dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
2 -
download
0
Transcript of dinas pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak ...
0
p
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS(RENSTRA)
DINAS PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN
PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN SITUBONDOTAHUN 2016 - 2021
DINAS PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DANPERLINDUNGAN ANAK
Alamat Kantor : Jl. PB SUDIRMAN KARANAGASEM
LOGOPROVINSI/
KABUPATEN/KOTA
1
BAB IPENDAHULUAN
1.1Latar Belakang
Rencana Staragis Dinas Pemberdayaan Perempuan dan perlindungan
Anak Kabupaten Situbondo Tahun 2016 – 2021 ini merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Penyusunan
dokumen Renstra sangat terkait dengan Visi, Misi Bupati dalam RPJMD.
Adapun visi Kabupaten Situbondo Terwujudnya Masyarakat Situbondo yang
Madani, Mandiri, serta lebih Beriman, Sejahtera dan Berkeadilan. Visi
Pembangunan Kabupaten Situbondo ini menjadi arah cita –cita pembangunan
yang secara sistematis bagi penyelenggaraan pemerintahan Kabupaten
Situbondo dan segenap pemangku kepentingan pembangunan Situbondo pada
Tahun 2016 – 2021. Fungsi Rencana Strategis Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo disusun dalam
rangka menentukan arah, tujuan, sasaran dan masa depan yang hendak
dicapai secara komprehensif. Proses penyusunan renstra perangkat daerah
meliputi: (1) Persiapan Penyusunan Renstra Perangkat Daerah; (2) Penyusunan
rancangan Renstra Perangkat Daerah; (3) Penyusunan Rancangan Akhir
Renstra Perangkat Daerah; dan (4) penetapan Renstra Perangkat Daerah.
Berdasar pada ketentuan tersebut selanjutnya Undang-undang No.
25 tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional dan
Undang – Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
menjelaskan bahwa Rencana Strategis Organisasi Perangkat Daerah
(Renstra OPD) merupakan dokumen perencanaan pembangunan Perangkat
Daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan program, dan
kegiatan pembangunan yang disusun sesuai tugas dan fungsi Perangkat
Daerah serta berpedoman kepada RPJM Daerah dan bersifat indikatif, serta
disusun sebagai salah satu upaya mewujudkan Perencanaan Pembangunan
Nasional secara sistematis, terarah, terpadu, menyeluruh, dan tanggap
terhadap perubahan.
Renstra perangkat daerah memiliki keterkaitan dengan dokumen
perencanaan baik ditingkat nasional, provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Keterkaitan Renstra perangkat daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan
Renstra Perangkat Daerah Provinsi, dan dengan Renja perangkat daerah
diuraikan sebagai berikut. Penyusunan Renstra Perangkat Daerah mengacu
2
pada tugas dan fungsi perangkat daerah sesuai dengan Peraturan Daerah
tentang Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota, Peraturan Kepala
Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota tentang Tugas dan Fungsi Perangkat
Daerah, RPJMD Provinsi/Kabupaten/Kota, dan memperhatikan Renstra
Kementerian/Lembaga, Renstra Perangkat Daerah Provinsi, Rencana Tata
Ruang Wilayah Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Hasil Kajian Lingkungan
Hidup Strategis (KLHS) RPJMD Provinsi/Kabupaten/Kota
Di dalam ketentuan lainnya yaitu Instruksi Presiden Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah, dinyatakan bahwa perencanaan strategis merupakan langkah
awal yang harus dilakukan agar mampu menjawab tuntutan lingkungan
strategis lokal, nasional dan global, dan tetap berada dalam tatanan Sistem
Administrasi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dokumen Rencana
Strategis dimaksud setidaknya memuat visi, misi, tujuan, sasaran dan
strategi (cara mencapai tujuan dan sasaran), serta memuat kebijakan,
program dan kegiatan.
Tahapan penyusunan rancangan Renstra Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dapat digambarkan dalam bagan alir sebagai berikut:
Gambar 1.2Bagan Alir Penyusunan Rancangan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten/Kota
3
Renstra Perangkat Daerah memiliki kedudukan dan fungsi yang sangat strategis.
Renstra Perangkat Daerah menjadi pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja
(Renja) Perangkat Daerah yang disusun setiap tahun selama kurun waktu lima
tahun. Selain itu Renstra Perangkat Daerah menjadi acuan dalam pengendalian
dan evaluasi pembangunan pada Perangkat Daerah, baik evaluasi Renstra
maupun evaluasi Renja Perangkat Daerah.
1.2 Landasan Hukum
Landasan penyusunan Rencana Strategis Perangkat Daerah (RENSTRA
PD) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Situbondo adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 7 tahun 1984 tentang Ratifikasi Konvensi
Penghapusan Segala Bentuk Diskriminasi dan Kekerasan terhadap
Perempuan(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3277);
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1999 Tentang Pengesahan Ilo
Convention No. 138 Concerning Minimum Age For Admission To
Employment (Konvensi Ilo Mengenai Usia Minimum Untuk
Diperbolehkan Bekerja) (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1999 Nomor 56; Tambahan Lembaran Negara;
3. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 165;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3886);
4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengesahan Konvensi
ILO No. 182 Mengenai Pelarangan dan Tindakan Segera Penghapusan
Bentuk-Bentuk Pekerjaan Terburuk untuk Anak (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 3; Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3941);
5. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 208;
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4026);
6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4
7. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
9. Undang-Undang Nomor 13 tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan
Korban (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 64,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4635);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4700);
11. Undang-Undang Nomor 21 tahun 2007 tentang Penghapusan Tindak
Pidana Pedagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4635);
12. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2008 tentang Pornografi (Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4928);
13. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 109),
sebagaimana diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak (Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5606);
14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana
Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor
137, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4575);
15. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005
Nomor 140);
16. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman
Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4585);
17. Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 2006 tentang Penyelenggaraan
dan Kerjasama Pemulihan Korban Kekerasan dalam Rumah Tangga
(Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
5
18. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan
Dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
19. Peraturan Pemerintah Nomor 9 tahun 2008 tentang Tatacara dan
Mekanisme Pelayanan Terpadu bagi Saksi dan/atau korban Tindak
Pidana Perdagangan Orang (Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4818);
20. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2007 tentang Pedoman Laporan
Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepada Pemerintah, Laporan
Keterangan Pertanggungjawaban Kepala Daerah Kepada Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah, Dan Informasi Laporan Penyelenggaraan
Pemerintah Daerah Kepada Masyarakat (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2007 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4693);
21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi
Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2008, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4815);
22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana
Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
4698);
23. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
123);
24. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 3);
25. Peraturan Presiden Nomor 69 tahun 2008 tentang Gugus Tugas
Pencegahan dan Penanganan tindak Pidana Perdagangan Orang
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 162);
26. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019 (Lembaran
Negara Tahun 2015 Nomor 3);
27. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarustamaan
Gender dalam Pembangunan Nasional;
6
28. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor
21 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);
29. Peraturan menteri Pendayagunaan aparatur negara dan reformasi
birokrasi republik indonesia Nomor 53 tahun 2014 Tentang Petunjuk
teknis perjanjian kinerja, pelaporan kinerja Dan tata cara review atas
laporan kinerja Instansi pemerintah;
30. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata
Cara Perencanaan, Pengendalian dan evaluasi Pembangunan Daerah,
tata cara evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta tata cara
perubahan Rencana Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan Rencana
Kerja pemerintah Daerah.
31. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 1 Tahun 2009 tentang
RPJPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2005-2025;
32. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 3 Tahun 2009 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi
Jawa Timur Tahun 2015-2019;
33. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 06 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Situbondo (RPJPD)
Kabupaten Situbondo Tahun 2005-2025;
34. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 4 Tahun 2008 tentang
Susunan Organisasi dan Tata kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten
Situbondo (Lembaran Daerah Kabupaten Situbondo Tahun 2008 Nomor
4);
35. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 16 Tahun 2016 Tentang
Pembentukan dan Susunan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten
Situbondo;
36. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun
2017- 2021
7
37. Peraturan Bupati Situbondo No. 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Situbondo;
38. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 11 Tahun 2015 tentang Petunjuk
Teknis Penyusunan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender
(PPRG) Kabupaten Situbondo;
39. Peraturan Bupati Nomor 47 Tahun 2017 tentang Indikator Kinerja
Utama Pemerintah Kabupaten Situbondo;
40. Surat Bupati Situbondo Nomor 050/0378/431.301.2/2016 Tanggal 31
Mei 2016 tentang Penyusunan Renstra SKPD.
1.3Maksud dan TujuanMaksud dari penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Perangkat Daerah
adalah menyediakan dokumen perencanaan perangkat daerah untuk kurun
waktu lima tahun yang mencakup gambaran kinerja, permasalahan, isu strategis
tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan perangkat daerah
sebagai penjabaran dari RPJMD sesuai dengan tugas dan fungsi organisasi
perangkat daerah.
Tujuan dari penyusunan Renstra Perangkat Daerah Kabupaten yaitu
sebagai berikut:
1) Memberikan arahan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan
kegiatan pembangunan selama kurun waktu lima tahun dalam
pelaksanaan tugas pokok dan fungsi perangkat daerah dalam mendukung
Visi dan Misi kepala daerah
2) Menyediakan tolok ukur kinerja pelaksanaan program dan kegiatan
perangkat daerah untuk kurun waktu tahun lima tahun dalam
pelaksanaan tugas dan fungsinya sebagai dasar dalam melakukan
pengendalian dan evaluasi kinerja perangkat daerah.
3) Memberikan pedoman bagi seluruh aparatur perangkat daerah dalam
menyusun Rencana Kerja (Renja) perangkat daerah yang merupakan
dokumen perencanaan perangkat daerah tahunan dalam kurun waktu
lima tahun.
8
1.4Sistematika Penulisan
Rencana Strategis perangkat daerah tahun 2016 - 2021 disusun
dengan sistematika penulisan sebagai berikut:
Bab I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra Perangkat
Daerah, fungsi Renstra Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan
Renstra Perangkat Daerah, keterkaitan Renstra Perangkat
Daerah dengan RPJMD, Renstra K/L dan Renstra
provinsi/kabupaten/kota, dan dengan Renja Perangkat Daerah
1.2 Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang undang-undang, peraturan
pemerintah, peraturan daerah dan ketentuan lainnya yang
mengatur tentang struktur organisasi, tugas dan fungsi,
kewenangan Perangkat Daerah, serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran
Perangkat Daerah.
