Laporan Resmi Grip Strenght(FIX)

49
Modul 2 Grip Strenght BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Kekuatan genggaman tangan (Handgrip Strength) adalah metode yang umum digunakan untuk memperkirakan kekuatan otot ekstremitas atas. Kekuatan genggaman tangan merupakan suatu indikator status nutrisi yang sangat berguna, khususnya saat pengukuran antropometri. Hampir semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan diagram berulang-ulang. Apabila tidak dikendalikan maka hal ini akan menimbulkan kelelahan kerja atau Repetition Strain Injury (rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang berulang-ulang) dimana sebagian besar gaya yang dibutuhkan merupakan MCV (Maximum Voluntary Contaction) yaitu kontraksi otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena kekuatan genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna dari kekuatan jari tangan. Seiring dengan berkembangnya teknologi manusia berusaha untuk membuat peralatan yang bisa membantu pekerjaan manusia, dengan demikian pekerja perlu menyesuaikan dengan alat. Maka dari itu melakukan proses kerja yang berhubungan dengan pekerjaan tangan sangatlah penting untuk memperhitungkan kekuatan genggaman tangan (Grip Strength) terhadap benda kerja yang ada di lingkungan kerja. Hal ini akan sangat berkaitan erat dengan kenyamanan bekerja dan peningkatan produktivitas kerja dalam suatu perusahaan. Pada perkakas / alat kerja yang ada di lingkungan kerja, seringkali terdapat bagian yang dikendalikan oleh Kelompok 6 Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 1

Transcript of Laporan Resmi Grip Strenght(FIX)

Modul2 Grip Strenght

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Kekuatan genggaman tangan (Handgrip Strength) adalah

metode yang umum digunakan untuk memperkirakan kekuatan

otot ekstremitas atas. Kekuatan genggaman tangan

merupakan suatu indikator status nutrisi yang sangat

berguna, khususnya saat pengukuran antropometri. Hampir

semua perkakas kerja membutuhkan kekuatan genggam dan

diagram berulang-ulang. Apabila tidak dikendalikan maka

hal ini akan menimbulkan kelelahan kerja atau Repetition

Strain Injury (rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang

berulang-ulang) dimana sebagian besar gaya yang

dibutuhkan merupakan MCV (Maximum Voluntary Contaction) yaitu

kontraksi otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena

kekuatan genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna

dari kekuatan jari tangan.

Seiring dengan berkembangnya teknologi manusia berusaha

untuk membuat peralatan yang bisa membantu pekerjaan manusia,

dengan demikian pekerja perlu menyesuaikan dengan alat. Maka

dari itu melakukan proses kerja yang berhubungan dengan

pekerjaan tangan sangatlah penting untuk memperhitungkan

kekuatan genggaman tangan (Grip Strength) terhadap benda kerja

yang ada di lingkungan kerja. Hal ini akan sangat berkaitan

erat dengan kenyamanan bekerja dan peningkatan produktivitas

kerja dalam suatu perusahaan.

Pada perkakas / alat kerja yang ada di lingkungan

kerja, seringkali terdapat bagian yang dikendalikan oleh

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 1

Modul2 Grip Strenght

tangan manusia, dan dibutuhkan kekuatan dari tangan

untuk memegang atau mengendalikan perkakas tersebut.

Oleh sebab itu diperlukan suatu pengukuran tentang

kekuatan genggam tangan manusia agar dapat mengendalikan

perkakas tersebut dengan baik, dan dalam jangka waktu

yang terukur pada saat melakukan pekerjaan. Berdasarkan

latar belakang yang sudah ada diatas, maka pada

percobaan ergonomi modul 2 ini akan dibahas mengenai Grip

Strenght.

1.2Perumusan Masalah

Rumusan masalah dalam praktikum ini yaitu :

1.Bagaimana mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

kekuatan genggam.

2.Bagaimana mengetahui hubungan antara diameter

genggaman yang diperlukan untuk perancangan produk.

3.Bagaimana mengetahui diameter genggaman yang

diperlukan untuk perancangan produk.

4.Bagaimana mengetahui penggunaan data Grip Strenght dalam

perancangan produk maupun stasiun kerja.

1.3Tujuan

Berdasarkan rumusan masalah diatas didapatkan tujuan

sebagai berikut :

1.Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan

genggam.

2.Mengetahui hubungan antara diameter genggaman yang

diperlukan untuk perancangan produk.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 2

Modul2 Grip Strenght

3.Mengetahui diameter genggaman yang diperlukan untuk

perancangan produk.

4.Mengetahui penggunaan data Grip Strenght dalam

perancangan produk maupun stasiun kerja.

1.4Manfaat

Manfaat dari praktikum ini antara lain :

1.Praktikan mengetahui cara pengukuran kekuatan genggam.

2.Praktikan mengetahui grafik hubungan posisi tangan

yangdigunakan, dengan kekuatan genggam.

3.Praktikan mengetahui grafik hubungan antara jenis

kelamindengan kekuatan genggam.

4.Praktikan mengetahui grafik hubungan antara

pengelompokanberat badan dengan kekuatan genggam.

5.Praktikan diharapkan dapat membuat perancangan produk

yang berhubungan dengan data-data Grip Strength yang

telah dihasilkan.

1.5Batasan Masalah

Batasan dari praktikum modul Antropometri ini adalah

sebagai berikut :

1. Diameter yang digunakan dalam praktikum ini adalah 1 cm, 2

cm, 3 cm dengan melakukan aktifitas menggenggam pada bagian

hand dynamometer, terdapat 5 posisi yang berbeda dan tiap

diameter dilakukan 3 kali percobaan.

2. Objeknya adalah mahasiswa PPNS-ITS jurusan K3

Semester V- B.

3. Terdapat dua variabilitas kekuatan genggam, yaitu

pria dan wanita diameter.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 3

Modul2 Grip Strenght

1.6Asumsi

Asumsi yang digunakan antara lain :

1.Data pengukuran yang diperoleh adalah benar.

2.Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini dalam

keadaan baik.

3.Praktikan maupun obyek yang diukur dalam keadaan sehat.

4.Dalam pengukuran tidak menggunakan sarung tangan.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 4

Modul2 Grip Strenght

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Grip Strength Grip Strength adalah kekuatan genggam yang

dipengaruhi oleh kekuatan otot bagian atas tubuh

manusia. Hampir semua perkakas kerja membutuhkan

kekuatan genggam dan diagram berulang-ulang.

