Makalah perang pasific

29
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perang Pasifik atau Perang Asia Pasifik, atau yang dikenal di Jepang dengan nama Perang Asia Timur Raya (Greater East Asia) adalah perang yang terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia. Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7 Desember 1941, ketika Jepang menyerang Amerika Serikat serta wilayah-wilayah yang dikuasai Britania Raya dan banyak negara lainnya. Sebelum Perang Pasific pecah, dengan jalan diplomasi Jepang masih mencoba mendapatkan pengesahan dari Amerika Serikat mengenai posisinya yang istimewa di Asia. Akan tetapi usaha ini gagal, karena Amerika Serikat mempunyai prinsip yang berbeda, yakni demi kepentingan ekonominya maka daerah Pasific harus dikuasainya. Hal ini lah yang membahayakan bagi Jepang karena berarti cita-cita Jepang 1

Transcript of Makalah perang pasific

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perang

Pasifik atau Perang Asia

Pasifik, atau yang

dikenal di Jepang dengan

nama Perang Asia Timur

Raya (Greater East Asia)

adalah perang yang

terjadi di Samudra Pasifik, pulau-pulaunya, dan di Asia.

Konflik ini terjadi antara tahun 1937 dan 1945, namun

peristiwa-peristiwa yang lebih penting terjadi setelah 7

Desember 1941, ketika Jepang menyerang Amerika

Serikat serta wilayah-wilayah yang dikuasai Britania

Raya dan banyak negara lainnya.

Sebelum Perang Pasific pecah, dengan jalan diplomasi

Jepang masih mencoba mendapatkan pengesahan dari Amerika

Serikat mengenai posisinya yang istimewa di Asia. Akan

tetapi usaha ini gagal, karena Amerika Serikat mempunyai

prinsip yang berbeda, yakni demi kepentingan ekonominya

maka daerah Pasific harus dikuasainya. Hal ini lah yang

membahayakan bagi Jepang karena berarti cita-cita Jepang

1

untuk membentuk Asia Timur Raya akan terhalang. Jepang

sudah mengetahui bahwa Amerika Serikat telah menjadi the

world power, maka daerah Pasific harus tetap menjadi

milik Jepang. Pearl Harbour adalah Angkatan Laut

terbesar yang dimiliki oleh Amerika Serikat yang

terletak di tengah-tengah Samudra Pasific yang merupakan

pusat kekuasaan dan kekuatan Amerika Serikat.

Seberapa besar pentingnya Pearl Harbour bagi

pertahanan Amerika Serikat di Pasifik, ini diketahui

dengan pasti oleh Jepang. Oleh karena itu setelah Jepang

memperhitungkan dengan cermat, secara diam-diam akan

menghancurkan Pearl harbour. Seandainya hal ini tidak

dilakukan dengan Jepang cita-citanya akan menemui

kesulitan yang lebih besar.

Akhirnya pecahlah Perang Pasific yang diawali dengan

pemboman Pearl Harbour oleh Jepang pada 7 Desember 1941,

dimana masa-masa awal Jepang ada dalam ofensif berakhir

dengan kemenangan di pihak Sekutu. Kekuatan Jepang

benar-benar lumpuh setelah di bomnya Kota Hiroshima dan

Nagasaki oleh pihak Sekutu pada 6 dan 9 Agustus 1945.

Akhirnya setelah 6 hari dijatuhkannya bom di Nagasaki

Jepang menyerah tanpa syarat. Jepang mengalami kekalahan

telak dalam Perang Pasific ini dan berimbas kepada

pembangunan di Jepang. Jepang terpuruk dengan di bomnya

Kota Hiroshima yang merupakan kota penting di Jepang

karena merupakan markas militer Jepang pada saat Perang

Dunia II.

2

Sejak ditandatanganinya penyerahan Jepang ke Sekutu

pada 6 September 1945 diatas geladak Kapal Missouri di

teluk Tokyo, sejak itulah Jepang masuk ke dalam masa

kependudukan Amerika Serikat selama kurang lebih 6

tahun. Pada masa pendudukan Amerika Serikat, Jepang

mampu bangkit kembali dengan sistem pemerintahan yang

diterapkan Amerika Serikat. Dengan adanya usaha-usaha

Jepang tersebut kami mencoba untuk membahas faktor-

faktor yang mendorong Jepng mampu bangkit kembali dan

menjadikan Jepang lebih maju pasca di bomnya Kota

Hiroshima dan Nagasaki. Karena bagi Jepang musibah ini

adalah suatu pukulan yang berat yang menimbulkan trauma

tersendiri bagi Jepang sehingga tidak mudah untuk

bangkit kembali.

2. Rumusan Masalah

a. Bagaimana keadaan Jepang pasca Perang Pasific?

b. Bagaimana peran Amerika dalam membantu Jepang pasca

Perang Pasific sehingga Jepang mampu bangkit kembali

dan lebih maju dari yang dahulu?

c. Apa faktor lain yang mendorong bangkitnya Jepang

selain peran dari Amerika?

3. Tujuan

a. Untuk mengetahui keadaan Jepang pasca Perang Pasific.

b. Untuk mengetahui Peran Amerika dalam membantu Jepang

pasca Perang Pasific sehingga Jepang mampu bangkit

kembali dan lebih maju dari sebelumnya.

