General Introduction Anglo American Cataloging Rules (AACR) 2
Transcript of General Introduction Anglo American Cataloging Rules (AACR) 2
MAKALAH
GENERAL INTRODUCTION
AACR2 (Anglo-American Cataloguing Rules) Second Edition
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Deskripsi Bibliografi Non Buku
Dosen Pengampu: Ibu Nurul Hayati, M.Hum
Oleh :
Maria Tunggal (1112025100017)
ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2013
Kata pengantar
لبسم هللا الرحمن الرحيم
Puji syukur saya panjatan kekhadirat Allah SWT karena berkat limpahan nikmat-Nya
saya dapat merampungkan tugas makalah dari mata kuliah Deskripsi Bibliografi Non Buku.
Saya juga mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen pengajar mata kuliah
Deskripsi Bibliografi Non Buku, Ibu Nurul Hayati, M.Hum. yang telah menyampaikan
materi yang sangat berguna untuk menunjang tugas makalah ini.
Dengan banyaknya nikmat tersebut, maka makalah yang berjudul General
Introduction AACR2 (Anglo-American Cataloguing Rules) Second Edition ini dapat saya
selesaikan.
Hormat Saya,
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN PENULISAN 1
PEMBAHASAN
A. DEFINISI, CIRI-CIRI, DAN STRUKTUR PERATURAN AACR2 2
B. HUBUNGAN ISBD (G) DENGAN AACR2 4
C. SUMBER INFORMASI UTAMA (SIU) 5
D. UNSUR MNEMONIK DALAM AACR2 5
E. TINGKATAN DESKRIPSI 6
F. PENGGUNAAN BAHASA 7
G. GENERAL MATERIAL DESIGNATION (GMD) 8
H. DAERAH DATA KHUSUS 9
I. TANDA BACA (PUNCTUATION) 9
PENUTUP
KESIMPULAN 12
DAFTAR PUSTAKA 13
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
AACR2 (Anglo-American Cataloguing Rules) 2nd Edition merupakan perangkat dasar
untuk melakukan pendeskripsian bibliografi pada suatu bahan pustaka karena di dalamnya
tercantum aturan untuk pengatalogan tersebut.
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka dapat ditentukan rumusan masalah
dalam makalah ini seperti:
1. Apa definisi AACR2 ?
2. Bagaimana ciri-ciri dan struktur AACR2?
3. Apa Hubungannya anara ISBD (G) dengan ACCR2
4. Bagaimana Tingkatan deskripsi ?
5. Bagaimana aturan penggunaan bahasa, GMD, dan penggunaan data khusus?
6. Bagiaman aturan pungtuasi yang berlaku untuk sebuah katalog?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk memahami prinsip dasar dalam AACR2
2. Untuk pemenuhan tugas makalah dari mata kuliah Deskripsi Bibliografi Non Buku
PEMBAHASAN
AACR2 (Anglo American Cataloguing Rules) Second Edition, 2002 Revision.
A. DEFINISI, CIRI-CIRI, DAN STRUKTUR PERATURAN AACR2
1. Definisi AACR2
Dalam melakukan pendeskripsian sebuah bahan pustaka baik buku maupun non buku
perlu menggunakan sebuah pedoman sebagaimana yang telah disampaikan oleh Prof. Dr.
Sulistyo Basuki, MA. Menurutnya “... Untuk mengatur praktik deskripsi bibliografis,
digunakan pedoman. Pedoman yang (hampir) berlaku internasional adalah Anglo American
Cataloguing Rules 2 (AACR2) kini menjadi AACR2 (revisi 2002 dan 2005)....” 1
Sedangkan AACR2 dalam website resminya menjelaskan bahwa,
“... the Anglo-American Cataloguing Rules (AACR) are designed for use in the
construction of catalogues and other lists in general libraries of all sizes. The rules cover the
description of, and the provision of access points for, all library materials commonly
collected at the present time....”2
Jelas bahwa AACR2 merupakan sebuah pedoman yang di rancang khusus untuk
pengatalogan deskriptif dan tajuk subjek yang di lakukan dalam kegiatan di setiap
perpustakaan. Untuk AACR2 sendiri merupakan edisi revisi tahun 2002 dan 2005 dari tahun
sebelumnya yakni tahun 1998, 1988,1978, dan AACR1 tahun 1967.
