LAPORAN AGROKLIMATOLOGI PERIODE WAKTU TANAM TANAMAN PADI DAN TANAMAN KEDELAI PROGRAM STUDI REKAYASA...
-
Upload
independent -
Category
Documents
-
view
9 -
download
0
Transcript of LAPORAN AGROKLIMATOLOGI PERIODE WAKTU TANAM TANAMAN PADI DAN TANAMAN KEDELAI PROGRAM STUDI REKAYASA...
LAPORAN AGROKLIMATOLOGI
PERIODE WAKTU TANAM TANAMAN PADI DAN TANAMAN KEDELAI
Disusun oleh:
Alby Arief Dardari
11413009
PROGRAM STUDI REKAYASA PERTANIAN
SEKOLAH ILMU DAN TEKNOLOGI HAYATI
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
JATINANGOR
2014
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Tanaman padi merupakan jenis tanaman pangan yangsering ditanam di Indonesia. Tanaman ini menjadi sumberbahan pangan penting bagi masyarakat Indonesia. Hal inidisebabkan oleh padi merupakan tanaman penghasil bahanpangan pokok masyarakat Indonesia, yaitu beras yang kemudiandiolah menjadi nasi. Tanaman ini memilikis syarat tumbuh.Salah satunya adalah ketersediaan air. Ketersediaan airdipengaruhi oleh curah hujan. Tanaman padi dapat tumbuhdengan baik pada curah hujan sebesar 1500-2000 mm/tahun atausekitar 200 mm/bulan selama 3 bulan (Noralis dalam Sitohang,2013).
Selain tanaman padi, tanaman yang juga sering ditanamdi Indonesia adalah tanaman jagung. Tanaman jagung merupakansalah satu tanaman palawija yang sering dikonsumsi olehmasyarakat Indonesia. Jagung biasanya dimakan langsung ataudiolah lagi menjadi makanan lain, seperti popcorn, sopjagung, dan berbagai produk makanan lainnya. Tanaman jagungjuga memiliki syarat tumbuh seperti hal nya tanaman padi.Tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik di wilayah dengancurah hujan berkisar antara 100 mm- 200 mm per bulan.
Terkait dengan syarat tumbuh tanaman padi dan tanamanjagung. Curah hujan menjadi salah satu faktor penentutingkat produksi suatu komoditas tanaman (Riajaya, 2006).Hal ini disebabkan oleh curah hujan mempengaruhi jumlah atauketersediaan air dalam tanah. Ketersediaan air dalam tanahdibutuhkan untuk proses fotosintesis. Curah hujan juga ikutmenentukan iklim pada suatu wilayah (Wibowo, 2012).Seringkali, curah hujan menjadi faktor yang dapat menghambat
kegiatan pertanian. Salah satu upaya untuk membuat curahhujan tidak menjadi faktor penghambat kegiatan pertanianmaka kegiatan pertanian harus diselaraskan dengan kondisicurah hujan yang ada (Oldeman, 1975). Terkait dengan tanamanpadi dan tanaman jagung, pernyataan tersebut menyebabkanperlu adanya informasi masa tanam yang baik agar penanamantanaman padi dan tanaman jagung dapat berlangsung secaraefisien, khususnya di wilayah Jawa Barat. Oleh karena itu,perlu adanya kajian mengenai curah hujan sehingga dapatmeningkatkan informasi mengenai masa tanam ( Koesmaryono, etal., 1999; Irianto dan Heryani, 2003).
1. 2 Tujuan
Adapun penulisan ilmiah memiliki satu tujuan. Tujuantersebut adalah menentukan periode masa tanam pada tanamanpadi dan tanaman jagung di daerah Jawa Barat. Hal inidimaksudkan agar penanaman berlangsung secara efisien.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. 1 Iklim dan Klasifikasinya di Indonesia
Iklim merupakan rata-rata kondisi cuaca di suatuwilayah dalam kurun waktu tertentu. Kondisi iklimditentukan oleh banyak faktor salah satunya curah hujan(Widodo, 2012). Curah hujan merupakan hal yang menentukanketersediaan air dalam tanah yang dibutuhkan oleh tanaman.Kondisi ini menyebabkan iklim merupakan salah satu hal yangpenting dalam bidang pertnaian. Adapun pengaruh iklimterkait dengan bidang pertanian salah satunya adalah periodemasa tanam.
