Aliran-aliran Filsafat dan etika

40
LAPORAN BUKU I. Struktur Laporan Bacaan Struktur laporan bacaan ini adalah (1) pendahuluan, (2) laporan bagian buku, (3) dan komentar. A. PENDAHULUAN Judul : Aliran-aliran Filsafat dan Etika Penulis : Prof. Dr. Juhaya S.Praja Penerbit : Kencana Prenamedia Group Kota Terbit : Jakarta, cetakan kelima, Maret 2014 Ukuran Buku : 15 X 23 cm Tebal Buku : viii, 210 halaman B. Laporan Bagian Buku PENGERTIAN FILSAFAT Filsafat diambil dari bahasa arab,falsafah. Berasal dari bahasa yunani,philosophia,kata majemuk yang terdiri dari kata philos yang arinya cinta atau suka,dan kata shopia yang artinya bijaksana. Dengan demikian, secara etimologis kata filsafat memberikan pengertian cinta kebijaksnaan. Orangnya disebut philosopher atau failasuf (istilah failasuf,lihat ibnu Mandzur dalam lisan al-arab). Secara terminologis,filsafat mempunyai arti yang bermacam-macam,sebanyak orang yang memberikan pengertian atau batasan. APAKAH SOAL-SOAL KEFILSAFATAN ITU? Banyak orang yang termenung karena ia menghadapi kejadian yang membingungkannya, atau karena ia ingin tahu dan memikirkan kejadian itu. Lantas terbetik didalam benaknya berbagai

Transcript of Aliran-aliran Filsafat dan etika

LAPORAN BUKU

 I.  Struktur Laporan BacaanStruktur laporan bacaan ini adalah (1) pendahuluan, (2) laporan

bagian buku, (3) dan komentar.

A.  PENDAHULUANJudul : Aliran-aliran Filsafat dan Etika

Penulis : Prof. Dr. Juhaya S.Praja

Penerbit : Kencana Prenamedia Group

Kota Terbit : Jakarta, cetakan kelima, Maret 2014

Ukuran Buku : 15 X 23 cm

Tebal Buku : viii, 210 halaman

B. Laporan Bagian BukuPENGERTIAN FILSAFAT

Filsafat diambil dari bahasa arab,falsafah. Berasal daribahasa yunani,philosophia,kata majemuk yang terdiri dari kata philosyang arinya cinta atau suka,dan kata shopia yang artinyabijaksana. Dengan demikian, secara etimologis kata filsafatmemberikan pengertian cinta kebijaksnaan. Orangnya disebutphilosopher atau failasuf (istilah failasuf,lihat ibnu Mandzur dalamlisan al-arab). Secara terminologis,filsafat mempunyai arti yangbermacam-macam,sebanyak orang yang memberikan pengertian ataubatasan.

APAKAH SOAL-SOAL KEFILSAFATAN ITU?

Banyak orang yang termenung karena ia menghadapi kejadianyang membingungkannya, atau karena ia ingin tahu dan memikirkankejadian itu. Lantas terbetik didalam benaknya berbagai

pertanyaan: apakah kehidupan itu? Mengapa aku berada disini?Mengapa ada sesuatu? Apakah kedudukan kehidupan dalam alam yangbesar ini? Apakah “ada ini” terjadi secara kebetulan atau karenamekanisme, atau karena ada rencana, ataukah ada maksud ataupikiran dialam benda? Apakah kehidupan dikontrol oleh keuatan-kekuatan dari luar,ataukah aku memiliki daya control seluruhnyaatau sebagainya? Mengapa manusia berjuang dan berusahamendapatkan hak, keadilan, perbaikan dikemudian hari? Apakah artikonsep hak dan keadilan dan apakah ciri-ciri masyarakat yangbaik?

Semua soal itu adalah falsafi. Usaha untuk mendapatkanjawaban atau pemecahan terhadapnya telah mendapatkan telahmenimbulkan teori-teori dan system pemikiran yang dikembangkanoleh para filsuf besar seperti Socrates, Aristoteles, dan lain-lain. Tanpa orang-orang tersebut diatas serta buah pikiranmereka, sangat mungkin sekali filsafat tidak akan mempunyai isiyang kaya sesunguhnya kita selalu terpengaruh dengan ide-ide yangdating kepada kita dalam tradisi masyarakat.

ILMU, FILSAFAT & AGAMAIlmu dan pengetahuan

Pada dasarnya pengetahuan mempunyai tiga kriteria,yaitu:

a. Adanya suatu system gagasan dalam pikiranb. Persesuaian antara gagasan itu dengan benda-benda

sebenarnyac. Adanya keyakinan tentang persesuaian itu.

Kebanyakan orang mempeoleh pengetahuan dari pengalaman yangdiperoleh melalaui indera yang ia miliki. Dengan inderanyaia mengenal hal-hal yang ada disekitarnya. Pengetahuan dalamusahanya tidaklah puas hanya dengan cara yang serbakebetulan saja, melainkan ia berusaha pula mencari jalantertentu untuk mempermudah diri dalam upaya mencapaitujuannya. Ia berjalan menurut metode tertentu, karena itupengetahuan disebut mempunyai metode-metodenya atau approach

(pendekatan). Pendekatan disini berarti sekumpulan dariteori,metode dan teknik penelitian.

Pengetahuan yang kian hari kian bertambah, pada dasarnyabersumber pada tiga macamsumber yaitu: pertama, pengetahuanyang langsug diperoleh; kedua,hasil dari suatu konklusi;ketiga, pengetahuan yang diperoleh dari kesaksian danotoritas.

Pengetahuan langsung diperoleh dari dua sumber yaitu: sumberexternal (luar) dan sumber external (dalam). Contoh,umpamanya kita mengetahui adanya api di depan kita melaluialat indera penglihatan kita, adanya bau harum melaluiindera penciuman kita.

Pengetahuan konklusi ialah pengetahuan yang diperoleh melalui penarikankesimpulan dari data empiric atau inderawi, seperti apabila kita tahubahwa diatas sebuah gunung ada kepulan asap. Kita tahu bahwasetiap ada asap pasti ada api yang menyala. Dengan demikiankita mengambil konklusi bahwa diatas gunung itu ada api yangmenyala.

Pengetahuan kesaksian dan otoritas adalah pengetahuan yang diperolehmelalui kesaksian dari orang lain atau berita yang bias dipercaya. Contohnya,kita mengetahui adanya tuhan melalui para Rasul dan kitab-kitabNya. Kebenaran seperti ini didasarkan atau kebenaranotoritatif yang terpercaya dan memiliki otoritas.

Pengetahuan yang diperoleh melalui indera disebut dengan pengetahuaninderawi. Setelah diadakan penyelidikan dan eksperimen, makailmu tersebut sekarang menjadi ilmu pengetauan. Apabilasuatu hal sudah dapat siketahui oleh indera, dieksperimendan di teliti, maka disana orang mudah berfilsafat. Filsafatini satu tahap lebih tinggi dari pengetahuan biasa. Karnapara filsuf sudah mulai memikirkan hakikat sesuatu sepertihakikat dari tuhan, alam dan manusia.

Banyak ilmu pengeahuan, filsafat maupun agama, pada dasarnyamempunyai objek materi yang sama, hanya dari ketiganya tetapada perbedaan karena berbeda objek formalnya.

Titik temu antara ilmu dan filsafat

Ada beberapa hal dimana filsafat dan ilmu pengetahuan dapatsaling bertemu. Dalam beberapa abad terakhir, filsafat telahmengembangkan kerja sama yang baik dengan ilmu pengetahuan.Banyak diantar filsuf terkenal yang telah memberikankontribusinya kepada sains. Filsafat dan ilmu pengetahuankeduanya menggunakan metode pemikiran reflektif dalam usahauntuk menghadapi fakta-fakta dalam kehidupan. Keduanyameninjukan sikap kritik, dengan pikiran terbuka dan kemauanyang tidak memihak untuk mengetahui hakikat kebenaran.

Ilmu membekali filsafat dengan bahan-bahan yang deskriptifdan factual yang sangat penting untuk membangun filsafat.Tiap filsuf dari tiap periode lebih condong untukmerefleksikan pandangan ilmiah pada periode tersebut.Pertentangan antara ilmu dan filsafat pada umumnyamenunjukan pada kecondongan atau titik penekanan, dan bukanpada penekanan yang mutlak. Ilmu-ilmu tertentu menyelidikibidang-bidang yang terbatas, filsafat mencoba melayaniseluruh manusia. Oleh karena itu filsafat lebih bersifatinklusiftidak eksklusif. Ia berusaha untuk memasukkan dalamkumpulan pengetahuan yang bersifat umum, untuk segala bidangdan untuk pengalaman manusia pada umumnya.

Titik temu antara Agama dan Filsafat

Baik agama maupun filsafat pada dasarya mempunyai kesamaan,keduanya memiliki tujuan yang sama, yakni mencapai kebenaranyang sejati. Agama yang dimaksud disini adalah agama Samawi,yaitu agama yang diwahtukan tuhan kepada nabi dan rasul-Nya.