1.3 Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dari
penyusunan Renstra
1.4 Sistimatika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra
Perangkat Daerah, serta susunan garis besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) Perangkat Daerah
dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara
ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki Perangkat Daerah dalam
penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-
capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra
Perangkat Daerah periode sebelumnya, mengemukakan capaian
program prioritas Perangkat Daerah yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-
hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui
Renstra Perangkat Daerah ini.
9
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan
Perangkat Daerah, struktur organisasi Perangkat Daerah, serta
uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon dibawah
kepala Perangkat Daerah. Uraian tentang struktur organisasi
Perangkat Daerah ditujukan untuk menunjukkan organisasi,
jumlah personil, dan tata laksana Perangkat Daerah (proses,
prosedur, mekanisme).
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumber daya yang
dimiliki Perangkat Daerah dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, mencakup sumber daya manusia, asset/modal, dan
unit usaha yang masih operasional.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja Perangkat
Daerah berdasarkan sasaran/target Renstra Perangkat Daerah
periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau
indikator kinerja pelayanan Perangkat Daerah dan/atau
indikator lainnya seperti MDG’s atau indikator yang telah
diratifikasi oleh pemerintah.
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat.
Daerah Bagian ini mengemukakan hasil analisis terhadap Renstra
K/L dan Renstra Perangkat Daerah kabupaten/kota (untuk
provinsi) dan Renstra Perangkat Daerah provinsi (untuk
kabupaten/kota), hasil telaahan terhadap RTRW, dan hasil analisis
terhadap KLHS yang berimplikasi sebagai tantangan dan peluang
bagi pengembangan pelayanan Perangkat Daerah pada lima tahun
mendatang. Bagian ini mengemukakan macam pelayanan,
perkiraan besaran kebutuhan pelayanan, dan arahan lokasi
pengembangan pelayanan yang dibutuhkan.
BAB III PERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi
Pelayanan Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah beserta faktor-faktor yang
mempengaruhinya.
10
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala
daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi Perangkat
Daerah yang terkait dengan visi, misi, serta program kepala daerah
dan wakil kepala daerah terpilih. Selanjutnya berdasarkan
identifikasi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah,
dipaparkan apa saja faktor-faktor penghambat dan pendorong
pelayanan Perangkat Daerah yang dapat mempengaruhi
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
tersebut. Faktor-faktor inilah yang kemudian menjadi salah
satu bahan perumusan isu strategis pelayanan Perangkat
Daerah.
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat
ataupun faktor- faktor pendorong dari pelayanan Perangkat
Daerah yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat
Daerah ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L
ataupun Renstra Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota.
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan
Hidup Strategis
Pada bagian ini dikemukakan apa saja faktor-faktor
penghambat dan pendorong dari pelayanan Perangkat Daerah
yang mempengaruhi permasalahan pelayanan Perangkat Daerah
ditinjau dari implikasi RTRW dan KLHS.
3.5 Penentuan Isu-isu Strategis
Pada bagian ini direview kembali faktor-faktor dari pelayanan
Perangkat Daerah yang mempengaruhi permasalahan
pelayanan Perangkat Daerah ditinjau dari:
1. gambaran pelayanan Perangkat Daerah;
2. sasaran jangka menengah pada Renstra K/L;
3. sasaran jangka menengah dari Renstra
Perangkat Daerah provinsi/kabupaten/kota;
4. implikasi RTRW bagi pelayanan Perangkat Daerah; dan
5. implikasi KLHS bagi pelayanan Perangkat Daerah.
Selanjutnya dikemukakan metoda penentuan isu-isu strategis dan
hasil penentuan isu-isu strategis tersebut. Dengan demikian, pada
bagian ini diperoleh informasi tentang apa saja isu strategis yang
akan ditangani melalui Renstra Perangkat Daerah tahun rencana.
11
BAB IV TUJUAN DAN SASARAN
4.1 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan tujuan dan
sasaran jangka menengah Perangkat Daerah.
BAB V STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Pada bagian ini dikemukakan rumusan pernyataan strategi dan
arah kebijakan Perangkat Daerah dalam lima tahun mendatang.
BAB VI RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Pada bagian ini dikemukakan rencana program dan kegiatan,
indikator kinerja, kelompok sasaran, dan pendanaan indikatif.
BAB VII KINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Pada bagian ini dikemukakan indikator kinerja Perangkat Daerah yang
secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai Perangkat
Daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD.
BAB VIII PENUTUP
12
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN PERANGKAT DAERAH
2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah
Berdasarkan Peraturan Daerah Situbondo Nomor 16 Tahun 2016
tentang pembentukan dan susunan organisasi serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mempunyai tugas :
Untuk menjalankan tugas tersebut, Dinas PemberdayaanPerempuan dan Perlindungan Anak mempunyai fungsi :
1. perumusan kebijakan di bidang urusan Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
2. pelaksanaan kebijakan di bidang pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
3. pelaksanaan evaluasi dan pelaporan di bidang pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak;
4. pelaksanaan administrasi dinas di bidang pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak;
5. pelaksanaan fungsi kedinasan lain yang diberikan oleh Bupati sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
a. Struktur Organisasi
Untuk dapat menjalankan tugas pokok dan fungsinya yang telah
ditetapkan dan dibebankannya, maka Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo sesuai dan berdasarkan kepada :
1. Peraturan Daerah Kabupaten Situbondo Nomor 08 Tahun 2016 tentang
Pembentukan Dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo; dan
2. Peraturan Bupati Situbondo Nomor 47 Tahun 2016 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Uraian Tugas Dan Fungsi, Serta Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo.
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Situbondo dengan memiliki susunan Struktur Organisasi sebagai berikut :
Membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan daerah di bidang Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
13
STRUKTUR ORGANISASIDINAS PEMBERDAYAAN PERMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN SITUBONDO
KEL. JAB. FUNGSIONAL
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo
dalam penjabaran tugas pokok dan fungsinya yaitu menjalankan sistem,
prosedur, dan mekanisme sebagai berikut :
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, melakukan koordinasi, dan
pengendalian dalam penyelenggaraan kegiatan dibidang Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak.
2. Sekretaris
Sekretaris mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
pengkoordinasian, penyusunan program dan pelaksanaan evaluasi
KEPALA DINAS
SUB BAGIAN
UMUM DANKEPEGAWAIAN
BIDANG
PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN
KESETARAAN GENDER
BIDANG
PERLINDUNGANPEREMPUAN DAN
ANAK
SEKSI
PEMEBERDAYAANPEREMPUAN
SEKSI
PERLINDUNGANPEREMPUAN DAN
ANAK
SEKRETARIS
SUB BAGIANPENYUSUNAN
PROGRAM DANKEUANGAN
SEKSI
KESETARAAN DANINFORMASI GENDER
SEKSI
PEMENUHAN HAKANAK DAN TUMBUHKEMBANGAN ANAK
U P T D
14
penyelenggaraan tugas-tugas Bidang secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif kepada seluruh satuan organisasi dalam lingkungan Dinas..
Dalam pelaksanaan tugasnya Sekretaris membawahi :
a. Sub Bagian Umum Dan Kepegawaian
Mempunyai tugas melaksanakan ketatausahaan dan tata usaha
kepegawaian. Dalam melaksanakan tugas Sub Bagian Umum dan
Kepegawaian
b. Sub Bagian Penyusunan Program Dan Keuangan
Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan kegiatan, ketatausahaan
dan tata usaha keuangan, evaluasi dan pelaporan. Dalam melaksanakan
tugas Sub Bagian Penyusunan Program dan Keuangan.
3. Bidang Pemberdayan Perempuan dan Kesetaraan Gender.
Bidang Pemberdayan Perempuan dan Kesetaraan Gender mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam tata kelola perumusan kebijakan,
penyusunan dan pelaksanaan program, serta pelaporan pelaksanaan di
bidang pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Pemberdayan Perempuan dan
Kesetaraan Gender membawahi :
a. Seksi Pemberdayaan Perempuan
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Pemberdayaan
Perempuan dan Kesetaraan Gender di bidang pemberdayaan perempuan.
b. Seksi Kesetaraan dan Informasi GenderMempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Kesetaraan Gender
di bidang kesetaraan gender.
4. Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak Umum mempunyai tugas
membantu Kepala Dinas dalam tata kelola perumusan kebijakan,
penyusunan dan pelaksanaan program serta pelaporan pelaksanaan di
Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak.
Dalam melaksanakan tugasnya Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak
membawahi :
a. Seksi Perlindungan Perempuan dan Anak
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Perlindungan
Perempuan dan Anak di seksi Perlindungan Perempuan dan Anak.
b. Seksi Pemenuhan Hak Anak dan Tumbuh Kembang Anak.
Mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bidang Perlindungan
Perempuan dan Anak di seksi Pemenuhan Hak Anak dan Tumbuh
Kembang Anak
15
2.2 Sumber Daya Perangkat Daerah2.2.1 Sumberdaya Manusia (Pegawai)
Uraian pengantar mengenai jumlah pegawai berdasarkan tingkat
pendidikan di perangkat daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo.
Tabel 2.1Jumlah Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan
di Perangkat Daerah Tahun 2017
No TingkatPendidikan
ANS Non ANS JumlahL P L P1 SMP Sederajat - - - - -2 SMA Sederajat 8 5 - - 8 orang3 D3 - 1 - - 1 orang4 S1 3 7 - - 10 orang5 S2 2 1 - - 3 orang6 S3 - - - -
Uraian analisis kondisi pegawai perangkat daerah berdasarkan
tingkat pendidikan dimana tingkat pendidikan pegawai perangkat daerah
S2 berjumlah 3 orang, untuk tingkat pendidikan S1 berjumlah 10 orang,
sedangkan untuk tingkat pendidikan D3 sebanyak 1 orang dan tingkat
pendidikan SMA Sederajat berjumlah 8 orang.
Uraian pengantar mengenai jumlah pegawai berdasarkan golongan di
perangkat daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Kabupaten Situbondo.
