ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR...

91
ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR 13 BULAN DENGAN GIZI KURANG ATAS INDIKASI INFEKSI PARU-PARU DI BPM ANDANG DAMAYANTI MASARAN SRAGEN KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : PUJI LESTARI NIM B12 093 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR...

Page 1: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F

UMUR 13 BULAN DENGAN GIZI KURANG

ATAS INDIKASI INFEKSI PARU-PARU

DI BPM ANDANG DAMAYANTI

MASARAN SRAGEN

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

PUJI LESTARI

NIM B12 093

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Karya Tulis Ilmiah

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F

UMUR 13 BULAN DENGAN GIZI KURANG

DI BPM ANDANG DAMAYANTI

MASARAN SRAGEN

Diajukan oleh :

PUJI LESTARI

NIM B12 093

Telah diperiksa dan disetujui

Pada tanggal……………..

Pembimbing

ANIS NURHIDAYATI, S.ST., M.Kes

NIK 200685025

Page 3: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F

UMUR 13 BULAN DENGAN GIZI KURANG

DI BPM ANDANG DAMAYANTI

MASARAN SRAGEN

Karya Tulis Ilmiah

Disusun Oleh :

PUJI LESTARI

NIM B12 093

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji

Ujian Akhir Program DIII Kebidanan

Pada tanggal ………….

PENGUJI I PENGUJI II

Yunia Renny Andhikatias, S.ST Anis Nurhidayati, S.ST., M.Kes

NIK 201188092 NIK 200685025

Tugas Akhir ini Telah diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Ahli Madya Kebidanan

Mengetahui,

Ka. Prodi DIII Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST

NIK 200985034

Page 4: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

melimpahkan kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul : “Asuhan Kebidanan Balita Sakit Pada An F umur 13

Bulan dengan Gizi Kurang Di BPM Andhang Damayanti Masaran Sragen tahun

2015”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi D III Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,

Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Anis Nurhidayati, S.ST, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada

penulis.

4. Bidan Andang Damayanti Masaran Sragen yang telah bersedia memberikan

ijin pada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Page 5: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

v

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

7. An.F dan sekeluarga, selaku responden yang telah bersedia memberikan izin

kepada penulis sebagai subjek dalam Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak

kekurangan, oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan

penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak.

Surakarta, Desember 2014

Penulis

Page 6: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

vi

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juni 2015

PUJI LESTARI

B12 093

ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F

UMUR 13 BULAN DENGAN GIZI KURANG

DI BPM ANDANG DAMAYANTI

MASARAN SRAGEN Xii + 79 halaman + 12 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Angka Kematian Balita (AKB) di Indonesia tahun 2012 adalah

32 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian Balita disebabkan karena penyakit febris,

diare, pneumonia dan penyakit infeksi menular, penyebab dasarnya adalah gizi

kurang. Gizi kurang merupakan suatu keadaan berat badan anak kurang dari 90 %

indeks berat badan menurut tinggi badan (BB/TB) standar baku WHO-NCHS

yang disebabkan karena kurangnya zat gizi karbohidrat dan kekurangan protein

disertai susunan hidangan yang tidak seimbang. Berdasarkan Riskesda (2013),

balita gizi kurang di Indonesia sebnyak 13,9 %. Angka kejadian Balita dengan

Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014 sejumlah 21

orang.

Tujuan : Melaksanakan asuhan kebidanan pada balita sakit An.F umur 13 bulan

dengan gizi kurang menurut manajemen kebidanan tujuh langkah varney.

Metode Penelitian : Jenis studi yang digunakan adalah studi kasus dengan

metode deskriptif. Subyek studi kasus adalah Balita Sakit An.F umur 13 bulan

dengan Gizi kurang. Lokasi studi kasus di BPM Andang Damayanti Masaran

Sragen. Waktu studi kasus adalah tanggal 17 Maret – 18 April 2015. Teknik

pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik.

Hasil Penelitian : Asuhan kebidanan yang diberikan pada An.F umur 13 bulan

dengan gizi kurang berupa pemberian nutrisi yang seimbang, pemberian makanan

yang lunak, menjaga suhu tubuh, menjaga rasa aman, dan anjuran untuk anak

banyak istirahat. Setelah dilakukan asuhan selama 4 minggu didapatkan hasil

keadaan baik, conjungtiva merah muda dan berat badan anak mengalami kenaikan

dari 5 kg naik menjadi 5,5 kg.

Kesimpulan : Pada pelaksanaan asuhan kebidanan ini terjadi kesenjangan antara

teori dan praktek. Pada pemeriksaan tidak dilakukan pemeriksaan laboratorium

dikarenakan anak sudah diperiksa darah dan serum protein pada waktu di rumah

sakit.

Kata Kunci : Asuhan Kebidanan, Balita, Gizi kurang

Kepustakaan : 15 literatur ( 2007 s/d 2012 )

Page 7: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

vii

MOTTO

· Sesungguhnya setiap kesulitan itu pasti disertai dengan kemudahan

(QS. Al-Insyiroh : 6)

· Mengetahui kekurangan diri sendiri adalah tangga untuk mencapai cita-

cita, berusaha terus untuk mengisi kekurangan adalah keberanian yang luar

biasa (Prof. Dr. Buya Hamka)

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan untuk :

1. Bapak & Ibu tercinta terimakasih atas doa restu, kasih sayang, supportnya

selama ini dan mengorbankan tetes keringatnya hanya untuk bagaimana anak-

anaknya bahagia tanpa memikirkan lelah serta kakak dan adikku yang selalu

memberikan semangat yang tak pernah berhenti.

2. Sahabatku (Dhea Vini Anggreani) yang tak pernah lupa mengingatkan segala

hal yang baik, yang memberi semangat yang tak pernah berhenti. Terimakasih

sayang.

3. Semua teman-temanku kelas 3B dan khususnya Agustina puspita ratri, Siti

muzayana terimakasih banyak kalian selama 3 tahun ini dan semoga kita

sukses dan selalu bersama.

4. Dosen pembimbing, dosen penguji, serta semua dosen STIKes Kusuma

Husada terimakasih atas bimbingannya.

5. Almamater tercinta.

Page 8: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

viii

CURICULUM VITAE

Nama : PUJI LESTARI

Tempat / Tanggal lahir : Sragen, 13 Februari 1995

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Ngeluk RT 005/002 Kedungupit Sragen

Riwayat Pendidikan

1. SDN 3 Kedungupit LULUS TAHUN 2006

2. MTs Negeri 1 Sragen LULUS TAHUN 2009

3. MA Negeri 1 Sragen LULUS TAHUN 2012

4. Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Angkatan

2012/2013

Page 9: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

ix

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii

KATA PENGANTAR ................................................................................. iv

INTISARI .................................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vii

CURICULUM VITAE ................................................................................ viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ ix

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ........................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 3

C. Tujuan Penulisan ................................................................... 3

D. Manfaat Penulisan ................................................................. 4

E. Keaslian Studi Kasus .................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis ........................................................................... 7

1. Balita .............................................................................. 7

2. Gizi Kurang .................................................................... 17

B. Teori Manajemen Kebidanan Menurut Varney ..................... 21

C. Landasan Hukum ................................................................... 40

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi .............................................................................. 43

Page 10: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

x

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................ 43

C. Subjek Studi Kasus ................................................................ 43

D. Waktu Studi Kasus ................................................................ 43

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 44

F. Teknik Pengumpulan Data .................................................... 44

G. Alat-alat Yang Dibutuhkan .................................................... 47

H. Jadwal penelitian ................................................................... 48

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ...................................................................... 49

B. Pembahasan ........................................................................... 69

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 77

B. Saran ...................................................................................... 79

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 11: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

xi

DAFTAR TABEL

halaman

Gambar 2.1 ................................................................................................ 12

Gambar 2.2 ................................................................................................ 13

Page 12: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 6. Surat Permohonan Responden

Lampiran 7. Surat Persetujuan Responden

Lampiran 8. Format Asuhan Kebidanan pada Balita

Lampiran 9. Lembar Observasi

Lampiran 10. Satuan Acara Penyuluhan

Lampiran 11. Leaflet

Lampiran 12. Lembar Konsultasi

Lampiran 13. Lembar dokumentasi

Page 13: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Masalah kesehatan utama Negara Indonesia adalah tingginya angka

kesakitan dan kematian pada balita. Berdasarkan Survey Demografi

Kesehatan Indonesia, Angka Kematian Balita (AKB) adalah 32 per 1.000

kelahiran hidup (Depkes RI, 2012). Kematian Balita disebabkan karena

penyakit febris, diare, pneumonia, dan penyakit infeksi menular, penyebab

dasarnya adalah gizi (Notoatmodjo, 2011).

Masalah gizi balita yang dihadapi di Indonesia saat ini merupakan

masalah gizi ganda yaitu masalah kurang gizi dan kelebihan gizi. Gizi kurang

merupakan salah satu penyakit gangguan gizi yang penting di Indonesia

maupun di banyak Negara berkembang lainnya. Gizi kurang merupakan suatu

keadaan berat badan anak kurang dari 90% indeks berat badan menurut tinggi

badan (BB/TB) standar baku WHO-NCHS yang disebabkan oleh kurangnya

zat gizi karbohidrat dan kekurangan protein disertai susunan hidangan yang

tidak seimbang (Fatimah, 2008).

Berdasarkan Riskesda (2013), balita gizi kurang di Indonesia sebanyak

13,9%, sedangkan di Jawa Tengah sebanyak 12,4%. Jumlah tersebut

meningkat, melihat pada tahun 2012 angka kejadian balita gizi kurang

sebanyak 4,8%. Dari tahun ke tahun, lebih dari 30% anak balita di dunia

memiliki berat badan di Bawah Garis Merah (BGM). Upaya perbaikan

Page 14: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

2

kesehatan akan ditingkatkan melalui pemberantasan penyakit menular,

kebersihan lingkungan, perbaikan gizi, serta pelayanan kesehatan ibu dan

anak.

Gizi kurang adalah seseorang yang mengalami rendahnya energi protein

dalam makanan sehari-harinya atau mengalami suatu penyakit tertentu. Tanda

gejala gizi kurang adalah badan nampak kurus. Dampak dari kekurangan zat-

zat gizi pada makanan bayi dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan

dan perkembangan. Di samping itu, bayi menjadi lebih rentan terhadap

penyakit infeksi, bahkan dapat mengakibatkan kematian. Dalam keadaan gizi

yang baik, tubuh mempunyai cukup kemampuan untuk mempertahankan diri

terhadap penyakit infeksi. Jika keadaan gizi menjadi buruk maka reaksi

kekebalan tubuh akan menurun yang berarti kemampuan untuk

memperhatikan diri terhadap serangan infeksi menjadi turun (Notoatmodjo,

2011).

Studi pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 16 November 2014 di

BPM Andang Damayanti Masaran Sragen pada bulan Januari – September

2014 diperoleh data Balita sakit sejumlah 356 balita. Balita sakit febris

sebanyak 151 orang (42,42%), balita sakit influenza sebanyak 66 orang

(18,54%), balita sakit diare sebanyak 59 orang (16,57%), balita sakit ISPA

ada 50 orang (14,04%), balita sakit dengan gizi kurang sebanyak 21 orang

(5,90%), dan balita stomatitis sebanyak 9 orang (2,53%).