Dibalik persamaan itu terdapat pula perbedaan antarakeduanya. Dalam agama ada beberapa hal yang amat penting,misalnya Tuhan, kebajikan, baik dan buruk, surge dan neraka,dan lain-lain. Hal tersebut diselidiki pula oleh filsafat.Oleh karena hal-hal tersebut ada atau paling tidak mungkinada. Alasan filsafat untuk menerima kebenaran bukanlahkepercayaan melainkan penyelidikan sendiri, hasil pikiranbelaka. Filsafat itdak mengingkari atau mengurangi wahyutetapi iatidak mendasarkan penyelidikan atas wahyu.

Walaupun antar kebeanaran yang disajikan oleh agama mungkinserupa dengan kebenaran yang dicapai oleh filsafat, tetapi

agam tidak bisa disamakan dengan filsafat. Perbedaan inidisebabkan cara pandang yang berbeda. Disatu pihak agamaberalatkan kepercayaan, dilain pihak filsafat berdasarknapenelitian yang menggunakan potensi manusiawi, dan meyakinisabagai satu-satunya alat ukurr kebenaran yaitu akalmanusia.

OBJEK FLSAFATObjek penyelidikan filsafat adalah segala yang ada dan yangmungkin ada, tidak terbatas. Inilah yang disebut objekmaterial filsafat. Lau atas dasar apakah kita bedakan ilmudan filsafat? Inilah yang perlu kita ketahui. Filsafat bisakita bedakan dengan ilmu pengetahuan lainnya dari segipenyelidikannya. Objek penyelidikan ilmu pengetahuan hanyaterbatas pada sesuatu yang bisa diselidiki secara ilmiahsaja, dan jika sudah tidal dapat diselidiki lagi maka ilmupengetahuan akan terhenti sampai disitu. Tetapi penyelidikanfilsafat tidak demikian, filsafat akan terus bekerja hinggapermasalahannya dapat ditemukan sampai keakar-akarnya.

Kalau disimpulkan hasil penyelidikan filsafat itu memilikisifat-sifat berikut:

Pertama, menyeluruh artinya filsafat melihat atau memandangobjeknya secara menyeluruh (totalitas)

Kedua, mendasar artinya filsafat menyelidiki objeknya sampaikeakar-akarnya sampai ditemukannya hakikat sesuatu yangdiselidikinya.

Ketiga, bersifat spekulatif arinya hasil yang diperoleh daripenyelidikan filsafat baru berupa dugaan-dugaan belaka, danbukan kepastian. Dugaan-dugaan yang dimaksud disini adalah

dugaan-dugaan yang logis masuk akal dan rasional bukandugaan yang hampa.

METODOLOGI FILSAFAT

Ada tiga metodologi filsafat yang digunakan untuk memecahkanproblem-problem filsafat yaitu metode deduksi, induksi, danmetode dialektika.

Metode Deduktif

Metode deduktif adalah suatu metode berpikir dimana suatukesimpilan ditarik dari prinsip-prinsip umum dan kemudianditerapkan kepada ssuatu yang bersifat khusus. Contoh:

Semua manusia adalah fana (prinsip umum)

Semua raja adalah manusia (peristiwa khusus)

Karena itu semua raja adalah fana (kesimpulan)

Metode induksi

Metode indksi adalah suatu metode berpikir dimana suatukesimpulan ditarik dari suatu prinsip khusus kemudianditerapkan kepada sesuatu yang bersifat umum. Contoh:

Amir adalah manusia (prinsip khusus)

Ia (si amir) akan mati (peristiwa yang bersifat umum)

Seluruh manusia akan mati (kesimpulan)

Metode dialektik

Metode dialektik adalah suatu cara berpikir dimana suatukesimpulan diperoleh melalui tiga jenjang penalaran: tesis,antitesis, dan sintesis. Metode ini berusaha untukmengembangkan suatu contoh argument yang didalamnya terjalinimplikasi bermacam-macam proses yang saling mempengaruhi.Prose dialektik ini selalu tediri dari tiga fase. Fasepertama, disebut tedid yang menampilkan “lawan” dari fase

kedua yang disebut antithesis. Akhirnya timbulah fase ketigayang disebut sintesis yang mendamaikan antara tesis danantithesis yang saling berlawanan.

STRUKTUR FILSAFATpada pokoknya struktur filsafat berkisar pada tiga cabangfilsafat:teori pengetahuan, teori hakikat, dan teori nilai.Tiga cabang besar filsafat ini melahirkan cabang-cabang baruyang merupakan anak-anak cabang dari ketiga cabang tadi.

Teori pengetahuan

Cabang filsafat ini membahas norma-norma atau teori tentangcara mendapatkan pengetahuan dan membicarakan pula tentangbagaimana cara mengatur pengetahuan itu sehingga menjadipengetahuan yang benar dan berarti. Posisi terpenting dariteori pengetahuan ialah membicarakan tentang apa sebenarnyahakikat pengetahuan itu, cara berpikir dan hukum berpikirmana yang harus dipergunakan agar kita mendapatkan hasilpemikiran yang kemungkinan benarnya paling besar.

Epistemology

Epistemology berasal dari bahasa yunani, episteme yang berartiknowledge atau pengetahuan dan logy berarti teori.oleh sebabitu epistemology diartikan sebagai teori pengetahuan ataufilsafat ilmu. Terdapat empat persoalan dalam bidang ini:apa pengetahuan itu? Apa sumber-sumber pengetahuan itu? Dari manakahpengetahuan yang benar itu dating dan bagaimana kita mengetahuinya?Apakah pengetahuan kita ini benar? Persoalan yang pertama (tentangdefinisi pengetahuan) sudah kita bicarakan pada uraianterdahulu.sekarang kita bicarakan persoalan berikutnya yaitutentang sumber pengetahuan manusia. Louis Q Kttsofmengatakan bahwa sumber pengetahuan manusia itu adalimamacam yaitu:

1) Empiris yang melahirkan aliran empirisme2) Rasio yang melahirkan aliran rasionalisme3) Fenomena yang melahirkan aliran fenomenologi4) Intuisi yan melahirkan intusionisme

5) Metode ilmiah yang menggabungkan antara aliranrasionalisme dan empirisme.

a) EmpirismeSeorang empiristis biasanya berpendapat bahwa kitadapat memperoleh pengetahuan melalui pengalaman. Denganbegitu, dapat dibedakan dua macam unsur. Pertama unsuryang mengetahui dan kedua unsur yang diketahui. Orangyang mengetahui merupakan subjek yang memperolehpengetahuan dan dikenal dengan perkataan yangmenunjukan seseorang atau suatu kemampuan.Ia memandang bahwa akal sebagai jenis tempatpenampungan yang secara pasif menerima hasil-hasilpenginderaan tersebut. Ini berarti semuapengetahuan kita betapapun rumitnya dapat dilacakkembali sampai kepada pengalaman-pengalaman inderawiyang pertama, yang dapat diibaratkan atom-atom yangmenyusun objek –objek material.

b) RasionalismeRasionalisme berpendirian bahwa sumber pengetahuanterletak pada akal. Bukan karena rasionalismemengingkari nilai pengalaman, melainkan pengalamanpaling-paling dipandang sebagai jenis perangsang bagipikiran. Para penganut rasionalisme yakin bahwakebenaran dan kesesatan terletak di dalam ide kita, danbukannya didalam diri barangsesuatu. Jika kebenaranmenganadung makna dan mempunyai ide yang sesuai dengan,atau menunjuk kepada kenyataan, maka kebenaran hanyadiperoleh dengan akal budi saja.Descratesbapak dari rasionalisme berusaha menemukankebenaran yang tidak dapat diragukan sehingga denganmemakai metide deuktif dapat disimpulkan semuapengetahuan kita. Ia yakin kebenaran-kebenaran semacamitu ada dan bahwa kebenaran-kebenaran tersebut dikenal

sebagai cahaya yang terang dari akal budi sebagai hal-hal yang tidak dapat diragukan. Dengan akal budidipahaminya: pertama, sebagai jenis perantara khusus untukmengenal kebenaran. Kedua,sebagai suatu teknik deduktif yang dapatmenemukan kebenaran-kebenaran artinya dengan melakukanpenalaran.Dapatlah dikatakan,bagi seorag penganut rasionalismepengetahuan diperoleh dari kegiatan akal budi ketikaakal menangkap pelbagai hal yang dihadapnya pada masahidup seseorang.

c) FenomenalismeImmanuel kant seorang filsuf jerman abad ke-18melakukanpendekatan kembali terhadap masalah diatassetelah memperhatikan kritik-kritik yangdilancarkanoleh David Hume terhadap sudut pandang yang bersifatempiris dan yang bersifat rasional.Bagi kant, para penganut empiris benar bila berpendapatbahwa semua pengetahuan didasarkan pada pengalamanmeskipun benar hanya untuk sebagian. Tetapi parapenganut rasionalisme juga benar karena akal memaksakanbentuknya sendiri terhadap barang sesuatu sertapengalaman.

