Makalah Fisika
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of Makalah Fisika
Tugas Fisika
Besaran Dan Satuan
Disusun Oleh:
Arien Ferlina Putri 1417051019
Desta Riani 1417051037
Dicky Kurniawan AM 1417051041
Elfeny Nandia 1417051047
Ferly Medyansyah S 1417051055
Program Studi Ilmu Komputer
Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Lampung
2014
Kata Pengantar
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Allah SWT
karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga
penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya.
Makalah ini membahas “Besaran Dan Satuan”.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat
tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari
berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya
itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat
balasan yang setimpal dari Alloh SWT.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun
materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat
penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah
selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
kepada kita sekalian.
Daftar Isi
Kata
Pengantar..............................................
.......................................................
...2
Daftar
Isi....................................................
.......................................................
.......3
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Masalah.............................................
........................................4
1.2 Rumusan
masalah.............................................
..................................................4
1.3 Tujuan............................................
....................................................
................4
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi besaran dan definisi
pengukuran.............................................
.............5
2.2 Besaran Pokok Dan Besaran
turunan................................................
.................6
2.3 Besaran skalar dan besaran
vektor.................................................
..................10
2.4 Standar
Satuan.................................................
.................................................12
2.5 Alat ukur dan cara
membacanya.............................................
.........................16
Bab III
3.1
Kesimpulan.............................................
.......................................................
..22
Daftar
Pustaka................................................
.......................................................
.23
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas kami
kepada dosen fisika. Dan karena begitu pentingnya
materi ini dan untuk menambah pematerian, maka
dengan ini kami membuat makalah Fisika tentang
Besaran Dan Satuan.
1.2 Rumusan Masalah
1.Definisi Besaran Dan Pengukuran
2.Besaran Pokok Dan Besaran Turunan
3.Besaran Skalar dan vektor
4.Standar Satuan
5.Alat ukur beserta cara membacanya
1.3 Tujuan
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah
untuk mengetahui dan memberikan informasi kepada
masyarakat awam pada umumnya dan kepada kaum
intelektual (Mahasiswa) khususnya tentang besaran
dan satuan serta memenuhi kewajiban tugas.
Bab II
Pembahasan
2.1 Definisi Besaran Dan Pengukuran
Definisi Besaran
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,
dihitung, memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan
sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka
melalui hasil pengukuran. Oleh karena satu besaran
berbeda dengan besaran lainnya, maka ditetapkan satuan
untuk tiap besaran. Satuan juga menunjukkan bahwa
setiap besaran diukur dengan cara berbeda.Mengukur
sebenarnya adalah kegiatan membandingkan suatu Besaran
dengan Besaran sejenis yang ditetapkan sebagai satuan.
Definisi Pengukuran
Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi, atau
kapasitas, biasanya terhadap suatu standar atau satuan
pengukuran. Pengukuran tidak hanya terbatas pada
kuantitas fisik, tetapi juga dapat diperluas untuk
mengukur hampir semua benda yang bisa dibayangkan,
seperti tingkat ketidakpastian, atau kepercayaan
konsumen. Pengukuran ada beberapa macam alat yaitu:
micro meter,jangka sorong,dial indikator,viler gauge
dll.
Sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan
angka disebut besaran, sedangkan pembanding dalam suatu
pengukuran disebut satuan. Satuan yang digunakan untuk
melakukan pengukuran dengan hasil yang sama atau tetap
untuk semua orang disebut satuan baku, sedangkan satuan
yang digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil
yang tidak sama untuk orang yang berlainan disebut
satuan tidak baku.
Parameter Pengukuran
No
.
Pengukuran Besaran Nilai Satuan
1 Panjang meja 1
meter
Panjang 1 meter
2 Massa beras 1,5
kilogram
Massa 1,5 kilogram
3 Waktu tempuh dari
rumah
ke sekolah 10
menit
Waktu 10 menit
4 Panjang papan
tulis 15 pensil
Panjang 15 pensil
Dari contoh di atas panjang, massa dan waktu disebut
besaran, sedangkan untuk satuan meter, kilogram, dan
menit disebut satuan baku. Untuk pensil disebut satuan
tidak baku
2.2 Besaran Pokok Dan Besaran Turunan
. Besaran Pokok (Base Quantities)
Besaran yang digunakan dalam fisika dibedakan menjadi
dua, yaitu besaran pokok (Base Quantities) dan besaran
turunan (Derived Quantities). Besaran pokok adalah
besaran adalah besaran yang satuannya didefinisikan
terlebih dahulu dan tidak dapat dijabarkan dari besaran
lain. Besaran pokok (base Quantities) ada tujuh buah.
