MACAM-MACAM MANAJEMEN

24
Mata Kuliah : Dosen Pembimbing Dasar-dasar Managemen Wahyunis, SP., M.Si Macam-macam Manajemen DI SUSUN OLEH : KELOMPOK I 1. Ari Saputra :11382104684 2. Deri Gustanto :11382102804 3. Khoirul Soleh :11382104430 4. Maharani Tirtha Sari :11382202820 5. Musthafa Mahmudin :11382104908 6. Nurmalinda Pratiwi :11382203329 7. Sanny Lestari Lubis :11382205258

Transcript of MACAM-MACAM MANAJEMEN

Mata Kuliah : Dosen Pembimbing Dasar-dasar Managemen

Wahyunis, SP., M.Si

Macam-macam Manajemen

DI SUSUN

OLEH :

KELOMPOK I

1. Ari Saputra :113821046842. Deri Gustanto :113821028043. Khoirul Soleh :113821044304. Maharani Tirtha Sari :113822028205. Musthafa Mahmudin :113821049086. Nurmalinda Pratiwi :113822033297. Sanny Lestari Lubis :11382205258

JURUSAN AGROTEKNOLOGIFAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAUPEKANBARU2013/2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk

dan kemudahan kepada penyusun sehingga dapat menyelesaikan

makalah yang berjudul “Dasar-dasar Managemen” dengan baik.

Sholawat serta salam mari kita haturkan kepada junjungan alam

yakni Nabi Muhammad SAW. Semoga kita mendapatkan syafaatnya

di akhirat kelak. Amin

Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengalami beberapa

hambatan. Namun, semua itu dapat diatasi atas bantuan dari

semua pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih

kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang telah

mengapresiasi makalah ini. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa

penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, kritik dan saran sangat diharapkan guna perbaikan dan

penyempurnaan penulisan makalah berikutnya. Semoga makalah ini

dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan pemerhati

pendidikan pada umumnya. Serta merupakan wujud sebuah

pengabdian kami kepada Allah SWT.

Pekanbaru, September

2014

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................... i

DAFTAR ISI......................................... ii

BAB I PENDAHULUAN.................................. 1

A.    Latar Belakang................................... 1

B.     Rumusan Masalah................................. 1

C.     Tujuan dan Manfaat Penulisan.................... 1

BAB II PEMBAHASAN.................................. 2

A.    Management by Objective.......................... 2

B.     Management by Structures........................ 3

C.     Management by Technoloqiu....................... 3

D.    Management by People............................. 4

E.     Management by Information....................... 7

F.      Management by environment....................... 7

BAB III PENUTUP.................................... 14

A.    Kesimpulan....................................... 14

B.     Saran........................................... 14

DAFTAR PUSTAKA..................................... 15

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Management berasal dari kata latin yaitu “manus” yang

artinya “to control by hand” atau “gainresult”. Manajemen

dapat didefinisikan sebagai “proses perencanaan,

pengorganisasian, pengisian staf, pemimpinan, dan pengontrolan

untuk optimasi penggunaan sumber-sumber dan pelaksanaan tugas-

tugas dalam mencapai tujuan organisasi secara efektif dan

efisien”. Manajemen mempunyai macam-macamnya yang akan di

bahas pada makalah ini.

B. Rumusan masalah

Apa saja macam-macam manajemen?    

C. Tujuan dan manfaat penulisan

Dari penulisan makalah ini penulis berharap bahwa pembaca

dapat memahami serta mengetahui pengertian dan macam-macam

manajemen di berbagai sudut pandang.

BAB II

PEMBAHASAN

Manajemen adalah suatu proses strategi untuk mempertahankan,

menganalisa, mengorganisir, dan meningkatkan fungsi suatu hal

tertentu dengan baik yang bertujuan untuk tercapainya tujuan

yang di inginkan. Sehingga bisa terorganisir dengan baik.

Manajemen dapat diterapkan di dalam berbagai bentuk

organisasi, dan setiap organisasi memiliki aturan sendiri

dalam menerapkan menajemen seebagai sistem yang menjalankan

perputaaran organisasi. Made Pidarta menjelaskan bahwa sebagai

sebuah sistem manajemen dapat dilihat dari berbagai sudut

pandang berikut.