Iklim di Indonesia dibagi atas beberapa klasifikasi.Adapun klasifikasi tersebut meliputi klasifikasi Mohr,klasifikasi Schmidt-Ferguson, dan klasifikasi Oldeman.Berikut ini merupakan rincian mengenai klasifikasi iklimtersebut.
2.1. 1 Klasifikasi Mohr
Klasifikasi ini dibuat dengan berdasarkan pada tingkatpresipitasi dan evaporasi pada daerah tropis. Berdasarkanpenelitian tanah, Mohr membagi tiga tipe derajat kelembapan,yaitu (Tjasyono, 2004):
a) Jika jumlah curah hujan dalam 1 bulan lebih dari 100mm, maka bulan ini
disebut sebagai bulan basah.
b) Jika jumlah curah hujan dalam 1 bulan kurang dari 60mm, maka bulan ini
disebut sebagai bulan kering.
c) Jika jumlah curah hujan berkisar antara 60 mm sampai100 mm, maka bulan ini
disebut sebagai bulan lembab.
2.1. 2Klasifikasi Schmidt-Ferguson
Klasifikasi Schmidt-Ferguson merupakan sistemklasifikasi iklim yang dibuat berdasarkan perbandinganantara jumlah rata-rata bulan kering dengan jumlah rata-ratabulan basah dalam satu tahun (Tjasyono, 2004). Adapunkategori untuk menentukan bulan basah dan bulan keringsebagai berikut:
a) Bulan Kering : Jika dalam satu bulan jumlah curahhujannya kurang dari 60
mm.
b) Bulan Lembab : Jika dalam satu bulan jumlah curahhujannya berkisar antara 60
sampai 100 mm.
c) Bulan Basah : Jika dalam satu bulan jumlah curahhujannya lebih dari 100
mm.
Adapun cara untuk menentukan rata-rata bulan kering danrata-rata bulan basah sebagai berikut (Widodo, 2012):
a) Rata-rata bulan kering
Rata-rata bulan kering ¿ jumlahbulankeringbanyaknyatahunpenelitian
(1)
b) Rata-rata bulan basah
Rata-rata bulan basah ¿ jumlahbulanbasahbanyaknyatahunpenelitian
(2)
Selanjutnya untuk menentukan tipe iklim dalam klasifikasiSchmidt-Ferguson adalah menentukan nilai perbadingan antararata-rata bulan kering dengan ratat-rata bulan basah (Q)dengan rumus sebagai berikut:
Q ¿ rata−ratabulankeringrata−ratabulanbasah x 100 (1)
Tabel 1 Klasifikasi Iklim Menurut Schmidt-Ferguson
2. 1. 3 Klasifikasi Oldeman
Klasifikasi Oldeman dibuat hanya berdasarkan unsur curah hujan (Tjasyono, 2004). Oldeman membagi tiga tipe derajat kelembapan sebagai berikut:
a) Bulan basah : Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan lebih dari 200 mm.
b) Bulan kering : Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan kurang dari 100 mm.
c) Bulan lembab : Jika jumlah curah hujan dalam satu bulan berkisar antara 100
mm sampai 200 mm.
Berdasarkan hal tersebut, Oldeman kemudian membagi 5 daerahagroklimat utama, yaitu (Tjasyono, 2004):
a) A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan
b) B : Jika terdapat 7-9 bulan basah berurutan
c) C : Jika terdapat 5-6 bulan basah berurutan
d) D : Jika terdapat 3-4 bulan basah berurutan
e) E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan
Terkait dengan daerah agroklimat utama tersebut, Oldemanjuga membagi masing-masing daerah agroklimat menjadibeberapa subdaerah. Berikut ini, segitiga Oldeman yangmenunjukkan pembagian setiap daerah agroklimat (Oldeman etal., 1980):
Gambar 1 segitiga Oldeman (Oldeman et al., 1980)
2.2 Metode Ishoyet
Isohyet adalah garis kontur yang menghubungkan titik-titik dengan nilai curah hujan yang sama (Triatmodjo dalamSupriyaningsih, 2012). Perhitungan jumlah curah hujan rata-rata pada metode isohyet dapat dihitung dengan cara sebagaiberikut.