3

c. Untuk mengetahui faktor lain yang membuat jepang

mampu bangkit pasca di bomnya Hiroshima dan Nagasaki

yang merupakan karakter asli dari orang Jepang

sendiri.

4

BAB II

PEMBAHASAN

1. Jepang pasca Perang Pasific

Pada tanggal 6 Agustus 2013 dijatuhkannya bom atom di

Kota Hiroshima, di ikuti dengan pada tanggal 9 Agustus

1945, dijatuhkannya bom nuklir Fat Man di atas Nagasaki.

Pemboman itu mengakibatkan kehancuran yang merata di

daerah itu dan rakyat 2 kota tersebut sangat menderita

akibat tertimpa bom atom dan radiasi bom nuklir yang

berkekuatan antara 15.000 dan 20.000 ton TNT. Bom nuklir

tersebut menewaskan 140.000 orang di Hiroshima dan

80.000 di Nagasaki, semua itu dilakukan oleh Sekutu

(Amerika) dengan alasan untuk membungkam angkatan perang

kekaisaran Jepang yang terkenal sangat heroik, pantang

menyerah dan loyal kepada kaisar.

Gambar 1.

5

Awan jamur di atas Hiroshima setelah dijatuhkannya Little Boy.

Sesaat setelah di jatuhkan dan bom tersebut meledak,

pesawat bomber B-29 tersebut bergetar sangat hebat.

Sementara 10.000 meter dibawah mereka tersebut,

hiroshima hancur berantakan dengan gempa dahsyat dan

gelombang panas 4.000 derajat celcius. Manusia manusia

yang terbakar panas, tersengat radiasi nuklir mati saat

itu juga.

Di bomnya Kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan suatu

pukulan berat bagi Jepang dan bagaikan kiamat bagi

negara tersebut yang mengakibatkan berbagai masalah

besar bermunculan dan harus dibenahi. Jepang setelah

periodetersebut tidak begitu terlihat seperti membuka

kertas baru hanya saja mengalami perubahan arah. Dalam

lingkup luas, pengarus-pengaruh dari luar Jepang seperti

politik, ekonomi dan budaya lebih banyak berasal dari

Amerika Serikat daripada Eropa yang menyumbangkan pada

perkembangan suatu weltanschauung nasional yang berpusat

kepada perdagangan baik di luar ataupun dalam negeri.

Berakhirnya perang meninggalkan ekonomi Jepang dalam

kehancuran. Pabrik-pabrik industri tidak bekerja,

berjuta-juta orang menganggur karena dibebaskan tugas

kemiliteran demobilisasi. Pertanian tidak dapat

menghasilkan cukup untuk memberi makanan penduduk, meski

ada pembagian jatah yang sangat ketat namun tetap saja

ada penyelewengan terhadap makanan tersebut

6

mengakibatkan penduduk kelaparan. Berikut adalah dampak

bagi Jepang pasca pemboman di Kota Hiroshima dan

Nagasaki:

Dampak Destruktif bagi Kedua Kota

a. Energi panas yang tersebar menyelimuti kota Hirosima

dan sekitarnya dalam radius 1 km menjadi bak bara

api.

b. Terjadi pemanasan hingga jutaan derajat yang

berlangsung hingga hitungan detik. Dalam radius 1 km

segala sesuatu menjadi abu. Sedang pada radius 4 km,

bangunan dan manusia terpanggang api. Pada radius 8

km manusia dan bangunan mengalami luka bakar parah.

Setelah itu, muncul gelombang ledakan dengan

kecepatan 1000 km/jam pada radius 2 km yang

menerbangkan segala sesuatu dari 90.000 bangunan di

kota hirosima, 62.000 bangunan hancur lebur.

c. Dampak buruk radiasi radio aktif dari bom atom

menyebabkan kanker dan berbagai penyakit darah.

Dampak Bagi Penduduk Kota Hirosima dan Nagasaki

Selain jumlah korban korban tewas setelah

diledakkannya bom nuklir yang di jatuhkan oleh Amerika,

beberapa tahun kemudian 200.000 orang menyusul tewas

karena penyakit penyakit akibat radiasi, luka bakar

stadium tinggi dan leukemia serta masih banyak penyakit

penyakit lain nya. Dampak radioaktif mencapai 20 km dari

lokasi jatuhnya bom tersebut.

7

Gambar 2.

Korban bom atom Hiroshima dan Nagasaki

Gambar 3.