2. Ciri-ciri AACR2
Nurul Hayati, M.Hum. (2013) menjelaskan dalam diktatnya pada perkuliahan Deskripsi
Bibliografi Non Buku, bahwa AACR2 mempunyai 3 ciri yakni umum, terintegrasi, dan
fleksibel.3 Umum disini dimaksudkan bahwa AACR2 dapat digunakan untuk semua jenis
1 Sulistyo Basuki, Pengorganisasian Materi Perpustakaan Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek dan
Penjajaran, artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari http://sulistyobasuki.wordpress.com 2 AACR2, About AACR2, artikel di akses pada 16 Desember 2013 dari http://aacr2.org
3 Nurul Hayati, Diktat Deskripsi Bibliografi Non Buku : AACR2 (Jakarta: UIN Jakarta, 2013) h.1
perpustakaan baik perpustakaan nasional, sekolah, perguruan tinggi, bahkan pribadi
sekalipun.
Sedangkan ciri kedua yaitu terintegrasi dimaksudkan bahwa AACR2 merupakan
pedoman/peraturan dasar bagi semua jenis bahan pustaka, baik buku maupun non buku.
Ciri yang ketiga yakni fleksibel dimana AACR2 mempunyai aturan yang bersifat alternatif
dan pilihan. Hal tersebut juga di jelaskan didalam AACR2 (2002) pada General Introduction
“some rules are designated as alternatives rules or as optional additions, and some other
rules or parts of rules are introduced by optionally.”4
3. Struktur Peraturan AACR2
Dijelaskan pada pengenalan AACR2 (2002) secara umum bahwa AACR2 dibagi menjadi 2
bagian yaitu :
Bagian 1 (describtion) adalah penjelasan mengenai aturan item dari katalog
Bagian 2 (heading/accsess point, uniform titles, references) adalah bagian untuk
menentukan titik temu.5
Struktur peraturan bagian 1:
Bab 1 : Umum
Bab 2-10 : Untuk kelompok bahan khusus
Bab 11-13 : Patrial generality (Sebagian untuk bahan umum)
Bagian 1, terdiri dari 13 Bab. Dengan rincian sebagai berikut:
1. General rules for description (Aturan Umum untuk Deskripsi)
2. Books, Pamphlets, and Printeed Sheets ( Buku, Pamplet, dan Lembar Print-an)
3. Cartograpic Materials ( Bahan Kartografi)
4. Manuscripts ( Bahan Manuskrip)
5. Music (Musik)
4 Prepared under the direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR, a committee of the
American Library Association…*et al+. Anglo-American cataloguing rules 2nd ed, (2002 revision) h.2 5 Ibid., h.1
6. Sound Recordings ( Rekaman Suara)
7. Motion Pictures and Videorecordings (Gambar Hidup dan Rekaman Video)
8. Grapich Materials (Bahan Grafis)
9. Electronic Resources (Sumber Elektronik)
10. Three-Dimensional Arttefacts and Realia (Bahan Tiga Dimensi Artefak dan Realia)
11. Microforms (Bahan Bentuk Mikro)
12. Continuing Resources (Sumber Berseri)
13. Analysis (Analisis)
Bagian 2, terdiri dari 6 Bab. Dengan rincian sebagai berikut:
21 Choice of Access Point (Memilih Titik Temu)
22 Headings for Persons (Tajuk Untuk Orang)
23 Geographic Names (Nama Geografi)
24 Heading for Corporate Bodies (Tajuk untuk Badan Korporasi)
25 Uniform Title (Tajuk Judul Seragam)
26 References (Rujukan-rujukan)
B. HUBUNGAN ISBD (G) DENGAN AACR2
“ISBD (G): General International Standard Biblographic Descripion - referred to
hereafter as the ISBD(G) - lists all the elements which are required to describe and identify all
types of material which are likely to appear in library collections, assigns an order to the
elements of description, and specifies a system of punctuation for the description.”6
Dari penjelasan tersebut maka disimpulkan bahwa hubungan antara ISBD (G) dengan
AACR2 adalah didasarkan pada element atau unsur-unsur yang digunakan dalam
pendeskripsian bibliografi bahan pustaka yang terdapat dalam AACR2 diasuh dari ISBD (G).
