50 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penelitian ini menggunakan ...

67
50 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) sebagai teknik untuk digunakan dalam penelitian ini. Peneliti menggunakan metode RAD didasarkan pada kebutuhan Perusahaan Bantal Guling ASEAN dengan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi dengan Sistem Pendukung Keputusan metode Just In Time (JIT) dalam melakukan pengadaan persediaan barang. Dikarenakan Perusahaan Bantal Guling ASEAN belum mempunyai sebuah Sistem Informasi Akuntansi, maka akan dikembangkan Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pendukung Keputusan yang terintegrasi. Tahapan perancangan Sistem Informasi Akuntansi metode Just In Time (JIT) yang terintegrasi dengan sistem pendukung keputusan pada Perusahaan Bantal Guling ASEAN yang menggunakan metode Rapid Application Development (RAD) adalah : 4.1 Tahap Identifikasi Masalah Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi permasalahan yang ada dengan melakukan wawancara kepada pemilik Perusahaan Bantal Guling ASEAN untuk mengetahui permasalahan pada perusahaan dalam melakukan pengadaan dan persediaan barang dalam produksi.

Transcript of 50 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Penelitian ini menggunakan ...

50

BAB IV

HASIL DAN ANALISIS

Penelitian ini menggunakan metode Rapid Application Development

(RAD) sebagai teknik untuk digunakan dalam penelitian ini. Peneliti

menggunakan metode RAD didasarkan pada kebutuhan Perusahaan Bantal Guling

ASEAN dengan Sistem Informasi Akuntansi yang terintegrasi dengan Sistem

Pendukung Keputusan metode Just In Time (JIT) dalam melakukan pengadaan

persediaan barang. Dikarenakan Perusahaan Bantal Guling ASEAN belum

mempunyai sebuah Sistem Informasi Akuntansi, maka akan dikembangkan

Sistem Informasi Akuntansi dan Sistem Pendukung Keputusan yang terintegrasi.

Tahapan perancangan Sistem Informasi Akuntansi metode Just In Time

(JIT) yang terintegrasi dengan sistem pendukung keputusan pada Perusahaan

Bantal Guling ASEAN yang menggunakan metode Rapid Application

Development (RAD) adalah :

4.1 Tahap Identifikasi Masalah

Pada tahap ini, peneliti melakukan identifikasi permasalahan yang

ada dengan melakukan wawancara kepada pemilik Perusahaan Bantal

Guling ASEAN untuk mengetahui permasalahan pada perusahaan dalam

melakukan pengadaan dan persediaan barang dalam produksi.

51

Hasil identifikasi masalah yang muncul pada Perusahaan Bantal

Guling ASEAN adalah :

1. Pencatatan yang dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN

dilakukan secara manual dan belum terkomputerisasi sehingga

mengalami kesulitan dalam melakukan proses pengecekan persediaan

bahan baku bantal guling dan dapat terjadi human error. Pencatatan

yang dimaksud adalah pencatatan pembelian bahan baku, pencatatan

penjualan, pencatatan persediaan bahan baku, dan sebagainya.

2. Perusahaan melakukan kesalahan data/hanya diprediksi dalam

melakukan pengadaan dan pengambilan keputusan untuk menentukan

jumlah persediaan barang yang akan dipesan sehingga persediaan

bahan baku kadang mengalami kekurangan atau bahkan kelebihan

bahan baku.

3. Perusahaan Bantal Guling ASEAN dalam melakukan kebutuhan bahan

baku mengalami kesulitan dalam menghitung jumlah persediaan bahan

baku untuk di pesan dikarenakan proses pencatatan masih dilakukan

secara manual dan dapat mempengaruhi bahan baku yang sangat

dibutuhkan

4. Perusahaan tidak mempunyai laporan keuangan dimana akan sulit

untuk mengukur keuntungan maupun kerugian dalam proses

penjualannya sehingga pendapatan keuntungan maupun kerugian

perusahaan tiap bulannya tidak dapat dianggap keuntungan atau

kerugian yang akurat.

52

4.2 Tahap Analisis Masalah

Dari hasil identifikasi masalah yang telah ditemukan pada

Perusahaan Bantal Guling ASEAN, selanjutnya dilakukan analisis masalah

dari setiap permasalahan yang timbul. Permasalahan tersebut dianalisis

dengan sebab – akibat, sehingga dapat mengetahui kebutuhan sistem yang

akan digunakan untuk menangani permasalahan pada Perusahaan Bantal

Guling ASEAN.

Perusahaan Bantal Guling ASEAN

No Permasalahan Sebab – Akibat Solusi

1. Pencatatan yang

dilakukan oleh

Perusahaan Bantal

Guling ASEAN

dilakukan secara

manual dan belum

terkomputerisasi

Informasi yang

diberikan kepada

perusahaan tidak

akurat dan dapat

menyebabkan

kerugian material bagi

perusahaan

dikarenakan

pencatatan yang

dilakukan secara

manual yang dapat

menimbulkan human

Membuat sistem

informasi akuntansi

yang berbasis

teknologi informasi

sehingga pencatatan

dapat lebih akurat

dan dilakukan

dengan cepat serta

sesuai dengan

kebutuhan

perusahaan

53

error lebih tinggi.