d) IntuisionismeKita mudah merasa tidak puas terhadap penyelesaian yangdiajukan oleh kant, karena penyelesaian tersebutmengatakan bahwa pada babak terakhir kita hanyamengetahui modifikasi barang sesuatu dan bukanny barangsesuatu itu sendiri dalam keadaannya yang nyata yangsenyatanya.Hendaknya diingat intuisionisme tidak mengningkarinilai pengalaman inderawi yang biasa dan pengetahuanyang disimpulkan darinya. Intuisionisme seidak-tidaknyayang dalam beberapa bentuknya mengatakan bahwapengetahuan yang lengkap diperoleh melalui intuisi,

sebagai lawan dari pengetahuan yang nisbi yang meliputisebagian saja yang diberikan oleh analitis. Ada yangberpendirian bahwa apa yang diberikan oleh inderahanyalah yang menampak belaka, yaitu kenyataan merekamengatakan, barang sesuatu tidak pernah merupakanseperti yang tampak kepada kita, dan hanya intuisilahyang dapat menyingkap kepada kita keadaan ynagsenyatanya.

e) Metode ilmiahMetode ilmiah dimulai dengan pengamatan-pengamatan dansebagai mana kita lihat,berakhir pula denganpengamatan-pengamatan. Tetapi permulaan dan akhir inihanyalah merupakan pembagian yang bersifat nisbi.Sifat yang menonjol dari metode ilmiah ialahdigunakannya akal dan pengalaman diserai dengan sebuahunsur baru, yaitu hipotesis. Bila suatu hipotesisdikukuhkan kebenaranya oleh contoh-contoh yang banyakjumlahnya, maka hipotesis tersebut kemuduian dapatdipandang sebagai hukum.

Logika

Dilihat dari segi etimologi, perkataan loika berasal darbahasa yunani logike (kata sifat), yang berhunbungan dengankata logo yang artinya pikiran atau kata sebagai pernyataandari pikiran itu. Hal ini menunjukan kepada kita adanyahubungan erat antara pikiaran denan kata yang merupakanpernyataaannya dalam bahasa. Kata pikiran tidaklah asingbagi kita dan kita mengetahu apa arti berpikir pada umumnya.Berpikir adalah kegiatan jiwa untuk mencapai pengetahuan.

Logika secara terminologi mempunyai arti: ilmu yangmemeberikan aturan-aturan berpikir valid (sahih), artinyailmu yang memberikan prinsip-prinsip yang harusdiikutisupaya dapat berpikir valid (menurut aturan/sahih).

Pokok-pokok persoalan logika adalah pemikiran dan beberepaproses pembantunya. Ilmu dengan cara yang sistematismempelajari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk dapatberpikir valid, dapat mengjindari serta mengetahui

kesalahan-kesalahan yang terjadi. Ilmu ini memberikan norma-norma atau gagasan, yaitu gagasan kebenaran dan mencobamengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk mencapaikebenaran itu.

Kebenaran dalam logika dapat dibagi dalam dua bagian, yaitukebenaran bentuk dan kebenaran materi. Dari sini logikadibagi kebenaran dalam dua kategori pula. Pertama, logikaformal atau logika tradisional yang sering kali pula disebutsilogisme. Dan kedua logika material. Kebenrana bentukdibicarakan dalam logika formal sedangkan kebenaran materidibicarakan dalam logika material.

Kebenaran bentuk dan kebenaran materi tidak mesti selalubersamaan. Sebuah argument mungkin mempunyai kebenaranbentuk, akan tetapi materinya tidak benar. Misalnya:

Semua manusia adalah immortal

Semua siswa adalah manusia

Karena itu semua siswa adalah immortal.

Menurut bentuknya argument diatas benar, tetapi isinya tidakbenar. Bentuknya benar karena memenuhi semua peraturan-peraturan suatu argument, dan menurut materinya tidak benarKarena materi premis “semua manusia adalah immortal” itusalah. Oleh karena itu, maka konklusi materinya pun salah.

Teori Hakikat

Hakikat artinya keadaan yang sebenarnya. Hakikat sebenarnyaadalah keadaan sebenarnya dari sesuatu itu, bukan keadaansementara yang selalu berubah. Teori hakikat merupakancabang filsafat yang membicarakan hakikat sesuatu.

Kalau teori pengetahuan memepunyai cabang epistemology danlogia, maka teori hakikat mempunyai cabang sebagai berikut:ontology, kosmologi, antropologi theodecia, filsafat agama, filsafat hukum,filsafat pendidikan, dan lain-lain.

Ontologi

Ontology merupakan cabang teori hakikat yang membicarakanhakikat sesuatu yang ada. Apa sebenarnya hakikat dari

sesuatu yang ada? Ada empat macam aliran filsafat yangmencobamemberikan jawabanatas persoalan diatas:

1) Materialism2) Idealism3) Dualism4) Agnosticisme

1. MaterialismeIstilah materialisme dapat diberi definisi denganbeberapa cara diantaranya, pertamq, mqterialisme adalahteori yang mmengatakan bahwa atau materi yangberadasendirir dan merupakan unsur-unsur yang membentukalam dan bawah akal dan kesadaran termasuk di dalamnyasegala proses fisikal merupakan mode materi tersebutdan dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik.Kedua, bahwa doktrin alam semesta dapat ditafsirkanseluruhnya dengan sain fisik.

2. IdealismeArti filsafat dari kata idealisme ditentukan oleh artibiasa dari kata ide. Ringkasnya, idealisme mengatakanbahwa realitas terdir atas ide-ide, pikiran-pikiran,akal atau jiwa dan bukan benda material dan kekuatan.Idealisme adalah suatu pandangan dunia atau metafisikyang mengatakan bahwa realitas dasar, atau sangat erathubunganya dengan ide, pkirn atau jiwa.

3. DualismeDulaisme adalah aliran filsafat yang mencoba memadukanantara dua paham yang saling berentangan, yaitumateralisme dengan idealism. Materialisme mengatakanbanhwa materi itulah yang hakikat, sedangkan ide atauruh bukan hakikat.

4. AgnoticismeAgnoticisme adalah aliran yang mengatakan bahwa manusiatidak mungkin mengetahui hakikat sesuatu dibalikkenyataan ini. Manusia tidak mungkin mengetahui apahakikat batu, air, api, dan lain sebagainya.

Kosmologi

Kosmologi adalah penyelidikan tentang jagat raya fisik,terdiri dari dua bagian: pertama, penyelidikan filsfatmengenai istilah pokok yang terdapat dalam fisika, seperiruang, waktu dan sebagainya. Kedua, pra anggapan-pra anggapanyang terdapat dalam fisika sebagi ilmu tentang jagat raya.Dalam arti tertentu, kosmologi pun membicarakan masalah-masalah mengenai fisika dan bukan masalah-masalah dalamfisika.

Pada intinya kosmologi ingin mengetahui hakikat asal,susunan dan hakikat perubahan, serta hakikat tujuan akhirdaripada jagat raya ini.

Theodecia

Cabang filsafat theodecia atau teologi ini membicarakantentang dasar-dasar ketuhanan dan hubungan manusia dengantuthan berdasarkan logika . theodecia tidak membicarakantuhan dari segi agama. Dalam aliran theodecia ini terdapatsejumlah aliran. Aliran-aliran tersebut anatara lain:

Theisme

Aliran ini mempercayai bahwa tuham merupakan pencipta danpengurus alam ini. Menurut paham ini alam beredarberdasarkan kehendak tuhan.

Monotheisme

Monotheisme mengatakan bahwa diseluruh alam ini hanya adasatu tuhan. Dia adalah pencipta dan pengatur segala yang adadi alam ini dan tidak ada lagi tuhan selain dia.

Trinitheisme

Trinitheisme mengatakan bahwa tuhan itu ada tiga. Ketigatuhan ini memepunai tugas dan fungsi yang berbeda. Ada tuhanpencipta, tuhan pemelihara, da nada juga tuhan pemusnah.Paham trinitheisme merupakan kelanjutan dari pahampolitheisme yang menganggap bahwa tuhan itu banyakjumlahnya, kemudian mereka batasi sampai adatiga saja.

Politheisme

Politheisme mengatakan bahwa tuhan atau dewa-dewa itubanyak. Dalam praktiknya seorang penganut politheismemenyembah seluruh dewa yang diyakininya. Alasannya sekalipundewa-dewa itu berlainan tapi mereka selalu bekerja samadalam melakukan tugasnya.

Pantheisme

Pan berarti seluruh, theis berarti tuhan. Jadi panatheismemengandung arti seluruh tuhan. Panatheisme mengajarkan bahwaseluruh alam ini adalah tuhan. Semua yang ada didalamkeseluruhannya adalah tuhan, dan tuhan adalah semua yang adadalam alam secara keseluruhan. Benda-benda yang dapatditangkap

Panatheisme mengajarkan pula bahwa tuhan hanya satu dankekal. Adapun alam yang dapat diindera oleh kita, yang manaselalu berubah dan merupakan bagian dari tuhan adalah ilusikhayalan belaka.

