak dari berbagai kesibukan harian
kita.Dari sinilah penulis mempunyai sebuah ide untuk
membentuk suatu Komunitas Sepeda DARLING( Sadar
Lingkungan )sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian
Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan Pariwisata.
Kegiatan ini selain bermanfaat bagi kesehatan tubuh,
juga dapat menjadi sarana kegiatan sosial berupa
menjaga kebersihan lingkungan hidup khususnya
lingkungan pariwisata yang telah menjadi pendorong
perekonomian bangsa.
4
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah
dikemukakan, rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah
ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana membentuk komunitas sepeda DARLING (Sadar
Lingkungan)sebagai sarana meningkatkan kepedulian
masyarakat terhadap kebersihan lingkungan
pariwisata?
2. Bagaimana pengaplikasian komunitas sepeda DARLING
(Sadar Lingkungan) sebagai sarana untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan periwisata?
3. Bagaimana kelebihan dan kekurangankomunitas sepeda
DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai sarana untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan periwisata?
C. Tujuan
Karya tulis ilmiah ini disusun dengan tujuan
sebagai berikut.
1. Mengetahui bagaimana membentuk suatu komunitas
sepeda DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai sarana
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan pariwisata.
5
2. Mengetahui pengaplikasian komunitas sepeda DARLING
(Sadar Lingkungan) sebagai sarana untuk
meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan periwisata.
3. Mengetahui kelebihan dan kekurangan komunitas
sepeda DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai sarana
untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan periwisata.
D. Manfaat
Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat baik
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis,
karya tulis ilmiah ini dapat dijadikan referensi
tentang pentingnya kepedulian masyarakat terhadap
kebersihan lingkungan pariwisata..Sementara untuk
manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini adalah
sebagai berikut.
a. Bagi Penulis (Mahasiswa)
1. Dapat dijadikan acuan dalam membentuk suatu
komunitas yang bergerak dibidang sosial
khususnya untuk kebersihan lingkungan
pariwisata.
2. Dapat menambah pengetahuan penulis mengenai
lingkungan pariwisata serta pentingnya dalam
perekonomian bangsa.
b. Bagi Masyarakat
6
1. Dapat meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai
kebersihan lingkungan, khususnya lingkungan
pariwisata.
2. Terbentuknya sebuah komunitas ini dapat menjadi
sarana silaturrahmi dan hiburan untuk
masyarakat.
3. Sebagai sarana masyarakat untuk meningkatkan
kesehatan jasmani melalui kegiatan bersepeda.
c. Bagi Pemerintah
1. Membantu mewujudkan tujuan pemerintah dalam
menjaga kebersihan lingkungan hidup sesuai
dengan undang-undang yang telah ditetapkan.
2. Membantu pemerintah dalam meningkatkan
perekonomian bangsa dibidang pariwisata.
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Lingkungan Pariwisata
1. Pengertian Lingkungan Pariwisata
Sebelum mengetahui apa itu lingkungan
pariwisata, akan lebih baik apabila mengetahui
istilah “Pariwisata” itu sendiri.
Menurut definisi yang luas pariwisata adalah perjalanan dari satu tempat ke tempat lain, bersifat sementara, dilakukan perorangan maupun kelompok, sebagai usaha mencari keseimbangan atau keserasian dan kebahagian dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial,budaya, alam, dan ilmu (James J. Spillane, 1987 : 20 ).
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia
No.9. Tahun 1990 tentang kepariwisataan yang
dimaksud dengan:
1. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian
dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara
sukarela serta bersifat sementara untuk
menikmati objek dan daya tarik wisata.
2. Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan
wisata.
3. Pariwisata adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan wisata, termasuk pengusahaan
8
objek dan daya tarik wisata serta usaha-usaha
yang terkait di bidang tersebut.
4. Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata.
5. Usaha pariwisata adalah kegiatan yang bertujuan
menyelenggarakan jasa pariwisata atau
menyediakan atau mengusahakan objek dan daya
tarik wisata, usaha sarana pariwisata dan usaha
lain yang terkait dibidang tersebut.
6. Objek dan daya tarik wisata adalah segala
sesuatu yang menjadi sasaran wisata.
7. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas
tertentu yang dibangun atau disediakan untuk
memenuhi kebutuhan pariwisata.
