BAB III PEMBAHASAN - Repository BSI
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB III PEMBAHASAN - Repository BSI
23
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
Sejarah PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara atau biasa
disebut KBN bermula saat Pemerintah Republik Indonesia mendirikan PT Yado
Warehousing (Persero) pada 1968. Perusahaan yang menempati lahan seluas
empat hektar di kampong Bandant, Jakarta Utara ini mempunyai tugas untuk
mengelola kawasan pergudangan sebagai pintu gerbang atau entreport umum
untuk impor.
Delapan tahun kemudian, Pemerintah melikuidasi PT Yado Warehousing
dan mendirikan PT Bondede Warehouses Indonesia. Pemerintah ingin
mengembangkan enterport umum untuk impor yang berlokasi di Pelabuhan
Nusantara, Tanjung Priok.
Nama KBN itu sendiri baru muncul pada 28 Juni 1986. Tanggal inilah
yang kemudian menjadi hari jadi KBN. Perusahaan ini berdiri seiring terbitnya
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 tahun 1986. Peraturan ini berisi
pembentukan perusahaan baru yang merupakan hasil penggabungan dua Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) Persero yaitu PT Bonded Warehouses Indonesia
dan PT Sasana Bhanda. PT Sasana Bhanda adalah perusahaan pergudangan lini
satu yang berdiri pada tahun 1983.
Sepanjang lebih dari dua dekade perjalanannya, PT KBN (Persero) terus
berkembang seiring dinamika pertumbuhan ekonomi Indonesia maupun ekonomi
24
global. Selain itu, perusahaan juga semakin besar berkat adanya penggabungan
dari BUMN lain yang dilikuidasi.
Proses penggabungan yang pertama terjadi pada 1990. Melalui PP Nomor
31 Tahun 1990. Melalui PP Nomor 31 Tahun 1990, Pemerintah melikuidasi PT
Pusat Perkayuan Marunda (Persero) dan menggabungkan perusahaan ini dengan
PT KBN (Persero). Kemudian pada 1994 melalui PP Nomor 38 Tahun 1994,
pemerintah menerima hasil likuidasi PT Pengelola Kawasan Berikat Nusantara
Indonesia (Persero) (PKBI) dan menggabungkannya dalam PT KBN (Persero).
Berbagai proses merger ini tentu memberikan berbagai warna. Sejak saat itu
pemegang saham PT KBN (Persero) terdiri dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah Provinsi DKI Jakarta.
Visi dan Misi
Visi
Pengelola kawasan24logistik multi purpose yang terintegrasi dengan pelabuhan,
berwawasan lingkungan dan bertaraf internasional
Misi
1. Mewujudkan manajemen perusahaan berstandar internasional dengan
menjunjung tinggi etika bisnis dan semangat kebersamaan, serta bertindak
proaktif, efisien dan inovatif dalam setiap karya.
2. Mendorong pengembangan industri padat modal dan tepat guna.
3. Memberdayakan dan mensinergikan unit-unit usaha strategis untuk
meningkatkan nilai tambah secara berkesinambungan.
4. Mendorong peningkatan ekspor.
5. Menjadikan dan mengembangkan kawasan Dry Port.
25
6. Meningkatkan aplikasi teknologi industri modern.
7. Mendukung pertumbuhan ekonomi regional.
8. Melaksanakan dan meningkatkan Sistem Logistik Nasional (SISLOGNAS).
9. Mendukung Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
10. Mengelola Dermaga Multi Purpose dan Dermaga untuk Lokal.
11. Mempertahankan dan menunjang tersedianya sarana 25logistik berupa
pergudangan dan penyediaan lahan
12. Mengembangkan komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan pemangku
kepentingan (stake-holders) terutama pemegang saham, karyawan dan
masyarakat sekitar
3.1.2. Struktur dan Tata Kerja Perusahaan
Sumber: PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) 2017
Gambar III.1
Stuktur Organisasi Divisi SDM & Umum Pada PT. Kawasan Berikat
Nusantara KBN (Persero)
26
Tata Kerja Perusahaan
Berikut adalah tata kerja organisasi dari struktur organisasi pada divisi
sumber daya manusia (SDM) dan umum, yaitu:
1. Kepala divisi SDM dan Umum
Fungsi :
Membantu direktur admnistrasi dan keuangan dalam mengkoordinasikan kegiatan
pengelolaan kepegawaian, pengembagan SDM, pengelolaan rumah tangga kantor,
pemeliharaan atau perbaikan peralatan sarana dan kebersihan serta penanganan
Hukum perusahaan.
Tugas Pokok:
1. Mengkoordinasikan perumusan perencanaan dan pemberdayaan pegawai (man
power planning), sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Mengkoordinasikan perumusan sistem pengadaan, penempatan dan
pengembangan pegawai.
3. Mengkoordinasikan perumusan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai
dengan dengan mempertimbangkan “internal” atau “eksternal quity”.
