50 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penelitian ini menggunakan ...
-
Upload
khangminh22 -
Category
Documents
-
view
1 -
download
0
Transcript of 50 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penelitian ini menggunakan ...
50
BAB IV
HASIL DAN ANALISIS
Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development
(RAD) sebagai teknik untuk digunakan dalam penelitian ini. Peneliti
menggunakan metode RAD didasarkan pada kebutuhan Perusahaan Bantal Guling
ASEAN dengan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi dengan Sistem
Pendukung Keputusan metode Just In Time (JIT) dalam melakukan pengadaan
persediaan barang. Dikarenakan Perusahaan Bantal Guling ASEAN belum
mempunyai sebuah Sistem Informasi Akuntansi, maka akan dikembangkan
Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pendukung Keputusan yang terintegrasi.
Tahapan perancangan Sistem Informasi Akuntansi metode Just In Time
(JIT) yang terintegrasi dengan sistem pendukung keputusan pada Perusahaan
Bantal Guling ASEAN yang menggunakan metode Rapid Application
Development (RAD) adalah :
4.1 Tahap Identifikasi Masalah
Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi permasalahan yang
ada dengan melakukan wawancara kepada pemilik Perusahaan Bantal
Guling ASEAN untuk mengetahui permasalahan pada perusahaan dalam
melakukan pengadaan dan persediaan barang dalam produksi.
51
Hasil identifikasi masalah yang muncul pada Perusahaan Bantal
Guling ASEAN adalah :
1. Pencatatan yang dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN
dilakukan secara manual dan belum terkomputerisasi sehingga
mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengecekan persediaan
bahan baku bantal guling dan dapat terjadi human error. Pencatatan
yang dimaksud adalah pencatatan pembelian bahan baku, pencatatan
penjualan, pencatatan persediaan bahan baku, dan sebagainya.
2. Perusahaan melakukan kesalahan data/hanya diprediksi dalam
melakukan pengadaan dan pengambilan keputusan untuk menentukan
jumlah persediaan barang yang akan dipesan sehingga persediaan
bahan baku kadang mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan
bahan baku.
3. Perusahaan Bantal Guling ASEAN dalam melakukan kebutuhan bahan
baku mengalami kesulitan dalam menghitung jumlah persediaan bahan
baku untuk di pesan dikarenakan proses pencatatan masih dilakukan
secara manual dan dapat mempengaruhi bahan baku yang sangat
dibutuhkan
4. Perusahaan tidak mempunyai laporan keuangan dimana akan sulit
untuk mengukur keuntungan maupun kerugian dalam proses
penjualannya sehingga pendapatan keuntungan maupun kerugian
perusahaan tiap bulannya tidak dapat dianggap keuntungan atau
kerugian yang akurat.
52
4.2 Tahap Analisis Masalah
Dari hasil identifikasi masalah yang telah ditemukan pada
Perusahaan Bantal Guling ASEAN, selanjutnya dilakukan analisis masalah
dari setiap permasalahan yang timbul. Permasalahan tersebut dianalisis
dengan sebab – akibat, sehingga dapat mengetahui kebutuhan sistem yang
akan digunakan untuk menangani permasalahan pada Perusahaan Bantal
Guling ASEAN.
Perusahaan Bantal Guling ASEAN
No Permasalahan Sebab – Akibat Solusi
1. Pencatatan yang
dilakukan oleh
Perusahaan Bantal
Guling ASEAN
dilakukan secara
manual dan belum
terkomputerisasi
Informasi yang
diberikan kepada
perusahaan tidak
akurat dan dapat
menyebabkan
kerugian material bagi
perusahaan
dikarenakan
pencatatan yang
dilakukan secara
manual yang dapat
menimbulkan human
Membuat sistem
informasi akuntansi
yang berbasis
teknologi informasi
sehingga pencatatan
dapat lebih akurat
dan dilakukan
dengan cepat serta
sesuai dengan
kebutuhan
perusahaan
53
error lebih tinggi.