a) Ambil data curah hujan dari lokasi stasiun hujan dancurah hujan pada daerah yang akan ditinjau.
b) Stasiun cuaca yang berdektan dibuat interpolasi denganpenambahan nilai yang ditetapkan.
c) Dibuat suatu kurva yang menghubungkan titik-titikinterpolasi yang memiliki nilai curah hujan sama.
d) Diukur luas daerah antara dua isohyet yang berurutandan kemudian dikalikan dengan nilai rata-rata darikedua garis isohyet tersebut.
e) Jumlah perhitungan pada butir (d) untuk seluruh garisisohyet dibagi dengan luas daerah yang ditinjaumenghasilkan jumlah curah hujan daerah tersebut.
Curah hujan rata-rata metode isohyet dapat dihitung dengancara sebgai berikut (Triatmodjo dalam Supriyaningsih, 2012).
dimana, A merupakan luas daerah isohyet dan merupakan garisisohyet.
Gambar 2 Metode Isohyet
2. 3 Tanaman Padi
Berikut ini merupakan klasifikasi dari tanaman padi(Perdana dalam Sitohang, 2013):
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Family : Gramineae
Genus : Oryza
Species : Oryza sativa L
Tanaman padi memiliki tipe perakaran serabut yang berfungsisebagai organ penyerap unsur hara yang ada di dalam tanah.Tanaman padi dapat tumbuh dengan baik pada curah hujansekitar 200 mm/bulan selama 3 bulan beruturut-turut atausekitar 1500-2000 mm/tahun (Noralis dalam Sitohang, 2013).
2.4 Klasifikasi Tanaman Jagung
Tanaman Jagung merupakan tanaman yang memiliki sistemperakaran serabut dengan batang bulat memanjang berwarnahijau sampai keunguan yang berbuku-bukku dan dibatasi olehruas (Wibowo, 2008). Berikut ini merupakan klasifikasitanaman jagung menurut Suprapto (1995):
Divisio : Spermatophyta
Subdiviso : Angiospermae
Class : Monocotyledone
Family : Gramineae
Genus : Zea
Species : Zea mays L.
Tanaman jagung dapat tumbuh di dataran rendah sampaidaerah pegunungan dengan ketinggian berkisar antara 1000 –1800 m di atas permukaan laut. (Wibowo, 2008). Tanamanjagung dapat tumbuh dengan baik pada daerah dengan curahhujan berkisar antara 100 mm – 200 mm per bulan dengan curah
hujan paling optimum berkisar antara 100 mm – 125 mm perbulan dengan distribusi yang merata (Rukmana, 1997).Ditambahkan pula, sumber lain mengatakan bahwa jagung dapattumbuh dengan ideal pada curah hujan berkisar antara 85mm-200mm (http://agroteknologi-08.blogspot.com dikunjungi padatanggal 24 November 2014).
BAB III
METODOLOGI
Penulisan ilmiah ini dibuat dengan cara studiliteratur dan menganalisa data normal curah hujan selamasetahun provinsi Jawa Barat. Kemudian data tersebut diolahdan diklasifikasikan berdasarkan sistem klasifikasi yang adadi Indonesia, khususnya sistem klasifikasi oldeman sertadipetakan dengan menggunakan metode isohyet. Setelah itu,data normal curah hujan dan wilayah curah hujan yang telahdipetakan dan diklasifikasikan dianalisa untuk penentuanperiode masa tanam di setiap wilayah yang tertera dalam datanormal curah hujan. Analisa ini dilakukan dengan mengacupada syarat tumbuh tanaman padi dan tanaman jagung. Hal inidimaksudkan agar penanaman tanaman padi dan tanaman jagungdapat berlangsung secara efisien.
BAB IV
PEMBAHASAN
4. 1 Klasifikasi Data Normal Curah Hujan Provinsi JawaBarat Berdasarkan Klasifikasi Oldeman, Mohr, Koppen, danSchmidt-Ferguson
Berikut ini merupakan data curah hujan normal provinsiJawa Barat setiap bulannya selama satu tahun.