Berdasarkan latar belakang di atas, angka kejadian balita dengan gizi

kurang sebanyak 21 orang (5,90%) dan dampak yang ditimbulkan pada balita

Page 15: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

3

gizi kurang dapat mengakibatkan terganggunya pertumbuhan dan

perkembangan serta balita akan lebih rentan terhadap penyakit sampai terjadi

kematian, maka penulis tertarik mengambil kasus dengan judul “Asuhan

Kebidanan Balita Sakit pada An.F dengan Gizi kurang di BPM Andang

Damayanti Masaran Sragen dengan menggunakan manajemen Asuhan

kebidanan menurut Varney.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah pada

studi kasus ini adalah “Bagaimana Asuhan Kebidanan Balita Sakit pada An.F

dengan Gizi kurang dengan menggunakan manajemen Asuhan kebidanan

menurut Varney?”

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan Balita Sakit Pada An.F

Dengan Gizi Kurang Di BPM Andhang Damayanti Masaran Sragen pada

balita dengan Gizi kurang dengan menggunakan manajemen asuhan

kebidanan menurut Hellen Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Penulis mampu :

1) Melakukan pengkajian data pada Balita sakit An.F dengan Gizi

kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

Page 16: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

4

2) Menginterprestasikan data yang meliputi diganosa, masalah,

kebutuhan pada Balita sakit An.F dengan Gizi kurang di BPM

Andang Damayanti Masaran Sragen.

3) Menentukan diagnosa potensial yang timbul pada Balita sakit

An.F dengan Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran

Sragen.

4) Menentukan tindakan segera pada Balita sakit An.F dengan Gizi

kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan pada Balita sakit An.F

dengan Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

6) Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan pada Balita sakit An.F

dengan Gizi kurang sesuai pelayanan secara efisien dan aman di

BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

7) Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan pada Balita sakit An.F

dengan Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

b. Menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata di lapangan

termasuk faktor pendukung dan penghambat pada balita sakit An.F

dengan Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

Page 17: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

5

D. Manfaat Penulisan

1. Bagi Diri sendiri

Penulis dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di institusi

pendidikan dan melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada balita

sakit dengan Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

2. Bagi Profesi

Tenaga kesehatan dapat memberikan asuhan kebidanan yang tepat, cepat

dan komprehensif terutama balita sakit dengan Gizi kurang.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai referensi dan sumber baca, khususnya pada kasus balita sakit

dengan Gizi kurang.

4. Bagi instansi Bidan Praktik Mandiri

Meningkatkan kualitas pemberian pelayanan Asuhan Kebidanan pada

Balita Bakit dengan Gizi kurang.

E. KEASLIAN PENELITIAN

Studi kasus tentang asuhan kebidanan Asuhan Kebidanan Bayi Balita

Sakit pada An.F Umur 13 bulan dengan Gizi Kurang di BPM Andang

Damayanti pernah dilakukan oleh Shofia Maharani Khoirunnisa (2014),

dengan judul “Asuhan Kebidanan Bayi Sakit pada By.S umur 6 bulan dengan

gizi kurang di Puskesmas Sibela”. Jenis penelitian yang digunakan dalam

proposal ini adalah metode observasional deskriptif. Asuhan ini dilakukan

pada tanggal 1 April 2014. Asuhan yang diberikan adalah menganjurkan

Page 18: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

6

makan untuk anak sehat maupun sakit dan kunjungan ulang, memberikan

terapi pemberian makanan, melakukan penilaian pemberian makanan,

menganjurkan untuk menimbang berat badan, menganjurkan untuk

memberikan makanan pendamping ASI (M-PASI) yaitu bubur susu, pisang,

papaya lumat halus,air jeruk dan tomat, memberikan informasi pada ibu jika

makanan yang baik itu tidak mengandung penyedap apapun, aneka rasa yang

tajam, menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya dan

memandikan 2x/sehari yaitu pagi dan sore, mengganti baju jika kotor dan

basah. Setelah dilakukan asuhan selama 14 hari dari tanggal 1 April - 15

April 2014 didapatkan hasil berat badan bayi meningkat dari 5,6 kg menjadi

5,8 kg.

Perbedaan keaslian diatas dengan studi kasus yang dibuat oleh penulis

yaitu lokasi, waktu, asuhan dan hasilnya yaitu pada balita sakit An.F umur 13

bulan dengan gizi kurang diberikan asuhan selama 4 minggu didapatkan hasil

berat badan meningkat dari 5 kg menjadi 5,5 kg. Sedangkan persamaan

dengan studi kasus ini terletak pada judul yaitu balita sakit dengan gizi

kurang.

Page 19: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Teori Medis

1. Balita

a. Pengertian

Balita adalah masa anak bawah lima tahun atau balita periode usia

manusia setelah bayi sebelum anak, rentang usia balita dimulai dari

satu sampai dengan lima tahun (Nursalam, 2005).

b. Pertumbuhan dan perkembangan

1) Tahap Pertumbuhan Fisik Balita

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta

jaringan interseluler berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur

tubuh sebagian atau keseluruhan sehingga dapat diukur dengan

satuan panjang dan berat (Depkes RI, 2005).

a) Panjang Badan

Pengukuran panjang badan digunakan untuk menilai status

perbaikan gizi. Selain itu, panjang badan merupakan indikator

yang baik untuk pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting)

dan untuk perbandingan terhadap perubahan relatif, seperti

nilai berat badan dan lingkar lengan atas (Nursalam, 2005).

Page 20: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

8

b) Berat Badan

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling

sederhana, mudah di ukur dan di ulang, dan merupakan indeks

untuk status nutrisi sesaat. Beberapa keadaan klinis dapat

mempengaruhi berat badan seperti terdapat oedema dan

hidrosefalus. Perubahan berat badan (berkurang atau

bertambah) perlu mendapat perhatian karena merupakan

petunjuk adanya masalah nutrisi akut (Iskandar, 2009).

c) Lingkar kepala

Pengukuran lingkar kepala dilakukan untuk menjaring

kemungkinan adanya penyebab lain yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan otak lingkaran kepala dipengaruhi oleh status gizi

pada anak sampai usia 36 bulan (Matondang, 2009).

2) Tahapan perkembangan balita menurut Depkes RI (2005)

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam

struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang

teratur dan dapat dipakai sebagai hasil proses kematangan.

a) Umur 12-18 bulan

1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan.

2) Membungkuk memungut mainan kemudian berdiri

kembali.

3) Berjalan mundur lima langkah.

Page 21: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

9

4) Memanggil ayah dengan kata”papa”, memanggil ibu

dengan kata “mama”.

5) Menumpuk dua kubus.

6) Memasukkan kubus di kotak.

7) Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis atau

merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang

menyenangkan atau menarik tangan ibu.

b) Umur 18-24 bulan

1) Berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik.

2) Berjalan tanpa terhuyung-huyung.

3) Bertepuk tangan, melambai-lambai.

4) Menumpuk 4 buah kubus.

5) Memungut benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk.

6) Menggelindingkan bola ke arah sasaran.

c) Umur 24-36 bulan

1) Jalan naik tangga sendiri.

2) Dapat bermain dan menendang bola kecil.

3) Mencoret-coret pensil pada kertas.

4) Bicara dengan baik menggunakan dua kata.

5) Dapat menunjuk satu atau lebih bagian tubuhnya ketika di

minta.

6) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah.

Page 22: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

10

d) Umur 36-48 bulan

1) Berdiri satu kaki dua detik.

2) Melompat kedua kaki di angkat.

3) Mengayuh sepeda roda tiga.

4) Mengggambar garis lurus.

5) Menumpuk 8 buah kubus.

6) Mengenal 2-4 warna.

e) Umur 48-60 bulan

1) Berdiri 1 kaki 6 detik.

2) Melompat-lompat 1 kaki.

3) Menari

4) Menggambar tanda silang.

5) Menggambar lingkaran.

6) Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh.

c. Status Gizi Balita

Menurut Marmi (2012), status gizi adalah suatu keadaan tubuh

yang diakibatkan oleh keseimbangan antara asupan zat gizi dengan

kebutuhan. Keseimbangan tersebut dapat dilihat dari variabel

pertumbuhan yaitu berat badan, tinggi badan atau panjang badan,

lingkar kepala, lingkar lengan, dan panjang tungkai. Jika

keseimbangan tadi terganggu, misalnya pengeluaran energi protein

lebih banyak dibandingkan pemasukan maka akan terjadi gizi kurang

Page 23: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

11

akibat kekurangan energi protein dan jika berlangsung lama akan

timbul masalah yang dikenal dengan gizi kurang.

d. Ukuran Antropometri

Menurut Waryana (2010), parameter antropometri merupakan

dasar dari penilaian status gizi. Kombinasi antara beberapa parameter

disebut indeks antropometri. Indeks antropometri yang umum

digunakan antara lain :

1) Berat Badan Menurut Umur (BB/U)

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling

sederhana, mudah diukur dan diulang, dan merupakan indeks untuk

status nutrisi sesaat. Beberapa keadaan klinis dapat mempengaruhi

berat badan seperti terdapatnya edema, organomegali, hidrosefalus,

menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yang

dikonsumsi. Berat badan adalah parameter antropometri yang

sangat stabil. Pada indeks berat badan menurut umur digunakan

sebagai salah satu cara pengukuran status gizi. Indikator berat

badan menurut umur dapat normal, lebih rendah, atau lebih tinggi.

Apabila berat badan menurut umur normal, digolongkan pada

status gizi baik. Berat badan menurut umur rendah dapat berarti

berstatus gizi kurang atau gizi buruk. Sedang berat badan menurut

tinggi badan dapat digolongkan berstatus gizi lebih. Berat badan

menurut umur yang dinyatakan dalam prosentase :

a) >120% : disebut gizi lebih

Page 24: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

12

b) 80-120% : disebut gizi baik

c) 60-80% : disebut gizi kurang

d) <60% : gizi buruk

Perubahan Berat badan perlu mendapat perhatian, karena

merupakan petunjuk adanya masalah gizi akut. Cara

perhitungannya adalah sebagai berikut :

BB/U (%) = (BB saat ini : BB semula) x 100%

Gambar 2.1 pertumbuhan fisis anak perempuan 0-36 bulan

menurut persentil WHO-NCHS.

Page 25: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

13

Gambar 2.2 pertumbuhan fisis anak laki-laki 0-36 bulan

menurut persentil WHO-NCHS.

2) Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)

Dalam keadaan normal tinggi badan tumbuh bersamaan dengan

bertambahnya umur. Pertambahan tinggi badan relatif kurang

sensitif terhadap kurang gizi dalam waktu singkat. Pengaruh

kurang gizi terhadap pertumbuhan tinggi badan baru terlihat dalam

waktu yang cukup lama. Oleh karena itu indikator Tinggi badan

menurut umur menggambarkan status gizi masa lampau. Untuk

Page 26: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

14

pengukuran tinggi badan juga diperlukan informasi umur yang

tepat, jenis kelamin, dan baku yang diacu. Tinggi badan menurut

umur yang dinyatakan dalam prosentase adalah :

a) 90-110% : baik / normal

b) 70-89% : tinggi kurang

c) <70% : tinggi sangat kurang

3) Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)

Pengukuran antropometri yang terbaik adalah menggunakan

indikator berat badan menurut tinggi badan. Berat badan memiliki

hubungan yang linier dengan tinggi badan, artinya dalam keadaan

normal perkembangan berat badan akan mengikuti pertambahan

tinggi badan pada percepatan tertentu. Dengan demikian berat

badan yang normal akan proporsional dengan tinggi badan. Oleh

karena itu indikator berat badan menurut tinggi badan merupakan

indikator yang independen terhadap umur. Penilaian BB/TB

berdasarkan prosentase :

a) > 120% : obesitas

b) 110-120% : overweight

c) 90-110% : normal

d) 70-90% : gizi kurang

e) <70% : gizi buruk

Page 27: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

15

Cara penghitungannya adalah sebagai berikut :

BB/TB (%) = (BB terukur saat itu : BB standar sesuai untuk

TB terukur) x 100%

4) Lingkar Lengan Atas (LILA)

Lingkar lengan atas merupakan parameter antropometri yang

sangat sederhana dan labil, dapat berubah-ubah dengan cepat. Oleh

karena itu, lingkar lengan atas merupakan indeks status gizi saat

ini. Penilaian lingkar lengan atas berdasarkan prosentase :

a) 80-95% : gizi baik

b) 70-85% : gizi kurang

c) <70% : gizi buruk

e. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi

Menurut Waryana (2010), faktor yang mempengaruhi status gizi yaitu

1) Penyebab langsung

Penyebab langsung yaitu makanan anak dan infeksi yang

mungkin diderita anak. Penyebab gizi anak tidak hanya

disebabkan oleh makanan yang kurang tetapi juga karena

penyakit anak yang mendapat makanan yang baik tetapi karena

sering sakit diare atau demam dapat menderita kurang gizi. Dengan

demikian anak yang makannya tidak cukup baik maka daya tahan

tubuh akan melemah dan mudah terserang penyakit.

Page 28: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

16

2) Penyebab tak langsung

Penyebab tak langsung yaitu ketahanan pangan keluarga, pola

pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan kesehatan

lingkungan. Ketahanan pangan adalah kemampuan anggota

keluarga untuk memenuhi kebutuhan pangan seluruh anggota

keluarga dalam jumlah yang cukup dan baik mutunya.

f. Penyakit yang biasanya di derita oleh balita

Berikut penyakit infeksi yang sering di alami oleh balita (Swasanti,

2013) :

1) Kejang Demam

Kejang demam banyak di alami bayi hingga anak balita.

Kejang demam terjadi ketika anak mengalami peningkatan suhu

tubuh hingga melewati ambang batas. Kejang demam pada

dasarnya bersifat lokal dan tidak membahayakan, akan tetapi

kejang yang berkepanjangan dan berulang-ulang dapat

menyebabkan gangguan serius pada otak anak hingga anak

mengalami kecacatan mental.

2) Diare

Diare adalah keadaan dimana sering buang air besar, paling

tidak terjadi 3 kali dalam sehari serta tinja cair. Diare sering terjadi

pada anak. Diare pada dasarnya disebabkan oleh kegagalan atau

adanya gangguan penyerapan sejumlah besar kandungan air pada

usus besar.

Page 29: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

17

3) Gizi kurang

Gizi kurang pada balita biasanya disebabkan oleh kemiskinan,

kurangnya asupan nutrisi, kurangnya persediaan pangan, sanitasi

lingkungan yang kurang baik, kurangnya pengetahuan masyarakat

tentang gizi dan kesehatan.

2. Gizi Kurang

a. Pengertian

Gizi kurang adalah keadaan tubuh yang mengalami kekurangan

satu atau lebih zat –zat gizi yang penting (Almatsier, 2011). Kurang

energi protein (KEP) adalah seseorang yang kurang gizi yang

disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam

makanan sehari-hari atau gangguan penyakit tertentu.

b. Etiologi

Menurut Suyadi (2009), penyebab langsung dari gizi kurang adalah

defisiensi kekurangan kalori maupun zat gizi yang diperlukan tubuh

dengan berbagai gejala-gejala dan infeksi yang mungkin diderita

anak. Penyebab tidak langsung gizi kurang sangat banyak, salah

satunya pola pengasuhan anak serta pelayanan kesehatan dan

kesehatan lingkungan.

Page 30: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

18

c. Gejala klinis

Menurut Depkes RI (2008), gejala klinis balita gizi kurang sebagai

berikut :

1. Edema.

2. Luka pada kulit.

3. Kulit mengkerut.

4. Badan sangat kurus.

d. Faktor Resiko Gizi Kurang

Menurut Sodikin (2012), faktor resiko balita gizi kurang adalah :

1) Asupan makanan yang kurang.

2) Status sosial ekonomi yang rendah.

3) Pendidikan ibu yang rendah.

4) Penyakit bawaan saat lahir.

5) Kurangnya pengetahuan ibu terhadap nutrisi balita.

6) Berat badan lahir rendah.

7) Kelengkapan imunisasi.

8) Pemberian nutrisi atau asupan makanan yang kurang tepat.

e. Patofisiologi

Menurut Supariasa (2013), proses terjadinya penyakit gizi karena

faktor manusia yang didukung oleh kekurangan asupan zat-zat gizi.

Akibat kekurangan zat gizi, maka simpanan zat gizi pada tubuh

digunakan untuk memenuhi kebutuhan. Apabila keadaan ini

berlangsung lama, maka simpanan zat gizi akan habis dan akhirnya

Page 31: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

19

terjadi kemrosotan jaringan. Pada saat ini manusia sudah dapat

dikatakan malnutrisi, walaupun baru hanya ditandai dengan penurunan

berat badan dan pertumbuhan terhambat.

Dengan meningkatnya defisiensi zat gizi, maka muncul perubahan

biokimia dan rendahnya zat-zat gizi dalam darah, berupa : rendahnya

tingkat hemoglobin, serum vitamin A dan karoten. Dapat pula terjadi

meningkatnya beberapa hasil metabolisme seperti asam laktat dan

privat pada kekurangan tiamin. Apabila keadaan itu berlangsung lama,

maka akan terjadi perubahan fungsi tubuh seperti tanda-tanda syaraf

yaitu kelemahan, pusing, kelelahan, nafas pendek, dan lain-lain.

Keadaan ini akan berkembang yang di ikuti oleh tanda-tanda klasik

dari kekurangan gizi seperti edema, luka kulit, kulit mengkerut, dan

berat badan kurus.

f. Pencegahan

Menurut Marmi (2012), adalah sebagai berikut :

1) Mencuci tangan hingga bersih (memakai sabun) setelah buang air

besar dan buang air kecil atau sebelum makan dan sesudah makan.

2) Makan makanan yang bersih dan higienis.

3) Membuang sampah pada tempatnya.

4) Menghindarkan diri pada kondisi lingkungan yang bersih.

5) Makan secara teratur dan tepat waktu.

6) Memperbanyak makanan yang mengandung karbohidrat, protein

dan vitamin.

Page 32: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

20

7) Menimbang berat badan setiap bulan

g. Penanganan Balita Gizi Kurang

Penanganan gizi kurang menurut Depkes RI (2008), adalah sebagai

berikut :

1) Kebutuhan nutrisi / cairan elektrolit cukup cairan

a) Memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, tinggi

protein, cukup cairan, rendah serat dan tidak menimbulkan gas.

b) Memberikan makanan yang lunak agar anak tidak mengunyah

terlalu lama. Pemberian makanan lunak dengan cara lauk pauk

dihaluskan.

c) Jika keadaan pasien memburuk maka pasang infus dengan

cairan glukosa dan NaCL.

d) Observasi.

2) Gangguan suhu tubuh

a) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat secara

mencukupi.

b) Menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis,

atau apa yang disukai anak).

3) Gangguan rasa aman

a) Melakukan perawatan kebersihan tubuh setiap hari atau 2 kali

sehari.

b) Mengganti pakaian jika kotor.

c) Memakaikan alas kaki jika pergi bermain.

Page 33: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

21

d) Menghangatkan badan jangan sampai kedinginan.

4) Resiko terjadi komplikasi

a) Memberian terapi sesuai program dokter anak dalam pemberian

terapi pengobatan atau pencegahan infeksi seperti antibiotik,

pemberian vitamin A.

b) Bila ada komplikasi pada mata maka beri tetes/ salep mata

tanpa kortikosteroid.

c) Rujuk segera, selama diperjalanan jaga kehangatan badan.

5) Istirahat

Pasien yang mengalami gizi kurang perlu istirahat yang cukup

karena dengan istirahat bisa untuk menstabilkan berat badan. Jika

mengalami demam maka harus istirahat total untuk menurunkan

demam.

B. Teori Manajemen Kebidanan

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan tindakan

berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan, ketrampilan dalam

rangkaian atau tahapan yang logis untuk pengambilan suatu keputusan

berfokus pada klien (Varney, 2007).

Page 34: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

22

2. Manajemen kebidanan menurut Hallen Varney terdiri dari 7 (tujuh)

langkah:

a. LANGKAH I : PENGKAJIAN

Pengkajian adalah pengumpulan data dasar untuk mengevaluasi

keadaan pasien. Data dasar ini termasuk riwayat kesehatan dan

pemeriksaan fisik. Data yang dikumpulkan meliputi data subjektif dan

data objektif serta data penunjang (Varney, 2007).

1) Biodata atau identitas

Identitas adalah data yang didapat dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap suatu situasi dan kejadian.

Menurut Matondang (2009), Identitas terdiri dari :

a) Nama balita : Diperlukan untuk memastikan bahwa

yang diperiksa benar-benar anak yang

dimaksud, Nama harus jelas dan

lengkap serta disertai nama panggilan

akrabnya (Matondang, 2009).

b) Umur : Dikaji untuk mengingat periode anak

yang mempunyai kekhasannya sendiri

dalam morbiditas dan mortalitas. Usia

anak juga diperlukan untuk

menginterpretasikan apakah data

pemeriksaan klinis anak tersebut

Page 35: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

23

normal sesuai umurnya

(Matondang, 2009).

c) Jenis Kelamin : Dikaji untuk membedakan dengan

balita lain (Matondang, 2009).

d) Anak ke : Dikaji untuk mengetahui jumlah

keluarga pasien (Matondang, 2009).

e) Nama orang tua : Dikaji agar dituliskan dengan jelas agar

tidak banyak nama yang sama

(Matondang, 2009).

f) Umur orang tua : Dikaji untuk mengetahui umur orang

tua (Nursalam, 2005).

g) Agama : Berguna untuk memberikan motivasi

pasien sesuai dengan agama yang

dianutnya (Varney, 2007).

h) Pendidikan : Dikaji untuk mengetahui keakuratan

data yang diperolah serta dapat di

tentukan pola pendekatan dalam

anamnesis. Tingkat pendidikan orang

tua juga berperan dalam pemeriksaan

penunjang dan penentuan tatalaksana

pasien selanjutnya (Matondang, 2009).

i) Alamat : Untuk mengetahui dimana lingkungan

tempat tinggalnya atau untuk

Page 36: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

24

mengetahui ketetapan yang ditempati

(Matondang, 2009).

