Ernawati Sinaga Sri Endarti Rahayu, Suprihatin,...
Transcript of Ernawati Sinaga Sri Endarti Rahayu, Suprihatin,...
ErnawatiSinagaSriEndartiRahayu,Suprihatin,Yenisbar
Potensi Medisinal
Karamunting (Rhodomyrtus tomentosa)
UNASPress
Potensi Medisinal Karamunting
(Rhodomyrtus tomentosa)
ErnawatiSinagaSriEndartiRahayu,Suprihatin,Yenisbar
UNAS Press
Judul Potensi medisinal Karamunting
(Rodomyrtus tomentosa)
ISBN 978-6237-376-101
Penulis Ernawati Sinaga Sri Endarti Rahayu Suprihatin Yenisbar Editor Adinda Arifiah
Foto Sampul Depan Ernawati Sinaga
Diterbitkan pertama kali
Oleh UNAS Press Jalan Sawo Manila No. 61, Pejaten, Pasar Minggu,
Jakarta Selatan Telp. 021-7806700
Tanggal 5 Oktober 2019
i
PENGANTAR Karamunting adalah tumbuhan liar yang banyak tumbuh
subur di berbagai wilayah Indonesia, namun belum banyakdimanfaatkan.Olehkarenaitusebuahproyekilmiah“Agrofolio”(www.Agrofolio.eu/db) memasukkannya ke dalam daftar 240spesies yang “terabaikan” atau “Neglected and UnderutilizedCropSpecies”.DiIndonesiatumbuhaninibanyaktumbuhliardidi pulau Sumatera dan Kalimantan. Karamunting juga banyakditemukandinegara-negaraAsiaTenggara,antaralainVietnam,China,Jepang,Thailand,Filipina,danMalaysia.
Dari berbagai hasil penelitian diketahui bahwa berbagaibagian tumbuhan ini mengandung senyawa-senyawa kimiayangmemiliki aktivitasbiologis.Berbagaihasil penelitian jugatelah mengungkapkan aktivitas biologis berbagai bagiantumbuhankaramunting,antaralaindaunkaramuntingmemilikiaktivitas antioksidan, antikanker, antibakteri, antifungi,antiinflamasi, sedangkan buah karamuntingmemiliki aktivitasantioksidan, dan antibakteri. Dengan demikian dapatdiperkirakan bahwa karamunting memiliki potensi medisinalyangperludikembangkanlebihlanjut.
MengingattumbuhaninisangatmudahtumbuhnamundiIndonesia belum dimanfaatkan secara optimal, maka ditulisbukuiniuntuklebihmemperkenalkankaramuntingagardapatdimanfaatkan secara optimal, baik sebagai bahan panganmaupun sebagai obat atau nutrasetikal. Dalam buku ini akandiuraikan tentang aspek biologi tumbuhan karamunting,pemanfaatankaramuntingsebagaiobattradisional,kandunganzat aktif dalam berbagai bagian tumbuhan karamunting, sertahasil-hasil penelitian yang mengkonfirmasi aktivitas biologiskaramunting.
Tiada gading yang tak retak. Buku ini tentu memilikibanyak kekurangan. Oleh sebab itu para penulis sangat
ii
mengharapkritikdanmasukanyangberhargauntukperbaikanbukuinidimasamendatang.Semogatulisaninibermanfaat.
BillahittaufiqwalhidayahWassalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh
Jakarta,6September2019
TimPenulis
iii
DAFTAR ISI
Pengantar iDaftarIsi iiiPendahuluan 1AspekBiologisKaramunting 4PemanfaatanKaramuntingsebagaiObatTradisional 10KandunganSenyawaDalamTumbuhanKaramunting 12
− Kandungannutrisibuahkaramunting 13− Kandungansenyawabioaktifdalambuahkaramunting 14
− Kandungansenyawabioaktifdalamdaunkaramunting 17
− Kandungansenyawabioaktifdalamakardanbatangkaramunting 20
AktivitasBiologisKaramunting 44− Aktivitasantioksidan 45− Aktivitasantibakteri 47− Aktivitasantifungi 51− Aktivitasanti-inflamasi 51− Aktivitasantikanker 51− Aktivitasfotoprotektif 54− Aktivitasosteogenik 55− Toksisitas 55
DaftarPustaka 57
1
PENDAHULUAN Karamunting adalah tumbuhan liar yang banyak tumbuh
subur di berbagai wilayah Indonesia, namun belum banyak
dimanfaatkan.Olehkarenaitusebuahproyekilmiah“Agrofolio”
(www.Agrofolio.eu/db) memasukkannya ke dalam daftar 240
spesies yang “terabaikan” atau “Neglected and Underutilized
Crop Species”. Di Indonesia tumbuhan ini dikenal dengan
berbagai nama, antara lain kemunting (Sumatera Utara,
Sumatera Selatan), harimonting (Batak), karamuntiang
(Sumatera Barat), kalimuntiong (Riau), karaduduk (Bangka),
masisin (Kalimantan), dan lain sebagainya. Karamunting juga
banyakditemukandinegara-negaraAsiaTenggara,antara lain
Vietnam, China, Jepang, Thailand, Filipina, dan Malaysia. Di
Vietnamdikenaldengannamasim(Vietnam),sedangkandalam
bahasa Inggerisdisebutrosemyrtle.Dibeberapadaerah laindidunia,tumbuhaninijugadikenaldengannamaAustraliamyrtle,Ceylonhill cherry, Ceylonhill gooseberry,Downymyrtle,Downyrose myrtle, fluffy blueberry, Hill guava, Isenberg Bush,Rhodomyrtus,Rosemyrtle,atauTomentoserosemyrtle.
Kata Rhodomyrtus berasal dari bahasa Yunani rhodon,artinyamerah danmyrtoseartinyamyrtle, yaitu nama sejenistumbuhan berbunga suku Myrtaceae. Jadi Rhodomyrtus
maksudnyaadalahmyrtleyangberbungamerah.Halinisangat
terkait dengan sosok tumbuhan karamunting yang memiliki
banyakbunga-bungaindahberwarnamerahmuda.
KaramuntingsebenarnyabukantumbuhanasliIndonesia,
namun sekarang sudah menyebar dan banyak ditemukan di
berbagai daerah di Indonesia, antara lain di pulau Sumatera
(Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan), Pulau
Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Kalimantan (Kalimantan
Barat, Kalimantan Tengah). Di samping itu karamunting juga
terdapat di berbagai negara Asia lainnya, antara lain di
Malaysia,Filipina,Thailand,Vietnam,China,Jepang,
2
KaramuntingtermasukdalamsukuMyrtaceae,sukuyang
sama dengan jambu kelutuk (Psidium guajava), jamblang(Syzygiumcumini),gowok(Syzygiumpolycephalum),dansalam(Syzygiumpolyanthum), yang semuanyamerupakan tumbuhanyangbuahnyaenakdimakandan jugaberkhasiatmedisinal.Di
Indonesia sangat sedikit catatan atau laporan yang
menginformasikan pemakaian bagian-bagian tumbuhan
karamunting sebagai obat tradisional. Buah karamunting liar
kadang-kadangdiambildandimakansegarkarenarasanyayang
enak. Di beberapa negara Asia, yaitu Vietnam, China, dan
Malaysia dilaporkan bahwa akar, daun, bunga, dan buah
karamunting digunakan sebagai obat tradisional. Daun
karamunting digunakan untuk mengobati kolik, disentri, dan
sepsis. Juga ada laporan yang menyatakan bahwa daun
karamunting digunakan untuk mengobati tuberkulosis, abses,
perdarahan,danginekopati.
Penelitiantentangkandungandanaktivitasbiologisbuah
karamunting sudah banyak dilaporkan. Beberapa hasil
penelitian mengungkapkan bahwa buahnya mengandung
banyaksenyawasenyawafenolik,antaralainsenyawasenyawa
antosianindanflavonoid.Keduakelompoksenyawainidikenal
berperanpentingdalampencegahandanpengobatanberbagai
penyakit degeneratif termasuk penyakit-penyakit
kardiovaskuler. Ada 19 senyawa fenolik dalam buah
karamunting yang telah diidentifikasi, di antaranya golongan
stilbenadanellagitanninsebagaisenyawafenolikutama,diikuti
oleh senyawa-senyawa turunan antosianin, turunan flavonol,
dan asam galat. Di antara senyawa senyawa fenolik tersebut,
yangpalingdominandanmerupakansenyawapolifenolutama
di dalam buah karamunting adalah piceatannol. Buah matang
karamuntingmengandung2,3mgpiceatannol/gramberatbuah
kering. Kandungan ini 1000-2000 kali lebih besar dari pada
kandungan piceatannaol di dalam buah anggur merah, yang
selama ini dianggap sumber utama senyawa stilben dalam
makanan.Buahkaramuntingjugamerupakanbuahyangcukup
3
tinggi nilai nutrisinya, dengan kandungan serat, vitamin dan
mineral yang tinggi, namun kandungan lemak dan gula yang
rendah.
Mengingat kandungan nutrisi dan senyawa-senyawa
bioaktif yang terdapat dalam daun, buah, akar, dan bagian-
bagian tumbuhan karamunting lainnya, nampaknya
karamunting harus lebih dikembangkan lagi pemanfaatannya.
Apa lagi tumbuhan ini merupakan salah satu tumbuhan yang
sangat mudah tumbuh, tidak memerlukan perawatan yang
rumit, bahkan cenderung bersifat invasif, maka perhatian
terhadap pengembangan tumbuhan ini termasuk
pemanfaatannya harus lebih ditingkatkan. Di Vietnam, buah
karamunting sudah digunakan dalam industri (Son Phat Joint
Stock Company, 2013) untuk membuat sejenis anggur buah
yang dikenal dengan nama “rou sim”. Oleh karena itu
karamunting juga sudah dibudidayakan secara besar-besaran,
antara lain di Phu Quoc Island, di selatan Vietnam, bahkan
sekarangsudahmeluaskewilayahVietnambagianselatandan
tengah. Di Indonesia, walaupun karamunting banyak tumbuh
liardiberbagaidaerah,namunbelumadaupayabesar-besaran
baikdalamhalmembudidayakannyadalamusahaperkebunan
maupun memanfaatkannya sebagai bahan baku industri
padahal potensinya sebagai bahan makanan/minuman dan
sebagaibahanbakuobatataunutrasetikalcukupbesar.
4
ASPEK BIOLOGIS KARAMUNTING
Karamuntingadalahsalahsatu tumbuhanberbungayang
termasuk dalam suku Myrtaceae, satu suku dengan jambu
kelutuk(Psidiumguajava), jamblang(Syzygiumcumini),gowok(Syzygium polycephalum), dan salam (Syzygium polyanthum),yang semuanya merupakan tumbuhan yang buahnya enak
dimakan dan juga berkhasiat medisinal. Karamunting banyak
ditemukandiberbagaidaerahdiIndonesia,antaralaindipulau
Sumatera(SumateraUtara,SumateraBarat,SumateraSelatan),
Pulau Bangka, Pulau Belitung, dan Pulau Kalimantan
(Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah). Di samping itu
karamunting juga terdapat di berbagai negara Asia lainnya,
antara lain di Malaysia, Filipina, Thailand, Vietnam, China,
Jepang,
Karamunting dapat tumbuh di berbagai tipe tanah,
termasuktanahdengankadargaramtinggiditepipantai,tetapi
cukup peka terhadap siraman air yang mengandung banyak
garam. Tumbuhan ini banyak ditemukan tumbuh subur di
dataranrendah,didaerahyangpanas,terpaparsinarmatahari
langsung,dengantanahberpasir,tetapikaramuntingjugadapat
tumbuhdi tanahyang lembabataudihutan-hutanyangbasah
sampaiketinggian2400meterdiataspermukaanlaut,ditanah
yang miskin unsur hara. Tumbuhan ini juga lebih menyukai
tanah yang agak asam dibandingkan dengan tanah berkapur.
Tumbuhan ini dapat menginvasi berbagai habitat, dari hutan
pinussampaisemakmangrove.Karamuntingdapatberadaptasiterhadap kebakaran, artinya dengan cepat dapat tumbuh
bertunaskembalisetelahterjadikebakaran(Weietal.,20019).
Tumbuhan ini di Indonesia tumbuh liar, belum dikebunkan,
tetapi di beberapa wilayah di Vietnam bagian Tengah dan
Selatan sudah dikebunkan karena di Vietnam anggur buah
karamunting sudah diproduksi secara besar-besaran dan
dikenaldengannamarousim.
5
Karamunting merupakan perdu yang tumbuh cepat,
umumnyatingginyasekitar1-1,5meter,namundapatmencapai
tinggi4meter.Daunnyaberwarnahijau, letaknyaberhadapan.