Penyelenggaraan kepariwisataan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 9 Tahun 1990
dilakukan dengan tujuan untuk: (a) memperkenalkan,
mendayagunakan, melestarikan, dan meningkatkan
mutu objek dan daya tarik wisata; (b) memupuk rasa
cinta tanah air dan meningkatkan persahabatan
antar bangsa; (c) memperluas dan memeratakan
kesempatan berusaha dan lapangan kerja; (d)
meningkatkan pendapatan nasional dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat;
(e) mendorong pendayagunaan produksi nasional. Hal
ini dilakukan dengan tetap memelihara kelestarian
dan juga sebagai upaya mendorong peningkatan mutu
9
lingkungan hidup, objek dan daya tarik wisata,
nilai-nilai budaya bangsa yang menuju ke arah
kemajuan adab, mempertinggi derajat kemanusiaan,
kesusilaan, dan ketertiban umum guna memperkukuh
jati diri bangsa dalam rangka perwujudan wawasan
nusantara.
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa lingkungan pariwisata merupakan kawasan
dengan luas tertentu yang dibangun atau disediakan
untuk memenuhi kebutuhan pariwisata, termasuk di
dalamnya yaitu masyarakat dan segala kegiatan yang
dilakukannya.
2. Jenis-Jenis Pariwisata
Menurut James J. Spillane( 1987 : 29-31 ),walaupun banyak jenis wisata ditentukan menurutmotif tujuan perjalanan, dapat pula dibedakanadanya beberapa jenis pariwisata khusussebagai berikut :a. Pariwisata untuk Menikmati Perjalanan (
Pleasure Tourism)Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh
orang-orang yang meninggalkan tempattinggalnya untuk berlibur, untuk mencariudara segar baru, untuk memenuhi kehendakingin tahunya, untuk mengendorkan ketegangansyarafnya, untuk melihat sesuatu yang baru,untuk menikmati keindahan alam, untukmengetahui hikayat rkyat setempat, untukmendapat ketenangan dan kedamaian di daerahluar kota, atau bahkan sebaliknya untukmenikmati hiburan di kota-kota besar ataupununtuk ikut serta dalam keramaian pusat-pusatwisatawan.
b. Pariwisata untuk Rekreasi ( Recreation Tourism )
10
Jenis pariwisata ini dilakukan olehorang-orang yang menghendaki pemanfaatanhari-hari liburnya untuk beristirahat, untukmemulihkan kembali kesegaran jasmani danrohaninya, yang ingin menyegarkan keletihandan kelelahannya.
c. Pariwisata untuk Kebudayaan ( Cultural Tourism )Jenis ini ditandai oeh adanya rangkaian
motivasi, seperti keinginan untuk belajar dipusat-pusat pengajaran dan riset, untukmempelajari adat- istiadat, kelembagaan, dancara hidup rakyat Negara lain, untukmengunjungi monumen bersejarah, peninggalanperadaban masa lalu atau sebaliknya penemuan-penemuan besar masa kini, pusat-pusatkesenian, pusat-pusat keagamaan, atau jugauntuk ikut serta dalam festiva-festival senimusic, teater, tarian rakyat dan lain-lain.
d. Pariwisata untuk Olah Raga ( Sport Tourism)Jenis ini dibagi kedalam dua kategori
yaitu Big Sport Events, yaitu peristiwa-peristiwaolah raga besar seperti Olympiade Games,kejuaraan ski dunia, kejuaraan tinju duniadan lain-lain dan Sporting Tourism ofthePractitioners yaitu peristiwa olah raga bagimereka yang ingin berlatih dan mempraktikansendiri, seperti pendakian gunung, olah raganaik kuda, berburu, memancing dan lain-lain.
e. Pariwisata untuk Urusan Usaha Dagang ( BusinessTourism )
Dalam istilah business tourism tidakhanya professional trips yang dilakukan kaumpengusaha atau industrialis, tetapi jugamencakup semua kunjungan ke pameran,kunjungan ke instalasi teknis yang bahkanmenarik orang-orang diluar profesi ini.
f. Pariwisata untuk Berkonvensi ( ConventionTourism )
Peranan jenis pariwisata ini makin lamamakin penting.Banyak Negara yang menyadaribesarnya potensi ekonomi dari jenis
11
pariwisata konferensi ini sehingga merekasaling berusaha untuk menyiapkan danmendirikan bangunan-bangunan yang khususdiperlengkapi untuk tjuan ini.