A. Management by objective

Management by objective, yaitu manajemen berdasarkan

sasaran atau tujuan yang hendak dicapai. Dalam manajemen

sasaran, seluruh komponen yang ada diintegrasikan secara

terpadu dan diarahkan sepenuhhnya pada sasaran atau tujuan

yang telah ditetapkan. Tujuan- tujuan dalam organisasi

biasanya dibagi tiga, yaitu tujuan jangka panjang, jangka

meneganh, dan jangka pendek.

Menajemen berdasarkan sasaran sangat mementingkan

kontinusitas kerja, pelaksanaan kegiatan selalu berkelanjutan

sesuai dengan target-target yang ditetapkan menurut urutan dan

ukuran waktu dan biaya. Apabila mendapatkan penyimpangan

kegiatan sehingga sasaran tidak diperoleh dengan optimal,

langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah:

1. Meninjau teknik dan strategi pelaksanan rencana

2. Merencanakan peningkatan kerja

3. Mengondisikan strategi dan pelaksanaan kerja

4. Melaksanakan evaluasi hasil pelaksanan kegiatan setiap unit

5. Meningkatkan keterampilan kerja melalui up grading atau

pendidikan dan pelatihan

6. Mendorongpara pekerja dengan berbagai pendekatan yang

memotivasi kinerja yang lebih baik.

B. Management by structures

Manajemen dengan pendekatan struktural sebenarnya

merupakan menajemen normatif. Manajemen ini berawal dari

pandangan bahwa organisasi adalah struktur yang harus dilihat

serta dikelola secara struktural. Oleh karena itu pelaksanaan

manajerial strukturalistik menekankan pada pertimbangan-

pertimbangan kedudukan, fungsi, dan tugas setiap

personaliadalam strukturnya masing-masing. Struktur adalah

organisasi maka melakukan strukturisasi adalah

mengorganisasikan personalia dalam kedudukan, wewenang,

jabatan, pangkat, tanggung jawab dan semua hal yang melekat

sehubungan dengan keadaan seorang yang duduk pada struktur

tertentu, sebagaimana adanya perbedaan intensif antara

struktur satu dengan struktur lainnya.

Menurut Indra johannes, struktur yang terdapat dalam

organisasi terdiri atas beberapa jenis.

1. Democratic decentralized

Ciri-cirinya adalah:

a. Tidak memiliki pimpinan yang permanen

b. Koordinat dipilih untuk menangani suatu tugas yang harus

diselesaikan

c. Koordinator dapat diganti apabila ada perubahan dalam

pekerjaan

d. Keputusan berdasarkan konsensus, bukan hanya wewenang satu

orang saja

e. Sifat komunikasi anggota adalah komunikasi horizontal karena

tidak ada istilah pimpinan dan bawahan.

2. Controlled decentralized

Ciri-cirinya adalah:

a. Memiliki satu pimpinan utama yang menangani dan

mengoordinasikan tugas-tugas utama

b. Ada pemimpin – pemimpin sekunder yang dipilih pemimpin

utama untuk mengoordinisasikan sub-subtugas yang dibagi

berdasarkan kebijakan pemimpin utama

c. Pemngmbilan keputusan dilakukan secara bersama – sama

antara anggota dalam masing-masing subkelompok

d. Pengambilan keputasan antarkelompok diputuskan oleh

pemimpin utama

e. Komunikasi diperlukan dalam satu subkelompok

3.      Controlled centralized

Ciri-ciri controlled centralized adalah:

a. Hanya ada pimpinan utama

b. Semua tugas dikoordinasikan dan ditangni langsung oleh

pimpinan utama

c. Semua pengambilan keputusan terhadap suatu masalah berada

di tangan pimpinan utama

d. Pimpinan utama yang menentukan anggota kelompak yang

harus bekerja dan tidak bekerja

e. Semua komunikasih tim harus melalui pimpinan utama

f. Sifat komunikasihhanya bersifat vertikal.