Helaidaunberbentukoval,tepirata,dantulangdaunberjumlah
tiga dari pangkal. Permukaan atas daun berwarna hijau
mengkilap, bagian bawah daun berwarna hijau abu-abu dan
berbulu, Panjang daun sekitar 5-7 cm dan lebarnya 2-3 cm.
Katatomentosadiberikankepadaspesiesinikarenapenampilandaunnya yang hijau mengkilap pada permukaan atasnya dan
berbulupadapermukaanbawahnya(LangelandandCraddock-
Burks, 1998). Pada Gambar 1 dan 2 ditampilkan pohon
karamuntingdandaunkaramuntingsecaralebihjelas.
Gambar1.Pohonkaramunting(Rhodomyrtustomentosa)
Bunganya merupakan bunga tunggal atau berkelompok
(klaster) 2-3 bunga, berdiameter 2,5-3 cm, berwarna merah
muda(pink)sampaiungudenganbenangsaribanyakdantidak
beraroma. Kelopak bunga berlekatan, jumlah mahkota bunga
6
limadanputiksatu(Gambar3)(Burkill,1993danHermantoet
al.,2013).
Gambar2.Daunkaramuntingdaunberbentukoval,tepirata,
dantulangdaunberjumlahtigadaripangkal.
Gambar3.Bungakaramuntingindahdenganlimahelaimahkota
berwarnamerahmudadanbanyakbenangsari
7
Buah karamunting merupakan buah beri berbentuk
lonjong, panjang sekitar 1-1,5 cm dan lebarnya sekitar 1 cm,
dengancalyxyangpersisten.Buahyangmasihmudaberwarna
hijau dan rasanya kelat (getir), sedangkan yang masak
berwarna merah ungu sampai hitam dan rasanya manis
(Gambar 4). Kulit buah berbulu seperti beludru. Pada bagian
atas buah terdapat kaliks yang persisten. Bagian dalam buah
memiliki empat sampai enam ruang (pseudo-locules) yang
dipisahkanoleh septa semu,berdaging lunakdanberair, serta
mengandungbanyakbijikecil-kecil tipisberukuransekitar1,5
mm(Gambar5).
Buah karamunting yang sudah tua sangat juicy, rasanya
manis segar, mengandung banyak vitamin dan mineral.
Walaupun kulit buahnya tebal, namun ketika buah sudah tua,
kulit buah menjadi sangat lunak dan dapat dimakan bersama
dengan pulp atau bagian dalam buahnya yang terdiri daridaging buah dan biji. Buah yang sudah tua dapat dimakan
langsungataudibuatjus,jugadapatdiolahmenjadiselai,dodol,
pie, tart, atau salad. Di Vietnam, buah karamunting diolah
menjadi anggur (wine) yang disebut rou sim atau routusim(Liem,2012).
Gambar4.Buahkaramunting,ketikamasihmudaberwarna
hijau,sedangkanketikasudahtuaberwarnaungukehitaman
8
Gambar5.Buahdanbijikaramunting
MenurutLatiff(1992),adaduavaritaskaramunting,yaitu
R.tomentosavar.tomentosadanR.tomentosavar.parviflora.R.tomentosa var. tomentosa (sinonim: Myrtus canescens Lour)adalah varitas yang terdapat di Asia tenggara, China Selatan,
dan Indo-China. Varitas ini memiliki daun tomentosa yang
berwarna agak putih, ujung daunnya agak membulat atau
tumpul (obtusus), tidak apiculatus. Tulang daunnya tidakreticulatus, dan panjang tangkai bunganya (pedicel) sekitar 1-2,5cm.R.tomentosavar.parviflora(Alston)A.J.Scott(sinonim:Rhodomyrtus parviflora Alston) umumnya ditemukan di Indiadan Srilangka. Daunnya tomentosa berwarna krem atau agak
kekuningan, dan ujung daunnya apiculatus (apiculate apex).Tulang daunnya reticulatus, dan panjang tangkai bunganyakurangdari1cm.
MenurutHamrickandGodt(1996),keragamangenetikdi
dalam dan di antara populasi tumbuhan kemungkinan dapat
disebabkan oleh sistem budidayanya. Hue et al.
mengungkapkan bahwa 15 populasi Rodomyrtus tomentosa
9
yang ada di Malysia memiliki keragaman genetik yang cukup
tinggi (keragaman genetik populasi total = 0,2510; indeks
informasi Shannon = 0,3897; persentase pita polimorfik =
95,29%) dengan analisis menggunakan petanda ISSR (inter-
simplesequencerepeat)(Hueetal.,2015).Diferensiasigenetik
level tinggi (diferensiasigenetikantarpopulasi=0,6534)dan
aliran gen level rendah (Nm = 0,2652) juga tampak dalam
populasiR.tomentosa.BegitupulaYao(2010)telahmenelitikeragamangenetik
R. tomentosadi Hongkongmenggunakan petanda ISSR. Dalampenelitianinidiinvestigasi300individutumbuhankaramunting
dari10populasikaramuntingyangtumbuhalamidiHongkong
menggunakan primer 11 ISSR. Dari analisis ini terungkap
bahwaterdapatvariasigenetikleveltinggipadatingkatspesies.
Koefisien keragaman genetik antar populasi relatif tinggi dan
alirangenetikrelatifrendahdibandingkandenganspesiesluar
yanglain.
10
PEMANFAATAN KARAMUNTING SEBAGAI OBAT TRADISIONAL
Di Indonesia sangat sedikit catatan atau laporan yang
menginformasikan pemakaian bagian-bagian tumbuhan
karamunting sebagai obat tradisional. Namun di beberapa
negara Asia, yaitu Vietnam, China, dan Malaysia dilaporkan
bahwa akar, daun, bunga, dan buah karamunting digunakan
sebagai obat tradisional (Do, 2011; Hamid et al., 2017).
Daunnyadigunakanuntukmengobatikolik,disentri,dansepsis.
Juga ada laporan yang menyatakan bahwa daun karamunting
digunakan untuk mengobati tuberkulosis (Arya, 2011), abses,
perdarahan, dan ginekopati (Wei, 2006). Di Thailand, akar
karamuntingdigunakansecaratradisionalsebagaiobatdemam,
diare, dan disentri (Chuakul, 2005), dan dalam pengobatan
tradisional China digunakan untuk mengobati infeksi saluran
urin (Wei, 2006). Di Singapura, masyarakat Chinese
menggunakandaunkaramuntinguntukmengurangi rasa sakit
atau nyeri (analgesika), sedangkan akarnya digunakan untuk
mengatasi perih atau sesak yang disebabkan karena asam
lambung berlebihan (heartburn), dan bijinya sebagai tonikum
untuk saluran cerna dan untuk mengobati gigitan ular. Di
Indonesia, daunnya digunakan untuk mengobati luka (Liem,
2012). Ong and Nordiana (1999) melaporkan bahwa di
Malaysia buah karamuting digunakan secara tradisional untuk
mengobati disentri dan diare. Akar dan batangnya digunakan
untukmeredakansakitperutdansebagaiobattradisionaluntuk
ibu sehabis melahirkan. Di Vietnam, buah kaamunting
digunakan untuk meredakan diare dan disentri, dan untuk
meningkatkansistemimuntubuh(Do,2011).Disampingitu,di
Vietnam buah karamunting difermentasi untuk membuat
anggur buah yang disebut “Ruou Sim” di Phu Quoc Island,
Vietnam bagian Selatan. Di pulau ini terdapat perkebunan
karamunting untuk menghasilkan buah karamunting yang
11
diperlukan untuk membuat anggur karamunting ini.
PerkebunaninipunmeluassampaikeprovinsilaindiVietnam
SelatandanTengah.
Burkill(1966)dalambukunyaDictionaryofTheEconomicProductofMalaysiaPeninsula,vol.IImenyatakanbahwasecaratradisional karamunting telah digunakan sebagai obat cacing
pada manusia, obat luka, kudis, sakit kepala, sakit perut dan
diare, menahan pendarahan dan mencegah infeksi setelah
melahirkan.Buahnyadigunakansebagaiantibisadandiare,dan
dapat dibuat selai, yang di India disebut thaonthi. Kayunyamengandung zat warna yang dapat menghitamkan gigi,
sedangkansariakarkaramunting,digunakanuntukpengobatan
terhadap sakit jantung, diare, mengurangi rasa sakit setelah
melahirkandanuntukperawatanbekaslukapadakorneamata.
12
KANDUNGAN SENYAWA DALAM TUMBUHAN KARAMUNTING
Tumbuhan karamuntingmengandung berbagai senyawa,
lebihdari100 jenissenyawa,yangmempunyainilaimedisinal,
terutama dalam daun dan buahnya. Dari beberapa hasil
penelitian telah berhasil diisolasi berbagai senyawa yang
memiliki aktivitas biologis yang signifikan, sebagaimana yang
disajikan dalam tabel 1. Senyawa-senyawa tersebut termasuk
dalam golongan floroglusinol, flavonoid, terpenoid, tannin,
glikosida antrasena, dan golongan senyawa lainnya. Struktur
kimiasenyawa-senyawatersebutdisajikandalamtabel2.
Isolasi dan penentuan struktur senyawa bioaktif dari
karamuntingpertamakalidilaporkanolehHuietal.padatahun
1975 dan 1976 yang melaporkan beberapa senyawa
triterpenoiddansteroidyangdiisolasidaridaunkaramunting.
Setelah itu Lowry (1976) dan He et al. (1998) melaporkan
identifikasi beberapa senyawa antosianin dari bunga
karamunting, antara lain malvidin-3-glukosida, pelargonidin-
3,5-biglukosida, delphinidin-3-galaktosida, dan cyanidin-3-
galaktosida. Sejak tahun 2000 sampai saat ini cukup banyak
penelitian yang melaporkan berbagai senyawa bioaktif yang
berhasil diisolasi dan diidentifikasikan, baik dari daun, buah,
batang, maupun akar karamunting. Di samping itu beberapa
penelitian juga mengungkapkan bahwa buah karamunting
mengandungzat-zatnutrisiyangcukupbaik,antara lainserat,
asam lemakesensil, vitamindanberbagaimineral.Kandungan
nutrisi dan senyawa-senyawa bioaktif dalam daun dan buah
karamunting menunjukkan potensi tumbuhan ini untuk
dijadikan bahan baku nutrasetikal atau pangan fungsional,
bahkansebagaibahanbakuobatdankosmetik.
13
KandungannutrisibuahkaramuntingBuah karamunting merupakan buah yang cukup tinggi
nilai nutrisinya, dengankandungan serat, vitamindanmineral
yang tinggi, namun kandungan lemak dan gula yang rendah.
Buah karamunting mengandung 5,7 g protein/100 g berat
kering, 5,1 g lemak/100 g berat kering, dan 7,9±0,22 umol
vitamin C/g berat kering. Serat dalam bentuk dietary fiberdalam buah karamunting sangat tinggi, yaitu sekitar
66,56±2,31% berat kering, dengan serat larut (SDF=soluble
dietary fiber) sekitar 7,60% dari total dietary fiber. Sebagianbesar serat tak larut dalambuah karamunting terdapat dalam
bentuk selulosa, yaitu sekitar 50% dari seluruh kandungan
serat. Sebaliknya, kandungan gula dalam buah karamunting
cukup rendah, yaitu 19,96% berat kering. Demikian pula
kandungan lemaknya hanya sekitar 4,19±0,07% berat kering
(Huangetal.,2010).
Lai et al. (2015) menyatakan bahwa 150 g buah
karamuntingmengandung69,94-87,43%RDI (ReferenceDaily
Intake) serat, 2,63% RDI protein, 1,59-3,5% RDI lipid atau
lemak, dan 5,65%RDI gula. Asam lemakutama yang terdapat
dalam buah karamunting adalah asam linoleat dan asam
palmitat,yaitumasing-masingsebesar75,36%dan10,45%dari
asam lemak total yang terdapat dalam buah karamunting.
Kandunganmineraldalambuahkaramuntingjugacukuptinggi,
yaitu 221,76 mg kalium/150 g buah, 73,65 mg kalsium/150
buah, 3,23 mg mangan/150 g buah (>100% RDI), 1,54 mg
besi/150 g buah, 0,61 mg Zinc/150 g buah, 0,40 mg
tembaga/150gbuah(44,44%RDI).KandunganvitaminCbuah
karamunting sekitar 5,62 mg/150 g buah, cukup rendah
dibandingkan dengan buah-buahan tropis lainnya, dan
kandungan vitamin E atau α-tokoferol sekitar 3,89 mg/150 g
buah(38,90-51,87%RDI)lebihtinggidibandingkankandungan
vitaminEdalambuahmanggadanalpukat(Laietal.,2015).
14
KandungansenyawabioaktifdalambuahkaramuntingBuah karamunting mengandung banyak senyawa-
senyawa fenolik, yang umumnya memiliki potensi medisinal.
