Asuhan Keperawatan Pada klien dengan RPK, DPD dan RBD
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of Asuhan Keperawatan Pada klien dengan RPK, DPD dan RBD
Tujuan Pembelajaran
▪ Mahasiswa memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Risiko PerilakuKekerasan
▪ Mahasiswa memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Risiko Bunuh Diri
▪ Mahasiswa memahami asuhan keperawatan pada klien dengan Defisi PerawatanDiri
Risiko PerilakuKekerasanPerilaku kekerasan adalah hasil dari marah yang ekstrim(kemarahan) atau ketakutan (panik) sebagai responterhadap perasaan terancam, baik berupa ancamanserangan fisik atau konsep diri (Stuart, 2013).
Tanda Gejala Risiko Perilaku Kekerasan
Subjektif
• Mengungkapkan perasaan kesal ataumarah
• Keinginan untuk melukai diri sendiri, orang lain dan lingkungan
• Klien suka membentak danmenyerang orang lain
Objektif
• Mata melotot/ pandangan tajam
• Tangan mengepal dan Rahang mengatup
• Wajah memerah
• Postur tubuh kaku
• Mengancam dan Mengumpat dengan kata-kata kotor
• Suara keras
• Bicara kasar, ketus
• Menyerang orang lain dan Melukai diri sendiri/ orang lain
• Merusak lingkungan
• Amuk/ agresif
Proses terjadinya risiko perilaku kekerasan
▪ Risiko perilaku kekerasan merupakan salah satu gejala positif pada klien skizofrenia, hal ini bisa dikarenakan sebagai koping yang dilakukan dalam menghadapi halusinasi yang terus menerus menganggu pikiran klien.
Tujuan Tindakan Keperawatan Individu
Kognitif
• menyebutkan penyebab perilaku kekerasan
• menyebutkan tanda-gejala perilaku kekerasan yang dirasakan
• menyebutkan cara yang selama ini digunakan untuk melampiaskan perasaan marah
• menyebutkan akibat yang ditimbulkan dari perilaku kekerasan yang dilakukan.
• Menyebutkan caramengatasi perilakukekerasan yang tepat
Psikomotor
• Melakukan teknik relaksasi nafas dalam
• Melakukan teknikpenyaluran energi (carafisik)
• Melakukan teknik meminta, menolak, dan mengungkapkan perasaan dengan asertif (cara verbal)
• Melakukan kegiatan ibadah
• Meminum obat denganprinsip 7 benar
Afektif
• Mengevaluasi manfaatcara-cara mengatasi risikoperilaku kekerasan
• Mematuhi cara-cara barudalam mengatasi risikoperilaku kekerasan
Tindakan untuk Klien
▪ Mengidentifikasi penyebab, tanda dan gejala, serta akibat dari perilaku kekerasan
▪ Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara fisik 1 tarik nafas dalam (relaksasi) dan cara fisik 2: pukul kasul/bantal
▪ Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara minum obat secara teratur
▪ Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara verbal/bicara baik-baik dan dengancara deeskalasi ( menceritakan tentang perasaan marah yang dialami)
▪ Mengontrol perilaku kekerasan dengan cara spiritual dan kegiatan sosial
SDKI_SLKI_SIKI
Risiko PerilakuKekerasan
• d/d Riwayat merusakproperti orang lain
Kontrol diri• Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 5 x 24 jam kontrol diri meningkatkriteria hasil:
• 1. Perilaku merusak lingkungan sekitar menurun
• 2. Perilaku melukai diri sendiri atau orang lain menurun
PencegahanPerilakuKekersan
• Monitor adanya benda yang berpotensi memahayakan
• Monitor selamapenggunaan barang yang membahayakan
• Latih mengurangikemarahan secara verbal dan nonverbal
• Latih cara mengungkapkanperasaan secara asertif
Tujuan Tindakan Keperawatan Keluarga
Kognitif
• Mengenal masalah resiko perilaku kekerasan pada anggota keluarga yang mengalami risiko perilaku kekerasan
• Mengetahui alternatifcara perawatan risikoperilaku kekerasan
Psikomotor
• Menunjukkan cara merawat klien risiko perilaku kekerasan
• Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien resiko perilaku kekerasan
• Memanfaatkanpelayanan kesehatan dansumber daya yang tersedia di masyarakatdalam merawat klienresiko perilaku kekerasandan mencegahkekambuhan.
