TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70...

60
i TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 6070 TAHUN TENTANG SENAM LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI KASIH SURAKARTA KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun oleh : Suprihatin NIM B12157 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2015

Transcript of TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70...

Page 1: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

i

TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60– 70 TAHUN

TENTANG SENAM LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA

BHAKTI KASIH SURAKARTA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun oleh :

Suprihatin

NIM B12157

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2015

Page 2: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

ii

Page 3: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

iii

Page 4: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60 –

70 Tahun Tentang Senam Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas

akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan

STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena

itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M,Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku Ketua Program Studi DIII Kebidanan

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Hutari Puji Astuti, S.SiT, M.Kes, selaku Dosen Pembimbing yang telah

meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu A. Sri Haryanti Sumali, S.Pd, selaku Kepala Panti Wredha Dharma Bhakti

Kasih Surakarta, yang telah bersedia memberikan ijin pada penulis dalam

pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Program Studi DIII Kebidanan Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan penelitian selanjutnya.

Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juni 2015

Penulis

Page 5: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

v

Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Juli 2015

Suprihatin

B12 157

TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 -70 TAHUN

TENTANG SENAM LANSIA DI PANTI WREDHA DHARMA BHAKTI

KASIH SURAKARTA

xii + 46 halaman + 17 lampiran + 5 tabel + 25 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang : Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk

melakukan tugas sehari – hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih

memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan

baik,dengan bertambahnya usia, Pada proses menua kadar kapur (kalsium) dalam

tulang menurun, akibatnya tulang menjadi kropos dan mudah patah. Berdasarkan

studi pendahuluan yang dilakukan tanggal 15 November 2014, terdapat jumlah

lansia sebanyak 50 lansia terdiri dari 20 lansia pria, dan 30 lansia wanita.

Tujuan : Mengetahui tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 -70 tahun tentang

senam lansia.di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta.

Metode Penelitian : jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif. Lokasi

penelitian diambil di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta pada tanggal

15 November 2014 – 25 Mei 2015. Jumlah sampel sebanyak 33 ibu lansia umur

60 – 70 tahun, dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Instrumen yang

digunakan adalah kuesioner, sedangkan untuk analisa dilakukan dengan analisis

univariat yang menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil Penilitian : Tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang

senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta, ibu lansia dengan

pengetahuan baik sebanyak 4 responden(12,12%), pengetahuan cukup sebanyak

26 responden(78,79%), pengetahuan kurang 3 orang(9,09%).

Kesimpulan : Tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam

lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta sebagian besar dalam

kategori cukup yaitu sebanyak 26 responden(78,79%). Faktor-faktor yang

mempengaruhi tingkat pengetahuan antara lain : pendidikan SMP sebanyak 16

responden (48,49%), pekerjaan IRT sebanyak 14 responden (42,42%), dan umur

>65-70 tahun sebanyak 24 responden (72,73%).

Kata Kunci : Pengetahuan, ibu lansia umur 60 -70 tahun, senam lansia.

Kepustakaan : 15 literatur (tahun 2008 – 2013)

Page 6: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

vi

MOTTO

1. Jangan sekali – kali engkau mengatakan terhadap sesuatu, “aku pasti

melakukan itu besok hari”, kecuali dengan mengatakan Insya Allah, dan

ingatlah kepada tuhan mu apabila engkau lupa (QS. Al-Kahf : 23).

2. Raihlah kesempatan(menuntut ilmu) yang diberikan Tuhan melalui tangan

kedua orang tua mu, dan buatlah kedua orang tua mu tersenyum dengan

pilihan mu (Penulis).

3. Betapa pun gelap masalah mu, tetaplah setia kepada yang benar, tetaplah

berharap kepada Tuhan. Sabarlah (HFD).

4. Tidak ada siapa pun bisa menjadi apa pun tanpa pernah melakukan kesalahan

yang sama (Mario Teguh).

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati, karya tulis ilmiah ini penulis persembahkan :

1. Bapak ibu tercinta terima kasih atas doa yang selalu diberikan dan

cinta kasihnya selama ini.

2. Kakak – kakak ku tercinta yang selalu memberikan support setiap

langkahku.

3. Ibu Hutari Puji Astuti S.SiT., M.kes terima kasih atas bimbingan

yang diberikan.

4. Teman – teman happy kost ku tercinta yang selalu menemani.

5. Almamater tercinta STIKES Kusuma Husada Surakarta.

Page 7: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

vii

Page 8: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

viii

DAFTAR ISI

halaman

HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ...................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iv

ABSTRAK ...................................................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vi

CURICULUM VITAE ................................................................................... vii

DAFTAR ISI ................................................................................................. viii

DAFTAR TABEL ......................................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ....................................................................... 1

B. Perumusan Masalah ............................................................... 4

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 4

1. Umum.............................................................................. 4

2. Khusus ............................................................................. 4

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 5

E. Keaslian Penelitian ................................................................. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ........................................................................ 8

B. Kerangka Teori....................................................................... 25

C. Kerangka Konsep Penelitian .................................................. 26

BAB III METODELOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ............................................. 27

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................. 27

C. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengambilan Sampel ............. 28

D. Variabel Penelitian ................................................................. 29

E. Definisi Operasional............................................................... 29

Page 9: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

ix

F. Instrumen Penelitian............................................................... 30

G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 32

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data .................................. 33

I. Etika Penelitian ...................................................................... 35

J. Jadwal Penelitian .................................................................... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Tempat Penelitian ..................................... 38

B. Hasil Penelitian ...................................................................... 39

C. Pembahasan ............................................................................ 42

D. Keterbatasan ........................................................................... 43

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ............................................................................ 45

B. Saran ....................................................................................... 46

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ........................................................................ 29

Tabel 3.2 Kisi –Kisi Instrumen ........................................................................ 30

Tabel 4.1 karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................... 39

Tabel 4.2 karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ............................. 40

Tabel 4.3 karakteristik Responden Berdasarkan Umur.................................... 40

Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan mean dan Standar Deviasi ......................... 41

Tabel 4.5 Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60 – 70 Tahun Tentang Senam

Lansia di Panti Wredha dharma Bhakti Kasih Surakarta ............... 41

Page 11: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gerakan memutar kepala ............................................................. 18

Gambar 2.2 Gerakan memiringkan kepala ...................................................... 18

Gambar 2.3 Gerakan mengangkat Bahu ......................................................... 18

Gambar 2.4 Gerakan meregangkan tangan ke depan ...................................... 19

Gambar 2.5 Gerakan tangan menyentuh punggung ........................................ 19

Gambar 2.6 Gerakan melebarkan telapak tangan ........................................... 19

Gambar 2.7 Gerakan membalikan telapak tangan .......................................... 20

Gambar 2.8 Gerakan mengepalkan tangan ..................................................... 20

Gambar 2.9 Gerakan membengkokan badan ke samping kanan dan kiri ....... 20

Gambar 2.10 Gerakan memutar tubuh ke belakang ........................................ 21

