Laporan Resmi Grip Strenght(FIX)
Transcript of Laporan Resmi Grip Strenght(FIX)
Modul2 Grip Strenght
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Kekuatan genggaman tangan (Handgrip Strength) adalah
metode yang umum digunakan untuk memperkirakan kekuatan
otot ekstremitas atas. Kekuatan genggaman tangan
merupakan suatu indikator status nutrisi yang sangat
berguna, khususnya saat pengukuran antropometri. Hampir
semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan
diagram berulang-ulang. Apabila tidak dikendalikan maka
hal ini akan menimbulkan kelelahan kerja atau Repetition
Strain Injury (rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang
berulang-ulang) dimana sebagian besar gaya yang
dibutuhkan merupakan MCV (Maximum Voluntary Contaction) yaitu
kontraksi otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena
kekuatan genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna
dari kekuatan jari tangan.
Seiring dengan berkembangnya teknologi manusia berusaha
untuk membuat peralatan yang bisa membantu pekerjaan manusia,
dengan demikian pekerja perlu menyesuaikan dengan alat. Maka
dari itu melakukan proses kerja yang berhubungan dengan
pekerjaan tangan sangatlah penting untuk memperhitungkan
kekuatan genggaman tangan (Grip Strength) terhadap benda kerja
yang ada di lingkungan kerja. Hal ini akan sangat berkaitan
erat dengan kenyamanan bekerja dan peningkatan produktivitas
kerja dalam suatu perusahaan.
Pada perkakas / alat kerja yang ada di lingkungan
kerja, seringkali terdapat bagian yang dikendalikan oleh
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 1
Modul2 Grip Strenght
tangan manusia, dan dibutuhkan kekuatan dari tangan
untuk memegang atau mengendalikan perkakas tersebut.
Oleh sebab itu diperlukan suatu pengukuran tentang
kekuatan genggam tangan manusia agar dapat mengendalikan
perkakas tersebut dengan baik, dan dalam jangka waktu
yang terukur pada saat melakukan pekerjaan. Berdasarkan
latar belakang yang sudah ada diatas, maka pada
percobaan ergonomi modul 2 ini akan dibahas mengenai Grip
Strenght.
1.2Perumusan Masalah
Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu :
1.Bagaimana mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi
kekuatan genggam.
2.Bagaimana mengetahui hubungan antara diameter
genggaman yang diperlukan untuk perancangan produk.
3.Bagaimana mengetahui diameter genggaman yang
diperlukan untuk perancangan produk.
4.Bagaimana mengetahui penggunaan data Grip Strenght dalam
perancangan produk maupun stasiun kerja.
1.3Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan
sebagai berikut :
1.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan
genggam.
2.Mengetahui hubungan antara diameter genggaman yang
diperlukan untuk perancangan produk.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 2
Modul2 Grip Strenght
3.Mengetahui diameter genggaman yang diperlukan untuk
perancangan produk.
4.Mengetahui penggunaan data Grip Strenght dalam
perancangan produk maupun stasiun kerja.
1.4Manfaat
Manfaat dari praktikum ini antara lain :
1.Praktikan mengetahui cara pengukuran kekuatan genggam.
2.Praktikan mengetahui grafik hubungan posisi tangan
yangdigunakan, dengan kekuatan genggam.
3.Praktikan mengetahui grafik hubungan antara jenis
kelamindengan kekuatan genggam.
4.Praktikan mengetahui grafik hubungan antara
pengelompokanberat badan dengan kekuatan genggam.
5.Praktikan diharapkan dapat membuat perancangan produk
yang berhubungan dengan data-data Grip Strength yang
telah dihasilkan.
1.5Batasan Masalah
Batasan dari praktikum modul Antropometri ini adalah
sebagai berikut :
1. Diameter yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1 cm, 2
cm, 3 cm dengan melakukan aktifitas menggenggam pada bagian
hand dynamometer, terdapat 5 posisi yang berbeda dan tiap
diameter dilakukan 3 kali percobaan.
2. Objeknya adalah mahasiswa PPNS-ITS jurusan K3
Semester V- B.
3. Terdapat dua variabilitas kekuatan genggam, yaitu
pria dan wanita diameter.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 3
Modul2 Grip Strenght
1.6Asumsi
Asumsi yang digunakan antara lain :
1.Data pengukuran yang diperoleh adalah benar.
2.Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dalam
keadaan baik.
3.Praktikan maupun obyek yang diukur dalam keadaan sehat.
4.Dalam pengukuran tidak menggunakan sarung tangan.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 4
Modul2 Grip Strenght
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengertian Grip Strength Grip Strength adalah kekuatan genggam yang
dipengaruhi oleh kekuatan otot bagian atas tubuh
manusia. Hampir semua perkakas kerja membutuhkan
kekuatan genggam dan diagram berulang-ulang.
(http://www.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-
STRENGTH)
Apabila tidak dikendalikan maka hal ini akan
menimbulkan kelelahan kerja atau Repetition Strain Injury
(rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang berulang-
ulang) apabila sebagian besar gaya yang dibutuhkan
merupakan MVC (Maximum Voluntary Contraction) yaitu kontraksi
otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena kekuatan
genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna dari
kekuatan jari tangan. (Nurmianto, 1996)
Alat Pengukur Kekuatan Genggam
Alat pengukur kekuatan genggam (Digital Grip Strength
Dynamometer) bertipe T.K.K 5101 memiliki kapasitas
pengukuran 5 – 100 kgf. Unit pengukuran minimum adalah
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 5
Modul2 Grip Strenght
0.1 kgf dengan ketepatan + 2 kgf. Digerakkan oleh sel
lithium dengan ketahanan 6000 jam. Alat ini (Gambar 2.1)
dapat digunakan pada suhu lingkungan 0 – 40 oC
Gambar 2.1 Alat pengukur kekuatan genggam
(Sumber : http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-
GRIP-STRENGTH)
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 6
Modul2 Grip Strenght
Cara pemakaian:
a) Tekan tombol ON/C untuk menhidupkan layar
pengukuran.
b) Pegang alat pengukur kekuatan genggam dengan
satu tangan, putar knob untuk mengatur jarak
hingga ruas kedua dari ibu jari membentuk sudut 90o
c) Berdiri tegak dan rileks, julurkan tangan ke
bawah dan genggam alat tersebut pada bagian
genggamannya dengan kekuatan penuh tanpa
menyebabkan tangan menyentuh tubuh. Selama
pengukuran jangan menggerak-gerakkan alat tersebut.