Tabel 2.2Jumlah Pegawai Berdasarkan Golongan
di Perangkat Daerah Tahun 2017
No Golongan L P Jumlah1 Golongan II 2 5 7 orang2 Golongan III 3 8 1I orang3 Golongan IV 2 2 4 orang
2.2.2 Sarana dan Prasarana (Asset)
Uraian pengantar mengenai kondisi sarana dan prasarana yang
dimiliki perangkat daerah Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Situboondo
16
Tabel 2.3Jumlah Sarana dan Prasarana Berdasarkan Kondisi
di Perangkat Daerah Tahun 2018
No Jenis Sarana danPrasarana
Kondisi JumlahBaik Rusak
1 Gedung √ - 1 unit2 Mobil Panter Turbo √ - 1 Unit
3 Mobil Suzuki APV Arena(GL) √ - 1 Unit
4 Mobil Mitsubishi T 120 SS √ - 1 Unit5 Sepeda Motor √ - 4 Unit6 Mobil Daihatsu Taruna √ - 1 buah7 Filling Kabinet/lemari besi √ - 17 buah8 AC √ - 17 Unit9 Personal Komputer √ - 7 Unit10 Laptop √ - 13 Unit11 Meja √ - 13 Buah12 Kursi √ - 125 Buah13 Kursi tamu √ - 2 set14 Meja Komputer √ - 2 buah15 Brankas √ - 1 unit16 TV √ - 2 unit17 Kamera √ - 1 buah18 CCTV √ - 1 unit19 Facsimili √ - 1 buah20 Handycame √ - 2 unit21 Mesin Jahit √ - 9 unit22 Proyektor/layar √ - 1 unit23 Wareless √ - 1 unit24 Sound system √ - 1 unit25 Telepon √ - 1 unit27 Tabung Pemadam √ - 2 unit28 Meja staf √ - 16 unit29 Kursi staf √ - 16 unit30 Meja tamu √ - 1 unit31 Lemari arsip √ - 2 unit32 Oven Gas √ - 2 unit33 Mixer Stanol √ - 2 unit34 Tabung Gas √ - 2 unit35 Printer √ - 13 unit
17
Uraian analisis kondisi sarana dan prasarana pada Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo
dalam keadaan kondisi baik karena Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo merupakan perangkat daerah
baru terbentuk tahun 2018.
2.3 Kinerja Pelayanan Perangkat DaerahGambaran mengenai pencapaian kinerja Perangkat Daerah dapat
diuraikan sebagai berikut.
1. Kesetaraan dan Keadilan Gender
Pencapaian kesetaraan dan keadilan gender dapat dilihat dari indikator
utama yaitu Indeks Pembangunan Gender (IPG) dan Indeks Pemberdayaan
Gender (IDG). Secara khusus IPG telah berubah cara menghitung, yaitu
selain tidak lagi digunakan angka melek huruf sebagai indikator pembentuk
IPG, juga cara merumuskan IPG berubah yaitu memperbandingkan IPM
perempuan dibagi IPM laki-laki kali 100. Cara membacanya juga berubah
yaitu dengan cara membandingkan antara hasil IPG dengan angka 100.
Semakin jauh atau semakin rendah dari angka 100 maka semakin tinggi
kesenjangan.
IPG Kabupaten Situbondo menunjukan sedang, dibandingkan capaian
kabupaten lain di Provinsi Jawa Timur. Dari angka penyesuaian IPG dibawah
ini dapat dilihat angka IPG terus meningkat dari waktu ke waktu :
Gambar 2.1 Grafik Persandingan capaian IPG Kabupaten Situbondo dengan IPG Jawa Timur danIPG Nasional
Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2015.
89,28 89,36
90,22 90,83 91,0789,52
90,07 90,19 90,34 91,03
83,63 83,86 84,08
86,64 87,16
78
80
82
84
86
88
90
92
2011 2012 2013 2014 2015
IPG
JAWA TIMUR Nasional Situbondo
18
Dilihat capaian IPG Provinsi Jawa Timur menunjukan terdapat kesenjangan antarkabupaten kota. Kabupaten Situbondo merupakan kabupaten dengan IPG sedang
dibandingkan dengan kabupaten lain. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 2.3 Grafik Persandingan capaian IPG Kabupaten Kota se Provinsi JawaTimur
Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2015.
Selain IPG indikator yang harus dicapai adalah Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).Indeks ini adalah indeks komposit yang mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupanekonomi dan politik. Peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik mencakuppartisipasi berpolitik, partisipasi ekonomi dan pengambilan keputusan serta penguasaansumber daya ekonomi.
Capaian IDG Situbondo pada tingkat kabupaten yang sedang , namun berada dibawahrata-rata Provinsi Jawa Timur dengan selisih angka yang cukup sedang, dengan pertumbuhanmelambat, bahkan turun dari tahun 2014. Penurunan ini antara lain akibat makin sempitnyaakses perempuan dalam menduduki posisi di legislatif serta kontribusi pendapatan perempuanyang rendah. Beberapa kabupaten kota yang mendukung indeks ini juga mengalami hal yang
sama dengan provinsi. Hal ini dapat dlihat pada grafik berikut :
Gambar 2.1. IDG Kabupaten Situbondo 2011-2015Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2015.
Jika dilihat dari capaian IDG Kabupaten lain Kabupaten Situbondo terjadi turun naikpada tahun 2015 memiliki 22,22,. Data selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut :
19
Gambar 2.2. IDG Kabupaten Situbondo dengan Provinsi JatimSumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2015.
Gambar 2.3. IDG Provinsi Jawa Timur Sekitar 2014Sumber : Pembangunan Manusia Berbasis Gender, 2015.
2. Perlindungan Hak PerempuanPeningkatan kapasitas perempuan, termasuk perempuan dari kelompok marginal danrentan, dalam rangka pemenuhan hak politik termasuk sebagai kader atau calon anggotalegislatif, serta sebagai pengambil keputusan di eksekutif dan yudikatif.
3. Perlindungan AnakMengoptimalkan dan peran kelembagaan Gugus Tugas KLA sebagai koordinator
penyelenggara perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program/kegiatan pembangunan
pemerintah berbasis pemenuhan hak dan tumbuh-kembang anak.
4. Tumbuh Kembang AnakMengoptimalkan dan meningkatkan peran Perangkat Daerah dalam perencanaan
pembangunan berbasis pemenuhan hak dan tumbuh-kembang anak
26,67 26,6724,44
20,0022,22
18,00 18,00 19,00
15,00 15,00
13,00
18,00
23,00
28,00
33,00
38,00
2011 2012 2013 2014 2015
Keterlibatan Perempuan di Parlemen (%)
Situbondo Provinsi Jawa Timur
20
5. Partisipasi Masyarakat
Memfasilitasi kerjasama usaha antara masyarakat perempuan sebagai pelaku produksi
dengan pihak asosiasi perdagangan selaku pengelola pemasaran produk yang dihasilkan
oleh kelompok usaha produksi perempuan
21
Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah kabupaten Situbondo Tahun 2011 -2015 terlihat pada Tabel 2.1 berikut ini.
2.1Pencapaian Kinerja Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Situbondo Tahun 2013 -2017 (Renstra Periode yang Lalu)
No. Indikator Kinerja Satuan TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra Perangkat Daerahpada Tahun ke-
Realisasi Capaianpada Tahun ke-
Rasio Capaianpada Tahun ke-
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
1
Rasio kekerasan terhadapperempuan dan anak
Per 1000Perempua
n 0,81 1,43 1,23 1,336 0,85 0,81 1,43 1,23 1,336 0,85 100 100 100 100 100
2
Persentase perempuan korbankekerasan yang terlayani sesuaidengan standar
%
100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
3
Persentase lembaga layananperlindungan perempuan (PusatPelayanan Terpadu) yang aktif
buah
1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 100 100 100 100 0
4Jumlah kelompok masyarakatyang aktif dalam pemberdayaanperempuan untukmeningkatkan kehidupanekonomi
kelompok - - - - 73 - - - - 73 - - - - 100
5Persentase terbentuknya forumanak kecamatan
% - - - 20 40 - - - 20 52,9 - - - - 132,25
22
No. Indikator Kinerja Satuan TargetIKK
TargetIndikatorLainnya
Target Renstra Perangkat Daerahpada Tahun ke-
Realisasi Capaianpada Tahun ke-
Rasio Capaianpada Tahun ke-
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
6
Persentase korban kasus KDRT,Non KDRT dan traffiking yangtertangani sesuai SOP
%- - - - 75 - - - - 100 - - - - 133,33
Tabel 2.2Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Perangkat Daerah
Kabupaten Situbondo Tahun 2013 -2017 (Renstra Periode yang Lalu)
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaranpada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi danAnggaran pada Tahun ke-
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 20171 Program keserasian kebijakan
peningkatan kualitas Anak danPerempuan 0 217.227.500 96.854.635 96.854.635 0 0
217.160.300 95.504.635 96.854.635 0 NA 100 100 100 0
Program Penguatan KelembagaanPengarusutamaan Gender danAnak 0 43.837.500 309.866.000 309.866.000 572.528.400 0
241.293.621 301.441.000
309.866.000 - NA 99 99 99 NA
3 Program Peningkatan KualitasHidup dan PerlindunganPerempuan
93.500.000 0 0 378.007.000 91.200.000 0 0 98 0 0
23
No Program Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaranpada Tahun ke-
Rasio antara Realisasi danAnggaran pada Tahun ke-
2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017 2013 2014 2015 2016 2017
4Program Peningkatan peran sertadan kesetaraan jender dalampembangunan 0 940.825.000 0 957.629.375 0
880.916.850 0 0 94 0
24
2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Perangkat Daerah
2.4.1 Tantangan
Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang adalah sebagai
berikut:
1. Perubahan paradigma Pemerintah (Government) menjadi Tata
Pemerintahan (Governance), yakni dari hak eksklusif negara untuk
mengatur hal-hal publik menjadi persoalan-persoalan publik
menjadi urusan bersama antara pemerintah, civil society dan
dunia usaha/swasta;
2. Bidang ekonomi, posisi perempuan di tengah masyarakat adat dan
minimnya jumlah perempuan yang ada pada posisi pengambil
kebijakan
3. Kesadaran, pemahaman laki-laki dalam mendukung dan
memotivasi peningkatan kapasitas perempuan dalam peran serta
pembangunan di bidang
4. Persoalan kemiskinan yang mencerminkan ketidakberdayaan
masyarakat mendorong pentingnya dilaksanakan langkah-
langkah konkrit dan mendasar guna mencegah peningkatan
jumlah penduduk miskin dari waktu ke waktu;
5. Era globalisasi atau pasar bebas, membutuhkan peningkatan
kemampuan masyarakat dalam pengelolaan kelembagaan
ekonomi masyarakat yang dapat meningkatkan usaha, posisi
tawar dan daya saingnya;
6. Sumberdaya alam yang melimpah, belum secara optimal dikelola
serta dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat
2.4.2 PeluangPeluang yang dimiliki dalam pengembangan pelayanan
Perangkat Daerah pada lima tahun mendatang adalah sebagai
berikut :
1. Kebijakan program pembangunan yang diprioritaskan pada
percepatan penanggulangan kemiskinan dengan strategi
pembangunan berkelanjutan yang berpusat pada rakyat (people
centered development) yang inklusif dan mengedepankan
partisipasi rakyat (participatory based development) serta
pertumbuhan ekonomi yang berpihak kepada masyarakat miskin
(pro poor growth);
25
2. Perubahan paradigma pembangunan yang menitik beratkan pada
menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang, memperkuat potensi atau daya yang
dimiliki rakyat, dan memberdayakan mengandung pula arti
melindungi masyarakat .
