Oleh SUPRIHATIN NIM. 15.2.11.5 -...
Transcript of Oleh SUPRIHATIN NIM. 15.2.11.5 -...
KORELASI INTENSITAS SOSIALISASI PERSONAL SELLING PERBANKAN
SYARI’AH TERHADAP MINATKESENANGAN MASYARAKAT
MENABUNG DI BANK BRI SYARI’AH CABANG AIKMEL
(STUDI KASUS DI DESA MAMBEN LAUK KEC. WANASABA)
SKRIPSI
Oleh
SUPRIHATIN
NIM. 15.2.11.5.012
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
KORELASI INTENSITAS SOSIALISASIPERSONAL SELLING PERBANKAN
SYARI’AH TERHADAP MINAT KESENANGAN MASYARAKAT
MENABUNG DI BANK BRI SYARI’AH CABANG AIKMEL
(STUDI KASUS DI DESA MAMBEN LAUK KEC. WANASABA)
Skripsi
Diajukan kepada Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram
untuk melengkapi persyaratan mencapai gelar Sarjana Ekonomi Syari’ah
Oleh
SUPRIHATIN
NIM. 15.2.11.5.012
JURUSAN EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS SYARI’AH DAN EKONOMI ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MATARAM
MATARAM
2016
PERSETUJUAN
Skripsi Suprihatin, NIM. 152115012 yang berjudul “Korelasi Intensitas
Sosialisasi Personal Selling Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Kesenanagan
Masyarakat Menabung di Bank BRI Syari’ah Cabang Aikmel (Studi Kasus di
Desa Mamben Lauk Kec. Wanasaba)” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk
dimunaqasyahkan. Disetujui pada tanggal, 5 Januari 2016.
Di bawah bimbingan:
Pembimbing I
Dr. H. Usman, M.Ag
NIP.196312311992031026
Pembimbing II
Drs. H. Agus Mahmud, M.Ag
NIP. 196508171997031001
Nota Dinas Pembimbing
Hal : Munaqasyah
Mataram, 5 Januari 2016
Kepada
Yth. Rektor IAIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing
dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Suprihatin, NIM.
15.2.11.5.012 yang berjudul “Korelasi Intensitas Sosialisasi Personal Selling
Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Kesenangan Masyarakat Menabung di Bank
BRI Syari’ah Cabang Aikmel (Studi Kasus di Desa Mamben Lauk Kec.
Wanasaba)” telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah
skripsi Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram.
Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Pembimbing I
Dr. H. Usman, M.Ag
NIP.196312311992031026
Pembimbing II
Drs. H. Agus Mahmud, M.Ag
NIP. 196508171997031001
PERNYATAAN KEASLIAN
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Suprihatin
NIM : 15.2.11.5.012
Program Studi : Ekonomi Syari’ah
Fakultas : Syari’ah dan Ekonomi Islam
Institut : IAIN Mataram
Dengan sungguh-sungguh menyatakan bahwa skripsi dengan judul
“Korelasi Intensitas Sosialisasi Personal Selling perbankan Syari’ah Terhadap
Minat Kesenangan Masyarakat Menabung di Bank BRI Syari’ah Cabang Aikmel
(Studi Kasus di Desa Mamben Lauk Kec. Wanasaba)” ini secara keseluruhan
adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang
dirujuk sumbernya.
Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap
dianulir kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di IAIN Mataram.
Mataram, 5 Januari 2016
Saya yang menyatakan
Suprihatin
NIM. 15.2.11.5.012
PENGESAHAN
Skripsi dengan judul “Korelasi Intensitas Sosialisasi Personal Selling
Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Kesenangan Masyarakat Menabung di Bank
BRI Syari’ah Cabang Aikmel (Studi Kasus di Desa Mamben Lauk Kec.
Wanasaba)” yang diajukan oleh Suprihatin, NIM. 152115012, Jurusan Ekonomi
Syari’ah, Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram telah
dimunaqasyahkan telah memenuhi syarat untuk mencapai gelar sarjana Ekonomi
Syari’ah.
Dewan Munaqasyah
1. Ketua Sidang/ : Dr. H. Usman, M.Ag
Pemb. I NIP. 196312311992031026
2. Sekretaris Sidang/ : Drs. H. Agus Mahmud, M.Ag
Pemb. II NIP.196508171997031001
3. Penguji I : Drs. H. M. Fachrir Rahman, MA
NIP. 195605021983031004
4. Penguji II : Bahrur Rosyid, MM
NIP. 197810212009121002
Mengetahui
Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
Dr. H. Musawar, M.Ag.
NIP. 196912311998031008
Motto:
“dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturrahim” (QS. An-nisa: 1)
PERSEMBAHAN :
Alhamdulillah, terimakasih Ya Allah karena Anugrah-MuSkripsi ini bisa terselesaikan dan kupersembahkan untuk:
1. Ayahanda dan Ibundaku tercinta( Husni, S.PdI. dan Raehan ) yang telah begitu banyak berkorban untukku, tiada kasih setulus kasihmu. Terimalah setitik bukti yang ananda raih dari perjuangan dan pengorbananmu. Terimakasih yang tak terhingga atas semua pengorbanan dan atas do’a yang selalu kalian panjatkan dalam setiap hembusan napas untukku. Setiap penantian pasti ada batasnya, dan semoga aku bisa menjadi penyejuk hati bagi kalian.
2. Adik-adikku (Aziz Muslim and Suci Rizkia Sari) yang selalu mendukung, menemani dan membantu dalam penyusunan skripsi ini.
3. Untuk keluargaku dan orang-orang terdekat yang ikut serta berperan dalam studiku dari awal hingga aku mencapai gelar ini.
4. Sahabat-sahabat setiaku yang selalu ada untukku (Lisya, Si Galau “Bulan”, Si Rajin“Riina”, n Ratwu), sahabatku yang ada di Organisasi KSR , KKP 41, PKL, Teman-teman kosku yang tidak bisa aku sebut namanya dan Teman-teman seperjuangan, khususnya kelas A Ekonomi Syari’ah Tahun 2011 yang sudah membantu dalam penyelesaian sekripsi ini, terima kasih atas dukungan moril dan Materilnya.
5. Serta untuk almamaterku tercinta.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Yang Maha
Segalanya karena atas hidayah dan kemuliaan-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul: “Korelasi Intensitas Sosialisasi Personal
Selling Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Kesenangan Masyarakat
Menabung di Bank BRI Syari’ah Cabang Aikmel (Studi Kasus di Desa
Mamben Lauk Kec. Wanasaba)”.
Iringan sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam Nabi
Besar Muhammad SAW. yang telah menuntun umat manusia dari alam
kejahiliahan/kebodohan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.
Dengan tuntunan tersebut manusia dapat memilih antara jalan yang lurus dengan
jalan yang sesat.
Selanjutnya sadar akan kelemahan dan kekurangan diri sebagai manusia
yang karena ketidaksempurnaannya sebagai makhluk ciptaan Allah yang Maha
Pencipta, penulis yakin bahwa dalam skripsi ini pasti ada kekurangan. Untuk itu,
dengan berlapang dada, penulis menunggu saran dan kritik yang bersifat
membangun dari manapun datangnya untuk memperbaiki semua kekeliruan dan
kekurangan yang ditemui dalam skripsi ini.
Di samping itu penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak akan terselesaikan
tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis
menyampaikan terima kasih setulus-tulusnya kepada yang terhormat:
1. Bapak Dr. H. Usman, M.Ag, selaku pembimbing I dan Bapak Drs. H. Agus
Mahmud, M.Ag, selaku pembimbing II, serta Bapak Dr. H. Zaidi Abdad,
M.Ag, selaku dosen wali yang dengan bimbingan dan arahan serta motivasi
yang diberikan kepada peneliti sehingga skripsi ini bisa terselesaikan, semoga
beliau bertiga selalu dalam lindungan-Nya dan apa yang telah beliau lakukan
untuk peneliti tercatat sebagai amal ibadah di sisi-Nya.
2. Bapak Dr. H. Mutawalli, M.Ag, selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
(IAIN) Mataram.
3. Dr. H. Musawar, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam
dan Bapak/Ibu Dosen khususnya di Jurusan Ekonomi Syari’ah (Perbankan)
Fakultas Syari’ah dan Ekonomi Islam serta semua pegawai akademik Fakultas
Syari’ah dan Ekonomi Islam IAIN Mataram yang telah membantu peneliti
dalam proses penyelesaian studi di kampus IAIN Mataram tercinta.
4. Bapak Kepala Desa Mamben Lauk beserta semua masyarakat Desa Mamben
Laukdan pihak perbankan syari’ah yang telah banyak membantu peneliti
dalam mengumpulkan data yang peneliti butuhkan.
5. Orang tuaku tercinta (Husni, S.PdI dan Raehan) yang selama ini selalu
berjuang dan berdo’a untuk keberhasilanku.
Akhirnya, hanya kepada Allah peneliti berserah diri terhadap semua urusan.
Peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat dalam rangka menambah
khazanah ilmu pengetahuan baik bagi peneliti sendiri maupun pembaca pada
umumnya, Aamiin.
Mataram, 5 Januari 2016
Peneliti
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL .............................................................................................. i
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................................................. iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ................................................................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI .................................................................... v
PENGESAHAN ......................................................................................................... vi
MOTTO ..................................................................................................................... vii
PERSEMBAHAN ...................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ............................................................................................... ix
DAFTAR ISI .............................................................................................................. xi
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xiv
ABSTRAK ................................................................................................................. xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ...................................................................................... 1
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah .............................................. 6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 9
B. Kerangka Pikir ...................................................................................... 12
1. Pengertian Sosialisasi .................................................................... 12
2. Indikator Intensitas Sosialisasi........................................................ 14
3. Bentuk atau Strategi Perbankan Syari’ah ....................................... 14
4. Pengertian Bank Syari’ah .............................................................. 18
5. Pengertian Minat ............................................................................ 21
6. Unsur-unsur Minat .......................................................................... 21
7. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Timbulnya Minat .................... 22
8. Indikator Minat ............................................................................... 23
C. Hipotesis Penelitian .............................................................................. 24
BAB III METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian ........................................................ 25
B. Populasi dan Sampel ............................................................................. 25
C. Instrumen Penelitian ............................................................................. 29
D. Sumber dan Jenis Data .......................................................................... 31
E. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 32
F. Teknik Analisis Data ............................................................................ 35
BAB IV PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas Instrumen ............................................................................... 41
B. Pengumpulan dan Penyajian Data ........................................................ 42
C. Analisis Data ......................................................................................... 43
D. Hasil Analisis ........................................................................................ 45
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil ................................................................... 47
1. Gambaran Umum Desa Mamben Lauk .......................................... 47
2. Struktur Organisasi ......................................................................... 48
3. Keadaan Penduduk ........................................................................ 50
4. Deskripsi Data ................................................................................. 52
a. Deskripsi Karaktristik Responden ............................................ 52
b. Deskripsi Hasil Penelitian ......................................................... 55
B. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 62
1. Uji Validitas .................................................................................... 63
2. Uji Reliabilitas ................................................................................ 64
3. Regresi Linier Sederhana ................................................................ 65
4. Analisa Determinasi ........................................................................ 67
C. Pembahasan .......................................................................................... 68
1. Korelasi Intensitas Sosialisasi Perbankan Syari’ah terhadap
Minat Masyarakat Desa Mamben Lauk Menabung di Bank BRI
Syari’ah ........................................................................................... 68
2. Implikasi dari Intensitas Sosialisasi Perbankkan Syariah
Terhadap Minat Masyarakat Desa Mamben Lauk Menabung Di
Bank BRI Syariah Cabang Aikmel ................................................. 70
BAB VI PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................................... 73
B. Saran-saran ............................................................................................ 75
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Kategori Variabel ...................................................................................... 33
Tabel 5.2. Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin pada Masing-masing Dusun .. 50
Tabel 5.3. Data Penduduk Menurut Mata Pencaharian .............................................. 51
Tabel 5.4. Karaktristik Jenis Kelamin Responden ..................................................... 53
Tabel 5.5. Karaktristik Pendidikan Terakhir Responden ........................................... 53
Tabel 5.6. Karaktristik Umur Responden .................................................................. 54
Tabel 5.7. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Atas Intensitas Sosialisasi
Personal Selling Perbankan Syari’ah ......................................................................... 55
Tabel 5.8. Distribusi Frekuensi Tanggapan Responden Atas Minat Kesenangan
Masyarakat Menabung ............................................................................................... 59
Tabel 5.9. Uji Validitas .............................................................................................. 64
Tabel 5.10. Uji Reliabilitas ........................................................................................ 65
Tabel 5.11. Uji Regresi Linier Sederhana .................................................................. 66
ABSTRAK
Suprihatin : 15.2.11.5.012. Korelasi Intensitas Sosialisasi Personal Selling
Perbankan Syari’ah terhadap Minat Kesenangan Masyarakat Menabung di Bank
BRI Syari’ah Cabang Aikmel (Studi Kasus di Desa Mamben Lauk). Pembimbing
I Dr.H. Usman, M.Ag. Pembimbing II Drs. H. Agus Mahmud, M.Ag.
Kata Kunci : Intensitas Sosialisasi, Personal Selling, minat kesenangan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Tingkat korelasi intensitas
sosialisasi personal selling perbankan syari’ah terhadap minat
kesenanganmasyarakat desa Mamben Luak menabung di bank BRI syari’ah
cabang Aikmel dan Implikasi dari intensitas sosialisasi personal selling perbankan
syari’ah terhadap minat kesenangan masyarakat Desa Mamben Lauk menabung di
bank BRI syari’ah cabang Aikmel.Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat
Desa Mamben Lauk Kec. Wanasaba yang menjadi nasabah di bank BRI Syari’ah
sebanyak 500 orang. Sedangkan jumlah sampel dari penelitian ini adalah 24
orang, peneliti menggunakan rumus Metode Slovin untuk menentukan besarnya
sampel. Untuk pengambilan sampel dalam penelitian ini peneliti menggunakan
metode Nonprobability Sampling dengan Teknik Sampling Insidental.