3. Keadaan Lingkungan Pariwisata
Industri pariwisata memiliki hubunganerat dan kuat dengan lingkunganfisik.Lingkungan alam merupakan asetpariwisata dan mendapatkan dampak karenasifat lingkungan fisik tersebut yang rapuh(fragile), dan tak terpisahkan(Inseparability). Bersifat rapuh karenalingkungan alam merupakan ciptaan Tuhan yangjika dirusak belum tentu akan tumbuh ataukembali seperti sediakala. Bersifat tidakterpisahkan karena manusia harus mendatangilingkungan alam untuk dapat menikmatinya(Anonim, 2012 ).
Lingkungan fisik adalah daya tarik utama
kegiatan wisata.Lingkungan fisik meliputi
lingkungan alam (flora dan fauna, bentangan alam,
dan gejala alam) dan lingkungan buatan (situs
kebudayaan, wilayah perkotaan, wilayah pedesaan,
dan peninggalan sejarah).
12
Secara teori, hubungan lingkungan alam dengan
pariwisata harus mutual dan bermanfaat.Wisatawan
menikmati keindahan alam dan pendapatan yang
dibayarkan wisatawan digunakan untuk melindungi
dan memelihara alam guna keberlangsungan
pariwisata.Hubungan lingkungan dan pariwisata
tidak selamanya simbiosa yang mendukung dan
menguntungkan sehingga upaya konservasi,
apresiasi, dan pendidikan dilakukan agar hubungan
keduanya berkelanjutan, tetapi kenyataan yang ada
hubungan keduanya justru memunculkan
konflik.Pariwisata lebih sering mengeksploitasi
lingkungan alam.
http://studioriau.com/artikel/lingkungan/dampak-
pembangunan-pariwisata.html
4. Pengaruh Pariwisata terhadap Perekonomian Suatu
Bangsa
Keadaan perekonomian suatu bangsa sangat
menentukan kualitas hidup masyarakatnya.Banyak
faktor yang mempengaruhi perkembangan perekonomian
tersebut.Salah satunya dibidang pariwisata.Di
Indonesia banyak lokasi pariwisata yang masih
belum optimal pembangunannya.Padahal pariwisata
memiliki peran yang cukup besar bagi pendorong
pertumbuhan perkonomian.
Menurut H. Oka A. Yoeti (1997 : 64 ),orang-orang yang melakukan perjalanan wisatadalam rangka untuk memenuhi kebutuhan yang
13
baru tadi, yakni ingin mencapai kemakmuranlebih dengan melakukan perjalananwisata,memberi pengaruh terhadap perekonomianDTW (Daerah Tujuan Wisata ) setempat ataunegara yang dikunjungi. Bagi suatu Negarayang mengembangkan parwisata sebagai suatuindustri di negaranya, maka lalu lintasorang-orang (wisatawan) tersebut ternyatamemberi keuntungan memberi hasil yang bukansedikitdan bahkan memberikan pendapatan(income) utama, melebihi ekspor bahan-bahanmentah, hasil tambang yang dihasilkan negaratersebut.
Sebagai akibat lebih jauh, dengan adanyalalu lintas orang-orang yang melakukanperjalanan wisata tadi, ternyata memberidampak terhadap perekonomian di Negara yangdikunjungi. Dampak yang dimaksutkan antaralain:
1. Memberikan kesempatan kerja atau dapatmemperkecil pengangguran.
2. Peningkatan penerimaan pajak danritribusi daerah.
3. Meningkatkan pendapatan nasional.4. Memperkuat posisi neraca pembayaran.5. Memberikan efek multiplier dalam
perekonomian setempat. Betapa pentingnya sektor pariwisata dalam
perkembangan ekonomi suatu bangsa, dapat kitalihat dari pernyataan International Union of OfficialTravel Organization (IUOTO) dalam konferensinya diRoma, the United Nations Conference on InternationalTravel and Tourism, tahun 1963 (yang juga dihadirioleh delegasi Indonesia ), sebagai berikut :
“ Tourism as a factor economic development, role,and importance of international toursm, because tourismwas not as a source foreign exchange, but also a factor in thelocation of industry and development of areas in the naturalresources” (Yoeti, 1997 : 65 ).