Lai et al. (2015) mengungkapkan bahwa buah karamunting
yangdiperolehnyapadabulan JulidanAgustus2010dari lima
lokasiberbedadiVietnam,yaitupegununganHaiDuong(HD1,
HD2), Thai Nguyen (TN1, TN2) dan provinsi Hoa Binh (HB),
mengandung 49,21±0,35 mg senyawa-senyawa fenolik yang
diukur sebagai asamgallatpergramekstrakkering (Lai et al.,
2015). Kandungan senyawa fenolik buah karamunting dari
Vietnam yang diperoleh Lai et al. (2015) dua kali lebih tinggi
dibandingkan dengan kadar senyawa fenolik yang dilaporkan
Huangetal. (2010),yangmenelitikandungansenyawa fenolik
daribuahkaramuntingyangdiperolehdiHongkong(24±0.04
mg GAE/g berat kering). Perbedaan ini mungkin disebabkan
oleh berbagai faktor, antara lain variasi genetik, kondisi
lingkungan, atau jugamungkindisebabkanoleh cara ekstraksi
yang berbeda. Lai et al. (2015)melakukan ekstraksi senyawa-
senyawa fenolik sebanyak 3 kali menggunakan campuran
pelarut aseton:air:asam asetat (50:49:1, v/v/v), sedangkan
Huang et al. (2010) melakukan ekstraksi sebanyak satu kali
denganmetanol80%.
Ada 19 senyawa fenolik dalam buah karamunting yang
telah diidentifikasi, di antaranya golongan stilbena dan
ellagitannin sebagai senyawa fenolik utama, diikuti oleh
senyawa-senyawa turunan antosianin, turunan flavonol, dan
asam galat. Di antara senyawa senyawa fenolik tersebut, yang
paling dominan dan merupakan senyawa polifenol utama di
dalam buah karamunting adalah piceatannol (Hamid et al.,
2017; Lai et al., 2013; Lai et al., 2015). Lai et al. (2013)
melaporkanbahwabuahmatangkaramuntingmengandung2,3
mgpiceatannol/gramberat buahkering.Kandungan ini 1000-
2000 kali lebih besar dari pada di dalam buah anggurmerah,
yangselamainidianggapsumberutamasenyawastilbendalam
makanan. Selama pematangan buah, kandungan piceatannol
15
dansenyawa-senyawastilbenlainnya,sertasenyawasenyawa-
senyawa ellagitanin dan flavonol menurun, sedangkan
kandungan antosianin meningkat. Buah karamunting yang
dipanen dari tumbuhan yang kenaungan (shade-grown)
mengandung piceatannol lebih tinggi dibandingkan dengan
yang tumbuh dalam lingkungan terpapar matahari langsung
(Laietal.,2013).
Ekstraksi buah karamunting kering dengan campuran
asam trifluoroasetat:metanol 1:99 dan dilanjutkan dengan
pemurnian menggunakan kromatografi cair kinerja tinggi
(HPLC) dan kromatografi kolom menghasilkan 6 senyawa
antosianin yang teridentifikasi, yaitu cyanidin-3-O-glucoside,
peonidin-3-O-glucoside,malvidin-3-O-glucoside,petunidin-3-O-
glucoside, delphinidin-3-O-glucoside, and pelargonidin- 3-
glucoside, dan yang paling dominan atau paling besarkonsentrasinya adalah cyanidin-3-O-glucoside, yaitu sebesar29,4 mg/100 gram berat kering buah karamunting. Senyawa
senyawaantosianininitidakhanyaditemukandidalamdaging
buah dan cairan yang terdapat di dalam buah, tetapi juga
ditemukan di dalam kulit buah karamunting (Liu et al., 2012;
Cui et al., 2013). Selamaproses pematangan buah, kandungan
senyawa fenolik, piceatannol, senyawa senyawa turunan
stilbena, ellagitannin dan flavonoid dalam buah karamunting
menurun, sedangkan kandungan senyawa senyawa antosianin
meningkat.Karamuntingyangtumbuhditempatyangterpapar
sinar matahari langsung mengandung senyawa senyawa
antosianin yang jauh lebih tinggi namun lebih rendah
kandungan piceatannolnya dibandingkan yang tumbuh di
tempatterlindung(Laietal.,2013).
Wu et al. (2015) telah melakukan ekstraksi untuk
memperoleh ekstrak kaya flavonoid dari buah karamunting.
BuahkaramuntingdiperolehdariGuangzhouMedicineMarket
(Guangzhou, Guangdong, China). Ekstraksi dilakukan terhadap
buah karamunting yang sudah dikeringkan pada suhu kamar,
laludibuatserbuk(40mesh).Serbukdiekstraksiselama4 jam
16
sebanyakduakalimenggunakanrefluks(70°C)denganpelarut
etanol 95%. Ekstrak yang diperoleh dikumpulkan lalu
dipekatkan sampai kering menggunakan vacuum evaporatorsuhu 50°C. Ekstrak ini kemudian diekstrak kembali dengan
petroleum-etersebanyakduakaliekstraksi,lalufraksilarutair
diambil dan dimurnikanmenggunakan resinmakroforusAB-8
dengan elusi menggunakan etanol 40%. Fraksi hasil elusi
dikumpulkan, lalu dikeringkan, dan disimpan pada suhu 5°C.
Ekstrak inilah yang disebut sebagai ekstrak kaya flavonoid.
Ekstrakkayaflavonoidinimengandung62,09±2,63%RE(rutin
equivalent) flavonoid, sedangkan flavonoid total dalam buah
karamunting sebesar 5,21±0,20 mg RE/g berat kering. Ini
menunjukkankandungansenyawa-senyawafenolikdalambuah
karamunting setara dengan beberapa beberapa jenis buah-
buahanberiyanglain,bahkankandunganflavonoidnya20kali
lebih besar dibandingkan dengan cranberry. Hasil analisismenggunakan UPLC–TOF-MS/MS (ultra-performance liquid
chromatography-time of flight-MS terungkap bahwa ekstrak
buah karamunting kaya flavonoid mengandung paling tidak
enam senyawa flavonoid, yaitu myricetin, quercetin,
dihydromyricetin, kaempferol, quercetin 7,40-diglucoside and
vitexin(Wuetal.,2015).
Analisis HPLC dan GCMS (kromatografi gas-spektrometri
massa) terhadap ekstrak kasar buah karamunting yang
diperoleh dengan 4 macam pelarut, yaitu air, metanol,
kloroform, dan petroleum eter, mengungkapkan bahwa
keempat ekstrak ini mengandung alkaloid, senyawa-senyawa
fenolikdan terpenoid.Di samping ituekstrakairmengandung
asammalat,asamgalat,asamkafeat,asamdihidrokafeat,asam
kuinat, asam oktadesenoat, galoilglukosa, dan asam brevolin
karboksilat. Hasil penelitian ini juga mengungkapkan bahwa
kandungan senyawa fenolik total dan flavonoid total pada
ekstrak air lebih tinggi dibandingkan dengan ketiga ekstrak
lainnya (ekstrak metanol, ekstrak kloroform, dan ekstrak
petroleumeter),yaitusebesar66,515mgGAE/gdan1,828mg
17
of QE/g. Namun demikian, ternyata dari keempat ekstrak ini
yang menunjukkan daya antioksidan tertinggi adalah ekstrak
metanoldibandingkanketigaekstraklainnyatermasukekstrak
air, baik pada uji antioksidan menggunakan metode DPPH,
FRAP, maupun metal chelating assay. Pada uji antioksidandenganmetodeDPPHekstrakmetanolmenunjukkannilaiIC50
sebesar107μg/ml,padaujiantioksidandenganmetodeFRAP
kapasitas antioksidan sebesar 0,162 nm ditunjukkan oleh
ekstrakkomsentrasi500μg/ml,sedangkanpadaujiantioksidan
denganmetodeMetalChelatingAssay kemampuanantioksidan36% ditunjukkan oleh ekstrak konsentrasi 100μg/ml. Analisis
HPLCjugamengungkapkanadanyakuersetin,asamtannatdan
asamgallat(Maskam,2011;Maskametal.,2014).
Hiranrat et al. (2012b) telah berhasil mengisolasi dan
mengelusidasi struktur satu senyawa floroglusinol baru, yang
diberinamarhodomyrtosone Idanenamsenyawayangsudah
diketahui strukturnya sebelumnya, termasuk stigmast-4-en-3-
one, rhodomyrtone, rhodomyrtosone D, oleanolic acid,methyl
gallate, and3-O-methylellagicacid4-O-rhamnopyranosidedaribuahmentahkaramunting(Hiranratetal.,2012b).Padatahun
2017, Zhuang et al. (2017)melaporkan sebuah senyawa baru
yangdiisolasidaribuahkaramunting,yaituwatsonianoneA.
KandungansenyawabioaktifdalamdaunkaramuntingBagiantumbuhankaramuntingyangpalingbanyakditeliti
kandungan senyawa bioaktifnya adalah daunnya. Daun
karamunting mengandung berbagai senyawa bioaktif, antara
lain dari golongan flavonoid, terpenoid, tannnin, floroglusinol,
dan glukosida antrasena. Pada tahun 1975, Hui et al. (1975)
telah melaporkan kandungan triterpenoid and steroid yang
diisolasi dari daun karamunting, antara lain amyrin,
amyrenonol, botulin, friedelin, lupeol. Pada tahun 1976
kelompok peneliti ini kembali melaporkan penemuan dua
senyawatriterpenoidbarudaridaundanbatangkaramunting,
yaitu 3β-hydroxy-21α-hop-22(29)-en-30-al dari daun
18
karamuntingdan3β-acetoxy-12-oxo-oleanan-28,13β-olidedari
batangkaramunting,selain3senyawatriterpenoidyangsudah
dikenal,yaitu21αH-hop-22(29)en-3β,30-diol(daridaun),serta
3β-acetoxy-11α,12α-epoxyoleanan-28,13β-olide dan 3β-
acetoxy-12α-hydroxyoleanan-28, 13β-olide (dari batang). Di
samping itu dari ekstrak etanol daun karamunting ditemukan
asambetulinat,asamursolatdanasamalifitolat,sedangkandari
batang karamunting berhasil diisolasi asam betulonat, asam
betulinatdanasamoleanolat(HuiandLi,1976).
Berbagaiglikosidaflavonjugatelahberhasildiisolasidari
daun karamunting, antara lain myricetin 3-O-α-L-
furanoarabinoside,myricetin 3-O-β-D-glucoside, danmyricetin
3-O-α-L-rhamnoside(Houetal.,1999).Sebelumnya,Yanzeetal.(1998) telah berhasilmengisolasi empat senyawa tannin yang
dapat terhidrolisis (hydrolysable tannins) dari daun dan akar
karamunting, dan tiga di antaranya merupakan C-glycosidichydrolysabletannins.Keempat senyawa tannin tersebutadalahpedunculagin(Rt-2), casuariin(Rt-3), castalagin(Rt-9) dan satu
senyawa baru C-glycosidic hydrolysable tannin(Rt-8) yang
diberinamatomentosin.
Salni et al. (2002)menemukan satu senyawa antibiotika
baruyangdiisolasidaridaunkaramunting,yaiturhodomyrton
(Salnietal.,2012).KemudianNojimaetal.(2007)mematenkan
senyawa baru piceatannol 40-O-β-D-glucopyranosida, yang
diklaim sebagai senyawa antioksidan, antiinflamasi, pencerah
kulit, anti penuaan dini (anti-aging), inhibitor tirosinase, dan
kosmetikkulitdaridaunkaramunting(Nojimaetal.,2007).
Hiranrat danMahabusarakam (2008)melaporkan empat
senyawa baru yang telah diisolasi dari ekstrak aseton daun
karamuntingbersamadengan6senyawayangsudahdiketahui
sebelumnya. Keempat senyawa baru tersebut adalah, tiga
senyawa asilfloroglusinol, yang diberi nama rhodomyrtosones
A–C,dansebuahsenyawaturunanlepstospermone,yangdiberi
nama rhodomyrtosone D. Pada tahun 2012, Hiranrat et al.
(2012a) melaporkan tomentosone A dan B, dua senyawa
19
turunan floroglusinol heksasiklik yang bersifat antimalarial,
yaitu dapat menghambat pertumbuhan parasit Plasmodiumfalciparum yang resisten terhadap klorokuin dengan nilai IC50sebesar 1,49 μM dibandingkan dengan terhadap Plasmodiumfalciparum yang sensitif terhadap klorokuin dengan nilai IC50sebesar1,0μM.Elusidasistrukturterhadapkeduasenyawaini
mengungkapkan bahwa tomentosone B merupakan
diastereomerdaritomentosoneA.Padatahun2017,Hiranratet
al. (2017) melaporkan dua senyawa floroglusinol baru, yang
diberi nama rhodomyrtosone G dan rhodomyrtosone H, yang
diisolasi dari ekstrak heksana daun karamunting, bersama
dengan tiga senyawa yang sudah diketahui sebelumnya, yaitu
rhodomyrtone, tomentosone B, dan rhodomyrtosone C.
