fisika lingkungan

14
1 MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN “ASAS BERNOULLI” DOSEN PEMBIMBING: DEMES NURMAYANTI, ST, M.Kes DARJATI, SKM, M.Pd OLEH: 1. Ika agustina windasari (p2783314001) 2. Masfufah anggraini (p2783314026) 3. Andang prasetya (p2783314040)

Transcript of fisika lingkungan

1

MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN“ASAS BERNOULLI”

DOSEN PEMBIMBING:DEMES NURMAYANTI, ST, M.KesDARJATI, SKM, M.Pd

OLEH:1.Ika agustina windasari

(p2783314001)2.Masfufah anggraini

(p2783314026)3.Andang prasetya

(p2783314040)

2

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA PROGAM

STUDI

KESEHATAN LINGKUNGAN

Materi praktek: asas Bernoulli fisika lingkungan

Waktu: selasa, 10 maret 2015

Tempat: bengkel fisika kampus poltekkes kemenkes Surabaya jurusankesehatan lingkungan

Sub 4 : kelompok C

I. DASAR TEORI

Asas Bernoulli dikemukakan pertama kali oleh Daniel Bernoulli (1700 – 1782).

“tekanan fluida di tempat yang kecepatannya tinggi lebih kecil daripada di tempat yang kecepatannya lebih rendah”

Semakin besar kecepatan fluida dalam suatu pipa maka tekanannya makin kecil dan sebaliknya makin kecil kecepatan fluida dalam suatu pipa maka semakin besar tekanannya.

perhatikan gambar di samping

Fluida mengalir pada pipa dari ujung 1 ke ujung 2v1 = kecepatan pada ujung 1

v2 = kecepatan pada ujung 2 h1 = ketinggian ujung 1

h2 = ketinggian ujung 2 P1 = Tekanan pada ujung

P2 = Tekanan pada ujung 2

3

Jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume, dan energi potensial persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus

Tangki BerlubangKecepatan cairan yang bocor dari dinding bak terbuka

V = π x r² x hV :volume bak, m³h : kedalaman cairan (dari permukaan s/d lubang pada dinding tangki), mh1 : tinggi permukaan cairan dari dasar bak, mh2 : tinggi lubang dari dasar bak, m

II. ALAT DAN BAHAN1. Stopwatch2. Meteran3. Pipa bernaoulli4. Air5. Bak cuci baju

III. LANGKAH KERJA1. Siapkan pipa bernaoulli2. Hitung tinggi tiap lubang yang ada pada pipa bernaoulli3. Siapkan air secukupnya4. Tuangkan air yang sudah di sediakan ke dalam pipa bernaoulli5. Siapkan stopwatch dan meteran6. Buka kran yang ada pada pipa Bernoulli7. Hitung jarak pancaran air yang keluar dari kran pipa

bernaoulli8. Hitung juga berapa lama air yang keluar dari kran tersebut9. Catat dan lakukan berulang-ulang pada tiap-tiap krannya

P+12ρv2+ρgh=konstan

P1+12ρv

12+ρgh1=P2+

12ρv

22+ρgh2

4

IV. HASILDiket : a. Tinggi pipa = 92 cmb. Tinggi kran 1 = 33cmc. Tinggi kran 2 = 53cmd. Tinggi kran 3 = 73 cme. Diameter lubang pipa : 20 cm r = 20:2 = 10 cm f. Air kran 1 = jarak 54 cm (7 menit)g. Air kran 2 = jarak 80 cm (8 menit)h. Air kran 3 = jarak 82cm (8,5 menit)

Ditanya :

- Berapa jarak air keluar dari kran ketanah pada masing-masing kran

- Berapa debit setiap kran

Dijawab :

- Jarak kran 1 = 54 cmJarak kran 2 = 80 cmJarak kran 3 = 82 cm

- Volume

Tinggi pipa keseluruhanV = π x r² x h = 22/7 x 10² x92 =28888 m³

Tinggi pipa IV = π x r² x h1 = 22/7 x 10² x33 = 10362 m³

Tinggi pipa IIV = π x r² x h2 = 22/7 x 10² x53 =16642 m³

Tinggi pipa IIIV = π x r² x h3 = 22/7 x 10² x 73 =22922 m³

- Debit

5

Debit kran 1 = Q = V/t = 10362/420 = 24,67 m3/s

Debit kran 2 = Q = V/t = 16642/480 = 34,67 m3/s

Debit kran 3 = Q = V/t = 22922/510 = 44,94 m3/s

V. KESIMPULAN Semakin tinggi kran maka kecepatan aliran semakin besar Semakin tinggi kran maka waktu yang diperlukan semakin

pendek

6

VI. DAFTAR PUSTAKAj.f, Gabriel. Fisika lingkungan. 2001. Jakarta: hipokrates

7

MAKALAH PRAKTIKUM FISIKA LINGKUNGAN“SIEVE ANALISIS”

DOSEN PEMBIMBING:DEMES NURMAYANTI, ST, M.KesDARJATI, SKM, M.Pd

OLEH:1.Ika agustina windasari

(p2783314001)2.Masfufah anggraini

(p2783314026)3.Andang prasetya

(p2783314040)

