BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN - Repository BSI
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
0 -
download
0
Transcript of BAB III ANALISA SISTEM BERJALAN - Repository BSI
31
BAB III
ANALISA SISTEM BERJALAN
3.1. Tinjauan Prusahaan
Kata perusahaan mempunyai dua pengertian umum. Pengertian pertama
menandakan suatu lembaga atau kelompok fungsional, seperti organisasi
perusahaan, rumah sakit, balai pengobatan atau klinik, perwakian pemerintah dan
lain – lain. Pengertian kedua berkenaan dengan proses pengorganisasian, sebagai
satu cara dimana kegiatan organisasi dialokasikan atau ditugaskan antara para
anggotanya agar tujuan orgaisasi dapat tercapai dengan efisien. Tinjauan terhadap
organisasi perusahaan secara umum untukendukung jalannya suatu sistem
organisasi, agar sistem dapat berjalan dengan lebih terencana, terarah dan sesuai
dengan peraturan yang harus dipenuhi oleh sistem itu sendiri, sedngkan secaa
khusus untuk menjalankan suatu sistem pelayanan kesehatan di kinik radiatie,
perlu adanya spesifikasi pekerjaan-pekerjaan, agar bagian-bagian dari setiap
organisasi dapat menjalankan tugasnya dengan lebih baik, terarah sesuai dengan
peraturan yang telah ada.
Dari kegiatan yang telah ada perlu disusun tingkat pertanggung jawaban
secara vertikal dari atas kebawah atau sebaliknya sehigga pengorganisasian
pekerjaan dengan sempurna.
32
3.1.1. Sejarah Perusahaan
Klinik Radiatie merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
milik Dr.Pepen Sofyan Efendi yang berdiri sejak tahun 2013. Klinik ini memiliki
Surat Ijin Praktek (SIP) ; No.441.1.08.11.050.30. Klinik Radiatie beralamat di
Jl.Raya Cikampek – Purwakarta (Cikopo). Selain klinik radiatie, ada tiga klinik
yang juga merupakan milik Dr.Pepen Sofyan Efendi yang ber lokasi di Purwakara
yaitu klinik Wijaya kusuma dan klinik Waluya serta klinik Pramedika (telah di
tutup sejak 2 tahun yang lalu). Sebagai klinik yang berkembang di daerah
Cikopo, dengan nomor ijin 45.5/IKU.0084B-BPMPTSP/II/2015 dan
penanggung jawab klinik yaitu Bapak Dian Rianto sekaligus sebagai manager di
klinik tersebut. Klinik ini menawarkan jasa pelayanan medis yang ditangani oleh
tiga orang dokter profesional yaitu Dr. Mesara, Dr. Emi, Dr. Agung. Klinik ini
memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dan melayani klien dari
perusahaan yang berada di sekitar Cikopo. Muncul nya ide didirikannya klinik ini
adalah melihat keberadaan klinik kesehatan belum tersedia maka menjdi satu
peluang bagi pemilik ide untuk mendirikan klinik Radiatie.
Adapun Visi dan Misi dari klinik radiatie ini adalah :
Visinya yaitu “Menjadi Klinik Medias dengan pelayanan holistik terbaik dan
menjadi pilihan utama masyarakat di wilayah Cikopo”
Misinya yaitu “Menerapkan sistem pelayanan kesehatan holistik,siatem informasi
manajemen terintegrasi, pelayanan optimal yang berorienntasi bagi pelaggan,
meningkatkan tenaga medis dan non medis yang kompeen di bidangnya, setra
melakukan peningkatan infra struktur dan suprastruktur yang sesuai standar
kesehatan”.
33
Dalam pengabdian kepada masyarakat sangat penting berpegang pada motto
yaitu “Pehatian, Proaktif, dan Ramah” untuk mewujudkan cita-cita sebagai
klinik yang peduli terhadap kesehatan masyarakat.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur organisasi adalah susunan sub-sub sistem dengan hubungan
wewenang dan tanggung jawab. Dalam organisasi terdapat struktur yang
menerapkan bagaimana tugas akan dibagi.