Penelitianinimenggunakanpendekatankuntitatif dengan pengumpulan data
yaitu angket (kuesioner) ditambah dengan dokumentasi. Analisis data yang
digunakan yaitu analisisregresi linier sederhanadenganpersamaan regresi Y=
20.988 + 0,097X.
Berdasarkan hasil regresi linier sederhana di atas, maka nilai 20.988
variabel independen intensitas sosialisasi personal selling (X) mempunyai
hubungan positif dengan minat kesenangan masyarakat menabung (Y). Nilai
konstanta minat kesenangan hanya sebesar 20.988 jadi menunjukkan bahwa
semakain tinggi tingkat intensitas sosialisasi personal selling bank BRI syari’ah
cabang Aikmel. Maka semakin meningkat intensitas sosialisasi personal selling
(X), maka semakin tinggi pula minat kesenangan masyarakat menabung (Y).
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perbankan Syari’ah merupakan institusi atau lembaga keuangan yang
relatif baru bila dibandingkan dengan bank-bank lainnya, yaitu perbankan
biasa atau yang lebih dikenal dengan perbankan konvensional.Kemunculannya
lebih disebabkan oleh adanya spirit kesadaran sebagian masyarakat muslim
untuk menjalankan syariat Islam dalam bermuamalah tersebut diwujudkan
dalam bentuk perbankan syari’ah yang jelas-jelas melarang praktek ribawi.
Di Indonesia, bank syari’ah yang pertama didirikan pada tahun 1992
adalah Bank Muamalat Indonesia (BMI). Walaupun perkembangannya agak
terlambat bila dibandingkan dengan negara-negara Muslim lainnya, perbankan
syari’ah di Indonesia akan terus berkembang. Bila pada periode tahun 1992-
1998 hanya ada satu unit Bank Syari’ah, maka pada tahun 2005, jumlah bank
syari’ah di Indonesia telah bertambah menjadi 20 unit, yaitu 3 bank umum
syari’ah dan 17 unit usaha syari’ah. Sementara itu, jumlah Bank Perkreditan
Rakyat Syari’ah (BPRS) hingga akhir tahun 2004 bertambah menjadi 88
buah.1
Selama ini sebagian umat Islam memang telah melakukan aktivitas
ekonomi dan mengkaji ilmu ekonomi, tetapi sayang sekali dalam prakteknya
1 Adiwarman A. Karim, Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan, ed. ke-3 (Jakarta: PT
RajaGrafindo Persada, 2007), h. 25.
1
2
masih banyak yang bertentangan dengan syariat Islam, seperti melakukan
praktek riba, maysir, gharar dan bisnis-bisnis bathil (ilegal) lainnya.
Tentang perbankan syari’ah ini, tidak semua komunitas muslim
memahami apakah perbankan syari’ah itu, apa bedanya dengan bank pada
umumnya, bagaimana ciri opersionalnya, produk-produk dan lain-lainnya,
sebagian disebabkan karena kurangnya pemahaman mereka terhadap ajaran
agamanya (tentang cara bermuamalah yang Islami), sebagian disebabkan
karena memang tidak mempelajari tentang perbankan syariah, sebagian lagi
tidak mengetahui karena kurangnya informasi yang berkenaan dengan
perbankan syari’ah.
Pemahaman yang rendah terhadap perbankan syariah salah satunya
diakibatkan kurang dan masih bersifat parsialnya sosialisasi yang dilakukan
terhadap prinsip dan sistem ekonomi syariah. Dengan demikian hal tersebut
mempengaruhi persepsi dan sikap masyarakat terhadap bank syariah. Maka
tugas penting yang harus dilakukan oleh pengelola bank syariah adalah
meningkatkan sosialisasi sistem bank syariah melalui media massa yang
efektif, sehingga pengetahuan masyarakat mengenai bank syariah tidak hanya
terbatas pada bank yang menggunakan sistem bagi hasil.
Untuk mendukung perkembangan perbankan syari’ah, maka pihak
perbankan selalu melakukan sosialisasi, baik sosialisasi sistem operasional,
jenis produk yang dimiliki, maupun keuntungan menjadi nasabah bank
syari’ah. Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel misalnya, melakukan kegiatan
sosialisasi dengan cara mendatangi langsung calon nasabah kemasing-masing
3
rumah atau di pasar-pasar dan menjelaskan tentang konsep keuangan syari’ah
serta sistem dan prosedur operasionalnya dan tentag keunggulan perbankan
syari’ah dibandingkan perbankan konvensional. Dari perspektif syari’ah, cara
ini dapat pula dipahami sebagai upaya perbankan untuk mengembangkan
tradisi silaturrahmi yang menurut Rasulullah SAW. dapat menamah rizeki,
memanjangkan umur, serta menjauhkan manusia dari dendam dan kebencian.2
Adapun indikator bahwa pengaruh sosialisasi yang dilakukan
perbankan syari’ah terhadap minat masyarakat memilih bank syri’ah itu besar,
yaitu bertambahnya masyarakat yang berminat menjadi nasabah bank syari’ah
setelah mereka mengetahui produk perbankan syari’ah beserta keunggulan-
keunggulannya.
Ada delapan (8) faktor penyebab umat Islam belum berhubungan
dengan perbankan syariah pada khususnya dan lembaga keuangan syariah
pada umumnya. Pertama, tingkat pemahaman dan pengetahuan umat tentang
bank syariah masih sangat rendah. Masih banyak yang belum mengerti dan
salah faham tentang bank syariah dan menggangapnya sama saja dengan bank
konvensional, bahkan sebagian ustadz yang tidak memiliki ilmu yang cukup
memadai tentang ekonomi Islam (ilmu ekonomi makro; moneter) masih
berpandangan miring tentang bank syariah. Kedua, belum ada gerakan
bersama dalam skala besar untuk mempromosikan bank syariah pada
khususnya dan lembaga keuangan syariah pada umumnya. Ketiga, terbatasnya
pakar dan SDM ekonomi syariah. Keempat, peran pemerintah masih kecil
2 Aris Setiawan, Aktifitas Strategi (Yogyakarta: Skripsi, UII, 2009), h. 28.
4
dalam mendukung dan mengembangkan ekonomi syariah. Kelima, peran
ulama, ustadz dan da’i masih relatif kecil. Keenam, peran para akademisi di
berbagai perguruan tinggi, termasuk Perguruan Tinggi Islam belum optimal.
Ketujuh, peran ormas Islam juga belum optimal membantu dan mendukung
gerakan bank syariah. Terbukti mereka masih banyak yang berhubungan
dengan bank konvensional. Kedelapan, Bank Indonesia kurang serius dalam
mengembangkan bank syariah.3
Perbankan Islam adalah wadah masyarakat yang ingin melakukan
investasi-investasi secara adil sesuai dengan prinsip syari’ah. Untuk
mewujudkan wadah tersebut, maka gagasan untuk mendirikan bank syari’ah
dimulai pada tahun 1940, yang pada tahun itu diawali oleh negara Pakistan
dan Malaysia. Keinginan masyarakat musliam Pakistan dan Malaysia ini
diikuti oleh masyarakat Mesir yang mendirikan lembaga keuangan dikawasan
Timur Tengah (Arab) dengan mendirikan Islamic Rural Bank (IRB) pada
tahun 1963 dengan sistem operasional tanpa bunga.4 Di Uni Emirat Arab, baru
tahun 1975 dengan berdiri Dubai Islamic Bank. Kemudian di Kuwait pada
tahun 1977 berdiri Kuwait Finance House yang beroperasi tanpa bunga.
Selanjutnya kembali ke Mesir pada tahun 1978 berdiri Bank Syari’ah yang
diberi nama Faisal Islamic Bank.5
3 Syarif-Asad, “Tingkat Sosialisasi Perbankan Syariah Terhadap Minat Masyarakat
Memilih Bank Syariah”, dalamhttp://www.afkaruna.org/wp-content/uploads/2014/09/8, diambil
tanggal 20 Februari 2015, pukul 10.15 WITA. 4 Ahmad Rodoni dkk, Lembaga Keuangan Syari’ah (Jakarta: PT. Bestari Buana Murni,
2008), h. 74. 5 Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Cet. Ke-11 (Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada, 2012), h. 166.
5
Sosialisasi yang dilakukan oleh perbankan syari’ah akan membawa
dampak positif bagi pertumbuhan bank-bank syari’ah diseluruh nusantara.
Salah satu dampak positif itu adalah meningkatkan jumlah nasabah yang dapat
menunjang pertumbuhan perbankan syari’ah. Namun melalui studi awal yang
dilakukan peneliti, sebagian besar masyarakat masih bertahan menjadi
nasabah bank umum dan belum mau menjadi nasabah Bank Syari’ah.
Menyadari kondisi ini, perbankan syari’ah setidaknya memberikan
pemahaman terhadap masyarakat, misalnya mengenai ragam produk,
operasianal yang dimiliki oleh perbankan syari’ah, sehingga dapat menarik
masyarakat dan berminat untuk mencoba produk yang ditawarkan.
Sosialisasi dan promosi merupakan sarana yang paling ampuh untuk
menarik minat dan mempertahankan seorang nasabah. Karena salah satu
tujuan sosialisasi adalah menginformasikan segala jenis produk yang
ditawarkan bank dan berusaha untuk menarik dan mempengaruhi calon
nasabah baru yang kemudian akan meningkatkan citra bank dimata para
nasabahnya, dan hal ini tentu sangat berpengaruh pada minat masyarakat
untuk memilih menabung di bank syari’ah.
Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel melakukan sosialisasi ke berbagai
tempat yaitu di pasar, instansi-instansi, desa-desa dan lain sebagainya.
Khususnya di Desa Mamben Lauk bank BRI Syari’ah melakukan sosialisasi
dengan cara door to door atau pegawai bank BRI Syari’ah cabang Aikmel
yang bertugas di lapangan (marketing) melakukan sosialisasi dari pintu ke
6
pintu untuk menyampaikan produk yang ditawarkan dan berusaha menarik
minat para masyarakat Desa Mamben Lauk.
Adapun strategi sosialisasi yang paling dominan yang sering
diterapkan di Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel ialah personal
selling(penjualan perseorangan), karena di samping terjun langsung ke
lapangan, masyarakat yang belum paham tentang produk-produk yang
diterapkan BRI Syari’ah cabang Aikmel, juga dapat langsung bertanya ke
pegawai yang melakukan sosialisasi tersebut supaya lebih jelas, sehingga
dapat menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di bank
BRI Syari’ah cabang Aikmel.
B. Batasan Masalah dan Rumusan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang meluas dan karena keterbatasan,
waktu, dana, tenaga, teori-teori, dan supaya penelitian dapat dilakukan secara
lebih mendalam maka tidak semua masalah yang akan diteliti, maka penelitian
tentang korelasi intensitas sosialisasi perbankan syariah terhadap minat
masyarakat menabung dibatasi hanya pada bank BRI syariah cabang Aikmel
saja. Perumusan masalah pada suatu penelitian adalah untuk memudahkan
masalah agar dapat lebih terarah dan jelas sehingga diperoleh langkah-langkah
pemecahan masalah yang efektif dan efesien.
Berdasarkan batasan masalah di atas maka hal pokok yang akan
dibahas dalam penelitian ini adalah:
7
1. Intensitas Sosialisasi, sosialisasi yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sosialisaisai yang dilakukan oleh seluruh pegawai bank dengan
istilah sosialisasi personal selling.
2. Minat masyarakat yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perasaan
senang dan ketertarikan masyarakat terhadap sosialisasi yang dilakukan
pegawai bank tentang produk tabungan pada bank BRI Syariah cabang
Aikmel.
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana tingkat korelasi intensitas sosialisasi personal salling
perbankan syari’ah terhadap minat kesenangan masyarakat Desa Mamben
Lauk menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel?
2. Bagaimana implikasi dari intensitas sosialisasi personal selling perbankan
syari’ah terhadap minat kesenangan masyarakat Desa Mamben Lauk
menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel ?
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk
mengetahui:
a. Tingkat korelasi intensitas sosialisasi personal selling perbankan
syari’ah terhadap minat kesenanganmasyarakat desa Mamben Luak
menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel.
8
b. Implikasi dari intensitas sosialisasi personal selling perbankan syari’ah
terhadap minat kesenangan masyarakat Desa Mamben Lauk menabung
di bank BRI syari’ah cabang Aikmel.
2. Manfaat Penelitian
Secara teoretik dan praksis manfaat penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Manfaat teoretis
1) Diharapkan sebagai sumbangan pemikiran dalam rangka
memperkaya khazanah ilmu-ilmu keislaman, khususnya dalam
bidang atau disiplin ekonomi syari’ah.
2) Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan
sebagai acuan, masukan atau tambahan khususnya bagi
pengembangan ilmu pengetahuan agar dapat mengembangkan
perbankan syari’ah di Indonesia, sehingga dapat mengembangkan
khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang bank syari’ah.
3) Mendorong bagi peneliti berikutnya untuk melakukan penelitian
yang lebih mendalam terkait hal-hal yang belum dapat dijangkau
dalam penelitian ini.
b. Manfaat praksis
1) Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi
pihak perbankan syari’ah dalam memperkenalkan berbagai ragam
produk dan cara operasionalnya. Dan khususnya bagi pihak bank
9
BRI syari’ah cabang Aikmel supaya sosialisasi yang dilakukan
lebih meningkat dibandingkan dengan sebelumnya.
2) Hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukan dalam
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perbankan syari’ah.
3) Dengan penelitian ini diharapkan data yang diperoleh dapat
menjadi bahan atau sumbangan pikiran yang dapat dipergunakan
sebagai dasar pertimbangan bagi pihak perbankan syari’ah.
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Pustaka
Telaah pustaka atau juga yang dapat disebut dengan istilah kajian
pustaka merupakan salah satu cara penelusuran terhadap karya-karya atau
studi terdahulu yang terkait sebagai pedoman penelitian lebih lanjut dan untuk
mendapatkan data yang valid, dimana fungsinya agar terhindar dari duplikasi,
plagiasi, repitisi, membangun dugaan hipotesis,serta menjamin keaslian dan
keabsahan penelitian yang dilakukan. Dalam kajian pustaka ini peneliti
mencoba mengemukakan dari isi buku dan skripsi terdahulu yang berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilakukan.