3. Akses pasar yang terbuka untuk hasil usaha masyarakat yang
berkualitas dan berdaya saing;
26
BAB IIIPERMASALAHAN DAN ISU-ISU STRATEGIS PERANGKAT DAERAH
3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi PelayananPerangkat Daerah
Permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh perangkat daerah
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi. Adapun Permasalahan yang dihadapi
oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Situbondo:
1) Belum optimalnya kualitas pelayanan informasi publik
2) Kualitas dokumen perencanaan dan evaluasi pelaksanaan program
dan kegiatan perangkat daerah.
3) Kurang memadainya sarana dan prasarana untuk menunjang
pelayanan perangkat daerah.
4) Masih minimnya pegawai di Dinas Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak.
5) Belum optimalnya pelaksanaan PPRG di Perangkat Daerah
6) Masih rendahnya kuota perempuan di lembaga legislatif
7) Masih rendahnya keaktifan Pokja PUG dan Focal Point Perangkat
Daerah
8) Masih rendahnya penanganan kekerasan terhadap perempuan dan
anak.
9) Masih tingginya korban perdagangan perempuan
10) Masih rendahnya pelayanan perempuan korban kekerasan
11) Minimya lembaga layanan perlindungan perempuan
12) Masih rendahnya Perangkat Daerah yang memiliki data gender dan
anak perlindungan perempuan.
13) Masih rendahnya capaian Kabupaten Layak Anak
14) Masih rendahnya forum anak di tingkat kecamatan.
Tabel 3.1Pemetaan Permasalahan untuk Penentuan Prioritas dan
Sasaran Pembangunan DaerahNo Masalah Pokok Masalah Akar Masalah(1) (2) (3) (4)1 Belum optimalnya
pelaksanaan PPRG dan DataGender di Perangkat Daerah
Pelaksanaanperencanaan danpenganggaranresponsif genderdan data genderbelum optimal
Belum optimalnyakesetaraan dan keadilangender dalam pembangunan
27
2 Masih rendahnyapenanganan kekerasanterhadap perempuan dananak
Terbatasnyapersonil yangmelayanipenangangan kasuskekerasan terhadapperempuan dananak
Masih ada korban kekerasanterhadap perempuan dananak yang tidak maumelaporkan kasusnya
3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil KepalaDaerah Terpilih
Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala daerah Terpilih dalam
RPJMD adalah penjabaran Unsur visi yang terkait dengan tugas dan
fungsi perangkat daerah serta mengenai keadaan yang diinginkan pada
akhir periode perencanaan yang berarti Visi dapat membantu organisasi
untuk mendefinisikan kemana organisasi akan dibawa dan membantu
mendefinisikan bagaimana pelayanan harus dilaksanakan. Visi dari
pembangunan Kabupaten Situbondo yang ingin diwujudkan Pada periode
2016 -2021 adalah “ Terwujudnya Masyarakat Situbondo Yang Madani,Mandiri, Serta Lebih Beriman, Sejahtera dan Berkeadilan“.Dalam
rangka pencapaian visi diatas, Kepala Daerah dan Wakil Kepala Derah
memiliki misi pembangunan jangka menengah dalam RPJMD.
Adapun Misi pembangunan jangka menengah dalam RPJMDadalah sebagai berikut:
1. Mewujudkan SDM yang berkualitas, berprestasi dan aktif dalampembangunan;
2. Mewujudkan perekonomian yang stabil dan dinamis berbasis potensilokal;
3. Meningkatkan kualitas hidup yang sehat, sejahtera, dan berkeadilan;
4. Memantapkan kualitas infraktruktur yang mendukung pemenuhanhak dasar yang berwawasn lingkungan;
5. Meningkatkan tata kelola yang baik dalam penyenggaraanpemerintahan.
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mendukung pencapaian misi ke 3
yaitu” Meningkatkan kualitas hidup yang sejahtera, dan berkeadilan”.
Analisis permasalahan, faktor pendorong dan faktor penghambat dalam
pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tercantum
pada tabel 3.1 berikut ini
28
Tabel 3.1Faktor Penghambat dan Pendorong Pelayanan Perangkat Daerah
Terhadap Pencapaian Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
No Misi, Tujuan danSasaran RPJMD
PermasalahanPelayanan Perangkat
Daerah
FaktorPenghambat Pendorong
1 Misi 2: Meningkatkankualitas hidup yangsejahtera danberkeadilan
Masih rendahnya KualitasHidup dan PeranPerempuan untukmewujudkan sertamengembangkan keluargasehat, sejahtera danbahagia dalampembangunan
- Belum Optimalnyapenerapan piranti hukum,piranti analisis dandukungan politik terhadapkesetaraan gender di semuasektor pembangunan
- Belum tersedianya dataterpilah
- Masih lemahnyakelembagaan dan jaringanpengarusutamaan genderdan banyaknya peraturanperundangan yang biasgender
Rendahnyakualitas SDM
Keterbatasananggaran
Lemahnyakoordinasi antarapemerintah pusatdan provinsi -
Sarana danPrasaranaterbatas.
Terbatasnyaanggaran
KompetensiSDM terbatas
Penyusunandata terpilah dimasing-masingSKPD belumoptimal
Kurangnyasinergitas dansinkronisasiprogram untukmendukungkelembagaan danjaringanpengarusutamaangender.
Lemahnyakoordinasi antarapemerintah Pusatdan Provinsi
Terbatasnyaanggaran
TerbatasnyaSDM yangberkompeten
Adanya organisasikemasyarakatan/agamayang menjadi mitra kerja
Adanya komitmenpemerintah (Bupati) untukmendukung pelaksanaanprogram
Terjalinnya kerjasamadengan OPD terkait
Adanya kemitraandengan OPD terkait
Adanya Kerjasamadengan pemerintah Pusatdalam mewujudkankesetaraan gender
Tujuan: Meningkatkankesejahteraanmasyarakat
Sasaran : Jumlah DesaMaju
29
3.3 Telaahan Renstra K/L dan Renstra3.3.1 Telaahan Renstra K/L
Sesuai dengan tugas dan fungsinya, Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak mendukung pencapaian dari provinsi
sampai dengan Kementrian. Adapun tujuan dan sasaran Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak yang terkait dengan
pelayanan perangkat daerah adalah sebagai berikut
1. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah :
a. Meningkatnya capaian indeks pembangunan gender
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama (IKU):
Indeks Pembangunan Gender (IPG)
b. Meningkatnya capaian indeks pemberdayaan gender
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama: Indeks
Pemberdayaan Gender (IDG)
Meningkatkan jumlah kebijakan yang responsif gender mendukung
pemberdayaan perempuan dan meningkatkan jumlah lembaga yang
melaksanakan kebijakan pengarusutamaan gender dan pemberdayaan
perempuan.
2. Meningkatkan kualitas perlindungan hak perempuan.
Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk
TPPO.
1) Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama:
Pravelensi kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO; dan
rasio kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO.
2) Perbandingan antara jumlah kekerasan terhadap perempuan
dibagi jumlah perempuan di atas 18 tahun.
b. Meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap
perempuan termasuk TPPO
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama:
Persentase kabupaten/kota yang memberikan layanan
komprehensif sesuai standar kepada seluruh (100%) perempuan
korban kekerasan.
3. Meningkatkan perlindungan terhadap Anak dan pemenuhan hak anak
bagi semua anak, termasuk anak berkebutuhan khusus
30
Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut:
a. Meningkatnya kabupaten/kota yang mampu memenuhi hak anak.
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama:
Persentase kabupaten/kota Layak Anak
b. Meningkatnya kualitas implementasi kebijakan terkait
perlindungan khusus kepada anak
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama:
1) Persentase anak yang membutuhkan perlindungan khusus yang
memperoleh layanan sesuai dengan standar
2) Persentase kabupaten/kota yang menindaklanjuti seluruh
(100%) pengaduan kasus anak yang membutuhkan
perlindungan khusus yang sesuai dengan standar.
c. Meningkatnya kualitas sistem layanan perlindungan khusus
kepada anak
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama:
Persentase lembaga penyedia layanan perlindungan khusus kepada
anak yang mampu memberikan layanan komprehensif sesuai
dengan standar.
4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dan sinergitas antar lembaga
masyarakat dalam peningkatan pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
Sasaran yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
a. Meningkatnya partisipasi dan sinergitas lembaga profesi dan dunia
usaha, media, dan organisasi agama dan kemasyarakatan serta
akademisi dan lembaga riset dalam pemberdayaan perempuan dan
perlindungan anak
Capaian sasaran ini diukur dengan indikator kinerja utama: Persentase
Partisipasi Lembaga Masyarakat.
Analisis permasalahan, faktor pendorong dan faktor penghambat
dalam pencapaian sasaran Renstra Kementerian/Lembaga tercantum pada
tabel 3.2 berikut ini.
Tabel 3.2Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Provinsi/Kabupaten Situbondo
berdasarkan Sasaran Renstra K/L beserta Faktor Penghambat dan PendorongKeberhasilan Penanganannya
31
NoSasaran Jangka
MenengahRenstra K/L
Permasalahan PelayananPerangkat Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 a. Meningkatnyacapaian indekspembangunangender
Belum optimalnyapelaksanaan PPRG diPerangkat Daerah.
Masih rendahnya keaktifanPokja PUG dan Focal PointPD.
Masih rendahnya PD yangmemiliki data gender dananak perlindunganperempuan
PelaksanaanPerencanaan danpenganggaranresponsif genderbelum optimal.
Terbatasnyaanggaranprogram untukmendukung PUGdan Perencanaandanpenganggaranresponsif gender
Adanyakomitmenkepala daerahuntukmeningkatkanPemberdayaanPerempuan
b. Meningkatnyacapaian indekspemberdayaangender
Masih rendahnya kuotaperempuan di lembagalegislatif
2 a. Berkurangnyakasus kekerasanterhadapperempuantermasuk TPPO
Masih tingginya KekerasanTerhadap Perempuan
Terbatasnyapersonil yangmelayanipenanganankasus kekerasanterhadapperempuan dananak
Adanyakerjasamayang baikantarapemerintahdaerah daninstansi terkaitmelaluilembagaP2TP2A
b. Meningkatnyakualitaspenanganan kasuskekerasanterhadapperempuantermasuk TPPO
Masih rendahnyapenanganan kekerasanterhadap perempuan.
