KUMPULAN RESUME BEBERAPA ARTIKEL
Transcript of KUMPULAN RESUME BEBERAPA ARTIKEL
BAB I
MENYOALLOGIKA ANGGARAN PUBLIKOLEH : ISMAIL E1012131013
A. PENDAHULUAN
Birokrasi Indonesia adalah institusi yang lebih
banyak menghabiskan ketimbang menghasilkan. Sebagai
sarang korupsi dan pencurian, birokrasi adalah
penyumbang terbesar krisis finansial negara. Benar-
benar sebuah ironi yang konyol kalau negara menderita
krisis tetapi para pengelolanya bisa hidup kaya dan
mewah. Bahkan Sutoro Eko (2003) menyatakan bahwa
raksasa birokrasi Indonesia yang tidak bermutu, justru
menjadi beban yang sangat berat bagi negara dan
masyarakat. Beruntung kita mempunyai pemimpin yang
mengerti dengan hal itu, sehingga ada perkataan “Miskin
Struktur, Kaya Fungsi”. Walaupun artikel Meyoallogika
Anggaran Publik ini di terbitkan setahun yang lalu, tapi
penulis masih sangat tertarik untuk mengulas kembali
atau meresumenya, karena penulis sangat yakin
permasalahan ini masih seperti adanya dan belum
mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pihak
yang berwenang. Dan tampaknya “miskin struktur, kaya
fungsi” masih belum mampu membawa perubahan yang
signifikan terhadap kemajuan bangsa ini.
1
“Menyoallogika Anggaran Publik” merupakan artikel
yang pernah dimuat pada Harian Equator Rakyat
Kalbar pada hari Senin, 21 Juli 2014 dan Selasa,
22 Juli 2014 pada halaman 1 pada Rubrik Kolom. Artikel
tersebut juga merupakan artikel tindak lanjut dari
artikel sebelunya yaitu Himbauan Untuk Tidak
Menggunakan Mobil Dinas Pada Saat Lebaran, yang juga
telah dimuat pada Kolom Equator Rakyat Kalbar pada hari
Senin 7 Juli 2014. Artikel tersebut terdiri dari 6
halaman. Selain dapat ditemui di Koran, artikel
tersebut juga bisa dilihat atau didapat disitus
http//www.untan.academia.edu.com.
Artikel “Menyoallogika Anggaran Publik” ini
merupakan artikel karya Dr. Erdi M.Si. Erdi merupakan
Dosen tetap FISIP UNTAN yang juga menjabat sebagai
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan juga
sebagai Dosen IPDN Kampus Kal-Bar, Dosen S2 Ilmu Sosial
UNTAN, Dosen MAP (S2) pada UPBJJ-UT Pontianak, dan
Dosen Ilmu Pemerintahan (IP). Selaku mahasiswanya,
penulis cukup mengagumi sosok Erdi yang sangat luar
biasa, dengan segala kesibukanya tidak pernah
menyurutkan langkah beliau untuk selalu berkarya yaitu
menulis, menanggapi dan mengkritik pemerintahan dengan
tujuan agar bangsa ini bisa lebih maju. Dan hal
tersebut sudah cukup untuk dikatakan bahwa beliau
adalah sosok aktivis yang sangat luar biasa, yang
2
sangat peduli dengan keadaan bangsa ini. maju terus
sang pahlawan KalBar (Indonesia).
Artikel ini mengulas tentang besarnya anggaran
yang dikeluarkan untuk pegawai (birokrat) dan berkesan
kuncup kebawah. Dan potret gaya kehidupan para pejabat
publik juga disinggung di artikel ini. Resume ini
bertujuan sebagai pembelajaran bagi penulis dan
pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata kulia Dasar-
Dasar Logika yang diasuh oleh Dr. Erdi M.Si. Di sisi
lain resume artikel ini bertujuan agar apa yang telah
di isukan dalam artikel “Menyoallogika Anggaran Publik”
tetap seksi dan menjadi pembahasan yang tetap hangat di
mata publik, sehingga akan terdengar oleh pihak-pihak
yang berkewajiban untuk menindak lanjuti apa yang telah
di isukan.
B. PEMBAHASAN
Hubungan Belanja Pegawai Dan Layanan Publik
Kementerian Keuangan RI tahun 2012 mengatakan
bahwa APBD tahun 2012, belanja pegawai masih merupakan
yang tertinggi dari total belanja dalam sistem mata
anggaran di seluruh Indonesia. menurut Tungodden dkk
(2004) dalam Toward Pro-Poor Policies: Aid,
Institution, and Globalization, secara jelas mengatakan
bahwa dengan porsi anggaran yang lebih besar digunakan
3
untuk belanja pegawai, akan mengabaikan misi pelayanan
publik dan sekaligus akan membuka jurang kemiskinan
yang semakin lebar lewat bantuan program yang tidak
jelas peruntukannya.
Laporan anggaran pertanggung-jawaban di salah satu
dinas di KalBar di temukan data perawatan rumah dinas,
kendaraan dinas pertahun sebersar Rp 250 Juta,
sedangkan alokasi dana yang masuk ke dinas ini hanya Rp
1,5 M. apa yang tersaji di perencanaan ketika
disandingkan dengan implementasi, telah klop adanya.
Namun, laporan seperti ini sungguh sangat tidak logis
karena secara defacto, dana yang ada di didinas
tersebut terserap untuk kepentingan pimpinan sebesar
20,83% dan anehnya, BPK-pun tidak mampu menemukan itu
sebagai sebuah kejanggalan.
Harahap (2012) mengatakan APBD daerah yang disusun
dengan porsi demikian dapat diduga sebagai tindakan
kejahatan yang perlu diusut secara mendalam
akuntabilitas penggunaannya. Dengan porsi APBD yang
lebih besar hanya untuk pegawai atau pejabat, berapapun
besarnya transfer dana pemerintah pusat kedaerah
melalui DAK dan DAU, tidak akan menjamin semakin
tingginya kesejahteraan dan perbaikan kualitas
pelayanan publik.
4
Dirjen Perimbangan Keuangan mengatakan bahwa Dari
sebanyak 491 kabupaten/kota dan 33 provinsi di
Indonesia pada TA 2012 se banyak 447 daerah
menganggarkan defisit dalam APBD-nya lebih banyak
dibanding TA 2011 (438 daerah), sedangkan yang
menganggarkan surplus di tahun 2012 sebanyak 68 daerah
dan sisanya sebanyak 9 daerah mempunyai anggaran
pendapatan dan belanja yang bernilai sama atau
berimbang.
Memotret Gaya Hidup Pejabat Publik
Salah satu instansi vertikal yang ada di Kalbar
ini menggunakan mobil Toyota Land Cruiser dengan
bandroll harga pasar Rp 1,4 M hingga Rp 1,5 M.
Alasannya cukup simpel, yakni untuk menopang kinerja
komandan pucuk (dancuk) agar dapat menguasai medan,
Sekali jalan mobil ini menghabiskan 1 liter BBM untuk
setiap 5 KM. Jika mobil sang dancuk ini hendak
diberangkatkan tugas ke Sintang dengan jarak 400 KM,
maka dibutuhkan 180 liter premium (PP) atau sama
dengan Rp 1.040.000,00; sementara bila menggunakan BBM
pertamak akan menghabiskan sebesar Rp 2.0800.000,00.
Belum lagi biaya operasional hari-harinya, pasti akan
membuat anggaran melebar keatas, sebagai kebalikan dari
penganggaran menguncup kebawah.
5
Ketika mobil dinas lebih bagus dari mobil pribadi
pejabat, maka kecenderungan untuk menggunakan mobil
dinas untuk segala urusan semakin nyata adanya.
Pembiayaan operasional mobil dinas pun akan melebihi
batas kewajaran. Tidak hanya sampai disitu, plat mobil
merah ini pun disulap menjadi plat hitam dengan kode-
kode tertentu dengan tujuan utamanya adalah untuk
mengelabui petugas SPBU agar dapat mengisikan BBM
berjenis subsidi (premium) kedalam tangki kendaraan
plat merah ini. Pikiran sederhana tetapi mengandung
unsur kebejatan. Selain itu ternyata plat siluman pun
diurus resmi di kantor pemerintah.
Dengan sistem yang sudah online, ketika hendak
memasukkan No. Chasis dan No. Rangka Mesin ke dalam
sistem saat mengurus plat siluman, tentu komputer akan
menolak. Dalam logika saya yang awam soal teknologi
komputer, sistem tidak akan menerima data kepemilikan
ganda. Dengan demikian, kemungkinan STNK siluman untuk
mobil dinas bernomor siluman juga dibuat secara
siluman.
C. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa porsi penggunaan APBD lebih besar
6
hanya untuk keperluan atau belanja pegawai daripada
untuk kesejahteraan rakyat. Gaya hidup para pegawai pun
menunjukan bahwa mereka hanya mementingkan kepentingan
mereka pribadi, tidak sadar status mereka sebagai apa,
dan akhirnya rakyat kecil-lah yang jadi korban. Uang
mereka dihabiskan oleh para pegawai yang tidak
profesional dalam bekerja. Bahkan Sutoro Eko (2003)
menyatakan bahwa birokrasi/pegawai Indonesia yang tidak
bermutu, justru menjadi beban yang sangat berat bagi
negara dan masyarakat.
