Makalah perang pasific
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
Transcript of Makalah perang pasific
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perang
Pasifik atau Perang Asia
Pasifik, atau yang
dikenal di Jepang dengan
nama Perang Asia Timur
Raya (Greater East Asia)
adalah perang yang
terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia.
Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun
peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7
Desember 1941, ketika Jepang menyerang Amerika
Serikat serta wilayah-wilayah yang dikuasai Britania
Raya dan banyak negara lainnya.
Sebelum Perang Pasific pecah, dengan jalan diplomasi
Jepang masih mencoba mendapatkan pengesahan dari Amerika
Serikat mengenai posisinya yang istimewa di Asia. Akan
tetapi usaha ini gagal, karena Amerika Serikat mempunyai
prinsip yang berbeda, yakni demi kepentingan ekonominya
maka daerah Pasific harus dikuasainya. Hal ini lah yang
membahayakan bagi Jepang karena berarti cita-cita Jepang
1
untuk membentuk Asia Timur Raya akan terhalang. Jepang
sudah mengetahui bahwa Amerika Serikat telah menjadi the
world power, maka daerah Pasific harus tetap menjadi
milik Jepang. Pearl Harbour adalah Angkatan Laut
terbesar yang dimiliki oleh Amerika Serikat yang
terletak di tengah-tengah Samudra Pasific yang merupakan
pusat kekuasaan dan kekuatan Amerika Serikat.
Seberapa besar pentingnya Pearl Harbour bagi
pertahanan Amerika Serikat di Pasifik, ini diketahui
dengan pasti oleh Jepang. Oleh karena itu setelah Jepang
memperhitungkan dengan cermat, secara diam-diam akan
menghancurkan Pearl harbour. Seandainya hal ini tidak
dilakukan dengan Jepang cita-citanya akan menemui
kesulitan yang lebih besar.
Akhirnya pecahlah Perang Pasific yang diawali dengan
pemboman Pearl Harbour oleh Jepang pada 7 Desember 1941,
dimana masa-masa awal Jepang ada dalam ofensif berakhir
dengan kemenangan di pihak Sekutu. Kekuatan Jepang
benar-benar lumpuh setelah di bomnya Kota Hiroshima dan
Nagasaki oleh pihak Sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945.
Akhirnya setelah 6 hari dijatuhkannya bom di Nagasaki
Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengalami kekalahan
telak dalam Perang Pasific ini dan berimbas kepada
pembangunan di Jepang. Jepang terpuruk dengan di bomnya
Kota Hiroshima yang merupakan kota penting di Jepang
karena merupakan markas militer Jepang pada saat Perang
Dunia II.
2
Sejak ditandatanganinya penyerahan Jepang ke Sekutu
pada 6 September 1945 diatas geladak Kapal Missouri di
teluk Tokyo, sejak itulah Jepang masuk ke dalam masa
kependudukan Amerika Serikat selama kurang lebih 6
tahun. Pada masa pendudukan Amerika Serikat, Jepang
mampu bangkit kembali dengan sistem pemerintahan yang
diterapkan Amerika Serikat. Dengan adanya usaha-usaha
Jepang tersebut kami mencoba untuk membahas faktor-
faktor yang mendorong Jepng mampu bangkit kembali dan
menjadikan Jepang lebih maju pasca di bomnya Kota
Hiroshima dan Nagasaki. Karena bagi Jepang musibah ini
adalah suatu pukulan yang berat yang menimbulkan trauma
tersendiri bagi Jepang sehingga tidak mudah untuk
bangkit kembali.
2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana keadaan Jepang pasca Perang Pasific?
b. Bagaimana peran Amerika dalam membantu Jepang pasca
Perang Pasific sehingga Jepang mampu bangkit kembali
dan lebih maju dari yang dahulu?
c. Apa faktor lain yang mendorong bangkitnya Jepang
selain peran dari Amerika?
3. Tujuan
a. Untuk mengetahui keadaan Jepang pasca Perang Pasific.
b. Untuk mengetahui Peran Amerika dalam membantu Jepang
pasca Perang Pasific sehingga Jepang mampu bangkit
kembali dan lebih maju dari sebelumnya.