Ketujuh besaran pokok tersebut dapat kamu lihat pada
tabel berikut ini,
No Besaran Satuan Lambang Satuan
1.
2.
3.
4.
5.
panjang
massa
waktu
suhu
kuat arus
meter
kilogram
sekon
kelvin
ampere
m
kg
s
K
A
6.
7.
intensitas
cahaya
jumlah zat
kandela
mol
cd
mol
1. Standar dan Alat Ukur Panjang
Panjang adalah jarak antara dua titik di dalam ruang.
Menurut satuan SI, besaran panjang dinyatakan dalam
meter. Satu meter sama dengan jarak yang ditempuh oleh
cahaya dalam ruang hampa selama 1/299.792.458 sekon.
Besaran panjang diukur dengan menggunakan mistar ,
stikmeter (meteran gulung), jangka sorong, dan
mikrometer skrup. Adapun ketelitian dari masing masing
alat tersebut adalah sebagai berikut :
Mistar (ruler) memiliki ketelitian 1 mm
stikmeter (measuring tape) memiliki ketelitian 1
mm
Jangka sorong (Vernier Calipers) ketelitiannya 0,1
mm
Mikrometer Skrup (micrometer screw gauge)
ketelitiannya 0,01 mm
2. Standar dan Alat Ukur Massa
Massa suatu benda adalah banyak zat yang dikandung
benda tersebut. Menurut satuan SI, satuan massa adalah
kilogram (kg). Dalam kehidupan sehari hari, kita sering
menggunakan istilah berat. Misalnya, berat badan Budi
55 kg. Menurut fisika ungkapan tersebut tidak tepat,
karena 55 kg adalah massa badan Budi. Berat dalam
fisika memiliki pengertian yang berbeda dengan berat
dalam kehidupan sehari hari. Menurut fisika, berat
adalah gaya yang dialami oleh suatu benda yang
mempunyai massa yang diakibatkan karena adanya gaya
tarik bumi. Sesuai dengan pengertian ini, maka berat
suatu benda di tempat tempat yang berlainan mungkin
berbeda beda tergantung besarnya gaya grafitasi di
tempat tersebut.
Satu kilogram didefinisikan sebagai massa dari suatu
silinder yang dibuat dari campuran platina-iridium yang
disebut kiligram standar, yang disimpan di Lembaga
berat dan ukuran Internasional di Paris, Perancis. Alat
ukur yang digunakan untuk mengukur besaran massa adalah
neraca. Terdapat beberapa jenis neraca, antara lain
neraca duduk, neraca elektronik, dan neraca lengan.
3. Standar dan Alat Ukur Waktu
Satuan standar untuk waktu adalah seko atau detik. Satu
sekon didefinisikan sebagai selang waktu yang
diperlukan oleh atom cesium-133 untuk melakukan getaran
sebanyak 9.192.631.770 kali. Alat ukur yang digunakan
untuk mengukur besaran waktu antara lain arloji dan
stopwatch.
4. Standar dan Alat Ukur Suhu
Suhu merupakan derajat panas dinginnya
suatu benda. Satuan standar untuk suhu
adalah Kelvin. Satuan lain yang sering
digunakan di Indonesia adalah derajat
Celcius, sedangkan di Amerika dan Inggris pada umumnya
menggunakan derajat fahrenheit. Alat untuk mengukur
suhu adalah termometer. Untuk mengetahui lebih jauh
tentang suhu, akan dibahas lebih rinci pada artikel
berikutnya.
B. Besaran Turunan (Derived Quantities)
Besaran Turunan
Besaran turunan adalah besaran yang satuan satuannya
diturunkan dari satuan-satuan besaran pokok. Jumlah
besaran turunan sangat banyak, semakin berkembangnya
ilmu fisika, dimungkinkan akan muncul lagi besaran
turunan yang baru. Contoh besaran turunan yang sekarang
dikenal dapat kamu lihat pada tabel berikut ini.