6 International Federation of Library Associations and Intitutions(IFLA), ISBD (G): General International
Standard Bibliographic Description revision ed, artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari http://archive.ifla.org
Delapan area/daerah deskripsi bibliografi:
1. Daerah judul dan pernyataan tanggung jawab
2. Daerah edisi
3. Daerah data khusus
4. Daerah penerbitan dan distribusi
5. Daerah deskripsi fisik
6. Daerah seri
7. Daerah catatan
8. Daerah nomor standar (ISBN dan ISSN)
C. SUMBER INFORMASI UTAMA (SIU)
Sumber informasi di dalam AACR2 di jelaskan dalam Bagian 1 Bab 1. Sumber informasi
utama adalah tempat dimana dapat ditemukannya keterangan mengenai bahan tersebut.
Sebagai contoh, SIU pada bahan rekaman suara berbentuk disk terdapat di disk itu sendiri
dan label sedangkan untuk bahan rekaman suara berbentuk gulungan pita SIU terdapat di
gulungan pita dan label. Sumber informasi utama terdiri dari sumber tunggal dan sumber
judul kolektif, apabila informasi tidak diambil dari SIU, maka sertakan kurung siku dalam
informasi tersebut.
D. UNSUR MNEMONIK DALAM AACR2
Oleh karena kerangka umum 8 daerah deskripsi di atas, maka AACR2 memiliki unsur
mnemonik yakni mudah diingat. Sedangkan adapun rumusan untuk menemukan lokasi
suatu aturan dalam AACR2 adalah sebagai berikut:
No. Bab + No. Daerah + Kode Unsur + No. Perincian
Contoh:
8.7 Catatan untuk Bahan Grafis
9.7 Catatan untuk Sumber Elektronik
E. TINGKATAN DESKRIPSI
Terdapat tiga tingkatan dalam deskripsi dan masing-masing deskripsi mempunya
kemutlakan dalam pencantuman unsur-unsurnya serta mempunyai kerumitannya masing-
masing. Adapun penjelasan untuk masing-masing tingkatan adalah sebagai berikut:
Tingkat pertama
Unsur yang ada dalam tingkat pertama adalah :
Judul Sebenarnya / Pernyataan Tanggung Jawab Yang Pertama (bila berbeda dengan
tajuk entri utama atau tidak ada tajuk entri utama). – Edisi. – Data Khusus. – Penerbitan
Dan Distribusi. – Deskripsi Fisik. – Catatan. – ISBN.
Ini dalah tingkatan deskripsi yang paling sederhana dan biasanya digunakan untu
perpustakaan pribadi atau perpustakaan yang minim koleksi.
Contoh:
After Earth / Columbia Pictures. – California: Columbia Pictures,2013. – 1 disk
(2 jam 31 menit)
I. Columbia Pictures
Tingkat Kedua
Unsur yang ada dalam tingkat kedua adalah :
Judul Sebenarnya [ Pernyataan Jenis Bahan Umum ] = Jusul Pararel: Sub Judul /
Pernyataan Tanggung Jawab Yang Pertama ; Fungsi Penangung Jawab Yang Lain.—Edisi
/ Pernyataan Tanggung Jawab Yang Berhubungan Dengan Edisi.— Data Khusus.—Data
Khusus.— Penerbit Dan Distribusi Yang Pertama.— Deskripsi Fisik.— (Daerah Judul
Seri).— ISBN.
Tingkat deskripsi ini lebih lengkap dan hampir digunakan oleh sebagian besar
perpustakaan besar.