Berdasarkan definisi yang telah dipaparkan di atas dan sebagaimana
hasil yang telah peneliti dapatkan, ada beberapa penelitian/kajian yang masih
terkait dengan penelitian saat ini diantaranya adalah:
1. Skripsi Sri Wahyuni yang berjudul “Minat Masyarakat dalam Memilih
Produk Mudharabah pada BMT Daruzzakah Desa Rarang Lombok
Timur”.
Skripsi yang ditulis oleh Sri Wahyuni dalam penelitiannya
bertujuan untuk mengetahui mengapa masyarakat Rarang lebih berminat
memilih produk mudharabah pada BMT daruzzakah desa rarang lombok
timur.
Dalam skrirsinya, Sri lebih cendrung membahas tentang minat
masyarakat dalam memilih produk mudharabah pada BMT Daruzzakah
9
11
desa rarang lombok timur. Akan tetapi peneliti saat ini lebih cendrung
membahas tentang bagaimana sosialisasi yang dilakukan pihak perbankan
syari’ah terhadap minat masyarakat menabung dan bagaimana implikasi
dari sosialisasi yang dilakukan oleh Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel.
2. Skripsi Umar Hamdanai yang berjudul “Pengaruh Sosialisasi Perbankan
Syari’ah Terhadap Minat Masyarakat Memilih Bank Syari’ah”. (Studi di
Bank Syari’ah Mandiri Cabang Mataram).
Dalam skripsinya, Umar menyimpulkan bahwa betapa pentingnya
sosialisasi terutama untuk pengenalan sebuah produk oleh suatu
perusahaan. Begitu pula degan perbankan syari’ah yang sangat perlu
tentunya untuk mengadakan sosialisasi mengingat perbankan syari’ah
belum banyak dikenal masyarakat, apalagi mengenai produknya.6
Persamaan antara penelitian Umar Hamdani dengan penelitian
yang dilakukan oleh peneliti adalah sama-sama meneliti tentang sosialisasi
yang dilakukan perbankan syari’ah terhadap minat masyarakat menabung.
Akan tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini lebih
bertujuan untuk mengetahui korelasi intensitas sosialisasi yang dilakukan
oleh perbankan syari’ah terhadap minat masyarakat menabung dan
bagaimana implikasi dari intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap
minat masyarakat menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel.
6Umar Hamdani, “Pengaruh Sosialisasi Perbankan Syari’ah Terhadap Minat Masyarakat
Memilih Bank Syari’ah (Studi Di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Mataram)”(Skripsi, IAIN
Mataram, 2013), h. 8.
12
3. Skripsi Endang Sri Suhartinda yang berjudul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Minat Nasabah Asal Ampenan untuk Menabung di PT.
BPR Syari’ah PNM Patuh Beramal Bertais”
Dalam skripsinya, Endang Sri Suhartinda menyimpulkan bahwa
strategi pemasaran sangat penting dilakukan oleh setiap perbankan, karena
dengan strategi pemasaran maka masyarakat akan lebih memahami atau
mengetahui tentang produk-produk perbankan tersebut terutama
perbankan syari’ah sehingga dapat menarik minat masyarakat untuk
menjadi nasabah. Penelitian yang dilakukan oleh Endang membahas
tentang faktor yang mempengaruhi minat serta strategi pemasaran yang
dilakukan oleh perbankan syari’ah, sedangkan penelitian saat ini
membahas tentang korelasi intensitas sosialisasi perbankan syari’ah
terhadap minat masyarakat menabung di Bank BRI Syari’ah.
B. Kerangka Pikir
1. Pengertian Sosialisasi
Secara sederhana, sosialisasi dapat diartikan sebagai proses belajar
bagi seseorang atau sekelompok orang selama hidupnya untuk mengenali
pola-pola hidup, nilai-nilai dan norma sosial agar ia dapat berkembang
menjadi pribadi yang bisa diterima oleh kelompoknya.7 Sosialisasi adalah
proses pemberitahuan, pengumuman secara besar-besaran, mengabarkan
pada masyarakat ramai tentang sesuatu yang urgen sesuatu harus segera
diketahui masyarakat. Medianya bisa bermacam-macam, seminar, iklan
7 Elly M. Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemhaman Fakta dan Gejala
Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya, Cet. Ke-3 (Jakarta: Kencana, 2013), h.
155.
13
pemberdayaan di media cetak maupun elektronik, juga poster-poster di
pinggir jalan.8
Sosialisasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang lengkap dan benar mengenai usaha perbankan syari’ah
kepada masyarakat, baik itu pengusaha, kalangan perbankan, maupun
masyarakat lainnya. Untuk itu supaya sosialisasi ini dapat terlaksana
dengan baik, dipelukan kerjasama dengan lembaga lain seperti perguruan
tinggi, media cetak dan elektronik sebagai akses yang besar untuk
memberikan informasi terhadap masyarakat.9
Sosialisasi tidak sekedar memperkenalkan keberadaan bank
syari’ah disuatu tempat, tetapi juga memperkenalkan mekanisme produk
bank syari’ah dan instrumen-instrumen keuangan bank syari’ah kepada
masyarakat. Sosialisasi bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan
seluas-luasnya bagi bank konvensional untuk membuka cabang syari’ah
(KCS) atau semua pihak yang mampu secara legalitas atau materi untuk
mendirikan bank syari’ah diseluruh pelosok negeri selain sarana untuk
mensosialisasikan bank syari’ah, langkah ini juga diperlukan untuk
mengurangi prilaku ekonomi masyarakat yang mengandung unsur riba,
maysir, dan gharar.10
8 Umar Hamdani, “Pengaruh Sosialisasi Perbankan Syari’ah terhadapMinat Masyarakat
Memilih Bank Syari’ah (Studi Kasus di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Mataram)” (Skripsi, IAIN
Mataram, 2013), h. 14. 9Ibid., h. 15.
10Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keungan Syari’ah, Deskripsi dan Ilustrasi
(Yogyakarta: Ekonisa, 2003), h. 50.
14
Pentingnya sosialisasi terutama untuk pengenalan sebuah produk
oleh suatu perusahaan. Begitu pula bagi perbankan syari’ah yang sangat
perlu tentunya untuk melakukan sosialisasi mengingat perbankan syari’ah
belum banyak dikenal masyarakat, apalagi mengenai produknya.
Sosialisasi itu sangat penting karena sosialisasi sangat berpengaruh
terhadap pemahaman masyarakat mengenai perbankan syari’ah.
2. Indikator intensitas sosialisasi
a. Meningkatnya status yang seringkali diikuti dengan meningkatnya
kepercayaan dan meningkatnya peranan sosial di lingkungan sosial
yang baru.
b. Terintegrasi secara kuat dengan masyarakat setempat dalam setiap
aktifitas yang ditandai dengankeakraban dan persaudaraan diantara
individu tersebut dengan masyarakatlain.
c. Dapat menyesuaikan diri dengan lingkunngan sosial maupun
lingkungan fisiknya.
3. Bentuk atau Strategi Perbankan Syari’ah
a. Periklanan
Iklan adalah sarana promosi yang digunakan oleh bank guna
menginformasikan segala sesuatu terkait dengan produk-produk bank.
Jadi melalui periklanan kita bisa melakukan pemasaran. Karena
pemasaran adalah kegiatan perusahaan yang bertujuan untuk menjual
15
barang/jasa yang diproduksi perusahaannya ke pasar.11
Periklanan
digunakan untuk menambahkan citra jangka panjan dan suatu cara
yang efisien untuk mencapai sejumlah calon nasabah baik yang berada
di pusat kota, pinggiran kota, ampai pada wilayah pedesaan.12
b. Promosi Penjualan
Penjualan adalah proses kegiatan yang dilakukan oleh penjual
yang terlatih untuk mencapai target penjualan barang atau jasa secara
menguntungkan dan memuaskan pembeli. Konsep penjualan
menganggap konsumen adalah pasif dan perusahaan harus melakukan
upaya penjualan dan promosi yang aktif dan agresif. Tujuannya adalah
menjual produk yang dihasilkan, bukan menghasilkan produk yang
dapat dijual.13
Promosi penjualan dilakukan untuk menarik nasabah agar
segera membeli setiap produk atau jasa yang ditawarkan. Promosi
penjualan dapat dilakukan melalui pemberian diskon, kontes, kupon
atau sample produk.
c. Publisitas
Publisitas merupakan kegiatan promosi untuk memancing
nasabah melalui kegiatan pameran, bakti sosial, serta kegiatan lainnya.
Publisitas mempunyai nilai kepercayaan yang tinggi bisa menjangkau
11
Alila Pramiyanti, Study Kelayakan Bisnis untuk UMKM (Jakarta: Media Pressindo,
2008), h. 36. 12
M. Nur Rianto, Dasar-Dasar Pemasaran Bank Syari’ah (Bandung: Alfabeta, 2010), h.
170. 13
Kasmir, Pemasaran Bank (Jakarta: Kencana, 2004), h. 177.
16
banyak pihak, dan mempunyai potensi untuk mendramatisasi suatu
perusahaan dan produk.
Kegiatan publisitas dapat meningkatkan pamor bank di mata
para nasabahnya. Publisitas disebut juga hubungan masyarakat. Tujuan
kegiatan ini adalah agar nasabah dapat mengenal bank lebih dekat,
dengan ikut kegiatan tersebut nasabah akan selalu mengingat bank
tersebut dan diharapkan akan menarik nasabah baru.
d. Personal Selling
Personal selling dapat dilakukan oleh seluruh pegawai bank,
melalui cleaning service, security, sampai pejabat bank. Secara khusus
kegiatan selling dapat diwakili oleh accoun officer atau financial
advisor. Namun personal selling juga dapat dilakukan dengan
merekrut tenaga-tenaga wiraniaga (salesman atau salesgirl) untuk
melakukan penjualan door to door.14
Seorang pemimpin atau manager mungkin saja mengarahkan
karyawan untuk menggunakan strategi periklanan, promosi penjualan,
publisitas atau strategi personalselling lainnya. Strategi yang dikaitkan
dengan tingkat intensitas sosialisasi yang dapat meningkatkan minat
masyarakat untuk menabung.
Adapun strategi sosialisasi yang paling dominan yang sering
diterapkan di Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel ialah personal
selling, karena di samping terjun langsung ke lapangan, masyarakat
14
M. Nur, Dasar-Dasar ... ., h. 180.
17
yang belum paham tentang produk-produk yang diterapkan BRI
Syari’ah cabang Aikmel, juga bisa langsung bertanya ke pegawai yang
melakukan sosialisasi tersebut supaya lebih jelas, sehingga dapat
menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di bank
BRI Syari’ah cabang Aikmel.
Sosialisasi merupakan komponen yang dipakai untuk
memberitahukan dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan,
sehingga pasar dapat mengetahui tentang produk yang diproduksi oleh
perusahaan tersebut. Sosialisasi yang dilakukan oleh perusahaan itu
sekaligus sebagai promosi. Tujuan yang diharapkan sosialisasi adalah
konsumen dapat mengetahui tentang produk tersebut dan pada
akhirnya memutuskan untuk membeli produk tersebut.
1) Media Sosialisasi
Sosialisasi tidak akan berjalan jika tidak ada peran media
sosialisasi. Adapun media sosialisasi yang otomatis memiliki peran
tersebut adalah lembaga sosial. Lembaga sosial adalah alat yang
berguna untuk melakukan serangkaian peran menambahkan nilai-
nilai dan norma-norma sosial. Lembaga sosial tersebut adalah
keluarga, lembaga pendidikan, lembaga politik, media massa,
lembaga keagamaan, lingkungan sosial. Antara lembaga satu dan
lembaga sosial lainnya dalam kehidupan sosial tidaklah berdiri
18
sendiri, melainkan saling terkait dalam jaringan sistem yang sering
disebut dengan istilah sistem sosial.15
Adapun indikator bahwa pengaruh sosialisasi yang dilakukan
perbankan syari’ah terhadap minat masyarakat memilih menabung di bank
syari’ah itu benar, yaitu bertambahnya masyarakat yang berniat menjadi
nasabah bank syari’ah setelah mereka mengetahui produk perbankan
syari’ah beserta keunggulan-keungulannya.
4. Pengertian Bank Syari’ah
Bank sebagai lembaga keuangan pada awalnya hanya merupakan
tempat penitipan harta oleh para saudagar untuk menghindari adanya
kejadian kehilangan, kecurian, ataupun bahkan perampokan selama proses
perjalanan dari sebuah perdagangan. Ini pun dilakuan oleh perorangan atau
pun sekelompok orang yang bersedia untuk menjaga keberadaan harta
tersebut. Jika ditelusuri lebih jauh pada awalnya bank dimulai dari jasa
penukaran uang yang dilakukan antar kerajaan satu dengan kerajaan lain
sebagai media perdagangan, kemudian berkembang menjadi tempat
penitipan uang atau pun barang, dan terus berkembang bank bertambah
fungsi sebagai tempat peminjaman uang.16
Bank Islam atau di Indonesia di sebut Bank Syari’ah merupakan
lembaga keuangan yang berfungsi memperlancar mekanisme ekonomi di
sektor riil melalui aktivitas kegiatan usaha (investasi, jual beli, atau
lainnya) berdasarkan prinsip Syari’ah, yaitu aturan perjanjian berdasarkan
15
Elly M. Setiadi & Usman Kolip, Pengantar Sosiologi Pemhaman Fakta, h. 176-177. 16
Nurul Huda dkk, Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis (Jakarta:
Kencana, 2010), h. 23.
19
hukum islam antara Bank dan pihak lain untuk penyimpanan dana atau
pembiayaan kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang dinyatakan sesuai
dengan nilai-nilai Syari’ah yang bersifat makro maupun mikro.
Bank Syari’ah dalam undang No. 21 Tahun 2008 adalah Bank
yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syari’ah dan
menurut jenisnya terdiri atas Bank Umum Syari’ah dan Bank Pembiayaan
Rakyat Syari’ah.17
Perbankan Syari’ah adalah segala sesuatu yang
menyangkut tentang Bank Syari’ah dan Unit Usaha Syari’ah, menyangkut
kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan
kegiatan usahanya.18
Sebagaimana yang telah diketahui bahwa perbankan syariah tidak
menerapkan sistem bunga dalam aktivitas perbankannya, bunga dianggap
bagian dari riba dan haram dalam syariat Islam. Sebagai gantinya,
perbankan yang berlandaskan syariah ini menerapkan sistem bagi hasil.