B. Kebersihan Lingkungan
14
Kebersihan lingkungan erat kaitannya dengan
segala aktivitas manusia yang tidak lepas dari barang
sisa.Barang sisa yang dimaksud disini yaitu barang
yang sudah tidak dipakai lagi sehingga mencemari
lingkungan.Tidak hanya itu saja kebersihan lingkungan
juga dapat dilihat dari kerapian suatu tata letak
bangunan atau kedaan bangunan.Hal-hal tersebut
tergantung pada perilaku kebersihan setiap
masyarakat.
Perilaku kebersihan berupa rangkaian dariberbagai wujud perilaku/tindakan yang dilakukanorang terhadap sampah, mencakup perilaku yangbertanggung jawab terhadap lingkungan sepertitindakan mengotori lingkungan hingga tindakan-tindakan yang bertanggung jawab seperti tindakan-tindakan memelihara dan membersihkan lingkungan(Wibowo, 2010).
Kebersihan lingkungan hidup sangat penting bagi
kelangsungan kehidupan manusia.
Pencemaran lingkungan hidup kini sudah mencapaititik kritis yang berbahaya dan bila tidakdicarikan jalan keluarnya akan dapat memusnahkankehidupan dimuka bumi. Sedangkan bagi negara-negara berkembang seperti Indonesia sangat
15
menderita akan kerusakan lingkungan hidupini( Yoeti, 1997 : 134 ).
C. Kepedulian Masyarakat terhadap Lingkungan
Sebagaimana kita ketahui bahwa pandangan
masyarakat tentang sadar lingkungan sangatlah
minim/kurang. Dari hal tersebut kita dapat mengambil
kesimpulan bahwa masyarakat masih belum peduli
terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya. Kebanyakan
dari mereka berfikir secara parsial dan hanya ingin
menguntungkan diri sendiri, seperti masalah
pembuangan sampah yang tidak pada tempatnya,
pembungan limbah pabrik, polusi udara, pencemaran air
dan lain-lain.
Kasus-kasus yang menyangkut masalah kebersihan
setiap tahunnya selalu meningkat. Dan mengakibtakan
keadaan yang merugikan seperti banyaknya sampah
yang menumpuk di parit-parit rumah dan kanal air
yang bisa menyebabkan banjir karena meluapnya air
yang tidak tertampung. Untuk itu kepedulian
masyarakat sangat dibutuhkan tidak hanya pemerintah
setempat yang harus menanggungnya.Kesadaran adalah
proses yang diawali dari adanya rasa memiliki atau
sense of belonging. Rasa memiliki lingkungan sekitar
akan memicu rasa tanggung jawab atau sense of
responsibility. Rasa tanggung jawab ini akan
menghasilkan kesadaran warga bahwa tugas untuk
menjaga lingkungan bukan hanya kewajiban pemerintah
16
saja tapi juga
warganya.http://repository.upi.edu/961/4/T_PK989571Ch
apter1.pdf
Hal ini harus kita sadari bersama-sama supaya
tidak saling menyalahkan antara pemerintah sebagai
pengelola lingkungan melayani kepentingan masyarakat
dan masyarakat itu sendiri yang tingkat kesadaran
dalam menjaga lingkungannya masih minim.
D. Komunitas Sepeda DARLING ( Sadar Lingkungan)
Komunitas merupakan suatu unit atau kesatuan
sosial yang terorganisasikan dalam kelompok-kelompok
dengan kepentingan bersama (communities of common
interest), baik yang bersifat fungsional maupun yang
mempunyai territorial. Istilah komunitas dalam batas-
batas tertentu dapat menunjuk pada warga sebuah dusun
17
(dukuh atau kampung), desa, kota, suku atau
bangsa.Dalam perspektif sosiologi komunitas dapat
dibedakan dari masyarakat lebih luas (society) melalui
kedalaman perhatian bersama (a community of interest) atau
oleh tingkat interaksi yang tinggi (an attachment
community).Para anggota komunitas mempunyai kebutuhan
bersama (common needs).http://skpm.ipb.ac.id/konsep-
komunitas-dan-masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi/
Dari pengertian di atas dapat diketahui bahwa
suatu komunitas dapat terbentuk apabila terdiri dari
beberapa orang yang membentuk suatu kelompok dan
mempunyai tujuan tertentu. Begitu pula dengan
komunitas sepeda DARLING , komunitas ini merupakan
kumpulan dari beberapa orang yang membentuk suatu
kelompok dengan tujuan tertentu yaitu dibidang sosial
dengan melaksanakan kegiatan bersepeda bersama sambil
membersihkan lingkungan pariwisata.