Dari ketiga sistem struktural organisasi yang telah

dikemukakan, dapat dipahami bahwa managemen dengan pendekatan

struktur tidak mempertimbangkat level dan kedudukan maupun

hieraki jabatan tertentu. Akan tetapi, yang banyak

dipergunakan dalam manajemen struktura adalah struktur yang

mengikuti tingkatan kedudukan tertentu. Pembagian tugas

dilakukan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab strukturnya

masing-masing. Dengan demikian, managemen ini mementingkan

makna struktural dalam arti unit kerja, jabatan atau posisi,

tugas dan segala tanggung jawab yang pejabat struktural.

C. Management by technique

Managemen by tehnique adalah managemen dengan mengutamakan

teknik pengelolaan organisasi. Artinya, optimalisasi cara-cara

pelaksanaan kegiatan organisasi yang di arahkan pada

tercapainya tujuan organisasi dengan efektif dan efisien.

Dalam menejemen teknik, kinerja organisasi banyak

dicurahkan pada penguasaan tehnik-tehnik pelaksanaan kegiatan

yang harus dikuasai oleh seluruh unit kerja, para karyawan

maupun staforganisasi atau perusahaan. Jadi, teknik lebih

bersifat praktis, bukan lagi membicarakan persoalan konsep,

apalagi paradigma.

Dalam manajemen tehnik terdapat pembahasan yang berkaitan

dengan hal berikut:

1.      Aktifvitas yang berkaitan secara langsung dengan rencana

yang telah ditetapkan

2.      Berbagai alat yang menunjang terlaksananya kegiatan

3.      Penentuan waktu dan biayayang dibutuhkan untuk kegiatan

yang dimaksudkan

4.      Cara-cara pelaksanaa kegiatan

5.      Pemilihan orang yang memiliki keterampilan atau keahlian

dan pengalaman sesuai dengan rencana yang akan dilaksanakan.

D. Management by people

Managemen ini artinya manajemen pada aspek personal, yaitu

manajemen yang mengutamakan orang sebagai pelaksana seluruh

rencana organisasi. Orang-orang yang bekerja dalam perusahaan

atau organisasi disebut personalia. Semua anggota organisasi

adalah personalia, mulai manager puncak, manager menengah,

para supervisor, dan seluruh karyawan.

Dalam manager personalia, seorang manager atau pemimpin

tertinggi tidak hanya terpaku pada hubungan vertikal kekuasaan

struktural, tetapi perlu juga membangun hubungan interaktiv

dengan seluruh bawahannya. Hubungan horizontal sangat penting,

terutama untuk memotivasi seluruh pegawai dalam bekerja dan

loyal terhadap organisasi tempatnya bekerja. Bahkan jika

perlu, manager mengtahui dengan detail nama-nama pegawai,

alamat rumah, nomor telephone dan mungkin juga keadaan

rumahnya, sehingga kebijakan organisasi yang dibangun bersifat

manusiawi, sebagai ciri khas managemen personalia.

Bidang-bidang pembinaan yang merupakan bagian dari managemen

personalia berkaitan dengan hal-hal berikut:

a.    Formasi

b.   Pengadaan pegawai

c.    Pengujian kesehatan

d.   Pengajian

e.    Kepangkatan

f.    Pengankatan dalam jabatan

g.   Sumpah / janji

h.   Penilaian pelaksanaan pekerjaan

i.     Daftar urut kepangkatan

j.     Cuti pegawai

k.   Perawatan, tunjangan cacat, dan uang duka

l.     Pendidikan dan latihan

m. Disipline pegawai

n.   Pensiun.

Manager yang kepemimpinannya memakai pendekatan managemen

personalia adalah manager yang senantiasa memberikan motivasi

dan penghargaan bagi kinerja anak buahnya. Dengan demikian,

manager akan segera mengetahui kapan organisasi yang

dipimpinnya memerlukan penyegaran.

E. Manegemen by information

Manajemen dengan pendekatan informasi adalah pengelolaan

organisasi yang berpusat pada peran penting nya informasi bagi

kemajuan dan kinerja organisasi. Informasi bukan sekedar

berita melainkan materi tentang berbagai kondisi dan situasi

yang terjadi di dalam dan di luar organisasi.