DSN pada fatwanya No: 04/DSN-MUI/IV/2000, tentang
Murabahah menyatakan: “Bank membeli barang yang diperlukan nasabah
atas nama bank sendiri, dan pembelian ini harus sah dan bebas riba.”
Fatwa No: 07/DSN-MUI/IV/2000, tentang Mudharabah (Bagi Hasil)
menyatakan: “LKS (Lembaga Keuangan Syari’ah) sebagai penyedia dana,
menanggung semua kerugian akibat dari mudharabah kecuali jika
17
UU No. 21 Tahun 2008 Pasal 1 Ayat 7. 18
Anshori Abdul Ghofur, Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 Tahun 2008)(Bandung
: PT. Refika Aditama, 2009), h. 4.
20
mudharib (nasabah) melakukan kesalahan yang disengaja, lalai, atau
menyalahi perjanjian.”19
Banyak yang menganggap sistem bagi hasil di bank syariah ini
termasuk riskan karena risiko yang ditanggung bank cukup besar. Belum
lagi akibat inflasi yang menyebabkan perekonomian yang kadang tidak
stabil. Meski begitu rata-rata bank syari;ah di Indonesia sudah
membuktikan kalau cara bagi hasil cukup menguntungkan, terbukti makin
banyak bank syari’ah yang berdiri di Indonesia.
Secara umum, bank adalah lembaga yang melaksanakan tiga fungsi
utama, yaitu menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan
memberikan jasa pengiriman uang. Di dalam sejarah perekonomian umat
Islam, pembiayaan yang dilakukan dengan akad yang sesuai syari’ah telah
menjadi bagian dari tradisi umat Islam sejak zaman Rasulullah saw.
Praktik-praktik seperti menerima titipan harta, meminjamkan uang untuk
keperluan konsumsi dan untuk keperluan bisnis, serta melakukan
pengiriman uang, telah lazim dilakukan sejak zaman Rasulullah saw.
Dengan demikian, fungsi-fungsi utama perbankan modern, yaitu
menerima deposit, menyalurkan dana, dan melakukan transfer dana telah
menjadi bagian yang tidak terpisakhan dari kehidupan umat Islam, bahkan
sejak zaman Rasulullah saw.20
Bank syari’ah merupakan bank yang dalam aktivitasnya, baik
dalam penghimpunan dana maupun dalam rangka penyaluran dananya
19
Muhammad Arifin Baderi, “Fikih Kontemporer”, Komunitas Pengusaha Muslim
Indinesia, Edisi 25. 20
Adiwarman, Bank Islam ... ,. h. 18.
21
memberikan dan mengenakan imbalan atas dasar prinsip syar’ah. Pada
umumnya bank syariah merupakan lembaga keuangan yang usaha
pokoknya memberikan kridit dan jasa-jasa lain dalam lalu lintas
pembayaran saat peredaran uang yang beroperasi disesuaikan dengan
prinsip-prinsip syari’ah.21
Selain itu, dimensi keberhasilan Bank Syari’ah meliputi
keberhasilan dunia dan akhirat (long term oriented) yang sangat
memperhatikan keberhasilan sumber, kebenaran proses, dan kemanfaatan
hasil.22
5. Pengertian Minat
Minat adalah suatu kecendrungan untuk memberikan perhatian dan
bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang mejadi objek dari
minat tersebut. Di dalam minat ada pemusatan perhatian subjek, ada usaha
untuk mendekati, memiliki, menguasai dan berhubungan dari subjek yang
dilakunan dengan perasaan senang dan ada upaya daya penarik dari
objek.23
6. Unsur-unsur minat24
Seseorang dikatakan berminat terhadap sesuatu bila memiliki unsur, antara
lain:
21
Heri Sudarsono, Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah (Yogyakarta: Ekonisia, 2008),
h. 27. 22
Ascarya, Akad dan Produk Bank Syariah (Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada, 2011), h.
30. 23
Sri Wahyuni, “Minat Masyarakat dalam Memilih Produk Mudharabah pada BMT
Daruzzakah Desa Rarang Lombok Timur” (Skripsi, IAIN Mataram, 2012), h. 15-16. 24
Ibid,,,. h. 17-18.
22
a. Perhatian
Seseorang dikatan berminat apabila disertai adanya perhatian, yaitu
kreatifitas jiwa yang tinggi dan semata-mata tertuju pada suatu objek.
b. Kesenangan
Perasaan senang terhadap sesuatu objek akan menimbulkan minat pada
seseorang. Seseorang merasa tertarik kemudian pada akhirnya akan
timbul keinginan yang dikehendaki agar objek tersebut tercapai dan
menjadi miliknya.
c. Kemauan
Dorongan yang terarah pada tujuan yang dikehendaki oleh akal
pikiran. Dorongan ini akan melahirkan timbulnya perhatian terhadap
suatu objek.
7. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Timbulnya Minat 25
Menurut sudarsono, ada tiga faktor yang menimbulkan minat yaitu:
a. Faktor kebutuhan dari dalam. Kebutuhan ini dapat berupa kebutuhan
yang berhubungan dengan jasmani dan kejiwaan.
b. Faktor motif sosial, Timbulnya minat dalam diri seseorang dapat
didorong oleh motif sosial yaitu kebutuhan untuk mendapatkan
pengakuan, perhargaan dari lingkungan dimana ia berada.
c. Faktor emosional. Faktor ini merupakan ukuran intensitas seseorang
dalam menaruh perhatian terhadap sesuat kegiatan atau objek tertentu.
25
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8356-faktor-faktor-yang-mempengaruhi-
timbulnya-minat.html, diambil tanggal 31 Juli 2015 pukul 09:02 WITA.
23
8. Indikator Minat
Minat merupakan kecenderungan seseorang yang berasal dari luar
maupundalam sanubari yang mendorongnya untuk merasa tertarik
terhadap suatu hal sehingga mengarahkan perbuatannya kepada suatu hal
tersebut dan menimbulkan perasaan senang.
Indikator minat ada 4 yaitu:
a. Perasaan senang
Seseorang yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap suatu
benda, maka orang tersebut akan terus mengingat dan
membayangkanapa yang disenanginya itu. Tidak ada perasaan terpaksa
pada seseorang yang senang terhadap sesuatu.
b. Ketertarikan
Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong untuk cenderung
merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan atau bisa berupa
pengalaman afektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri.
c. Perhatian
Perhatian merupakan konsentrasi atau aktivitas jiwa terhadap
pengamatan dan pengertian, dengan mengesampingkan yang lain dari
pada itu. Seseorang yang memiliki minat pada objek tertentu, dengan
sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.
24
d. Keterlibatan
Ketertarikan seseorang akan suatu objek yang mengakibatkan orang
tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan
kegiatan dari objek tersebut.
C. Hipotesis
Istilah hipotesis berasal dari bahasa Yunani, yang mempunyai dua kata
“hupo” (sementara) dan “thesis” (pernyataan atau teori). Karena hipotesis
merupakan penyertaan sementara yang masih lemah kebenarannya, maka
perlu diuji kebenarannya. Dengan demikian, hipotesis dapat didefinisikan
sebagai pendapat, jawaban atau dugaan yang bersifat sementara dari suatu
persoalan yang diajukan, yang kebenarannya masih perlu dibuktikan lebih
lanjut.26
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian,
sampai terbukti melalui data yang terkumpul27
.
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah:
Diduga intensitas sosialisasi perbankan syari’ah ada hubungannya
dengan minat masyarakat menabung di bank BRI syariah.
26
Syofian Siregar, StatistikParametrik untuk Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Bumi Aksara,
2014), h. 65. 27
. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: PT.Rineka
Cipta,2006), h. 71.
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain dan Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian ini adalah metode survei yaitu penelitian yang
mengambil sampel dari suatu populasi dan menggunakan kuisioner sebagai
alat pengumpulan data yang utama, dan menggunakan pendekatan kuantitatif
dengan tujuan untuk menganalisis korelasi intensitas sosialisasi perbankan
syari’ah terhadap minat masyarakat menabung di bank BRI syari’ah.
Survei merupakan tipe pendekatan dalam penelitian yang ditujukan
pada sejumlah besar individu atau kelompok. Proses penelitian dengan metode
survei merupakan suatu rangkaian langkah yang dilakukan secara terencana
dan sistematis, saling mendukung, dan secara keseluruhan merupakan satu
benang merah.28
B. Populasi dan Teknik Sampling
1. Populasi
Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek dan subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya.29
Suharimi Arikuto mengemukakan bahwa populasi adalah
keseluruhan subyek penelitian.30
Populasi dari penelitian ini adalah
28
Elvinaro Ardianto, Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif dan
Kualitatif (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011), h. 52. 29
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: ALVABETA, 2012), h. 61. 30
Suharsimi Arikunto, Prosedur...., h.130.
25
26
masyarakat Desa Mamben Lauk Kec. Wanasabayang menjadi nasabah di
bank BRI Syari’ah cabang Aikmal sebanyak 500 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Sedangkan teknik sampling adalah merupakan teknik
pengambilan sampel.31
Lebih lanjut Suharsimi Arikunto mengemukakan
bahwa apabila subyek penelitian kurang dari 100, maka lebih baik diambil
semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Namun,
apabila subyeknya besar atau lebih dari 100, maka dapat diambil antara
10-15% atau 20-25% atau lebih. Sampel pada penelitian ini yaitu
masyarakat Desa Mamben Lauk Kec. Wanasaba yang menjadi nasabah di
BRI Syari’ah cabang Aikmel.
Dengan demikian, peneliti simpulkan bahwa sampel adalah
kelompok kecil yang dapat mewakili populasi dalam pengambilan data
pada penelitian.
Untuk menentukan besarnya sampel, peneliti menggunakan Rumus
dengan MetodeSlovin. Rumus MetodeSlovin adalah sebagai berikut :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁(𝑒)2
Dimnana :
n = Ukuran Sampel
N = Populasi
e = Persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
31
Sugiyono, Statistika ..., h. 62.
27
pengambilann sampel yang masih dapat ditolerir atau yang
diinginkan adalah 20%.
Untuk menggunakan rumus ini, pertama ditentukan berapa batas
toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan
persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel
menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan
5% berarti memiliki tingkat akurasi 95%. Penelitian dengan batas
kesalahan 2% memiliki tingkat akurasi 98%. Dengan jumlah populasi
yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah
sampel yang dibutuhkan.32
Jumlah Populasi yang ada di Desa Mamben yang menabung di BRI
Syari’ah cabang Aikmel adalah 500 orang dan persen kelonggaran ketidak
telitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir
adalah 20% dari populasi, maka perhitungannya sebagai berikut:
Diketahui:
N = 500
e = 20% atau 0,2
maka :
𝑛 =𝑁
1 + 𝑁 𝑒 2=
500
1 + 500 0,2 2
𝑛 =500
1 + 500 0,04
32
Muhammad, Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitattif (Jakarta : Rajawali
Pres, 2008), h. 180.
28
𝑛 = 500
21
n = 23,809524 (dibulatkan menjadi 24)
Hasil perhitungan menunjukkan jumlah sampel yang diambil
dalam penelitian ini sebanyak 24 orang dari masyarakat Karang Anyar
Timuk Desa Mamben Lauk yang menabung pada bank BRI Syari’ah
cabang Aikmel. Teknik yang dipilih dalam pengambilan sampel adalah
metode Nonprobability Sampling dengan menggunakanTeknik Sampling
Insidental karena masyarakat yang menabung di Bank BRI Syari’ah
cabang Aikmel sulit diidentifikasi satu persatu dan membutuhkan waktu
penelitian yang lebih lama.
Teknik Sampling Insidental adalah teknik penentuan sampel
berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/insidental
bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang
orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.33
Populasi dari penelitian ini adalah masyarakat Karang Anyar
Timuk Desa Mamben Lauk Kec. Wanasaba yang menjadi nasabah di bank
BRI Syari’ah sebanyak 500 orang. Sedangkan jumlah sampel dari
penelitian ini adalah 24 orang, peneliti menggunakan rumus Metode Slovin
untuk menentukan besarnya sampel. Untuk pengambilan sampel dalam
penelitian ini peneliti menggunakan metode Nonprobability Sampling
dengan Teknik Sampling Insidental.
33
Sugiyono, Statistika untuk Penelitian, Cet. Ke-25(Bandung: Alfabeta, 2014), h. 67.
29
C. Instrumen Penelitian
Pada prinsipnya meneliti adalah melakukan pengukuran, maka harus
ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan
instrumen penelitian. Jadi instrumen penelitian adalah suatu alat yang
digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.
Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian.34
Jumlah instrumen penelitian tergantung pada jumlah variabel
penelitian yang telah ditetapkan untuk diteliti. Dalam hal ini peneliti meneliti
tentang “korelasi intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
masyarakat menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel”. Judul tersebut
terdiri atas dua variabel yakni variabel indevenden (intensitas sosialisasi
perbankan syari’ah) dan variabel dependen (minat masyarakat menabung),
maka dalam hal ini dapat dibuat instrumen sebagai berikut:
1. Instrumen untuk mengukur variabel intensitas sosialisasi perbankan
syari’ah (X)
2. Instrumen untuk mengukur variabel minat masyarakat menabung (Y)
Adapun instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data pada
penelitian ini adalah menggunakan koesioner (angket). Bentuk Angket yang
digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket langsung tertutup yaitu
angket yang disajikan alternatif pertanyaan dengan jawaban yang sudah
disediakan. Angket langsung tertutup dipilih karena mudah diisi, memerlukan
34
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D (Bandung: Alfabeta, 2006),
h. 114-115.
30
waktu yang sangat singkat, memusatkan responden pada pokok persoalan,
relatif objektif dan sangat mudah ditabulasi serta dianalisis.