Adapun struktur organisasi pada klinik Radiatie adalah sebagai berikut:
Sumber: Klinik Radiatie
Gambar III.1. Struktur Organisasi Klinik Radiatie
Bag. Administrasi
(Wisyah)
President Direktur
(Dr.Pepen Sofian Efendy)
Penanggung jawab
(Dian Rianto)
Politekes
(Dr. Isma)
Dokter
(Dr. Rizal)
Bag. Apoteker
(Rizal)
34
Fungsi dari tiap-tiap bagian adalah sebagai berikut :
1. Pemilik Badan Usaha (president direktur)
Sebagai pemimpin sekaligus pemilik dari perusahaan dan yang menentukan
masa depan perusahaan
2. Bagian Managemen ( Penanggung jawab)
Berwenang dalam memberikan pengarahan dan pengawasan kinerja staf-staf
serta Memproses gaji karyawan. Selain itu, juga sekaligus sebagai direksi atau
manejer di klinik Radiatie.
3. Dokter
Berwenang memberikan pelayanan kesehan pada pasien 24 jam.
4. Bagian administrasi
Berwenang sebagai penginputan data-data pasien serta pembuatan laporan data
pasien.
5. Bagian apoteker
Berwenang meracik dan memberikan resep obat pasien.
3.2. Prosedur Sistem Berjalan
Sesuai dengan ruang lingkup dalam penyusunan TA ini, saya akan
menguraikan secara umum prosedur sistem berjalan yang meliputi :
1. Prosedur pendaftaran
Pasien datang ke bagian admin pendaftaran untuk mendaftar, lalu admin
meminta data pasien, dan pasien menyerahkan KTP sebagai data diri, setelah
menerima KTP, kenudian baigian admin mencatat data pasien di dalam buku
data pasien. Admin mengembalikan KTP dan meminta pasien untuk
35
menandatangani buku data pasien. Setelah buku data pasien di tandatangani,
lalu admin membuat kartu rekam medis pasien.
2. Prosedur pemeriksaan
Bagian admin menyerahkan kartu rekam medis kepada dokter untuk di isi
diagnosa penyakit, dan menuliskan resep dokter. Kemudian dokter melakukan
pemeriksaan kepada pasien , lalu dokter menyerahkan kartu rekam medis yang
sudah di isi kepada pasien. kemudian kartu rekam medis diserahkan kepada
admin, untuk kemudian admin menyerahkan kepada apoteker.
3. Prosedur penyerahan obat dan pembayaran
Apoteker menerima kartu rekam medis dari, lalu apoteker menyiapkan obat
yang akan diberikan kepada paasien. Setelah obat selesai dibuat, apoteker
menyerahkan obat dan kartu rekam medis kepada admin. Admin menerima
menerima obat dan katu rekam medis. Kemudian admin membuat kwitansi
dan resep obat, Setelah kwitansi dan resep obat dibuat, admin mengarsipkan
kartu rekam medis. Pasien melakukan pembayaran lalu admin menyerahkan
kwitansi dan resep obat beserta obat kepada pasien . kemudian admin mencatat
pembayaran pada buku pembayaran pasien.
4. Prosedur pembuatan laporan
Admin membuat laporan pembayaran berdasarkan arsip buku data pasien dan
buku pembayarn pasien. Lalu laporan tersebut diserahkan kepada pemilik
klinik.
36
3.3. Use Case diagram
Sumber: Klinik Rdiatie
Gambar III. 2. Use Case Diagram
3.3.1. Deskripsi Skenario Use Case diagram
Tabel III .1 Deskripsi use case skenario pendaftaran
Use Case Name Pendaftaran
Requirements Calon pasien datang untuk mendaftar
Goal Data pasien d icatat secara manual
Pre-Conditions Admin telah mencatat data pasien
Post-Conitions Calon pasien melakukan pendaftaran
untuk mendapatkan nomor antrian
Failed end Condition Pasien belum pernah berobat
37
Actor Admin
Main flow/Basic path
1.pasien datang kebagian admin untuk
melakukan pendaftaran
2.petugas megecek data pasien apakah
sudah pernah berobat atau belum
3. jika sudah pernah berobat, petugas
akan meminta karu pasien
4.jika belum pernah berobat, maka
petugas meminta KTP untuk
dibuatkan kartu pasien.