4. Mengkoordinasikan perumusan pola pengembangan organisasi perusahaan.
5. Menyelenggarakan sistem informasi SDM dalam suatu data base
Kepegawaian.
6. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan
administrasi program Pendidikan dan Latihan.
7. Menyiapkan program-program penelurusan bakat, pembinaan kepribadian dan
pelatihan ketrampilan bagi pegawai dengan tujuan termanfaatkannya potensi
pegawai secara maksimal demi kepentingan kedua belah pihak.
27
8. Melakukan kajian dan evaluasi terhadap efektifitas program dan kontribusi
peraturan bagi perkembangan perusahaan.
9. Mengevaluasi hasil penilaian kinerja seluruh pegawai yang telah dilaksanakan
bersama para atasan langsung.
10. Mengkoordinasikan perumusan kebijakan perencanaan, pengorganisasian dan
admnistrasi program keselamatan dan kesehatan kerja (K3).
11. Menyelenggarakan kebijakan pemeliharaan kebersihan kantor, penggunaan
inventaris perusahaan serta pengadaan barang dan jasa sesuai kebutuhan
perusahaan.
12. Menyelenggarakan kegiatan pengadaan, pemeliharaan, kebersihan dan
penggantian peralatan inventaris dan fasilitas kantor pusat.
13. Menyelenggarakan pemantauan keberadaan baran-barang inventaris, peralatan
kantor dengan catatan akuntansi untuk keperluan audit secara berkala.
14. Menyelenggarakan kegiatan pelayanan kantor, serta pengaturan, penataan dan
penggunaan ruang kantor atau ruang rapat.
15. Menyelenggarakan kegiatan tepat kerja, kunjungan kerja atau perjalanan dinas
dan penerimaan ilmu perusahaan.
16. Menyelenggarakan data base inventaris perusahaan.
17. Mengkoordinasikan aktifitas penanganan permasalahan hukum dalam rangka
aktifitas perusahaan mencapai target yang ditetapkan.
18. Mengkoordinasikan aktifitas penyelesaian masalah pertahanan.
19. Menyampaikan pertimbangan hukum (Legal Opinion) terhadap penyelesaian
permasalahan yang timbul dan bersifat bisnis maupun administrasi dan
keberikatan.
28
20. Mewakili dan atau mendampingi direksi dan atau pegawai dalam proses
hukum dan atau penyidikan.
21. Memberikan masukan/advis dari aspek hukum kepada direksi berkaiatan
dengan operasionalisasi dan pengembangan usaha perusahaan.
22. Mengkoordinasikan pengurusan izin-izin usaha perusahaan.
23. Melakukan kajian dan penilaian terhadap permasalahan dan peraturan
kepabeanan, perpajakan, ketatanegaraan, pengadaan barang dan jasa serta
peraturan-peraturan yang terkait dengan aktifitas perusahaan.
24. Melalukan kajian dan persiapan bidang hukum dalam rangka pembentukan
Kawasan Ekonomi Khusus dan Masalah Keberikatan.
25. Mengkoordinir dan memfasilitasi penyelenggaraan kegiatan GCG
26. Menyusun rancangan perjanjian, kesepakatan dan perubahannya antara
perusahaan dengan pihak ketiga yang meliputi perjanjian sewa menyewa
tanah, perjanjian sewa menyewa pergudangan, perjanjian pemborongan,
perjanjian penggunakan tanah industri, surat perjanjian kerjasama (SPK)
pemborongan, dll serta turut ikut dalam perundingan dan negoisasi klausul-
klausul perjanjian.
27. Melakukan penilaian dan evaluasi untuk memastikan bahwa ketentuan,
prosedur dan kebijakan perusahaan sesuai dengan kaidah dan norma hukum,
sistem mutu dan tatakelola perusahaan yang baik.
28. Melakukan penilaian dan evaluasi terhadap standar mutu dan pelayanan
perusahaan.
29
29. Mengkoordinir perumusan Sasaran mutu dan Prosedur Mutu Unit Kerja yang
merupakan penjabaran dari kebijakan mutu dan sasaran mutu perusahaan yang
telah ditetapkan.
30. Mengkoordinir pelaksanaan Product Quality Control di perusahaan.
31. Mengkoordinir seluruh kegiatan tatalaksana dan GCG di Perusahaan.
32. Mengkoordinir pelaksanaan revisi dan perubahan standar tatakelola
perusahaan.
33. Mengkoordinir pelaksanaan RTM dan Audit Eksternal di Perusahaan.
34. Mengkoordinir pelaksanaan Continous Improvement sistem manajemen mutu
perusahaan.
35. Melakukan pembinaan kepada pegawai sesuai kewenanggan dan ketentuan
yang berlaku.
36. Menyiapkan laporan kegiatan divisi secara benar dan tepat waktu.
Hubungan Kerja:
1. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Admnistrasi dan Keuangan.