Afektif
• Mengevaluasi manfaat cara-cara mengatasi risiko perilaku kekerasan
• Melanjutkan cara-carayang bermanfaat dalammerawat klien denganrisiko perilaku kekerasan
Tindakan untuk Keluarga
▪ Mengenal masalah resiko perilaku kekerasan
▪ Jelaskan pengertian, penyebab dan tanda gejala risiko perilaku kekerasan sertaproses yang terjadi pada klien
▪ Mengambil keputusan untuk merawat klien resiko perilaku kekerasan
▪ Merawat klien resiko perilaku kekerasan
▪ Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien resiko perilaku kekerasan
▪ Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up kesehatan klien resikoperilaku kekerasan dan mencegah kekambuhan.
Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi : Mencegah Perilaku Kekerasan
▪ Sesi 1 : Mengenal perilaku kekerasan
▪ Sesi 2 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan kegiatan fisik
▪ Sesi 3 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan patuh minum obat
▪ Sesi 4 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan kegiatan asertif
▪ Sesi 5 : Mencegah Perilaku Kekerasan dengan kegiatan ibadah
Definisi Bunuh Diri
Bunuh diri adalah suatu upayayang disadari untukmengakhiri kehidupanseseorang secara sadar danberupaya melaksanakanhasratnya untuk mati
Suicide Behavior
Suicide threat
Suicide attempts
Had already attempted suicide to end his life
Verbal or non-verbal threats. Actively thought of suice plan but had not
yet attempted suicide
Suicide idea
Indirect suicide behavior. Already thought about
ending his life(Stuart, 2013)
Faktor Risiko Bunuh Diri
▪ Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
▪ Stress yang berlebihan
▪ Harga diri rendah
▪ Perpisahan
▪ Menderita penyakit kronis
▪ Tidak mampu berkomunikasi
▪ Pengalaman tidak menyenangkan
▪ Tidak diterima oleh keluarga dan masyarakat
Tanda dan gejala bunuh diri
Subjektif
▪ “Tolong jaga anak-anak karena sayaakan pergi jauh!” atau Segala sesuatuakan lebih baik tanpa saya.”
▪ “Lebih baik saya mati saja kalau begini”
▪ Mengungkapkan perasaan bersalah/ sedih/ marah/ putus asa/ tidakberdaya.
▪ Mengungkapkan hal-hal negatif tentang diri sendiri yang menggambarkan harga diri rendah.
Objektif
▪ Sedih
▪ Murung
▪ Marah
▪ Menangis
▪ Banyak diam
▪ Kontak mata kurang
▪ Mempersiapkan alat untuk bunuh diri
▪ Mencoba melakukan bunuh diri
Mitos atau Fakta ???
