KUMPULAN RESUME BEBERAPA ARTIKEL

69
BAB I MENYOALLOGIKA ANGGARAN PUBLIK OLEH : ISMAIL E1012131013 A. PENDAHULUAN Birokrasi Indonesia adalah institusi yang lebih banyak menghabiskan ketimbang menghasilkan. Sebagai sarang korupsi dan pencurian, birokrasi adalah penyumbang terbesar krisis finansial negara. Benar- benar sebuah ironi yang konyol kalau negara menderita krisis tetapi para pengelolanya bisa hidup kaya dan mewah. Bahkan Sutoro Eko (2003) menyatakan bahwa raksasa birokrasi Indonesia yang tidak bermutu, justru menjadi beban yang sangat berat bagi negara dan masyarakat. Beruntung kita mempunyai pemimpin yang mengerti dengan hal itu, sehingga ada perkataan “Miskin Struktur, Kaya Fungsi”. Walaupun artikel Meyoallogika Anggaran Publik ini di terbitkan setahun yang lalu, tapi penulis masih sangat tertarik untuk mengulas kembali atau meresumenya, karena penulis sangat yakin permasalahan ini masih seperti adanya dan belum mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pihak yang berwenang. Dan tampaknya “miskin struktur, kaya fungsi” masih belum mampu membawa perubahan yang signifikan terhadap kemajuan bangsa ini. 1

Transcript of KUMPULAN RESUME BEBERAPA ARTIKEL

BAB I

MENYOALLOGIKA ANGGARAN PUBLIKOLEH : ISMAIL E1012131013

A. PENDAHULUAN

Birokrasi Indonesia adalah institusi yang lebih

banyak menghabiskan ketimbang menghasilkan. Sebagai

sarang korupsi dan pencurian, birokrasi adalah

penyumbang terbesar krisis finansial negara. Benar-

benar sebuah ironi yang konyol kalau negara menderita

krisis tetapi para pengelolanya bisa hidup kaya dan

mewah. Bahkan Sutoro Eko (2003) menyatakan bahwa

raksasa birokrasi Indonesia yang tidak bermutu, justru

menjadi beban yang sangat berat bagi negara dan

masyarakat. Beruntung kita mempunyai pemimpin yang

mengerti dengan hal itu, sehingga ada perkataan “Miskin

Struktur, Kaya Fungsi”. Walaupun artikel Meyoallogika

Anggaran Publik ini di terbitkan setahun yang lalu, tapi

penulis masih sangat tertarik untuk mengulas kembali

atau meresumenya, karena penulis sangat yakin

permasalahan ini masih seperti adanya dan belum

mendapatkan perhatian yang sangat serius dari pihak

yang berwenang. Dan tampaknya “miskin struktur, kaya

fungsi” masih belum mampu membawa perubahan yang

signifikan terhadap kemajuan bangsa ini.

1

“Menyoallogika Anggaran Publik” merupakan artikel

yang pernah dimuat pada Harian Equator Rakyat

Kalbar pada hari Senin, 21 Juli 2014 dan Selasa,

22 Juli 2014 pada halaman 1 pada Rubrik Kolom. Artikel

tersebut juga merupakan artikel tindak lanjut dari

artikel sebelunya yaitu Himbauan Untuk Tidak

Menggunakan Mobil Dinas Pada Saat Lebaran, yang juga

telah dimuat pada Kolom Equator Rakyat Kalbar pada hari

Senin 7 Juli 2014. Artikel tersebut terdiri dari 6

halaman. Selain dapat ditemui di Koran, artikel

tersebut juga bisa dilihat atau didapat disitus

http//www.untan.academia.edu.com.

Artikel “Menyoallogika Anggaran Publik” ini

merupakan artikel karya Dr. Erdi M.Si. Erdi merupakan

Dosen tetap FISIP UNTAN yang juga menjabat sebagai

Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan juga

sebagai Dosen IPDN Kampus Kal-Bar, Dosen S2 Ilmu Sosial

UNTAN, Dosen MAP (S2) pada UPBJJ-UT Pontianak, dan

Dosen Ilmu Pemerintahan (IP). Selaku mahasiswanya,

penulis cukup mengagumi sosok Erdi yang sangat luar

biasa, dengan segala kesibukanya tidak pernah

menyurutkan langkah beliau untuk selalu berkarya yaitu

menulis, menanggapi dan mengkritik pemerintahan dengan

tujuan agar bangsa ini bisa lebih maju. Dan hal

tersebut sudah cukup untuk dikatakan bahwa beliau

adalah sosok aktivis yang sangat luar biasa, yang

2

sangat peduli dengan keadaan bangsa ini. maju terus

sang pahlawan KalBar (Indonesia).

Artikel ini mengulas tentang besarnya anggaran

yang dikeluarkan untuk pegawai (birokrat) dan berkesan

kuncup kebawah. Dan potret gaya kehidupan para pejabat

publik juga disinggung di artikel ini. Resume ini

bertujuan sebagai pembelajaran bagi penulis dan

pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata kulia Dasar-

Dasar Logika yang diasuh oleh Dr. Erdi M.Si. Di sisi

lain resume artikel ini bertujuan agar apa yang telah

di isukan dalam artikel “Menyoallogika Anggaran Publik”

tetap seksi dan menjadi pembahasan yang tetap hangat di

mata publik, sehingga akan terdengar oleh pihak-pihak

yang berkewajiban untuk menindak lanjuti apa yang telah

di isukan.

B. PEMBAHASAN

Hubungan Belanja Pegawai Dan Layanan Publik

Kementerian Keuangan RI tahun 2012 mengatakan

bahwa APBD tahun 2012, belanja pegawai masih merupakan

yang tertinggi dari total belanja dalam sistem mata

anggaran di seluruh Indonesia. menurut Tungodden dkk

(2004) dalam Toward Pro-Poor Policies: Aid,

Institution, and Globalization, secara jelas mengatakan

bahwa dengan porsi anggaran yang lebih besar digunakan

3

untuk belanja pegawai, akan mengabaikan misi pelayanan

publik dan sekaligus akan membuka jurang kemiskinan

yang semakin lebar lewat bantuan program yang tidak

jelas peruntukannya.

Laporan anggaran pertanggung-jawaban di salah satu

dinas di KalBar di temukan data perawatan rumah dinas,

kendaraan dinas pertahun sebersar Rp 250 Juta,

sedangkan alokasi dana yang masuk ke dinas ini hanya Rp

1,5 M. apa yang tersaji di perencanaan ketika

disandingkan dengan implementasi, telah klop adanya.

Namun, laporan seperti ini sungguh sangat tidak logis

karena secara defacto, dana yang ada di didinas

tersebut terserap untuk kepentingan pimpinan sebesar

20,83% dan anehnya, BPK-pun tidak mampu menemukan itu

sebagai sebuah kejanggalan.

Harahap (2012) mengatakan APBD daerah yang disusun

dengan porsi demikian dapat diduga sebagai tindakan

kejahatan yang perlu diusut secara mendalam

akuntabilitas penggunaannya. Dengan porsi APBD yang

lebih besar hanya untuk pegawai atau pejabat, berapapun

besarnya transfer dana pemerintah pusat kedaerah

melalui DAK dan DAU, tidak akan menjamin semakin

tingginya kesejahteraan dan perbaikan kualitas

pelayanan publik.

4

Dirjen Perimbangan Keuangan mengatakan bahwa Dari

sebanyak 491 kabupaten/kota dan 33 provinsi di

Indonesia pada TA 2012 se banyak 447 daerah

menganggarkan defisit dalam APBD-nya lebih banyak

dibanding TA 2011 (438 daerah), sedangkan yang

menganggarkan surplus di tahun 2012 sebanyak 68 daerah

dan sisanya sebanyak 9 daerah mempunyai anggaran

pendapatan dan belanja yang bernilai sama atau

berimbang.

Memotret Gaya Hidup Pejabat Publik

Salah satu instansi vertikal yang ada di Kalbar

ini menggunakan mobil Toyota Land Cruiser dengan

bandroll harga pasar Rp 1,4 M hingga Rp 1,5 M.

Alasannya cukup simpel, yakni untuk menopang kinerja

komandan pucuk (dancuk) agar dapat menguasai medan,

Sekali jalan mobil ini menghabiskan 1 liter BBM untuk

setiap 5 KM. Jika mobil sang dancuk ini hendak

diberangkatkan tugas ke Sintang dengan jarak 400 KM,

maka dibutuhkan 180 liter premium (PP) atau sama

dengan Rp 1.040.000,00; sementara bila menggunakan BBM

pertamak akan menghabiskan sebesar Rp 2.0800.000,00.

Belum lagi biaya operasional hari-harinya, pasti akan

membuat anggaran melebar keatas, sebagai kebalikan dari

penganggaran menguncup kebawah.

5

Ketika mobil dinas lebih bagus dari mobil pribadi

pejabat, maka kecenderungan untuk menggunakan mobil

dinas untuk segala urusan semakin nyata adanya.

Pembiayaan operasional mobil dinas pun akan melebihi

batas kewajaran. Tidak hanya sampai disitu, plat mobil

merah ini pun disulap menjadi plat hitam dengan kode-

kode tertentu dengan tujuan utamanya adalah untuk

mengelabui petugas SPBU agar dapat mengisikan BBM

berjenis subsidi (premium) kedalam tangki kendaraan

plat merah ini. Pikiran sederhana tetapi mengandung

unsur kebejatan. Selain itu ternyata plat siluman pun

diurus resmi di kantor pemerintah.

Dengan sistem yang sudah online, ketika hendak

memasukkan No. Chasis dan No. Rangka Mesin ke dalam

sistem saat mengurus plat siluman, tentu komputer akan

menolak. Dalam logika saya yang awam soal teknologi

komputer, sistem tidak akan menerima data kepemilikan

ganda. Dengan demikian, kemungkinan STNK siluman untuk

mobil dinas bernomor siluman juga dibuat secara

siluman.

C. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa porsi penggunaan APBD lebih besar

6

hanya untuk keperluan atau belanja pegawai daripada

untuk kesejahteraan rakyat. Gaya hidup para pegawai pun

menunjukan bahwa mereka hanya mementingkan kepentingan

mereka pribadi, tidak sadar status mereka sebagai apa,

dan akhirnya rakyat kecil-lah yang jadi korban. Uang

mereka dihabiskan oleh para pegawai yang tidak

profesional dalam bekerja. Bahkan Sutoro Eko (2003)

menyatakan bahwa birokrasi/pegawai Indonesia yang tidak

bermutu, justru menjadi beban yang sangat berat bagi

negara dan masyarakat.

Saran

SDM yang berkualitas akan berdampak pada kemajuan

suatu daerah atau Negara, akantetapi tidak cukup sampai

disitu hal yang juga sangat penting adalah penanaman

moral sejak dini juga harus belance dengan seiring

berkualitasnya SDM itu sendiri. SDM yang berkualitas

tanpa adanya moral, ahlak dan agama yang baik hanya

akan melahirkan koruptor elit yang merusak moral

bangsa. Oleh karena itu penulis memberikan saran bahwa:

Dalam dunia pendidikan dinegeri ini, jangan hanya

bagaimana mencetak SDM yang berkualitas, akantetapi

pendidikan moral juga harus dikembangkan, agar tidak

hanya melahirkan generasi penerus koruptor penghancur

bangsa. dalam penyeleksian pemilihan pegawai harus

benar-benar diseleksi secara profesional, tidak

7

memandang siapa dia, dari golongan mana dia, dan tidak

ada nepotisme didalamya, akantetapi mengedepandakan

para pegawai yang berkualitas baik secara SDM, Moral

dan lain sebagainya. dan semoga para pegawai kita dapat

bekerja secara professional, mengedepankan kepentingan

publik, sehingga apa yang dicitakan sejak lama oleh

publik dapat terkabul amin.

D. REFERENSI

Harahap. Edi Zulfiqar. 2012. “Besarnya Anggaran untuk Belanja

Birokrat Sangat Berpotensi Membuka Terjadinya Peluang Korupsi”

diakses dari situs http://waspada

medan.com/index.php? option=

com_content&view=article &id=18929:apbd-yang-

menyengsarakan rakyat&catid=59:opini&Itemid=215

pada hari Minggu, 20 Juli; pukul 21.30.

Kementerian Keuangan RI. 2012. Deskripsi dan Analisis

APBD 2012. Dirjen Perimbangan Keuangan. Jakarta.

Shah, Anwar (Edt.). 2005. Public Sector Governance and

Accountability Series: Public Expenditure

Analysis. The World Bank. Washington, D. C.

Tungodden, Bertil. Nicholas Stern dan Ivan Kolstad

(Edt.). 2004. Toward Pro-Poor Policies: Aid,

Institutional, and Globalization. Development

8

Economic Europe. The Wolrd Bankd and Oxford

University Press. Wahsington D.C.

Wahyudi, Ridha. 2014. “Kejati Belum Buka Uang Panas

Singkawang” diakses dari situs

http://www.pontianak-times.com/singkawang/130314/k

ejati-belum-buka-uang-panas-singkawang. pada hari

Minggu, 20 Juli; pukul 21.30

9

BAB II

KONSEP PE LAYANAN DALAM ADMINISTRASI PUBLIK OLEH : ISMAIL E1012131013

A. PENDAHULUAN

Pelayanan yang baik, cepat, serta tidak berbelit-

belit merupakan impian setiap warga Negara. Semua warga

Negara berhak untuk mendapatkan itu semua. Akantetapi

dizaman yang serba instan ini, tidak jarang ditemui

pelayanan dari birokrat Negara tidak seperti apa yang

diharapkan. Para birokrat lebih memposisikan dirinya

sebagai raja yang maunya dilayanai bukan melayani.

Resume artikel yang berjudul “The Concept Of Marketing In The

Public Administration” atau “Konsep Pelayanan Dalam Administrasi

Publik” dalam bahasa Indonesia ini, akan sedikit

memberikan gambaran mengenai pelayanan publik di Negara

Romania.

Artikel yang berjudul “Konsep Pelayanan Dalam

Administrasi Publik” merupakan artikel karya Professor

Ph.D.Alexandru Nedelea, beliau adalah dosen di Ştefan

cel Mare University Suceava. Artikel yang terdiri dari

enam halaman ini bisa dilihat atau didapat di Social

Science Research Network (SSRN) dengan mengakses

10

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?

abstract_id=1269375.

Resume artikel ini bertujuan untuk menambah

pengetahuan penulis selaku pelajar, dan sebagai

pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata kuliah

Dasar-Dasar Logika yang di asuh oleh Dr. Erdi M.Si.

Semoga resume ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan

bagi pelajar pada umunya.

B. PEMBAHASAN

Abstrak:

Konsep pelayanan dalam administrasi publik

menyatakan sebagai berikut: Proses administrasi publik

harus selalu disesuaikan dengan permintaan sekarang dan

masa depan warga, melaksanakan semua itu dengan

maksimal dan efisiensi, pandangan baru atas hubungan

antara administrasi publik dengan lingkunganya,

kegiatan, metode dan teknik yang digunakan harus

berorientasi pada studi tentang penerima dan kepuasan

semua permintaan mereka.

RezumatConceptul de marketing în administraţia public implică

următoarele aspecte:

11

Otoritas eksekutif dapat memandu kegiatan

pemasaran terhadap kualitas jasa dari masyarakat

perspektif permintaan warga negara, atau terhadap

bidang sosial. Semua lembaga dari administrasi publik

harus memiliki tujuan kepuasan kebutuhan penduduk untuk

pelayanan publik, tetapi tidak semua dari mereka yang

berorientasi tercatat ini dan tidak menempatkan warga

negara/klien di pusat keasyikan mereka. Sebuah

kebijakan rekonstruksi kepercayaan dalam administrasi

publik Rumania dapat menyebabkan peningkatan efisiensi

dan efektivitas, serta peningkatan derajat klien

kepuasan pejabat, dari masyarakat sipil dan media yang

menyangkut pelayanan publik.

Pada saat yang sama dengan meningkatnya pentingnya

pelayanan publik di pengembangan kehidupan warga negara

dari negara kita, muncul kebutuhan untuk dimasukkan ke

dalam praktek dan untuk pengembangan pemasaran dalam

administrasi publik, di mana ia melihat "sebuah

dijelaskan belakang yang tersisa”. Dalam kasus di

Rumania, dan dalam kasus negara-negara mantan sosialis

lain, menyiratkan melaksanakan reformasi secara

demokratis administrasi publik, dan mengasuransikan

dari tempat yang diperlukan untuk integrasi Eropa di

bidang ini. Orientasi terhadap client milik masa depan

pelayanan publik (pada batas tertentu hal ini benar

bahkan untuk bidang pribadi Rumania), tetapi hal-hal

12

berubah dalam ritme yang cukup baik. Setelah peristiwa

dari Desember tahun 1989, Rumania terdaftar perubahan

besar dalam bidang politik dan ekonomi. Kemajuan

penting terjadi dalam proses memasukkan ke berlatih

reformasi legislatif dan administratif, untuk

menyelaraskan perundang-undangan nasional ke norma-

norma Uni Eropa. Pemukiman baru mengenai otonomi daerah

dan desentralisasi pelayanan publik dalam konteks

dialog permanen negara kita dengan lembaga-lembaga Uni

Eropa menyebabkan peninjauan kembali dari beberapa

laporan yang dibuat oleh masyarakat lokal dan lembaga-

lembaga publik lainnya.

Pihak berwenang setempat tidak harus dipraktikkan

hanya bagian penting dari masyarakat struktur, tetapi

juga, menghadapi beberapa tantangan dari sosial,

ekonomi dan lingkungan lapangan. Transisi ke ekonomi

pasar tersirat banyak ekonomi, sosial dan politik

perubahan di Rumania. Dalam hal ini, tempat khusus

dimiliki oleh perubahan substansi dalam Rencana yang

sebenarnya dari organisasi dan fungsi administrasi

publik, berdasarkan prinsip-prinsip modernitas dan

kemanjuran, dari semakin dekat dengan warga, dari

mendekati Norma-norma Eropa agar dapat memenuhi

permintaan tertentu. Dengan cara ini, masyarakat

administrasi memperoleh filosofi baru, identitas baru

dan menghasilkan khusus konfigurasi. Promosi pemasaran

13

adalah masalah baru bagi masyarakat Rumania

administrasi. Kita melihat bahwa ada sedikit upaya

untuk menggunakan bakat manajerial pemasaran di bidang

ini aktivitas. The mempraktekkan program pemasaran di

administrasi tergantung pada konsepsi otoritas

eksekutif, yang dapat memandu aktivitas pemasaran

terhadap kualitas pelayanan publik dari perspektif

permintaan warga, atau terhadap bidang sosial.

Pada saat ini, lembaga-lembaga administrasi publik

dari Rumania (Contoh Pemerintah) wajib menghadapi

tekanan baru dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan

warga negara dan permintaan. Kita bisa melihat:

Amplifikasi tekanan atas anggaran publik dan

kebutuhan untuk menemukan baru solusi untuk

peningkatan efisiensi dan kinerja dari pusat dan

daerah lembaga administrasi publik.

Reorganisasi terus menerus dari fungsi dan layanan

dari struktur masyarakat

Kecenderungan untuk melewati menjadi milik pribadi

dan eksternalisasi jasa tertentu melalui

outsourcing ("reinventing pemerintah")

Kebutuhan untuk legitimasi administrasi publik

secara proporsional dengan warga/wajib pajak.