Contoh :
After Earth [Gambar Hidup] / Columbia Pictures ; Overbrook Entertainment . –
California: Columbia Pictures, 2013
1 disk (2 jam 31 menit): bersuara, berwarna
Film fantasi keluarga. Subtitle Inggris, Bahasa Indonesia, Prancis. Pemeran
utama Jaden Smith dan Will Smith. Diperuntukkan bagi remaja dan keluarga.
I. Columbia Pictures
II. Jaden Smith
III. Will Smith
Tingkat Ketiga
Untuk tingkatan ketiga ini memiliki unsur yang lebih kompleks ketimbang tingkat
pertama dan kedua serta lebih sulit dalam penerapannya, sehingga perpustakaan lebih
bnyak yang menggunakan deskripsi tingkat satu atau dua.
F. PENGGUNAAN BAHASA
Penggunaan bahasa dalam deskripsi bibliografi harus sama dengan bahasa dokumen.7
Artinya bahwa apa yang tertulis dari SIU pada dokumen tidak dapat di ubah ke dalam
bahasa pengatalog. Namun untuk perihal interpolasi atau sisipan (informasi yang tidak
terdapat dalam dokumen) seperti pernyataan sisipan dan singkatan wajib, GMD, bentuk lain
dari tempat terbit, dan fungsi lain dari penerbit, distributor, dan lain sebagainya dapat
menggunakan bahasa pengatalog atau yang dikenal dengan working language. namun
sisipan tersebut harus dituliskan di dalam kurung siku ‘[ ]’.
G. GENERAL MATERIAL DESIGNATION (GMD)
7 Anon Mirmani dan Irman Siswadi, Modul: Pengolahan Bahan Non Buku . diunduh pada 16 Desember
2013. h.7
General Material Designation (GMD) adalah pernyataan jenis bahan secara umum. Di
dalam AACR2 sendiri GMD dibagi menjadi 2 daftar yakni, daftar pertama digunakan di
Inggris dan daftar kedua digunakan di Amerika Serikat. Indonesia sendiri menggunakan
GMD yang digunakan oleh Amerika Serikat karena lebih bervariatif.8 Di bawah ini adalah
daftar GMD yang diberikan oleh AACR2 pada 1.1C1.
LIST 1 (INGGRIS) LIST 2 (AMERIKA SERIKAT)
Braille
Cartographic Resorces
Electronic Resources
Graphic
Manuscript
Microform
Motion Picture
Multimedia
Music
Object
Sound Recording
Text
Videorecording
Activity Card
Art Original
Art Reproduction
Braille
Cartographic Material
Chart
Diorama
Electronic Resource
Filmstrip
Flash Card
Game
Kit
Manuscript
Microform
Microscope Slide
Model
Motion Picture
Music
GMD sangat berguna terutama pada perpustakaan multimedia. Pustakawan ataupun
pemustaka akan dapat mencari koleksi yang dibutuhkan dengan menelusur GMD-nya
meskipun terdapat judul yang sama dalam rak.
