TESIS -...

134
PELAKSANAAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER TERHADAP KEMUNDURAN SEKOLAH BERNAS TESIS Oleh SANTI PRADILA SANDI NIM. 91488 Ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Magister Pendidikan PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL KONSENTRASI SOSIOLOGI ANTROPOLOGI PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2012

Transcript of TESIS -...

Page 1: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

PELAKSANAAN CORPORATE SOSIAL RESPONSIBILITY

PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER TERHADAP

KEMUNDURAN

SEKOLAH BERNAS

TESIS

Oleh

SANTI PRADILA SANDI

NIM. 91488

Ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan dalam

mendapatkan gelar Magister Pendidikan

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN

SOSIAL KONSENTRASI SOSIOLOGI – ANTROPOLOGI

PASCASARJANA UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012

Page 2: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

ABSTRACT

Santi Pradila Sandi, 2011 Implementation of Corporate Social Responsibility

PT. Riau Pulp and Paper Against Setbacks Bernas School.

Theses. Graduate Program State University of Padang.

This study aims to reveal setbacks in the implementation of CSR Schools

Bernas PT RAPP. It also expressed about the forms of CSR PT RAPP in school

Bernas and forms of cooperation with the Government of PT RAPP Pelalawan.

This study uses qualitative methods. Data collected using observation,

interview and documentation. This study using snowball sampling, in which the

research informants of Vice Regent, Drs H Pelalawan Marwan Ibrahim, who took

part in the founding chairman of the board of directors RAPP School Bernas,

Bernas Foundation Chairman, principals and teachers who teach in schools

Bernas. Data analysis followed the steps suggested by Spradley.

The results of this study revealed that CSR is one of the programs

implemented by the company with local governments in improving the welfare,

social, cultural and community resources. The form of cooperation between PT

RAPP with Pelalawan regency was established elementary, junior and senior high

school Bernas, PT RAPP form of CSR implementation in the School of Bernas in

the form of CSR innovation in schools and alignments Bernas and ease of CSR

PT RAPP Bernas at school and in the school year 2009 / 2010 PT RAPP no longer

cooperate with the government of the regency this was due to decreased

production of PT RAPP, cooperation between PT RAPP with Pelalawan

government does not run good, teachers no longer work properly and stop

teaching in schools Bernas, declining public interest to schools in the school

Bernas.

Page 3: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

ABSTRAK

Santi Pradila Sandi, 2011 Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility PT.

Riau Pulp and Paper Terhadap Kemunduran Sekolah Bernas.

Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan kemunduran Sekolah

Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP. Selain itu juga diungkapkan tentang

bentuk-bentuk CSR PT RAPP di sekolah Bernas dan bentuk kerjasama PT RAPP

dengan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Data dikumpulkan dengan

menggunakan observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini

menggunakan snowball sampling, di mana yang menjadi informan penelitian

yaitu Wakil Bupati Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim, yang ikut andil dalam

pendirian Sekolah Bernas ketua direksi RAPP, Ketua Yayasan Bernas, kepala

sekolah dan guru yang mengajar di sekolah Bernas. Analisis data mengikuti

langkah-langkah yang disarankan oleh Spradley.

Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa CSR merupakan salah satu

program yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan pemerintah setempat dalam

meningkatkan kesejahteraan, sosial budaya dan sumber daya masyarakat

setempat. Adapun bentuk kerja sama antara PT RAPP dengan Pemkab Pelalawan

adalah mendirikan SD, SMP dan SMA Sekolah Bernas, bentuk pelaksanaan CSR

PT RAPP di Sekolah Bernas dalam bentuk inovasi CSR di sekolah Bernas dan

kemudahan dan keberpihakan CSR PT RAPP pada sekolah Bernas dan pada tahun

pelajaran 2009/2010 PT RAPP tidak lagi bekerja sama dengan pemerintah

kabupaten Pelalawan hal ini disebabkan karena menurunnya jumlah produksi PT

RAPP, kerjasama Antara PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan tidak berjalan

Baik, guru tidak lagi bekerja dengan baik dan berhenti mengajar di sekolah

Bernas, menurunnya minat masyarakat untuk sekolah di sekolah Bernas.

97

Page 4: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Karya tulis dengan judul ”Pelaksanaan Corporate Sosial Responsibility PT.

Riau Pulp and Paper Terhadap Kemunduran Sekolah Bernas” adalah asli

dan belum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik di Universitas

Negeri Padang maupun perguruan tinggi lainnya.

2. Karya tulis ini murni gagasan, penilaian, dan rumusan saya sendiri, tanpa

bantuan tidak sah dari pihak lain, kecuali arahan Tim pembimbing, Tim

penguji dan rekan-rekan peserta seminar.

3. Di dalam karya tulis ini tidak terdapat hasil karya atau pendapat yang ditulis

atau dipublikasi orang lain kecuali dikutip secara tertulis dan dicantumkan

sebagai acuan di dalam naskah saya dengan disebutkan nama pengarangnya

dan dicantumkan pada daftar pustaka.

4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya, dan apabila dikemudian hari

terdapat penyimpangan dan ketidak benaran, maka saya bersedia menerima

sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah saya peroleh karena

karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan

hukum yang berlaku.

Padang , September 2011

Saya yang menyatakan

SANTI PRADILA SANDI

NIM. 91488

Page 5: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis persembahkan ke hadirat Allah SWT

atas berkah dan rahmat-Nya penulisan tesis berjudul ” Pelaksanaan Corporate

Sosial Responsibility PT. Riau Pulp and Paper Terhadap Kemunduran

Sekolah Bernas” dapat diselesasikan. Tesis ini ditulis untuk memenuhi salah satu

persyaratan guna mendapatkan gelar Mangister Pendidikan pada Program Studi

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Konsentrasi sosiologi-antropologi di

Pascasarjana Universitas Negeri Padang.

Penulis menyadari tanpa adanya bantuan, baik moril maupun materil dari

berbagai pihak, maka penulisan tesis ini tidak akan terwujud. Oleh karena itu pada

kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya dan

penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

1. Prof. Dr. Damsar, M. Si, sebagai pembimbing I sekaligus sebagai dosen

Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah banyak

meluangkan waktunya dalam membimbing, mengarahkan dan

memberikan motivasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

2. Prof. Azwar Ananda, Ed.D, MA sebagai pembimbing II sekaligus sebagai

dosen Program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang juga telah

banyak meluangkan waktunya dalam membimbing, mengarahkan dan

memberikan motivasi dalam pelaksanaan penelitian ini.

3. Dr. Siti Fatimah, M.Hum, M.Pd dan Dr Sri Ulfa Sentosa, MS serta Prof.

Dr. Abizar, sebagai dosen penguji dan sekaligus sebagai dosen Program

Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah memberikan saran dan

masukan untuk perbaikan tsis ini.

4. Prof. Dr. H. Mukhaiyar, M. Pd, selaku Direktur program Pascasarjana

Universitas Negeri Padang yang telah banyak memberikan kemudahan dan

fasilitas selama mengikuti pendidikan.

5. Dr. Siti Fatimah, selaku ketua program studi Ilmu Pengetahuan sosial

Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah banyak memberikan

kemudahan dan fasilitas selama mengikuti pendidikan.

Page 6: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

6. Seluruh pegawai program Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada penulis selama

mengikuti pendidkan.

7. Bapak dan ibu dosen program Pascasarjana Universitas Negeri Padang

atas ilmu pengetahuan yang telah diajarkan.

8. Wakil bupati Kabupaten Pelalawan, ketua yayasan sekolah Bernas serta

guru-guru dan pegawai sekolah Bernas yang telah bersedia menjadi

responden dalam penelitian saya.

9. Terima kasih Untuk Orang Tua ku yang tak terhingga, Mak dan Apa untuk

dukungan dan kesabarannya.

10. Yang tercinta dan tersayang Suamiku ALFAZIL, S.IP, terima kasih atas

dukungan yang tak henti – hentinya. Dan anakku Jalaludin Rumi Alfsa

“Terima Kasih Sayang” bunda mencintaimu walaupun bunda sering

bepergian untuk perkulihan ini.

11. Sahabat-sahabat dan rekan-rekanku kak Loli, Pak Zubir, Pak Lary

(Tulang), kak Faizah, Kak Nina, Kak Eci, Pak Rustami, kak Novi dan

semua mahasiswa Konsentrasi IPS sosiologi-antropologi Program

Pascasarjana Universitas Negeri Padang yang telah banyak memberikan

motivasi guna penyelesaian studi ini.

Semoga semua bantuan, dorongan dan bimbingan yang telah diberikan

dengan keikhlasan dan ketulusan hati itu menjadi amal ibadah dan mendapatkan

imbalan yang setimpal dari Allah SWT. Akhirnya penulis menyadari bahwa

penelitian yang telah dilakukan ini masih memiliki keterbatasan. Dengan segala

kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif dari semua pihak, selalu penulis

nantikan demi perbaikan dan kesempurnaan tesis ini. Mudah-mudahan tulisan

sederhana ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua. Amin, ya rabbal

‟alamin.

Padang, Januari 2012

Penulis

Page 7: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT .................................................................................................................. i

ABSTRAK .............................................................................................................. ii

PERSETUJUAN AKHIR ............................................................................................ iii

PERSETUJUAN KOMISI .......................................................................................... iv

SURAT PERNYATAAN ....................................................................................... v

KATA PENGANTAR ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xii

DAFTAR TABEL .................................................................................................. xiii

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xiv

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah..................................................... 1

B. Rumusan masalah............................................................... 7

C. Tujuan Penelitian................................................................ 7

D. Manfaat Penelitian............................................................. 7

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis.................................................................... 9

1. Corporate sosial responsibility..................................... 9

2. Pemberdayaan Masyarakat………………………….. 14

3. Inovasi…………………….......................................... 17

4. Factor-faktor yang Mempengaruhi Kemajuan dan

Kemunduran Sekolah………………………………

20

B. Penelitian yang Releven.................................................... 22

C. Kerangka Pemikiran........................................................... 24

BAB III. METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian................................................................ 26

B. Informan Penelitian............................................................ 26

C. Teknik dan Alat Pengumpul Data...................................... 26

D. Teknik Penjamin keabsahan data....................................... 29

Page 8: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

E. Teknik Analisa Data........................................................... 30

BAB IV. TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Bernas............................. 32

2. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Bernas................... 33

3. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Pertama

Bernas..........................................................................

37

4. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Umum

Bernas..........................................................................

51

B. Temuan Khusus………………………………………….. 53

1. Alasan – Alasan PT. RAPP melakukan CSR............... 54

2. Bentuk Pelaksanaan CSR PT. RAPP di sekolah

Bernas..........................................................................

56

a. Bentuk Inovasi CSR di Sekolah Bernas................. 56

b. Kemudahan dan Keberpihakan CSR oleh PT.

RAPP pada sekolah Bernas.....................................

61

3. Kemunduran CSR oleh PT. RAPP di sekolah Bernas 63

a. Menurunnya Jumlah Produksi PT RAPP………… 63

b. Kerjasama Antara PT RAPP dengan

Pemerintah Tidak Berjalan Baik………………….

65

c. Guru Tidak Lagi Bekerja Dengan Baik dan

Berhenti Mengajar di Sekolah Bernas…………….

d. Menurunnya Minat Masyarakat Untuk Sekolah

di Sekolah Bernas

68

87

C. Pembahasan........................................................................ 90

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan......................................................................... 99

B. Saran................................................................................... 100

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 102

Page 9: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

DAFTAR GAMBAR

Gambar

Halaman

1. Alur Pikir Penelitian ....................................................................................................................... 25

Page 10: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2. Data Siswa/i SD Bernas ................................................................................................................ 35

3. Sarana dan Fasilitas SD Bernas ................................................................................................. 35

4. Data Pekerjaan Orang Tua dan Tingkat Pendidikan Orang tua siswa SD Bernas.......................................................................................................... 36

5. Data penghasilan Orang Tua siswa SD Bernas .................................................................... 37

6. Data Siswa/i SMP Bernas ............................................................................................................. 39

7. Sarana dan Fasilitas SMP Bernas .............................................................................................. 40

8. Data Pekerjaan Orang Tua dan Tingkat Pendidikan

Orang tua siswa SMP Bernas ...................................................................................................... 42

Data penghasilan Orang Tua siswa SMP Bernas ................................................................ 43

Aturan Berpakaian Siswa Bernas ............................................................................................. 46

Jenis dan Skor Pelanggaran Siswa/i Sekolah Bernas ....................................................... 47

Jumlah Siswa/i SMA Bernas........................................................................................................ 53

Rombongan Belajar SMA Bernas .............................................................................................. 53

Nilai UNAS Siswa SD Bernas Selama Pelaksanaan Hingga Berakhirnya Program CSR RAPP di SD Bernas (2003-2010) ...................................... 72 Nilai UNAS Siswa SD Bernas Selama Pelaksanaan Hingga Berakhirnya Program CSR RAPP di SMP Bernas (2003-2010) ................................... 73 Nilai UNAS Siswa SD Bernas Selama Pelaksanaan Hingga Berakhirnya Program CSR RAPP di SMA Bernas (2003-2010) .................................. 74 Prestasi Siswa sekolah Bernas Bidang Akademis Selama Pelaksanaan Hingga

Berakhirnya Program CSR RAPP di SD Bernas (2003-2011) ....................................... 79

Page 11: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran I Dokumentasi 104

Lampiran II Lembaran Kerja Analisis Kawasan Pertama

Analisis Domain Pertama........................................................

108

Lampiran III Lembaran Kerja Analisis Kawasan Kedua

Analisis Domain Kedua...........................................................

111

Lampiran IV Lembaran Kerja Analisis Kawasan Ketiga

Analisis Domain Ketiga...........................................................

113

Lampiran V Lembaran Kerja Analisis Kawasan Keempat

Analisis Domain Keempat.......................................................

114

Lampiran VI Hasil Observasi Terfokus......................................................... 115

Lampiran VII Analisis Taksonomi................................................................. 118

Lampiran VIII Analisis Komperensial............................................................. 120

Lampiran IX Tema........................................................................................ 122

Lampiran X Pedoman Wawancara dengan Yayasan Bernas....................... 123

Lampiran XI Pedoman Wawancara dengan orang yang terlibat dalam

pendirian Bernas dari pihak Pemda Pelalawan........................

125

114

Lampiran XII Pedoman Wawancara dengan masyarakat sekolah yaitu guru

dan tata usaha yang bekerja pada sekolah Bernas...................

126

Page 12: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BAB I

PENDAHULUAN`

A. Latar Belakang Masalah

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor utama dalam

pembangunan nasional. Berhasil tidaknya pembangunan tidak hanya

ditentukan oleh faktor potensi sumber kekayaan alam yang tersedia, akan

tetapi lebih banyak ditentukan oleh sumber daya manusia yang berfungsi

sebagai pelaksana atau pelaku pembangunan. Apalah artinya potensi sumber

kekayaan alam apabila tidak dimanfaatkan secara optimal. Bagi negara

seperti Indonesia, sumber daya manusia masih menjadi permasalahan pokok.

Kualitas sumber daya manusia yang rendah dan tidak produktif merupakan

kendala yang harus dihadapi. Dengan demikian sumber daya manusia

memiliki peran ganda yaitu sebagai faktor pendorong pembangunan.

Tidak bisa dipungkiri bahwa sumber daya manusia di Indonesia masih

rendah apabila dibandingkan dengan negara-negara maju seperti Jepang,

Amerika Serikat, Inggris dan negara maju lainnya. Melihat kenyataan ini

maka pengembangan sumber daya manusia adalah salah satu jalan yang harus

diupayakan. Salah satu upaya pengembangan sumber daya manusia adalah

melalui jalur pendidikan.

Hal ini sesuai dengan sistem pendidikan nasional. Sistem pendidikan

nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling berkait secara

1

Page 13: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional yaitu berkembangnya

potensi secara didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, bertanggung jawab (pasal 1 ayat 3 dan pasal 3 UU RI Nomor

20 tahun 2003).

Salah satu usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam

pengembangan pembangunan adalah pembentukan wilayah administratif baru

yang dilakukan di tingkat provinsi maupun kota atau kabupaten dari

induknya. Hal ini sesuai dengan UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang landasan

hukum pemekaran daerah di Indonesia. Dampak dari pemekaran daerah

antara lain berkembangnya berbagai sektor yang ada di daerah, terutama

dalam bidang pendidikan.

Kabupaten Pelalawan sendiri awalnya merupakan bagian dari wilayah

Kabupaten Kampar, yang terdiri atas empat kecamatan, yakni Langgam,

Pangkalankuras, Bunut dan Kuala Kampar. Kabupaten Pelalawan terbentuk

melalui UU RI Nomor 53 Tahun 1999 dan terdiri atas empat kecamatan di

atas. Namun setelah terbit Surat Dirjen PUOD No.138/1775/PUOD

tertanggal 21 Juni 1999 tentang Pembentukan Sembilan Kecamatan

Pembantu di Provinsi Riau, Pelalawan dimekarkan menjadi sembilan

kecamatan, yakni empat kecamatan induk dan lima kecamatan pembantu.

Melalui SK Gubernur Provinsi Riau Nomor 136/TP/1443, Pelalawan

dimekarkan kembali menjadi 10 kecamatan. Setelah terbitnya Peraturan

Page 14: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

daerah Kabupaten Pelalawan Nomor 06 tahun 2005, sekarang ini Kabupaten

Pelalawan terdiri dari 12 kecamatan.

Kabupaten Pelalawan juga memiliki beberapa pulau yang relatif besar

yaitu: Serapung dan Muda serta pulau-pulau yang tergolong kecil seperti:

Pulau Tugau, Labuh, Baru, Ketam dan Untut. Luas seluruh wilayah

Kabupaten Pelalawan adalah 12.647,29 km2 (luas Kecamatan-kecamatan ini

diukur berdasarkan peta batas wilayah kecamatan dan telah ditetapkan

melalui Surat Bupati No.050/Bappeda-B/2000/212, tentang batas dan luas

wilayah kabupaten dan kecamatan).

Menurut Bab II, Pasal 14, UU RI Nomor 53 Tahun 1999 tentang

Pembentukan, Batas Wilayah dan Ibu Kota, maka batas wilayah Kabupaten

Pelalawan adalah: di Utara berbatasan dengan Kabupaten Siak, di Selatan

dengan Kabupaten Kuantan Singingi dan Pasir Penyu, Indragiri Hulu, di

bagian barat berbatasan dengan kabupaten Kuantan Singngi, Kabupaten

Kampar dan Kota Pekanbaru serta di timur berbatasan dengan Kabupaten

Karimun dan Indragiri Hilir.

Adapun kecamatan-kecamatannya terdiri dari: Kecamatan Langgam

dengan ibukota Langgam, Pangkalan kerinci dengan ibukota Pangkalan

kerinci, Pangkalankuras dengan ibukota Sorek Satu, Pangkalanlesung dengan

ibukota Pangkalanlesung, Ukui dengan ibukota Ukui Satu, Kuala Kampar

dengan ibukota Teluk Dalam, Kerumutan dengan ibukota Kerumutan, Teluk

Meranti dengan ibukota Teluk Meranti, Bunut dengan ibukota Pangkalan

Page 15: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Bunut, Pelalawan dengan ibukota Pelalawan, Bandar Sekijang dengan

ibukota Sekijang dan Bandar Petalangan dengan ibukota Rawang Empat.

PT Riaupulp atau Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), beroperasi

sejak awal 1995 di Pangkalan kerinci, Kabupaten Pelalawan dan merupakan

anak perusahaan Asia Pacific Resources Holding Limites (APRIL). Sejak

awal keberadaannya, PT RAPP telah memperlihatkan kepedulian serta

memainkan peranan dalam pengembangan sosio-ekonomi masyarakat di

sekitar areal operasinya, melalui program pengembangan masyarakat atau

Community Development (CD) yang bertujuan untuk pemberdayaan

masyarakat tempatan. Konsep pemberdayaan mengacu pada kemampuan

masyarakat mendapat akses dan kontrol atas sumber-sumber hidup yang

penting (Pranarka dalam Ariyanto, 2005:49-50).

Pelaksanaan program CD meliputi aspek pengembangan infrastruktur,

pendidikan, kesehatan dan peningkatan pendapatan, yang secara konsisten

telah dilakukan selama beberapa dasawarsa (LBD, 2003: 1). PT RAPP juga

memiliki moral obligation (kewajiban moral) terhadap masyarakat

Kabupaten Pelalawan. Berdasarkan kewajiban moral tersebut, RAPP

berusaha membantu mengatasi masalah-masalah yang dialami warga

Pelalawan memperoleh haknya untuk hidup layak dan sejahtera, terbebas dan

kemiskinan (dalam hal ini adalah dalam bidang pendidikan), karena majunya

suatu masyarakat tergantung pendidikan masyarakat tersebut.