BAB III
METODE PENULISAN
A. Pendekatan Penulisan
Pendekatan yang digunakan dalam penulisan ini
adalah pendekatan studi kasus dan deskriptif
kualitatif berdasarkankajian kepustakaan. Pendekatan
18
studi kasus ini membantu mempelajari secara secara
intensif tentang latar belakang masalah keadaan dan
posisi suatu peristiwa yang sedang berlangsung saat
ini, misalnya interaksi pariwisata terhadap
lingkungan yang bersifat apa adanya (given).
Pemilihan pendekatan ini diharapkan dapat
memberikan gambaran secara cermat mengenai keadaan
atau gejala tertentu pada objek kajian. Dalam hal
ini penulis berusaha membuat gambaran
mengenaiKomunitas Sepeda DARLING (sadar lingkungan)
sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian Masyarakat
terhadap Lingkungan Pariwisata.
B. Kajian Literatur
Kajian Literatur digunakan untuk mencari
sumber-sumber yang relevan guna mendukung karya
tulis ini. Kajian literatur yang digunakan dalam
penulisan ini yaitu mengenai lingkungan pariwisata,
komunitas bersepeda,kebersihan lingkungandan
kepedulian masyarakat terhadap lingkungan khususnya
lingkungan pariwisata. Literatur tersebut diperoleh
dari studi kepustakaan, yaitu dari buku yang
berhubungan dengan pariwisata, internet dan ejurnal.
C. Proses Pembuatan Komunitas Sepeda DARLING (Sadar
Lingkungan) sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian
Masyarakat terhadap Lingkungan Pariwisata
Proses pembentukan komunitas memerlukan
kerjasama antara penyelenggara dan masyarakat untuk
19
keberhasilan mencapai tujuan. Adapun komunitas yang
dibuat adalah Komunitas Sepeda DARLING (sadar
lingkungan) sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulin
Masyarakat terhadap Lingkungan Pariwisata yang
dapat diikuti oleh semua usia.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembentukan
Komunitas Sepeda DARLING:
1. Pembentukan Pengurus Komunitas dan Panitia Kecil
untuk Penyalanggaraan Kegiatan.
2. Sosialisasi Kepada Masyarakat
3. Rekruitmen Anggota
4. Pembuatan Jadwal Kegiatan
5. Penentuan Rute Bersepeda dan Lokasi Pariwisata
6. Pelaksanaan Kegiatan
20
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Langkah-langkah Pembentukan Komunitas Sepeda
DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai Sarana
Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap
Kebersihan Lingkungan Pariwisata
Komunitas merupakan suatu kumpulan orang yang
dapat memiliki arti apabila komunitas itu memiliki
tujuan yang dapat membangun atau memperbaiki kualitas
sesuatu.Tindakan yang dilakukan suatu komunitas
merupakan tindakan yang nyata sehingga dapat ditiru
oleh siapapun. Oleh karena itu, diperlukan suatu
komunitas yang dapat menjadi wadah untuk masyarakat
dalam mengembangkan kebaikan untuk diri sendiri
maupun orang lain.
Dalam pembentukkan suatu komunitas diperlukan
komponen-komponen yang dapat membantu terbentuknya
komunitas tersebut. Begitupun pada pembentukan
komunitas sepeda DARLING. Partisipasi masyarakat
sangat dibutuhkan guna kelancaran pembentukan
komunitas ini. Berikut adalah langkah-langkah
pembentukan Komunitas Sepeda DARLINGsebagai Sarana
Meningkatkan Kepedulian Masyarakat tehadap
Lingkungan Pariwisata:
1.Pembentukan Pengurus Komunitas dan Panitia Kecil
untuk Penyalanggaraan Kegiatan.