Pada tahun-tahun terakhir, salah satu tujuan dari

agenda politisi yang memiliki hak untuk mengambil

14

keputusan, tidak peduli asal politik mereka, adalah

bahwa dari peningkatan transparansi struktur

administratif dan promosi ide semakin dekat dengan

warga. Itu kemajuan terdaftar adalah penting, dalam

arti menyelesaikan struktur legislatif dengan tindakan

normatif yang membangun akses gratis ke informasi dari

kepentingan publik atau Kewajiban untuk transparansi

putusan. Administrasi modern kontemporer menyiratkan

bahwa otoritas publik Rumania mengawasi fungsi yang

baik dari pasar pelayanan publik dan menjamin umum

bunga, terutama kepuasan kebutuhan yang paling penting

dari warga, ketika pasar tidak berhasil. Survei

dilakukan pada tingkat opini publik dari Rumania

menunjukkan bahwa ada defisit kepercayaan penduduk

mengenai administrasi publik. Salah satu yang paling

penjelasan yang jelas ditemukan dalam kredibilitas

lemah sistem administrasi dari Rumania.

Untuk ini, IRSOP membuat survei berjudul "persepsi

fungsi publik oleh warga". Penelitian ini dilakukan di

Bucharest, kabupaten Bacau, Prahova, Timis, di periode

5-25 November 2005 di 500 orang dewasa. Di mana

menyangkut derajat kepuasan subyek mengenai hubungan

dengan pejabat publik, itu menetapkan bahwa 47% dari

warga merasa puas dengan cara di mana mereka dirawat di

tingkat instansi pusat administrasi publik (kementerian

dan lembaga). Itu tingkat kepuasan penurunan yang

15

menyangkut institusi lain, mulai dari lembaga

mengasuransikan sosial dan inspektorat sarjana atau

kantor prefek itu. Tingkat kepuasan yang lebih tinggi

di mana menyangkut kualitas terbukti oleh pejabat

publik dengan yang subjek berinteraksi (kejujuran,

profesionalisme, kompetensi, kebaikan) dan bawah

mengenai kondisi kerja atau suasana dari lembaga itu.

46% dari subyek berpikir bahwa pejabat publik dinamai

kriteria politik, 49% bahwa ia adalah rusak, 44% bahwa

ia terlibat dalam bisnis, 44% bahwa ia menggunakan

posisinya untuk keuntungan pribadinya. Tingkat warga

kepuasan terhadap cara di mana mereka diperlakukan di

lembaga-lembaga publik relatif rendah. Aspek utama yang

menghasilkan ketidakpuasan mengenai suasana di lembaga-

lembaga publik, cara di mana ia menyelenggarakan

Kegiatan dengan masyarakat dan inefisiensi pejabat

publik.

Media dan masyarakat sipil, dalam kualitas

pembentuk citra, mengirimkan serangkaian gambar dengan

konotasi negatif mengenai pejabat, yang menghasilkan

persepsi negative opini publik mengenai pejabat publik.

Sayangnya, gambar ini diambil, berasimilasi dan diubah

oleh pejabat publik. Pejabat publik dari Rumania

terlihat, melalui gambar yang dikirim oleh media atau

langsung, seperti tidak efisien, sedikit termotivasi,

birokrat, patuh, dipolitisasi, kurang dari imajinasi,

16

rusak dan sombong. Semua kekurangan ini terkait dengan

masyarakat administrasi secara keseluruhan. Sistem

publik muncul sebagai berbeda dari yang swasta,

berdasarkan profesionalisme, persaingan terbuka,

objektivitas dan kemampuan. Sebuah pembaharuan gambar

resmi di Rumania harus menjadi titik awal, dari

perubahan mentalitas Struktur publik untuk mentalitas

khusus dari struktur swasta. Solusi adalah menempatkan

ke praktek program pemasaran baru dengan semua layanan

untuk memuaskan pelanggan membutuhkan. Administrasi

publik, yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan warga

negara melalui penawaran kualitas layanan harus

berorientasi pada cara berpikir untuk meningkatkan

produktivitas dan semakin dekat dengan warga.

Realitas dari sistem administrasi public di

rumania menunjukkan bahwa masyarakat pejabat dari

lembaga negara, banyak kali memiliki perilaku yang

tidak memadai. Salah satu penyebab kekurangan ini

terhubung dengan fakta bahwa dari bidang ini, mereka

memiliki posisi eksklusivitas. Sebagai akibatnya,

tampaknya ada kurangnya fleksibilitas dari struktur

masyarakat yang menyangkut adaptasi mereka terhadap

warga/klien kebutuhan dan keinginan. Untuk ini, melihat

bahwa beberapa lembaga publik menetapkan waktu yang

mereka inginkan untuk menyelesaikan permintaan dibuat

oleh warga (misalnya, persetujuan rencana

17

ekspansi/perubahan yang mereka ingin lakukan untuk

bangunan/properti pribadi).

Dari lembaga-lembaga publik, Badan Nasional

Pejabat Publik (ANFP) memiliki peran penting dalam

meningkatkan rasa percaya di mana menyangkut pejabat

publik. ANFP, mungkin mempertimbangkan langkah-langkah

berikut / tindakan pemasaran di masyarakat

administrasi:

Organisasi dari Hari pejabat publik (tindakan yang

dapat didaftarkan di bidang humas)

Pelaksanaan dari beberapa elemen identitas visual

untuk pejabat (singkatan, motto, portal).

Organisasi beberapa sesi dan debat publik, dengan

partisipasi dari masyarakat sipil dan media, di

mana yang akan disajikan pertunjukan pejabat.

Penyelidikan berpendapat pejabat pada tingkat

kepercayaan lembaga atau otoritas publik di mana

aktivitas tersebut dilakukan.

Melaksanakan jaringan komunikasi di tingkat

masyarakat lembaga, dengan tujuan untuk

meningkatkan persepsi tentang dirinya sendiri,

dari departemen pejabat publik.

Sebuah modifikasi, dengan cara yang positif dari

persepsi lembaga-lembaga publik administrasi dari

bagian dari warga lebih sulit untuk melaksanakan dari

18

kerusakan tersebut. Hal ini terjadi karena warga tidak

selalu objektif ketika datang menghargai kegiatan

negara, di bawah kondisi di mana, dalam waktu yang

tidak begitu jauh masa lalu Rumania (pada kenyataannya

bahkan di masa sekarang), negara, melalui lembaga-

lembaga yang mengabaikan kepentingan individu,

bersikeras kepentingan umum masyarakat, yang, pada

kenyataannya, ditransformasikan dalam terbatas, minat

kelompok orang-orang yang berkuasa. Melaksanakan

reformasi dalam administrasi publik Rumania berarti

tidak hanya penggantian, penghapusan atau penciptaan

beberapa lembaga, adaptasi ke kondisi baru manajemen

dan pemasaran, tetapi juga perubahan mentalitas

pejabat. Orientasi pemasaran kegiatan harus diadopsi

sebagai prinsip dasar, dan setelah itu itu harus

diadopsi oleh para pemimpin lembaga administrasi publik

dari negara, dan oleh pejabat yang melayani warga.

Jadi, itu dikenakan awal beberapa program pelatihan

untuk pejabat yang berada mengisi dengan luas penerima

warga negara dari kantor organisasi publik, struktur

yang jelas dan tepat dari bentuk dan menggunakan

petunjuk. Ini harus dipertimbangkan kenyataan bahwa,

dalam perspektif pemasaran, warga desa atau kota yang

pada saat yang sama para pemilih dan penerima manfaat

dari jasa administrasi, jika mereka adalah klien dari

lembaga-lembaga publik. Jika di masa lalu mereka agak

19

"Pemohon" atau "pengacara", atau bahkan lebih buruk,

"penerima beberapa perintah", saat ini mereka

menganggap diri mereka lebih dari klien, mitra dengan

hak legal dari pemerintah.

Pihak berwenang dari administrasi publik memiliki

posisi eksklusif. Warga Rumania menarik pelayanan

publik ini ditawarkan oleh lembaga negara karena mereka

tidak punya pilihan dan mereka lebih suka menggunakan

apa yang mereka ditawarkan (bahkan jika mereka tidak

puas), daripada mengelola tanpa mereka. Orientasi dan

pengembangan kegiatan lembaga-lembaga public

administrasi dari negara kita, dalam visi pemasaran,

perlu integrasi Konsep pemasaran di semua tingkatan

struktur organisasi tertentu. Untuk itu dikenakan,

langkah-langkah berikut:

Organisasi beberapa kegiatan yang berkontribusi

terhadap pemahaman dan pengakuan kebutuhan

adaptasi dari keasyikan administrasi public dengan

permintaan pasar dan lingkungan.

Orientasi kegiatan praktis terhadap kepuasan

permintaan tersebut melalui mengasuransikan

struktur organisasi yang tepat.

Integrasi fluks utama komunikasi dalam pemasaran

Rumania ilmu Pemerintahan.

20

Pengembangan kemampuan tenaga kerja dengan warga

di pejabat yang memiliki kewajiban tersebut,

dengan mempertimbangkan bahwa mereka mewakili

sambungan antara pemerintah dan warga negara.

Penurunan tekanan yang dilakukan oleh warga atas

lembaga-lembaga ilmu Pemerintahan

Pengurangan birokrasi

Melaksanakan beberapa poin kelembagaan tambahan

informasi untuk lebih baik orientasi warga

Mendidik penduduk untuk menggunakan, dalam

hubungan mereka dengan lembaga-lembaga publik

beberapa makna komunikasi pada jarak: telepon,

surat, internet

Melaksanakan beberapa daerah dalam dari lembaga-

lembaga publik dan mengasuransikan suasana yang

nyaman

Iklan aktivitas administrasi publik.

Pendekatan ilmiah, logis dan komparatif konsep

pemasaran tentang administrasi publik, bersama dengan

mempraktekkan, mungkin mewakili penting bintang untuk

menyempurnakan kegiatan lembaga-lembaga publik

administrasi, pada saat yang sama dengan memperoleh

keuntungan sosial (kesejahteraan sosial), di bawah

kondisi pemasaran yang efisien organisasi, atas dasar

pemasaran modern di lembaga Rumania public

administrasi. Untuk menerapkan prinsip-prinsip

21

pemasaran seperti di publik administrationof negara

kita harus dipertimbangkan sebagai berikut:

Pemasaran untuk campur tangan di semua tingkat

hirarki dan fungsional lembaga administrasi

publik, mengasuransikan peningkatan kohesi dan

khasiat.