(http://www.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-

STRENGTH)

Apabila tidak dikendalikan maka hal ini akan

menimbulkan kelelahan kerja atau Repetition Strain Injury

(rasa nyeri atau ngilu akibat beban kerja yang berulang-

ulang) apabila sebagian besar gaya yang dibutuhkan

merupakan MVC (Maximum Voluntary Contraction) yaitu kontraksi

otot maksimum. Hal ini disebabkan oleh karena kekuatan

genggam tangan adalah jauh lebih berdaya guna dari

kekuatan jari tangan. (Nurmianto, 1996)

Alat Pengukur Kekuatan Genggam

Alat pengukur kekuatan genggam (Digital Grip Strength

Dynamometer) bertipe T.K.K 5101 memiliki kapasitas

pengukuran 5 – 100 kgf. Unit pengukuran minimum adalah

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 5

Modul2 Grip Strenght

0.1 kgf dengan ketepatan + 2 kgf. Digerakkan oleh sel

lithium dengan ketahanan 6000 jam. Alat ini (Gambar 2.1)

dapat digunakan pada suhu lingkungan 0 – 40 oC

Gambar 2.1 Alat pengukur kekuatan genggam

(Sumber : http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-

GRIP-STRENGTH)

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja Page 6

Modul2 Grip Strenght

Cara pemakaian:

a) Tekan tombol ON/C untuk menhidupkan layar

pengukuran.

b) Pegang alat pengukur kekuatan genggam dengan

satu tangan, putar knob untuk mengatur jarak

hingga ruas kedua dari ibu jari membentuk sudut 90o

c) Berdiri tegak dan rileks, julurkan tangan ke

bawah dan genggam alat tersebut pada bagian

genggamannya dengan kekuatan penuh tanpa

menyebabkan tangan menyentuh tubuh. Selama

pengukuran jangan menggerak-gerakkan alat tersebut.

d) Mulailah pengukuran pertama dengan menggunakan

tangan kanan, angka pengukuran akan tertera pada

layar.Teruskan dengan pengukuran kedua, ketiga,

dan keempat dengan menggunakan tangan kiri, kanan,

dan kiri lagi (bergantian). Setelah tiga detik

setelah pengukuran keempat, angka rata-rata

terbesar dari pengukuran- pengukuran tersebut akan

tertera pada layar.

e) Bila akan dilakukan pengukuran lagi, tekan tombol

ON/C untuk menghapus angka pengukuran sebelumnya

dan mengembalikan ke posisi nol. Tekan tombol OFF

bila pengukuran tidak dilakukan lagi.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan selama

penggunaan alat ini adalah:

a) Jangan mengatur middle grip pada posisi kurang dari

4 cm pada skala jarak genggam.

b) Jangan menjatuhkan alat, gunakanlah alat dengan

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7

Modul2 Grip Strenght

hati-hati.

c) Untuk menghemat pemakaian sel lithium, jangan

menyimpan alat dalam posisi ON/C.

d) Jangan menggunakan atau menyimpan alat di bawah

sinar matahari secara langsung, di tempat yang

bersuhu tinggi khususnya di dekat peralatan

pemanas, di tempat yang lembab atau berdebu,

atau di tempat yang memungkinkan terkena air.

e) Jika peralatan tersebut kotor, bersihkan dengan

lap kering dan lembut. Jika peralatan tersebut

sangat kotor, gunakannlah lap basah dengan

sedikit deterjen. Jangan menggunakan thinner,

alkohol atau cairan sejenis karena akan merusak

permukaan peralatan.(Sumber : http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-

STRENGTH)

2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam

Disamping itu kekuatan genggam amat bervariasi dan tergantung

dari:

Jenis tangan yang dipakai ( kanan atau kiri )

Kekuatan genggam tangan diukur pada tangan kanan

(kecuali pada orang kidal), menggunakan hand grip

dynamometer dalam kilogram.

(ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang

mempengaruhi genggaman)

Jenis kelamin

Laki-laki memiliki kekuatan genggaman tangan secara

signifikan lebih tinggi dari pada perempuan.Adanya

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 8

Modul2 Grip Strenght

perbedaan kekuatan genggaman tangan antara laki-laki

dan perempuan dapat dijelaskan oleh besarnya perbedaan

massa otot antara laki-laki dan perempuan. Perempuan

secara signifikan memiliki kekuatan yang lebih rendah

per cm2 luas otot lengan Perbedaan kekuatan genggaman

tangan berdasarkan jenis kelamin ternyata tidak

sepenuhnya dapat dijelaskan oleh massa otot

sebagaimana halnya perempuan memiliki kekuatan yang

lebih rendah secara signifikan pe cm2 luas otot

lengan. Performa fisik yang lebih baik pada laki-laki

lazimnya terjadi pada semua umur, tetapi pada populasi

lansia perempuan, ini dapat dianggap berasal dari

tingginya masalah kesehatan, yang dapat mengurangi

tingkat aktivitas fisik pada perempuan.

(ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang

mempengaruhi genggaman)

Usia

Ditengarai seseorang akan kehilangan sekitar 20 . 40 %

massa otot skeletal dan kekuatannya sejak umur 20 . 80

tahun. Massa otot skeletal yang rendah berasosiasi

dengan rendahnya kekuatan, menurunnya performa

ekstremitas bawah, gangguan fungsional, jatuh, dan

ketidak mampuan fisik. Kekuatan genggaman tangan

berkorelasi kuat dengan pemeriksaan lain dari kekuatan

otot dan selanjutnya sering dipertimbangkan mewakili

kekuatan otot seluruh tubuh.Laki-laki memiliki

kekuatan genggaman tangan yang lebih tinggi dari pada

perempuan. (ejournal.unud.ac.id/.../faktor-faktor yang

mempengaruhi genggaman tangan)

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 9

Modul2 Grip Strenght

Kekuatan genggam merupakan prediktor malnutrisi.

Lansia wanita mempunyai kekuatan genggam yang lebih

rendah daripada usia produktif. Kebiasaan olahraga

merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

kekuatan genggam.

(http://eprints.undip.ac.id/25684/)

Sarung tangan ( gloves ) yang akan menyebabkan 25 %

hilangnya kekuatan genggam kondisi genggaman dengan

memakai kaus tangan (hand gloves), maka akan dapat

mengurangi kekuatan genggam karena saat memakai hand

gloves benda yang di angkat tidak bersentuhan langsung

dengan kulit.

(http://www.scribd.com/doc/47566867/GRIP-STRENGTH)

2.3 Hubungan Diameter Genggam dengan Kekuatan Genggam

Dalam rangka untuk meminimumkan kelelahan kerja, perlu

adanya hubungan yang serasi antara kekuatan genggam

(Gripping Force) dengan ukuran handlenya. Oleh karenanya,

cara yang paling baik adalah dengan mengukur lebar

genggaman (Gripping Widht) yang dapat menghasilkan kekuatan

genggam (Gripping Strength) maksimum.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Petrovsky,

(1980) melaporkan beberapa eksperimen yang bermanfaat

walaupun hanya melibatkan sedikit subjek, yaitu 14 pria dan

8 wanita terhadap kekuatan genggam isometric maksimum

(Maximum Isometric Grip Strength) atau disebut sebagai MVC

(Maximum Voluntary Contraction) yaitu kekuatan kontraksiotot

maksimum tanpa menghasilkan sesuatu keluaran gerakan. Pada

penelitiannya, pengukuran MVC untuk masing- masing subjek pada

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 10

Modul2 Grip Strenght

lebar genggaman tangan yang berbeda- beda. Hasil dari pengukuran

tersebut menunjukkan bahwa lebar genggaman optimum berada dalam

rentang 5-6 cm untuk pria dan 5 cm untuk wanita.