Selain itu juga sulit

untuk mengukur

keuntungan maupun

kerugian dalam proses

penjualan

2. Perusahaan

melakukan kesalahan

data/hanya diprediksi

dalam melakukan

pengadaan untuk

menentukan jumlah

persediaan barang

yang akan dipesan

kembali

Menyebabkan

persediaan bahan baku

mengalami kekurangan

atau bahkan kelebihan

bahan baku. Akibatnya,

perusahaan harus

menampung kelebihan

bahan baku dan

menunggu bahan baku

agar dapat digunakan

kembali di pesanan

selanjutnya. Atau jika

mengalami kekurangan

harus segera membeli

bahan baku tersebut

Menambahkan

sistem pendukung

keputusan dengan

menggunakan

metode Just In Time

(JIT) sehingga

menghasilkan data

serta informasi yang

tepat dan akurat

dalam melakukan

pengadaan dan

persediaan bahan

baku

3. Kesulitan dalam

melakukan

pengadaan untuk

Pengontrolan bahan

baku menjadi kurang

efisien dan dapat

Penggunaan metode

Just In Time (JIT)

yang dapat

54

menghitung jumlah

persediaan bahan

baku untuk di pesan

baku

menyebabkan salah

pemesanan terhadap

bahan baku.

Pemeriksaan bahan

baku akan memakan

waktu yang lebih lama

karena perbedaan tipe

barang serta kuantitas

kebutuhan yang

banyak

memudahkan

pemilik dalam

melakukan

pengadaan serta

memantau jumlah

persediaan barang

4. Tidak mempunyai

laporan keuangan

untuk mengukur

keuntungan maupun

kerugian dalam

proses penjualannya

Perusahaan tidak dapat

mengetahui keuntungan

maupun kerugian

perusahaan tiap

bulannya serta tidak

dapat dianggap

keuntungan atau

kerugian yang akurat.

Membuat Sistem

Informasi Akuntansi

untuk membantu

proses bisnis dapat

terintegrasi sehingga

menghasilkan

laporan keuangan

yang cepat dan

akurat serta

meminimalisir dari

human error

Tabel 4. 1 Matriks Analisis Sebab - Akibat

55

4.3 Tahap Analisis Kebutuhan

Pada tahap ini dilakukan analisis kebutuhan Sistem Informasi

Akuntansi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah – masalah

yang telah diidentifikasi pada tahap sebelumnya. Tahap analisis kebutuhan

Sistem Informasi Akuntansi pada Perusahaan Bantal Guling ASEAN

berupa input, proses, dan output. Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi

tersebut ditunjukkan dalam tabel berikut ini:

Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi

Perusahaan Bantal Guling ASEAN

Input Proses Output

Form User (Form

keamanan untuk

menginput, menambah,

menghapus, mengedit

user agar dapat bisa

mengakses database)

Sistem Akses (Proses

otorisasi pengguna

untuk masuk kedalam

sistem)

Laporan Data

Pendukung (Berupa

data supplier, data

pelanggan, data bahan

baku, data barang)

Form Menu (Menu

utama dalam sistem)

Sistem Data Supplier

(Mengolah data

supplier)

Laporan Aktivitas

Operasional (Berupa

data laporan

penjualan, laporan

pembelian, laporan

persediaan produk

56

jadi, laporan

persediaan bahan

baku, laporan piutang,

laporan hutang)

Form Bahan Baku

(Untuk menambahkan,

menghapus, atau

mengedit bahan baku

yang digunakan untuk

bahan produksi )

Sistem Data

Pelanggan (Mengolah

data pelanggan)

Laporan Keuangan

(Berupa laporan

perubahan modal,

laporan laba rugi,

laporan posisi

keuangan, dan laporan

arus kas)

Form Produk (Untuk

menambah produk

barang yang ada di

perusahaan)

Sistem Data

Pembelian (Mengolah

transaksi pembelian)

Form BOM (Untuk

menyusun Bill Of

Material produk agar

dapat menentukan

harga pokok produksi)

Sistem Perencanaan

Produksi (Mengolah

perencanaan produksi)

Form Supplier (Untuk

menambah, menghapus,

Sistem Bills Of

Materials (Mengolah

57

atau mengedit data

supplier perusahaan)

data biaya bahan baku,

biaya tenaga kerja

langsung, dan biaya

overhead)

Form Pelanggan (Untuk

menambah, menghapus,

atau mengedit data

pelanggan perusahaan)

Sistem Penjualan

(Mengolah transaksi

produksi, harga pokok

penjualan, penjualan,

dan persediaan akhir)