21
Pembentukan pengurus dan panitia kecil ini
diperlukan untuk tahap awal dalam pelaksanaan
kegiatan. Hal ini bertujuan agar kegiatan
terlaksana secara sistematis sesuai kehendak
panitia pelaksana kegiatan.
2.Sosialisasi Kepada Masyarakat
Sosialisasi kepada masyarakat bertujuan untuk
memberi wawasan kepada masyarakat tentang arti
kebersihan terutama kebersihan ditempat pariwisata
dan komunitas bersepeda. Dengan memberi
sosialisasi pada masyarakat dapat memberi sebuah
kesadaran untuk menjaga kebersihan lingkungan
pariwisata dengan membentuk sebuah komunitas
bersepeda. Sosialisai pada masyarakat dapat
dilakukan secara langsung yaitu ajakan atau secara
tak langsung yaitu melalui internet, media sosial,
poster maupun pamflet.
3. Rekruitmen Anggota
Setelah dilakukan sosialisasi, masyarakat
yang tertarik dapat langsung menjadi anggota
komunitas sepeda DARLING, dengan langsung
mengikuti setiap acara yang dilakukan komunitas
DARLING dapat dikatakan sebagai anggota.
4. Jadwal Kegiatan
Kegiatan dilakukan disaat hari libur atau
freeday, agar masyarakat dapat berpartisipasi
dalam kegiatan diwaktu luang. Jadwal kegiatan
22
dapat dibuat dalam bentuk tabel kegiatan sebagai
berikut.
Waktu Tempat Start
( Titik Awal)
Tempat Wisata
5. Penentuan Rute Bersepeda dan Lokasi
Wisata
Untuk membuat rute bersepeda digunakan jalan
yang mudah dilalui oleh banyak sepeda dari titik
perkumpulan komunitas bersepeda menuju tempat
wisata yang akan dituju. Penentuan titik
perkumpulan dapat dilakukan di tempat yang mudah
ditemukan oleh masyarakat dan dapat memuat semua
anggota komunitas. Penentuan lokasi wisata yang
dituju dapat dilakukan dengan survey lokasi dan
tingkat kejauhan lokasi wisata dengan titik
perkumpulan.
6. Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksaan dilakukan sesuai dengan jadwal ,
rute dan lokasi yang telah ditentukan pengurus.
Namun, untuk membuat keamanan dan kenyamanan
diperlukan kerjasama dengan pihak-pihak lain
sepertipihak kepolisian dan pengguna jalan
lainnya.
23
B. Pengaplikasian Komunitas Sepeda DARLING (Sadar
Lingkungan) sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian
Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan Periwisata
Komunitas sepeda DARLING merupakan komunitas
yang memiliki tindakan nyata untuk lingkungan maupun
kesenangan untuk anggotanya.Pengaplikasian komunitas
sepeda DARLING pada lingkungan pariwisata yang
kebersihannya kurang dapat mengurangi volume sampah
dan dapat meningkatkan kebersihan tempat
wisata.Selain masalah sampah terdapat pula masalah
kebersihan lingkungan lainnya yaitu coretan-coretan
pada dinding atau bangunan-bangunan yang ada di
tempat pariwisata yang mengganggu keindahan tempat
wisata.Permasalahan inilah yang harus diselesaikan
oleh komunitas sepeda DARLING ini.
Langkah awal setelah terbentuknya komunitas
beserta pengurus dan panitia kegiatannya yaitu
pelaksanaan kegiatan sesuai jadwal yang telah
ditentukan.Setiap anggota yang telah siap dengan
sepeda dan perlengkapan lainnya berkumpul di tempat
yang telah ditentukan, kemudian berangkat menuju
tempat tujuan secara bersama-sama. Pemilihan tempat
wisata harus disesuaikan dengan kesepakatan bersama
dan dana yang ada.Untuk mengawali kegiatan ini,
dipilih tempat pariwisata yang dekat dengan tempat
tinggal anggota komunitas.Tindakan yang dilakukan
24
setelah bersepeda bersama menuju tempat pariwisata
yaitu kegiatan membersihkan tempat wisata yang
dikunjungi, cotoh tindakan :
1. Memungut sampah yang berada pada jalan-jalan,
taman dan lingkungan sekitar tempat pariwisata.