H. DAERAH DATA KHUSUS
8 Ibid., h.8
“Istilah dalam bahasa Inggris adalah: Material (or type of publication) specific details
area, merupakan daerah untuk mencatat data yang khas bagi satu kelompok bahan atau
jenis publikasi tertentu.”9
Pada bahan pustaka tidak semua memiliki data khususnya, adapun bahan-bahan yang
memiliki data khusus adalah:
1) Cartographic Materials (Bab 3)
2) Music (Bab 5)
3) Electronic Resources (Bab 9)
4) Continuing Resources (Bab 12)
5) Microform (Bab 11( jika berisi peta/musik/serial))
I. TANDA BACA (PUNCTUATION)
Setiap daerah di pisahkan dengan titik, spasi, dua strip, spasi ( . -- ) kecuali untuk daerah
yang dimulai pada paragraf baru, seperti yang tertuang didalam AACR2,
“Precede each area, other than the first area, or each occurrance of a note or standard
number, etc., area, by full stop, space, dash, space ( . -- ) unless the area begins a new
paragraph.”10
Adapun pungtuasi secara keseluruhan adalah sebagai berikut :
NO DAERAH TANDA
BACA ELEMEN
1 Judul dan pernyataan
tanggung jawab
Judul sebenarnya
[ ] GMD
= Judul pararel
: Judul lain, judul tambahan, atau anak
judul
/ Pernyataan tanggung jawab
9 Ibid., h. 10
10 Prepared under the direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR, a committee of
the American Library Association…*et al+. Anglo-American cataloguing rules 2nd ed, (2002 revision) h. 1.0C1
; Pernyataan tanggung jawab kedua
2 Edisi
. -- Pernyataan edisi
/ Penanggung jawab edisi
; Penanggung jawab edisi kedua
3 Data Khusus . -- Hanya untuk peta, musik, file
komputer, dan terbitan berkala
4 Terbitan dan Distribusi
. -- Tempat terbit
; Kota kedua
: Nama penerbit, penyalur, pengedar
[ ] Pernyataan fungsi penerbit, distributor
, (koma) Tahun terbit
( Tempat pembuatan
: Nama pembuat
, (koma) Tahun pembuatan, diikuti tanda
kurung tutup
5
Deskripsi Fisik (dimulai pada
paragraf baru atau diawali .
-- )
. -- Jumlah satuan dan jenis bahan spesifik
: Data spesifik lain ( jenis rekaman,
warna, dll)
: Ukuran
+ Lampiran
6 Seri (dicacat dalam kurung)
. -- Judul seri
= Judul pararel seri
: Keterangan judul lain
/ Penanggung jawab seri
; Penanggung jawab tambahan
, (koma) Nomor standar seri (ISSN)
; Nomor seri
. (titik) Judul sub seri
7 Catatan
8 Nomor Standar, Harga,
Syarat Penjualan
Nomor Standar
Judul ringkas
PENUTUP
KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat saya simpulkan bahwa AACR2 mempunyai peran
penting dalam kegiatan pengatalogan (deskripsi bibliografi). AACR2 memiliki aturan yang
kompleks namun dalam penerapannya ada beberapa kelonggaran sesuai dengan ciri-ciri
dari AACR2 itu sendiri yakni fleksibel. Perpustakaan juga dapat memilih jenis tingkatan
deskripsi yang ingin diterapkan dalam perpustakaannya, juga berlaku bagi penggunaan
bahasa dalam pengatalogan yang mendapat kelonggaran untuk tidak menggunakan bahasa
inggris mutlak namun dapat menggunakan working language.
Mengenai pungtuasi sudah jelas diatur disetiap bahasan bahan pada bab-bab di
AACR2 sehingga memudahkan bagi pustakawan untuk mengaplikasikannya. Secara
keseluruhan AACR2 masih dapat digunakan hingga saat ini mengingat adanya perpindahan
dari era AACR2 ke era RDA (Resource Description and Access).
DAFTAR PUSTAKA
AACR2. About AACR2. Artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari www.aacr2.org
Anon Mirmani dan Irman Siswadi. Modul: Pengolahan Bahan Non Buku . diunduh pada 16
Desember 2013
Hayati, Nurul. Diktat Deskripsi Bibliografi Non Buku: AACR2. Jakarta: Uin Jakarta, 2013
International Federation of Library Associations and Intitutions(IFLA). ISBD (G): General
International Standard Bibliographic Description revision ed. artikel diakses pada 16
Desember 2013 dari http://archive.ifla.org
Prepared under the direction of the Joint Steering Committee for Revision of AACR, a
committee of the American Library Association…[et al]. Anglo-American cataloguing
rules 2nd ed. 2002 revision.
Sulistyo-Basuki. Pengorganisasian Materi Perpustakaan Katalogisasi Klasifikasi Tajuk Subjek
Dan Penjajaran. Artikel diakses pada 16 Desember 2013 dari
www.sulistyobasuki.wordpress.com