3
c. Untuk mengetahui faktor lain yang membuat jepang
mampu bangkit pasca di bomnya Hiroshima dan Nagasaki
yang merupakan karakter asli dari orang Jepang
sendiri.
4
BAB II
PEMBAHASAN
1. Jepang pasca Perang Pasific
Pada tanggal 6 Agustus 2013 dijatuhkannya bom atom di
Kota Hiroshima, di ikuti dengan pada tanggal 9 Agustus
1945, dijatuhkannya bom nuklir Fat Man di atas Nagasaki.
Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di
daerah itu dan rakyat 2 kota tersebut sangat menderita
akibat tertimpa bom atom dan radiasi bom nuklir yang
berkekuatan antara 15.000 dan 20.000 ton TNT. Bom nuklir
tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan
80.000 di Nagasaki, semua itu dilakukan oleh Sekutu
(Amerika) dengan alasan untuk membungkam angkatan perang
kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang
menyerah dan loyal kepada kaisar.
Gambar 1.
5
Awan jamur di atas Hiroshima setelah dijatuhkannya Little Boy.
Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak,
pesawat bomber B-29 tersebut bergetar sangat hebat.
Sementara 10.000 meter dibawah mereka tersebut,
hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan
gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia manusia
yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat
itu juga.
Di bomnya Kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan suatu
pukulan berat bagi Jepang dan bagaikan kiamat bagi
negara tersebut yang mengakibatkan berbagai masalah
besar bermunculan dan harus dibenahi. Jepang setelah
periodetersebut tidak begitu terlihat seperti membuka
kertas baru hanya saja mengalami perubahan arah. Dalam
lingkup luas, pengarus-pengaruh dari luar Jepang seperti
politik, ekonomi dan budaya lebih banyak berasal dari
Amerika Serikat daripada Eropa yang menyumbangkan pada
perkembangan suatu weltanschauung nasional yang berpusat
kepada perdagangan baik di luar ataupun dalam negeri.
Berakhirnya perang meninggalkan ekonomi Jepang dalam
kehancuran. Pabrik-pabrik industri tidak bekerja,
berjuta-juta orang menganggur karena dibebaskan tugas
kemiliteran demobilisasi. Pertanian tidak dapat
menghasilkan cukup untuk memberi makanan penduduk, meski
ada pembagian jatah yang sangat ketat namun tetap saja
ada penyelewengan terhadap makanan tersebut
6
mengakibatkan penduduk kelaparan. Berikut adalah dampak
bagi Jepang pasca pemboman di Kota Hiroshima dan
Nagasaki:
Dampak Destruktif bagi Kedua Kota
a. Energi panas yang tersebar menyelimuti kota Hirosima
dan sekitarnya dalam radius 1 km menjadi bak bara
api.
b. Terjadi pemanasan hingga jutaan derajat yang
berlangsung hingga hitungan detik. Dalam radius 1 km
segala sesuatu menjadi abu. Sedang pada radius 4 km,
bangunan dan manusia terpanggang api. Pada radius 8
km manusia dan bangunan mengalami luka bakar parah.
Setelah itu, muncul gelombang ledakan dengan
kecepatan 1000 km/jam pada radius 2 km yang
menerbangkan segala sesuatu dari 90.000 bangunan di
kota hirosima, 62.000 bangunan hancur lebur.
c. Dampak buruk radiasi radio aktif dari bom atom
menyebabkan kanker dan berbagai penyakit darah.
Dampak Bagi Penduduk Kota Hirosima dan Nagasaki
Selain jumlah korban korban tewas setelah
diledakkannya bom nuklir yang di jatuhkan oleh Amerika,
beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas
karena penyakit penyakit akibat radiasi, luka bakar
stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit
penyakit lain nya. Dampak radioaktif mencapai 20 km dari
lokasi jatuhnya bom tersebut.
7
Gambar 2.
Korban bom atom Hiroshima dan Nagasaki
Gambar 3.
