Lingkungan Pengendalian

58
BAHAN TAYANG MODUL SPIP LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Transcript of Lingkungan Pengendalian

BAHAN TAYANG MODUL SPIP

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

TUJUAN PEMELAJARAN UMUM

Peserta diharapkan memahami konsepsi unsur Lingkungan Pengendalian dari Sistem Pengendalian Intern Pemerintah dan memiliki gambaran peng- implementasiannya di lingkungan aparatur pemerintah sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 2008

TUJUAN PEMELAJARAN KHUSUS

• Memahami pengertian lingkungan pengendalian;

• Memahami konsepsi unsur lingkungan pengendalian

• Memahami konsepsi sub-sub unsur lingkungan pengendalian; dan

• Memiliki gambaran pengimplementasian unsur dan sub unsur lingkungan pengendalian dari sistem pengendalian intern pemerintah

peserta diharapk

an mampu:

METODOLOGI PEMELAJARAN

• Proses belajar mengajar menggunakan pendekatan pemelajaran orang dewasa (andragogi). Dengan metode ini, peserta dipacu untuk berperan serta secara aktif melalui komunikasi dua arah.

• Metode pemelajaran ini menerapkan kombinasi proses belajar mengajar dengan pemaparan materi, tanya jawab, dan diskusi pembahasan kasus.

TOPIK BAHASAN

Konsepsi Unsur Lingkungan Pengendalian

Konsepsi Sub Unsur

Lingkungan Pengendalian

Implementasi Lingkungan

Pengendalian di Instansi Pemerintah

OVERVIU SPIP

OVERVIU SPIP

PENGERTIAN

Kondisi dalam Instansi pemerintah yg memengaruhi efektivitas pengendalian

intern

Atmosfir yg kondusif untuk mendorong ter-implementasi-

nya SPI yg efektif

Hard control

Soft control

Paham Tanggung jawab

Kompeten

BatasanKewenangan

Komitmen

Lingkungan pengendalian yang Efektif

Pengetahuan memadai

SPIP

Lingkungan Pengendalian

Penegakan Integritas dan Nilai Etika

Komitmen Terhadap Kompetensi

Kepemimpinan yang kondusifStruktur Organisasi Sesuai

KebutuhanPendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab yang Tepat

Kebijakan yang Sehat tentang

Pembinaan SDMPeran APIP yang EfektifHubungan Kerja yang Baik

dengan IP Terkait

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Infrastruktur

Internalisasi

IMPLEMENTASI SUB UNSUR LINGKUNGAN PENGENDALIAN

Penegakan Integritas dan

Nilai Etika

ValueAturan Informal

Asumsi dasar

Pedoman PerilakuPegawai dan Pimpinan

Good Governanc

e

Etika Lingkungan Kerja

NILAI

Kode Etik /Aturan Perilaku Kebijaka

n Penegaka

n Kode Etik

Kebijakan

Penanganan

Konflik Kepentin

gan

Kebijakan

Pengabaian

Manajemen

Majelis Kode Etik

Kebijakan

sistem

reward &

punishment

Infrastruktur

• Pengaturan hubungan antara pihak terkait dalam penyusunan/ pembahasan kebijakan dan prosedur, khususnya dengan pihak swasta/sponsor;

• Pengaturan hubungan pejabat berwenang dalam anggaran (pemda) dengan pihak ketiga (swasta);

• Pemberian reward dan punishment;• Pengaturan hubungan pejabat yang berwenang dalam penerimaan pegawai dengan calon pegawai, penyelenggara ujian, dan pimpinan unit pengguna;

• Pengaturan hubungan antara pihak terkait (bagian kepegawaian, Baperjakat, pegawai bersangkutan, dan lain-lain) dalam penempatan, mutasi, rotasi, dan promosi pegawai;

• Pengaturan transparansi kebijakan dalam penerimaan pegawai dan proses penempatan, mutasi, rotasi, dan promosi pegawai;

• Pengaturan hubungan pejabat berwenang dalam pengadaan barang/jasa dengan pihak ketiga;

• Pengaturan tanggung jawab evaluator/auditor terhadap fasilitas yang di-berikan oleh pihak yang dievaluasi

