TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA...

58
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA TENTANG GIZI BALITADI DESA PUNGSARI PLUPUH SRAGEN TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh: NOVI NILASARI NIM : B09 036 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK

BALITA TENTANG GIZI BALITADI DESA PUNGSARI

PLUPUH SRAGEN

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh:

NOVI NILASARI

NIM : B09 036

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK

BALITA TENTANG GIZI BALITA DI DESA PUNGSARI

PLUPUH SRAGEN TAHUN 2012

Diajukan oleh :

NOVI NILASARI

B09 036

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal :Juni 2012

Pembimbing

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK.200582015

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

iii

HALAMAN PENGESAHAN

TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK

BALITA TENTANG GIZI BALITA DI DESA PUNGSARI

PLUPUH SRAGEN TAHUN 2012

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh:

NOVI NILASARI

B09 036

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada Tanggal: Juli 2012

PENGUJI I PENGUJI II

(ENI RUMIYATI, S.ST) (DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK.200682019 NIK.200582015

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan

Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui

Ka.Prodi D III Kebidanan

(DHENY ROHMATIKA, S.SiT)

NIK.200582015

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Balita

Tentang Gizi Balita Di Desa Pungsari Plupuh Sragen tahun 2012”. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKES Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan Kusuma

Husada Surakarta dan selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

3. Dr. Wahyu selaku Kepala Puskesmas Plupuh II atas segala bantuan yang

telah diberikan

4. Bapak Sukidi selaku Lurah Desa Pungsari atas segala bantuan yang telah

diberikan

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

v

6. Semua Responden yang membantu dalam menyelesaikan Karya Tulis

Ilmiah.

7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna, oleh

karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga

Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2012

Penulis

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

vi

Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2012

Novi Nilasari

B09 036

TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA

TENTANG GIZI BALITA DI DESA PUNGSARI, PLUPUH, SRAGEN

TAHUN 2012

Xiv + 44 halaman + 16 lampiran + 4 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Masalah gizi lebih disebabkan oleh kemajuan ekonomi pada

lapisan masyarakat tertentu disertai dengan kurangnya pengetahuan tentang gizi,

menu seimbang dan kesehatan. Menurut survey pendahuluan yang dilakukan

dengan metode wawancara pada 10 ibu yang mempunyai balita di Desa Pungsari

didapatkan hasil 2 orang mempunyai pengetahuan yang baik, 5 orang mempunyai

pengetahuan yang cukup dan 3 orang mempunyai pengetahuan yang kurang

tentang gizi balita.

Tujuan : Adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai

anak balita tentang gizi balita dalam tingkatbaik, cukup, dan kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif, lokasi penelitian

diambil di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen pada tanggal 16-19 Mei 2012. Jumlah populasi sebanyak 168 orang, dan jumlah sampel sebanyak 42 orang, dengan

teknik pengambilan sampel random sampling. Instrumentpengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data dilakukan dengan

komputerisasi menggunakan program SPSS versi 16. Hasil Penelitian : Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di Desa Pungsari,

Plupuh, Sragen diperoleh hasil bahwa tingkat pengetahuan baik ada 5 responden (11,90%), yang berpengetahuan cukup sebanyak 32 responden (76,20%), dan

yang berpengetahuan kurang sebanyak 5 reponden (11,90%).

Kesimpulan : Dari Penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa pengetahuan ibu

yang mempunyai anak balita tentang gizi balita di Desa Pungsari, Plupuh, Sragen

adalah berpengetahuan cukup (76,20%). Tingkat pengetahuan cukup dikarenakan

tingkat sosial ekonomi, pendidikan, dan informasi yang kurang tentang gizi balita.

Kata Kunci : Pengetahuan, Ibu, Gizi, Balita

Kepustakaan : 20 literatur (Tahun 2006 s/d 2012)

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

vii

MOTTO

v Hai orang-orang yang beriman, Jadikanlah sabar dan shalatmu Sebagai

penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar

(Al-Baqarah: 153)

v Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan selama ada kemauan untuk

menyelesaikannya.

v Be your self

v Apapun yang terjadi, jangan dijadikan beban. Berserah diri sepenuhnya pada

Tuhan, dan yakin Tuhan telah merencanakan yg terbaik.

v Hiasi hidup ini dengan kerendahan hati, ketulusan dan kejujuran.

PERSEMBAHAN

Karya tulis ini saya persembahkan untuk:

1. ALLAH SWT yang selalu melimpahkan rahmat dan karunia Nya.

2. Ayah bunda tercinta, adikku Mila, beserta seluruh keluarga besarku yang selalu

memberi doa, semangat dan dukungan baik moril maupun materiil.

3. Jaya Perdana Husadayang selalu menjadi inspirasi dalam setiap langkahku,

terimakasihatas dukungan dansemangatnya.

4. Wiwin yang selalu memberi masukan dan nasehat, Nur Fitriana terimakasih atas

kerjasama, partisipasinya dan bantuannya.

5. Semua sahabatku yang tidak bisadisebutkan satu persatu terimakasih atas

dukungan serta doanya.

6. Almamater tercinta dan teman-teman seperjuangan di Stikes Kusuma Husada.

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Novi Nilasari

Tempat/Tanggal Lahir : Surakarta, 22 Desember 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Debegan RT 05 RW 02, Mojosongo, Jebres,

Surakarta

Riwayat Pendidikan

1. SD N Mojosongo 1, Surakarta LULUS TAHUN 2001

2. SMP N 7, Surakarta LULUS TAHUN 2004

3. SMK Analis Kesehatan Nasional, Surakarta LULUS TAHUN 2007

4. Prodi D III Kebidanan STIKES Kusuma Husada Angkatan 2009/2010

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

ABSTRAK.................................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................................. vii

CURICULUM VITAE............................................................................... viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. ix

DAFTAR TABEL...................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ........................................................... 4

C. Tujuan Penelitian................................................................ 4

D. Manfaat Penelitian ............................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ............................................................ 6

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 7

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

x

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. TinjauanTeori ................................................................... 9