Atheisme

A berarti tidak. Atheisme berarti (paham) tidak bertuhan.Atheism mengatakan bahwa tuhan itu sebenarnya tidak ada.Seorang atheis menafikan adanya tuhan, karena uhan tidakpernah menunjukkan dirinya dengan nyata dan jelas kepadamanusia.

Agnostisisme

Paham ini berada ditengah-tengah, berada diantara paham yangmengajarkan bahwa tuhan itu ada dengan paham yangmengajarkan bahwa tuhan itu tidak ada. Menrut paham inimanusia tidak akan sanggup untuk memperoleh pengetahuantentang tuhan. Agnostisisme tidak menafikan tuhan secarategas dan juga tidak mengatakan bahwa tuhan itu ada. Kaumagnostic dengan sikap skeptic antara atheisme dan theismemasih memungkinkan untuk dapat ditarik kedalam lingkunganagama.

FILSAFAT AGAMA

Filsafat agama pada pokoknya adalah pemikiran filsafattentang agama. Mempelajari filsafat agama tidak perlu dantidak selalu dilakukan dari sikap pandangan keagamaan.Filsafat agama membicarakan soal-soal yang secara umumberlaku atau diakui oleh semua agama, seperti soal tuhan,iman dan ibadat.

Agama

Setiap agama memiliki kesamaan tertentu tentang arti agama.Misalnya, agama ialah aturan tuhan untuk manusia. Agamaadalah jalan hidup bahagia dan sebagainya. Disini filsafatagama dapat menafsirkan mengapa agama itu harus merupakanperaturan dari tuhan, mengapa ajaran tuhan pasti benarnya,mengapa agama dapat membawa manusia pada bahagia, danseterusnya.

Tuhan

Kepercayaan kepada tuhan merupakan dasar utama dalam pahamkeagamaan. Tiap-tiap agama berdasarkan atas kepercayaankepada sesuatu kekuatan gaib dan cara hidup setiap manusiayang percaya pada agama di dunia ini amat rapat hbungannyadengan kepercayaan tersebut. Dalam setiap agama, tuhanmerupakan sentral atau pusat perhatian bagi para pemeluknya.Seorang muslim kana memusatkan perhatiannya kepada AllahSWT, dan lain sebagainya.

Iman

Iman beberati percaya. Seriap agama mengajarkan tentangiman. Filsafat agama harus dapat memberikan jawaban apasebenarnya hakikat iman. Dalm islam iman merupakan unsurpokok agama. Perwujudan dari keimanan ini akan tampak dalamperdebatan yang cara dan bentuknya telah ditentukan olehagama masing-masing.

Ibadat

Pada hakikatnya ibadat yang dilakukan oleh setiap pemelukagama mempunyai tujuan yang sama, yaitu sebagai realisasidari keimanan, dan oengabdian kepada tuhannya.

Perlukah manusia beragama?

Pada garis besarnya manusia terbagi dua kelompok. Pertama,kelompok yang mempercayai adanya tuhan, kelompok yangpertama disebut theism dan kelompok yang kedua disebutatheism. Tugas filsafat agama adalah membahas tentangperanan agama bagi manusia ditinjau dari sudut filosofisnyadan bukan dari sudut ajaran atau wahyu yang diajarkan olehsuatu agama tertentu.

FILSAFAT HUKUM

Ketika pekerjaan ilmu pengetahuan berakhir, maka ketikaitulah filsafat hukum mulai bekerja. Flsafat hkummempelajari peranyaan-pertanyaan yang tak terajwab oleh ilmupengetahuan hukum. Akan tetapi perlu dicatat ,bahwa ahlifilsafat hukum pada hakikatnya lebih suka mempelajaripertanyaan-pertanyaan yang terpenting. Apa yang dimaksuddengan hukum itu adalah merupakan pula suatu penilaian dalammana pandangan seorang penyelidik memegang peranan penting ,keadaan waktu dapat memepengaruhi pandangan itu, sepanjangia dapat membuat pertanyaan yang pokok. Pertanyaan yangtimbul mendesak pada tiap-tiap manusia yang memikirkankeadilan dan ketdakadilan dan juga yang dipelajari olehahli-ahli pikir yang besar pada setiap zaman.

FILSAFAT PENDIDIKAN

Dalam filsafat pendidikan kita tidak mengklasifikasikanantara satu bentuk pendidikan dengan yang lainnya, tetapikita membahasnya scara keseluruhan dan mendalam. Sepertihalnya jawaban atas pertanyaan yang menjadi landasanontologis dan aksiologis pendidikan.

Pada hakikatnya pendidkan merupakan upaya untuk meningkatkankualitas sumber daya manusia ke tingkat yang lebih tinggidan lebih baik. Dengan demikian tujuan pendidikan tidak lainadalah demi terwujudnya manusia yang berkualitas dan baik.

Teori nilai

Teori nilai mencakup dua cabang filsafat yang cukup terkenalyaitu: etika dan estetika. Yang pertama membicarakan soalbaik-buruk perbuatan manusia. Sebenarnya nbaik etika maupunestetika kedua-duanya membicarakan masalah nilai.

Etika

Tugas etika

Etika merupakan penyelidikan filsafat mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tingkah laku manusia dilihat darisegi baik dan buruknya tingkah laku tersebut.

Sifat dasar etika

Etika mempunyai sifat yang mendasar yaitu sifat kritis.Dengan demikian etikamemberi kemungkinan kepada kita untukmengambil sikap sendiri sera ikut menentukan arahperkembangan masyarakat.

Objek etika

Objek penyelidikan etika adalah pernyataan-pernyataan moralyang merupakan perwujudan dari pandangan-pandangan danpersoalan-persoalan dalam bidang moral. Pada dasarnya hanyaada dua macam pernyataan. Pertama, pernyataan tentangtindakan manusia. Kedua, peernyataan tentang manusia itusendiri atau tentang unsur-unsur kepribadian manusia,seperti motif-motif, maksud, dan watak.

Metode etika

Ada empat macam pendekataan dalam menilai sesuatu pandapatmoral yaitu: pendekatan empiris deskriptif, pendekatanfenomenologis, pendekatan normaif, dan pendekatan metaetka.

1. Pendekatan empiris deskriptif dapat menyelidikiseperti: apa pendapat umum yang berlaku di Indonesia.Penyelidikan semacam itu diandaikan dalam etika khusus,yatu yang mempersoalkan norma-norma moral tetentu,tetapi belum termasuk etika sendiri melainkan merupakantugas ilmu empiris yang bersangkutan seperti psikologi,sosiologi, antropologi dan ain-lain.

2. Pendekatan fenomenologis memperlihatkan bagaimanakiranya kesadaran seseorang yang sependapat.Fenomenologis kesadaran moral ini adalah dasar darisalah satu isis pokok etika. Bahkan dengan cara inikita mengenal kekhususan bidang moral, misalnyaperbedaan norma-norma moral dan norma-norma kesopanandapat digali.

3. Pendekatan normative. Melalui pendekatan inidipersoalkan apakah suatu norma moral yang diterimaumum atau dalam masyarakat tertentu memang tetapataukah sebetulnya tidak berlaku ataumalah harusditolak.

4. Pendekatan ini berupa analisis bahasa moral, danmerupakan tugas dari apa yang disebut metaetika.Metaetika berusaha untuk mencegah kekeliruan dankekaburan dalam penyelidikan fenomenologis dannormative dengan mempersoalkan arti tepat dari istilahmoral dan mengatur pernyataan-pernyataan moral menurutmacamnya serta mempersoalkan bagaimana suatu pernyataanmoral dapat dibenarkan.

Estetika

Menurut plato, keindahan adalah realitas yang sebenarnya dantidak pernah berubah-ubah seklipun ia menyatakan bahwaharmonis, proporsi dan simentris adalah unsur yang membentukkeindahan, namun ia tetap memikirkannya dari segi-segimetafisik.

Bagi Plotinus, keindahan itu merupakan pancaran akal illahi.Bila yang hakikat (ilahi) ia menyatakan dirinya ataumemancarkan sinar pada, atau dalam realitas penuh, makaitulah keindahan.

Estetika berusaha untuk menemukan nilai indah secara umum.Sehingga tidak mustahil kalau akhirnya timbul beberapa teoriyang membicarakan hal itu.

SEKILAS SEJARAH FILSAFAT YUNANI PEMIKIRANPRA SOCRATES

Orang-orang yunani dulu kala mempunyai banyak cerita dandongeng takhayul. Mitos-mitos tersebut betapa pun jauh darikebenaran rasional, tetapi sudah merupakan percobaan untukmengerti tentang rahasia alam ini. Mitos-mitos tersebutsudah memberikan jawaban atas pertanyaan yang timbul dalamhati mereka.

Oleh karena itu filsafat bagi orang yunani pada masa itubukan merupakan ilmu pengetahuan yang terpisah dari ilmupengetahuan yang lainnya, melainkan meliputi segalapengetahuan. Keistimewaan orang-orang yunani pada saat ituialah mereka mencari pengetahuan semata-mata untuk tahusaja, mereka mencintai pengetahuan tanpa mengharapkankeuntungan.