Penentuan struktur senyawa-senyawa ini dilakukan dengan
tenik 1D dan 2D spektroskopik konvensional dan dengan
membandingkan dengan laporan-laporan penelitian
sebelumnya.
Tunget al. (2009) telahmengisolasi2 senyawaglikosida
antrasena dari bagian di atas tanah (daun, batang dan buah)
tumbuhankaramuntingbersamadengan3senyawayangsudah
diketahui sebelumnya. Kedua senyawa glukosida antrasena
tersebut adalah 4,8,9,10-tetrahydroxy-2,3,7-trimethoxy-
anthracene-6-O-β-D-glucopyranosida dan 2,4,7,8,9,10-hexa-
hydroxy-3-methoxyanthracene-6-O-α-L-rhamnopyranoside
(Tabel 2), keduanya bersifat osteogenik. Ketiga senyawa lain
yang juga telah diisolasi adalah quercetin, myricetin, dan
3S,5R,6R,7E,9S)-megastiman-7-ene-3,5,6,9-tetrol. Beberapa
tahunyanglalu,telahdilaporkanisolasidanelusidasisenyawa-
senyawa terpenoid dari daun karamunting, yaitu
rhodomentoneAandB(Liuetal.,2016a),tomentosenolA,4S-
focifolidione,4R-focifolidione(Liuetal.,2016b), tomentodione
E(Liuetal.,2018),rhodomyrtialsAandB,tomentodionesA–D
(Zhangetal.,2016a), tomentodionesE–M(Zhangetal.,2017).
Ke-9 senyawa yang dilaporkan Zhang et al. (2017), tiga di
antaranya,yaitutomentodioneE-G,merupakanseskuiterpenoid
20
yang terikat asam sinkarpat (syncarpic acid-conjugated
sesquiterpenoids),danenamsenyawayanglain(tomentodione
H-M) merupakanmonoterpenoid yang terikat asam sinkarpat
(syncarpic acid-conjugated monoterpenoids). Tomentodione
merupakan contoh pertama dari senyawa β-calacorene-basedmeroterpenoids(Zhangetal.,2017).Padatahun2018,Zhangetal. (2018) kembali melaporkan telah mengisolasi dan
mengidentifikasi 18 senyawa turunan floroglusinol yang
diisolasidaridaunkaramunting,dan7diantaranyamerupakan
senyawa yang belum pernah dilaporkan sebelumnya. Ketujuh
senyawa baru ini telah dielusidasi strukturnya, yaitu
tomentodioneN-T.Struktursenyawa-senyawainidapatdilihat
dalamTabel2.
Kandungansenyawabioaktifdalamakardanbatangkaramunting
Huietal.(1975)danHuidanLi(1976)telahmengisolasi
dan mengidentifikasi beberapa senyawa triterpenoid dari
batangkaramunting,yaitu taraxerol,botulin,botulin-3-acetate,
3β-acetoxy-11α,12α-epoxyoleanan-28,13β-olide, 3β-acetoxy-
12α-hydroxyoleanan-28, 13β-olide, dan 3β-acetoxy-12-oxo-
oleanan-28,13β-olide (Hui et al., 1975; Hui and Li, 1976).
Hiranrat et al. (2012b) telah mengisolasi dan mengelusidasi
struktur suatu senyawa yang merupakan turunan asam
flavelagat, yaitu 3,3’ ,4,4’-tetra-O-methylflavellagic acid dan
enam senyawa yang telah diketahui sebelumnya, yaitu trans-triacontyl-4-hydroxycinnamate, 3-O-(E)-coumaroyloleanolicacid, (-)-(2R,3R)-1,4-O-diferuloylsecoisolariciresinol, arjunolicacid, 4-hydroxy-3-methoxy-benzoic acid, dan asam gallat, daribatang karamunting. Hiranrat et al. (2012b) mengisolasi 7
senyawaaktifdari ekstrakmetanolbuahmentahkaramunting
yang sudah dibuat serbuk kering, yaitu stigmast-4-en-3-one,
rhodomyrtone,rhodomyrtosoneI,rhodomyrtosoneD,oleanolic
acid, methyl gallate dan 3-O-methylellagic acid 4-O-α-
rhamnopyranoside. Zhang et al. (2016b) melaporkan dua
21
senyawatriterpenoidbaruyangdiisolasidariakarkaramunting
bersamadenganlimasenyawayangsudahdikenalsebelumnya.
Kedua senyawa triterpernoid baru tersebut diberi nama
tomentoidAdantomentoidB.
Pada tahun 2018, Tong et al. (2018) melaporkan
penemuan satu senyawa baru golongan triterpenoid
polihidroksi oleanan dari akar karamunting, yaitu
2α,3β,6β,23,29-pentahydroxyolean-12-en-28-oic acid, bersama
dengan empat senyawa triterpenoid oleanane yang sudah
dilaporkansebelumnya,yaitustachlicacidA(Yangetal.2006),
terminolicacid(Lietal.2002),arjunolicacid(Xiongetal.2013),
23-trans- p-coumaroyloxy-2a,3b-dihydroxyolean- 12-en-28-oic
acid (Xiong et al. 2013) dan dua senyawa triterpenoid ursane
yang juga sudah pernah dilaporkan sebelumnya, yaitu
2a,3b,19a,23-tetrahydroxyurs-12-en-28-oic acid (Seto et al.
1984)danNiga-ichigo-sideF1(Setoetal.1984).
22
Tabel1.Senyawaaktifyangtelahdiisolasidaritumbuhankaramunting(Rhodomyrtustomentosa)
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
1 Rhodomyrton Floroglusinol Salnietal.,2002
(daun)
Hiranratetal.
(2012b):buah
mentah
Hiranratetal.
(2017)
daun
buah
mentah
2 Rhodomyr-
tosoneA
Floroglusinol Hiranratand
Mahabusarakam
(2008)
daun
3 Rhodomyr-
tosoneB
Floroglusinol Hiranratand
Mahabusarakam
(2008)
daun
4 Rhodomyr-
tosoneC
Floroglusinol Hiranratand
Mahabusarakam
(2008)
Hiranratetal.
(2017)
daun
daun
(ekstrak
heksana
)
5 Rhodomyr-
tosoneD
Floroglusinol,
turunan
leptospermon
Hiranratand
Mahabusarakam
(2008)daridaun
Hiranratetal,
2016bdaribuah
mentah
daun
buah
mentah
6 Rhodomyr-
tosoneG
Floroglusinol Hiranratetal.
(2017)
Daun
(ekstrak
heksana
)
7 Rhodomyr-
tosoneH
Floroglusinol Hiranratetal.
(2017)
Daun
(ekstrak
heksana
23
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
)
8 Rhodomyr-
tosoneI
Floroglusinol Hiranratetal.
(2012b)
buah
mentah
9 Rhodomenton
A
Terpenoid Liuetal(2016a) Daun
10 Rhodomenton
B
Terpenoid Liuetal(2016a) Daun
11 Rhodomyr-
tialsA
Meroterpenoi
d
Zhangetal.
(2016a)
Daun
12 Rhodomyr-
tialsB
Meroterpenoi
d
Zhangetal.
(2016a)
Daun
13 Tomentosin C-glycosidic
hydrolysable
tannin(Rt-8)
Yanzeetal.
(1998)
daun
danakar
14 Tomentoson
A
Floroglusinol
heksasiklik
Hiranratetal.
(2012a)
15 Tomentoson
B
Floroglusinol
heksasiklik
Hiranratetal.
(2012a)
Hiranratetal.
(2017)
daun
(ekstrak
heksan)
16 Tomentodion
A
Terpenoid Zhangetal.
(2016a)
Daun
17 Tomentodion
B
Terpenoid Zhangetal.
(2016a)
Daun
18 Tomentodion
C
Terpenoid Zhangetal.
(2016a)
Daun
19 Tomentodion
D
Terpenoid Zhangetal.
(2016a)
Daun
20 Tomentodion
E
Terpenoid Zhangetal.
(2017);Liuetal.
(2018)
Daun
21 Tomentodion
F
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
22 Tomentodion
G
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
23 Tomentodion
H
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
24
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
24 Tomentodion
I
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
25 Tomentodion
J
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
26 Tomentodion
K
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
27 Tomentodion
L
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
28 Tomentodion
M
Terpenoid Zhangetal.
(2017)
Daun
29 Tomentodion
N
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
30 Tomentodion
O
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
31 Tomentodion
P
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
32 Tomentodion
eQ
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
33 Tomentodion
R
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
34 Tomentodion
S
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
35 Tomentodion
T
Floroglusinol Zhangetal.
(2018)
daun
36 Tomentodion Flavonoid Fahmietal.
(2004)27
37 Tomentosenol
A
Terpenoid Liuetal.(2016b) Daun
38 TomentoidA Triterpenoid Zhangetal.
(2016b)
akar
39 TomentoidB Triterpenoid Zhangetal.
(2016b)
akar
40 Piceatannol Stilbene Laietal.(2013) buah
41 Combretol Flavonoid Fahmietal.
(2004)
batang
dan
ranting
25
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
42 Cyanidin-3-
galactoside
Flavonoid Houetal.(1999)
43 Cyanidin-3-O-
glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
44 Delphinidin-
3-galactoside
Flavonoid Houetal.
(1999)28
45 Delphinidin-
3-O-glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
19
46 Pelargonidin-
3,5-
biglucoside
Flavonoid Houetal.(1999)
47 Pelargonidin-
3-glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
48 Peonidin-3-O-
glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
49 Malvidin-3-O-
glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
50 Petunidin-3-
O-glucoside
Flavonoid Cuietal.(2013)
51 Myricetin3-
O-α-L-furano-
arabinoside
Flavonoid Houetal.(1999)
52 Quercetin-
7,4’-
diglukosida
Flavonoid Wuetal.(2015) buah
53 Quercetin Flavonoid Wuetal.(2015);
Tungetal.
(2009)
buah
bagian
diatas
tanah
(daun,
buah,
batang
54 Myricetin Flavonoid Wuetal.(2015)
Tungetal.
(2009)22
buah
bagian
diatas
tanah
26
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
55 Dihidromirise
tin
Flavonoid Wuetal.(2015) buah
56 Myricetin3-
O-β-D-
glucoside
Houetal.,1999 daun
57 Myricetin3-
O-α-L-
rhamnoside
Houetal.,1999 daun
58 Kaempferol Flavonoid Wuetal.(2015) buah
59 Vitexin Flavonoid Wuetal.(2015) buah
60 Friedelin Terpenoid Huietal.(1975) daun
61 Lupeol Triterpenoid Huietal.(1975) Daun
62 Amyrin Triterpenoid Huietal.(1975) Daun
63 Amyrenonol Triterpenoid Huietal.(1975) Daun
64 Botulin Triterpenoid Huietal.(1975) Daun
65 3β-hydroxy-
21α-hop-
22(29)-en-30-
al
Triterpenoid HuiandLi
(1976)
Daun
66 21αH-hop-
22(29)-en-
3β,30-diol
Triterpenoid HuiandLi
(1976)
Daun
67 3β-acetoxy-
12-oxo-
oleanan-
28,13β-olide
Triterpenoid HuiandLi
(1976)
Batang
68 3β-acetoxy-
11α,12α-
epoxyoleanan
-28,13β-olide
Triterpenoid HuiandLi
(1976)
Batang
69 3β-acetoxy-
12α-hydroxy-
oleanan-28,
13β-olide
Triterpenoid HuiandLi
(1976)
Batang
70 asam
betulinat
HuiandLi
(1976)
Daun
dan
batang
27
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
71 Asam
betulonat
HuiandLi
(1976)
Batang
72 asamursolat HuiandLi
(1976)
Daun
73 asamalifitolat HuiandLi
(1976)
Daun
74 asam
oleanolat
HuiandLi
(1976)
Batang
75 Terminolic
acid
Triterpenoid
oleanane
Tongetal.
(2018)
Akar
76 Arjunolicacid Triterpenoid
oleanane
Tongetal.
(2018)
Akar
77 StachlicacidA Triterpenoid
oleanane
Tongetal.
(2018)
Akar
78 2α,3β,6β,23,2
9-penta-
hydroxyolean
-12-en-28-oic
acid
Triterpenoid
polihidroksi
oleanan
Tongetal.
(2018)
Akar
79 23-trans-p-
coumaroyloxy
-2a,3b-
dihydroxyolea
n-12-en-28-
oicacid
Triterpenoid
oleanane
Tongetal.
(2018)
Akar
80 2a,3b,19a,23-
tetrahydroxyu
rs-12-en-28-
oicacid
Triterpenoid
ursane
Tongetal.
(2018)
Akar
81 Niga-
ichigosideF1
Triterpenoid
ursane
Tongetal.