No
.
Besaran Satuan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
luas
volume
kecepatan
gaya
massa jenis
daya
usaha
meter persegi
meter kubik
meter per sekon
newton
kilogram per meter
kubik
watt
joule
Alat Ukur Besaran Turunan
Pada pembahasan alat ukur sebelumnya, seluruhnya
termasuk alat ukur besaran pokok. Bagaimanakan mengukur
besaran turunan? Saat ini banyak besaran turunan yang
dapat diukur secara langsung, artinya sudah ada alat
ukurnya. Misalnya, tekanan udara diukur dengan
barometer, gaya diukur dengan dinanometer. dan volume
air diukur dengan gelas ukur. Sementara itu untuk
mengukur luas atau volume suatu benda yang bentuknya
beraturan kita dapat menggunakan rumus matematika. Ayo
buka lagi pelajaran Matematika SD yang sudah kamu
pelajari :). Lalu bagaimana jika benda yang akan kita
ukur bentuknya tidak beraturan, misalnya saja batu?
untuk mengukurnya kita dapat menggunakan gelas ukur.
2.3 Besaran Skalar Dan Vektor
Pengertian Besaran Skalar dan Vektor
Besaran scalar adalah besaran yang hanya memiliki nilai
saja. Beberapa besaran scalar diantaranya semua besaran
pokok, jarak, laju, usaha atau energy, daya, massa
jenis, luas, volum, tekanan, muatan listrik, potensial
listrik, kapasitas dan kuat arus listrik.
Besaran vector adalah besaran yang memiliki nilai dan
arah. Beberapa contoh dari besaran vector antara lain
perpindahan, kecepatan, percepatan, gaya, impuls,
momentum, momen gaya, kuat medan listrik, dan kuat
medan magnet (induksi magnet). Besara (nilai) dari
suatu besaran vector selalu positif.
Menyatakan suatu vector
Penulisan lambang dan besar suatu vector dengan tulis
tangan berbeda dengan buku cetakan. Untuk tulis tangan,
lambang suatu vector biasanya dituliskan dengan satu
huruf besar dan di atas huruf ini diberi tanda anak
panah, misalnya atau . Sementara besaran suatu
vector biasanya ditulis dengan menggunakan tanda harga
mutlak , misalnya atau . Untuk buku
cetakan, lambing vector umumnya dicetak dengan huruf
besar yang dicetak tebal, misalnya A atau B. Sementara
besar vector umumnya dicetak dengan huruf miring
misalnya A atau B.
Sifat-sifat vector
Vector memiliki sifat-sifat seperti berikut :
1. Dapat dipindahkan asalkan besar dan arahnya tidak
berubah.
2. Dapat dijumlahkan
3. Dapat dikurangkan
4. Dapat diuraikan
5. Dapat dikalikan
2.4 Standar Satuan
Standar Satuan
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang
menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai
macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan
kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-
penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang
ada. Dengan
adanya kesulitan tersebut, para ahli sepakat untuk
menggunakan satu sistem satuan, yaitu menggunakan
satuan standar Sistem Internasional, disebut Systeme
Internationale d’Unites (SI).
Satuan Internasional adalah satuan yang diakui
penggunaannya secara internasional serta memiliki
standar yang sudah baku. Satuan ini dibuat untuk
menghindari kesalahpahaman yang timbul dalam bidang
ilmiah karena adanya perbedaan satuan yang digunakan.
Pada awalnya, Sistem Internasional disebut sebagai
Metre – Kilogram – Second (MKS). Selanjutnya pada
Konferensi Berat dan Pengukuran Tahun 1948, tiga satuan
yaitu newton (N), joule (J), dan watt (W) ditambahkan
ke dalam SI. Akan tetapi, pada tahun 1960, tujuh Satuan
Internasional dari besaran pokok telah ditetapkan yaitu
meter, kilogram, sekon, ampere, kelvin, mol, dan
kandela.