Alternate Flow/Invariant A A1.pasien baru menerima kartu
pasien, dan pasien menunggu
dipanggil oleh petugs sesuai
dengan nomor antrian
A2.petugas akan merekap data
kunjungan berobat pasien untuk
dibuatka laporan kunjungan harian
Invariant B B1.pasien yang sudah pernah berobat
memberikan kartu pasien kepada
petugas, dan yang belum pernah
berobat menunggu kartu pasien
selesai.
B2.petugas mencatat data pasien dan
membuatkan kartu pasien bagi
yang belum pernah berobat.
Sumber: Klinik Radiatie
Tabel III .2. Skenario use case pemeriksaan
Use Case Name Pemeriksaan
Requirements Dokter menanyakan keluhan sakit
pasien
Goal Dokter memeriksa dan mencatat
keluhan pasien kedalam kartu rekam
medis pasien.
Pre-Conditions Dokter telah melakukan pemeriksaan
Post-Conitions Dokter melakukan pemeriksaan
untuk mengetahui keluhan pasien
Failed end Condition Dokter tidak menemukan keluhan
sakit pasien
38
Actor Dokter
Main flow/Basic path
1.petugas memberikan kartu rekam
medis pasien kepada dokter dan
memanggil pasien sesuai nomor
antrian melakukan pendaftaran
2.pasien masuk keruangan
pemeriksaan
3.dokter memeriksa pasien
Alternate Flow/Invariant A A1.dokter mencatat keluhan pasien
kedalam kartu rekam medis pasien.
Invariant B B1.dokter mencatat resep obat pada
kartu rekam medis untuk
kemudian diserahkan ke pada
bagian admin melalui pasien.
B2.pasien menerima kartu rekam
medis kemudian menyerahkan
kembali ke bagian admin.
Sumber: Klinik Radiatie
Tabel III .3. Skenario use case mengelola obat
Use Case Name Mengelola obat
Requirements Apoteker menerima kartu rekam
medis
Goal Apoteker meracik obat sesuai yang
catatan dokter di kartu rekam medis
pasien
Pre-Conditions Apoteker telah meracik obat
Post-Conitions Daftar data obat yang dari stok
minimum
Failed end Condition Stok obat kosong untuk keluhan
penyakit pasien
Actor Apoteker dan pasien
Main flow/Basic path
1.pasien memberikan kartu rekam
medis kepada bagian apoteker.
2.kemudian bagian apoteker
menerima kartu rekam medis
pasien.
39
3.bagian apoteker meracik obat
sesuai yang catatan dokter di kartu
rekam medis pasien.
4.setelah itu bagian apoteker
menghitung total biaya obat.
5.kemudian bagian apoteker
memanggil pasien untuk
menyerahkan obat dan menjelaskan
aturan pakainya.
Alternate Flow/Invariant A A1.pasien menerima obat, resep obat
dan rincian total biaya obat untuk
kemudian diserahkan kepada
petugas untuk transaksi
pembayaran
Invariant B B1.bagian apoteker kemudian
merekap total pemakaian dan stok
obat yang tersedia untuk kemudian
dibuatkan laporan stok obat yang
nantinya akan diserahkan kepada
pimpinan.
Sumber: Klinik Radiatie
Tabel III .4. Skenario use case pembayaran
Use Case Name Pembayaran
Requirements Admin mencatat rincian total biaya
Goal Pasien membayar jasa pengobatan dan
obat yang diberikan.
Pre-Conditions Pasien telah membayar membayar
biaya jasa pengobatan dan obat
Post-Conitions Rincian total biaya jasa pengobatan
dan obat
Failed end Condition Pasien tidak bisa membayar jasa
pengobatan dan obat
Actor Admin dan pasien
Main flow/Basic path
1.pasien memberikan rincian biaya
obat kepada admin.
2.admin mencatat rincian total biaya
dan memberikannya kepada pasien
3.pasien menerima rincian biaya dan
membayar sesuai jumlah
40
pembayaran
4.admin menerima pembayaran,
kemudian mencetak sruk bukti
pembayaran pasien beserta uang
kembalian.
Alternate Flow/Invariant A A1.pasien menerima struk
pembayaran
Invariant B B1.admin mencatat transaksi-transaksi
yang ada.