Gambar 2.11 Gerakan meregangkan Lutut ke samping kanan dan kiri tubuh . 21

Gambar 2.12 Gerakan menepuk tangan ke belakang tubuh ............................ 21

Gambar 2.13 Gerakan melipat lutut ke arah dada ........................................... 22

Gambar 2.14 Gerakan meregangkan kaki ....................................................... 22

Gambar 2.15 Gerakan meluruskan kaki dan menekan lutut ........................... 22

Gambar 2.16 Gerakan menahan kaki lurus dan meregangkan telapak kaki .... 22

Gambar 2.17 Gerakan menekuk dan meregangkan jari .................................. 23

Gambar 2.18 Gerakan memutar telapak kaki .................................................. 23

Gambar 2.19 Gerakan mengangkat tumit dan memutar tumit ........................ 23

Gambar 2.20 Gerakan mengerutkan muka ...................................................... 24

Gambar 2.21 Gerakan membuka dan menutup mata ...................................... 24

Gambar 2.22 Gerakan mengembangkan dan menghisap pipi ......................... 24

Gambar 2.23 Gerakan menarik bibir dan bersiul ............................................ 24

Gambar 2.24 Kerangka Teori .......................................................................... 25

Gambar 2.25 Kerangka Konsep Penelitian ..................................................... 26

Page 12: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Penelitian

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden (Informed Consent)

Lampiran 10. Kesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas dan Reliabilitas

Lampiran 13. Data Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Data Hasil Uji Reliabilitas

Lampiran 15. Data Tabulasi Hasil Penelitian

Lampiran 16. Dokumentasi Penelitian (foto)

Lampiran 17. Lembar Konsultasi

Page 13: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penuaan adalah suatu proses alami yang tidak dapat dihindari. Jalan

secara terus menerus , dan berkesinambungan,selanjutnya akan menimbulkan

perubahan anatomis, fisiologis, dan biokimia pada tubuh, sehingga akan

mempengaruhi fungsi dan kemampuan tubuh secara keseluruhan

(Depkes RI dalam maryam, dkk, 2008).

Proporsi penduduk lansia di Indonesia mengalami peningkatan cukup

signifikan selama 30 tahun terakhir dengan populasi 5,3 juta jiwa (4,48% dari

total keseluruhan penduduk Indonesia) pada tahun 1971 menjadi 19,3 juta

(8,37% dari total keseluruhan penduduk Indonesia) pada tahun 2009.

Peningkatan jumlah penduduk lansia ini disebabkan peningkatan angka

harapan hidup sebagai dampak dari peningkatan kualitas kesehatan

(Profil Penduduk Lanjut Usia, 2009).

Berdasarkan kelompok umur, persentase penduduk lansia relatif kecil

dibandingkan dengan penduduk usia dibawah 15 tahun (29,06%), penduduk

usia 15-35 tahun (34,53%), maupun penduduk dewasa usia 36-59 tahun

(28,04%). Meskipun persentasenya relatif kecil dibandingkan kelompok umur

lainnya, namun secara umum jumlah penduduk lansia mengalami

peningkatan setiap tahunnya (Profil Penduduk Lanjut Usia, 2009).

Page 14: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

2

Sistem muskuloskeletal yang merupakan komponen struktural utama

mengalami penuruanan yaitu cairan tulang menurun sehingga mudah rapuh

(osteoporosis), bungkuk (kifosis), persendian membesar dan menjadi kaku

(atrofi otot), kram (maryam dkk, 2008). Dengan bertambahnya usia, Pada

proses menua kadar kapur (kalsium) dalam tulang menurun, akibatnya tulang

menjadi kropos dan mudah patah (Bandiyah, 2009). Dengan terjadinya

degeneratif pada lansia terjadi berbagai masalah antara lain stroke, dementia.

diabetes melitus, osteoporosis dan gangguan persendian (Darmojo, 2011).

Upaya – upaya untuk mempertahankan kesehatan pada lansia dapat dilakukan

dengan cara : peningkatan (promotion), pencegahan (prevention), diagnosis

dini dan pengobatan (early diagnosi and prompt treatmen), pembatasan

kecacatan (disability limitation), serta pemulihan (rehabilition) (Maryam dkk,

2008).

Kesegaran jasmani adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

tugas sehari – hari tanpa mengalami kelelahan yang berarti dan masih

memiliki cadangan tenaga untuk menikmati waktu senggangnya dengan baik

(Pudjiastuti dan Utomo dalam Maryam dkk, 2008). Olahraga usia lanjut perlu

diberikan dengan berbagai patokan,antara lain beban ringan atau sedang,

waktu relatif lama, bersifat aerobik, dan atau kalistenik, tidak

kompetetif/bertanding (Bandiyah, 2009). Senam lansia jika dilakukan dengan

teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup akan memiliki dampak

yang positif antara lain : mempertahankan atau meningkatkan kebugaran

jasmani,memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia, membentuk

Page 15: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

3

kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan, keseimbangan, ketahanan,

keluwesan, kecepatan), memberikan rangsangan bagi saraf – saraf yang

lemah, khususnya bagi lansia (Maryam dkk, 2008). Latihan fisik dilakukan

secara teratur dengan dosis yang tepat selain bermanfaat secara fisiologik

yaitu mengoptimalkan gerak otot dan sendi, meningkatkan kebugaran

jasmani, mengurangi resiko cidera otot dan sendi, mengurangi ketegangan

dan nyeri otot, meletakan fungsi otot dan sendi yang sempurna, melatih otot–

otot yang lemah agar menjadi kuat, mencegah terjadinya kontraktur serta

atrofi otot, memberikan rasa nyaman dan relaksasi (Maryam dkk, 2008).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di Panti Wredha

Dharma Bhakti Kasih Surakarta pada 15 November 2014, terdapat jumlah

total sebanyak 50 lansia terdiri dari 20 lansia pria dan 30 lansia wanita. Ibu

lansia berumur 60 – 70 tahun dari bulan Juli 2014 – September 2014

sebanyak 30 orang. Dari jumlah tersebut peneliti melakukan studi awal dalam

bentuk wawancara. Dari 10 responden didapatkan 6 orang (60%) belum

mengetahui tentang senam lansia sedangkan 4 orang (40%) sudah mengetahui

sebagian tentang senam lansia.

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka penulis tertarik untuk

melakukan peneliltian dengan judul “ Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur

60 –70 Tahun Tentang Senam Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta”.

Page 16: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

4

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah tersebut dapat

dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana tingkat

pengetahuan ibu Lansia umur 60 –70 tahun di Panti Wredha Dharma Bhakti

Kasih Surakarta tentang senam lansia?”.

C. Tujuan Peneletian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu Lansia berumur 60 –70

tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu Lansia berumur 60 – 70

tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta dengan kategori baik.

b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu Lansia berumur 60 – 70

tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta dengan kategori cukup.

c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu Lansia berumur 60 – 70

tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta dengan kategori kurang.