Selain itu juga sulit
untuk mengukur
keuntungan maupun
kerugian dalam proses
penjualan
2. Perusahaan
melakukan kesalahan
data/hanya diprediksi
dalam melakukan
pengadaan untuk
menentukan jumlah
persediaan barang
yang akan dipesan
kembali
Menyebabkan
persediaan bahan baku
mengalami kekurangan
atau bahkan kelebihan
bahan baku. Akibatnya,
perusahaan harus
menampung kelebihan
bahan baku dan
menunggu bahan baku
agar dapat digunakan
kembali di pesanan
selanjutnya. Atau jika
mengalami kekurangan
harus segera membeli
bahan baku tersebut
Menambahkan
sistem pendukung
keputusan dengan
menggunakan
metode Just In Time
(JIT) sehingga
menghasilkan data
serta informasi yang
tepat dan akurat
dalam melakukan
pengadaan dan
persediaan bahan
baku
3. Kesulitan dalam
melakukan
pengadaan untuk
Pengontrolan bahan
baku menjadi kurang
efisien dan dapat
Penggunaan metode
Just In Time (JIT)
yang dapat
54
menghitung jumlah
persediaan bahan
baku untuk di pesan
baku
menyebabkan salah
pemesanan terhadap
bahan baku.
Pemeriksaan bahan
baku akan memakan
waktu yang lebih lama
karena perbedaan tipe
barang serta kuantitas
kebutuhan yang
banyak
memudahkan
pemilik dalam
melakukan
pengadaan serta
memantau jumlah
persediaan barang
4. Tidak mempunyai
laporan keuangan
untuk mengukur
keuntungan maupun
kerugian dalam
proses penjualannya
Perusahaan tidak dapat
mengetahui keuntungan
maupun kerugian
perusahaan tiap
bulannya serta tidak
dapat dianggap
keuntungan atau
kerugian yang akurat.
Membuat Sistem
Informasi Akuntansi
untuk membantu
proses bisnis dapat
terintegrasi sehingga
menghasilkan
laporan keuangan
yang cepat dan
akurat serta
meminimalisir dari
human error
Tabel 4. 1 Matriks Analisis Sebab - Akibat
55
4.3 Tahap Analisis Kebutuhan
Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan Sistem Informasi
Akuntansi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah
yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Tahap analisis kebutuhan
Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Bantal Guling ASEAN
berupa input, proses, dan output. Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi
tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut ini:
Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi
Perusahaan Bantal Guling ASEAN
Input Proses Output
Form User (Form
keamanan untuk
menginput, menambah,
menghapus, mengedit
user agar dapat bisa
mengakses database)
Sistem Akses (Proses
otorisasi pengguna
untuk masuk kedalam
sistem)
Laporan Data
Pendukung (Berupa
data supplier, data
pelanggan, data bahan
baku, data barang)
Form Menu (Menu
utama dalam sistem)
Sistem Data Supplier
(Mengolah data
supplier)
Laporan Aktivitas
Operasional (Berupa
data laporan
penjualan, laporan
pembelian, laporan
persediaan produk
56
jadi, laporan
persediaan bahan
baku, laporan piutang,
laporan hutang)
Form Bahan Baku
(Untuk menambahkan,
menghapus, atau
mengedit bahan baku
yang digunakan untuk
bahan produksi )
Sistem Data
Pelanggan (Mengolah
data pelanggan)
Laporan Keuangan
(Berupa laporan
perubahan modal,
laporan laba rugi,
laporan posisi
keuangan, dan laporan
arus kas)
Form Produk (Untuk
menambah produk
barang yang ada di
perusahaan)
Sistem Data
Pembelian (Mengolah
transaksi pembelian)
Form BOM (Untuk
menyusun Bill Of
Material produk agar
dapat menentukan
harga pokok produksi)
Sistem Perencanaan
Produksi (Mengolah
perencanaan produksi)
Form Supplier (Untuk
menambah, menghapus,
Sistem Bills Of
Materials (Mengolah
57
atau mengedit data
supplier perusahaan)
data biaya bahan baku,
biaya tenaga kerja
langsung, dan biaya
overhead)
Form Pelanggan (Untuk
menambah, menghapus,
atau mengedit data
pelanggan perusahaan)
Sistem Penjualan
(Mengolah transaksi
produksi, harga pokok
penjualan, penjualan,
dan persediaan akhir)
Form Beban (Untuk
menambah beban usaha
yang ada di perusahaan)
Sistem Pelaporan
(Mengolah informasi
yang menghasilkan
laporan keuangan,
seperti laporan posisi
keuangan, arus kas,
perubahan modal, dan
laporan laba rugi)
Form Pembelian (Untuk
melakukan transaksi
pembelian bahan baku)
Form Penjualan (Untuk
melakukan transaksi
