Tetanus

28
Tukang Batu Tertusuk Paku KELOMPOK 3 MODUL NEUROLOGI 2015

description

kaku otot

Transcript of Tetanus

Page 1: Tetanus

Tukang Batu Tertusuk Paku

KELOMPOK 3MODUL NEUROLOGI2015

Page 2: Tetanus

NAMA ANGGOTA

• 1. Adinda Elvira (03013006)• 2. Ayu Fitriah (03013034)• 3. Efi Purwanti (03013066)• 4. Karina Pathya (03013106)• 5. Naufal Rizky Perdana (03013140)• 6. Sarah Putriana Fabiola (03013176)• 7. Wenny Oktavia (03013204)• 8. I Wayan Mudita (03013230)• 9. Yanti Puspitasari (03013260)

Page 3: Tetanus

Tukang Batu yang KejangSeorang tukang batu umur 30

tahun datang ke UGD dengan keluhan sejak kemarin seluruh tubuh sering kejang yang hilang timbul.

Pada saat kejang, kaku seluruh tubuh dan pasien tetap sadar. Pasien juga mengeluh tak dapat makan karena sukar membuka mulut.

Pada telapak kaki kanan terdapat luka akibat tertusuk paku 5 hari yang lalu, tetapi pasien tidak berobat.

Page 4: Tetanus

Klarifikasi Istilah

• Kejang : lepasnya muatan listrik yang berlebihan menyebabkan kontraksi otot abnormal.

Page 5: Tetanus

Rumusan Masalah

1. Laki-laki 30 th kejang seluruh tubuh disertai trismus

2. 5 hari yang lalu luka tertusuk paku tidak berobat

Page 6: Tetanus

Mind MapLaki-laki 30

tahun

Tertusuk paku

Terinfeksi Kejang seluruh

tubuh tanpa hilang kesadaran

Trismus

TETANUS

Page 7: Tetanus

Tujuan Pembelajaran

1. Mahasiswa mampu mengetahui definisi tetanus

2. Mahasiswa mampu mengetahui etiologi tetanus

3. Mahasiswa mampu mengetahui klasifikasi

4. Mahasiswa mampu mengetahui patofisiologi

5. Mahasiswa mampu mengetahui gejala klinis

6. Mahasiswa mampu mengetahui penegakan diagnosis

7. Mahasiswa mampu mengetahui prinsip tatalaksana dan pencegahan

8. Mahasiswa mampu mengetahui komplikasi

9. Mahasiswa mampu mengetahui prognosis

Page 8: Tetanus

DEFINISI

 

• Tetanus adalah gangguan neurologis yang ditandai dengan meningkatnya tonus otot dan spasme,yang disebabkan oleh tetanospasmin, suatu protein yang kuat yang dihasilkan oleh Clostridiumtetani.

Page 9: Tetanus

ETIOLOGI

• Bakteri yang dikenal dengan nama Clostridium tetani, hidup dan berkembang pada tanah, debu, kotoran hewan. Luka yang terkontaminasi adalah mata rantai di mana bakteri tetanus berkembang biak. Luka tusuk seperti yang disebabkan oleh paku, pecahan, atau gigitan serangga adalah kasus klasik penyebab tetanus yang banyak menginfeksi. Bakteri juga dapat tertular melalui luka bakar, luka injeksi, dll.

• Racun kuat yang dihasilkan ketika bakteri tetanus berkembang biak adalah penyebab utama penyakit ini. Gejala tetanus yang ditimbulkan secara umum adalah kejang.

Page 10: Tetanus

Stadium Tetanus

I. Ringan:- Trismus ringan-sedang- Spastisitas umum tanpa spasme/gangguan pernapasan- Tanpa disfagia/disfagia ringan

II. Sedang:- Trismus sedang- Rigiditas & spasme ringan-sedang waktu singkat- Laju napas >30x/menit- Disfagia ringan

Page 11: Tetanus

III. Berat:- Trismus berat- Spastisitas umum- Spasme lama- Laju napas >40x/menit- Laju nadi >120x/menit- Disfagia berat

• Sangat Berat- derajat III - Gangguan sistem otonom (c/ sistem kardiovaskuler) seperti hipertensi berat dengan takikardia.

