Jurnal Keperawatan
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
6 -
download
0
Transcript of Jurnal Keperawatan
615
INTERVENSI PERAWATAN PASIEN STROKE SELAMA DI RUMAH :
SYSTEMATIC REVIEW
Muhammad Agung Akbar1*, Henny Suzana Mediani
2, Neti Juniarti
3, Ahmad Yamin
3
1Program Studi Magister Keperawatan, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran,
Gedung. L1 Lt. 2, Jl. Raya Bandung - Sumedang No.KM. 21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
West Java 45363, Indonesia 2Departemen Keperawatan Anak, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran,
Gedung. L1 Lt. 2, Jl. Raya Bandung - Sumedang No.KM. 21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
West Java 45363, Indonesia
3Departemen Keperawatan Komunitas, Fakultas Keperawatan, Universitas Padjadjaran, Universitas Padjadjaran,
Gedung. L1 Lt. 2, Jl. Raya Bandung - Sumedang No.KM. 21, Hegarmanah, Jatinangor, Kabupaten Sumedang,
West Java 45363, Indonesia
ABSTRAK Stroke menjadi permasalahan yang saat ini terus mengalami peningkatan di seluruh dunia termasuk
Indonesia. Penanganan pasien stroke membutuhkan perawatan jangka panjang yang komprehesif
melibatkan tenaga kesehatan dan keluarga dalam perawatan sehari-hari. Tinjauan sistematis untuk
menganalisis intervensi perawatan pasien stroke selama dirumah dalam meningkatkan kualitas
hidupnya. Pencarian artikel dilakukan pada data base elektronik diantaranya Science Direct, Pro-Quest,
dan EbscoHost. Kata Kunci yang digunakan adalah stroke patients AND home care OR home
rehabilitation AND quality of life. Kriteria artikel dipilih 1)diterbitkan pada tahun 2012-2020 2)full-
text 3)artikel dalam Bahasa inggris 4) penelitian RCT atau experimental study. Artikel diseleksi sesuai
kriteria dan didapatkan total 5 dari 705 artikel menggunakan PRISMA. Tinjauan sistematis ini
menemukan bahwa ada konsistensi temuan di antara penelitian yang menunjukkan bahwa perawatan
pasien stroke di rumah adalah pilihan yang efektif dalam pemulihan pasien dan berlangsung dengan
optimal selama dirumah. Dukungan kualitas hidup pasien stroke membutuhkan perawatan lanjutan
maka dari itu diperlukan peran dari keluarga yang mampu merawat serta menjaga pasien dengan baik
sehingga pemulihan pasien dapat berlangsung dengan optimal selama dirumah.
Kata kunci: kualitas hidup; perawatan rumah; stroke
STROKE PATIENT CARE INTERVENTIONS AT HOME : SYSTEMATIC REVIEW
ABSTRACT Stroke is a problem that is currently increasing throughout the world, including Indonesia. Handling
stroke patients requires comprehensive long-term care involving health workers and families in daily
care. A systematic review to analyze stroke patient care interventions at home in improving their
quality of life. Article searches were conducted on electronic databases including Science Direct, Pro-
Quest, and EbscoHost. The keywords used were stroke patients AND home care OR home
rehabilitation AND quality of life. The criteria for the selected articles are 1) published in 2012-2020
2) full-text 3) articles in English 4) RCT research or experimental study. Articles were selected
according to the criteria and a total of 5 out of 705 articles were obtained using PRISMA. This
systematic review found that there is consistency of findings among studies showing that home care of
stroke patients is an effective option in the recovery of patients and is optimal at home. Support for the
quality of life of stroke patients requires continued care, therefore the role of families who are able to
care for and take care of patients well so that patient recovery can take place optimally while at home.
Keywords: home care; quality of life; stroke
Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 3, September 2021
e-ISSN 2549-8118; p-ISSN 2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
616
PENDAHULUAN
Stroke merupakan penyakit kronis memerlukan waktu jangka panjang dalam proses
penyembuhannya dan umumnya lambat dalam perkembangan, tidak ditularkan dari orang ke
orang, membutuhkan dukungan, dan membutuhkan perawatan semasa hidup (WHO, 2014).