Pemasaran harus memberikan kontribusi untuk

mempromosikan modern yang organisasi struktur

dalam pemerintahan Rumania

Sistem informasi untuk menjalankan aktivitas

pemasaran akan memungkinkan bahwa pemasaran dalam

administrasi publik untuk mewakili sumber

informasi bagi mengembangkan strategi dan

kebijakan lokal dan abadi.

Ada serangkaian proposal untuk menerapkan prinsip-

prinsip pemasaran di Rumania administrasi publik:

Warga negara harus diminta pendapatnya mengenai

layanan yang ditawarkan oleh lembaga administrasi

publik dalam rangka membangun jika menurut nya

harapan. Untuk ini, dianjurkan dengan mendorong

dari sistem saran dan keluhan, yang memungkinkan

warga yang tidak puas dengan layanan yang

ditawarkan oleh layanan administrasi publik untuk

mengekspresikan pendapat mereka dan penggunaan

kuesioner dan inquests untuk mengevaluasi citra

22

lembaga administrasi publik dalam pandangan warga

negara.

Sikap mereka yang berada dalam kontak langsung

dengan warga ditandai dengan: Kesopanan dan

perhatian Pengetahuan yang tinggi dan keinginan

untuk berbagi keuntungan terhadap kepuasan

kebutuhan warga/klien

Dalam hubungan dengan lembaga-lembaga administrasi

publik, warga harus memastikan bahwa ia menerima

layanan berkualitas baik. Jika ia menerima layanan

yang lebih baik dan lebih cepat daripada yang

diharapkan, dan kesalahan diakui dan ditetapkan

oleh pejabat segera, transformasi ini akan

menghitung banyak atas gambar bahwa warga akan

memiliki lebih dari administrasi publik.

warga tidak harus terganggu dan bosan dengan

masalah yang lembaga administrasi publik memiliki.

Kurangnya personil, masalah dengan komputer,

kurangnya tenaga listrik, semua ini adalah masalah

administrasi dan tidak harus mempengaruhi klien.

Lembaga-lembaga administrasi publik harus

mengetahui manfaat tepat bahwa warga berharap.

Harapan dan permintaan dari warga adalah: kualitas

layanan, kerahasiaan, daya saing dan

kesederhanaan, ketepatan waktu, kesopanan,

kepercayaan.

23

Kesimpulannya, reformasi administrasi publik harus

memperhatikan masalah pejabat, untuk menjaga sebagai

pejabat hanya mereka yang memiliki menyerukan profesi

ini atau yang menelepon dapat membudidayakan waktu,

melalui kursus intensif perbaikan profesional.

Reformasi dalam administrasi publik tidak menganggap

hanya reformasi sistem organisasi, tetapi perlu

dilakukan pada waktu yang sama dengan perubahan yang

paling penting pada tingkat sikap dan perilaku atau

yang mengadopsi dari perspektif pemasaran mengenai

pejabat. Hal ini dimungkinkan karena, seperti dikatakan

John Naisbitt dalam karyanya "Kecenderungan mega",

"generasi muda mengubah setiap melewati lembaga".

C. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa pelayanan publik di Negara Romania

masih belum bisa dikatakan baik. Hal tersebut

disebabkan karena faktor para birokrat dan

masyarakatanya itu sendiri yang cenderung tidak bisa

berperilaku professional. Baik dari publik dan para

birokrat masih belom ada sinkronasi yang baik dalam

rangka mengsukseskan sistem pemerintahan, sehingga

berdampak pada tidak baiknya pelayanan yang ada di

Negara Romania.

24

Saran

Dalam rangka mengsukseskan Pelayanan Publik tidak

cukup hanya dengan memerhatikan perubahan sistem

organisasi, hal yang paling penting yang harus di

perhatikan oleh seorang birokrat yaitu Sikap dan

Perilaku para birokrat itu sendiri. Seorang birokrat

harus mampu bagaimana caranya masyarakat bisa merasa

puas dengan pelayananya. Dan apabila hal tersebut bisa

berhasil, penulis sangat yakin persepektif buruk

masyarakat tentang birokrasi akan hilang.

D. REFERENSI

Buţiu, C.L. (2006) - Percepţia funcţiei publice de

către cetăţeni, Economie şi administraţie locală,

nr. 1, p. 10

Iftimoaie ş.a. (2003)- Administraţia publicălocalăîn

România în perspective integrării europene, Ed.

Economică, Bucureşti

Munteanu, V.A. (2006) - Marketing public, Ed. Sedcom

Libris, Iaşi

Nedelea, Al.(2006) - Marketing în administraţia

publică, Ed. Didactică şi Pedagogică, Bucureşti

Olteanu, V, Cetină, I.(1994) - Marketingul serviciilor,

Ed. Expert, Bucureşti

25

Petrescu, I., Muscalu, E. (2003) - Tratat de management

public, Ed. Univ. „Lucian Blaga” Sibiu, p. 379

26

E. LAMPIRAN

THE CONCEPT OF MARKETING IN THE PUBLIC

ADMINISTRATION

Associate Professor Ph.D.Alexandru NedeleaLecturerMarilena-Oana Nedelea

“Ştefan cel Mare” University Suceava

Abstract:

The concept of marketing in the public

administration implies the followings: a conception

concerning theorganization and development of the

public administration activity from our country, the

process of publicadministration to be always adapted to

the present and future requests of the citizens, the

carrying out of allthese with a maximum of efficiency,

a new view over the relationships between the public

administration and itsenvironment, the activities, the

methods and techniques that are used must be orientated

towards the study of thebeneficiary and the

satisfaction of all their requests.

Rezumat

Conceptul de marketing în administraţia public implică

următoarele aspecte:

27

The executive authorities can guide the marketing

activity towards the quality of thepublic servicesfrom

the perspective of the citizens’ requests, or towards

the social field. Allthe institutions from the public

administration must have as purpose the satisfaction of

thepopulation’s need for public services, but not all

of them are oriented towards this carryingout and does

not put the citizen/client in the center of their

preoccupation. A policy ofreconstruction of the trust

in the Romanian public administration can lead to the

increase ofthe officials’ efficiency and efficacy, and

to the increase of the degree of clients’

satisfaction,of the civil society and of the media in

which concerns the public services

At the same time with the increase of the

importance of the public services in thedevelopment of

the citizens’ lives from our country, appears the need

to put into practice andfor the development of

marketing in the public administration, where it

is noticed “an inexplicable remaining behind”.

In the case of Romania, and in the case of the

other ex socialist countries, it implies the carrying

out of a reform on democratic basis of the public

administration, and the insuring of the necessary

premises for the European integration in this field.

28

The orientation towards a client belongs to the future

of the public services (at a certain extent this thing

is true even for the private field of Romania), but

things change in a pretty good rhythm.

After the events from December 1989, Romania

registered major changes in the political and

economic field. Important progresses took place in the

process putting into practice the legislative and

administrative reform, for aligning the national

legislation to the norms of the European Union. The

new settlements concerning the local autonomy and

decentralization of the public services in the context

of the permanent dialogue of our country with the

institutions of the European Union lead to the

reconsideration of some reports made by the local

communities and other public institutions.

The local authorities must not put into practice

only a significant part of the community structure, but

also, to face some challenges from the social, economic

and environmental field.

The transition to the market economy implied lots

of economic, social and political changes in Romania.

In this case, a special place is owned by the changes

of substance in the actual plan of the organization

and functioning of the public administration,

29

based on principles of modernity and efficacy, of

getting closer to the citizens, of approaching the

European norms in order to be able to satisfy

certain requests. In this way, the public

administration acquires a new philosophy, a new

identity and produce a special configuration.

The promotion of the marketing is a new

problem for the Romanian public administration. We

see that there are slight attempts to use the

managerial aptitudes of marketing in this field of

activity. The putting into practice of the marketing

programs in administration depends on the conception of

the executive authorities, that can guide the marketing

activity towards the quality of the public services

from the perspective of the citizens’ requests, or

towards the social field.

In the present, the institutions of public

administration from Romania (example The Government)

are obliged to face new pressures in order to satisfy

the citizens’ needs and requests. We can notice:

the amplification of the pressure over the public

budgets and the necessity to find new solutions

for the increase of the efficiency and

performances of the central and local

institutions of public administrations.

30

a continuous reorganization of the functions and

services of the public structure

the tendency for passing into private property and

externalizing certain services through

the need to legitimacy of the public

administration in proportion to the citizens

/taxpayers.

In the last years, one of the objectives on the

agenda of the politicians that have the right to take

decisions, no matter their political origin, was that

of increase of the transparency of the administrative

structure and the promotion of the idea of getting

closer to the citizens. The progress registered was

notable, in the sense of completing the legislative

structure with normative acts that establish the free

access to the information of public interest or the

obligation for a decisional transparency.

The contemporary modern administration implies

that the Romanian public authorities watch over the

good functioning of the market of public services and

guarantee the general interest, especially the

satisfaction of the most important needs of the

citizens, when the market does not succeed.

The surveys made at the level of the public

opinion from Romania show that there is deficit of

31

trust of the population concerning the public

administration. One of the most obvious explanations

is found in the weak credibility of the administrative

system from Romania.