2) Anamnesa (Data Subyektif)

Anamnesa adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai

suatu pendapat terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2005).

a) Alasan datang atau keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang

menyebabkan klien dibawa berobat (Matondang, 2009). Pada

kasus gizi kurang keluarga pasien mengeluh badan anaknya

tampak kurus (Supariasa, 2013).

b) Riwayat kesehatan, meliputi :

(1) Imunisasi

Status imunisasi klien dinyatakan khususnya imunisasi

BCG, DPT, Polio, Campak dan hepatitis B. Hal-hal

tersebut selain diperlukan untuk mengetahui status

perlindungan pediatrik yang diperoleh, juga membantu

diagnosis (Matondang, 2009).

(2) Riwayat penyakit yang lalu

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang pernah

diderita, apabila balita menderita suatu penyakit (Varney,

2007). Hubungan antara gizi kurang dengan penyakit

tergantung dari besarnya dampak yang ditimbulkan oleh

sejumlah infeksi terhadap kurang gizi seperti infeksi

Page 37: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

25

pencernaan dapat menyebabkan diare, HIV/AIDS,

tubercolusis, dan beberapa penyakit infeksi kronis lainnya

bisa menyebabkan anemia (Marmi, 2012).

(3) Riwayat penyakit sekarang

Dikaji untuk mengetahui keadaan kesehatan pasien saat

ini. Pada kasus ada beberapa hal yang harus diketahui

adalah : kapan berat badan mulai turun, kapan ada gejala

anoreksia atau nafsu makan menurun, kapan ada gejala

muntah, apakah ada mencret atau tidak, kalau ada kapan

mulai terjadi (Supariasa, 2013).

(4) Riwayat penyakit keluarga

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga terdapat

penyakit hipertensi, stroke, TBC, hepatitis, jantung dan

lain-lain (Varney, 2007).

c) Riwayat sosial

(1) Siapa yang mengasuh balita.

(2) Hubungan pasien dengan anggota keluarga yaitu dengan

ibu, ayah, serta anggota keluarga yang lain.

(3) Hubungan dengan teman sebaya dilingkungan rumah.

(4) Keadaan lingkungan rumah, bahwa harus diketahui

bagaimana keadaan lingkungan rumah serta kebersihan

itu menjamin kesehatan anak (Matondang, 2009).

Page 38: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

26

d) Riwayat kebiasaan sehari-hari

Hal ini berkaitan dengan kebiasaan sehari-hari dalam segi

pola makan, personal hygiene, pola istirahat dan aktifitas

(Varney, 2007).

(1) Pola nutrisi yang diberikan untuk mengkaji pada makanan

balita yang frekuensi komposisi, kwantitas serta jenis dan

jumlah minumnya. Pada penderita gizi kurang asupan

makanan berkurang atau tidak ada nafsu makan

(Supariasa, 2013).

(2) Pola istirahat atau tidur

Mengkaji pola istirahat dan pola tidur, berapa jam klien

tidur malam, sehari apakah ada gangguan (Saifuddin,

2006). Pada pasien gizi kurang istirahat berkurang karena

anak sering rewel dan gelisah (Supariasa, 2013).

(3) Personal hygiene

Dikaji untuk mengetahui tingkat kebersihan pasien.

Kebersihan pada anak seperti mencuci tangan sebelum

makan dan setiap habis bermain, memakai alas kaki jika

bermain ditanah (Mufdlilah, 2009).

(4) Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui frekuensi BAK dan BAB,

adakah kaitannya dengan konstipasi atau tidak (Varney,

2007).

Page 39: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

27

3) Pemeriksaan fisik (Data objektif)

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan dilihat oleh

tenaga kesehatan (Nursalam, 2005).

a) Keadaan umum

Pemeriksaan keadaan umum dilakukan untuk menilai kondisi

pasien secara umum. Keadaan umum pada gizi kurang adalah

lemah (Alamsyah, 2012).

b) Kesadaran

Penilaian kesadaran yang dinyatakan sebagai composmentis,

apatis, somnolen (Matondang, 2009).

(1) Composmentis : Kesadaran penuh.

(2) Apatis : Keadaan dimana pasien terlihat

mengantuk tetapi mudah dibangunkan

dan reaksi penglihatan, pendengaran

serta perabaan normal.

(3) Somnolen : Kesadaran dapat dibangunkan bila

dirangsang dapat disuruh dan

menjawab pertanyaan. Bila

rangsangan berhenti pasien tidur

lagi.

Pada balita gizi kurang terjadi gangguan kesadaran apatis

(Supariasa, 2013).

Page 40: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

28

c) Tanda-tanda vital

Pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi tekanan darah, suhu,

nadi, dan respirasi (Varney, 2007).

(1) Denyut nadi : menilai kecepatan irama, suara jantung

jelas dan teratur. Denyut jantung

normal adalah 80-120 kali permenit

(Varney, 2007).

(2) Pernafasan : menilai sifat pernafasan dan bunyi

nafas dalam 1 menit. Respirasi minimal

40-60 kali permenit (Varney, 2007).

(3) Suhu : untuk mengetahui temperature kulit,

temperature kulit normal adalah 36,50C

(Varney, 2007).

d) Pemeriksaan sistematis

Pemeriksaan sistematis meliputi :

(1) Kepala

Bagaimana kebersihan kulit kepala, rambut serta

bentuk kepala, apakah ada kelainan atau lesi pada kepala.

Pada balita gizi kurang rambut kurang bercahaya dan

mengalami kerontokan (Supariasa, 2013).

(a) Muka : bagaimana wajah kulit wajah

pucat/tidak. Pada balita gizi kurang

wajah menonjol keluar dan ada

Page 41: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

29

keriput pada kulit wajah

(Supariasa, 2013).

(b) Mata : simetris / tidak. Periksa bagian sclera

dan conjungtiva apakah pucat atau

kuning. Pada balita gizi kurang

conjungtiva pucat (Matondang, 2009).

(c) Telinga : dikaji untuk mengetahui adanya kotoran

atau cairan dan bagaimana keadaan

tulang rawanyya (Priharjo, 2007).

(d) Hidung : dikaji untuk mengetahui nafas dan

kotoran yang menyumbat jalan nafas

(Nursalam, 2005)

(e) Mulut : dikaji untuk mengetahui dan menilai

ada tidaknya bibir sumbing, trismus

(kesukaran membuka mulut), serta

kelainan pada gusi, lidah dan gigi

(Nursalam, 2005).

(2) Leher : adakah pembesaran kelenjar tiroid

(Matondang, 2009).

(3) Dada : dikaji untuk mengetahui retraksi atau

tidak, simetris atau tidak (Priharjo,

2007).

Page 42: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

30

(4) Perut : dikaji untuk mengetahui kembung,

turgor baik sampai dengan buruk,

cubitan kulit kembali lambat

(Matondang, 2007). Pada balita gizi

kurang perut cekung dan terjadi

pembesaran hati (Supariasa, 2013).

(5) Anogenital : adakah varices pada alat genetalia.

apakah anus ada haemoroid

(Saifuddin, 2006).

(6) Ekstermitas : adakah oedema tanda sianosis, apakah

kuku melebihi jarai-jari (Varney,

2007).

e) Pemeriksaan Antropometri

Menurut Varney (2007), pemeriksaan antropometri meliputi:

(1) Panjang Badan : pengukuran tinggi badan dapat

menggambarkan dengan keadaan

pertumbuhan skeletal. Dalam

keadaan normal, pertumbuhan tinggi

badan akan beriringan bersama

dengan pertambahan umur.

Pertumbuhan tinggi badan relatif

kurang sensitif terhadap masalah

defisiensi zat gizi. Pada gizi kurang

Page 43: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

31

panjang badan menurut umur adalah

70-89% standar baku WHO-NCHS.

(2) Berat badan : berat badan dapat memberikan

gambaran tentang massa tubuh

karena massa tubuh sangat sensitive

terhadap perubahan keadaan yang

mendadak. Pada gizi kurang berat

badan menurut umur adalah 60-80%

standar baku WHO-NCHS.

(3) LILA : Lingkar lengan atas digunakan

untuk mengetahui status gizi bayi,

balita, dan bumil, anak sekolah serta

dewasa. Indeks ini dapat digunakan

tanpa mengetahui umur. Lingkaran

otot lengan merupakan gambaran

dari massa otot tubuh. Pada gizi

kurang lingkar lengan atas menurut

umur adalah 70-85% standar baku

WHO-NCHS.

f) Pemeriksaan tingkat perkembangan

Berisi tentang pemeriksaan perkembangan anak yang

berupa kemampuan dalam dan fungsi tubuh yang kompleks

Page 44: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

32

dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan hasil proses

kematangan (Supariasa, 2013).

Menurut Hidayat (2009), pemeriksaan tingkat perkembangan

meliputi :

(1) Perkembangan motorik kasar.

(2) Perkembangan motorik halus.

(3) Perkembangan bahasa.

g) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan laboratorium klinis dilakukan untuk

mengetahui gejala atau tanda-tanda akan adanya suatu

gangguan penyakit, misalnya anemia atau pertumbuhan fisik

yang tidak normal. Pemeriksaan laboratorium yang biasanya

dilakukan pada balita gizi kurang adalah pemeriksaan darah

untuk kadar Hb, serum protein (albumin dan globulin), dan

hormon pertumbuhan (Nursalam, 2005).

b. LANGKAH II : INTERPRETASI DATA DASAR

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

dapat merumuskan diagnosa kebidanan masalah dan kebutuhan yang

spesifik. Rumus dan diagnosa tujuannya digunakan karena masalah

Page 45: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

33

tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa, tetapi membutuhkan

penangananan (Varney, 2007).

1) Diagnosa kebidanan

Diagnosa yang ditegakkan dalam lingkup praktek kebidanan

(Marmi, 2012), meliputi :

Balita An.X Umur .........tahun dengan gizi kurang.

Data Dasar

Data Subjektif :

a) Ibu mengatakan umur balita ......tahun.

b) Ibu mengatakan balitanya berjenis kelamin.....

c) Ibu mengatakan badan anak tampak kurus

d) Ibu mengatakan sangat cemas pada anaknya

Data Obyektif :

a) Keadaan umum : lemah

b) Kesadaran : apatis

c) Tanda-tanda vital : N : denyut nadi

80-120x/menit

R : mengalami penurunan.

S : normal 36,5oC – 37,5

oC

d) BB : 60-80% standar baku WHO-NCHS

e) Panjang badan : 70-89% standar baku WHO-NCHS

f) LILA : 70-85% standar baku WHO-NCHS

Page 46: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

34

2) Masalah

Masalah-masalah yang berkaitan dengan pengalaman klien

yang ditemukan dari hasil pengkajian yang menyertai data objektif

(Varney, 2007). Masalah yang sering terjadi pada balita gizi kurang

yaitu : gangguan rasa nyaman karena peradangan kulit yang

disebabkan dari sanitasi yang kurang dan tubuh menjadi lemas

(Marmi, 2012).

3) Kebutuhan

Kebutuhan adalah hal-hal dibutuhkan oleh klien dan belum

teridentifikasi dalam diagnose dan masalah yang didapatkan

dengan melakukan analisa data. Kebutuhan muncul setelah

dilakukan pengkajian (Varney, 2007). Pada kasus balita gizi

kurang adalah berikan salep atau bedak sedative untuk mengurangi

keluhan contohnya bedak talk atau sedia obat penurun panas jika

terjadi demam (Nursalam, 2008).

c. LANGKAH III : DIAGNOSA POTENSIAL

Mengidentifikasi dengan hati-hati gejala yang memerlukan

tindakan kebidanan untuk membantu pasien mengatasi dan mencegah

masalah-masalah yang spesifik (Varney, 2007).