penjualan barang
58
dagang)
Form Produksi (Untuk
mengajukan produksi
barang dagang)
Form Hasil Produksi
(Untuk menginput
bahwa barang dagang
sudah selesai
diproduksi)
Form Pendapatan Lain
(Untuk menambahkan
pendapatan lain yang
diterima perusahaan)
Form Data Aset (Input
mengenai aset
perusahaan seperti
tanah, gedung,
peralatan,
perlengkapan,
kendaraan, dan mesin
produksi)
Form Penyusutan (Input
mengenai penyusutan
59
gedung, peralatan,
perlengkapan,
kendaraan, dan mesin
produksi)
Tabel 4. 2 Matriks Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi
4.4 Tahap Desain Sistem
Struktur database pada Perusahaan Bantal Guling ASEAN
meliputi struktur, komponen, dan karakteristik data pada tiap – tiap field
yang ada dalam suatu entitas. Struktur database pada ERD memiliki
struktur database sebagai berikut :
4.4.1 Perancangan Database
1. Tabel Database Akunting
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_account Integer 90 Primary Key
Rekening Varchar 255
Uraian Varchar 255
Tanggal Date
Nobukti Varchar 255
Keterangan Varchar 255
60
Debet Double
Kredit Double
Jurnal Varchar 255
Id_namabarang Integer 30
Namabarang Varchar 255
Satuan Varchar 255
Hargabeli Double
Hargajual Double
Totalbeli Double
Totaljual Double
Qtyin Double
Qtyout Double
Id_pelanggan Integer 30
Supplier Varchar 255
Id_aset Integer 10
Namaaset Varchar 255
Hargaperolehan Double
61
Umurekonomis Double
Kode Varchar 255
Saldo Double
No Double
Tgljatuhtempo Date
Diskon Double
Pembayaran Varchar 200
Kandang Varchar 255
Departemen varchar 100
Tabel 4. 3 Database Akunting
2. Tabel Database Arus Kas
Nama Field Type Field Size Keterangan
id_aruskas Integer 10 Primary Key
Keterangan Varchar 250
Uraian Varchar 250
Nominal Double
Nominal2 Double
Sub Varchar 50
62
Tabel 4. 4 Database Arus Kas
3. Tabel Database BOM
Nama Field Type Field Size Keterangan
id_bom Integer 10 Primary Key
Namabarang Varchar 255
Satuan Varchar 100
Harga Double
Jumlah Double
Total Double
Jenis Varchar 255
Id_barang Integer 10
Id_produk Integer 10
Produk Varchar 255
Tabel 4. 5 Database BOM
4. Tabel Database Data Aset
Nama Field Type Field Size Keterangan
id_aset Integer 30 Primary Key
Namaaset Varchar 255
63
Hargaperolehan Double
Umurekonomis Double
Uraian Varchar 255
Rekening Varchar 255
Nobukti Varchar 255
Departemen Varchar 255
Tabel 4. 6 Database Data Aset
5. Tabel Database Departemen
Nama Field Type Field Size Keterangan
id_departemen Integer 10 Primary Key
Departemen Varchar 255
Tabel 4. 7 Database Departemen
6. Tabel Database Ending
Nama Field Type Field
Size
Keterangan
Namabarang Varchar 255
Satuan Varchar 100
Stokawal Double
Qtyin Double
64
Qtyout Double
Stokakhir Double
Harga Double
Total Double
Rekening Varchar 255
Id_user Integer 10
Id_barang Integer 10
Tabel 4. 8 Database Ending
7. Tabel Database Nama Barang
Nama Field Type Field Size Keterangan
id_namabarang Integer 30 Primary Key
Namabarang Varchar 255
Satuan Varchar 255
Hargabeli Double
Hargajual Double
Jenis Varchar 200
Tabel 4. 9 Database Nama Barang
8. Tabel Database Neraca
65
Nama Field Type Field Size Keterangan
Idneraca Integer 10 Primary Key
Kelompok Varchar 255
Rekening Varchar 255
Uraian Varchar 255
Nominal Double
Kode Integer 10
Nomer Integer 10
Id Integer 10
Kelompok1 Varchar 255
Tabel 4. 10 Database Neraca
9. Tabel Database Pelanggan
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_pelanggan Integer 30 Primary Key
Pelanggan Varchar 255
Alamat Varchar 255
Notelp Varchar 255
Tabel 4. 11 Database Pelanggan
10. Tabel Database Pendapatan Lain
66
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_rekening Integer 10 Primary Key
Rekening Varchar 200
Uraian Varchar 200
Tabel 4. 12 Database Pendapatan Lain
11. Tabel Database Rekening Bank
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_rekening Integer 30 Primary Key
Rekening varchar 100
Uraian Varchar 255
Tabel 4. 13 Database Rekening Bank
12. Tabel Database Rekening Beban
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_rekening Integer 30 Primary Key
Rekening Varchar 100
Uraian Varchar 255