Saran
SDM yang berkualitas akan berdampak pada kemajuan
suatu daerah atau Negara, akantetapi tidak cukup sampai
disitu hal yang juga sangat penting adalah penanaman
moral sejak dini juga harus belance dengan seiring
berkualitasnya SDM itu sendiri. SDM yang berkualitas
tanpa adanya moral, ahlak dan agama yang baik hanya
akan melahirkan koruptor elit yang merusak moral
bangsa. Oleh karena itu penulis memberikan saran bahwa:
Dalam dunia pendidikan dinegeri ini, jangan hanya
bagaimana mencetak SDM yang berkualitas, akantetapi
pendidikan moral juga harus dikembangkan, agar tidak
hanya melahirkan generasi penerus koruptor penghancur
bangsa. dalam penyeleksian pemilihan pegawai harus
benar-benar diseleksi secara profesional, tidak
7
memandang siapa dia, dari golongan mana dia, dan tidak
ada nepotisme didalamya, akantetapi mengedepandakan
para pegawai yang berkualitas baik secara SDM, Moral
dan lain sebagainya. dan semoga para pegawai kita dapat
bekerja secara professional, mengedepankan kepentingan
publik, sehingga apa yang dicitakan sejak lama oleh
publik dapat terkabul amin.
D. REFERENSI
Harahap. Edi Zulfiqar. 2012. “Besarnya Anggaran untuk Belanja
Birokrat Sangat Berpotensi Membuka Terjadinya Peluang Korupsi”
diakses dari situs http://waspada
medan.com/index.php? option=
com_content&view=article &id=18929:apbd-yang-
menyengsarakan rakyat&catid=59:opini&Itemid=215
pada hari Minggu, 20 Juli; pukul 21.30.
Kementerian Keuangan RI. 2012. Deskripsi dan Analisis
APBD 2012. Dirjen Perimbangan Keuangan. Jakarta.
Shah, Anwar (Edt.). 2005. Public Sector Governance and
Accountability Series: Public Expenditure
Analysis. The World Bank. Washington, D. C.
Tungodden, Bertil. Nicholas Stern dan Ivan Kolstad
(Edt.). 2004. Toward Pro-Poor Policies: Aid,
Institutional, and Globalization. Development
8
Economic Europe. The Wolrd Bankd and Oxford
University Press. Wahsington D.C.
Wahyudi, Ridha. 2014. “Kejati Belum Buka Uang Panas
Singkawang” diakses dari situs
http://www.pontianak-times.com/singkawang/130314/k
ejati-belum-buka-uang-panas-singkawang. pada hari
Minggu, 20 Juli; pukul 21.30
9
BAB II
KONSEP PE LAYANAN DALAM ADMINISTRASI PUBLIK OLEH : ISMAIL E1012131013
A. PENDAHULUAN
Pelayanan yang baik, cepat, serta tidak berbelit-
belit merupakan impian setiap warga Negara. Semua warga
Negara berhak untuk mendapatkan itu semua. Akantetapi
dizaman yang serba instan ini, tidak jarang ditemui
pelayanan dari birokrat Negara tidak seperti apa yang
diharapkan. Para birokrat lebih memposisikan dirinya
sebagai raja yang maunya dilayanai bukan melayani.
Resume artikel yang berjudul “The Concept Of Marketing In The
Public Administration” atau “Konsep Pelayanan Dalam Administrasi
Publik” dalam bahasa Indonesia ini, akan sedikit
memberikan gambaran mengenai pelayanan publik di Negara
Romania.
Artikel yang berjudul “Konsep Pelayanan Dalam
Administrasi Publik” merupakan artikel karya Professor
Ph.D.Alexandru Nedelea, beliau adalah dosen di Ştefan
cel Mare University Suceava. Artikel yang terdiri dari
enam halaman ini bisa dilihat atau didapat di Social
Science Research Network (SSRN) dengan mengakses
10
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=1269375.
Resume artikel ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan penulis selaku pelajar, dan sebagai
pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata kuliah
Dasar-Dasar Logika yang di asuh oleh Dr. Erdi M.Si.
Semoga resume ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pelajar pada umunya.
B. PEMBAHASAN
Abstrak:
Konsep pelayanan dalam administrasi publik
menyatakan sebagai berikut: Proses administrasi publik
harus selalu disesuaikan dengan permintaan sekarang dan
masa depan warga, melaksanakan semua itu dengan
maksimal dan efisiensi, pandangan baru atas hubungan
antara administrasi publik dengan lingkunganya,
kegiatan, metode dan teknik yang digunakan harus
berorientasi pada studi tentang penerima dan kepuasan
semua permintaan mereka.
RezumatConceptul de marketing în administraţia public implică
următoarele aspecte:
11
Otoritas eksekutif dapat memandu kegiatan
pemasaran terhadap kualitas jasa dari masyarakat
perspektif permintaan warga negara, atau terhadap
bidang sosial. Semua lembaga dari administrasi publik
harus memiliki tujuan kepuasan kebutuhan penduduk untuk
pelayanan publik, tetapi tidak semua dari mereka yang
berorientasi tercatat ini dan tidak menempatkan warga
negara/klien di pusat keasyikan mereka. Sebuah
kebijakan rekonstruksi kepercayaan dalam administrasi
publik Rumania dapat menyebabkan peningkatan efisiensi
dan efektivitas, serta peningkatan derajat klien
kepuasan pejabat, dari masyarakat sipil dan media yang
menyangkut pelayanan publik.
Pada saat yang sama dengan meningkatnya pentingnya
pelayanan publik di pengembangan kehidupan warga negara
dari negara kita, muncul kebutuhan untuk dimasukkan ke
dalam praktek dan untuk pengembangan pemasaran dalam
administrasi publik, di mana ia melihat "sebuah
dijelaskan belakang yang tersisa”. Dalam kasus di
Rumania, dan dalam kasus negara-negara mantan sosialis
lain, menyiratkan melaksanakan reformasi secara
demokratis administrasi publik, dan mengasuransikan
dari tempat yang diperlukan untuk integrasi Eropa di
bidang ini. Orientasi terhadap client milik masa depan
pelayanan publik (pada batas tertentu hal ini benar
bahkan untuk bidang pribadi Rumania), tetapi hal-hal
12
berubah dalam ritme yang cukup baik. Setelah peristiwa
dari Desember tahun 1989, Rumania terdaftar perubahan
besar dalam bidang politik dan ekonomi. Kemajuan
penting terjadi dalam proses memasukkan ke berlatih
reformasi legislatif dan administratif, untuk
menyelaraskan perundang-undangan nasional ke norma-
norma Uni Eropa. Pemukiman baru mengenai otonomi daerah
dan desentralisasi pelayanan publik dalam konteks
dialog permanen negara kita dengan lembaga-lembaga Uni
Eropa menyebabkan peninjauan kembali dari beberapa
laporan yang dibuat oleh masyarakat lokal dan lembaga-
lembaga publik lainnya.
Pihak berwenang setempat tidak harus dipraktikkan
hanya bagian penting dari masyarakat struktur, tetapi
juga, menghadapi beberapa tantangan dari sosial,
ekonomi dan lingkungan lapangan. Transisi ke ekonomi
pasar tersirat banyak ekonomi, sosial dan politik
perubahan di Rumania. Dalam hal ini, tempat khusus
dimiliki oleh perubahan substansi dalam Rencana yang
sebenarnya dari organisasi dan fungsi administrasi
publik, berdasarkan prinsip-prinsip modernitas dan
kemanjuran, dari semakin dekat dengan warga, dari
mendekati Norma-norma Eropa agar dapat memenuhi
permintaan tertentu. Dengan cara ini, masyarakat
administrasi memperoleh filosofi baru, identitas baru
dan menghasilkan khusus konfigurasi. Promosi pemasaran
13
adalah masalah baru bagi masyarakat Rumania
administrasi. Kita melihat bahwa ada sedikit upaya
untuk menggunakan bakat manajerial pemasaran di bidang
ini aktivitas. The mempraktekkan program pemasaran di
administrasi tergantung pada konsepsi otoritas
eksekutif, yang dapat memandu aktivitas pemasaran
terhadap kualitas pelayanan publik dari perspektif
permintaan warga, atau terhadap bidang sosial.
Pada saat ini, lembaga-lembaga administrasi publik
dari Rumania (Contoh Pemerintah) wajib menghadapi
tekanan baru dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan
warga negara dan permintaan. Kita bisa melihat:
Amplifikasi tekanan atas anggaran publik dan
kebutuhan untuk menemukan baru solusi untuk
peningkatan efisiensi dan kinerja dari pusat dan
daerah lembaga administrasi publik.
Reorganisasi terus menerus dari fungsi dan layanan
dari struktur masyarakat
Kecenderungan untuk melewati menjadi milik pribadi
dan eksternalisasi jasa tertentu melalui
outsourcing ("reinventing pemerintah")
Kebutuhan untuk legitimasi administrasi publik
secara proporsional dengan warga/wajib pajak.
Pada tahun-tahun terakhir, salah satu tujuan dari
agenda politisi yang memiliki hak untuk mengambil
14
keputusan, tidak peduli asal politik mereka, adalah
bahwa dari peningkatan transparansi struktur
administratif dan promosi ide semakin dekat dengan
warga. Itu kemajuan terdaftar adalah penting, dalam
arti menyelesaikan struktur legislatif dengan tindakan
normatif yang membangun akses gratis ke informasi dari
kepentingan publik atau Kewajiban untuk transparansi
putusan. Administrasi modern kontemporer menyiratkan
bahwa otoritas publik Rumania mengawasi fungsi yang
baik dari pasar pelayanan publik dan menjamin umum
bunga, terutama kepuasan kebutuhan yang paling penting
dari warga, ketika pasar tidak berhasil. Survei
dilakukan pada tingkat opini publik dari Rumania
menunjukkan bahwa ada defisit kepercayaan penduduk
mengenai administrasi publik. Salah satu yang paling
penjelasan yang jelas ditemukan dalam kredibilitas
lemah sistem administrasi dari Rumania.