2. Membersihkan coretan-coretan di dinding atau
bangunan yang ada di tempat wisata.
3. Memberikan sosialisasi untuk pengunjung agar
jangan meninggalkan sampah setelah mereka
berwisata.
Kegiatan ini diharapkan mampu memberikan
sumbangsih dibidang pariwisata dan mampu
meningkatkan kualitas pariwisata yang ada di
Indonesia.
C. Kelebihan dan Kekurangan Komunitas Sepeda DARLING
(Sadar Lingkungan) sebagai Sarana Meningkatkan
Kepedulian Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan
Periwisata
Setiap penyelenggaraan suatu kegiatan pasti
memiliki kelebihan dan kekurangannya.Begitupula
dengan kegiatan yang diadakan oleh komunitas sepeda
DARLING ini. Berikut kelebihan dan kekurangan dari
komunitas sepeda DARLING sebagai Sarana Meningkatkan
Kepedulian Masyarakat terhadap Kebersihan Lingkungan
Pariwisata :
1. Kelebihan komunitas sepeda DARLING :
25
a. Sebagai wadah bagi masyarakat untuk
silaturahmi dan menambah keakraban antar
masyarakat.
b. Sebagai sarana hiburan dan rekreasi bagi
masyarakat secara umum, dengan mengunjungi
berbagai tempat pariwisata.
c. Meningkatkan kesehatan jasmani sekaligus
sebagai aksi sosial melalui olahraga
bersepeda dan kegiatan membersihkan tempat
pariwisata.
d. Membantu pemerintah dalam melestarikan
lingkungan hidup sesuai dengan UU No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan
Lingkungan Hidup melalui kegiatan bersih
lingkungan pariwisata.
e. Membantu pemerintah dalam meningkatkan
perekonomian bangsa melalui pariwisata,
karena dengan terlaksananya kegiatan ini
akan meningkatkan kualitas pariwisata,
sehingga menarik para wisatawan untuk
berkunjung.
2. Kekurangan komuitas sepeda DARLING:
Di samping kelebihan yang dimiliki oleh
komunitas sepeda DARLING, komunitas ini juga
memiliki beberapa kekurangan, antara lain :
a. Keterbatasan tempat pariwisata yang mampu
dijangkau komunitas sepeda DARLING. Itu
26
semua berkaitan dengan letak serta biaya
yang harus dikeluarkan.
b. Komunitas ini mencakup masyarakat secara
umum dalam skala yang cukup besar, sehingga
akan sedikit sulit dalam penjalinan
koordinasi antar anggota pada saat kegiatan
berlangsung.
D. Pihak-Pihak yang Terkait dalam Kegiatan Komunitas
Sepeda DARLING (Sadar Lingkungan) sebagai Sarana
Meningkatkan Kepedulian Masyarakat terhadap
Kebersihan Lingkungan Periwisata
Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan kerjasama
dari beberapa pihak masyarakat untuk menunjang
keberhasilan kegiatan. Pihak – pihak tersebut antara
lain :
a. Masyarakat Umum
Masyarakat umum yang dimaksud disini yaitu
masyarakat dengan semua usia yang dapat
mengendarai sepeda onthel. Untuk anak dibawah usia
sepuluh tahun diperlukan pengawasan khusus oleh
orang tua.
b. Pihak Pengaman ( Polisi )
Pihak polisi diperlukan untuk pengamanan rute
perjalanan pada saat pelaksanaan kegiatan.Agar
para peserta kegiatan merasa aman dan nyaman dalam
mengikuti kegiatan.
c. Pengelola Tempat Pariwisata
27
Kerjasama dengan pengelola tempat pariwisata
diperlukan untuk mengetahui keadaan lokasi wisata
apakah pada lokasi tersbut terjadi permasalahan
lingkungan, sehingga pihak pengurus komunitas
sepeda DARLING dapat menjadikannya referansi untuk
tempat wisata yang perlu dikunjungi.
d. Pemerintah
Dalam hal ini pemerintah menjadi pihak yang
terbantu dengan terselenggaranya kegiatan
komunitas sepeda DARLING, karena terwujudnya
pelaksanaan undang-undang mengenai lingkungan
hidup.