Tabel 4. 14 Database Rekening Beban
13. Tabel Database Supplier
Nama Field Type Field Size Keterangan
67
Id_supplier Integer 30 Primary Key
Supplier Varchar 255
Alamat Varchar 255
Notelp Varchar 255
Tabel 4. 15 Database Supplier
14. Tabel Database User Level
Nama Field Type Field Size Keterangan
Id_user Integer 10 Primary Key
Username Varchar 200
Password Varchar 200
Setup Varchar 10
Saldoawal Varchar 10
Pembelian Varchar 10
Kandang Varchar 10
Penjualan Varchar 10
Akuntansi Varchar 10
Laporan Varchar 10
Departemen Varchar 255
68
Produksi Varchar 10
Akses Varchar 10
Tabel 4. 16 Database User Level
4.4.2 Diagram Konteks
Gambar 4. 1 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi
4.4.3 Perhitungan dalam Harga Pokok Produksi
4.4.3.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB)
Perhitungan biaya bahan baku barang dagang di Perusahaan
Bantal Guling Asean berasal dari penjumlahan bahan baku
langsung
Nama Produk: Bantal Dakron
Sistem
Informasi
Akuntansi
Perusahaan
Bantal Guling
ASEAN
Pemilik
Barang
Nota Pembelian
Laporan perubahan Modal
Laporan Posisi Keuangan
Laporan Arus Kas
Laporan Laba Rugi
Pelanggan
Nota Penjualan
Order Penjualan
Pembayaran
Produksi
Informasi Stok
Barang
Supplier
Input Penjualan
Input Pembelian
Input Produksi
Input Stok Barang
Order Pembelian
Pembayaran
69
Bahan Baku
Langsung
Jumlah
(Satuan)
Harga/Satuan Total Harga
Mika Bantal 1 2.500 2.500
Kain 0,264 meter 17.500 4.620
Busa Dakron 0,184 kg 7.500 1.380
Benang 0.0033 gulung 1.400 5
Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal
Dakron
8.505
Tabel 4. 17 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Dakron
Nama Produk: Bantal Wolly
Bahan Baku
Langsung
Jumlah
(Satuan)
Harga/Satuan Total Harga
Mika Bantal 1 2.500 2.500
Kain 0,264 meter 17.500 4.620
Busa Wolly 1 kg 7.500 7.500
Benang 0.0033 gulung 1.400 5
Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Wolly 14.625
Tabel 4. 18 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Wolly
Nama Produk: Guling Dakron
Bahan Baku Jumlah Harga/Satuan Total Harga
70
Langsung (Satuan)
Mika Guling 1 3.000 3.000
Kain 0,425 meter 17.500 7.438
Busa Dakron 0,213 kg 7.500 1.598
Benang 0.0033 gulung 1.400 5
Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Guling
Dakron
12.041
Tabel 4. 19 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Dakron
Nama Produk: Guling Wolly
Bahan Baku
Langsung
Jumlah
(Satuan)
Harga/Satuan Total Harga
Mika Guling 1 3.000 3.000
Kain 0,425 meter 17.500 7.438
Busa Wolly 1,2 kg 7.500 9.000
Benang 0.0033 gulung 1.400 5
Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Wolly 19.443
Tabel 4. 20 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Wolly
4.4.3.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Perusahaan Bantal Guling Asean terdapat 5 orang karyawan
yang bekerja pada bagian produksi dan bekerja selama 8 jam setiap
71
hari senin hingga sabtu. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung
pada perusahaan yaitu
Jam Tenaga Kerja Hari Kerja Rata – Rata Produksi
8 jam 26 hari 500
Tabel 4. 21 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)
Tarif BTKL dihitung dari :
𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛
𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖=
1.250.000
500= 2.500
4.4.3.3 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik
Perusahaan Bantal Guling Asean, BOP yang dimasukan
adalah biaya listrik dan telepon. Perhitungan biaya overhead pabrik
pada perusahaan yaitu
Nama BOP BOP Rata – rata
produksi
Tarif BOP
Listrik 560.000 500 1.120
Telepon 100.000 500 200
Total BOP 1.320
Tabel 4. 22 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik (BOP)
4.5 Desain Interface
4.5.1 Desain Input
1. Layar Login
72
Layar Login merupakan tampilan awal yang akan dijumpai
pengguna Perusahaan Bantal Guling ASEAN dalam sistem
tersebut. Pengguna yang masuk akan diotorisasi terlebih dahulu
oleh sistem dengan mengharuskan memasukan data berupa
username dan password untuk dilakukan otorisasi oleh sistem
yang tersedia. Setelah berhasil masuk, pengguna akan menjumpai
form menu.