Untuk ini, IRSOP membuat survei berjudul "persepsi
fungsi publik oleh warga". Penelitian ini dilakukan di
Bucharest, kabupaten Bacau, Prahova, Timis, di periode
5-25 November 2005 di 500 orang dewasa. Di mana
menyangkut derajat kepuasan subyek mengenai hubungan
dengan pejabat publik, itu menetapkan bahwa 47% dari
warga merasa puas dengan cara di mana mereka dirawat di
tingkat instansi pusat administrasi publik (kementerian
dan lembaga). Itu tingkat kepuasan penurunan yang
15
menyangkut institusi lain, mulai dari lembaga
mengasuransikan sosial dan inspektorat sarjana atau
kantor prefek itu. Tingkat kepuasan yang lebih tinggi
di mana menyangkut kualitas terbukti oleh pejabat
publik dengan yang subjek berinteraksi (kejujuran,
profesionalisme, kompetensi, kebaikan) dan bawah
mengenai kondisi kerja atau suasana dari lembaga itu.
46% dari subyek berpikir bahwa pejabat publik dinamai
kriteria politik, 49% bahwa ia adalah rusak, 44% bahwa
ia terlibat dalam bisnis, 44% bahwa ia menggunakan
posisinya untuk keuntungan pribadinya. Tingkat warga
kepuasan terhadap cara di mana mereka diperlakukan di
lembaga-lembaga publik relatif rendah. Aspek utama yang
menghasilkan ketidakpuasan mengenai suasana di lembaga-
lembaga publik, cara di mana ia menyelenggarakan
Kegiatan dengan masyarakat dan inefisiensi pejabat
publik.
Media dan masyarakat sipil, dalam kualitas
pembentuk citra, mengirimkan serangkaian gambar dengan
konotasi negatif mengenai pejabat, yang menghasilkan
persepsi negative opini publik mengenai pejabat publik.
Sayangnya, gambar ini diambil, berasimilasi dan diubah
oleh pejabat publik. Pejabat publik dari Rumania
terlihat, melalui gambar yang dikirim oleh media atau
langsung, seperti tidak efisien, sedikit termotivasi,
birokrat, patuh, dipolitisasi, kurang dari imajinasi,
16
rusak dan sombong. Semua kekurangan ini terkait dengan
masyarakat administrasi secara keseluruhan. Sistem
publik muncul sebagai berbeda dari yang swasta,
berdasarkan profesionalisme, persaingan terbuka,
objektivitas dan kemampuan. Sebuah pembaharuan gambar
resmi di Rumania harus menjadi titik awal, dari
perubahan mentalitas Struktur publik untuk mentalitas
khusus dari struktur swasta. Solusi adalah menempatkan
ke praktek program pemasaran baru dengan semua layanan
untuk memuaskan pelanggan membutuhkan. Administrasi
publik, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga
negara melalui penawaran kualitas layanan harus
berorientasi pada cara berpikir untuk meningkatkan
produktivitas dan semakin dekat dengan warga.
Realitas dari sistem administrasi public di
rumania menunjukkan bahwa masyarakat pejabat dari
lembaga negara, banyak kali memiliki perilaku yang
tidak memadai. Salah satu penyebab kekurangan ini
terhubung dengan fakta bahwa dari bidang ini, mereka
memiliki posisi eksklusivitas. Sebagai akibatnya,
tampaknya ada kurangnya fleksibilitas dari struktur
masyarakat yang menyangkut adaptasi mereka terhadap
warga/klien kebutuhan dan keinginan. Untuk ini, melihat
bahwa beberapa lembaga publik menetapkan waktu yang
mereka inginkan untuk menyelesaikan permintaan dibuat
oleh warga (misalnya, persetujuan rencana
17
ekspansi/perubahan yang mereka ingin lakukan untuk
bangunan/properti pribadi).
Dari lembaga-lembaga publik, Badan Nasional
Pejabat Publik (ANFP) memiliki peran penting dalam
meningkatkan rasa percaya di mana menyangkut pejabat
publik. ANFP, mungkin mempertimbangkan langkah-langkah
berikut / tindakan pemasaran di masyarakat
administrasi:
Organisasi dari Hari pejabat publik (tindakan yang
dapat didaftarkan di bidang humas)
Pelaksanaan dari beberapa elemen identitas visual
untuk pejabat (singkatan, motto, portal).
Organisasi beberapa sesi dan debat publik, dengan
partisipasi dari masyarakat sipil dan media, di
mana yang akan disajikan pertunjukan pejabat.
Penyelidikan berpendapat pejabat pada tingkat
kepercayaan lembaga atau otoritas publik di mana
aktivitas tersebut dilakukan.
Melaksanakan jaringan komunikasi di tingkat
masyarakat lembaga, dengan tujuan untuk
meningkatkan persepsi tentang dirinya sendiri,
dari departemen pejabat publik.
Sebuah modifikasi, dengan cara yang positif dari
persepsi lembaga-lembaga publik administrasi dari
bagian dari warga lebih sulit untuk melaksanakan dari
18
kerusakan tersebut. Hal ini terjadi karena warga tidak
selalu objektif ketika datang menghargai kegiatan
negara, di bawah kondisi di mana, dalam waktu yang
tidak begitu jauh masa lalu Rumania (pada kenyataannya
bahkan di masa sekarang), negara, melalui lembaga-
lembaga yang mengabaikan kepentingan individu,
bersikeras kepentingan umum masyarakat, yang, pada
kenyataannya, ditransformasikan dalam terbatas, minat
kelompok orang-orang yang berkuasa. Melaksanakan
reformasi dalam administrasi publik Rumania berarti
tidak hanya penggantian, penghapusan atau penciptaan
beberapa lembaga, adaptasi ke kondisi baru manajemen
dan pemasaran, tetapi juga perubahan mentalitas
pejabat. Orientasi pemasaran kegiatan harus diadopsi
sebagai prinsip dasar, dan setelah itu itu harus
diadopsi oleh para pemimpin lembaga administrasi publik
dari negara, dan oleh pejabat yang melayani warga.
Jadi, itu dikenakan awal beberapa program pelatihan
untuk pejabat yang berada mengisi dengan luas penerima
warga negara dari kantor organisasi publik, struktur
yang jelas dan tepat dari bentuk dan menggunakan
petunjuk. Ini harus dipertimbangkan kenyataan bahwa,
dalam perspektif pemasaran, warga desa atau kota yang
pada saat yang sama para pemilih dan penerima manfaat
dari jasa administrasi, jika mereka adalah klien dari
lembaga-lembaga publik. Jika di masa lalu mereka agak
19
"Pemohon" atau "pengacara", atau bahkan lebih buruk,
"penerima beberapa perintah", saat ini mereka
menganggap diri mereka lebih dari klien, mitra dengan
hak legal dari pemerintah.
Pihak berwenang dari administrasi publik memiliki
posisi eksklusif. Warga Rumania menarik pelayanan
publik ini ditawarkan oleh lembaga negara karena mereka
tidak punya pilihan dan mereka lebih suka menggunakan
apa yang mereka ditawarkan (bahkan jika mereka tidak
puas), daripada mengelola tanpa mereka. Orientasi dan
pengembangan kegiatan lembaga-lembaga public
administrasi dari negara kita, dalam visi pemasaran,
perlu integrasi Konsep pemasaran di semua tingkatan
struktur organisasi tertentu. Untuk itu dikenakan,
langkah-langkah berikut:
Organisasi beberapa kegiatan yang berkontribusi
terhadap pemahaman dan pengakuan kebutuhan
adaptasi dari keasyikan administrasi public dengan
permintaan pasar dan lingkungan.
Orientasi kegiatan praktis terhadap kepuasan
permintaan tersebut melalui mengasuransikan
struktur organisasi yang tepat.
Integrasi fluks utama komunikasi dalam pemasaran
Rumania ilmu Pemerintahan.
20
Pengembangan kemampuan tenaga kerja dengan warga
di pejabat yang memiliki kewajiban tersebut,
dengan mempertimbangkan bahwa mereka mewakili
sambungan antara pemerintah dan warga negara.
Penurunan tekanan yang dilakukan oleh warga atas
lembaga-lembaga ilmu Pemerintahan
Pengurangan birokrasi
Melaksanakan beberapa poin kelembagaan tambahan
informasi untuk lebih baik orientasi warga
Mendidik penduduk untuk menggunakan, dalam
hubungan mereka dengan lembaga-lembaga publik
beberapa makna komunikasi pada jarak: telepon,
surat, internet
Melaksanakan beberapa daerah dalam dari lembaga-
lembaga publik dan mengasuransikan suasana yang
nyaman
Iklan aktivitas administrasi publik.
Pendekatan ilmiah, logis dan komparatif konsep
pemasaran tentang administrasi publik, bersama dengan
mempraktekkan, mungkin mewakili penting bintang untuk
menyempurnakan kegiatan lembaga-lembaga publik
administrasi, pada saat yang sama dengan memperoleh
keuntungan sosial (kesejahteraan sosial), di bawah
kondisi pemasaran yang efisien organisasi, atas dasar
pemasaran modern di lembaga Rumania public
administrasi. Untuk menerapkan prinsip-prinsip
21
pemasaran seperti di publik administrationof negara
kita harus dipertimbangkan sebagai berikut:
Pemasaran untuk campur tangan di semua tingkat
hirarki dan fungsional lembaga administrasi
publik, mengasuransikan peningkatan kohesi dan
khasiat.
Pemasaran harus memberikan kontribusi untuk
mempromosikan modern yang organisasi struktur
dalam pemerintahan Rumania
Sistem informasi untuk menjalankan aktivitas
pemasaran akan memungkinkan bahwa pemasaran dalam
administrasi publik untuk mewakili sumber
informasi bagi mengembangkan strategi dan
kebijakan lokal dan abadi.