2. Kepala Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum membawahi:
a. Kepala Bagian SDM
b. Kepala Bagian Hukum
c. Kepala Bagian Umum dan Pengadaaan Barang & Jasa
30
2. Kepala Bagian SDM
Fungsi:
Membantu kepala divisi SDM dan Umum dalam melaksanakan sistem
pengembangan potensi sumber daya manusia dan kegiatan yang menyangkut
administrasi kepegawaian.
Tugas Pokok:
1. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas program dan
peraturan kepegawaian bagi perkembangan perusahaan.
2. Menyusun konsep sistem pengadaan, penempatan dan pengembangan
pegawai.
3. Menyusun konsep sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan
mempertimbangkan “Internal” atau “External equity”.
4. Menyiapkan data dan informasi sebagai bahan rumusan pola
pengembangan organisasi perusahaan.
5. Menyusun program perencanaan, pengembangan, dan admnistrasi
program Pendidikan dan Pelatihan.
6. Menyiapkan anggaran pendidikan pegawai perusahaan
7. Melaksanakan program penelurusan bakat dan pembinaan kepribadian
pegawai.
8. Melaksanakan administrasi kepagawaian meliputi penerimaan,
penempatan, pengangkatan, mutasi, promosi, prestasi, sanksi, presensi,
Masa Purna Pensiun (MPP), pemberhentian dan pensiun pegawai.
9. Melaksanakan sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai.
10. Mengusulkan anggaran rutin biaya pegawai perusahaan.
31
11. Mengevaluasi hasil penilaian kinerja seluruh pegawai.
12. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan sistem
rekrutmen dan seleksi, imbal jasa serta penilaian kinerja pegawai.
13. Mengelola sistem informasi SDM.
14. Melakukan pembicaraan kepada pegawai sesuai kewenangan dan
ketentuan yang berlaku.
Hubungan kerja:
1. Kepala bagian SDM bertanggung jawab langsung kepada kepala divisi
Sumber Daya Manusia dan Umum.
2. Kepala Bagian SDM membawahi:
a. Kepala Seksi Pengembangan SDM
b. Kepala Seksi Admnistrasi Kepegawaian.
3. Kepala Seksi Pengembangan SDM
Fungsi :
Membantu Kepala Bagian SDM dalam melaksanakan sistem administrasi
kepegawaian yang menyangkut program Pendidikan dan Pelatihan,
pengembangan potensi serta mengelola sistem informasi Sumber Daya
Manusia.
Tugas Pokok :
1. Melakukan survey kebutuhan Pendidikan dan Pelatihan serta mengusulkan
rencana Pendidikan dan Pelatihan.
2. Melaksanakan administrasi dan pengorganisasian program Pendidikan dan
Pelatihan.
32
3. Mengorganisir pelaksanaan presentasi atas pelaksanaan program
Pendidikan dan Pelatihan(Diklat).
4. Melaksanakan monitoring dan evaluasi secara terus menerus atas
pelaksanaan program Pendidikan dan Pelatihan(Diklat).
5. Melaksanakan pemutahiran data kepegawaian yang menyangkut program
Pendidikan dan Pelatihan(Diklat).
6. Membuat anggaran Pendidikan dan Pelatihan(Diklat) pegawai perusahaan.
7. Membantu mengendalikan anggaran Pendidikan dan Pelatihan Perusahaan.
8. Membuat laporan kegiatan Pengembangan, Pendidikan dan Pelatihan.
9. Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap efektifitas program dan
peraturan kepegawaian bagi perkembangan Perusahaan
10. Mengusulkan konsep sistem pengadaan, penempatan pengangkatan,
mutasi, promosi, prestasi penempatan dan pengembangan pegawai sesuai
kebutuhan Perusahaan.
11. Mengusulkan konsep sistem dan kebijakan imbal jasa pegawai dengan
mempertimbangkan “internal” atau “external equality”.
12. Melakukan pemutahiran data dan informasi pegawai sebagai bahan
rumusan pola pengembangan organisasi perusahaan.
13. Mengelola dan mengevaluasi sistem informasi Sumber Daya Manusia
(SDM)
14. Melaksanakan pemutahiran data kepegawaian yang menyangkut data
penilaian kinerja pegawai sesuai kebutuhan Perusahaan.
15. Melaksanakan atau mengkoordinir program pemerintah dalam rangka
Praktek Kerja Lapangan (PKL) atau Riset.
33
Hubungan Kerja atau Supervisi :
1. Kepala Seksi Pengembangan SDM bertanggung jawab langsung kepada
Kepala Bagian SDM
2. Kepala Seksi Pengembangan SDM membawahi pegawai Seksi
4. Kepala Seksi Administrasi Kepegawaian
Fungsi :
Membantu Kepala Bagian SDM melaksanakan kegiatan administrasi
kepegawaian dan kegiatan penilaian kinerja sumber daya manusia.