d) Mulailah pengukuran pertama dengan menggunakan
tangan kanan, angka pengukuran akan tertera pada
layar.Teruskan dengan pengukuran kedua, ketiga,
dan keempat dengan menggunakan tangan kiri, kanan,
dan kiri lagi (bergantian). Setelah tiga detik
setelah pengukuran keempat, angka rata-rata
terbesar dari pengukuran- pengukuran tersebut akan
tertera pada layar.
e) Bila akan dilakukan pengukuran lagi, tekan tombol
ON/C untuk menghapus angka pengukuran sebelumnya
dan mengembalikan ke posisi nol. Tekan tombol OFF
bila pengukuran tidak dilakukan lagi.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama
penggunaan alat ini adalah:
a) Jangan mengatur middle grip pada posisi kurang dari
4 cm pada skala jarak genggam.
b) Jangan menjatuhkan alat, gunakanlah alat dengan
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7
Modul2 Grip Strenght
hati-hati.
c) Untuk menghemat pemakaian sel lithium, jangan
menyimpan alat dalam posisi ON/C.
d) Jangan menggunakan atau menyimpan alat di bawah
sinar matahari secara langsung, di tempat yang
bersuhu tinggi khususnya di dekat peralatan
pemanas, di tempat yang lembab atau berdebu,
atau di tempat yang memungkinkan terkena air.
e) Jika peralatan tersebut kotor, bersihkan dengan
lap kering dan lembut. Jika peralatan tersebut
sangat kotor, gunakannlah lap basah dengan
sedikit deterjen. Jangan menggunakan thinner,
alkohol atau cairan sejenis karena akan merusak
permukaan peralatan.(Sumber : http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-
STRENGTH)
2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam
Disamping itu kekuatan genggam amat bervariasi dan tergantung
dari:
Jenis tangan yang dipakai ( kanan atau kiri )
Kekuatan genggam tangan diukur pada tangan kanan
(kecuali pada orang kidal), menggunakan hand grip
dynamometer dalam kilogram.
(ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang
mempengaruhi genggaman)
Jenis kelamin
Laki-laki memiliki kekuatan genggaman tangan secara
signifikan lebih tinggi dari pada perempuan.Adanya
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 8
Modul2 Grip Strenght
perbedaan kekuatan genggaman tangan antara laki-laki
dan perempuan dapat dijelaskan oleh besarnya perbedaan
massa otot antara laki-laki dan perempuan. Perempuan
secara signifikan memiliki kekuatan yang lebih rendah
per cm2 luas otot lengan Perbedaan kekuatan genggaman
tangan berdasarkan jenis kelamin ternyata tidak
sepenuhnya dapat dijelaskan oleh massa otot
sebagaimana halnya perempuan memiliki kekuatan yang
lebih rendah secara signifikan pe cm2 luas otot
lengan. Performa fisik yang lebih baik pada laki-laki
lazimnya terjadi pada semua umur, tetapi pada populasi
lansia perempuan, ini dapat dianggap berasal dari
tingginya masalah kesehatan, yang dapat mengurangi
tingkat aktivitas fisik pada perempuan.
(ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang
mempengaruhi genggaman)
Usia
Ditengarai seseorang akan kehilangan sekitar 20 . 40 %
massa otot skeletal dan kekuatannya sejak umur 20 . 80
tahun. Massa otot skeletal yang rendah berasosiasi
dengan rendahnya kekuatan, menurunnya performa
ekstremitas bawah, gangguan fungsional, jatuh, dan
ketidak mampuan fisik. Kekuatan genggaman tangan
berkorelasi kuat dengan pemeriksaan lain dari kekuatan
otot dan selanjutnya sering dipertimbangkan mewakili
kekuatan otot seluruh tubuh.Laki-laki memiliki
kekuatan genggaman tangan yang lebih tinggi dari pada
perempuan. (ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang
mempengaruhi genggaman tangan)
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9
Modul2 Grip Strenght
Kekuatan genggam merupakan prediktor malnutrisi.
Lansia wanita mempunyai kekuatan genggam yang lebih
rendah daripada usia produktif. Kebiasaan olahraga
merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap
kekuatan genggam.
(http://eprints.undip.ac.id/25684/)
Sarung tangan ( gloves ) yang akan menyebabkan 25 %
hilangnya kekuatan genggam kondisi genggaman dengan
memakai kaus tangan (hand gloves), maka akan dapat
mengurangi kekuatan genggam karena saat memakai hand
gloves benda yang di angkat tidak bersentuhan langsung
dengan kulit.
(http://www.scribd.com/doc/47566867/GRIP-STRENGTH)
2.3 Hubungan Diameter Genggam dengan Kekuatan Genggam
Dalam rangka untuk meminimumkan kelelahan kerja, perlu
adanya hubungan yang serasi antara kekuatan genggam
(Gripping Force) dengan ukuran handlenya. Oleh karenanya,
cara yang paling baik adalah dengan mengukur lebar
genggaman (Gripping Widht) yang dapat menghasilkan kekuatan
genggam (Gripping Strength) maksimum.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Petrovsky,
(1980) melaporkan beberapa eksperimen yang bermanfaat
walaupun hanya melibatkan sedikit subjek, yaitu 14 pria dan
8 wanita terhadap kekuatan genggam isometric maksimum
(Maximum Isometric Grip Strength) atau disebut sebagai MVC
(Maximum Voluntary Contraction) yaitu kekuatan kontraksiotot
maksimum tanpa menghasilkan sesuatu keluaran gerakan. Pada
penelitiannya, pengukuran MVC untuk masing- masing subjek pada
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10
Modul2 Grip Strenght
lebar genggaman tangan yang berbeda- beda. Hasil dari pengukuran
tersebut menunjukkan bahwa lebar genggaman optimum berada dalam
rentang 5-6 cm untuk pria dan 5 cm untuk wanita.
Adapun lamanya waktu genggam adalah 30-35% lebih lama
jika berada pada lebar genggam optimum yaitu 5,5 cm dan pada 4.4
cm atau 6.6 cm. Hasil penelitian yang lain menunjukkan pengaruh
yang sama, yaitu kekuatan genggam para pilot atau
penerbang. Penelitian tersebut didapat bahwa genggaman pada
6.35 cm akan menghasilkan kekuatan genggaman tangan sebesar 146
pounds (66.22 Kg) untuk tangan tanpa memakai hand gloves.