Ada serangkaian proposal untuk menerapkan prinsip-
prinsip pemasaran di Rumania administrasi publik:
Warga negara harus diminta pendapatnya mengenai
layanan yang ditawarkan oleh lembaga administrasi
publik dalam rangka membangun jika menurut nya
harapan. Untuk ini, dianjurkan dengan mendorong
dari sistem saran dan keluhan, yang memungkinkan
warga yang tidak puas dengan layanan yang
ditawarkan oleh layanan administrasi publik untuk
mengekspresikan pendapat mereka dan penggunaan
kuesioner dan inquests untuk mengevaluasi citra
22
lembaga administrasi publik dalam pandangan warga
negara.
Sikap mereka yang berada dalam kontak langsung
dengan warga ditandai dengan: Kesopanan dan
perhatian Pengetahuan yang tinggi dan keinginan
untuk berbagi keuntungan terhadap kepuasan
kebutuhan warga/klien
Dalam hubungan dengan lembaga-lembaga administrasi
publik, warga harus memastikan bahwa ia menerima
layanan berkualitas baik. Jika ia menerima layanan
yang lebih baik dan lebih cepat daripada yang
diharapkan, dan kesalahan diakui dan ditetapkan
oleh pejabat segera, transformasi ini akan
menghitung banyak atas gambar bahwa warga akan
memiliki lebih dari administrasi publik.
warga tidak harus terganggu dan bosan dengan
masalah yang lembaga administrasi publik memiliki.
Kurangnya personil, masalah dengan komputer,
kurangnya tenaga listrik, semua ini adalah masalah
administrasi dan tidak harus mempengaruhi klien.
Lembaga-lembaga administrasi publik harus
mengetahui manfaat tepat bahwa warga berharap.
Harapan dan permintaan dari warga adalah: kualitas
layanan, kerahasiaan, daya saing dan
kesederhanaan, ketepatan waktu, kesopanan,
kepercayaan.
23
Kesimpulannya, reformasi administrasi publik harus
memperhatikan masalah pejabat, untuk menjaga sebagai
pejabat hanya mereka yang memiliki menyerukan profesi
ini atau yang menelepon dapat membudidayakan waktu,
melalui kursus intensif perbaikan profesional.
Reformasi dalam administrasi publik tidak menganggap
hanya reformasi sistem organisasi, tetapi perlu
dilakukan pada waktu yang sama dengan perubahan yang
paling penting pada tingkat sikap dan perilaku atau
yang mengadopsi dari perspektif pemasaran mengenai
pejabat. Hal ini dimungkinkan karena, seperti dikatakan
John Naisbitt dalam karyanya "Kecenderungan mega",
"generasi muda mengubah setiap melewati lembaga".
C. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa pelayanan publik di Negara Romania
masih belum bisa dikatakan baik. Hal tersebut
disebabkan karena faktor para birokrat dan
masyarakatanya itu sendiri yang cenderung tidak bisa
berperilaku professional. Baik dari publik dan para
birokrat masih belom ada sinkronasi yang baik dalam
rangka mengsukseskan sistem pemerintahan, sehingga
berdampak pada tidak baiknya pelayanan yang ada di
Negara Romania.
24
Saran
Dalam rangka mengsukseskan Pelayanan Publik tidak
cukup hanya dengan memerhatikan perubahan sistem
organisasi, hal yang paling penting yang harus di
perhatikan oleh seorang birokrat yaitu Sikap dan
Perilaku para birokrat itu sendiri. Seorang birokrat
harus mampu bagaimana caranya masyarakat bisa merasa
puas dengan pelayananya. Dan apabila hal tersebut bisa
berhasil, penulis sangat yakin persepektif buruk
masyarakat tentang birokrasi akan hilang.
D. REFERENSI
Buţiu, C.L. (2006) - Percepţia funcţiei publice de
către cetăţeni, Economie şi administraţie locală,
nr. 1, p. 10
Iftimoaie ş.a. (2003)- Administraţia publicălocalăîn
România în perspective integrării europene, Ed.
Economică, Bucureşti
Munteanu, V.A. (2006) - Marketing public, Ed. Sedcom
Libris, Iaşi
Nedelea, Al.(2006) - Marketing în administraţia
publică, Ed. Didactică şi Pedagogică, Bucureşti
Olteanu, V, Cetină, I.(1994) - Marketingul serviciilor,
Ed. Expert, Bucureşti
25
Petrescu, I., Muscalu, E. (2003) - Tratat de management
public, Ed. Univ. „Lucian Blaga” Sibiu, p. 379
26
E. LAMPIRAN
THE CONCEPT OF MARKETING IN THE PUBLIC
ADMINISTRATION
Associate Professor Ph.D.Alexandru NedeleaLecturerMarilena-Oana Nedelea
“Ştefan cel Mare” University Suceava
Abstract:
The concept of marketing in the public
administration implies the followings: a conception
concerning theorganization and development of the
public administration activity from our country, the
process of publicadministration to be always adapted to
the present and future requests of the citizens, the
carrying out of allthese with a maximum of efficiency,
a new view over the relationships between the public
administration and itsenvironment, the activities, the
methods and techniques that are used must be orientated
towards the study of thebeneficiary and the
satisfaction of all their requests.
Rezumat
Conceptul de marketing în administraţia public implică
următoarele aspecte:
27
The executive authorities can guide the marketing
activity towards the quality of thepublic servicesfrom
the perspective of the citizens’ requests, or towards
the social field. Allthe institutions from the public
administration must have as purpose the satisfaction of
thepopulation’s need for public services, but not all
of them are oriented towards this carryingout and does
not put the citizen/client in the center of their
preoccupation. A policy ofreconstruction of the trust
in the Romanian public administration can lead to the
increase ofthe officials’ efficiency and efficacy, and
to the increase of the degree of clients’
satisfaction,of the civil society and of the media in
which concerns the public services
At the same time with the increase of the
importance of the public services in thedevelopment of
the citizens’ lives from our country, appears the need
to put into practice andfor the development of
marketing in the public administration, where it
is noticed “an inexplicable remaining behind”.
In the case of Romania, and in the case of the
other ex socialist countries, it implies the carrying
out of a reform on democratic basis of the public
administration, and the insuring of the necessary
premises for the European integration in this field.
28
The orientation towards a client belongs to the future
of the public services (at a certain extent this thing
is true even for the private field of Romania), but
things change in a pretty good rhythm.
After the events from December 1989, Romania
registered major changes in the political and
economic field. Important progresses took place in the
process putting into practice the legislative and
administrative reform, for aligning the national
legislation to the norms of the European Union. The
new settlements concerning the local autonomy and
decentralization of the public services in the context
of the permanent dialogue of our country with the
institutions of the European Union lead to the
reconsideration of some reports made by the local
communities and other public institutions.
The local authorities must not put into practice
only a significant part of the community structure, but
also, to face some challenges from the social, economic
and environmental field.
The transition to the market economy implied lots
of economic, social and political changes in Romania.
In this case, a special place is owned by the changes
of substance in the actual plan of the organization
and functioning of the public administration,
29
based on principles of modernity and efficacy, of
getting closer to the citizens, of approaching the
European norms in order to be able to satisfy
certain requests. In this way, the public
administration acquires a new philosophy, a new
identity and produce a special configuration.
The promotion of the marketing is a new
problem for the Romanian public administration. We
see that there are slight attempts to use the
managerial aptitudes of marketing in this field of
activity. The putting into practice of the marketing
programs in administration depends on the conception of
the executive authorities, that can guide the marketing
activity towards the quality of the public services
from the perspective of the citizens’ requests, or
towards the social field.
In the present, the institutions of public
administration from Romania (example The Government)
are obliged to face new pressures in order to satisfy
the citizens’ needs and requests. We can notice:
the amplification of the pressure over the public
budgets and the necessity to find new solutions
for the increase of the efficiency and
performances of the central and local
institutions of public administrations.
30
a continuous reorganization of the functions and
services of the public structure
the tendency for passing into private property and
externalizing certain services through
the need to legitimacy of the public
administration in proportion to the citizens
/taxpayers.
In the last years, one of the objectives on the
agenda of the politicians that have the right to take
decisions, no matter their political origin, was that
of increase of the transparency of the administrative
structure and the promotion of the idea of getting
closer to the citizens. The progress registered was
notable, in the sense of completing the legislative
structure with normative acts that establish the free
access to the information of public interest or the
obligation for a decisional transparency.
The contemporary modern administration implies
that the Romanian public authorities watch over the
good functioning of the market of public services and
guarantee the general interest, especially the
satisfaction of the most important needs of the
citizens, when the market does not succeed.
The surveys made at the level of the public
opinion from Romania show that there is deficit of
31
trust of the population concerning the public
administration. One of the most obvious explanations
is found in the weak credibility of the administrative
system from Romania.
For this, IRSOP made a survey entitled “the
perception of the public function by the citizens”. The
study was made in Bucharest, the counties of Bacau,
Prahova, Timis, in the period 5-25 November 2005,
on 500 adult persons. In which concerns the
degree of satisfaction of the subjects concerning
the relationship with the public officials, it was
established that 47% of the citizens were satisfied by
the way in which they were treated at the level of the
central institutions of public
administration(ministries and agencies). The degree of
satisfaction decreases in which concerns the other
institutions, starting from the social insuring
agencies and scholar inspectorates or the prefect’s
office. The degree of satisfaction is higher in which
concerns the qualities proved by the public officials
with which the subjects interacted (honesty,
professionalism, competence, kindness) and lower
concerning the working conditions or the atmosphere
from that institution. 46% of the subjects think that
the public official is named after a political
criterion, 49% that he is corrupted, 44% that he is
32
involved in business, 44% that he uses his position for
his personal interest. The citizens’ level of
satisfaction towards the way in which they are treated
in the public institutions is relatively low. The
main aspects that produce dissatisfactions
concerning the atmosphere in the public institutions,
the way in which it is organized the activity with the
public and the public officials’ inefficiency.