ID
STASION KODE
JAN
FEB MAR
APRIL
MEI
JUN
JUL AGUST
SEPT OKT NOV
DES
1Sta.Pelab s1
317
272 281 202
152
119 98 88 90 171 317
346
2Sta.cianj s2
300
248 276 241
168 91 88 102 141 200 249
283
3Sta.ciwid s3
287
224 256 263
173 87 78 98 103 182 297
313
4Sta.pameu s4
539
371 252 172
148 95 75 52 40 55 124
225
5Sta.leles s5
285
208 265 155
149 59 59 34 40 111 223
290
6Sta.suban s6
485
407 438 358
255
131
105 71 75 190 327
433
7Sta.sinda s7
240
163 215 206
194
184
156 136 160 364 437
291
8Sta.indra s8
539
371 252 172
148 95 75 52 40 55 124
225
9Sta.majal s9
594
616 632 332
232
125
104 59 42 125 348
590
10
Sta.ciawi s10
348
284 313 225
192
107
114 87 113 212 313
421
11
Sta.banja s11
262
274 259 219
211
162
166 109 153 292 315
243
12
Stasiun C s12
386
325 229 130
105 80
112 77 75 72 184
239
13
Stasiun c s13
379
314 280 214
174
114
105 111 126 181 257
258
14
Tangerang s14
247
251 210 193
176
109 82 104 95 123 153
172
15
Tangerang s15
319
270 191 139
119 79 67 57 54 85 124
175
16
Stasiun B s16
435
335 238 161
124 87 62 57 78 109 184
186
17
Cibinong s17
396
338 347 374
271
183
171 178 214 276 343
311
18
Darmaga 4 s18
434
362 333 383
320
211
224 240 297 363 370
345
19
bogoremp s19
505
398 415 443
352
208
222 263 323 385 404
360
20
Kuningan s20
341
340 358 225
183 93 71 48 44 119 229
364
21
Jatiwangi s21
457
413 425 225
181 85 61 39 39 105 280
417
22
Stasiun C s22
369
310 311 168
146 89 51 43 38 51 169
302
23
Tasikmala s23
372
349 361 252
254
171
166 130 159 300 336
377
24
Stasiun L s24
275
219 238 249
168 88 77 75 82 171 277
287
25
Geofband s25
231
191 230 241
169 76 61 70 83 158 251
274
26
Husensas s26
235
193 208 227
161 87 71 68 84 178 243
251
27
Karawang s27
303
234 207 159
118 72 56 37 0 105 191
189
28
Jakarta s28
334
241 201 141
113 97 61 52 78 91 155
196
Berdasarkan data normal curah hujan yang di dapat,pada lampiran bagian tabel yang pertama apabila ditinjauberdasarkan klasifikasi oldeman didapat data sebagaiberikut:
Tabel 2 Klasifikasi Oldeman
Oldeman Tipe Iklim
ID STASION KODE BB BL BK1 Sta.Pelab s1 6 3 3 C22 Sta.cianj s2 7 3 2 B23 Sta.ciwid s3 6 3 3 C24 Sta.pameu s4 4 3 5 D35 Sta.leles s5 5 3 4 C36 Sta.suban s6 7 3 2 B27 Sta.sinda s7 6 6 0 C18 Sta.indra s8 4 3 5 D39 Sta.majal s9 7 3 2 B210 Sta.ciawi s10 7 4 1 B111 Sta.banja s11 8 4 0 B112 Stasiun C s12 4 4 4 D313 Stasiun c s13 6 6 0 C114 Tangerang s14 3 7 2 D215 Tangerang s15 2 5 5 E316 Stasiun B s16 3 5 4 D317 Cibinong s17 9 3 0 B118 Darmaga 4 s18 12 0 0 A119 bogor emp s19 12 0 0 A120 Kuningan s20 6 2 4 C321 Jatiwangi s21 6 2 4 C322 Stasiun C s22 4 3 5 D323 Tasikmala s23 8 4 0 B124 Stasiun L s24 6 2 4 C325 Geof band s25 5 3 4 C326 Husen sas s26 5 3 4 C327 Karawang s27 3 5 4 D328 Jakarta s28 3 4 5 D3