1. Pengetahuan................................................................. 9

a. Pengertian .............................................................. 9

b. Tingkat Pengetahuan .............................................. 9

c. Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan .............. 11

d. Cara Pengukuran Pengetahuan ............................... 12

e. Sumber Pengetahuan .............................................. 13

2. Gizi Balita .................................................................... 13

a. Balita ...................................................................... 13

b. Gizi ......................................................................... 13

c. Fungsi Gizi Pada Balita .......................................... 14

d. Kebutuhan Gizi Pada Balita ................................... 15

e. Pemberian Gizi Pada Balita Menurut Umurnya ..... 17

f. Status Gizi Balita ................................................... 18

g. Pengukuran Status Gizi Balita ............................... 18

h. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Status Gizi ..... 19

i. Kekurangan dan Kelebihan Gizi ............................. 22

j. Gangguan Gizi Pada Balita Di Indonesia ................ 23

B. Kerangka Teori................................................................... 24

C. Kerangka Konsep............................................................... 25

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

xi

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Penelitian.................................................................... 26

B. Lokasi dan Waktu Penelitian............................................... 26

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel............ 26

D. Instrumen Penelitian............................................................ 28

E. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 32

F. Variabel Penelitian............................................................... 32

G. Definisi Operasional............................................................ 33

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data................................ 33

I. Etika Penelitian................................................................... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum .............................................................. 37

B. Hasil Penelitian .................................................................. 37

C. Pembahasan ....................................................................... 40

D. Keterbatasan penelitian ...................................................... 41

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ......................................................................... 43

B. Saran .................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai

Balita Tentang Gizi Balita ........................................................... 30

Tabel 3.2 Definisi Operasional ................................................................... 33

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi .......................................................... 38

Tabel 4.2Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai anak balita tentang gizi

balita............................................................................................... 39

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Teori............................................................................... 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep............................................................................ 26

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

xiv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Persetujuan Studi Pendahuluan dari BAPPEDA Sragen

Lampiran 4. Surat Persetujuan Studi Pendahuluan dari Kecamatan Plupuh

Lampiran5.Surat Permohonan Ijin Uji Validitas

Lampiran 6. Surat Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Ijin Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sragen

Lampiran 8. Surat Ijin Penelitian dari Kepala Desa Pungsari

Lampiran 9. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 10.Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 11. Uji Validitas dan Reabilitas

Lampiran 12. Kuesioner dan Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 13. Hasil Penelitian

Lampiran 14. Lembar konsultasi KTI

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pada saat ini, Indonesia menghadapi masalah gizi ganda, yaitu

masalah gizi kurang dan gizi lebih. Masalah gizi kurang pada

umumnya disebabkan oleh kemiskinan, kurangnya persediaan pangan,

kurang baiknya kualitas lingkungan, kurangnya pengetahuan

masyarakat tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan, dan adanya

daerah miskin gizi. Sebaiknya masalah gizi lebih disebabkan oleh

kemajuan ekonomi pada lapisan masyarakat tertentu disertai dengan

kurangnya pengetahuan tentang gizi, menu seimbang dan kesehatan

(Almatsier, 2009).

Dalam rangka mengatasi masalah gizi pemerintah melaksanakan

program perbaikan gizi keluarga (PGK). Usaha perbaikan gizi Institusi

penerapan sistem kewaspadaan pangan dan gizi dengan harapan

terwujudnya keluarga mandiri sadar gizi. Upaya peningkatan

pencegahan dan penanggulangan masalah gizi tersebut dapat

ditempatkan sebagai bagian ujung tombak paradigma sehat untuk

mencapai Indonesia sehat ( Depkes RI, 2004).

Balita atau anak dibawah umur lima tahun adalah anak usia kurang

dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga termasuk

dalam golongan ini. Namun, karena faal (kerja alat tubuh semestinya)

bayi dibawah usia satu tahun berbeda dengan anak usia diatas satu

1

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

2

tahun, banyak ilmuwan yang membedakannya. Utamanya, makanan

bayi berbentuk cair, yaitu air susu ibu (ASI), sedangkan umumnya

anak usia lebih dari satu tahun mulai menerima makanan padat seperti

orang dewasa (Proverawati, 2009).

Kekurangan gizi pada umumnya terjadi pada balita karena pada

umur tersebut anak mengalami pertumbuhan yang pesat. Balita

merupakan kelompok yang rentan gizi di suatu kelompok masyarakat

di masa itu merupakan masa peralihan antara saat disapih dan mulai

mengikuti pola makan orang dewasa (Adisasmito, 2007).

Dampak kekurangan gizi pada balita dapat menyebabkan gangguan

pertumbuhan, gangguan produksi tenaga, pertahanan tubuh yang

menurun, perkembangan otak dan mental yang terganggu

(Almatsier, 2009).

Pada usia balita, kecukupan gizi pada anak sangat tergantung

kepada ibu atau pengasuhnya. Anak balita merupakan kelompok yang

menunjukan pertumbuhan badan yang pesat, sehingga memerlukan zat

gizi yang tinggi setiap kilogram berat badannya. Pada masa bayi dan

balita, orang tua harus selalu memperhatikan kualitas dan kuantitas

makanan yang dikonsumsi anak dengan membiasakan pola makan

yang seimbang dan teratur setiap hari, sesuai dengan tingkat

kecukupannya (Cindar Bumi, 2005).

Begitu dominannya peran ibu bagi kesehatan anak balita terutama

dalam pemberian gizi yang cukup pada anak balita, menuntut ibu harus

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

3

mengetahui dan memahami akan kebutuhan gizi pada anak, untuk itu

yang harus dimiliki oleh ibu adalah pengetahuan tentang kebutuhan

gizi balita. Pengetahuan (knowledge) adalah sesuatu yang hadir dan

terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi,

persentuhan dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya

(Siregar, 2008).

Pengetahuan ibu tentang kebutuhan gizi sangat penting sekali, hal

ini disebabkan untuk menciptakan generasi mendatang yang lebih

baik, peran ibu dalam merawat bayi dan anak menjadi faktor penentu.

Masalahnya, kesadaran akan pentingnya pemberian gizi yang baik

kadang belum sepenuhnya dimengerti. Ada orang tua yang sudah tahu

akan gizi sehat, tetapi tidak peduli. Ada juga yang belum tahu tetapi

tidak mencari tahu. Padahal seharusnya makanan bergizi diperlukan

semenjak ibu hamil sampai masa balita. Kebutuhan gizi yang tidak

sesuai dapat menyebabkan gizi kurang dan gizi buruk bahkan dapat

menyebabkan kematian pada anak balita. Pengetahuan ibu tentang

kebutuhan gizi balita sangat berpengaruh terhadap status gizi balita

(Qurnia, 2009).