The media and the civil society, in the quality of
image formers, send a series of images with negative
connotations concerning the officials, that produce a
negative perception of the public opinion concerning
the public officials. Unfortunately, this image is
taken, assimilated and transformed by the public
officials.
The public official from Romania is seen, through
the image sent by the media or directly, as
inefficient, slightly motivated, bureaucrat,
obedient, politicized, lacking of imagination,
corrupted and arrogant. All these deficiencies are
associated with the public administrations as a whole.
The public system appears as different from the
private one, based on professionalism, open
competition, objectivity and ability. A renewal
of the official’s image in Romania should be the
33
starting point, from the change of mentality of the
public structure to a special mentality of the private
structure. A solution is the putting into practice of a
new marketing program with all the services for
satisfying the customers’ needs. The public
administration, whose aim is to satisfy the citizens’
needs through offering quality services should be
orientated towards this way of thinking in order to
increase the productivity and getting closer to
citizens.
The reality from the Romanian system of public
administration shows us that the public officials from
the state institutions, lots of times have an
inadequate behavior. One of the causes of these
deficiencies is connected to the fact that from this
field, they have a position of exclusivity. As a
consequence, there appears a lack of flexibility of the
public structures in which concerns their adaptation to
the citizens’/clients’ needs and desires. For this, it
is noticed that some public institutions establish the
time they want for solving the requests made by the
citizens (for example, the approval of the plans of
expansion /change that they want to do to the
buildings/personal property).
34
We mention that the settlements establish that the
answers to these requests must be given in 8 weeks,
but in many cases(this differs according to the local
authorities), the final answers are given by far over
the legal term. Besides that, the administrative system
from our country does not seem to do anything
for carrying out new forms(materials ), more
“friendly” with the citizens. So, the general image of
the public administration in the view of the population
is that the activity of the state institutions is
entailed by a complicated bureaucracy that makes
difficult the satisfaction of the citizens’ needs,
desires and requests.
Even in Romania, there is a development and
perfecting of the rural and urban administrations,
of the police and other public institutions, at
the same time with their transformation in
institutions of services, more and more modern and
efficient, where the citizens are in the center of
attention. Unfortunately, there is still a number of
citizens that see the public officials with
critical eyes in the quality of representatives
of the public authority (at the level of the state,
county or village ).
35
From the public institutions, the National Agency
of the Public Officials (ANFP) has an important role in
increasing the feeling of trust in which concerns the
public officials. ANFP, may take into consideration
the following measures /marketing actions in the
public administration:
the organization of a Day of the public officials
(action that can be registered in the field of
public relations)
the carrying out of some elements of visual
identity for the officials (abbreviation,
motto, portal).
The organization of some sessions and public
debates, with the participation of the civil
society and of the media, where to be presented
the officials’ performances.
The investigation of the officials’ opinion on the
degree of trust in the institution or public
authority where the activity is carried out.
The carrying out of a network of
communication at the level of the public
institutions, with the purpose to improve the
perception about itself, of the department of the
public officials.
36
A modification, in a positive way of the
perception of the institutions of public
administration from the part of the citizens is more
difficult to carry out than its deterioration. This
thing happens because the citizens are not
always objective when it comes to appreciating
the state activity, under the conditions in which, in
the not so far past of Romania(in fact even in the
present), the state, through its institutions
neglected the individual interests, insisting on
the general interest of the community, that, in
fact, transformed in a restricted, group interest of
those who came into power.
The carrying out of a reform in the Romanian
public administration means not only the replacement,
elimination or the creation of some institutions, the
adaptation to the new conditions of management and
marketing, but also the change of the official’s
mentality. The marketing orientation of the activity
must be adopted as a basic principle, and after that it
has to be adopted by the leaders of the institutions of
public administration from our country, and by the
officials that serve the citizens.
So, it is imposed the starting of some training
programs for the officials that are in charge with the
37
area of the citizens’ receiving from the offices of the
public organizations, a clear and precise structure of
the forms and using instructions.
It must be taken into consideration the fact that,
in the marketing perspective, the citizens of a village
or a city are at the same time choosers and
beneficiaries of the services of administration, if
they are the clients of the public institutions. If in
the past they were rather “petitioners” or
”solicitors“, or even worse, “recipients of some
orders”, nowadays they consider themselves more than
clients, partners with legal rights of the
administration.
The authorities from the public administration
have an exclusive position. The citizens of Romania
appeal to these public services offered by the state
institutions because they have no choice and they
prefer using what they are offered (even if they are
not satisfied), rather than managing without them.
The orientation and development of the
activities of the institutions of public
administration from our country, in a marketing
vision, need the integration of the marketing
concept at all the levels of the structure of a certain
38
organization. For this, the following measures are
imposed:
The organization of some activities that
contribute to the understanding and
recognition of the need of adaptation of the
public administration preoccupation to the
requests of the market and of the environment.
The orientation of a practical activity towards
satisfying these requests through insuring a
proper organizational structure.
The integration of the main flux of communication
in the Romanian marketing of public
administration.
The development of the labor abilities with the
citizens at the officials who have such
obligations, taking into consideration that
they represent the connection between
administration and citizens.
The reduction of the pressure made by the citizens
over the institutions of the public administration
The reduction of the bureaucracy
The carrying out of some informational extra
institutional points for a better orientation
of the citizens
Educating the population for using, in their
relationship with the public institutions of some
39
meanings of communication at distance: telephone,
mail, internet
The carrying out of some inside areas from the
public institutions and insuring a comfortable
atmosphere
Advertising the activity of the public
administration
The scientific, logical and comparative approach
of the marketing concept concerning the public
administration, along with the putting into practice,
may represent an important start for perfecting the
activities of the public-administrative institutions,
at the same time with obtaining social profit(social
prosperity), under the conditions of an efficient
marketing organization, on the basis of the modern
marketing in the Romanian institutions of the public
administration.
For applying such marketing principles in the
public administrationof our country will have to be
taken into consideration the followings:
The marketing to intervene at all the hierarchical
and functional levels of the institutions of
public administration, insuring the increase
of cohesion and efficacy.
40
The marketing will have to contribute to
promoting modern organizational structures in
the Romanian administration
The informational systems for running the
marketing activity will allow that the marketing
in the public administration to represent a source
of information for developing local and lasting
strategies and policies.
There is a series of proposals for applying
the principles of marketing in the Romanian public
administration:
1. The citizen must be requested for his opinion
concerning the services offered by the institution
of public administration in order to establish if
it is according to his expectations. For this,
it is recommended the encouraging of the
system of suggestions and complaints, which allows
the citizens that are not satisfied with the
services offered by the services of public
administration to express their opinion and the use
of questionnaires and inquests for evaluating the
image of the institutions of public administration
in the citizens’ view.
2. The attitude of those who are in direct contact with
the citizens is characterized by: politeness and
41
solicitude, high knowledge and the desire to share
them, and Interest towards satisfying the
citizens/clients’ needs.
3. In the relationship with the institutions of public
administration, the citizen must ascertain that he
receives services of good quality. If he receives a
service that is better and faster than he expected,
and the mistakes are recognized and fixed by the
officials immediately, these transformations will
count a lot over the image that the citizen will
have over the public administration.
4. The citizen must not be disturbed and bored with the
problems that the institution of public
administration has. The lack of personnel, the
troubles with the computers, the lack of electrical
power, all these are administrative problems and
must not affect the client.
5. The institutions of public administration must find
out which are the exact benefits that the citizens
expect. The expectations and the requests of the
citizens are: the quality of the service,
confidentiality, competitiveness and simplicity,
punctuality, politeness, trust.
In conclusion, the reform of the public
administration must concern the problem of the
officials, to keep as officials only those who have
42
calling for this profession or whose calling can be
cultivated in time, through intensive courses of
professional improvement.
The reform in the public administration does
not assume only the reform of the organizational
system, but it is necessary to be carried out at the
same time with the most important changes at a level of
attitude and behavior / the adopting of a marketing
perspective concerning the officials. This thing is
possible because, as John Naisbit said in his work
“Mega tendencies”, “the young generation transforms any
institutions it passes through”.
BAB III
43
KULIAH GRATIS BAGI SI MISKINOLEH : ISMAIL E1012131013
A. PENDAHULUAN
Mengenyam pendidikan hingga Perguruan Tinggi
merupakan impian bagi banyak orang, untuk meraih
kehidupan yang lebih cerah kelak dimasa depanya.
Akantetapi tidak sedikit mimpi-mimpi mereka yang
terpatahkan karena mahalnya biaya pendidikan yang
mengharuskan mereka berhenti belajar. Dan dengan adanya
Beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi, diharapkan
tidak ada lagi kejadian-kejadian yang seperti diatas,
kemiskinan bukanlah menjadi penghalang lagi bagi
keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan hingga
perguruan tinggi. Resume artikel “Kuliah Gratis Bagi Si
Miskin” ini akan sedikit membahas tentang kebijakan
pemerintah mengenai Beasiswa Bidik Misi (BBM).
“Kuliah Gratis Bagi Si Miskin” merupakan artikel yang
pernah dimuat di koran Pontianak Post pada hari Jumat 6
Maret 2015 di bagian Opini halaman 14. Selain juga bisa
ditemui di Koran Pontianak Post, artikel tersebut juga
bisa dilihat di http//www.untan.academia.edu.com.