(2018)
Akar
82 4S-
focifolidione
Terpenoid Liuetal.(2016b) Daun
83 4R-
focifolidione
Terpenoid Liuetal.(2016b) Daun
84 Pedunculagin
(27)
Tannin Yanzeetal.
(1998)
daun
danakar
28
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
85 Casuariin(28) Tannin Yanzeetal.
(1998)
daun
danakar
86 Castalagin Tannin Yanzeetal.
(1998)
daun
danakar
87 4,8,9,10-
tetrahydroxy-
2,3,7-
trimethoxyant
hracene-6-O-
β-D
glucopyranosi
de
glikosida
antrasena
Tungetal.
(2009)22
bagian
diatas
tanah
(daun,
buah,
batang
88 2,4,7,8,9,10-
hexahydroxy-
3-methoxy-
anthracene-6-
O-α-L-
rhamnopyran
oside
glikosida
antrasena
Tungetal.
(2009)22
bagian
diatas
tanah
(daun,
buah,
batang
89 3S,5R,6R,7E,9
S)-
megastiman-
7-ene-3,5,6,9-
tetrol
Tungetal.
(2009)
bagian
diatas
tanah
(daun,
buah,
batang
90 Taraxerol Huietal.(1975)
91 Trans-
triacontyl-4-
hydroxy-
cinnamate
Hiranratetal.
(2012b)
batang
92 3,3’,4,4’-tetra-
O-methyl-
flavellagic
acid
Hiranratetal.
(2012b)
93 3-O-(E)-
coumaroylole
anolicacid
Hiranratetal.
(2012b)
batang
29
No Nama
senyawa
Golongan
senyawa
Rujukan Sumber
94 (-)-(2R,3R)-
1,4-O-diferu-
loylsecoisolari
ciresinol
Hiranratetal.
(2012b)
batang
95 Arjunolicacid Hiranratetal.
(2012b)
batang
96 4-hydroxy-3-
methoxy-
benzoicacid
Hiranratetal.
(2012b)
batang
97 Asamgalat Hiranratetal.
(2012b)
batang
98 Stigmast-4-
en-3-one
Hiranratetal.
(2012b)
buah
mentah
99 Oleanolicacid Hiranratetal.
(2012b)
buah
mentah
100 Methylgallate Hiranratetal.
(2012b)
buah
mentah
101 3-O-
methylellagic
acid4-O-α-
rhamnopyran
oside
Hiranratetal.
(2012b)
buah
mentah
102 Watsonianone
A
Zhuangetal.
(2017)
buah
30
Tabel2.Strukturkimasenyawaaktifyangtelahdiisolasidaribuahdandaunkaramunting(Rhodomyrtustomentosa)
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
1 Rhodomyrtone
Salnietal.
(2002)
2Rhodomyrtoson
A
Hiranrat
and
Mahabusa
rakam
(2008)
3Rhodomyrtoson
B
Hiranrat
and
Mahabusa
rakam
(2008)
31
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
4Rhodomyrtoson
C
Hiranrat
and
Mahabusa
rakam
(2008)
5Rhodomyrtoson
D
Hiranrat
and
Mahabusa
rakam
(2008)
6Rhodomyrtoson
G
Hiranrat
etal.,
2017
7Rhodomyrtoson
H
Hiranrat
etal.,
2017
32
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
8Rhodomyrtoson
I
Hiranrat
etal.
(2012b)
9 RhodomentonA
Liuetal
(2016a)
10 RhodomentonB
Liu et al
(2016a)
11 Tomentosin
Yanzeet
al.(1998)
Liuetal.
(1997)
33
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
12 TomentosoneA
Hiranrat
etal.
(2012a)
13 TomentosoneB
Hiranrat
etal.
(2012a)
26
14 TomentodioneA
Zhanget
al.
(2016a)
34
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
15 TomentodioneB
Zhanget
al.
(2016a)
16 TomentodioneE
17 TomentosenolA
Liuetal.
(2016b)
18 TomentoidA
Zhanget
al.,2016b
35
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
19 TomentoidB
Zhanget
al.,2016b
20 Combretol
Fahmiet
al.(2004)
21Cyanidin-3-
galactoside
Houetal.
(1999)
22Delphinidin-3-
galactoside
Houetal.
(1999)
36
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
23Pelargonidin-
3,5-biglucoside
Houetal.
(1999)
24Cyanidin-3-O-
glucoside
Cuietal.
(2013)
25Peonidin-3-O-
glucoside
Cuietal.
(2013)
37
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
26Malvidin-3-O-
glucoside
Cuietal.
(2013)
27Petunidin-3-O-
glucoside
Cuietal.
(2013)19
28Delphinidin-3-O-
glucoside
Cuietal.
(2013)
29Pelargonidin-3-
glucoside
Cuietal.
(2013)
38
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
30
Myricetin3-O-α-
L-furanoarabi-
noside
Houetal.
(1999)
31 Quercetin
Tunget
al.(2009)
32 Myricetin
Tunget
al.(2009)
33 Friedelin
Huietal.
(1975)
39
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
34 Lupeol
Huietal.
(1975)
35
3β-Acetoxy-11α,
12α-
epoxyoleanan-
28,13β-olide
Wai-Haan
etal.
(1976)
36
2α,3β,6β,23,29-
pentahydroxyole
an-12-en-28-oic
acid
Tonget
al.,2018
40
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
37 Pedunculagin
Liuetal.
(1997)
38 Casuariin
Liuetal.
(1997)
39 Castalagin
Liuetal.
(1997)
41
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
40
4,8,9,10-
tetrahydroxy-
2,3,7-
trimethoxyanthr
acene-6-O-β-D
glucopyranoside
Tunget
al.(2009)
41
2,4,7,8,9,10-
hexahydroxy-3-
methoxyanthrac
ene-6-O-α-L-
rhamno-
pyranoside
Tunget
al.(2009)
42
3S,5R,6R,7E,9S)-
megastiman-7-
ene-3,5,6,9-
tetrol
Tunget
al.(2009)
43 Taraxerol
Huietal.
(1975)
42
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
44
Trans-triacontyl-
4-hydroxy-
cinnamate
Hiranrat
etal.
(2012b)
45
3,3’,4,4’-tetra-O-
methylflavellagic
acid
Hiranrat
etal.
(2012b)
46
3-O-(E)-
coumaroyl-
oleanolicacid
Hiranrat
etal.
(2012b)
47
(-)-(2R,3R)-1,4-
O-diferuloyl-
secoisolarici-
resinol
Hiranrat
etal.
(2012b)
43
No Namasenyawa Strukturkimia Rujukan
48 Arjunolicacid
Hiranrat
etal.
(2012b)
49
4-hydroxy-3-
methoxybenzoic
acid
Hiranrat
etal.
(2012b)
50Stigmast-4-en-3-
one
Hiranrat
etal.
(2012b)
51 Oleanolicacid
Hiranrat
etal.
(2012b)
52 Methylgallate
Hiranrat
etal.
(2012b)
44
AKTIVITAS BIOLOGIS KARAMUNTING
Beberapa penelitian telah mengkonfirmasi aktivitas
biologis dari beberapa bagian tumbuhan karamunting. Bagian
tumbuhan yang paling banyak diteliti adalah bagian daunnya
dan yang kedua adalah buahnya. Dari hasil-hasil penelitian
tersebutterungkapbahwadaunkaramuntingmemilikiaktivitas
antioksidan, antikanker, antibakteri, antifungi, antiinflamasi,
sedangkan buah karamunting memiliki aktivitas antioksidan,
antibakteri,fotoprotektif,danlain-lain(Tabel3)
Tabel3.Aktivitasekstrakdansenyawa-senyawabioaktifdalamtumbuhankaramunting(Rhodomyrtustomentosa)
No. Aktivitas
biologis
Bahanbioaktif Pustaka
1 Antioksidan
Ekstrakkaya
flavonoiddaribuah
karamunting
Wuetal.(2015)
Ekstrakmetanol
buahkaramunting
Maskametal(2014)
Antosianinyang
diekstrakdaribuah
karamunting
Cuietal.(2013)
Ekstrakasetondaun
karamunting
Lavanyaetal.(2012)
2 Antibakteri
Rhodomyrton
Salnietal.(2002);
Saisingetal.(2008);
Limsuwanetal.
(2011);Limsuwanet
al.(2012);Saisinget
al.(2011);Saisinget
al.(2012);Leejaeet
al.(2013);Fahmiet
al.(2012)
Ekstraketanolkasar Limsuwanetal.
(2011).
45
No. Aktivitas
biologis
Bahanbioaktif Pustaka
Ekstraketanoldaun
karamunting
Voravuthikunchaiet
al.(2010)
Ekstrakmetanol
daunkaramunting
Limsuwanetal.
(2012)
3 AntifungalEkstraketanoldaun
karamunting
Jeenkeawpieametal.
(2012)
4 AntiinflamasiEkstrakmetanol
daunkaramunting
Jeongetal.(2013)
5 Antikanker
Rhodomyrton Chorachooetal.
(2016);Tayehetal.
(2017);Tayehetal.
(2018)
TomentodioneM Zouetal.(2017)
Ekstraketilasetat
akarkaramunting
AbdHamidetal.
(2017)
6 Fotoprotektif
Ekstraketanolbuah
karamunting
Shiratakeetal.
(2015)
Piceatannol Shiratakeetal.
(2015)
Aktivitasantioksidan
Buah karamunting yang mengandung banyak senyawa-
senyawa flavonoid telah dibuktikan memiliki aktivitas
antioksidanyangkuat,baiksecara invitromaupun invivo.Wuetal.(2015)melakukanujidayaantioksidansecarainvitrodanin vivo menggunakan ekstrak kaya flavonoid yang disiapkansecara khusus. Serbuk buah karamunting yang sudah
dikeringkandandihaluskan(40mesh)diekstraksi(refluks)dua
kalimasing-masingselama4jamdenganetanol95%pada70°C.
Ekstrak yang diperoleh digabungkan lalu diuapkan hingga
46
kering dengan vacuum evaporator pada 50°C. Setelah ituekstrakdiekstrakkembalidenganpetroleumetersebanyakdua
kali, lalu fraksi yang larut air dimurnikan dengan AB-8
macroporousresindandielusidenganetanol40%.Fraksihasilelusi dipekatkan lalu dikeringkan, dan disimpan pada 5°C
sebelumdigunakan.Hasilpengujiandayaantioksidansecarainvitromenggunakanberbagaimetode,yaituDPPH(1,1-diphenyl-2-picryl-hydrazyl)radicalscavengingassay,Hydroxylradicals(-
OH) scavenging assay,Superoxide radical (O2−) scavenging
assay, dan FRAP (Ferric-reducing antioxidant power) assay
menunjukkanbahwaekstrakbuahkaramuntingkayaflavonoid
inimemilikidayaantioksidanyangkuat,hampirsetaradengan
asam askorbat atau vitamin C. Nilai EC50 daya antioksidan
ekstrakdenganmetodeDPPHsebesar10,97±0,18ug/mlhanya
sedikit lebih rendahdibandingkanasamaskorbatdengannilai
EC50 sebesar 8,03±0,11 ug/ml. Dalam penelitian ini juga
dibuktikan bahwa pemberian ekstrak buah karamunting kaya
flavonoid dalam dosis 5, 25, 125 mg/kg bb selama tiga hari
berturut-turutterhadapmencitKunmingjantanumur8minggu
dengan berat 20 ± 2 g, ternyata dapatmeningkatkan aktivitas
SOD (sulfoksida dismutase) dan GSH-Px (glutation), serta
menurunkan kadar MDA (malondialdehida) dalam serum
mencit(Wuetal.,2015).
Maskam et al (2014) mengungkapkan bahwa ekstrak
metanol buah karamunting menunjukkan daya antioksidan
tertinggi dibandingkan dengan ekstrak air, ekstrak kloroform,
dan ekstrak petroleum eter, baik pada uji antioksidan
menggunakan metode DPPH, FRAP, maupun metal chelatingassay. Pada uji antioksidan dengan metode DPPH ekstrakmetanolmenunjukkannilai IC50 sebesar107μg/mlsedangkan
nilaiIC50ekstrakairbuahkaramuntingsebesar154ug/ml,pada
uji antioksidan dengan metode FRAP kapasitas antioksidan
sebesar 0,162 nm ditunjukkan oleh ekstrak konsentrasi
500μg/ml, sedangkan pada uji antioksidan dengan metode
Metal Chelating Assay kemampuan antioksidan 36%
47
ditunjukkan oleh ekstrak konsentrasi 100μg/ml (Maskam,
2011;Maskametal.,2014).