Informasi yang di kelola dengan baik memberikan keuntungan

organisasi, yaitu :

1. Bahan musyawarah yang berkaitan dengan materi yang di

bacakan

2. Alasan untuk mengambil keputusan.

3. Untuk bahan perancanan lanjutan.

4. Peningkatan kompetensi organisasi .

5. Melakukan antisipasi terhadap berbagai kemungkinan yang

mengancam masa depan organisasi.

6. Menambah wawasan kepemimpinan dalam berorganisasi.

7. Meningkatkan kinerja perusahaan

F. Management by environment

Lingkungan organisasi adalah segala sesuatu yang ada di

sekeliling organisasi. Lingkungan ini meliputi tempat

organisasi iyu berada, yakni lingkungan didalam dan di luar

organisasi. Lingkungan yang sangat menentukan kemajuan

organisasi adalah lingkungan masyarakat karna organisasi

mengadak kontak secara lansung dengan masyrakat.

Dilihat dari berbagai bidangnya, manajemen fungisional,

terdiri atas sebagai berikut:

a. Manajemen sumber daya manusia

Manajemen sumber daya manusia adalah manajemen yang

menempatkan manusia sebagai sumber organisasi terpenting dalam

suatu proses manajerial. Manusia dalam organisasi bukan mesin

yang bergerak seperti robot tanpa pikiran dan perasaan.

Secara esensial, manajemen sumber daya manausia berbicara

tentang peranan manusia dalam proses manajerial suatu

organisasi. Fungsi utama manusia dalam proses manajerial suatu

organisasi. Fungsi utama manusia dalam proses manajerial erat

hubungannya dengan kompetisi atau kecakapan dalam mengelola

kegiatan secara profesional.menurut kadarman dan yusup udaya,

fungsi operatif dalam proses manajerial yang meliputi hal

berikut:

1. Personnel procurement

Memperoleh tenaga kerja dalam jumlah dan spesiikasi yang

relevan dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Personnel development

Mengembangkan tenaga kerja pengembangan tenaga kerja dapat

dilakukan dengan cara mengikutsertakan ke dalam aktivitas

pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan tugas dan

fungsinya dalam organisasi.

3. Compensasion

Kompensasi, balas jasa atau kontribusi yang diberikan oleh

karyawan kepada organisasi sehingga tujuan organisasi dapat

dicapai secara optimal. Seluruh kontribusipegawai perlu

dihargai dengan berbagai kompensasi yang memotivasi mereka

bekerja lebih baik, misalnya dalam bentuk reward atau imbalan

penghargaan, mungkin juga dipromosikan jabatan.

4. Integration

Kepaduan antara tugas karyawan dan keahliannya, penempatan

yang sesuai dengan kapasitas dan potensinya sehingga

pelaksanan tugas dan tanggung jawabnya dapat meningkatkan

produktivitas yang lebih baik. Kemudian seluruhketerampilan

yang dimilikidisatupadukan dengan keadaan masyarakat dan

lingkungan sekitarnya agar organisasi dapat dipandang sebagai

bagian yang tidak terpisahkan diri situasi dan kondisi lokal

yang dimiliki.

5. Maintenance

Mempertahankan kondisi yang terbaik yang dihasilkan oleh

organisasi. Maintenance dapatdikatakan sebagao upaya

pemeliharaan keadaan organisasi agar stabilitasnya tetap

terjaga dengan baik

6. Sparation

Mengembangkan fungsi operatif tenaga kerja agar memberikan

kemasalahan bagimasyarakat. Karyawan – karyawan yang emiliki

potensi yang baik, prestasi yang cermelang , keahlian yang

menguntugkan, sebaiknya dipisahkan dan dijadikan percontohan

kerja bagi masyarakat, dengan cara memberikan berbagai

platihan atau keterampilan bagi masyrakat. Dengan demikian,

sumber dayanya dapat disumbangkan dan diambil menfaat oleh

masyrakat umum.

b. Manajemen produksi

Manajemen produksi, disebut juga dengan manajemen

operasi,adalah kegiatan mengatur penciptaan dan penambahan

kegunaan barang atau jasa, penciptaan barang adalah pengadaan

barang yang semula belum tersedia atau penambahan barang yang

sama karena permintaan konsumen. Apabila perusahaan bergerak

dalam industry jasa, pengadaan barang adalah menyediakan

pelayanan kepada konsumenyang membutuhkan jasa berua tenaga

atau pikiran yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia.