Dari hasil studi pendahuluan yang telah dilakukan dengan metode

wawancara pada ibu yang mempunyai balita sebanyak 10 ibu dari 168

ibu yang memiliki balita di Desa Pungsari Plupuh, didapatkan hasil 2

orang mengetahui dengan baik tentang gizi balita, 5 orang cukup

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

4

mengetahui tentang gizi balita dan 3 orang kurang mengetahui tentang

gizi balita.

Berdasarkan latar belakang diatas dan dikarenakan gizi sangat

penting untuk pertumbuhan balita, dampak jika kekurangan gizi dapat

berakibat fatal terhadap perkembangan balita maka peneliti tertarik

melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu yang

Mempunyai Balita Tentang Gizi Balita di Desa Pungsari Plupuh

Sragen”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas perumusan masalah yang

diangkat adalah “Bagaimanakah Tingkat Pengetahuan Ibu yang

Mempunyai Balita Tentang Gizi Balita di Desa Pungsari Plupuh

Sragen ? “

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk Mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai

Balita Tentang Gizi Balita di Desa Pungsari Plupuh Sragen.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai

balita tentang gizi balita dalam tingkatbaik.

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

5

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai

balita tentang gizi balita dalam tingkat cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai

balita tentang gizi balita dalam tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi ilmu pengetahuan

Untuk dapat memperkaya konsep atau teori yang menyokong

perkembangan ilmu pengetahuan khususnya yang terkait dengan

pengetahuan tentang gizi balita.

2. Bagi penulis

a. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi penulis khususnya

pengetahuan gizi untuk balita.

b. Agar penulis dapat menerapkan ilmu yang didapat selama

perkuliahan di masyarakat.

3. Bagi institusi

a. Bagi puskesmas

Diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu masukan dalam

menerapkan pelayanan kebidanan tentang gizi balita.

b. Bagi institusi pendidikan

Dapat memberikan masukan secara konseptual sesuai hasil

penelitian pada mata kuliah kebidanan tentang gizi balita.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

6

E. Keaslian

Keaslian merupakan uraian tentang hasil penelitian yang telah ada,

baik di Indonesia maupun luar negeri dan berhubungan dengan topik

masalah yang dibahas dan menjelaskan secara nyata antara penelitian

yang telah ada.

1. Munifatul (2009), dengan judul “Gambaran pengetahuan ibu

tentang kebutuhan gizi balita di wilayah posyandu klurahan III

Desa klurahan kecamatan Ngronggot Kabupaten Nganjuk”

penelitian ini adalah jenis deskriptif analitik dengan pendekatan

cross sectional, dengan menggunakan kuesioner, analisis data yang

digunakan adalahunivarian, pada bulan November 2009, jumlah

responden 87 ibu-ibu yang mempunyai anak balita, dengan hasil

terdapat 61 orang (71%) mempunyai pengetahuan baik, 21 orang

(24%) mempunyai pengetahuan cukup dan 5 orang (6%)

mempunyai pengetahuan kurang.

2. Endah Purwantiningsih (2008), dengan judul “Tingkat

Pengetahuan Ibu tentang gizi balita di Kelurahan Prenggan

Kotagede Yogyakarta” penelitian ini adalah jenis deskriptif dengan

rancangan cross sectional, dengan menggunakan kuesioner,

analisis data yang digunakan adalah univarian, waktu pada bulan

April 2008 jumlah responden adalah 63 ibu-ibu yang mempunyai

anak balita. Dengan hasil terdapat 35 orang (56%) mempunyai

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

7

pengetahuan baik, 20 orang (32%) mempunyai pengetahuan cukup

dan 8 orang (12%) mempunyai pengetahuan kurang.

Perbedaan penelitianyang terdahulu dengan sekarang yaitu jenis

penelitian, rancangan penelitian dan teknik pengambilan sampel.

Persamaannya yaitu teknik pengumpulan data dengan kuesioner.

F. Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan KTI terdiri 5 BAB,antara lain:

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menjelaskan secara singkat mengenai

latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan studi

kasus, manfaat studi kasus, keaslian studi kasus dan

sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini berisi tentang Teori dari pengetahuan ibu

tentang gizi balita yang meliputi pengertian pengetahuan,

tingkat pengetahuan, faktor yang mempengaruhi

pengetahuan, cara mengukur pengetahuan, sumber

pengetahuan, pengertian balita, pengertian gizi balita, fungsi

gizi bagi balita, kebutuhan gizi pada balita, pemberian gizi

pada balita menurut umur, pengertian status gizi balita,

pengukuran status gizi balita, faktor yang mempengaruhi

status gizi pada balita, akibat dari kekurangan dan kelebihan

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

8

gizi pada balita,kerangka teori,dan kerangka konsep

penelitian.

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini berisi tentang jenis rancangan penelitian,

lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel, teknik

pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik

pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional,

metode pengolahan dan analisis data dan etika penelitian.

BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini berisi tentang gambaran umum lokasi

penelitian secara geografi dan demografi, hasil penelitian,

pembahasan, dan keterbatasan penelitian.

BAB V : PENUTUP

Dalam bab ini berisi tentang kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil penginderaan manusia, atau hasil tahu

seseorang terhadap obyek melalui indera yang dimilikinya (mata,

hidung, telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu

penginderaan sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat

dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan presepsi terhadap obyek.

Sebagian besar pengetahuan seseorang diperoleh melalui indera

pendengaran (telinga), dan indera penglihatan (mata)

(Notoatmodjo, 2010).

Pengetahuan adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil

penggunaan panca indera yang berbeda sama sekali dengan

kepercayaan (believe), takhayul (superstitions), dan penerangan-

penerangan yang keliru (misinformation) (Soekanto, 2007).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan seseorang terhadap

objek mempunyai intensitas atau tingkat yang berbeda-beda.

Secara garis besarnya dibagi dalam 6 tingkat pengetahuan, yaitu:

9

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

10

1) Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk

mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

menggunakan pertanyaan-pertanyaan, misalnya: apa tanda anak

yang kurang gizi.

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap obyek

tersebut, tetapi orang tersebut, tidak sekedar menyebutkan,

tetapi orang tersebut harus dapat menginterpretasikan secara

benar tentang obyek yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami obyek

yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan

prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui. Indikasi bahwa pengetahuan seseorang itu sudah

sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah

dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

11

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek

tersebut.

5) Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis

dari komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan

kata lain, sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun

formulasi baru dari formulasi-formulasi yang telah ada.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek

tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya atau norma-norma

yang berlaku di masyarakat.

c. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan

menurutNotoatmodjo (2010), antara lain:

1) Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan maka ia akan mudah menerima hal-

hal baru dan mudah menyesuaikan dengan hal yang baru

tersebut.

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

12

2) Pengalaman

Di sini dikaitkan dengan umur dan pendidikan individu,

maksudnya adalah pendidikan yang tinggi maka pengalaman

akan luas, sedangkan semakin tua umur seseorang maka

pengalaman akan semakin banyak.

3) Sosial ekonomi

Lingkungan sosial akan mendukung tingginya pengetahuan

seseorang, sedangkan ekonomi dikaitkan dengan pendidikan,

ekonomi baik tingkat pendidikan akan tinggi, sehingga tingkat

pengetahuan akan tinggi juga.

4) Budaya

Budaya sangat berpengaruh terhadap tingkat pengetahuan

seseorang karena informasi yang baru akan disaring kira-kira

sesuai tidak dengan budaya yang ada dan agama yang dianut.

d. Cara pengukuran pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2009), Menentukan tingkat pengetahuan

berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dam nilainya

berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai

berikut:

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

13

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1

SD

2) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD <

x < mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

e. Sumber pengetahuan

Pengetahuan dapat diperoleh melalui fakta dengan melihat dan

mendengar sendiri serta melalui alat-alat komunikasi, misalnya

dengan membaca surat kabar atau buku, mendengarkan radio,

melihat televisi, dan lain- lain ( Notoatmodjo,2010).

2. Gizi balita

a. Balita

Balita adalah semua anak termasuk bayi yang berusia 0 sampai

menjelang 5 tahun (Depkes RI, 2007).

Balita atau anak dibawah umur lima tahun adalah anak usia kurang

dari lima tahun sehingga bayi usia dibawah satu tahun juga

termasuk dalam golongan ini (Proverawati, 2009).

b. Gizi

Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan

fungsinya yaitu penghasil energi, pembangun, memelihara dan

mengatur proses kehidupan (Almatsier, 2009).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

14

Gizi berasal dari bahasa arab yaitu ghidza yang berarti

makanan. Disatu sisi ilmu gizi berkaitan dengan makanan dan di

sisi lain berkaitan dengan tubuh manusia. Sedangkan pengertian

makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat gizi yang

dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh dan berguna bila di

masukkan dalam tubuh (Almatsier, 2009).

c. Fungsi gizi pada balita.

Menurut Almatsteir (2009), fungsi gizi pada balita antara lain:

1) Sebagai zat pembangun

Zat gizi ini diperlukan tubuh sebagai pembentuk sel yang baru,

mengganti sel yang rusak. Protein, mineral, air merupakan zat

pembangun seperti yang terdapat dalam ikan, daging, kacang-

kacangan, tempe, tahu dan lain-lain.

2) Sebagai zat tenaga

Zat gizi yang dapat memberikan tenaga adalah karbohidrat,

lemak, dan protein. Zat gizi penghasil tenaga ini biasanya

dihasilkan oleh nasi, jagung, kentang, sagu, ubi dan lain-lain.

3) Sebagai zat pengatur

Protein, mineral, air, vitamin diperlukan untuk mengatur

proses dalam tubuh. Maka bahan makanan sumber mineral dan

vitamin adalah sayur dan buah termasuk golongan bahan

makanan sumber zat gizi pengatur.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

15

d. Kebutuhan gizi pada balita

Menurut Sediaoetama (2010), balita merupakan kelompok yang

menunjukkan pertumbuhan badan yang pesat sehingga

memerlukan zat gizi yang tinggi. Zat gizi yang diperlukan oleh

balita antara lain :

1) Air

Pada masa balita jumlah air yang dilanjutkan untuk diberikan

sangat penting karena air merupakan nutrisi yang menjadi

media untuk nutrisi lainnya.

2) Energi

Energi yang dibutuhkan balita pada berbagai umur dan keadaan

yang berbeda sangat bervariasi, Energi yang diberikan

digunakan untuk:

a) Metabolisme basal

Balita membutuhkan 55 kal/kgbb/hari kemudian pada usia

selanjutnya berkurang. Metabolisme basal meningkat 10 %

untuk setiap kenaikan suhu 1°C.

b) Pembuangan sisa – sisa hasil metabolisme yang tidak

dipakai biasanya tidak lebih dari 10 %.

c) Aktivitas jasmani dibutuhkan 15 – 25 kal/ gr bb/ hari,

sedangkan pada saat sangat aktif dapat mencapai 50 – 80

kal/ kgbb/ hari untuk waktu yang singkat misalnya saat

beraktifitas.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

16

d) Pertumbuhan merupakan jumlah kalori yang tidak

digunakan untuk keperluan tersebut di atas dan merupakan

kalori yang disimpan. Kalori dalam makanan berasal dari

nutrisi, protein, lemak, dan karbohidrat.

3) Protein

Nilai Gizi Protein ditentukan oleh kadar asam amino esensial.

Akan tetapi dalam praktek sehari-hari umumnya dapat

ditentukan dari asalnya. Protein hewani biasanya mempunyai

nilai gizi yang lebih tinggi dibandingkan protein nabati. Nilai

gizi protein nabati ditentukan oleh asam amino yang kurang

(asam amino pembatas) misalnya protein, kacang-kacangan.

4) Lemak

Untuk masa pertumbuhan yang cepat, lemak dalam makanan

mempunyai arti sebagai berikut

a) Bila lemak kurang dari 20% kal, maka jumlah protein atau

karbohidrat belum dinaikkan. Dengan demikian mungkin

akan mengakibatkan kelebihan beban ginjal dan juga

menyebabkan kelebihan kemampuan enzim disakarida

dalam usus sehingga dapat menyebabkan diare.

b) Lemak merupakan bahan makanan berkalori banyak yang

diperlukan untuk memenuhi kalori balita.

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

17

c) Lemak mengandung asam lemak esensial. Bila kurang dari

0,1 % dapat mengakibatkan gangguan kulit bersisik, rambut

mudah rontok, dan hambatan pertumbuhan.

d) Lemak merupakan zat yang mempermudah absorbsi

vitamin yang larut dalam lemak vitamin A, D, E, K.

5) Karbohidrat

Balita yang menyusu pada ibunya mendapat 40% kalori dari

laktosa. Pada usia yang lebih tua kalori dan hidrat arang

bertambah jika balita telah diberi makanan yang lain terutama

mengandung banyak tepung, seperti bubur susu, nasi tim.