Keadaan Jepang pasca Perang Pasific

2. Peran Amerika dalam membantu bangkitnya Jepang Pasca

Perang Pasific

Politik Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi

Jepang untuk mengembangkan sistem perekonomian dan

demokrasi ditegaskan antara Amerika Serikat dan Jepang

8

di Postdam. Hal ini ditegaskan lagi dalam United States

Initial Post Surrender Policy for Japan pada 9 Agustus 1945 yang

didalamnya dicantumkan secara garis besar kebijaksanaan

politik pendudukan Amerika Serikat. Eksperimen demokrasi

Amerika Serikat di Jepang daat dikatakan berhasil,

karena bisa dibuktikan dengan hasil-hasil pendudukannya

tersebut. Secara garis besar beberapa perubahan yang

dialami Jepang ketika AS berperan dalam memajukannya

pasca Perang Pasifik adalah sebagai berikut:

a. Bidang politik atau pemerintahan

1. Terbentuknya konstitusi baru(konstitusi 1947) yang

menggantikan konstitusi lama 1889. Perbedaan pokok

anatar konstitusi lamdengan konstitusi baru adalah

tentang kedudukan kaisar dalam knstitusi 1889

kekuasaan kaisar suci dan tidak dapat diganggu gugat;

sedangkan dalam konstitusi 1947 kaisar hanya menjadi

lambang negara dan persatuan rakyat, dan rakyatlah

yang menjadi kekuasaan kedaulatan.

2. Dihidupkannya kembali partai-partai politik seperti,

liberal, partai demokarasi sosial. Perlu diketahui

bahwa sejak 1940 partai-partai politik di jepang

telah dibubarkan dan anggota-anggotanya di masukan ke

dalam perhimpunan bantuan pemerintahan kaisar.

Ketika jepang dibantu Amerika Serikat partai-partai

politik dihidupkan kembali sejak yang 1940 partai-

partai politik jepang telah dihancurkan dan dimasukan

Perhimpunan Bantuan Pemerintah Kaisar.dan di ubah

9

menjadi Perhimpunan Politik Bantun Pemerintahan Kaisar.

pada tahun 1982 terdpat tujuh partai politik yaitu

Partai Demokrat Liberal (LDP), Partai Sosialis

Jepang(JSP), Partai Komunis Jepang (JSP), Prtai

Pemerintah Bersih(kominto), Partai Sosil Demokrat (DSP),

Kumpulan Liberal Baru(NLC), dan Partai Gabungan Demokrat

Sosial(USDP).

Kehidupan politik Jepang berkisar pada kegiatan Dewan

Perwakilan sebagai lembaga pembuat Undang-undang. Setiap

dua kali dalam setahun diadakan sidang dewan perwakilan,

kegiatan politik Jepang tercermin berupa perdebatan

antara pihak pemerintah dan pihak partai-partai oposisi.

Dalam hal ini terlihat bahwa sistem parlementer berhasil

dilakukan oleh Jepang dengan baik, karena perdebatan

yang terjadi benar-benar bersifat terbuka, sehingga

pertanggungjawaban yang diberikan oleh pemerintah juga

benar-benar dilakukan secara serius. Politik dalam

negeri Jepang tidak lepas dari interelasi kaum politik,

pengusaha dan birokrasi. Dalam proses pembuatan Undang-

undang di Jepang. Pihak birokrat memang dikenal adalah

orang-orang yang bermutu tinggi dan ahli dalam

bidangnya. Karena hubungan yang erat antara ketiga

bagian masyarakat itu, maka pihak pemerintah, khususnya

birokrasi besar peranannya dalam memberikan bantuan atau

petunjuk pada dunia pengusaha. Perusahaan-perusahaan di

Jepang menjalankan persaingan yang kuat antara mereka

10

sendiri, sehingga dengan sendirinya mereka berusaha

berhubungan erat dengan unsur-unsur birokrasi.

b. Bidang Keagamaan

Hubungan antar agama Shinto dan pemerintahan jepang

diputuskan oleh SCAP pada 15 desember 1945. SCAP

memutuskan bahwa Kaisar bukanlah keturunan dewa

matahari(Amaterasu Omikami) sehinnga pada 1 januari 1946

Kisar mengeluarkan sebuah amanat yang menyatakan dirinya

bukanlah keturunan Dewa.

c. Bidang Militer

1. Deklarasi Potsdam menetapkan bahwa, semua penjahat

perang dan orang-orang yang telah melakukan kekejaman

pada tawanan perang sekutu akan dihukum.

2. Untuk melaksanakan ha itu Tokyo dibentuk sebuah

pengadilan internasional. Pengadilan Internasional

ini telah melaksanakan atau melakukan tugasnya selama

2 tahun 1946-1948 dan telah mengadili antara lain

Jendral Hideki Tojo dan Koichikido, Kiichiro Hiranuma

dan Yosuke Matsuka mereka diberikan hukuman mati

dengan jalan menggantung mereka pada 23 desember

1948.

3. Kehidupan militer Jepang pasca kekalahan perang

pasifik seakan-akan mati dan Jepang memasuki masa

pendudukan Amerika serikat. Dalam hal militer Jepang

kurang memperhatikan dan lebih condong kepembangunan

ekonomi. Setelah kekalahan jepang pada perang pasifik

yang menimbulkan penderitaan besar lahir dan batin

11

akibat bom Amerika serikat. Karena kekalahan tersebut

lahirlah konstitusi baru yang salah satu pasalnya,

yaitu fasal 9 membatasi Jepang dalam pengembangan

kekuatan militer.

Hingga 1982 Jepang termasuk negara kecil dalam

menyediakan anggaran pertahanan dibanding dengan GNPnya.

Anggaran pertahan jepang belum mencapai 1 persen GNP-

nya.