Masih tingginya korbanperdagangan perempuan
Minimya lembaga layananperlindungan perempuan
3 a. Meningkatnyaimplementasikabupaten/kotalayak anak diIndonesia.
Masih rendahnya capaianKabupaten Layak Anak
Masih rendahnya forumanak di tingkat kecamatan.
Terbatasnyapersonil yangmelayanipenanganankasus kekerasanterhadapperempuan dananak
Adanyakomitmenkepala daerahuntukmengembangkan Kota LayakAnak
b. Meningkatnyakualitasimplementasikebijakan terkaitperlindungankhusus kepadaanak
c. Meningkatnyakualitas sistemlayananperlindungankhusus kepadaanak
Masih rendannya kualitassistem layanan perlindungankhusus kepada anak
4 Meningkatnyapartisipasi dansinergitas lembagaprofesi dan duniausaha, media, danorganisasi agamadan kemasyarakatanserta akademisi danlembaga riset dalampemberdayaanperempuan danperlindungan anak
Belum adanya partisipasi dansinergitas lembaga profesidan dunia usaha, media, danorganisasi agama dankemasyarakatan sertaakademisi dan lembaga risetdalam pemberdayaanperempuan dan perlindungananak
Pengetahuan dankepedulianorganisasimasyarakat danLSM dalamPemberdayaanperempuan danperlindungananak masihkurang
Adanyabeberapaorganisasimasyarakatdan LSM yangbergerak dibidangPemberdayaanperempuandanperlindungananak
32
3.3.2 Telaahan Renstra Perangkat DaerahSesuai dengan tugas dan fungsinya Dinas Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Kabupaten Situbondo mendukung pencapaian tujuan
dan sasaran Renstra Perangkat yang terkait dengan pelayanan perangkat
daerah adalah sebagai berikut:
1. Meningkatkan kesetaraan dan keadilan gender dalam pembangunan
daerah, dengan sasaran Meningkatnya indeks pembangunan gender dan
indeks pemberdayaan gender.
2. Meningkatkan perlindungan terhadap hak perempuan, dengan sasaran:
Meningkatnya penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan.
3. Meningkatnya perlindungan dan pemenuhan hak anak, dengan sasaran:
terimplementasikannya kabupaten/kota layak anak dan perlindungan
khusus anak.
Analisis permasalahan, faktor pendorong dan faktor penghambat
dalam pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah
tercantum pada tabel 3.3 berikut ini.
Tabel 3.3Permasalahan Pelayanan Perangkat Daerah Kabupaten Situbondo
berdasarkan Sasaran Renstra Perangkat Daerah Provinsi beserta FaktorPenghambat dan Pendorong Keberhasilan Penanganannya
No.
Sasaran JangkaMenengah
RenstraPerangkat
Daerah Provinsi
Permasalahan PelayananPerangkat Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
1 Meningkatnyaindekspembangunangender dan indekspemberdayaangender
Belum optimalnyapelaksanaan PPRG diPerangkat Daerah.
Masih rendahnyakeaktifan Pokja PUGdan Focal Point PD.
Masih rendahnya PD yangmemiliki data gender dananak perlindunganperempuan
Masih rendahnya kuotaperempuan di lembagalegislatif
PelaksanaanPerencanaan danpenganggaranresponsif genderbelum optimal.
Terbatasnyaanggaranprogram untukmendukung PUGdan Perencanaandanpenganggaranresponsif gender
Adanyakomitmenkepala daerahuntukmeningkatkanPemberdayaanPerempuan
2 Meningkatnyapenanganan kasuskekerasanterhadapperempuan
Masih rendahnyapenanganan kekerasanterhadap perempuan.
Masih tingginya korbanperdagangan perempuan
Minimya lembaga layananperlindungan perempuan
Terbatasnyapersonil yangmelayanipenanganankasus kekerasanterhadap
Adanyakerjasamayang baikantarapemerintahdaerah daninstansi terkait
33
No.
Sasaran JangkaMenengah
RenstraPerangkat
Daerah Provinsi
Permasalahan PelayananPerangkat Daerah
Sebagai Faktor
Penghambat Pendorong
perempuan dananak
melaluilembagaP2TP2A
3 Terimplementasikannyakabupaten/kotalayak anak danperlindungankhusus anak
Masih rendahnya capaianKabupaten Layak Anak
Masih rendahnya forumanak di tingkat kecamatan.
Terbatasnyapersonil yangmelayanipenanganankasus kekerasanterhadapperempuan dananak
Adanyakomitmenkepala daerahuntukmengembangkan KabupatenLayak Anak
3.4 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan HidupStrategis3.4.1 Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah
Dalam RTRW Kabupaten Situboondo tidak mengatur mengenai
Rencana struktur tata ruang, Struktur tata ruang saat ini, Rencana
pola ruang, Pola ruang saat ini, dan Indikasi program pemanfaatan
ruang jangka menengah yang berkaitan dengan tugas dan fungsi
perangkat daerah. Dalam kurun waktu lima tahun kedepan perangkat
daerah tidak melaksanakan kegiatan pembangunan fisik dalam skala
besar yang dapat berpengaruh terhadap pola dan fungsi ruang
3.4.2 Telaahan Kajian Lingkungan Hidup Strategis
Rencana program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten
Situbondo tidak berimplikasi terhadap lingkungan.
3.5 Penentuan Isu-isu StrategisBerdasarkan identifikasi permasalahan, dan telaahan terhadap RPJMD
maka isu-isu strategis yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas dan
fungsi Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Situbondo.
Isu-isu strategis merupakan kondisi atau hal yang harus diperhatikan atau
dikedepankan dalam perencanaan karena dampaknya yang signifikan bagi
Perangkat Daerah dimasa datang, Untuk menentukan dengan
menggunakan metode Focussed Group Discussion (FGD) adalah :
34
1. Belum optimalnya kesetaraan dan keadilan gender dalam
pembangunan, ditandai dengan capaian IPG, IDG, Persentase
perempuan di lembaga legislatif; Persentase Perempuan sebagai tenaga
Manager, Profesional, Administrasi, Teknisi; Persentase Sumbangan
pendapatan perempuan dalam keluarga.
2. Tingginya kasus kekerasan terhadap perempuan dan tindak pidana
perdagangan orang, dan belum optimalnya perlindungan terhadap
kasus kekerasan, tindak pidana perdagangan orang, dan perlindungan
perempuan pada situasi konflik dan bencana.
3. Belum optimalnya pemenuhan hak anak, terlihat dari pencapaian
Kabupaten/Kota Layak Anak
4. Tingginya kasus-kasus anak seperti kasus kekerasan terhadap anak,
Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH), pekerja anak, korban
perlakuan salah dan penelantaran.
5. Kurangnya ketersediaan data gender dan anak.
Hasil penentuan isu-isu strategis yang akan dilaksanakan antara lain :
1. Meningkatnya pemahaman masyarakat dan stakeholder terkait isu-isu
perlindungan perempuan dan anak
2. Optimalnya fungsi dan peran kelembagaan yang menangani
perlindungan perempuan dan anak
3. Tersedianya sistem data dan informasi perlindungan perempuan dan
anak
35
BAB IVTUJUAN DAN SASARAN
Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Perangkat Daerah Tujuan
dan sasaran jangka menengah yang akan dicapai oleh Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo
diuraikan sebagai berikut :
1. Meningkatkan kesetaraan gender dalam pembangunan
Sasaran yang dicapai dari tujuan pertama meliputi sebagai berikut:
a.Meningkatnya implementasi pengarusutamaan gender
b.Menigkatnya peran perempuan dalam jabatan
2. Meningkatkan kualitas perlindungan hak perempuan.
Sasaran yang dicapai dari tujuan kedua meliputi sebagai berikut:
a.Berkurangnya kasus kekerasan terhadap perempuan termasuk TPPO
b.Meningkatnya kualitas penanganan kasus kekerasan terhadap
perempuan termasuk TPPO
3. Meningkatkan pemenuhan hak anak bagi semua nak, termasuk anak
berkebutuhan khusus
Sasaran yang dicapai dari tujuan ketiga meliputi sebagai berikut:
a. Meningkatnya implementasi kabupaten/kota layak anak
4. Meningkatnya perlindungan khusus terhadap anak.
Sasaran yang dicapai dari tujuan empat meliputi sebagai berikut:
b. Berkurangnya kasus kekerasan terhadap anak
5. Meningkatnya kualitas data gender dan anak
Sasaran yang dicapai dari tujuan lima meliputi sebagai berikut:
c. Meningkatnya data pilah gender dan anak
Secara rinci tujuan, sasaran, indikator sasaran dan target kinerja
sasaran perangkat daerah disajikan pada Tabel 4.1 berikut ini.
36
Tabel 4.1Pohon Kinerja
Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
SasaranRPJMD yang
diampuMeningkatnya Pemberdayaan Masyarakat
IndikatorsasaranRPJMD
Jumlah Desa Maju
Tujuan OPD Meningkatnya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak
IndikatorTujuan OPD
Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)
Sasaran OPDMeningkatnya pemberdayaan,
perlindungan perempuan dan anak
Meningkatnya kualitas penanganan danpelayanan kasus kekerasan dan trafiking
terhadap perempuan dan anak
IndikatorSasaran OPD
Persentaseperempuan yangmandiri secara
ekonomi
PersentaseKecamatanLayak Anak
Persentase korban kasus KDRT, non KDRTdan trafiking yang tertangani sesuai SOP
ProgramPrioritas OPD
Peningkatanperan serta dan
kesetaraangender dalampembangunan
Peningkatankualitas hidup
danperlindunganperempuan
dan anak
Program Penguatan KelembagaanPengarusutamaan Gender da Anak
IndikatorProgram
Persentasekelompok dan
organisasiPerempuan yang
diberdayakan
PersentaseOPD danlembaga
pemerintahyang
menerapkanPPRG
Persentaseperempuan dan
anak korbankekerasan yangdilayani sesuai
standar
Persentaseterbentuknya forum
anakdesa/kelurahan
38
Tabel 4.2Formulasi perhitungan Indikator tujuan dan sasaran
NOSASARAN RENSTRA SKPD
INDIKATOR KINERJA UTAMA FORMULA PENGUKURAN UNIT TERKAIT SUMBERDATA
1. Meningkatnya pemberdayaan,perlindungan perempuan dan anak
Persentase perempuan yangmandiri secara ekonomi
Jumlah Perempuan bekerja= ___________________________ x100%
Jumlah angkatan Kerja Perempuan
BidangPemberdayaanPerempuan
LaporanKegiatan
Persentase Kecamatan LayakAnak
Jumlah Kecamatan Layak Anak= ________________ x 100%
Jumlah Kecamatan se Kabupaten.