Adapun lamanya waktu genggam adalah 30-35% lebih lama

jika berada pada lebar genggam optimum yaitu 5,5 cm dan pada 4.4

cm atau 6.6 cm. Hasil penelitian yang lain menunjukkan pengaruh

yang sama, yaitu kekuatan genggam para pilot atau

penerbang. Penelitian tersebut didapat bahwa genggaman pada

6.35 cm akan menghasilkan kekuatan genggaman tangan sebesar 146

pounds (66.22 Kg) untuk tangan tanpa memakai hand gloves.

Sedangkan untuk tangan dengan memakai hand gloves akan

menghasilkan 105 pounds (47.63 Kg). Dari 2 kondisi genggaman

untuk satu macam lebar genggaman dapat dianalisa bahwa dengan

memakai kaus tangan (hand gloves), maka akan dapat mengurangi

kekuatan genggam sebesar 28.1 %. Hilangnya kekuatan genggam

tersebut akan berbeda- beda prosentasenya untuk lebar genggaman

tangan yang berbeda pula. Diameter genggam dan kekuatan genggam

memiliki hubungan berbanding terbalik, sehingga semakin besar

diameter genggam maka semakin kecil kekuatan genggam.

(http://www.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-

STRENGTH)

2.4 Persentil

Persentil adalah suatu nilai yang menyatakan bahwa

persentase tertentu dari sekelompok orang yang

dimensinya sama dengan atau lebih rendah dari nilai

tersebut. Misalnya 95 % populasi adalah sama dengan atau

lebih dari 95 percentil; 5 % dari populasi berada sama

dengan atau lebih rendah dari 5 percentil. Besarnya

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 11

Modul2 Grip Strenght

nilai percentil dapat ditentukan dari tabel probabilitas

distribusi normal.

Dalam pokok bahasan anthropometri, 95 Persentil

menunjukkan tubuh berukuran besar, sedangkan 5 Persentil

menunjukkan tubuh berukuran kecil. Jika diinginkan

dimensi untuk mengakomodasi 95 % populasi maka 2.5 dan

97.5 Persentil adalah batas rentang yang dapat dipakai

dan ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 di bawah ini.

Tabel 2.1. Perhitungan Percentile danDistribusi Normal

(Sumber : Stevenson,

1989:Nurmianto, 1991)

Contoh penggunaan Persentil adalah perancangan tinggi

pintu yang menggunakan 99 Persentil populasi pria. Dalam

hal ini terdapat 99 % dari jumlah populasi yang bisa

memasuki ruangan dengan melewati pintu tersebut dan

hanya akan ada 1 % populasi pria yang terantuk pada saat

memasuki ruangan tersebut. (Nurmianto, 1996)

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 12

PERCENTILE CALCULATION1 th X – 2.325 x

2,5 th X – 1.960 x

5 th X – 1.645 x

10 th X – 1.280 x

50 th X90 th X + 1.280 x

95 th X + 1.645 x

97,5 th X + 1.960 x

99 th X + 2.325 x

Modul2 Grip Strenght

BAB 3

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Peralatan Praktikum

Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :

1. Hand dynamometer (Untuk mengukur grip strenght).

Gambar 3.1. Hand dynamometer

(Sumber :

http://www.sporaletleri.org/anatomik-olcum/harpenden-

skinfold-caliper)

2. Observation Sheet.

3. Excel.

3.2 PROSEDUR PELAKSANAAN PRAKTIKUM

1. Pengambilan data dilakukan oleh semua kelompok praktikum

ergonomi yang ada secara bergantian

2. Pengambilan data dilakukan dengan cara menentukan 1 anggota

kelompok laki- laki dan 1 anggota kelompok perempuan sebagai

objek yang diukur, sedangkan anggota kelompok yang lain

sebagai pencatat data.

3. Proses pengukuran adalah sebagai berikut:

a.Persiapkan alat ukur yaitu Hand Dynamometer, set

jarum penunjuk pada angka nol setiap akan melakukan

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 13

Modul2 Grip Strenght

pengukuranbaru.

b.Ukur kekuatan genggam praktikan yang menjadi objek secara

bergantian, dengan melakukan aktifitas menggenggam pada

bagian hand dynamometer, masing- masing dengan 3 diameter

yang berbeda dan 5 posisi yang berbeda pada tiap- tiap

diameternya.

c.Adapun diameter hand dynamometer yang digunakan adalah 1

cm, 2 cm, dan 3 cm.

d.Sedangkan kelima posisi yang digunakan pada tiap diameter

dapat dilihat pada Lampiran.

e.Dengan ketentuan setiap selesai melakukan dan akan

memulai aktifitas, operator diberi istirahat kurang

lebih tiga tarikan nafas.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 14

Modul2 Grip Strenght

3.3 Flow Chart Prosedur Praktikum

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 15

Pengambilan Data : Diametergenggam

Posisi genggam :

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 3 Posisi 4 Posisi 5

Rekap data :

Kekuatan genggam dengandiameter 1 cm, 2 cm, 3 cm.

Pengolahan data :

a.Membuat rekap data wanitab.Membuat rekap data priac.Membuat grafik hubungan diameter

genggam dan kekuatan genggamberdasarkan tiap posisipengukuran.

d.Membuat grafik hubungan diametergenggam dan kekuatan genggam

Mulai

Modul2 Grip Strenght

Gambar 3.9. Flow Chart Prosedur Praktikum

BAB 4

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Rekap data Grip Strength

Rekap data Grip Strength ini terdiri dari data Grip

Strength pria dan wanita yang berjumlah 25 orang dimana

data yang akan diolah masing masing terdiri dari

posisi 1 sampai posisi 5 (pengukuran posisi posisi 1

sampai posisi 5 dapat dilihat pada lampiran), yang

dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini.

Tabel 4.1 Rekap data Grip Strength

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 16

Analisa dan intepretasi

Selesai

Kesimpulan dan Saran

Modul2 Grip Strenght

NRP Nama Usia BB L/P 

Suku 

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 17

Modul2 Grip Strenght

6510040032 Maizzatul K. N 20 48 P Jawa 13.3 17.3 14.7 10.0 14.3 10.3 10.0 11.7 9.7

6510040033 Dewi Amalia R 20 58 P Jawa 17.2 18.0 17.8 13.7 16.8 18.0 17.7 18.0 15.3

6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 13.5 17.7 16.4 14.3 18.7 17.1 14.3 15.9 16.8

6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 16.5 24.3 21.5 15.5 23.0 21.5 17.8 23.0 20.8

6510040037 Bagus Indra A W 20 47.5 L Jawa 19.0 30.0 38.0 16.0 25.0 35.0 20.0 32.0 31.0

6510040038 Kevin Luthfi Y 20 77 L Sunda 21.0 29.7 38.3 19.3 26.7 32.7 16.3 23.0 30.3

6510040040 M. Suhud A A 21 76 L Jawa 38.7 29.8 31.3 30.0 30.1 24.8 34.8 31.2 26.8

6510040041 Reza Cahya R 20 55 L Jawa 19.3 23.0 20.3 17.0 20.3 18.3 15.7 16.3 11.7

6510040042 Elvan Adi P 19 66 L Jawa 20.3 17.3 19.8 15.5 17.3 15.7 16.3 15.7 15.7

6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 30.8 30.2 26.8 29.8 27.6 23.1 30.5 25.1 23.8