Senyawa-senyawa antosianin yang diekstrak dari buah
karamunting yang sudah dikeringkan menunjukkan daya
antioksidanyangsignifikan.Pengujiandayaantioksidaninvitrodengan metode DPPH, ABTS radical-scavenging activities, danuji kapasitas absorbans radikal oksigen atau oxygen radicalabsorbance capacity tests (dalam μmol trolox ekuivalen/mg)menunjukkanbahwasenyawa-senyawaantosianininimemiliki
dayaantioksidanyang lebihkuatdibandingkanvitaminCatau
asamaskorbat(Cuietal.,2013).
Ekstrak aseton daun karamunting menunjukkan daya
antioksidan,baiksecara invitromaupun invivo.Lavanyaetal.(2012)membuktikanbahwaekstrakasetondaunkaramunting
secara signifikan dapat menghambat pembentukan lipid
peroksidasedengankapasitaspenghambatansebesar0,93mM
asamgallatpada100μg/mL.Ekstrakasetondaunkaramunting
jugamenunjukkandayaantioksidanyangkuatpadapengujian
denganmetodeFRAP,2,7kali lebihkuatdibandingkandengan
asam gallat dan 3 kali lebih kuat dibandingkan dengan asam
ellagat. Ekstrak aseton daun karamunting juga menunjukkan
aktivitas pengkelat (chelating activity) yang baik terhadap ion
ferro secara in vitro. Pemberian ekstrak aseton daunkaramunting dosis 0,2; 0.,4; dan 0,8 g/kg bb selama 14 hari
padamencit putih Swiss yang dihepatoksikasi dengan karbon
tetrakloridamenunjukkandayahepatoprotektifyangkuat,yang
ditunjukkan dengan penurunan aktivitas enzim SOD
(superoksida dismutase), CAT (katalase), dan glutation
peroksidasedidalamdarah,jaringanhatidanginjal(Lavanyaet
al.,2012).
Aktivitasantibakteri
Salah satu kandungan fitokimia dalam buah, daun, dan
akar karamunting adalah rhodomyrton, sebuah senyawa
asilfloroglusinol yang merupakan antibiotika alami untuk
48
infeksi staphylococcalcutaneus. Rhodomyrton telahdibuktikansecarainvitromemilikiaktivitasantibakteriyangluasterhadapbakteri-bakteri Gram-positive, termasuk strain yang resisten
terhadap antibiotika konvensional (Limsuwan et al., 2011).
Ekstrak etanol kasar karamunting juga menunjukkan daya
antibakteri yang kuat terhadap bakteri-bakteri Gram-positive,
termasukBacilluscereus,Bacillussubtilis,Enterococcusfaecalis,Staphylococcus aureus, methicillin- resistant S. aureus,Staphylococcus epidermidis, Streptococcus gordonii,Streptococcusmutans, Streptococcuspneumoniae, Streptococcuspyogenes,danStreptococcussalivarius(Limsuwanetal.,2009).Dayaantibakterirhodomyrtonbahkanlebihkuatdibandingkan
dengan vancomisin. Daya hambat minimum atau minimum
inhibitory concentration (MIC) rhodomyrton 2-3 kali lebih
rendah dibandingkan dengan vancomisin, dan konsentrasi
bunuh minimum atau konsentrasi bakterisidal minimumnya
160-320kalilebihrendahdibandingkanvancomisin.Penelitian
lanjutan yang dilakukanmenunjukkan bahwa efek antibakteri
rhodomyrton terhadap bakteri pathogen S. pyogenesdisebabkan oleh penghambatan toksin S. pyogenes melaluigangguan terhadap jalur metabolism bakteri tersebut.
Rhodomyrtonmemilikiaktivitasanti-infeksiyangbaiksebabia
menghambat ekspresi protein pengikat fibronektin
(fibronectin-binding protein) dari S. pyogenes, yaitu
gliseraldehida-3-fosfat dehydrogenase, yang menyebabkan S.pyogenestidakdapatmelekatpadapermukaanmukosaatausel-selmamalia(Limsuwan,2011).
Hasilpenelitianlainmengungkapkanbahwarhodomyrton
sangat efektif terhadap S. aureus, dengan MIC sebesar 0,5
ug/ml,sangatdekatdenganMICdarivancomisin(Saisingetal.,
2008). Penelitian yang sama mengamati aktivitas antibakteri
ekstrak etanol R. tomentosa terhadap bakteri Staphylococcusyang diisolasi dari jerawat, dan hasilnyamenunjukkan bahwa
rhodomyrton efektif terhadap semua bakteri Staphylococcus
baik yang koagulase-positif maupun koagulase-negatif.
49
Berdasarkanpenelitianmerekasebelumnya,kelompokpeneliti
inimelakukanujiaktibakteriekstraketanoldaunkaramunting
dan rhodomyrton terhadap Propionibacterium acnes. Hasilnyamenunjukkanbahwabaikekstraketanolkaramuntingmaupun
rhodomyrtonefektif terhadapbakteriPropionibacteriumacnes.Karena baik ekstrak etanol daun karamunting maupun
rhodomyrton masing-masing menunjukkan toksisitas yang
rendahterhadapsel-selkulit,makaparapenelitimenyarankan
kedua bahan dan zat ini untuk dikembangkan lebih lanjut
menjadiobatjerawat(Saisingetal.,2012).
Voravuthikunchai et al. (2010)menguji daya antibakteri
ekstraketanoldaunkaramuntingterhadap65sampelB.cereusyang diisolasi dari makanan, dan ternyatamenghasilkan zona
hambatyangbesar(10,0samaidengan18mm),bahkanekstrak
dapat menghambat pertumbuhan sel dan endosporanya. Ini
menunjukkan potensi ekstrak metanol daun karamunting
sebagaipengawetmakanan.Penelitiandayaantibakteriekstrak
metanol daun karamunting dan zat murni rhodomyrton juga
dilakukanterhadap47 isolatklinisS.pyogenesyangdiperoleh
daripasien tinsilitis atau fatingitis.Baik ekstrakmetanoldaun
karamunting maupun zat murni rhodomyrton menunjukkan
daya antibakteri yangkuat terhadapke47 isolat tersebutdan
14 isolat klinis lainnya (Limsuwan et al., 2012). Rhodomyrton
juga menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat terhadap
bakteri-bakteri yang membentuk kapsul (capsulated bacteria)
dan bakteri-bakteri yangmembentuk biofilm (biofilm-forming
bacteria), termasuk S. epidermidis ATCC 35984 (biofilm-positive) and Streptococcus pneumonia (capsule-positive), dandiperkirakan rhodomyrton memiliki efek yang signifikan
terhadappembentukanbiofilmdankelangsunganhidupbakteri
yang berada di dalam biofilm tersebut. Dengan demikian
rhodomyrton juga diperkirakan akan dapat dikembangkan
menjadi antibiotika atau anti-infeksi untukpengobatan infeksi
staphylococcusyangmembentukbiofilm(Saisingetal.,2011).
50
Rhodomyrton yang diisolasi dari ekstrak etilasetat daun
karamunting menunjukkan aktivitas antibakteri yang kuat
terhadap Escherichia coli dan S. aureus (Salni et al., 2002). S.aureusdinkubasidenganrhodomyrton0,5xMIC (0,25ug/ml)untuk menguji kerentanan bakteri yang telah diperlakukan
denganrhodomyrtondanyangtidak.Setelah itubakteridiberi
perlakuan dengan senyawa oksidan (H2O2) berbagai
konsentrasi.Ternyatabakteri-bakterinormalyangtidakdiberi
perlakuanrhodomyrtonmemilikikemampuanhidupyanglebih
tinggi dibandingkan dengan yang diberi perlakuan, sebagai
akibat berkurangnya pigmentasi setelah bakteri dinkubasikan
dengan rhodomyrton. Para peneliti ini juga mengindikasikan
bahwa mekanisme kerja antibakteri rhodomyrton bukan
melalui pengaruhnya terhadap membran sel yang kemudian
akan mengakibatkan lisisnya sel bakteri, sebab rhodomyrton
tidak menunjukkan efek yang signifikan terhadap kedua hal
tersebut(Leejaeetal.,2013).
Fahmi et al. (2012)menguji aktivitas rhodomyrton yang
diisolasi dari ekstrak daun karamunting dalam bentuk krim
sediaan topikal rhodomyrtone 2% dalam vanishing cream.UjisecarainvitromenggunakanStaphylococcusaureusATTC6538dan Staphylococcus epidermidis 12228 sebagai bakteri uji,sedangkan secara uji secara in vivo dilakukan terhadap kulitkelinci yang telah diinfeksi dengan Staphylococcus aureus.Kedua uji ini menggunakan krim kloromfenikol 2% sebagai
pembanding. Krim sediaan topikal rhodomyrtone 2% dengan
basis vanishing cream memberikan diameter hambatan
berturut-turut 15 mm dan 26 mm terhadap Staphylococcusaureus dan Staphylococcus epidermidis. Daya hambat ini lebihrendah dibanding sediaan krim kloromfenikol 2% yang
memberikan diameter hambatan 30mm dan 32mm,masing-
masing untuk Staphylococcus aureus dan Staphylococcusepidermidis pada kondisi yang sama. Selanjutnya uji secara invivo menunjukkan bahwa krim sediaan topikal rhodomyrtone
51
2% dapat mengurangi infeksi kulit dan tidak menimbulkan
iritasipadakelincipercobaan.
AktivitasantifungiJeenkeawpieam et al. (2012) mengungkapkan bahwa
ekstrak etanol daun karamunting sebesar 200 ug/ml dapat
menghambat pertumbuhan tiga spesies jamur patogen, yaitu
Bipolaris setariae, C. oryzae, dan Rhizopus oryzae-sativa padatanamanpadidenganpenghambatanmiseliumsebesar50%.
Aktivitasanti-inflamasiEktrakmetanoldaunkaramuntingmenunjukkanaktivitas
antiinflamasi yang signifikan, baik pada pengujian in vitromaupun invivo. Jeongetal. (2013)melaporkanbahwaekstrakmetanol daun karamunting dapat menghambat pembentukan
senyawa-senyawamediatorinflamasiatauradang,yaituNOand
PGE2 pada sel-sel RAW264.7 yang diaktivasi dengan
lipopolisakarida dan sel-sel makrofag peritoneal, dan
aktivitasnya dipengaruhi oleh dosis yang diberikan. Analisis
immunoblotting dan immunopresipitasi, juga reaksi kinasedenganmRNA,menggunakanekstrak seldan lisat inti seldari
sel-sel RAW264.7 dan mencit mengungkapkan bahwa ekstrak
metanol daun karamunting dapat menghambat aktivasi baik
factor kB inti sel maupun jalur protein-1 aktivator dengan
sasaran langsung pada spleen tyrosine kinase/proto-oncogenetyrosine-protein kinase (Syk/Src) dan interleukin-1 receptor-associated kinase 1/interleukin-1 receptor-associated kinase 4(IRAK1/IRAK4)(Jeongetal.,2013).Aktivitasantikanker
Beberapa senyawa yang sudah berhasil diisolasi dari
tumbuhan karamunting sudah dibuktikan memiliki aktivitas
antikankeryangcukupsignifikan,antaralainrhodomyrtondan
piceatannol.
52
Rhodomyrtonyangdiisolasidaridaunkaramunting telah
dibuktikan dapat menghambat proliferasi dan menginduksi
apoptosis sel-sel keratinosit HaCaT. Persentase aktivitas
antiproliferasi rhodomyrton terhadap sel-sel HaCaT pada
konsentrasi 2-32 ug/ml setelah 24, 48, dan 72 jam berturut-
turut adalah 13,62-61,61%, 50,59-80,16%, dan 61,82-85,34%.
Sel-sel keratinosit HaCaT yang diberi perlakuan rhodomyrton
menunjukkan kondensasi kromatin dan fragmentasi nucleus
ketika diberi pewarnaan Hoechst 33342. Hal ini
mengindikasikan bahwa rhodomyrton dapat menginduksi
apoptosis sel-sel keratinosit tersebut. Analisis flow cytometricmenunjukkan bahwa persentase apoptosis sel-sel keratinosit
meningkat setelah diberi perlakuan rhodomyrton konsentrasi
2-32 ug/ml, masing-masing sebesar 1,2-10%, 8,2-35,4%, dan
21,0-77,8% dibandingkan kontrol setelah 24, 48, dan 72 jam
(Chorachooetal.,2016).