HAL-HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN

• Aktivitas Politik• Penyuapan, pembayaran

ilegal dan kickbacks• Amal/Donasi• Perjalanan Dinas kantor • Pekerjaan Sampingan• Hadiah Pemberian &

keuntungan lain• Gratifikasi• Jamuan• Biaya kemudahan

(Uang pelicin)• Menjadi Pemasok &

Penyedia jasa lain• Anggota keluarga• Menghindari potensi

benturan kepentingan

• Tanggung jawab Profesi• Tanggung Jawab Pribadi

Perilaku berkaitan dengan stakeholders

• Penggunaan Informasi • Larangan Manipulasi dan

Penyampaian• Informasi yang Tidak Benar• Pemeliharaan dan Penggunaan

Aset • Penggunaan informasi

internal• Penggunaan fasilitas

kantor : telepon, dsb

• Catatan dan pembukuan• Kesempatan kerja yang sama • Etika Lingkungan kerja • Narkoba dan perjudian• Pengguna jasa

CONTOH MATERI PEDOMAN PERILAKU

Komitmen ataspelaporan keuangan pem

Penghargaan &

Remunerasi Pengintegrasian

kode etik dlm

budaya organisasi

Penghilangan Kebijakanyang tidak

etis

Saluran Pengaduan

Pendidikan & Pelatihan Etika

Keteladanan Pimpinan

Tindak lanjut temuan dg aturan perilaku

Diskusi Penanganan Perilaku Tidak Etis

Penetapan & Penerapan

SPM

Pernyataan kesanggupan memiliki integritas

Dorongan Sejawat

Pembentukan sistem nilai & budaya dlm rekrutmen peg

Internalisasi

KOMITMEN TERHADAP KOMPETENSI

Kemampuan untuk melakukan sesuatu sesuai dengan

kriteria yang diklasifikasikan

DEFINISI KOMPETENSI

KompetensiPengetahuanKeahlian

Rekruitmen

Pelatihan Pembinaan

Penempatan

• Identifikasi & penetapan kegiatan terkait tupoksi

• Penyusunan standar kompetensi untuk setiap tugas dan fungsi

• Menyelenggarakan diklat untuk peningkatan kompetensi pegawai• Pimpinan instansi yang memiliki kemampuan manajerial dan berpengalaman

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN PIMPINAN INSTANSI

Infrastruktur

Penetapan Visi dan

Misi

Struktur Organisasi

Database Kompetensi

Pegawai

Standar Kompetensi Jabatan

Peraturan Kepegawaian

Identifikasi Kegiatan Sesuai Fungsi

Internalisasi

Inventarisasi& Analisis

Tugas

KomunikasiSyarat

Kompetensi

Rekruitmen& Seleksi BerbasisKompetensiPenempatan

& PemberianTugas SesuaiKompetensi

Pelatihan

Bimbingan

Pemantauan& EvaluasiKompetensi

Kepemimpinan yang Kondusif

Pertimbangan risiko dalam pengambilan keputusan

Manajemen berbasis kinerja

Mendukung fungsi tertentu dalam penerapan SPIP

Melindungi aset dan informasi

Interaksi dengan pejabat pada tingkatan yang lebih rendahTanggapan positif terhadap pelaporan keuangan, anggaran, program dan kegiatan

Infrastuktur

Kebijakan untuk me-

respon pelaporan mengenai Keuangan,

Penganggaran, Program,

dan Kegiatan

Kebijakan terhadap

Fungsi-fungsi penting Instansi

Kebijakan Penerapan Manajemen Risiko

Kebijakan Penerapan Manajemen Berbasis Kinerja

Kebijakan Perlindungan Aset dan Informasi

Kebijakan Komunikasi yang

Efektif

• Pelatihan manajemen risiko• Simulasi manajemen risiko• Dorongan pimpinan kepedulian risk

dlm pengambilan keputusan• Pihak kompeten ikut dalam

pengambilan keputusan teknis

KesadaranResiko

• Risiko berdasarkan tingkatan manajemen

• Tanggung jawab risiko masing-masing pegawai

Risk Owner

• Pembahasan tentang risiko organisasi & manfaat manajemen risiko

PertemuanPeriodik

INTERNALISASI

Penyadaran penerapan manajemen berbasis kinerja• Keterkaitan program dg visi dan misi• Pentingnya penyusunan anggaran berbasis kinerja• Pentingnya membagi tugas berdasarkan rencana tujuan

kinerja organisasi• Pentingnya pemberian penghargaan berdasarkan hasil-hasil

yang dicapai baik secara individu, tim, dan organisasi secara keseluruhan

• Pentingnya melakukan evaluasi kinerja• Pentingnya membuat laporan akuntabilitas kinerja

Pelaporan hasil pengambilan keputusan

Dokumentasi proses pengambilan keputusan

INTERNALISASI (LANJUTAN)