BidangPerlindungananak danperempuan
SK Gugus tugasdi Kecamatan
Meningkatnya kualitas penanganandan pelayanan kasus kekerasandan trafiking terhadap perempuandan anak
Persentase korban kasusKDRT, non KDRT dan trafikingyang tertangani oleh PusatPelayanan Terpadu
∑ Pengaduan yang ditindaklanjuti= _______________________ x 100%
∑ pengaduan yang diterima
BidangPerlindungananak danperempuan
PPT
39
BAB VSTRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
5.1 Strategi Perangkat Daerah5.1.1 Strategi
Strategi yang digunakan dalam rangka pencapaian sasaran
adalah sebagai berikut:
a. Meningkatkan pemahaman dan komitmen pemerintah daerah,
masyarakat, dunia usaha dan media massa tentang pentingnya
pengintegrasian perspektif gender dalam
pembangunan; Memperkuat lembaga/jejaring PUG; Melakukan
pendampingan teknis dalam penyusunan program, kegiatan dan
anggaran yang responsif gender melalui Perencanaan dan
Penganggaran yang Responsif Gender (PPRG); · Memperkuat
sistem penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data pilah
gender.
b. Peningkatan kapasitas perempuan dalam kehidupan politik dan
sosial budaya; Meningkatnya kualitas hidup perempuan melalui
pemberian pelatihan keterampilan dan bantuan alat.
c. Menyusun, mereview, mengharmonisasikan dan
mengkoordinasikan berbagai kebijakan perlindungan perempuan
dari berbagai tindak kekerasan.
d. Menyusun, mereview, mengharmonisasikan, dan
mengkoordinasikan, berbagai regulasi dan kebijakan pemenuhan
hak anak. Meningkatkan pemahaman dan komitmen
pemerintah, masyarakat, dunia usaha dan media massa tentang
pemenuhan hak anak.
e. Melakukan pendampingan teknis dalam penyusunan program,
kegiatan dan anggaran yang peduli anak.
f. Meningkatkan kapasitas dan kuantitas lembaga penyedia
layanan pemenuhan hak anak. · Memperkuat lembaga/jejaring
pemenuhan hak anak di daerah untuk peningkatan efektifitas
dan efisiensi pemenuhan hak anak. · Memperkuat sistem
penyediaan, pemutakhiran, dan pemanfaatan data pemenuhan
hak anak.
g. Memperkuat sistem penyediaan, pemutakhiran, dan
pemanfaatan data pilah gender.
40
5.1.2 Arah KebijakanKebijakan yang diambil dalam rangka pelaksanaan strategi
adalah sebagai berikut:
a. Peningkatan kesetaraan dan keadilan gender dengan fokus pada:
Penyusunan dan harmonisasi berbagai regulasi dan kebijakan
PUG; penguatan kelembagaan pengarustamaan gender;
penyusunan Perencanaan dan Penganggaran yang Responsif
Gender (PPRG) di perangkat daerah; pendampingan implementasi
PPRG.
b. Pelibatan perempuan dalam berbagai tahapan pembangunan;
dan Peningkatan keberdayaan perempuan dengan fokus pada
UMKM perempuan.
c. Peningkatan pencegahan terjadinya kekerasan terhadap
perempuan termasuk Tindak Pidana Perdagangan Orang.
d. Penguatan lembaga penyedia layanan perlindungan korban
kekerasan dan perdagangan orang dengan fokus pada
penanganan wilayah on the spot, penyediaan regulasi,
kebijakan, petugas pelayanan dan sarana prasarana yang
memadai untuk menunjang pelayanan Perlindungan
perempuan.
e. Pemenuhan hak anak dengan fokus pada percepatan
pencapaian Kabupaten/Kota Layak Anak, dengan penyediaan
berbagai regulasi, kebijakan, pembentukan dan pembinaan
kelembagaan, dan pemenuhan sarana dan prasarana
penunjang Kabupaten/Kota Layak Anak.
f. Pencegahan kekerasan terhadap anak dengan fokus pada
peningkatan koordinasi dan implementasi kebijakan terkait
perlindungan khusus kepada anak
g. Peningkatan penyusunan data gender dan anak menggunakan
SIGA.
41
Tabel 5.1Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Perangkat Daerah
VISI : Terwujudnya Masyarakat Situbondo yang Madani, Mandiri, serta lebih Beriman , Sejahtera danBerkeadilanMISI : Meningkatkan kualitas hidup yang sejahtera dan berkeadilan
Tujuan Sasaran Strategi Arah KebijakanMewujudkanpemberdayaanperempuan danperlindungan anak
Terwujudnyakesetaraan genderdalam pembangunan
Meningkatkanpemahaman dankomitmen pemerintahdaerah, masyarakat,dunia usaha dan mediamassa tentangpentingnyapengintegrasianperspektif gender dalampembangunan
Peningkatan kesetaraan dankeadilan gender
Peningkatan kapasitasperempuan dalamkehidupan politik dansosial budaya;Meningkatnya kualitashidup perempuanmelalui pemberianpelatihan keterampilandan bantuan alat
Pelibatan perempuan dalamberbagai tahapanpembangunan
Mewujudkanperlindunganperempuan dan anak
Menyusun, mereview,mengharmonisasikandan mengkoordinasikanberbagai kebijakanperlindungan perempuandan anak dari berbagaitindak kekerasan
Penguatan lembagapenyedia layananperlindungan korbankekerasan dan perdaganganorang dengan fokus padapenanganan wilayah on thespot, penyediaan regulasi,kebijakan, petugaspelayanan dan saranaprasarana yang memadaiuntuk menunjang pelayananPerlindungan perempuandan anakPeningkatan pencegahanterjadinya kekerasanterhadap perempuantermasuk Tindak PidanaPerdagangan Orang
Adapun kekuatan, kelemahan, peluang dan hambatan yang
ada pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Anak
Kabupaten Situbondo dalam pelaksanaan tugas pokok pemerintahan
dan pembangunan adalah sebagai berikut :
42
S (Strength) W (Weakness) O (Opportunity) T (Threat)
a. Memiliki
perencanaan
strategis sebagai
acuan dalam
pelaksanaan
tupoksinya.
b. Tersedianya
pedoman, prosedur
dan tata laksana kerja
yang jelas dalam
bentuk peraturan
perundang-
undangan.
c. Adanya
Peraturan Daerah
yang menjadi dasar
pembentukan, tugas
dan fungsi organisasi
serta Peraturan
Daerah lainnya yang
menunjang kebijakan
pengelolaan kegiatan
bidang pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak.
d. Adanya sumber
daya aparatur,
anggaran, sarana dan
prasarana yang
mendukung dalam
pelaksanaan tugas
pokok dan fungsi
Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan
Pemberdayaan Anak
Kabupaten Situbondo
e. Inovasi
kegiatan berupa
pembangunan dan
pengembangan
sistem informasi
manajemen gender
dan anak
f.Adanya koordinasi
yang baik antar unit
kerja pada Dinas
Pemberdayaan
Perempuan dan
a Belum terpenuhinya
proporsionalitas,
kuantitas, kualitas,
distribusi, dan
komposisi SDM
aparatur sesuai
kebutuhan
organisasi;
b Kurangnya sarana
dan prasarana dalam
melaksanakan
tugas.
c Terbatasnya tenaga
untuk pelayanan
pendampingan bagi
korban kekerasan
terhadap perempuan
dan anak.
d Belum optimalnya
layanan informasi
bagi korban
kekerasan terhadap
perempuan dan anak
di tingkat kecamatan
Desa/Kelurahan.
e Belum optimalnya
pelaksanaan
perlindungan
terhadap perempuan
dan anak sesuai
perundang-
undangan.
f Kurangnya
penguasaan pegawai
di bidang teknologi
informasi
g Kurangnya data
kepegawaian yang
akurat sebagai
bahan perumusan
kebijakan
h Belum memiliki SPM
untuk kegiatan
bidang
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak.
i Masih lemahnya etos
kerja dan disipilin
a Adanya kebijakan
pemerintah dalam
upaya menciptakan
sistem
penyelenggaraan tata
pemerintahan yang
baik dan akuntabel
(good government)
dan pemerintahan
yang bersih (clean
governance).
b Perubahan
paradigma
pembangunan yang
menitik beratkan
pada menciptakan
suasana atau iklim
yang memungkinkan
potensi masyarakat
berkembang,
memperkuat potensi
atau daya yang
dimiliki rakyat, dan
memberdayakan
mengandung pula
arti melindungi
masyarakat .
c Akses pasar yang
terbuka untuk hasil
usaha masyarakat
yang berkualitas dan
berdaya saing;
d Adanya koordinasi
yang baik dan
harmonis antar
Perangkat Daerah
Kabupaten
Situbondo.
e Adanya hubungan
harmonis antara
atasan dan bawahan.
f Menguatnya tuntutan
masyarakat terhadap
aparatur pemerintah
yang profesional dan
berwawasan global.
g Adanya komitmen
dari pemerintah di
dalam pemanfaatan
a Perubahan dan
perkembangan
peraturan bidang
pemberdayaan
perempuan dan
perlindungan anak
yang harus
ditangani secara
cepat dan tepat.
b Semakin terbuka-
nya akses
stakeholder guna
mengevaluasi
kinerja/pelayanan
Badan
Kepegawaian dan
Pengembangan
Sumberdaya
Manusia
Kabupaten
Situbondo
b) Bidang ekonomi,
posisi perempuan
di tengah
masyarakat adat
dan minimnya
jumlah perempuan
yang ada pada
posisi pengambil
kebijakan
c) Kesadaran,
pemahaman laki-
laki dalam
mendukung dan
memotivasi
peningkatan
kapasitas
d) perempuan dalam
peran serta
pembangunan .
e) Persoalan
kemiskinan yang
mencerminkan
ketidakberdayaan
masyarakat
mendorong
pentingnya
dilaksanakan
langkah-langkah
43
Pemberdayaan Anak
Kabupaten Situbondo
g. Adanya iklim
kerja yang kondusif di
dalam lingkungan
Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan
Pemberdayaan Anak
Kabupaten Situbondo
SDM Aparatur
pemerintah daerah
serta kurangnya
motivasi untuk
menghasilkan
sesuatu yang terbaik
j Masih ditemukannya
budaya kerja
pegawai/Pegawai
ASN yang bekerja
menunggu perintah
atasan dan tidak
memahami tugas
pokok fungsi
teknologi informasi
(IT) di dalam
pelaksanaan
pelayanan
pemerintah.