Bagian produksi berhubungan secara langsung dengan bagian

keuangan dalam merespon permintaaan barang.apabila barang yang

diproduksi tidak berhubungan dengan langsung dengan permintaan

, perlu dilakukan analisis pasar sebelum dilakukan produksi

barang. Pertimbangan yang harus dilakukan oleh manajer

produksi adalah sebagai berikut :

1. Jenis barang yang di produksi.

2. Barang-barang yang merupakan kebutuhan primer,sekunder,

atau kebutuhan komplementer.

3. Harga barang, apakah terjangkau seluruh kalangan

masyarakat.

4. Barang-barang yang hanya terjangkau oleh masyarakat kelas

ekonomi menengah ke atas , atau hanya kalangan kelas

atas.

5. Barang-barang yang cepat habis seperti makanan, atau

barang-barang yang lama habis, seperti barang elektronik,

kendraan alat yang berupa mesin, kendraan, dan

sejenisnya.

6. Barang-barang musiman, karena tuntutan situasi ,misalnya

barang-barang yang hanya di beli pada saat tahun baru,

musim kampanye parpol dan sejenisnya.

Pertimbangan-pertimbangan tersebut dilakukan mengingat

setiap perusahaan memiliki persediaan modal yang terbatas atau

memperhitungkan perputaran modal yang seimbang antara input

dan output permodalan .jika barang yang diproduksi tidak laku

di jual. Barang akan menumpuk, akhirnya barang akan menumpuk,

akhirnya barang akan dilelang dengan harga rendah ,hal ini

mengakibatkan modal tidak kembali secara utuh, sementara biaya

produksi yang sangat tinggi dan gaji karyawan harus di bayar.

dengan kondisi tersebut, perusahaan akan segera gulung tikar.

c. Manajemen pembiayaan atau permodalan

Manajemen permodalan atau pembiayaan, juga disebut dengan

istilah manajemen keuangan.dalam manajemen keuangan

dibicarakan tiga hal pokok yanBg amat penting yaitu :

a. Berapa jumlah uang yang dimiliki perusahaan

b. Bagaimana memperoleh dana tambahan bagi perusahaan

c. Berapa jumlah laba yang telah diterima perusahaan

Manajemen keuangan menyangkut kegiatan perencanaan, analisi,

dan pengendalian kegiatan keuangan organisai. Orang yang

berperan dalam pengelolaan keuangan memiliki jabatan manajer

keuangan,dan bendahara.pengelolaan keuangan ini berdasarkan

pada keputusan yang diambil oleh manajer utama perusahaan yang

bersangkutan, baik melalui musyawarah maupun dengan otoritas

jabatannya.

Manajer keuangan harus memerhatikan sumber-sumber

keuangan perusahaan. Ia harus memiliki kepandaian mengelola

dan mengendalikan keuangan perusahaan dengan cara merencanakan

pendanaan kegiatan yang benar-benar telah di ukur efektivitas

dan efisiensinya, terutama perhitungan laba-rugi dari kegiatan

yang dilaksanakan. Kegiatan semacam itu merupakan fungsi

langsung dari manajemen keuangan.

Manajemen keuangan berkaitan pula dengan lembaga-lembaga

keuangan.keberadaan lembaga keuangan bertujuan agar proses

alokasi tabungan ke pihak – pihak yang memerlukan investasi

dapat lebih efisien. Secara keseluruhan, ada lembaga – lembaga

keuangan yang tergolong system moneter dan ada pula yang di

luar system moneter.