Diagnosa potensial yang mungkin muncul pada kasus balita sakit

dengan gizi kurang yaitu terjadinya gizi buruk (Supariasa, 2013).

Page 47: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

35

d. LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA ATAU ANTISIPASI

Langkah IV ini mengidentifikasi situasi yang gawat, agar diambil

tindakan untuk kepentingan keselamatan jiwa balita (Varney, 2007).

Berdasarkan diagnose potensial yang mungkin terjadi pada kasus balita

sakit dengan gizi kurang maka antisipasi yang dapat dilakukan bidan

adalah :

1) Berkolaborasi dengan dokter spesialis anak

Untuk pemberian terapi obat dan pencegahan infeksi seperti

antibiotic 5ml 2x sehari selama 5 hari. Jika terjadi peradangan cari

dan hilangkan penyebabnya berikan obat disesuaikan dengan

stadiumnya. Bila sudah kering maka berikan salep dengan

kortikosteroid (Abdoerrachman, 2007)

2) Berkolaborasi dengan tim laboratorium untuk menegakkan

diagnose dengan cara pemeriksaan kadar hemoglobin darah.

3) Menginformasikan untuk tetap memberikan nutrisi atau asupan

makanan sehat

e. LANGKAH V : RENCANA TINDAKAN

Langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau diagnose yang

telah diidentifikasi atau diantisipasi dan juga merupakan

pengembangan perencanaan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya setiap rencana haruslah mencerminkan

rasional yang valid berdasarkan pengetahuan (Varney, 2007). Dalam

Page 48: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

36

kasus balita sakit dengan gizi kurang, rencana asuhan yang diberikan

menurut Depkes RI (2008), adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan nutrisi / cairan elektrolit cukup cairan,

a) Memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, tinggi

protein, cukup cairan, rendah serat dan tidak menimbulkan gas.

b) Memberikan makanan yang lunak agar anak tidak mengunyah

terlalu lama. Pemberian makanan lunak dengan cara lauk pauk

dihaluskan.

c) Jika keadaan pasien memburuk maka pasang infus dengan

cairan glukosa dan NaCL.

d) Observasi.

2) Gangguan suhu tubuh

a) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat secara

mencukupi.

b) Menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis,

atau apa yang disukai anak).

3) Gangguan rasa aman

a) Melakukan perawatan kebersihan tubuh setiap hari atau 2 kali

sehari.

b) Mengganti pakaian jika kotor.

c) Memakaikan alas kaki jika pergi bermain.

d) Menghangatkan badan jangan sampai kedinginan.

Page 49: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

37

4) Resiko terjadi komplikasi

a) Memberian terapi sesuai program dokter anak dalam pemberian

terapi pengobatan atau pencegahan infeksi seperti antibiotik,

pemberian vitamin A.

b) Bila ada komplikasi pada mata maka beri tetes/ salep mata

tanpa kortikosteroid.

c) Rujuk segera, selama diperjalanan jaga kehangatan badan.

5) Istirahat

Pasien yang mengalami gizi kurang perlu istirahat yang cukup

karena dengan istirahat bisa untuk menyetabilkan berat badan. Jika

mengalami demam maka harus istirahat mutak untuk menurunkan

demam.

f. LANGKAH VI : PELAKSANAAN

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana Asuhan

menyeluruh seperti telah diuraikan pada langkah V secara efisien dan

aman. Pelaksanaan ini dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian

bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika bidan tidak melakukan

sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab dalam pelaksanaannya.

Pada manajemen Asuhan kebidanan bagi pasien yang mengalami

komplikasi, bidan juga bertanggung jawab terhadap terlaksananya

Asuhan yang menyeluruh. Pelaksanaan Asuhan pada balita sakit gizi

kurang disesuaikan dengan rencana tindakan (Varney, 2007).

Page 50: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

38

g. LANGKAH VII : EVALUASI

Langkah ini merupakan evaluasi apakah rencana Asuhan tersebut

benar-benar terpenuhi sesuai dengan asuhan kebidanan dalam masalah

dan diagnosa (Varney, 2007).

Evaluasi yang diharapkan dari pelaksanaan asuhan kebidanan pada

kasus balita sakit dengan gizi kurang menurut Depkes RI, (2008),

adalah sebagai berikut :

1) Gangguan rasa nyaman telah teratasi.

2) Peradangan kulit telah sembuh.

3) Berat badan meningkat.

Data Perkembangan Kondisi Klien

Metode pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan

menurut Varney (2007), pada balita dengan gizi kurang adalah SOAP,

adalah sebagai berikut :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesis sebagai langkah 1 varney.

Data subjektif pada kasus balita sakit dengan status gizi kurang

didapatkan hasil wawancara pada ibu pasien tentang keluhan yang

dirasakan oleh anaknya.

Page 51: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

39

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien,

hasil laboratorium, dan uji diagnostik lain yang dirumuskan dalam

data fokus untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney.

Data objektif yang dikaji pada kasus balita sakit dengan status gizi

kurang meliputi pemeriksaan umum yang terdiri dari data keadaan

umum pasien, vital sign (tekanan darah, nadi, suhu, dan respirasi),

erat badan, tinggi badan, dan data penunjang yang dapat berupa

pemeriksaan laboratorium Hb, serum protein (albumin dan globulin),

hormone pertumbuhan dan radiologi (jika diperlukan).

A : assessment (pengkajian)

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan interpretasi

data subjektif dan objektif pada an.X dalam suatu identifikasi dan

masalah kebidanan serta kebutuhan sebagai langkah 2 Varney.

P : Penatalaksanaan

Menggambarkan penatalaksanaan, mencatat seluruh perencanaan

dan penatalaksanaan yang sudah dilakukan seperti tindakan

antisipasi, tindakan segera, tindakan secara komprehensif,

penyuluhan, dukungan, kolaborasi, evaluasi dari rujukan, sebagai

langkah 3, 4, 5, 6, dan 7 Varney (KepMenKes RI

No:938/Menkes/SKVII/2007).

Page 52: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

40

C. Landasan hukum

Sebagai seorang bidan dalam memberikan asuhan harus berdasarkan

aturan atau hukum yang berlaku, sehingga tidak menyimpang dengan hukum

(mal praktek), dapat dihindarkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada

balita sakit gizi kurang, landasan hukum yang digunakan di antaranya :

1. UU Kesehatan RI No. 23, 1992 pasal 15 yang berisi :

a. Bahwa dalam keadaan darurat sebagai upaya untuk menyelamatkan

jiwa pasien, dapat dilakukan tindakan medis tertentu.

b. Tindakan medis tertentu sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 hanya

dapat dilakukan :

1) Berdasarkan indikasi medis yang mengharuskan diambilnya

tindakan tersebut.

2) Oleh tenaga kesehatan yang mempunyai keahlian dan kewenanga

untuk dilakukan sesuai dengan tanggung jawab profesi serta

berdasarkan pertimbangan tim ahli.

3) Dengan peraturan keluarga yang bersangkutan

4) Pada sarana kesehatan tertentu.

Berdasarkan kasus ini maka sebagai seorang bidan harus

melakukan tindakan dengan cara merujuk dan berkolaborasi

dengan dokter untuk melakukan suatu tindakan pemberian dosis

obat yang dimaksudkan untuk mengurangi penderitaan pasien.

Page 53: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

41

2. Permenkes RI Nomor 1464/Menkes /Per/X/2010

Pasal 9 (b) tentang pelayanan kesehatan anak. menurut pasal 11 ayat

(1) bidan mempunyai wewenang dalam memberikan asuhan pada bayi

baru lahir, bayi, anak balita, dan anak pra sekolah. Dalam pasal 11 ayat (2)

bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagai mana

dimaksud pada ayat (1) berwenang untuk :

a. Melakukan asuhan kebidanan bayi baru lahir normal termasuk

resusitasi, pencegahan hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin

K 1, perawatan bayi baru lahir pada masa neonatal (0-28 hari), dan

perawatan tali pusat.

b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera merujuk.

c. Penanganan kegawat-daruratan dilanjutkan dengan perujukan.

d. Pemberian imunisasi rutin sesuai program pemerintah.

e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, dan anak pra sekolah.

f. Pemberian konseling dan penyuluhan

g. Pemberian surat keteranagn kelahiran.

h. Pemberian surat keterangan kematian.

Page 54: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

42

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan laporan studi kasus dengan metode

observasional deskriptif yaitu suatu metode untuk mendeskripsikan atau

menguraikan suatu keadaan di dalam suatu komunitas atau masyarakat

(Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini dilakukan pada Balita Sakit An F

dengan Gizi Kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen.

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat atau lokasi yang digunakan untuk mengambil

laporan kasus (Notoatmodjo, 2010). Studi kasus ini dilakukan di BPM

Andang Damayanti Masaran, Sragen.

C. Subyek Studi Kasus

Subjek studi kasus adalah suatu hal atau seseorang yang akan dikenai

kegiatan studi kasus (Notoatmodjo, 2010). Subyek studi kasus ini akan

dilakukan pada balita sakit An.F dengan gizi kurang di BPM Andang

Damayanti Masaran Sragen.

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah rentang waktu yang digunakan untuk

pelaksanaan laporan kasus (Notoatmodjo, 2010). Waktu studi kasus ini

dilaksanakan tanggal 17 Maret – 18 April 2015.

Page 55: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

43

E. Instrument Studi Kasus

Instrument merupakan penjelasan tentang alat yang akan dipergunakan

untuk melakukan pengambilan data yaitu dengan menggunakan format

asuhan kebidanan. Pada studi kasus ini penulis menggunakan instrument

format asuhan kebidanan 7 langkah Varney pada balita sakit dan data

perkembangan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah semua bentuk penerimaan data yang

dilakukan dengan cara merekam kejadian, menghitungnya, merangkum dan

mencatatnya (Arikunto, 2010).

Teknik pengumpulan data yang digunakan penulis adalah :

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan langsung

dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian atau yang

bersangkutan yang melakukannya (Notoatmodjo, 2012). Data primer

meliputi :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik, digunakan untuk mengetahui keadaan fisik pasien

secara sistematis dengan cara :

1) Inspeksi

Inspeksi merupakan proses observasi yang dilaksanakan

dengan menggunakan indra penglihatan, pendengaran dan

Page 56: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

44

penciuman. Inspeksi ini dilkukan secara berurutan mulai dari

kepala sampai kaki (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus balita sakit

dengan gizi kurang pada inspeksi diperoleh badan kurus dan

conjungtiva pucat.

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik pemeriksaan menggunakan indera

peraba. Tangan dari jari-jari adalah instrument yang sensitif.

Pada kasus balita sakit pada palpasi diperoleh : kulit normal dan

perut tidak cekung.

3) Perkusi

Merupakan teknik pemeriksaan dengan mengetuk-ngetukkan

jari ke bagian tubuh klien yang akan dikaji untuk

membandingkan bagian yang kiri dengan yang kanan, perkusi

bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan

konsisten jaringan. Pada kasus balita gizi kurang pada perkusi :

perut tidak kembung.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah pemeriksaan dengan menggunakan

stetoskop untuk mendengarkan bunyi yang dihasilkan oleh

tubuh. Pada kasus balita sakit pada denyut jantung mengalami

penurunan yaitu 34 kali/permenit.