Keadaan Jepang pasca Perang Pasific
2. Peran Amerika dalam membantu bangkitnya Jepang Pasca
Perang Pasific
Politik Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi
Jepang untuk mengembangkan sistem perekonomian dan
demokrasi ditegaskan antara Amerika Serikat dan Jepang
8
di Postdam. Hal ini ditegaskan lagi dalam United States
Initial Post Surrender Policy for Japan pada 9 Agustus 1945 yang
didalamnya dicantumkan secara garis besar kebijaksanaan
politik pendudukan Amerika Serikat. Eksperimen demokrasi
Amerika Serikat di Jepang daat dikatakan berhasil,
karena bisa dibuktikan dengan hasil-hasil pendudukannya
tersebut. Secara garis besar beberapa perubahan yang
dialami Jepang ketika AS berperan dalam memajukannya
pasca Perang Pasifik adalah sebagai berikut:
a. Bidang politik atau pemerintahan
1. Terbentuknya konstitusi baru(konstitusi 1947) yang
menggantikan konstitusi lama 1889. Perbedaan pokok
anatar konstitusi lamdengan konstitusi baru adalah
tentang kedudukan kaisar dalam knstitusi 1889
kekuasaan kaisar suci dan tidak dapat diganggu gugat;
sedangkan dalam konstitusi 1947 kaisar hanya menjadi
lambang negara dan persatuan rakyat, dan rakyatlah
yang menjadi kekuasaan kedaulatan.
2. Dihidupkannya kembali partai-partai politik seperti,
liberal, partai demokarasi sosial. Perlu diketahui
bahwa sejak 1940 partai-partai politik di jepang
telah dibubarkan dan anggota-anggotanya di masukan ke
dalam perhimpunan bantuan pemerintahan kaisar.
Ketika jepang dibantu Amerika Serikat partai-partai
politik dihidupkan kembali sejak yang 1940 partai-
partai politik jepang telah dihancurkan dan dimasukan
Perhimpunan Bantuan Pemerintah Kaisar.dan di ubah
9
menjadi Perhimpunan Politik Bantun Pemerintahan Kaisar.
pada tahun 1982 terdpat tujuh partai politik yaitu
Partai Demokrat Liberal (LDP), Partai Sosialis
Jepang(JSP), Partai Komunis Jepang (JSP), Prtai
Pemerintah Bersih(kominto), Partai Sosil Demokrat (DSP),
Kumpulan Liberal Baru(NLC), dan Partai Gabungan Demokrat
Sosial(USDP).
Kehidupan politik Jepang berkisar pada kegiatan Dewan
Perwakilan sebagai lembaga pembuat Undang-undang. Setiap
dua kali dalam setahun diadakan sidang dewan perwakilan,
kegiatan politik Jepang tercermin berupa perdebatan
antara pihak pemerintah dan pihak partai-partai oposisi.
Dalam hal ini terlihat bahwa sistem parlementer berhasil
dilakukan oleh Jepang dengan baik, karena perdebatan
yang terjadi benar-benar bersifat terbuka, sehingga
pertanggungjawaban yang diberikan oleh pemerintah juga
benar-benar dilakukan secara serius. Politik dalam
negeri Jepang tidak lepas dari interelasi kaum politik,
pengusaha dan birokrasi. Dalam proses pembuatan Undang-
undang di Jepang. Pihak birokrat memang dikenal adalah
orang-orang yang bermutu tinggi dan ahli dalam
bidangnya. Karena hubungan yang erat antara ketiga
bagian masyarakat itu, maka pihak pemerintah, khususnya
birokrasi besar peranannya dalam memberikan bantuan atau
petunjuk pada dunia pengusaha. Perusahaan-perusahaan di
Jepang menjalankan persaingan yang kuat antara mereka
10
sendiri, sehingga dengan sendirinya mereka berusaha
berhubungan erat dengan unsur-unsur birokrasi.
b. Bidang Keagamaan
Hubungan antar agama Shinto dan pemerintahan jepang
diputuskan oleh SCAP pada 15 desember 1945. SCAP
memutuskan bahwa Kaisar bukanlah keturunan dewa
matahari(Amaterasu Omikami) sehinnga pada 1 januari 1946
Kisar mengeluarkan sebuah amanat yang menyatakan dirinya
bukanlah keturunan Dewa.
c. Bidang Militer
1. Deklarasi Potsdam menetapkan bahwa, semua penjahat
perang dan orang-orang yang telah melakukan kekejaman
pada tawanan perang sekutu akan dihukum.