6) Vitamin dan Mineral

Vitamin adalah bahan yang sangat dibutuhkan dan bersifat

essensial bagi tubuh, vitamin tidak dapat diproses oleh jaringan

tubuh untuk memenuhi kebutuhan normal. Jadi harus ada

masukan dari bahan makanan yang dikonsumsi. Di samping

vitamin tubuh juga membutuhkan mineral.

e. Pemberian gizi pada balita menurut umurnya

Menurut Suhardjo (2007), pemberian gizi pada balita menurut

umurnya yaitu:

1) Anak umur 1-2 tahun, teruskan pemberian ASI sampai umur 2

tahun. Beri nasi lembek 3 kali sehari. Tambahkan telur, ayam,

daging, ikan, tempe, tahu, sayur-sayuran, minyak atau santan.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

18

Beri makanan selingan 2 kali sehari diantara waktu makan

seperti bubur kacang hijau, biskuit dan lain-lain. Beri buah-

buahan atau sari buah.

2) Anak umur 2 tahun ke atas, beri makanan yang biasa dimakan

oleh keluarga 3 kali sehari yang terdiri dari nasi, lauk- pauk,

sayur- sayuran, dan buah. Berikan makan selingan diantara

waktu makan seperti bubur kacang hijau, biskuit dan lain-lain.

Jangan memberikan makanan yang manis dan lengket diantara

waktu makan.

f. Status Gizi Balita

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir

dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan

penggunaan zat gizi tersebut (Sediaoetama, 2010).

g. Pengukuran Status Gizi Balita

Penilaian antropometri merupakan metode penilaian status

nutrisi melalui ukuran tubuh tertentu. Penggunaan dan intrepretasi

pengukuran pertumbuhan kemungkinan sangatberbeda menurut

tujuan klinis (individual) atau tujuan kesehatan masyarakat

(populasi secara keseluruhan). Pemilihan indeks antropometri

ditentukan oleh tujuan kegiatan penilaian status gizi, sifat-sifat dan

gambaran status gizi yang ditujukan berbagai indeks, serta

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

19

kemungkinan memperoleh data antropometrimengingat kesediaan

alat ukur

(Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat FKUI, 2011).

h. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Menurut Proverawati (2010), ada beberapa faktor yang sering

merupakan penyebab gangguan gizi, baik langsung maupun tidak

langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi khususnya

gangguan gizi pada bayi dan balita adalah tidak sesuai jumlah gizi

yang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh

mereka. Beberapa faktor yang yang secara tidak langsung

mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak balita

anatar lain :

1) Pengetahuan

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat

keluarga yang sungguhpun berpenghasilan cukup akan tetapi

makanan yang dihidangkan seadanya. Dengan demikian

kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga

yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga

yang berpenghasilan cukup. Keadaan ini menunjukkan bahwa

ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh

menjadi penyebab buruknya mutu gizi makanan keluarga,

khususnya makanan balita. Masalah gizi karena kurangnya

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

20

pengetahuan dan ketrampilan dibidang memasak akan

menurunkan konsumsi makan anak, keragaman bahan dan

keragaman jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan

misalnya kebebasan.

2) Persepsi

Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi

tinggi tetapi tidak digunakan atau hanya digunakan secara

terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap

bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap

dapat menurunkan harkat keluarga. Jenis sayuran seperti

genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat

besi, vitamin A dan protein, dibeberapa daerah masih dianggap

sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.

3) Kebiasaan atau pantangan

Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang

makanan tertentu masih sering kita jumpai terutama di daerah

pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan atau

daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya

dan hanya diwarisi secara turun temurun, padahal anak itu

sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti guna

keperluan pertumbuhan tubuhnya.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

21

4) Kesukaan jenis makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan

tertentu atau disebut sebagai faddisme makanan akan

mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang

diperlukan.

5) Jarak kelahiran yang terlalu rapat

Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak

anak yang menderita gangguan gizi oleh karena ibunya sedang

hamil lagi atau adik yang baru telah lahir, sehingga ibunya

tidak dapat merawat secara baik. Anak Dibawah usia 2 tahun

masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan

makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang.

6) Sosial ekonomi

Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu

makanan yang disajikan. Tidak dapat disangkal bahwa

penghasilan keluarga turut menentukan hidangan yang

disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun

jumlah makanan.

7) Penyakit infeksi

Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan

tidak mau makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah

protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

22

i. Kekurangan dan kelebihan zat gizi

Menurut Almatsier (2009), akibat dari kekurangan atau kelebihan

dari zat-zat gizi tersebut adalah :

1) Akibat gizi kurang dan gizi buruk pada proses tubuh balita

a) Pertumbuhan

Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya, protein

digunakan zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi

lembek dan rambut mudah rontok. Anak-anak yang berasal

dari tingkat sosial ekonomi menengah atau rata-rata lebih

tinggi daripada yang berasal dari sosial ekonomi rendah.

b) Produksi Tenaga

Kekurangan energi berasal dari pada makanan

menyebabkan kekurangan untuk bergerak dan melakukan

aktivitas.

c) Pertahanan tubuh

Daya tahan terhadap tekanan atau stres menurun. Sistem

imunitas dan antibodi berkurang sehingga anak mudah

terserang infeksi seperti batuk, pilek, diare dan lain-lain.

d) Struktur dan Fungsi otak

Berpengaruh terhadap perkembangan mental, kemampuan

berfikir menurun, terganggunya otak secara permanen

e) Perilaku

Kurang perhatian, tidak tenang, cengeng dan lemah.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

23

2) Akibat gizi lebih pada balita

Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas kelebihan

energi yang dikonsumsi di simpan dalam jaringan dalam

bentuk lemak. Resiko penyakit degeneratif seperti hipertensi,

tekanan darah tinggi, diabetes melitus, jantung koroner, liver,

kandung empedu dan lain-lain.

j. Gangguan Gizi Pada Balita yang sering ditemukan di Indonesia

Menurut Almatsier (2009), Di Indonesia sering terjadi penyakit

pada balita yang disebabkan oleh kekurangan zat gizi antara lain:

1) Kekurangan energi dan protein dapat menyebabkan penyakit

marasmus dan kwasiorkor.

2) Kekurangan vitamin A dapat menyebabkan Xeroflamia.

3) Kekurangan vitamin B1 dapat menyebabkan penyakit beri-beri.