Sistem MKS menggantikan sistem metrik, yaitu suatu
sistem satuan desimal yang mengacu pada meter, gram
yang didefinisikan sebagai massa satu sentimeter kubik
air, dan detik. Sistem itu juga disebut sistem
Centimeter – Gram – Second (CGS).
Satuan dibedakan menjadi dua jenis, yaitu satuan tidak
baku dan satuan baku. Standar satuan tidak baku tidak
sama di setiap tempat, misalnya jengkal dan hasta.
Sementara itu, standar satuan baku telah ditetapkan
sama di setiap tempat.
1. Satuan Standar Panjang
Satuan besaran panjang berdasarkan SI dinyatakan dalam
meter (m). Ketika sistem metrik diperkenalkan, satuan
meter diusulkan setara dengan sepersepuluh juta kali
seperempat garis bujur bumi yang melalui kota Paris.
Tetapi, penyelidikan awal geodesik menunjukkan
ketidakpastian standar ini, sehingga batang
platinairidium yang asli dibuat dan disimpan di Sevres
dekat Paris, Prancis. Jadi, para ahli menilai bahwa
meter standar itu kurang teliti karena mudah berubah.
Para ahli menetapkan lagi patokan panjang yang nilainya
selalu konstan. Pada tahun 1960 ditetapkan bahwa satu
meter adalah panjang yang sama dengan 1.650.763,73 kali
panjang gelombang sinar jingga yang dipancarkan oleh
atom-atom gas kripton-86 dalam ruang hampa pada suatu
loncatan listrik. Definisi baru menyatakan bahwa satuan
panjang SI adalah panjang lintasan yang ditempuh cahaya
dalam ruang hampa selama selang waktu 299.792.458
1sekon.
Angka yang sangat besar atau sangat kecil oleh ilmuwan
digambarkan menggunakan awalan dengan suatu satuan
untuk menyingkat perkalian atau pembagian dari suatu
satuan.
b. Satuan Standar Massa
Satuan standar untuk massa adalah kilogram (kg). Satu
kilogram standar adalah massa sebuah silinder logam
yang terbuat dari platina iridium yang disimpan di
Sevres, Prancis. Silinder platina iridium memiliki
diameter 3,9 cm dan tinggi 3,9 cm. Massa 1 kilogram
standar mendekati
massa 1 liter air murni pada suhu 4 oC.
c. Satuan Standar Waktu
Satuan SI waktu adalah sekon (s). Mula-mula ditetapkan
bahwa satu sekon sama dengan 1/86.400rata-rata gerak
semu matahari mengelilingi Bumi. Dalam pengamatan
astronomi, waktu ini ternyata kurang tepat akibat
adanya pergeseran, sehingga tidak dapat digunakan
sebagai patokan. Selanjutnya, pada tahun 1956
ditetapkan bahwa satu sekon adalah waktu yang
dibutuhkan atom cesium-133 untuk bergetar sebanyak
9.192.631.770 kali.
d. Satuan standar arus listrik
Satuan standar arus listrik adalah ampere (A). Satu
ampere didefinisikan sebagai arus tetap, yang
dipertahankan untuk tetap mengalir pada dua batang
penghantar sejajar dengan panjang tak terhingga, dengan
luas penampang yang dapat diabaikan dan terpisahkan
sejauh satu meter dalam vakum, yang akan menghasilkan
gaya antara kedua batang penghantar sebesar 2 × 10–7
Nm–1.
e. Satuan Standar Suhu
Suhu menunjukkan derajat panas suatu benda. Satuan
standar suhu adalah kelvin (K), yang didefinisikan
sebagai satuan suhu mutlak dalam termodinamika yang
besarnya sama dengan 1/273,16dari suhu titik tripel
air. Titik tripel menyatakan temperatur dan tekanan
saat terdapat
keseimbangan antara uap, cair, dan padat suatu bahan.