Artikel yang terdiri dari empat halaman tersebut
merupakan artikel karya Dr. Erdi M.Si. Erdi merupakan
Dosen tetap FISIP UNTAN yang juga menjabat sebagai
Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan juga
44
sebagai Dosen IPDN Kampus Kal-Bar, Dosen S2 Ilmu Sosial
UNTAN, Dosen MAP (S2) pada UPBJJ-UT Pontianak, dan
Dosen Ilmu Pemerintahan (IP). Erdi merupakan salah satu
dosen yang aktif dalam menanggapi permasalahan-
permasalahan yang ada di negeri ini, hal tersebut dapat
dibuktikan dengan Artikel-artikelnya yang hampir setiap
hari muncul di bagian Opini Pontianak Post. Erdi juga
bisa dikatakan salah satu Aktivis yang berperan aktif
dalam berpartisipasi dalam proses pembangunan di negeri
ini agar menjadi lebih baik.
Kuliah Gratis Bagi Si Miskin merupakan artikel
yang membahas kebijakan pemerintah tentang Beasiswa
Bidik Misi (BBM), mulai dari pertama kali kebijakan
tersebut dibuat hingga berlanjut kepemerintahan Jokowi-
JK, dan juga sedikit tentang pengimplementasianya juga
disinggung di artikel tersebut.
Dengan adanya kuliah gratis bagi keluarga kurang
mampu diharapkan semua lapisan masyarakat kurang mampu
bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi,
dan juga dengan adanya artikel Kuliah Gratis Bagi Si
Miskin, di harapkan semua lapisan mayarakat bisa
menyerap informasi mengenai pendidikan gratis untuk
keluarga miskin, disisi lain Resume ini bertujuan agar
informasi yang berkaitan tidak terputus, dan juga
sebagai pelajaran dan pemenuhan tugas pengganti UTS dan
45
UAS mata kulia Dasar-Dasar Logika yang diasuh oleh Dr.
Erdi M.Si.
B. PEMBAHASAN
Pemerintah Republik Indonesia dengan Presiden SBY
sejak 2010 telah menempatkan Program 100 Hari Kerja
dari Menteri Pendidikan Nasional dengan program bantuan
biaya pendidikan tinggi gratis yang disebut Beasiswa
Bidik Misi (BBM), yakni bantuan biaya penyelenggaraan
pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000
mahasiswa yang memiliki potensi akademik dari keluarga
tidak mampu secara ekonomi yang diselenggarakan di 104
perguruan tinggi negeri.
Masih dari program ini, Perguruan Tinggi (PT)
penyelenggara BBM adalah PT di lingkungan Kemendibud
dan Kemenag. Dalam kontek administrasi public,
pemerintahan yang baik kata Wakil Presiden Al Gore
(Periode 1993-2001) adalah pemerintah yang tidak saja
mengetahui dan melindungi serta melayani kebutuhan
masyarakat dengan tetap memperhatikan kualitas layanan,
tetapi juga mempertahankan program yang sangat
dibutuhkan masyarakat, meskipun program itu berasal
dari pemerintahan sebelumnya dan bukan dari kelompok
politik rezim yang sedang berkuasa sekarang (lihat buku
From Red Tape to Results: Creating a Government That
Works Betterand Costs Less. Amsterdam: Fredonia Books)
46
Dalam kaitan dengan kontek BBM, pada tahun 2015,
kementerian Ristek dan Dikti dengan Presiden Joko
Widodo ternyata tetap melanjutkan BBM dan
mengalokasikan dana yang sama dengan pembiayaan program
di tahun terakhir kepemerintahan Pak SBY.
Selanjutnya, dunia PT, baik PTN maupun PTS
diharapkan tetap berperan aktif dalam
penyelenggaraan BBM agar memberikan kontribusi
pada pencapaian APK-PT. Rektor PTS juga jangan
khawatir kehabisan calon mahasiswa baru dan
hendaknya memahami bahwa semua Rektor PTN telah
dipaksa untuk menambah quota daya tampung sebesar
20% dari kapasitas daya tampung sebelumnya.
Penyelenggaraan otonomi daerah pasca UU No
32/2004 yang kemudian diganti menjadi UU No. 23/2014
diharapkan tidak berdampak pada kualitas lulusan
pendidikan menengah yang menjadi bahan mentah bagi
Program BBM.Melalui UU baru Pemerintahan Daerah, yakni
UU No. 23 tahun 2014, kewenangan Pemerintah Kabupaten
dan Kota dalam pendidikan menengah telah diatrik
menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Jangan
sampai penarikan kewenangan ini mempengaruhi
kualitas proses penyelenggaraan pendidikan menenah di
tingkat kabupaten dan kota.
47
Dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas
input pada proses penyelenggaraan pendidikan tingkat
menengah di daerah Kabupaten dan Kota pada era
UU No 24/2014, selain membutuhkan peran semua
pihak juga membutuhkan strategi pencapaian. Salah
satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui
Implementasi Asas Tugas Pembantuan.
C. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa pemerintahan yang baik adalah
pemerintah yang tidak saja mengetahui dan melindungi
serta melayani kebutuhan masyarakat dengan tetap
memperhatikan kualitas layanan, tetapi juga
mempertahankan program yang sangat dibutuhkan
masyarakat, meskipun program itu berasal dari
pemerintahan sebelumnya dan bukan dari kelompok politik
rezim yang sedang berkuasa sekarang. Dan hal tersebut
dibuktikan oleh pemerintahan Jokowi, dengan melanjutkan
program BBM yang dibuat pada masa pemerintahan SBY.
Saran
Berkenaan dengan ini, penulis ingin memberikan
saran bahwa, apa yang dilakukan oleh pemerintahan
jokowi memang sudah baik, akantetapi akan lebih baik
48
lagi apabila penerima BBM memang benar-benar yang
membutuhkan. Jangan sampai yang seharusnya menjadi
penerima malah tidak menjadi penerima, begitu juga
dengan sebaliknya. Karena baik dalam program yang sudah
dicanangkan, belum tentu baik dalam
pengimplementasianya. Penulis hanya khawatir kejadianya
seperti kebijakan-kebijakan untuk masyarakat miskin
lainya, seperti BLT, Raskin dll. Yangmana apabila kita
melihat faktanya, para penerima banyak masyarakat yang
tergolong mampu, sedangkan rakyat yang jelas-jelas
melarat malah tidak merasakan efek apa-apa dari
kebijakan tersebut.
BAB IV
49
ETIKA SEORANG AKUNTANSI (OR DR. SMITH GOES TO WASHINGTON )
OLEH : ISMAIL E1012131013
A. PENDAHULUAN
Karakter moral, budaya dan etika suatu bangsa,
menjadi identitas penentu maju atau tidaknya suatu
negara. Nilai-nilai budaya yang sedang berkembang di
suatu negara akan sangat berdampak pada SDM Negara itu
sendiri, terutama terhadap generasi penerus bangsa.
Dunia barat yang terkenal dengan sebutan freedom atau
kebebasanya, bukan berarti bebas dalam segala hal,
etika dan moral yang baik juga masih dipakai di dunia
barat. Lebih-lebih di dunia belahan timur yang terkenal
dengan sopan santunya, moral dan etika yang baik
menjadi prioritas utama dan jati diri dunia belahan
timur.
Artikel yang berjudul “Etika Seorang Akuntansi”
ini akan sedikit memberikan gambaran seberapa penting
etika bagi kehidupan manusia. Artikel yang berjudul
asli “A Fresh Look At Accounting Ethics (Or Dr. Smith Goes To
Washington” dalam bahasa English ini merupakan artikel
karya Dr. L. Murphy Smith. Artikel tersebut terdiri
dari empat (4) halaman dan termuat di Social Science
Research Network (SSRN) dengan mengakses
50
http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?
abstract_id=905142.
Tujuan penulis meresume artikel tersebut adalah
sebagai pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata
kuliah Dasar-dasar Logika (DDL) yang di asuh oleh Dr.Erdi M. Si, dan juga sebagai proses pembelajaran bagi
penulis agar selalu menambah wawasan yang luas supaya bisa
membuka jendela cakrawala.
B. PEMBAHASAN
Abstrak (Ringkasan)
Para pemimpin bangsa sedang mencari arah mengenai
etika. Seorang akuntansi profesional harus terampil
untuk menerapkan penilaian moral sehingga ia dapat
mempertimbangkan kesejahteraan mereka yang terkena
dampak tindakannya. Ukuran utama keberhasilan tidak
ketenaran dan keberuntungan, tapi karakter moral dan
integritas pribadi. Kepemimpinan profesi akuntansi
memiliki tanggung jawab untuk menanamkan dalam praktisi
dan mahasiswa untuk berperilaku etis dan pribadi
integritas. Aturan dan peraturan pemerintah tidak bisa
51
mempertahankan masyarakat yang bebas dan etika yang
orang kekurangan integritas.
Pengenalan
Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada negara
seperti Amerika Serikat. Dibandingkan dengan negara-
negara lain, Amerika memiliki lebih banyak kebebasan,
lebih banyak kekayaan (didistribusikan lebih merata),
dan lebih banyak kesempatan. Profesi akuntansi telah
memainkan peran dalam kisah sukses Amerika. Profesi ini
memiliki sejarah panjang kontribusi untuk fungsi
efisien dari bisnis operasi, sistem pasar modal, dan
perekonomian pada umumnya. Dalam bangun dari skandal
korporasi dan pasar saham goyah, Kongres meloloskan
undang-undang yang didirikan papan baru untuk mengawasi
auditor perusahaan publik dan peningkatan penjara
kalimat untuk penipuan. Namun, undang-undang baru
seperti UU Sarbanes Oxley, sementara membantu, tidak
akan mengembalikan kepercayaan di pasar saham.