6510040044 Elvandi 21 69 L Jawa 13.3 29.3 35.7 12.0 27.0 32.3 11.3 27.0 27.76510040045 Verdy Pradipta 21 93 L Jawa 17.0 32.0 26.0 17.0 25.0 24.0 18.0 22.0 30.0

6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 13.3 20.0 19.0 9.5 15.8 34.0 8.0 16.3 17.8

6510040047 Rizky S Wardoyo 20 59 L Jawa 23.5 28.0 29.5 24.0 29.5 26.0 20.5 27.5 26.0

6510040049 Pungky Ardi K 21 51 L Jawa 20.0 41.0 41.0 21.0 37.0 35.0 25.0 40.0 41.0

6510040050 Hanif Mufidah 20 53 P Jawa 17.0 17.0 16.0 16.0 17.0 13.3 16.3 17.7 13.0

6510040051 Pipin Julianto 20 50 L Jawa 21.8 34.3 28.5 21.0 27.5 28.5 20.5 29.0 26.0

6510040052 Wawang Yusuf S 19 61 L Jawa 19.0 24.7 27.3 14.0 27.0 27.3 15.7 24.3 24.7

6510040053 Rizky Suwasono 20 53 L Jawa 31.7 35.3 40.7 25.0 31.3 35.3 25.0 30.0 32.7

6510040054 Hermawan DC 20 69 L Jawa 19.8 34.3 41.8 21.0 35.0 40.0 19.5 33.8 36.0

6510040056 M. Husen H 19 48 L Jawa 41.6 40.6 34.8 40.9 37.8 35.7 42.8 38.0 32.8

6510040057 Himatul Mar'ati 21 44 P Jawa 9.5 12.5 12.8 7.0 16.8 10.8 6.0 8.0 9.06510040058 Alvian Putra P 19 65 L Jawa 23.0 41.0 36.0 21.0 38.0 36.0 20.0 41.0 43.0

6510040059 Gregorius D W 19 76 L Jawa 27.6 35.4 37.6 29.4 39.4 28.8 19.7 37.0 34.2

6510040060 Dwi Mei Riya R 21 50 P Jawa 15.0 25.0 27.0 15.0 22.0 29.0 10.0 22.0 27.0

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

Lanjutan Tabel 4.1 Rekap data Grip Strength

NRP Nama Usia BB

L/P

 

Suku

 

Posisi 4 Posisi 5

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm

6510040032

Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 11.7 13.3 9.3 8.3 9.7 7.3

6510040033

Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 12.5 18.3 16.7 10.2 16.0 14.7

6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 15.6 16.2 14.2 13.4 14.7 14.7

6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 14.8 21.3 19.3 16.0 19.8 18.5

65100400 Bagus Indra 20 47. L Jawa 14.0 32.0 30.0 13.0 30.0 25.0

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 18

Modul2 Grip Strenght

37 A W 5

6510040038

Kevin LuthfiY 20 77 L

Sunda 16.3 23.3 26.3 16.7 22.0 20.0

6510040040 M. Suhud A A 21 76 L Jawa 36.4 32.1 30.2 34.0 29.0 25.9

6510040041 Reza Cahya R 20 55 L Jawa 14.0 16.7 13.7 13.7 14.0 14.0

6510040042 Elvan Adi P 19 66 L Jawa 15.8 16.6 14.7 16.0 14.3 13.1

6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 32.6 28.1 23.2 27.2 26.4 19.8

6510040044 Elvandi 21 69 L Jawa 11.3 26.3 23.3 9.3 20.3 22.0

6510040045

VerdyPradipta 21 93 L Jawa 16.0 23.0 28.0 14.0 29.0 24.0

6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 11.0 14.8 15.8 9.5 16.0 15.0

6510040047

Rizky SWardoyo 20 59 L Jawa 24.0 27.5 23.0 20.8 25.3 29.0

6510040049

Pungky ArdiK 21 51 L Jawa 24.0 41.0 40.0 20.0 34.0 35.0

6510040050

HanifMufidah 20 53 P Jawa 13.3 14.3 10.0 12.0 11.7 9.7

6510040051

PipinJulianto 20 50 L Jawa 16.0 27.0 19.0 18.0 20.0 20.5

6510040052

Wawang YusufS 19 61 L Jawa 14.7 22.7 26.3 15.0 22.3 24.0

6510040053

RizkySuwasono 20 53 L Jawa 30.3 32.0 35.0 21.0 33.7 27.7

6510040054 Hermawan DC 20 69 L Jawa 17.0 32.5 37.5 13.5 32.0 35.8

6510040056 M. Husen H 19 48 L Jawa 42.6 30.0 31.2 39.2 31.2 31.2

6510040057

HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 5.5 6.3 10.3 4.0 6.8 8.7

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 19

Modul2 Grip Strenght

6510040058

Alvian PutraP 19 65 L Jawa 19.0 38.0 40.0 19.0 29.0 31.0

6510040059

Gregorius DW 19 76 L Jawa 23.9 32.6 32.2 16.8 31.1 30.9

6510040060

Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 12.0 21.0 25.0 10.0 19.0 26.0

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

4.2 Rekap Data Grip Strength (jenis kelamin)

Rekap data Grip Strength ini terdiri dari data Grip

Strength pria berjumlah 16 orang dan wanita berjumlah

9 orang, dapat dilihat pada Tabel 4.2 dan Tabel 4.3

di bawah ini.

Tabel 4.2 Rekap data Grip Strength pria

NRP NamaUsi

aBB

L/P

 

Suku

 

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm

1

cm

2

cm

3

cm

65100400

37

Bagus Indra

A W20

47.

5L Jawa 19.0 30.0 38.0 16.0 25.0 35.0

20.

0

32.

0

31.

0

65100400

38

Kevin Luthfi

Y 20 77 L

Sund

a 21.0 29.7 38.3 19.3 26.7 32.7

16.

3

23.

0

30.

3

65100400

40 M. Suhud A A 2176

LJawa 38.7 29.8 31.3 30.0 30.1 24.8

34.

8

31.

2

26.

8

65100400

41 Reza Cahya R 20 55 LJawa 19.3 23.0 20.3 17.0 20.3 18.3

15.

7

16.

3

11.

7

65100400

42 Elvan Adi P 19 66 LJawa 20.3 17.3 19.8 15.5 17.3 15.7

16.

3

15.

7

15.

7

65100400 Elvandi 21 69 L Jawa 13.3 29.3 35.7 12.0 27.0 32.3 11. 27. 27.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 20

Modul2 Grip Strenght

44 3 0 7

65100400

45

Verdy

Pradipta21 93 L Jawa 17.0 32.0 26.0 17.0 25.0 24.0

18.

0

22.

0

30.

0

65100400

47

Rizky S

Wardoyo20 59 L Jawa 23.5 28.0 29.5 24.0 29.5 26.0

20.

5

27.

5

26.

0

65100400

49

Pungky Ardi

K21 51 L Jawa 20.0 41.0 41.0 21.0 37.0 35.0

25.

0

40.

0

41.