Gambar 4. 2 Layar Login
2. Struktur Menu
Struktur menu ini adalah tampilan yang akan dijumpai
ketika pengguna sudah berhasil masuk kedalam Sistem Informasi
Akuntansi perusahaan. Dalam form ini akan dijumpai menu –
menu yang akan mempermudah pengguna untuk melakukan
input data dan melihat output yang dihasilkan.
73
Gambar 4. 3 Struktur Menu
3. Form User
Form User adalah form yang digunakan untuk pengguna
menambahkan, mengedit, serta menghapus data user.
Penambahan data user diikuti dengan pengendalian internal
sistem perusahaan agar pada nantinya data user yang
ditambahkan hanya dapat mengakses beberapa sistem yang ada
di dalam Sistem Informasi Akuntansi sesuai dengan pengaturan
penambahan data user.
Gambar 4. 4 Form User
4. Form Bahan Baku
74
Form Bahan Baku adalah form yang digunakan untuk
menginput, mengedit, dan menghapus data jenis bahan baku yang
digunakan di Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini juga
meliputi satuan bahan baku yang digunakan, harga beli bahan
baku tersebut sesuai dengan satuannya, serta supplier bahan
baku.
Gambar 4. 5 Form Bahan Baku
5. Form Produk
Form Produk adalah form yang digunakan untuk
menginput, mengedit, dan menghapus data jenis produk yang
dijual oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini juga
meliputi satuan bahan baku yang digunakan beserta harga jual
produk tersebut per satuannya
75
Gambar 4. 6 Form Produk
6. Form BOM
Form BOM atau Bills Of Material adalah form yang
digunakan untuk menghitung berapa banyak penggunaan bahan
baku untuk satu produk serta dapat menentukan harga pokok
produksi yang digunakan untuk satu produk tersebut. Jumlah
bahan baku yang dibutuhkan untuk satu produk secara otomatis
terupdate dari nilai persediaan. Metode penilaian persediaan
menggunakan metode average sehingga perusahaan akan
menggunakan persediaan barang yang ada untuk dijual tanpa
memperhatikan barang mana yang sudah jadi diproduksi dan
persediaan akhir barang akan dinilai dengan nilai perolehan rata
– rata yang masuk
76
Gambar 4. 7 Form BOM
7. Form Supplier
Form Supplier adalah form yang digunakan untuk
menginput, mengedit, dan menyimpan data supplier atau vendor
di Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini akan
menghasilkan data berupa data – data supplier.
Gambar 4. 8 Form Supplier
77
8. Form Pelanggan
Form Pelanggan adalah form yang digunakan untuk
menginput, mengedit, serta menyimpan data pelanggan di
Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini akan menghasilkan
data berupa data – data pelanggan.
Gambar 4. 9 Form Pelanggan
9. Form Rekening Bank
Form Rekening Bank adalah form yang digunakan untuk
menginput dan menghapus data rekening bank yang dimiliki oleh
Perusahaan Bantal Guling ASEAN yang digunakan untuk
bertransaksi secara perbankan.
78
Gambar 4. 10 Form Rekening Bank
10. Form Rekening Beban
Form Rekening Beban adalah form yang digunakan untuk
menginput dan menghapus data rekening beban yang dihasilkan
di Perusahaan Bantal Guling ASEAN
Gambar 4. 11 Form Rekening Beban
11. Form Rekening Pendapatan Lain
79
Form Rekening Pendapatan Lain adalah form yang
digunakan untuk menginput dan menghapus data rekening
pendapatan lain – lain yang dihasilkan di Perusahaan Bantal
Guling ASEAN
Gambar 4. 12 Form Pendapatan Lain
12. Form Saldo Awal Bahan Baku
Form Saldo Awal Bahan Baku adalah form yang berfungsi
untuk memasukan data awal bahan baku yang ada di dalam
Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Sehingga data yang
dihasilkan berupa data – data bahan baku awal di sistem
informasi akuntansi tersebut.