Keyakinan akan dikembalikan hanya dengan kepemimpinan
etis dari profesi akuntansi, komunitas bisnis, dan
pemerintah. Sesaat sebelum Kongres disahkan undang-
undang baru, saya diberi kesempatan untuk bersaksi pada
Audiensi Kongres tentang bisnis dan akuntansi etika di
Washington, DC pemimpin bangsa ini sedang mencari arah
tentang etika. Apa bagian dapat akuntansi profesional
52
dan pendidik bermain? Artikel ini adalah berdasarkan
pernyataan pembukaan saya menawarkan ke DPR AS Sub-
komite Perdagangan, Perdagangan, dan Perlindungan
Konsumen, Jumat 26 Juli, 2002.
Etika Professional
Dalam pidatonya di Yale klub di New York City pada
tanggal 4 September 2002, AICPA Presiden Barry
Melenchon menyatakan bahwa profesi akuntansi harus
mengembalikan aset yang paling berharganya yaitu
reputasi. Dia mengatakan bahwa kepemimpinan profesi
harus bertindak untuk melestarikan warisan kehormatan
dan integritas untuk generasi masa depan CPA. Profesi
harus membangun nilai-nilai tradisional seperti
komitmen yang ketat untuk integritas. Pasal III di
Prinsip Kode Perilaku Profesional AICPA menyatakan
bahwa untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan,
anggota harus melakukan semua tanggung jawab
profesional dengan rasa tertinggi dari integritas ....
Integritas adalah suatu elemen karakter mendasar untuk
professional pengakuan. Ini adalah kualitas yang
kepercayaan publik berasal dan benchmark terhadap
anggota dimana akhirnya harus menguji semua keputusan.
Para profesional akuntansi harus terampil menerapkan
penilaian moral sehingga ia dapat mempertimbangkan
53
kesejahteraan mereka yang terkena dampaknya atau
tindakannya.
Pentingnya Nilai Etis
Pendidik telah berjuang dengan pertanyaan:
Dapatkah etika diajarkan? Jika seorang siswa tidak
memiliki pribadi integritas, dapatkah anggota fakultas
membuat perbedaan dalam perspektif siswa tentang etika?
Haruskah seorang profesor akuntansi bahkan mencoba
untuk membuat perbedaan? Amerika Ikatan Akuntan
Presiden G. Peter Wilson, dalam pidato Agustus 2002
kepada Asosiasi, mengatakan bahwa di dalam kelas,
pendidik harus semakin menekankan dua nilai yang telah
lama menjadi andalan reputasi akuntan yaitu integritas
dan skeptisisme profesional. Theodore Roosevelt,
tanggal 26 Presiden Amerika Serikat, begini: "Untuk
mendidik orang dalam pikiran dan tidak dalam moral
adalah untuk mendidik ancaman bagi masyarakat". Nilai-
nilai etika memberikan dasar masyarakat yang beradab.
Tanpa pendidikan itu, peradaban akan runtuh. Pada
tingkat pribadi, setiap orang harus menjawab pertanyaan
berikut: Apa aspirasi tertinggi saya? Jawabannya
mungkin kekayaan, ketenaran, pengetahuan, popularitas,
atau integritas. Waspadalah, jika integritas adalah
sekunder untuk salah satu alternatif, maka andan akan
dihadapkan dengan situasi di mana pilihan harus dibuat.
54
Situasi seperti pasti terjadi pada setiap kehidupan
seseorang. Banyak orang berpikir ketenaran dan
keberuntungan sebagai tolak ukur kesuksesan. Namun, di
beberapa titik di kehidupan ini, kebanyakan orang
menyadari bahwa kedamaian batin dan kepuasan jiwa
datang bukan dari ketenaran dan keberuntungan, tetapi
menjalani hidup yang didasarkan pada integritas dan
akhlak mulia. Presiden Lincoln berkata seperti ini.
"Honor lebih baik dari pada kehormatan." Mendengar
Kongres mengenai bisnis dan etika akuntansi, duduk di
samping saya adalah Truett Cathy, pendiri Chick-Fil-A.
Mr Cathy dikutip Amsal 22: 1, yang mengatakan: "Nama
baik lebih diinginkan dari pada kekayaan besar, yang
akan dihargai adalah lebih baik dari pada perak dan
emas. "Yang benar adalah bahwa menjalani kehidupan yang
terhormat benar-benar lebih memuaskan daripada
ketenaran dan kekayaan. Dugaan perilaku yang tidak etis
oleh manajemen puncak di Enron membantu menghancurkan
fungsi kemampuan perusahaan. Tujuan dari perusahaan
bisnis harus meningkatkan kekayaan pemiliknya, untuk
melakukannya membutuhkan kepercayaan publik. Dalam
jangka panjang, kepercayaan itu tergantung pada praktik
bisnis yang etis. Di Amerika Serikat dan masyarakat
bebas lainnya, orang sering memiliki kebebasan untuk
membuat keputusan mereka sendiri tentang "hak" untuk
dilakukan. Sebelum Republik Amerika, kepercayaan umum
55
adalah bahwa di mana ada kebebasan, anarki akan
mengakibatkan orang tidak dapat memerintah diri mereka
sendiri. Namun Amerika yang bebas dan berperilaku baik.
Bagaimana ini bisa? Penulis besar Inggris, G. K
Chesterton, mengamati bahwa Amerika adalah satu-satunya
negara di dunia yang didirikan pada kredo. dia berkata
kredo yang ditetapkan dengan dogmatis dan bahkan
teologis kejernihan dalam Deklarasi Kemerdekaan.
Chesterton mengacu pada dokumen paragraf kedua dari
pendiri Amerika: "Kami memegang kebenaran ini menjadi
jelas, bahwa semua manusia diciptakan sama, bahwa
mereka diberkahi oleh Pencipta dengan hak yang tidak
dapat dipisahkan, bahwa di antara ini adalah kehidupan,
kebebasan dan mengejar kebahagian". Apapun sumber
nilai-nilai etika, baik dari prinsip agama, sejarah dan
sastra, atau pengamatan pribadi, ada beberapa pedoman
etika dasar yang setiap orang harus setuju. Sebuah
masyarakat bergoyang-goyang di ambang bencana ketika
orang yang tidak memiliki karakter moral. Tidak ada
bangsa bertahan lama tanpa warga negara yang berbagi
nilai-nilai umum seperti keberanian, pengabdian kepada
tugas, menghormati untuk hidup orang lain dan properti,
dan kesediaan untuk mengorbankan kepentingan pribadi
untuk yang lebih besar. Tujuan dari etika dalam
akuntansi dan bisnis adalah untuk mengarahkan pria dan
wanita bisnis untuk mematuhi kode etik. Jika nilai-
56
nilai sosial yang memburuk, mempertahankan standar
etika yang tinggi dalam akuntansi dan bisnis tumbuh
semakin sulit. Banyak orang pasti akan bertanya: Jika
orang curang berhasil, maka bagaimana bisa orang etis
mungkin berhasil? Jawabannya tergantung pada definisi
sukses. Itu ukuran utama keberhasilan tidak ketenaran
dan kekayaan, tetapi karakter moral dan integritas
pribadi.
Melangkah Ke Piring
Apa yang dapat pemerintah lakukan? Mungkin pendiri
Amerika dapat membantu menjawab pertanyaan itu. di
George dalam pidato perpisahanya di Washington untuk
kehidupan publik, ia mengatakan bahwa kelangsungan
hidup kebebasan di Amerika tanah akan tidak ada
hubungannya dengan dia, dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan karakter orang dan pemerintah mereka
akan memilih: Dari semua disposisi dan kebiasaan yang
menyebabkan kemakmuran politik, agama dan moralitas
dukungan yang sangat diperlukan .... [R] Eason dan
pengalaman kedua melarang kita untuk berharap bahwa
nasional moralitas dapat menang dalam pengecualian dari
prinsip agama. John Adams menulis, "Pelestarian
kebebasan tergantung pada intelektual dan moral
karakter masyarakat. Selama pengetahuan dan kebajikan
yang disebarkan secara umum antara tubuh suatu bangsa,
57
tidak mungkin mereka harus diperbudak. "tulis Benjamin
Franklin”, Hanya orang yang berbudi luhur yang mampu
bebas. Kepemimpinan profesi akuntansi, dalam praktek
dan akademisi, memiliki tanggung jawab untuk menanamkan
dalam praktisi dan mahasiswa perilaku etis dan
integritas pribadi. Penekanan harus ditempatkan pada
pentingnya kualitas ini untuk individu, untuk profesi,
dan bangsa. Tidak ada perusahaan akuntansi, tidak ada
organisasi bisnis, tidak ada pekerjaan, tidak ada kelas
yang tidak ditawarkan peluang untuk mendorong dan
mengajar perilaku etis dan integritas, maupun
konsekuensi mereka adanya. Sekarang adalah waktu,
mungkin tidak seperti yang lain, untuk memperbarui
komitmen kami terhadap terpenting pentingnya nilai-
nilai dasar dan prinsip-prinsip. Aturan dan peraturan
pemerintah tidak bisa mempertahankan masyarakat yang
bebas dan etika yang orang kekurangan integritas. Etika
merupakan jantung dari kebebasan ekonomi dan sosial
Amerika. perilaku yang tidak etis adalah belati di
hati. Menurut buku bisnis, manajemen puncak menetapkan
etika arah untuk perusahaan. Kebijakan perusahaan dan
pengendalian internal yang efektif tanpa etika
kepemimpinan dari atas. Demikian juga, masa depan
profesi akuntansi tergantung pada etika kepemimpinan
oleh para profesional akuntansi dan akuntan pendidik.