Dalam pemerintahan juga terjadi dua pendapat tentang

pengembangan kekuatan militer, pihak yang pertama

menghendaki pengembangan kekuatan militer sedangkan

pihak yang lain menolak kekuatan militer yang dianggap

bertentangan dengan konstitusi. Masyarakat Jepang pun

banyak yang kurang setuju diadakannya pengembangan

kekuatan militer Jepang. Namun dalam hal keuangan

militer meski belum mencapai 1% dari GNP, jepang

menduduki peringkat ke 8 dengan biaya militer terbesar.

Untuk menanggapi dua pendapat diatas pemerintahan

Jepang mengambil sikap dengan menerapkan sistem

konprehensif yaitu suatu sikap yang melandaskan

pertahanan Jepang atas tiga hal yaitu:

1. Kekuatan militerhanya seperlunya atau tidak seberapa

besar.

2. Kemampuan ekonomi berupa pemberian bantuan ekonomi

kepada negara-negara yang sedang berkembang.

12

3. Diplomasi yang dapat menjamin keamanan dan

kepentingan-kepentingan Jepang.

Meski demikian pengadaan sistem senjata, Jepang

meletakkan titik berat pada kualitas dibanding

kuantitas. Pengadaan sistem senjata untuk membangun

kekuatan militer yang sesuai dengan kondisi geografis

Jepang. Meskipun presentase anggaran untuk militer

terendah di dunia yaitu tidak mencapai 1%dari GNP-nya

kekuatan militer Jepang tergolong kekuatan militer yang

memadai yang kuat di dunia.

d. Bidang ekonomi

Keberhasilan bangsa Jepang dalam bidang ekonomi

sangat mengagumkan, siapa sangka setelah mengalami

kehancuran dahsyat dalam Perang Dunia II, Jepang mampu

bangkit kembali dengan kekuatan yang luar biasa. Jepang

muncul sebagai negara paling maju di wilayah Asia Timur.

Hanya dalam dua dekade setelah peristiwa pengeboman kota

Hiroshima dan Nagasaki, Jepang berhasil menempatkan

dirinya di kalangan negara yang berpengaruh dalam

perekonomian dunia. Negeri Matahari Terbit itu

membuktikan pada dunia bahwa mereka mampu membangun

kembali perekonomian mereka yang hancur. Dahulu Jepang

tidak dikenal dan tidak dipandang sebagai negara maju,

tetapi sekarang negara itu menjadi contoh dan teladan

negara-negara yang berpengaruh di dunia.

13

1. Zaibatsu dibubarkan, hal ini dilakukan dengan jalan

menbubarkan semua holding Company, yakini unsur-unsur

pusat perusahaan raksasa dan sham-sahamnya dijual

kepada rakyat.

2. Diperbaharuinya UU agraria 1846 diman tuan-tuan tanah

harus absentte (tuan-tuan tanah yang tidak berdiam di

tananya) harus menjualnya kepada pemerintah. Tuan

tanah yang tinggal di tanah miliknya hanya boleh

memiliki 2,5 acre. Semua ini diakukan dengan tujuan

memperbaiki nasib para petani dan membangkitkan

kesadaran politik pada mereka.

e. Bidang sosial

1. Dibentuknya organisasi serikat buruh (UU Serikat

buruh 21 Desember 1945) dan pemerintah pendudukan

mengeluarkan larangan bagi buruh pemerintah untuk

mengadakan pemogokan.

2. Semua orang militer, anggota Diet, pembesar tinggi,

kepada perusahaan dan pimpinan intelektual yang

dipercayai mempunyai hubungan dengan agresi Jepang

berdasarkan pekerjaannya.dihentikan dan tidak

diizinkan memangku jabatan umum pula.

3. Pada 1947, Jepang emberlakukan Konstitusi Jepang yang

baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan

sebagai negara yang menganut paham fasifisme (suatu

paham yang menolak kekerasan dan peperangan) dan

mengutamakan praktik demokrasi liberal.

14

4. Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang

dibentuk mengikuti sistem Britania. Parlemen Jepang

terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi.

Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan.

Anggota Majelis Rendah dipilih secara langsung oleh

rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah Majelis

Rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri atas

242 anggota dewan yang memilki masa jabatan 6 tahun,

dan dipilih langsung oleh rakyat. Warga negara Jepang

yang berusia 20 ke atas memilki hak untuk memilih.

f. Bidang Pendidikan

Sistem pendidikan diperbaharui, dengan tujuan untuk

mengubah semngat dan sisi pendidikan sekolah. Semenjak

Restorasi Meiji dikibarkan, pemerintah Jepang terus

mengeluarkan berbagai kebijakan dengan mulai giat

menerjemahkan dan menerbitkan berbagai macam buku,

diantaranya tentang ilmu pengetahuan, sastra, maupun

filsafat. Para pemuda banyak di kirim ke luar negeri

untuk belajar sesuai dengan bidangnya masing-masing,

tujuannya jelas yaitu mencari ilmu dan menanamkan bahwa

Jepang akan dapat “berdiri sama tinggi, duduk sama

rendah” dengan kemajuan Dunia Barat.

Kemajuan bangsa Jepang bertambah runcing sesudah

tentara pendudukan AS, setelah Jepang kalah pada Perang

Pasifik banyak memberikan dorongan pada bangsa Jepang

untuk mencurahkan perhatiannya pada bidang pendidikan.