Lembaga keuangan sistem moneter yaitu :

a. otoritas moneter , yakni bank sentral

b. bank pencipta uang giral , yaitu bank sentral

Lembaga keuangan di luar system moneter dapat berupa

a. bank bukan pencipta uang giral , misalnya bank

perkreditan rakyat

b. lembaga pembiayaan

c. perusahaan asuransi

d. lembaga di bidang pasar modal

e. lembaga di bidang pasar modal

Lembaga-lembaga keuangan tersebut sangat di butuhkan oleh

organisasi yang di dalamnya terdapat perencanaan dan

pengelolaan keuangan.

d.      Manajemen pemasaran

Manajemen pemasaran adalah kajian manajemen yang

menitikberatkan pada pengelolaan produksi barang dipasaran,

pendistribusian barang, promosi, dan penjualan barang. Setiap

barang yang diproduksi berhubungan dengan target pasar

tertentu. Upaya untuk memperoleh pasar yang baik memerlukan

proses manajerial yang baik pula. Oleh karena itu,dalam

perspektif manajemen pemasaran, setiap konsumen adalah calon

yang akan membeli barang dan mereka harus merasakan kepuasan

dari manfaat barang yang dibeli. Pandangan itulah yang

memperdalam analisis pasar sebelum dilakukamn pendistribusian

barang.

Manajemen pemasaran harus menentukan tujuan atau sasaran

yang ingin dicapai, serta merumuskan strategi pemasaran yang

lebih efektif dan efisien sehingga target yang hendak dicapai

dalam pemasaran suatu produk sesuai tujuan yang dimaksudkan.

Banyak strategi pemasaran yang berkembang dewasa ini dengan

tujuan agar barang yang ditawarkan lebih mudah dan lebih cepat

habis. Beberapa jenis strategi pemasaran adalah sebagai

berikut:

1. Melakukan diskon atau cuci gudang terhadap barang yang

ditawarkan.

2. Melakukan pameran produk yang dapat dilihat seacara langsung

oleh masyarakat.

3. Membangun pemasaran melalui system multi level marketing.

4. Memberikan hadiah melalui surat ke alamat calon konsumen, dan

5. Mempromosikan barang dan membagikannya kepada masyarakat

secara cuma-cuma.

e.       Manajemen strategis

Manajemen strategis adalah suatu proses untuk menempatkan

posisi organisasi pada titik strategis agar perkembangannya

senantiasa memperoleh keuntungan atau kemakmuran. Menurut

Achmad Djuaeni Kadmasasmita, dalam manajemen strategis

terdapat upaya pengintegrasian antara perencanaan strategis

dan upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas organisasi,

efisiensi anggaran, optimalisasi penggunaan sumber daya,

evaluasi program kinerja, dan pelaporan.

Dengan pengertian diatas, dalam manajemen strategis terdapat

langkah-langkah yang harus dilaksanakan, yaitu:

a. Melakukan formulasi dengan cara mengembangkan visi dan

misi organisasi, identifikasi peluang dan tantangan dari

luar organisasi, menentukan kekuatan dan kelemahan

oorganisasi, menetapkan tujuan, menyusun strategi

alternatif, dan memilih strategi khusus.

b. Melakukan tahapan implementasi, dengan mengalokasikan

dana dan pembagian kerja yang proposional, penjadwalan

waktu, dan target yang disesuaikan dengan kemampuan

optimal dari organisasi.

c. Melaksanakan evaluasi terhadap seluruh pelaksanaan

kegiatan organisasi, pengumpulan informasi yang mendukung

perbaikan implementasi dan strategi organisasi, serta

membuat perencanaan lanjutan. Dalam evaluasi dilakukan

reviu terhadap factor internal dan eksternal yang menjadi

hambatan kesuksesan organisasi, mengukur kinerja, dan

mengambil tindakan koreksi.

Perencanaan strategi dibuat dengan mempertimbangkan sumber

daya manusia yang dimiliki dan sumber dana yang tersedia dalam

organisasi. Kemudian, mempertimbangkan waktu pelaksanaan

kegiatannya. Waktu dengan tujuan yang telah ditetapkan

diperkirakan relevansinya sehingga penerapan strategi yang

telah ditetapkan tidak mempersulit tercapainya tujuan

organisasi. Dengan demikian, strategi berhubungan dengan visi,

misi, tujuan, sasaran, kebijakan, dan rencana kerja

organisasi.