Form Beban (Untuk

menambah beban usaha

yang ada di perusahaan)

Sistem Pelaporan

(Mengolah informasi

yang menghasilkan

laporan keuangan,

seperti laporan posisi

keuangan, arus kas,

perubahan modal, dan

laporan laba rugi)

Form Pembelian (Untuk

melakukan transaksi

pembelian bahan baku)

Form Penjualan (Untuk

melakukan transaksi

penjualan barang

58

dagang)

Form Produksi (Untuk

mengajukan produksi

barang dagang)

Form Hasil Produksi

(Untuk menginput

bahwa barang dagang

sudah selesai

diproduksi)

Form Pendapatan Lain

(Untuk menambahkan

pendapatan lain yang

diterima perusahaan)

Form Data Aset (Input

mengenai aset

perusahaan seperti

tanah, gedung,

peralatan,

perlengkapan,

kendaraan, dan mesin

produksi)

Form Penyusutan (Input

mengenai penyusutan

59

gedung, peralatan,

perlengkapan,

kendaraan, dan mesin

produksi)

Tabel 4. 2 Matriks Analisis Kebutuhan Sistem Informasi Akuntansi

4.4 Tahap Desain Sistem

Struktur database pada Perusahaan Bantal Guling ASEAN

meliputi struktur, komponen, dan karakteristik data pada tiap – tiap field

yang ada dalam suatu entitas. Struktur database pada ERD memiliki

struktur database sebagai berikut :

4.4.1 Perancangan Database

1. Tabel Database Akunting

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_account Integer 90 Primary Key

Rekening Varchar 255

Uraian Varchar 255

Tanggal Date

Nobukti Varchar 255

Keterangan Varchar 255

60

Debet Double

Kredit Double

Jurnal Varchar 255

Id_namabarang Integer 30

Namabarang Varchar 255

Satuan Varchar 255

Hargabeli Double

Hargajual Double

Totalbeli Double

Totaljual Double

Qtyin Double

Qtyout Double

Id_pelanggan Integer 30

Supplier Varchar 255

Id_aset Integer 10

Namaaset Varchar 255

Hargaperolehan Double

61

Umurekonomis Double

Kode Varchar 255

Saldo Double

No Double

Tgljatuhtempo Date

Diskon Double

Pembayaran Varchar 200

Kandang Varchar 255

Departemen varchar 100

Tabel 4. 3 Database Akunting

2. Tabel Database Arus Kas

Nama Field Type Field Size Keterangan

id_aruskas Integer 10 Primary Key

Keterangan Varchar 250

Uraian Varchar 250

Nominal Double

Nominal2 Double

Sub Varchar 50

62

Tabel 4. 4 Database Arus Kas

3. Tabel Database BOM

Nama Field Type Field Size Keterangan

id_bom Integer 10 Primary Key

Namabarang Varchar 255

Satuan Varchar 100

Harga Double

Jumlah Double

Total Double

Jenis Varchar 255

Id_barang Integer 10

Id_produk Integer 10

Produk Varchar 255

Tabel 4. 5 Database BOM

4. Tabel Database Data Aset

Nama Field Type Field Size Keterangan

id_aset Integer 30 Primary Key

Namaaset Varchar 255

63

Hargaperolehan Double

Umurekonomis Double

Uraian Varchar 255

Rekening Varchar 255

Nobukti Varchar 255

Departemen Varchar 255

Tabel 4. 6 Database Data Aset

5. Tabel Database Departemen

Nama Field Type Field Size Keterangan

id_departemen Integer 10 Primary Key

Departemen Varchar 255

Tabel 4. 7 Database Departemen

6. Tabel Database Ending

Nama Field Type Field

Size

Keterangan

Namabarang Varchar 255

Satuan Varchar 100

Stokawal Double

Qtyin Double

64

Qtyout Double

Stokakhir Double

Harga Double

Total Double

Rekening Varchar 255

Id_user Integer 10

Id_barang Integer 10

Tabel 4. 8 Database Ending

7. Tabel Database Nama Barang

Nama Field Type Field Size Keterangan

id_namabarang Integer 30 Primary Key

Namabarang Varchar 255

Satuan Varchar 255

Hargabeli Double

Hargajual Double

Jenis Varchar 200

Tabel 4. 9 Database Nama Barang

8. Tabel Database Neraca

65

Nama Field Type Field Size Keterangan

Idneraca Integer 10 Primary Key

Kelompok Varchar 255

Rekening Varchar 255

Uraian Varchar 255

Nominal Double

Kode Integer 10

Nomer Integer 10

Id Integer 10

Kelompok1 Varchar 255

Tabel 4. 10 Database Neraca

9. Tabel Database Pelanggan

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_pelanggan Integer 30 Primary Key