Data Behavioral Risk Factor Surveilance System (BRFSS) tahun 2015 menyebutkan jika di
seluruh dunia ada 2,7% laki-laki dan 2,7% perempuan ≥ 18 tahun memiliki riwayat stroke.
Prevalensi stroke pada tahun 2010 di dunia telah terjadi pada 33 juta orang dan diantaranya
ada 16,9 juta orang yang terkena stroke untuk yang pertama kalinya (American Heart
Association, 2015).
Salah satu penyakit penyakit kronis yang saat ini mengalami peningkatan di seluruh dunia dan
juga dialami negara berkembang seperti di Indonesia adalah penyakit stroke (Mboi et al.,
2018). Hasil dari Riskesdas tahun 2018 menunjukkan jika angka stroke yang terjadi pada usia
≥15 tahun terus mengalami kenaikan dari 7,0 per mil pada tahun 2013 dan 10.9 per mil pada
tahun 2018. Kebanyakan terjadi pada usia ≥ 75 tahun sebesar 50.2%, yang didominasi oleh
laki-laki sebesar 11 permil, dan paling banyak terjadi wilayah perkotaan sebesar 12.6 permil.
Stroke menjadi penyebab utama terjadinya disabilitas lansia dengan tingkat ketergantungan
total paling tinggi dibandingkan penyakit lainnya yaitu sebesar 13.9% (Kemenkes RI, 2019).
Dampak dari penyakit stroke yaitu dapat menurunkan rentang gerak, berupa ketidakmampuan
mengontrol dan menurunnya kekuatan otot yang mana menjadi komplikasi yang sering
ditemui yaitu sebesar 88% kemungkinan terjadi pada (Zeferino & Aycock, 2010). Penelitian
yang dilakukan oleh Carod-Artal and Egido (2009) juga menyebutkan jika pasien dengan
stroke cenderung mengalami kelemahan secara fungsional, hambatan proses kognitif, dan
perasaan yang cenderung fluktuatif, sehingga diperlukan pendampingan oleh keluarga.
Komplikasi yang terjadi berlangsung panjang sehingga berpengaruh pada kualitas hidup
pasien ataupun juga keluarga (Boursin, Paternotte, Dercy, Sabben, & Maïer, 2018). Hal ini
dikarenakan adanya malfungsi ekstremitas sebagai suatu fungsi yang dibutuhkan dalam
pemenuhan kebutuhan harian. Dukungan kualitas hidup pasien stroke membutuhkan
perawatan lanjutan maka dari itu diperlukan peran dari perawat yang handal dan juga keluarga
yang mampu merawat serta menjaga pasien dengan baik sehingga pemulihan pasien dapat
berlangsung dengan optimal (Molidor, Overbaugh, James, & White, 2018; Opara & Jaracz,
2010). Oleh karena itu, penanganan pasien paska stroke dibutuhkan perawatan yang
komprehesif melibatkan tenaga kesehatan dan keluarga dalam perawatan sehari-hari
(Theofanidis & Gibbon, 2016).
Namun keluarga membutuhkan informasi, edukasi dan dukungan sosial untuk dapat
melakukan asuhan saat pasien pulang, oleh karena itu peran perawat sebagai edukator dapat
memberikan intervensi memberikan keterampilan dan informasi khusus terkait perawatan
keluarga untuk mengurangi bebannya dan memberdayakan keluarga dalam perawatan. dari
pasien stroke (Glickman & Chimatiro, 2018; Lu, Mårtensson, Zhao, & Johansson, 2019).
Pasien stroke memiliki hasil pemulihan yang lebih baik jika memiliki sistem dukungan sosial
yang kuat dan fungsi keluarga yang baik untuk membantu kebutuhan pemulihannya.
Pengetahuan dan keterampilan yang baik akan meningkatkan kualitas asuhan yang diberikan
oleh keluarga (Caro, Costa, & Da Cruz, 2018; McCarthy, Lyons, Schellinger, Stapleton, &
Bakas, 2020). Systematic review ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan apakah perawatan
di rumah atau rehabilitasi dirumah (I) dapat meningkatkan kualitas hidup (O) pada pasien
stroke (P)?