Page 57: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

45

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan atau

pendirian secara lisan dari seseorang sasaran penelitian (respon) atau

bercakap-cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to

face) (Notoatmodjo, 2010). Wawancara dilakukan pada orang tua

balita sakit An.F dengan gizi kurang dan keluarga serta tenaga medis

dengan menggunakan pedoman manajemen asuhan kebidanan

menurut tujuh langkah Varney.

c. Observasi

Observasi adalah suatu teknik pengumpulan data yang

berencana, antara lain meliputi : melihat, mencatat jumlah dan taraf

aktivitas tertentu yang ada hubunganyya dengan masalah yang akan

diteliti (Notoatmodjo, 2010). Pada kasus balita sakit dengan gizi

kurang ini yang diobservasi adalah keadaan umum, kesadaran,

tanda-tanda vital, berat badan, panjang badan, kulit, wajah, LILA,

abdomen.

3. Data sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan

fisik atau terapi diperoleh dari keterangan keluarga sama lingkungannya.

Mempelajari status dan dokumentasi pasien, catatan dalam keadaan dan

studi (Notoatmodjo, 2012).

Page 58: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

46

a. Studi kepustakaan.

Studi kepustakaan adalah bahan-bahan pustaka yang sangat

penting dan menunjang latar belakang teoritis dari studi penelitian

(Notoatmodjo, 2012). Pada kasus ini mengambil studi kepustakaan

dari buku, jurnal dan sumber terbaru yang berhubungan dengan gizi

kurang terbaru yaitu tahun 2005-2013.

b. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen (Notoatmodjo, 2012). Dalam studi

kasus ini diperoleh dari buku catatan rekam medik di BPM Andang

Damayanti Masaran, Sragen.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

Alat yang digunakan dalam melaksanakan studi kasuss sebagai berikut :

1. Alat yang dibutuhkan dalam pengkajian dalah format asuhan kebidanan

buku tulis, alat tulis, alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus.

2. Alat yang dibutuhkan dalam pemeriksaan dan observasi adalah :

a) Alat dan pengukur tinggi badan.

b) Timbangan berat badan.

c) Pita LILA.

d) Stetoskop.

e) Jam tangan.

f) Metlin.

g) Thermometer.

Page 59: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

47

H. JADWAL PENELITIAN

Jadwal penelitian adalah jadwal yang akan digunakan untuk melaksanakan

penelitian studi kasus yang akan dilengkapi dalam bentuk tabel yang masuk

ke dalam lampiran (Notoatmodjo, 2012). Jadwal studi kasus terlampir.

Page 60: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

48

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : Periksa

Tanggal : 17 Maret 2015

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

a. Identitas Anak

1) Identitas Anak

a) Nama : An.F

b) Umur : 13 bulan

c) Jenis Kelamin : Perempuan

d) Anak Ke : 2

e) Alamat : Dawungan RT 006/002 Masaran Sragen

2) Identitas Ibu Identitas Ayah

a) Nama : Ny.M Nama : Tn.T

b) Umur : 30 tahun Umur : 40 tahun

c) Agama : Islam Agama : Islam

d) Suku Bangsa : Jawa Suku Bangsa : Jawa

e) Pendidikan : SMP Pendidikan : SD

f) Pekerjaan : Swasta Pekerjaan : Swasta

g) Alamat : Dawungan RT 006/002 Masaran Sragen

Page 61: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

b. Anamnesa (Data Sujektif)

1) Alasan datang

Ibu mengatakan anaknya sering rewel, badan terlihat kurus, dan

pucat.

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi

BCG : 03 April 2014

DPT 1 : 24 Mei 2014

DPT 2 : 24 Agustus 2014

DPT 3 : 20 Desember 2014

Polio 1 : 03 April 2014

Polio 2 : 24 Mei 2014

Polio 3 : 24 Agustus 2014

Polio 4 : 20 Desember 2014

Hepatitis B 1 : 24 Mei 2014

Hepatitis B 2 : 24 Agustus 2014

Hepatitis B 3 : 20 Desember 2014

Campak : 03 Januari 2015

b) Riwayat Penyakit Yang Lalu

Ibu mengatakan anaknya pernah menderita infeksi paru-paru

dan harus dirawat di Rumah Sakit 7 kali.

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan berat badan anaknya kurus dan kecil.

Page 62: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

d) Riwayat penyakit keluarga / menurun

Ibu mengatakan pada keluarganya dan keluarga suaminya tidak

ada yang mempunyai penyakit menular seperti HIV/AIDS,

Hepatitis dan penyakit menurun seperti hipertensi,jantung dll.

3) Riwayat Sosial

a) Yang mengasuh

Ibu mengatakan mengasuh anaknya sendiri.

b) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan dengan anggota keluarga lain sangat

baik.

c) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan anaknya berhubungan baik dengan teman

sebayanya.

d) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumahnya aman, nyaman, bersih.

4) Pola kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

Sebelum sakit :

(1) Makanan yang disukai

Ibu mengatakan makanan yang disukai anaknya antara lain

nasi, sayur, lauk, buah, roti.

(2) Makanan yang tidak disukai : tidak ada

Page 63: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

(3) Pola makan yang digunakan

Sebelum sakit :

(a) Pagi jam : Ibu mengatakan anaknya makan pagi

pukul 06.00 WIB, jenis makanan :

bubur bayi instan, jenis minuman : susu

formula.

(b) Siang jam : Ibu mengatakan anaknya makan siang

pukul 11.30 WIB, jenis makanan : nasi,

sayur, lauk, buah (pisang), jenis

minuman : susu formula.

(c) Malam jam : Ibu mengatakan anaknya makan malam

pukul 16.00 WIB, jenis makanan : nasi,

sayur, lauk, jenis minuman : susu

formula.

Selama sakit :

Ibu mengatakan nafsu makan anaknya seperti biasa, tidak

ada perubahan.

(a) Makanan yang disukai

Ibu mengatakan makanan yang disukai anaknya antara

lain nasi, sayur, lauk, buah, susu formula, dan biskuit.

(b) Makanan yang tidak disukai : tidak ada

Page 64: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

(c) Pola makanan yang digunakan :

Ibu mengatakan porsi makan selama sakit tidak ada

perubahan, jenis makanan : nasi, sayur, lauk, buah, jenis

minuman : susu formula.

b) Istirahat / tidur

1) Tidur siang

(a) Sebelum sakit : ibu mengatakan setiap hari anaknya

tidur siang mulai pukul 12.00 WIB ± 2 – 3 jam/hari.

(b) Selama sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur siang

mulai jam 13.00 WIB ± 1 jam/hari.

2) Tidur malam

(a) Sebelum sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur malam

mulai pukul 19.00 WIB ± 10 jam/hari.

(b) Selama sakit : Ibu mengatakan anaknya tidur malam

mulai pukul 19.00 WIB ± 9 jam/hari.

c) Mandi

(1) Pagi jam

Ibu mengatakan anaknya mandi pukul 06.00 WIB

(2) Sore jam

Ibu mengatakan anaknya mandi pukul 15.00 WIB

Page 65: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

d) Aktifitas

Ibu mengatakan sehari-hari anaknya sudah bermain dengan

teman sebaya tetapi masih dalam pengawasan salah satu

anggota keluarga.

e) Eliminasi

Sebelum sakit

(1) BAK : Ibu mengatakan ± 5-6 kali/hari, warna kuning

jernih.

(2) BAB : Ibu mengatakan ± 1-2 kali/hari, warna kuning

kecoklatan, konsisten lunak.

Selama sakit

(1) BAK : Ibu mengatakan ± 7-8 kali/hari, warna kuning

jernih.

(2) BAB : Ibu mengatakan 1 kali/hari, warna kuning,

konsisten lunak.

c. Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Lemah

b) Kesadaran : Composmentis

c) TTV : N : 100 x/menit R : 34 x/menit

S : 36,80C

d) BB/TB : 5 kg / 62cm

Page 66: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

e) LK/LLA : 40 cm/12,5 cm

2) Pemeriksaan sistematis

a) Kepala

(1) Rambut : Hitam, bersih, ubun-ubun cekung, tidak

ada benjolan, tidak ada kelainan.

(2) Mata

Conjungtiva : Pucat

Sclera : Putih

b) Muka : Tidak ada benjolan dan tidak ada

penonjolan.

c) Telinga : Bersih, tidak ada serumen.

d) Hidung : Bersih, tidak ada cuping hidung.

e) Mulut : Bibir warna pucat, kering, agak pecah-

pecah, lidah bersih, tidak stomatitis.

f) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

g) Dada : Simetris, tidak ada tarikan dinding dada

kedalam namun terdengar suara.

h) Perut : Tidak ada pembesaran pada perut, tidak

kembung.

i) Ekstermitas : Jari tangan dan kaki lengkap, tidak odema.

j) Genetalia : Lengkap, labia mayora menutupi labia

minora, tidak ad avarices

k) Anus : Tidak haemoroid.

Page 67: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

3) Pemeriksaan tingkat perkembangan

a) Perkembangan motorik kasar : Berjalan

b) Perkembangan motorik halus : Mencoret-coret

c) Perkembangan bahasa

(1) Mengerti dan melakukan perintah sederhana atau larangan

dari orang lain

(2) Mengulang bunyi yang didengarnya

4) Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan

b) Pemeriksaan penunjang lain : tidak dilakukan

2. Interpretasi Data

Tanggal : 17 Maret 2015 Pukul : 08.30 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

An.F Umur 13 Bulan dengan Gizi Kurang atas indikasi infeksi paru-

paru.

Data Dasar

DS :

1) Ibu mengatakan anaknya bernama An.F

2) Ibu mengatakan anakanya berumur 13 Bulan

3) Ibu mengatakan anaknya rewel, badannya terlihat kurus dan

anaknya pernah menderita infeksi paru-paru

Page 68: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

DO :

1) Keadaan umum : Baik

2) Kesadaran : Composmentis

3) TTV : N : 100x/menit R : 34x/menit

S : 36,80C

4) BB/TB : 5 kg / 62 cm

5) LK/LLA : 40 cm/ 12,5 cm

b. Masalah

Ibu mengatakan anaknya rewel dan cemas dengan keadaan anaknya

yang sekarang.

c. Kebutuhan

Anjurkan ibu untuk memberikan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

3. Diagnosa Potensial

Diagnosa potensial yang muncul pada kasus Balita Gizi Kurang adalah

Gizi Buruk.

4. Tindakan Segera

Memberikan KIE tentang kebutuhan nutrisi yang seimbang.

5. Perencanaan

Tanggal : 17 Maret 2015 Pukul : 09.00 WIB

1. Beritahu hasil pemeriksaan pada ibu.

Page 69: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

2. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi sesuai gizi

seimbang pada anaknya.

3. Beri ibu penjelasan tentang pemberian makanan yang lunak.

4. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh.

5. Anjurkan ibu untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada anaknya.

6. Anjurkan ibu agar anak banyak istirahat.

7. Anjurkan ibu untuk kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

8. Dokumentasi tindakan.

6. Pelaksanaan

Tanggal : 17 Maret 2015 Pukul : 09.30 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu.

Keadaan umum : Lemah

Kesadaran : Composmentis

TTV : N : 100x/menit R : 34x/menit

S : 36,80C

BB/TB : 5 kg/ 62 cm

2. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang seimbang

pada anaknya yaitu menu yang mengandung karbohidrat, protein,

lemak, vitamin dan mineral.