Dilihat dari model manajemen yang biasa diterapkan,

manajemen terdiri atas beberapa jenis berikut.:

I. Manajemen Ilmiah (Scientific Management)

Tokoh manajemen ilmiah adalah F.W. Taylor (USA) dan H. Fayol

(Perancis). Manajemen ilmiah adalah manajemen yang didasarkan

kepada persyaratan-persyaratan ilmiah. Yang dimaksud dengan

persyaratan ilmiah adalah:

a.       Segala sesuatu yang disusun secara sistematis dan logis.

b.      Berdasarkan kepada observasi objektif.

c.       Empiris.

d.      Dapat diteliti dan diuji validitasnya.

e.       Memiliki teori yang dapat digunakan sebagai kerangka

analisis.

f.       Bersifat dialektis.

g.      Mengandung kebenaran relatif.

h.      Berdiri sendiri sesuai dengan disiplin keilmuannya yang

ajeg, dan,

i.        Rasional dan dapat diterapkan sesuai dengan jenis

keilmuannnya yang bersifat terapan.

II. Manajemen Tradisional

Manajemen tradisional adalah proses manajerial organisasi yang

berpegang pada aturan-aturan yang telah lama berlaku secara

turun temurun. Tradisi yang sudah berusia ratusan tahun

dijadikan satu-satunya model pengelolaan organisasi. Misalnya,

manajemen Pondok Pesantren Salafiah sangat tradisional.

Kepemimpinan kiai bersifat turun-temurun mengikuti system

monarki.

III. Manajemen Sistematis

Manajemen sistematis adalah manajemen yang melakukan praktik

manajerial terhadap jalannya roda organisasi dengan merangkai

seluruh kegiatan secara tersusun sesuai dengan tugas dan

fungsinya. Kegiatan disusun dengan tertib, diklasifikasikan

menurut urutan yang telah disepakati. Proses pelaksaan

aktivitas organisasi tidak boleh serampangan dan tumpang

tindih, tetapi sepenuhnya harus mengikuti rangkaian kegiatan

yang sesuai dengan jadwal pelaksanaannya.

IV. Manajemen Terbuka

Manajemen terbuka atau open management adalah pelaksanaan

manajerial suatu organisasi yang dapat diketahui oleh seluruh

komponen organisasi. Seluruh manajer dan karyawan organisasi

diajak bermusyawarah dan membahas seluruh perencanaan dan

pelaksanaan kegiatan hingga pada laporan pertanggungjawaban

yang tebuka. Pegawai organisasi diberi kesempatan memberikan

masukan berupa sumbangan pikiran, sanggahan, kritik, dan

sebagainya untuk menyempurnakan rencana pelaksanaan

organisasi.

V. Manajemen Demokratis

Manajemen demokratis memiliki sifat yang sama dengan

manajemen terbuka. Dalam manajemen demokratis, seluruh

karyawan organisasi memiliki hak berpendapat dan memberikan

kritik konstruktif bagi organisasi. Hubungan atasan dengan

bawahan terjalin dengan baik karena keduanya banyak terlibat

dalam dialog-dialog yang terbuka sesuai dengan asas-asas

demokrasi. Akan tetapi, dalam manajemen demokrasi yang

dimaksud bukanlah demokrasi liberal, yang memberikan kebebasan

kepada personal organisasin tanpa batasan. Demokrasi yang

dilaksanakan tetap mengacu pada anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga yang berlaku dalam organisasi.

BAB III

PENUTUP

A.    Kesimpulan

1.      Manajemen by objective

2.      Manajemen by structures

3.      Manajemen by technique

4.      Manajemen by people

5.      Manajemen by information

6.      Manajemen by environment

B.     Saran

Dalam pembahasan ini diharapkan kepada pembaca untuk

dapat memahami dan mengetahui macam macam manejemen.

Daftar pustaka

Athoillah, Anton. 2010. Dasar-Dasar Manajemen. Pustaka SetiaBandung: Bandunghttp://andrydelfa.blogspot.com/2009/11/project-scope-

management.htmlhttp://lutfiarifin.blogspot.com/2013/11/makalah-macam-macam-manajemen.html