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
617
METODE
Metode yang digunakan dalam analisis evidence based practice ini adalah systematic review
dengan pemilihan artikel menggunakan panduan Preferred Reporting Items For Systematic
Review And Meta Analysis (PRISMA). Pencarian artikel dilakukan pada data base elektronik
diantaranya Science Direct, Pro-Quest, dan EbscoHost. Kriteria artikel dipilih 1) diterbitkan
pada tahun 2012-2020 2) full text 3) artikel dalam Bahasa inggris 4) penelitian RCT atau studi
eksperimen. Kata kunci yang digunakan dijelaskan oleh penulis dalam Tabel.1 yang
digunakan dan disesuaikan dengan kebutuhan individu dalam pencarian database dengan
menggunakan "OR", "AND", dan "NOT" untuk memaksimalkan pengambilan artikel yang
paling relevan dengan menggunakan PRISMA.
Gambar 1. Diagram Alur Pencarian Menggunakan metode PRISMA
Hasil pencarian dari data base(n=705)
Science Direct (523), Ebsco Host (59), ProQuest (123)
Jumlah setelah duplikasi artikel dihapus (n=691)
Science Direct (512), Ebsco Host (59), ProQuest (120)
Skrining berdasarkan
judul dan abstrak
(n=24)
Artikel yang tidak sesuai
berdasarkan judul dan abstrak
(n=667)
Artikel yang dipilih untuk dilakukan
review full-text (n=11)
Artikel yang dipilih (n=5)
Artikel yang diekslusikan (n=6)
alasan:
Desain penelitian tidak sesuai kriteria (n=4)
Partisipan tidak sesuai kriteria (n=2)
Ink
lusi
E
ligib
ilit
as
Skri
nin
g
Iden
tifi
kas
i
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
618
Tabel.1
Istilah Pencarian Digunakan untuk Mengidentifikasi Artikel yang Relevan
HASIL
Artikel yang telah dipilih sesuai dengan kriteria inklusi kemudian dibaca dan dirangkum.
Penelitian tentang perawatan bagi pasien stroke selama dirumah telah dilakukan diberbagai
negara seperti di Iran, Indonesia, Thailand, dan Turki (Tabel 2). Desain penelitian terdiri dari
metode kuantitatif dengan berbagai desain seperti yang dijelaskan dalam Tabel 3.
Tabel 2.
Distribusi Berdasarkan Tempat Penelitian
Tempat Penelitian Jumlah artikel
Iran 1
Indonesia 1
Thailand 2
Turki 1
Tabel 3.
Desain Penelitian
Desain Penelitian Jumlah artikel
Randomized Controlled Trial 3
Quasi Eksperiment 2
Jenis intervensi yang digunakan terbagi menjadi 1)perawatan dirumah (Nayeri, Mohammadi,
Razi, & Kazemnejad, 2014; Pitthayapong, Thiangtam, Powwattana, Leelacharas, & Waters,
2017), 2)pemenuhan kebutuhan fisik (Chaiyawat & Kulkantrakorn, 2012), 3)integrasi dari
dukungan psikologis dan sosial (İnci & Temel, 2016), dan 4)integrasi dari perawatan rumah,
latihan fisik, dan dukungan psikologi (Dharma, Damhudi, Yardes, & Haeriyanto, 2018).
Secara khusus intervensi perawatan pasien stroke saat dirumah dijelaskan pada tabel 4.
Tabel 4.
Intervensi Yang Dilakukan Pada Pasien Stroke Selama Dirumah
Penelitian Luaran yang
diukur Sampel Intervensi Durasi Hasil
Nayeri et al.
(2014) ARR
ADR
AMR
Intervensi=30
Kontrol=30
Program Family
Centered Care
meliputi
1. Penilaian
kebutuhan;
2. Edukasi
keluarga
berdasarkan
kebutuhan
pasien;
3. menindaklanjuti
dengan kondisi
pasien dan
2 bulan Temuan penelitian
menunjukkan bahwa
tingkat kepatuhan
terhadap berbagai
komponen rejimen
terapi, termasuk
rehabilitasi
(mean=72,73 ±
SD=4,08), obat-obatan
(mean=17,13 ±
SD=0,89) dan rejimen
diet (mean=29,63 ±
SD=2,32) signifikan
PICO Related keywords
Population Stroke patient
Intervention Home care OR home rehabilitation
Comparison -
Outcome Quality of life
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
619
keluarga mereka
melalui
percakapan
telepon;
4. koordinasi
antara keluarga
dan profesional
layanan
kesehatan
lainnya serta
membuat
rujukan yang
sesuai.
yang lebih tinggi pada
kelompok yang diberi
perlakuan (P <0,001)
Dharma et al.