For this, IRSOP made a survey entitled “the

perception of the public function by the citizens”. The

study was made in Bucharest, the counties of Bacau,

Prahova, Timis, in the period 5-25 November 2005,

on 500 adult persons. In which concerns the

degree of satisfaction of the subjects concerning

the relationship with the public officials, it was

established that 47% of the citizens were satisfied by

the way in which they were treated at the level of the

central institutions of public

administration(ministries and agencies). The degree of

satisfaction decreases in which concerns the other

institutions, starting from the social insuring

agencies and scholar inspectorates or the prefect’s

office. The degree of satisfaction is higher in which

concerns the qualities proved by the public officials

with which the subjects interacted (honesty,

professionalism, competence, kindness) and lower

concerning the working conditions or the atmosphere

from that institution. 46% of the subjects think that

the public official is named after a political

criterion, 49% that he is corrupted, 44% that he is

32

involved in business, 44% that he uses his position for

his personal interest. The citizens’ level of

satisfaction towards the way in which they are treated

in the public institutions is relatively low. The

main aspects that produce dissatisfactions

concerning the atmosphere in the public institutions,

the way in which it is organized the activity with the

public and the public officials’ inefficiency.

The media and the civil society, in the quality of

image formers, send a series of images with negative

connotations concerning the officials, that produce a

negative perception of the public opinion concerning

the public officials. Unfortunately, this image is

taken, assimilated and transformed by the public

officials.

The public official from Romania is seen, through

the image sent by the media or directly, as

inefficient, slightly motivated, bureaucrat,

obedient, politicized, lacking of imagination,

corrupted and arrogant. All these deficiencies are

associated with the public administrations as a whole.

The public system appears as different from the

private one, based on professionalism, open

competition, objectivity and ability. A renewal

of the official’s image in Romania should be the

33

starting point, from the change of mentality of the

public structure to a special mentality of the private

structure. A solution is the putting into practice of a

new marketing program with all the services for

satisfying the customers’ needs. The public

administration, whose aim is to satisfy the citizens’

needs through offering quality services should be

orientated towards this way of thinking in order to

increase the productivity and getting closer to

citizens.

The reality from the Romanian system of public

administration shows us that the public officials from

the state institutions, lots of times have an

inadequate behavior. One of the causes of these

deficiencies is connected to the fact that from this

field, they have a position of exclusivity. As a

consequence, there appears a lack of flexibility of the

public structures in which concerns their adaptation to

the citizens’/clients’ needs and desires. For this, it

is noticed that some public institutions establish the

time they want for solving the requests made by the

citizens (for example, the approval of the plans of

expansion /change that they want to do to the

buildings/personal property).

34

We mention that the settlements establish that the

answers to these requests must be given in 8 weeks,

but in many cases(this differs according to the local

authorities), the final answers are given by far over

the legal term. Besides that, the administrative system

from our country does not seem to do anything

for carrying out new forms(materials ), more

“friendly” with the citizens. So, the general image of

the public administration in the view of the population

is that the activity of the state institutions is

entailed by a complicated bureaucracy that makes

difficult the satisfaction of the citizens’ needs,

desires and requests.

Even in Romania, there is a development and

perfecting of the rural and urban administrations,

of the police and other public institutions, at

the same time with their transformation in

institutions of services, more and more modern and

efficient, where the citizens are in the center of

attention. Unfortunately, there is still a number of

citizens that see the public officials with

critical eyes in the quality of representatives

of the public authority (at the level of the state,

county or village ).

35

From the public institutions, the National Agency

of the Public Officials (ANFP) has an important role in

increasing the feeling of trust in which concerns the

public officials. ANFP, may take into consideration

the following measures /marketing actions in the

public administration:

the organization of a Day of the public officials

(action that can be registered in the field of

public relations)

the carrying out of some elements of visual

identity for the officials (abbreviation,

motto, portal).

The organization of some sessions and public

debates, with the participation of the civil

society and of the media, where to be presented

the officials’ performances.

The investigation of the officials’ opinion on the

degree of trust in the institution or public

authority where the activity is carried out.

The carrying out of a network of

communication at the level of the public

institutions, with the purpose to improve the

perception about itself, of the department of the

public officials.

36

A modification, in a positive way of the

perception of the institutions of public

administration from the part of the citizens is more

difficult to carry out than its deterioration. This

thing happens because the citizens are not

always objective when it comes to appreciating

the state activity, under the conditions in which, in

the not so far past of Romania(in fact even in the

present), the state, through its institutions

neglected the individual interests, insisting on

the general interest of the community, that, in

fact, transformed in a restricted, group interest of

those who came into power.

The carrying out of a reform in the Romanian

public administration means not only the replacement,

elimination or the creation of some institutions, the

adaptation to the new conditions of management and

marketing, but also the change of the official’s

mentality. The marketing orientation of the activity

must be adopted as a basic principle, and after that it

has to be adopted by the leaders of the institutions of

public administration from our country, and by the

officials that serve the citizens.

So, it is imposed the starting of some training

programs for the officials that are in charge with the

37

area of the citizens’ receiving from the offices of the

public organizations, a clear and precise structure of

the forms and using instructions.

It must be taken into consideration the fact that,

in the marketing perspective, the citizens of a village

or a city are at the same time choosers and

beneficiaries of the services of administration, if

they are the clients of the public institutions. If in

the past they were rather “petitioners” or

”solicitors“, or even worse, “recipients of some

orders”, nowadays they consider themselves more than

clients, partners with legal rights of the

administration.

The authorities from the public administration

have an exclusive position. The citizens of Romania

appeal to these public services offered by the state

institutions because they have no choice and they

prefer using what they are offered (even if they are

not satisfied), rather than managing without them.

The orientation and development of the

activities of the institutions of public

administration from our country, in a marketing

vision, need the integration of the marketing

concept at all the levels of the structure of a certain

38

organization. For this, the following measures are

imposed:

The organization of some activities that

contribute to the understanding and

recognition of the need of adaptation of the

public administration preoccupation to the

requests of the market and of the environment.

The orientation of a practical activity towards

satisfying these requests through insuring a

proper organizational structure.

The integration of the main flux of communication

in the Romanian marketing of public

administration.

The development of the labor abilities with the

citizens at the officials who have such

obligations, taking into consideration that

they represent the connection between

administration and citizens.

The reduction of the pressure made by the citizens

over the institutions of the public administration

The reduction of the bureaucracy

The carrying out of some informational extra

institutional points for a better orientation

of the citizens

Educating the population for using, in their

relationship with the public institutions of some

39

meanings of communication at distance: telephone,

mail, internet

The carrying out of some inside areas from the

public institutions and insuring a comfortable

atmosphere

Advertising the activity of the public

administration

The scientific, logical and comparative approach

of the marketing concept concerning the public

administration, along with the putting into practice,

may represent an important start for perfecting the

activities of the public-administrative institutions,

at the same time with obtaining social profit(social

prosperity), under the conditions of an efficient

marketing organization, on the basis of the modern

marketing in the Romanian institutions of the public

administration.

For applying such marketing principles in the

public administrationof our country will have to be

taken into consideration the followings:

The marketing to intervene at all the hierarchical

and functional levels of the institutions of

public administration, insuring the increase

of cohesion and efficacy.

40

The marketing will have to contribute to

promoting modern organizational structures in

the Romanian administration

The informational systems for running the

marketing activity will allow that the marketing

in the public administration to represent a source

of information for developing local and lasting

strategies and policies.

There is a series of proposals for applying

the principles of marketing in the Romanian public

administration:

1. The citizen must be requested for his opinion

concerning the services offered by the institution

of public administration in order to establish if

it is according to his expectations. For this,

it is recommended the encouraging of the

system of suggestions and complaints, which allows

the citizens that are not satisfied with the

services offered by the services of public

administration to express their opinion and the use

of questionnaires and inquests for evaluating the

image of the institutions of public administration

in the citizens’ view.

2. The attitude of those who are in direct contact with

the citizens is characterized by: politeness and

41

solicitude, high knowledge and the desire to share

them, and Interest towards satisfying the

citizens/clients’ needs.

3. In the relationship with the institutions of public

administration, the citizen must ascertain that he

receives services of good quality. If he receives a

service that is better and faster than he expected,

and the mistakes are recognized and fixed by the

officials immediately, these transformations will

count a lot over the image that the citizen will

have over the public administration.

4. The citizen must not be disturbed and bored with the

problems that the institution of public

administration has. The lack of personnel, the

troubles with the computers, the lack of electrical

power, all these are administrative problems and

must not affect the client.

5. The institutions of public administration must find

out which are the exact benefits that the citizens

expect. The expectations and the requests of the

citizens are: the quality of the service,

confidentiality, competitiveness and simplicity,

punctuality, politeness, trust.

In conclusion, the reform of the public

administration must concern the problem of the

officials, to keep as officials only those who have

42

calling for this profession or whose calling can be

cultivated in time, through intensive courses of

professional improvement.

The reform in the public administration does

not assume only the reform of the organizational

system, but it is necessary to be carried out at the

same time with the most important changes at a level of

attitude and behavior / the adopting of a marketing

perspective concerning the officials. This thing is

possible because, as John Naisbit said in his work

“Mega tendencies”, “the young generation transforms any

institutions it passes through”.

BAB III

43

KULIAH GRATIS BAGI SI MISKINOLEH : ISMAIL E1012131013

A. PENDAHULUAN

Mengenyam pendidikan hingga Perguruan Tinggi

merupakan impian bagi banyak orang, untuk meraih

kehidupan yang lebih cerah kelak dimasa depanya.

Akantetapi tidak sedikit mimpi-mimpi mereka yang

terpatahkan karena mahalnya biaya pendidikan yang

mengharuskan mereka berhenti belajar. Dan dengan adanya

Beasiswa penuh bagi mahasiswa berprestasi, diharapkan

tidak ada lagi kejadian-kejadian yang seperti diatas,

kemiskinan bukanlah menjadi penghalang lagi bagi

keluarga miskin untuk mengenyam pendidikan hingga

perguruan tinggi. Resume artikel “Kuliah Gratis Bagi Si

Miskin” ini akan sedikit membahas tentang kebijakan

pemerintah mengenai Beasiswa Bidik Misi (BBM).