Bertanya secara langsung terkaitbunuh diri menurunkan kecemasan, membuka komunikasi dan menurunkan risiko rindakanimpulsif
Kebanyakan remaja tidakmenceritakan kepada orang dewasa
Klarifikasi pada seseorangterkait bunuh diri hanya akan
meningkatkan risiko bunuhdiri
Jika remaja bunuh dirimemberi tahu teman,
temannya akan mencarikanbantuan
Seseorang yang membicarakan bunuh diritidak akan melakukannya
Seseorang yang membicarakan bunuh dirikemungkinan telahmelakukan percobaanmenciderai dirinya untukbunuh diri
Early Detection
Ask to patient about her feeling
regarding his life
Ask specific questions about thinking of death,
self harm and suicide
(American Psychiatric Association, 2010)
In psychotic patient, ask specific questions about hallucinations
Consider assess the potential of patient to har
m others
(American Psychiatric Association, 2010)
Tindakan untuk Pasien
▪ Mengidentifikasi beratnya masalah risiko bunuh diri: isyarat, ancaman, percobaan (jikapercobaan segera rujuk)
▪ Mengidentifikasi benda-benda berbahaya dan mengamankannya (lingkungan amanuntuk pasien)
▪ Mengenal tanda dan gejala risiko bunuh diri
▪ Mengamankan lingkungan dari risiko bunuh diri
▪ Berlatih mengungkapkan perasaannya
▪ Latih mengendalikan dorongan bunuh diri
▪ Pasien megidentifikasi daftar aspek positif diri sendiri dan latihan afirmasi/ berpikir aspek positif yang dimiliki
▪ Berlatih cara menyelesaikan masalah yang lebih baik
▪ Mendiskusikan harapan masa depan dan cara pencapaiannya
Tindakan untuk Keluarga
▪ Kaji masalah klien yang dirasakan keluarga yang merawat
▪ Jelaskan proses terjadinya risiko bunuh diri
▪ Jelaskan tanda dan gejala risiko bunuh diri
▪ Diskusikan cara merawat klien dengan risiko bunuh diri
▪ Latih keluarga cara merawat klien dengan risiko bunuh diri: amankan lingkungan, berikan pujian aspek positif, diskusikan rencana masa depan, motivasi dandamping klien melakukan kegiatan positif
▪ Libatkan seluruh anggota keluarga dalam merawat klien dan menciptakansuasana yang mendukung
SDKI SLKI SIKI
Risiko bunuh diri d.d gangguan
psikologis (Depresi)
Kontrol Diri
Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 5 x 24 jam,
diharapkan kontrol diri
meningkat. kriteria hasil :
1. Verbalisasi keinginan bunuh
diri menurun dari
mengungkapkan keinginan
untuk bunuh diri menjadi tidak
ingin untuk bunuh diri.
2. Alam perasaan depresi
menurun dari sering
menunjukkan gejala depresi
menjadi jarang menunjukkan
gejala depresi.
Pencegahan Bunuh Diri
Observasi
1. Identifikasi gejala risiko
bunuh diri (gangguan mood)
2. Identifikasi keinginan dan
pikiran rencana untuk bunuh diri
Terapeutik
3. Diskusikan rencana
menghadapin ide bunuh diri di
masa depan
Edukasi
4. Latih pencegahan risiko
bunuh diri.
Kolaborasi
5. Kolaborasi pemberian obat
anti antidepressant sesuai
indikasi.
Terapi Kelompok
▪ Terapi kelompok yang dapat dilakukan untuk pasien dengan resiko bunuh diriadalah: TAK stimulasi persepsi untuk harga diri rendah, meliputi kegiatanmengidentifikasi kemampuan/hal positif pada diri dan melatih kemampuan/halpositif pada diri
Definisi Defisit Perawatan Diri
Keadaan ketika individu mengalami hambatan kemampuan untuk melakukan atau menyelesaikan aktivitas sehari-hari (Towsend, 2010).
Tanda dan gejala Defisit Perawatan Diri
Subjektif
▪ Menyatakan tidak ada keinginanperawatan diri: mandi, makanminum, dan eliminasi
▪ Perawatan diri harus dimotivasi
▪ Menolak melakukan perawatan diri
▪ Menyatakan tidak tahu caraperawatan diri
Objektif
▪ Tidak mampu membersihkan badan
▪ Penampilan tidak rapi, pakaiankotor, tidak mampu berpakaiansecara benar
▪ Tidak mampu melaksanakankebersihan yang sesuai, setelahmelakukan toileting
▪ Makan hanya beberapa suap daripiring/porsi tidak habis
Tujuan Tindakan Keperawatan pada Individu
Kognitif
• Mengidentifikasi perawatan kebersihan diri (mandi, berhias, makan minum, toileting)
Psikomotor•Melakukan cara melakukan perawatan diri: mandi
•Melakukan cara perawatan diri: berdandan/berhias
•Melakukan cara perawatan diri: makan/minum
•Melakukan cara perawatan diri: BAB/BAK
Afektif
• Pasien mampu melakukan cara perawatan diri: mandi, berdandan/berhias, makan/minum, BAB/BAK secara mandiri
Tujuan Tindakan Keperawatan pada Keluarga
Kognitif
• Mengenal masalah klien defisit perawatan diri.
