Tutorial B 8

download Tutorial B 8

of 34

Transcript of Tutorial B 8

Tutorial B-8-CVS 2PEMICU 1

LEMBAR 1 Ny.D, 30thn , ibu rumah tangga dengan 1 orang anak berusia 4 tahun , dirujuk oleh seorang dokter Sp.Kandungan dan kebidanan ke poliklinik jantung sebuah rumah sakit karen jantung berdebar.jantung berdebar dirasakan sejak 1 bulan ini, tetapi ia tidak berobat. Ia pergi ke dokter Sp.kandungan karena ingin hamil kembali. Karena setelah melahirkan ia menggunakan spiral , dan menanyakan kenapa jantungnya berdebar belakangan ini. Debaran jantung bertambah kuat jika dia melakukan aktifitas rumah tanggayang rutin seperti menyapu, mengepel, munyuci , dan memasak, yang sbelumnya dia rasa tidak menimbulkan keluhan. Debaran jantung berkurang bila ia istirahat. Sebelumnya setelah melahirkan anak pertama secara spontan , dokter melarang nya untuk hamil lagi karena dikatakan ia menderita kelainan jantung. Saat ini , bila tidur ia merasa lebih enak dengan posisi setengah duduk dengan ditopang 2-3 bantal dan kaki diselonjorkan. Bila makan ia merasa lekas kenyang disertai rasa perut lekas penuh. Sebelumnya ia dapat makan makanan dengan porsi yang sama tanpa kesulitan. Namun saat ini setengah porsi saja ia sudah kenyang. Ia masih tinggal dengan orang tua nya yang bekerja sebagai penjual ikan dipasar, dan suaminya adalah seorang pedagang kedai sampah dengan penghasilan yang lumayan. Pada usia 8 tahun ia pernah dirawat selama 2 minggu di rumah sakit karena penyakit demam rematik.saat itu oleh dokter ia dianjurkan mendapatkan suntikan 1 bulan sekali dan dijalani Selama 1 tahun

Setelah itu ia tidak pernah kontrol dengan alasan penyakitnya sudah sembuh karena tidak pernah kumat. Pertanyaan : Kenapa ibu tersebut mengalami jantung berdebar-debar? Adakah hubungan kondisi yang dialami ibu ini pada hamil pertama dengan penyakit yang dideritanya saat ini? Adakah hubungan penyakit yang diderita saat berusia 8 tahun dengan kondisi saat ini? Bila ada, dapatkah anda menjelaskan hubungan tersebut? LEMBAR 2 Selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik. Keadaan umum lemah dan tampak kesakitan, kompos mentis, pucat an berkeringat banyak. Berat badan 40kg, tinggi badan 153cm. Tekanan darah 100/70mmHg, frekuensi denyut nadi 96x/menit iregular dan isi cukup, frekuensi pernafasan 28x/menit, suhu 36C, dan tekanan vena jugularis R+4 cm. jantung dada simetris, terlihat pulsasi di sub xiphoid, batas batas jantung kiri 1 cm di kiri linea medioclavicularis kiri. Denyut jantung 120x/menit irregular, bunyi jantung 1 mengeras dan bunyi jantung 2 normal, bunyi jantung 3 dan 4 tidak terdengar dan bising jantung mid diastolik terdengar di apeks dan bising sistolik 3-4/6 di sela iga 5 parasternal kiri. Paru-paru: terdengar ronkhi halus di basal belakang kedua paru. Abdomen: lemas, tidak teraba masa, hepar teraba 3 jari dibawah arkus kosta kanan & lien tidak teraba dan bising usus normal. Asites (-) Ekstremitas : tidak ada edema tungkai.

LEMBAR 3 Selanjutnya dilakukan rekam elektrokardiogram (EKG), foto toraks dan pemeriksaan laboratorium terhadap Ny.D Hasil pemeiksaannya adalah sebagai berikut : Hasil laboratorium yang digunakan: Test Hemoglobin Leukosit Hematokrit Laju Endap Darah Hasil 15,6 g/dl 12.000/ul 45 vol.% 8 mm/jam Nilai normal 13 16 g/dl 5.000 10.000/ul 40 48 vol.% < 10 mm/jam

Ureum KreatininGula sewaktu ASTO CRP

20 mg/dl 1.2 mg/dl154 mg/dl < 200 TU Negatif

10 50 mg/dl 0,5 1,5 mg/dl30thn) dan usia lanjut *berhubungan dengan faktor degeneratif Rasio PRIA : WANITA = 1 : 2 Riwayat prolaps katup mitra/ stenosis Riwayat serangan jantung Riwayat penggunaan obat Obat migraine : ergotamine , pregolide (sudah tidak dipasarkan lagi) Obat penekan nafsu makan, fenfluramine , dexfenfluramine Riwayat infeksi : faringitis , endokrditis , demam rematik, jantung rematik Riwayat Penyakit jantung bawaan(congenital) Riwayat hipertiroid

Patogenesis Penyakit Katup Jantung akibat Lesi pada Rheumatic Heart DiseaseBakteri streptococcus beta hemolyticus grup A (S.Pyogens)

Menyebar secara sistemik akibat infeksi berkepanjangan

Melewati jantung dan melekat pada katup

Menyebabkan Lesi (Aschoff)

Sistem imun aktif dan agregasi platelet membentuk fibrin

STENOSIS (juga Regurgitasi) NB: lesi tersebut merupakan aschoff bodies yang berisi antisckhow cells *(patognomic rheumatic fever)

TANDA & GEJALA1. Shortness of breath: Shortness of breath during normal daily activities or when an individual lies down flat. 2. Fatigue or dizziness: An individual suffering from valvular heart disease may feel weak and dizziness could also occur.