“Kuliah Gratis Bagi Si Miskin” merupakan artikel yang

pernah dimuat di koran Pontianak Post pada hari Jumat 6

Maret 2015 di bagian Opini halaman 14. Selain juga bisa

ditemui di Koran Pontianak Post, artikel tersebut juga

bisa dilihat di http//www.untan.academia.edu.com.

Artikel yang terdiri dari empat halaman tersebut

merupakan artikel karya Dr. Erdi M.Si. Erdi merupakan

Dosen tetap FISIP UNTAN yang juga menjabat sebagai

Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara dan juga

44

sebagai Dosen IPDN Kampus Kal-Bar, Dosen S2 Ilmu Sosial

UNTAN, Dosen MAP (S2) pada UPBJJ-UT Pontianak, dan

Dosen Ilmu Pemerintahan (IP). Erdi merupakan salah satu

dosen yang aktif dalam menanggapi permasalahan-

permasalahan yang ada di negeri ini, hal tersebut dapat

dibuktikan dengan Artikel-artikelnya yang hampir setiap

hari muncul di bagian Opini Pontianak Post. Erdi juga

bisa dikatakan salah satu Aktivis yang berperan aktif

dalam berpartisipasi dalam proses pembangunan di negeri

ini agar menjadi lebih baik.

Kuliah Gratis Bagi Si Miskin merupakan artikel

yang membahas kebijakan pemerintah tentang Beasiswa

Bidik Misi (BBM), mulai dari pertama kali kebijakan

tersebut dibuat hingga berlanjut kepemerintahan Jokowi-

JK, dan juga sedikit tentang pengimplementasianya juga

disinggung di artikel tersebut.

Dengan adanya kuliah gratis bagi keluarga kurang

mampu diharapkan semua lapisan masyarakat kurang mampu

bisa mengenyam pendidikan hingga ke perguruan tinggi,

dan juga dengan adanya artikel Kuliah Gratis Bagi Si

Miskin, di harapkan semua lapisan mayarakat bisa

menyerap informasi mengenai pendidikan gratis untuk

keluarga miskin, disisi lain Resume ini bertujuan agar

informasi yang berkaitan tidak terputus, dan juga

sebagai pelajaran dan pemenuhan tugas pengganti UTS dan

45

UAS mata kulia Dasar-Dasar Logika yang diasuh oleh Dr.

Erdi M.Si.

B. PEMBAHASAN

Pemerintah Republik Indonesia dengan Presiden SBY

sejak 2010 telah menempatkan Program 100 Hari Kerja

dari Menteri Pendidikan Nasional dengan program bantuan

biaya pendidikan tinggi gratis yang disebut Beasiswa

Bidik Misi (BBM), yakni bantuan biaya penyelenggaraan

pendidikan dan bantuan biaya hidup kepada 20.000

mahasiswa yang memiliki potensi akademik dari keluarga

tidak mampu secara ekonomi yang diselenggarakan di 104

perguruan tinggi negeri.

Masih dari program ini, Perguruan Tinggi (PT)

penyelenggara BBM adalah PT di lingkungan Kemendibud

dan Kemenag. Dalam kontek administrasi public,

pemerintahan yang baik kata Wakil Presiden Al Gore

(Periode 1993-2001) adalah pemerintah yang tidak saja

mengetahui dan melindungi serta melayani kebutuhan

masyarakat dengan tetap memperhatikan kualitas layanan,

tetapi juga mempertahankan program yang sangat

dibutuhkan masyarakat, meskipun program itu berasal

dari pemerintahan sebelumnya dan bukan dari kelompok

politik rezim yang sedang berkuasa sekarang (lihat buku

From Red Tape to Results: Creating a Government That

Works Betterand Costs Less. Amsterdam: Fredonia Books)

46

Dalam kaitan dengan kontek BBM, pada tahun 2015,

kementerian Ristek dan Dikti dengan Presiden Joko

Widodo ternyata tetap melanjutkan BBM dan

mengalokasikan dana yang sama dengan pembiayaan program

di tahun terakhir kepemerintahan Pak SBY.

Selanjutnya, dunia PT, baik PTN maupun PTS

diharapkan tetap berperan aktif dalam

penyelenggaraan BBM agar memberikan kontribusi

pada pencapaian APK-PT. Rektor PTS juga jangan

khawatir kehabisan calon mahasiswa baru dan

hendaknya memahami bahwa semua Rektor PTN telah

dipaksa untuk menambah quota daya tampung sebesar

20% dari kapasitas daya tampung sebelumnya.

Penyelenggaraan otonomi daerah pasca UU No

32/2004 yang kemudian diganti menjadi UU No. 23/2014

diharapkan tidak berdampak pada kualitas lulusan

pendidikan menengah yang menjadi bahan mentah bagi

Program BBM.Melalui UU baru Pemerintahan Daerah, yakni

UU No. 23 tahun 2014, kewenangan Pemerintah Kabupaten

dan Kota dalam pendidikan menengah telah diatrik

menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi. Jangan

sampai penarikan kewenangan ini mempengaruhi

kualitas proses penyelenggaraan pendidikan menenah di

tingkat kabupaten dan kota.

47

Dalam mempertahankan dan meningkatkan kualitas

input pada proses penyelenggaraan pendidikan tingkat

menengah di daerah Kabupaten dan Kota pada era

UU No 24/2014, selain membutuhkan peran semua

pihak juga membutuhkan strategi pencapaian. Salah

satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui

Implementasi Asas Tugas Pembantuan.

C. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa pemerintahan yang baik adalah

pemerintah yang tidak saja mengetahui dan melindungi

serta melayani kebutuhan masyarakat dengan tetap

memperhatikan kualitas layanan, tetapi juga

mempertahankan program yang sangat dibutuhkan

masyarakat, meskipun program itu berasal dari

pemerintahan sebelumnya dan bukan dari kelompok politik

rezim yang sedang berkuasa sekarang. Dan hal tersebut

dibuktikan oleh pemerintahan Jokowi, dengan melanjutkan

program BBM yang dibuat pada masa pemerintahan SBY.

Saran

Berkenaan dengan ini, penulis ingin memberikan

saran bahwa, apa yang dilakukan oleh pemerintahan

jokowi memang sudah baik, akantetapi akan lebih baik

48

lagi apabila penerima BBM memang benar-benar yang

membutuhkan. Jangan sampai yang seharusnya menjadi

penerima malah tidak menjadi penerima, begitu juga

dengan sebaliknya. Karena baik dalam program yang sudah

dicanangkan, belum tentu baik dalam

pengimplementasianya. Penulis hanya khawatir kejadianya

seperti kebijakan-kebijakan untuk masyarakat miskin

lainya, seperti BLT, Raskin dll. Yangmana apabila kita

melihat faktanya, para penerima banyak masyarakat yang

tergolong mampu, sedangkan rakyat yang jelas-jelas

melarat malah tidak merasakan efek apa-apa dari

kebijakan tersebut.

BAB IV

49

ETIKA SEORANG AKUNTANSI (OR DR. SMITH GOES TO WASHINGTON )

OLEH : ISMAIL E1012131013

A. PENDAHULUAN

Karakter moral, budaya dan etika suatu bangsa,

menjadi identitas penentu maju atau tidaknya suatu

negara. Nilai-nilai budaya yang sedang berkembang di

suatu negara akan sangat berdampak pada SDM Negara itu

sendiri, terutama terhadap generasi penerus bangsa.

Dunia barat yang terkenal dengan sebutan freedom atau

kebebasanya, bukan berarti bebas dalam segala hal,

etika dan moral yang baik juga masih dipakai di dunia

barat. Lebih-lebih di dunia belahan timur yang terkenal

dengan sopan santunya, moral dan etika yang baik

menjadi prioritas utama dan jati diri dunia belahan

timur.

Artikel yang berjudul “Etika Seorang Akuntansi”

ini akan sedikit memberikan gambaran seberapa penting

etika bagi kehidupan manusia. Artikel yang berjudul

asli “A Fresh Look At Accounting Ethics (Or Dr. Smith Goes To

Washington” dalam bahasa English ini merupakan artikel

karya Dr. L. Murphy Smith. Artikel tersebut terdiri

dari empat (4) halaman dan termuat di Social Science

Research Network (SSRN) dengan mengakses

50

http://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?

abstract_id=905142.

Tujuan penulis meresume artikel tersebut adalah

sebagai pemenuhan tugas pengganti UTS dan UAS mata

kuliah Dasar-dasar Logika (DDL) yang di asuh oleh Dr.Erdi M. Si, dan juga sebagai proses pembelajaran bagi

penulis agar selalu menambah wawasan yang luas supaya bisa

membuka jendela cakrawala.

B. PEMBAHASAN

Abstrak (Ringkasan)

Para pemimpin bangsa sedang mencari arah mengenai

etika. Seorang akuntansi profesional harus terampil

untuk menerapkan penilaian moral sehingga ia dapat

mempertimbangkan kesejahteraan mereka yang terkena

dampak tindakannya. Ukuran utama keberhasilan tidak

ketenaran dan keberuntungan, tapi karakter moral dan

integritas pribadi. Kepemimpinan profesi akuntansi

memiliki tanggung jawab untuk menanamkan dalam praktisi

dan mahasiswa untuk berperilaku etis dan pribadi

integritas. Aturan dan peraturan pemerintah tidak bisa

51

mempertahankan masyarakat yang bebas dan etika yang

orang kekurangan integritas.

Pengenalan

Dalam sejarah dunia, tidak pernah ada negara

seperti Amerika Serikat. Dibandingkan dengan negara-

negara lain, Amerika memiliki lebih banyak kebebasan,

lebih banyak kekayaan (didistribusikan lebih merata),

dan lebih banyak kesempatan. Profesi akuntansi telah

memainkan peran dalam kisah sukses Amerika. Profesi ini

memiliki sejarah panjang kontribusi untuk fungsi

efisien dari bisnis operasi, sistem pasar modal, dan

perekonomian pada umumnya. Dalam bangun dari skandal

korporasi dan pasar saham goyah, Kongres meloloskan

undang-undang yang didirikan papan baru untuk mengawasi

auditor perusahaan publik dan peningkatan penjara

kalimat untuk penipuan. Namun, undang-undang baru

seperti UU Sarbanes Oxley, sementara membantu, tidak

akan mengembalikan kepercayaan di pasar saham.