Sumber: Klinik Radiatie
Tabel III .5 Skenario use case membuat laporan
Use Case Name Membuat laporan
Requirements Admin dapat melihat data dan
transaksi yang ada
Goal Admin membuat laporan dari data-
data yang sudah direkap
Pre-Conditions Pimpinan telah memvalidasi laporan
yang ada
Post-Conitions Rekapan data kunjungan pasien dan
transaksi pembayaran
Failed end Condition Data kunjungan dan transaksi
pembayaran tidak sesuai
Actor Admin dan pimpinan
Main flow/Basic path
1.bagian admin mengarsipkan data-
data kunjungan pasien yang sudah
direkap.
2.admin mengecek kelengkapan data-
data kunjungan pasien.
3.jika data-dat tersebut sudah lengkap,
kemudian admin membuatkan
laporan unjungan pasien perbulan.
4.admin merekap data transaksi
pembayaran pasien, kemudian
admin mengecek kelengkapan data
transaksi pembayaran tersebut.
5.jika data-data transaksi tersebut
sudah lengkap, data laporan tersebut
diserahkan kepada pimpinan.
6.bagian apoteker mengarsipkan
rekapan pemakaian dan stok obat.
41
8.apoteker mengecek kelengkapan
data rekapan pemakaian dan stok
obat.
9.jika sudah lengkap, kemudian data
tersebut diserahkan kepada
pimpinan.
Alternate Flow/Invariant A A1.pimpinan memvalidasi laporan
yang ada
Invariant B B1.pimpinan menerima laporan-
laporan yang diserahkan oleh
bagian admin dan apoteker
Sumber: Klinik Radiatie
3.4. Spesifikasi Dokumen Sistem Berjalan
Analisis sistem berjalan merupakan analisa prosedur yang diperlukan
untuk memenuhi kebutuhan akan data suatu sistem yang sedang berjalan di suatu
perusahaan. Tahap analisa merupakan tahap penting, karena kesalahan dalam
tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap perancangan.
Analisa sistem diperlukan untuk memenuhi kebutuhan akan data dan
prosedur sistem yang sedang berjalan, selain itu bertujuan juga untuk mengetahui
lebih jelas bagaimana cara sistem tersebut dan masalah apa saja yang dihadapi
sistem untuk dapat dijadikan usulan perancangan sistem.
3.4.1. Analisis Dokumen
Analisis dokumen mempunyai tujuan untuk mengetahui dokumen-
dokumen apa saja yang terkait dalam sistem serta hal-hal apa saja yang berkaitan
dengan dokumen tersebut. Hal ini perlu dilakukan untuk memberikan informasi
sebagai masukan pada pengembangan sistem yang sedang berjalan.
Berikut adalah analisis dari dokumen-dokumen yang terlibat dalam
prosedur yang sedang berjalan pada klinik radiatie :
42
1. Dokumen Masukan
Dokumen masukan adalah segala bentuk input atau masukan yang
berfungsi untuk mengetahui dokumen yang masuk. Sistem berjalan meliputi
parameter-parameter dokumen sebagai berikut:
1. Nama : Kartu pasien
Fungsi : Sebagai validasi pasien yang akan berobat dan untuk
mengetahui identitas pasien.
Sumber : Pasien
Tujuan : Bagian administrasi
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap berobat
Bentuk : Lampiran A.1
2. Nama : Buku pendaftaran
Fungsi : Mengetahui data lengkap pasien
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan : Pasien
Media : Kertas
Volume : 2 lembar
Frekuensi : setiap melakukan pendaftaran
Bentuk : Lampiran A.2
3. Nama : Kartu rekam medik
Fungsi : Sebagai catatan riwayat penyakit pasien dan hasil
diagnosa pasien
43
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan :Bagian medis
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap melakukan cek up
Bentuk : Lampiran A.3
4. Nama : Resep
Fungsi : Sebagai dokumen untuk mencatat daftar resep untuk
pasien.