Penyadaran untuk mendukung fungsi tertentu

• Pendanaan kegiatan dikaitkan dg target kinerja• Penyusunan anggaran berdasarkan sumber data yang kompeten• Proses pengambilan keputusan anggaran melibatkan setiap

level mjm organisasi

Melindungi aset & informasi dari penggunaan yang tidak sah

• Penerapan SABMN/D• Pengamanan fisik, administrasi dan hukum• Sistem internal check

Interaksi intensif dg pejabat pada tingkat yang lebih rendah

• Pertemuan periodik mjm puncak dg manajemen dibawahnya• Masukan dari level bawah ke atas

Merespon positif terhadap pelaporan

Pembentukan Struktur

Organisasi Sesuai Kebutuhan

Akomodasi

seluruh pekerja

an

Beban pekerjaan yang seimban

g

Koordinasi yang

terpadu &

harmonis

Pemisahan

fungsi yang jelas

Ukuran dan sifat kegiatan

Kejelasan wewenang & tanggung jawab

Efisiensi sumber daya yang tersedia

Penyesuaian struktur organisasi sesuai dg ukuran & sifat kegiatan

Memberikan kejelasan tentang wewenang dan tanggung jawab dalam instansinya

Memberikan kejelasan tentang hubungan dan jenjang pelaporan intern dalam instansinyaMelaksanakan evaluasi dan penyesuaian secara periodik terhadap struktur organisasi sehubungan dengan adanya perubahan lingkungan strategisMenetapkan jumlah pegawai yang sesuai terutama untuk posisi pimpinan

TINDAKAN YANG HARUS DILAKUKAN PIMPINAN

Infrastuktur

Penetapan Pedoman Kompetensi Pegawai

Evaluasi dan penyesuaian struktur

organisasi atas perubahan

strategis

Struktur Organisasi

Sesuai Kebutuhan

Penetapan struktur

Org dalam SK Pimpinan

Penetapan Pedoman Hubungan Kerja

dan Pelaporan antar

Unit

Komunikasi kepada

karyawan

Mendorong kesadaran tugas & tanggung jawab

Pimp & karyawan

paham hub & pelaporan

Paham Peran SPIP

Saling komunikasi

antar pimpinan

Arus informasi yang sehat dalam &

antar unit kerja

Saluran komunikasi

Perencanaan Regenerasi

Distribusi kerja yang memadai

INTERNALISASI

Pendelegasian Wewenang dan

Tanggung Jawab yang Tepat

• Efisiensi dan efektivitas organisasi

•Tanggung jawab akhir tetap pada pimpinan

Pertimbangan Kapasitas

• Akuntabilitas didefinisikan dengan jelas

• Otoritas disesuaikan dengan beban tanggung jawab

Pengetahuan & Keahlian staf

Pemahaman thd tujuan organisasi

Pemahaman thd tindakannya dalam pencapaian tujuan

Risiko

Pendelegasian

wewenang dan tanggung jawab

secara berjenjang

Pemberian wewenang

kepada pegawai yang tepat

sesuai tingkat tanggung jawabnya

Pegawai yang diberi wewenang harus memahami bahwa wewenang dan

tanggung jawab yang diberikan terkait dengan pihak lain dalam instansinya

Pegawai yang diberi wewenang harus memahami

bahwa pelaksanaan wewenang dan tanggung jawab terkait dengan penerapan SPIP

TINDAKAN MINIMAL YANG HARUS DILAKUKAN PIMPINAN

Infrastruktur

Pedoman pendelegasi

an wewenang & tanggung jawab

Ped penyusunan dokumen

pendelegasian

wewenang

Persyaratan pemberi & penerima delegasi tugas

Komunikasi•Substansi komunikasi:•Gamb tugas•Std kinerja & jdwl wkt•Sumber daya (angg)•Wewenang yg diberi•Umpan balik yg diharap•Cara & sarana yg tepat•Umpan balik atas kendala

Pemberdayaan pegawai

•pelatihan

INTERNALISASI

Penyusunan dan Penerapan

Kebijakan yang sehat tentang

Pembinaan Sumber Daya

Manusia (SDM)