Tayeh et al. (2018) juga telah membuktikan efek
sitotoksik dan antiproliferatif rhodomyrton terhadap sel-sel
karsinoma epidermoid manusia A431 menggunakan metode
MTT. Perubahan morfologi sel dan sel-sel apoptotik setelah
diberi perlakuan dengan rhodomyrton diamati dengan
pewarnaanHoechst33342.Analisisflowcytometrydanwesternblotting dilakukan untuk mendeteksi siklus sel dan induksiapoptosis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rhodomyrton
dapatmenghambatproliferasisel-selA431denganIC50sebesar
8,04±0,11µg/ml.Rhodomyrtonjugameningkatkankondensasi
kromatin, fragmentasi nucleus dan benda-benda apoptosis
(apoptotic bodies) pada sel-sel A431. Dari hasil penelitian ini
disimpulkanbahwaapoptosisyangdiinduksiolehrhodomyrton
berlangsung melalui aktivasi kaspase-7 dan polymerasecleavage poli (ADP-ribosa). Analisis flow cytometrimengungkapkan bahwa rhodomyrton menginduksi
penghentian siklus sel pada fase G1. Lebih jauh lagi dapat
dibuktikan bahwa rhodomyrton pada konsentrasi non-toksik,
secara nyata menghambat migrasi sel-sel A431 dan
53
penghambatan bersifat dose-dependent dan time-dependent.(Tayehetal.,2018).Sebelumnya,Tayehetal.(2017)jugatelah
membuktikan bahwa rhodomyrton memiliki aktivitas
antimetastasis terhadap sel-sel karsinoma epidermoid A431.
Pada konsentrasi subsitotoksik, yaitu 0,5 dan 1,5 ug/ml
rhodomyrton terbukti dapat menghambat metastasis kanker
denganjalanmereduksimigrasisel,kemampuanadhesifseldan
invasi sel-sel A431. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
rhodomyrton dapat menghambat FK (focal adhesion kinase)
dan fosforilasi protein kinase B (AKT), c-Raf, extracellularsignal-regulated kinase1/2 (ERK1/2), dan p38MAPK yangterlibat dalam downregulation aktivitas enzim dan ekspresiprotein dari matrix metalloproteinase-2(MMP-2) dan MMP-9.
Rhodomyrton juga dibuktikan dapat meningkatkan ekspresi
TIMP-1danTIMP-2,yaituinhibitor-inhibitorMMP-9danMMP-2.Rhodomyrton jugamenghambatekspresidan fosforilasiNF-
κB. Dari hasil penelitian ini diperoleh kesan bahwa
rhodomyrton menghambat metastasis sel-sel A431 dengan
jalan mereduksi aktivitas dan ekspresi MMp-2 dan MMP-9
melalui pemghambatan jalur signaling ERK1/2, p38 danFAK/Akt via aktivitas NF-κB. Hasil-hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa rhodomyrton berpotensi untuk
dikembangkan menjadi obat kanker dan antimetastatic agentuntukkankerkulitpadamanusia(Tayehetal.,2017).
Tomentodione M (TTM) sebuah senyawa monoterpen
terkonjugasi asam sinkarpat (syncarpic acid-conjugated
monoterpene) juga terbukti dapatmembalikkan prosesmulti-
drug resistance (MDR) pada sel-sel kanker. Sebagaimana
diketahui,MDRadalahsalahsatuprosesdimanasel-selkanker
dapat “beradaptasi” dengan obat-obat kanker, yang
menyebabkan gagalnya pengobatan kanker. Zou et al. (2017)
membuktikan bahwa tomentodione M dapat meningkatkan
sitotoksisitas obat-obat kemoterapetik seperti docetaxel dan
doxorubicin terhadap sel-sel kanker MCF-7/MDR dan
K562/MDR, dan efek ini bersifat dose-dependent dan time-
54
dependent. Tomentodione M mereduksi pembentukan kolonidan meningkatkan apoptosis sel-sel MCF-7/MDR dan
K562/MDR yang diberi perlakuan docetasel. TomentodioneM
juga meningkatkan akumulasi intraseluler doxorubicin dan
rhodamin 123 dalam sel-sel kanker dengan jalan mereduksi
efflux yang dimediasi oleh P-gp. Tomentodione M menekan
ekspresi, baik mRNA maupun protein P-gp, dengan jalan
menghambatsignalingp38MAPK.AktivitastomentodioneMini
serupa dengan aktivitas inhibitor p38MAPK, SB203580, yang
bekerja membalikkan MDR dalam sel-sel kanker melalui
penekananekspresiP-gp.Sebaliknya,sel-selkankerMCF-7dan
K562 yang overexpressing p38 MAPK (p38 MAPK-
overexpressingMCF-7 and K562 cells) menunjukkan ekspresi
P-gp yang lebih tinggi dibandingkan kontrol. Dari hasil
peneitian dapat disimpulkan bahwa tomentodione M dapat
membalikkanprosesmulti-drug resistance (MDR)pada sel-sel
kanker dengan jalan menekan ekspresi P-gp melalui
penghambatansignalingp38MAPK(Zouetal.,2017).
Di samping senyawa-senyawa bioaktif murni yang
diisolasidaribuahdandaunkaramunting,ekstrakdariberbagai
bagian tumbuhan karamunting juga telah dibuktikanmemiliki
aktivitas antikanker. Ekstrak etil asetat akar karamunting
menunjukkan aktivitas antiproliveratif yang kuat terhadap
berbagai jenis sel kanker, antara lain sel HepG2 (IC50 =
11,47±0,280 μg/mL), MCF-7 (IC50 = 2,68±0,529 μg/mL), dan
HT29(IC50=16,18±0,538μg/mL)setelahperlakuanselama72
jam(AbdHamidetal.,2017).
Aktivitasfotoprotektif
Ekstrak etanol buah karamunting dan piceatannol, salah
satukomponenutamadalambuahkaramunting,memilikidaya
fotoprotektif yangkuat terhadapsel-selNHEK(normalhuman
epidermalkeratinocytes)yangdiinduksikerusakannyadengan
sinar UVB. Dalam penelitian ini terbukti bahwa
piceatannol‑4'‑O‑β‑D‑glucopyranoside tidak memiliki aktivitas
55
fotoprotektif. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
metode 3‑(4,5‑dimethylthiazol‑2‑yl)‑2,5‑diphenyltetrazoliumbromide. Baik ekstrak etanol buah karamunting maupun
piceatannol mereduksi produksi dimer pirimidin siklobutana
yang diproduksi oleh sel-sel NHEK yang dinduksi UVB, dan
meningkatkanaktivitasenzimselulerDNApolimerasepadasel-
sel NHEK yang diradiasi dengan UVB. Hal ini memberi kesan
bahwakerusakanDNAyangdisebabkanolehradiasisinarUVB
diperbaikiataudireparasiolehenzimpolimerasetersebut.Juga
tampak bahwa sekresi prostaglandin E2, suatu mediator
inflamasi, menurun dengan pemberian perlakuan. Hasil ini
menunjukkanbahwaekstrakbuahkaramuntingdankandungan
utamanya piceatannol, memiliki potensi untuk dikembangkan
lebih lanjut menjadi bahan fotoprotektif terhadap kerusakan
kulit yang disebabkan oleh sinar ultra-violet (Shiratake et al.,
2015)
AktivitasosteogenikSenyawaglikosidaantrasenayangdiisolasidaribagiandi
atastanah(aerialparts)tumbuhankaramuntingdanditentukan
strukturnya oleh Tung et al. (2009), yaitu 4,8,9,10-
tetrahydroxy-2,3,7-trimethoxyanthracene-6-O-β-D-
glucopyranoside dan 2,4,7,8,9,10-hexahydroxy-3-
methoxyanthracene- 6-O-α-L-rhamnopyranoside, secara
signifikan dapat meningkatkan aktivitas alkalin fosfatase,
sintesis kolagen, dan mineralisasi nodul sel-sel osteoblastik
MC3T3-E1 dibandingkan dengan control. Diferensiasi sel-sel
osteoblast adalah tahap yang penting dalam proses
pembentukantulang.
ToksisitasSaising and Voravuthikunchai (2012) telah menguji
toksisitas ekstrak etanol daun karamunting dan rhodomyrton
terhadap sel-sel fibroblast dermal. Hasil penelitian
menunjukkanbahwanilaiIC50ekstraketanoldanrhodomyrton
56
masing-masingsebesar476dan>200mg/mL,yaitusekitar15
dan400kali lebih tinggidibandingkandengannilaiMIC99nya.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua bahan ini memiliki
toksisitas yang sangat rendah sehingga dapat digunakan
sebagaibahanobatuntukterapitopikal.
57
DAFTAR PUSTAKA
AbdHamid,H.;Mutazah,R.;Yusoff,M.M.;AbdKarim,N.A.;Abdull
Razis,A.F.Comparativeanalysisofantioxidantand
antiproliferativeactivitiesofRhodomyrtustomentosaextractspreparedwithvarioussolvents.FoodChem.Toxicol.2017,108,451–457.
AryaV.Areviewonanti-tuberculosisplants.IntJPharmTechRes
2011;3(2):872-80.
BurkillIH.DictionaryofTheEconomicProductofMalaysiaPeninsula,
vol.II.KualaLumpurMalaysia:GovernmentofMalaysiaand
SingaporebyMinistryofAgricultureandCooperatives:1966.
BurkillIH.1993.ADictionaryoftheEconomicProductsoftheMalay
Peninsula3rdprinting.PublicationUnit,MinistryofAgriculture,
Malaysia,KualaLumpur.Volume1:1-1240;volume2:1241-
2444.
Chorachoo,J.;Saeloh,D.;Srichana,T.;Amnuaikit,T.;Musthafa,K.S.;
Sretrirutchai,S.;Voravuthikunchai,S.P.Rhodomyrtoneasa
potentialanti-proliferativeandapoptosisinducingagentin
HaCaTkeratinocytecells.Eur.J.Pharmacol.2016,772,144–151.
ChuakulW.MedicinalplantsintheKhokPhodistrict,pattaniprovince
(Thailand).ThaiJPhytopharm2005:12(2):23-45.
CuiC,ZhangS,YouL,RenJ,LuoW,ChenW,etal.AntioxidantcapacityofanthocyaninsfromRhodomyrtustomentosa(Ait.)andidentificationofthemajoranthocyanins.FoodChem
2013;139(1-4):1-8.
DoT.MedicinePlantsandRemediesofVietnam.Hanoi:ThoiDai
publisher;2011.
Do,T.L.SIM.MedicinePlantsandRemediesofVietnam,16thed.;ThoiDaiPublicationHouse:Hanoi,Vietnam,2011;pp.434–435.
FahmiR,SargentM,SkeltonB,WhiteA.5-Hydroxy-3,3′,4′,5′,7-
pentamethoxyflavone(combretol).ActaCrystallogrSectE
StructRepOnline.2004;60(1):86-8.
FahmiR,RullahK,RahmatRD,LucidaH,ManjangY,LajisN,dan
Dachriyanus.Pengembanganpotensirhodomyrtonesebagai
bahanaktifsediaantopikal.JurnalFarmasiIndonesiaVol.6
No.1Januari2012:7-12.
GeethaK,SridharC,MuruganV.Antioxidantandhealingeffectof
aqueousalcoholicextractofRhodomyrtustomentosa(Ait.)Hasskonchronicgastriculcersinrats.JPharmRes
2010;3(12):2860-2.
58
HamidHA,MutazahSSZR,YusoffMM.Rhodomyrtustomentosa:aphytochemicalandpharmacologicalreview.AsianJPharmClin
Res2017;10(1):10-16.
HamrickJLandGodtMJW.Effectsoflifehistorytraitsongenetic
diversityinplantspecies.Philos.Trans.R.Soc.Lond.1996,B351,1291–1298.
HermantoC,IndrianiNLP,HadiatiS.KeragamandanKekayaanBuah
TropikaNusantara.BadanPenelitianDanPengembangan
PertanianKementerianPertanian.2013.
HiranratA,MahabusarakamW.Newacylphloroglucinolsfromthe
leavesofRhodomyrtustomentosa.Tetrahedron2008;64(49):11193-7.
HiranratA,MahabusarakamW,CarrollAR,DuffyS,AveryVM.
TomentosonesAandB,hexacyclicphloroglucinolderivatives
fromtheThaishrubRhodomyrtustomentosa.JOrgChem2012a;77(1):680-683.
HiranratA,ChitbankluoiW,MahabusarakamW,LimsuwanS,
VoravuthikunchaiS.Anewflavellagicacidderivativeand
phloroglucinolfromRhodomyrtustomentosa.NatProdRes2012b;26(20):1904-9.
Hiranrat,W.;Hiranrat,A.;Mahabusarakam,W.RhodomyrtosonesG
andH,minorphloroglucinolsfromtheleavesofRhodomyrtustomentosa.Phytochem.Lett.2017,21,25–28.
HouA,WuY,LiuY.Flavoneglycosidesandanellagitanninfrom
downyrosemyrtle(Rhodomytustomentosa).ChinTraditHerbDrugs1999;30:645-7.
HuangW,CaiY,CorkeH,andSunM.Surveyofantioxidantcapacity
andnutritionalqualityofselectededibleandmedicinalfruit
plantsinHongKong.JournalofFoodCompositionandAnalysis
2010;23:510–517.
