tetanus

25
T E T A N U S By Layle Rahmiyanti

description

tetanus

Transcript of tetanus

  • T E T A N U SBy Layle Rahmiyanti

  • Definisi

    Kata tetanus berasal dari bahasa Yunani yaitu tetanos dari teinein yang berarti menegang.Tetanus adalah penyakit toksemik akut dan fatal yang disebabkan oleh Clostridium tetani, dengan tanda utama kekakuan otot (spasme) tanpa disertai penurunan kesadaran.

  • Epidemiologi dan Insiden Terjadi diseluruh dunia, endemik di 90 negara yang sedang berkembang, dengan insiden yang berbeda.Membunuh bayi 500.000/tahun karena ibu yang tidak terimunisasi.15.000-30.000 wanita meninggal pasca abortus, melahirkan, dan bedah.Distribusi usia,di US < 40 th (1996-2000)Thn 2003 US 20 kasus (0,01/100.000)Tetanus neonatorum jarang, hanya 2 kasus sejak tahun 1989Di indonesia, Tetanus neonatorum 50% kematian perinatal dan 20% kematian bayiAngka kejadian 6-7/100 kelahiran hidup di perkotaan dan 11-23/100 kelahiran hidup di pedesaan. Angka kejadian di RS 7-40/tahun, 50% umur 5-9 thn, 30% umur 1-4 thn, 18% >10 thn, sisanya bayi < 12 bln. Angka kematiannya 6,7-50%.

  • Etiologi

    Bakteri gram positif, anaerob, Clostridium tetani berbentuk batang, ramping, berukuran 2-5 x 0,4-0,5 milimikron, dan bersporaspora Clostridium tetani dengan gambaran drum stickClostridium tetani

  • Penyakit ini tidak ditularkan dari manusia ke manusiaDapat terjadi secara sporadik pada orang dengan riwayat tidak mendapat imunisasi atau imunisasi tidak lengkap sampai booster. Imunisasi dapat mencegah terjadinya tetanus.

  • Port dentreeKulit luka tusuk, luka tembak, luka bakar luas Tulang fraktur terbuka Telinga Otitis media perforata Gigi caries dentis Uterus setelah persalinan atau abortus provokatus Bayi lewat umbilicus bila tidak steril (tetanus neonatorum) faktor risiko (+) persalinan 3B (-), perawatan umbilikus tidak benar, riwayat vaksinasi ibu (-).

  • PatogenesisC.tetani Ada port dentre tubuh kondisi yang sesuai sel vegetatif penghasil toksin (tetanospamin dan tetanolysin) peredaran darah melekat pada sambungan neuromuskuler di endositosis s.motoris pengangkutan retrograd keluar di motorneuron di medulaspinalis menghalangi pelepasan neurotransmitter memblokade hambatan normal otot antagonis yang merupakan dasar gerakan disengaja yang terkoordinasiAkibatnya otot yang terkena mempertahankan kontraksi maksimalnya.

  • Manifestasi KlinisMasa inkubasi 2-14 hari, rata-rata 8 hari, bisa lebih lama hingga bulanan.Pada neonatus 3-12 hari, rata-rata 7 hari.

  • Bentuk klinis tetanusLocal tetanus sangat jarang, hanya 1% menjadi fatal. Nyeri, kaku, kejang yang persisten pada area anatomi yang sama dengan luka. Menghilang dalam beberapa minggu secara gradual tanpa gejala sisa.Cephalic tetanus jarang, terjadi akibat luka atau benda asing di kepala, lubang hidung atau muka. Dapat juga dengan otitis media kronik. Gejala kelopak mata yang retraksi, penglihatan yang menyimpang, trismus, risus sarfonikus, dan paralisis spastik otot lidah dan faring

  • Bentuk Klinis TetanusTetanus neonatorum bentuk infantil tetanus generalisata. Gejala makin sukar dalam pemberian makanan (menghisap & menelan) disertai lapar dan menangis. Mulut mencucu, paralisis dan kehilangan gerak, kekakuan pada sentuhan, spasme dengan atau tanpa opistotonus.

  • Bentuk Klinis TetanusTetanus generalisata paling sering. Sukar menelan, nyeri kepala, nyeri badan, gelisah, dan iritabilitas merupakan gejala awal. Dalam 48 jam gejala lebih nyata Trismus, risus sardonikus, kaku kuduk, opistotonus, lengan fleksi, kaki hiperekstensi.Spasme otot-otot laring dan pernapasan obstruksi saluran napas dan aspiksia

  • Toksin tetanus tidak mengenai saraf sensoris dan fungsi kortek sadar dan merasakan nyeri yang sangatKejang dapat distimulasi rangsangan kulit, suara, cahaya.Instabilitas saraf otonom takikardi, aritmia, hipertensi labil, vasokontriksi kulit.