Filsuf-filsuf pertama dari miletos

Thales

Thales adalah seorang saudagar yang sering banyak berlayarke negeri Mesir. Ia menemukan ilmu ukuran dari mesir yangdibawa ke yunani. Ia juga mempunyai teori tentang banjirtahunan sungai nil di mesir. Bahkan juga ia berhasilmeramalkan terjadinya gerhana matahari pada tanggal 28 meitahun 585 SM. Karena itulah ia dikenal sebagai ahliastronomi dan metafisika.

Anaximandros

Anaximandros adalah murid thales. Sebagao filsuf ia lebihbesar dari gurunya. Ia juga ahli astronomi, disamping itujuga ahli ilmu bumi. Ia tidak menerima begtu saja apa yangdiajarkan oeh gurunya. Yang dapat diterima oleh akalnyaialah yang asal itu satu, tetapi tidak banyak.

Anaximenes

Ia adalah murid dari anaximandros, sebab itu tidak herankalau pandangannya tentang alam ini dasarnya dengan gurunya.Ia menulis satu buku, tetapi dari buku itu hana satu fragmen

saja yang disimpan. Anaximenes juga mengajarkan bahwa asaldari alam ini satu dan tidak terhingga. Hanya saja ia tidakdapat menerima ajaran anaximenes bahwa yang asal itu tidakada persamaannya dengan barang yang lahir dan tak dapatdirupakan.

Dari pandangan dan pemikiran filsuf-filsuf pertama darimiletos diatas dapat diterangkan sebagai berikut:

Alam semesta merupakan satu keseluruhan yangmempunyai dasar atas dasar asal yang satu,walaupun mereka tidak sepakat tentang yang satu,yang menjadi dasar dari kejadian alam semesta ini.

Alam semesta ini dikuasai dengan hukum, kejadian-kejadian dalam alam ini tidak terjadi secarakebetulan tetapi ada semacam keharusan di belakangkejadian-kejadian itu.

Akibatnya, sebagaimana dikatakan oleh bertnes alamsemesta ini merupakan kosmos, dalam arti yangteratur sebagai lawan dari chaos dalam arti alamyang kacau-balau.

Filsuf-filsuf elra

Permindes

Ia lahir pada tahun 540 SM, ia ahli politik dan iapernahmemangku jabatan pemerintah. Dasar pemikirannya adalah yangada itu ada, mustahil tidak ada. Perubahan itu berpindahdari ada menjadi tidak ada, itu mustahil, sebagaimanamustailnya yangtidak ada menjadi ada.

Konsekensi dari pandangan demikian adalah:

a. Bahwa “yang ada” ialah satu dan tidak terbagikarena itu pluralitas tidak mungkin ada.

b. Bahwa “yang ada” itu tidak dijadikan, dan tidakakan dimusnahkan. Dengan kata lain, “yang ada” itubersifat kekal dan tidak terubahkan.

c. Bahwa “yang ada” itu sempurna, tidak ada sesuatuyang dapat ditambahkan padanya, dan tudak adasesutau yang dapat diambil daripadanya.

d. Bahwa “yang ada” itu mengisi segala tempatsehingga tidak ada runag yang kosong sebab kalauada ruang yang kosong maka “yang ada” akan adadalam pergerakan dan pergerakan berarti perubahan.Hal serupa ini tidak mungkin.

Zeno

Zeno adalah murid paramindes ia berusaha untuk membuktikankebenaran ajaran gurunya, bahwa gerak itu tidak ada. Gerakhanyalah tipuan belaka. Pendapatnya itu diperkuat olehbukti-bukti diantaranya sebagai berkut:

Untuk menyebrangi suatu tanah lapang, kita haruslebih dahulu menyebrangi separuhnya baru setelahitu kita bisa menyeberangi separuhnyalagi.demikian seterusnya dan tidak ada habis-habisnya.

Anak panah dilepaskan dari busurnya, ia tentu padasetiap saatberada pada tempat tertentu, tidakmungkin ia pada suatu saat berada dalam dua tempatatau lebih. Hal ini membuktikan bahwa anak panahtersebut diam.

Filsuf-filsuf pluralis

Anaxogoras (500-428 SM)

Anaxogoras lahir di Lazomonal, lonia. Pada waktu mudanya iapindah ke Athena, dan menetap disana selama 30 tahun. Ajaranfilsafatnya mengatakan bahwa timbul dan hilang itu ada. Isialam ini tidak berambah dan tidak juga berkurang. Timbul danhilang itulah hanyalah bercampuran dari anasir-anasir asal,yang jumlahnya tidak terhingga. Percampuran dan perpisahananasir-anasir asal tersebut digerakkan oleh kodrat dari luaryang dinamakn Nus. Nus itulah yang membentuk alam ini.

Filsuf-filsuf atomis

Filsafat atomis ini menurut garis besarnya berasal dariLeukippos, dan dikembangkan oleh demokritos. Kedua filsofatomis tersebut juga berusaha memecahkan masalah yangdiajukan oleh filsuf-filsuf elea. Mereka berpendapat bahwarealitas seluruhnya itu bukan satu, melainkan tersusun daribanyak unsur dan unsur-unsur tersebut tidak dapat dibagi-bagi.

EPISTEMOLOGI

Secara umum epistemology dapat dijelaskan sebagai cabangfilsafat yang membahas runag lingkup dan batasan-batasanpengetahuan. Studi ini memecahkan jalan untuk memecahkanpertanyaan-pertanyaan mendasar yang meliputi pengkajiansumber-sumber watak, dan kebenaran pengetahuan. Istilah yangdigunakan untuk nama teori pengetahuan adalah epitemologi,yang berasal dari bahasa yunani epistemi (pengetahuan) danlogy (teori).

Tedapat tiga persoalan dalam bidang ini:

1. Apakah smber-sumber pengetahuan itu? Dari manapengetahun itu dating, dan bagaimana kita dapatmengetahui? Ini semua adalah problema asal.

2. Apakah wataj dari pengetahuan? Adakahdunia yang riil diluar akala dan kalau ada, dapatkah kita mengetahuinya?Ini semua adalah problema penampilan terhadap realitas.

3. Apakah pengetahuam kita itu benar? Bagaimana kitamembedakan antara kebenaran dan kekeliruan? Ini adalahproblem mencoba kebenaran.

Pembicaraan pada bagian ini diawali dengan pembalasan dengandua aliran besar yang berusaha mencari kebenaran lewat pinturasionalisme dan empirisme, kemudian dibicarakan aliran-aliran berikutnya.

RASIONALISME RENE DESCRATES (1595-1650)

Rene descrates adalah tokoh filsafat abad modern, bahkan diaadalah pendiri dan pelopor utamanya. Karya-karya descrates

cukup banyak. Beberapa karyanya antar lain adalah discours dela method (1637) yang berarti uraian tentang metode yangisinya melukiskan perkembangan inelektualnya.

Rasionalisme pasca Descrates

Nicolas Malerbranche (1636-1775)

Orang prancis ini mencoba mendamaikan filsafat baru yangdirintis descrates dengan tradisi pemikiran kristiani,khususnya pemikiran Augustinus. Dalam masalah substansi iamengikuti ajaran descrates bahwa ada dua substansi pemikirandan keluasan. Akan tetapi masalah hubungan dengan jiwa iamengikuti pemecahannya sendiri.

De Spinoza (1632-1677 M)

Spinoza menganggap bahwa suatu substansi itu memepunyaiciri-ciri yang tak terhingga jumlahnya. Namun demikian kitahanya mengenal dua ciri saja, pemikiran dan keluasan. Padamanusialah keduanya terdapat bersama-sama pemikiran (jiwa)dan serentak juga keluasan (tubuh).

Gottfried Wilhelm Leibniz (1646-1716 M)

Orangjerman ini menuliskan karya-karyanya dalam bahasa latindan perancis, seorang ensiklopedis (orang yang mengetahuisegala lapangan pengetahuan pada masanya). Menurut Leibniz,substansi itu jumlahnya tiada terhingga yang kemudian ianamakan sebagai monade. Dalam suatu kalimat yang kemudianterkenal Leibniz mengatakan: “monade-monade ridak mempunyaijendela, tempat seuatu bisa masuk atau keluar.” Pernyataanini berarti bahwa semuanya monade harus dianggap tertutupseperi cogito Descrates.

Chritian Wolff (1679-1754 M)

Karena Leibniz tidak menciptakan system filosofis, makawolff menyadur filsafat Leibniz serta menyusunnya menjadisuatu system. Di samping itu dalam penyusunan tersebut iabanyak menggunakan unsur skolastik. Karena wolff inilahrasionalisme di jerman pada masanya merajalelea di semuauniversitas.

Blaise Pascal (1623-1662 M)

Filsuf ini dalam sejarah pemikiran prancis abad ke-17memepunyai tempat tersendiri. Sekalipun ia sepakat dengandescrates dalam mementingkan ilmu pasti, namun ia tidaksetuju dengan descries dalam menerima ilmu paasti tersebutsebagai model atau contoh yang teristimewa untuk metodefilsafat.