Tugas Pokok :
1. Mempersiapkan konsep peraturan-peraturan perusahaan dan keputusan
Direksi tentang kepegawaian untuk diajukan kepada atasan.
2. Melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian meliputi presensi,
lembur, cuti, perubahan data keluarga pegawai dan lain sebagainya untuk
pegawai Kantor Pusat.
3. Menyiapkan data pembayaran gaji dan emulemen pegawai Kantor Pusat.
4. Melaksanakan kegiatan administrasi penerimaan, sanksi disiplin, Masa
Persiapan Pensiun (MPP), pemberhentian dan pensiun pegawai.
5. Melaksanakan pemutahiran data kepegawaian yang menyangkut data
pekerjaan, pegawai dan keluarga sesuai kebutuhan Perusahaan.
6. Menata arsip dan data kepegawaian seluruh pegawai yang ada di
perusahaan.
7. Mempersiapkan anggaran rutin biaya pegawai Perusahaan.
8. Menyiapkan data pembayaran Perjalanan Dinas Pegawai, Tunjangan
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Jasa Produksi (Bonus), Tunjangan
34
Jabatan Rangkap, Uang Pengabdian atau Penghargaan Masa Kerja dan
Sisa Masa Kerja Pegawai (pesangon).
9. Mempersiapkan atau membuat daftar pembayaran mengenai premi
asuransi Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), Iuran Astek.
10. Mengurus dan menyelesaikan klaim Pegawai Kantor Pusat ke PT.
Jamsostek (Persero).
11. Mengolah dan melaporkan data hasil penelitian kinerja seluruh pegawai.
12. Menyiapkan formulir sistem penilaian kinerja seluruh pegawai.
13. Menyampaikan formulir penilaian kinerja kepada seluruh unit kerja untuk
menilai pegawai bawahannya.
14. Memonitor proses pelaksanaan penilaian kinerja seluruh pegawai.
15. Mengolah data hasil penilaian kinerja seluruh pegawai.
16. Membuat laporan hasil penilaian kinerja pegawai untuk kepentingan
manajemen.
17. Melakukan pembinaan kepada pegawai sesuai kewenangan dan ketentuan
yang berlaku.
Hubungan Kerja:
1. Kepala seksi administrasi kepegawaian bertanggung jawab langsung kepada
kepala bagian SDM.
2. Kepala seksi administrasi kepegawaian membawahi pegawai seksi.
3.1.3. Kegiatan Usaha PT. Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Usaha pokok PT KBN (Persero) adalah mengelola kawasan indrustri
terpadu berstatus berikat yang berfungsi sebagai kawasan proses ekspor (export
35
processing zone-EPZ) dan non-berikat, serta jasa pelayanan logistik yang meliputi
usaha angkutan, mekanik dan dokumen (forwarding), dan pergudangan
(warehousing). Dalam melaksanakan usahanya, perseroan menjalankan dua bisnis
utama yang terdiri dari:
1. Jasa Properti
Kegiatan jasa property merupakan penyewaan bangunan pabrik dan atau
lahan pabrik kepada investor atau pelanggan, baik dari luar negeri (PMA)
maupun investor dari dalam negeri (PMDN), untuk kegiatan industri yang
utamanya berorientasi ekspor dan sebagian untuk dipasarkan di dalam negeri.
Dari seluruh kegiatan usaha PT KBN (Persero), seperti tahun-tahun
sebelumnya pendapatan terbesar adalah dari jasa properti, karena jasa ini
masih merupakan bisnis inti perusahaan.
PT KBN (Persero), masih mempunyai wewenang untuk mengeluarkan
perizinan, meliputi:
a. Rekomendasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
b. Rekomendasi Izin Usaha Tetap
c. Rekomendasi Perusahaan dalam kawasan Berikat (PDKB)
d. Surat Keterangan Asal (SKA)
e. Izin Mendirikan Bangunan (Keputusan Gubernur DKI nomor 2599 tahun
1987)
2. Jasa Pelayanan Logistik
Jasa pelayanan logistik yang ditawarkan perseroan meliputi pengintegrasian
usaha pelayanan forwarding dan pergudangan baik gudang berikat maupun
gudang umum serta depo container. Kegiatan ini menjadi bagian dari mata
36
rantai sistem total logistik (total logistic system) sebagai unit usaha strategis
(strategic business units) SBU berupa pelayanan penyimpanan dan distribusi
barang secara terpadu dari dalam dan keluar negeri maupun sebaliknya dan
diupayakan secara door to door service bekerjasama dengan perusahaan
logistik lainnya.
Adapun berbagai jasa yang masuk kriteria ini terdiri:
a. Jasa pengurusan dokumen ekspor atau impor ( dokumen )
b. Jasa angkutan barang trucking ( angkutan )
c. Jasa bongkar muat ( mekanik )
d. Jasa sewa gudang atau lapangan dan depo container
e. Jasa Cargo Handling atau project logistic.