Struktur baru pendidiakn yang dikembangkan AS adalah:

15

1. Sekolah Dasar (SD) wajib selam 6 tahun dan tidak

dipungut biaya. Bertujuan untuk menyiapkan anak

menjadi warga yang sehat, aktif menggunakan pikiran,

dan mengembangkan kemampuan pembawaannya.

2. Sesudah SD ada sekoalh lanjutan pertama selama tiga

tahun, punya tujuan untuk mementingkan perkembangan

kepribadian siswa, kewarganegaraan, dan kehidupan

dalam masyarakat serta mulai diberikan kesematan

belajar bekerja.

3. Setelah sekolah lanjutan pertama, ada sekolah

lanjutan selama tiga tahun.bertujuan utnuk menyiapkan

siswa masuk perguruan tinggi dan memperoleh

keterampilan kerja.

4. Universitas harus berperan secara potensial dalam

mengembangkan pikiran liberal dan terbuka bagi siapa

saja, bukan pada sekelompok orang. Munculnya struktur

baru pendidikan di Jepang yang dikembangkan AS,

merupakan bentuk “revisi” dari struktur pendidikan

lama yang sudah ada sebelum Perang Dunia II.

Kegiatan Jepang dalam mencerdaskan bangsanya telah

menuai hasil yang signifikan. Korelasi antara majunya

pendidikan Jepang dan kemajuan industrinya benar-benar

terwujud. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilan Bangsa

Jepang tumbuh menjadi negara industri utama di Asia,

yang kedudukannya sejajar dengan Bangsa Barat lain

seperti Inggris dan Perancis. Data statistik tahun 1985

dari Japanese life Today dan International Society for Education

16

Information, Tokyo mnyebutkan bahwa presentase siswa Jepang

yang melanjutkan ke SMA lebih kurang 94%, dan yang

melanjutkan ke PT lebih kurang 38%. Hal ini bia

dibandingkan dengan kondisi yang sama dengan negara lain

di dunia, misalnya Perancis 24%, Inggris 20%, Jepang

menempati urutan pertama setelah AS 43%.

Tingginya standar pendidikan Jepang di atas tidak

semata-mata muncul dengan sendirinya, namun yang perlu

diungkap disini adalah ciri utama bangsa Jepang yaitu

kehausan yang tak pernah puas akan pengetahuan. Sebagai

bangsa dengan niat baca yang tinggi, wajar bila bangsa

Jepang maju dalam bidang pendidikan. Bukan hanya bacaan

yang berupa buku ilmu pengetahuan, teknologi dan sastra

saja yang menjadi bahan bacaan mereka, tetai koran pun

masih menjadi bacaan wajib setiap hari. Membaca bagi

kebanyakan orang Jepang bukan merupakan kegiatan yang

dipaksakan, tetapi karena dalam diri mereka tertanam

suatu sifat kebutuhan akan bacaan. Akibatnya, tidak

heran bilakita lihat dalam kehidupan sehari-hari bangsa

Jepang tidak akan lepas dari membaca. Di stsiun,

perpustaaan, di jalan,atau bisa dikatakan, dimana ada

kehidupan disitu mereka membaca.

3. Faktor lain bangkitnya Jepang

Kebangkitan Jepang dari kehancuran dahsyat dalam Perang

Pasific bukan karena sebuah keajaiban, melainkan diperoleh

memalui semangat juang yang tinggi, disiplin ketat, dan

17

kerja keras. Segala kesenangan, kemewahan, dan kekayaan

negara itu diperoleh dengan usaha yang tidak kenal lelah,

disiplin ketat, dan semangat kerja keras yang diwarisi

secara turun-temurun.

Awalnya, mutu produk Jepang dianggap paling rendah.

Namun, sekarang produk Jepang dianggap sebagai produk

terbaik dan berkualitas. Jepang telah diakui sebagai negara

termaju dan salah satu pengendali utama negara-negara

industri. Adapun faktor yang mendorong Jepang mampu bangkit

kembali antara lain:

1. Kerja Keras

Sudah menjadi rahasia umum bahwa bangsa Jepang adalah

pekerja keras. Rata-rata jam kerja pegawai di Jepang

adalah 2.450 jam per tahun, sangat tinggi dibandingkan

dengan Amerika (1.957 jam per tahun), Inggris (1.911 jam

per tahun), Jerman (1.870 per tahun), dan Prancis (1.680

per tahun). Seorang pegawai di Jepang bisa menghasilkan

sebuah mobil dalam 9 hari, sedangkan pegawai di negara

lain memerlukan 47 hari untuk membuat mobil yang

bernilai sama. Seorang pekerja Jepang boleh dikatakan

bisa melakukan pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh

lima sampai enam orang. Pulang cepat adalah sesuatu yang

boleh dikatakan “agak memalukan” di Jepang, dan

menandakan bahwa pegawai tersebut termasuk “yang tidak

dibutuhkan” oleh perusahaan. Di kampus, profesor juga

biasa pulang malam bahkan menjelang pagi. Fenomena

18

karoshi (mati karena kerja keras) mungkin hanya ada di

Jepang. Sebagian besar literatur menyebutkan bahwa

dengan kerja keras inilah sebenarnya kebangkitan dan

kemakmuran Jepang bisa tercapai.