Page 17: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

5

d. Untuk mengetahui faktor – faktor penghambat dan pendorong

tingkat pengetahuan ibu Lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam

lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta.

D. Manfaat penelitian

a. Bagi ilmu pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah

perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya tentang senam lansia.

b. Bagi peneliti

Dapat mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari kegiatan

belajar di institusi.

c. Bagi institusi

1) Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian dapat digunakan untuk menambah

referensi kepustakaan dalam pembelajaran dan dapat

dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khusunya tentang

senam lansia.

2) Bagi panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi

untuk mengembangkan senam lansia di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta.

Page 18: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

6

E. Keaslian

Penelitian lain serupa yang yang pernah dilakukan antara lain yaitu :

1) Wardah jamila Hsb (2013) “Pengetahuan dan Sikap Lansia

Tentang Senam Lansia di Desa Mompang Kecamatan Barumun

Kabupaten Padang Lawas Tahun 2013” jenis penelitian

menggunakan deskriptif,teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling. Sampel sebanyak 52 dari total populasi 60

orang. Hasil penelitian. Tingkat pengetahuan lansia tentang

senam lansia secara umum dikategorikan dalam kategori sangat

baik sebanyak 13,5%, kategori baik 76,9%, dan kategori sedang

9,6%. Sedangkan untuk sikap responden tentang senam lansia

dikategorikan dalam kategori baik sebanyak 80,8%. Tingkat

pengetahuan lansia tentang senam lansia ini mayoritas baik.

2) Widyastuti (2012) “Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang

Senam Lansia Dengan Keaktifan Mengikuti Senam Lansia Di

Unit Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran”. upaya

untuk mempertahankan kesehatan pada lansia salah satunya

dapat dilakukan dengan aktif mengikuti senam lansia. Keaktifan

mengikuti senam lansia ini akan semakin berkembang jika tidak

didukung oleh pengetahuan tentang senam. Tujuan penelitian ini

adalah mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang

senam lansia dengan keaktifan mengikuti senam lansia di Unit

Rehabilitasi Wening Wardoyo Ungaran. Jenis penelitian ini

Page 19: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

7

adalah observasional dengan pendekatan crosssectional. Teknik

pengambilan sample adalah purposive sampling dengan jumlah

50 responden. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat

pengetahuan lansia dalam kategori baik (54%), cukup (6%), dan

kurang (40%).

Perbedaan penelitian sebelumnya dengan penelitian sekarang

adalah : judul penelitian, tempat penelitian, teknik sampling,

jumlah sampel, dan prosentase hasil penelitian.

Page 20: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Pengetahuan

a. Pengertian

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan

terjadi melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo, 2007).

b. Tingkat pengetahuan

Menurut Notoatmodjo(2007) tingkat pengetahuan dibagi

menjadi 6 yaitu :

1) Tahu (Know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat

ini adalah mengingat kembali (recall) terhadap suatu yang

spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang

diterima. Oleh sebab itu, ‘tahu’ ini merupakan tingkat

pengetahuan yang paling rendah.

Page 21: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

9

2) Memahami (Comprehension)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui, dan

dapan mengintepretasikan materi tersebut secara benar.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi ini diartikan sebagai kemampuan untuk

menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau

kondisi riil (sebenarnya).

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan

materi atau suatu objek ke dalam komponen – komponen,tetapi

masih dalam suatu struktur organisasi tersebut, dan masih ada

kaitanya satu sama lain.

5) Sintesis (Synthesis)

Sintesis menunjukan pada suatu kemampuan untuk

melakukan atau menghubungkan bagian – bagian dalam suatu

bentuk keseluruhan yang baru.

6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk

melakukan untuk justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek.

Page 22: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

10

c. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Wawan, (2011) Pengetahuan dipengaruhi oleh

beberapa Faktor yaitu :

1) Faktor internal

a) Pendidikan

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang

terhadap perkembangan orang lain menunjukan arah cita –

cita tertentu yang menentukan manusia untuk mencapai

keselamatan dan kebahagian.

b) Pekerjaan

Adalah keburukan yang harus dilakukan terutama untuk

menunjang kehidupanya dan kehidupan keluarga.

c) Umur

Semakin cukup umur, tingkat kematangan dan

kekuatan akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

2) Faktor eksternal

a) Faktor lingkungan

Lingkungan merupakan seluruh kondisi yang ada

disekitar manusia dan pengaruhnya yang dapat

mempengaruhi perkembangan dan perilaku orang atau

kelompok.

Page 23: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

11

b) Sosial budaya

Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat

mempengaruhi dari sikap dalam menerima informasi.

d. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010) cara memperoleh pengetahuan

dibagi menjadi dua :

1) Cara Tradisional

a) Cara coba salah (trial and eror)

Cara coba–coba ini dilakukan dengan menggunakan

beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan

apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba

kemungkinan yang lain.

b) Cara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena

tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan (otoritas)

Sumber pengetahuan dapat diperoleh dari pemimpin –

pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para

pemuka agama, pemegang pemerintah dan sebagainya.

d) Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan salah satu cara untuk

memperoleh kebenaran pengetahuan. Hal ini dilakukan

dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh

Page 24: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

12

dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa

lalu.

e) Melalui jalan pikiran

Manusia telah menggunakan penalaran dalam

memperoleh pengetahuan, atau dengan kata lain dalam

memperoleh kebenaran pengetahuan manusia telah

menggunakan jalan pikiranya.

2) Cara modern

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan

pada dewasa ini lebih sistematis,logis dan alamiah. Cara ini

disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut

metode penelitian yaitu dengan mengembangkan metode

berfikir induktif. Mula – mula mengadakan pengamatan

langsung tehadap gejala – gejala alam atau kemasyarakatan.

Kemudian hasilnya dikumpulkan dan diklasifikasikan, akhirnya

diambil kesimpulan umum.

e. Cara mengukur pengetahuan

Pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara

atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur

dari subjek penelitian atau responden ke dalam pengetahuan yang

ingin kita ketahui atau kita ukur dapat kita sesuaikan dengan

tingkatan diatas (Notoatmodjo, 2007).

Page 25: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

13

Dari data tentang hasil pengukuran tingkat pengetahuan

tersebut dapat dikategorikan dalam beberapa kategori, seperti baik,

cukup, dan kurang. Ketentuan tersebut menggunakan aturan normatif

yang menggunakan rata – rata (mean) dan simpangan baku (standard

deviation).

1. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD

2. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(Riwidikdo, 2012).

2. Lansia

a. Pengertian

Menua (menjadi tua) adalah suatu proses menghilangnya

secara perlahan – lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki

diri/mengganti dan mempertahankan fungsi normal sehingga tidak

dapat bertahan terhadap infeksi dan memperbaiki kerusakan yang

diderita. Ini merupakan proses yang terus menerus ( berlanjut )

secara alami, dimulai sejak lahir dan umumnya dialami pada semua

makhluk hidup (Bandiyah, 2009). Usia lanjut (lansia) adalah suatu

kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang yang dikarunia

usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun.