3. Bisnis Penunjang
Guna mendukung aktivitas kinerja produksi pelanggan, perseroan
membentuk unit usaha penunjang pada April 2008. Guna mendukung
aktivitas kinerja produksi pelanggan, perseroan membentuk unit usaha
penunjang pada April 2008. Adapun pengoperasiannya dimulai sejak 1 Juli
2008. Selain meningkatkan layanan yang dibutuhkan pelanggan baik di
dalam maupun di luar kawasan, unit ini mampu mendongkrak pendapatan
perseroan.
Adapun unit-unit usaha penunjang tersebut adalah:
a. SBU Pengelolaan Air Bersih
Layanan ini sangat menguntungkan perseroan karena mampu menambah
pendapatan lewat penjualan air bersih. Selain itu, semua investor dan
pelanggan yang berada di kawasan perseroan diuntungkan karena terhindar
37
dari tingginya tarif air bersih yang sebelumnya dilayani oleh PT PAM Jaya.
Menjaga mutu atau kualitas air agar sesuai dengan ketentuan yang
ditetapkan Permenkes tentang bahan baku mutu air bersih dengan cara
melakukan tes laboratorium intern setiap minggu dan atau saat adanya
kecurigaan kualitas menurun serta melakukan tes laboratorium di lembaga
independen Dinas Kesehatan secara priodik.
b. SBU Manajemen Properti Non-Industri
1) Menyewakan unit bangunan property non industri yang masih kosong.
2) Menyewakan banguanan ATM sebagai sarana penunjang kawasan.
3) Menyewakan lokasi untuk penjualan produk promosi (open table)
4) Menyewakan gedung serba guna.
5) Memelihara bangunan property non industri.
6) Membangun ruang ATM di area Rumah Sakit Pekerja.
7) Memanfaatkan bangunan untuk relokasi penyewa area Blok B SBU
Kawasan Cakung yang direncakanakan dibangun hotel dan
perkantoran.
c. SBU Prima Beton
SBU ini sebelumnya merupakan bagian dari SBU Prima, namun pada tahun
2012 ditingkatkan menjadi SBU penunjang untuk mendongkrak
pendapatan perusahaan.
d. SBU Kepelabuhan.
SBU ini sebelumnya merupakan bagian dari SBU Prima, namun pada tahun
2012 ditingkatkan menjadi SBU penunjang untuk mendongkrak
pendapatan perusahaan.
38
3.2. Hasil Penelitian
3.2.1. Prosedur Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Sumber: PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Gambar III.2
Alur Prosedur Pelaksanaan Diklat
39
1. Kepala Seksi Pengembangan SDM atas perintah kebag. SDM menyusun
kebutuhan pendidikan dan pelatihan dengan tahapan sebagai berikut:
a. Membuat surat kepada seluruh unit kerja meminta data kebutuhan
pendidikan dan pelatihan melalui Ka. Bagian SDM yang ditandatangani
oleh Ka. Divisi SDM & Umum dengan melampirkan formulir daftar
Pendidikan dan Pelatihan yang dibutuhkan dan nama calon peserta.
b. Membuat Program Kerja Pendidikan dan Pelatihan tahun yang akan datang
sesuai dengan RKAP
2. Mengusulkan kepada direksi untuk meminta persetujuan program kerja
3. Meneliti calon peserta diklat yang diajukan:
a. Teliti apa sudah sesuai dengan program diklat
b. Teliti apa sudah pernah mengikuti program diklat yang dimaksud
c. Teliti apa sudah memenuhi persyaratan Surat Keputusan Direksi
4. Mengusulkan kepada direksi untuk persetujuan peserta diklat
5. Penentuan biaya membuat memorandum pengajuan biaya Pendidikan dan
Pelatihan kepada kepala divisi akuntansi dan keuangan
6. Mendaftarkan peserta dan pembayaran kepada pihak ketiga dalam hal ini
lembaga Pendidikan dan Pelatihan
7. Membuat surat perintah untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan yang
ditandatangani oleh direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku
8. Melakukan pertanggungjawaban biaya dengan membuat laporan bukti
pembayaran dalam sebuah laporan
9. Menerima laporan hasil Pendidikan dan Pelatihan dari peserta diklat
40
10. Mencatat hasil Pendidikan dan Pelatihan serta penyimpanan copy sertifikat
copy ke dalam data pegawai.
11. Mengevaluasi hasil Pendidikan dan Pelatihan dengan mengunakan form FM-
SDM-02-03 terdapat pada lampiran B.3.
Dari subbab diatas dapat dianalisis dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan karyawan pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) memiliki
prosedur operasional yang menjadi pedoman dalam menyusun program
pendidikan dan pelatihan sehingga lebih terpadu.