Berikut ini merupakan klasifikasi data normal curah hujan berdasarkan klasifikasi Mohr, Koppen, dan Schmidt-Ferguson
Tabel 3 Klasifikasi Mohr , Koppen, dan Schmidt Ferguson
Mohr Schmidt &Ferguson
TipeIklim
Schmidt &Ferguson
Q Tipe
Mohr IklimID STASION KODE BB BL BK BB BL BK
1Sta.Pela
b s1 9 3 0 9 3 0 I 0 A
2Sta.cian
j s2 10 2 0 10 2 0 I 0 A
3Sta.ciwi
d s3 9 3 0 9 3 0 I 0 A
4Sta.pame
u s4 7 2 3 7 2 3 III0.429 C
5Sta.lele
s s5 8 0 4 8 0 4 III 0.5 C
6Sta.suba
n s6 10 2 0 10 2 0 I 0 A
7Sta.sind
a s7 12 0 0 12 0 0 I 0 A
8Sta.indr
a s8 7 2 3 7 2 3 III0.429 C
9Sta.maja
l s9 10 0 2 10 0 2 II 0.2 B
10Sta.ciaw
i s10 11 1 0 11 1 0 I 0 A
11Sta.banj
a s11 12 0 0 12 0 0 I 0 A
12Stasiun
C s12 8 4 0 8 4 0 I 0 A
13Stasiun
c s13 12 0 0 12 0 0 I 0 A
14Tangeran
g s14 10 2 0 10 2 0 I 0 A
15Tangeran
g s15 7 3 2 7 3 2 II0.286 B
16Stasiun
B s16 8 2 2 8 2 2 II 0.25 B17 Cibinong s17 12 0 0 12 0 0 I 0 A
18Darmaga
4 s18 12 0 0 12 0 0 I 0 A
19bogoremp s19 12 0 0 12 0 0 I 0 A
20 Kuningan s20 8 2 2 8 2 2 II 0.25 B
21Jatiwang
i s21 8 2 2 8 2 2 II 0.25 B
22Stasiun
C s22 7 1 4 7 1 4 III0.571 C
23Tasikmal
a s23 12 0 0 12 0 0 I 0 A
24Stasiun
L s24 8 4 0 8 4 0 I 0 A25 Geof s25 8 4 0 8 4 0 I 0 A
band
26Husensas s26 8 4 0 8 4 0 I 0 A
27 Karawang s27 8 1 3 8 1 3 III0.375 C
28 Jakarta s28 7 4 1 7 4 1 II0.143 A
Istilah BB pada kedua tabel di atas merupakan jumlah bulan basah, BK merupakan jumlah bulan kering, dan BL merupakan jumlah bulan lembab.
4. 2 Analisis Periode Waktu Tanam
4.2. 1 Periode Waktu Tanam Tanaman Padi
Menurut Oldeman (1951) jumlah curah hujan sebesar 200mm dengan curah hujan minimum 100 mm tiap bulan selama 5bulan berurutan dan atau minimal 3 bulan dengan diberisistem irigasi cukup untuk membudidayakan tanaman padi(Tjasyono, 2004). Meskipun begitu, Oldeman juga menyampaikanbahwa padi dapat tumbuh dengan baik ketika terdapat 5 bulanbasah berurutan dan ketika terdapat 9 bulan basah berurutanmaka padi dapat ditanam sebanyak 2 kali masa tanam.Ditambahkan pula, massa tanam juga dapat dilakukan ketikabulan basah sama dengan 3 atau kurang dari 3 bulan basah,tapi diperlukan sistem irigasi (Tjasyono, 2004). Berdasarkandata yang diperoleh dan klasifikasi sebelumnya serta datacurah hujan normal provinsi Jawa Barat setiap bulan dalamsetahun, didapat periode tanam tanaman padi setiap wilayahstasiun sebagai berikut.