Disamping itu juga alat bantu yang digunakan dalam penelitian ini
adalah metode observasi dan dokumentasi. Metode observasi dan dokumentasi
ini digunakan sebagai alat bantu untuk mendapatkan data pendukung dalam
penelitian.
a. Instrumen variabel sosialisasi (X)
1) Anda menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel karena
karyawan Bank tanggap dengankeinginan nasabah dan berpengetahuan
luas?
2) Sosialisasi tentang perbankan dilakukan secara langsung oleh pihak
perbankan kepada masyarakat ?
3) Keterbukaan informasi yang diberikan oleh perbankan mudah
didapatkan ?
4) Pihak perbankan syari’ah memberikan informasi produk yang jelas dan
mudah di mengerti ?
5) Produk-produk yang ditawarkan oleh bank BRI syari’ah cabang
Aikmel, cukup menarik, bervariasi dan menjawab kebutuhan anda ?
b. Instrumen variabel minat menabung (Y)
1) Anda menabung di BRI Syari’ah cabang Aikmel karena Respon dari
sosialisasi produk BRI Syari’ah ?
2) Dalam memillih BRI Syari’ah terlebih dahulu berkonsultasi kepada
orang yang telah menjadi nasabah di BRI Syari’ah cabang Aikmel ?
31
3) Anda yakin terhadap produk yang dipilih di BRI Syari’ah cabang
Aikmel ?
4) Anda menabung di BRI Syariah cabang Aikmel karena penilaian yang
baik terhadap BRI Syari’ah ?
5) Anda yakin bahwa produk BRI Syari’ah merupakan produk jasa yang
baik dan halal ?
D. Sumber dan Jenis Data
a. Sumber Data
Karena penelitian ini menggunakan angket dalam pengumpulan
data maka sumber datanya adalah responden dalam hal ini adalah
masyarakat Karang Anyar TimukDesa Mamben Lauk Kec. Wanasaba
yang menjadi nasabah di bank BRI Syari’ah cabang Aikmel yang akan
menjawab pertanyaan peneliti.
b. Jenis Data
1) Data Primer
Data primer adalah data yang langsung diproleh dari sumber
data pertama di lokasi penelitian atau objek penelitian.35
Pada
penelitian ini, yang berperan sebagai data primer adalah masyarakat
Desa Mamben Lauk yang menabung di bank BRI Syari’ah cabang
Aikmel yang telah dijadikan sebagai sampel yang menjadi objek pada
penelitian.
35
Bungin Burhan, Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Kedua (Jakarta: Prenada
Media Group, 2011), h. 132.
32
2) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua
atau sumber sekunder dari data yang di butuhkan. Data sekunder
diperoleh dari sumber data sekunder, yaitu sumber data kedua sesudah
sumber data primer.36
Pada penelitian ini, yang menjadi data sekunder
diperoleh dari pihak perbankan mengenai keadaan masyarakat yang
menabung di bank BRI Syari’ah cabang Aikmel.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang sangat penting
dalam penelitian. Sebab, data yang diperoleh selanjutnya akan diolah. Hasil
penelitian dikatakan bagus apabila dapat dipertanggungjawabkan
kebenarannya dan dapat dibuktikan dengan membuktikan data yang lengkap,
autentik, dan akurat.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
a. Angket atau kuesioner
Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan
untuk memperolah informasi dari responden.37
Kuesioner dipakai untuk
memperoleh data tentang pemahaman masyarakat tentang bank syar’ah
yang disebarkan kepada masyarakat sebagai responden penelitian. Butir-
butir pernyataan dalam angket dikembangkan dari indikator berdasarkan
teori yang relevan dengan masing-masing variable penelitian, yaitu
36
Ibid., h. 133. 37
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik(Jakarta:Rineka
Cipta,2006), h.118.
33
variable intensitas sosialisasi perbankan syariah dan minat masyarakat
menabung di bank BRI syari’ah.
Angket atau kuesioner merupakan serangkaian atau daftar
pertanyaan yang disusun secara sistematis, untuk diisi oleh responden.
Setelah diisi, angket dikembalikan ke petugas atau peneliti.38
Pertanyaan
dalam angket berpedoman pada indikator-indikator variabel,
pengerjaannya dengan memilih salah satu alternatif jawaban yang telah
disediakan.
Setiap pertanyaan disertai lima jawaban dengan menggunakan
skala skor nilai. Angket yang digunakan berupa chek list yang telah
disediakan lima jawaban dengan skor masing-masing. Skala yang
digunakan dalam data ini menggukanan skala likert. Adapun kategori yang
digunakan peneliti adalah:
Tabel 3.1. Kategori Variabel
No Kategori Skor
1 Sangat Setuju 5
2 Setuju 4
3 Ragu-ragu/Neral 3
4 Tidak Setuju 2
5 Sangat Tidak Setuju 1
38
Elvinaro, Metodologi Penelitian, h. 162.
34
Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa angket
langsung tertutup yaitu angket yang disajikan alternatif pertanyaan dengan
jawaban yang sudah disediakan. Angket langsung tertutup dipilih karena
mudah diisi, memerlukan waktu yang sangat singkat, memusatkan
responden pada pokok persoalan, relatif objektif dan sangat mudah
ditabulasi serta dianalisis.
b. Observasi
Observasi adalah pengamatan yang dilakukan secara sengaja dan
sistematis mengenai fenomena sosial dan gejala-gejala psikis untuk
kemudian dilakukan pengamatan.39
Observasi dapat dilakukan secara
partisipatif atau non partisipatif. Observasi partisipatif adalah kegiatan
mengumpulkan data dimana pengamat ikut serta dalam kegiatanyang
sedang berlangsung. Sedangkan observasi non partisipatif adalah
pengamat tidak ikut serta dalam kegiatan, dimana dia hanya berperan
mengamati kegiatan.40
Observasi atau pengamatan dilakukan untuk
memperoleh data atau informasi tentang kelakuan manusia yang terjadi
dalam kenyataan.
Metode observasi ini peneliti gunakan untuk mengamati berbagai
aspek misalnya keadaan masyarakat di Mamben Lauk dengan
pemahamannya tentang bank syari’ah dan berbagai aspek lainnya yang
dapat dilihat secara langsung.
39
Joko Subagio, Metodologi Penelitian dalam Teori dan Praktik (Jakarta: Rieneka Cipta,
1999), h. 63. 40
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 2010), h. 220.
35
Penggunaan tehnik observasi langsung oleh peneliti untuk
memperoleh data berupa letak geografis, keadaan gedung dan keadaang
lingkungan kerja dari Kantor Desa Mamben Lauk.
c. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto, dokumentasi berasal dari kata
dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Dokumentasi adalah cara
pengumpulan data melalui benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian dan
sebagainya yang berhubungan dengan penelitian.41
Dalam metode dokumentasi ini peneliti akan mencatat data-data
yang sudah ada seperti dokumen dan arsip yang ada di kantor desa
Mamben Lauk, serta mengecek kembali data/informasi yang diperoleh
dari lokasi penalitian.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah data terkumpul. Analisis data adalah
proses pengorganisasian dan mengurutkan data kedalam pola kategori dan
satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan
hipotesa seperti yang disarankan oleh data.42
Proses analisis data merupakan usaha untuk memperoleh jawaban
permasalahan penelitian. Dalam penelitian ini untuk melakukan pembuktian
hipotesis dilakukan dengan:
41
Sugiyono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: ALVABETA, 2012), h. 158. 42
Laxy J. Moleong, MetodePenelitian Kualitatif (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2004),
h. 103.
36
1. Uji Validitas
Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalitan dan kesahehan suatu instrumen.Suatu instrumen yang valid
sudah mempunyai validitas tinggi.Sebaliknya instrumen yang kurang valid
berarti memiliki validitas rendah.43
Cara pengujian validitas dengan
menghitung korelasi antara skor masing-masing pertanyaan dan skor total
dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment.
Teknik korelasi Product Moment ini digunakan untuk
mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel
bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data
dari dua variabel atau lebih tersebut adalah sama.
Teknik analisis data product moment dengan angka kasar
digunakan untuk menemukan korelasi intensitas sosialisasi perbankan
syari’ah terhadap minat masyarakat menabung di bank BRI Syari’ah.
Rumus Product Moment yang digunakan adalah sebagai berikut:44
rxy =N xy − x ( y)
N x2 − x2 N Y2 − Y2
Dimana:
r =Koefisien Korelasi
N =Jumlah responden atau sampel
X =Variabel Bebas
Y =Variabel Terikat
43
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian ,, h. 168 44
Ibid., h. 169-170
37
Pengujian validitas bisa juga dilakukan dengan bantuan program
SPSS version 16.0 for windowsyanglebih praktis.
Dengan degree of freedom (df) = (n-2) dan alpha = 0,05, maka r
tabel: 0,197 sehingga:
1) Variabel dikatakan valid jika r hitung positif dan r hitung> r tabel.
2) Variabel dikatakan tidak valid jika r hitung tidak positif dan r hitung< r table
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dalam penelitian ini adalah menggunakan Cronbach
alpha yang berguna untuk mengetahui apakah alat ukur yang dipakai dapat
diandalkan atau dipercaya.
Rumus Cronbach alpha
α =𝑘 − 𝑟
𝑖 (𝑘 − 𝑟)
keterangan :
r = adalah rata-rata korelasi antar item
k = adalah jumlah item
pengujian reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan degan bantuan
program SPSS 16.00.
3. Regresi Linear Sederhana
Uji regresi linear sederhana digunakan untuk mengetahui hubungan
sebab akibat antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dalam
penelitian ini peneliti ingin mengetahui pengaruh sosialisasi perbankan
syari’ah terhadap minat masyarakat menabung di bank BRI Syari’ah.
38
persamaan Regresi linear sederhana adalah :
Y = a + bX
Keterangan:
X = sosialisasi perbankan syari’ah
Y = minat masyarakat menabung di bank BRI syari’ah
a = angka konstanta koefisien rgresi
b = koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan
variabel independen.
rumus harga a dan b
2
1
2
1
111
2
11
XXn
YXXXYa
2
1
2
1
1111
XXn
YXYXnb
Untuk menghitung koefisien persamaan korelasi antara variable yang
digunakan rumus sebagai berikut:
2
2
2 1YY
YYr
p
Keterangan :
X1=nilai responden dengan perlakuan
Y1=nilai responden tanpa perlakuan
39
Yp=nilai responden setelah dimasukkan ke persamaan regresi linear.
karenanya untuk menarik kesimpulan apakah hipotesis nol diterima
atau ditolak digunakan kriteria pengujian sebagai berikut:
1) Apabila r hitung < r tabel maka H0 diterima dan Ha ditolak
kesimpulannya tidak terdapat hubungan yang signifikan antara
sosialisasi perbankan syari’ah dengan minat masyarakat menabung
di bank BRI syari’ah.
2) Apabila r hitung > r tabel maka H0 ditolak dan Haditerima
kesimpulannya terdapat hubungan yang signifikan antara sosialisasi
perbankan syari’ah dengan minat masyarakat menabung di bank
BRI syari’ah.45
4. Analisa Determinasi
Analisadeterminasi adalah kuadrat dari koefisienkorelasipearson
product moment yang dikalikan dengan 100%.46
Dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X (intensitas
sosialisasi) mempunyai hubungan atau mampu menerangkan variabel
Y (minat menabung). Formula dari koefisiendeterminasi adalah
sebagai berikut :
KP = r2 x 100%
Keterangan :
KP = nilai koefisien determinasi
45
Iskandar, Metodologi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif)
(Jakarta:GP.Press, 2009),h.130.
46 Sugiono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung : CV. Alfa Beta, 2006), h. 213.
40
r = nilai koefisien korelasi
analisis ini digunakan untuk mengedintifikasi berapa persentase
hubungan variabel X (intensitas sosialisasi perbankan syari’ah)
terhadap variabel Y (minat masyarakat menabung). Untuk melengkapi
analisis data kuantitatif ini, maka peneliti menggunakan alat hitung
SPSS (Statistik Product And Service Solution) yang berupa analisis
regeresi linier sederhana. SPSS adalah komputer statistik yang mampu
memproses data statistik secara cepat dan tepat, untuk mencari
berbagai output yang dikehendaki para pengambil keputusan yang
akan menunjukan gambaran minat masyarakat menabung terhadap
sosialisasi perbankan syari’ah.
41
BAB IV
PELAKSANAAN PENELITIAN
A. Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan atau alat ukur atau instrumen untuk
mengukur apa yang seharusnya diukur.47
Instrumen yang valid tentunya
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid
memiliki validitas rendah. Validitas juga dapat diartikan sebagai suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahehan suatu instrumen. Suatu
instrumen dikatan valid apabila mampu mengukur apa yang di inginkan, jika
ada data yang dihasilkan valid, maka dapat dikatakan instrumen itu valid,
karena dapat menggambarkan keadaan yang sesungguhnya.Angket yang akan
diberikan kepada responden terlebih dahulu dicari validitasnya dengan analisis
secara logis yaitu mencocokan butir soal dengan indikator efektivitas sistem
penngendalian intern.
Untuk memperoleh data yang valid, tentunya di dukung oleh
kesungguhan peneliti pada pelaksanaan peneliti. Karena jika peneliti tidak
melaksanakan penelitian dengan kesungguhan maka hasilnya pun tidak akan
valid/absah. Oleh sebab itu kesungguhan peneliti sangat menentukan tingkat
keabsahan data.
47
Arief Furqan, Pengantar Penelitian Pendidikan (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007), h.
293.
41
42
Adapun langkah-langkah peneliti dalam mengumpulkan data pada
penelitian ini data antara lain :
1. Menyebarkan angket untuk mengetahui sejauh mana sosialisasi yang
dilakukan perbankan syari’ah kepada masyarakat Karang Anyar Timuk
Desa Mamben Lauk.
2. Mencari dokumen tentang letak geografis, struktur pemerintahan, dan
keadaan penduduk Desa Mamben Lauk.
3. Menggunakan rumus yang relevan.
B. Pengumpulan dan Penyajian Data
Pengumpulan data merupakan salah satu cara yang sangat penting
dalam suatu penelitian ini. Adapun pada penelitian ini peneliti menggunakan
pengumpulan data dengan metode angket tertutup dan dokumentasi. Dimana
peneliti menyebarkan angket kepada masyarakat Desa Mamben Lauk untuk
mengetahui sejauh mana sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
mesyarakat menabung di bank BRI Syari’ah cabang Aikmel. Angket yang
disebarkan berjumlah 24 buah untuk 24 responden, yang masing-masing
terdiri dari 5 butir soal.