4) Kekurangan vitamin B2 dapat menyebabkan penyakit angular

stomatitis.

5) Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan penyakit anemia.

6) Kekurangan vitamin C dapat menyebabkan penyakit skorbut.

7) Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan penyakit rakhitis.

8) Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan hemolisis sel darah

merah.

9) Kekurangan vitamin K dapat menyebabkan perdarahan yang

sulit berhenti.

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

24

Sumber Pengetahuan:

1. Buku

2. Surat kabar

3. Radio

4. Televisi

10) Kekurangan yodium dapat menyebabkan penyakit gondok.

B. Kerangka Teori

Gambar 2. 1 Kerangka Teori

Sumber: Modifikasi Notoatmodjo (2010)

Pengetahuan:

1. Tahu

2. Memahami

3. Aplikasi

4. Analisis

5. Syntesis

6. Evaluasi

Faktor yang berpengaruh:

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial Ekonomi

4. Budaya

Tentang gizi balita :

1. Pengertian gizi

2. Pengertian balita

3. Fungsi gizi bagi balita

4. Kebutuhan gizi pada

balita

5. Pemberian gizi pada

balita menurut umur

6. status gizi pada balita

7. Pengukuran status gizi

pada balita

8. Faktor-faktor yang

mempengaruhi status

gizi

9. kekurangan dan

kelebihan gizi pada

balita

10. Gangguan gizi pada

balita di Indonesia

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

25

C. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka konsep

Keterangan : Yang diteliti

Yang tidak diteliti

Kurang

cukup

Baik

Tingkat pengetahuan ibu

yang mempunyai balita

tentang gizi balita

Faktor mempengaruhi

pengetahuan:

1. Pendidikan

2. Pengalaman

3. Sosial Ekonomi

4. Budaya

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang dicapai, penelitian yang dilakukan

ini menggunakan jenis deskriptif kuantitatif, artinya penelitian diarahkan

untuk mendeskripsikan atau menguraikan suatu keadaan di dalam suatu

komunitas atau masyarakat berdasarkan hasil pengukuran

(Notoatmodjo, 2010).

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi dan waktu penelitian merupakan rencana tentang tempat dan

jadwal yang akan dilakukan oleh peneliti dalam melaksanakan kegiatan

penelitiannya (Hidayat, 2010)

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen.

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16-19 Mei 2012.

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Polpulasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

26

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

27

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan (Sugiyono, 2010).

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh ibu

yang mempunyai balita di desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen, besar populasi yang akan diteliti adalah 168 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti

(Arikunto, 2010).

Apabila jumlah populasi atau subyeknya besar, maka dapat diambil

20-25% tergantung dari pada kemampuan peneliti (Arikunto, 2006).

Pada penelitian ini penulis mengambil sampel sebesar 25% dari

seluruh populasi yang ada. Sehingga 25% dari 168 ibu yang

mempunyai balita adalah 42 responden.

3. Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel adalah suatu proses seleksi sampel

yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada. Sehingga

jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada. Karena

keterbatasan waktu dan dana, maka pengambilan sampel dengan

menentukan ciri-ciri tertentu sampai terpenuhi jumlah kuota yang telah

ditentukan (Hidayat, 2010).

Dalam Penelitian ini digunakan teknik pengambilan sampel dengan

cara Simple Random Sampling (sampel acak sederhana), yaitu setiap

anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

28

diseleksi sebagai sampel. Pengambilan sampel secara acak sederhana ini

akan dilakukan dengan cara mengundi anggota populasi yang ada dan

diambil sampel sebanyak 42 responden

(Notoatmodjo, 2010).

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk

mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2010).

Pada penelitian ini instrumen yang digunakan untuk pengumpulan

data adalah kuesioner. Kuesioner adalah alat ukur berupa angket atau

kuesioner dengan beberapa pertanyaan. Alat ukur ini digunakan bila

responden jumlahnya besar dan tidak buta huruf. Selain itu, pertanyaan

yang diajukan dalam kuesioner mampu menggali hal-hal yang bersifat

rahasia. Pembuatan kuesioner ini mengacu pada parameter yang sudah

dibuat oleh peneliti sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan

(Hidayat, 2010).

Kuesioner yang digunakan untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu

yang mempunyai balita tentang gizi balita adalah kuesioner tertutup

dengan jawaban benar dan salah. Pernyataan positif (favorable) jika

jawaban benar bernilai 1 dan jawaban salah bernilai 0. Pengisian kuesioner

tersebut dengan memberi tanda centang (√) pada jawaban yang dianggap

benar.

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

29

Tabel 3.1

Kisi-kisi kuesioner tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita

tentang gizi balita

No Variabel Sub Variabel Banyak

item

No item

1 Tingkat

pengetahuan ibu

yang mempunyai

balita tentang gizi

balita

1. Pengertian gizi

balita

2. Fungsi gizi bagi

balita

3. Kebutuhan gizi

pada balita

4. Pemberian gizi

padabalita 5. Status gizi balita

6. Pengukuran status gizi pada

balita

7. Faktor yang

mempengaruhi

status gizi

8. Akibat

kekurangan dan

kelebihan gizi

pada balita 9. Gangguan gizi

pada balita di Indonesia

1

4

9

4

1

1

3

5

2

1

2, 3,4,5

6,7,8,9,10,11

,12,13,14

15,16,17,18

19

20

21,22,23

24,25,26,

27,28

29,30

Jumlah Soal 30

Agar instrumen “valid” dan “reliable” maka sebelum digunakan perlu di uji coba

terlebih dahulu. Pada penelitian ini dilakukan uji validitas di Desa Jembangan

dengan jumlah responden 30 orang. Dari 30 soal terdapat 2 soal yang tidak valid

yaitu nomor 4 dan 17. Sehingga soal nomor 4 dan 17 dihilangkan atau dibuang,

maka jumlah soal pada kuesioner menjadi 28 soal.

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

30

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-

benar mengukur apa yang diukur (Notoatmodjo, 2010).

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2010).

Untuk mengetahui apakah kuesioner yang kita susun tersebut mampu

mengukur apa yang hendak kita ukur, maka perlu diuji dengan uji

korelasi antara skors (nilai) tiap-tiap item (pertanyaan) dengan skors total

kuesioner tersebut. Apabila kuesioner tersebut telah memiliki validitas

konstruk, berarti semua item (pertanyaan) yang ada di dalam kuesioner

itu mengukur konsep yang kita ukur (Notoatmodjo, 2010).