Tabel 4 Periode Masa Tanam Tanaman Padi
ID STASION KODE Periode Massa TanamTanpa Irigasi Tambahan
1 Sta.Pelab s1Januari-Juni dan Oktober-
Desember
2 Sta.cianj s2Januari - Mei dan Agustus –
Desember
3 Sta.ciwid s3Januari - Mei dan September-
Desember4 Sta.pameu s4 Januari – Mei
5 Sta.leles s5Januari - Mei dan Oktober-
Desember
6 Sta.suban s6Januari - Juli dan Oktober-
Desember7 Sta.sinda s7 Sepanjang Tahun8 Sta.indra s8 Januari – Mei
9 Sta.majal s9Januari - Juli dan Oktober-
Desember
10 Sta.ciawi s10Januari - Juli dan September –
Desember11 Sta.banja s11 Sepanjang Tahun12 Stasiun C s12 Januari – Mei13 Stasiun c s13 Sepanjang Tahun14 Tangerang s14 Januari – Juni15 Tangerang s15 Januari – Mei
16 Stasiun B s16Januari - Mei dan Oktober -
Desember17 Cibinong s17 Sepanjang Tahun18 Darmaga 4 s18 Sepanjang Tahun19 bogor emp s19 Sepanjang Tahun
20 Kuningan s20Januari - Mei dan Oktober –
Desember
21 Jatiwangi s21Januari - Mei dan Oktober –
Desember22 Stasiun C s22 Januari – Mei23 Tasikmala s23 Sepanjang Tahun
24 Stasiun L s24Januari - Mei dan Oktober –
Desember
25 Geof band s25Januari - Mei dan Oktober –
Desember
26 Husen sas s26Januari - Mei dan Oktober –
Desember
27 Karawang s27Januari - Mei dan Oktober –
Desember28 Jakarta s28 Januari – Mei
4. 2. 2 Periode Masa Tanam Tanaman Jagung
Berdasarkan pembahasan sebelumnya tanaman jagung dapattumbuh dengan baik pada curah hujan yang berkisar antara 85mm – 200 mm per bulan. Berikut ini merupakan hasil analisisperiode masa tanam tanaman jagung. Periode masa tanam inimengacu pada kebutuhan air atau curah hujan tanaman jagung.
Tabel 5 Periode Masa Tanam Tanaman Jagung
ID STASION KODE Periode Massa Tanam
1 Sta.Pelab s1 Mei-Oktober2 Sta.cianj s2 Mei-Oktober3 Sta.ciwid s3 Mei-Oktober4 Sta.pameu s4 April-November5 Sta.leles s5 April-Oktober6 Sta.suban s6 Juni-Oktober7 Sta.sinda s7 Mei-September8 Sta.indra s8 April-November9 Sta.majal s9 Juni-Oktober10 Sta.ciawi s10 Mei-Oktober11 Sta.banja s11 Juni-Oktober12 Stasiun C s12 April-November13 Stasiun c s13 Mei-Oktober14 Tangerang s14 April-Desember15 Tangerang s15 Maret-Desember16 Stasiun B s16 April-Desember17 Cibinong s17 Juni-Agustus18 Darmaga 4 s18 -19 bogor emp s19 -20 Kuningan s20 Mei-Oktober21 Jatiwangi s21 Mei-Oktober22 Stasiun C s22 April-November23 Tasikmala s23 Juni-September24 Stasiun L s24 Mei-Oktober25 Geof band s25 Mei-Oktober26 Husen sas s26 Mei-Oktober27 Karawang s27 April-Desember28 Jakarta s28 April-Desember
Wilayah s18 dan s19 tidak cocok untuk ditanami tanamanjagung karena curah hujan pada daerah tersebut tinggisedangkan tanaman jagung dapat tumbuh dengan baik padadaerah yang kering.
BAB V
KESIMPULAN
Adapun dua kesimpulan yang dapat ditarik daripembahasan di atas. Kesimpulan pertama periode masa tanamtanaman padi pada wilayah dengan kode s1 adalah bulanJanuari-Juni dan Oktober-Desember; s2 pada bulan Januari-Meidan Agustus-Desember; s3 pada bulan Januari-Mei danSeptember-Desember; s4, s8, s12, s15, s22, dan s28 padabulan Januari-Mei; s5, s16, s20, s21, s24, s25, s26, dans27 pada bulan Januari-Mei dan Oktober-Desember; s6 dan s9pada bulan Januari-Juli dan Oktober-Desember; s7, s11, s13,s17, s18, s19, dan s23 sepanjang tahun; dan s10 pada bulanJanuari-Juli dan September-Desember.