3.2.2. Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Pada PT Kawasan Berikat
Nusantara (Persero)
Gambar III.3
Alur Penerapan Pelaksanaan Diklat
41
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) adalah salah satu perusahaan Badan
Usaha Milik Negara (BUMN) yang cukup besar, dimana tata kelola sumber daya
manusia (SDM) menjadi amat penting agar dapat mencapai target atau sasaran
yang diinginkan perusahaan. Dalam usaha mengembangkan SDMnya, PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) menyelenggarakan beberapa program diklat
dimana penyelenggaraan program diklat dilaksanakan terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Diklat yang sudah tertuang pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
(RKAP)
Program diklat ini dibuat sesuai dengan rencana kerja anggaran perusahaan
dimana pada RKAP tersebut tertapat target-target yang harus bisa dicapai oleh
setiap unit kerja, dari target tersebutlah timbul diklat-diklat yang akan dipakai
guna membantu unit kerja mancapai target yang telah ditentukan pada RKAP
2. Diklat yang Belum tertuang pada Rencana Kerja Anggaran Perusahaan
(RKAP)
Program diklat ini tidak terdapat pada RKAP dimana diklat ini merupakan
diklat yang bersifat situasional, diklat ini dilaksanakan atas usulan Kepala
divisi pengembangan SDM sesuai kebutuhan dan tetap atas persetujuan
direksi.
Sedangkan dari sisi tempat penyelenggaranya diklat pada PT KBN
(Persero) terdapat dua jenis, yaitu:
1. In House
Pada jenis diklat in House adalah diklat yang di selenggarakan dengan
melibatkan pihak ketiga dalam hal ini lembaga pendidikan dan
penyelenggaraan diklat dilaksanakan di PT Kawasan Berikat Nusantara
42
(Persero) sebagai tempat terselenggaranya diklat. Diklat pada jenis ini pada PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara terbagi atas dua jenis
menggunakan vendor (lembaga diklat) atau tanpa vendor.
2. Publik
Pada jenis diklat ini PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mengirimkan
peserta yang akan mengikuti diklat yang telah diagendakan oleh lembaga
diklat untuk mengikuti diklat ditempat yang telah ditentukan oleh lembaga
diklat.
Dengan pelaksanaan pendidikan dan pelatihan yang dilakukan oleh PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara terdapat sejumlah diklat yang
telah diselenggarakan, yaitu:
Tabel III.1
Daftar Diklat Periode Februari-Desember 2016
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
NO NAMA DIKLAT PENYELENGGARA
FEBRUARI
1 PENYEGARAN KOMISARIS BUMN BUMN EXCUTIVE CLUB
2 MANAJEMEN RESIKO RWI
3 SEMINAR TATA KELOLA BUMN BPK-RI
4 SEMINAR APTRINDO SUPPLY CHAIN INDO
5 SHARING SESSION KEPELABUHAN INTERNAL
6 WORKSHOP DOKUMEN HUKUM KONTRAK BISNIS EXINDO TRAINING
MARET
7 INTERPRETASI KPKU BUMN FORUM EKSELEN BUMN
8 MUNAS KE IX FHBUMN FHBUMN
9 KUPAS TUNTAS INFORMASI PUBLIK FHBUMN
10 PELATIHAN REKAM MEDIS PORMIKI
11 DASAR-DASAR AMDAL PPSML-UI
12 SHARING SESSION KEPELABUHAN INTERNAL
13 SHARING SESSION TATALAKSANA INTERNAL
APRIL
14 PELATIHAN HIPERKES DOKTER PT AMIRA MEDIKA
43
15 PELATIHAN 7 SERTIFIKASI KELISTRIKAN K3 SYNERGY SOLLUTION
16 DRIVING EMPLOYEE ENGAGEMENT ASIA LEADER
MEI
17 TEKNIK BERBICARA : SENGKETA BUMN HC BUMN
18 SEMINAR & UJIAN APOTAKER (OSCE&OSPE) IAI
19 SEMINAR WORKSHOP : MEDICAL PRACTICE IDI JAKARTA
20
WORKSHOP PENINGKATAN KAPASITAS
SDM DINKES JAKARTA
21 WORKSHOP INTRODUCTION ISO 9001:2015 ACM INDONESIA
JUNI
22 SEMINAR NASIONAL "PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR" HKI INDONESIA
23 TRAINING PEMAHAMAN ASPEK AMDAL PT ANDALAN
QUALITY
24 SOSIALISASI PMK NO.27/PMK.06/2016 KEMENKEU RI
JULI
25 IMPLEMENTASI LEAN MANAGEMENT RS PELNI
DESEMBER
26 APC KPKU BUMN FHBUMN
27 SEMINAR NASIONAL KPK, PPATK DPP LKKN
28 WORKSHOP KEPABEANAN PPEIN
29 APC KPKU BUMN FHBUMN
30 SEMINAR PERTANAHAN LKHPK
31 COACHING, COUNSELING, MENTORING B.5 INSIGHT
32 SEMINAR MARKPLUS CONFERENCE 2017 MARKPLUS
33
PELATIHAN KONSENTRASI & SENI
BELADIRI GARDA KATEDA Sumber: Bagian SDM PT Kawasan Berikat Nusantra (Persero)
1. Tujuan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Pada PT.
Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Penyelenggaraan diklat pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta
Utara bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pada setiap unit kerja dan
juga untuk meningkatkan skill, pengetahuan dan ketrampilan pada setiap
stafnya yang pada akhirnya mencapai rencana kerja yang telah ditetapkan.