Bagaimana Memimpin Orang Bebas
58
Dalam novel, Tides of War, di Yunani Kuno, penulis
memiliki prajurit Yunani dan Alcibiades filsuf
mengajukan pertanyaan: "? Bagaimana memimpin orang
bebas" Alcibiades menjawab, "Hanya dengan ini berarti,
pemanggilan masing-masing untuk bangsawannya. "Pemimpin
dalam profesi akuntansi dan di akademisi harus fokus
pada menyerukan individu untuk keunggulan. Dengan
menghadirkan pentingnya standar etika yang tinggi,
dengan mengajarkan pentingnya integritas pribadi, kita
memanggil saat ini dan akuntan masa depan untuknya
bangsawan. Dengan demikian, kami memastikan masa depan
akuntansi, yang akan terus berperan dalam sejarah
pembinaan, keberhasilan, ekonomi dan bangsa.
C. PENUTUP
Kesimpulan
Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah
kesimpulan bahwa moral dan etika mempunyai peran yang
sangat penting dalam pencapaian kesuksesan manusia.
Moral dan Etika yang baik menjadi sendi-sendi kehidupan
manusia dalam berbangsa dan bernegara. Kunci
keberhasilan seorang akuntansi adalah dengan mentaati
kode etik yang berlaku dan berparadigma bahwa sukses
bukan hanya sekedar ketenaran dan kekayaan, tetapi
karakter moral dan integritas pribadi.
59
Saran
Berkenaan dengan permasalahan diatas, penulis
ingin memberikan saran bahwa ada beberapa hal yang
harus di perhatikan oleh seorang akuntansi/birokrat,
yaitu:
Pelayanan harus berorientasi pada kepuasan
pelanggan
Pelanggan adalah raja yang harus dilayani dengan
baik
Hilangkan pemikiran minta dilayani daripada
melayani
60
D. LAMPIRAN
A Fresh Look at Accounting Ethics (or Dr. SmithGoes to Washington)
by Dr. L. Murphy SmithWorking Paper
Abstract (summary):
In the wake of corporate scandals and a shaky
stock market, Congress passed legislation that
established a new board to oversee auditors of publicly
traded companies and increased prison sentences for
fraud. The nation's leaders are seeking direction
regarding ethics. The accounting professional must be
skilled at implementing moral judgments so that he or
she can consider the welfare of those affected by his
or her actions. The ultimate measure of success is not
fame and fortune, but moral character and personal
integrity. The leadership of the accounting profession
has a responsibility to inculcate in practitioners and
students ethical behavior and personal integrity. Rules
and regulations of government cannot preserve a free
and ethical society whose people lack integrity.
Introduction
In the history of the world, there has never been
a country like the United States of America. Compared
61
to other nations, America has more freedom, more wealth
(more evenly distributed), and more opportunity. The
accounting profession has played its part in America's
success story. The profession has a long history of
contributions to the efficient functioning of business
operations, the capital market system, and the economy
in general.
In the wake of corporate scandals and a shaky
stock market, Congress passed legislation that
established a new board to oversee auditors of publicly
traded companies and increased prison sentences for
fraud. However, new laws such as the SarbanesOxley Act,
while helpful, will not restore confidence in the stock
market. Confidence will be restored only by ethical
leadership from the accounting profession, business
community, and government. Shortly before Congress
passed the new law, I was given the opportunity to
testify at a Congressional Hearing concerning business
and accounting ethics in Washington, D.C. The nation's
leaders are seeking direction regarding ethics. What
part can accounting professionals and educators play?
This article is based on the opening statement I
offered to the U.S. House of Representatives
Subcommittee on Commerce, Trade, and Consumer
Protection, Friday, July 26, 2002.
62
Professional Ethics
In his speech to the Yale Club in New York City on
September 4, 2002, AICPA President Barry Melanchon
stated that the accounting profession must restore its
most priceless asset: its reputation. He said that the
profession's leadership must act to preserve a legacy
of honor and integrity for future generations of CPAs.
The profession must build upon its traditional values
such as rigorous commitment to integrity.
Article III in the Principles of the AICPA Code of
Professional Conduct states that "to maintain and
broaden confidence, members should perform all
professional responsibilities with the highest sense of
integrity .... Integrity is an element of character
fundamental to professional recognition. It is the
quality from which public trust derives and the
benchmark against which a member must ultimately test
all decisions." The accounting professional must be
skilled at implementing moral judgments so that he or
she can consider the welfare of those affected by his
or her actions.
The Importance of Ethical Values
Educators have struggled with the question: Can
ethics be taught? If a student lacks personal
63
integrity, can a faculty member make a difference in a
student's perspective on ethics? Should an accounting
professor even try to make a difference? American
Accounting Association President G. Peter Wilson, in
his August 2002 address to the Association, said that
in the classroom, educators need to increasingly
emphasize two values that have long been the mainstay
of accountants' reputation: integrity and professional
skepticism. Theodore Roosevelt, the 26th president of
the United States, put it this way: "To educate a
person in mind and not in morals is to educate a menace
to society."
Ethical values provide the foundation on which a
civilized society exists. Without that foundation,
civilization would collapse. On a personal level,
everyone must answer the following question: What is my
highest aspiration? The answer might be wealth, fame,
knowledge, popularity, or integrity. Be on guard, if
integrity is secondary to any of the alternatives, it
will be sacrificed in situations in which a choice must
be made. Such situations inevitably occur in every
person's life.
Many people think of fame and fortune when they
measure success. However, at some point in life, most
people come to realize that inner peace and soul-deep
64
satisfaction come not from fame and fortune, but living
a life based on integrity and noble character.
President Lincoln put it this way. "Honor is better
than honors."At the Congressional Hearing concerning
business and accounting ethics, seated next to me was
Truett Cathy, founder of Chick-Fil-A. Mr. Cathy quoted
Proverbs 22:1, which says: "A good name is more
desirable than great riches; to be esteemed is better
than silver or gold." The truth is that living an
honorable life really is more satisfying than fame and
fortune.
Allegations of unethical behavior by top
management at Enron helped destroy the company's
ability to function. A goal of a business firm should
be to increase its owners' wealth; to do so requires
the public's trust. In the long run, that trust depends
on ethical business practices.
In the United States and other free societies,
people often have the freedom to make their own
decisions about the "right" thing to do. Before the
American Republic, a common belief was that where there
was liberty, anarchy would result because people are
unable to govern themselves.
Yet Americans were free and well behaved. How
could this be? The great English writer, G. K
65
Chesterton, observed that America was the only nation
in the world founded on a creed. He said that creed was
set forth with dogmatic and even theological lucidity
in the Declaration of Independence. Chesterton was
referring to the second paragraph of America's founding
document: "We hold these truths to be self-evident,
that all men are created equal, that they are endowed
by the Creator with certain unalienable rights, that
among these are life, liberty and the pursuit of
happiness."
Whatever the source of ethical values, whether
from religious principle, history and literature, or
personal observation, there are some basic ethical
guidelines to which everyone must agree. A society
teeters on the brink of disaster when its people lack
moral character. No nation survives for long without
citizens who share common values such as courage,
devotion to duty, respect for other people's lives and
property, and a willingness to sacrifice personal
interests for a greater cause. The purpose of ethics in
accounting and business is to direct business men and
women to abide by a code of conduct that facilitates,
indeed encourages, public confidence in their products
and services.
66
If societal values are deteriorating, maintaining
high ethical standards in accounting and business grows
increasingly difficult. Many will undoubtedly ask: If
everyone else is cheating, then how can an ethical
person possibly succeed? The answer depends on the
definition of success. The ultimate measure of success
is not fame and fortune, but moral character and
personal integrity.
Stepping Up to the Plate
What can government do? Perhaps America's founders
can help answer that question. In George Washington's
farewell speech to public life, he said that the
survival of freedom on American soil would have nothing
to do with him, and everything to do with the character
of its people and the government they would elect:
Of all the dispositions and habits which lead to
political prosperity, religion and morality are
indispensable supports .... [R]eason and experience
both forbid us to expect that national morality can
prevail in exclusion of religious principle.
John Adams wrote, "The preservation of liberty
depends upon the intellectual and moral character of
the people. As long as knowledge and virtue are
diffused generally among the body of a nation, it is
67
impossible they should be enslaved." Benjamin Franklin
wrote, "Only a virtuous people are capable of freedom."
The leadership of the accounting profession, in
practice and in academe, has a responsibility to
inculcate in practitioners and students ethical
behavior and personal integrity. Emphasis must be
placed on the importance of these qualities to an
individual, to the profession, and to the nation. There
is no accounting firm, no business organization, no
job, no classroom that does not offer opportunities to
foster and to teach ethical behavior and integrity, nor
the consequences of their absence. Now is the time,
perhaps like no other, to renew our commitment to the
paramount importance of basic values and principles.
Rules and regulations of government cannot
preserve a free and ethical society whose people lack
integrity. Ethics is the heart of America's economic
and social freedom. Unethical behavior is a dagger in
the heart. According to business textbooks, top
management sets the ethical direction for the firm.
Company policies and internal controls are ineffective
without ethical leadership from the top. Likewise, the
future of the accounting profession depends on ethical
leadership by accounting professionals and accounting
educators.
68
How to Lead Free People
In the novel, Tides of War, set in Ancient Greece,
the author has the Greek warrior and philosopher
Alcibiades ask the question: "How to lead free men?"
Alcibiades answers, "Only by this means, the summoning
of each to his nobility." Leaders in the accounting
profession and in academe should focus on calling
individuals to excellence. By presenting the importance
of high ethical standards, by teaching the importance
of personal integrity, we summon current and future
accountants to his or her nobility. In doing so, we
ensure the future of the accounting profession, which
will continue its historic role of fostering the
success of the economy and the nation.
69