2. Malu

Malu adalah budaya leluhur dan turun temurun bangsa

Jepang. Harakiri (bunuh diri dengan menusukkan pisau ke

perut) menjadi ritual sejak era samurai, yaitu ketika

mereka kalah dalam pertempuran. Masuk ke dunia modern,

wacananya sedikit berubah ke fenomena “mengundurkan

diri” bagi para pejabat (menteri, politikus, dan

sebagainya) yang terlibat masalah korupsi atau merasa

gagal menjalankan tugasnya. Efek negatifnya mungkin

adalah anak-anak SD, SMP yang kadang bunuh diri, karena

nilainya jelek atau tidak naik kelas. Karena malu

jugalah, orang Jepang lebih senang memilih jalan memutar

daripada mengganggu pengemudi di belakangnya dengan

memotong jalur di tengah jalan. Bagaimana mereka secara

otomatis langsung membentuk antrian dalam setiap keadaan

yang membutuhkan, pembelian tiket kereta, masuk ke

stadion untuk nonton sepak bola, di halte bus, bahkan

untuk memakai toilet umum di stasiun-stasiun, mereka

belajar rapi menunggu giliran. Mereka malu terhadap

lingkungannya apabila mereka melanggar peraturan ataupun

norma yang sudah menjadi kesepakatan umum.

3. Hidup Hemat

19

Orang Jepang memiliki semangat hidup hemat dalam

keseharian. Sikap antikonsumerisme berlebihan ini nampak

dalam berbagai bidang kehidupan. Masyarakat Jepang ramai

belanja di supermarket pada sekitar pukul 19:30. Selidik

punya selidik, ternyata sudah menjadi hal yang biasa

bahwa supermarket di Jepang akan memotong harga sampai

separuhnya pada waktu sekitar setengah jam sebelum

tutup. Seperti diketahui bahwa supermarket di Jepang

rata-rata tutup pada pukul 20:00. Contoh lain adalah

para ibu rumah tangga yang rela naik sepeda menuju toko

sayur agak jauh dari rumah, hanya karena lebih murah 20

atau 30 yen. Banyak keluarga Jepang yang tidak memiliki

mobil, bukan karena tidak mampu, tapi karena lebih hemat

menggunakan bus dan kereta untuk bepergian. Pemanas

ruangan pun menggunakan minyak tanah yang kalau dipikir

merepotkan masih tetap digandrungi, padahal sudah cukup

dengan AC (air conditioner) yang ada mode dingin dan panas.

Alasannya ternyata satu, minyak tanah lebih murah

daripada listrik. Profesor Jepang juga terbiasa naik

sepeda tua ke kampus, berbarengan dengan mahasiswa-

mahasiswanya.

4. Loyalitas

Loyalitas membuat sistem karier di sebuah perusahaan

berjalan dan tertata rapi. Sedikit berbeda dengan sistem

di Amerika dan Eropa, sangat jarang orang Jepang yang

berpindah-pindah pekerjaan. Mereka biasanya bertahan di

satu atau dua perusahaan sampai pensiun. Ini mungkin

20

implikasi dari industri di Jepang yang kebanyakan hanya

mau menerima fresh graduate, yang kemudian mereka latih dan

didik sendiri sesuai dengan bidang garapan (core business)

perusahaan. Kota Hofu mungkin sebuah contoh nyata. Hofu

dulunya adalah kota industri yang sangat tertinggal

dengan penduduk yang terlalu padat. Loyalitas penduduk

untuk tetap bartahan (tidak pergi ke luar kota) dan

punya komitmen bersama untuk bekerja keras siang dan

malam akhirnya mengubah Hofu menjadi kota makmur dan

modern. Bahkan saat ini kota industri terbaik dengan

produksi kendaraan mencapai 160 ribu per tahun.

5. Inovasi

Jepang bukan bangsa penemu, tapi orang Jepang

mempunyai kelebihan dalam meracik temuan orang dan

kemudian memasarkannya dalam bentuk yang diminati oleh

masyarakat. Menarik membaca kisah Akio Morita yang

mengembangkan Sony Walkman yang melegenda itu. Cassete tape

tidak ditemukan oleh Sony, patennya dimiliki oleh

perusahaan Phillips Electronics. Tapi yang berhasil

mengembangkan dan membuat model portabel sebagai sebuah

produk yang booming selama puluhan tahun adalah Akio

Morita, pendiri dan CEO Sony pada masa itu. Sampai 1995,

tercatat lebih dari 300 model walkman lahir dan jumlah

total produksi mencapai 150 juta produk. Teknik

perakitan kendaraan roda empat juga bukan diciptakan

orang Jepang. Patennya dimiliki orang Amerika. Akan

tetapi ternyata Jepang dengan inovasinya bisa

21

mengembangkan industri perakitan kendaraan yang lebih

cepat dan murah. Mobil yang dihasilkan juga relatif

lebih murah, ringan, mudah dikendarai, mudah dirawat dan

lebih hemat bahan bakar. Perusahaan Matsushita Electric yang

dulu terkenal dengan sebutan “maneshita” (peniru) punya

legenda sendiri dengan mesin pembuat rotinya. Inovasi

dan ide dari seorang insinyurnya bernama Ikuko Tanaka

yang berinisiatif untuk meniru teknik pembuatan roti

dari seorang koki di Osaka International Hotel,

menghasilkan karya mesin pembuat roti (home bakery)

bermerk Matsushita yang terkenal itu.