(2018)
QoL Intervensi
=42
Kontrol=4
2
Program Caregiver
empowerment
program based on
adaptation model
(CEP-BAM) yang
terdapat 6
intervensi yang
dilakukan pada
pasien dan
keluarganya,
meliputi:
1. Mengedukasi
keluarga
tentang stoke
2. Pendidikan dan
pelatihan
pengasuh
keluarga
tentang strategi
koping adaptif.
3. Pelatihan
keluarga
tentang latihan
pasca stroke
sesi pertama
4. Pelatihan
keluarga
tentang latihan
pasca stroke
sesi kedua
5. Pelatihan
keluarga
tentang latihan
adaptasi setelah
stroke.
6. Pendidikan
keluarga
tentang strategi
untuk
mendukung
pasien dan
mempertahanka
n kondisi
psikologis diri
yang memadai
saat merawat
6 bulan Penelitian ini
membuktikan
perbedaan yang
signifikan dalam
kapasitas fungsional
dan kualitas hidup
antara kedua kelompok
dan antara pra-tes dan
enam bulan setelah
intervensi (P <0,05).
Kualitas hidup
kelompok intervensi
pada bulan keenam
setelah intervensi lebih
baik daripada
kelompok kontrol
(33,40 ± 3,65 vs 30,60
± 2,78) (P <0,05).
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
620
pasien
Chaiyawat and
Kulkantrakorn
(2012)
Barthel index Intervensi=67
Kontrol=66
Terapi fisik selama
dirumah rumah
selama 6 bulan,
bersama dengan
dukungan
pendidikan,
konseling dan
materi audiovisual.
Frekuensi latihan
selama 1 jam per
hari.
6 bulan Setelah dilakukan
intervensi didapatkan
jika bartel index
meningkat secara
signifikan pada
kelompok intervensi
lebih dari kelompok
kontrol: 97,2 ± 2,8 vs
76,4 ± 9,4, p <0,001.
Program rehabilitasi
rumah dalam periode 6
bulan setelah stroke
iskemik mengarah
kepada peningkatan
fungsi yang lebih cepat,
mengurangi kecacatan
dan meningkatkan
kualitas hidup daripada
perawatan biasa
İnci and Temel
(2016) Stresor
keluarga
Hubungan
keluarga
Dukungan
teman
Dukungan
sosial
Koping
keluarga
Ketahanan
keluarga
Distress
keluarga
Intervensi=40
Kontrol=40
Penelitian ini
menggunakan The
Resiliency Model of
Family Stress,
Adjustment, and
Adapatation
Intevensi berupa
program
pendukung
bersamaan dengan
perawatan harian
dirumah. Perawatan
di rumah rutin
terdiri dari layanan
keperawatan,
medis, dan
perawatan tindak
lanjut. Program
pendukung terdapat
10 sesi dalam
dukungan program
(5 sesi pendidikan,
dan 5 sesi
dukungan sosial)
yang mana setiap
sesi memakan
waktu 90 menit.
5
minggu
Perbedaan signifikan
ditentukan antara skor
tes followup pada
kelompok eksperimen
dan kontrol untuk
dukungan teman
(mean=21,85;p=0,015),
dukungan sosial
(mean=52,82;
p=0,0001) dan koping
keluarga
(mean=19,97;p=0,001).
Pitthayapong
et al. (2017) Kemampuan
merawat
pasien post-
stroke
Barthel
Index
Komplikasi
Intervensi=31
Kontrol=31
program
intervensi
information-
motivation-
behavioral skills
(IMB) theory pada
keluarga berfokus
pada:
1. memberikan
informasi yang
diperlukan
tentang
12
minggu
Keluarga dalam
kelompok eksperimen
secara signifikan
meningkatkan
pengetahuan dan
keterampilan
perawatan pasca-stroke
mereka dibandingkan
dengan mereka dalam
kelompok kontrol (F =
585,81; p <0,001).