2. Untuk melaksanakan ha itu Tokyo dibentuk sebuah
pengadilan internasional. Pengadilan Internasional
ini telah melaksanakan atau melakukan tugasnya selama
2 tahun 1946-1948 dan telah mengadili antara lain
Jendral Hideki Tojo dan Koichikido, Kiichiro Hiranuma
dan Yosuke Matsuka mereka diberikan hukuman mati
dengan jalan menggantung mereka pada 23 desember
1948.
3. Kehidupan militer Jepang pasca kekalahan perang
pasifik seakan-akan mati dan Jepang memasuki masa
pendudukan Amerika serikat. Dalam hal militer Jepang
kurang memperhatikan dan lebih condong kepembangunan
ekonomi. Setelah kekalahan jepang pada perang pasifik
yang menimbulkan penderitaan besar lahir dan batin
11
akibat bom Amerika serikat. Karena kekalahan tersebut
lahirlah konstitusi baru yang salah satu pasalnya,
yaitu fasal 9 membatasi Jepang dalam pengembangan
kekuatan militer.
Hingga 1982 Jepang termasuk negara kecil dalam
menyediakan anggaran pertahanan dibanding dengan GNPnya.
Anggaran pertahan jepang belum mencapai 1 persen GNP-
nya.
Dalam pemerintahan juga terjadi dua pendapat tentang
pengembangan kekuatan militer, pihak yang pertama
menghendaki pengembangan kekuatan militer sedangkan
pihak yang lain menolak kekuatan militer yang dianggap
bertentangan dengan konstitusi. Masyarakat Jepang pun
banyak yang kurang setuju diadakannya pengembangan
kekuatan militer Jepang. Namun dalam hal keuangan
militer meski belum mencapai 1% dari GNP, jepang
menduduki peringkat ke 8 dengan biaya militer terbesar.
Untuk menanggapi dua pendapat diatas pemerintahan
Jepang mengambil sikap dengan menerapkan sistem
konprehensif yaitu suatu sikap yang melandaskan
pertahanan Jepang atas tiga hal yaitu:
1. Kekuatan militerhanya seperlunya atau tidak seberapa
besar.
2. Kemampuan ekonomi berupa pemberian bantuan ekonomi
kepada negara-negara yang sedang berkembang.
12
3. Diplomasi yang dapat menjamin keamanan dan
kepentingan-kepentingan Jepang.
Meski demikian pengadaan sistem senjata, Jepang
meletakkan titik berat pada kualitas dibanding
kuantitas. Pengadaan sistem senjata untuk membangun
kekuatan militer yang sesuai dengan kondisi geografis
Jepang. Meskipun presentase anggaran untuk militer
terendah di dunia yaitu tidak mencapai 1%dari GNP-nya
kekuatan militer Jepang tergolong kekuatan militer yang
memadai yang kuat di dunia.
d. Bidang ekonomi
Keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi
sangat mengagumkan, siapa sangka setelah mengalami
kehancuran dahsyat dalam Perang Dunia II, Jepang mampu
bangkit kembali dengan kekuatan yang luar biasa. Jepang
muncul sebagai negara paling maju di wilayah Asia Timur.
Hanya dalam dua dekade setelah peristiwa pengeboman kota
Hiroshima dan Nagasaki, Jepang berhasil menempatkan
dirinya di kalangan negara yang berpengaruh dalam
perekonomian dunia. Negeri Matahari Terbit itu
membuktikan pada dunia bahwa mereka mampu membangun
kembali perekonomian mereka yang hancur. Dahulu Jepang
tidak dikenal dan tidak dipandang sebagai negara maju,
tetapi sekarang negara itu menjadi contoh dan teladan
negara-negara yang berpengaruh di dunia.