Sedangkan untuk tangan dengan memakai hand gloves akan
menghasilkan 105 pounds (47.63 Kg). Dari 2 kondisi genggaman
untuk satu macam lebar genggaman dapat dianalisa bahwa dengan
memakai kaus tangan (hand gloves), maka akan dapat mengurangi
kekuatan genggam sebesar 28.1 %. Hilangnya kekuatan genggam
tersebut akan berbeda- beda prosentasenya untuk lebar genggaman
tangan yang berbeda pula. Diameter genggam dan kekuatan genggam
memiliki hubungan berbanding terbalik, sehingga semakin besar
diameter genggam maka semakin kecil kekuatan genggam.
(http://www.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-
STRENGTH)
2.4 Persentil
Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa
persentase tertentu dari sekelompok orang yang
dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai
tersebut. Misalnya 95 % populasi adalah sama dengan atau
lebih dari 95 percentil; 5 % dari populasi berada sama
dengan atau lebih rendah dari 5 percentil. Besarnya
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11
Modul2 Grip Strenght
nilai percentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas
distribusi normal.
Dalam pokok bahasan anthropometri, 95 Persentil
menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 Persentil
menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan
dimensi untuk mengakomodasi 95 % populasi maka 2.5 dan
97.5 Persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai
dan ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 di bawah ini.
Tabel 2.1. Perhitungan Percentile danDistribusi Normal
(Sumber : Stevenson,
1989:Nurmianto, 1991)
Contoh penggunaan Persentil adalah perancangan tinggi
pintu yang menggunakan 99 Persentil populasi pria. Dalam
hal ini terdapat 99 % dari jumlah populasi yang bisa
memasuki ruangan dengan melewati pintu tersebut dan
hanya akan ada 1 % populasi pria yang terantuk pada saat
memasuki ruangan tersebut. (Nurmianto, 1996)
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 12
PERCENTILE CALCULATION1 th X – 2.325 x
2,5 th X – 1.960 x
5 th X – 1.645 x
10 th X – 1.280 x
50 th X90 th X + 1.280 x
95 th X + 1.645 x
97,5 th X + 1.960 x
99 th X + 2.325 x
Modul2 Grip Strenght
BAB 3
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Peralatan Praktikum
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
1. Hand dynamometer (Untuk mengukur grip strenght).
Gambar 3.1. Hand dynamometer
(Sumber :
http://www.sporaletleri.org/anatomik-olcum/harpenden-
skinfold-caliper)
2. Observation Sheet.
3. Excel.
3.2 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Pengambilan data dilakukan oleh semua kelompok praktikum
ergonomi yang ada secara bergantian
2. Pengambilan data dilakukan dengan cara menentukan 1 anggota
kelompok laki- laki dan 1 anggota kelompok perempuan sebagai
objek yang diukur, sedangkan anggota kelompok yang lain
sebagai pencatat data.
3. Proses pengukuran adalah sebagai berikut:
a.Persiapkan alat ukur yaitu Hand Dynamometer, set
jarum penunjuk pada angka nol setiap akan melakukan
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 13
Modul2 Grip Strenght
pengukuranbaru.
b.Ukur kekuatan genggam praktikan yang menjadi objek secara
bergantian, dengan melakukan aktifitas menggenggam pada
bagian hand dynamometer, masing- masing dengan 3 diameter
yang berbeda dan 5 posisi yang berbeda pada tiap- tiap
diameternya.
c.Adapun diameter hand dynamometer yang digunakan adalah 1
cm, 2 cm, dan 3 cm.
d.Sedangkan kelima posisi yang digunakan pada tiap diameter
dapat dilihat pada Lampiran.
e.Dengan ketentuan setiap selesai melakukan dan akan
memulai aktifitas, operator diberi istirahat kurang
lebih tiga tarikan nafas.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 14
Modul2 Grip Strenght
3.3 Flow Chart Prosedur Praktikum
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 15
Pengambilan Data : Diametergenggam
Posisi genggam :
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5
Rekap data :
Kekuatan genggam dengandiameter 1 cm, 2 cm, 3 cm.
Pengolahan data :
a.Membuat rekap data wanitab.Membuat rekap data priac.Membuat grafik hubungan diameter
genggam dan kekuatan genggamberdasarkan tiap posisipengukuran.
d.Membuat grafik hubungan diametergenggam dan kekuatan genggam
Mulai
Modul2 Grip Strenght
Gambar 3.9. Flow Chart Prosedur Praktikum
BAB 4
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Rekap data Grip Strength
Rekap data Grip Strength ini terdiri dari data Grip
Strength pria dan wanita yang berjumlah 25 orang dimana
data yang akan diolah masing masing terdiri dari
posisi 1 sampai posisi 5 (pengukuran posisi posisi 1
sampai posisi 5 dapat dilihat pada lampiran), yang
dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.
Tabel 4.1 Rekap data Grip Strength
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 16
Analisa dan intepretasi
Selesai
Kesimpulan dan Saran
Modul2 Grip Strenght
NRP Nama Usia BB L/P
Suku
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 17
Modul2 Grip Strenght
6510040032 Maizzatul K. N 20 48 P Jawa 13.3 17.3 14.7 10.0 14.3 10.3 10.0 11.7 9.7
6510040033 Dewi Amalia R 20 58 P Jawa 17.2 18.0 17.8 13.7 16.8 18.0 17.7 18.0 15.3
6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 13.5 17.7 16.4 14.3 18.7 17.1 14.3 15.9 16.8
6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 16.5 24.3 21.5 15.5 23.0 21.5 17.8 23.0 20.8