0

65100400

51

Pipin

Julianto20 50 L Jawa 21.8 34.3 28.5 21.0 27.5 28.5

20.

5

29.

0

26.

0

65100400

52

Wawang Yusuf

S 19 61 LJawa

19.0 24.7 27.3 14.0 27.0 27.3

15.

7

24.

3

24.

7

65100400

53

Rizky

Suwasono 20 53 LJawa 31.7 35.3 40.7 25.0 31.3 35.3

25.

0

30.

0

32.

7

65100400

54Hermawan DC 20 69 L Jawa 19.8 34.3 41.8 21.0 35.0 40.0

19.

5

33.

8

36.

0

65100400

56 M. Husen H 1948

LJawa 41.6 40.6 34.8 40.9 37.8 35.7

42.

8

38.

0

32.

8

65100400

58

Alvian Putra

P19 65 L Jawa 23.0 41.0 36.0 21.0 38.0 36.0

20.

0

41.

0

43.

0

65100400

59

Gregorius D

W 1976

LJawa 27.6 35.4 37.6 29.4 39.4 28.8

19.

7

37.

0

34.

2

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

Lanjutan Tabel 4.2 Rekap data Grip Strength pria

NRP NamaUsi

aBB

L/P

 

Suku

 

Posisi 4 Posisi 5

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm

65100400 Bagus Indra 20 47. L Jawa 14.0 32.0 30.0 13.0 30.0 25.0

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 21

Modul2 Grip Strenght

37 A W 5

65100400

38

Kevin Luthfi

Y 20 77 L

Sund

a 16.3 23.3 26.3 16.7 22.0 20.0

65100400

40 M. Suhud A A 2176

LJawa 36.4 32.1 30.2 34.0 29.0 25.9

65100400

41 Reza Cahya R 20 55 LJawa 14.0 16.7 13.7 13.7 14.0 14.0

65100400

42 Elvan Adi P 19 66 LJawa 15.8 16.6 14.7 16.0 14.3 13.1

65100400

44 Elvandi 21 69 LJawa

11.3 26.3 23.3 9.3 20.3 22.0

65100400

45

Verdy

Pradipta21 93 L Jawa 16.0 23.0 28.0 14.0 29.0 24.0

65100400

47

Rizky S

Wardoyo20 59 L Jawa 24.0 27.5 23.0 20.8 25.3 29.0

65100400

49

Pungky Ardi

K21 51 L Jawa 24.0 41.0 40.0 20.0 34.0 35.0

65100400

51

Pipin

Julianto20 50 L Jawa 16.0 27.0 19.0 18.0 20.0 20.5

65100400

52

Wawang Yusuf

S 19 61 LJawa

14.7 22.7 26.3 15.0 22.3 24.0

65100400

53

Rizky

Suwasono 20 53 LJawa 30.3 32.0 35.0 21.0 33.7 27.7

65100400

54Hermawan DC 20 69 L Jawa 17.0 32.5 37.5 13.5 32.0 35.8

65100400

56 M. Husen H 1948

LJawa 42.6 30.0 31.2 39.2 31.2 31.2

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 22

Modul2 Grip Strenght

65100400

58

Alvian Putra

P19 65 L Jawa 19.0 38.0 40.0 19.0 29.0 31.0

65100400

59

Gregorius D

W 1976

LJawa 23.9 32.6 32.2 16.8 31.1 30.9

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

Tabel 4.3 Rekap data Grip Strength wanita

NRP Nama Usia BB

L/P

 

Suku

 

Posisi 1 Posisi 2 Posisi 2

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm1cm

2cm

3cm

6510040032

Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 13.3 17.3 14.7 10.0 14.3 10.3 10.

011.7 9.7

6510040033

Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 17.2 18.0 17.8 13.7 16.8 18.0

17.7

18.0

15.3

6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 13.5 17.7 16.4 14.3 18.7 17.1 14.

315.9

16.8

6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 16.5 24.3 21.5 15.5 23.0 21.5 17.

823.0

20.8

6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 30.8 30.2 26.8 29.8 27.6 23.1 30.

525.1

23.8

6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 13.3 20.0 19.0 9.5 15.8 34.0 8.0 16.

317.8

6510040050

HanifMufidah 20 53 P Jawa 17.0 17.0 16.0 16.0 17.0 13.3 16.

317.7

13.0

6510040057

HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 9.5 12.5 12.8 7.0 16.8 10.8 6.0 8.0 9.0

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 23

Modul2 Grip Strenght

6510040060

Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 15.0 25.0 27.0 15.0 22.0 29.0 10.

022.0

27.0

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

Lanjutan Tabel 4.3 Rekap data Grip Strength wanita

NRP Nama Usia BB

L/P

 

Suku

 

Posisi 4 Posisi 5

1 cm 2 cm 3 cm 1 cm 2 cm 3 cm

6510040032

Maizzatul K.N 20 48 P Jawa 11.7 13.3 9.3 8.3 9.7 7.3

6510040033

Dewi AmaliaR 20 58 P Jawa 12.5 18.3 16.7 10.2 16.0 14.7

6510040034 Dzurratun N 20 54 P Jawa 15.6 16.2 14.2 13.4 14.7 14.7

6510040035 Nur Isnawati 20 44 P Jawa 14.8 21.3 19.3 16.0 19.8 18.5

6510040043 Dewi Kiki F 20 50 P Jawa 32.6 28.1 23.2 27.2 26.4 19.8

6510040046 Nuzuliana M 20 39 P Jawa 11.0 14.8 15.8 9.5 16.0 15.0

6510040050

HanifMufidah 20 53 P Jawa 13.3 14.3 10.0 12.0 11.7 9.7

6510040057

HimatulMar'ati 21 44 P Jawa 5.5 6.3 10.3 4.0 6.8 8.7

6510040060

Dwi Mei RiyaR 21 50 P Jawa 12.0 21.0 25.0 10.0 19.0 26.0

(Sumber : Pengamatan langsung, 2012)

4.3 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5 posisi dalam

Grip Strength pada pria dapat dilihat pada Tabel di

bawah ini.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 24

Modul2 Grip Strenght

Tabel 4.4 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5

posisi dalam Grip Strength pada pria

Tabel 4.5 Rekap data Grip Strength dari pengukuran 5

posisi dalam Grip Strength pada wanita

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 25

Modul2 Grip Strenght

4.4 Grafik hubungan antara diameter dan kekuatan genggam

tangan pria dan wanita berdasarkan posisi pengukuran.

4.4.1 Posisi tangan tegak dan posisi pergelangan

tangan ke bawah.

Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 1

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa

pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 1

dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar

yaitu 32,9 kilogram, sedangkan pada pengukuran

kekuatan genggam wanita untuk posisi 1 dengan

diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu

20,2 kilogram, sehingga dalam perancangan

produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan

diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan

diameter 2 cm untuk posisi 1 agar kekuatan

genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai

kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai

kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis

kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara

menggenggam, serta posisi saat menggenggam.Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 26

Modul2 Grip Strenght

Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar

daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar

berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat

pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang

tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi

kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman

bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan

genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar. Pada posisi 1 (Lampiran Gambar Grip

Strenght) ini beban berada dibawah sehingga saat

pengukuran kekuatan genggam lebih mudah saat

menggenggam, dan tidak terlalu terasa berat.