28
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
Dari pembahasan yang ada dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
a. Pembentukan Komunitas Sepeda DARLING meliputi
beberapa tahap yaitu:
1)Pembentukan Pengurus Komunitas dan Panitia
Kecil untuk Penyalanggaraan Kegiatan.
2)Sosialisasi Kepada Masyarakat
3)Rekruitmen Anggota
4)Pembuatan Jadwal Kegiatan
5)Penentuan Rute Bersepeda dan Lokasi
Pariwisata
6)Pelaksanaan Kegiatan
b. Pengaplikasian komunitas DARLING sebagai
sarana meningkatkan kepedulian masyarakat
terhadap lingkungan pariwisata dapat dilihat
dari tindakan yang dilakukan seperti:
1)Memungut sampah yang berada pada jalan-jalan,
taman dan lingkungan sekitar tempat
pariwisata.
2)Membersihkan coretan-coretan di dinding atau
bangunan yang ada di tempat wisata.
29
3)Memberikan sosialisasi untuk pengunjung agar
jangan meninggalkan sampah setelah mereka
berwisata.
c. Kelebihan dan Kekurangan Komunitas Sepeda
DARLING sebagai Sarana Meningkatkan Kepedulian
Masyarakat Terhadap Lingkungan Pariwisata
yaitu:
1)Kelebihan komunitas sepeda DARLING yaitu
sebagai sarana masyarakat dalam menjalin
silaturrahmi antar sesama, hiburan dan
rekreasi, sarana olahraga dan membantu
pemerintah dalam melestarikan lingkungan
hidup dan peningkatan perekonomian bangsa
dibidang pariwisata.
2)Kekurangan yang ada dikomunitas ini yaitu
adanya keterbatasan dalam pemilihan tempat
pariwisata yang dapat dijangkau serta
pengkoordinasian peserta dalam jumlah banyak.
d. Pihak-pihak yang terkait dalam pelaksanaan
kegiatan sepeda DARLING yaitu masyarakat umum,
pihak pengaman, pengelola tempat wisata dan
pemerintah.
2. Saran
Menjaga kelestarian lingkungan hidup seperti
yang tercantum dalam UU No. 23 Tahun 1997
merupakan kewajiban setiap masyarakat tidak hanya
pemerintah. Oleh karena itu, setiap masyarakat
30
harus berpartisipasi dalam menjaga dan merawat
lingkungan hidup.
Tempat pariwisata merupakan salah satu
lingkungan yang perawatan lingkungannya harus
optimal.Itu semua karena tempat pariwisata
merupakan salah satu tempat dimana segala
aktivitas masyarakat dilakukan tanpa kontrol oleh
siapapun. Dari hal tersebut, pemerintah
diharapkan mampu menggalakkan kegiatan-kegiatan
sosial yang bergerak dibidang pelestarian
lingkungan hidup khususnya lingkungan pariwisata
seperti kegiatan yang dilakukan oleh komunitas
sepeda DARLING.
B. Daftar Pustaka
Spillane, Dr. James J .1987 .Ekonomi Pariwisata Sejarah
dan Prospeknya.Yogyakarta : Kanisius.
Yoeti, Drs. H. Oka A. 1997 .Perencanaan dan
Pengembangan Pariwisata.Jakarta : PT Pradnya
Paramita.
http://skpm.ipb.ac.id/konsep-komunitas-dan-
masyarakat-dalam-perspektif-sosiologi/ (Diakses pada
tanggal 12 Oktober 2014, pukul 18.30 WIB)
http://journal.ui.ac.id/index.php/humanities/
article/viewFile/207/203 (diakses 12 Oktober 2014,
pukul 18.40 WIB)
31
http://repository.upi.edu/961/4/
T_PK_989571_Chapter1.pdf(diakses 12 Oktober 2014,
pukul 19.00 WIB)
http://www.academia.edu/8061940/
LAW_IN_TOURISM_Kesesuaian_Definisi_Yang_Terkandung_D
alam_Kebijakan_Pemerintah_di_Indonesia_Terhadap_Pari
wisata_Sebagai_Perdagangan_dan_Jasa?
login=&email_was_taken=true(diakses 12 Oktober 2014,
pukul 18.50 WIB)
http://studioriau.com/artikel/lingkungan/dampak-
pembangunan-pariwisata.html(diakses 12 Oktober 2014,
pukul 19.20 WIB)