(Bandiyah, 2009).

Page 26: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

14

Usia lanjut atau lanjut usia bukan merupakan suatu penyakit,

tetapi keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah sosial. Tanda –

tanda masa tua disertai dengan kemunduran – kemunduran

kemampuan kerja panca indera, gangguan fungsi alat – alat tubuh,

perubahan psikologi serta adanya berbagai penyakit yang muncul

(Widanti, 2010)

Faktor yang mempengaruhi ketuaan meliputi: hereditas,

nutrisi, status kesehatan, pengalaman hidup, lingkungan, stres

(Bandiyah, 2009).

Jenis jenis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima

upaya kesehatan, yaitu peningkatan (promotion), pencegahan

(prevention,diagnosis dini dan pengobatan (early diagnosis and

prompt treatment), pembatasan kecatatan (disability limitation) serta

pemulihan (rehabilitation). (Maryam, 2008).

b. Tingkatan umur Lansia

1) Usia Pertengahan (middle age ) adalah kelompok usia 45 – 59

tahun

2) Usia Lanjut (elderly) adalah kelompok usia 60 – 70 tahun

3) Usia Lanjut Tua (old) adalah kelompok usia antara 75 – 90 tahun

4) Usia Sangat Tua (very old) adalah kelompok usia diatas 90 tahun

(Menurut WHO dalam buku Notoatmodjo, 2007).

Page 27: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

15

c. Macam - macam olahraga/latihan fisik yang baik bagi lansia

Menurut Maryam(2008) antara lain :

1) Pekerjaan rumah dan berkebun

2) Berjalan – jalan

3) Jalan cepat

4) Renang

5) Bersepeda

6) Senam

3. Senam Lansia

a. Pengertian

Bagi lansia yang berumur lebih dari 60 tahun, perlu

melaksanakan olahraga secara secara rutin untuk mempertahankan

kebugaran jasmani dan memelihara serta mempertahankan kesehatan

di hari tua.(Bandiyah, 2009). Senam lansia adalah olahraga ringan

yang mudah dilakukan dan tidak memberatkan, yang dapat

diterapkan pada lansia. Aktivitas olahraga ini akan membantu tubuh

lansia agar tetap bugar dan tetap segar, karena senam lansia ini

mampu melatih tulang tetap kuat, mendorong jantung bekerja secara

optimal dan membantu menghilangkan radikal bebas yang

berkeliaran didalam tubuh (Widianti, 2010).

Page 28: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

16

b. Manfaat

Menurut Maryam(2008) manfaat melakukan senam secara

teratur dan benar dalam jangka waktu yang cukup adalah sebagai

berikut :

1) Mempertahankan atau meningkatkan taraf kesegaran jasmani

yang baik.

2) Mengadakan koreksi terhadap kesalahan sikap dan gerak.

3) Membentuk sikap dan gerak.

4) Memperlambat proses degenerasi karena perubahan usia.

5) Membentuk kondisi fisik (kekuatan otot, kelenturan,

keseimbangan, ketahanan, keluwesan, dan kecepatan).

6) Membentuk berbagai sikap kejiwaan (membentuk keberanian,

kepercayaan diri, kesiapan diri, dan kesanggupan bekerja sama).

7) Memberi rangsangan bagi saraf – saraf yang lemah,khususnya

bagi lansia

8) Memupuk rasa tanggung jawab terhadap kesehatan diri sendiri

dan masyarakat.

c. Ketentuan – ketentuan latihan fisik

Menurut Depkes RI dalam buku Maryam dkk (2008), latihan

sebaiknya dilakukan pada kondisi yang baik, dimulai dengan yang

ringan kemudian ditingkatkan secara bertahap, tidak boleh

memaksakan diri melampaui kemampuan. Apabila merasa lelah,

istirahat sejenak kemudian dilanjutkan lagi.

Page 29: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

17

Menurut Maryam (2008) ketentuan latihan fisik yaitu :

1) Latihan fisik harus disenangi / diminati.

2) Latihan fisik harus disesuaikan dengan kondisi kesehatan (ada

kelainan penyakit atau tidak).

3) Latihan fisik seharusnya bersifat aerobik, yaitu berlangsung lama

dan ritmis (berulang) seperti berjalan kaki,joging, bersepeda,

renang, dan senam aerobik.

4) Pada awal latihan harus dilakukan pemanasan dahulu,

peregangan kemudian inti.

5) Sebelum dan sesudah melakukan latihan, minumlah terlebih

dahulu untuk menggantikan keringat yang hilang

6) Latihan dilakukan minimal 2 jam setelah makan agar tidak

mengganggu pencernaan.

7) Latihan diawasi seorang pelatih agar tidak terjadi cidera.

8) Pakaian yang digunakan terbuat dari bahan yang ringan dan tipis

serta jangan memakai pakaian tebal dan sangat menutup badan.

9) Jenis sepatu sebaiknya sepatu yang mempunyai sol atau bantalan

yang tebal pada daerah tumit.

10) Waktu latihan sebaiknya pagi dan sore hari.

11) Tempat latihan sebaiknya berupa lapangan atau taman.

12) Landasan tempat latihan tidak terlalu keras dan di anjurkan

berlatih di atas tanah atau rumput.

Page 30: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

18

d. Dosis latihan fisik

Menurut Maryam dkk (2008) dosis latihan fisik yaitu :

1) Lama latihan minimal 15 – 45 menit secara kontinu.

2) Frekuensi latihan 3-4 kali/minggu.

e. Gerakan senam kebugaran jasmani pada lansia

Menurut Depkes RI dalam buku Maryam dkk (2008), latihan

fisik(senam lansia) memiliki 8 jenis latihan gerakan, meliputi :

1) Latihan kepala dan leher

(a) Putar kepala ke samping kiri, kemudian ke kanan, sambil

melihat ke bahu.

Gambar 2.1 Gerakan memutar kepala.

(b) Miringkan kepala ke bahu sebelah kanan, lalu ke kiri.

Gambar 2.2 Gerakan memiringkan kepala.

2) Latihan bahu dan lengan.

(a) Angkat kedua bahu keatas mendekati telinga, kemudian

turunkan kembali perlahan – lahan.

Gambar 2.3 Gerakan mengangkat Bahu

Page 31: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

19

(b) Tepukkan kedua telapak tangan dan regangkan lengan

kedepan setinggi bahu. Pertahankan bahu tetap lurus dan

kedua tangan bertepuk kemudian angkat lengan keatas

kepala.

.

Gambar 2.4 Gerakan meregangkan tangan ke depan.

(c) Dengan satu tangan menyentuh bagian belakang dari leher ,

raihlah punggung anda sejauh mungkin yang dapat dicapai.

Gambar 2.5 Gerakan tangan menyentuh punggung.

(d) Letakan tangan di pinggang, kemudian coba meraih keatas

sedapatnya.