Pelanggan Varchar 255

Alamat Varchar 255

Notelp Varchar 255

Tabel 4. 11 Database Pelanggan

10. Tabel Database Pendapatan Lain

66

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_rekening Integer 10 Primary Key

Rekening Varchar 200

Uraian Varchar 200

Tabel 4. 12 Database Pendapatan Lain

11. Tabel Database Rekening Bank

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_rekening Integer 30 Primary Key

Rekening varchar 100

Uraian Varchar 255

Tabel 4. 13 Database Rekening Bank

12. Tabel Database Rekening Beban

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_rekening Integer 30 Primary Key

Rekening Varchar 100

Uraian Varchar 255

Tabel 4. 14 Database Rekening Beban

13. Tabel Database Supplier

Nama Field Type Field Size Keterangan

67

Id_supplier Integer 30 Primary Key

Supplier Varchar 255

Alamat Varchar 255

Notelp Varchar 255

Tabel 4. 15 Database Supplier

14. Tabel Database User Level

Nama Field Type Field Size Keterangan

Id_user Integer 10 Primary Key

Username Varchar 200

Password Varchar 200

Setup Varchar 10

Saldoawal Varchar 10

Pembelian Varchar 10

Kandang Varchar 10

Penjualan Varchar 10

Akuntansi Varchar 10

Laporan Varchar 10

Departemen Varchar 255

68

Produksi Varchar 10

Akses Varchar 10

Tabel 4. 16 Database User Level

4.4.2 Diagram Konteks

Gambar 4. 1 Diagram Konteks Sistem Informasi Akuntansi

4.4.3 Perhitungan dalam Harga Pokok Produksi

4.4.3.1 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB)

Perhitungan biaya bahan baku barang dagang di Perusahaan

Bantal Guling Asean berasal dari penjumlahan bahan baku

langsung

Nama Produk: Bantal Dakron

Sistem

Informasi

Akuntansi

Perusahaan

Bantal Guling

ASEAN

Pemilik

Barang

Nota Pembelian

Laporan perubahan Modal

Laporan Posisi Keuangan

Laporan Arus Kas

Laporan Laba Rugi

Pelanggan

Nota Penjualan

Order Penjualan

Pembayaran

Produksi

Informasi Stok

Barang

Supplier

Input Penjualan

Input Pembelian

Input Produksi

Input Stok Barang

Order Pembelian

Pembayaran

69

Bahan Baku

Langsung

Jumlah

(Satuan)

Harga/Satuan Total Harga

Mika Bantal 1 2.500 2.500

Kain 0,264 meter 17.500 4.620

Busa Dakron 0,184 kg 7.500 1.380

Benang 0.0033 gulung 1.400 5

Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal

Dakron

8.505

Tabel 4. 17 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Dakron

Nama Produk: Bantal Wolly

Bahan Baku

Langsung

Jumlah

(Satuan)

Harga/Satuan Total Harga

Mika Bantal 1 2.500 2.500

Kain 0,264 meter 17.500 4.620

Busa Wolly 1 kg 7.500 7.500

Benang 0.0033 gulung 1.400 5

Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Wolly 14.625

Tabel 4. 18 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Bantal Wolly

Nama Produk: Guling Dakron

Bahan Baku Jumlah Harga/Satuan Total Harga

70

Langsung (Satuan)

Mika Guling 1 3.000 3.000

Kain 0,425 meter 17.500 7.438

Busa Dakron 0,213 kg 7.500 1.598

Benang 0.0033 gulung 1.400 5

Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Guling

Dakron

12.041

Tabel 4. 19 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Dakron

Nama Produk: Guling Wolly

Bahan Baku

Langsung

Jumlah

(Satuan)

Harga/Satuan Total Harga

Mika Guling 1 3.000 3.000

Kain 0,425 meter 17.500 7.438

Busa Wolly 1,2 kg 7.500 9.000

Benang 0.0033 gulung 1.400 5

Jumlah Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Wolly 19.443

Tabel 4. 20 Perhitungan Biaya Bahan Baku (BBB) Guling Wolly

4.4.3.2 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Perusahaan Bantal Guling Asean terdapat 5 orang karyawan

yang bekerja pada bagian produksi dan bekerja selama 8 jam setiap

71

hari senin hingga sabtu. Perhitungan biaya tenaga kerja langsung

pada perusahaan yaitu

Jam Tenaga Kerja Hari Kerja Rata – Rata Produksi

8 jam 26 hari 500

Tabel 4. 21 Perhitungan Biaya Tenaga Kerja Langsung (BTKL)

Tarif BTKL dihitung dari :

𝐺𝑎𝑗𝑖 𝑝𝑒𝑟 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛

𝑟𝑎𝑡𝑎 − 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖=

1.250.000

500= 2.500

4.4.3.3 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik

Perusahaan Bantal Guling Asean, BOP yang dimasukan

adalah biaya listrik dan telepon. Perhitungan biaya overhead pabrik

pada perusahaan yaitu

Nama BOP BOP Rata – rata

produksi

Tarif BOP

Listrik 560.000 500 1.120

Telepon 100.000 500 200

Total BOP 1.320

Tabel 4. 22 Perhitungan Biaya Overhead Pabrik (BOP)