Keyakinan akan dikembalikan hanya dengan kepemimpinan

etis dari profesi akuntansi, komunitas bisnis, dan

pemerintah. Sesaat sebelum Kongres disahkan undang-

undang baru, saya diberi kesempatan untuk bersaksi pada

Audiensi Kongres tentang bisnis dan akuntansi etika di

Washington, DC pemimpin bangsa ini sedang mencari arah

tentang etika. Apa bagian dapat akuntansi profesional

52

dan pendidik bermain? Artikel ini adalah berdasarkan

pernyataan pembukaan saya menawarkan ke DPR AS Sub-

komite Perdagangan, Perdagangan, dan Perlindungan

Konsumen, Jumat 26 Juli, 2002.

Etika Professional

Dalam pidatonya di Yale klub di New York City pada

tanggal 4 September 2002, AICPA Presiden Barry

Melenchon menyatakan bahwa profesi akuntansi harus

mengembalikan aset yang paling berharganya yaitu

reputasi. Dia mengatakan bahwa kepemimpinan profesi

harus bertindak untuk melestarikan warisan kehormatan

dan integritas untuk generasi masa depan CPA. Profesi

harus membangun nilai-nilai tradisional seperti

komitmen yang ketat untuk integritas. Pasal III di

Prinsip Kode Perilaku Profesional AICPA menyatakan

bahwa untuk mempertahankan dan memperluas kepercayaan,

anggota harus melakukan semua tanggung jawab

profesional dengan rasa tertinggi dari integritas ....

Integritas adalah suatu elemen karakter mendasar untuk

professional pengakuan. Ini adalah kualitas yang

kepercayaan publik berasal dan benchmark terhadap

anggota dimana akhirnya harus menguji semua keputusan.

Para profesional akuntansi harus terampil menerapkan

penilaian moral sehingga ia dapat mempertimbangkan

53

kesejahteraan mereka yang terkena dampaknya atau

tindakannya.

Pentingnya Nilai Etis

Pendidik telah berjuang dengan pertanyaan:

Dapatkah etika diajarkan? Jika seorang siswa tidak

memiliki pribadi integritas, dapatkah anggota fakultas

membuat perbedaan dalam perspektif siswa tentang etika?

Haruskah seorang profesor akuntansi bahkan mencoba

untuk membuat perbedaan? Amerika Ikatan Akuntan

Presiden G. Peter Wilson, dalam pidato Agustus 2002

kepada Asosiasi, mengatakan bahwa di dalam kelas,

pendidik harus semakin menekankan dua nilai yang telah

lama menjadi andalan reputasi akuntan yaitu integritas

dan skeptisisme profesional. Theodore Roosevelt,

tanggal 26 Presiden Amerika Serikat, begini: "Untuk

mendidik orang dalam pikiran dan tidak dalam moral

adalah untuk mendidik ancaman bagi masyarakat". Nilai-

nilai etika memberikan dasar masyarakat yang beradab.

Tanpa pendidikan itu, peradaban akan runtuh. Pada

tingkat pribadi, setiap orang harus menjawab pertanyaan

berikut: Apa aspirasi tertinggi saya? Jawabannya

mungkin kekayaan, ketenaran, pengetahuan, popularitas,

atau integritas. Waspadalah, jika integritas adalah

sekunder untuk salah satu alternatif, maka andan akan

dihadapkan dengan situasi di mana pilihan harus dibuat.

54

Situasi seperti pasti terjadi pada setiap kehidupan

seseorang. Banyak orang berpikir ketenaran dan

keberuntungan sebagai tolak ukur kesuksesan. Namun, di

beberapa titik di kehidupan ini, kebanyakan orang

menyadari bahwa kedamaian batin dan kepuasan jiwa

datang bukan dari ketenaran dan keberuntungan, tetapi

menjalani hidup yang didasarkan pada integritas dan

akhlak mulia. Presiden Lincoln berkata seperti ini.

"Honor lebih baik dari pada kehormatan." Mendengar

Kongres mengenai bisnis dan etika akuntansi, duduk di

samping saya adalah Truett Cathy, pendiri Chick-Fil-A.

Mr Cathy dikutip Amsal 22: 1, yang mengatakan: "Nama

baik lebih diinginkan dari pada kekayaan besar, yang

akan dihargai adalah lebih baik dari pada perak dan

emas. "Yang benar adalah bahwa menjalani kehidupan yang

terhormat benar-benar lebih memuaskan daripada

ketenaran dan kekayaan. Dugaan perilaku yang tidak etis

oleh manajemen puncak di Enron membantu menghancurkan

fungsi kemampuan perusahaan. Tujuan dari perusahaan

bisnis harus meningkatkan kekayaan pemiliknya, untuk

melakukannya membutuhkan kepercayaan publik. Dalam

jangka panjang, kepercayaan itu tergantung pada praktik

bisnis yang etis. Di Amerika Serikat dan masyarakat

bebas lainnya, orang sering memiliki kebebasan untuk

membuat keputusan mereka sendiri tentang "hak" untuk

dilakukan. Sebelum Republik Amerika, kepercayaan umum

55

adalah bahwa di mana ada kebebasan, anarki akan

mengakibatkan orang tidak dapat memerintah diri mereka

sendiri. Namun Amerika yang bebas dan berperilaku baik.

Bagaimana ini bisa? Penulis besar Inggris, G. K

Chesterton, mengamati bahwa Amerika adalah satu-satunya

negara di dunia yang didirikan pada kredo. dia berkata

kredo yang ditetapkan dengan dogmatis dan bahkan

teologis kejernihan dalam Deklarasi Kemerdekaan.

Chesterton mengacu pada dokumen paragraf kedua dari

pendiri Amerika: "Kami memegang kebenaran ini menjadi

jelas, bahwa semua manusia diciptakan sama, bahwa

mereka diberkahi oleh Pencipta dengan hak yang tidak

dapat dipisahkan, bahwa di antara ini adalah kehidupan,

kebebasan dan mengejar kebahagian". Apapun sumber

nilai-nilai etika, baik dari prinsip agama, sejarah dan

sastra, atau pengamatan pribadi, ada beberapa pedoman

etika dasar yang setiap orang harus setuju. Sebuah

masyarakat bergoyang-goyang di ambang bencana ketika

orang yang tidak memiliki karakter moral. Tidak ada

bangsa bertahan lama tanpa warga negara yang berbagi

nilai-nilai umum seperti keberanian, pengabdian kepada

tugas, menghormati untuk hidup orang lain dan properti,

dan kesediaan untuk mengorbankan kepentingan pribadi

untuk yang lebih besar. Tujuan dari etika dalam

akuntansi dan bisnis adalah untuk mengarahkan pria dan

wanita bisnis untuk mematuhi kode etik. Jika nilai-

56

nilai sosial yang memburuk, mempertahankan standar

etika yang tinggi dalam akuntansi dan bisnis tumbuh

semakin sulit. Banyak orang pasti akan bertanya: Jika

orang curang berhasil, maka bagaimana bisa orang etis

mungkin berhasil? Jawabannya tergantung pada definisi

sukses. Itu ukuran utama keberhasilan tidak ketenaran

dan kekayaan, tetapi karakter moral dan integritas

pribadi.

Melangkah Ke Piring

Apa yang dapat pemerintah lakukan? Mungkin pendiri

Amerika dapat membantu menjawab pertanyaan itu. di

George dalam pidato perpisahanya di Washington untuk

kehidupan publik, ia mengatakan bahwa kelangsungan

hidup kebebasan di Amerika tanah akan tidak ada

hubungannya dengan dia, dan segala sesuatu yang

berkaitan dengan karakter orang dan pemerintah mereka

akan memilih: Dari semua disposisi dan kebiasaan yang

menyebabkan kemakmuran politik, agama dan moralitas

dukungan yang sangat diperlukan .... [R] Eason dan

pengalaman kedua melarang kita untuk berharap bahwa

nasional moralitas dapat menang dalam pengecualian dari

prinsip agama. John Adams menulis, "Pelestarian

kebebasan tergantung pada intelektual dan moral

karakter masyarakat. Selama pengetahuan dan kebajikan

yang disebarkan secara umum antara tubuh suatu bangsa,

57

tidak mungkin mereka harus diperbudak. "tulis Benjamin

Franklin”, Hanya orang yang berbudi luhur yang mampu

bebas. Kepemimpinan profesi akuntansi, dalam praktek

dan akademisi, memiliki tanggung jawab untuk menanamkan

dalam praktisi dan mahasiswa perilaku etis dan

integritas pribadi. Penekanan harus ditempatkan pada

pentingnya kualitas ini untuk individu, untuk profesi,

dan bangsa. Tidak ada perusahaan akuntansi, tidak ada

organisasi bisnis, tidak ada pekerjaan, tidak ada kelas

yang tidak ditawarkan peluang untuk mendorong dan

mengajar perilaku etis dan integritas, maupun

konsekuensi mereka adanya. Sekarang adalah waktu,

mungkin tidak seperti yang lain, untuk memperbarui

komitmen kami terhadap terpenting pentingnya nilai-

nilai dasar dan prinsip-prinsip. Aturan dan peraturan

pemerintah tidak bisa mempertahankan masyarakat yang

bebas dan etika yang orang kekurangan integritas. Etika

merupakan jantung dari kebebasan ekonomi dan sosial

Amerika. perilaku yang tidak etis adalah belati di

hati. Menurut buku bisnis, manajemen puncak menetapkan

etika arah untuk perusahaan. Kebijakan perusahaan dan

pengendalian internal yang efektif tanpa etika

kepemimpinan dari atas. Demikian juga, masa depan

profesi akuntansi tergantung pada etika kepemimpinan

oleh para profesional akuntansi dan akuntan pendidik.