• Mengambil keputusan untuk merawat klien defisit perawat diri
Psikomotor•Merawat klien defisit perawatan diri
•Menciptakan lingkungan yang terapeutik untuk klien defisit perawatan diri
•Memanfaatkan pelayanan kesehatan untuk follow up kesehatan klien defisit perawatan diri dan mencegah
Afektif•Keluarga mampu merawat klien defisit perawatan mandi, berdandan/berhias, makan/minum,
BAB/BAK diri mandiri
Tindakan untuk Klien
▪ Identifikasi masalah perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan/minum, BAB/BAK. Jelaskan pentingnyakebersihan diri. Jelaskan cara dan alat kebersihan diri. Latih cara menjaga kebersihan diri : mandi dan ganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, potong kuku. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan mandi, sikat gigi (2 kali per hari), cucirambut (2 kali perminggu), potong kuku (1 kali perminggu).
▪ Evaluasi kegiatan kebersihan diri. Beri pujian. Jelaskan cara dan alat untuk berdandan. Latih cara berdandan setelahkebersihan diri : sisiran, rias muka untuk perempuan, sisiran cukuran untuk pria. Masukan pada jadual kegiatan untukkebersihan diri dan berdandan.
▪ Evaluasi kegiatan kebersihan diri dan berdandan. Beri pujian. Jelaskan cara dan alat makan dan minum. Latih caramakan dan minum yang baik. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan dan makan danminum yang baik
▪ Evaluasi kegiatan kebersihan diri, berdandan, makan dan minum. Beri pujian. Jelaskan cara BAB dan BAK yang baik. Latih BAB dan BAK yang baik. Masukan pada jadual kegiatan untuk latihan kebersihan diri, berdandan, makan danminum, dan BAB dan BAK
▪ Evaluasi kegiatan latihan perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK. Beri pujian. Latih kegiatan harian. Nilai kemampuan yang telah mandiri. Nilai apakah perawatan diri telah baik.
Tindakan untuk Keluarga
▪ Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat pasien. jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya deficit perawatan diri. Jelaskan cara merawat deficit perawatan diri. Latihdua cara merawat : kebersihan diri dan berdandan. Anjurkan membantu
▪ Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri. Beri pujian. Latih duacara yang lain merawat pasien : makan dan minum, BAB dan BAK. Anjurkan membantu pasiensesuai jadual dan memberi pujian
▪ Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien kebersihan diri dan berdandan. Beripujian. Bimbing keluarga merawat kebersihan diri dan berdandan dan makan dan minum pasien. anjurkan membantu pasien sesuai jadual dan berikan pujian
▪ Evaluasi kegiatan keluarga dlam merawat/melatih pasien kebersihan diri, berdandan, makan danminum. Beri pujian. Bombing keluarga merawat BAB dan BAK pasien. jelaskan follow up ke PKM, tanda kambuh, rujukan. Anjrkan membantu pasien sesuai jadual dan memberikan pujian
▪ Evaluasi kegiatan keluarga dalam merawat/melatih pasien dalam perawatan diri : kebersihan diri, berdandan, makan dan minum, BAB dan BAK. Beri pujian. Nilai kemampuan keluarga merawatpasien. nilai kemampuan keluarga melakukan kontrol PKM