4.5 Desain Interface

4.5.1 Desain Input

1. Layar Login

72

Layar Login merupakan tampilan awal yang akan dijumpai

pengguna Perusahaan Bantal Guling ASEAN dalam sistem

tersebut. Pengguna yang masuk akan diotorisasi terlebih dahulu

oleh sistem dengan mengharuskan memasukan data berupa

username dan password untuk dilakukan otorisasi oleh sistem

yang tersedia. Setelah berhasil masuk, pengguna akan menjumpai

form menu.

Gambar 4. 2 Layar Login

2. Struktur Menu

Struktur menu ini adalah tampilan yang akan dijumpai

ketika pengguna sudah berhasil masuk kedalam Sistem Informasi

Akuntansi perusahaan. Dalam form ini akan dijumpai menu –

menu yang akan mempermudah pengguna untuk melakukan

input data dan melihat output yang dihasilkan.

73

Gambar 4. 3 Struktur Menu

3. Form User

Form User adalah form yang digunakan untuk pengguna

menambahkan, mengedit, serta menghapus data user.

Penambahan data user diikuti dengan pengendalian internal

sistem perusahaan agar pada nantinya data user yang

ditambahkan hanya dapat mengakses beberapa sistem yang ada

di dalam Sistem Informasi Akuntansi sesuai dengan pengaturan

penambahan data user.

Gambar 4. 4 Form User

4. Form Bahan Baku

74

Form Bahan Baku adalah form yang digunakan untuk

menginput, mengedit, dan menghapus data jenis bahan baku yang

digunakan di Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini juga

meliputi satuan bahan baku yang digunakan, harga beli bahan

baku tersebut sesuai dengan satuannya, serta supplier bahan

baku.

Gambar 4. 5 Form Bahan Baku

5. Form Produk

Form Produk adalah form yang digunakan untuk

menginput, mengedit, dan menghapus data jenis produk yang

dijual oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini juga

meliputi satuan bahan baku yang digunakan beserta harga jual

produk tersebut per satuannya

75

Gambar 4. 6 Form Produk

6. Form BOM

Form BOM atau Bills Of Material adalah form yang

digunakan untuk menghitung berapa banyak penggunaan bahan

baku untuk satu produk serta dapat menentukan harga pokok

produksi yang digunakan untuk satu produk tersebut. Jumlah

bahan baku yang dibutuhkan untuk satu produk secara otomatis

terupdate dari nilai persediaan. Metode penilaian persediaan

menggunakan metode average sehingga perusahaan akan

menggunakan persediaan barang yang ada untuk dijual tanpa

memperhatikan barang mana yang sudah jadi diproduksi dan

persediaan akhir barang akan dinilai dengan nilai perolehan rata

– rata yang masuk

76

Gambar 4. 7 Form BOM

7. Form Supplier

Form Supplier adalah form yang digunakan untuk

menginput, mengedit, dan menyimpan data supplier atau vendor

di Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini akan

menghasilkan data berupa data – data supplier.

Gambar 4. 8 Form Supplier

77

8. Form Pelanggan

Form Pelanggan adalah form yang digunakan untuk

menginput, mengedit, serta menyimpan data pelanggan di

Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Form ini akan menghasilkan

data berupa data – data pelanggan.

Gambar 4. 9 Form Pelanggan

9. Form Rekening Bank

Form Rekening Bank adalah form yang digunakan untuk

menginput dan menghapus data rekening bank yang dimiliki oleh

Perusahaan Bantal Guling ASEAN yang digunakan untuk

bertransaksi secara perbankan.

78

Gambar 4. 10 Form Rekening Bank

10. Form Rekening Beban

Form Rekening Beban adalah form yang digunakan untuk

menginput dan menghapus data rekening beban yang dihasilkan

di Perusahaan Bantal Guling ASEAN

Gambar 4. 11 Form Rekening Beban

11. Form Rekening Pendapatan Lain

79

Form Rekening Pendapatan Lain adalah form yang

digunakan untuk menginput dan menghapus data rekening

pendapatan lain – lain yang dihasilkan di Perusahaan Bantal

Guling ASEAN

Gambar 4. 12 Form Pendapatan Lain

12. Form Saldo Awal Bahan Baku

Form Saldo Awal Bahan Baku adalah form yang berfungsi

untuk memasukan data awal bahan baku yang ada di dalam

Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Sehingga data yang

dihasilkan berupa data – data bahan baku awal di sistem

informasi akuntansi tersebut.