Setiap penelitian yang dilakukan harus dapat menyajikan data yang
sudah diproleh, baik yang diperoleh melalui observasi, wawancara, koesioner
(angket), maupun dokumentasi. Prinsip dasar penyajian data adalah
komunikatif dan lengkap. Dalam arti data yang mudah dipahami isinya.48
48
Sugiono, Statistika Untuk Penelitian (Bandung: Alfabeta, 2007), h. 348.
43
Setelah data berhasil dikumplkan dalam suatu penelitian, peran dari
penyajian data sangat penting karena penyajian data merupakan salah satu
bukti peneliti sudah melakukan penelitian, di samping itu juga sebagai
penunjang keberhasilan dalam penelitian.
Pengisian koesioner diukur dengan menggunakan skala likeryang
terdiri atas: sangat setuju, setuju, cukup setuju/netral, tidak setuju, dan sangat
tidak setuju. Kelima penilaian tersebut diberi bobot sebagai berikut:
1. Jawaban sangat setuju diberi bobot 5
2. Jawaban satuju diberi bobot 4
3. Jawaban cukup setuju/netral diberi bobot 3
4. Jawaban tidak setuju diberi bobot 2
5. Jawaban sangat tidak setuju diberi boot 1
C. Analisis Data
Dalam menentukan keberhasilan suatu penelitian, hal yang mutlak
dilakukan adalah analisis data. Sebab dalam suatu penelitian ilmiah
bagaimanapun bentuk dan banyaknya data harus dianalisis untuk pembuktian
keilmiahan penelitian tersebut.
Setelah mendapatkan data yang dibutuhkan, langkah selanjutnya adalah
menguji hipotesis penelitian. Teknik yang digunakan untuk menguji hipotesis
penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linear
sederhana ini dimaksudkan untuk mengetahui korelasi intensitas sosialisasi
perbankan syari’ah terhadap minat masyarakat menabung di Bank BRI
44
Syari’ah cabang Aikmel dengan menggunakan rumus regresi linear sederhana
seperti yang diikuti oleh Sugiono:49
Y = a + bX
Keterangan:
X = sosialisasi perbankan syari’ah
Y = minat masyarakat menabung di bank BRI syari’ah
a = angka konstanta koefisien rgresi
b = koefisien regresi, yang menunjukkan angka peningkatan ataupun
penurunan variabel dependen yang didasarkan pada perubahan variabel
independen.
Agar memudahkan dalam melengkapi analisis data ini maka
peneliti menggunakan alat hitung SPSS versi 16.0 for windows.SPSS adalah
computer statistic yang mampu memproses data statistik secara cepat dan
tepat untuk mencari output yang dikehendaki. Di bawah ini merupakan
olahan data menggunakan SPSS versi 16.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 20.988 3.094 6.783 .000
X -.097 .153 -.134 -632 .534
a. Dependent Variable: Minat Masyarakat Menabung (Y)
49
Ibid., h. 261.
45
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Nilai sig untuk uji t = 6.783
Konstanta nilai sig = 000
Nilai koefisien = .097
a = 20.988
b = 097
Jadi, diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bx
Y = 20.988 + 097X.
D. Hasil Analisis
Rangkuman hasil analisis menggunakan alat bantu SPSS versi 16.0 for
windows yang bisa memudahkan dalam menghitung.
Uji validitas
Validitas : Case Processing Summary
N %
Cases Valid 24 100.0
Excludeda 0 .0
Total 24 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.383 5
46
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .134a .018 -.027 1.56637
a. Predictors: (Constant), x
b. Dependent Variable: y
Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 20.988 3.094 6.783 .000
X -.097 .153 -.134 -632 .534
a. Dependent Variable: Minat Masyarakat Menabung (Y)
47
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi dan Hasil
1. Gambaran Umum Desa Mamben Lauk
a. Letak Geografis
Desa Mamben Lauk merupakan salah satu desa yang terletak di
kecamatan Wanasaba Kabupaten Lombok Timur, yang berada di
sebelah timur pusat pemerintahan kecamatan Wanasaba. Jarak dari
pusat pemerintahan kecamatan yaitu ± 1 km, sedangkan jarak dari ibu
kota kabupaten yaitu 14 km dan jarak dari ibu kota provinsi yaitu 60
km. luas desa mamben lauk adalah 353,96 Ha, dan memiliki kondisi
geografis sebagai berikut:
1) Ketinggian tanah dari permukaan laut : 300/350 m.
2) Banyaknya curah hujan : 1300 mm-2000 mm/Tahun
3) Topografi :Dataran rendah.50
Jadi Desa Mamben Lauk termasuk dalam kategori dataran rendah
dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
Sebelah Utara : Desa Wanasaba
Sebelah Selatan : Desa Mamben Selatan dan Desa Kalijaga Timur
Sebelah Timur : Desa Tembeng Putek
Sebelah Barat : Desa Mamben Daya.
50
Dokumentasi, Data umum monografi Desa Mamben Lauk, dikutip tanggal 9 Oktober
2015.
47
48
2. Struktur Pemerintahan
Untuk menjalankan roda pemerintahan yang sistematis, Desa
Mamben Lauk memiliki struktur organisasi pemerintahan yang jelas.
Sehingga terlihat arah dan koordinasi antara kepala desa, staf dan para
kepala dusun. Struktur tersebut dapat dilihat pada gambar berikut:51
Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Mamben Lauk
Berdasarkan gambar di atas, bisa diketahui bahwa struktur
pemerintahan yang ada di Desa Mamben Lauk terdiri dari kepala desa
sebagai pemegang pemerintahan tertinggi yang bertanggung jawab
langsung kepada BPD sekaligus membawahi kepala dusun, kemudian
51
Dokumentasi, Papan struktur Desa Mamben Lauk, dikutip tanggal 9 Oktober 2015
Kepala Desa Badan Permusyawaratan
Desa (BPD)
Sekretaris Desa
KAUR
Keuangan
KAUR
EKBANG
KAUR
Pemerintahan
KAUR
Adm.
KAUR
KESRA
KAUR
TRANTI
Kr. Anyar
Baret
Kr. Anyar
Timuk
GB.
Dalem
Bebae Senggauan Lengkok
Embuk
Lengkok
Tengak Ladon
Kepala Dusun
49
sekertaris desa yang bertugas membawahi beberapa KAUR yang ada.
Dalam menjalankan pemerintahan, kepala Desa Mamben Lauk senantiasa
bekerjasama dengan seluruh komponen masyarakat desa, sekertaris desa
(SEKDES), enam orang kepala urusan (KAUR), dan delapan orang kepala
dusun (KADUS), dengan perincian sebagai berikut:
a. Kaur Pemerintahan : H. Ruhaiman, SE
b. Kaur Ekonomi Pembangunan : H. Wasli
c. Kaur Keuangan : Nursufyani
d. Kaur Administrasi Umum : Saadati
e. Kaur Kesra : Muzayin
f. Kaur Trantib : Abd. Sahid
Sedangkan kepala dusun (kadus) terdiri dari delapan kadus yaitu:
a. Kadus Karang Anyar Barat : Marwan
b. Kadus Karang Anyar Timuk : Suhairi
c. Kadus Gubuk Dalem : Ahsan
d. Kadus Bebae :Istihar
e. Kadus Senggauan : Sulaimi
f. Kadus Ladon : Tahir
g. Kadus Lengkok Embuk : Nasrudin
h. Kadus Lengkok Tengak : Mulhan
50
3. Keadaan Penduduk
Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah penduduk Desa Mamben
Lauk pada tahun 2015 secara keseluruhan tercatat berjumlah 8990 jiwa,
terdiri dari laki-laki sebanyak 4112 jiwa, perempuan 4878 jiwa dan terbagi
menjadi 2237 kepala keluarga (KK). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat
pada tabel di bawah ini:
Tabel 5.2
Jumlah penduduk menurut jenis kelamin pada masing-masing dusun52
No Dusun
Jumlah Penduduk Jumlah
KK L P Jumlah
1 Kr. Anyar Barat 540 630 1177 305
2 Kr. Anyar Timuk 620 735 1364 450
3 Gubuk Dalem 530 674 1204 381
4 Bebae 675 682 1357 274
5 Senggauan 302 357 659 153
6 Lengkok Tengak 531 547 1078 190
7 Lengkok Embuk 597 785 1382 224
8 Ladon 308 459 767 260
JUMLAH 4112 4878 8990 2237
Sedangkan mata pencarian masyarakat Desa Mamben Lauk
sebagian besar berprofesi sebagai petani dan pedagang. Selebihnya
52
Dokumentasi, Arsip Desa Mamben Lauk, dikutip tanggal 9 Oktober 2015.
51
memiliki profesi sebagai PNS, sopir, wiraswasta, tukang kayu, tukang
bata, pengrajin dan lain-lain.Table berikut ini lebih menjelaskan profesi
penduduk pada tiap-tiap dusun di Desa Mamben Lauk kecamatan
Wanasaba kabupaten Lombok Timur berdasarkan mata pencarian atau
profesi penduduk.
Tabel 5.3
Data Penduduk Menurut Mata Pencarian53
No Profesi A B C D E F G H
1 Petani 4 10 15 17 25 44 62 55
2 Buruh Tani 63 488 446 25 101 72 180 160
3 Pedagang 50 5 249 167 130 111 33 32
4 PNS 11 2 21 1 21 15 6 5
5 Montir/Sopir 9 1 1 1 7 1 3 1
6 Wiraswasta 15 - 5 10 5 6 15 11
7 Tk. Kayu,
Tk. Batu 8 16 5 8 19 11 16 8
8 Pengrajin 2 - 6 10 14 251 376 359
9 Guru 9 12 20 8 27 32 6 9
10 Lain-lain 171 - 465 - - 157 459 455
Jumlah 342 534 1233 247 349 700 1156 1095
53
Dokumentasi, Papan jumlah penduduk menurut mata pencarian, dikutip tanggal 9
Oktober 2015.
52
Keterangan:
a : Kr. Anyar Barat
b: Kr. Anyar Timuk
c: Gubuk Dalem
d: Bebae
e: Senggauan
f: Lengkok Embuk
g: Lengkok Tengak
h: Ladon
4. Deskripsi Data
a. Deskripsi Karaktristik Responden
Berdasarkan data hasil kuesioner yang telah terkumpul selanjutnya
dilakukan analisis yang didasarkan hasil perhitungan secara kuantitatif
yang berguna untuk pembahasan permasalahan penelitian dan juga
untuk mengungkap kecendrungan responden sehubungan dengan
korelasi intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
masyarakat menabung di bank BRI Syari’ah.
Berdasarkan penyebaran kuesioner sebanyak 24 lembar kepada
responden dengan masyarakat Desa Mamben Lauk, dapat ditemukan
informasi tentang karaktristik atau identitas resposden yang
menyangkut jenis kelamin responden, pendidikan, dan umur. Hal ini
dilakukan dengan harapan membantu pihak perbankan syari’ah dalam
meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang bank syari’ah.
53
Untuk lebih jelasnya mengenai hasil deskriptif masing-masing
karaktristik responden diuraikan sebagai berikut:
1) Jenis Kelamin Responden
Tabel5.4
Karaktristik Jenis Kelamin Responden.54
No Jenis Kelamin Jumlah
(orang)
Pesentase
(%)
1 Laki-laki 10 41,67
2 Perempuan 14 58,33
Jlh 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Data berdasarkan jenis kelamin menunjukkan bahwa
jumlah laki-laki 10 orang atau 41,67%, lebih sedikit daripada
jumlah responden perempuan sebanyak 14 orang atau 58,33% dari
seluruh responden.
2) Pendidikan Terakhir Responden
Tabel5.5
Karaktristik Pendidikan Terakhir Responden55
No Pendidikan Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 SMA/Sederajat 12 50
2 Diploma 1 4,17
3 Sarjana 11 45,83
Jlh - 24 100
Sumber: data diolah tanggal 7 Oktober 2015.
54
Data diolah tanggal 7 Oktober 2015. 55
Data diolah tanggal 7 Oktober 2015.
54
Berdasarkan pendidikan terakhir yang dimiliki responden
pada saat mengisi kuesioner, dapat dilihat bahwa sebagian besar
responden 12 atau 50 % diantaranya tamatan SMA/Sederajat,
Diploma 1 orang atau 4,17 %, dan tamatan Sarjana 11 orang atau
45, 83 %.
3) Umur Responden
Tabel 5.6
Karaktristik Umur Responden56
No Umur/Usia Jumlah
(orang)
Persentase
(%)
1 >50 - -
2 50-45 5 20,83
3 45-35 8 33,33
4 35-25 7 29,17
5 25-15 4 16,67
6 <15 - -
Jlh - 24 100
Sumber: data diolah tanggal 7 Oktober 2015.
Dari data di atas menjelaskan usia responden berdasarkan
karaktristik umur pada pengisian kuesioner adalah usia 50-45
tahun sebanyak 5 orang atau 20,83%, usia 45-35 tahun sebanyak 8
orang atau 33,33%, usia 35-25 tahun sebanyak 7 orang atau
56
Data diolah tanggal 7 Oktober 2015.
55
29,17%, dan responden usia 25-15 tahun sebanyak 4 orang atau
16,67%.
b. Deskripsi Hasil Penalitian
1) Deskripsi Variabel Intensitas Sosialisasi Perbankan Syari’ah (X)
Hasil analisis data pada intensitas sosialisasi perbankan
syari’ah (X) secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel5.7
Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden
Atas Intensitas Sosialisasi Perbankan Syari’ah
Pertanyaan
1. Anda menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel karena
karyawan Bank tanggap dengankeinginan nasabah dan
berpengetahuan luas
ITEM Keterangan
Masyarakat %
1
Sangat Setuju 10 41,67
Setuju 14 58,33
Netral - -
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Diketahui tanggapan responden terhadap variabel
sosialisasi perbankan untuk pertanyaan nomor satu
56
menunjukkan bahwa 10 orang menyatakan sangat setuju
sebesar 41,67%, dan 14 orang menyatakan setuju sebesar
58,33%.