  • Menurut beratnya gejala dibagi 3 stadium :Trismus (3 cm) tanpa kejang walaupun dirangsangTrismus (3 cm atau kurang) dengan kejang tonik umum bila dirangsangTrismud (1 cm) dengan kejang umum spontan

  • Diagnosis dan Deferensial DignosisDiagnosis dapat dibuat berdasarkan gejala klinis.DD : Rabies (sama2 krn gigitan binatang, trismus, dan kejang) menyolok hidrofobia dan disfagia, kejang klonik, pleositosis CSS.Keracunan striknin (spasme otot dan kejang umum) tanpa trismus dan terdapat relaksasi umum diantara spasmus

  • DD:Meningitis/ensefalitis (kejang, kaku kuduk) dengan penurunan kesadaran, kelainan cairan serebrospinalis.Tetani (spasme laring dan karpopedal) tanpa trismus, pemeriksaan darah hipokalsemiaTrismus oleh karena abses retrofaringeal, abses gigi, pembesaran KGB leher biasanya asimetris.

  • Penatalaksanaan mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada susunan saraf pusat,menetralisir toksin yang masih beredar dalam darah, dan menghilangkan kuman penyebab

  • Mengatasi akibat eksotoksin yang sudah terikat pada susunan saraf pusat tindakan simtomatif dan suportifDiazepam, dosis initial 0,1-0,2 mg/kgBB setiap 3-6 jam iv,kemudian dititrasi untuk mengendalian kejang, dipertahankan 2-6 minggu sebelum di tafered.Tempat perawatan yang mendukung, diet, O2, dllmenetralisir toksin yang masih beredar dalam darahGlobulin Imun Tetanus (GIT) 3000-6000 U im dosis tunggal. Kalau tidak ada, digunakan Globulin Imun Intravenous (GIIV) 4-90 U/ml. Atau Anti Toksin Tetanus (ATT) 50.000-100.000 U, diberikan per iv dan diberikan im.

  • menghilangkan kuman penyebabPenicilin G (P-drug) 100.000 U/kg/24 jam terbagi dan diberikan dengan interval 4-6 jam selama 10-14 hari.Metronidazol 30 mg/kgBB/hari terbagi 4 dosis i.v / p.oEritromisin dan tetrasiklin (usia > 9thn) untuk alergi dengan penisilin GDebridement luka.

  • Komplikasi Aspirasi pnemoniaAsfiksiaAtelektasis karena obstruksi oleh sekretFraktur kompresi

  • Prognosis

    Faktor yang mempengaruhi mortalitas pasien tetanus adalah masa inkubasi, periode awal pengobatan, imunisasi, lokasi fokus infeksi, penyakit lain yang memperberat dan penyulit yang timbul. Masa inkubasi dan periode onset merupakan faktor yang menentukan prognosis dalam klasifikasi Cole dan Spooner.

  • Pencegahan Tetanus penyakit yang sepenuhnya dapat dicegahKadar antibodi serum 0,01 U protektifImunisasi aktif (DTP) bayi 2, 4, 6 bulan dengan booster umur 4-6 tahun dan pada interval 10 tahun sesudahnya-dewasa dengan Td. Imunisasi wanita dengan toksoid tetanus 250 Lf unit dosis tunggal kehamilan trimester 3 melindungi bayi 4 bulan.

  • Pencegahan Anak umur 7 thn atan lebih imunisasi (-) seri imunisasi primer terdiri dari 3 dosis toksoid Td diberikan im, ke-2 4-6 minggu setelah yang pertama, ke-3 6-12 bulan setelah yang kedua.

  • Penanganan khusus penderita dengan luka :

    Penderita mendapatkan imunisasi sebelumnyaPenderita dengan imunisasi lengkap dan booster terakhir 10 tahun :Luka tidak potensial terjadi tetanus tidak perlu booster toxoidLuka pontensial tetanus diberikan booster toxoid 0,5 ml bila booster terakhir lebih 5 tahun Penderita dengan imunisasi lengkap dan booster terakhir > 10 tahun :Diberikan toxoid 0,5 ml pada semua lukaTidak diperlukan imunisasi pasif Penderita dengan riwayat imunisasi tidak lengkap/tidak jelas sebelumnya :Luka tidak potensial terjadi tetanus diberikan toxoid 0,5 mlLuka potensial terjadi tetanus diberikan toxoid 0,5 ml dan Tetanus Immunogloblin-Human (TIG) 250 unit serta antibiotika seperlunya.

  • Imunisasi

    Imunisasi AktifUmur 7 tahun keatas:Immunisasi dasar lengkap setelah 3 kali pemberian vaksin (diberikan 0,5 ml Aluminium phosphat-adsorbed tetanus toxoid IM pada regio deltoid)Suntikan I dan II jarak 4-6 mingguSuntikan II dan III jarak 6-12 mingguBooster diulangi setiap 10 tahunUmur 6 tahun kebawah:Diberikan kombinasi dengan vaksin Diphteri dan Pertusis (DPT).Pada ibu hamil diberikan suntikan tetanus toxoid untuk mencegah tetanus neonatorum. Pembentukan antibody lengkap setelah 30 hari (efektif pertahanan tubuh dengan level titer serum antitoksin minimal 0,01 IU), bisa bertahan 25 tahun.Imunisasi Pasif Diberikan kepada penderita luka potensial terjadi tetanus dengan riwayat immunisasi tidak ada/ tidak lengkap/tidak diketahui, diberikan 250 IU TIG, bisa bertahan 4 minggu.