6. Pantang Menyerah

Bangsa Jepang memiliki semangat pantang menyerah.

Mereka tidak takut dengan cobaan dan kesusahan. Mereka

sanggup berhadapan dengan segala cobaan demi mencapai

tujuannya. Mereka juga teguh menjaga harga diri dan

kehormatan bangsa. Jika melakukan suatu pekerjaan maka

mereka melakukannya dengan sungguh agar mendapatkan

hasil yang terbaik.

Bangsa Jepang sulit menerima kekalahan. Bagi mereka,

kalah tidak berarti mati. Kekalahan dapat ditebus

kembali dengan kemenangan dan keberhasilan dalam bidang

lain.

Sejarah membuktikan bahwa Jepang termasuk bangsa yang

tahan banting dan pantang menyerah. Puluhan tahun di

bawah kekaisaran Tokugawa yang menutup semua akses ke

luar negeri, Jepang sangat tertinggal dalam teknologi.

22

Ketika Restorasi Meiji datang, bangsa Jepang cepat

beradaptasi dan menjadi fast-learner. Kemiskinan sumber

daya alam tidak membuat Jepang menyerah. Tidak hanya

menjadi pengimpor minyak bumi, batubara, biji besi dan

kayu, bahkan 85% sumber energi Jepang berasal dari

negara lain termasuk Indonesia. Kabarnya kalau Indonesia

menghentikan pasokan minyak bumi, maka 30% wilayah

Jepang akan gelap gulita. Rentetan bencana terjadi di

tahun 1945, dimulai dari bom atom di Hiroshima dan

Nagasaki, disusul dengan kalah perangnya Jepang, dan

ditambahi dengan adanya gempa bumi besar di Tokyo.

Ternyata Jepang tidak habis,dalam beberapa tahun

berikutnya Jepang sudah berhasil membangun industri

otomotif dan bahkan juga kereta cepat (Shinkansen).

Mungkin cukup menakjubkan bagaimana Matsushita Konosuke

yang usahanya hancur dan hampir tersingkir dari bisnis

peralatan elektronik pada 1945 masih mampu merangkak,

mulai dari nol untuk membangun industri sehingga menjadi

kerajaan bisnis di era kekinian. Akio Morita juga

awalnya menjadi bahan tertawaan orang ketika menawarkan

produk cassete tape-nya yang mungil ke berbagai negara

lain. Tapi akhirnya melegenda dengan Sony walkman-nya.

Yang juga cukup unik bahwa ilmu dan teori di mana orang

harus belajar dari kegagalan ini mulai diformulasikan di

Jepang dengan nama shippaigaku (ilmu kegagalan).

7. Budaya Baca

23

Masyarakat Jepang sangat gila membaca bahkan di

densha (kereta listrik), sebagian besar penumpangnya

baik anak-anak maupun dewasa sedang membaca buku atau

koran. Tidak peduli duduk atau berdiri banyak

memanfaatkan waktu di densha untuk membaca. Banyak

penerbit yang membuat manga (komik bergambar) untuk

materi-materi kurikulum sekolah baik SD, SMP maupun SMA.

Pelajaran sejarah, biologi, bahasa dan sebagainya

disajikan dengan menarik yang membuat minat baca

masyarakat semakin tinggi. Budaya baca orang Jepang juga

didukung oleh kecepatan dalam proses penerjemahan buku-

buku asing (bahasa Inggris, Prancis, Jerman, dsb). Konon

kabarnya legenda penerjemahan buku-buku asing sudah

dimulai pada 1684, seiring dibangunnya institut

penerjemahan dan terus berkembang sampai zaman modern.

Biasanya terjemahan buku bahasa Jepang sudah tersedia

dalam beberapa minggu sejak buku asingnya diterbitkan,

bahkan harganya lebih murah dari pada buku aslinya yang

belum diterjemahkan.

8. Kerja sama Kelompok

Budaya di Jepang tidak terlalu mengakomodasi kerja-

kerja yang terlalu bersifat individualistik. Termasuk

klaim hasil pekerjaan, biasanya ditujukan untuk tim atau

kelompok tersebut. Fenomena ini tidak hanya di dunia

kerja, kondisi kampus dengan lab penelitiannya juga

seperti itu, mengerjakan tugas mata kuliah biasanya juga

dalam bentuk kelompok. Kerja dalam kelompok mungkin

24

salah satu kekuatan terbesar orang Jepang. Ada anekdot

bahwa “satu orang profesor Jepang akan kalah dengan satu

orang profesor Amerika, hanya sepuluh profesor Amerika

tidak akan bisa mengalahkan sepuluh orang profesor

Jepang yang berkelompok.” Musyawarah mufakat atau sering

disebut dengan “rin-gi” adalah ritual dalam kelompok.

Keputusan strategis harus dibicarakan dalam “rin-gi”.

9. Mandiri

Sejak usia dini anak-anak dilatih untuk mandiri.