Titik tripel air adalah 273,16 K dan 611,2 Pa. Jika
dibandingkan dengan skala termometer Celsius,
dinyatakan sebagai berikut:
T = 273,16o + tc
f. Satuan Standar Intensitas Cahaya
Intensitas cahaya dalam SI mempunyai satuan kandela
(cd), yang besarnya sama dengan intensitas sebuah
sumber cahaya yang memancarkan radiasi monokromatik
dengan frekuensi 540 × 1012 Hz dan memiliki intensitas
pancaran 1/683watt per steradian pada arah tertentu.
g. Satuan Standar jumlah Zat
Satuan SI untuk jumlah zat adalah mol. Satu mol setara
dengan jumlah zat yang mengandung partikel elementer
sebanyak jumlah atom di dalam 1,2 10-2 kg karbon-12.
Partikel elementer merupakan unsur fundamental yang
membentuk materi di alam semesta. Partikel ini dapat
berupa atom, molekul, elektron, dan lain-lain.
2.5 Alat Ukur Beserta Cara Membacanya
Berdasarkan hasil konferensi umum tentang berat dan
ukuran ke-14 tahun 1971 satuan dalam SI (Sistem
Internasional) ditetapkan sebagai satuan besaran pokok
di bawah ini :
Di dalam kamar mandi rumah terdapat bak air yang
berbentuk kubus, bagaimana kita menentukan volume bak
air tersebut? Besaran dan satuan apakah yang digunakan?
Dari pertanyaan di atas tentu kita dapat menjawabnya
yaitu dengan mengalikan panjang sisi-sisinya. Jika
dalam pengukuran kita menggunakan meter sebagai satuan
panjang maka satuan besaran volume adalah meter x meter
x meter (m^3). Volume termasuk besaran turunan dan m3
merupakan satuan turunan. Jadi besaran turunan adalah
Besaran yang diturunkan dari besaran-besaran pokok.
Berikut contoh besaran-besaran turunan lainnya beserta
satuannya :
Dan masih banyak lagi. Selain itu besaran
pokok dan besaran turunan dapat diukur menggunakan alat
ukur yang didesain khusus, penggunaannya disesuaikan
dengan besaran atau benda yang akan diukur.
Alat ukur panjang, Alat ukur panjang yang
biasa dipakai antara lain mistar, jangka sorong, dan
mikrometer sekrup. Panjang itu sendiri merupakan jarak
antara dua titik di dalam ruangan. Perlu kita ketahui
bahwa lebar, tinggi, jarak, kedalaman, keliling , dan
garis tengah juga merupakan besaran panjang.
a. Mistar
Kita tentu sering melihat atau bahkan
sering menggunakan mistar untuk mengukur sesuatu. Pada
umumnya, mistar menggunakan skala cm atau mm dengan
ketelitian 0,1 cm atau 1 mm. Pembacaan skala pada
mistar dilakukan dengan kedudukan mata pengamat tegak
lurus dengan skala mistar yang dibaca.
b. Jangka sorong
Jangka sorong memiliki bagian 2 bagian utama,
yaitu bagian rahang luar untuk pengukuran tebal seperti
tebal pelat logam, dan bagian rahang dalam digunakan
untuk mengukur diameter bagian dalam sebuah benda,
misalnya diameter dalam cincin. Ketelitian jangka
sorong mencapai 0,1 mm.
Pembacaan skala pada jangka sorong dilakukan seperti
ditunjukkan pada pengukuran di bawah ini,
Hasil pengukuran ini sebesar 5,74 cm. Caranya :
- Kita amati dan baca skala utamanya adalah 5,7 cm
- Skala nonius yang berimpit tegak lurus dengan satu
tanda skala utama adalah garis keempat
- Mengingat tingkat ketelitian jangka sorong adalah
0,1 mm maka nilai lebih adalah 4 x 0,1 mm = 0,04 cm
- Jadi bacaan jangka sorong adalah 5,7 cm + 0,04 cm
= 5,74 cm
c. Mikrometer sekrup
Micrometer sekrup memiliki ketelitian sampai
0,01 mm. Biasanya digunakan untuk mengukur benda-benda
yang tipis atau yang kecil, seperti diameter kawat dan
tebal kertas. Mikrometer sekrup memiliki dua skala,
yaitu skala utama dan skala nonius, seperti skala yang
terdapat dalam jangka sorong.
Cara kerja micrometer sekrup adalah jika selubung luar
dengan skala 50 diputar satu kali maka rahang geser dan
selubung akan bergerak maju atau mundur. Jarak maju
mundurnya rahang geser sejauh 0,5 mm/50 menghasilkan
ketelitian seperti di atas 0,01 mm.