Bagaimana Memimpin Orang Bebas

58

Dalam novel, Tides of War, di Yunani Kuno, penulis

memiliki prajurit Yunani dan Alcibiades filsuf

mengajukan pertanyaan: "? Bagaimana memimpin orang

bebas" Alcibiades menjawab, "Hanya dengan ini berarti,

pemanggilan masing-masing untuk bangsawannya. "Pemimpin

dalam profesi akuntansi dan di akademisi harus fokus

pada menyerukan individu untuk keunggulan. Dengan

menghadirkan pentingnya standar etika yang tinggi,

dengan mengajarkan pentingnya integritas pribadi, kita

memanggil saat ini dan akuntan masa depan untuknya

bangsawan. Dengan demikian, kami memastikan masa depan

akuntansi, yang akan terus berperan dalam sejarah

pembinaan, keberhasilan, ekonomi dan bangsa.

C. PENUTUP

Kesimpulan

Dari pemaparan diatas dapat ditarik sebuah

kesimpulan bahwa moral dan etika mempunyai peran yang

sangat penting dalam pencapaian kesuksesan manusia.

Moral dan Etika yang baik menjadi sendi-sendi kehidupan

manusia dalam berbangsa dan bernegara. Kunci

keberhasilan seorang akuntansi adalah dengan mentaati

kode etik yang berlaku dan berparadigma bahwa sukses

bukan hanya sekedar ketenaran dan kekayaan, tetapi

karakter moral dan integritas pribadi.

59

Saran

Berkenaan dengan permasalahan diatas, penulis

ingin memberikan saran bahwa ada beberapa hal yang

harus di perhatikan oleh seorang akuntansi/birokrat,

yaitu:

Pelayanan harus berorientasi pada kepuasan

pelanggan

Pelanggan adalah raja yang harus dilayani dengan

baik

Hilangkan pemikiran minta dilayani daripada

melayani

60

D. LAMPIRAN

A Fresh Look at Accounting Ethics (or Dr. SmithGoes to Washington)

by Dr. L. Murphy SmithWorking Paper

Abstract (summary):

In the wake of corporate scandals and a shaky

stock market, Congress passed legislation that

established a new board to oversee auditors of publicly

traded companies and increased prison sentences for

fraud. The nation's leaders are seeking direction

regarding ethics. The accounting professional must be

skilled at implementing moral judgments so that he or

she can consider the welfare of those affected by his

or her actions. The ultimate measure of success is not

fame and fortune, but moral character and personal

integrity. The leadership of the accounting profession

has a responsibility to inculcate in practitioners and

students ethical behavior and personal integrity. Rules

and regulations of government cannot preserve a free

and ethical society whose people lack integrity.

Introduction

In the history of the world, there has never been

a country like the United States of America. Compared

61

to other nations, America has more freedom, more wealth

(more evenly distributed), and more opportunity. The

accounting profession has played its part in America's

success story. The profession has a long history of

contributions to the efficient functioning of business

operations, the capital market system, and the economy

in general.

In the wake of corporate scandals and a shaky

stock market, Congress passed legislation that

established a new board to oversee auditors of publicly

traded companies and increased prison sentences for

fraud. However, new laws such as the SarbanesOxley Act,

while helpful, will not restore confidence in the stock

market. Confidence will be restored only by ethical

leadership from the accounting profession, business

community, and government. Shortly before Congress

passed the new law, I was given the opportunity to

testify at a Congressional Hearing concerning business

and accounting ethics in Washington, D.C. The nation's

leaders are seeking direction regarding ethics. What

part can accounting professionals and educators play?

This article is based on the opening statement I

offered to the U.S. House of Representatives

Subcommittee on Commerce, Trade, and Consumer

Protection, Friday, July 26, 2002.

62

Professional Ethics

In his speech to the Yale Club in New York City on

September 4, 2002, AICPA President Barry Melanchon

stated that the accounting profession must restore its

most priceless asset: its reputation. He said that the

profession's leadership must act to preserve a legacy

of honor and integrity for future generations of CPAs.

The profession must build upon its traditional values

such as rigorous commitment to integrity.

Article III in the Principles of the AICPA Code of

Professional Conduct states that "to maintain and

broaden confidence, members should perform all

professional responsibilities with the highest sense of

integrity .... Integrity is an element of character

fundamental to professional recognition. It is the

quality from which public trust derives and the

benchmark against which a member must ultimately test

all decisions." The accounting professional must be

skilled at implementing moral judgments so that he or

she can consider the welfare of those affected by his

or her actions.

The Importance of Ethical Values

Educators have struggled with the question: Can

ethics be taught? If a student lacks personal

63

integrity, can a faculty member make a difference in a

student's perspective on ethics? Should an accounting

professor even try to make a difference? American

Accounting Association President G. Peter Wilson, in

his August 2002 address to the Association, said that

in the classroom, educators need to increasingly

emphasize two values that have long been the mainstay

of accountants' reputation: integrity and professional

skepticism. Theodore Roosevelt, the 26th president of

the United States, put it this way: "To educate a

person in mind and not in morals is to educate a menace

to society."

Ethical values provide the foundation on which a

civilized society exists. Without that foundation,

civilization would collapse. On a personal level,

everyone must answer the following question: What is my

highest aspiration? The answer might be wealth, fame,

knowledge, popularity, or integrity. Be on guard, if

integrity is secondary to any of the alternatives, it

will be sacrificed in situations in which a choice must

be made. Such situations inevitably occur in every

person's life.

Many people think of fame and fortune when they

measure success. However, at some point in life, most

people come to realize that inner peace and soul-deep

64

satisfaction come not from fame and fortune, but living

a life based on integrity and noble character.

President Lincoln put it this way. "Honor is better

than honors."At the Congressional Hearing concerning

business and accounting ethics, seated next to me was

Truett Cathy, founder of Chick-Fil-A. Mr. Cathy quoted

Proverbs 22:1, which says: "A good name is more

desirable than great riches; to be esteemed is better

than silver or gold." The truth is that living an

honorable life really is more satisfying than fame and

fortune.

Allegations of unethical behavior by top

management at Enron helped destroy the company's

ability to function. A goal of a business firm should

be to increase its owners' wealth; to do so requires

the public's trust. In the long run, that trust depends

on ethical business practices.

In the United States and other free societies,

people often have the freedom to make their own

decisions about the "right" thing to do. Before the

American Republic, a common belief was that where there

was liberty, anarchy would result because people are

unable to govern themselves.

Yet Americans were free and well behaved. How

could this be? The great English writer, G. K

65

Chesterton, observed that America was the only nation

in the world founded on a creed. He said that creed was

set forth with dogmatic and even theological lucidity

in the Declaration of Independence. Chesterton was

referring to the second paragraph of America's founding

document: "We hold these truths to be self-evident,

that all men are created equal, that they are endowed

by the Creator with certain unalienable rights, that

among these are life, liberty and the pursuit of

happiness."

Whatever the source of ethical values, whether

from religious principle, history and literature, or

personal observation, there are some basic ethical

guidelines to which everyone must agree. A society

teeters on the brink of disaster when its people lack

moral character. No nation survives for long without

citizens who share common values such as courage,

devotion to duty, respect for other people's lives and

property, and a willingness to sacrifice personal

interests for a greater cause. The purpose of ethics in

accounting and business is to direct business men and

women to abide by a code of conduct that facilitates,

indeed encourages, public confidence in their products

and services.

66

If societal values are deteriorating, maintaining

high ethical standards in accounting and business grows

increasingly difficult. Many will undoubtedly ask: If

everyone else is cheating, then how can an ethical

person possibly succeed? The answer depends on the

definition of success. The ultimate measure of success

is not fame and fortune, but moral character and

personal integrity.

Stepping Up to the Plate

What can government do? Perhaps America's founders

can help answer that question. In George Washington's

farewell speech to public life, he said that the

survival of freedom on American soil would have nothing

to do with him, and everything to do with the character

of its people and the government they would elect:

Of all the dispositions and habits which lead to

political prosperity, religion and morality are

indispensable supports .... [R]eason and experience

both forbid us to expect that national morality can

prevail in exclusion of religious principle.

John Adams wrote, "The preservation of liberty

depends upon the intellectual and moral character of

the people. As long as knowledge and virtue are

diffused generally among the body of a nation, it is

67

impossible they should be enslaved." Benjamin Franklin

wrote, "Only a virtuous people are capable of freedom."

The leadership of the accounting profession, in

practice and in academe, has a responsibility to

inculcate in practitioners and students ethical

behavior and personal integrity. Emphasis must be

placed on the importance of these qualities to an

individual, to the profession, and to the nation. There

is no accounting firm, no business organization, no

job, no classroom that does not offer opportunities to

foster and to teach ethical behavior and integrity, nor

the consequences of their absence. Now is the time,

perhaps like no other, to renew our commitment to the

paramount importance of basic values and principles.

Rules and regulations of government cannot

preserve a free and ethical society whose people lack

integrity. Ethics is the heart of America's economic

and social freedom. Unethical behavior is a dagger in

the heart. According to business textbooks, top

management sets the ethical direction for the firm.

Company policies and internal controls are ineffective

without ethical leadership from the top. Likewise, the

future of the accounting profession depends on ethical

leadership by accounting professionals and accounting

educators.

68

How to Lead Free People

In the novel, Tides of War, set in Ancient Greece,

the author has the Greek warrior and philosopher

Alcibiades ask the question: "How to lead free men?"

Alcibiades answers, "Only by this means, the summoning

of each to his nobility." Leaders in the accounting

profession and in academe should focus on calling

individuals to excellence. By presenting the importance

of high ethical standards, by teaching the importance

of personal integrity, we summon current and future

accountants to his or her nobility. In doing so, we

ensure the future of the accounting profession, which

will continue its historic role of fostering the

success of the economy and the nation.

69