Instrumen dikatakan valid jika nilai rhitung> rtabel. Rumus korelasi yang

dapat digunakan adalah yang dikemukakan oleh person yaitu rumus

korelasi product moment sebagai berikut dan menggunakan olah data

SPSSversi 16:

Keterangan:

N = jumlah responden

rxy = koefisien korelasi product moment

x = skor pertanyaan

y = skor total

xy = skor pertanyaan dikalikan skor total

( ) ( ) }Y - Y {N }X X {

YX. - XY . N

222 2 ΣΣΣ−Σ

ΣΣΣ=

Nrxy

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

31

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat

pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan (Notoatmodjo, 2010).

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dengan cara mencoba

instrumen satu kali saja, analisa data yang digunakan adalah alfa

cronbach dan menggunakan system olah data SPSS Versi 16

Keterangan:

ri = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

∑Si2 = Jumlah varian butir

St2 = Varians total

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai reliabilitas seluruh

instrumennya minimal 0,7 (Riwidikdo, 2009).Pada penelitian ini

dilakukan uji reliabilitas di Desa Jembangan Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen dengan jumlah responden 30 orang, dan didapatkan

hasil 0.950sehingga soal pada kuesioner tersebut dinyatakan reliabel.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan menurut Riwidikdo (2009), merupakan kegiatan

penelitian untuk mengumpulkan data

Σ−

=2

2

11 St

Si

k

kri

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

32

1. Data primer

Data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data kepada

peneliti. Data primer dari penelitian ini yaitu pengetahuan ibu yang

memiliki balita yang diperoleh dari jawaban kuesioner tentang gizi

balita.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung diberikan kepada

peneliti. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan

oleh pihak lain dari berbagai cara atau metode baik secara komersial

maupun non komersial. Data sekunder dari penelitian ini yaitu data ibu

yang mempunyai balita sebanyak 168 orang di desa Pungsari.

F. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang dimiliki atau di dapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep

pengertian tertentu misalnya umur, jenis kelamin, pendidikan, status

perkawinan, pekerjaan, pengetahuan, pendapatan, penyakit dan sebagainya

(Notoatmodjo, 2010).

Dalam penelitian ini hanya menggunakan variabel tunggal yaitu

pengetahuan tentang gizi balita.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

33

G. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmodjo, 2010).

Definisi Operasional pada penelitian ini dijabarkan sebagai berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional penelitian

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya

adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut

Arikunto (2010), adalah:

Variabel Definisi

Operasional

Skala

Ukur

Hasil Ukur

Tingkat

pengetahuan

ibu yang

mempunyai

balita tentang

gizi balita

Segala

sesuatu yang

diketahui ibu

yang

mempunyai

balita tentang

gizi balita

Ordinal 1. Baik, bila nilai responden

yang diperoleh adalah (x) >

mean + 1 SD

2. Cukup, bila nilai responden

yang diperoleh adalah mean

– SD < x < mean + 1 SD

3. Kurang, bila nilai responden

yang diperoleh (x) < mean –

1 SD

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

34

a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban

dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan

kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan

lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi

kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Coding adalah memberikan kode dalam hubungan dengan

pengolahan data jika akan menggunakan komputer. Dalam hal ini

pengolahan data memberikan kode pada semua variabel, kemudian

mencoba menentukan tempatnya di dalam coding sheet/coding

form .

c. Tabulating

Tabulasi adalah pekerjaan menyusun tabel mulai dari

penyusunan tabel utama yang berisi seluruh data dan informasi

yang berhasil dikumpulkan dengan daftar pertanyaan sampai

dengan tabel khusus yang telah benar-benar ditentukan bentuk dan

isinya sesuai dengan tujuan penelitian. Yang termasuk dalam

kegiatan tabulasi ini antara lain: memberi skor, memberi kode,

mengubah jenis data, dan memberikan kode

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

35

2. Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan analisisunivariat yaitu menganalisis terhadap tiap

variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi

frekuensi dan prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010).

Menurut Riwidikdo (2009), menentukan tingkat pengetahuan

berdasarkan kemampuan dalam menjawab kuesioner dan nilainya

berdasarkan rangking secara objektif dengan urutan sebagai berikut :

a) Baik, bila nilai responden yang diperoleh adalah (x) > mean + 1

SD

b) Cukup, bila nilai responden yang diperoleh adalah mean – SD < x

< mean + 1 SD

c) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

I. Etika Penelitian

Etika adalah ilmu atau pengetahuan tentang apa yang dilakukan orang atau

pengetahuan tentang adat kebiasaan orang (Notoatmodjo, 2010).

Masalah etika penelitian yang harus diperhatikan yaitu sebagai berikut

ini (Hidayat, 2010):

1. Informed consent (lembar persetujuan)

Informed consentmerupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Tujuan informed consent adalah agar subjek mengerti maksud dan

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

36

tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka

mereka harus menandatangani lembar persetujuan, jika responden

tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain:

partisipasi pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang

dibutuhkan, komitmen, prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang

akan terjadi, manfaat, kerahasiaan, informasi yang mudah dihubungi,

dan lain-lain.

2. Anominity (Tanpa nama)

Masalah etika kebidanan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentialitymerupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaan oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

37

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen dengan luas

wilayah 251.4450 Ha. Batas wilayah Desa Pungsari yaitu sebelah utara

berbatasan dengan Desa Manyarejo, sebelah timur berbatasan dengan Desa

Jabung, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Jembangan, dan sebelah barat

berbatasan dengan Desa Bukuran, Kecamatan Kalijambe. Jarak Desa Pungsari

dari pusat pemerintahan kecamatan yaitu 4 km dan jarak dari pusat

pemerintahan ibu kota kabupaten kota madya dati II yaitu 23 km. Desa

Pungsari terdapat 1 unit PKD yang terletak bersebelahan dengan kantor kepala

Desa Pungsari.

Jumlah penduduk di Desa Pungsari sebanyak 2.424 orang, yang terdiri dari

1.201 perempuan dan 1. 223 laki-laki. Dan ibu yang mempunyai balita

berjumlah 168 orang.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisa data didapatkan nilai mean 21,71 dan nilai

standar deviasi 2,22.Mean dan standar deviasi dapat juga dihitung dengan

rumus:

1. x = Σ !