4.4.2 Posisi tubuh berdiri tegak dan posisi tangan

dengan jangkauan maksimum

Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 2

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa

pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 2

dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar

yaitu 29,7 kilogram, sedangkan pada pengukuran

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 27

Modul2 Grip Strenght

kekuatan genggam wanita untuk posisi 2 dengan

diameter 3 cm memiliki nilai paling besar yaitu

19,7 kilogram, sehingga dalam perancangan

produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan

diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan

diameter 3 cm untuk posisi 2 agar kekuatan

genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai

kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai

kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis

kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara

menggenggam, serta posisi saat menggenggam.

Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar

daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar

berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat

pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang

tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi

kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman

bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan

genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar. Pada posisi 2 (Lampiran Gambar Grip

Strenght) ini beban berada didepan sehingga saat

pengukuran kekuatan genggam sedikit lebih susah

saat menggenggam karena praktikan mengangkat

beban.

4.4.3 Posisi tubuh duduk dan posisi tangan

kebawah

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 28

Modul2 Grip Strenght

Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 3

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa

pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 3

dengan diameter 3 cm memiliki nilai paling besar

yaitu 29,3 kilogram, sedangkan pada pengukuran

kekuatan genggam wanita untuk posisi 3 dengan

diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu

17,5 kilogram, sehingga dalam perancangan

produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan

diameter 3 cm dan untuk wanita menggunakan

diameter 2 cm untuk posisi 3 agar kekuatan

genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai

kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai

kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis

kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara

menggenggam, serta posisi saat menggenggam.

Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar

daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar

berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat

pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 29

Modul2 Grip Strenght

tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi

kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman

bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan

genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar. Pada posisi 3 (Lampiran Gambar Grip

Strenght) ini beban berada dibawah sehingga saat

pengukuran kekuatan genggam lebih mudah saat

menggenggam karena praktikan tidak perlu

mengangkat beban.

4.4.4 Posisi tubuh duduk dan posisi tangan

kedepan dengan jangkauan maksimum

Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 4

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa

pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 4

dengan diameter 2 cm memiliki nilai paling besar

yaitu 28,3 kilogram, sedangkan pada pengukuran

kekuatan genggam wanita untuk posisi 4 dengan

diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu

15,6 kilogram, sehingga dalam perancangan

produk baru sebaiknya untuk pria menggunakanKelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 30

Modul2 Grip Strenght

diameter 2 cm dan untuk wanita menggunakan

diameter 2 cm untuk posisi 4 agar kekuatan

genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai

kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai

kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis

kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara

menggenggam, serta posisi saat menggenggam.

Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar

daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar

berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat

pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorang

tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi

kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman

bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan

genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar. Pada posisi 4 (Lampiran Gambar Grip

Strenght) ini beban berada didepan sehingga saat

pengukuran kekuatan genggam sedikit lebih susah

saat menggenggam karena praktikan mengangkat

beban.

4.4.5 Posisi duduk dan posisi pergelangan tangan

ditunjang dengan sudut 45˚

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 31

Modul2 Grip Strenght

Grafik 4.3 Grip Strenght posisi 5

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa

pengukuran kekuatan genggam pria untuk posisi 5

dengan diameter 2 cm memiliki nilai paling besar

yaitu 26,1 kilogram, sedangkan pada pengukuran

kekuatan genggam wanita untuk posisi 5 dengan

diameter 2 cm memiliki nilai paling besar yaitu

15,6 kilogram, sehingga dalam perancangan

produk baru sebaiknya untuk pria menggunakan

diameter 2 cm dan untuk wanita menggunakan

diameter 2 cm untuk posisi 5 agar kekuatan

genggamnya mencapai nilai paling besar. Nilai

kekuatan genggam Pria lebih besar daripada nilai

kekuatan genggam Wanita karena dipengaruhi jenis

kelamin, faktor berat badan, kondisi fisik, cara

menggenggam, serta posisi saat menggenggam.

Kekuatan genggam Pria cenderung lebih besar

daripada kekuatan genggam wanita. Semakin besar

berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat

pengukuran kekuatan genggam kondisi seseorangKelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 32

Modul2 Grip Strenght

tidak sehat maka nilai kekuatannya menjadi

kecil. Cara menggenggam yang benar dan nyaman

bagi praktikan yang sedang diukur kekuatan

genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar. Pada posisi 5 (Lampiran Gambar Grip

Strenght) ini beban berada didepan dan membentuk

sudut sehingga saat pengukuran kekuatan genggam

sedikit lebih susah saat menggenggam karena

praktikan mengangkat beban dan fokus pada sudut

yang dibentuk tangan.

4.5Grafik hubungan antara diameter dan kekuatan genggam

tangan berdasarkan jenis kelamin

Grafik hubungan diameter genggam dengan kekuatan

genggam pria

Grafik 4.1 Grip Strenght pria berdasarkan posisi

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa kekuatan

genggam pria memiliki nilai paling besar yaitu posisi

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 33

Modul2 Grip Strenght

1 dengan diameter 3 cm yang mempunyai nilai yaitu

32,9 kilogram, posisi 2 dengan diameter 3 cm yang

mempunyai nilai yaitu 29,7 kilogram, posisi 3 dengan

diameter 3 cm yang mempunyai nilai yaitu 29,3

kilogram, posisi 4 dengan diameter 2 cm yang

mempunyai nilai yaitu 28,3 kilogram dan posisi 5

dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 26,1

kilogram. Nilai paling besar yang terdapat pada

grafik diatas digunakan sebagai perancangan produk

baru yang berhubungan dengan kekuatan genggam tangan.

Besarnya nilai kekuatan genggam pada masing-masing

posisi memiliki nilai yang berbeda-beda, hal ini bisa

disebabkan karena diameter handle alat yang berbeda,

jenis handle pada alat yang dipakai juga mempengaruhi

serta kondisi fisik praktikan pada saat melakukan

pengukuran besar nilai kekuatan genggam.

Grafik hubungan diameter genggam dengan kekuatan

genggam wanita

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 34

Modul2 Grip Strenght

Grafik 4.2 Grip Strenght wanita berdasarkan posisi

Pada grafik diatas menunjukkan bahwa kekuatan

genggam wanita memiliki nilai paling besar yaitu

posisi 1 dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai

yaitu 20,2 kilogram, posisi 2 dengan diameter 3 cm

yang mempunyai nilai yaitu 19,7 kilogram, posisi 3

dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 17,5

kilogram, posisi 4 dengan diameter 2 cm yang

mempunyai nilai yaitu 17,1 kilogram dan posisi 5

dengan diameter 2 cm yang mempunyai nilai yaitu 15,6

kilogram. Nilai paling besar yang terdapat pada

grafik diatas digunakan sebagai perancangan produk

baru yang berhubungan dengan kekuatan genggam tangan.