EMPIRISME

Istilah ini berasal dari kata yunani, emperia yang berartipengalaman inderawi. Oleh sebab itu, empirisme dinisbatkankepada paham yang memilih pengalaman sebagai sumber utamapengenalan yang dimaksudkan dengannya ialah baik pengalamanlahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniahyang menyangkut pribadi manusia saja.

Tokoh-tokoh Empirisme

Thomas Hobbes (1588-1679)

Hobbes menolak tradisi skolastik dalam filsafat dan berusahamenerapkan konsep-konsep mekanik dari alam fisika kepadapemikirannya tentang manusia dan kehidupan mental.hal inimendorongnya untuk menerima materialism, mekanisme, dandetermnisme. Karya utamanya dalam filsafat adalah leviathan(1651) mengekspresikan pandangannya tentang hubungan antaraalam, manusia dan masyarakat.

Filsafat hobbes mewujudkan suatu system yang lengkapmengenai keterangan tentang “yang ada” secara mekanis.

Dengan demikian ia merupakan seorang materialis di bidangajaran tentang antropologi, serta seorang absolutis dibidangajaran tentang Negara.

John Locke (1632-1704)

Locke termasuk orang yang mengagumi Descrates, tetapi iatidak menyetujui ajarannya. Bagi locke mula-mula rasiomanusia harus dianggap sebagai “kertas putih” dan seluruhisisnya berasal dari pengalaman. Bagi locke pengalaman adadua: pengalaman lahiriah dan pengalaman batiniah. Keduasumber pengalaman ini menghasilkan ide-ide tunggal.

George Berkeley (1665-1753)

Sebagai penganut empirisme, Berkeley mencanangkan teori yangdinamakan immmaterialisme atas dasar prinsip-prinsiempirisme. Jika lockemasih menerima substansi-substansi dariluar kita, maka Berkeley berpendapat bahwa sama sekali tidakada substansi material, yang ada hanyalah pengalaman ruhsaja. Berkeley mengakui bahwa aku amerupakan uatu substansiruhani,. Ia juga mengakui adanya Allah, sebab Allah-lah yangmerupakan asal usul ide-ide yang saya lihat. Jika kitamengatakan bahwa Allah menciptakan dunia, yang kita maksudadalah bukan berarti ada suatu dunia di luar kita. Melainkanbahwa Allah memberi petunjuk atau memepertunjukkan ide-idekepada kita.

KRITTISISME IMMANUEL KANT (1724-1804)

Kritisime dan ciri-cirinya

Filsafat yang dikenal dengan kritisisme adalah filsafat yangdiintrodusir oleh immanuel kant. Filsafat ini memulaipelajarannya dengan menyelidiki batas-batas kemampuan rasiosebagai sumber pengetahuan manusia. Oleh karena itukritisisme sangat berbeda dengan corak filsafat modernsebelumnya yang mempercayai kemampuan rasio secara mutlak.Isi utama dari kritisisme adalah gagasan immanuel kanttentang teori pengetahuan, etika, dan estetika.

Ciri-ciri kritisisme dapat disimpulkan dalam tiga hal:

1. Menganggap bahwa objek pengenalan itu berpusatpada subjek dan bukan pada objek.

2. Menegaskan keterbatasan kemampuan rasio manusiauntuk mengetahui realitas atau hakikat sesuatu,rasio hanyalah mampu menjangkau gejalanya ataufenomenanya saja.

3. Menjelaskan bahwa pengenalan manusia atas sesuatuitu diperoleh atas perpaduan antara peranan unsuranaximenes priori yang berasal dari rasio sertaberupa ruang dan waktu dan peranan unsurapesteriori yang berasal dari pengalaman yangberupa materi.

Tujuan filsafat kant

Melalui filsafatnya kant bermaksud memugar sifatobjektivitas dunia ilmu pengetahuan. Agar supaya maksud ituterlaksana, orang harus menghindarkan diri dari sifatsepihak rasionalisme dan sifat sepihak empirisme.Rasionalisme mengira telah menemukan kunci bagi pembukarealitas pada diri subjeknya, lepas dari pengalaman. Adapunempiris mengira telah memperoleh pengetahuan dari pengalamansaja. Ternyata bahwa empiris, sekalipun dimulai dengan ajranyang murni tentang pengalaman, teap melalui idealisme subjekbermuara pada suatu skeptisisme yang radikal.

Kritik atas rasio murni

Menurut kant, baik rasionalisme maupin empirisme kedua-duanya berat sebelah. Ia berusaha menjelaskan bahwa

pengalaman manusia merupakan paduan antara sintesa unsur-unsur apriori dengan unsur-unsur aposteriori.

Krtik atas rasio praktis

Rasio dapat menjelaskan ilmu pengetahuan, sehingga rasiodisebut rasio teoritis atau menurut . istilah kant sendirirasio murni. Akan tetapi, di samping rasio murni terdapatapa yang disebut rasio praktis, yaitu rasio yang mengatakanapa yang harus kita lakukan, atau dengan kata lain rasioyang memberi perintah kepada kehendak kita. Kantmemperlihatkan bahwa rasio praktis memeberi perintah yangmutlak yang disebutnya sebagai imperatif kategori.

Kritik atas daya pertimbangan

Krtik ketiga dari Kant dalam kesempatan ini kiranya cukuplahdisebutkan problem-problem yang dibentangkan dalam karyanya,Crtique of judgment. Sebagai konsekuensi dari “kritik atas rasioumum” dan “kritik atas rasio praktis” adalah munculnya dualapangan tersendiri, yaitu: lapangan keperluan mutlak dibidang alam dalam lapangan kebebasan di bidang tingkah lakumanusia. Maksud kritik der urteilskraft ialah mengerti keduapersesuaian lapangan ini. Hal ini terjadi dengan menggunakankonsep finalitas (tujuan), finalitas ini bersifat subjek danobjek.

IDEALISME

Kata idealisme dapat mengandung beberapa pengertian antaralain:

Seorang yang menerima ukuran moral yang tertinggi,estetika, dan agama serta menghayatinya.

Orang yang dapat melukiskan dan menganjurkan suaturencana atau prgram yang belum ada.

Jenis-jenis idealisme

Idealisme subjektif – immaterialisme

Idealisme jenis ini kadang-kadang dinamakan materilisme ataufenomenalisme. Seorang idealis subjektif akan mengatakanbahwa akal, jiwa dan persepsi-persepsinya merupakan segalayang ada, tetapi hanya ada dalam akal yangmempersepsikannya. Idealisme subjektif diawali oleh berkeleyyang lebih suka menamai filsafatnya dengan namaimmaterlialisme.

Idealisme objektif

Fisuf idealis yang pertama adalah plato. Ia membagi duniadalam dua bagian. Pertama, dunia persepsi, duniapenglihatan, suara dan benda-benda individual. Dunia yangkonkret ini adalah temporal dan rusak bukan dunia yangsesungguhnya, melainkan sebagai bayangan saja. Kedua, yaitualam konsep, idea, universal atau esensi yang abadai.

Personalisme atau idealisme personal

Personalisme muncul sebagai protes terhadap matelialismemekanik dan idealisme monistik. Bagi seorang personalis,realitas dasar itu bukanlah pemikiran yang abstrak atauprose pemikiran yang khusus, akan tetapi seseorang suatujiwa atau seorang pemikir.

Idealisme Hegel (1770-1831)

Karya-karya hegel

1. Journal ful philosopie (journal of philosophy)disusun bersama Scheiling

2. Phanomenologie ders geister (the phenomenology ofteh spirit0

3. Logik (th science of logic)4. Eprimitif, karena ncylopadie (encyclopedia of the

philosophical sciences)

5. Philosophie des recht (the phylosophy of right)

Pokok-pokok pikiran filsafat Hegel

Tema filsafat Hegel adalah ide mutlak. Oleh karena itu semuapemikirannya tidak terlepas dari ide mutlak, baik berkenaandengan sistemnya, proses dialektikanya, maupun titk awal dantitik akhir kefilsafatannya. Oleh karena itu pulalahfilsafatnya disebut filsafat idealis, suatu filsafat yangmenetapkan wujud yan pertama adalah ide (jiwa).

POSITIVISME

Pengertian positivisme

Positivisme berasal dari kata positif. Kata poitif disinisama artinya dengan faktual, yaitu apa yang berdasarkanfakta-fakta. Menurut positivisme, pengetahuan kita tidakpernah boleh melbihi fakta-fakta.

Tiga zaman perkembangan pemikiran manusia

Zaman teologis

Zaman teologis ini sendiri dapat dibagi menjadi tigaperiode,antara lain:

a. Animisme. Tahap animsme ini merupakan tahapan yangpaling primitif, karena benda-benda sendiridianggap mempunyai jiwa.

b. Politeisme. Tahap politeisme ini merupakanperkembangan dari tahap pertama, dimana pada tahappertama ini manusia percaya pada banyak dewa yangmasing-masing menguasai suatu lapangan tertentu.

c. Monoteisme. Tahap monoteisme ini lebih tinggi daridua tahap sebelumnya. Arena pada tahap ini manusiaanya memandang satu tuhan.

Zaman metafisis

Pada zaman ini kuasa-kuasa adikodrati diganti dengan konsep-konsep dan prinsip-prinsip abstrak, seperti misalnua“kodrat” dan “penyebab”.