ADL di antara pasien
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
621
perawatan
pasca-stroke;
2. memotivasi
keluarga untuk
melakukan
perawatan dan
pemulihan
pasien; dan
3. memberikan
pelatihan
keterampilan
yang diperlukan
untuk merawat
pasien.
pasca-stroke pada
kelompok eksperimen
terus mengalami
peningkatan secara
bertahap dan lebih
tinggi daripada
kelompok kontrol (F =
46,01; p <0,001).
Selain itu, komplikasi
pada pasien dalam
kelompok eksperimen
berkurang dari pada
kelompok kontrol.
Singkatan : ARR, Adherence to the Rehabilitation Regimen; ADR, Adherence to the Dietary
Regimen (ADR); AMR, Adherence to the Medication Regimen ; QoL, Quality of Life.
PEMBAHASAN
Tinjauan sistematis ini memberikan analisa terhadap berbagai intervensi perawatan pasien
stroke selama dirumah dalam meningkatkan kualitas hidupnya. Secara umum, artikel yang
dibahas dalam artikel ini menggunakan perawatan di rumah pada pasien stroke melalui
beberapa pendekatan yang dapat digunakan. Penelitian Nayeri et al. (2014) menggunakan
model Family Centered Care yang mana mengikut sertakan perawatan pasien dan keluarga
dalam layanan kesehatan yang memastikan bahwa perawatan direncanakan di sekitar seluruh
keluarga, bukan hanya individu, dan di mana semua anggota keluarga diakui sebagai
penerima perawatan. Hal ini membutuhakan partisipasi pasien, keluarga, dan profesional
perawatan kesehatan dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi rencana perawatan.
Penelitian menunjukkan bahwa kelompk intervesi signifikan lebih tinggi dalam tingkat
kepatuhan terhadap berbagai komponen rejimen terapi, termasuk rehabilitasi, obat-obatan dan
rejimen diet (P <0,001).
Penelitian yang dilakukan oleh Dharma et al. (2018) menggunakan Caregiver Empowerment
Program Based On The Adaptation Model (CEP-BAM). CEP-BAM adalah program yang
mendukung peningkatan kualitas hidup serta membantu keluarga untuk melatih dan
mempromosikan adaptasi pasien pasca-stroke melalui pemberdayaan keluarga. CEP-BAM
dikembangkan berdasarkan integrasi Roy's Adaptation Model (RAM). Pendekatan
menggunakan model ini mendapatkan jika kualitas hidup kelompok intervensi pada bulan
keenam setelah intervensi lebih baik daripada kelompok kontrol (33,40 ± 3,65 vs 30,60 ±
2,78) dengan perbedaan yang signifikan (P <0,05).
Penelitian Chaiyawat and Kulkantrakorn (2012) berfokus pada rehabilitation program yang
mana menggunakan strategi intervensi didasarkan pada prinsip-prinsip fisiologi olahraga, dan
pembelajaran motorik. Setelah dilakukan intervensi didapatkan jika bartel index meningkat
secara signifikan pada kelompok intervensi lebih dari kelompok kontrol: 97,2 ± 2,8 vs 76,4 ±
9,4, p <0,001. Penerapan The Resiliency Model of Family Stress, Adjustment, and
Adapatation dilakukan pada penelitian İnci and Temel (2016) dengan memberikan program
dukungan perawatan. Hasil pada penelitian ini menunjukkan perbedaan signifikan ditentukan
antara skor tes followup pada kelompok eksperimen dan kontrol untuk dukungan teman
(mean=21,85; p=0,015), dukungan sosial (mean=52,82; p=0,0001) dan koping keluarga
(mean=19,97; p=0,001).