6510040037 Bagus Indra A W 20 47.5 L Jawa 19.0 30.0 38.0 16.0 25.0 35.0 20.0 32.0 31.0
6510040038 Kevin Luthfi Y 20 77 L Sunda 21.0 29.7 38.3 19.3 26.7 32.7 16.3 23.0 30.3
6510040040 M. Suhud A A 21 76 L Jawa 38.7 29.8 31.3 30.0 30.1 24.8 34.8 31.2 26.8
6510040041 Reza Cahya R 20 55 L Jawa 19.3 23.0 20.3 17.0 20.3 18.3 15.7 16.3 11.7
6510040042 Elvan Adi P 19 66 L Jawa 20.3 17.3 19.8 15.5 17.3 15.7 16.3 15.7 15.7
6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 30.8 30.2 26.8 29.8 27.6 23.1 30.5 25.1 23.8
6510040044 Elvandi 21 69 L Jawa 13.3 29.3 35.7 12.0 27.0 32.3 11.3 27.0 27.76510040045 Verdy Pradipta 21 93 L Jawa 17.0 32.0 26.0 17.0 25.0 24.0 18.0 22.0 30.0
6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 13.3 20.0 19.0 9.5 15.8 34.0 8.0 16.3 17.8
6510040047 Rizky S Wardoyo 20 59 L Jawa 23.5 28.0 29.5 24.0 29.5 26.0 20.5 27.5 26.0
6510040049 Pungky Ardi K 21 51 L Jawa 20.0 41.0 41.0 21.0 37.0 35.0 25.0 40.0 41.0
6510040050 Hanif Mufidah 20 53 P Jawa 17.0 17.0 16.0 16.0 17.0 13.3 16.3 17.7 13.0
6510040051 Pipin Julianto 20 50 L Jawa 21.8 34.3 28.5 21.0 27.5 28.5 20.5 29.0 26.0
6510040052 Wawang Yusuf S 19 61 L Jawa 19.0 24.7 27.3 14.0 27.0 27.3 15.7 24.3 24.7
6510040053 Rizky Suwasono 20 53 L Jawa 31.7 35.3 40.7 25.0 31.3 35.3 25.0 30.0 32.7
6510040054 Hermawan DC 20 69 L Jawa 19.8 34.3 41.8 21.0 35.0 40.0 19.5 33.8 36.0
6510040056 M. Husen H 19 48 L Jawa 41.6 40.6 34.8 40.9 37.8 35.7 42.8 38.0 32.8
6510040057 Himatul Mar'ati 21 44 P Jawa 9.5 12.5 12.8 7.0 16.8 10.8 6.0 8.0 9.06510040058 Alvian Putra P 19 65 L Jawa 23.0 41.0 36.0 21.0 38.0 36.0 20.0 41.0 43.0
6510040059 Gregorius D W 19 76 L Jawa 27.6 35.4 37.6 29.4 39.4 28.8 19.7 37.0 34.2
6510040060 Dwi Mei Riya R 21 50 P Jawa 15.0 25.0 27.0 15.0 22.0 29.0 10.0 22.0 27.0
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
Lanjutan Tabel 4.1 Rekap data Grip Strength
NRP Nama Usia BB
L/P
Suku
Posisi 4 Posisi 5
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm
6510040032
Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 11.7 13.3 9.3 8.3 9.7 7.3
6510040033
Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 12.5 18.3 16.7 10.2 16.0 14.7
6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 15.6 16.2 14.2 13.4 14.7 14.7
6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 14.8 21.3 19.3 16.0 19.8 18.5
65100400 Bagus Indra 20 47. L Jawa 14.0 32.0 30.0 13.0 30.0 25.0
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 18
Modul2 Grip Strenght
37 A W 5
6510040038
Kevin LuthfiY 20 77 L
Sunda 16.3 23.3 26.3 16.7 22.0 20.0
6510040040 M. Suhud A A 21 76 L Jawa 36.4 32.1 30.2 34.0 29.0 25.9
6510040041 Reza Cahya R 20 55 L Jawa 14.0 16.7 13.7 13.7 14.0 14.0
6510040042 Elvan Adi P 19 66 L Jawa 15.8 16.6 14.7 16.0 14.3 13.1
6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 32.6 28.1 23.2 27.2 26.4 19.8
6510040044 Elvandi 21 69 L Jawa 11.3 26.3 23.3 9.3 20.3 22.0
6510040045
VerdyPradipta 21 93 L Jawa 16.0 23.0 28.0 14.0 29.0 24.0
6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 11.0 14.8 15.8 9.5 16.0 15.0
6510040047
Rizky SWardoyo 20 59 L Jawa 24.0 27.5 23.0 20.8 25.3 29.0
6510040049
Pungky ArdiK 21 51 L Jawa 24.0 41.0 40.0 20.0 34.0 35.0
6510040050
HanifMufidah 20 53 P Jawa 13.3 14.3 10.0 12.0 11.7 9.7
6510040051
PipinJulianto 20 50 L Jawa 16.0 27.0 19.0 18.0 20.0 20.5
6510040052
Wawang YusufS 19 61 L Jawa 14.7 22.7 26.3 15.0 22.3 24.0
6510040053
RizkySuwasono 20 53 L Jawa 30.3 32.0 35.0 21.0 33.7 27.7
6510040054 Hermawan DC 20 69 L Jawa 17.0 32.5 37.5 13.5 32.0 35.8
6510040056 M. Husen H 19 48 L Jawa 42.6 30.0 31.2 39.2 31.2 31.2
6510040057
HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 5.5 6.3 10.3 4.0 6.8 8.7
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 19
Modul2 Grip Strenght
6510040058
Alvian PutraP 19 65 L Jawa 19.0 38.0 40.0 19.0 29.0 31.0
6510040059
Gregorius DW 19 76 L Jawa 23.9 32.6 32.2 16.8 31.1 30.9
6510040060
Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 12.0 21.0 25.0 10.0 19.0 26.0
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
4.2 Rekap Data Grip Strength (jenis kelamin)
Rekap data Grip Strength ini terdiri dari data Grip
Strength pria berjumlah 16 orang dan wanita berjumlah
9 orang, dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3
di bawah ini.
Tabel 4.2 Rekap data Grip Strength pria
NRP NamaUsi
aBB
L/P
Suku
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm
1
cm
2
cm
3
cm
65100400
37
Bagus Indra
A W20
47.
5L Jawa 19.0 30.0 38.0 16.0 25.0 35.0
20.
0
32.
0
31.
0
65100400
38
Kevin Luthfi
Y 20 77 L
Sund
a 21.0 29.7 38.3 19.3 26.7 32.7
16.
3
23.
0
30.
3
65100400
40 M. Suhud A A 2176
LJawa 38.7 29.8 31.3 30.0 30.1 24.8
34.
8
31.
2
26.
8
65100400
41 Reza Cahya R 20 55 LJawa 19.3 23.0 20.3 17.0 20.3 18.3
15.
7
16.
3
11.
7
65100400
42 Elvan Adi P 19 66 LJawa 20.3 17.3 19.8 15.5 17.3 15.7
16.
3
15.
7
15.
7
65100400 Elvandi 21 69 L Jawa 13.3 29.3 35.7 12.0 27.0 32.3 11. 27. 27.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 20
Modul2 Grip Strenght
44 3 0 7
65100400
45
Verdy
Pradipta21 93 L Jawa 17.0 32.0 26.0 17.0 25.0 24.0
18.
0
22.
0
30.
0
65100400
47
Rizky S
Wardoyo20 59 L Jawa 23.5 28.0 29.5 24.0 29.5 26.0
20.
5
27.
5
26.
0
65100400
49
Pungky Ardi
K21 51 L Jawa 20.0 41.0 41.0 21.0 37.0 35.0
25.
0
40.
0
41.