3) Latihan tangan

(a) Letakkan telapak tangan tertelungkup diatas meja, lebarkan

jari – jari dan tekan ke meja.

Gambar 2.6 Gerakan melebarkan telapak tangan.

(b) Balikan telapak tangan, tarik ibu jari sampai menyentuh jari

kelingking, kemudian tarik kembali, lanjutkan dengan

menyentuh tiap – tiap jari.

Page 32: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

20

Gambar 2.7 Gerakan membalikan telapak tangan.

(c) Kepalkan tangan sekuatnya kemudian regangkan jari – jari

selurus mungkin.

Gambar 2.8 Gerakan mengepalkan tangan.

4) Latihan punggung

(a) Dengan tangan disamping, bengkokan badan ke satu sisi

kemudian ke sisi yang lain.

Gambar 2.9 Gerakan membengkokan badan ke samping

kanan dan kiri.

(b) Letakan tangan di pinggang dan tahan kedua kaki, putar

tubuh dengan melihat bahu ke kiri lalu ke kanan.

Gambar 2.10 Gerakan memutar tubuh ke belakang.

Page 33: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

21

(c) Posisi tidur terlentang dengan lutut dilipat dan telapak kaki

datar pada tempat tidur, regangkan kedua lengan kesamping.

Tahan bahu pada tempatnya dan jatuhkan kedua lutut ke

samping kiri dan kanan.

Gambar 2.11 Gerakan meregangkan Lutut ke samping kanan

dan kiri tubuh.

(d) Tepuk kedua tangan kebelakang, kemudian regangkan kedua

bahu kebelakang.

Gambar 2.12 Gerakan menepuk tangan ke belakang tubuh.

5) Latihan paha

(a) Latihan ini dapat dilakukan dengan berdiri tegak atau dengan

posisi tidur. Lipat satu lutut sampai dada, lalu kembali lagi.

Bergantian dengan kaki sebelahnya.

Gambar 2.13 Gerakan melipat lutut ke arah dada.

Page 34: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

22

(b) Regangkan kaki kesamping sejauh mungkin, kembali lagi,

kerjakan satu per satu.

Gambar 2.14 Gerakan meregangkan kaki.

(c) Duduklah dengan kaki lurus kedepan, tekan kedua lutut pada

tempat tidur sampai bagian belakang lutut menyentuh tempat

tidur.

Gambar 2.15 Gerakan meluruskan kaki dan menekan lutut.

(d) Tahan kaki lurus tanpa membengkokan lutut, tarik telapak

kaki kearah badan kemudian regangkan lagi.

Gambar 2.16 Gerakan menahan kaki tetap lurus dan

meregangkan telapak kaki.

(e) Tekuk dan regangkan jari – jari kaki tanpa menggerakan

lutut.

Page 35: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

23

Gambar 2.17 Gerakan menekuk dan meregangkan jari.

(f) Tahan lutut tetap lurus, putar telapak kaki ke dalam sehingga

permukaanya saling bertemu, kemudian kembali lagi.

Gambar 2.18 Gerakan memutar telapak kaki.

(g) Berdiri dengan tegak dan berpegangan pada satu tumpuan,

angkat tumit tinggi – tinggi kemudian putarkan tumit.

Gambar 2.19 Gerakan mengangkat tumit dan memutar tumit.

6) Latihan pernafasan

Duduklah di kursi dengan punggung bersandar dan bahu relaks.

Tarik nafas dalam – dalam, lalu keluarkan perlahan – lahan.

Page 36: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

24

7) Latihan muka

(a) Kerutkan muka kuat – kuat kemudian tariklah alis keatas.

Gambar 2.20 Gerakan mengerutkan muka.

(b) Tutup mata kuat – kuat kemudian buka lebar – lebar.

Gambar 2.21 Gerakan membuka dan menutup mata.

(c) Kembangkan pipi keluar sedapatnya kemudian hisap

kedalam.

Gambar 2.22 Gerakan mengembangkan dan menghisap pipi.

(d) Tarik bibir kebelakang sedapatnya kemudian ciutkan dan

bersiul.

Gambar 2.23 Gerakan menarik bibir dan bersiul.

Page 37: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

25

B. Kerangka Teori

Gambar 2.24 Kerangka Teori

Sumber : notoatmodjo(2007), maryam(2008), bandiyah(2009)

1. Pengertian

2. Tingkat

pengetahuan

3. Faktor–

faktor yang

mempengaru

hi

pengetahuan.

Pengetahuan Senam lansia

1. Pengertian

2. Tingkat umur

lansia

3. Macam macam

olahraga fisik.

LANSIA

1. Pengertian

2. Manfaat

3. Gerakan

senam

lansia

Page 38: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

26

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

= Tidak diteliti

= Diteliti

Gambar 2.25 Kerangka Konsep

Sumber : Riwidikdo(2012), Wawan(2011).

Pengetahuan Ibu

umur 60 – 70 tahun

tentang senam lansia Cukup.

Baik.

Faktor internal

1. Pendidikan

2. Pekerjaan

3. Umur

Kurang.

Faktor eksternal

1. Lingkungan

2. Sosial

budaya

Page 39: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

27

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Ditinjau dari tujuan penelitian yang ingin dicapai, penelitian ini

menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif menurut (Notoatmodjo, 2010)

penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi didalam

masyarakat, digunakan untuk membuat penilaian terhadap suatu kondisi dan

penyelenggaran suatu program di masa sekarang, kemudian hasilnya

digunakan untuk menyusun perencanaan perbaikan program. Penelitian ini

menggambarkan tentang Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60- 70 Tahun

Tentang Senam Lansia.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat dilakukannya penelitian oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007).

Penelitian dilakukan di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang dibutuhkan oleh

peneliti dalam melaksanakan kegiatan penelitian (Hidayat, 2007)

Penelitian dilaksanakan pada tanggal 15 November 2014 – 25 Mei 2015.

Page 40: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

28

C. Populasi Sampel dan tehnik pengambilan sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Subjek berupa

benda . Semua benda yang memiliki sifat atau ciri, adalah subjek yang

diteliti (Riwidikdo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah semua

ibu Lansia umur 60 – 70 tahun bulan Mei 2015 di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta yaitu sebanyak 33 ibu lansia.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang diteliti

(Arikunto, 2013) sampel dalam penelitian ini adalah seluruh jumlah

populasi, yaitu sebanyak 33 ibu lansia

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik sampling merupakan suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2007).

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yang digunakan adalah

sampling jenuh yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2012).

Page 41: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

29

D. Variabel penelitian

Variabel penelitian merupakan gejala yang menjadi fokus dalam

penelitian, Variabel menunjukan atribut dari sekelompok orang atau objek

yang mempunyai variasi antara satu dengan yang lainya dalam kelompok itu

(Riwidikdo, 2013). Dalam penelitian ini menggunakan variabel tunggal

tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 –70 tahun tentang senam lansia.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan

(Notoatmojo, 2012).