Pada bulan Mei 1998, terjadi perubahan fundamental di Republik ini,

yaitu munculnya era reformasi. Pada saat itu perusahaan-perusahaan besar di

Page 16: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Riau, seperti PT RAPP, dihadapkan pada tantangan yang semakin tinggi

dalam kegiatan operasionalnya, yang berkaitan dengan program CD,

khususnya pada kegiatan pendidikan untuk menciptakan manusia yang

bermutu.

Sebagai salah satu pemasok kertas terbesar di dunia, maka hubungan

dengan masyarakat juga harus ditingkatkan, salah satu upaya untuk menjaga

hubungan tersebut PT RAPP melakukan tanggung jawab sosial yang sering di

sebut dengan Corporate Social Responsibility (CSR). Pemerintah Indonesia

memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan CSR dengan

menganjurkan praktik tanggung jawab sosial (social responsibility),

sebagaimana dimuat dalam Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang

Perseroan Terbatas Bab IV pasal; 66 ayat 2b dan Bab V pasal 74. Kedua pasal

tersebut menjelaskan bahwa laporan tahunan perusahaan harus mencerminkan

tanggung jawab sosial, bahkan perusahaan yang kegiatan usahanya di bidang

dan atau berkaitan dengan sumber daya alam, harus melaksanakan tanggung

jawab sosial.

Menteri Badan Usaha Milik Negara melalui Keputusan Nomor KEP-

04/MBU/2007 yang merupakan penyempurnaan dari Surat Keputusan

Menteri BUMN Nomor 236/MBU/2003 tentang Program Kemitraan Badan

Usaha Milik Negara dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan,

memberikan arahan secara lebih operasional tentang praktik tanggung jawab

sosial (social responsibilitiy), meskipun masih terbatas pada perusahaan

Page 17: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BUMN dan perusahaan yang operasinya bersinggungan dengan eksploitasi

sumber daya alam.

Hangatnya isu tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), muncul di

berbagai negara, terlihat dari praktik pengungkapan CSR yang mengacu pada

aspek lingkungan dan sosial, yang semakin meningkat. Bahkan berbagai hasil

studi telah dilakukan di berbagai negara dan dimuat di berbagai jurnal

internasional (Ghozali dan Chariri, 2007). Namun di Indonesia, CSR baru-

baru ini saja menjadi perhatian berbagai kalangan, baik perusahaan,

pemerintah maupun akademisi.

Menanggapi isu-isu tersebut, pada tahun 2003, PT RAPP dalam rangka

tanggung jawab sosialnya dan menunjang perkembangan pendidikan di

Kabupaten Pelalawan mengadakan kerja sama dengan Pemerintahan

Kabupaten (Pemkab) Pelalawan dengan mendirikan Yayasan Pendidikan

Bernas.

Berdasarkan hasil observasi awal ditemukan bahwa yayasan ini

dibentuk bersama antara Bupati Pelalawan HT Azmun Jaafar, SH dengan

Komisaris PT RAPP Mr Sukanto Tanoto di Pangkalan kerinci pada tanggal

26 Maret 2003. Sekolah milik Yayasan Bernas merupakan satu-satunya

sekolah di Pelalawan yang melakukan kerja sama dengan Pemkab Pelalawan

dan PT RAPP (APRIL) perusahaan pulp terbesar di kawasan Asia Tenggara.

Dalam perencanaan awalnya, yayasan ini akan mendirikan beberapa sekolah,

yaitu SD dan SMP Bernas 2003-2004, SD dan SMP Capai Unggul 2005, TK

dan play group 2005-2006, SMU Bernas 2005-2006, TK, PG & SMU Capai

Page 18: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Unggul 2007, akademi (cikal bakal Universitas Pelalawan, ditargetkan berdiri

pada 2006-2007 ).

Hingga saat ini, yang sudah berdiri hanya SD, SMP dan SMU. Selain

itu, beberapa guru berprestasi mengundurkan diri dari sekolah itu, antara lain

Guru BK Hari Utami Alhana, yang sebelumnya adalah guru senior YPIA,

Wakil Kepala SMP/Guru Bahasa Inggris Naksa Makmur, SS, Wakil Kepala

SD/Guru Bahasa Arab Ustad Syaifullah, SPdi dan Kepala Tata Usaha Indra

Sakti, SSos.

Pada tahun 2010 yayasan Pendidikan Bernas diambil alih oleh Pemkab

Pelalawan. Dari permasalahan di atas, penulis tertarik untuk meneliti

kemunduran Sekolah Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan fenomena latar belakang di atas, maka yang menjadi

fokus penelitian ini adalah: mengapa terjadi kemunduran Sekolah Bernas

dalam pelaksanaan CSR PT RAPP?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap kemunduran Sekolah

Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Menambah khasanah ilmu pengetahuan, khususnya bidang Sosiologi

yang berhubungan dengan pemberdayaan masyarakat dalam hubungan

dengan perseroan terbatas (PT) atau perusahaan.

Page 19: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

b. Manfaat Praktis

1. Sebagai bahan masukan bagi Direktorat Pemberdayaan Komunitas

Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Departemen Sosial

RI dalam rangka hubungan dengan perusahaan atau PT.

2. Sebagai bahan masukan bagi Kementerian Percepatan Daerah

Tertinggal dalam rangka meningkatkan pembangunan dan

kesejahteraaan masyarakat dalam bidang pendidikan.

3. Sebagai bahan masukan bagi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau

dalam memberdayakan dan menyelamatkan masyarakat dari

kebodohan dan ketertinggalan dalam pendidikan.

4. Sebagai bahan masukan bagi PT RAPP dan perusahaan-perusahaan

yang juga beroperasi di sekitar Kabupaten Pelalawan untuk

peningkatan dan evaluasi program community development atau

corporate sosial responsibility, agar lebih bermanfaat bagi

masyarakat.

Page 20: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teoritis

1. Corporate sosial responsibility

Peran sebuah perusahaan sering disebut dengan CR atau CD. CR maupun

CD merupakan implikasi dari program Corporate Sosial Responsibility (CSR)

atau tanggung jawab sosial korporat (Reza Rahman, 2009:10). CSR menjadi

tuntunan bagi perusahaan, seiring dengan bermunculannya tuntutan komunitas

terhadap korporat. Korporat sadar bahwa keberhasilannya mencapai tujuan bukan

hanya dipengaruhi faktor internal, melainkan juga oleh komunitas yang berada

yang berada di sekelilingnya. Ini artinya telah terjadi pergeseran hubungan antara

korporat dan komunitas. Korporat yang semula memposisikan diri sebagai

pemberi donasi melalui kegiatan, kini memposisikan komunitas sebagai mitra

yang turut andil dalam kelangsungan ekssistensinya.

Penggunaan istilah tanggung jawab sosial perusahan atau Corporate

Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini semakin populer dengan semakin

meningkatnya praktik tanggung jawab sosial perusahaan dan diskusi-diskusi

global, regional dan nasional. CSR saat ini juga tengah menjadi inovasi bagi

hubungan dengan masyarakat sekitarnya (dalam arti luas) di berbagai negara,

salah satunya Indonesia. Konsep CSR dikenal sejak 1970-an sebagai kumpulan

kebijakan yang berhubungan dengan stakeholder, nilai-nilai, pemenuhan

Page 21: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

ketentuan hukum, penghargaan masyarakat dan lingkungan, serta komitmen

badan usaha untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan.

Community Development (CD) merupakan program yang bertujuan untuk

mempercepat penanggulangan kemiskinan masyarakat, berdasarkan

pengembangan kemandirian melalui peningkatan kapasitas dan partisipasi

masyarakat serta kelembagaan dalam penyelenggaraan pembangunan (Rahardy,

2007: http://dickyrahardi.blogspot.com).

Arthur Dunham (dalam Rahardy, 2007) mengemukakan, Community

Development adalah: “Organized efforts to improve the conditions of

community life, and the capacity for community integration and self-

direction. Community Development seeks to work primarily through

the enlistment and organization of self-help and cooperative efforts on

the part of the residents of the community, but ussually with technical

assistance from government or volunta.’y organization”, sehingga

prinsip to help the community to help themselves (membantu

masyarakat agar dapat membantu keadaannya sendiri), dapat menjadi

kenyataan.

Budimanta dan Rudito (2008:38-39) menyatakan bahwa ruang lingkup CD

dapat dibagi menjadi: (1) community services, merupakan pelayanan korporat

untuk memenuhi kepentingan umum, (2) community empowering, yaitu program-

program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada

masyarakat untuk menunjang kemandiriannya, (3) community relation, yaitu

kegiatan-kegiatan yang menyangkut kesepahaman melalui komunikasi dan

informasi kepada para pihak yang terkait.

Definisi CD lain seperti dikemukakan Rudito dan Famiola community

development merupakan suatu proses adaptasi sosial budaya yang dilakukan

industri, pemerintah pusat dan daerah terhadap komunitas lokal. Kegiatan tersebut

difokukan secara sistemastis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses

Page 22: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

komunitas guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang

lebih baik untuk kurun waktu yang panjang.

Pelayanan ini tidak memandang umur, sehingga semua kalangan usia pada

komunitas tertentu dapat merasakan manfaat dan seluruh program-program yang

diberikan. Program-program tersebut meliputi pemberian pinjaman usaha bagi

masyarakat kurang mampu dan pelatihan-pelatihan keterampilan, seperti

pemberian pendidikan yang berkaitan dengan kesehatan, agama, ilmu

pengetahuan, kreativitas dan kesenian.

Menurut Jim Ife (2008) inti gagasan dari community development adalah

perubahan dari bawah. Idenya adalah bahwa komunitas lebih tahu apa yang

mereka butuhkan dan bagaimana cara mernenuhinya, serta harus lebih bergantung

kepada dirinya sendiri. Ide perubahan dari bawah ini terkadang sulit dilaksanakan

karena adanya kepentingan dan pihak atas sebagai pembuat kebijakan. Oleh

karena itu untuk dapat melakukan perubahan, maka si pelaku perubahan atau

pekerja komunitas perlu menghargai pengetahuan, kebudayaan, sumber daya,

kemampuan dan proses lokal.

World Business Council for Sustainable Development (WBCSD)

(Hardinsyah, 2007), mengemukakan CSR adalah komitmen untuk berkontribusi

terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; bekerja dengan para

karyawan dan keluarganya, masyarakat setempat dan masyarakat secara luas

dalam meningkatkan kualitas hidup mereka. Vasin, Heyn & Company (2004)

dalam Hardinsyah (2007) merumuskan definisi CSR sebagai kesanggupan untuk

Page 23: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

berkelakuan dengan cara-cara yang sesuai azas ekonomi, sosial dan lingkungan

dengan tetap mengindahkan kepentingan langsung dari stakeholder.

Budimanta, Prasetio, & Rudito, (2004 : 77). Mengemukakan bentuk

program CSR memiliki dua orientasi. Pertama, internal, yakni CSR yang

berbentuk tindakan atas program yang diberikan terhadap komunitas. Kedua,

eksternal, yakni CSR yang mengarah pada tipe ideal berupa nilai pada korporat

yang dipakai untuk menerapkan atau mewujudkan tindakan-tindakan yang sesuai

keadaan sosial terhadap komunitas sekitarnya.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan CSR

tergantung pada visi dan misi korporatif yang disesuaikan dengan needs, desire,

wants, dan interest komunitas. Berikut adalah beberapa definisi CSR:

a) Melakukan tindakan sosial termasuk kepedulian terhadap lingkungan hidup,

lebih dari batas-batas yang dituntut peraturan dan undang-undang (Chambers

dalam Iriantara, 2004:49).

b) Komitmen usaha untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan

berkontribusi untuk peningkatkan ekonomi bersamaan dengan dengan

peningkatan kualitas hidup karyawan dan keluarganya, komunitas lokal, dan

masyarakat yang lebih luas (Reza Rahman, 2009:10).

c) Komunitas bisnis untuk berkontrubusi dalam pembangunan ekonomi

berkelanjutan, bekerja dengan karyawan perusahaan, keluarga karyawam

tersebut, berikut komunitas setempat dan masyarakat secara keseluruhan

dalam rangka meningkatkan kualitas hidup luas (Reza Rahman, 2009:10).

Page 24: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa CSR merupakan

salah satu program yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan pemerintah

setempat dalam meningkatkan kesejahteraan, sosial budaya dan sumber daya

masyarakat setempat. Di samping itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan

korporat untuk menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan komunitas adalah

melalui program comunity relations (CR). Jerold (2000: 12) mengemukakan CR

sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi dalam sebuah komunitas

melaui berbagai upaya untuk menyelesaikan kemaslahatan organisasi dan

komunitas. Dalam praktiknya di lapangan, suatu kegiatan disebut CSR ketika

memiliki sejumlah unsur berikut:

a) Continuity and sustainability atau berkesinambungan.

Ini merupakan unsur vital CSR. Suatu kegiatan amal yang berdasar trend

ataupun insidental, bukanlah CSR. CSR merupakan hal yang bercirikan pada

long term perspective bukan instant, happenning, atau pun booming. CSR

adalah suatu mekanisme kegiatan yang terencanakan, sistematis dan dapat

dievaluasi (Iriantara, 2004 : 53).

b) Community empowerment atau pemberdayaan kemunitas.

Membedakan CSR dengan kegiatan yang bersifat charity atau pun

philantrophy semata. Tindakan-tindakan kedemawanan, meskipun membantu

komunitas, tetapi tidak menjadikannya mandiri. Salah satu indikasi suksesnya

program CSR adanya kemandirian yang lebih pada komunitas, dibandingkan

dengan sebelum program CSR hadir.

c) Two ways.

Page 25: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Artinya program CSR bersifat dua arah. Korporat bukan lagi berperan sebagai

komunitator semata, tetapi juga harus mampu mendengarkan aspirasi

komunitas. Ini dapat dilakukan dengan need assessment,yaitu sebuah survei

untuk mengetahui need, desires, interest dan wants komunitas.

Namun, dalam praktiknya, belum banyak perusahaan yang menerapkan

CSR. Berdasarkan surver Kompas pada 2007, 70% perusahaan di Indonesia

belum melaksanakan CSR. Masih banyak yang menganggap CSR adalah beban

dalam operasi produksi. Padahal CSR adalah „investasi‟ jangka panjang untuk

mencegah krisis melalui peningkatan reputasi dan imej korporat. Meski demikian,

CSR bukanlah program yang dilakukan secara periodik. Mengikuti trend ataupun

tanpa rencana. Hakikat CSR adalah menciptakan long term relationship dengan

kemunitas demi kehidupan yang lebih baik semua.

2. Pemberdayaan Masyarakat

Pelaksanaan CSR dimaksudkan untuk memberdayakan masyarakat

tempatan dengan cara memberikan peluang dan akses bisnis yang lebih besar,

fasilitasi, pelatihan dan bimbingan teknis, ataupun pendidikan. Konsep

pemberdayaan pada dasarnya dibangun dari ide yang menempatkan manusia

sebagai subyek dari dunianya sendiri. Aniyanto, (2005 : 48) mengemukakan

terdapat dua kecenderungan proses pemberdayaan, yaitu (1) proses

pemberdayaan yang menekankan pada proses memberikan atau mengalihkan

sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan kepada masyarakat agar individu

menjadi lebih berdaya. (2) kecenderungan sekunder yang lebih menekankan

Page 26: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

melalui proses dialog. Kecenderungan ini terkait dengan kemampuan individu

untuk mengontrol lingkungannya

pertama adalah proses pemberdayaan yang menekankan pada proses

memberikan atau mengalihkan sebagian kekuasaan, kekuatan atau kemampuan

kepada masyarakat agar individu menjadi lebih berdaya. Proses ini dilengkapi

dengan upaya membangun aset material, guna mendukung pembangunan

kemandirian mereka melalui organisasi. Kecenderungan proses ini dapat pula

disebut sebagai kecenderungan primer dari makna pemberdayaan.

Kedua, adalah kecenderungan sekunder yang lebih menekankan melalui

proses dialog. Kecenderungan ini terkait dengan kemampuan individu untuk

mengontrol lingkungannya. Agar kecenderungan primer dapat terwujud, maka

harus melalui kecenderungan sekunder terlebih dahulu. Secara sederhana, konsep

pemberdayaan mengacu pada kemampuan masyarakat untuk mendapat akses dan

kontrol atas sumber-sumber hidup yang penting.

Pranarka (Ariyanto, 2005 :49-50), konsep ini terlalu umum dan kadang-

kadang hanya menyentuh cabang atau daun, namun tidak menyentuh akar

permasalahan. Belum ada gambaran yang memuaskan tentang konsep

empowerment sampai saat ini. Adapun menurut Isworo (Ariyanto, 2005 : 50),

karena belum ada kesepakatan mengenai definisi empowerment, orang lebih

senang melihat sifat empowerment sebagai suatu fenomena berupa proses yang

akan memberikan manfaat baik bagi perorangan dalam organisasi maupun

organisasi itu sendiri.

Page 27: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa Sifat-sifat empowerement

adalah: (1) membantu agar masyarakat dapat lebih mengontrol kegiatan sendiri

maupun lingkungan, (2) membantu masyarakat memperbesar atau memperkuat

kapasitas kemampuan (enabling) dalam melaksanakan tugas masing-masing, (3)

membantu memperbesar kesempatan anggota masyarakat untuk tumbuh,

berkembang dan mandiri.

Allan D Wallis (Ariyanto, 2005:51), mengemukakan, muncul paradigma

baru yang melihat suatu masyarakat sebagai wujud utuh. Konsep pengembangan

bertujuan untuk memberikan pemberdayaan bagi masyarakat dalam merumuskan

masalah yang dihadapi dan mencari solusinya sendiri. Pendekatan baru ini

bertumpu pada 6 prinsip utama, yaitu: (1) modal masyarakat (social capital), yaitu

pengembangan yang ditujukan kepada pemberdayaan masyarakat melalui

peningkatan kesadaran mengenai kerja sama dan nilai-nilai yang disepakati, (2)

infrastruktur masyarakat (civil infrastructure), yaitu pengembangan lembaga-

lembaga kemasyarakatan informal yang berorientasi pada kemajuan (pendidikan),

(3) orientasi kepemilikan (asset orientation), pengembangan yang bertumpu pada

penggalian kemampuan masyarakat sebagai modal pengembangan, (4) kerja sama

(collaboration), yaitu mengembangkan pola kerja sama yang tumbuh dan dalam,

(5) visi dan tindakan strategis (vision and strategic action), yaitu membangun

visi-visi dan mengidentifikasi langkah-langkah strategis oleh masyarakat, (6) seni

demokrasi (art democracy), yaitu mempromosikan cara-cara bertindak yang

merangsang partisipasi dan tumbuhnya inisiatif dari dalam.

Page 28: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Nurcahyo (2008: 97) mengatakan, pemberdayaan masyarakat akan

berlangsung secara bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah

sebagai berikut: (1) tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju perilaku

sadar dan peduli, sehingga merasa membutuhkan peningkatan kesadaran tinggi,

(2) tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan, kecakapan

keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga

dapat mengambil peran dalam pembangunan, dan (3) tahap peningkatan

kemampuan intelektual, kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif

dan kemampuan inovatif untuk mengantarkan kemandirian.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan masyarakat

harus melalui tahapan, yakni tahap penyadaran dan pembentukan perilaku menuju

perilaku sadar dan peduli, tahap transformasi kemampuan berupa wawasan

pengetahuan, kecakapan keterampilan dan tahap peningkatan kemampuan

intelektual.

3. Inovasi

Bagi masyarakat Pangkalankerinci, Kabupaten Pelalawan, kerja sama

antara PT RAPP dan Pemkab Pelalawan merupakan hal baru. Menurut Rogers

(1962:10-24), setiap ide yang dibayangkan sebagai sesuatu yang baru oleh

individu, disebut dengan inovasi. Ada empat unsur penting dalam proses difusi

inovasi menurut Rogers, yaitu: (1) inovasi itu sendiri, inovasi adalah setiap ide

yang dianggap baru oleh individu ataupun unit adopsi lain, (2) saluran

komunikasi, inti proses penyebaran inovasi adalah interaksi manusia dimana

seseorang mengomunikasikan ide baru pada orang lain. Tanpa komunikasi,

Page 29: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

inovasi tidak akan tersebar. Saluran komunikasi yang bersifat personal lebih

efektif dalam mempengaruhi individu untuk menerima ide baru, terutama bila

saluran yang bersifat personal tadi menghubungkan dua atau lebih individu yang

memiliki kesamaan dalam status sosio-ekonomi, pendidikan atau hal penting

lainnya. Komunikasi inovasi terjadi dalam suatu sistem sosial. (3) Aspek waktu.