0
65100400
51
Pipin
Julianto20 50 L Jawa 21.8 34.3 28.5 21.0 27.5 28.5
20.
5
29.
0
26.
0
65100400
52
Wawang Yusuf
S 19 61 LJawa
19.0 24.7 27.3 14.0 27.0 27.3
15.
7
24.
3
24.
7
65100400
53
Rizky
Suwasono 20 53 LJawa 31.7 35.3 40.7 25.0 31.3 35.3
25.
0
30.
0
32.
7
65100400
54Hermawan DC 20 69 L Jawa 19.8 34.3 41.8 21.0 35.0 40.0
19.
5
33.
8
36.
0
65100400
56 M. Husen H 1948
LJawa 41.6 40.6 34.8 40.9 37.8 35.7
42.
8
38.
0
32.
8
65100400
58
Alvian Putra
P19 65 L Jawa 23.0 41.0 36.0 21.0 38.0 36.0
20.
0
41.
0
43.
0
65100400
59
Gregorius D
W 1976
LJawa 27.6 35.4 37.6 29.4 39.4 28.8
19.
7
37.
0
34.
2
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
Lanjutan Tabel 4.2 Rekap data Grip Strength pria
NRP NamaUsi
aBB
L/P
Suku
Posisi 4 Posisi 5
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm
65100400 Bagus Indra 20 47. L Jawa 14.0 32.0 30.0 13.0 30.0 25.0
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 21
Modul2 Grip Strenght
37 A W 5
65100400
38
Kevin Luthfi
Y 20 77 L
Sund
a 16.3 23.3 26.3 16.7 22.0 20.0
65100400
40 M. Suhud A A 2176
LJawa 36.4 32.1 30.2 34.0 29.0 25.9
65100400
41 Reza Cahya R 20 55 LJawa 14.0 16.7 13.7 13.7 14.0 14.0
65100400
42 Elvan Adi P 19 66 LJawa 15.8 16.6 14.7 16.0 14.3 13.1
65100400
44 Elvandi 21 69 LJawa
11.3 26.3 23.3 9.3 20.3 22.0
65100400
45
Verdy
Pradipta21 93 L Jawa 16.0 23.0 28.0 14.0 29.0 24.0
65100400
47
Rizky S
Wardoyo20 59 L Jawa 24.0 27.5 23.0 20.8 25.3 29.0
65100400
49
Pungky Ardi
K21 51 L Jawa 24.0 41.0 40.0 20.0 34.0 35.0
65100400
51
Pipin
Julianto20 50 L Jawa 16.0 27.0 19.0 18.0 20.0 20.5
65100400
52
Wawang Yusuf
S 19 61 LJawa
14.7 22.7 26.3 15.0 22.3 24.0
65100400
53
Rizky
Suwasono 20 53 LJawa 30.3 32.0 35.0 21.0 33.7 27.7
65100400
54Hermawan DC 20 69 L Jawa 17.0 32.5 37.5 13.5 32.0 35.8
65100400
56 M. Husen H 1948
LJawa 42.6 30.0 31.2 39.2 31.2 31.2
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 22
Modul2 Grip Strenght
65100400
58
Alvian Putra
P19 65 L Jawa 19.0 38.0 40.0 19.0 29.0 31.0
65100400
59
Gregorius D
W 1976
LJawa 23.9 32.6 32.2 16.8 31.1 30.9
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
Tabel 4.3 Rekap data Grip Strength wanita
NRP Nama Usia BB
L/P
Suku
Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm1cm
2cm
3cm
6510040032
Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 13.3 17.3 14.7 10.0 14.3 10.3 10.
011.7 9.7
6510040033
Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 17.2 18.0 17.8 13.7 16.8 18.0
17.7
18.0
15.3
6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 13.5 17.7 16.4 14.3 18.7 17.1 14.
315.9
16.8
6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 16.5 24.3 21.5 15.5 23.0 21.5 17.
823.0
20.8
6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 30.8 30.2 26.8 29.8 27.6 23.1 30.
525.1
23.8
6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 13.3 20.0 19.0 9.5 15.8 34.0 8.0 16.
317.8
6510040050
HanifMufidah 20 53 P Jawa 17.0 17.0 16.0 16.0 17.0 13.3 16.
317.7
13.0
6510040057
HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 9.5 12.5 12.8 7.0 16.8 10.8 6.0 8.0 9.0
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 23
Modul2 Grip Strenght
6510040060
Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 15.0 25.0 27.0 15.0 22.0 29.0 10.
022.0
27.0
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
Lanjutan Tabel 4.3 Rekap data Grip Strength wanita
NRP Nama Usia BB
L/P
Suku
Posisi 4 Posisi 5
1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm
6510040032
Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 11.7 13.3 9.3 8.3 9.7 7.3
6510040033
Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 12.5 18.3 16.7 10.2 16.0 14.7
6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 15.6 16.2 14.2 13.4 14.7 14.7
6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 14.8 21.3 19.3 16.0 19.8 18.5
6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 32.6 28.1 23.2 27.2 26.4 19.8
6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 11.0 14.8 15.8 9.5 16.0 15.0
6510040050
HanifMufidah 20 53 P Jawa 13.3 14.3 10.0 12.0 11.7 9.7
6510040057
HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 5.5 6.3 10.3 4.0 6.8 8.7
6510040060
Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 12.0 21.0 25.0 10.0 19.0 26.0
(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)
4.3 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5 posisi dalam
Grip Strength pada pria dapat dilihat pada Tabel di
bawah ini.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 24
Modul2 Grip Strenght
Tabel 4.4 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5
posisi dalam Grip Strength pada pria
Tabel 4.5 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5
posisi dalam Grip Strength pada wanita
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 25
Modul2 Grip Strenght
4.4 Grafik hubungan antara diameter dan kekuatan genggam
tangan pria dan wanita berdasarkan posisi pengukuran.
4.4.1 Posisi tangan tegak dan posisi pergelangan
tangan ke bawah.
Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 1
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 1
dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar
yaitu 32,9 kilogram, sedangkan pada pengukuran
kekuatan genggam wanita untuk posisi 1 dengan
diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu
20,2 kilogram, sehingga dalam perancangan
produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan
diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan
diameter 2 cm untuk posisi 1 agar kekuatan
genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai
kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai
kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis
kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara
menggenggam, serta posisi saat menggenggam.Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 26
Modul2 Grip Strenght
Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar
daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar
berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat
pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang
tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi
kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman
bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan
genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar. Pada posisi 1 (Lampiran Gambar Grip
Strenght) ini beban berada dibawah sehingga saat
pengukuran kekuatan genggam lebih mudah saat
menggenggam, dan tidak terlalu terasa berat.