• Kandidat Pegawai yg baik

• Latar belakang pegawai

• Prosedur wawancara

• Peningkatan kompetensi dan kapasitas pegawai

• Motivasi kerja dan loyalitas karyawan

• Memotivasi pegawai

Rekrutmen

Pelatihan

PromosiKompensasi

Pegawai

Menetapkan kebijakan dan

prosedur pengelolaan SDM sejak perekrutmen

pegawai sampai dengan

pemberhentiannya

Melakukan penelusuran latar belakang calon pegawai dalam

proses rekrutmen

Melakukan supervisi secara periodik yang

memadai terhadap pegawai

TINDAKAN MINIMAL YANG HARUS DILAKUKAN PIMPINAN

Kebijakan & prosedur rekrutmen s.d pemberhentian• Rencana formasi & kebutuhan pegawai masa yang akan datang• Standar & kriteria rekrutmen• Uraian & syarat jabatan• Program orientasiKebijakan & prosedur tentang penelusuran latar belakang calon pegawai• Reviu thd pengalaman kerja calon pegawai• Investigasi catatan kriminal calon pegawai• Konfirmasi kpd atasan sebelumnya

Kebijakan supervisi pegawai

INFRASTRUKTUR

Pimpinan menerapkan kebijakan SDM yang sehat

• Supervisi periodik

Membangun kesadaran pegawai • Keteladanan pimpinan• Perubahan kebijakan dikomunikasikan kpd pegawai• Program pelatihan berkesinambungan

INTERNALISASI

Perwujudan Peran Aparat Pengawasan

Intern Pemerintah yang

Efektif

Peran APIP

Memberikan keyakinan yang memadai atas ketaatan, kehematan, efisiensi, dan efektivitas pencapaian tujuan penyelenggaraan tugas dan fungsi

instansinya

Memberikan peringatan dini dan meningkatkan efektivitas pengelolaan risiko dalam penyelenggaraan tugas

dan fungsi instansinya

Memelihara dan meningkatkan kualitas tata kelola (good governance)

penyelenggaraan tugas dan fungsi instansinya

TINDAKAN MINIMAL YANG HARUS DILAKUKAN PIMPINAN

• Kepala BPKP bertanggung jawab langsung kepada Presiden

• Inspektur yang dalam melaksanakan tugasnya bertanggung jawab langsung kepada Gubernur/Bupati/Walikota (PP no. 41/2007

• Inspektorat Jenderal Kementerian dan Lembaga mengacu kepada Peraturan Organisasi dan Tata Kerja Departemen/Lembaga terkait

Kebijakan terkait penetapan kedudukan

organisasi APIP

• Kode Etik APIP• PerMenPAN Nomor 04/MPAN.03/2008

tahun 2008 tentang kode etik APIP• PerMenPAN Nomor 05/MPAN.03/2008

tahun 2008 tentang standar audit APIP

Kebijakan mengenai aturan perilaku APIP

INFRASTRUKTUR

Komitmen pada kompetensi, kemahiran dan kecermatan

profesi

Komitmen tertulis atau piagam audit - Internal Audit

Charter

Komunikasi ekstern atas infrastruktur yang sudah dibangun

Melakukan komunikasi intern infrastruktur

kepada seluruh pegawai di lingkungan APIP

Pimpinan melaksanakan kebijakan/pedoman/petunju

k/kebijakan yang berkaitan

dengan pengembangan kompetensi SDM

Hubungan Kerja yang baik

dengan Instansi Pemerintah terkait

Adanya Koordinasi

Adanya mekanisme saling uji antar IP terkait

• Mencocokkan data yang saling terkait dari 2 atau lebih IP yang berbeda.

• proses pemilahan tugas dan kewenangan masing-masing instansi

Saling uji

Saling uji

MEKANISME KOORDINASI

• Identifikasi unit-unit mana saja dalam IP tersebut yang perlu melakukan koordinasi dengan IP lainnya

• Identifikasi terhadap program atau kegiatan mana saja yang tercakup dalam bagian dari lintas sektoral

Kebijakan tentang aktivitas yg

perlu dikoordinasikan dg IP terkait

•Pengelolaan anggaran•Akuntansi & Perbendaharaan•Pelaporan keuangan & anggaran•Pengendalian Intern •KinerjaKebijakan atas pelaksanaan hub kerja yg baik dg IP terkait

INFRASTRUKTUR

Informasi & mendorong pelaksanaan koordinasi

Membentuk organisasi yg

akan bertindak sbg koordinator

Komunikasi kebijakan koordinasi

Jadwal keg & Pengorganisasian fasilitas & bahan koordinasi dg IP terkait

Bangun kesadaran pegawai perlunya Identifikasi keg

yang perlu koordinasi

INTERNALISASI

TERIMA KASIH