80
Gambar 4. 13 Form Saldo Awal Bahan Baku
13. Form Saldo Awal Produk
Form Saldo Awal Produk adalah form yang berfungsi untuk
memasukan data awal produk yang ada di dalam Perusahaan
Bantal Guling ASEAN. Sehingga data yang dihasilkan berupa
data – data produk awal di sistem informasi akuntansi tersebut.
Gambar 4. 14 Form Saldo Awal Produk
81
14. Form Saldo Awal Data Aset
Form Saldo Awal Data Aset adalah form yang berfungsi
untuk memasukan data awal data aset yang ada di dalam
Perusahaan Bantal Guling ASEAN seperti tanah, gedung,
perlengkapan, peralatan, dan sebagainya. Sehingga data yang
dihasilkan berupa data – data aset awal di sistem informasi
akuntansi tersebut.
Gambar 4. 15 Form Saldo Awal Data Aset
15. Form Saldo Awal Penyusutan Aset
Form Saldo Awal Penyusutan Aset adalah form yang
berfungsi untuk memasukan data awal penyusutan aset yang ada
di dalam Perusahaan Bantal Guling ASEAN dan sudah berjalan
beberapa bulan. Pada form ini, pengguna menginput umur
ekonomis penyusutan aset yang sudah berjalan dengan metode
penyusutan garis lurus. Sehingga data yang dihasilkan berupa
82
data – data awal penyusutan aset di sistem informasi akuntansi
tersebut.
Gambar 4. 16 Form Saldo Awal Penyusutan Aset
16. Form Saldo Awal Piutang
Form Saldo Awal Piutang adalah form yang berfungsi
untuk memasukan data awal piutang yang dimiliki Perusahaan
Bantal Guling ASEAN. Piutang tersebut berasal dari transaksi
penjualan dari pelanggan pada periode sebelumnya. Sehingga
data yang dihasilkan berupa data – data piutang di sistem
informasi akuntansi tersebut.
83
Gambar 4. 17 Form Saldo Awal Piutang
17. Form Saldo Awal Hutang
Form Saldo Awal Hutang adalah form yang berfungsi
untuk memasukan data awal hutang yang dimiliki Perusahaan
Bantal Guling ASEAN. Hutang tersebut berasal dari transaksi
pembelian dari supplier pada periode sebelumnya. Sehingga data
yang dihasilkan berupa data – data hutang di sistem informasi
akuntansi tersebut.
84
Gambar 4. 18 Form Saldo Awal Hutang
18. Form Saldo Awal Kas Bank
Form Saldo Awal Kas Bank adalah form yang berfungsi
untuk memasukan data awal kas bank yang dimiliki Perusahaan
Bantal Guling ASEAN. Kas bank ini berasal dari kas yang
dimiliki Perusahaan Bantal Guling ASEAN secara tunai maupun
di simpan di dalam bank. Sehingga data yang dihasilkan berupa
data – data kas bank awal yang dimiliki di sistem informasi
akuntansi tersebut.
87
Form Produksi adalah form yang digunakan untuk
melakukan produksi produk bantal guling di perusahaan dengan
memasukan tanggal produksi, perkiraan tanggal selesai produksi,
jenis produk yang hendak di produksi, beserta jumlah produk
yang hendak di produksi. Perusahaan akan menerima order
penjualan dari pelanggan atau konsumen. Order penjualan dari
pelanggan di input di form produksi, selanjutnya form produksi
akan menghasilkan informasi data bahan baku yang harus dibeli
atau informasi data bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan
produksi dengan menggunakan perhitungan metode Just In Time
(JIT) yang sudah dihitung otomatis oleh sistem. Untuk
memunculkan informasi data bahan baku yang sesuai dengan
kebutuhan produksi, perusahaan harus mengklik job order
produksi agar memunculkan informasi berapa bahan baku yang
dibutuhkan untuk membuat satu transaksi job order produksi
dengan menggunakan perhitungan metode Just In Time (JIT)
dimana data tersebut bisa digunakan perusahaan untuk
melakukan pengadaan dan persediaan bahan baku di form
pembelian.
88
Gambar 4. 22 Form Produksi
Gambar 4. 23 Contoh Informasi Kebutuhan Bahan Baku
21. Form Pembelian
Form Pembelian adalah form yang digunakan untuk
menginput pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit
yang dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Di
dalam form ini, order pembelian dapat otomatis terbentuk dengan
89
pengguna memilih tanggal pembelian beserta job order yang
dihasilkan di form produksi dengan metode pembayarannya.