Penelitian Pitthayapong et al. (2017) menggunakan information-motivation-behavioral skills
(IMB) theory dengan memberdayakan keluarga untuk melakukan perawatan pada pasien
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
622
stroke selama dirumah. Hasil penelitian ini menjukkan peningkatan pengetahuan dan
keterampilan perawatan pasca-stroke mereka dibandingkan dengan mereka dalam kelompok
kontrol (F = 585,81, p <0,001). Pada kelompok eksperimen terjadi peningkatan yang
signifikan (F = 46,01, p <0,001) dalam pemenuhan ADL pada paska stroke. Selain itu,
komplikasi pada pasien dalam kelompok eksperimen berkurang dari pada kelompok kontrol.
Dengan demikian, perawatan pasien paska stroke selama dirumah sangat penting dalam
meningkatkan kualitas hidup diri mereka. Perlunya peningkatan pengetahuan dan
keterampilan keluarga dalam melakukan perawatan pasien stroke terutama pada pemenuhan
kebutuhan harian, pembelajaran motorik, dan turut serta merencanakan perawatan pasien
(Caro et al., 2018; Yusrini, Susanti, Wardani, & Fitriani, 2019). Optimalisasi kehadiran
keluarga dan pendampingan dari perawat yang optimal sangat penting dalam mendukung
pemulihan pasien sehingga dapat mendukung tercapainya kualitas hidup pasien yang baik
(Opara & Jaracz, 2010).
Ketika penderita stroke dipulangkan ke rumah, sebagian besar perawatan yang diberikan akan
dilakukan oleh anggota keluarga. Keterlibatan keluarga dalam perencanaan pengobatan dan
penilaian kebutuhan dalam pengaturan rehabilitasi karena itu harus dilaksanakan. Meskipun
demikian, keluarga umumnya tidak dimasukkan sebagai bagian integral dalam lintasan
perawatan stroke. Salah satu alasannya mungkin karena tantangan, hambatan, dan
pengetahuan. Ada juga kemungkinan bahwa keluarga pasien stroke tidak melihat diri mereka
sebagai bagian integral dari perawatan perawatan kesehatan keluarga.
Peran perawat sangat penting dalam memberikan intervensi kepada keluarga baik sebelum
pasien pulang maupun saat pasien di rumah. menjelaskan pendidikan yang diberikan oleh
perawat akan mengurangi beban keluarga, menghindari kesalahan, dan menggunakan
pelayanan kesehatan yang tidak memadai oleh pasien stroke. Perawat harus melibatkan
keluarga, terutama keluarga, untuk mengobati dan mengurangi komplikasi pasca stroke.
keluarga merasakan kebosanan, kecemasan, dan depresi yang tinggi. Dengan demikian
perawat harus memberikan dorongan dan menekankan pentingnya peran keluarga dalam
merawatnya agar tidak terbebani dan lelah merawat anggota keluarga yang mengalami stroke.
SIMPULAN
Dukungan kualitas hidup pasien stroke membutuhkan perawatan lanjutan maka dari itu
diperlukan peran dari keluarga yang mampu merawat serta menjaga pasien dengan baik
sehingga pemulihan pasien dapat berlangsung dengan optimal selama dirumah. Temuan
dalam tinjauan sistematis ini menyimpulkan jika perawatan perawatan pasien stroke dirumah
memiliki manfaat dalam meningkatan kualitas hidup pasien.
DAFTAR PUSTAKA
American Heart Association. (2015). Heart Disease & Stroke Statistic. Retrieved from
https://www.heart.org/idc/groups/ahamahpublic/@wcm/@sop/@smd/documents/dow
nloadable/ucm_470704.pdf
Boursin, P., Paternotte, S., Dercy, B., Sabben, C., & Maïer, B. (2018). Semantics,
epidemiology and semiology of stroke. Soins, 63(828), 24-27.
doi:10.1016/j.soin.2018.06.008
Caro, C. C., Costa, J. D., & Da Cruz, D. M. C. (2018). Burden and Quality of Life of Family
Caregivers of Stroke Patients. Occup Ther Health Care, 32(2), 154-171.
doi:10.1080/07380577.2018.1449046
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
623
Carod-Artal, F. J., & Egido, J. A. (2009). Quality of Life after Stroke: The Importance of a
Good Recovery. Cerebrovascular Diseases, 27(suppl 1)(Suppl. 1), 204-214.
doi:10.1159/000200461
Chaiyawat, P., & Kulkantrakorn, K. (2012). Effectiveness of home rehabilitation program for
ischemic stroke upon disability and quality of life: A randomized controlled trial.