h Tersedianya jaringan
internet online di
semua Perangkat
Daerah di Lingkup
Pemerintah
Kabupaten Situbondo
konkrit dan
mendasar guna
mencegah
peningkatan
jumlah penduduk
miskin dari waktu
ke waktu
44
BAB VIRENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN SERTA PENDANAAN
Rencana program dan Kegiatan Perangkat Daerah yang akan dilaksanakan selama limatahun diuraikan sebagai berikut:
45
Tabel 6.1Rencana program, Kegiatan dan pendanaan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Situbondo
Tujuan Sasaran
KodeBidang Urusan
Pemerintahan danProgram Prioritas
Pembangunan
Indikator KinerjaProgram
(outcome)
KondisiKinerjaAwal
RPJMD(2015)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Perngkatyg
bertanggu
-jawa
b
Tahun 2016 Tahun 2017 Tahun 2018 Tahun 2019 Tahun 2020 Tahun 2021Kondisi Kinerja padaakhir periode RPJMD
K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp K Rp
1 2 3 4 5 6 78
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
URUSANPEMERINTAHANWAJIB YANG TIDAKBERKAITAN DENGANPELAYANAN DASAR
PemberdayaanPerempuan DanPelindungan Anak
1.426.433.335 2.769.638.821 2.517.989.942 3.610.194.750
3.613.707.900 3.941.454.500 16.531.137.930
PROGRAMPELAYANANADMINISTRASIPERKANTORAN
Persentasepelayananadminstrasiperkantoran
-0%
-100%
237.680.557100%
319.022.650100%
349.554.200100%
413.254.500100%
408.254.500100%
1.727.766.407DPPPA
Penyediaan Jasa suratmenyurat
Jumlah materaiyang tersedia dansurat yangterkirim
01.750.000
2.100.000,00 2.100.000,00
2.100.000,00 2.100.000,00
Penyediaan jasakomunikasi, sumberdaya air dan listrik
Jumlah rekeningyang dibayarkan
060.600.000
61.800.000,00 59.280.000,00
59.280.000,00 59.280.000,00
Penyediaan jasaperalatan danperlengkapan kantor
Jumlah peralatandan perlengkapankantor
0 0 2.380.000,00 0 0 0
46
Penyediaan jasapemeliharaan danperizinan kendaraandinas/operasional
Jumlah STNKkendaraan yangterbayar
04.600.000
5.700.000,00 5.337.000,00
5.337.000,00 5.337.000,00
Penyediaan jasaadministrasi keuangan
Jumlah tenagaPengelolaKeuangan yangterbayar
055.750.000
63.400.000,00 67.500.000,00
67.500.000,00 67.500.000,00
Penyediaan jasakebersihan kantor
045.450.000
42.583.500,00 61.888.200,00
61.888.200,00 61.888.200,00
Penyediaan alat tuliskantor
Jumlah jenis alattulis kantor yangtersedia
09.182.500
12.000.000,00 12.000.000,00
35.000.000,00 35.000.000,00
Penyediaan barangcetakan danpenggandaan
Jumlah jenisbarang cetakandanpenggandaan
015.282.500
14.999.850,00 14.999.700,00
25.000.000,00 25.000.000,00
Penyediaan komponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantor
Jumlahkomponeninstalasilistrik/peneranganbangunan kantoryang tersedia
07.547.000
6.161.300,00 6.161.300,00
6.161.300,00 6.161.300,00
Penyediaan bahanbacaan dan peraturanperundang-undangan
Jumlah jenisbacaan danperaturanperundang-undangan yangtersedia
04.680.000
3.900.000,00 4.440.000,00
4.440.000,00 4.440.000,00
Penyediaan makanandan minuman
Jumlah pesertarapat yangdilaksanakan
01.875.600
6.548.000,00 6.548.000,00
6.548.000,00 6.548.000,00
Rapat-rapat koordinasidan konsultasi ke luardaerah serta dalamdaerah
Jumlah pegawaiyangmelaksanakankoordinasi dankonsultasi luardaerah
068.100.000
97.450.000,00 94.500.000,00
120.000.000,00 120.000.000,00
Pengadaan pakaiandinas besertaperlengkapannya
Jumlah pakaiandinas yang dibeli
0 0 0 4.800.000,00
5.000.000,00 5.000.000,00
47
Dukungan pelaksanaanHarjakasi
JumlahkeikutserataanperingatanHARJAKASI
0 0 0 10.000.000,00
15.000.000,00 10.000.000,00
PROGRAMPENINGKATANSARANA DANPRASARANAAPARATUR
PersentasePeningkatanSarana danPrasaranaAparatur
-0% 0 100%
800.551.614,00
100% 259.127.500
100%320.880.000
100% 535.250.000
100% 500.000.000
100% 2.415.809.114
DPPPA
Pengadaan Kendaraandinas/operasioal
JumlahKendaraanDinas/operasionalyang dibeli
0 0 0350.000.000 120.000.000
Pengadaanperlengkapan gedungkantor
Jumlahperlengkapangedung kantoryang dibeli
0339.308.600
100.000.000,00 0- -
Pengadaan peralatangedung kantor
Jumlah peralatangedung kantoryang dibeli
0442.917.000
50.000.000,00 50.000.000,00 50.000.000 90.000.000
Pemeliharaanrutin/berkala gedungkantor
Jumlah gedungkantor yangdipelihara
040.000.000
0 040.000.000 40.000.000
Pemeliharaanrutin/berkala kendaraandinas/operasional
JumlahKendaraanDinas/operasionalyang dipelihara
068.132.200
93.877.500,00 70.000.000,00 80.000.000 120.000.000
Pemeliharaanrutin/berkala peralatangedung kantor
Jumlah peralatangedung kantoryang dipelihara
06.000.000
15.250.000,00 15.250.000,00 15.250.000 20.000.000
Rehabilitasisedang/berat Gedungkantor
Jumlah gedungyang direhab
0 0 0 110.000.000,00
110.000.000,00 110.000.000,00
PROGRAMPENINGKATANDISIPLIN APARATUR
PersentasePeningkatanDisiplin Aparatur
-0 100%
4.400.000,00100% 8.400.000,00
0 100% -
100% -
100% 12.800.000
DPPPA
Pengadaan pakaiandinas besertaperlengkapannya
Jumlah pakaiandinas yang dibeli
04.400.000 8.400.000,00
0-
PROGRAMPENINGKATANPENGEMBANGANSISTEM PELAPORANCAPAIAN KINERJADAN KEUANGAN
Persentaseketersediaanlaporan capaiankinerja dankeuangan yangdisusun dengan
-0 100%
15.877.250,00100%
10.075.017100%
13.796.350100%
17.203.400100%
21.200.000100%
78.152.017DPPPA
48
benar serta tepatwaktu
Penyusunan laporancapaian kinerja danikhtisar realisasi kinerjaperangkat daerah
Jumlah dokumenlaporan kinerjaikhtisar realisasikinerja OPD yangdisusun
0 0 1.500.000,00 1.503.400,00 1.503.400 2.000.000 19.200.000
Penyusunan pelaporankeuangan semesteran
Jumlah dokumenkeuangansemesteran OPDyang disusun
03.921.500
3.027.750,00 0 0 0
Penyusunan pelaporankeuangan akhir tahun
Jumlah laporankeuangan akhirtahun OPD yangdisusun
03.552.000
2.000.000,00 1.996.600,00 2.200.000 3.200.000
Penyusunan RKA danDPA
Jumlah dokumenDPA dan RKAOPD yangdisusun
08.523.750
2.400.700,00 5.087.150,00 6.000.000 6.000.000
Penyusunan LaporanPenyelenggaraanPemerintah Daerah(LPPD)
Jumlah laporanLPPD OPD yangdisusun
0 0 1.146.567,00 01.500.000 2.000.000
Penyusunan RenjaSKPD
Jumlah dokumenRenjas OPDyang disusun
0 0 0 1.793.000,00 2.000.000 3.000.000
Penyusunanpengendalian danEvaluasi DokumenPerencanaan SKPD
Jumlah laporanDeliev RenjaOPD yangdisusun
0 0 0 1.916.200,00 2.000.000 3.000.000
IKM Jumlah dokumenIKM
0 0 0 1.500.000,00 2.000.000 2.000.000
PROGRAMPENYUSUNANPERENCANAANPEMBANGUNANDAERAH
ProsentaseJumlahdokumenperencanaanpembangunanyang disususn
-0 100%
7.995.000,003
dokumen
3.200.0000 3
dokumen
-3
dokumen
14.000.0003
dokumen
25.195.000DPPPA
Penyusunan RenjaSKPD
Jumlah dokumenRenjas OPDyang disusun
08.145.000
1.200.000,00 0-
Penyusunanpengendalian danEvaluasi DokumenPerencanaan SKPD
Jumlah laporanDeliev RenjaOPD yangdisusun
0 0 2.000.000,00 0-
49
PROGRAMPELAKSANAANHARJAKASI
PersentaseProgramPelaksanaanHarjakasi yangterfasilitasi
-0 100%
6.200.000,001 kali
10.000.0000 1 kali
-1 kali
-1 kali
16.200.000DPPPA
Dukungan pelaksanaanHarjakasi
JumlahkeikutserataanperingatanHARJAKASI
06.200.000 10.000.000
0
PROGRAMKESERASIANKEBIJAKANPENINGKATANKUALITAS ANAK DANPEREMPUAN
PersentaseProgramkeserasiankebijakanpeningkatankualitas anak danperempuan yangterfasilitasi
100% 130.061.835,00
0 0 0- -
0%-
PROGRAMPENGUATANKELEMBAGAANPENGARUSUTAMAANGENDER DAN ANAK
Persentaseterbentuknyaforum anakdesa/kelurahan
-100% 584.549.000,0
010%
775.772.700,00
20%572.528.400
25%1.014.268.0
00
30%900.000.000
35%900.000.000
35%4.162.569.100
DPPPA
Pengembangan sisteminformasi gender dananak
Jumlah bukuinformasi genderdan anak
024.549.950,00
0 0
Sosialisasi kecamatanlayak anak
Jumlah pesertasosialissasikecamatan layakanak
090.000.000
41.450.000,00 0
SosialisasiDesa/Kelurahan LayakAnak
Jumlah pesertasosialissasi desalayak anak
0215.000.000
59.650.000,00 0
Pembinaan KapasitasPengurus Anak
Jumlah pesertapembinaankapasitaspengurus anak
089.940.000
107.400.000,00 0
PengembanganKabupaten Layak Anak
Jumlah pesertapengajian anakbersholawat da
0240.000.000
364.028.400,00 914.268.000,00 900.000.000 900.000.000
Sosialisasi kesetaraandan keadilan gender
Jumlah pesertasosialisasikesetaraan dankeadilan gender
010.000.000
0,00 0
Pelatihan PerencanaanPenganggaranResponsif Gender(PPRG)
Jumlah pesertapelarihan PPRG
067.212.000
0,00 0
50
Gerakan Sayang Ibu(GSI)
Jumlah kelompokSatgas GSI ysngdimonitoring danevaluasi