2. Proses Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan Pada PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Dalam penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan (diklat) di kantor
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara bagian sumber daya
44
manusia memiliki berbagai proses. Adapun proses-proses dalam
penyelenggaraan program diklat PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Jakarta Utara adalah sebagai berikut:
a. Analisis kebutuhan program diklat
Penyelenggaraan diklat pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Jakarta Utara melalui seksi pengembangan SDM melibatkan unit kerja
dalam menentukan program-program diklat apa saja yang dibutuhkan dalam
mencapai rencana kerja anggaran perusahaan, pada tahun berjalan
ditetapkannya RKAP, disebarkan form-form kepada unit kerja untuk
menentukan diklat mana yang dibutuhkan, kemudian di kompilasi,
diverifikasi dan disetujui oleh direksi.
b. Menentukan lembaga diklat
Setelah mententukan program diklat yang dibutuhkan dalam menunjang
pencapaian RKAP, langkah selanjutnya memilih lembaga diklat yang
kompeten untuk menyelenggarakan program diklat dengan mengumpulkan
refrensi lembaga diklat yang sudah atau pernah bekerja sama dengan PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara dan tawaran yang
masuk dari lembaga diklat.
c. Peserta program diklat
Untuk menentukan peserta mana yang membutuhkan program diklat pada
PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara, setiap unit kerja
merekomendasikan daftar nama calon peserta diklat dengan menggunakan
data SDM, melihat background pendidikan dan tugas atau jobs desk yang
bersinggungan atau sesuai dengan rencana kerja yang telah dibuat.
45
Peserta diklat yang terpilih akan mendapatkan uang tunjangan selama
program diklat berlangsung yang besarannya tergantung golongan perserta
tersebut yang akan disiapkan oleh bagian admnistrasi dan keuangan serta
sertifikat yang akan diterima setelah pelaksanaan diklat berakhir.
d. Metode, Tenaga Pelatih Dan Silabus
Untuk menentukan metode mana yang tepat dalam pelaksanaan program
diklat PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara mengunakan
jasa pihak konsultan dengan memberikan kreteria atau tujuan-tujuan yang
diinginkan atau diharapkan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta
Utara dalam suatu program diklat sedangkan, tenaga pelatih dan silabus
diserahkan kepada lembaga diklat tempat penyelenggaran diklat yang
ditunjuk.
e. Pelaporan dan Evaluasi
Setelah pelaksanaan dilakukan, peserta diklat diwajibkan melaporkan
pelaksanaan diklat dengan membuat memorandum yang ditujukan kepada
Direktur keuangan dan umum serta tembusan kepada kepala divisi dan unit
usahanya yang memuat tentang:
1) Waktu, tempat dan penyelenggara Pendidikan & Pelatihan.
2) Materi Pendidikan dan Pelatihan.
3) Manfaat dan usulan yang diterapkan di PT KBN.
4) Sertifikat hasil diklat terlampir.
Kemudian untuk evaluasi dari program diklat yang dilakukan oleh PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta Utara adalah evaluasi terhadap
46
peserta, dan dilakukan 3 bulan sekali, melalui pemberian angket atau
kuesioner yang berisi tentang:
1) Peningkatan pengetahuan atau ketrampilan setelah mengikuti diklat yang
disertai bukti.
2) Kemampuan, mengimplentasikan pengetahuan atau ketrampilan setelah
mengikuti diklat disetai bukti.
3) Ada proses alih pengetahuan kepada pegawai-pegawai yang lain setelah
mengikuti diklat disertai bukti.
3. Persyaratan Yang Dipenuhi Peserta Diklat
Bagi karyawan yang ditetapkan dan disetujui direksi sebagai peserta diklat,
memiliki kewajiban yang harus dipenuhi, diantaranya:
a. Peserta yang telah ditetapkan sebagai peserta diklat wajib melengkapi
persyaratan admnistrasi sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh
lembaga diklat.
b. Calon peserta diklat diwajibkan membawa surat perintah dan surat
pemanggilan peserta dari lembaga diklat ketika mengikuti diklat.
c. Peserta wajib melapor ke bagian admnistrasi kepegawaian perihal
keikutsertaannya dalam program diklat, selambat-lambatnya satu hari
sebelum diklat berlangsung.