3. Memberikan penjelasan tentang pemberian makanan yang lunak agar

anak tidak mengunyah terlalu lama, pemberian makanan lunak dengan

cara lauk pauk dihaluskan.

Page 70: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

4. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh anak yaitu dengan

cara memberikan minum yang banyak agar cairan pada tubuh anak

tercukupi sehingga tidak menimbulkan demam ataupun dehidrasi.

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan rasa aman dan nyaman seperti

memandikan anaknya 2x sehari, mengganti pakaian jika kotor dan

basah, memakaikan alas kaki jika pergi bermain, menghangatkan

badan jangan sampai kedinginan.

6. Menganjurkan ibu agar anaknya banyak istirahat yaitu sehari 2 kali :

siang ± 2 jam dan malam ± 10 jam.

7. Menganjurkan ibu kontrol 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

8. Mendokumentasikan tindakan.

7. Evaluasi

Tanggal : 17 Maret 2015 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan anaknya.

2. Ibu bersedia memberikan nutrisi seimbang yang mengandung

karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral.

3. Ibu sudah paham dan bersedia untuk memberikan makanan yang lunak

4. Ibu bersedia menjaga suhu tubuh anaknya.

5. Ibu bersedia memberikan rasa aman dan nyaman anaknya.

6. Ibu bersedia mengistirahatkan anaknya.

7. Ibu bersedia datang 1 minggu lagi atau jika ada keluhan.

8. Tindakan sudah didokumentasikan.

Page 71: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

DATA PERKEMBANGAN I

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 24 Maret 2015 Pukul : 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya masih rewel.

2. Ibu mengatakan anaknya susah tidur dan tidur tidak nyenyak.

3. Ibu mengatakan sehari anaknya makan 3 kali yaitu pagi : makan bubur

sun dan minum susu formula, siang dan malam : makan nasi, lauk,

sayur, buah dan minum susu formula, dan sehari anaknya makan roti 3

kali.

O :

1. Keadaan umum : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

S : 36,60C

N : 112x/menit

R : 34x/menit

4. BB/TB : 5 kg / 62 cm

A : An.F umur 13 Bulan 1 minggu dengan gizi kurang atas indikasi infeksi

paru - paru perawatan minggu ke-1.

Page 72: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

P : Tanggal : 24 Maret 2015 Pukul : 10.00 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan anaknya

3. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang seimbang

pada anaknya

4. Memberitahu ibu bahwa akan dilakukan kunjungan rumah pada

tanggal 31 Maret 2015

EVALUASI

Tanggal : 24 Maret 2015 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia untuk tetap menjaga kebersihan anaknya.

3. Ibu bersedia untuk tetap memberikan makanan yang seimbang untuk anaknya

4. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 31 Maret.

Page 73: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

PERKEMBANGAN II

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 31 Maret 2015 Pukul : 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya masih rewel

2. Ibu mengatakan sehari anaknya makan 3 kali yaitu pagi : makan bubur

sun dan minum susu formula, siang dan malam : makan nasi, lauk,

sayur, buah dan minum susu formula, dan sehari anaknya makan roti 3

kali.

3. Ibu mengatakan anaknya sedikit panas.

O :

1. Keadaan umum : Lemah

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

S : 37,90C

N : 112x/menit

R : 36x/menit

4. BB/TB : 4,8 kg/ 63 cm

A : An.F umur 13 Bulan 2 minggu dengan gizi kurang atas indikasi infeksi

paru - paru perawatan minggu ke-2.

Page 74: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

P : Tanggal : 31 Maret 2015 Pukul : 10.00 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan ibu untuk mengompres hangat pada axilla dan

temporal.

3. Menganjurkan ibu untuk tetap memakaikan pakaian pada anaknya

yang bahannya dapat menyerap keringat seperti kain katun atau kaos.

4. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya.

5. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang seimbang

pada anaknya.

6. Menganjurkan ibu agar anaknya banyak istirahat yaitu sehari 2 kali :

siang ±2 jam dan malam ±10 jam.

7. Melakukan kolaborasi dengan bidan untuk pemberian terapi obat

( Recovit sirup 3 x 1 )

8. Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 9

April 2015 atau menganjurkan ibu untuk kontrol jika panas belum

turun dalam waktu ± 3 hari.

EVALUASI

Tanggal : 31 Maret 2015 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia mengompres anaknya dengan air hangat.

3. Ibu bersedia memakaikan pakaian yang mudah menyerap keringat.

4. Ibu bersedia tetap menjaga kebersihan.

Page 75: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

5. Ibu bersedia tetap memberikan nutrisi yang seimbang.

6. Ibu bersedia mengistirahatkan anaknya.

7. Ibu siap memberikan terapi obat yang telah diberikan oleh bidan.

8. Ibu bersedia untuk dilakukan kunjungan rumah pada tanggal 9 April 2015.

Page 76: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

PERKEMBANGAN III

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 9 April 2015 Pukul : 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel.

2. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak panas.

3. Ibu mengatakan sehari anaknya makan 3 kali yaitu pagi : makan bubur

sun dan minum susu formula, siang dan malam : makan nasi, lauk,

sayur, buah dan minum susu formula, dan sehari anaknya makan roti 3

kali.

O :

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

N : 110x/menit

R : 40x/menit

S : 36,60C

4. BB/TB : 5 kg/ 64 cm

5. Mata

Conjungtiva : Merah muda

Sclera : Putih

Page 77: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

A : An.F umur 13 Bulan 3 minggu dengan gizi kurang atas indikasi infeksi

paru - paru perawatan minggu ke-3.

P : Tanggal : 9 April 2015 Pukul : 09.30 WIB

1. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya.

2. Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan makanan yang seimbang

pada anaknya.

3. Menganjurkan ibu agar anaknya banyak istirahat yaitu sehari 2 kali :

siang ±2 jam dan malam ±10 jam.

EVALUASI

Tanggal : 9 April 2015 Pukul : 10.30 WIB

1. Ibu bersedia menjaga kebersihan anaknya.

2. Ibu bersedia untuk tetap memberikan nutrisi yang seimbang.

3. Ibu bersedia mengistirahatkan anaknya.

Page 78: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

PERKEMBANGAN IV

(Kunjungan Rumah)

Tanggal : 18 April 2015 Pukul : 09.00 WIB

S :

1. Ibu mengatakan anaknya sudah tidak rewel.

2. Ibu mengatakan ada peningkatan dalam pola makan yaitu sehari

anaknya makan 4 kali/hari dan makan roti 5x/hari.

O :

1. Keadaan umum : Baik

2. Kesadaran : Composmentis

3. TTV

N : 110x/menit

R : 40x/menit

S : 36,70C

4. BB/TB : 5,5 kg/64 cm

5. Mata

Conjungtiva : Merah muda

Sclera : Putih

6. Tidak terjadi peradangan pada kulit

A : An.F umur 14 Bulan dengan gizi kurang atas indikasi infeksi paru - paru

perawatan minggu ke-4.

Page 79: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

P : Tanggal : 18 April 2015 Pukul : 10.00 WIB

1. Memberitahu hasil pemeriksaan.

2. Menganjurkan anak tetap dalam kondisi sehat dan selalu

memperhatikan nutrisi.

3. Menganjurkan ibu agar anaknya tetap banyak istirahat yaitu sehari 2

kali : siang ± 2 jam dan malam ±10 jam.

4. Menganjurkan ibu tetap rutin mengikuti posyandu karena untuk

mengetahui tumbuh kembang anak.

5. Memberikan makanan tambahan berupa susu formula.

EVALUASI

Tanggal : 18 April 2015 Pukul : 11.00 WIB

1. Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.

2. Ibu bersedia menjaga kondisi anak dan tetap akan memberikan nutrisi yang

cukup.

3. Ibu bersedia mengistirahatkan anaknya.

4. Ibu bersedia mengikuti posyandu rutin untuk mengetahui tumbuh kembang

anaknya.

5. Ibu menerima makanan tambahan.

Page 80: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

B. Pembahasan

Pada sub bab ini akan dibahas tentang kasus yang penulis ambil yaitu

balita sakit pada An.F umur 13 bulan dengan gizi kurang dibandingkan

dengan teori yang ada. Pelaksanaan strudi kasus ini menggunakan manajemen

kebidanan menurut Varney yang terdiri dari tujuh langkah yaitu Pengkajian,

Interpretasi data, Diagnosa potensial, Tindakan segera / Antisipasi,

Perencanaan, Pelaksanaan dan Evaluasi.

1. Pengkajian Data

Pada kasus An.F umur 13 bulan dengan gizi kurang, penulis

melakukan pengkajian berupa data subyektif dan data obyektif. Data

subyektif yaitu keluhan utama. Dari anamnesa diketahui bahwa An.F umur

13 bulan dengan keluhan rewel, badan terlihat kurus, dan pucat. Hasil

pemeriksaan pada An.F diperoleh keadaan umum lemah, kesadaran

composmentis, TTV (suhu : 36,80C, nadi : 100x/menit, pernafasan :

34x/menit ), BB : 5 kg, TB : 62 cm, LILA : 12,5 cm, LK : 40cm.

Pemeriksaan sistematis yang dilakukan berupa pemeriksaan rambut tidak

mengalami kerontokan, muka tidak ada penonjolan, conjungtiva pucat,

perut tidak ada pembesaran dan tidak kembung, kulit tidak mengalami

peradangan.

Menurut Waryana (2010), Balita di katakan gizi kurang apabila

penilaian berat badan menurut tinggi badan pada gizi kurang adalah 70-

90%. Menurut Supariasa (2013), keluhan utama pada anak dengan gizi

kurang yaitu badan nampak kurus. Pada penderita gizi kurang asupan

Page 81: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

makanan berkurang atau tidak ada nafsu makan dan istirahat berkurang

karena anak sering rewel dan gelisah. Hasil pemeriksaan fisik balita gizi

kurang keadaan umum lemah, kesadaran apatis, TTV seperti suhu :

36,50C, nadi : 80 – 120 kali permenit, respirasi : 40 – 60 kali permenit atau

mengalami penurunan. Rambut bercahaya dan mengalami kerontokan,

wajah menonjol keluar dan ada keriput pada kulit wajah, conjungtiva

pucat, perut kembung dan terjadi pembesaran hati, ada peradangan pada

kulit.

Pada tahap ini terdapat kesenjangan antara teori dan lahan praktik

yaitu pemeriksaan dilahan pada pemeriksaan sistematis rambut tidak

mengalami kerontokan, muka tidak ada penonjolan, perut tidak ada

pembesaran dan tidak kembung, kulit tidak mengalami peradangan, tetapi

balita tersebut termasuk gizi kurang karena BB/TB yaitu 5000 gr : 62 x

100% = 80 %. Pada An.F nutrisi baik dan nafsu makan tidak berkurang

tetapi karena mempunyai penyakit infeksi paru-paru sehingga mengalami

gizi kurang atau mengalami penurunan berat badan.

2. Interpretasi Data

Diagnose kebidanan pada kasus ini adalah balita An.F umur 13 bulan

dengan gizi kurang. Masalah yang timbul adalah anak rewel dan keluarga

sangat cemas dengan keadaannya. Kebutuhan yang diberikan berupa beri

motivasi ibu untuk memberikan pemenuhan kebutuhan nutrisi.