Tabel 3.1 Definisi Operasional

Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60 – 70 Tahun Tentang

Senam Lansia

Variabel Definisi

Operasioanal

Hasil Ukur Skala

Tingkat

Pengetahuan

Ibu Lansia

Umur 60 –

70 Tahun

Tentang

Senam

Lansia

Hasil Tahu Ibu

Lansia umur 60 -70

tahun Tentang

Senam Lansia yang

meliputi :

a. Pengertian

senam lansia

b. Manfaat senam

lansia

c. Dosis dan

frekuensi senam

lansia.

d. Ketentuan

latihan fisik.

e. Macam –

macam gerakan

olahraga fisik

untuk lansia

1. Baik : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) > mean

+ 1 SD

2. Cukup : Bila nilai

mean – 1 SD ≤ x ≤

mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai

responden yang

diperoleh (x) < mean

– 1SD

(Riwidikdo, 2012).

Ordinal

Page 42: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

30

F. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat - alat yang digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo, 2012). Alat ukur yang digunakan dalam

penelitian adalah kuesioner atau angket dengan beberapa pertanyaan

(Hidayat, 2007).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu Lansia umur 60 –70 tahun tentang

senam lansia, dalam penelitian ini, kuesioner yang digunakan adalah

kuesioner yang tertutup atau terstruktur dimana angket dibuat sedemikian

rupa sehingga responden tinggal memilih atau menjawab pertanyaan yang

sudah ada (Hidayat, 2007).

Tabel 3.2 Kisi – Kisi Instrumen

No Variabel Indikator No Item Jumlah

(item) Positif Negatif

1 Tingkat

Pengetahuan

Ibu Lansia

umur 60 – 70

Tahun

Tentang

Senam

Lansia di

Panti Wredha

Dharma

Bhakti Kasih.

1. Pengertian

Senam Lansia.

2. Manfaat senam

Lansia.

3. Dosis dan

frekuensi senam

lansia.

4. Ketentuan

latihan fisik

5. Macam– macam

gerakan

olahraga fisik.

Total

1, 2.

3, 9,20,

29, 31.

5*, 14.

4, 11*,

12, 13,

15, 19,

32, 33

24,25,

27,28, 30

21.

7, 10*,

16, 22,

23.

6.

8, 17, 18,

34, 35*.

26

3.

10.

3.

13.

6

35

Ket *) : tidak valid

Sumber : (Hidayat, 2007)

Page 43: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

31

Kuesioner dalam penelitian ini berbentuk peryataan dimana dalam

pernyataan tersebut disediakan jawaban benar atau salah dan responden

diminta memilih salah satu jawaban tersebut. Cara pemberian skor untuk

pernyataan positif yaitu jika benar skor satu dan jika salah skor nol dan pada

pernyataan negatif jika benar skor nol dan jika salah nilai skor satu.

1) Uji validitas

Validasi adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat – tingkat

kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan

valid atau sahih mempunyai validitas tinggi , sebaliknya instrumen yang

kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Untuk menguji validitas

item dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus

korelasi product moment. Instrumen dikatakan valid jika nilai r hitung > r

tabel dengan taraf signifikan 0.05. (Riwidikdo,2013). Rumus korelasi

product moment adalah :

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi product moment

N : jumlah responden

X : skor pertanyaan

Y : skor total

XY : skor pertanyaan dikali skor total

Page 44: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

32

Uji validitas dilaksanakan di Panti Jompo GKJ Margoyudan

Surakarta terhadap 30 ibu lansia umur 60 – 70 tahun dengan 35

pernyataan. Setelah dilakukan uji validitas dengan bantuan SPSS for

windows didapatkan nomor 5, 10, 11, 35 tidak valid karena nilai rhitung <

0,361, untuk selanjutnya nomor 5, 10, 11, dan 35 tidak dipergunakan

dalam penelitian, karena kuesioner yang valid sudah dapat mewakili

semua kuesioner.

2) Uji reliabilitas

Reliabilitas menunjuk pada suatu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban –

jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel

akan menghasilkan data yang dapat dipercaya. Apabila datanya memang

benar sesuai dengan kenyataanya, maka berapa kalipun diambil, tetap akan

sama(Arikunto,2013). Untuk menguji reliabilitas peneliti menggunakan

model Alpha Cronbach dengan bantuan program komputer SPSS

(statistical Product and service sulutions) for windows, dikatakan reliabel

jika nilai alpha cronbach > r kriteria (0,75) menurut Riwidikdo (2012).

Rumus alpha cronbach adalah sebagai berikut :

keterangan :

ri : reliabilitas instrumen

Page 45: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

33

k : jumlah item

∑si : proporsi jawaban benar

St : simpangan baku dari skor total

Uji reliabilitas dilakukan di Panti Jompo GKJ Margoyudan

Surakarta terhadap 30 ibu lansia umur 60 – 70 tahun. Setelah dilakukan uji

validitas ada 31 pernyataan yang valid dengan bantuan SPSS for windows

didapatkan nilai alpha cronbach’s sebesar 0,777 > 0,75. Sehingga

instrumen dikatakan reliabel.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara peneliti untuk

mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2007).

Menurut Arikunto (2010), data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang

berupa fakta maupun angka.

1. Data primer

Diperoleh dari data primer yaitu secara langsung diperoleh dari

objek penelitian oleh peneliti perorangan atau kelompok

(Riwidikdo, 2013). Diperoleh dari jawaban langsung oleh responden dari

pertanyaan yang telah diberikan melalui kuesioner.

2. Data sekunder

Diperoleh data yang tidak langsung dari objek peneliti (Riwidikdo,

2013). Yaitu diperoleh dari data jumlah Lansia di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta.

Page 46: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

34

H. Metode pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Menurut Notoatmojo (2012), proses pengolahan data melalui

tahap-tahap yang harus ditempuh, diantaranya :

a. Editing (penyuntingan data)

Editing merupakan kegiatan memeriksa hasil data yang

diperoleh dan memperjelas pengecekan terhadap data yang telah

dikumpulkan.

b. Coding (membuat lembaran kode)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka)

yang terdiri atas beberapa kategori.

c. Data entry (memasukkan data)

Data entry adalah kegiatan memasukkan data yang telah

dikumpulkan kedalam master tabel atau database computer. Salah

satu paket program yang paling sering digunakan untuk “entri data”

penelitian adalah paket program SPSS for Windows.

d. Cleaning (pembersihan data)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden

selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan

adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan, kemudian

dilakukan pembetulan. Proses ini disebut pembersihan data.

Page 47: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

35

2. Analisis Data

Menurut Riwidikdo(2013), pendeskripsian tingkat pengetahuan,

dapat dikategorikan sebagai berikut :

1. Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean +1 SD

2. Cukup : Bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

4. Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Untuk menghitung rumus mean menurut Riwidikdo (2013).