Data jumlah kebutuhan setiap bahan baku otomatis dihasilkan
oleh sistem di form produksi dimana setiap bahan baku yang
dibutuhkan sudah dihitung otomatis oleh sistem di form produksi
dengan menggunakan metode Just In Time (JIT). Untuk
membuat order pembelian manual, pengguna menginput
pembelian, pengguna akan memilih tanggal pembelian bahan
baku, tanggal kedatangan bahan baku, job order yang dihasilkan
di form produksi, jenis supplier yang disesuaikan dengan bahan
bakunya serta jumlah bahan baku yang hendak di pesan. Di
kolom pembayaran, pengguna dapat memilih jenis pembayaran
yang akan dilakukan bisa melalui pembayaran tunai/kas, melalui
bank, ataupun kredit. Ketika memilih pembayaran kredit, maka
pengguna akan dihadapkan untuk memilih tanggal jatuh tempo
pembayaran kredit, down payment yang sudah dibayarkan oleh
perusahaan, dan memilih jenis pembayaran down payment
tersebut. Sehingga pada nantinya form pembelian ini akan
menghasilkan data pembelian yang dilakukan Perusahaan Bantal
Guling ASEAN.
90
Gambar 4. 24 Form Pembelian
22. Form Pembayaran Hutang
Form Pembayaran Hutang adalah form yang digunakan
untuk menginput pelunasan hutang yang akan dilunasi oleh
perusahaan. Nantinya pengguna akan memasukan tanggal
pembayaran hutang tersebut beserta nama supplier yang
dibayarkan melalui pembayaran kredit pada supplier beserta
jumlah nominal yang akan dibayarkan
91
Gambar 4. 25 Form Pembayaran Hutang
23. Laporan Perencanaan
Laporan Perencanaan adalah laporan yang digunakan untuk
melihat perencanaan produksi di Perusahaan Bantal Guling
ASEAN. Data perencanaan ini dihasilkan dari form produksi
ketika mendapatkan order penjualan sehingga di form
perencanaan akan otomatis muncul jangka waktu yang sudah
diperkirakan di form produksi dengan keterangan nomer job
order yang dihasilkan. Selanjutnya ketika sudah muncul jangka
waktu perkiraan produksi beserta job order produksi, nantinya
dibawahnya akan otomatis muncul jenis – jenis bahan baku yang
diperlukan sesuai dengan job order penjualan yang dipesan.
Namun untuk bahan baku tersebut belum muncul tanggal
kedatangan atau jangka waktu bahan baku tersebut akan sampai
di perusahaan sehingga perusahaan harus menginput dan
92
memproses terlebih dahulu di form pembelian tentang
kedatangan pembelian bahan baku agar dapat muncul tanggal
perencanaan di bahan baku. Untuk menampilkan atau
memunculkan tanggal perencanaan kedatangan bahan baku di
form perencanaan, perusahaan dapat melakukan transaksi
pembelian bahan baku pada form pembelian dengan menentukan
tanggal kedatangan bahan baku. Setelah perencanaan terisi,
Perusahaan Bantal Guling ASEAN dapat melihat perencanaan –
perencanaan yang dilakukan perusahaan dalam proses bisnisnya
dan membantu perusahaan untuk melihat kapan waktu
kedatangan bahan baku dan perencanaan produksi tersebut akan
selesai tepat waktu. Selain itu, perencanaan ini dapat diedit oleh
perusahaan jika ada perubahan yang diinginkan yang
menyangkut kedatangan bahan baku atau proses jangka waktu
produksi.
93
Gambar 4. 26 Laporan Perencanaan
24. Form Stock Opname
Form Stock Opname adalah form yang digunakan untuk
melakukan pengecekan persediaan stok bahan baku yang tersedia
di dalam gudang Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Pengecekan
tersebut dilakukan oleh pengguna dengan membandingkan data
yang ada di sistem informasi dengan data yang ada di
sesungguhnya di perusahaan.
Gambar 4. 27 Form Stock Opname
25. Form Hasil Produksi
Form Hasil Produksi adalah form yang digunakan untuk
menginput hasil produksi produk bantal guling yang sudah
diproses sebelumnya dengan memasukan tanggal hasil
produksi/tanggal selesai produksi dan nomer produksi/job order
produksi.
94
Gambar 4. 28 Form Hasil Produksi
26. Form Penjualan
Form Penjualan adalah form yang digunakan untuk
menginput transaksi penjualan secara tunai maupun kredit yang
dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Di dalam
form ini, pengguna akan memilih tanggal penjualan produk,
pelanggan yang memesan, memasukan no nota pelanggan, dan
memilih produk yang dipesan oleh pelanggan beserta jumlahnya.