Alat ukur massa
Alat yang biasa dipakai adalah neraca. Berikut beberapa
jenis neraca :
a. Neraca pasar
Kalo kita pergi ke pasar bersama ibu untuk
membeli sembako seperti gula, minyak, dan sayur mayur.
Setelah ibu memilih sembako yang diperlukan, si penjual
akan menimbang untuk mengukur massa sembako tersebut
sesuai dengan yang diperlukan oleh ibu oleh ibu kita
menggunakan timbangan.
b. Neraca elektronik
Neraca ini mempunyai layar yang akan menunjukkan nilai
massa benda yang diukur secara otomatis tanpa
memerlukan anak timbangan. Neraca ini dioperasikan
dengan menggunakan tenaga listrik.
c. Neraca lengan
Terdapat dua macam neraca lengan, yaitu neraca dua
lengan, neraca tiga lengan, neraca empat lengan. Cara
kerja neraca dua lengan sama dengan neraca pasar.
Sementara itu, cara kerja neraca empat lengan adalah
mengatur beban geser yang terdapat di dasar neraca,
sehingga skala menunjukkan angka nol ketika belum ada
benda yang akan diukur.
Kita letakkan benda yang diukur massanya, pada piring
neraca yang tergantung pada lengan pendek neraca di
sebelah kanan. Kita seimbangkan neraca dengan
menggeser-geser beban geser ke kedudukan yang paling
tepat. Setelah itu kit abaca massa benda tersebut
dengan petunjuk skala.
Alat ukur waktu
Alat ukur waktu yang biasa dipakai adalah
jam atau stopwatch. Misalkan kita mengukur selang waktu
pelari 100 m menggunakan stopwatch dengan menekan
tombol start dan menekan tombol stop pada saat finish.
Dan untuk penggunaan alat ukur yang digunakan untuk
mengukur besaran turunan, ada beberapa cara,
diantaranya :
Dalam pengukuran luas suatu benda kita melihat
terlebih dahulu bentuk dan ukuran benda tersebut.
Misal, kita akan menentukan luas sebidang tanah
yang bentuknya bujur sangkar, maka cara
mengukurnya dengan mengalikan sisi-sisi bidang
tanah tersebut, secara matematis :
Luas = sisi x sisi
Begitu pula untuk bentuk-bentuk yang lain
seperti persegi panjang, jajar genjang, dan
sebagainya
kita menggunakan rumus matematisnya.
Besaran turunan yang lain yang dapat diukur adalah
volume, juga sama dengan cara menghitung luas,
kita gunakan rumus matematisnya. Contoh, kita akan
mengukur volume suatu kubus maka secara matematis
adalah :
Volume = sisi x sisi x sisi
Bab III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur,
dihitung, memiliki nilai dan satuan. Besaran menyatakan
sifat dari benda. Sifat ini dinyatakan dalam angka
melalui hasil pengukuran.
Standar Satuan
Satuan merupakan salah satu komponen besaran yang
menjadi standar dari suatu besaran. Adanya berbagai
macam satuan untuk besaran yang sama akan menimbulkan
kesulitan. Kalian harus melakukan penyesuaian-
penyesuaian tertentu untuk memecahkan persoalan yang
ada
Besaran terbagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan
besaran turunan. Dan besaran tersebut terbelah lagi
menjadi besaran skalar dan besaran vektor.
Dan Standar Satuan merupakan salah satu komponen
besaran yang menjadi standar. Serta Alat ukur dengan
cara membacanya.
Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org/wiki/Besaran
http://id.wikipedia.org/wiki/Pengukuran
http://wawanfisika.wordpress.com/2010/08/30/besaran-
pokok-dan-besaran-turunan/
http://klikdodowi.blogspot.com/2011/12/besaran-vektor-
dan-skalar.html
http://www.rumus-fisika.com/2012/07/pengertian-
pengukuran.html
http://fisika79.wordpress.com/2011/05/15/besaran-dan-
satuan/
http://maryfathim.blogspot.com/2012/04/besaran-besaran-
dalam-fisika-dan-cara.html