4.4.2 Posisi tubuh berdiri tegak dan posisi tangan
dengan jangkauan maksimum
Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 2
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 2
dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar
yaitu 29,7 kilogram, sedangkan pada pengukuran
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27
Modul2 Grip Strenght
kekuatan genggam wanita untuk posisi 2 dengan
diameter 3 cm memiliki nilai paling besar yaitu
19,7 kilogram, sehingga dalam perancangan
produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan
diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan
diameter 3 cm untuk posisi 2 agar kekuatan
genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai
kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai
kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis
kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara
menggenggam, serta posisi saat menggenggam.
Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar
daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar
berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat
pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang
tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi
kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman
bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan
genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar. Pada posisi 2 (Lampiran Gambar Grip
Strenght) ini beban berada didepan sehingga saat
pengukuran kekuatan genggam sedikit lebih susah
saat menggenggam karena praktikan mengangkat
beban.
4.4.3 Posisi tubuh duduk dan posisi tangan
kebawah
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 28
Modul2 Grip Strenght
Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 3
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 3
dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar
yaitu 29,3 kilogram, sedangkan pada pengukuran
kekuatan genggam wanita untuk posisi 3 dengan
diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu
17,5 kilogram, sehingga dalam perancangan
produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan
diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan
diameter 2 cm untuk posisi 3 agar kekuatan
genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai
kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai
kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis
kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara
menggenggam, serta posisi saat menggenggam.
Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar
daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar
berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat
pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 29
Modul2 Grip Strenght
tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi
kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman
bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan
genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar. Pada posisi 3 (Lampiran Gambar Grip
Strenght) ini beban berada dibawah sehingga saat
pengukuran kekuatan genggam lebih mudah saat
menggenggam karena praktikan tidak perlu
mengangkat beban.
4.4.4 Posisi tubuh duduk dan posisi tangan
kedepan dengan jangkauan maksimum
Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 4
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 4
dengan diameter 2 cm memiliki nilai paling besar
yaitu 28,3 kilogram, sedangkan pada pengukuran
kekuatan genggam wanita untuk posisi 4 dengan
diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu
15,6 kilogram, sehingga dalam perancangan
produk baru sebaiknya untuk pria menggunakanKelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 30
Modul2 Grip Strenght
diameter 2 cm dan untuk wanita menggunakan
diameter 2 cm untuk posisi 4 agar kekuatan
genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai
kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai
kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis
kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara
menggenggam, serta posisi saat menggenggam.
Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar
daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar
berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat
pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang
tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi
kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman
bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan
genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar. Pada posisi 4 (Lampiran Gambar Grip
Strenght) ini beban berada didepan sehingga saat
pengukuran kekuatan genggam sedikit lebih susah
saat menggenggam karena praktikan mengangkat
beban.
4.4.5 Posisi duduk dan posisi pergelangan tangan
ditunjang dengan sudut 45˚
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 31
Modul2 Grip Strenght
Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 5
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa
pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 5
dengan diameter 2 cm memiliki nilai paling besar
yaitu 26,1 kilogram, sedangkan pada pengukuran
kekuatan genggam wanita untuk posisi 5 dengan
diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu
15,6 kilogram, sehingga dalam perancangan
produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan
diameter 2 cm dan untuk wanita menggunakan
diameter 2 cm untuk posisi 5 agar kekuatan
genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai
kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai
kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis
kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara
menggenggam, serta posisi saat menggenggam.
Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar
daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar
berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat
pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorangKelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 32
Modul2 Grip Strenght
tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi
kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman
bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan
genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar. Pada posisi 5 (Lampiran Gambar Grip
Strenght) ini beban berada didepan dan membentuk
sudut sehingga saat pengukuran kekuatan genggam
sedikit lebih susah saat menggenggam karena
praktikan mengangkat beban dan fokus pada sudut
yang dibentuk tangan.
4.5Grafik hubungan antara diameter dan kekuatan genggam
tangan berdasarkan jenis kelamin
Grafik hubungan diameter genggam dengan kekuatan
genggam pria
Grafik 4.1 Grip Strenght pria berdasarkan posisi
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa kekuatan
genggam pria memiliki nilai paling besar yaitu posisi
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 33
Modul2 Grip Strenght
1 dengan diameter 3 cm yang mempunyai nilai yaitu
32,9 kilogram, posisi 2 dengan diameter 3 cm yang
mempunyai nilai yaitu 29,7 kilogram, posisi 3 dengan
diameter 3 cm yang mempunyai nilai yaitu 29,3
kilogram, posisi 4 dengan diameter 2 cm yang
mempunyai nilai yaitu 28,3 kilogram dan posisi 5
dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 26,1
kilogram. Nilai paling besar yang terdapat pada
grafik diatas digunakan sebagai perancangan produk
baru yang berhubungan dengan kekuatan genggam tangan.
Besarnya nilai kekuatan genggam pada masing-masing
posisi memiliki nilai yang berbeda-beda, hal ini bisa
disebabkan karena diameter handle alat yang berbeda,
jenis handle pada alat yang dipakai juga mempengaruhi
serta kondisi fisik praktikan pada saat melakukan
pengukuran besar nilai kekuatan genggam.
Grafik hubungan diameter genggam dengan kekuatan
genggam wanita
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 34
Modul2 Grip Strenght
Grafik 4.2 Grip Strenght wanita berdasarkan posisi
Pada grafik diatas menunjukkan bahwa kekuatan
genggam wanita memiliki nilai paling besar yaitu
posisi 1 dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai
yaitu 20,2 kilogram, posisi 2 dengan diameter 3 cm
yang mempunyai nilai yaitu 19,7 kilogram, posisi 3
dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 17,5
kilogram, posisi 4 dengan diameter 2 cm yang
mempunyai nilai yaitu 17,1 kilogram dan posisi 5
dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 15,6
kilogram. Nilai paling besar yang terdapat pada
grafik diatas digunakan sebagai perancangan produk
baru yang berhubungan dengan kekuatan genggam tangan.
Besarnya nilai kekuatan genggam pada masing-masing
posisi memiliki nilai yang berbeda-beda, hal ini bisa
disebabkan karena diameter handle alat yang berbeda,
jenis handle pada alat yang dipakai juga mempengaruhi
serta kondisi fisik praktikan pada saat melakukan
pengukuran besar nilai kekuatan genggam.