Seperti yang diterapkan di TK (Yochien) di Jepang. Setiap

murid harus membawa 3 tas besar berisi pakaian ganti,

bento (bungkusan makan siang), sepatu ganti, buku-buku,

handuk dan sebotol besar minuman yang menggantung

dilehernya. Di Yochien setiap anak dilatih untuk membawa

perlengkapan sendiri, dan bertanggung jawab terhadap

barang miliknya sendiri. Selepas SMA dan masuk bangku

kuliah hampir sebagian besar tidak meminta biaya kepada

orang tua. Seperti yang dijalankan oleh mahasiswa di

Universitas Saitama mengandalkan kerja sambilan/paruh

waktu untuk biaya sekolah dan kehidupan sehari-hari.

Kalaupun kehabisan uang, mereka “meminjam” uang ke orang

tua yang itu nanti mereka kembalikan di bulan

berikutnya.

10. Menjaga Tradisi

Perkembangan teknologi dan ekonomi, tidak membuat

bangsa Jepang kehilangan tradisi dan budayanya. Budaya

perempuan yang sudah menikah untuk tidak bekerja masih

25

ada dan hidup sampai saat ini. Budaya minta maaf masih

sangat lekat di masyarakat Jepang. Misalnya ketika ada

seseorang yang sedang naik sepeda dan menabrak pejalan

kaki, yang meminta maaf lebih dahulu kadang justru yang

ditabrak. Sampai saat ini orang Jepang relatif

menghindari berkata “tidak” untuk apabila mendapat

tawaran dari orang lain. Jadi kita harus hati-hati dalam

pergaulan orang Jepang karena “ha’i” belum tentu “ya”

bagi orang Jepang.

Pertanian merupakan tradisi leluhur dan aset penting

di Jepang. Persaingan keras karena masuknya beras

Thailand dan Amerika yang murah, tidak menyurutkan

langkah pemerintah Jepang untuk melindungi para

petaninya. Kabarnya tanah yang dijadikan lahan pertanian

mendapatkan pengurangan pajak yang signifikan, termasuk

beberapa insentif lain untuk orang-orang yang masih

bertahan di dunia pertanian.

26

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Di bomnya Kota Hiroshima dan Nagasaki merupakan suatu

pukulan berat bagi Jepang dan bagaikan kiamat bagi negara

tersebut yang mengakibatkan berbagai masalah besar

bermunculan dan harus dibenahi. Jepang setelah

periodetersebut tidak begitu terlihat seperti membuka

kertas baru hanya saja mengalami perubahan arah. Dalam

lingkup luas, pengarus-pengaruh dari luar Jepang seperti

politik, ekonomi dan budaya lebih banyak berasal dari

Amerika Serikat daripada Eropa yang menyumbangkan pada

perkembangan suatu weltanschauung nasional yang berpusat

kepada perdagangan baik di luar ataupun dalam negeri.

Berakhirnya perang meninggalkan ekonomi Jepang dalam

kehancuran. Pabrik-pabrik industri tidak bekerja, berjuta-

juta orang menganggur karena dibebaskan tugas kemiliteran

demobilisasi. Pertanian tidak dapat menghasilkan cukup

untuk memberi makanan penduduk, meski ada pembagian jatah

yang sangat ketat namun tetap saja ada penyelewengan

terhadap makanan tersebut mengakibatkan penduduk kelaparan.

Politik Amerika Serikat memberikan kesempatan bagi

Jepang untuk mengembangkan sistem perekonomian dan

demokrasi ditegaskan antara Amerika Serikat dan Jepang di

Postdam. Hal ini ditegaskan lagi dalam United States Initial Post

27

Surrender Policy for Japan pada 9 Agustus 1945 yang didalamnya

dicantumkan secara garis besar kebijaksanaan politik

pendudukan Amerika Serikat. Eksperimen demokrasi Amerika

Serikat di Jepang daat dikatakan berhasil, karena bisa

dibuktikan dengan hasil-hasil pendudukannya tersebut.

Tetapi dengan kerja keras Jepang mampu membuat negara

tersebut bangkit menjadi lebih maju dan bersaing dengan

negara Macan Asia seperti Korea Selatan dan Cina. Sekarang

Jepang adalah negara yang ditakuti di kalangan dunia karena

Jepang mempunyai kekuatan tersendiri di bidang teknologi.

28

DAFTAR PUSTAKA

1. Agung S, Leo. 2012. “Sejarah Asia Timur 2”. Yogyakarta:

Penerbit Ombak.

2. P.K Ojong. 2006. “Perang Pasific”. Jakarta: Penerbit Buku

Kompas.

3. http://retnarestiyana.blogspot.com/2013/01/perekonomian-

jepang-pasca-perang-dunia.html di unduh pada 15

November 2013.

4. http://ariek88l.wordpress.com/39-2/ di unduh pada 13

November 2013.

5. http://www.kumpulansejarah.com/2013/05/sejarah-dibalik-

pengeboman-hiroshima.html di unduh pada 11 November

2013.

6. Kebangkitan Jepang-Sejarah Negara Jepang diunduh dari

http://www.woamu. mangaku.net 2012/02/kebangkitan-

jepang-sejarah-negara.html

29