Besarnya nilai kekuatan genggam pada masing-masing

posisi memiliki nilai yang berbeda-beda, hal ini bisa

disebabkan karena diameter handle alat yang berbeda,

jenis handle pada alat yang dipakai juga mempengaruhi

serta kondisi fisik praktikan pada saat melakukan

pengukuran besar nilai kekuatan genggam.

Tabel rekap data Grip Strength ini dibuat dengan

tujuan untuk mengklasifikasikan besaran nilai Grip

Strength dari para praktikan yang diukur dengan 5 jenis

posisi pengukuran dan 3 diameter genggaman yang

berbeda sesuai prosedur praktikum yang digunakan

untuk menentukan nilai mean, total mean, STDEV, dan

percentile value yang akan berguna dalam pembuatan grafik

perbandingan diameter genggam dan kekuatan genggam

berdasarkan posisi dan jenis kelamin yang

penjelasannya tertera pada sub bab selanjutnya.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 35

Modul2 Grip Strenght

Selain itu, data-data berupa STDEV, dan percentile value

dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

menentukan batasan nilai dalam suatu proses

perancangan produk.

Pengambilan data dilakukan sebanyak tiga kali

pada setiap posisi dan semua diameter dan yang

digunakan sebagai acuan membuat grafik adalah diambil

dari nilai mean dan total mean. Berdasarkan

perhitungan dari rekap keseluruhan data wanita dan

pria pada semua posisi pengukuran yang dilakukan

dapat dilihat bahwa rata-rata hasil pengukuran

diameter yang kedua menunjukkan nilai paling tinggi.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 36

Modul2 Grip Strenght

BAB 5

ANALISA DAN INTERPRETASI DATA

5.1 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam

Per- Posisi

Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan

kekuatan genggam per –posisi, kekuatan genggam dari

pria lebih besar daripada kekuatan genggam dari

wanita. Selain itu semakin besar diameter genggam maka

semakin kecil kekuatan genggam, tetapi dari kelima posisi

praktikum yang dilakukan pada pria maupun wanita, maka

dapat dilihat bahwa pada diameter 1 cm menghasilkan

kekuatan genggam yang rendah dan pada diameter 3 cm

kekuatan genggamnya juga rendah, sedangkan pada

diameter 2 cm menghasilkan kekuatan genggam yang lebih

optimal. Ini dikarenakan jenis kelamin, faktor berat

badan, kondisi fisik, cara menggenggam, serta posisi

saat menggenggam. Kekuatan genggam Pria cenderung

lebih besar daripada kekuatan genggam wanita. Semakin

besar berat badan seseorang maka kekuatan genggampun

menjadi semakin kecil. Kondisi fisikpun juga

mempengaruhi, dimana apabila pada saat pengukuran

kekuatan genggam kondisi seseorang tidak sehat maka

nilai kekuatannya menjadi kecil. Cara menggenggam yang

benar dan nyaman bagi praktikan yang sedang diukur

kekuatan genggamnya maka akan menghasilkan nilai yang

besar.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 37

Modul2 Grip Strenght

5.2 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam

Pada Pria

Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan

kekuatan genggam pada pria menunjukkan bahwa posisi 1

(berdiri dengan posisi pergelangan tangan kebawah)

menunjukkan kekuatan genggam yang paling tinggi

sedangkan yang menunjukkan kekuatan genggam paling

rendah adalah pada posisi 5 (duduk dengan posisi

pergelangan tangan ditunjang). Hal ini menunjukkan

bahwa posisi antara duduk dan berdiri sangat

mempengaruhi kekuatan genggam. Selain itu jika saat

pengukuran kekuatan genggam, posisi beban berada

dbawah maka akan mempermudah bagi Praktikan dan juga

mempengaruhi besarnya kekuatan genggam, dan

berdasarkan hasil yang didapat, posisi 1 dan posisi 3

lebih memberikan nilai kekuatan genggam yang besar

sedangkan posisi 2, posisi 4 dan posisi 5 lebih

memberikan nillai kekuatan genggam yang kecil.

5.3 Analisa Grafik Diameter Genggam dan Kekuatan Genggam

Pada Wanita

Pada grafik hubungan antara diameter genggam dan

kekuatan genggam pada wanita menunjukkan bahwa posisi

1 (berdiri dengan posisi pergelangan tangan kebawah)

menunjukkan kekuatan genggam yang paling tinggi

sedangkan yang menunjukkan kekuatan genggam paling

rendah adalah pada posisi 5 (duduk dengan posisi

pergelangan tangan ditunjang). Hal ini menunjukkan

bahwa posisi antara duduk dan berdiri sangat

mempengaruhi kekuatan genggam. Selain itu jika saat

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 38

Modul2 Grip Strenght

pengukuran kekuatan genggam, posisi beban berada

dbawah maka akan mempermudah bagi Praktikan dan juga

mempengaruhi besarnya kekuatan genggam, dan

berdasarkan hasil yang didapat, posisi 1 dan posisi 3

lebih memberikan nilai kekuatan genggam yang besar

sedangkan posisi 2, posisi 4 dan posisi 5 lebih

memberikan nillai kekuatan genggam yang kecil.

5.4 Perancangan Produk

5.4.1 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 1

(Genggaman Tangan)

Gambar 1 posisi 1(Sumber :

http://otomodif.otomotifnet.com/index_berita/MPV

%20Baru/)

Pada gambar diatas merupakan aplikasi pemakaian

tas berdasarkan kekuatan genggam pada Posisi 1

(tubuh berdiri tegak dan posisi pergelangan

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 39

Modul2 Grip Strenght

tangan ke bawah, dimana tangan dengan tubuh

membentuk sudut 0º). Berdasarkan analisa dari

hasil percobaan Grip Strenght yang ada, maka kami

merekomendasikan besarnya diameter handle pada tas

seharusnya 3 cm agar kekuatan genggam maksimal

didapatkan oleh Pria ketika mengaplikasikan

produk ini dengan kondisi Posisi 1. Sedangkan

untuk tas yang akan digunakan Wanita, kami

merekomendasikan agar handle pada tas tersebut

berdiameter 2 cm untuk mendapatkan kekuatan

genggam maksimal dimana kondisi posisi yang

dipakai yaitu posisi 1.

5.4.2 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 2

(Genggaman Tangan)

Gambar 2 posisi 2(Sumber :

http://jumatmalam.multiply.com/photos/photo/86/36)

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 40

Modul2 Grip Strenght

Pada gambar diatas merupakan aplikasi

pemakaian pistol berdasarkan kekuatan genggam

pada Posisi 2 (tubuh berdiri tegak dan posisi

tangan ke depan jangkauan maksimum, dimana tangan

dengan tubuh membentuk sudut 90º). Berdasarkan

analisa dari hasil percobaan Grip Strenght yang ada,

maka kami merekomendasikan besarnya diameter

handle pada pistol seharusnya 3 cm agar kekuatan

genggam maksimal didapatkan oleh Pria ketika

mengaplikasikan produk ini dengan kondisi Posisi

2. Sedangkan untuk pistol yang akan digunakan

Wanita, kami merekomendasikan agar handle pada

pistol tersebut berdiameter 2 cm untuk

mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana

kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 1.