Tabel rekap data Grip Strength ini dibuat dengan
tujuan untuk mengklasifikasikan besaran nilai Grip
Strength dari para praktikan yang diukur dengan 5 jenis
posisi pengukuran dan 3 diameter genggaman yang
berbeda sesuai prosedur praktikum yang digunakan
untuk menentukan nilai mean, total mean, STDEV, dan
percentile value yang akan berguna dalam pembuatan grafik
perbandingan diameter genggam dan kekuatan genggam
berdasarkan posisi dan jenis kelamin yang
penjelasannya tertera pada sub bab selanjutnya.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 35
Modul2 Grip Strenght
Selain itu, data-data berupa STDEV, dan percentile value
dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan batasan nilai dalam suatu proses
perancangan produk.
Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali
pada setiap posisi dan semua diameter dan yang
digunakan sebagai acuan membuat grafik adalah diambil
dari nilai mean dan total mean. Berdasarkan
perhitungan dari rekap keseluruhan data wanita dan
pria pada semua posisi pengukuran yang dilakukan
dapat dilihat bahwa rata-rata hasil pengukuran
diameter yang kedua menunjukkan nilai paling tinggi.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 36
Modul2 Grip Strenght
BAB 5
ANALISA DAN INTERPRETASI DATA
5.1 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam
Per- Posisi
Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan
kekuatan genggam per –posisi, kekuatan genggam dari
pria lebih besar daripada kekuatan genggam dari
wanita. Selain itu semakin besar diameter genggam maka
semakin kecil kekuatan genggam, tetapi dari kelima posisi
praktikum yang dilakukan pada pria maupun wanita, maka
dapat dilihat bahwa pada diameter 1 cm menghasilkan
kekuatan genggam yang rendah dan pada diameter 3 cm
kekuatan genggamnya juga rendah, sedangkan pada
diameter 2 cm menghasilkan kekuatan genggam yang lebih
optimal. Ini dikarenakan jenis kelamin, faktor berat
badan, kondisi fisik, cara menggenggam, serta posisi
saat menggenggam. Kekuatan genggam Pria cenderung
lebih besar daripada kekuatan genggam wanita. Semakin
besar berat badan seseorang maka kekuatan genggampun
menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga
mempengaruhi, dimana apabila pada saat pengukuran
kekuatan genggam kondisi seseorang tidak sehat maka
nilai kekuatannya menjadi kecil. Cara menggenggam yang
benar dan nyaman bagi praktikan yang sedang diukur
kekuatan genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang
besar.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 37
Modul2 Grip Strenght
5.2 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam
Pada Pria
Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan
kekuatan genggam pada pria menunjukkan bahwa posisi 1
(berdiri dengan posisi pergelangan tangan kebawah)
menunjukkan kekuatan genggam yang paling tinggi
sedangkan yang menunjukkan kekuatan genggam paling
rendah adalah pada posisi 5 (duduk dengan posisi
pergelangan tangan ditunjang). Hal ini menunjukkan
bahwa posisi antara duduk dan berdiri sangat
mempengaruhi kekuatan genggam. Selain itu jika saat
pengukuran kekuatan genggam, posisi beban berada
dbawah maka akan mempermudah bagi Praktikan dan juga
mempengaruhi besarnya kekuatan genggam, dan
berdasarkan hasil yang didapat, posisi 1 dan posisi 3
lebih memberikan nilai kekuatan genggam yang besar
sedangkan posisi 2, posisi 4 dan posisi 5 lebih
memberikan nillai kekuatan genggam yang kecil.
5.3 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam
Pada Wanita
Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan
kekuatan genggam pada wanita menunjukkan bahwa posisi
1 (berdiri dengan posisi pergelangan tangan kebawah)
menunjukkan kekuatan genggam yang paling tinggi
sedangkan yang menunjukkan kekuatan genggam paling
rendah adalah pada posisi 5 (duduk dengan posisi
pergelangan tangan ditunjang). Hal ini menunjukkan
bahwa posisi antara duduk dan berdiri sangat
mempengaruhi kekuatan genggam. Selain itu jika saat
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 38
Modul2 Grip Strenght
pengukuran kekuatan genggam, posisi beban berada
dbawah maka akan mempermudah bagi Praktikan dan juga
mempengaruhi besarnya kekuatan genggam, dan
berdasarkan hasil yang didapat, posisi 1 dan posisi 3
lebih memberikan nilai kekuatan genggam yang besar
sedangkan posisi 2, posisi 4 dan posisi 5 lebih
memberikan nillai kekuatan genggam yang kecil.
5.4 Perancangan Produk
5.4.1 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 1
(Genggaman Tangan)
Gambar 1 posisi 1(Sumber :
http://otomodif.otomotifnet.com/index_berita/MPV
%20Baru/)
Pada gambar diatas merupakan aplikasi pemakaian
tas berdasarkan kekuatan genggam pada Posisi 1
(tubuh berdiri tegak dan posisi pergelangan
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 39
Modul2 Grip Strenght
tangan ke bawah, dimana tangan dengan tubuh
membentuk sudut 0º). Berdasarkan analisa dari
hasil percobaan Grip Strenght yang ada, maka kami
merekomendasikan besarnya diameter handle pada tas
seharusnya 3 cm agar kekuatan genggam maksimal
didapatkan oleh Pria ketika mengaplikasikan
produk ini dengan kondisi Posisi 1. Sedangkan
untuk tas yang akan digunakan Wanita, kami
merekomendasikan agar handle pada tas tersebut
berdiameter 2 cm untuk mendapatkan kekuatan
genggam maksimal dimana kondisi posisi yang
dipakai yaitu posisi 1.
5.4.2 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 2
(Genggaman Tangan)
Gambar 2 posisi 2(Sumber :
http://jumatmalam.multiply.com/photos/photo/86/36)
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 40
Modul2 Grip Strenght
Pada gambar diatas merupakan aplikasi
pemakaian pistol berdasarkan kekuatan genggam
pada Posisi 2 (tubuh berdiri tegak dan posisi
tangan ke depan jangkauan maksimum, dimana tangan
dengan tubuh membentuk sudut 90º). Berdasarkan
analisa dari hasil percobaan Grip Strenght yang ada,
maka kami merekomendasikan besarnya diameter
handle pada pistol seharusnya 3 cm agar kekuatan
genggam maksimal didapatkan oleh Pria ketika
mengaplikasikan produk ini dengan kondisi Posisi
2. Sedangkan untuk pistol yang akan digunakan
Wanita, kami merekomendasikan agar handle pada
pistol tersebut berdiameter 2 cm untuk
mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana
kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 1.