8

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURABAYA PROGAM

STUDI

KESEHATAN LINGKUNGAN

Materi praktek resapan butiran / sieve analisis

Waktu: 10-3-2015

Tempat: bengkel fisika kampus poltekkes kemenkes Surabaya jurusankesehatan lingkungan

Sub 4: kelompok C

I. DASAR TEORI

Sieve analysis adalah penentuan persentase berat butiran agregat yang lolos dari satu set sieve. Tahap penyelesaian suatu sumur yang menembus formasi lepas (unconsolidated) tidaksederhana seperti tahap penyelesaian dengan formasi kompak (consolidated) karena harusmempertimbangkan adanya pasir yang ikut terproduksi bersama fluida produksi. Seandainyapasir tersebut tidak dikontrol dapat menyebabkan pengikisan dan penyumbatan pada peralatanproduksi. Disamping itu juga menimbulkan penyumbatan pada dasar sumur. Produksi pasir lepasini, pada umumnya sensitive terhadap laju produksi. Apabila laju alirannya rendah, pasir yangikut terproduksi sedikit dan sebaliknya.

CARA MENGHITUNG PERSENTASI BUTIRAN PASIR

9

Persentase butiran pasir yang lolos mesh 80

P1 = W1/Wo x 100%

Persentase butiran pasir yang lolos mesh 100

P2= W2/W1 x 100%

Persentase butiran pasir yang lolos mesh 120

P3 = W3/W2 x 100%

Tabel Ukuran :

II. ALAT BAHAN1. Mesh ukuran 80, 100, 1202. Timbangan

KETERANGAN

P1= persentase butiran yang lolos mesh 80P2=persentase butiran yang lolos mesh 100P3=persentase butiran yang lolos mesh 120Wo= masaa pasir awal sebelum

10

3. Kompor listrik4. Pasir5. Timba cor

III. CARA KERJA1. Ukur pasirnya sampai sebanyak 1 kg2. Shangrai pasir sampai benar-benar pasir itu kering3. Ayak pasir pada mesh 4. Hasil ayakan di timbang5. Lalu dari hasil ayakan mesh ke-1, di ayak lagi di ayakan ke-

2, 6. dan dari hasil ayakan ke-2 di ayak lagi di ayakan ke-3

IV. HASIL

W0 (massa pasir awal sebelum disaring) = 1 Kg =

1000 gram

W1 (massa pasir yang lolos mesh 80) = 0,1

Kg = 100 gram

W2 (massa pasir yang lolos mesh 100) = 0,05 Kg =

50 gram

W3 (massa pasir yang lolos mesh 120) = 0,025 Kg =

25 gram

Presentase butiran pasir yang lolos mesh 80

P1 = W1W0 x 100 %

= 100g1000g x 100 %

= 10 %

Presentase butiran pasir yang lolos mesh 100

11

P2 = W2W1 x 100 %

= 50g100g x 100 %

= 50 %

Presentase butiran pasir yang lolos mesh 120

P3 = W3W2 x 100 %

= 25g50g x 100 %

= 50 %

No Diamet

er

(mm)

Massa

tertah

an

(gram)

%

tertah

an

Massa

kumula

tif

%

kumulatif

tertahan

80 0,177 100 10 100 10100 0,149 50 5 150 15120 0,125 25 2,5 175 17,5

Menghitung % kumulatif

Mesh 80 (0,177) = 100 % - 10 %

= 90%

Mesh 100 (0,149) = 100 % - 15 %

= 85 %

Mesh 120 (0,125) = 100 % - 17,5 %

= 82,5 %

12

0.177 mm 0.149 mm 0.125 mm78

80

82

84

86

88

90

92

Kurva Distribusi

Kurva Distribusi

Cu = D60D10

= 0,177mm0,125mm

= 1,416

Cc = (D30)2D60xD10

= 0,1492

0,177x0,125

= 0,0220,022

= 1

V. Analisis Percobaan

Diameter

13

VI. KESIMPULAN

 Sieve analisis adalah suatu percobaan menyaring contoh

tanah melalui suatu set ayakan, dimana lubang-lubang tersebut

ayakan makin kuat secara berurutan ke bawah. Ukuran partikel

tanah ditentukan tergantung dari diameter partikel tanah yang

membentuk dari masa tanah itu.

Dari hasil analisis gradasi diperoleh bahwa butiran tanah

dikelompokkan sebagai Pasir kasar dan bergradasi baik (well

graded) karrena memiliki nilai Cu dan Cc yang sama yakni 1.

14

VII. DAFTAR PUSTAKA

http://www.ardra.biz/sain-teknologi/mineral/analisis-ayak-sieve-analysis/

M Das, Braja.1993. Mekanika Tanah Jilid I. Jakarta: Erlangga. Bab

1 Tanahdan Batuan.17-24

http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/473/jbptunikompp-gdl-

irailraswa-23643-7-bab7-an-n.pdf

http://hotdenmanurung.blogspot.com/2013/06/laporan-praktikum-

mekanika-tanah-t.html