Page 12: Tetanus

patofisiologi

Page 13: Tetanus
Page 14: Tetanus
Page 15: Tetanus

MANIFESTASI KLINIS

Tergantung jenis tetanus :

1.Tetanus Generalisata

2.Tetanus Lokal

3.Tetanus sefalik

Page 16: Tetanus

Tetanus Generalisata

• Hipertonus otot

• Spasme

• Trismus

• Kaku pada leher, bahu, dan ektremitas (terekstensi)

• Abdomen papan

• Risus sardonicus

• Opistotonus

• Spasme otot-otot pernapasan

Page 17: Tetanus

• Perasaan kaku, kencang, dan nyeri pada daerah sekitar luka

• Spasme dan twitching pada otot yang terkena

• Kelemahan dan paralisis otot wajah

• Ketika periode spasme otot wajah berkontraksi

• lidah dan tenggorokan terjadi disartria, disfonia, disfagia

Tetanus Sefalik

Tetanus Lokal

Page 18: Tetanus

Penegakan Diagnosis• Anamesis- Keluhan Utama : demam tinggi, kejang, sakit menelan,

kekauan- RPS : Frekuensi demam, keluhan sakit punggung, apakah

pasien punya riwayat luka atau pembedahan sebelumnya- Keluhan penyerta : kaku pada wajah, kesadaran menurun /

tidak, leher, atau anggota gerak, bengkak pada daerah luka, dari luka keluar nanah, apakah mulut pasien bisa di buka

- RPD : apakah pernah demam atau kejang sebelumnya, pernah mengalami kecelakaan dan luka sempat berkontak dgn tempat kotor, apakah pasien punya riwayat imunisasi DPT

- Riwayat Sosial : kebersihan tmpat tinggal, perilaku hygiene pasien. Riwayat luka (kebersihan luka)

Page 19: Tetanus

• Pemeriksaan Fisik- Adanya luka- Adanya trismus- Adanya kekakuan wajah (rhisus sardonikus)• Pemeriksaan Penunjang- Pemeriksaan laboratorium, biasanya terdapat

leukositosis ringan.Diagnosis tetanus mutlak didasarkan pada

gejala klinis dan anamesis. Tidak ada pemeriksaan penunjang khusus yang dibutuhkan yang di butuhkan untuk mendiagnosis tetanus.

Page 20: Tetanus

Diagnosis

1. Diagnosis klinis : Tetanus

2. Diagnosis topis : ujung presinaps motor neuron

3. Diagnosis patologis : infeksi Clostiridium Tetani

4. Diagnosis etiologi : Clostiridium Tetani

Page 21: Tetanus

Prinsip Tatalaksana

1. Pemberian antitoksin tetanus menetralisir toksin di luar SSP

2. Penatalaksanaan luka

3. Pemberian antibiotika

4. Penanggulangan kejang

5. Perawatan penunjang

Page 22: Tetanus

Non - Farmakologi

1. Ruang yang tenang di ICU (sedikit cahaya, infus, jalan nafas di periksa)

2. Luka dibersihkan dan benda asing debridemen

3. Cairan dan nutrisi yang adekuat

4. Beri oksigen (jika asfiksia)

Page 23: Tetanus

Farmakologi

1. Antibiotik

-penisilin G jika alergi beri tetrasiklin

-metronidazol

2. Beri ATS/HTIG

3. Antikejang diazepam, fenobarbital

Page 24: Tetanus

Philip’s ScoreMasa Inkubasi Imunisasi

• < 48 jam (5)• 2-5 hari (4)• 6-10 hari (3)• 11-14 hari (2)• >14 hari (1)

• Tidak ada (10)• Mungkin ada/ibu mendapat (8)• >10 tahun yang lalu (4)• <10 tahun (2)• Proteksi lengkap (0)

Port d’entri Faktor yang memperberat

• Internal/umbilikal (5)• Leher, kepala, dinding tubuh (4)• Ekstremitas proksimal (3)• Ekstremitas distal (2)• Tidak diketahui (1)

• Penyakit/trauma yg membahayakan jiwa (10)

• Yang tidak membahayakan jiwa (4)• Trauma/penyakit ringan (2)

Ringan : <9 Sedang : 9-16 Berat : >16

Page 25: Tetanus

Pencegahan

1. Imunisasi

2. Rawat luka

jika terdapat jaringan nekrotik dan benda asing debridemen

Page 26: Tetanus

Komplikasi

• 1. pnemonia• 2. laringospasme asfiksia• 3. gangguan otonom Hipertensi, takikardi karna pe↑ katekolamin

• 4. dekubitus• 5. Infeksi nosokomial akibat rawat inap yang

lama• 6. emboli paru• 7. kematian

Page 27: Tetanus

Prognosis

• Tergantung dari usia, frekuensi kejang dan pengobatan.

• Jika frekuensi kejang tidak ↑ dan pengobatan yang cepat :– Ad vitam : bonam– Ad fungsionam : bonam– Ad sanasionam : bonam

Page 28: Tetanus

Referensi

• Tanto C, Estiasari R. Tetanus. In: Tanto C, Liwang F, Hanifati S, Pradipta EA. Kapita Selekta Kedokteran : essentials of medicine. Jakarta: Media Aesculapius; 2014. p. 982-983.

• Sjamsuhidajat R, Jong Wd. Tetanus. Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta :EGC ; 2005

• Bahiman RE, Kligman RM. Esensi Pediatrik Nelson. Edisi ke4. Jakarta : EGC ; 2010.h.425-6