Keterangan :

X : Rata – rata

∑x : Jumlah seluruh jawaban responden

N : jumlah responden

Menurut Riwidikdo(2012) simpangan baku (standart deviation)

adalah ukuran yang dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai –

nilai (data) terhadap rata – ratanya.

Keterangan :

SD : simpangan baku (standart deviation)

x : nilai responden

n : jumlah responden

Page 48: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

36

Menurut Riwidikdo(2012), untuk mengetahui jumlah ibu lansia

umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia dengan pengetahuan baik, cukup,

kurang maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

I. Etika Penelitian

Menurut Notoatmojo (2012), etika adalah ilmu atau pengetahuan

tentang apa yang dilakukan orang atau pengetahuan tentang adat kebiasaan

orang. Penelitian adalah upaya mencari kebenaran terhadap semua fenomena

kehidupan manusia.

Masalah etika penelitian merupakan hal yang sangat penting dalam

penelitian dan perlu diperhatikan (Hidayat, 2007) antara lain :

1. Inform consent

Merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden

penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

tersebut diberikan sebelum penelitian tersebut dilakukan. Tujuan

informed consent adalah subjek mengerti maksud, tujuan penelitian dan

mengetahui dampakya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subjek

penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama

Page 49: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

37

responden pada lembar alat ukur dan hanya menulis kode pada lembar

pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan kerahasiaan

hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

J. Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian adalah dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah

kegiatan mulai penyusunan proposal penelitian, sampai penulisan laporan

penelitian, beserta waktu berjalan berlangsungnya tiap kegiatan tersebut

(Notoatmodjo, 2012). (jadwal terlampir)

Page 50: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum

Penelitian ini dilakukan di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih

Surakarta yang terletak di Jalan Kalingga Utara VI, Bayan RT 07/RW 27,

Kadipiro Banjarsari, Surakarta. Panti tersebut berdiri sejak September 2001

dan merupakan salah satu Yayasan Panti Katolik di Surakarta yang dikelola

oleh pengurus yayasan dan pengurus panti termasuk perawat, jumlah

pengurus di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta ini berjumlah 25

orang, terdiri dari 21 orang sebagai pegawai tetap dan 3 orang sebagai pekerja

sosial fungsional. Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta memiliki 1

ruang kantor, 1 dapur, 1 ruang ibadah, 1 ruang tempat makan, 1 ruang dapur,

2 bangunan yang terdiri dari ± 70 ruang kamar, Kegiatan yang rutin

dilaksanakan di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta ini adalah

pembinaan hidup rohani setiap hari Senin, kreatifitas/ kerajinan tangan setiap

hari Selasa, rekreasi setiap hari Rabu, kerja bakti setiap hari Kamis, senam

setiap hari Kamis, dan perayaan syukur ekaristi atau misa setiap hari Sabtu.

Selain kegiatan tersebut lansia yang masih aktif biasanya melakukan kegiatan

sehari – hari seperti membantu memasak dan membersihkan tempat tidur dan

halaman sekitar.

Page 51: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

39

B. Hasil penelitian

Penelitian tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang

senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta ini dilakukan

pada 24 - 25 Mei 2015. Responden dalam penelitian ini adalah ibu lansia

yang berumur 60 -70 tahun yang bertempat tinggal di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta sejumlah 33 ibu lansia.

1. Karakteristik Responden

a. Karakteristik responden berdasarkan pendidikan

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan dapat dilihat di

tabel dibawah ini, yaitu :

Tabel 4.1 karakteristik responden berdasarkan pendidikan

No Pendidikan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

4

Tidak Sekolah

SD

SMP

SMA

Total

4

9

16

4

33

12,12

27,27

48,49

12,12

100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui responden yang tidak sekolah

sebanyak 4 responden (12,12%), tamat SD sebanyak 9 responden

(27,27%), tamat SMP sebanyak 16 responden (48,49%), tamat SMA

sebanyak 4 responden (12,12%).

b. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan

Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan dapat dilihat di tabel

dibawah ini, yaitu:

Page 52: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

40

Tabel 4.2 Karakteristik responden berdasarkan riwayat pekerjaan

No Pekerjaan Jumlah Persentase

(%)

1

2

3

Swasta

IRT

PNS (guru)

Total

14

16

3

33

42,42

48,49

9,09

100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui responden dengan riwayat

pekerjaan swasta sebanyak 14 responden (42,42%), IRT sebanyak 16

responden (48,49%), PNS(guru) sebanyak 3 responden (9,09).

c. Karakteristik responden berdasarkan umur

Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat di tabel di

bawah ini, yaitu :

Tabel 4.3 karakteristik responden berdasarkan umur

No Umur Jumlah Persentase

(%)

1

2

60 – 65 tahun

>65 – 70 tahun

Total

9

24

33

27,27

72,73

100

Sumber : Data Primer, 2015

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat diketahui responden yang

berumur 60 – 65 tahun sebanyak 9 responden (27,27%), responden

yang berumur >65 – 70 tahun sebanyak 24 responden (73,73%).

2. Mean dan Standar Deviasi

Sebelum diketahui tingkat pengetahuan dalam kategori baik,

cukup, kurang, maka harus diketahui terlebih dahulu mean(x) dan standar

deviasi(SD).

Page 53: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

41

Tabel 4.4 Data Hasil Perhitungan Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean(x) StandarDeviasi

Tingkat pengetahuan ibu lansia

umur 60 – 70 tahun tentang

senam lansia

22,60 4,83

Setelah dilakukan perhitungan didapatkan hasil mean(x) sebesar 22,60

dan standar deviasi sebesar 4,83.

3. Tingkat pengetahuan

Berdasarkan nilai mean(x) dan standar deviasi tingkat

pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia dapat

dikategorikan sebagai berikut :

Tabel 4.4 Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60 – 70 Tahun tentang

senam Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta

No Pengetahuan Jumlah Presentase

(%)

1

2

3

Baik

Cukup

Kurang

Total

4

26

3

33

12,12

78,79

9,09

100

Sumber : Data Primer Mei 2015

Berdasarkan tabel 4.4 diatas tingkat pengetahuan ibu lansia umur

60 – 70 tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti

Kasih Surakarta responden dengan tingkat pengetahuan baik

sebanyak 4 responden(12,12%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak

26 responden(78,79%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak

3 responden(9,09%). Jadi tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70

tahun tentang senam lansia kebanyakan dengan tingkat pengetahuan

cukup yaitu sebanyak 26 responden(78,79%).

Page 54: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

42

C. Pembahasan

Pengetahuan adalah hasil ‘tahu’ dan ini terjadi setelah orang

melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu. Pengindraan terjadi

melalui panca indra manusia, yakni : indra penglihatan, pendengaran,

penciuman, rasa dan raba (Notoatmodjo 2007). Salah satu pengetahuan yang

harus dimiliki oleh ibu lansia adalah pengetahuan tentang senam lansia.