13
1. Zaibatsu dibubarkan, hal ini dilakukan dengan jalan
menbubarkan semua holding Company, yakini unsur-unsur
pusat perusahaan raksasa dan sham-sahamnya dijual
kepada rakyat.
2. Diperbaharuinya UU agraria 1846 diman tuan-tuan tanah
harus absentte (tuan-tuan tanah yang tidak berdiam di
tananya) harus menjualnya kepada pemerintah. Tuan
tanah yang tinggal di tanah miliknya hanya boleh
memiliki 2,5 acre. Semua ini diakukan dengan tujuan
memperbaiki nasib para petani dan membangkitkan
kesadaran politik pada mereka.
e. Bidang sosial
1. Dibentuknya organisasi serikat buruh (UU Serikat
buruh 21 Desember 1945) dan pemerintah pendudukan
mengeluarkan larangan bagi buruh pemerintah untuk
mengadakan pemogokan.
2. Semua orang militer, anggota Diet, pembesar tinggi,
kepada perusahaan dan pimpinan intelektual yang
dipercayai mempunyai hubungan dengan agresi Jepang
berdasarkan pekerjaannya.dihentikan dan tidak
diizinkan memangku jabatan umum pula.
3. Pada 1947, Jepang emberlakukan Konstitusi Jepang yang
baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan
sebagai negara yang menganut paham fasifisme (suatu
paham yang menolak kekerasan dan peperangan) dan
mengutamakan praktik demokrasi liberal.
14
4. Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang
dibentuk mengikuti sistem Britania. Parlemen Jepang
terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.
Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan.
Anggota Majelis Rendah dipilih secara langsung oleh
rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah Majelis
Rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri atas
242 anggota dewan yang memilki masa jabatan 6 tahun,
dan dipilih langsung oleh rakyat. Warga negara Jepang
yang berusia 20 ke atas memilki hak untuk memilih.
f. Bidang Pendidikan
Sistem pendidikan diperbaharui, dengan tujuan untuk
mengubah semngat dan sisi pendidikan sekolah. Semenjak
Restorasi Meiji dikibarkan, pemerintah Jepang terus
mengeluarkan berbagai kebijakan dengan mulai giat
menerjemahkan dan menerbitkan berbagai macam buku,
diantaranya tentang ilmu pengetahuan, sastra, maupun
filsafat. Para pemuda banyak di kirim ke luar negeri
untuk belajar sesuai dengan bidangnya masing-masing,
tujuannya jelas yaitu mencari ilmu dan menanamkan bahwa
Jepang akan dapat “berdiri sama tinggi, duduk sama
rendah” dengan kemajuan Dunia Barat.
Kemajuan bangsa Jepang bertambah runcing sesudah
tentara pendudukan AS, setelah Jepang kalah pada Perang
Pasifik banyak memberikan dorongan pada bangsa Jepang
untuk mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.
Struktur baru pendidiakn yang dikembangkan AS adalah:
15
1. Sekolah Dasar (SD) wajib selam 6 tahun dan tidak
dipungut biaya. Bertujuan untuk menyiapkan anak
menjadi warga yang sehat, aktif menggunakan pikiran,
dan mengembangkan kemampuan pembawaannya.
2. Sesudah SD ada sekoalh lanjutan pertama selama tiga
tahun, punya tujuan untuk mementingkan perkembangan
kepribadian siswa, kewarganegaraan, dan kehidupan
dalam masyarakat serta mulai diberikan kesematan
belajar bekerja.
3. Setelah sekolah lanjutan pertama, ada sekolah
lanjutan selama tiga tahun.bertujuan utnuk menyiapkan
siswa masuk perguruan tinggi dan memperoleh
keterampilan kerja.
4. Universitas harus berperan secara potensial dalam
mengembangkan pikiran liberal dan terbuka bagi siapa
saja, bukan pada sekelompok orang. Munculnya struktur
baru pendidikan di Jepang yang dikembangkan AS,
merupakan bentuk “revisi” dari struktur pendidikan
lama yang sudah ada sebelum Perang Dunia II.