4. Sarana Penunjang Pendidikan dan Pelatihan PT Kawasan Berikat
Nusantara (Persero)
Untuk mempermudah dalam pelaksanaan program pendidikan dan pelatihan di
khususnya untuk diklat In House, PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
47
Jakarta Utara memiliki Fasilitas/sarana untuk menunjang pelaksanaan diklat,
yaitu:
a. Ruangan Khusus Diklat (Maksimal peserta 30 orang)
b. Komputer
c. Proyektor
d. SoundSystem
e. Wifi
f. White Board
g. ATK
Dari subbab diatas dapat dianalisis dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan karyawan pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) menurut
tempat penyelenggarannya dibedakan menjadi dua in house dan public.
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan pada PT Kawasan Berikat
Nusantara (Persero) bertujuan untuk meningkatkan kompetensi pada setiap unit
kerja dan juga untuk meningkatkan skill, pengetahuan dan ketrampilan pada setiap
stafnya yang pada akhirnya mencapai rencana kerja yang telah ditetapkan. Proses
yang dilalui dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan karyawan pada PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) pertama dengan menganalisis kebutuhan
program diklat dengan menyebarkan form-form kepada seluruh unit kerja untuk
menentukan diklat mana yang dibutuhkan, kemudian di kompilasi, diverifikasi
dan disetujui oleh direksi. Selanjutnya menentukan lembaga diklat yang
dibutuhkan, dengan mengumpulkan refrensi dan tawaran yang masuk ke bagian
SDM dengan membandingkan harga, berikutnya memilih peserta diklat,
pelaporan dan evaluasi. bagi peserta yang telah ditetapkan memiliki kewajiban
48
yang harus dipenuhi diantaranya persyaratan admnistrasi, dan lain-lain. PT
Kawasan Berikat Nusantara (Persero) mempunyai fasilitas untuk
menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan khususnya untuk diklat in house.
3.2.3. Kendala Dalam Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Serta Cara Mengatasinya PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
1. Kendala Dalam Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Karyawan
Dalam penyelenggaraannya program diklat PT Kawasan Berikat Nusantara
(Persero) Jakarta Utara mempunyai kendala dalam hal :
a. Pencarian Lembaga Diklat
Dalam memilih lembaga diklat yang sesuai dengan diklat yang ditentukan
merupakan salah satu kendala yang dimiliki PT Kawasan Berikat
Nusantara (Persero) Jakarta Utara dalam menyelenggarakan diklat, salah
satunya untuk diklat Beaching Plan karna diklat ini hanya diikuti dengan
beberapa peserta diklat, dan pada suatu lembaga diklat biasanya memiliki
standar jumlah peserta yang harus dipenuhi agar program diklat bisa
dilaksanakan, maka jarang lembaga diklat mau mengadakan diklat
tersebut.
b. Evaluasi Program Diklat
Dalam proses Evaluasi program diklat masih banyak yang belum
terealisasikan misalnya untuk evaluasi lembaga diklatnya belum mampu di
terapkan dan masih menerapkan evaluasi kepada pesertanya saja.
49
2. Cara Mengatasi Kendala Dalam Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Karyawan PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero)
Dengan kendala yang ditemui PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) Jakarta
dalam penyelenggaraan program diklat, maka PT Kawasan Berikat Nusantara
(Persero) Jakarta Utara mempunyai solusi, yaitu:
a. Pencarian Lembaga diklat
Untuk kendala dalam pencarian lembaga diklat dalam hal ini
penyelenggaraan diklat Beaching Plan yaitu mengunjungi lembaga
pelatihan pemerintah (PP) untuk kemudian berkoordinasi menentukan kapan
masa jadwal pelaksanaan Beaching Plan dapat dilaksanakan.
b. Evaluasi program diklat
Merealisasikan hal-hal yang dianggap perlu dengan merevisi kebijakan
tentang evaluasi program diklat agar dalam penentuan kebutuhan pelatihan
atau diklat tahun yang akan datang lebih akurat dan efisien.
Dari subbab diatas dapat dianalisis dalam pelaksanaan pendidikan dan
pelatihan karyawan pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) sudah berjalan
baik dan lancar. Akan tetapi dalam pelaksanaan pendidikan dan pelatihan
karyawan pada PT Kawasan Berikat Nusantara (Persero) memiliki beberapa
kelemahan diantaranya: (a) Pencarian Lembaga Diklat, (b) Evaluasi program
diklat. Untuk menghadapi kendala yang timbul tersebut PT Kawasan Berikat
Nusantara (Persero) mempunyai solusi yaitu: (a) mengedepankan koordinasi
dengan pihak terkait dalam hal ini lembaga penyelenggaraan diklat dalam
melaksanakan suatu program diklat, (b) merealisasikan hal hal yang dianggap
perlu untuk kepentingan penyelenggaraan dikalt tahun yang akan datang.