Menurut Wawan (2011), faktor – faktor yang mempengaruhi

pengetahuan seseorang antara lain pendidikan, pekerjaan, umur, faktor

lingkungan, dan sosial budaya.

Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan sesorang pada orang

lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat

dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah pula

pengetahuan yang dimilikinya. Setelah dilakukan penelitian tingkat

pendidikan responden yang paling besar adalah SMP yaitu sebanyak 16

responden(48,49%), pendidikan tersebut tergolong pada pendidikan yang

rendah, tetapi hasil pengetahuanya tergolong pada cukup (cukup baik). Tidak

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Wawan, (2011), yaitu semakin

tinggi pendidikan maka semakin mudah pula pengetahuan yang dimilikinya.

Pekerjaan merupakan aktifitas yang dilakukan untuk menunjang

kehidupan dalam keluarganya (Wawan, 2011). Jika seseorang mempunyai

pekerjaan maka semakin banyak orang yang dijumpainya dan semakin

banyak pula informasi yang diperoleh. Setelah dilakukan penelitian, tingkat

pekerjaan responden yang paling besar adalah pensiunan yang terdiri dari

Page 55: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

43

Swasta dan PNS(guru) yaitu sebanyak 17 responden(51,51%). Maka dapat

disimpulkan, bahwa pekerjaan mempengaruhi pengetahuan.

Umur ialah dimana semakin matang umur semakin mudah menerima

pengetahuan. Berdasarkan penelitian ini, tingkat umur yang terbesar adalah

> 65 – 70 tahun sebanyak 24 responden (72,73%). Sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh wawan, (2011) yaitu semakin cukup umur , tingkat

kematangan dan kekuatan akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, tingkat pengetahuan ibu

lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta terdapat faktor pendorong yaitu: pekerjaan, dan tidak

terdapat faktor penghambat.

Berdasarkan hasil penelitian dapat dikelompokan pengetahuan ibu

lansia tentang senam lansia pada kategori baik sebanyak 4 responden

(12,12%), pengetahuan cukup 26 responden (78,79%), pengetahuan kurang 3

responden (9,09%). Setelah dilakukan penelitian hasil tingkat pengetahuan

ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma

Bhakti Kasih Surakarta dengan kategori tertinggi adalah cukup sebanyak 26

responden (78,79%).

Page 56: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

44

D. Keterbatasan penelitian

1. Kendala penelitian

a. Responden yang mayoritas sudah tidak bisa membaca, sehingga

dibutuhkan waktu yang lama untuk membacakan kuesioner yang

diberikan kepada responden.

b. Komunikasi yang digunakan kurang efektif, karena untuk

memberikan pernyataan kepada responden harus menggunakan

bahasa yang sederhana.

2. Kelemahan/ keterbatasan

a. Variabel penelitian ini merupakan variabel tunggal, sehingga hasil

penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan ibu lansia tentang

senam lansia saja.

b. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner

tertutup, sehingga responden hanya bisa menjawab “benar” atau

“salah” dan jawaban responden belum bisa untuk mengukur

pengetahuan secara mendalam.

Page 57: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

45

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tanggal 24 – 25 Mei 2015

dengan Judul Tingkat Pengetahuan Ibu Lansia Umur 60 – 70 Tahun Tentang

Senam Lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta sebagai

berikut :

1. Tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia

di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta pada tingkat baik

sebanyak 4 responden (12,12%).

2. Tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia

di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta pada tingkat cukup

sebanyak 26 responden (78,79%).

3. Tingkat pengetahuan ibu lansia umur 60 – 70 tahun tentang senam lansia

di Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta pada tingkat baik

sebanyak 3 responden (9,09%).

4. Faktor – faktor pendorong dan penghambat tingkat pengetahuan lansia

tentang senam lansia di Panti Wredha Dharma Bhakti Surakarta yaitu :

a. Faktor pendorong pada penelitian ini adalah : pekerjaan.

b. Faktor penghambat pada penelitian ini tidak ada.

Page 58: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

46

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran

sebagai berikut :

1. Bagi Masyarakat ( ibu lansia )

Bagi ibu lansia sebaiknya meningkatkan pengetahuan tentang

senam lansia dengan lebih aktif mengikuti kegiatan posyandu lansia,

penyuluhan –penyuluhan, serta informasi dari lingkungan sekitar.

2. Institusi

a. Bagi Panti Wredha Dharma Bhakti Kasih Surakarta

Diharapkan dengan hasil penelitian ini dapat

mengembangkan senam lansia di panti Wredha Dharma Bhakti

Kasih Surakarta.

b. Bagi institusi pendidikan

Diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dalam

pembelajaran dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya

khusunya tentang senam lansia.

3. Bagi tenaga kesehatan

Diharapkan dapat meningkatkan penyuluhan tentang senam

manfaat dan pentingnya senam lansia, agar dapat menghindari masalah

yang dihadapi oleh lansia.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian dapat mengembangkan variabel penelitian

sehingga hasilnya lebih baik.

Page 59: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta :

Rineka Cipta.

Bandiyah, S. 2009. Lanjut Usia dan Keperawatan Gerontik.Yogyakarta :

Nuha Medika.

Darmojo, B. 2009. Geriatri Ilmu Kesehatan Usia Lanjut. Edisi

keempat.Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Depkes RI. 2009. Profil lanjut Usia.

Hidayat, A, Aziz, A. 2007. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis

Data. Jakarta : Salemba Medika.

HSB, Wardah, Jamilah. 2014. Tingkat Pengetahuan dan Sikap Lansia Tentang

Senam Lansia di Desa Mompang Kecamatan Barumun Kabupaten

Padang Lawas. Universitas Sumatera Utara. Skripsi.

Maryam, dkk. 2008. Mengenal Usia Lanjut dan Perawatanya.Jakarta :

Salemba medika.

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta :

Rineka Cipta.

_____________. 2010. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

_____________. 2012. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Cipta.

Riwidikdo, H. 2012. Statistik Kesehatan. Yogyakarta : Nuha Medika.

_____________. 2013. Statistik Kesehatan dengan Aplikasi SPSS dalam

Prosedur Penelitian. Edisi Pertama.Yogyakarta : Rohima Press.

_____________. 2013. Statistik untuk Penelitian. Kesehatan dengan Aplikasi

Program R dan SPSS. Edisi ketiga. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Page 60: TINGKAT PENGETAHUAN IBU LANSIA UMUR 60 70 …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/21/01-gdl-suprihatin... · digunakan adalah kuesioner, ... kali engkau mengatakan terhadap

Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R. Bandung :

Alfabeta

Wawan dan Dewi . 2010. Teori dan Pengukuran, Sikap, dan Perilaku

Manusia. Yogyakarta : Nuha Medika.

Widyastuti, Veronica, Wulan. 2012 Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang

Rehabilitasi Sosial Wening Wardoyo Ungaran. Jurnal Keperawatan

dan Kebidanan. Vol. 1, No. 1, Juni 2012 STIKes Tegal Rejo Jakarta..