Dimensi waktu terlibat dalam difusi yaitu pada (a) proses innovation-decision,

yaitu proses dimana individu melewati tahap pengetahuan mengenai inovasi

hingga mengambil keputusan untuk mengadopsi atau menolak inovasi tersebut,

(b) keinovatifan individu atau unit adopsi, yaitu waktu relatif inovasi diadopsi

secara dini atau terlambat, (c) tingkat adopsi inovasi dalam sistem, biasanya

diukur melalui jumlah anggota dalam sistem yang mengadopsi inovasi dalam

jangka waktu tertentu, (4) sistem sosial, yaitu sekumpulan individu yang berbeda

fungsinya dan terlibat dalam kegiatan menyelesaikan masalah kolektif. Dalam

tiap sistem sosial terdapat norma, status, dan pemimpin, yang kesemuanya

penting dalam memahami nasib inovasi dalam sistem sosial yang bersangkutan.

Rogers (Lauer, 1993 : 229-23 1), menemukan lima ciri inovasi yang

dibayangkan penerimanya. (1) Keuntungan relatif dan inovasi. Semakin

dibayangkan orang inovasi itu akan dapat meningkatkan keuntungan relatif

mereka atas situasi yang ada, semakin cenderung mereka akan menerimanya.

Sebaliknya, semakin dibayangkan kurang atau tidak menguntungkan, cenderung

semakin segan menerimanya. (2) Kecocokannya dengan nilai-nilai dan kebutuhan

yang ada. (3) Laju penerimaan inovasi akan dipengaruhi oleh bayang-bayang

kerumpilannya. Beberapa inovasi dibayangkan sangat sukar dipahami dan

Page 30: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

digunakan, dan karena itu akan lebih lambat diterima atau ditolak. (4) Inovasi

kurang lebih diterima atas dasar „dapat dicoba‟, seberapa besar kemungkinan

untuk melembagakannya atas dasar percobaan. Ide baru yang dapat dicoba secara

berangsur-angsur, biasanya akan diterima lebih cepat daripada inovasi yang tidak

dapat dicoba secara berangsur-angsur. (5) Laju penerimaan inovasi dipengaruhi

oleh kemungkinan untuk dikomunikasikannya. Semakin dapat diamati

pengaruhnya oleh calon penerimanya, semakin besar kemungkinan ia menerima

inovasi itu.

Proses dimana inovasi dikomunikasikan melalui beberapa saluran selama

jangka waktu tertentu di antara anggota-anggota dalam sistem sosial, disebut

difusi (Rogers, 1962:5). Selain itu difusi juga diartikan sebagai bentuk perubahan

sosial dimana terjadi perubahan pada struktur dan fungsi sistem sosial. Ketika ide-

ide baru ditemukan, didifusikan dan diterima atau ditolak, menimbulkan akibat-

akibat tertentu maka terjadilah perubahan sosial (Rogers, 1962:6).

Dalam proses innovation-decision atau pengambilan keputusan inovasi,

terdapat lima langkah utama, yaitu: (1) knowledge, proses dimana individu

mempelajari keberadaan inovasi dan mengetahui fungsi-fungsinya, (2)

persuasion, muncul ketika individu memiliki sikap menerima atau menolak

inovasi, (3) decision, muncul ketika individu terlibat dalam aktivitas yang

mengarah pada penerimaan atau penolakan inovasi, (4) implementation, terjadi

ketika individu menggunakan inovasi, dan (5) confirmation, terjadi ketika

individu mencari penguat dan proses pengambilan keputusan inovasi, tapi

Page 31: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

individu dapat saja mengubah keputusan yang telah diambil, bila ditemukan hal

yang bertentangan dalam inovasi (Rogers, 1962:30).

Program CSR yang dilakukan pada Sekolah Benas sebagai suatu inovasi

yang ditujukan bagi pemberdayaan masyarakat Pangkalan kerinci, tentunya akan

menyebabkan perubahan pada masyarakat setempat. Perubahan-perubahan pada

masyarakat itu merupakan fenomena sosial yang wajar, karena tiap manusia

memiliki kebutuhan dan senantiasa berhubungan dengan lingkungan di luar

dirinya.

4. Faktor-Faktor yang Mempegaruhi Kemajuan dan Kemunduran Sekolah

Diakui atau tidak, krisis multidimensional yang melanda negeri ini

membuka mata kita terhadap mutu pendidikan manusia Indonesia. Itupun dengan

sumber daya manusia hasil pendidikan yang ada di negeri ini. Memang, penyebab

krisis itu sendiri begitu kompleks. Namun tak dipungkiri bahwa penyebab

utamanya adalah sumber daya manusia itu sendiri yang kurang bermutu. Jangan

harap bicara soal profesionalisme, terkadang sikap manusia Indonesia yang paling

merisaukan adalah seringnya bertindak tanpa moralitas.

Balitbang (2003) bahwa dari 146.052 SD di Indonesia ternyata hanya

delapan sekolah saja yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The

Primary Years Program (PYP). Dari 20.918 SMP di Indonesia ternyata juga hanya

delapan sekolah yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Middle

Years Program (MYP) dan dari 8.036 SMA ternyata hanya tujuh sekolah saja

yang mendapat pengakuan dunia dalam kategori The Diploma Program (DP).

Page 32: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah-sekolah yang ada di

Indonesia belum berkualitas atau belum sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.

Oleh sebab itu hendaknya sekolah-sekolah yang ada di negeri ini hendaknya dapat

meningkatkan kualitas sekolah demi menciptakan sumber daya manusia yang

dapat bersaing di era globalisasi ini. Bagaimanapun juga pendidikan tidak

mungkin terlaksana dengan baik tanpa didukung dengan sekolah-sekolah yang

baik.

Cheng (1994:32) mengemukakan sekolah harus mampu menjalankan

fungsinya secara maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan,

fungsi politis, fungsi budaya maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah

adalah memberi bekal kepada siswa agar dapat melakukan aktivitas ekonomi

sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan sekolah adalah

sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat.

Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan

tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara. Fungsi budaya adalah media

untuk melakukan transmisi dan transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan

adalah sekolah sebagai wahana untuk proses pendewasaan dan pembentukkan

kepribadian siswa.

Dalam upaya menuju sekolah mandiri, terlebih dahulu kita perlu

menciptakan sekolah yang efektif. Ciri sekolah yang efektif adalah sebagai berikut

(1) visi dan misi yang jelas dan target mutu yang harus sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan secara lokal, (2) Sekolah memiliki output yang selalu

meningkat setiap tahun.(3) Lingkungan sekolah aman, tertib, dan menyenangkan

Page 33: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

bagi warga sekolah.(4) Seluruh personil sekolah memiliki visi, misi, dan harapan

yang tinggi untuk berprestasi secara optimal (5) Sekolah memiliki sistem evaluasi

yang kontinyu dan komprehensif terhadap berbagai aspek akademik dan non

akademik. (Http://www.geocities.com.2004) Senin tanggal 15 Maret 2011 jam

20.00 wib.

Disamping efektif sekolah juga efisien dalam penyelenggaraan sekolah

efisiensi dalam pendidikan artinya pendayagunaan sumber-sumber pendidikan

yang terbatas sehingga mencapai optimalisasi yang tinggi. Sekolah akan dikatakan

efisien jika tercapai: (1) penurunan DO dan mengulang kelas, (2) pemetaan mutu

sekolah berdasarkan pada SPM (Standar Pelayanan Minimal) dan Manajemen,

(3) Pengembangan sistem penilaian hasil belajar (penilaian kelas dan ujian akhir

sekolah), (4) pengawasan dengan prinsip transparansi dan akuntabilitas publik.

(Http://www.geocities.com.2004) Senin tanggal 15 Maret 2011 jam 20.00 wib.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perkembangan persekolahan

juga tergantung kepada faktor-faktor seperti kemampuan masyarakat untuk

membiayai persekolahan, kemungkinan orang tua membebaskan anak-anak dari

pekerjaan produktif membantu orang tua, dan perhatian dari kelompok-kelompok

tertentu dalam mengawasi penguasaan pengetahuan dari keterampilan tertentu dan

dalam memberi kesempatan kepada generasi muda menguasainya untuk

menjamin kesinambungan masyarakat dan kelestarian pengetahuan.

Dengan adanya faktor-faktor pendorong tersebut di atas, maka dalam

berbagai masyarakat telah berkembang berbagai bentuk persekolahan, termasuk

dalam masyarakat sederhana dengan ekonomi yang masih bersifat subsistensi dan

Page 34: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

belum mepunyai aksara. Pemilikan aksara dapat dipakai sebagai salah satu faktor

kunci dalam menentukan tingkat kebudayaan. Bahasa tertulis yang dimungkinkan

oleh adanya aksara telah memunjulkan peradaban yang tinggi. Adanya bahasa

tertulis telah memungkinkan suatu masyarakat untuk menumpuk pengalaman,

mengkaji ulang pengalaman-pengalaman dari satu generasi ke generasi berikutnya

yang akan menjurus kepada perkembangan ilmu pengetahuan yang menjadi motor

pergerak perkembangan peradaban ummat manusia.

B. Penelitian yang Relevan

Studi yang pernah dilakukan tentang corporate sosial responsibility

melalui program LBD dari masyarakat Sakai di Kabupaten Bengkalis yaitu

menggali aspek komunikasi dan aspek-aspek yang berpengaruh pada keberhasilan

program LBD. Di antara penelitian-penelitian tersebut yang memiliki relevansi

dengan penelitian ini adalah karya Memi Suryani (2007) yang menyimpulkan,

bila tim pembina LBD menggunakan gaya komunikasi persuasif dalam

berinteraksi dengan peserta, maka sikap peserta akan cenderung positif.

Sebaliknya, jika pembina menunjukkan gaya komunikasi yang tidak persuasif,

maka sikap peserta akan cenderung negatif terhadap pelatihan LBD.

Secara umum, kecenderungan sikap peserta pelatihan LBD yang berasal

dan Suku Sakai adalah positif. Sedangkan bila dilihat per aspek, kecenderungan

yang sangat positif ada pada aspek afektif, sedangkan aspek kognitif dan

psikomotoriknya hanya bersifat positif.

Berkaitan dengan tanggung jawab sosial dengan adanya pelatihan LBD,

Maida Adelina Natiar (2007) dalam penelitiannya memperoleh kesimpulan bahwa

Page 35: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

semakin positif sikap peserta LBD etnik Melayu di Minas terhadap pelatihan itu,

maka akan semakin tinggi motivasi berprestasi.

Sementara itu YuI Akhyar (2008), menyimpulkan, dua variabel yang

berpengaruh signifikan terhadap keberhasilan CSR dalam program LBD sebagai

pelaksanaan tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu:

1. Variabel penguatan kemampuan bidang finansial yang meliputi akses

permodalan dengan melakukan kerja sama dengan institusi/lembaga

keuangan dan membantu pengusaha kecil mendapatkan akses permodalan

untuk mendanai pekerjaan yang mereka dapatkan.

2. Variabel kebijakan dan kemudahan prosedur tender (keberpihakan) yang

mutlak diperlukan pengusaha kecil lokal, terutama dengan mempercepat

pembayaran, memberi akses pekerjaan kepada pengusaha kecil,

menyederhanakan prosedur pengadaan, membatasi/mengutamakan pengusaha

kecil lokal di sekitar perusahaan untuk mendapat prioritas (proteksi) pada

jangka waktu tertentu, sehingga mereka mampu mengembangkan potensinya

dan akhirnya mampu bersaing di lingkungan yang lebih luas.

C. Kerangka Pemikiran

PT Riaupulp atau Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), beroperasi sejak

awal 1995 di Pangkalan kerinci, Kabupaten Pelalawan dan merupakan anak

perusahaan Asia Pacific Resources Holding Limites (APRIL). Sejak awal

keberadaannya, PT RAPP telah memperlihatkan kepedulian serta memainkan

peranan dalam pengembangan sosio-ekonomi masyarakat di sekitar areal

Page 36: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

operasinya, melalui program pengembangan masyarakat atau Community

Development (CD) yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat.

PT RAPP sebagai perusahaan pulp and paper yang berinovasi dengan

program CSR yaitu kerja sama dengan Pemkab Pelalawan melalui pendirian

Sekolah Bernas, yang bertujuan untuk memberdayakan masyarakat Pangkalan

kerinci sehingga dapat menjadi masyarakat yang mandiri.

Masyarakat Pangkalan kerinci diberi kesempatan untuk berkembang dan

meningkatkan taraf hidupnya melalui program pendidikan yang disediakan PT

RAPP. Sebagai suatu sistem sosial, PT RAPP dan masyarakat Pangkalankerinci

memiliki fungsi/peran sesuai dengan posisi strukturalnya. Tapi, sebuah sistem

yang baik tetap membutuhkan setiap unsur yang ada di dalamnya untuk berfungsi

sesuai dengan peran yang diharapkan. Bila unsur-unsur tersebut menjalankan

fungsi masing-masing dengan baik, maka program CSR pada Sekolah Bernas

akan memberi dampak postif dalam pemberdayaan masyarakat Pangkalan kerinci.

Membantu memahami dinamika praktik CSR yang merupakan bagian

dari penerapan CSR dalam bidang pendidikan pada perusahaan, diperlukan suatu

kerangka pemikiran. Dari landasan teori yang telah diuraikan di atas, maka

kerangka teoritis untuk penelitian ini disusun sebagai berikut:

Page 37: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Gambar 1. Alur pikir penelitian

PT RAPP dan Pemkap

Pelalawan

Pelaksaan CSR

Sekolah Bernas 1. SD 2. SMP 3. SMA

Dana

Fasilitas

Beasiswa

dll

Mundurnya CSR 1. Menurunnya produksi PT

RAPP 2. Kerjasama PT RAPP dengan

Pemrintah Pelalawan tidak berjalan baik

3. Guru Tidak lagi Bekerja

dengan Baik dan Berhenti

Mengajar di Sekolah Bernas

4. Menurunnya Minat

Masyarakat Untuk Sekolah

Di Sekolah Bernas

Page 38: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Pangkalan kerinci merupakan salah satu dari 12 kecamatan di Kabupaten

Pelalawan, Provinsi Riau. Kecamatan Pangkalan Kerinci merupakan tempat

beroperasinya PT RAPP.

B. Informan Penelitian

Informan dalam penelitian ini ditetapkan sesuai karakteristik penelitian

kualitatif, yaitu dengan teknik bola salju (snowball sampling). Informan yang

ditemui pertama kali adalah Kepala Sekolah Bernas, para guru, tata usaha dan

siswa/siswinya, dilanjutkan dengan informan-informan lain yang dianggap

mengetahui lebih banyak informasi dan mendalami situasi sosial yang diteliti,

sehingga diperoleh data yang sebenarnya. Informan-informan tersebut di

antaranya adalah Wakil Bupati Pelalawan Drs H Marwan Ibrahim, yang ikut andil

dalam pendirian Sekolah Bernas ketua direksi RAPP, Ketua Yayasan Bernas,

kepala sekolah dan guru yang mengajar di sekolah Bernas.

C. Teknik dan alat Pengumpul Data

Teknik pengumpul data dilakukan dengan cara observasi langsung ke

lapangan dan wawancara mendalam (depth interview) dengan informan melalui

dokumentasi.

Page 39: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

1. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah kegiatan seharian manusia dengan

menggunakan pancaindra mata sebagai alat bantu utamanya selain pancaindra

lainnya seperti telinga, penciuman, mulut, dan kulit. Karena itu, observasi adalah

kemampuan seseorang untuk menggunakan pengamatannya melalui hasil kerja

pancaindra mata serta dibantu dengan pancaindra lainnya (Burhan, 2007:115).

Dari pendapat di atas maka dalam melaksanakan observasi peneliti

melakukan tiga tahapan yaitu: (1) melakukan observasi umum untuk memperoleh

deskripsi umum tentang situasi sosial yang menjadi obyek penelitian, (2)

melakukan observasi terfokus untuk memperoleh deskripsi yang lebih rinci

tentang berbagai komponen atau elemen yang sebelumnya ditemukan dalam

observasi umum, (3) melakukan observasi terseleksi, yaitu memilih secara tegas

mana dari sekian banyak aspek yang telah diketahui yang menjadi perhatian

utama peneliti. Sehubungan dengan objek penelitian, maka hal-hal yang

diobservasi dalam penelitian ini meliputi: lingkungan tempat Sekolah Bernas,

kantor dan fasilitas sekolah yang dilakukan dalam program CRS.

2. Wawancara

Wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh

keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka

antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau

tanpa menggunakan pedoman wawancara, di mana pewawancara dan informan

terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama (Burhan,2007:108). Wawancara

pada penelitian ini dengan melibatkan informan dari Wakil Bupati Pelalawan Drs

Page 40: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

H Marwan Ibrahim, yang ikut andil dalam pendirian Sekolah Bernas, ketua

Yayasan Bernas dan responden yang dianggap berhubungan dengan penelitian.

Wawancara dimulai dari informan kunci dan bergulir kepada informan

berikutnya. Fokus wawancara berkaitan dengan maju mundurnya CSR pada

Sekolah Bernas dan dampak inovasi CSR pada sekolah itu terhadap

pemberdayaan masyarakat Pangkalan kerinci, baik yang terlibat langsung di

dalamnya maupun tidak.

3. Dokumentasi

Dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan

mengumpulkan sejumlah fakta dan data sosial yang tersimpan dalam bahan yang

berbentuk dokumen (Burhan,2007:121). Dokumentasi dalam penelitian ini dengan

mengumpulkan dan mengamati dokumen berupa dokumen pendirian sekolah

Bernas, inovasi CSR pada sekolah terhadap pemberdayaan masyarakat Pangkalan

kerinci, fasilitas yang ada di sekolah bernas pada pelaksanaan CSR.

Alat pengumpul data utama adalah peneliti sendiri dan menggunakan

instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pendekatan dengan informan

dilakukan dengan secara periodik peneliti berkunjung ke sekolah Bernas untuk

melihat secara langsung kegiatan yang ada disekolah Bernas. Selain itu peneliti

juga menggunakan para tokoh pendiri sekolah Bernas dan guru di sekolah tersebut

sebagai alat pengumpul data sesuai dengan arahan peneliti. Hal ini dilakukan

sebagai data tambahan untuk memastikan bahwa data yang terkumpul menjadi

terpercaya (valid).

Page 41: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

D. Teknik Menjamin Keabsahan Data

Agar data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat dijamin

keabsahannya, maka peneliti menggunakan konsep yang disarankan Lincoln dan

Guha (Azmi, 2006 : 46-48), yaitu:

1. Prolonged engagement atau keterlibatan yang lama antara peneliti dengan

yang diteliti, yaitu dengan cara terlibat langsung dengan yang diteliti dan

masyarakat Sekolah Bernas. Hal ini bertujuan untuk membina keyakinan

dengan partisipan penelitian, memperluas variasi dan mengurangi distorsi

data.

2. Persistent observation atau observasi terus menerus, ini dimaksudkan untuk

menjamin pengalaman dan pemahaman yang mendalam serta memperluas

cakupan yang diperoleh peneliti.

3. Triangulasi, dilakukan untuk mencari informasi dari sumber yang beragam,

sehingga bisa mengurangi distorsi dalam mengambil kesimpulan. Oleh

karena itu, informan penelitian ini melibatkan berbagai sumber yaitu

masyarakat Sekolah Bernas, masyarakat Pangkalankerinci yang terlibat dalam

program CSR PT RAPP dan tokoh masyarakat di Kecamatan

Pangkalankerinci.

4. Pengujian ketepatan referensi, yaitu dengan pengarsipan data yang

dikumpulkan melalui studi naturalistik sebagai bahan untuk mengambil

kesimpulan.

Page 42: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

E. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mencari dan menata secara sistematis

catatan hasil observasi dan wawancara serta pengamatan lainnya untuk

meningkatkan pemahaman peneliti tentang pertunjukan yang sedang diteliti.

Teknik analisis data yang akan digunakan mengikuti langkah-langkah yang

dikemukakan oleh Spradley dalam Sanapiah, (1990:90). yaitu dengan

menggunakan analisis domain, taksonomi dan komponensial Untuk memperkuat

hasil penelitian.

1. Analisis Domain

Analisis domain dilakukan untuk menentukan hubungan antar bagian serta

menghubungkan bagian-bagian dengan keseluruhan, seperti bagaimana bentuk

inovasi program CSR PT RAPP dan apa dampak inovasi tersebut terhadap

pemberdayaan masyarakat Sekolah Bernas. Analisis domain merupakan suatu

cara berpikir sistematis untuk menentukan hubungan bagian dengan keseluruhan.

Menurut Spradley (2007:151), prosedur ini akan mengarahkan pada penemuan

jenis-jenis domain yang lain.