Zaman positif

Zaman ini dianggap comte zaman tertinggi dari kehidupanmanusia. Alasannya ialah karena pada zaman ini tidak adalagi usaha manusia untuk mencari penyebab-penyebab yangterdapat pada dibelakang fakta. Atas dasar observasi dandengan menggunakan rasionya, manusia berusaha menetapkanrelasi-relasi atau hubungan persamaan dan urutan yangterdapat antara fakta-fakta, pada zaman inilah dihasilkanilmu pengetahuan dalam arti yang sebenarnya.

EVOLUSIONISME (TEORI EVOLUSI)

Pengertian teori evolusi

Evolusionisme atau teori evolusi adalah suatu interpretasitentang bagaimana proses perkembangan segala bentukkehidupan, baik evolusi dalam arti biologi maupun evolusidalam arti evolusi organik.

Charles Darwin (1809-1882)

Darwin adalah seoranga ahli pengetahuan alam (naturalis)berkebangsaan inggris. Teorinya tentang evolusi organikmelewati seleksi alamiah telah menyebabkan perubahan besardalam sains biologi, filsafat dan pemikiran keagamaan.Sebelum muncul darwin telah muncul peneliti tentang teorievolusi seperti linnaeus, lylell, erasmus, kemudiandatanglah darwin dan lamarck. Diantara tahap penting dalamsejarah evolusi organik dapat kita sebutkan antara lain,

teori warisan sifat-sifat yang diperoleh (theory ofinheritance of aqcuired characteritic) ciptaan lamarck,teori pilihan alamiah dari variasi nasib (natural selectionof chance) darwin, dikenal dengan teori natural selection-inkhitab sina’iyy.

Kesalahan tafsir tentang manusia

1. Teri evolusi tidak berarti atau mengandung artibahwa semua bentuk yang hidup cenderung mengarahkepada manusia atau bahwa jenis yang ada itu tentuakan menjadi jenis lain. Teori evolusi tidakberarti bahwa manusia berasal dari monyet ataumonyet yang lebih sempurna. Manusia mempunyaiasal-usul yang panjang, dapat ditelusuri samapaijenis manusia purba.

2. Evolusi tidak sama dengan Darwinisme3. Teori evolusi bukanlah keterangan tentang watak

dan asal dari kehidupan itu sendiri. Teori evolusiadalah interpretasi deskriptif tentang bagaimanasuatu jenis menjelma dari jenis yang lain.

4. Teori evolusi tidak seharusnya mengingkari agamaatau kepercayaan pada tuhan.

MATERIALISME

Istilah materialisme dapat diberi definisi yaitu, pertamamaterialisme adalah teori yang mengatakan bahwa atom materiyang berada sendiri dan bergerak merupakan unsur-unsur yangmemebentuk alam dan bahwa akal dan kesadaran termasukdidalamnya segala proses pisikal merupakan mode materitersebu dan dapat disederhanakan menjadi unsur-unsur fisik.Kedua, bahwa doktrin alam semesta dapat ditafsirkanseluruhnya dengan sains condong untuk menyajikan bentukmaterialisme yang lebih tradisional. Dalam arti sempitmaterialisme adalah teori yang mengatakan bahwa semua bentuk

dapat diterangkan menurut hukum yang mengatur materi dangerak.

PRAGMATISME

Pengertian pragmatisme

Pragmatisme adalah suatu aliran yang mengajarkan bahwa yangbenar apa yang membuktikan dirinya sebagai benar denganperantara akibat-akibatnya yang bermanfaat secara praktis.

William james (1842-1910)

Dilahirkan di New York dan dosen Harvard university dalammata kuliah anatomi, fisiologi, psikologi, dan filsafatdengan sendirinya mempunyai banyak karya tulisan. Dalambukunya the meaning of truth, arti kebenaran james mengemukakanbahwa tiada kebenaran yang mutlak, yang berlaku umum, yangbersifat tetap, yang berdiri sendiri dan terlepas darisegala akal yang mengenal.

John Dewey (1859-1952)

Dewey adalah seorang yang pragmatis. Menurutnya filsafatbertujuan untuk memperbaiki kehidupan manusia sertalingkungannya atau mengatur kehidupan manusia sertaaktivitasnya untuk memenuhi kebutuhan manusiawi. Walaupundewey seorang pragmatis, namun ia leb suka mneyebutsistemnya dengan istilah instrumentalisme.

FILSAFAT HIDUP HENRI BERGSON

Beberapa buah pikiran bergson ini adalah hidup, naluri,akal, intuisi, manusia dan agama.

Hidup

Menurut bergson hidup adalah suatu tenaga eksplosif yangtelah ada sejak awal dunia, yang berkembang dengan mealawanpenahanan atau pertentangan materi (yaitu sesuatu yang

lamban yang menentang gerak, yang oleh akal dipandangsebagai materi atau benda).

Naluri

Yang dimaksud naluri adalah tenaga naluri bawaan kelahiranguna memanfaatkan alat-alat organis tertentu dengan caratertentu. Kerja naluri terjadi secara otomatis, tanpamemeberi tempat pada spontanitas atau pembaruan. Nalurisemata-mata diarahakan kepada kepentingan kelompok ataurumpunnya. Oleh karena itu, sifat individual ditaklukankepada sifat kelompok.

Akal

Akal yang dimiliki manusia merupakan kecakapan untukmenciptakan alat-alat kerja bagi dirinya dan secara bebasmengubah-ubah pembuatan alat-alat kerja itu. Akalmencakapkan manusia untuk menyadarkan diri akan kepentingantiap individu. Akan tetapi akal tidak dapat dipakai untukmenyelami hakikat yang sbenarnya dari segala kenyataan,sebab akal adalah hasil perembangan, yaitu perkembangandalam rangka proses hidup.

Intuisi (al-hadas)

Intuisi siperlkan untuk menyelami segala hakikat kenyataan.Intuisi adalah tenaga ruhani, suatu kecaapan yang dapatmelepaskan diri dari akal, kecakapan untuk menyimpulkanserta meninjau dengan sadar. Intuisi adalah naluri yangmendapat kesadaran diri, yang telah dicakapkan untukmemikirkannya serta memperluas sasaran itu menurut kehendaksendiri tanpa batas.

Agama

Bergson membagi agama kepada dua macam yaitu: agama yangstatis dan agama yang dinamis.

a. Agama yang statis adalah agama yang timbul karenahasil karya perkembangan. Didalam perkembangan inialam telah memeberikan kepada manusia kecakapanuntuk menciptakan dongeng-dongeng yang dapatmengikat manusia yang satu dengan yang lainnyadandapat mngikat manusia dengan hidup.

b. Agamayang dinamis adalah agama yang diberikan olehinstitusi. Dengan perantara agama inilah manusiayang dapat berhubungan dengan asas yang lebih yanglebih berkuasa dari dirinya sendiri.

FENOMENOLOGI

Kata fenomenologi berasal dari kata yunani, phenomenon yaitusesuatu yang tampak yang teerlihat karena bercakupan. Tokohfenomenologis adalah Edmund Husserl (1859-1938) ia adalahpendiri fenomenologi yag berpendapat bahwa ada kebenaranuntuk semua orang dan manusia dapat mencapainya.

Ada tiga reduksi yang ditempuh untuk mencapai realitasfenomena dalam pendekatan fenomenologi, yaitu:

1. Reduksi fenomenologis2. Reduksi eidetis3. Reduksi fenomenologis-transedental

Reduksi fenomenologis

Reduksi pertama ini merupakan pemersih diri dari segalasubjektivitas yang da[at mengganggu perjalanan mencapairealitas itu. Yang dituju olh fenomenologis adalah realitasdalam arti yang adadiluar darinya da ini hanya dicapai

dengan mengalami secara intuitif, maka apa yang kita anggapsebagai realitas dalam pandngan biasa itu untuk sementaraharus diinggalkan atau dibuat dalam kurung. Termauskdidalamnya hal ini teori-teori, kebiasaan-kebiasaan danpandangan-pandangan yang telah memebentuk pikiran kitamemeandang sesuatu sehingga yang timbul didalam kesadaranadalah fenomena itu sendiri. Karena itulah reduksi disebutfenomenologis.

Reduksi eidetis

Eidetis berasal dari kata eidos yaitu inti sari. Reduksieiditis ialah penyaringan atau penempatan di dalam kurung.Reduksi eiditis ini menunjukkan bahwa dalam fenomenologiskriteria kohersi berlaku. Artinya pengamatan-pengamatanyang beruntun terhadap objek harus dapat disatukan dalamsuatu horizon yang konsisten. Setiap pengamatan memeberiharapan akan tindakan-tindakan yang sesuai dengan yangpertama atau yang selanjutnya.

Reduksi fenomenologis-transedental

Didalam reduksi ini yang ditempatkan diantaranya dua kurungadalah eksistensi dan segala sesuatu yang tidak memepunyaihubungan timbal balik dengan kesadaran murni, agar dariobjek itu akhirnya orang sampai kepada apa yang ada padasubjek sendiri.