5.4.3 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 3

(Genggaman Tangan)

Pada gambar diatas merupakan aplikasi pemakaian

barbel berdasarkan kekuatan genggam pada Posisi

3. Posisi 3 yaitu tubuh duduk dan posisi tangan

ke bawah dimana tangan dengan tubuh membentuk

sudut 0.Berdasarkan analisa dari hasil percobaan

Grip Strenght yang ada, maka kami merekomendasikan

besarnya diameter handle pada barbel seharusnya 3

cm agar kekuatan genggam maksimal didapatkan oleh

Pria ketika mengaplikasikan produk ini dengan

kondisi Posisi 3. Sedangkan untuk barbel yang

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 41

Modul2 Grip Strenght

akan digunakan Wanita, kami merekomendasikan agar

handle pada barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk

mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana

kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 3.

5.4.4 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 4

(Genggaman Tangan)

Posisi 4 yaitu tubuh duduk dan posisi tangan ke

depan jangkauan maksimum dimana tangan dengan

tubuh membentuk sudut 90. Berdasarkan analisa

dari hasil percobaan Grip Strenght yang ada, maka

kami merekomendasikan besarnya diameter handle

pada barbel seharusnya 2 cm agar kekuatan genggam

maksimal didapatkan oleh Pria ketika

mengaplikasikan produk ini dengan kondisi Posisi

4. Sedangkan untuk barbel yang akan digunakan

Wanita, kami merekomendasikan agar handle pada

barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk

mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana

kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 4.

5.4.5 Produk yang Berhubungan dengan Posisi 2

(Genggaman Tangan)

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 42

Modul2 Grip Strenght

Gambar 5 posisi 5(Sumber :

http://irwanariadi31.blogspot.com/2012/04/latihan-

sirkuit.html)

Posisi 5 yaitu tubuh duduk dan posisi

pergelangan tangan ditunjang dimana lengan

ditekuk, antara lengan atas dan bawah membentuk

sudut 45 dan posisi genggaman tangan sejajar

dengan bahu seperti gambar diatas BICEPS CUR 1.

Berdasarkan analisa dari hasil percobaan Grip

Strenght yang ada, maka kami merekomendasikan

besarnya diameter handle pada barbel seharusnya 2

cm agar kekuatan genggam maksimal didapatkan oleh

Pria ketika mengaplikasikan produk ini dengan

kondisi Posisi 5. Sedangkan untuk barbel yang

akan digunakan Wanita, kami merekomendasikan agar

handle pada barbel tersebut berdiameter 2 cm untuk

mendapatkan kekuatan genggam maksimal dimana

kondisi posisi yang dipakai yaitu posisi 5.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 43

Modul2 Grip Strenght

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Pada praktikum Ergonomi pada modul kedua (Grip

Strength) dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengukuran kekuatan genggam dapat diakukan dengan

alat yang dinamakan Hand Dynamometer dengan hasil

output berupa kekuatan ganggam dengan satuan Kg.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan genggam

diantaranya adalah jenis kelamin, usia, cara tangan

menggenggam, diameter genggam, posisi

penggenggaman, jenis tangan yang dipakai (kanan,

atau kiri), kondisi fisik saat pengukuran dan berat

badan. Hal ini dibuktikan dengan nilai Grip Strength

pria lebih besar daripada wanita.

3. Nilai kekuatan genggam pria maupun yang tertinggi

ditunjukkan pada posisi 1 diameter 3 untuk Pria

sedangkan nilai kekuatan genggam wanita maupun yang

tertinggi ditunjukkan pada posisi 1 diameter 2.

6.2 Saran

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan,

kelompok kami memberikan beberapa saran, yakni :

1. Pada praktikum Grip Strength yang telah kami lakukan

dapat digunakan sebagai acuan pembuatan produk yang

menggunakan aplikasi pengukuran Grip Strength, seperti

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 44

Modul2 Grip Strenght

penggunaan tas, pengguanaan pistol dan penggunaan

barbel.

2. Pastikan semua instrumen pengukuran (Hand

Dynamometer) dalam kondisi yang baik dan dilakukan

kalibrasi terlebih dahulu.

3. Sebaiknya jumlah Hand Dynamometer lebih dari satu

agar lebih efektif dalam dalam melakukan

pengukuran.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 45

Modul2 Grip Strenght

DAFTAR PUSTAKA

Antropometer.(http://www.sporaletleri.org/anatomik-olcum/

harpenden- skinfold-caliper diakses 7 November 2012)

Antropometri.(http://jalanankehidupan.blogspot.com/2010/11/

anthropometri.html diakses tanggal 20 September 2012)

http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-STRENGTH

(diakses tanggal 28 November 2012)

http://id.scribd.com/doc/47566867/LAPRES-GRIP-

STRENGTH#download (diakses tanggal 13 November 2012)

http://jumatmalam.multiply.com/photos/photo/86/36 (diakses

tanggal 6 Desember 2012)

http://industrialteknik09.blogspot.com/2011/11/antropometri-

ali.html (diakses tanggal 13 November 2012)

http://irwanariadi31.blogspot.com/2012/04/latihan-

sirkuit.html (diakses tanggal 6 Desember 2012)

http://otomodif.otomotifnet.com/index_berita/MPV%20Baru/

(diakses tanggal 6 Desember 2012)

Nurmianto, Eko ( 1996 ), Ergonomi, Konsep Dasar dan

Aplikasinya, PT

Guna Widya: Jakarta.

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 46

Modul2 Grip Strenght

Pengertian Antropometri

(http://bagus-coy.blogspot.com/2010/03/pengertian-

anthropometri-menurut.html diakses tanggal 20 September

2012)

PengukuranAntropometri.(http://

jundapakiringan.blogspot.com/2011/05/pengukuran-

antropometri.html diakses tanggal : 20 September 2012)

Lampiran

Dibawah ini adalah keterangan dan gambar dari

pengukuran kelima posisi yang digunakan pada tiap diameter.

Posisi KeteranganPosisi 1 tubuh berdiri tegak dan posisi pergelangan

tangan ke bawah (tangan dengan tubuh membentuk

sudut 0°)Posisi 2 tubuh berdiri tegak dan posisi tangan

kedepan jangkauan maksimum (tangan dengan tubuh

membentuk s u d u t 9 0 °)Posisi 3 tubuh duduk dan posisi tangan ke bawah (tangan

dengan tubuh membentuk sudut 0°)Posisi 4 tubuh duduk dan posisi tangan ke

depan jangkauan maksimum (tangan dengan tubuh

membentuk s u d u t 9 0 °)Posisi 5 tubuh duduk dan posisi pergelangan tangan

ditunjang (lengan ditekuk, antara lengan atas dan

bawah membentuk sudut 45° dan posisi genggaman

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 47

Modul2 Grip Strenght

tangan sejajar dengan bahu).

Pengukuran dimensi untuk pengambilan data Grip Strength

ditunjukan pada Gambar-Gambar di bawah ini:

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 48

Modul2 Grip Strenght

Gambar Posisi 1 Gambar Posisi 2

Gambar Posisi 3 Gambar Posisi 4

Gambar Posisi 5

Kelompok 6Teknik Keselamatan dan Kesehatan Kerja 49