Dalam penelitian ini diidentifikasi beberapa domain, di antaranya: (a) jenis

aktor yang terlibat dalam program CSR PT RAPP, (b) jenis tindakan PT RAPP

untuk memberikan CSR pada Sekolah Bernas, (c) jenis perilaku yang ditunjukkan

masyarakat Sekolah Bernas, (d) jenis kemudahan CSR.

2. Analisis Taksonomi

Analisis taksonomi dilakukan untuk mencari bagaimana domain-domain

itu terorganisasi atau berhubungan satu dengan yang lain. Di antaranya adalah

Page 43: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

jenis aktor yang terlibat dalam CSR, meliputi: kemajuan dan kemunduran Sekolah

Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP.

3. Analisis Komponensial

Analisis ini dilakukan untuk mencari atribut-atribut dan masing-masing

domain terpilih sehingga ditemukan komponen makna yang berhubungan dengan

simbol-simbol budaya dan situasi sosial yang sedang diteliti. Pertanyaan diajukan

pada kawasan terpilih yang telah ditetapkan dalam observasi terfokus dan tahap

analisis taksonomi. Analisis komponensial dipilih untuk melihat kelanjutan

observasi terfokus dan taksonomi tentang bentuk inovasi program CSR dan

kemajuan dan kemunduran Sekolah Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP

pada sekolah itu. Dari analisis ini diperoleh cara dan alasan pelaksanaan CSR PT

RAPP pada Sekolah Bernas.

Page 44: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umum

1. Sejarah Berdirinya Sekolah Bernas

Bernas berdiri sejak dibentuknya Yayasan Pendidikan Bernas oleh Bupati

Pelalawan HT Azmun Jaafar, SH dengan Komisaris PT RAPP Mr Sukanto

Tanoto, pada 17 Maret 2003, di Hotel Uni Graha, Pangkalankerinci. Pada 2 Mei

2003, ditandatangani kesepakatan Yayasan Pendidikan Bernas, sekaligus menjadi

hari ulang tahun sekolah itu. Tahun pelajaran baru dimulai pada Juli 2003.

Personil Yayasan Pendidikan Bernas terdiri dari Dewan Pembina (Bupati

Pelalawan, Ketua DPRD Pelalawan, Direktur RAPP, Prof Drs H Farid Kasmi,

Drs H Rasyid Hamidy, Drs M Kasim Fasda Bino dan Prof Dr Ir H Tengku

Dahril, MSc) dan Dewan Pengawas (Sekdakab Pelalawan, Kadisdik Pelalawan,

H Amru Mahali, Ir Fakhrunnas MA Jabbar, Rudy Tianda, Drs Sudirman Sobar,

MA dan Dr (Hc) H Dasril Maskar).

Sedangkan dewan pengurus terdiri dari ketua Drs H Nahas Pasha Raoef,

Wakil Ketua Azizon Nurza, SPi, MBA, Sekretaris H Nazarudin Mel, Wakil

Sekretaris Drs H Raja Syirwansyah, Bendahara Musyafran, SE Ak, Wakil

Bbendahara Drs H Tengku Ilyas Usman, anggota Drs Hudfatman, H Tengku

Zubir dan Roni Hasfikar, SE.

Visi Yayasan Pendidikan Bernas adalah menjadi pusat pendidikan

unggulan di Kabupaten Pelalawan dan menghasilkan SDM yang menguasai ilmu

Page 45: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

pengetahuan dan teknologi (iptek), beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT,

serta memahami nilai dan Budaya Melayu. Sedangkan motto Bernas adalah

berbudaya Melayu, elok hati, rajin belajar, nuansa Islami, akhlak mulia dan sopan

santun. Yayasan Pendidikan Benas terdiri dari tiga jenjang pendidikan yaitu SD,

SMP dan SMA.

Misinya, merencanakan dan melaksanakan pembangunan pendidikan dasar,

menengah dan perguruan tinggi yang berkualitas, membangun dan

mengembangkan pendidikan dasar dan menengah yang unggul di setiap

kecamatan, membekali tamatan dengan kepribadian dan etos kerja yang dapat

dibanggakan oleh masyarakat dan dunia usaha, mengharuskan setiap tamatan

memahami, menghayati serta mewujudkan prinsip 4H (head-heart-hand-health)

dalam mengembangkan diri di masyarakat serta untuk melanjutkan ke jenjang

pendidikan yang lebih tinggi, membekali tamatan menghayati dan cinta akan

Budaya Melayu Riau, adat istiadat dan dapat menyesuaikan diri dengan

perkembangan Budaya Melayu dalam kehidupan sehari-hari, mengupayakan

tamatan agar berperan aktif mengisi pembangunan daerah, serta pemanfaatan

sumber daya alam yang ada dan memberdayakan sumber daya yang tersedia

secara efektif dan efisien, dalam membangun kualitas SDM melalui Yayasan

Pendidikan Bernas Pelalawan.

2. Sejarah Berdirinya Sekolah Dasar Bernas

Sekolah Dasar (SD) Bernas didirikan pada 2003, dengan luas bangunan

3021 m2, beralamat di Jalan H Abdul Jalil, Pangkalankerinci, Desa/Kelurahan

Kerinci Barat, Kecamatan Pangkalankerinci. SD ini dikepalai Elfidawati, MPd,

Page 46: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

sedangkan pendidik dan tenaga pendidik terdiri dari guru PNS sebanyak 11

orang, guru honor 10 orang, guru honor provinsi dua orang, guru honor komite

lima orang, kepala tata usaha honor daerah satu orang, staff tata usaha honor

komite satu orang, janitor honor daerah satu orang, satpam honor komite satu

orang dan janitor honor BOS satu orang.

SD Bernas berpedoman pada petunjuk teknis yang dikeluarkan Dinas

Pendidikan Pelalawan dalam menerima siswa baru. Pada umumnya penerimaan

siswa baru sudah terjadwal, sesuai kalender pendidikan. SD Bernas

menempatkan maksimal 33 siswa setiap kelas. Bila dirata-ratakan, SD ini hanya

dapat menerima 98 siswa setiap tahunnya.

Syarat penerimaan siswa baru di SD Bernas tidak jauh berbeda dengan

sekolah-sekolah lain. Siswa yang diterima diranking berdasarkan nilai

UASBN/NEM tertinggi. Namun demikian, di SD ini ada tambahan tahapan

seleksi yang dilakukan, yaitu test mengaji. Test mengaji dilakukan bukan sebagai

syarat mutlak diterima atau tidaknya seorang siswa. Tujuannya untuk

mengelompokkan antara yang sudah bisa mengaji dengan yang belum. Bagi siswa

yang belum bisa mengaji, akan diberikan kelas tambahan tentang iqra’ / mengaji.

Sampai tahun ajaran 2010/2011, siswa yang bersekolah di SD Bernas telah

berjumlah 424 orang, tersebar dalam 14 rombongan belajar (rombel), mulai dari

kelas I sampai kelas VI. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-5 berikut:

Page 47: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4. 1 Data siswa/i SD Bernas

KELAS ROMBEL LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH

I

II

III

IV

V

VI

3

2

2

2

3

2

51

31

27

25

24

28

47

39

37

37

49

30

98

70

64

61

73

58

Jumlah 14 186 239 424

Sumber : Tata Usaha SD Bernas

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang bersekolah

di SD Bernas sebanyak 424 orang yang terdiri dari kelas I sebanyak 98 siwa/i,

kelas II sebanyak 70 siswa/i, kelas III sebanyak 64 siswa/i, kelas IV sebanyak 61

siswa/i, kelas V sebanyak 73 siswa/i, kelas VI sebanyak 58 siswa/i. Adapun

tingkatan usia siswa berkisar antara 7-12 tahun (anak-anak dan remaja menengah).

Di samping itu juga, disediakan sarana-sarana pendukung lain. Perhatikan

dalam tabel 4. 2 berikut:

Tabel 4.2 Sarana dan Fasilitas SD Bernas

No Ruang/Bangunan Jumlah Luas Bangunan

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

Kepala Sekolah

Belajar

TU / Kaur

Perpustakaan

Labor

Toilet / WC

Tempat Parkir

Musala

Rumah Penjaga Sekolah

Aula Atas

1

14

1

1

-

12

1

1

1

1

4 X 8

8 X 8

4 X 8

8 X 10

-

1.5 X 2

20 X 5

10 X 10

8 X 7

8 X 12

Sumber : Tata Usaha SD Bernas

Dari table di atas dapat diketahui bahwa sarana dan fasilitas sekolah SD

Bernas terdiri dari 1 ruang kepala sekolah, 14 ruang belajar, 1 ruangan tata usaha,

Page 48: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

1 ruangan perpustakaan, 12 toilet, 1 ruangan musollah, 1 ruangan aula, 1 rumah

penjaga sekolah dan 1 tempat parkir.

Di samping itu, pekerjaan orangtua sisiwa yang sekolah di SD Bernas terdiri

dari petani, pedagang, pegawai negeri sipil, TNI/Polri dan karyawan swasta yang

ada di daerah Kabupaten Pelalawan dan tingkat pendidikannya terdiri dari

sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah ke atas dan

perguruan tinggi. Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan tabel-3 berikut ini:

Tabel 4. 3. Data Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Orangtua Siswa SD

Bernas

No Pekerjaan Orangtua Jumlah

% Tingkat Pendidikan %

1 Petani 1,2 % Tidak Sekolah -

2 Nelayan - Sekolah Dasar 2,4 %

3 Pedagang 21 % Sekolah Menengah

Pertama 5,1 %

4 Karyawan Swasta 55.2 % Sekolah Menengah

Atas 59,4 %

5 Pegawai Negeri Sipil 20,6 % Perguruan Tinggi 33,1 %

6 TNI / Polri 0.3 %

Jumlah 100% 100%

Sumber: Tata Usaha SD Bernas

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa orangtua siswa yang

bersekolah di SD Bernas sekitar 55,2 persen pekerjaannya adalah pegawai swasta.

Hal ini erat kaitannya dengan tantangan yang dihadapi sekolah, karena bagaimana

pun, pekerjaan orangtua berpengaruh pada penghasilannya dan pada akhirnya juga

berpengaruh pada tingkat partisipasi orangtua terhadap kemajuan pembelajaran di

sekolah.

Berdasarkan tabel-3 di atas dapat dijabarkan tentang data penghasilan orangtua

siswa SD Bernas yang tertuang pada tabel-4 berikut ini.

Page 49: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.4 Data Penghasilan Orangtua Siswa SD Bernas

No Rata-rata Penghasilan Per Bulan Jumlah% Keterangan

1 < Rp. 200.000.- -

2 Rp. 201.000 s/d 400.000.- -

3 Rp. 401.000 s/d 600.000.- -

4 Rp. 601.000 s/d 1.000.000.- ( 8 % )

5 > Rp. 1.000.000.- ( 92 % )

Sumber : Tata Usaha SMP, SD Bernas

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa pendapatan orang tua siswa

8% sebesar 1.000.000 dan 92% di atas 1.000.000. dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa para siswa yang sekolah di SD Bernas berasal dari keluarga

dengan taraf ekonomi menengah ke atas. Hal ini sedikit banyaknya akan

menimbulkan pengaruh pada pelaksanaan MBS sekolah dan terbentuknya

berbagai kegiatan siswa yang perlu dukungan dana dari orangtua siswa.

3. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Pertama Bernas

SMP Bernas berdiri sejak dibentuknya Yayasan Pendidikan Bernas pada 26

Maret 2003. SMP Bernas merupakan satu-satunya SMP di Kabupaten Pelalawan

yang melakukan kerja sama antara Pemkab Pelalawan dan PT RAPP (APRIL)

yang merupakan perusahaan raksasa pulp terbesar di Kawasan Asia Tenggara

dalam hal pendanaan serta pengadaan sarana dan prasarana.

Dalam menjalankan kegiatan belajar mengajar, saat ini SMP Bernas

didukung tenaga berpengalaman yang merupakan sarjana-sarjana dari universitas

terkemuka di Sumatera dan Jawa, baik tenaga pendidik maupun staf lainnya.

Begitu juga dengan sarana lainnya, seperti gedung yang megah, labor komputer

dan sarana olah raga yang memenuhi standar serta fasilitas ibadah.

Page 50: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Visi SMP Bernas adalah berkualitas, mewujudkan siswa bertaqwa,

berprestasi dalam imtaq, iptek dan berbudaya, serta unggul dalam prestasi

akademik dan non akademik. Adapun tujuan SMP Bernas adalah

mengembangkan sistem penerimaan siswa baru secara merata dan bervariasi

dengan sistem penerapan kelas unggul, meningkatkan jumlah tenaga

kependidikan dan kualitas/kualifikasi tenaga kependidikan sesuai dengan tuntutan

pembelajaran yang berkualitas, mengupayakan kebutuhan sarana dan program

pendidikan untuk mendukung KBM dan hasil belajar, menciptakan kerja sama

dengan institusi terkait dalam rangka pengembangan program pendidikan yang

berbudaya bangsa dengan mengikuti perkembangan iptek, sistem PBM yang

mengarah pada program pembelajaran berbasis kompetensi dan memanfaatkan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler unggulan, sesuai dengan potensi dan minat

siswa.

SMP Bernas berpedoman pada petunjuk teknis yang dikeluarkan oleh

Dinas Pendidikan Pelalawan dalam menerima siswa baru. Pada umumnya

penerimaan siswa baru sudah terjadwal sesuai dengan yang tertera dalam

kalender pendidikan. SMP Bernas menempatkan maksimal 32 siswa dalam setiap

kelas. Dengan demikian, SMP itu hanya dapat menerima 93 siswa setiap

tahunnya.

Syarat penerimaan siswa baru di SMP Bernas tidak jauh berbeda dengan

sekolah-sekolah lain. Siswa yang diterima diranking berdasarkan nilai

UASBN/NEM tertinggi. Sama seperti di SD, calon siswa SMP Bernas juga dites

mengaji. Ini bukan syarat mutlak, namun menjadi dasar pengelompokan antara

Page 51: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

siswa yang sudah bisa mengaji dengan yang belum. Bagi yang belum, akan

mendapatkan pelajaran tambahan tentang iqra/mengaji.

Sampai tahun ajaran 2010/2011, siswa yang bersekolah di SMP Bernas

berjumlah 215 orang, tersebar dalam tujuh rombongan belajar (rombel), mulai

dari kelas VII sampai kelas IX. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel-5

berikut:

Tabel 4.5 Data siswa/i SMP Bernas

NO KELAS

JUMLAH

JUMLAH TOTAL L P

1

VII.1

VII.2

VII.3

17

16

15

14

15

16

31

31

31

Jumlah 48 45 93

2 VIII.1

VIII.2

21

21

10

11

31

32

Jumlah 42 21 63

3 IX.1

IX.2

14

13

16

16

30

29

Jumlah 27 32 59

JUMLAH SISWA KESELURUHAN 215

Sumber : Tata Usaha SMP Bernas

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa SMP Bernas

sebanyak 215 orang, terdiri dari kelas VII sebanyak 123 siwa/i, kelas VIII

sebanyak 63 siswa/i, dan kelas IX sebanyak 59 siswa/i. Dari data di atas dapat

disimpulkan bahwa selama 3 tahun ini sekolah SMP Bernas mengalami

Page 52: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

peningkakan dan adapun tingkatan usia siswa berkisar antara 12-16 tahun (remaja

menengah). Pihak sekolah juga menyediakan sarana pendukung pendidikan,

terlihat dalam tabel-2 berikut:

Tabel 4.6 Sarana dan Fasilitas SMP Bernas

PERABOT SISWA/MEUBELIER

No Nama Perabot Jumlah Perabot

1 Kursi siswa 180

2 Meja siswa 180

3 Papan Tulis 6

4 Papan Absensi 6

5 Tempat Sampah 6

6 Almari Kelas 6

ALAT PERAGA

No Nama Alat Jumlah

1 Bangun ruang datar 1 set

2 Alat ukur tinggi dan jarak 1 set

3 Klien meter 1 set

4 Alat jaring-jaring angka 1 set

5 Jaring-jaring ruang 1 set

6 Mekanisme 1 set

7 Alat peraga persamaan 1 set

ALAT PERAGA IPS

No Nama Alat Jumlah

1 Peta dunia 2

2 Peta Asean 2

3 Peta Eropa 2

4 Peta Asia 2

5 Peta Afrika 2

6 Peta Amerika 2

7 Peta khusus kelas I 2

8 Globe 2

ALAT PERAGA IPA

No Nama Alat Jumlah

1 Avo digital 5 buah

2 Slingkli 5 buah

3 Loup 5 buah

Page 53: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

4 Cermin cekung 5 buah

5 Cermin Cembung 5 buah

6 Gelas Kimia 4 buah

7 Pengaduk 4 buah

8 Penjepit Tabung 4 buah

ALAT KESENIAN

No Nama Alat Jumlah

1 Seruling 30

2 Ketipung 2

3 Gitar 2

4 Sound Effect 2

5 Gendang 4

6 Marwas 20

7 Rebana 20

8 Gong 1

9 Pakaian Melayu 30

10 Sunting 15

ALAT OLAHRAGA

No Nama Alat Jumlah

1 Matras 6

2 Bola Volly 6

3 Bola Basket 6

4 Bola Kaki 6

5 Bola Takraw 4

6 Meja tenis 2

7 Bed Tenis meja 8

8 Raket 4

9 Lembing 12

10 Peluru 12

11 Lompat tinggi 1

12 Net Volly 2

13 Net Badminton 2

14 Net Takraw 2

ALAT MULTIMEDIA

No Nama Alat Jumlah

1 Komputer PC 16

2 Komputer PC 10

3 Note Book ( Toshiba ) 1

Page 54: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

4 Komputer PC ( SIMBADA )

Fisika 1

5 Note Book ( Acer ) 1

6 LCD ( Toshiba ) 1 set

7 LCD ( acer ) 1 set

8 DVD/VCD Player 2

9 Mini speaker aktif PC 1 set

10 Printer 4 buah

11 Speaker aktif 1

12 Tape/Radio 1

13 TV ( LG ) 1

14 Digital + Parabola 1 set

15 Digital + Parabol 1 set

16 TV Samsung 2 buah

17 Proyektor OHP 1 unit

18 Screen 2

Sumber : Tata Usaha SMP Bernas

Semakin lengkapnya sarana dan prasana sebuah sekolah diharapkan akan

semakin berkembang kreativitas dan aktivitas siswa. Para siswa sebagian besar

berasal dari keluarga yang pekerjaan orangtuanya adalah karyawan swasta dan

pedagang. Tingkat pendidkan mereka juga sebagian besar sudah SLTA.

Untuk lebih jelasnya dapat di perhatikan pada tabel-3 berikut ini:

Tabel 4.7 Data Pekerjaan dan Tingkat Pendidikan Orangtua Siswa SMP

Bernas

No Tingkat Pekerjaan

Orangtua

Jumlah

% Tingkat Pendidikan

Jumlah

%

1 PNS 30 ( 16.6) SD 22 ( 12,2 )

2 TNI/POLRI 2 ( 1.1 ) SLTP 41 ( 22,7 )

3 Karyawan Swasta 69( 38.3 ) SLTA 74 ( 41.1 )

4 Petani 23 ( 12.7) PT 43 ( 23,8 )

5 Nelayan 6 ( 3.3 )

6 Pedagang 50 ( 27.7)

Sumber: Tata Usaha SMP Bernas

Page 55: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa orangtua siswa sekitar 38,3 %

pekerjaannya adalah pegawai swasta dan 27,7 % pedagang. Hal ini erat kaitannya

dengan tantangan yang dihadapi sekolah, karena bagaimanapun juga pekerjaan

orangtua berpengaruh pada penghasilannya dan pada akhirnya juga berpengaruh

pada tingkat partisipasi orangtua terhadap kemajuan pembelajaran di sekolah.

Berdasarkan tabel-3 di atas dapat dijabarkan tentang data penghasilan orangtua

siswa SMP Bernas yang tertuang pada tabel-4 berikut ini:

Tabel 4.8 Data Penghasilan Orangtua Siswa SMP Bernas

No Rata-rata Penghasilan Per Bulan Jumlah% Keterangan

1 < Rp. 200.000,-

2 Rp. 200.000 – Rp. 400.000,- -

3 Rp. 400.000 – Rp. 600.000.- -

4 Rp. 600.000 – Rp. 1.000.000,- 15 %

5 Rp. > 1.000.000,- 85 %

Sumber: Tata Usaha SMP Bernas

Dari segi ekonomi, para siswa SMP Bernas kebanyakan berasal dari

keluarga dengan taraf ekonomi menengah ke atas. Hal ini sedikit banyaknya akan

menimbulkan pengaruh pada pelaksanaan MBS sekolah dan terbentuknya

berbagai kegiatan siswa yang perlu dukungan dana dari orangtua siswa. Dalam

disiplin sekolah, SMP Bernas menerapkan aturan bagi para siswa yang disebut

sebagai tata tertib siswa SMP Bernas. Tata tertib ini terdiri dari :

1) Tata tertib siswa di kelas

1. Memasuki ruangan kelas dengan tertib dan teratur.

2. Menempati posisi tempat duduk yang sudah ditentukan.

Page 56: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

3. Berdoa sebelum jam pelajaran pertama dimulai dan selesai jam pelajaran

yang terakhir.

