7 ARTIKEL TENTANG POLITIK LUAR NEGERI

8
Posisi Ketua ASEAN Pertaruhan Indonesia Jum’at, 03 September 2010 03:09 | Koran SINDO DENPASAR- Posisi sebagai calon Ketua Perhimpunan Bangsa-Ba Tenggara (ASEAN) pada 2011 membuat Indonesia harus berhati-hati menyelesaikan masalah dengan negara lain. Itu juga menjadi alasan Indonesia lebih memilih jalur diplomasi menyelesaikan persoalan dengan Malaysia. “Makin besar beban kita untuk menunjukkan Indonesia sebagai nega mampu menyelesaikan masalah,” kata Menteri Luar Negeri Marty Nat seusai pertemuan dengan Menlu Thailand Kasit Piromya di Nusa Dua kemarin. Posisi Ketua ASEAN, kata Marty, sangat strategis mengingat sebel Indonesia mendapat jatah pada 2013. Pada situasi itu, yang dipertaruhkan Indonesia bukan hanya masal Malaysia, melainkan juga posisi Indonesia di ASEAN. “Kita tidak biarkan situasi berkembang yang merugikan kepentingan nasional d regional,” imbuh dia. Menurut Marty, Indonesia selama ini dipandang negara-negara di A dunia sebagai negara yang menjadi payung dan mampu menengahi per regional. “Indonesia dalam kerangka ASEAN tidak pernah membiasakan diri me bagian dari permasalahan. Kita adalah problem solver, negara yan menyelesaikan masalah,” ucap Marty. Karena itu, kata Marty, ketika menghadapi suatu masalah, ada sit harus dikelola dengan cara tepat melalui diplomasi seperti pesan Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyikapi hubungan dengan Malaysi berdiplomasi, bukan berarti kita lemah.Itu wujud kekuatan argume kita,”tandas dia.

Transcript of 7 ARTIKEL TENTANG POLITIK LUAR NEGERI

Posisi Ketua ASEAN Pertaruhan IndonesiaJum’at, 03 September 2010 03:09 | Koran SINDO

DENPASAR- Posisi sebagai calon Ketua Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) pada 2011 membuat Indonesia harus berhati-hati untuk menyelesaikan masalah dengan negara lain.

Itu juga menjadi alasan Indonesia lebih memilih jalur diplomasi untuk menyelesaikan persoalan dengan Malaysia.

“Makin besar beban kita untuk menunjukkan Indonesia sebagai negara yang mampu menyelesaikan masalah,” kata Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa seusai pertemuan dengan Menlu Thailand Kasit Piromya di Nusa Dua, Bali, kemarin.

Posisi Ketua ASEAN, kata Marty, sangat strategis mengingat sebelumnya Indonesia mendapat jatah pada 2013.

Pada situasi itu, yang dipertaruhkan Indonesia bukan hanya masalah dengan Malaysia, melainkan juga posisi Indonesia di ASEAN. “Kita tidak akan biarkan situasi berkembang yang merugikan kepentingan nasional dan regional,” imbuh dia.

Menurut Marty, Indonesia selama ini dipandang negara-negara di ASEAN dan dunia sebagai negara yang menjadi payung dan mampu menengahi permasalahan regional.

“Indonesia dalam kerangka ASEAN tidak pernah membiasakan diri menjadi bagian dari permasalahan. Kita adalah problem solver, negara yang selalu menyelesaikan masalah,” ucap Marty.

Karena itu, kata Marty, ketika menghadapi suatu masalah, ada situasi yang harus dikelola dengan cara tepat melalui diplomasi seperti pesan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam menyikapi hubungan dengan Malaysia. “Dengan berdiplomasi, bukan berarti kita lemah.Itu wujud kekuatan argumentasi kita,”tandas dia.

Kasus DKP Konsekuensi Politik Luar Negeri Indonesia

Sabtu, 28 Agustus 2010 09:14 wib | Muhammad Saifullah - Okezone

JAKARTA- Preseden penangkapan tiga petugas DKP oleh marine police Malaysia di Bintan, Riau pada 13 Agustus lalu merupakan konsekuensi logis atas kebijakan luar negeri Indonesia.

Termasuk respons lanjutan Malaysia mengirimkan nota protes atas demonstasi oleh massa Bendera, pernyataan Menteri Luar Negeri Malaysia Datuk Seri Anifah Aman, serta rencana Malaysiamengeluarkan travel advisory ke Indonesia.

“Itu konsekuensi yang harus kita terima kalau pimpinan kita ingin seperti itu (Thousand Friends Zero Enemy),” ujar pengamat hubungan internasional dari Universitas Indonesia (UI) Fredy Buhama Lumban Tobing kepada okezone di Jakarta, Sabtu (28/8/2010).

Dalam pandangan Fredy, politik luar negeri Thousand Friends Zero Enemy merupakan bentuk pengakuan bahwa situasi nasional negarayang bersangkutan tengah dalam kondisi lemah.

SBY & PM Inggris Bahas Myanmar di JakartaSenin, 09 April 2012 11:46 wib | Aulia Akbar - Okezone

JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia Marty Natalegawamengatakan, Perdana Menteri Inggris David Cameron akan mengadakan kunjungan ke Indonesia untuk bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Kedua petinggi negara itu akan membahas segenap isu termasuk Myanmar.

"PM Inggris akan datang ke Jakarta untuk kunjungan kerja dengan Presiden. Presiden juga akan membahas masalah Myanmar dan meminta Inggris akan mencabut sanksi Uni Eropa untuk Myanmar," ujar Marty di Kementerian Luar Negeri Indonesia, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Menurut Marty, isu perkembangan Myanmar semakin hari terlihat semakin positif. Indonesia juga menyaksikan proses pemilu di negeri yang sempat dipimpin oleh junta militer itu. Pada akhirpekan lalu, berita baik pun muncul di Myanmar yakni ada dialogantara Pemerintah Myanmar dan suku Karen.