3. Discomfort in chest: An effected individual may experience pressure or weight in the chest or when exposed to cold air.4. Palpitations: A rapid heart rhythm, irregular heart beat, skipped beats or flip-flop feelings could be experienced in the chest. 5. Edema: Swelling of ankles, feet or abdomen is called edema. Bloated feeling due to swelling in belly may also be experienced.

DIAGNOSISANAMNESATanyakan Keluhan pasien : Sesak nafas setelah melakukan aktifitas fisik yang progesif Anoreksia Rasa tidak enak pada perut dan dada Perasaan jantung berdebar Riwayat penyakit terdahulu : demam rematik , infeksi , riwayat penyakit jantung, hipertiroid Riwayat keluarga : penyakit jantung kongenital/bawaan

PEMERIKSAAN FISIKINSPEKSI : Gambaran penurunan berat badan Edema tungkai Fatigue Sianosis PALPASI: PERKUSI : Hepatomegali Tanda tanda batas jantung Asites mengalami kardiomegali Palpitasi AUSKULTASI: Bising sistolik/diastolik Tanda tanda regurgitasi

DIAGNOSISPEMERIKSAAN PENUNJANG LAB : ASTO Meningkat LEUKOSIT Meningkat *berhubungan dengan perjalanan penyakit ifeksi misal: demam rematik Gambaran Radiologi: Kardiomegali , CTR > 50%

EKG: Basanya tidak spesifik Ada tanda pembesaran atrium dan ventrikel Sering terjadi fibrilasi atriumEchocardiography : Dapat melihat morfologi katup mitral sehingga dapat diketahui penyebab yang mendasari regurgitasi Dapat dilakukan pemeriksaan semikuantitatif terhadap tekanan ventrikel maupun arteri Kateterisasi Kateterisasi berupa ventrikulografi dapat diketahui adanya regurgitasi

Diagnosis Banding1) Insufisiensi mitral Bentuk jantung pada insufisiensi mitral ini hampir sama dengan stenosis mitral. Pada insufisiensi mitral, ventrikel kiri nampak besar; sedang pada stenosis mitral ventrikel kiri normal atau mengecil. 2) Regurgitasi Aorta Hipertrofi ventrikel kiri yang jelas, pengurangan bunyi jantung pertama (S1) dan tidak adanya opening snap pada auskultasi menyokong kearah regurgitasi aorta.

Penatalaksanaan FarmakologiPenicilineMencegah ARF yang berkepanjanganFARMAKOKINETIK Absorbsi Duodenum Distribusi IP : 65%, hati ,usus, limfe , kec: CSS Metabolisme 16-30% IM dose Penicilloic acid Ekskresi Dieliminasi oleh ginjal Hepatic metabolism Billiary excretion

FARMAKODINAMIK Untuk mengobati infeksi terutama gram (+) Efek bakterisidal terutama menghambat sintesis dinding sel

Penatalaksanaan FarmakologiDIURETIK Meningkatkan efek ekskresi, Na, Cl, H2O, penurunan vol. plasma & menurunkan ECF FARMAKOKINETIK Absorbsi 60% diabsorbsi dengan baik Renal normal Distribusi 95% berikatan dengan protein Metabolisme Ekskresi Sedikit yang Urine dimetabolisme di hepar menjadi defurfurylated derivative 5-sulfomoylantheranilic acid

FARMAKODINAMIK Menghambat reabsorbsi air pada ginjal dengan mem-blok sodium potasium cloride cotransporter pada lengkung henle

Penatalaksanaan FarmakologiDigoksinMenghambat Na-K-ATP ase pum FARMAKOKINETIK Absorbsi ORAL , paling baik dalam vehikulum Distribusi Lambat Vol. distribusi besar 25% terikat dengan protein plasma Metabolisme Hati Ekskresi Ginjal

FARMAKODINAMIK Inotropik (+) Menguatkan kongraksi myocardium Meningkatkan curah jantung Menurunkan tekanan vena sehingga ukuran jantung mengecil

Penatalaksanaan FarmakologiBeta BlockerFARMAKOKINETIK Absorbsi Mudah larut lemak Diserap di GI-Tract Distribusi Ke SSP Metabolisme Lintas pertama di hati Ekskresi Eliminasi di hati sangat sensitif Obat yg utuh di ekskresikan ke ginjal