4. Tertib selama berada di dalam kelas (selama proses belajar mengajar

berlangsung).

5. Bersikap sopan santun saat berbicara kepada guru dan teman di kelas.

6. Bertanggung jawab atas kebersihan dan kerapian fasilitas di ruangan

kelas.

7. Bertanggung jawab atas tugas yang diberikan guru, seperti: latihan,

pekerjaan rumah, dll.

8. Mengacungkan tangan terlebih dahulu bila berbicara, bertanya atau

memberi tanggapan kepada guru dan temannya di dalam ruangan kelas.

9. Setiap siswa harus memiliki alat tulis dan alat lainnya yang dibutuhkan

dalam proses belajar mengajar di kelas.

10. Izin ke kamar kecil hanya sekali saja dan paling banyak 3 orang per mata

pelajaran.

11. Keluar dari ruangan kelas dengan tertib setelah dipersilakan guru.

2) Tata tertib siswa di sekolah

1. Hadir 10 menit sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

2. Siswa yang terlambat harus melapor pada guru piket untuk diproses

dan menerima surat pengantar masuk kelas.

3. Memberi salam kepada guru, pegawai dan teman-teman di sekolah.

4. Berjalan pada lintasan yang sudah disediakan.

Page 57: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

5. Bersedia secara bergantian menjadi piket kelas dan hadir 15 menit

sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

6. Mengikuti pelajaran baik intra maupun ekstrkurikuler dengan sungguh-

sungguh dan tertib.

7. Berada di dalam kelas pada waktu pergantian jam pelajaran.

8. Berada di luar kelas pada waktu istirahat, tak dibenarkan meninggalkan

pekarangan sekolah.

9. Mengikuti Salat Zuhur berjamaah dan kultum di musala sekolah,

dipimpin oleh Guru Agama.

10. Mengikuti kegiatan sekolah seperti: upacara bendera, apel pagi, peringatan

hari besar nasional (PHBN), Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), gotong

royong, dsb.

11. Mengikuti berbagai kegiatan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah).

12. Membuang sampah pada tempat yang disediakan.

13. Bertanggung jawab terhadap kebersihan WC, kamar mandi dan fasilitas

umum lainnya.

14. Bertanggung jawab terhadap kebersihan, ketertiban dan kenyaman di

lingkungan sekolah.

15. Bertanggung jawab terhadap kelangsungan hidup tanaman dan tumbuhan

di lingkungan sekolah.

16. Pakaian sekolah:

a. Berpakaian sesuai dengan ketentuan sekolah

Page 58: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.9 Aturan Berpakaian Sekolah Bernas

No Hari Pakaian Kaos kaki dan sepatu

1

2

3

4

5

Senin

Selasa-Rabu

Kamis

Jum'at

Sabtu

Pakaian Nasional

Pakaian Yayasan

Pakaian Pramuka

Pakaian Melayu

Pakaian Olahraga

Kaos kaki, sepatu hitam

Kaos kaki, sepatu hitam

Kaos kaki, sepatu hitam

Kaos kaki, sepatu Putih

Kaos kaki, sepatu Putih

Keterangan:

Pakaian putra celana panjang

Pakaian putri rok panjang dan berjilbab

b. Pakaian seragam dipakai lengkap dengan atribut (lokasi, lambang, nama, ikat

pinggang warna hitam, topi dan dasi)

c. Penampilan

Siswa Putra:

- Rambut dengan standar 1, 2, 3 dan tidak dicat.

- Tidak dibenarkan memakai perhiasan seperti anting, gelang, kalung, tato,

dan atribut lainnya.

Siswa Putri:

- Rambut diikat rapi bagi yang tidak berjilbab.

- Tidak dibenarkan berdandan, berkuku panjang dan memakai pewarna kuku.

d. Berpakain rapi, baju dimasukkan ke dalam celana bagi siswa putra dan rok

bagi siswa putri.

17. Bersikap sopan dan santun saat berbicara serta berkomunikasi dengan

siapa saja di sekolah.

Page 59: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

18. Tidak dibenarkan melakukan hal-hal yang dapat mengganggu kelancaran

belajar mengajar, seperti: berkelahi, memeras, mencuri dan tindakan kriminal

lainnya.

19. Tidak dibenarkan membawa/menggunakan senjata tajam, gambar dan

majalah porno dan obat -obat terlarang.

20. Tidak dibenarkan menentang dan melawan guru/karyawan, baik berupa

ucapan ataupun perbuatan.

21. Tidak dibenarkan menerima tamu di sekolah, kecuali seizin guru piket.

22. Tidak dibenarkan membawa dan merokok di sekolah maupun di luar sekolah.

23. Tidak dibenarkan pacaran di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah.

24. Tidak diperbolehkan membawa kendaraan bermotor.

3) Jenis dan Skor Pelanggaran

Tabel 4.10 Jenis dan Skor Pelanggaran Siswa-siswi Sekolah Bernas

No Jenis Pelanggaran Frekuensi Skor Ket

1 Terlambat mengikuti apel pagi 1 1

2 Tidak mengikuti apel pagi 1 2

3 Terlambat masuk kelas saat PBM

berlangsung 1 2

4 Tidak mengikuti KBM tanpa

keterangan 1 5

5 Tidak mengikuti Salat Zuhur dan

Ashar berjama'ah tanpa alasan 1 3

6 Tidak membawa perlengkapan

belajar 1 3

7 Tidak mengikuti KBM dengan baik 1 2

8 Tidak mengikuti kegiatan hari-hari

besar keagamaan / nasional 1 5

Page 60: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

9 Tidak membuat tugas /PR 1 3

10 Menyontek dan memberi contekan 1 4

11 Membolos/cabut dari sekolah 1 4

12 Mengejek teman dan berkata kotor 1 2

13 Tidak melewati lintasan yang

disediakan 1 2

14 Duduk di atas meja 1 2

15 Membuang sampah sembarangan 1 3

16 Keluar kelas tanpa izin, berada di luar

kelas saat PBM berlangsung 1 3

17

Memakai perhiasan, gelang, anting,

kalung, tato dan atribut lainnya

(putra).

1 2

18

Pakaian, sepatu dan atribut sekolah

tidak seragam, tidak lengkap, tidak

rapi.

1 3

19 Pakaian dalam warna warni melebihi

lengan baju 1 3

20 Memakai jaket, sweater kecuali sakit 1 3

21

Baju, celana, rok, dan topi yang

ditulis atau digambar, pakaian

digulung atau dilepas jahitannya

1 3

22 Memakai aksesoris atau perhiasan,

bersolek yang berlebihan (putri) 1 3

23 Rambut pria melebihi ukan 3:2:1,

rambut diwarnai 1 4

24 Berkuku panjang 1 2

25

Baju, celana/rok yang ketat, baju

tidak dimasukkan dalam celana/rok

selama menggunakan pakaian

sekolah

1 4

26 Berbuat hal yang menyebabkan

kecelakaan dengan sengaja 1 5

Page 61: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

27 Tidak melaksanakan piket kelas 1 3

28 Terlambat mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler 1 1

29 Tidak mengikuti kegiatan

ekstrakurikuler tanpa alas an 1 3

30

Membawa handphone yang memiliki

fasilitas kamera dan MP3 dan

mengaktifkan pada KBM

berlangsung

1 5

31 Menerima tamu di sekolah tanpa

seizin piket. 1 5

32 Jajan saat KBM berlangsung 1 3

33 Mecoret meja, kursi dan tembok 1 5

34

Istirahat/berbaring di Ruang UKS

tanpa ijin Guru BK/Pembina UKS

atau Guru Piket

1 5

35 Berkelahi sesama siswa di sekolah 1 10

36 Melompati pagar 1 10

37 Membawa kendaraan bermotor

(SMP) 1 10

38

Pacaran di lingkungan sekolah

maupun di luar sekolah dengan

atribut/ pakaian sekolah

1 10

39 Merayakan ulang tahun di sekolah

secara berlebihan 1 10

40 Merusak inventaris dan tanaman di

lingkungan sekolah 1 15

Mengganti

Kerusakan

41 Pemalsuan surat dan atau tanda

tangan/paraf 1 15

42 Membawa/menghisap rokok 1 15

43

Mencuri/menodong/memeras/berjudi

di sekolah dan atau terlibat

perkelahian antar pelajar

1 20

44 Berlaku tidak sopan, mengejek,

menghina guru/karyawan/TU 1 20

Page 62: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

45 Membawa film, majalah porno, buku

porno dan sejenisnya. 1 20

46 Membawa/menyimpan senjata tajam,

senjata api di sekolah 1 36

47 Berbuat asusila/terlibat kasus

kehamilan di luar nikah 1 36

48 Membawa/meminum minuman keras,

narkoba/naza 1 36

49 Penganiayaan terhadap guru atau

karyawan secara fisik. 1 36

50 Membawa kendaraan 1 10

Sumber : Tata Usaha Bernas

4) Standar Pembinaan

NP : Standar Pembinaan

1-5 : Teguran wali kelas

6-12 : Peringatan tertulis I

Membersihkan teras atas/bawah gedung sekolah dan atau

menyiram bunga di depan gedung sekolah (selama 3 hari).

13-18 : Peringatan Tertulis II

Membersihkan teras atas/bawah dan menyiram semua bunga di

depan gedung bawah dan atau merapikan tanaman di depan

gedung sekolah (selama 6 hari).

19-24 : Peringatan tertulis terakhir

Membersihkan teras atas dan bawah dan membersihkan WC dan

atau merawat, menyiram tanaman, merapikan taman di depan

gedung sekolah (selama 6 hari).

25-29 : Skorsing I

Selama 3 hari tidak bisa meminta ujian susulan (kembali ke

sekolah bersama orangtua/wali)

30-35 : Skorsing II

Page 63: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Selama 7 hari dan tidak bisa meminta ujian susulan (kembali ke

sekolah bersama orangtua/wali)

36 : Skor maksimal: siswa dikembalikan ke orangtua

5) Prosedur Pembinaan

a. Setiap pelanggaran dicatat dalam buku kontrol sikap siswa oleh wali kelas,

guru piket atau guru yang mengetahui langsung pelanggaran tersebut.

b. Peringatan tertulis I dibuat oleh wali kelas rangkap 2 (1 untuk arsip & 1

lagi untuk orangtua/wali).

c. Peringatan tertulis II dibuat oleh Guru BP/BK rangkap 2 (1 untuk arsip &

1 lagi untuk orangtua/wali, di panggil ke sekolah).

d. Peringatan tertulis terakhir dibuat oleh guru BP/BK rangkap 2 yang

diketahui oleh Kaur Kesiswaan (1 untuk arsip & 1 lagi untuk

orangtua/wali , dipanggil ke sekolah).

e. Skorsing I dan II orangtua dipanggil ke sekolah untuk menandatangani

surat skorsing dan orangtua mengantarkan anaknya kembali ke sekolah.

f. Pengembalian siswa kepada orangtua (setelah NP mencapai 36), orangtua

dipanggil ke sekolah untuk menandatangani surat pengembalian.

4. Sejarah Berdirinya Sekolah Menengah Atas Bernas

SMA Bernas didirikan pada 2006 dengan visi menjadi sekolah menengah

atas negeri unggul yang menguasai iptek, imtaq, Berbudaya Melayu dan siap

melanjutkan ke perguruan tinggi serta mampu bersaing di Era Globalisasi.

Misinya, menerapkan sistem pendidikan berbasis teknologi, membekali

tamatan dengan kepribadian luhur dan etos kerja yang dapat dibanggakan dalam

Page 64: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

masyarakat dan dunia usaha, membekali tamatan dengan penghayatan dan

mencintai budaya daerah dan dapat menyesuaikan diri dengan dunia luar, serta

mengupayakan tamatan mampu melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.

Tujuannya adalah mengembangkan sistem penerimaan siswa baru secara

merata dan bervariasi dengan sistem penerapan kelas unggul, meningkatkan

jumlah tenaga kependidikan dan kualitas/kualifikasi tenaga kependidikan sesuai

tuntunan pembelajaran berkualitas, mengupayakan kebutuhan sarana dan program

pendidikan untuk mendukung KBM dan hasil belajar, menciptakan kerja sama

dengan institusi terkait dalam rangka pengembangan program pendidikan yang

berbudaya bangsa dengan mengikuti perkembangan IPTEK, Sistem PBM yang

mengarahkan pada program pembelajaran berbasis kompentensi, memanfaatkan

pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler unggulan sesuai potensi dan minat siswa,

menciptakan tamatan yang siap bersaing di era globalisasi, lulusan SMA Bernas

dapat diterima di PTN ternama di seluruh Indonesia.

Syarat penerimaan siswa baru di SMA Bernas tidak jauh berbeda dengan

sekolah-sekolah lain. Siswa yang diterima diranking berdasarkan nilai

UASBN/NEM tertinggi. Sama seperti sekolah-sekolah Bernas lainnya, calon

siswa juga dites kemampuan mengajinya. Tujuannya untuk mengelompokkan

siswa yang sudah dan belum bisa mengaji. Bagi yang belum, akan mendapatkan

pelajaran tambahan tentang Iqra/mengaji.

Sampai tahun ajaran 2010/2011, siswa yang bersekolah di SMA Bernas

berjumlah 268 orang, tersebar dalam sembilan rombongan belajar, mulai dari

kelas X sampai kelas XII.

Page 65: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

Tabel 4.11 Jumlah Siswa SMA Bernas

No Jumlah Siswa Tahun Pelajaran

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

1 Kelas X 44 46 38 165

2 Kelas XI.IPS 15 23 16 32

3 Kelas XI. IPA 17 22 22 32

4 Kelas XII. IPS 13 20 19

5 Kelas XII.IPA 16 26 21

JUMLAH 76 120 150 268

Sumber : Data Tata Usaha SMU Bernas

Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa jumlah siswa-siswi yang

bersekolah di SMA Bernas pada tahun ajaran 2010/ 2011 sebanyak 268 orang

yang terdiri dari kelas X sebanyak 165 siwa/i, kelas XI IPS 32 siswa/i, kelas XI

IPA 32 siswa/i, kelas XII IPS 19 siswa/i dan kelas XII IPA 21 siswa/i. Adapun

tingkatan usia siswa berkisar antara 16-18 tahun (remaja). Data rombongan

belajar (rombel) siswa/siswi SMA Bernas seperti terlihat pada tabel berikut:

Tabel 4.12 Rombongan belajar Siswa/siswi SMA Bernas

No

Jumlah

Rombongan

Belajar

Tahun Pelajaran

2007/2008 2008/2009 2009/2010 2010/2011

1 Kelas X 2 2 2 5

2 Kelas XI IPS 1 1 1 1

3 Kelas XI IPA 1 1 1 1

4 Kelas XII IPS 1 1 1 1

5 Kelas XII IPA 1 1 1 1

JUMLAH 6 6 6 9

Sumber : Data Tata Usaha SMA Bernas

B. Temuan Khusus

Berdasarkan hasil pengamatan, wawancara dan studi dokumentasi

sepanjang Januari-April 2011, diketahui bahwa alasan pelaksanaan CSR PT

Page 66: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

RAPP di sekolah Bernas, keberhasilan dan kemunduran CSR di sekolah Bernas.

Berikut dipaparkan CSR yang dilakukan PT RAPP terhadap Sekolah Bernas.

1. Alasan PT RAPP Melakukan CSR di Sekolah Bernas

Berdasarkan hasil wawancara peneliti di lapangan setidaknya ada tiga

alasan penting dan manfaat yang diperoleh PT RAPP dalam merespon dan

menerapkan isu tanggung jawab sosial (CSR) yang sejalan dengan operasi

usahanya.

Pertama, perusahaan adalah bagian dari masyarakat dan oleh

karenanya wajar turut memperhatikan kepentingan masyarakat.

Dengan adanya penerapan CSR, maka PT RAPP secara tidak

langsung telah menjalin hubungan dan ikatan emosional yang baik

terhadap shareholders maupun stakeholders. Kedua, kalangan bisnis

dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosis

mutualisme (saling mengisi dan menguntungkan). Bagi PT RAPP,

untuk mendapatkan dukungan masyarakat, setidaknya licence to

operate, adalah suatu keharusan untuk memberikan kontribusi positif

kepada masyarakat, sehingga bisa mendongkrak citra dan performa

PT RAPP. Ketiga, kegiatan CSR merupakan salah satu cara untuk

mengeliminasi berbagi potensi mobilisasi massa (penduduk) untuk

melakukan hal-hal yang tidak diinginkan, sebagai akses eksklusifisme

dan monopoli sumber daya alam yang dieksploitasi PT RAPP, tanpa

mengedepankan adanya perluasan kesempatan bagi terciptanya

kesejahteraan dan pengembangan sumber daya manusia yang

berdomisili di sekitar wilayah Kabupaten Pelalawan, khususnya

Pangkalankerinci.

(wawancara dengan wakil bupati Drs. H. Marwan Ibrahim pada

tanggal 20 Maret 2011)

Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Biro Humas PT RAPP,

menjelaskan bahwa kewajiban CSR dilakukan karena banyak perusahaan

multinasional di Indonesia, lepas dari tanggung jawabnya dalam mengelola

lingkungan (wawancara tanggal 15 januari 2011)

Dari wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kepedulian PT RAPP

dalam menjalin hubungan dengan masyarakat setempat membawa dampak –for

Page 67: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

better or worse, bagi kondisi lingkungan dan sosial ekonomi masyarakat,

khususnya di sekitar lokasi operasional perusahaan. Selain itu, pemilik PT RAPP

sejatinya bukan hanya shareholders atau para pemegang saham, melainkan pula

stakeholders, yakni pihak-pihak yang berkepentingan terhadap eksistensi PT

RAPP.

Wawancara (tanggal 15 januari 2011) dengan Kepala Biro Humas PT

RAPP mengemukakan kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi

komunitas, dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat

dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi

dalam sebuah komunitas, melalui berbagai upaya kemaslahatan

bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR bukan sekedar kegiatan

amal, di mana CSR mengharuskan PT RAPP dalam pengambilan

keputusannya sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap

seluruh pemangku kepentingan (stakeholder), termasuk lingkungan

hidup.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa PT RAPP harus

membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan

eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu

pemangku kepentingan internal walaupun pengaturan CSR dalam peraturan

perundang-undang an Indonesia masih menciptakan kontroversi dan kritikan.

Bagi kalangan pebisnis, CSR dipandang sebagai suatu kegiatan sukarela, sehingga

tidak diperlukan pengaturan dalam peraturan perundang-undangan.

CSR adalah kegiatan di luar kewajiban perusahaan yang umum dan sudah

ditetapkan dalam perundang-undangan formal, sehingga jika diatur akan

bertentangan dengan prinsip kerelaan dan akan memberikan beban baru kepada

dunia usaha. Wawancara tanggal 27 April 2011 dengan ketua Umum Kamar

Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Pelelawan Mohammad S Hidayat,

Page 68: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari hasil waancara di atas dapat di artikan bahwa kewajiban CSR sudah

diterapakan pada perusahaan yang berstatus Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Pemerintah mewajibkan BUMN memberikan bantuan kepada pihak ketiga dalam

bentuk pembangunan fisik. Kewajiban ini diatur dalam berbagai peraturan

perundang-undangan yang terkait dengan BUMN.

2. Bentuk Pelaksanaan CSR PT RAPP di Sekolah Bernas

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi serta pengamatan

peneliti di lapangan, diketahui bahwa bentuk pelaksanaan CSR PT RAPP di

Sekolah Bernas memiliki corak yang beragam. Berikut dipaparkan bentuk-bentuk

Pelaksanaan CSR PT RAPP di Sekolah Bernas.

a. Bentuk Inovasi CSR di Sekolah Bernas

Kerja sama antara PT RAPP dengan Pemkab Pelalawan, sudah terjalin

dengan baik. Saat peneliti konfirmasikan kepada guru seni Melayu ibu Dina S.Pd

di Sekolah Bernas, ia menuturkan sebagai berikut:

“Pembinaan kerja sama antara PT RAPP dan Pemkab Pelalawan,

tujuannya tentu saja untuk meminta tanggung jawab sosial perusahaan

terhadap masyarakat tempatan, dalam hal ini didirikanlah Sekolah

Bernas.” (Wawancara tanggal 10 Januari 2011)

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa kerja sama antara PT

RAPP dan Pemkab Pelalawan diwujudkan dalam bentuk sekolah, dengan tujuan

Pemkab Pelalawan dapat memantau CSR yang diberikan RAPP. Hal ini

diterapkan agar terjadi proses kerja sama yang saling menguntungkan satu dengan

yang lainnya.