80

Gambar 4. 13 Form Saldo Awal Bahan Baku

13. Form Saldo Awal Produk

Form Saldo Awal Produk adalah form yang berfungsi untuk

memasukan data awal produk yang ada di dalam Perusahaan

Bantal Guling ASEAN. Sehingga data yang dihasilkan berupa

data – data produk awal di sistem informasi akuntansi tersebut.

Gambar 4. 14 Form Saldo Awal Produk

81

14. Form Saldo Awal Data Aset

Form Saldo Awal Data Aset adalah form yang berfungsi

untuk memasukan data awal data aset yang ada di dalam

Perusahaan Bantal Guling ASEAN seperti tanah, gedung,

perlengkapan, peralatan, dan sebagainya. Sehingga data yang

dihasilkan berupa data – data aset awal di sistem informasi

akuntansi tersebut.

Gambar 4. 15 Form Saldo Awal Data Aset

15. Form Saldo Awal Penyusutan Aset

Form Saldo Awal Penyusutan Aset adalah form yang

berfungsi untuk memasukan data awal penyusutan aset yang ada

di dalam Perusahaan Bantal Guling ASEAN dan sudah berjalan

beberapa bulan. Pada form ini, pengguna menginput umur

ekonomis penyusutan aset yang sudah berjalan dengan metode

penyusutan garis lurus. Sehingga data yang dihasilkan berupa

82

data – data awal penyusutan aset di sistem informasi akuntansi

tersebut.

Gambar 4. 16 Form Saldo Awal Penyusutan Aset

16. Form Saldo Awal Piutang

Form Saldo Awal Piutang adalah form yang berfungsi

untuk memasukan data awal piutang yang dimiliki Perusahaan

Bantal Guling ASEAN. Piutang tersebut berasal dari transaksi

penjualan dari pelanggan pada periode sebelumnya. Sehingga

data yang dihasilkan berupa data – data piutang di sistem

informasi akuntansi tersebut.

83

Gambar 4. 17 Form Saldo Awal Piutang

17. Form Saldo Awal Hutang

Form Saldo Awal Hutang adalah form yang berfungsi

untuk memasukan data awal hutang yang dimiliki Perusahaan

Bantal Guling ASEAN. Hutang tersebut berasal dari transaksi

pembelian dari supplier pada periode sebelumnya. Sehingga data

yang dihasilkan berupa data – data hutang di sistem informasi

akuntansi tersebut.

84

Gambar 4. 18 Form Saldo Awal Hutang

18. Form Saldo Awal Kas Bank

Form Saldo Awal Kas Bank adalah form yang berfungsi

untuk memasukan data awal kas bank yang dimiliki Perusahaan

Bantal Guling ASEAN. Kas bank ini berasal dari kas yang

dimiliki Perusahaan Bantal Guling ASEAN secara tunai maupun

di simpan di dalam bank. Sehingga data yang dihasilkan berupa

data – data kas bank awal yang dimiliki di sistem informasi

akuntansi tersebut.

85

Gambar 4. 19 Form Saldo Awal Kas Bank

19. Laporan Neraca Awal

86

Gambar 4. 20 Laporan Neraca Awal

Gambar 4. 21 Laporan Neraca Awal

20. Form Produksi

87

Form Produksi adalah form yang digunakan untuk

melakukan produksi produk bantal guling di perusahaan dengan

memasukan tanggal produksi, perkiraan tanggal selesai produksi,

jenis produk yang hendak di produksi, beserta jumlah produk

yang hendak di produksi. Perusahaan akan menerima order

penjualan dari pelanggan atau konsumen. Order penjualan dari

pelanggan di input di form produksi, selanjutnya form produksi

akan menghasilkan informasi data bahan baku yang harus dibeli

atau informasi data bahan baku yang sesuai dengan kebutuhan

produksi dengan menggunakan perhitungan metode Just In Time

(JIT) yang sudah dihitung otomatis oleh sistem. Untuk

memunculkan informasi data bahan baku yang sesuai dengan

kebutuhan produksi, perusahaan harus mengklik job order

produksi agar memunculkan informasi berapa bahan baku yang

dibutuhkan untuk membuat satu transaksi job order produksi

dengan menggunakan perhitungan metode Just In Time (JIT)

dimana data tersebut bisa digunakan perusahaan untuk

melakukan pengadaan dan persediaan bahan baku di form

pembelian.

88

Gambar 4. 22 Form Produksi

Gambar 4. 23 Contoh Informasi Kebutuhan Bahan Baku

21. Form Pembelian

Form Pembelian adalah form yang digunakan untuk

menginput pembelian bahan baku secara tunai maupun kredit

yang dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Di

dalam form ini, order pembelian dapat otomatis terbentuk dengan

89

pengguna memilih tanggal pembelian beserta job order yang

dihasilkan di form produksi dengan metode pembayarannya.