Clinical Neurology and Neurosurgery, 114(7), 866-870.
doi:https://doi.org/10.1016/j.clineuro.2012.01.018
Dharma, K. K., Damhudi, D., Yardes, N., & Haeriyanto, S. (2018). Increase in the functional
capacity and quality of life among stroke patients by family caregiver empowerment
program based on adaptation model. Int J Nurs Sci, 5(4), 357-364.
doi:10.1016/j.ijnss.2018.09.002
Glickman, L. B., & Chimatiro, G. (2018). Clients with stroke and non-stroke and their
guardians' views on community reintegration status after in-patient rehabilitation.
Malawi medical journal : the journal of Medical Association of Malawi, 30(3), 174-
179. doi:10.4314/mmj.v30i3.8
İnci, F. H., & Temel, A. B. (2016). The effect of the support program on the resilience of
female family caregivers of stroke patients: Randomized controlled trial. Appl Nurs Res,
32, 233-240. doi:10.1016/j.apnr.2016.08.002
Kemenkes RI. (2019). Hasil Utama Riskesdas 2018. Jakarta: Badan Penelitian dan
Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI.
Lu, Q., Mårtensson, J., Zhao, Y., & Johansson, L. (2019). Living on the edge: Family
caregivers' experiences of caring for post-stroke family members in China: A qualitative
study. Int J Nurs Stud, 94, 1-8. doi:https://doi.org/10.1016/j.ijnurstu.2019.02.016
Mboi, N., Murty Surbakti, I., Trihandini, I., Elyazar, I., Houston Smith, K., Bahjuri Ali, P., . .
. Hay, S. I. (2018). On the road to universal health care in Indonesia, 1990-2016: a
systematic analysis for the Global Burden of Disease Study 2016. The Lancet,
392(10147), 581-591. doi:10.1016/S0140-6736(18)30595-6
McCarthy, M. J., Lyons, K. S., Schellinger, J., Stapleton, K., & Bakas, T. (2020).
Interpersonal relationship challenges among stroke survivors and family caregivers.
Social Work in Health Care, 59(2), 91-107. doi:10.1080/00981389.2020.1714827
Molidor, S., Overbaugh, K. J., James, D., & White, C. L. (2018). Palliative Care and Stroke:
An Integrative Review of the Literature. J Hosp Palliat Nurs, 20(4), 358-367.
doi:10.1097/njh.0000000000000450
Nayeri, N. D., Mohammadi, S., Razi, S. P., & Kazemnejad, A. (2014). Investigating the
effects of a family-centered care program on stroke patients' adherence to their
therapeutic regimens. Contemp Nurse, 47(1-2), 88-96. doi:10.5172/conu.2014.47.1-2.88
Opara, J. A., & Jaracz, K. (2010). Quality of life of post-stroke patients and their caregivers. J
Med Life, 3(3), 216-220.
Pitthayapong, S., Thiangtam, W., Powwattana, A., Leelacharas, S., & Waters, C. M. (2017).
A Community Based Program for Family Caregivers for Post Stroke Survivors in
Thailand. Asian Nurs Res (Korean Soc Nurs Sci), 11(2), 150-157.
doi:10.1016/j.anr.2017.05.009
Jurnal Keperawatan Volume 13 No 3, Hal 615 - 624, September 2021 Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal
624
Theofanidis, D., & Gibbon, B. (2016). Nursing interventions in stroke care delivery: An
evidence-based clinical review. J Vasc Nurs, 34(4), 144-151.
doi:10.1016/j.jvn.2016.07.001
WHO. (2014). Global Status Report On Noncommunicable Disease. Geneva: WHO Press.
Yusrini, Susanti, H., Wardani, I. Y., & Fitriani, N. (2019). Family experience in providing
support and the achieving of post-stroke late adulthood development. Enferm Clin, 29
Suppl 2, 900-904. doi:10.1016/j.enfcli.2019.04.137
Zeferino, S. I., & Aycock, D. M. (2010). Poststroke shoulder pain: inevitable or preventable?
Rehabil Nurs, 35(4), 147-151. doi:10.1002/j.2048-7940.2010.tb00040.x