038.748.574
0,00 0
Penguatankelembagaanpengarusutamaangender dan anak
Jumlah pesertaPenguatanpengarusutamaangender dan anak
060.000.000
0,00 0
PROGRAMPENINGKATANKUALITAS HIDUPDAN PERLINDUNGANPEREMPUAN
Persentaseperempuankorbankekerasan yangdilayani sesuaiSOP
100% 110.075.500,00
100%346.129.000,0
0
100% 378.007.000
100%537.107.000
100% 550.000.000
100% 600.000.000
100% 2.411.243.000
DPPPA
Fasilitasi upayaperlindunganperempuan terhadaptindak kekerasan
Jumlahpelayanan korbankekerasanterhadapperempuan dananak
0224.245.000
122.782.000,00 250.000.000,00
280.000.000,00 280.000.000,00
Sosialisasi peraturanperundangan tentangpenghapusankekerasan dalamrumah tangga (KDRT)
Jumlah pesertaperaturanperundangantentangpenghapusankekerasan dalamrumah tangga
060.000.000
37.150.000,00 0 0 0
Sosialisasi peraturanperundangan tentangperlindungan anak
Jumlah pesertasosialisasiperaturanperundangantentangperlindungananak
010.000.000
162.575.000,00 0 0 0
Sosialisasi peraturanperundangan tentangTrafficking danPornografi
Jumlah pesertasosialisasiperaturanperundangantentang traffickingdan pornografi
050.000.000
37.150.000,00 0 0 0
Pelaksanaan KebijakanPerlindunganPerempuan di Daerah
Jumlah pesertapelaksanaansosialisasiperlindungan
0 0 260.902.000,00
270.000.000,00 320.000.000,00
51
perempuan dananak di daerah
PROGRAMPENINGKATANPERAN SERTA DANKESETARAANGENDER DALAMPEMBANGUNAN
Persentasekelompok danorganisasiPerempuan yangdiberdayakan
100% 601.747.000,00
28%575.032.700,0
0
30%957.629.375
33%1.376.089.2
00
35%1.200.000.000
37%1.500.000.000
37%5.608.751.275
DPPPA
Persentase OPDdan lembagapemerintah yangmenerapkanPPRG
-0 59% 65% 0 75%
-
90%
- -
100%-
DPPPA
Pembinaan organisasiPerempuan
Jumlah pesertapembinaanorganisasiperempuan
0205.644.000,00
0 338.373.000,00
338.373.000,00 338.373.000,00
Peningkatan KualitasSDM OrmasPerempuan
Jumlah pesertapeningkatankualitas sdmormasperempuan
0 0 206.456.700,00 0
Pendidikan danpelatihan peningkatanperan serta dankesetaraan Genderdalam pembangunan
Jumlah pesertapendidikan danpelatihanpeningkatanperan serta dankesetaraangender dalampembangunan
0415.958.961
449.805.700,00 710.017.200,00
558.928.000,00 783.928.000,00
Pengembangan sisteminformasi perempuan
Jumlah pesertapengembangansistem informasiperempuan
0 0 50.000.000,00 0
Sosialisasi kesetaraandan keadilan genderdalam pembangunan
Jumlah pesertasosialisasikesetaraan dankeadilan genderdalampembangunan
0 0 91.350.000,00 0
Gerakan Sayang Ibu(GSI)
Jumlah pesertagerakan sayangibu (gsi)
0 0 85.279.175,00 99.499.000,00
99.499.000,00 99.499.000,00
52
Penguatankelembagaanpengarusutamaangender dan anak
Jumlah pesertapenguatankelembagaanpengarusutamaangender dan anak
0 0 74.737.800,00 228.200.000,00
203.200.000,00 278.200.000,00
53
Tabel 6.2Formulasi Penghitungan Indikator Program
NOTUJUAN SASARAN INDIKATOR
SASARAN PROGRAM INDIKATORPROGRAM FORMULA PENGHITUNGAN
1. Meningkatnyapemberdayaanperempuan danperlindungan anak
Meningkatnyapemberdayaan,perlindungan perempuandan anak
Persentaseperempuan yangmandiri secaraekonomi
Peningkatanperan serta dankesetaraangender dalampembangunan
Persentase kelompokdan organisasiPerempuan yangdiberdayakan
Jumlah Kelompok organisasiperempuan yg dibina= ________________ x 100%
Jumlah organisasi perempuan
Persentase OPD danlembaga pemerintahyang menerapkanPPRG
Jumlah OPD yangmenerapkan PPRG= ________________ x 100%
Jumlah OPD se kab. Situbondo
Rasio KDRT PeningkatanKualitas Hidupdan PerlindunganPerempuan
Persentaseperempuan korbankekerasan yangdilayani sesuai SOP
Jumlah korban kekerasanperempuan yg tertangani= ________________ x 100%
Jumlah korban kekerasanperempuan
PersentaseKecamatan LayakAnak
PenguatanKelembagaanPengarusutamaanGender dan Anak
Persentaseterbentuknya forumanak desa/kelurahan
Jumlah desa yg terbentukforum anak= ________________ x 100%
Jumlah desa se kab.Situbondo.
Meningkatnya kualitaspenanganan danpelayanan kasuskekerasan dan trafikingterhadap perempuan dananak
Persentasekorban kasusKDRT, non KDRTdan trafiking yangtertangani olehPusat PelayananTerpadu
PeningkatanKualitas Hidupdan PerlindunganPerempuan
Persentaseperempuan korbankekerasan yangdilayani sesuai SOP
Jumlah korban kekerasanperempuan yg tertangani= ________________ x 100%
Jumlah korban kekerasanperempuan
54
BAB VIIKINERJA PENYELENGGARAAN BIDANG URUSAN
Bagian penting dalam proses penyusunan Renstra Perangkat Daerah
adalah ketersediaan indikator kinerja yang berguna untuk mengukur capaian
target kinerja pembangunan daerah. Indikator kinerja adalah alat ukur untuk
menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif.
Keberadaan indikator sangat penting baik dalam evaluasi kinerja program-
program pembangunan daerah. Indikator kinerja menjadi kunci dalam
pelaksanaan pemantauan dan evaluasi kinerja, yaitu sebagai ukuran untuk
menilai ketercapaian kinerja pembangunan daerah. Dalam perencanaan
pembangunan daerah, indikator menjadi ukuran keberhasilan pencapaian
tujuan dan sasaran pembangunan, serta program dan kegiatan yang telah
dirumuskan dalam dokumen perencanaan.
Indikator kinerja yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD adalah
indikator kinerja yang secara langsung menunjukkan kinerja yang akan dicapai
oleh perangkat daerah dalam lima tahun mendatang sebagai komitmen untuk
mendukung pencapaian tujuan dan sasaran RPJMD. Target indikator kinerja
perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD ini akan
diukur dalam evaluasi kinerja pembangunan. Pencapaian kinerja indikator yang
termuat juga akan menjadi bahan dalam pelaporan kinerja perangkat daerah
selama lima tahun, sehingga perlu dipedomani oleh seluruh aparatur perangkat
daerah.
Indikator kinerja perangkat daerah yang mengacu pada tujuan dan
sasaran RPJMD secara rinci dapat dikemukakan pada Tabel 7.1 berikut ini.
Tabel 7.1Indikator Kinerja Perangkat Daerah yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD
Tahun 2016 - 2021
No Indikator Sasaran SatuanKondisi
AwalTarget
Capaian Setiap Tahun KondisiKinerjaTahun
2016 2017 2018 2019 2020 2021
1 Jumlah kelompok masyakat yangaktif dalam pemberdayaanperempuan untuk meningkatkankehidupan ekonomi
Nilai 68 73 0 0 0 0 0
Persentase perempuan yangmandiri secara ekonomi
% 0 0 80 85 90 95 100
3 Rasio KDRT % 0,85 0,76 0 0 0 0 0
4 Persentase Kecamatan LayakAnak
% 20 40 55 75 80 100 100
5 Persentase korban kasus KDRT,non KDRT dan trafiking yangtertangani oleh Pusat PelayananTerpadu
% 100 100 100 100 100 100 100
55
BAB VIIIPENUTUP
Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo ini disusun dengan
memperhatikan substansi materi Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah (RPJMD) Kabupaten Situbondo Tahun 2016-2021. Selanjutnya dalam
penjabaran program/kegiatan dilaksanakan oleh masing-masing Kepala
Bidang, Kepala Seksi dan Sekretaris/Kepala Sub Bagian dan dalam
pelaksanaannya bertanggungjawab kepada Kepala Dinas.
Setiap awal tahun, renstra akan dijabarkan lebih lanjut dalam
suatu rencana kinerja (performance plan) dan pada akhir tahun, pencapaian
kinerja dilaporkan melalui Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP). Pengukuran pencapaian kinerja dilakukan dengan menggunakan
metode perbandingan capaian kinerja sasaran, yaitu dengan membandingkan
antara rencana kinerja (performance plan) yang diinginkan dengan realisasi
kinerja (performance result) yang dicapai organisasi sesuai dengan Penetapan
Kinerja. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap terjadinya celah kinerja
(performance gap) yang terjadi serta tindakan perbaikan yang diperlukan di
masa yang akan datang.
Renstra Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
(DPPPA) Kabupaten Situbondo Tahun 2016 – 2021 harus dapat
diimplementasikan dengantanggung jawab moral dan dedikasi yang tinggi,
dengan koordinasi, kerjasama dan keterpaduan/sinergitas serta komitmen yang
kuat dari segenap jajaran aparatur Dinas Pemberdayan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Situbondo.
Situbondo, Januari 2019
Plt. KEPALA DINAS PEMBERDAYAANPEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK
KABUPATEN SITUBONDO
Drs. IMAM GAZALIPembina Utama Muda
NIP. 19630121 199503 1 001