Di kolom pembayaran, pengguna dapat memilih jenis
pembayaran yang akan dilakukan bisa melalui pembayaran
tunai/kas, melalui bank, ataupun kredit. Ketika memilih
pembayaran kredit, maka pengguna akan dihadapkan untuk
memilih tanggal jatuh tempo pembayaran kredit, down payment
yang sudah dibayarkan oleh pelanggan, dan memilih jenis
pembayaran down payment tersebut. Sehingga pada nantinya
95
form pembelian ini akan menghasilkan data penjualan yang
dilakukan Perusahaan Bantal Guling ASEAN
Gambar 4. 29 Form penjualan
27. Form Penerimaan Piutang
Form Penerimaan Piutang adalah form yang digunakan
untuk menginput pelunasan piutang yang akan dilunasi oleh
pelanggan. Nantinya pengguna akan memasukan tanggal
pembayaran piutang tersebut beserta nama pelanggan yang
melakukan pembayaran kredit pada perusahaan beserta jumlah
nominal yang akan dibayarkan
96
Gambar 4. 30 Form Penerimaan Piutang
28. Form Pengeluaran Kas
Form Pengeluaran Kas adalah form yang digunakan untuk
menginput jenis pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan
seperti biaya transportasi, gaji, dan sebagainya
Gambar 4. 31 Form Pengeluaran Kas
29. Form Pendapatan Lain
97
Form Pendapatan Lain adalah form yang digunakan untuk
menginput jenis pendapatan lain yang diterima oleh perusahaan
Gambar 4. 32 Form Pendapatan Lain
30. Form Mutasi Kas Bank
Form Mutasi Kas Bank adalah form yang digunakan untuk
menginput perpindahan kas dan bank yang ada di dalam
perusahaan. Kas yang diterima atau didapatkan secara tunai tidak
selamanya akan disimpan secara utuh di perusahaan sehingga
harus disimpan di tempat yang lebih aman yaitu perbankan.
98
Gambar 4. 33 Form Mutasi Kas Bank
31. Form Penyusutan Aset
Form Penyusutan Aset adalah form yang digunakan untuk
melakukan penyusutan aset yang dimiliki oleh perusahaan setiap
bulannya. Penyusutan aset ini akan otomatis menghitung umur
ekonomis aset yang dimiliki dengan metode penyusutan garis
lurus
99
Gambar 4. 34 Form Penyusutan Aset
32. Form Pembelian Aset
Form Pembelian Aset adalah form yang digunakan untuk
menginput pembelian aset yang dilakukan perusahaan untuk
menambah aset perusahaan.
Gambar 4. 35 Form Pembelian Aset
33. Form Modal Usaha
Form Modal Usaha adalah form yang digunakan untuk
menginput penambahan modal usaha di dalam perusahaan
100
Gambar 4. 36 Form Modal Usaha
34. Form BOPS
Form BOPS adalah form yang digunakan untuk menginput
jumlah nominal BOP Sesungguhnya yang terjadi di dalam
perusahaan yang akan dibandingkan dengan BOP Dibebankan
yang ditentukan di muka sehingga akan menghasilkan perbedaan
yang dapat dijadikan selisih BOP. Selain itu menginput gaji
produksi yang dilakukan yang akan dibandingkan dengan hutang
BTKL yang terjadi di perusahaan.
104
Gambar 4. 40 Laporan Pembelian Tunai
2. Laporan Pembelian Kredit
Gambar 4. 41 Laporan Pembelian Kredit
3. Laporan Penjualan Tunai
105
Gambar 4. 42 Laporan Penjualan Tunai
4. Laporan Penjualan Kredit
Gambar 4. 43 Laporan Penjualan Kredit
5. Laporan Persediaan
106
Gambar 4. 44 Laporan Persediaan
6. Laporan Hutang
Gambar 4. 45 Laporan Hutang
7. Laporan Piutang
Gambar 4. 46 Laporan Piutang
107
8. Laporan Jatuh Tempo Hutang
Gambar 4. 47 Laporan Hutang Jatuh Tempo
9. Laporan Jatuh Tempo Piutang
Gambar 4. 48 Laporan Piutang Jatuh Tempo
10. Laporan Jurnal
115
Gambar 4. 56 Laporan Neraca
12. Laporan Laba Rugi
Gambar 4. 57 Laporan Laba Rugi
13. Laporan Perubahan Modal
Gambar 4. 58 Laporan Perubahan Modal