2. Sosialisasi tentang perbankan dilakukan secara langsung oleh
pihak perbankan kepada masyarakat
ITEM Keterangan
Masyarakat %
2
Sangat Setuju 11 45,83
Setuju 7 29,17
Netral 5 20,83
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju 1 4,17
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Diketahui tanggapan responden terhadap variabel
sosialisasi perbankan untuk pertanyaan nomor dua
menunjukkan bahwa 11 orang menyatakan sangat setuju
sebesar 45,83%, 7 orang menyatakan setuju sebesar 29,17%, 5
orang menyatakan netral sebesar 20,83%, dan 1 orang
menyatakan sangat tidak setuju sebesar 4,17%.
57
3. Keterbukaan informasi yang diberikan oleh perbankan mudah
didapatkan
ITEM Keterangan
Masyarakat %
3
Sangat Setuju 2 8,33
Setuju 10 41,67
Netral 12 50
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Diketahui tanggapan responden terhadap variabel
sosialisasi perbankan untuk pertanyaan nomor tiga
menunjukkan bahwa 2 orang menyatakan sangat setuju sebesar
8,33%, 10 orang menyatakan setuju sebesar 41,67%, dan 12
orang menyatakan netral sebasar 50%.
4. Pihak perbankan syari’ah memberikan informasi produk yang
jelas dan mudah di mengerti
ITEM Keterangan
Masyarakat %
4
Sangat Setuju 5 20,83
Setuju 13 54,17
Netral 5 20,83
Tidak Setuju 1 4,17
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
58
Diketahui tanggapan responden terhadap variabel
sosialisasi perbankan untuk pertanyaan nomor empat
menunjukkan bahwa 5 orang menyatakan sangat setuju sebesar
20,83%, 13 orang menyatakan setuju sebesar 54,17%, 5 orang
menyatakan netral sebesar 20,83%, dan 1 orang menyatakan
tidak setuju sebesar 4,17%.
5. Produk-produk yang ditawarkan oleh perbankan tersebut, cukup
menarik, bervariasi dan menjawab kebutuhan anda
ITEM Keterangan
Masyarakat %
5
Sangat Setuju 8 33,33
Setuju 12 50
Netral 3 12,5
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju 1 4,17
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Diketahui tanggapan responden terhadap variabel
sosialisasi perbankan untuk pertanyaan nomor lima
menunjukkan bahwa 8 orang menyatakan sangat setuju sebesar
33,33%, 12 orang menyatakan setuju sebesar 50%, 3 orang
menyatakan netral 12,5%, dan 1 orang menyatakan sangat tidak
setuju sebesar 4,17%.
59
2) Deskripsi Variabel Minat Menabung (Y)
Hasil analisis data pada minat masyarakat menabung (Y)
secara umum dapat dijelaskan sebagai berikut:
Tabel5.8
Distribusi Frekuensi Tanggapan Respoden
Atas Minat Masyarakat Menabung
1. Anda menabung di BRI Syari’ah Aikmel karena Respon dari
sosialisasi produk BRI Syari’ah
ITEM Keterangan
Masyarakat %
1
Sangat Setuju 2 8,33
Setuju 18 75
Netral 4 16,67
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Berdasarkan tabel tanggapan responden terhadap
variabel minat masyarakat menabung untuk pertanyaan nomor
satu menunjukkan 2 orang menyatakan sangat setuju sebesar
8,33%, 18 orang menyatakan setuju sebesar 75%, dan 4 orang
menyatakan netral sebesar 16,67%.
60
2. Dalam memillih BRI Syari’ah terlebih dahulu berkonsultasi
kepada orang yang telah menjadi nasabah di BRI Syari’ah Aikmel
ITEM Keterangan
Masyarakat %
2
Sangat Setuju 6 25
Setuju 12 50
Netral 6 25
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Berdasarkan tabel tanggapan responden terhadap
variabel minat masyarakat menabung untuk pertanyaan nomor
dua menunjukkan 6 orang menyatakan sangat setuju sebesar
25%, 12 orang menyatakan setuju sebesar 50%, dan 6 orang
menyatakan netral sebesar 25%.
3. Anda yakin terhadap produk yang dipilih di BRI Syari’ah
Aikmel
ITEM Keterangan
Masyarakat %
3
Sangat Setuju - -
Setuju 10 41,67
Netral 14 58,33
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
61
Berdasarkan tabel tanggapan responden terhadap
variabel minat masyarakat menabung untuk pertanyaan nomor
tiga menunjukkan 10 orang menyatakan setuju sebesar 41,67%,
14 orang menyatakan netral sebesar 58.33%.
4. Anda menabung di BRI Syariah Aikmel karena penilaian yang
baik terhadap BRI Syari’ah
ITEM Keterangan
Masyarakat %
4
Sangat Setuju 6 25
Setuju 15 62,5
Netral 3 12,5
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Berdasarkan tabel tanggapan responden terhadap
variabel minat masyarakat menabung untuk pertanyaan nomor
empat menunjukkan 6 orang menyatakan sangat setuju sebesar
25%, 15 orang menyatakan setuju sebesar 62,5%, dan 3 orang
menyatakan netral sebesar 12,5%.
62
5. Anda yakin bahwa produk BRI Syari’ah merupakan produk
jasa yang baik dan halal
ITEM Keterangan
Masyarakat %
5
Sangat Setuju 2 8,33
Setuju 12 50
Netral 10 41,67
Tidak Setuju - -
Sangat Tidak Setuju - -
Jumlah 24 100
Sumber: data diolah pada tanggal 7 Oktober 2015
Berdasarkan tabel tanggapan responden terhadap
variabel minat masyarakat menabung untuk pertanyaan nomor
lima menunjukkan 3 orang menyatakan sangat setuju sebesar
12,5%, 13 orang menyatakan setuju sebesar 54,16%, 7 orang
menyatakan netral sebesar 29,17%, dan 1 orang menyatakan
tidak setuju sebesar 4,17%.
B. Pengujian Hipotesis
Kriteria dari pengujian hipotesis adalah apabila harga rhitung lebih besar dari
harga rtabel maka hubungannya bersifat positif dan signifikan artinya Hipotesis
Alternatif (Ha) diterima. Sedangkan apabila harga rhitung lebih kecil dari harga
rtabel maka Hipotesis Nol (Ho) ditolak.
63
Pengujian terhadap masing-masing hipotesis dilakukan dengan cara
sebagai berikut: uji signifikan (pengaruh nyata) variabel indevendent (X)
terhadap variabel dependent (Y).
1. Uji Validitas
Untuk menguji validitas, alat ukur terlebih dahulu dicari korelasi
antara bagian-bagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan
jumlah skor tiap butir soal, karena instrument yang digunakan dalam
penelitian ini adalah penyebaran kuisioner maka untuk mengetahui valid
atau tidaknya kuisioner dapat dilihat pada hasil perhitungan menggunakan
SPSS versi 16.00 yang diuji dan diolah pada tanggal 7 Oktober 2015.
Dari hasil perhitungan menggunakan SPSS versi 16.00 diketahui
bahwa semua penyebaran kuisioner kepada masyarakat Desa Mamben
Lauk yang menabung di bank BRI syari’ah cabang Aikmel dinyatakan
valid hal tersebut dibuktikan dengan adanya nilai valid dari 24 responden
dengan persentasi 100% dari total kuesioner yang disebar. Berikut ini
peneliti akan sajikan hasil olahan data dengan menggunakan bantuan
program SPSS versi 16.0 for windows dari variabel yang dianalisis sebagai
berikut:
64
Tabel 5.9
Uji Validitas
Validitas: Case Processing Summary
N %
Cases Valid 24 100.0
Excludeda 0 .0
Total 24 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
2. Uji Reliabilitas
Untuk menentukan reliabilitas bisa dilihat dari nilai Alpha jika
nilai alpha lebih besar dari nilai r tabel maka bisa dikatakan realiabel.
Apabila didapatkan nilai Croanbach’s Alpha kurang dari 0.60 dapat
dikatakan memiliki arti buruk dan kurang reliabel, apabila Croanbach’s
Alpha sekitar 0.70 dikatakan diterima dan apabila Croanbach’s Alpha
lebih dari 0.80 dikatakan baik, semakin tinggi nilai Croanbach’s Alpha
yang dihasilkan reliabilitas yang dihasilkan akan semakin baik juga.
Dari hasil pengujian SPSS versi 16.00 berikut untuk mengetahui
dimana posisi reliabilitas dari penetlitian ini, setelah dilakukan uji
reliabilitas dengan SPSS versi 16.00. dari hasil pengujian reliabilitas
menunjukkan bawa Croanbach’s Alpha dari penelitian ini sebesar 0.383
yang memiliki arti bahwa hasil Croanbach’s Alpha lebih besar dari nilai
standar yang ditentukan yaitu 0.60 ( 0.383 > 0.60 ) dan berada didalam
posisi diatas 0.80 berarti reliabilitas dikatakan baik.
Jadi dari hasil ujivaliditas dan reliabilitas tersebut dapat
disimpulkan bahwa dapat dikatakan valid dan semua Variabel yang
65
digunakan dalam penelitian reliabel. Semua Variabel tersebut digunakan
dalam penelitian lebih lanjut, sebab apabila data yang ada tidak valid tidak
dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut dan dapat menyebabkan hasil
yang tidak valid juga apabila digunakan. Berikut ini peneliti akan sajikan
hasil olahan data dengan menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0
for windows dari variabel yang dianalisis sebagai berikut:
Tabel 5.10
Uji Reliabilitas Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.383 5
3. Regresi Linier Sederhana
Regresi linier sederhana didasarkan pada hubungan fungsional
ataupun kausal satu variabel indevenden dan satu variabel devenden.
Dalam perhitungan regresi linier sederhana ini peneliti menggunakan alat
bantu hitung SPSS 16.0 for windows.
SPSS adalah computer statistic yang mampu memproses data
statistic secara cepat dan tepat untuk mencari output yang dikehendaki.
Program SPSS mempermudah perhitungan analisis regresi sederhana,
berikut ini peneliti akan sajikan hasil olahan data dengan menggunakan
bantuan program SPSS versi 16.0 for windows dari variabel yang dianalisis
sebagai berikut:
66
Tabel5.11
Regresi Linier Sederhana Coefficients
a
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Constant) 20.988 3.094 6.783 .000
X -.097 .153 -.134 -632 .534
a. Dependent Variable: Minat Masyarakat Menabung (Y)
Dari tabel di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut:
Nilai sig untuk uji t = 6.783
Konstanta nilai sig = 000
Nilai koefisien = .134
a = 20.988
b = 097
jadi, diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut:
Y = a + bx
Y = 20.988 + 097X.
Untuk menentukan hasil pengujian signifikansi koefisien regresi
maka dapat dilihat pada coefficients (a) kolom sig baris constant
diperoleh nilai sig sebesar 0,000, karena nilai sig 0,000 < 0,05 maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan bahwa variabel sosialisasi
perbankan (X) berpengaruh terhadap minat masyarakat menabung (Y).
Variabel independen yaitu sosialisasi perbankan syari’ah
mempunyai hubungan positif dengan minat masyarakat menabung. Nilai
konstanta minat masyarakat menabung sebesar 20.988 menunjukkan
67
bahwa semakin meningkatnya sosialisasi dilakukan akan berpengaruh
terhadap minat masyarakat menabung. Setiap peningkatan variabel
sosialisasi perbankan sebesar 1%, maka minat masyarakat menabung
meningkat 0,097 dengan asumsi variabel lainnya konstan.
Standar error sebesar 3,094 artinya seluruh variabel yang dihiting
dalam uji SPSS versi 16.0 for windows memiliki tingkat variabel
pengganggu sebesar 3,094.
4. Analisa Determinasi
Determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan
Variabelindependen dalam menjelaskan Variabeldependen, serta untuk
mengetahui seberapa besar Variabel sosialisasi (X) mempunyai pengaruh
atau mampu menerangkan Variabel minat (Y) pada responden atau
nasabah. Besarnya koefisiendeterminasi dapat dilihat r square dan
dinyatakan dalam persentase. Hasil keofisiendeterminasi menggunakan
aplikasi SPSS versi 16.00.
Dari hasil perthitungan SPSS tersebut dapat diketahui Nilai adjuste
r square tersebut dapat menjelaskan tingkat kontribusi intensitas
sosialisasi bank terhadap minat masyarakat menabung yaitu sebesar 0.018
atau 18% artinya dari intensitas sosialisasi bank tersebut masyarakat
sebagai responden berminat sebanyak 18%, semakin tinggi persentase dari
hasil pengujian determinasi, semakin besar pula pengaruh dari variabel
intensitas sosialisasi terhadap variabel minat masyarakat.
68
Dari hasil 18% dapat dikatakan sisanya sebesar 82% (100%-18%)
dijelaskan oleh faktor selain intensitas sosialisasi bank BRI Syari’ah
cabang Aikmel.
C. Pembahasan
1. Korelasi intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
masyarakat Desa Mamben Lauk menabung di bank BRI syari’ah.
Terkait dengan perbankan syari’ah, tanpa pengetahuan dan
pengenalan kepada masyarakat tentu akan membuatnya tidak bisa
berkembang. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang lebih
memilih bank konvensional disebabkan keterbatasan pengetahuan mereka
mengenai perbankan syari’ah itu sendiri, apalagi tentang produknya. Maka
dari itulah pentingnya sosialisasi karena melalui sosialisasi pihak bank
bisa langsung melakukan pemasaran dan ketika masyarakat sudah bisa
membedakan keunggulan dari perbankan syari’ah dengan bank
konvensional, maka otomatis akan lebih banyak masyarakat yang
berminat untuk menabung di perbankan syari’ah.
Berdasarkan hasil analisis regresi linier sederhana dapat
disimpulkan bahwa variabel sosialisasi (X) berpengaruh signifikan
terhadap minat masyarakat menabung (Y). Berdasarkan tingkat
signifikansi, apabila tingkat signifikansi berada di bawah atau lebih kecil
dari 5% atau 0,05, maka variabel tersebut berpengaruh terhadap variabel
dependen dan begitu pula sebaliknya. Dari hasil penelitian diperoleh
tingkat signifikansebesar 0,000 maka Ha diterima dan Ho ditolak, jadi
69
dapat dikatakan bahwa tingkat signifikansi variabel sosialisasi berada di
bawah standar, artinya variabel ini memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen.