Kegiatan Jepang dalam mencerdaskan bangsanya telah
menuai hasil yang signifikan. Korelasi antara majunya
pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar
terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Bangsa
Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia,
yang kedudukannya sejajar dengan Bangsa Barat lain
seperti Inggris dan Perancis. Data statistik tahun 1985
dari Japanese life Today dan International Society for Education
16
Information, Tokyo mnyebutkan bahwa presentase siswa Jepang
yang melanjutkan ke SMA lebih kurang 94%, dan yang
melanjutkan ke PT lebih kurang 38%. Hal ini bia
dibandingkan dengan kondisi yang sama dengan negara lain
di dunia, misalnya Perancis 24%, Inggris 20%, Jepang
menempati urutan pertama setelah AS 43%.
Tingginya standar pendidikan Jepang di atas tidak
semata-mata muncul dengan sendirinya, namun yang perlu
diungkap disini adalah ciri utama bangsa Jepang yaitu
kehausan yang tak pernah puas akan pengetahuan. Sebagai
bangsa dengan niat baca yang tinggi, wajar bila bangsa
Jepang maju dalam bidang pendidikan. Bukan hanya bacaan
yang berupa buku ilmu pengetahuan, teknologi dan sastra
saja yang menjadi bahan bacaan mereka, tetai koran pun
masih menjadi bacaan wajib setiap hari. Membaca bagi
kebanyakan orang Jepang bukan merupakan kegiatan yang
dipaksakan, tetapi karena dalam diri mereka tertanam
suatu sifat kebutuhan akan bacaan. Akibatnya, tidak
heran bilakita lihat dalam kehidupan sehari-hari bangsa
Jepang tidak akan lepas dari membaca. Di stsiun,
perpustaaan, di jalan,atau bisa dikatakan, dimana ada
kehidupan disitu mereka membaca.
3. Faktor lain bangkitnya Jepang
Kebangkitan Jepang dari kehancuran dahsyat dalam Perang
Pasific bukan karena sebuah keajaiban, melainkan diperoleh
memalui semangat juang yang tinggi, disiplin ketat, dan
17
kerja keras. Segala kesenangan, kemewahan, dan kekayaan
negara itu diperoleh dengan usaha yang tidak kenal lelah,
disiplin ketat, dan semangat kerja keras yang diwarisi
secara turun-temurun.
Awalnya, mutu produk Jepang dianggap paling rendah.
Namun, sekarang produk Jepang dianggap sebagai produk
terbaik dan berkualitas. Jepang telah diakui sebagai negara
termaju dan salah satu pengendali utama negara-negara
industri. Adapun faktor yang mendorong Jepang mampu bangkit
kembali antara lain:
1. Kerja Keras
Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah
pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang
adalah 2.450 jam per tahun, sangat tinggi dibandingkan
dengan Amerika (1.957 jam per tahun), Inggris (1.911 jam
per tahun), Jerman (1.870 per tahun), dan Prancis (1.680
per tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan
sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara
lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang
bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan
bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh
lima sampai enam orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang
boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan
menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak
dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, profesor juga
biasa pulang malam bahkan menjelang pagi. Fenomena
18
karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di
Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa
dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan
kemakmuran Jepang bisa tercapai.
2. Malu
Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa
Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke
perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika
mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern,
wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan
diri” bagi para pejabat (menteri, politikus, dan
sebagainya) yang terlibat masalah korupsi atau merasa
gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin
adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena
nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu
jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar
daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan
memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara
otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan
yang membutuhkan, pembelian tiket kereta, masuk ke
stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan
untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka
belajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap
lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun
norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.
3. Hidup Hemat
19
Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam
keseharian. Sikap antikonsumerisme berlebihan ini nampak
dalam berbagai bidang kehidupan. Masyarakat Jepang ramai
belanja di supermarket pada sekitar pukul 19:30. Selidik
punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa
bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai
separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum
tutup. Seperti diketahui bahwa supermarket di Jepang
rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah
para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko
sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20
atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki
mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat
menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Pemanas
ruangan pun menggunakan minyak tanah yang kalau dipikir
merepotkan masih tetap digandrungi, padahal sudah cukup
dengan AC (air conditioner) yang ada mode dingin dan panas.
Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah
daripada listrik. Profesor Jepang juga terbiasa naik
sepeda tua ke kampus, berbarengan dengan mahasiswa-
mahasiswanya.
4. Loyalitas
Loyalitas membuat sistem karier di sebuah perusahaan
berjalan dan tertata rapi. Sedikit berbeda dengan sistem
di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang
berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di
satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin
20
implikasi dari industri di Jepang yang kebanyakan hanya
mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan
didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business)
perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu
dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal
dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk
untuk tetap bartahan (tidak pergi ke luar kota) dan
punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan
malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan
modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan
produksi kendaraan mencapai 160 ribu per tahun.
5. Inovasi
Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang
mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan
kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh
masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang
mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete tape
tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh
perusahaan Phillips Electronics. Tapi yang berhasil
mengembangkan dan membuat model portabel sebagai sebuah
produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio
Morita, pendiri dan CEO Sony pada masa itu. Sampai 1995,
tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah
total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik
perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan
orang Jepang. Patennya dimiliki orang Amerika. Akan
tetapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa
21
mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih
cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif
lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan
lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang
dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya
legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi
dan ide dari seorang insinyurnya bernama Ikuko Tanaka
yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti
dari seorang koki di Osaka International Hotel,
menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery)
bermerk Matsushita yang terkenal itu.
6. Pantang Menyerah
Bangsa Jepang memiliki semangat pantang menyerah.
Mereka tidak takut dengan cobaan dan kesusahan. Mereka
sanggup berhadapan dengan segala cobaan demi mencapai
tujuannya. Mereka juga teguh menjaga harga diri dan
kehormatan bangsa. Jika melakukan suatu pekerjaan maka
mereka melakukannya dengan sungguh agar mendapatkan
hasil yang terbaik.
Bangsa Jepang sulit menerima kekalahan. Bagi mereka,
kalah tidak berarti mati. Kekalahan dapat ditebus
kembali dengan kemenangan dan keberhasilan dalam bidang
lain.
Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang
tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun di
bawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke
luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi.
22
Ketika Restorasi Meiji datang, bangsa Jepang cepat
beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber
daya alam tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya
menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan
kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari
negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia
menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah
Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di
tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan
Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan
ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo.
Ternyata Jepang tidak habis,dalam beberapa tahun
berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri
otomotif dan bahkan juga kereta cepat (Shinkansen).
Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke
yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis
peralatan elektronik pada 1945 masih mampu merangkak,
mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi
kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga
awalnya menjadi bahan tertawaan orang ketika menawarkan
produk cassete tape-nya yang mungil ke berbagai negara
lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony walkman-nya.
Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori di mana orang
harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di
Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).
7. Budaya Baca
23
Masyarakat Jepang sangat gila membaca bahkan di
densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya
baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau
koran. Tidak peduli duduk atau berdiri banyak
memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak
penerbit yang membuat manga (komik bergambar) untuk
materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.
Pelajaran sejarah, biologi, bahasa dan sebagainya
disajikan dengan menarik yang membuat minat baca
masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga
didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-
buku asing (bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dsb). Konon
kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah
dimulai pada 1684, seiring dibangunnya institut
penerjemahan dan terus berkembang sampai zaman modern.
Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia
dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan,
bahkan harganya lebih murah dari pada buku aslinya yang
belum diterjemahkan.
8. Kerja sama Kelompok
Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-
kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk
klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau
kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia
kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga
seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga
dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin
24
salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot
bahwa “satu orang profesor Jepang akan kalah dengan satu
orang profesor Amerika, hanya sepuluh profesor Amerika
tidak akan bisa mengalahkan sepuluh orang profesor
Jepang yang berkelompok.” Musyawarah mufakat atau sering
disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok.
Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.
9. Mandiri
Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri.
Seperti yang diterapkan di TK (Yochien) di Jepang. Setiap
murid harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti,
bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku,
handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung
dilehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa
perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap
barang miliknya sendiri. Selepas SMA dan masuk bangku
kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada
orang tua. Seperti yang dijalankan oleh mahasiswa di
Universitas Saitama mengandalkan kerja sambilan/paruh
waktu untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.
Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang
tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan
berikutnya.
10. Menjaga Tradisi
Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat
bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya
perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih
25
ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih
sangat lekat di masyarakat Jepang. Misalnya ketika ada
seseorang yang sedang naik sepeda dan menabrak pejalan
kaki, yang meminta maaf lebih dahulu kadang justru yang
ditabrak. Sampai saat ini orang Jepang relatif
menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat
tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam
pergaulan orang Jepang karena “ha’i” belum tentu “ya”
bagi orang Jepang.
Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting
di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras
Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan
langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para
petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian
mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk
beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih
bertahan di dunia pertanian.
26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Di bomnya Kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan suatu
pukulan berat bagi Jepang dan bagaikan kiamat bagi negara
tersebut yang mengakibatkan berbagai masalah besar
bermunculan dan harus dibenahi. Jepang setelah
periodetersebut tidak begitu terlihat seperti membuka
kertas baru hanya saja mengalami perubahan arah. Dalam
lingkup luas, pengarus-pengaruh dari luar Jepang seperti
politik, ekonomi dan budaya lebih banyak berasal dari
Amerika Serikat daripada Eropa yang menyumbangkan pada
perkembangan suatu weltanschauung nasional yang berpusat
kepada perdagangan baik di luar ataupun dalam negeri.
Berakhirnya perang meninggalkan ekonomi Jepang dalam
kehancuran. Pabrik-pabrik industri tidak bekerja, berjuta-
juta orang menganggur karena dibebaskan tugas kemiliteran
demobilisasi. Pertanian tidak dapat menghasilkan cukup
untuk memberi makanan penduduk, meski ada pembagian jatah
yang sangat ketat namun tetap saja ada penyelewengan
terhadap makanan tersebut mengakibatkan penduduk kelaparan.
Politik Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi
Jepang untuk mengembangkan sistem perekonomian dan
demokrasi ditegaskan antara Amerika Serikat dan Jepang di
Postdam. Hal ini ditegaskan lagi dalam United States Initial Post
27
Surrender Policy for Japan pada 9 Agustus 1945 yang didalamnya
dicantumkan secara garis besar kebijaksanaan politik
pendudukan Amerika Serikat. Eksperimen demokrasi Amerika
Serikat di Jepang daat dikatakan berhasil, karena bisa
dibuktikan dengan hasil-hasil pendudukannya tersebut.
Tetapi dengan kerja keras Jepang mampu membuat negara
tersebut bangkit menjadi lebih maju dan bersaing dengan
negara Macan Asia seperti Korea Selatan dan Cina. Sekarang
Jepang adalah negara yang ditakuti di kalangan dunia karena
Jepang mempunyai kekuatan tersendiri di bidang teknologi.
28
DAFTAR PUSTAKA
1. Agung S, Leo. 2012. “Sejarah Asia Timur 2”. Yogyakarta:
Penerbit Ombak.
2. P.K Ojong. 2006. “Perang Pasific”. Jakarta: Penerbit Buku
Kompas.
3. http://retnarestiyana.blogspot.com/2013/01/perekonomian-
jepang-pasca-perang-dunia.html di unduh pada 15
November 2013.
4. http://ariek88l.wordpress.com/39-2/ di unduh pada 13
November 2013.
5. http://www.kumpulansejarah.com/2013/05/sejarah-dibalik-
pengeboman-hiroshima.html di unduh pada 11 November
2013.
6. Kebangkitan Jepang-Sejarah Negara Jepang diunduh dari
http://www.woamu. mangaku.net 2012/02/kebangkitan-
jepang-sejarah-negara.html
29