SEKULARISME

Sekularisasi dan sekularisme

Sekularisasi dan sekularisme sama-sama berasal dari katasekular. Dalam bahasa inggris secular berarti yang bersifat

duniawi, fana, temporal, tidak bersifat spiritual, abadi dansakral, kehidupan diluar biasa, dan sebagainya.

George Jacob Holyoake (1817-1906)

Poko-pokok ajaran sekularismeya dapat diperoleh dalamkaryanya seperti, principles of secularism (1861), The trialof theism (1858), the limits of atheism (1866), the originand nature of secularism (1866) dan lian-lain. Buku-bukutersebut sulit diperoleh, namun pokok-pokok ajarannya dapatkita peroleh dari sumber kedua, yaitu katya erics S.Waterhouse dalam encylopedia seperti tersebut diatas.

Prinsip dasar sekularisme

Prinsip esensial sekularisme ialah mencari kemajuan manusiadengan alat materi semata-mata. Dengan demikian, jelaslahbahwa sekularisme masuk dalam kategori materialisme.

Etika dasar sekularisme

Etika dalam pandangan sekularisme harus didasarkan ataskebenaran yang bersifat sekular, tanpa ada kaitan denganagama dan metafisika.

Agama menurut sekularisme

Agama dalam pandangan sekularisme adalah sesuatu yangberdiri sendiri. Prinsip sekularisme dalam hal ini ialahbahwa theisme dan atheisme sama-sama tidak bisa dibuktikandengan pengalaman, dengan begitu ia berada diluar pemikiransekularisme. Theologi memeberikan interprestasinya.

Toleransi: ciri sekularisme

Salah satu prinsip sekularisme adalah toleransi. Karena ciriini maka kita bisa melihat bahwa para sekularis akan tidaksegan-segan untuk bekerja sama dengan kaum theis dan atheis.

Prinsip rasio dan kecerdasan

Prinsip rasio dan kecerdasan ini sangat dijunjung tinggioleh sekularisme, karen kelanggengan sekularisme sangattergantung pada prinsip ini. Sebagaimana ilmu pengetahuanditopang oleh prinsip ini, maka sekularisme pun sekaligusmeyakini bahwa ilmu pengetahuan mampu mengajarkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kebahagiaan, situasi dankondisi kehidupan material mamapu menghilangkan kemisiknandan kebejatan moral.

FILSAFAT ISLAM

Al-Kindi (196-873 M)

Nama lengkap filsuf ini ialah ya’kub bin ishaq yang lahir dikuffah dan bertempat tinggal di kindah, yaman. Ia mengarangbuku yang menurut keterangan ibnu al-Nadim buku-buku yangditulisnya itu berkisar 24 buah dalam bidang filsafat,logika, ilmu hitung, astronomi, kedokteran, ilmu jiwa,politik, optik, musik, matematika, dan sebagainya.

Beberapa filsafat al-Kindi ialah tentang fisafat ketuhanandan filsafat jiwa.

Filsafat ketuhanan

Pengetahuan menurut al-Kindi terbagi menjadi dua:

Pertama, pengatahuan ilahi atau ilm ila’hiyy seperti yangtercantum dalam al-Quran, yaitu pengetahuan langsung yangdiperoleh nabi dari tuhan. Dasar pengetahuan itu adalahkeyakinan.

Kedua, pengetahuan manusiawi atau ilm insaniyy atau filsafatyang didasarkan atas pemikiran.

Tuhan dalam filsafat al-Kindi tuhan menurut filsafat al-Kindi tidaklah mempunyai hakikat dalam arti an-niyah maupunma’hiyah. Tuhan bukanlah benda, dan tidak teramsuk bendayang ada dialam. Ia pencipta alam, ia tidak tersusun darimateri dan bentuk. Tuhan juga tidak mempunyai hakikat dalam

bentuk ma’hiyyah, karena tuhan tidak merupakan genus atauspesies. Tuhan hanya satu, dan tidak ada seruoa dengan-Nya.

Filsafat jiwa

Al-kindi memandang jiwa sebagai inti sari dari manusia. Parafilsuf islam banyak memperbincangkan hal ini, karena al-Quran atau al-Hadits nabi tidak menjelaskan hakikat jiwa danruh. Bahkan al-quran menyatakan bahwa itu merupakan urusantuhan. Jiwa menurut al-kindi seperti halnya menurut al-Ghazali dan ibn Taimiyyah. Mempunyai tiga macam daya, yaitudaya bernafsu, daya pemarah, dan day berpikir. Namundemikian pendapat al-Kindi berbeda dengan keduanya ketika iamengatakan bahwa ada tiga macam akal, yaitu: pertama, akalyang bersifat potensial. Kedua, akal yang telah keluar darisifat potensial menjadi aktual. Ketiga, akal yang telahmencapai tingkat kedua dari aktualisasi.

Al-Ghazali (1059-1111 M)

Abi hamid muhammad al-ghazali lahir di tahun 1509 M digazeh, suatu kota kecil yang terletak di dekat tus,khurasan, kawasan iran dewasa ini. Ada tiga pemikiran al-Ghazali yaitu: Pertama, syak atau keraguan al-Ghazali ataskebenaran yang diperoleh akal. Kedua, kritik al-Ghazaliterhadap para filsuf. Ketiga, tentang penggolongan manusia.

Syak atau keragu-raguan

Perasaan syak ini kelihatannya timbul dalam dirinya daripelajaran ilmu kalam atau teologi yang diperoleh dari al-Juwani. Sebagaimana diketahui bahwa didalam ilmu kalamterdapat beberapa aliran yang saling brtentangan. Timbullahpertanyaan dari al-Ghazali: aliran manakah yag betul-betulbenar diantara semua aliran ini?

Pada mulanya pengerian seprti dalam ilmu pasti itu dijumpaial-Ghazali dakam hal-hal yang ditangkap dengan panca indera,tetapi baginya kemudian ternyata bahwa panca indera jugaberdusta. Karena al-Ghazali tidak percaya pada panca indera

lagi, ia kemudian mletetakkan kepercayaannya pada akal.Tetapi akal juga ternyata tak dapat dipercayai.

Kritik terhadap filsuf-filsuf

Didalam tahafut al-falsifah,al-Ghazali menyalahkan filsuf-filsufdalam pendapat berikut:

Tuhan tidak mempunyai sifat Tuhan mempunyai substansi basit (sederhana) dan

tidak mempunyai mahia (hakikat) Tuhan tidak mengetahui juz’iyyat (perincian) Tuhan tidak dapat diberi sifat al-jins (jenis) dan

al-fasl atau diferentia Planet-planet adalah bintang yang bergerak dengan

kemauan Jiwa-jiwa planet mengetahui semua juz’iyyat Hukum alam tidak pernah berubah Pembangkitan jasmani tidak ada Alam tidak bermula

Tiga dari sembilan pendapat diatas menurut al-Ghazali yangmembawa kekufuran yaitu:

1. Alam kekal dalam arti tak bermula2. Tuhan tak mengetahui perincian dari apa-apa yang

terjadi di alam3. Pembangkitan jasmani tidak ada

Dalam ketiga hal diatas para filsuf kata al-Ghazali denganterang-terangan menentang nas atau teks al-Quran. Jawabandari pihak filsuf terhadap serangan-serangan al-Ghazali inidiberikan kemudian oleh Ibn Rusyd dalam bukunya tafut al-tahafut(kekacauan dalam kekacauan).

Golongan manusia

Al-Ghazali membagi umat manusia kedalam tiga golongan:

1. Golongan orang-orang awam2. Golongan orang-orang pilihan yang akalnya tajam

dan berpikir secara mendalam3. Golongan orang-orang dialektis yang selalu ingin

berdebat

Sebagaimana filsuf-filsfuf dan ulama-ulama lain, al-Ghazalidalam hal ini membagi manusia kedalam dua golongan besarawam dan khawas yang daya tangkapnya tidak sama, dan olehkarena itu apa yang dapat diberikan kepada golongan khawastidak dapat selamanya diberikan kepada golongan awam. Dansebaliknya pengertian kaum awam dan khawas tentang hal yangsama tidak selamnya sama, tetapi acapkali berbeda danberbeda menurut daya berpikir masing-masing. Kaum awammembaca apa yang tersurat dan kaum khawas sebaliknya membacaapa yang tersirat.

C. Komentar

Buku ini membicarakan mengenai filsafat khususnya terkaitdengan aliran-aliran filsafat dan etika. Penulis iniberusaha memaparkan tentang aliran-aliran filsafat danmemaparkan terkait dengan masalah aliran-alirankefilsafatan.

Kelemahan buku ini seperti apa yang penulis katakan padakata pengantar yang menyatakan bahwa buku ini masih adadalam kekurangan. Kalau ditinjau dari pernyataaan penulismemang benar tak ada gading yang tak retak, kelemahan bukuini terletak pada tidak dilengkapinya biodata penulissehingga pembaca tidak mendapatkan informasi tentang penulisdan karya yang lainnya, walaupin begitu pada mutu, kualitas,dan cetakan buku sudah sangat baik.