Jadi dapat diprediksi bahwa minat masyarakat menabung akan
bertambah atau meningkat secara terus menerus apabila karyawan
diberikan pelatihan dalam berkomunikasi dengan masyarakat, maka dapat
dipastikan minat masyarakat menabung pada bank BRI syari’ah cabang
Aikmel akan lebih meningkat secara signifikan.
Dari keseluruhan hasil analisis regresi seperti yang telah diuraikan
di atas, maka dapat dikatakan sosialisasi yang dilakukan oleh pihak Bank
BRI Syari’ah cabang Aikmel dapat memberikan pengaruh besar dalam
memasarkan atau mempromosikan produk menabung sehingga minat
masyarakat menabung terhadap Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel
semakin meningkat secara terus menerus dan berdampak positif bagi
masyarakat.
Dengan demikian hasil penemuan dalam penelitian ini secara tidak
langsung dapat memberikan dukungan terhadap beberapa teori yang
menjelaskan bahwa pelatihan dan sosialisasi akan berpengaruh terhadap
minat masyarakat untuk menabung pada BRI Syari’ah.
Dalam buku perbankan dan keuangan syariah menyatakan bahwa
sosialisasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang lengkap dan benar mengenai usaha perbankan syari’ah
kepada masyarakat, baik itu pengusaha, kalangan perbankan, maupun
70
masyarakat lainnya. Jadi dalam hal ini sosialisasi merupakan suatu
kegiatan yang sangat pentingdan sangat diperlukan untuk menjelaskan apa
sebenarnya produk-produk yang diterapkan oleh BRI Syari’ah dan
bagaimana sistem yang diterapkan dalam menyelesaikan transaksi-
transaksi yang terjadi antara nasabah dan bank itu sendiri.
Oleh karena itu, maka bank BRI Syari’ah cabang Aikmel berusaha
terus untuk melakukan sosialisasi secara aktif sehingga minat masyarakat
untuk menabung semakin meningkat dan menyebar luas ke daerah-daerah
lain terutama daerah yang paling terdekat dengan bank BRI Syari’ah
sehingga kepercayaan masyarakat terhadap bank syariah terpandang lebih
dominan baik dari bank lainnya. Temuan dalam penelitian ini dimana
sosialisasi para karyawan sangat berhubungan eratdengan minat
masyarakat yang menabung pada bank BRI Syari’ah cabang Aikmel
Lombok Timur.
2. Implikasi dari intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap
minat masyarakat Desa Mamben Lauk menabung di bank BRI
syari’ah cabang Aikmel.
Terkait dengan perbankan syari’ah, tanpa pengetahuan dan
pengenalan kepada masyarakat tentu akan membuatnya tidak bisa
berkembang. Sampai saat ini masih banyak masyarakat yang lebih
memilih bank konvensional disebabkan keterbatasan pengetahuan mereka
mengenai perbankan syari’ah itu sendiri, apalagi tentang produknya. Maka
dari itulah pentingnya sosialisasi karena melelui sosialisasi pihak bank
71
bisa lengsung melakukan pemasaran, dan ketika masyarakat sudah bisa
membedakan keunggulan dari perbankan syari’ah dengan konvensional
tersebut maka otomatis akan lebih banyak masyarakat yang berminat
untuk memilih perbankan syari’ah.
Sosialisasi merupakan kegiatan yang bertujuan untuk memberikan
informasi yang lengkap dan benar mengenai usaha perbankan syari’ah
kepada masyarakat, baik itu pengusaha, kalangan perbankan, maupun
masyarakat lainnya. Untuk itu supaya sosialisasi ini dapat terlaksana
dengan baik, dipelukan kerjasama dengan lembaga lain seperti perguruan
tinggi, media cetak dan elektronik sebagai akses yang besar untuk
memberikan informasi terhadap masyarakat.
Adapun strategi sosialisasi yang paling dominan yang sering
diterapkan di Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel ialah personal selling
(penjualan perseorangan), karena di samping terjun langsung ke lapangan,
masyarakat yang belum paham tentang produk-produk yang diterapkan
BRI Syari’ah cabang Aikmel, juga dapat langsung bertanya ke pegawai
yang melakukan sosialisasi tersebut supaya lebih jelas, sehingga dapat
menarik minat masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di bank BRI
Syari’ah cabang Aikmel.
Sosialisasi yang dilakukan oleh bank BRI Syari’ah cabang Aikmel
akan membawa dampak positif bagi pertumbuhan bank BRI Syari’ah itu
sendiri. Salah satu dampak positif itu adalah meningkatnya jumlah
nasabah yang dapat menunjang pertumbuhan perbankan syari’ah di
72
Lombok Timur. Dalam kegiatan sosialisasi ini setiap bank berusaha untuk
mempromosikan seluruh produk dan jasa yang dimilikinya baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tanpa sosialisasi dan promosi jangan
harap nasabah dapat mengenal dan mengetahiu bank apalagi produk-
produknya seperti yang telah diungkapkan sebelumnya.
Oleh karena itu sosialisasi dan promosi merupakan sarana yang
paling ampuh untuk menarik minat dan mempertahankan nasabah. Karena
salah satu tujuan dari sosialisasi adalah menginformasikan segala jenis
produk yang ditawarkan bank dan berusaha menarik atau mempengaruhi
calon nasabah baru yang kemudian akan meningkatkan citra bank di mata
para nasabahnya, dan hal itu tentu sangat berpengaruh pada minat
masyarakat untuk memilih manabung di bank syari’ah, khususnya di bank
BRI syari’ah cabang Aikmel.
73
BAB VI
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian sebagaimana yang telah dipaparkan pada
bab-bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Korelasi intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
masyarakat Desa Mamben Lauk menabung di bank BRI
syari’ah.Berdasarkan hasil Pengujiankoefisienregresiliniersederhana,
sosialisasi berpengaruh postif dan signifikan terhadap minat masyarakat
menabung. Hal ini terbukti dari hasil analisisregresiliniersederhana
diperoleh koefisienregresivariabel X 20.988 dan variabel Y 097 serta taraf
signifikansi 0.000 dibawah 0.05. Tingkat signifikansi yang diperoleh lebih
kecil yakni sebesar 0.000 dari standar signifikan yakni 5% atau 0.05, yang
berarti variabel ini berpengaruh terhadap variabeldependen. Maka Ho
ditolak dan Ha diterima yang menunjukkan variabel sosialisasi (X)
berpengaruh terhadap variabel minat masyarakat menabung (Y),
sedangkan berdasarkan pengujian Determinasi yang tujuannyan untuk
mengetahui berapa besar variabel intensitas sosialisasi mempunyai
pengaruh atau mampu menerangkan variabel minat menabung diketahui
bahwa Nilai R. Square 0.018 atau 18% artinya intensitas sosialisasi
mampu menjelaskan minat masyarakat menabung, sementara sisanya
sebesar 82% (100%-18%) dinyatakan minat masyarakat menabung
diperoleh dari faktor selain intensitas sosialisasi bank BRI Syari’ah.Jadi
73
74
dapat diprediksi bahwa minat masyarakat menabung akan bertambah atau
meningkat secara terus menerus apabila karyawan diberikan pelatihan
dalam berkomunikasi dengan masyarakat, maka dapat dipastikan minat
masyarakat menabung pada bank BRI syari’ah cabang Aikmel akan lebih
meningkat secara signifikan.
2. Implikasi dari intensitas sosialisasi perbankan syari’ah terhadap minat
masyarakat Desa Mamben Lauk menabung di bank BRI syari’ah cabang
Aikmel. Sosialisasi yang dilakukan oleh bank BRI syari’ah cabang
Aikmelberdampak positif bagi bank itu sendiri, bukti dari sosialisasi yang
dilakukan adalah semakin meningkatnya masyarakat berminat menabung
di bank tersebut. Karena salah satu tujuan dari sosialisasi adalah
menginformasikan segala jenis produk yang ditawarkan bank dan berusaha
menarik atau mempengaruhi calon nasabah baru yang kemudian akan
meningkatkan citra bank di mata para nasabahnya.Hal itu tentu sangat
berpengaruh pada minat masyarakat untuk memilih manabung di bank
syari’ah, khususnya di bank BRI syari’ah cabang Aikmel. Adapun strategi
sosialisasi yang paling dominan dan sering diterapkan di Bank BRI
Syari’ah cabang Aikmel ialah personal selling (penjualan perseorangan),
karena di samping terjun langsung ke lapangan, masyarakat yang belum
paham tentang produk-produk yang diterapkan BRI Syari’ah cabang
Aikmel, juga dapat langsung bertanya ke pegawai yang melakukan
sosialisasi tersebut supaya lebih jelas, sehingga dapat menarik minat
75
masyarakat untuk bergabung menjadi nasabah di bank BRI Syari’ah
cabang Aikmel.
B. Saran-saran
1. Sosialisasi yang dilakukan oleh Bank BRI Syari’ah cabang Aikmel
memiliki pengaruh sedang terhadap minat masyarakat menabung, tetapi
ada beberapa respon dari masyarakat yang kurang setuju terhadap
sosialisasi yang dilakukan oleh pihak bank dan hal tersebut perlu di
perhatikan apa dan bagaimana cara yang seharusnya dilakukan oleh pihak
bank dalam mensosialisasikan produk-produknya, supaya masyarakat
faham dan berminat menabung di bank tersebut.
2. Secara umum sosialisasi yang dilakukan oleh perbankan rata-rata sama
dengan bank yang lain, dalam upaya meningkatkan nasabah pihak bank
harus melakukan sosialisasi secara terus menurus kepada masyarakat
dalam memasarkan produknya dan melakukan strategi khusus yang
berbeda dari bank lainnya sebagai daya tarik tersendiri untuk menarik
minat masyarakat.
76
DAFTAR PUSTAKA
Adiwarman A. Karim. Bank Islam: Analisis Fiqih dan Keuangan. ed. ke-3,
Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2007.
Ahmad Rodoni dkk. Lembaga Keuangan Syari’ah. Jakarta: PT. Bestari Buana
Murni, 2008.
Anshori Abdul Ghofur, Hukum Perbankan Syariah (UU No. 21 Tahun
2008).Bandung: PT. Refika Aditama, 2009.
Arief Furqan.Pengantar Penelitian Pendidikan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar,
2007.
Ascarya.Akad dan Produk Bank Syariah.Jakarta : PT. RajaGrafindo Persada,
2011.
Bungin Burhan. Metodologi Penelitian Kuantitatif Edisi Kedua. Jakarta: Prenada
Media Group, 2011.
Elly M. Setiadi & Usman Kolip.Pengantar Sosiologi Pemhaman Fakta dan
Gejala Permasalahan Sosial: Teori, Aplikasi, dan Pemecahannya.Cet.
Ke-3.Jakarta: Kencana, 2013.
Elvinaro Ardianto. Metodologi Penelitian Untuk Public Relations Kuantitatif Dan
Kualitatif. Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2011.
Ghufron A. Mas’adi. Fiqih Muamalah Kontektual. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2002.
Heri Sudarsono. Bank Dan Lembaga Keuangan Syari’ah. Yogyakarta: Ekonisia,
2008.
Herman Kartajaya.Marketing.Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006.
http://tulisanterkini.com/artikel/artikel-ilmiah/8356-faktor-faktor-yang-
mempengaruhi-timbulnya-minat.html, diambil tanggal 31 Juli 2015,
pukul 09:02 WITA.
Iskandar.Metodelogi Penelitian Pendidikan dan Sosial (kuantitatif dan kualitatif).
Jakarta:GP.Press, 2009.
77
Joko Subagio.Metodologi Penelitian Dalam Teori Dan Praktik. Jakarta: Rieneka
Cipta,1999.
Kasmir.Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.Cet. Ke-11. Jakarta: PT.
RajaGrafindo Persada, 2012.
Laxy J. Moleong.MetodePenelitian Kualitatif.Bandung: Remaja Rosdakarya,
2004.
Muhammad.Metode Penelitian Ekonomi Islam Pendekatan Kuantitattif. Jakarta:
Rajawali Pres, 2008.
Nurul Huda dkk.Lembaga Keuangan Islam: Tinjauan Teoretis dan Praktis.
Jakarta: Kencana, 2010.
Riduwan dan Sunarto.Pengantar Statistika: Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial,
Ekonomi Komunikasi, dan Bisnis.Bandung: Alfabeta, 2009.
Sri Wahyuni.Minat Masyarakat dalam Memilih Produk Mudharabah pada BMT
Daruzzakah Desa Rarang Lombok Timur.Skripsi, IAIN Mataram, 2012.
Suharsimi Arikunto.Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.
Rineka Cipta, 2006.
Sugiyono.Statistika Untuk Penelitian. Bandung: ALVABETA, 2012.
Syarif-Asad, “Tingkat Sosialisasi Perbankan Syariah Terhadap Minat Masyarakat
Memilih Bank Syariah”, dalam http://www.afkaruna.org/wp-
content/uploads/2014/09/8, diambil tanggal 20 Februari 2015, pukul
10.15 WITA.
Syofian Siregar.StatistikParametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Bumi
Aksara, 2014.
Umar Hamdani.Pengaruh Sosialisasi Perbankan Syari’ah terhadapMinat
Masyarakat Memilih Bank Syari’ah (Studi Kasus di Bank Syari’ah
Mandiri Cabang Matara).Skripsi, IAIN Mataram, 2013.
Uji validitas
Validitas : Case Processing Summary
N %
Cases Valid 24 100.0
Excludeda 0 .0
Total 24 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Uji Reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.383 5
Uji Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
T Sig. B Std. Error Beta
1
(Consta
nt) 20.988 3.094 6.783 .000
X -.097 .153 -.134 -632 .534
a. Dependent Variable: Minat Masyarakat Menabung (Y)
Uji Determinasi
Model Summaryb
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .134a .018 -.027 1.56637
a. Predictors: (Constant), x
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of
the Estimate
1 .134a .018 -.027 1.56637
b. Dependent Variable: y