Data jumlah kebutuhan setiap bahan baku otomatis dihasilkan

oleh sistem di form produksi dimana setiap bahan baku yang

dibutuhkan sudah dihitung otomatis oleh sistem di form produksi

dengan menggunakan metode Just In Time (JIT). Untuk

membuat order pembelian manual, pengguna menginput

pembelian, pengguna akan memilih tanggal pembelian bahan

baku, tanggal kedatangan bahan baku, job order yang dihasilkan

di form produksi, jenis supplier yang disesuaikan dengan bahan

bakunya serta jumlah bahan baku yang hendak di pesan. Di

kolom pembayaran, pengguna dapat memilih jenis pembayaran

yang akan dilakukan bisa melalui pembayaran tunai/kas, melalui

bank, ataupun kredit. Ketika memilih pembayaran kredit, maka

pengguna akan dihadapkan untuk memilih tanggal jatuh tempo

pembayaran kredit, down payment yang sudah dibayarkan oleh

perusahaan, dan memilih jenis pembayaran down payment

tersebut. Sehingga pada nantinya form pembelian ini akan

menghasilkan data pembelian yang dilakukan Perusahaan Bantal

Guling ASEAN.

90

Gambar 4. 24 Form Pembelian

22. Form Pembayaran Hutang

Form Pembayaran Hutang adalah form yang digunakan

untuk menginput pelunasan hutang yang akan dilunasi oleh

perusahaan. Nantinya pengguna akan memasukan tanggal

pembayaran hutang tersebut beserta nama supplier yang

dibayarkan melalui pembayaran kredit pada supplier beserta

jumlah nominal yang akan dibayarkan

91

Gambar 4. 25 Form Pembayaran Hutang

23. Laporan Perencanaan

Laporan Perencanaan adalah laporan yang digunakan untuk

melihat perencanaan produksi di Perusahaan Bantal Guling

ASEAN. Data perencanaan ini dihasilkan dari form produksi

ketika mendapatkan order penjualan sehingga di form

perencanaan akan otomatis muncul jangka waktu yang sudah

diperkirakan di form produksi dengan keterangan nomer job

order yang dihasilkan. Selanjutnya ketika sudah muncul jangka

waktu perkiraan produksi beserta job order produksi, nantinya

dibawahnya akan otomatis muncul jenis – jenis bahan baku yang

diperlukan sesuai dengan job order penjualan yang dipesan.

Namun untuk bahan baku tersebut belum muncul tanggal

kedatangan atau jangka waktu bahan baku tersebut akan sampai

di perusahaan sehingga perusahaan harus menginput dan

92

memproses terlebih dahulu di form pembelian tentang

kedatangan pembelian bahan baku agar dapat muncul tanggal

perencanaan di bahan baku. Untuk menampilkan atau

memunculkan tanggal perencanaan kedatangan bahan baku di

form perencanaan, perusahaan dapat melakukan transaksi

pembelian bahan baku pada form pembelian dengan menentukan

tanggal kedatangan bahan baku. Setelah perencanaan terisi,

Perusahaan Bantal Guling ASEAN dapat melihat perencanaan –

perencanaan yang dilakukan perusahaan dalam proses bisnisnya

dan membantu perusahaan untuk melihat kapan waktu

kedatangan bahan baku dan perencanaan produksi tersebut akan

selesai tepat waktu. Selain itu, perencanaan ini dapat diedit oleh

perusahaan jika ada perubahan yang diinginkan yang

menyangkut kedatangan bahan baku atau proses jangka waktu

produksi.

93

Gambar 4. 26 Laporan Perencanaan

24. Form Stock Opname

Form Stock Opname adalah form yang digunakan untuk

melakukan pengecekan persediaan stok bahan baku yang tersedia

di dalam gudang Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Pengecekan

tersebut dilakukan oleh pengguna dengan membandingkan data

yang ada di sistem informasi dengan data yang ada di

sesungguhnya di perusahaan.

Gambar 4. 27 Form Stock Opname

25. Form Hasil Produksi

Form Hasil Produksi adalah form yang digunakan untuk

menginput hasil produksi produk bantal guling yang sudah

diproses sebelumnya dengan memasukan tanggal hasil

produksi/tanggal selesai produksi dan nomer produksi/job order

produksi.

94

Gambar 4. 28 Form Hasil Produksi

26. Form Penjualan

Form Penjualan adalah form yang digunakan untuk

menginput transaksi penjualan secara tunai maupun kredit yang

dilakukan oleh Perusahaan Bantal Guling ASEAN. Di dalam

form ini, pengguna akan memilih tanggal penjualan produk,

pelanggan yang memesan, memasukan no nota pelanggan, dan

memilih produk yang dipesan oleh pelanggan beserta jumlahnya.