= "#$%$ = 21, 71

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

38

2. SD = &Σ '((Σ))'*!(#

= &$+.++,( (-.')'/'%$(#

= 0$+.++,(123.4///' 5%#

= 0$+.++,(#"6+7,%7%#

=0$+$,89%# = √4,9407 = 2,22

Tabel 4. 1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Pengetahuan Ibu yang mempunyai

balita tentang gizi balita

21,71 2,22

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan responden, digunakan

perhitungan sebagai berikut:

Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

: (x) 21,71+ (1 × 2,22)

: (x) > 23,93

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

39

Cukup : Bila nilai responden mean - 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

: 21,71 – (1 × 2,22) ≤ x ≤ 21,71+ (1 × 2,22)

:19,49 ≤ x ≤ 23,93

Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1SD

: (x) <21,71– (1 × 2,22)

: (x) < 19,49

Sehingga pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balita di

Desa Pungsari Kecamatan Plupuh Kabupaten Sragen, Seperti terlihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2

Tingkat Pengetahuan Ibu yang Mempunyai Anak balita tentang Gizi Balita

Pengetahuan Jumlah responden Prosentase %

Baik 5 11,90

Cukup 32 76,20

Kurang 5 11,90

Jumlah 42 100

Sumber ( Data Primer, 2012)

Berdasarkan Tabel 4.2 menunjukan bahwa tingkat pengetahuan ibu

yang mempunyai balita tentang gizi balita pada kategori baik sebanyak 5

responden (11,90%), kategori cukup sebanyak 32 responden (76,20%),

dan kategori kurang sebanyak 5 responden (11,90%). Sehingga tingkat

pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balita yang paling

dominan adalah kategori cukup sebanyak 32 responden (76,20%).

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

40

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 42 responden menunjukkan

bahwa tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balita

pada kategori baik sebanyak 5 responden (11,90%), kategori cukup

sebanyak 32 responden (76,20%), dan kategori kurang sebanyak 5

responden (11,90%).

Menurut Notoatmodjo (2010), pengetahuan adalah hasil penginderaan

manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indera yang

dimilikinya. Dengan sendirinya, pada waktu penginderaan sampai

menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh intensitas

perhatian dan presepsi obyek. Sebagian besar pengetahuan seseorang

diperoleh melalui indera pendengar dan penglihatan.

Menurut Notoatmodjo (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi

pengetahuan yaitu sosial ekonomi, budaya, pendidikan, dan pengalaman.

Apabila status ekonomi baik, tingkat pendidikan akan tinggi, diiringi oleh

peningkatan pengetahuan. Budaya berpengaruh terhadap tingkat

pengetahuan karena informasi yang baru akan disaring dan disesuaikan

dengan budaya yang ada serta agama yang dianut, pendidikan yang tinggi

akan berpengaruh pada penerimaan hal-hal baru dan dapat menyesuaikan

diri dengan hal baru tersebut. Pengalaman berkaitan dengan umur dan

pendidikan individu. Pendidikan yang tinggi maka pengalaman akan luas

dan semakin tua umur seseorang maka pengalaman akan bertambah.

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

41

Balita adalah semua anak yang berusia 0 sampai 5 tahun

(Depkes RI, 2007). Gizi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk

melakukan fungsinya yaitu penghasil energi, pembangun, memelihara, dan

mengatur proses kehidupan (Almatsier, 2009).Kebutuhan gizi pada balita

adalah Air, energi, protein, lemak, karbohidrat, vitamin dan mineral

(Sediaoetama, 2010). Akibat dari kekurangan gizi dapat menyebabkan

gangguan pertumbuhan, produksi tenaga, pertahanan tubuh, struktur dan

fungsi otak,dan perilaku (Almatsier, 2009).

Pada penelitian ini didapatkan hasil yang paling dominan adalah

tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai anak balita tentang gizi balita

dengan kategori cukup (76,20%), hal tersebut disebabkan karena

kurangnya informasi dan pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang

gizi balita. Kurangnya informasi dan pengetahuan ibu yang mempunyai

gizi balita disebabkan karena status sosial ekonomi yang kurang dan

tingkat pendidikan ibu yang rendah sehingga menyebabkan kurangnya

pemahaman tentang perlunya membaca buku/ majalah yang berkaitan

tentang gizi balita dan ibu balita juga jarang mengikuti penyuluhan di

posyandu setempat.

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Penelitian memerlukan waktu yang lama karena penelitian dilakukan

dari rumah ke rumah dan juga banyak ibu-ibu yang bekerja diluar desa

Pungsari sehingga sulit ditemui.

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

42

2. Kelemahan/keterbatasan

a. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yang

jawabannya sudah disediakan oleh peneliti untuk dipilih. Sehingga

responden tidak dapat memberikan jawaban sesuai keinginan

responden.

b. Variabel pada penelitian ini merupakan variabel tunggal sehingga

hasil penelitiannya hanya tingkat pengetahuan ibu yang memiliki

anak balita tentang gizi balita.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

43

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian dengan judul tingkat pengetahuan ibu yang

mempunyai balita tentang gizi balitadi Desa Pungsari, Kecamatan Plupuh,

Kabupaten Sragen dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balita pada

tingkat baik sebanyak 5 responden (11,90%)

2. Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balita pada

tingkat cukup sebanyak 32 responden (76,20%)

3. Tingkat pengetahuan ibu yang mempunyai balita tentang gizi balitapada

tingkat kurang sebanyak 5 responden (11,90%)

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka perlu adanya upaya untuk

meningkatkan pelayanan yang lebih baik. Oleh karena itu, peneliti

menyampaikan saran sebagai berikut:

1. Bagi ibu yang mempunyai balita

Disarankan ibu yang mempunyai balita untuk menambah pengetahuan

tentang gizi untuk balita dengan membaca buku, majalah, menonton

televisi, mendengar radio, mengikuti posyandu, dan mengikuti

penyuluhan.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU YANG MEMPUNYAI ANAK BALITA …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/1/01-gdl-novinilasa... · digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa data

44

2. Bagi Tenaga Kesehatan

Disarankan agar tenaga kesehatan dapat meningkatkan pelayanan

kesehatan serta memberikan informasi tentang gizi balita melalui

penyuluhan.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Disarankan untuk memperbanyak referensi tentang gizi balita, sehingga

dapat digunakan sebagai sumber bacaan yang bermanfaat.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya perlu diadakan penelitian dengan metode yang

berbeda dan jumlah populasi yang berbeda sehingga diharapkan

didapatkan hasil yang lebih baik.