Kesimpulan kedua yaitu periode masa tanam tanamanjagung pada wilayah s1, s2, s3, s10, s13, s20, s21, s24,s25, dan s26 dilakukan pada bulan Mei-Oktober; wilayah s4,s8, s12, s22 dilakukan pada bulan April-November; wialyah s5dilakukan pada bulan April-Oktober; wilayah s6, s9, s11dilakukan pada bulan Juni-Oktober; wilayah s7 dilakukan padabulan Mei-September; wilayah s14, s16, s27, dan s28dilakukan pada tanggal April-Desember; wilayah s15 dilakukanpada bulan Maret-Desember; wilayah s17 dilakukan pada bulanJuni-Agustus; wilayah s23 dilakukan pada bulan Juni-September; dan wilayah s18 dan s19 tidak cocok ditanamijagung sepanjang tahun.
DAFTAR PUSTAKA
http://agroteknologi-08.blogspot.com/2013/08/syarat-tumbuh-tanaman-jagung
manis.html. Dikunjungi pada tanggal 24 November 2014.
Irianto, G. dan N. Heryani. 2003. “Teknologi Pemanfaatan Iklim untuk Menunjang
Pertanian Skala Mikro”. Proseding Seminar dan Lokakarya Aspek Klimatologi
dan Lingkungan serta Pemanfaatannya. LAPAN Bandung.
Koesmaryono, Y., Rizaldi Boer, Hidayat Pawitan, Yusmin, dan Irsal Las. 1999.
“Pendekatan Iptek dalam Mengantisipasi Penyimpangan Iklim”. Prosiding
Diskusi Panel Strategi Antisipatif Menghadapi Gejala Alam La-Nina dan El-Nino
untuk Pembangunan Pertanian. Bogor, 1 Desember 1998. PERHIMPI, FMIPA –
IPB, Puslittanak, dan ICSEA BIOTROP Bogor. Bogor . Hal43-58.
Oldeman, L.R., 1975. Agroclimatic map of Java & Madura. Contr. of Centra Res. Inst.
for Food Crops 16/76. Bogor.
Oldeman, R.L., Irsal Las, and Muladi. 1980. The agro-climaticmaps of Kalimantan,
Maluku, Irian Jaya, and Bali West and East Nusa Tenggara.Contrib.No.60.
Centr. Res. Inst.Agrc. Bogor.
Rukmana, R. 1997. Usaha Tani Jagung. Yogyakarta: Kanisius.
Sitohang, F.R.H. 2013. Evaluasi Pertumbuhan dan Produksi BeberapaVarietas Padi
Gogo (Oryza sativa L.) Pada Beberapa Jarak Tanam Yang Berbeda.Skripsi.
Program Studi Agroteknologi. Fakultas Pertanian. USU.
Suprapto, H.S. 1995. Bertanam Jagung. Jakarta: PenebarSwadaya.
Supriyaningsih, M. 2012. Simulasi Profil Muka Air Pada BendungTukuman
Menggunakan Metode Langkah Langsung. Program Studi TeknikSipil. Fakultas
Teknik. UNY.
Tjasyono, B. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung.
Wibowo, C. 2012. Analasis Sebaran Iklim Klasifikasi Schmidt-Ferguson Menggunakan
Sistem Informasi Geografis di Kabupaten Bantaeng Sulawesi-Selatan. Skripsi.
Program Studi Keteknikan Pertanian. Fakultas Pertanian. Universitas Hasanudin.
Wibowo, W. 2008. Kajian Tingkat Populasi dan Konsentrasi Pupuk Daun Terhadap
Pertumbuhan dan Hasil Beberapa Varietas Jagung Hibrida Zea mays L.Tesis.
Program Studi Agronomi. UNS. Surakarta.