Menurut Marmi (2012), diagnosa yang ditegakkan yaitu Balita An.X

Umur…tahun dengan gizi kurang, masalah yang sering terjadi pada anak

Page 82: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

dengan gizi kurang adalah gangguan rasa nyaman karena peradangan kulit

yang disebabkan dari sanitasi yang kurang dan tubuh menjadi lemas.

Menurut Nursalam (2008), kebutuhan pada kasus gizi kurang adalah

berikan salep atau bedak sedative untuk mengurangi keluhan contohnya

bedak talk atau sedia obat penurun panas jika terjadi demam.

Pada kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu

balita tidak mengalami gangguan rasa nyaman karena pasien/keluarga

tidak mengeluhkan terjadinya peradangan atau lemas sehingga tidak

memerlukan kebutuhan seperti berikan salep atau bedak sedative.

3. Diagnose potensial

Pada kasus An.F umur 13 bulan dengan gizi kurang diagnosa

potensial yang ditegakkan yaitu terjadinya gizi buruk. Hal ini sesuai

dengan teori Supariasa (2013), yang menyatakan diagnose potensial yang

mungkin muncul pada kasus balita sakit dengan status gizi kurang yaitu

terjadinya gizi buruk.

Pada kasus An.F dengan gizi kurang tidak terjadi gizi buruk karena

anak mendapat penanganan yang baik dari petugas kesehatan. Hal tersebut

dapat dilihat dari berat badan anak mengalami kenaikan dari 5 kg menjadi

5,5 kg.

4. Antisipasi / tindakan segera

Antisipasi / tindakan segera pada kasus balita sakit An.F umur 13

bulan dengan gizi kurang yaitu beri KIE tentang pemberian nutrisi yang

sehat dan seimbang.

Page 83: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

Pada teori Abdoerrachman (2007), yang menyatakan pada balita gizi

kurang lakukan kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian

terapi, kolaborasi dengan laboratorium untuk pemeriksaan kadar

hemoglobin dan pemberian informasi tentang nutrisi yang sehat dan

seimbang.

Pada kasus ini tidak dilakukan kolaborasi dengan dokter spesialis

anak dikarenakan kasus pada An.F sudah ditangani oleh Dinas Kesehatan

Kota Sragen dan sudah mendapat terapi dokter untuk penyembuhan infeksi

paru-paru dan tidak dilakukan kolaborasi dengan laboratorium untuk

dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin karena sudah dilakukan

pemeriksaan laboratorium pada saat di Rumah Sakit.

5. Perencanaan

Perencanaan yang dilakukan pada balita sakit An.F umur 13 bulan dengan

gizi kurang adalah sebagai berikut :

a. Anjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang seimbang

pada anaknya.

b. Beri ibu penjelasan tentang pemberian makanan yang mudah diterima

anak.

c. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh.

d. Anjurkan ibu untuk menjaga rasa aman pada anaknya.

e. Anjurkan ibu agar anak banyak istirahat.

f. Anjurkan ibu untuk kembali lagi atau jika ada keluhan.

Page 84: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

Menurut Depkes RI (2008), asuhan yang diberikan pada An.F dengan gizi

kurang adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan nutrisi / cairan elektrolit cukup cairan,

e) Memberikan makanan yang mengandung karbohidrat, tinggi

protein, cukup cairan, rendah serat dan tidak menimbulkan gas.

f) Memberikan makanan yang lunak agar anak tidak mengunyah

terlalu lama. Pemberian makanan lunak dengan cara lauk pauk

dihaluskan.

g) Jika keadaan pasien memburuk maka pasang infus dengan cairan

glukosa dan NaCL.

h) Observasi.

b. Gangguan suhu tubuh

c) Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian obat secara

mencukupi.

d) Menganjurkan pasien untuk banyak minum (sirup, teh manis, atau

apa yang disukai anak).

c. Gangguan rasa aman

e) Melakukan perawatan kebersihan tubuh setiap hari atau 2 kali

sehari.

f) Mengganti pakaian jika kotor.

g) Memakaikan alas kaki jika pergi bermain.

h) Menghangatkan badan jangan sampai kedinginan.

Page 85: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

d. Resiko terjadi komplikasi

d) Memberian terapi sesuai program dokter anak dalam pemberian

terapi pengobatan atau pencegahan infeksi seperti antibiotik,

pemberian vitamin A.

e) Bila ada komplikasi pada mata maka beri tetes/ salep mata tanpa

kortikosteroid.

f) Rujuk segera, selama diperjalanan jaga kehangatan badan.

e. Istirahat

Pasien yang mengalami gizi kurang perlu istirahat yang cukup karena

dengan istirahat bisa untuk menyetabilkan berat badan. Jika mengalami

demam maka harus istirahat mutak untuk menurunkan demam.

Pada kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu

tidak dilakukan pemasangan infus karena keadaan pasien tidak memburuk,

tidak dilakukan pemberian terapi karena anak sudah mendapat terapi

sebelumnya dari dokter spesialis paru-paru, tidak diberikan salep mata,

tidak dirujuk karena anak tidak mengalami komplikasi.

6. Pelaksanaan

Pelaksanaan yang dilakukan pada An.F yaitu disesuaikan dengan

perencanaan, yaitu :

a. Menganjurkan pada ibu untuk tetap memberikan nutrisi yang seimbang

pada anaknya yaitu menu yang mengandung karbohidrat , protein,

lemak, vitamin dan mineral.

Page 86: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

b. Memberikan penjelasan tentang pemberian makan yang mudah

diterima anak yaitu dengan cara memberikan makanan yang lunak agar

anak tidak mengunyah terlalu lama, pemberian makanan lunak dengan

cara lauk pauk dihaluskan.

c. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga suhu tubuh anak yaitu dengan

cara memberikan minum yang banyak agar cairan pada tubuh anak

tercukupi sehingga tidak menimbulkan demam.

d. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan anaknya seperti

memandikan anaknya 2x sehari, mengganti pakaian jika kotor dan

basah.

e. Menganjurkan ibu agar anaknya banyak istirahat yaitu sehari 2 kali :

siang ±2 jam dan malam ±10 jam.

f. Menganjurkan ibu datang kembali lagi atau jika ada keluhan.

Pada kasus ini terdapat kesenjangan antara teori dan praktik yaitu tidak

dilakukan pemasangan infus karena keadaan pasien tidak memburuk, tidak

dilakukan pemberian terapi karena anak sudah mendapat terapi

sebelumnya dari dokter spesialis paru-paru, tidak diberikan salep mata,

tidak dirujuk karena anak tidak mengalami komplikasi.

7. Evaluasi

Pada kasus balita sakit An.F umur 13 bulan dengan gizi kurang

setelah dilakukan asuhan selama 4 minggu didapatkan hasil : keadaan

baik, kesadaran composmentis, TTV (suhu : 36,80C, nadi : 100x/menit,

Page 87: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

pernafasan : 34x/menit), conjungtiva mrah muda, berat badan meningkat

dari 5 kg menjadi 5,5 kg.

Menurut Depkes RI (2008), evaluasi yang diharapkan dari

pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus balita sakit pada An.F dengan

gizi kurang adalah sebagai berikut :

a. Gangguan rasa nyaman telah teratasi.

b. Peradangan kulit telah sembuh.

c. Berat badan meningkat.

Pada kasus ini tidak terdapat kesenjangan antara teori dengan lahan

praktik.

Page 88: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

76

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada An.F Umur 13 bulan dengan

gizi kurang selama 4 minggu dengan menerapkan manajemen varney dapat

diambil kesimpulan :

1. Pada pengkajian data diperoleh hasil data subyektif ibu mengatakan

anaknya rewel, tubuhnya tampak kurus dan pernah menderita infeksi paru-

paru. Data obyektif meliputi keadaan umum lemah, kesadaran

composmentis, TTV (suhu : 36,80C, nadi : 100x/menit, pernafasan :

34x/menit), BB : 5 kg, TB : 62 cm, LILA : 12,5 cm, LK : 40cm.

Pemeriksaan sistematis yang dilakukan berupa pemeriksaan mata yaitu

conjungtiva pucat.

2. Pada langkah interpretasi data diperoleh diagnosa kebidanan yaitu An.F

umur 13 bulan dengan gizi kurang. Masalah yang muncul yaitu rewel dan

ibu khawatir dengan keadaan anaknya. Kebutuhannya adalah beri motivasi

untuk memberikan pemenuhan kebutuhan nutrisi yang seimbang.

3. Diagnosa potensial yang ditegakkan yaitu gizi buruk tetapi pada kasus ini

tidak terjadi gizi buruk.

4. Antisipasi yang diberikan yaitu memberikan KIE tentang pemberian gizi

seimbang pada anak.

Page 89: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

5. Perencanaan yang dilakukan adalah perawatan dirumah yang berupa beri

nutrisi yang seimbang pada anak, beri anak makanan yang lunak, jaga

suhu tubuh, jaga rasa aman pada anak, anjurkan ibu agar anak banyak

istirahat.

6. Pelaksanaan dilakukan dengan baik sesuai rencana yang telah disusun

karena adanya dukungan keluarga dalam membantu memberikan nutrisi

yang seimbang, memberikan makanan yang mudah diterima, menjaga

suhu tubuh, menjaga rasa aman, menganjurkan ibu agar anak banyak

istirahat

7. Evaluasi dilakukan selama 4 minggu untuk mengetahui perkembangan

anak. Hasil An.F keadaan umum baik, sudah tampak aktif, berat badan

mengalami kenaikan dari 5 kg menjadi 5,5 kg.

8. Pada tahap ini terdapat kesenjangan yaitu :

a. Pengkajian : Pemeriksaan dilahan pada pemeriksaan sistematis normal,

nafsu makan tidak berkurang.

b. Interpretasi Data : Pada masalah balita tidak mengalami gangguan rasa

nyaman dan tidak memerlukan kebutuhan seperti pemberian salep atau

bedak sedative.

c. Antisipasi / tindakan segera : Tidak dilakukan kolaborasi dengan

dokter spesialis anak dan tidak dilakukan kolaborasi dengan

laboratorium.

Page 90: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014

d. Perencanaan dan Pelaksanaan : Tidak dilakukan pemasangan infus,

tidak dilakukan pemberian terapi, tidak diberikan salep mata dan tidak

dirujuk.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka penulis dapat memberikan masukan

antara lain :

1. Bagi Ibu/ keluarga

Ibu dan keluarga diharapkan dapat mengenali tanda-tanda gejala gizi

kurang dengan membaca buku atau mencari informasi dimedia atau dari

tenaga kesehatan terdekat supaya keluarga dapat mengantisipasi, sehingga

tidak terjadi komplikasi lebih lanjut.

2. Bidan Praktik Mandiri

Diharapkan agar Bidan Praktik Mandiri dapat meningkatkan kualitas

pemberian pelayanan dan memberikan pelayanan yang optimal Asuhan

Kebidanan pada Balita Bakit dengan Gizi kurang.

3. Pendidikan

Diharapkan agar lebih melengkapi/ menambah referensi tentang gizi

kurang.

Page 91: ASUHAN KEBIDANAN BALITA SAKIT PADA An. F UMUR …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/19/01-gdl-pujilestar... · Gizi kurang di BPM Andang Damayanti Masaran Sragen tahun 2014