Sumber : Dokter
Tujuan : bagian apoteker
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap berobat
Bentuk : Lampiran A.4
2. Dokumen Keluaran
Dokumen keluaran adalah segala bentuk output atau keluaran yang
berfungsi untuk mengetahui dokumen yang keluar. Sistem berjalan meliputi
parameter-parameter dokumen sebagai berikut:
1. Nama dokumen : Kartu berobat
Fungsi : Sebagai kartu tanda pasien
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan : Pasien
Media :Kertas
44
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap berobat
Bentuk : Lampiran B.1
2. Nama dokumen : Kartu rekap medis
Fungsi : Sebagai tempat pencatatan hasil pemeriksaan kesehatan
pasien
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan : Bagian medis
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap berobat
Bentuk : Lampiran B.2
3. Nama dokumen :Resep obat
Fungsi : Untuk mencatat obat yang diberikan kepada pasien
Sumber : Bagian medis
Tujuan : Pasien
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap melakukan cek up
Bentuk : Lampiran B.3
4. Nama : Laporan kunjungan pasien
Fungsi : Mengetahui data kunjungan pasien
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan : Pemilik klinik
45
Media : Kertas
Volume : Rata-rata 30 lebar
Frekuensi : Setia bulan
Bentuk : Lampiran B.4
5. Nama : Data obat
Fungsi : Mengetahui data tentang obat
Sumber : Bagian apotek
Tujuan : Pasien
Media : Kertas
Volume : 1 lembar
Frekuensi : Setiap berobat
Bentuk : Lampiran B.5
6. Nama : Laporan pembayaran
Fungsi : Sebagai bukti pembayaran pasien
Sumber : Bagian administrasi
Tujuan : Pimpinan
Media : Kertas
Volume :Rata-rata 30 lembar
Frekuensi : Setiap bulan
Bentuk : Lampiran B.6
3.5. Permasalahan Pokok
Sistem pelayanan kesehatan pasien pada klinik Radiatie umumnya telah
berjalan dengan baik. Dalam proses pendaftaran, proses pemeriksaan, proses
taransaksi pembayaran, sampai dengan proses pembuatan laporan . Akan tetapi
46
penulis melihat adanya kelemahan sistem tersebut. Kelemahan tersebut akan
mengakibatkan permasalahan pada saat penginputan maupun pengelolaan data
pasien. Secara umum penulis menemukan beberapa permasalahan yaitu sebagai
berikut:
1. Proses penginputan data diri pasien masih menggunakan sistem secara manual,
Sehingga memperlambat proses pencarian data pasien.
2. Kurangnya tenaga perawat.
3. Stok obat masih sangat terbatas
4. Kedisiplinan karyawan dalam menjalankan tugasnya masih sangat minim.
5. Kurangnya pengawasan yang tegas dari pimpinan kepada karyawan dalam
tanggung jawab pelayanan kesehatan pasien.
Namun secara spesifikasi permasalahan pokok yang dihadapi oleh klinik
Radiatie adalah proses pengolahan data pasien mulai dari proses pendaftaran,
proses pemeriksaan, proses trransaksi pembayaran, sampai dengan proses
pembuatan laporan, prosses penginputannya masih menggunakan sistem secara
manual. Dapat dikatakan penginputan data pasien masih belum terkomputerisasi.
3.6. Pemecahan Masalah
Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka penulis menyarankan
beberapa poin yang harus diterapkan dalam klinik radiatie guna menciptakan
kepuasan pasien dalam pelayanan kesehatan oleh klinik radiatie. Adapun poin-
poin yang di sarankan penulis yaitu sebagai berikut:
1. Mengganti alih sistem pengimputan data diri pasien dari yang sistem manual
menjadi sistem yang sudah terkomputerisasi.
47
2. Pengadaan tenaga perawat.
3. Penyediaan stok obat yang cukup memadai
4. Kesadaran para karyawan dalam setiap tanggung jawab kerja dalam pelayanan
kesehatan pasien.
5. Penegasan peraturan yang tegas dari atas kepada bawahan.
Selain poin-poit tersebut diatas, penulis menyarankan supaya klinik
Radiatie menerima perubahan sistem peginputan data pasien yang awalnya secara
manual menjadi terkomputerisasi. Tentunya sistem tersebut berupa web yang akan
diusulkan oleh penulis. Web tersebut akan membantu user untuk proses
pengolahan data pasien secara cepat dan efektif. Dengan demikian permasalahan
yang timbul pada saat penginputan ataupun pengelolaan data pasien dapat di
netralisir. Sehingga tercipta Kenyamanan karyawan pada saat pelayanan serta
kesejahteraan pasien.