HueTS,AbdullahTL,AbdullahNAP,SinniahUR.Geneticvariationin
Rhodomyrtustomentosa(Kemunting)populationsfromMalaysiaasrevealedbyinter-simplesequencerepeatmarkers.
Genet.Mol.Res.2015;14:16827–16839.HuiWH,LiMM,LukK.TriterpenoidsandsteroidsfromRhodomyrtus
tomentosa.Phytochemistry1975;14(3):833-834.Hui,W.H.andLi,M.M.TwonewtriterpenoidsfromRhodomyrtus
tomentosa.Phytochemistry1976,15,1741–1743.JeenkeawpieamJ,PhongpaichitS,RukachaisirikulV,SakayarojJ.
Antifungalactivityandmolecularidentificationofendophytic
fungifromtheangiospermRhodomyrtustomentosa.AfrJBiotechnol2012;11(75):14007-16.
59
JeongD,YangWS,YangY,NamG,KimJH,YoonDH,etal.Invitroandinvivoanti-inflammatoryeffectofRhodomyrtustomentosamethanolextract.JEthnopharmacol2013;146(1):205-13.
KitaY,MiuraY,YagasakiK.Antiproliferativeandanti-invasiveeffect
ofpiceatannol,apolyphenolpresentingrapesandwine,
againsthepatomaAH109acells.J.Biomed.Biotechnol.2012,
2012,672416.
LaiTN,AndréC,RogezH,MignoletE,NguyenTB,LarondelleY.
Nutritionalcompositionandantioxidantpropertiesofthesim
fruit(Rhodomyrtustomentosa).FoodChem2015;168:410-
406.
LaiTNH,HerentM,Quetin-LeclercqJ,NguyenBT,RogezH,YvanL,
AndreCM.Piceatannol,apotentbioactivestilbene,asmajor
phenoliccomponentinRhodomyrtustomentosa.In:Food
Chemistry2013;138(2):1421-1430.
Langeland,K.A.;Craddock-Burks,K.Rhodomyrtustomentosa(Ait.)
Hassk.InIdentificationandBiologyofNon-NativePlantsinFlorida’sNaturalAreas,2nded.;Langeland,K.A.,Craddock-Burks,K.,Eds.;UniversityofFloridaPress:Gainesville,FL,USA,
1998;pp.112–113.
LarrosaM,Tomas-BarberanFA,EspınJC.Thegrapeandwine
polyphenolpiceatannolisapotentinducerofapoptosisin
humanSK-Mel-28melanomacells.Eur.J.Nutr.2004,43,275–
284.
LatiffA.Rhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.PlantResourcesofSouth-EastAsiaNo.2.Bogor:Prosea;1992.276-277.
LavanyaG,VoravuthikunchaiSP,TowatanaNH.Acetoneextractfrom
Rhodomyrtustomentosa:Apotentnaturalantioxidant.EvidBasedComplementAlternatMed2012;2012:535479.
LeejaeS,HasapL,VoravuthikunchaiSP.Inhibitionofstaphyloxanthin
biosynthesisinStaphylococcusaureusbyrhodomyrtone,anovelantibioticcandidate.JMedMicrobiol2013;62(3):421-8.
LimsuwanS,TripEN,KouwenTR,PiersmaS,HiranratA,
MahabusarakamW,etal.Rhodomyrtone:AnewcandidateasnaturalantibacterialdrugfromRhodomyrtustomentosa.Phytomedicine2009;16(6):645-51.
LimsuwanS,Hesseling-MeindersA,VoravuthikunchaiSP,VanDijlJM,
KayserO.Potentialantibioticandanti-infectiveeffectsof
rhodomyrtonefromRhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.onStreptococcuspyogenesasrevealedbyproteomics.Phytomedicine2011;18(11):934-40.
LimsuwanS,KayserO,VoravuthikunchaiSP.Antibacterialactivityof
Rhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.leafextractagainst
60
clinicalisolatesofStreptococcuspyogenes.EvidBasedComplementAlternatMed2012;2012:697183.
Lim,T.K.Rhodomyrtustomentosa.InEdibleMedicinalandNon-MedicinalPlants;Lim,T.K.,Ed.;Springer:NewYork,NY,USA,2012;Volume6,pp.732–737.
LiuG,GuoH,andSunY.OptimizationoftheExtractionof
AnthocyaninsfromtheFruitSkinofRhodomyrtustomentosa(Ait.)HasskandIdentificationofAnthocyaninsintheExtract
UsingHigh-PerformanceLiquidChromatography-Electrospray
Ionization-MassSpectrometry(HPLC-ESI-MS).IntJMolSci
2012:13:6292-6302.doi:10.3390/ijms13056292.
Liu,H.X.;Chen,K.;Yuan,Y.;Xu,Z.F.;Tan,H.B.;Qiu,S.X.
RhodomentonesAandB,novelmeroterpenoidswithunique
NMRcharacteristicsfromRhodomyrtustomentosa.Org.Biomol.Chem.2016a,14,7354–7360.
Liu,H.X.;Zhang,W.M.;Xu,Z.F.;Chen,Y.C.;Tan,H.B.;Qiu,S.X.Isolation,
synthesis,andbiologicalactivityoftomentosenolAfromthe
leavesofRhodomyrtustomentosa.RSCAdv.2016b,6,25882–25886.
Liu,J.;Song,J.G.;Su,J.C.;Huang,X.J.;Ye,W.C.;Wang,Y.Tomentodione
E,anewsec-pentylsyncarpicacid-basedmeroterpenoidfrom
theleavesofRhodomyrtustomentosa.J.AsianNat.Prod.Res.2018,20,67–74.
MaskamMF.AntioxidantEffectsofRhodomyrtustomentosa(Kemunting)ExtractontheDevelopmentofExperimental
Atherosclerotic-InducedNewZealandWhiteRabbit.
DissertationofUniversityofMalaya;2011.
MaskamMF,MohamadJ,AbdullaMA,AfzanA,danWasimanI.
AntioxidantActivityofRhodomyrtustomentosa(Kemunting)FruitsandItsEffectonLipidProfileinInduced-cholesterolNew
ZealandWhiteRabbits.SainsMalaysiana2014;43(11):1673–
1684.
Nojima,J.;Murakami,T.;Kiso,A.Piceatannol40-O-β-D-
glucopyranosideforantioxidants,antiinflammationagents,
skin-lighteningagents,antiagingagents,tyrosinaseinhibitors,
andskincosmetics.JPPatentJP2007223919A,6September
2007.
OngH,NordianaM.Malayethno-medicobotanyinMachang,
Kelantan,Malaysia.Fitoterapia1999;70(5):502-13.
SaisingJ,HiranratA,MahabusarakamW,OngsakulM,
VoravuthikunchaiSP.RhodomyrtonefromRhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.asanaturalantibioticfor
61
staphylococcalcutaneousinfections.JHealthSci2008;54(5):589-95.
SaisingJ,OngsakulM,VoravuthikunchaiSP.Rhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.ethanolextractandrhodomyrtone:Apotential
strategyforthetreatmentofbiofilm-formingstaphylococci.JMedMicrobiol2011;60(12):1793-800.
SaisingJ,VoravuthikunchaiSP.AntiPropionibacteriumacnesactivityofrhodomyrtone,aneffectivecompoundfromRhodomyrtustomentosa(Aiton)Hassk.leaves.Anaerobe2012;18(4):400-4.
SalniD,SargentMV,SkeltonBW,SoediroI,SutisnaM,WhiteAH,
SukandarEY,etal.Rhodomyrtone,anantiboticfromRhodomyrtustomentosa.AustJChem2002;55(3):229-232.
Shiratake,S.,Nakahara,T.,Iwahashi,H.,Onodera,T.,Mizushina,
Y."Rosemyrtle(Rhodomyrtustomentosa)extractandits
component,piceatannol,enhancetheactivityofDNA
polymeraseandsuppresstheinflammatoryresponseelicitedby
UVB‑inducedDNAdamageinskincells".MolecularMedicineReports12.4(2015):5857-5864.
Tayeh,M.;Nilwarangkoon,S.;Tanunyutthawongse,C.;
Mahabusarakum,W.;Watanapokasin,R.Apoptosisand
antimigrationinductioninhumanskincancercellsby
rhodomyrtone.Exp.Ther.Med.2018,15,5035–5040.Tayeh,M.;Nilwarangoon,S.;Mahabusarakum,W.;Watanapokasin,R.
Anti-metastaticeffectofrhodomyrtonefromRhodomyrtustomentosaonhumanskincancercells.Int.J.Oncol.2017,50,1035–1043.
TongX,WangH,XuJ,andTianL.Anewpolyhydroxylatedoleanane
triterpenoidfromtherootsofRhodomyrtustomentosa.Nat
ProdRes.2018;22:1-6.doi:10.1080/14786419.2018.1525376.TungNH,DingY,ChoiEM,VanKiemP,VanMinhC,KimYH.New
anthraceneglycosidesfromRhodomyrtustomentosastimulateosteoblasticdifferentiationofMC3T3-E1cells.ArchPharmRes
2009;32(4):515-20.
VoravuthikunchaiSP,DolahS,CharernjiratrakulW.ControlofBacilluscereusinfoodsbyRhodomyrtustomentosa(Ait.)Hassk.leafextractanditspurifiedcompound.JFood
Prot2010;73(10):1907-12.
WeiF.ManufactureofOralLiquidContainingTraditionalChinese
MedicineExtractforTreatingGynecopathy(GuangxiHuahong
PharmaceuticalCo.,Ltd.,People’sRepublicofChina;Shanghai
FosunPharmaceutical(Group)Co.,Ltd.),FamingZhuanli
ShenqingGongkaiShuomingshu.People’sRepublicofChina
PatentCN1846715;2006.
62
Wei,M.S.;Chen,Z.H.;Ren,H.;Yin,Z.Y.Reproductiveecologyof
Rhodomyrtustomentosa(Myrtaceae).Nord.J.Bot.2009,3,154–160.
WuX,BeecherGR,HoldenJM,HaytowitzDB,GebhardtSE,PriorRL.
Lipophilicandhydrophilicantioxidantcapacitiesofcommon
foodsintheUnitedStates.JAgricFoodChem
2004;52(12):4026-37.
WuP,MaG,LiN,DengQ,YinY,HuangR.InvestigationofinvitroandinvivoantioxidantactivitiesofflavonoidsrichextractfromtheberriesofRhodomyrtustomentosa(Ait.)Hassk.FoodChem2015;173:194-202.
YanzeL,AijunH,ChunruJ,YangjieW.Isolationandstructureof
hydrolysabletanninsfromRhodomyrtustomentosa.NatlProdResDev1998;10(1):14-19.
Zhang,Y.L.;Chen,C.;Wang,X.B.;Wu,L.;Yang,M.H.;Luo,J.;Zhang,C.;
Sun,H.B.;Luo,J.G.;Kong,L.Y.RhodomyrtialsAandB,two
meroterpenoidswithatriketone-sesquiterpene-triketone
skeletonfromRhodomyrtustomentosa:Structuralelucidationandbiomimeticsynthesis.Org.Lett.2016a,18,4068–4071.
Zhang,Y.L.;Zhou,X.W.;Wu,L.;Wang,X.B.;Yang,M.H.;Luo,J.;Luo,J.G.;
Kong,L.Y.Isolation,structureelucidation,andabsolute
configurationofsyncarpicacid-conjugatedterpenoidsfrom
Rhodomyrtustomentosa.J.Nat.Prod.2017,80,989–998.Zhang,Y.B.;Li,W.;Zhang,Z.M.;Chen,N.H.;Zhang,X.Q.;Jiang,J.W.;
Wang,G.C.;Li,Y.L.Twonewtriterpenoidsfromtherootsof
Rhodomyrtustomentosa.Chem.Lett.2016b,45,368–370.Zhang,Y.B.;Li,W.;Jiang,L.;Yang,L.;Chen,N.H.;Wu,Z.N.;Li,Y.L.;
Wang,G.C.Cytotoxicandanti-inflammatoryactive
phloroglucinolderivativesfromRhodomyrtustomentosa.Phytochemistry2018,153,111–119.
Zhuang,L.;Chen,L.F.;Zhang,Y.B.;Liu,Z.;Xiao,X.H.;Tang,W.;Wang,
G.C.;Song,W.J.;Li,Y.L.;Li,M.M.WatsonianoneAfrom
Rhodomyrtustomentosafruitattenuatesrespiratory-syncytial-virus-inducedinflammationinvitro.J.Agric.FoodChem.2017,65,3481–3489.
Zhou,X.W.;Xia,Y.Z.;Zhang,Y.L.;Luo,J.G.;Han,C.;Zhang,H.;Zhang,C.;
Yang,L.;Kong,L.Y.TomentodioneMsensitizesmultidrug
resistantcancercellsbydecreasingP-glycoproteinvia
inhibitionofp38MAPKsignaling.Oncotarget2017,8,101965–101983.