Artinya, RAPP sebagai perusahaan kayu yang telah banyak menghabiskan

sumber daya alam kabupaten itu, diminta kontribusinya memajukan masyarakat

Page 69: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Pelalawan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan bapak Rahmat guru

kelas 4 SD Bernas kepada peneliti pada 8 Maret 2011 sebagai berikut:

“Kami memang mendapatkan CSR dari PT RAPP, tapi pada

kenyataannya bantuan tersebut kadang-kadang tidak jelas sampai ke

sekolah. Biasanya dana itu diberikan lewat yayasan sebanyak Rp800 juta

pertahunnya.”

Apa yang telah dikemukakan oleh RH di atas, dibenarkan oleh RZ kepada

peneliti pada 8 Maret 2011 sebagai berikut: Kadang–kadang kami para guru

terlambat mendapat gaji. Dalam hal ini diperlukan kerja sama kedua pelah pihak

untuk saling memberi pengawasan.

Sebagai perusahaan besar yang menjadi bagian penting dalam masyarakat

Riau, PT RAPP berusaha mengembangkan dan memperkuat kondisi sosial

masyarakat di sekitar wilayah operasinya melalui Program Community

Development (CD). Program CSR PT RAPP difokuskan pada empat bidang

utama, yaitu pendidikan, kesehatan masyarakat, pendapatan masyarakat dan

proyek yang bersifat khusus atau strategis (Wawancara dengan wakil bupati

Pelelawan pada tanggal 20 maret 2011).

Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa Inovasi program CSR dalam

bidang pendidikan dengan didirikannya bangunan Sekolah Bernas yang terdiri

dari bangunan untuk SD sebanyak 14 unit gedung, bangunan untuk SMP

sebanyak 7 unit gedung, bangunan untuk SMA sebanyak 9 unit gedung dan

beasiswa bagi siswa Sekolah Bernas

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Muklis kepala sekolah SMP

bernas kepada peneliti pada tanggal 5 April 2011. PT. RAPP telah memberikan

berbagai fasilitas kepada sekolah demi meningkatkan proses pembelajaran. Hal ini

Page 70: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

dapat dilihat dari dokumentasi yang ada di sekolah Bernas. Pada 7 April 2004,

diserahkan baju kebaya merah, baju teluk belanga merah, kain songket, celana

kuning, baju kuning transparan, baju kebaya tanggung orange, baju teluk belannga

hijau, baju kebaya tanggung hijau, celana putih satin, kain hijau, kain pink, baju

kurung labuh kuning, celana kuning labuh, kain sarung plakat biru, selendang

kuning borkat, selendang biru, ikat pinggang kuning, benkung putra, boro putra,

boro putri, kain sarung plakat hijau, kain samping biru, kain samping kuning,

kalung bertingkat, anting jurai, kerudung kuning, anak kerudung, benkung kuning

tipis, kaset, kaset CD, tepak sirih, rekorder, pianika, gitar, kompang, Gendang

Melayu, rebana kecil, car/tambourine, tambour dan gendang silat.

Pada 12 Agustus 2004, juga diberikan pakaian penari dan pada 17 Juli 2006

diberikan gendang. Dalam bentuk elektronik diberikan bantuan berupa CVU,

kalkulator, keyboard, mouse, monitor, printer, amplifier/tape, kabel listrik,

kompor listrik, pada 15 April 2004. Pada 1 Februari 2005 diberikan bantuan TV

dan VCD. Pada 30 Agustus 2005 diberikan bantuan komputer, meja komputer dan

stabilizer. Sedangkan dalam bentuk peralatan sekolah, diberikan bantuan meja

siswa SD 360 unit, kursi siswa SD 360 unit, meja + kursi SD 12 unit, meja + kursi

SMP 90 unit, lemari kelas 12 unit, meja guru (kelas) 2 unit dan whiteboard (kelas)

12 unit.

Dari uraian di atas diketahui bahwa PT RAPP berusaha menggunakan gaya

komunikasi persuasif yang bertujuan untuk mempererat hubungan kerja sama

antara perusahaan itu dengan Pemkab Pelalawan. Gaya komunikasi persuasif

dapat diamati dalam strategi PT RAPP yang langsung mendatangi Sekolah Bernas

Page 71: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

dan membawa Pemkab Pelalawan untuk ikut memberikan pernyataan mengenai

program CSR perusahaan itu, seperti yang diungkapkan bapak Dimas sebagai

wakil kepala sekolah SMA Bernas pada tanggal 11 Februari 2011 sebagai berikut:

“Oleh karena usaha-usaha sebelumnya tidak membuahkan hasil untuk

meminta bantuan kepada RAPP karena RAPP merasa setelah mereka

mendirikan bangunan Sekolah Bernas RAPP sudah cukup maka pada

2004 Pemkab mengikutsertakan RAPP dalam pemberian bantuan ke

Sekolah Bernas.”

Dari informasi tersebut, terlihat adanya usaha yang sebelumnya tidak

pernah dilakukan RAPP. Selama ini mereka datang ke Sekolah Bernas

memberikan bantuan secara langsung, namun setelah menghadapi masalah

dengan Pemkab Pelalawan, sekolah ini merasa harus lebih proaktif atau „jemput

bola‟ dengan mendatangi atasan PT RAPP secara langsung untuk menegaskan

tentang hubungan kerja sama perusahaan itu dengan Pemkab Pelalawan.

Adapun cara mengkomunikasikan Program CSR dengan mendatangi atasan

PT RAPP secara langsung ini, dapat dikatakan pula sebagai inovasi, karena cara

ini merupakan ide baru dalam sejarah Program CSR perusahaan itu. Biasanya

program CSR hanya dalam bentuk bantuan pendidikan, bukan kerja sama dalam

mendirikan sekolah.

Mengikutsertakan RAPP dalam pemberian bantuan secara langsung dalam

proses tersebut, (sesuai dengan teknik komunikasi persuasif yang disebut teknik

integrasi, yaitu kemampuan seseorang untuk menyatukan diri dengan komunikan,

dalam arti kata menyatukan diri secara komunikasi), ini berarti melalui kata-kata

verbal maupun nonverbal, komunikator menggambarkan dirinya „senasib‟ dan

karenanya menjadi satu dengan komunikan.

Page 72: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Hal ini juga sejalan dengan apa yang disampaikan oleh ibu Wulandari

seorang guru matematika di SMP Bernas, bahwa pada tahun 2007 silam. Tim

Guru Sekolah Bernas datang ke PT RAPP meminta langsung bantuan, karena

rencana awal pendirian sekolah itu tidak sejalan dengan yang telah dilaksanakan.

Lebih lanjut menuturkan mengenai permasalahan-permasalahan di sekolah itu,

“Tahun 2006 banyak staf TU dan guru berkualitas yang mengundurkan

diri dari Sekolah Bernas disebabkan ketidakjelasan hubungan ker ja

sama antara PT RAPP dan Pemkab Pelalawan.” (wawancara 25

Februari 2009).

Informasi di atas diperkuat dengan pernyataan Gustati Mumi, guru Sekolah

Bernas:

“Memang sejak berdirinya Sekolah Bernas, tidak ada kejelasan

hubungan kerja sama tersebut. Dalam bantuan finansial, berapa

persen RAPP memberi bantuan dan berapa persen Pemkab Pelalawan,

tidak dijelaskan secara tertulis.” (wawancara pada 22 Februari 2009).

Dari pernyataan-pernyataan informan di atas, terlihat bahwa meskipun

pengelola Sekolah Bernas memiliki keinginan menjadikannya sekolah unggul

bahkan hingga mendirikan universitas, namun keinginan tersebut belum cukup

kuat. Ini dikarenakan maju mundurnya bantuan CSR PT RAPP. Mencermati

kondisi tersebut, maka Tim Guru Bernas diikutsertakan dalam proses difusi

inovasi CSR, dengan harapan dapat membangkitkan semangat dan kepercayaan

diri. Tim Guru Bernas tersebut dapat dikatakan menjadi change agent, yaitu orang

yang secara positif mempengaruhi keputusan terhadap inovasi, dengan cara

memediasi antara perubahan dan sistem sosial yang relevan.

b. Kemudahan dan Keberpihakan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas

Page 73: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Berdasarkan hasil dokumentai diketahui bahwa kerja sama PT RAPP dan

Pemkab Pelalawan memiliki misi menjadikan sekolah itu andal, profesional dan

mampu bersaing dengan sekolah lainnya di Riau. Sejalan dengan misi tersebut,

maka PT RAPP harus proaktif melibatkan dan membina guru Sekolah Bernas,

serta memberikan berbagai kemudahan melalui program CSR-nya, yaitu (1) gaji

guru melebihi standar guru honor daerah, (2) adanya tunjangan kesehatan bagi

guru dan TU, (3) memberikan beasiswa kepada siswa Bernas lebih besar

dibandingkan kepada siswa dari sekolah lain yang dibantu RAPP (wawancara

dengan kepala yayasan Bernas tanggal 5 Maret 2011).

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak wakil bupati Pelalawan,

kemudahan lain adalah karena sekolah ini merupakan wujud kerja

sama RAPP dan Pemkab Pelalawan, maka guru-guru dan tata

usahanya, secara tidak langsung, bagi yang tidak PNS akan di PNS

kan secara bertahap. (Wawancara tanggal 20 Maret 2011)

Bila dilihat dari kriteria CSR, maka terdapat kemudahan bagi siswa yang

bersekolah di Bernas, yaitu: (1) adanya subsidi silang bagi siswa yang mampu dan

yang tidak mampu, yaitu keringanan tidak membayar SPP bagi siswa dari

keluarga kurang mampu tapi ber-IQ tinggi, (2) adanya beasiswa yang lebih besar,

(3) teknologi di sekolah tersebut sudah lebih maju dibandingkan dengan sekolah-

sekolah lain di Pangkalankerinci, dalam hal ini penggunaan IT oleh siswa, (4)

berbicara di Sekolah Bernas haruslah menggunakan Bahasa Inggris, sehingga

memberi kemudahan bagi siswa yang tamat dari sekolah itu (dokumentasi

Sekolah Bernas, 2003:11).

Kemudahan yang dapat diamati dari kriteria-kriteria tersebut yaitu resiko

yang mungkin dihadapi Sekolah Bernas tidak akan menghambat kelancaran

Page 74: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

perkembangan sekolah tersebut. Teknologi dan keahilan yang dibutuhkan untuk

mengajar tergolong rendah sampai dengan sedang. Mengingat keahlian kerja

guru dan tata usaha yang rendah, maka akan ditingkatkan melalui pelatihan-

pelatihan.

Bagi Sekolah Bernas, PT RAPP tidak hanya memberi kemudahan-

kemudahan, tetapi juga keberpihakan dalam mendapatkan program CSR . Hal ini

dikarenakan PT RAPP melihat kondisi Sekolah Bernas yang sedikit berbeda

dengan sekolah lainnya, seperti yang dikemukakan ibu Zanina, S.Pd berikut ini:

“Walaupun sekolah lain di sekitar kami sama penting, tapi Sekolah

Bernas jadi prioritas, karena RAPP memandang mereka lebih butuh

bantuan dan perlakuan khusus.” (wawancara, 11 Februari 2011).

Berdasarkan hasil wawancara dan studi dokumentasi di atas, maka PT

RAPP memiliki perhatian lebih pada Sekolah Bernas dikarenakan keadaan

sekolah itu yang secara sosial dan ekonomi lebih baik dibandingkan sekolah

lainnya. Keadaan tersebut juga melahirkan kebijakan untuk memberikan

keberpihakan bagi masyarakat Sakai agar dapat ikut serta dalam program CSR PT

RAPP.

Keberpihakan yang diberikan pada Sekolah Bernas terlihat dalam

pemberian prioritas bagi mereka, karena berada pada wilayah ring 1 (wilayah

terdekat dengan wilayah operasi PT RAPP), yaitu dengan mengucurkan dana

setiap tahunnya Rp800 juta, sejak 2003.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa program CSR PT

RAPP terhadap sekolah Bernas dapat dikatakan memiliki fungsi pemberdayaan

masyarakat dalam bidang pendidikan atau community empowering, yaitu

Page 75: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

program-program yang berkaitan dengan pemberian akses yang lebih luas kepada

masyarakat untuk menunjang kemandiriannya.

3. Kemunduran Pelaksanaan CSR PT RAPP Pada Sekolah Bernas

a. Menurunnya Jumlah Produksi PT RAPP

Sejak awal berdiri PT RAPP telah memperlihatkan kepedulian serta

memainkan peranan dalam pengembangan sosio-ekonomi masyarakat di sekitar

areal operasi, melalui program pengembangan masyarakat atau Community

Development (CD) yang bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat. Wawancara

dengan kepala Humas PT. RAPP bapak Samsul Arifin, SE tanggal 3 November

2011 mengemukakan bahwa perusahaan PT RAPP harus menjalin hubungan yang

baik dengan masyarakat di lingkungan pemerintah Pelalawan, hal ini bertujuan

supaya kondisi perusahaan dapat berjalan baik. Beliau juga menambahkan salah

satu bentuk hubungan kerjasama yang dijalin PT RAPP dengan pemerintah

Pelalawan adalah pengembangan masyarakat tempatan.

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Alex yang bekerja sebagai security

di PT RAPP pada tanggal 12 November 2011. Beliau mengemukakan dengan

adanya PT RAPP di lingkungan pemerintah Pelalawan dapat meningkatkan tarap

hidup masyarakat di sekitarnya. Hal senada juga diungakapkan oleh bapak Budi

sebagai supir truk di PT RAPP tanggal 12 November 2011. Beliau juga

mengemukakan dengan adanya PT RAPP di lingkungan pemerintah Pelalawan

dapat membuka lowongan pekerjaan bagi masyarakat disini.

Dari hasil wawaancara di atas dapat disimpulkan bahwa PT RAPP sangat

berperan pesat dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitarnya.

Page 76: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Disamping itu juga, keberadaan PT RAPP sangat membantu pemerintah dalam

meningktakan sumber daya manusia di daerah Pelalawan. Hal ini dapat dilihat

dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh PT RAPP dengan pemerintah

Pelalawan.

Pada tahun 2008 PT RAPP dihadapkan dengan tantangan yang sagat

berat yaitu kesulitan mendapatkan bahan mentah produksi (bahan baku untuk

membuat kertas). Sehingga pada tahun 2008 PT RAPP memPHK karyawannya

secara berkala. Wawancara dengan bapak Ismail dan bapak Anto yang bekerja

sebagai supir truk di PT RAPP tanggal 20 November 2011. Belia mengungkapkan

bahwa PT RAPP memPHK karyawannya karena PT RAPP mengalami kesulitan

dalam memproduksi kertas. Kalau dulu kami sebagai supir truk 3 kali trip dalam

seminggu mengangkat kayu, tetapi setelah keluar UU dari pemerintah mengenai

perlindungan hutan dan lahan kami hanya 1 kali dalam seminggu.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa PT RAPP

mengalami kemunduran memperoduksi kertas, sehinggga PT RAPP sulit untuk

menjaga kesetabilan keungan perusahaan. Hal ini juga berdampak pada sekolah

Bernas yang sebelumnya telah disubsidi oleh PT RAPP. Wawancara dengan ibu

Nora guru bahasa IPA di SD Bernas tanggal 20 April 2011. beliau

mengungkapkan pada awal-awal pendirian sekolah Bernas sekolah ini merupakan

sekolah pavorit di daerah Pelalawan. Akan tetapi, semenjak PT RAPP mengalami

kesuliatan perusahaaan sekolah Bernas tidak disubsidi lagi baik kegiatan belajar

mengajar dan kegiatan ekstrakulikuler. Sehingga pada awal tahun 2010 sekolah

Bernas diambil alih oleh pemerintah Pelalawan.

Page 77: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kondisi

perusahaan sangat berpengaruh terhadap lingkungan disekitarnya, hal yang sama

juga diungkapkan oleh bapak Husnaini S.Pd kepala sekolah SMW Bernas

mengemukakan sekolah Bernas megalami kemunduran saat PT RAPP mengalami

kesulitan dalam produksi yang berdampak pesat pada penghasilan perusahaan.

Beliau juga menambahkan bahwa kondisi sekolah Bernas bukanlah tanggung

jawab PT RAPP semuanya. Akan tetapi, pemerintah juga berperan dalam kegiatan

ini tapi pada saat itu kami sebagai guru di sekolah ini tidak juga mendapatkan

jaminan dari pemerintah Pelalawan.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor

kemunduran sekolah Bernas disebabkan karena PT PAPP mengalami kesulitan

mendapatkan bahan mentah (bahan pembuat kertas). Di samping itu juga terjadi

kesalah pahaman antara pemerintah Pelalawan dengan pihak PT RAPP dalam

menjalankan CSR di sekolah Bernas.

b. Kerjasama Antara PT RAPP dengan Pemerintah Pelalawan Tidak

Berjalan Baik

Untuk meningkatkan sumber daya manusia di daerah kabupaten

Pelalawan, pemerintah daerah menjalin kerjasama dengan berbagai dunia usaha

dalam mengatasi berbagai masalah di masyarakat. Salah satu bentuk kerjasama

yang telah disepakati antara perusahaan dengan pemerintah Pelalawan adalah

pelaksaan CSR PT RAPP di sekolah Bernas. Pada awalnya penerapan CSR oleh

PT RAPP dengan pemerintah daerah Pelalawan berjalan lancar. Wawancara

dengan bapak Husnaini S.Pd sebagai kepala sekolah SMA Bernas pada tanggal 20

Page 78: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

April 2011. Beliau mengemukakan kerja sama yang terjalin antara PT RAPP

dengan pemerintah daerah pelalawan sangat berperan pesat terhadap peroses

belajar mengajar di sekolah Bernas, hal ini ditandai dengan adanya subsidi dari

PT RAPP terhadap sekolah Bernas. Hal senada juga diungkapkan oleh bapak

Sugiono salah seorang guru matematika yang mengajar di sekolah SMP Bernas

“kami sebagai guru yang mengajar disini sangat mendukung program CSR karena

dengan CSR ini kehidupan atau kesejahteraan kami diperhatikan”. Wawancara

pada tanggal 20 April 2011.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

kerjasama yang terjalin antara dunia usaha dengan pemerintah daerah Pelalawan

dapat meningkatkan sumber daya manusia. Terutama kerjasama dalam dunia

pendidikan. Disamping itu, terjasama yang terjalin antara PT RAPP dengan

pemerintah daerah Pelalawan tidak selamanya berjalan dengan baik. Wawancara

dengan bapak Husnaini S.Pd sebagai kepala sekolah SMA Bernas tanggal 21

April 2011 mengemukakan “kemunduran sekolah Bernas mulai dari tahun

pelajaran 2009/2010 dimana PT RAPP tidak lagi memberikan bantuan kepada

sekolah Bernas. hal ini terjadi karena tidak adanya lagi kepercayaan PT RAPP

terhadap pemerintah kabupaten Pelalawan”.

Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Maisaroh salah seorang guru bahasa

Indonesia yang mengajar di sekolah SMA Bernas “dengan tidak adanya lagi

bantuan dari PT RAPP kami selaku guru yang mengajar disini banyak yang di

PHK. Hal ini terjadi karena kesejahteraan kami tidak lagi diperhatikan seperti

dulu”.

Page 79: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari hasil wawancara tersebut dapat disimpulakan bahwa kemunduran

sekolah Bernas berawal dari tidak adanya lagi bantuan dari PT RAPP, hal ini

terjadi karena PT RAPP merasa kerjasama yang dibentuk bersama pemerintah

Pelalawan sudah menyimpang. Wawancara dengan kepala HUMAS PT RAPP

bapak Marzuki Amin pada tanggal 20 Oktober 2011 kepada peneliti. Beliau

mengemukakan “bukan kami tidak mau membantu sekolah Bernas akan tetapi

tidak mungkin biaya sekolah Bernas bersumber dari PT RAPP semua, pada hal

dalam perjanjian pemerintah Pelalawan juga harus membantu pembiayaan sekolah

Bernas”.

Hal ini juga diunggapkan oleh kepala dinas pendidikan bapak Ansari,

M.Pd, beliau mengemukakan kerjasama yang terjadi antara PT RAPP dengan

Pemerintah Pelalawan tidak memiliki kejelasan mengenai pendaan sekolah Bernas

dan kami juga sebagai intansi pendidikan di kabupaten Pelalawan tidak

mendapatkan informasi yang jelas terhadap kerjasama ini, kerjasama yang terjadi

pada waktu itu adalah antara PT RAPP dengan Bupati Kabupaten Pelalawan.