Pemerintah Myanmar sendiri mengklaim, pemilu yang baru saja

14

Indonesia Diserang Opini NegatifKamis, 07 April 2011 10:18 wib | SINDO -

JAKARTA– Bangsa Indonesia diminta mewaspadai munculnya informasi negatif dari luar negeri. Beberapa berita miring dilansir sejumlah media internasional bukanlah informasi biasa, melainkan sebuah ancaman serius.

Peringatan ini disampaikan sejumlah pengamat dan politisi. Pengamat pertahanan Wawan Purwanto misalnya menilai berita tentang pariwisataBali maupun informasi WikiLeaks sebagai informasi tendensius dan politis dengan target untuk menimbulkan instabilitas politik di Indonesia.

"Berita-berita itu jelas politis sekali," kata Wawan dalam sebuah kesempatan.

Pengamat militer dari Universitas Indonesia Andi Widjajanto juga menilai, informasi negatif yang disebarkan media internasional sebagai bagian dari perang. Dia menyebut, sejak berakhirnya perang dingin model perang konvensional atau peperangan dengan menggunakan cara-cara militer sudah bergeser ke peperangan model baru. Model peperangan seperti ini biasa disebut sebagai perang asimetris (asymmetric warfare). 

"Efek perang model baru seperti ini sangat luar biasa. Kerugiannya tidak sebatas fisik, tapi juga merusak sendi-sendi kehidupan bangsa yang lain," kata Andi saat dihubungi SINDO.

Menurut dia, perang asimetris merupakan suatu model peperangan yang dikembangkan dari cara berpikir yang tidak lazim dan di luar aturan peperangan yang berlaku dengan spektrum perang yang sangat luas. Sekarang ini lini pertempuran sudah bergeser ke lini

Perkuat Kerjasama, Menlu Afsel Kunjungi Jakarta

JAKARTA - Indonesia kembali mengambil langkah penting dalam mengembangkan hubungan dengan mitra strategisnya. Langkah yang diambil adalah penguatan kerja sama dengan negarasahabat Indonesia asal benua Afrika, Afrika Selatan (Afsel).

Penguatan kerja sama tersebut berlangsung saat Menteri Luar Negeri (Menlu) Afsel Maite Nkoana-Mashabane bertandang ke Tanah Air. Kunjungan itu dalam rangka memenuhi undangan Menlu Marty Natalegawa serta menghadiri peluncuran bagian kedua program New Asia Strategic Patnership (NAASP).

Dalam pernyataan resminya pada Sabtu (1/3/2014), Marty menyebut hubungan bilateral kedua negara terus menguat sejak pertama kali dibuka pada 1994. "Terus menguatnya hubungan kedua negara, seperti tercermin dari peningkatan kerja sama dibidang politik, ekonomi, perdagangan, dan sosial budaya," kataMarty.

Selain pernyataan di atas, bukti lain makin menguatnya hubungan kedua negara beda benua terlihat dari naiknya jumlah

SBY Sampaikan Pandangan terhadap Kawasan Timur Tengah

JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengutarakan pandangan atas kawasan Timur Tengah di masa depan. Menurutnya SBY menginginkan perdamaian di kawasan TimurTengah.

"RI ingin melihat adanya perdamaian menyeluruh di kawasan Timteng. Diharapkan semua pihak dapat bekerja keras untuk mewujudkan itu," ucap SBY, di acara Conference on Cooperation Among East Asian Countries for Palestinian Development (CEAPADII), SBY di Hotel Borobudur, pada Sabtu, (1/3/2014).

Sementara, untuk pandangan SBY yang kedua lebih dititikberatkan pada demokrasi aktif. Menurut SBY demokrasi aktif sangat penting karena dapat membetuk kesadaran secara aktif dalam kemajuan perkembangan negaranya.

Di samping itu, SBY turut memaparkan, bahwa Indonesia ingin melihat kawasan Timteng bebas senjata nulkir, kesejahteraan kawasan sehingga dapat berkontribusi terhadap perkomian global

Indonesia-Saint Kitts and Nevis Jalin Hubungan

NEW YORK-Wakil Tetap RI untuk PBB, Desra Percaya dan Tetap Saint Kitts and Nevis untuk PBB, Delano Frank Bart menandatangani Komunike Bersama (Joint Communiqué) di kantor Perutusan Tetap RI untuk PBB di New York.

“Meskipun kedua negara telah melakukan kerjasama sebelumnya, pembukaan hubungan diplomatik ini menandai bentuk formal dari kerjasama tersebut, dan niscaya akan semakin memperkuat fondasi bagipeningkatan hubungan bilateral kedua negara di masa depan,” kata Desra, seperti ditulis dalam pernyataan Kementerian Luar Negeri.

Menurut Desra,  banyak isu potensial yang dapat dijadikan agenda kerja sama bilateral kedua negara, antara lain isu turisme dan pendidikan. Sedangkan di fora internasional, kedua negara memperkuatkerjasama dalam isu perubahan iklim dan manajemen risiko bencana.

Hal senada disampaikan Bart yang juga tertuang di pernyataan pers Kementerian Luar Negeri. Dia mengaku optimistis pada peresmian hubungan diplomatik tersebut.

“Saint Kitts and Nevis adalah negara kecil dibanding Indonesia, namun banyak isu yang dapat menjadi peluang kerja sama antara kedua negara, salah satunya adalah dalam isu turisme. Dalam hal ini Saint Kitts and Nevis dapat belajar dari pengalaman Indonesia,” kata Bart.

Saint Kitts and Nevis adalah negara federasi dua pulau yang terletak