Di kolom pembayaran, pengguna dapat memilih jenis

pembayaran yang akan dilakukan bisa melalui pembayaran

tunai/kas, melalui bank, ataupun kredit. Ketika memilih

pembayaran kredit, maka pengguna akan dihadapkan untuk

memilih tanggal jatuh tempo pembayaran kredit, down payment

yang sudah dibayarkan oleh pelanggan, dan memilih jenis

pembayaran down payment tersebut. Sehingga pada nantinya

95

form pembelian ini akan menghasilkan data penjualan yang

dilakukan Perusahaan Bantal Guling ASEAN

Gambar 4. 29 Form penjualan

27. Form Penerimaan Piutang

Form Penerimaan Piutang adalah form yang digunakan

untuk menginput pelunasan piutang yang akan dilunasi oleh

pelanggan. Nantinya pengguna akan memasukan tanggal

pembayaran piutang tersebut beserta nama pelanggan yang

melakukan pembayaran kredit pada perusahaan beserta jumlah

nominal yang akan dibayarkan

96

Gambar 4. 30 Form Penerimaan Piutang

28. Form Pengeluaran Kas

Form Pengeluaran Kas adalah form yang digunakan untuk

menginput jenis pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan

seperti biaya transportasi, gaji, dan sebagainya

Gambar 4. 31 Form Pengeluaran Kas

29. Form Pendapatan Lain

97

Form Pendapatan Lain adalah form yang digunakan untuk

menginput jenis pendapatan lain yang diterima oleh perusahaan

Gambar 4. 32 Form Pendapatan Lain

30. Form Mutasi Kas Bank

Form Mutasi Kas Bank adalah form yang digunakan untuk

menginput perpindahan kas dan bank yang ada di dalam

perusahaan. Kas yang diterima atau didapatkan secara tunai tidak

selamanya akan disimpan secara utuh di perusahaan sehingga

harus disimpan di tempat yang lebih aman yaitu perbankan.

98

Gambar 4. 33 Form Mutasi Kas Bank

31. Form Penyusutan Aset

Form Penyusutan Aset adalah form yang digunakan untuk

melakukan penyusutan aset yang dimiliki oleh perusahaan setiap

bulannya. Penyusutan aset ini akan otomatis menghitung umur

ekonomis aset yang dimiliki dengan metode penyusutan garis

lurus

99

Gambar 4. 34 Form Penyusutan Aset

32. Form Pembelian Aset

Form Pembelian Aset adalah form yang digunakan untuk

menginput pembelian aset yang dilakukan perusahaan untuk

menambah aset perusahaan.

Gambar 4. 35 Form Pembelian Aset

33. Form Modal Usaha

Form Modal Usaha adalah form yang digunakan untuk

menginput penambahan modal usaha di dalam perusahaan

100

Gambar 4. 36 Form Modal Usaha

34. Form BOPS

Form BOPS adalah form yang digunakan untuk menginput

jumlah nominal BOP Sesungguhnya yang terjadi di dalam

perusahaan yang akan dibandingkan dengan BOP Dibebankan

yang ditentukan di muka sehingga akan menghasilkan perbedaan

yang dapat dijadikan selisih BOP. Selain itu menginput gaji

produksi yang dilakukan yang akan dibandingkan dengan hutang

BTKL yang terjadi di perusahaan.

101

Gambar 4. 37 Form BOPS

4.5.2 Desain Output

1. Laporan Pembelian Tunai

102

Gambar 4. 38 Laporan Pembelian Tunai

103

Gambar 4. 39 Laporan Pembelian Tunai

104

Gambar 4. 40 Laporan Pembelian Tunai

2. Laporan Pembelian Kredit

Gambar 4. 41 Laporan Pembelian Kredit

3. Laporan Penjualan Tunai

105

Gambar 4. 42 Laporan Penjualan Tunai

4. Laporan Penjualan Kredit

Gambar 4. 43 Laporan Penjualan Kredit

5. Laporan Persediaan

106

Gambar 4. 44 Laporan Persediaan

6. Laporan Hutang

Gambar 4. 45 Laporan Hutang

7. Laporan Piutang

Gambar 4. 46 Laporan Piutang

107

8. Laporan Jatuh Tempo Hutang

Gambar 4. 47 Laporan Hutang Jatuh Tempo

9. Laporan Jatuh Tempo Piutang

Gambar 4. 48 Laporan Piutang Jatuh Tempo

10. Laporan Jurnal

108

Gambar 4. 49 Jurnal

109

Gambar 4. 50 Jurnal

110

Gambar 4. 51 Jurnal

111

Gambar 4. 52 Jurnal

112

Gambar 4. 53 Jurnal

113

Gambar 4. 54 Jurnal

11. Laporan Neraca

114

Gambar 4. 55 Laporan Neraca

115

Gambar 4. 56 Laporan Neraca

12. Laporan Laba Rugi

Gambar 4. 57 Laporan Laba Rugi

13. Laporan Perubahan Modal

Gambar 4. 58 Laporan Perubahan Modal

116

14. Laporan Arus Kas

Gambar 4. 59 Laporan Arus Kas

15. Laporan Penerimaan Kas

Gambar 4. 60 Laporan Penerimaan Kas