5.4.3 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 3
(Genggaman Tangan)
Pada gambar diatas merupakan aplikasi pemakaian
barbel berdasarkan kekuatan genggam pada Posisi
3. Posisi 3 yaitu tubuh duduk dan posisi tangan
ke bawah dimana tangan dengan tubuh membentuk
sudut 0.Berdasarkan analisa dari hasil percobaan
Grip Strenght yang ada, maka kami merekomendasikan
besarnya diameter handle pada barbel seharusnya 3
cm agar kekuatan genggam maksimal didapatkan oleh
Pria ketika mengaplikasikan produk ini dengan
kondisi Posisi 3. Sedangkan untuk barbel yang
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 41
Modul2 Grip Strenght
akan digunakan Wanita, kami merekomendasikan agar
handle pada barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk
mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana
kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 3.
5.4.4 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 4
(Genggaman Tangan)
Posisi 4 yaitu tubuh duduk dan posisi tangan ke
depan jangkauan maksimum dimana tangan dengan
tubuh membentuk sudut 90. Berdasarkan analisa
dari hasil percobaan Grip Strenght yang ada, maka
kami merekomendasikan besarnya diameter handle
pada barbel seharusnya 2 cm agar kekuatan genggam
maksimal didapatkan oleh Pria ketika
mengaplikasikan produk ini dengan kondisi Posisi
4. Sedangkan untuk barbel yang akan digunakan
Wanita, kami merekomendasikan agar handle pada
barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk
mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana
kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 4.
5.4.5 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 2
(Genggaman Tangan)
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 42
Modul2 Grip Strenght
Gambar 5 posisi 5(Sumber :
http://irwanariadi31.blogspot.com/2012/04/latihan-
sirkuit.html)
Posisi 5 yaitu tubuh duduk dan posisi
pergelangan tangan ditunjang dimana lengan
ditekuk, antara lengan atas dan bawah membentuk
sudut 45 dan posisi genggaman tangan sejajar
dengan bahu seperti gambar diatas BICEPS CUR 1.
Berdasarkan analisa dari hasil percobaan Grip
Strenght yang ada, maka kami merekomendasikan
besarnya diameter handle pada barbel seharusnya 2
cm agar kekuatan genggam maksimal didapatkan oleh
Pria ketika mengaplikasikan produk ini dengan
kondisi Posisi 5. Sedangkan untuk barbel yang
akan digunakan Wanita, kami merekomendasikan agar
handle pada barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk
mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana
kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 5.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 43
Modul2 Grip Strenght
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pada praktikum Ergonomi pada modul kedua (Grip
Strength) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pengukuran kekuatan genggam dapat diakukan dengan
alat yang dinamakan Hand Dynamometer dengan hasil
output berupa kekuatan ganggam dengan satuan Kg.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam
diantaranya adalah jenis kelamin, usia, cara tangan
menggenggam, diameter genggam, posisi
penggenggaman, jenis tangan yang dipakai (kanan,
atau kiri), kondisi fisik saat pengukuran dan berat
badan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Grip Strength
pria lebih besar daripada wanita.
3. Nilai kekuatan genggam pria maupun yang tertinggi
ditunjukkan pada posisi 1 diameter 3 untuk Pria
sedangkan nilai kekuatan genggam wanita maupun yang
tertinggi ditunjukkan pada posisi 1 diameter 2.
6.2 Saran
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,
kelompok kami memberikan beberapa saran, yakni :
1. Pada praktikum Grip Strength yang telah kami lakukan
dapat digunakan sebagai acuan pembuatan produk yang
menggunakan aplikasi pengukuran Grip Strength, seperti
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 44
Modul2 Grip Strenght
penggunaan tas, pengguanaan pistol dan penggunaan
barbel.
2. Pastikan semua instrumen pengukuran (Hand
Dynamometer) dalam kondisi yang baik dan dilakukan
kalibrasi terlebih dahulu.
3. Sebaiknya jumlah Hand Dynamometer lebih dari satu
agar lebih efektif dalam dalam melakukan
pengukuran.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 45
Modul2 Grip Strenght
DAFTAR PUSTAKA
Antropometer.(http://www.sporaletleri.org/anatomik-olcum/
harpenden- skinfold-caliper diakses 7 November 2012)
Antropometri.(http://jalanankehidupan.blogspot.com/2010/11/
anthropometri.html diakses tanggal 20 September 2012)
http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-STRENGTH
(diakses tanggal 28 November 2012)
http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-
STRENGTH#download (diakses tanggal 13 November 2012)
http://jumatmalam.multiply.com/photos/photo/86/36 (diakses
tanggal 6 Desember 2012)
http://industrialteknik09.blogspot.com/2011/11/antropometri-
ali.html (diakses tanggal 13 November 2012)
http://irwanariadi31.blogspot.com/2012/04/latihan-
sirkuit.html (diakses tanggal 6 Desember 2012)
http://otomodif.otomotifnet.com/index_berita/MPV%20Baru/
(diakses tanggal 6 Desember 2012)
Nurmianto, Eko ( 1996 ), Ergonomi, Konsep Dasar dan
Aplikasinya, PT
Guna Widya: Jakarta.
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 46
Modul2 Grip Strenght
Pengertian Antropometri
(http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-
anthropometri-menurut.html diakses tanggal 20 September
2012)
PengukuranAntropometri.(http://
jundapakiringan.blogspot.com/2011/05/pengukuran-
antropometri.html diakses tanggal : 20 September 2012)
Lampiran
Dibawah ini adalah keterangan dan gambar dari
pengukuran kelima posisi yang digunakan pada tiap diameter.
Posisi KeteranganPosisi 1 tubuh berdiri tegak dan posisi pergelangan
tangan ke bawah (tangan dengan tubuh membentuk
sudut 0°)Posisi 2 tubuh berdiri tegak dan posisi tangan
kedepan jangkauan maksimum (tangan dengan tubuh
membentuk s u d u t 9 0 °)Posisi 3 tubuh duduk dan posisi tangan ke bawah (tangan
dengan tubuh membentuk sudut 0°)Posisi 4 tubuh duduk dan posisi tangan ke
depan jangkauan maksimum (tangan dengan tubuh
membentuk s u d u t 9 0 °)Posisi 5 tubuh duduk dan posisi pergelangan tangan
ditunjang (lengan ditekuk, antara lengan atas dan
bawah membentuk sudut 45° dan posisi genggaman
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 47
Modul2 Grip Strenght
tangan sejajar dengan bahu).
Pengukuran dimensi untuk pengambilan data Grip Strength
ditunjukan pada Gambar-Gambar di bawah ini:
Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 48