Wawancara tanggal 3 November 2011.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulakan bahwa salah satu

penyebab kemunduran sekolah Bernas adalah tidak adanya lagi bantuan

pembiayaan dari PT RAPP terhadap sekolah Bernas dan tidak adanya kejelasan

mengenai kerjasama yang dijalin oleh PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan

dalam program CSR.

Page 80: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

c. Guru Tidak lagi Bekerja dengan Baik dan Berhenti Mengajar di Sekolah

Bernas

Salah satu unsur terpenting dalam pendidikan adalah keberadaan guru,

apabila guru tidak lagi mendapatkan kesejahteraan yang memadai maka guru

tidak menjalankan tugasnya dengan professional. Hal ini juga terjadi pada sekolah

Bernas. Wawancara dengan bapak Muklis. S.Pd kepala sekolah SMP Bernas pada

tanggal tanggal 21 April 2011, beliau mengemukakan semenjak PT RAPP tidak

lagi memberikan bantuan ke sekolah Bernas banyak guru yang di PHK hal ini

terjadi karena sekolah Bernas tidak lagi mampu memberikan gaji guru.

Hal senada diungkapkan oleh ibu Sumiati sebagai karyawan tata usaha di

sekolah Bernas, kami berhenti dari sekolah Bernas karena tunjangan dan keadaan

kami di sekolah ini tidak jelas lagi dan pemerintah Pelalawan juga tidak

memberikan solusi yang jelas terhadap kami. Wawancara tanggal 30 September

2011.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa semenjak PT

RAPP tidak lagi mensubsidi sekolah Bernas banyak guru-guru dan tenaga tata

usaha diberhentikan sehinggga berdampak terhadap prestasi siswa yang

bersekolah di sekolah Bernas. Hasil wawancara dengan bapak Husnaini kepala

sekolah SMA Bernas pada tanggal 20 April 2011. “Semenjak guru-guru yang

mengajar di Sekolah Bernas di PHK oleh pihak yayasan sekolah Bernas

mengalami kemerosotan yang sangat derastis”.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah Bernas

mengalami kemunduran yang sangat pesat dan tidak dapat lagi mengembalikan

Page 81: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

kejayaannya pada saat program CSR PT RAPP dengan Pemerintah Pelalawan

terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari kondisi prestasi siswa yang semakin

hari semakin menurun dan kegiatan belajar mengajar juga tidak berjalan dengan

baik.

Wawancara dengan Budianto salah satu siswa yang bersekolah di

Sekolah Bernas, mengemukakan bahwa semenjak PT RAPP tidak lagi bekerja

sama dengan Pemerintah Pelalawan banyak guru yang bermalas-malasan dalam

kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, saat ditanya kenapa guru-guru disini

bermalas-malasan, beliau menjawab kabarnya kesejahteraan guru-guru disini

tidak lagi diperhatikan dan bahkan mungkin di PHK dari sekolah ini. Wawancara

tanggal 4 November 2011

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Sugiono sebagai kepala sekolah

SMP Bernas, beliau mengemukakan bahwa kondisi siswa yang belajar di sekolah

Bernas mulai bermalas-malasan, hal ini terjadi karena kegiatan belajar mengajar

di sekolah Bernas tidak berjalan efektif. Wawancara tanggal 4 November 2011

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa penyebab

kemerosotan prestasi siswa sekolah Bernas disebabkan karena guru-guru yang

mengajar dan tenaga tata usaha yang bekerja di sekolah Bernas banyak yang

diPHK sehingga proses belajar mengajar tidak lagi berjalan dengan baik. Lebih

jelas berikut dipaparkan perestasi siswa sekolah Bernas dari kemajuan sampai

mengalami kemunduran.

Page 82: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

1. Kemunduran CSR di Sekolah Bernas dalam UN

Salah satu keberhasilan sekolah dalam proses belajar mengajar diukur dari

hasil nilai UN. Suatu sekolah dapat dikatakan berhasil dalam proses belajar

mengajar apabila meningkatnya nilai siswa atau tingkat kelulusan siswa dalam

UN. Untuk meningkatkan nilai UN diharapkan kepada seluruh pemerintah daerah

untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerahnya masing-masing. Salah satu

langkah yang dilakukan pemerintah adalah mengembangkan sekolah. Hal ini

ditandai dengan adanya bantuan sekolah seperti dana BOS, dana BOM, sertifikasi

guru dan pemberian beasiswa kepada siswa yang berperestasi.

Pemerintah daerah Pelalawan juga tidak mau kalah dengan daerah lainnya,

maka untuk meningkatkan kualitas mutu pendidikan maka pemerintah kabupaten

Pelalawan menjalin kerja sama dengan dunia usaha yang ada di lingkungan

daerahnya. Hal ini diungkapkan oleh wakil bupati kabupaten pelalawan pada

tanggal 25 April 2011

“kita tidak bisa bekerja sendiri dalam meningkatkan sumber daya

manusia. Oleh karena itu, kita harus bekerjasama dengan berbagai

pihak terutama dengan dunia usaha yang ada dilingkungan kita dan

masyarakat sekitar. Salah satu usaha yang kita lakukan adalah

pengembangan sekolah dengan konsep CSR. Hal ini kita lakukan

karena sekolah merupakan tempat dimana kita bisa mengembangkan

potensi diri dan perubahan tingkah laku”.

Hal ini juga diungkapkan oleh kepala sekolah Bernas “sekolah

merupakan pendidikan formal dimana setiap peserta didik diharapkan

dapat mengembangkan potensi diri masing-masing. Dengan sekolah

kita bisa kita bisa bangkit dari keterbelakangan‟. Wawancara 20

April2011

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa dengan adanya

kerjasama antara pemerintah Pelalawan dengan pihak PT RAPP dalam

mengembangkan sekolah Bernas dapat meningkatkatkan prestasi belajar siswa.

Page 83: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Akan tetapi, setelah kerjasama antara pemerintah pelalawan dengan PT RAPP

tidak berjalan baik prestasi siswa yang bersekolah di Bernas mengalami

kemerosotan.

Wawancara denagn kepala sekolah SD, SMP dan SMA Bernas pada

tanggal 15 Oktober 2011, mereka mengemukakan bahwa semenjak PT

RAPP tidak lagi memberikan sumbangan atau bantuan prestasi siswa

mengalami kemunduran. Hal ini disebabakan karena guru-guru yang

mengajar disini banyak yang berhenti dan diberhentikan, disiplin

siswa juga mengalami kemunduran dan pasilitas sekolah juga banyak

yang tidak memadai lagi.

Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Faujiah, S.Pd sebagai guru kimia di

SMA Bernas, beliau mengemukakan nilai-nilai siswa yang bersekolah di Bernas

memang mengalami kemunduran semenjak hubungan pemerintah Pelalawan

dengan PT RAPP tidak berjalan baik. Sehingga guru-guru disini tidak mengajar

dengan professional. Hal ini dikarenakan guru-guru yang mengajar di sekolah

Bernas tidak mendapatkan kepastias penghasilan dan pemerintah Pelalawan juga

tidak memberikan solusi yang baik sehingga sebahagian guru-guru yang mengajar

di sekolah Bernas mengundurkan diri.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa prestasi belajar siswa

mengalami kemunduran setelah PR RAPP tidak memberikan bantuan atau subsidi

lagi ke sekolah Bernas. Supaya lebih jelas berikut dipaparkan nilai Unas siswa

Sekolah Bernas mulai dari pelaksanaan CSR sampai berakhirnya program tersebut

(2003-2010).

Page 84: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.13 Nilai Unas Siswa SD Bernas Selama Pelaksanaan hingga Berakhirnya Program CSR RAPP

di Sekolah itu (2003- 2010).

Pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas (2003-2008) Berakhirnya CSR PT RAPP (2009-2010)

Tahun Ajaran 2008/2009 Tahun Ajaran 2009/2010

Nilai B.Indonesia IPA MAT Jumlah Nilai B.Indonesia IPA MAT Jumlah

Rata-² 7.55 6.60 7.77 21.92 Rata-² 7,44 6,07 6,15 19,66

Terendah 6.77 5.70 6.44 18.91 Terendah 4,20 3,40 4,75 12,35

Tertinggi 8.50 7.77 9.23 25.5 Tertinggi 7,60 8,80 7,25 23,65

Tahun Ajaran 2010/2011

Nilai B.Indonesia IPA MAT Jumlah

Rata-² 7,20 7,10 7,20 21,5

Terendah 2,80 4,44 5,50 12,74

Tertinggi 8,20 8,00 8,05 24,25

Sumber : Data Tata Usaha SD Bernas

Page 85: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.14 Nilai Unas Siswa SMP Bernas Selama Pelaksanaan hingga Berakhirnya Program CSR RAPP

di Sekolah itu (2003- 2010).

Pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas (2003 –

2008) Berakhirnya Program CSR di Sekolah Bernas (2009 – 2010)

Tahun Ajaran 2005/2006 Tahun Ajaran 2009/2010

Nilai BIN B.Ing MTK Jumlah Nilai BIN B.Ing MTK IPA Jumlah

Rata-² 7.84 6.82 7.79 22.45 Rata-² 7,00 6,65 6,05 6,03 25,75

Terendah 6.80 5.80 6.33 20.87 Terendah 5,80 6,40 4,65 5,50 22,35

Tertinggi 8.60 7.80 9.33 25.53 Tertinggi 8,40 7,20 7,00 7,75 30,35

Tahun Ajaran 2006/2007 Tahun Ajaran 2010/2011

Nilai BIN B.Ing MTK Jumlah Nilai BIN B.Ing MTK IPA Jumlah

Rata-² 7,89 7,41 7,20 22,50 Rata-² 7,00 7,34 6,30 6,20 26,84

Terendah 2,60 6,00 4,33 15,67 Terendah 5,60 5,40 4,07 5,50 20,50

Tertinggi 9,20 8,60 9,30 26,13 Tertinggi 8,40 8,80 8,00 8,75 31,80

Tahun Ajaran 2007/2008

Nilai BIN B.Ing MTK IPA Jumlah

Rata-² 7,43 7,72 6,73 7,20 29,08

Terendah 5,80 6,40 4,75 6,50 25,70

Tertinggi 8,40 8,80 8,00 8,75 33,95

Tahun Ajaran 2008/2009

Nilai BIN B.Ing MTK IPA Jumlah

Rata-² 7,00 7,05 6,06 7,10 27,21

Terendah 5,50 6,30 4,65 6,25 22,5

Tertinggi 8,30 8,40 8,00 7,75 32,45

Sumber : Data Tata Usaha SMP Bernas

Page 86: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.15 Nilai Unas SMA Bernas Selama Pelaksanaan hingga Berakhirnya Program CSR RAPP

di Sekolah itu (2003- 2010).

Pelaksanaan CSR PT. RAPP pada sekolah Bernas (2003 – 2008) Berakhirnya pelaksanaan CSR PT. RAPP pada sekolah Bernas

(2009 – 2010)

Tahun Ajaran 2008/2009 Tahun Ajaran 2009/2010

Nilai B.in Bio Mat B.ig Kim Fis Sos Eko Jmh Nilai B.in Bio Mat B.ig Kim Fis Sos Eko Jmh

Rata-² 7,81 6,77 5,55 7,00 5,65 5,67 7,05 7,08 52,58 Rata-² 7,90 6,89 6,00 7,07 5,65 5,70 7,50 7,55 54,26

Terendah 6,03 5,50 3,50 6,00 6,00 6,50 7,02 7,00 47,55 Terendah 6,05 5,40 4,50 6,50 6,55 6,75 7,05 7,05 49,85

Tertinggi 8,05 7,75 7,50 7,77 7,06 8,00 8,00 8,02 62,15 Tertinggi 8,06 7,90 7,77 7,80 7,08 8,03 8,01 8,05 62,70

Tahun Ajaran 2010/2011

Nilai B.in Bio Mat B.ig Kim Fis Sos Eko Jmh

Rata-² 7,92 6,90 7,00 7,50 7,65 6,70 7,75 7,75 61,17

Terendah 6,08 6,00 6,00 7,00 6,75 6,77 7,80 7,50 53,90

Tertinggi 8,65 8,00 8,05 8,80 7,75 8,07 9,01 9,05 67,38

Sumber : Data Tata Usaha SMA Bernas

Page 87: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari tabel di atas dapat dijelaskan kemajuan pendidikan merupakan

kebutuhan yang sangat penting bagi setiap bangsa pada masa sekarang ini. Tidak

mungkin suatu bangsa akan memperoleh kemajuan, yang ujung-ujungnya adalah

untuk memperoleh kesejahteraan, tanpa melalui pendidikan yang baik,

berkualitas, sistematis dan lengkap.

Bangsa yang maju dan modern, hampir selalu dan pasti bergantung atas

maju mundurnya dunia pendidikan yang dikenal dan dikuasai bangsa tersebut.

Tanpa pendidikan yang maju, rasa-rasanya suatu bangsa akan „ditelan‟ bangsa

yang pendidikannya lebih maju. Hal itu tampak dengan jelas melalui ungkapan

yang mengatakan bahwa „orang pandai akan mudah menjajah orang yang bodoh‟.

Saat Sekolah Bernas pertama kali mengikuti Unas, nilai para siswanya

masih rendah. Dengan berjalanya program CSR PT RAPP, nilai Unas para siswa

mulai membaik. Kemunduran Sekolah Bernas terjadi pada tahun ajaran

2009/2010, setelah tidak keluarnya dana CSR PT RAPP pada pertengahan 2008.

Hal ini berakibat buruk terhadap nilai Unas siswa, disebabkan berkurangnya

intensif para guru dan bagian TU. Dampak tidak adanya insentif berdampak pada

turunnya motivasi kerja guru dan TU.

“Pertengahan 2008, dana yang dikucurkan PT RAPP sebanyak Rp800

juta pertahun tidak keluar lagi, sehingga pada saat itu gaji guru dan

TU terbengkalai. Ini menyebabkan para guru dan TU tidak

bersemangat lagi bekerja.” Wawancara dengan ibu Nur Hamidah

kepala sekolah SD Bernas pada tanggal 20 Maret 2011

Salah satu faktor penentu kemajuan suatu sekolah adalah pada guru.

Faktor guru, umpamanya, sangat menentukan arah dan tujuan „kemajuan

pendidikan‟ ini. Guru yang mengajar seharusnyalah guru yang berkualitas. Guru

Page 88: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

yang berkualitas akan mampu memberikan ilmu yang bermanfaat untuk

dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari oleh anak didik. Dengan tidak

bersemangatnya sebahagian guru ini mengakibatkan mereka menjadi tidak lagi

berkualitas. Pada tahun 2008 sebahagian guru berkualitas memilih mengundurkan

diri. Wawancara dengan ibu Zanina, S. Pd sebagai guru PPKn di SMP sekolah

Bernas berikut ini:

“Pertengahan 2008, Wakil Kepalas SMP Bernas mengundurkan diri.

Ia semula adalah Kepala Sekolah PGRI. Dulu saat diajak bergabung

dengan Sekolah Bernas, ia meninggalkan jabatannya di sekolah yang

lama. Tapi kacaunya Sekolah Bernas pada 2008 membuat Beliau

mengundurkan diri.”

Wawancara tanggal 20 Mater 2011.

Guru yang baik, dalam bidang studi apa pun, tentu saja harus mampu

menanamkan kepada anak didiknya rasa cinta yang mendalam akan ilmu

pengetahuan. Di samping itu, seorang anak didik mau pula menghargai (pendapat)

orang lain. Tujuannya agar ilmu yang disampaikan berguna bagi masyarakat

umumnya. Semuanya ini bermuara supaya guru dapat menjadi contoh teladan

bagi anak didiknya.

Faktor kemajuan pendidikan yang tepat turut pula menentukan kualitas

anak didik. Untuk itulah, Sekolah Bernas pada 2009 lalu mulai memperbaiki

sistem pendidikan, sehingga nilai Unas tahun ajaran 2009/2010 mulai membaik.

Hal ini yang diungkapkan ibu Nur Hamidah pada tanggal 20 Mater 2011. berikut

ini :

“Terpuruknya Sekolah Bernas pertengahan 2008, membuat guru-

guru yang masih ada mulai memperbaiki sistem pendidikan di

sekolah itu. Dengan membaiknya Sekolah Bernas, ditambah

diambilalihnya Yayasan Pendidikan Bernas oleh Pemkab Pelalawan

pada 2010 dan menjadikannya sekolah negeri, membuat

71

Page 89: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

perkembangan dan kemajuan sekolah mulai terlihat. Ini terbukti

dengan naiknya nilai Unas siswa pada 2011 ini.”

Anak didik yang baik dan pintar tentu saja sangat berkaitan erat dengan

sistem dan kemajuan pendidikan yang ada di sekolah tersebut. Sistem dan

kemajuan pendidikan itu seharusnya mempunyai keseimbangan di antara

pendidikan yang berisikan ilmu pengetahuan dengan pendidikan yang berbasiskan

moral. Di sini pulalah, peranan Pendidikan Agama sangat menentukan arah dan

kemudian hasil akhir dari pendidikan yang dilaksanakan tersebut. Hal ini senada

dengan pernyataan bapak Alyuliadai sebagai guru agama islam di SMA Bernas

berikut ini.

“Majunya Sekolah Bernas tidak terlepas dari siswa-siswa

mendisiplinkan nilai-nilai agama, seperti kalau sudah masuk waktu

salat, mereka bersama-sama melakukan salat berjamaah dan salat

tepat waktu. Secara tidak langsung para siswa sudah melakukan

disiplin diri. Karena di kelas mereka juga belajar Bahasa Arab,

mereka diharusnya menggunakan Bahasa Inggris atau Bahasa Arab

saat berkomunikasi di sekolah.”

Pendidikan Agama sangat menentukan hasil dari apa yang dituju.

Wawancara tanggal 15 Maret 2011

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendidikan tersebut

adalah dasar dan tonggak mutlak yang sangat penting dan menentukan dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara, bagi kemajuan peradaban suatu bangsa.

2. Kemunduran CSR di Sekolah Bernas Bidang Non Akademis

Kemajuan suatu sekolah tidak terlepas dari kegiatan ekstrakurikuler. Suatu

sekolah dikatakan baik apabila seluruh sistem yang terkait di dalamnya saling

berhubungan dan berkembang. Salah satu alat ukur kemajuan sekolah adalah dari

prestasi siswa dalam bidang non akademis atau kegiatan ekstrakurikuler, seperti

lomba tari, turnamen bola kaki, basket dan lainnya.

Page 90: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Kemajuan Sekolah Bernas juga berkaitan dengan prestasi siswa di bidang

non akademis. Wawancara dengan kepala sekolah SD Bernas tanggal 27 Maret

2011 beliau mengemukakan pada saat dilaksanakannya CSR prestasi siswa yang

sekolah di Bernas mengalami peningkatan, seperti lomba tari dan lainya. Hal ini

terjadi karena pada saat dilaksanakannya CSR oleh PT RAPP sekolah bernas

mendapat sumbangan. Akan tetapi, disaat CSR tidak lagi berjalan prestasi siswa

yang sekolah di Bernas mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena

minimnya biaya yang ada di sekolah.

Hal ini diungkapkan oleh bapak Husnaini, S. Pd sebagai kepala sekolah

SMA Bernas kepada peneliti tanggal 20 Maret 2011, beliau mengemukakan disaat

adanya program CSR pihak sekolah tidak susah payah mencari biaya untuk

kegiatan ekstrakurikuler. Akan tetapi, disaat CSR tidak lagi berjalan dengan baik

pihak sekolah mengalami kesulitan biaya.

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa prestasi siswa yang

bersekolah di Bernas tidak hanya prestasi belajar siswa yang mengalami

kemunduran, akan tetapi dalam bidang kegiatan ekstrakurikuler juga mengalami

kemunduran setelah PR RAPP tidak lagi memberikan bantuan atau subsidi ke

sekolah Bernas. Supaya lebih jelas berikut dipaparkan nilai Unas siswa Sekolah

Bernas mulai dari pelaksanaan CSR sampai berakhirnya program tersebut (2003-

2010).

Page 91: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Tabel 4.17 Prestasi Siswa Sekolah Bernas Bidang Non Akademis Mulai dari Pelaksanaan hingga Berakhirnya

Program CSR PT RAPP di Sekolah itu (2003-2011).

Pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas

(2003-2008)

Berakhirnya CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas

(2009 – 2011)

NO JENIS KEGIATAN PRESTASI NAMA

SISWA

NO JENIS

KEGIATAN

PRESTASI NAMA

SISWA

1 Festival Tari Daerah oleh

Dinas Pariwista

Pelalawan, 2005

Juara I Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

1 Festival Tari

Daerah oleh Dinas

Pariwisata

Pelalawan 2009

- -

2 Lomba Busana Melayu

Harian oleh Sanggar

BCC

Tk Kabupaten Pelalawan,

2005

Juara I, II dan III

Juara II Putra

Dewi Nur

Utami

Sebagai Puteri

Pelalawan

2005

Ramlah

Kamarwan

Indah

Syed Afdahl

Harits

2 Lomba Busana

Melayu Harian

oleh Sanggar BCC

Tk Kabupaten

Pelalawan, 2009

- -

3 Pekan Kreativitas Seni

Budaya Melayu

Tk Pelalawan, 2006

Juara I Tari Melayu

Kreasi

Juara I Putri

BusanaMelayu

Harian

Dewi Nur

Utami

Dewi Nur

Utami

3 Pekan Kreativitas

Seni Budaya

Melayu

Tk Pelalawan,

2010

- -

Page 92: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Juara II Putra

Busana Melayu

Harian

Syed Afdhal

Harits

4 Festival Tari Daerah

Tk Pelalawan, 2007

Juara I Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

4 Festival Tari

Daerah

Tk Pelalawan,

2010

- -

5 Mewakili Kabupaten

Pelalawan pada Festival

Musik Hitam Putih

Tk Internasional di

Pekanbaru

Partisipasi dan

Exhibition

Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

5 Mewakili

Kabupaten

Pelalawan pada

Festival Musik

Hitam Putih

Tk Internasional di

Pekanbaru

- -

6 Kompetisi Seni Tari

KOMPAS Global

Andalan, 2006

Juara I Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

6 Kompetisi Seni

Tari

KOMPAS Global

Andalan, 2010

- -

7 Kompetisi Puisi

KOMPAS Global

Andalan, 2006

Juara II Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

7 Kompetisi Puisi

KOMPAS Global

Andalan, 2010

- -

8 Berpartisipasai aktif

dalam berbagai even :

- Tari massal HUT ke-59

8 Berpartisipasi aktif

dalam berbagai

even :

- -

Page 93: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

RI

- Pelantikan pengurus

IWARA RAPP

- Malam Pentas Seni

Olympiade Sains Tk

Nasional, 2004

- Malam Pentas Seni

Semalam di Ranah

Minang IKMR, 2005

- Penyambutan Tamu

RAPP di Hotel Unigraha

2005, 2006, 2007

- Pisah Sambut Kadisdik

Pelalawan

- Musda Golkar

Pelalawan 2005

- Pelantikan Pengurus

IPSI Pelalawan

- Pekan Imunisasi

Nasional

- Motor Cross Bupati

Cup 2006

- Malam Pentas Seni

Hardiknas 2007

- dll

- Tari massal HUT

RI ke 59

- Pelantikan

pengurus IWARA

RAPP

- Malam Pentas

Seni Olympiade

Sains Tk Nasional,

2009

-Malam Pentas

Seni Semalam di

Ranah Minang

IKMR, 2010

-Penyambutan

tamu RAPP di

Hotel Unigraha

2009, 2010, 2011

-Pisah Sambut

Kadisdik

Pelalawan

-Musda Golkar

Pelalawan, 2009

-Pelantikan

Pengurus IPSI

Pelalawan

-Pekan Imunisasi

Nasional

-Motor Cross

Page 94: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Bupati Cup 20010

-Malam Pentas

Seni Hardiknas

2010

- dll

9 Pawai Rampau Budaya

Melayu

Tk Pelalawan, 2006

Juara I 80 Siswa

Bernas

9 Pawai Rampau

Budaya Melayu

Tk Pelalawan,

2009

- -

10 Pelatihan Seni Tari

Kreasi oleh Dinas

Pariwisata Riau

Sanggar Batin

Bertuah

Sekolah

Bernas

10 Pelatihan Seni Tari

Kreasi oleh Dinas

Pariwisata Riau

- -

11 Pelatihan TeaterModern

oleh Dinas Pariwisata

Riau, 2007

10

Siswa/iBernas

2 Tenaga

Pendidik

11 Pelatihan Teater

Modern oleh Dinas

Pariwisata Riau,

2010

- -

12 Tari Massal Pembukaan

MTQ Tk Riau

60 Siswa/i

Bernas

12 Tari Massal

Pembukaan MTQ

Tk Riau

- -

13 Penampilan teater pada

Bazar MTQ

Riau

10 Siswa/i

Bernas

13 Penampilan teater

pada Bazar MTQ

Riau

- -

14 Mengikuti Parade Tari

Riau, Juli 2007

4 Siswa

14 Mengikuti Parade

Tari Riau, Juli

2010

- -

15 Porseni

Pelalawan, 2005

Putri

Juara II Volly

15 Porseni

Pelalawan, 2009 - -

Page 95: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Juara III Tenis

Meja

16 Lomba Gerak Jalan

Beregu Hardiknas 2006

Juara II Putra

Juara II Putri

16 Lomba Gerak Jalan

Beregu Hardiknas

2009

- -

17 Porseni Tk Riau 1 Siswi Mewakili

Kabupaten

Rina Herliza 17 Porseni Tk Riau - -

18 Lomba Lari 10 K

Peringatan Hari Olahraga

Juara I putri

Juara II putra

Nurhabibah

Hendra S

18 Lomba Lari 10 K

Peringatan Hari

Olahraga

- -

19 Lomba Gerak Jalan

Beregu

Peringatan Hardiknas

2007

Juara II Putra

Juara II Putri

19 Lomba Gerak Jalan

Beregu

Peringatan

Hardiknas 2009

- -

20 Kemah Pramuka HUT

Pramuka, 2005

Juara I Tenda

20 Kemah Pramuka

HUT Pramuka,

2009

- -

21 Kemah Pramuka HUT

Pramuka Tahun 2005

Juara 2

Lomba Kreasi Seni

dan Drama

Juara III Semapore

21 Kemah Pramuka

HUT Pramuka

Tahun 2009 - -

22 LT II Kwaran Pkl

Kerinci, 2007

Juara I 1 Regu Putra 22 LT II Kwaran Pkl

Kerinci, 2009 - -

23

LT III Kwarcab

Pelalawan

Tahun 2007

Juara I

1 Regu Putra

23

LT III Kwarcab

Pelalawan, 2009 - -

24 Jambore Bersejarah Mewakili 24 Jambore Bersejarah - -

Page 96: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Malaka

Tk Internasional, 2007

Pelalawan 1 Regu Putra Malaka

Tk Internasional,

2009

25 Lomba Pidato Tk MTs/

SMP Tk Pelalawan,

2006

Juara I Putri

Santi Rukmana

25 Lomba Pidato Tk

MTs/SMP Tk

Pelalawan, 2009

- -

26 Lomba Across of City

First Aid PMR Wira Tk

Pelalawan, 2007

Juara Umum 26 Lomba Across of

City First Aid PMR

Wira Tk

Pelalawan, 2009

- -

27 Lomba Berbalas Pantun

Tk Provinsi oleh Badan

Arsip dan Perpustakaan

Riau

Juara 1 27 Lomba Berbalas

Pantun Tk Riau

oleh Badan Arsip

dan Perpustakaan

Riau

- -

28 Putra dan Putri Lomba

Syair Tk SMP se-

Pelalawan, 2007

Juara 1 28 Putra dan Putri

Lomba Syair SMP

se-Pelalawan, 2010

- -

29 Putri Lomba Cerita

Rakyat Tk SMP se-

Pelalawan, 2007

Juara 1 29 Putri Lomba Cerita

Rakyat Tk SMP se-

Pelalawan, 2009

- -

30 Lomba Kolaborasi Puisi

Tk Pelalawan, 2007

Juara 2 30 Lomba Kolaborasi

puisi Tk Pelalawan,

2010

- -

31 Seni Tari dan Musik

Kreasi Melayu pada

Festival Seni Siswa

Nasional tk Riau, 2008

Juara 2 31 Seni Tari dan

Musik Kreasi

Melayu pada

Festival Seni Siswa

- -

Page 97: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Nasional tk Riau,

2009

32 Festival Tari dan Lagu

Melayu Tk Pelalawan,

2008

Juara Umum 32 Festival Tari dan

Lagu Melayu Tk

Pelalawan, 2009

- -

33 Putra dan Putri Lomba

Pidato Bahasa Inggris tk

SMP se-Pelalawan

Juara 2 33 Putra dan Putri

Lomba Pidato

Bahasa Inggris tk.

SMP se-Pelalawan

- -

Sumber : Data Tata Usaha Bernas Bernas

Page 98: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Dari tabel di atas dapat disimpulkan bahwa kemajuan pendidikan tidak hanya dilihat dari

prestasi belajar siswa, akan tetapi harus dilihat juga dari kegiatan ekstrakurikuler, karena

bagaimanapun juga kemajuan pendidikan adalah aset penting dalam proses kemajuan suatu

bangsa dan peradaban. Sistem pendidikan yang salah dapat berakibat patal bagi kelangsungan

hidup sebuah bangsa. Di tangan institusi pendidikanlah terdapat gambaran masa depan,

gambaran nasib suatu bangsa dan melalui pendidikanlah akan tercermin kualitas suatu bangsa.

Hal ini juga diungkapkan oleh kepala yayasan sekolah Bernas pada tanggal 21

Oktober 2011, beliau mengemukakan sekolah yang baik adalah sekolah yang dapat

menyeimbangkan antara nilai dengan kterampilan siswa. Sekolah adalah tempat

dimana setiap siswa bisa mengembangkan potensi dirinya. Tapi kita juga tidak bisa

memenuhi kebutuhan siswa apabila tidak dapat dorongan yang kuat dari pihak

pemerintah, swasta dan masyarakat.

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Hendrawan guru olah raga di sekolah Bernas pada

tanggal 22 Oktober 2011, beliau menjelaskan setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-

beda, ada anak yang tidak berprestasi dalam pelajaran tetapi dalam kegiatan atau olah gara dia

berprestasi.

Dari wawancara diatas dapat diketahui bahwa kemajuan suatu sekolah, menentukan arah

dan tujuan pendidikan menjadi jelas untuk pembangunan bangsa dan membina manusia

Indonesia seutuhnya. Pembangunan itu dilaksanakan dengan menyeimbangkan pembangunan

lahiriah/jasmaniah dan pembangunan rohaniah/batiniah, sehingga terwujud masyarakat Indonesia

yang berakhlak mulia, berketuhanan yang maha esa, sehat, mandiri, adil, sejahtera dan makmur.

d. Menurunnya Minat Masyarakat Untuk Sekolah Di Sekolah Bernas

Masyarakat merupakan salah satu faktor terpenting dalam mendorong keberhasilan

pendidikan. Pendidikan tidak dapat berjalan dengan baik apabila sekolah, keluarga dan

masyarakat tidak saling berhubungan. Besar atau tidaknya suatu sekolah terletak pada

Page 99: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

kepercayan masyarakat terhadap sekolah, hal ini juga terjadi pada sekolah Bernas yang digagas

oleh PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan, pada awal pelaksanaan CSR di sekolah Bernas

masyarakat setempat berharap besar bahwa sekolah Bernas dapat memberikan kepercayaan dan

pola pendidikan yang baik terhadap perkembangan peserta didik. Wawancara dengan bapak HT

Azmun Jaafar, SH bupati Pelalawan pada tanggal 20 April 2011beliau mengemukakan “salah

satu penunjang pembangunan nasional adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan, Negara

akan berkembang apabila sumber daya manusia memiliki kecerdasan dalam ilmu pengetahuan”.

Hal senada juga diungkapkan oleh bapak Komisaris PT RAPP Mr Sukanto Tanoto pada

tanggal 25 April 2011, beliau mengemukakan “salah satu unsur yang terpenting dalam

meningkatkan sumber daya manusia dengan meningkatkan pendidikan, perekonomian

masyarakat akan lebih baik apabila pendidikan yang da pada masyarakat bagus. Oleh karena itu,

kami dari PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan mendirikan sekolah Bernas dengan tujuan

menciptakan masyarakat yang cerdas baik rohani maupun jasmani.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa pendirian sekolah bernas

bertujuan untuk meningkatkan sumber daya masyarakat dan membuka hati masyarakat terdapat

pendidikan melalui pendirian sekolah Bernas. dengan didirikannya sekolah Bernas diharapkan

masyarakat dapat mengetahui betapa pentingnya pendidikan atau sekolah. Wawancara dengan

orang tua siswa yang bersekolah di SD Bernas bapak Supriono pada tanggal 5 Mei 2011, beliau

mengemukakan dengan didirikannya sekolah Bernas kami sebagai orang tua siswa berharap

besar kepada pihak sekolah dapat memberikan pelayanan dan pasilitas yang baik kepada anak

didik, karena sampai saat ini di kabupaten Pelalawan sendiri belum ada sekolah yang bertarap

internasional.

Page 100: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Hal senada juga diungkapkan oleh ibu Melda sebagai orang tua siswa kelas VII SMP

Bernas pada tanggal 5 Mei 2011 “dengan didirikannya sekolah Bernas kami sebagai orang tua

siswa sangat bersukur bahwa di lingkungan Pelalawan telah terdapat sekolah yang baik, yakni

dari segi profesionalisme guru dan fasilitas yang ada.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa diawal pendirian sekolah Bernas

mendapat respon yang positif dari masyarakat dengan harapan sekolah Bernas dapat memberikan

pelayanan yang baik sesuai dengan harapan masyarakat dan pemerintah pada khususnya. Akan

tetapi, pada awal tahun 2008 harapan masyarakat terhadap sekolah Bernas mengalami

kemunduran yang sangat derastis, hal ini disebabkan karena kerjasama antara PT RAPP dengan

pemerintah Pelalawan tidak berjalan baik, sehinggga pada tahun 2008 PT RAPP tidak lagi

memberikan subsidi kepada sekolah Bernas. Yang mengakibatkan sekolah mengalami krisis

finansial dan kepercayaan dari masyarakat.

“Sekolah Bernas pada awalnya memang mendapat simpati dari masyarakat setempat.

Akan tetapi pada awal tahun 2008 sekolah Bernas mengalami kemunduran atau

kepercayaan dari masyarakat. Hal ini terjadi dikarenakan guru-guru yang mengajar

banyak yang mengudurkan diri, pola pembinaan mengalami kemerosotan dan

disiplin sekolah Bernas juga tidak seperti dulu lagi. Wawancara dengan orang tua

siswa yang bersekolah di SD Bernas bapak Supriono pada tanggal 5 Mei 2011

Hal ini juga diungkapkan oleh bapak Sugiono sebagai kepala sekolah SMP Bernas, beliau

mengemukakan “kepercayaan masyarakat mulai menurun terhadap sekolah Bernas semenjak

sekolah Bernas tidak lagi mendapat bantuan dari PT RAPP, beliau juga menambahkan

berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap sekolah Bernas disebabkan menurunnya prestasi

siswa baik dari segi belajar dan kegiatan ekstrakurikuler.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap

sekolah Bernas mengalami kemunduran, hal ini disebabkan karena PT PAPP tidak lagi

memberikan bantuan kepada sekolah Bernas dan menurunnya prestasi belajar siswa yang

88

Page 101: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

bersekolah di Bernas. Wawancara dengan orang tua siswa ibu Sumiati pada tanggal 15 Oktober

2011, beliau mengemukakan kami sebagai orang tua siswa selalu memberikan yang terbaik buat

anak-anak kami, kami sudah lelah melihat sekolah disini, kalau anak kita disekolahkan di SD

negeri gurunya banyak yang berkebun, di sekolahkan di swasta biayanya mahal dan fasilitas juga

tidak memadai.

Hal ini juga diungkapkan oleh ibu Rizkha pada tanggal 15 Oktober 2011, beliau

mengemukakan awalnya sekolah Bernas memberikan harapan besar buat masyarakat dan masa

depan anak-anak disini. Akan tetapi, kenyataannya sekolah Bernas juga tidak bertahan lama, tapi

Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT karena walaupun sekolah Bernas mengalami

krisis kepercayaan dari masyarakat pemerintah juga cepat mengambil kebijakan yakni sekolah

Bernas dijadikan sebagai sekolah Negeri.

Dari hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah adalah tempat untuk

bersosialisasi dan mencerdaskan anak bangsa, orang tua juga sekarang sangat disiplin dalam

memilih sekolah untuk anak-anaknya. Hal ini disebabkan karena sekolah-sekolah yang ada di

daerah Pelalawan belum memberikan pelayanan yang baik terhadap masyarakat, sebuah sekolah

disebut berkualitas apabila sekolah tersebut dapat memberikan prestasi yang baik buat peserta

didik, terbentuknya masyarakat yang madani dan berahklak mulia apabila sekolah-sekolah yang

ada dapat menjalankankan perannya dengan baik.

C. Pembahasan

CSR merupakan salah satu program yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan

pemerintah setempat dalam meningkatkan kesejahteraan, sosial budaya dan sumber daya

masyarakat setempat. Di samping itu, salah satu usaha yang dapat dilakukan korporat untuk

menjalin hubungan kemitraan yang baik dengan komunitas adalah melalui program comunity

Page 102: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

relations (CR). Hal ini sesuai dengan pendapat Jerold (2000: 12) mengemukakan CR sebagai

peningkatan partisipasi dan posisi organisasi dalam sebuah komunitas melaui berbagai upaya

untuk menyelesaikan kemaslahatan organisasi dan komunitas.

Dalam pelaksanaannya PT RAPP dengan pemerintah kabupaten Pelalawan menjalin

kerjasama dalam bidang lembaga pendidikan yang memfokuskan tujuannya untuk memperbaiki

pendidikan, sehingga akan lahir generasi-generasi yang dapat berperilaku sesuai dengan ajaran

agama serta mampu membawa pengaruh pada pola kehidupan bermasyarakat. Dalam

mewujudkan tujuan tersebut, Sekolah Bernas menciptakan pola-pola pendidikan yang

sedemikian rupa, sehingga tercipta pola perilaku yang sesuai dengan harapan. Sekolah Bernas

juga dijadikan tempat melatih dan membiasakan para siswa berperilaku sesuai petunjuk dan

ajaran yang dipelajarinya. Dengan demikian, pada lingkungan Sekolah Bernas akan tercipta

perilaku dan interaksi sosial yang ideal. Hal ini sasuai dengan pendapat umiarso (2010:349),

mengemukakan sekolah efektif adalah sekolah yang dikembangkan untuk mencapai kepuasan

(Eout put) pendidikannya, yaitu bagi orang tua, stakeholders dan pengguna pendidikan lainnya.

Sebagai lembaga pendidikan, Sekolah Bernas dapat dipandang sebagai lingkungan yang

khusus, dimana kerja sama antara Pemkab Pelalawan dan PT RAPP memiliki beberapa nilai

fundamental yang selama ini jarang dipandang. Sebagian kalangan menganggap perusahan

biasanya hanya sekedar memberikan bantuan, bukan terlibat langsung. Kerja sama antara PT

RAPP dengan Pemkab Pelalawan dengan mendirikan Sekolah Bernas, sekali pun jarang terjadi,

diharapkan dapat membentuk pribadi-pribadi yang unggul dan tangguh dalam menjalani hidup

dengan perubahan-perubahan yang menyertainya.

Sebagai perusahaan besar yang menjadi bagian penting dalam masyarakat Riau, PT

RAPP berusaha mengembangkan dan memperkuat kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah

Page 103: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

operasinya melalui Program Community Development (CD). Program CSR PT RAPP

difokuskan pada empat bidang utama, yaitu pendidikan, kesehatan masyarakat, pendapatan

masyarakat dan proyek yang bersifat khusus atau strategis. Hal sesuai dengan pendapat

Hardinsyah, (2007), mengemukakan CSR adalah komitmen untuk berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan; bekerja dengan para karyawan dan keluarganya,

masyarakat setempat dan masyarakat secara luas dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Adapun bentuk pelaksanaan CSR PT RAPP di Sekolah Bernas memiliki corak yang

beragam. Berikut dipaparkan bentuk-bentuk Pelaksanaan CSR PT RAPP di Sekolah Bernas.

1. Bentuk Inovasi CSR di Sekolah Bernas

RAPP dalam pemberian bantuan secara langsung (sesuai dengan teknik komunikasi

persuasif yang disebut teknik integrasi, yaitu kemampuan seseorang untuk menyatukan diri

dengan komunikan, dalam arti kata menyatukan diri secara komunikasi), ini berarti melalui

kata-kata verbal maupun nonverbal, komunikator menggambarkan dirinya „senasib‟ dan

karenanya menjadi satu dengan komunikan. Menurut Rogers (1962:10-24), setiap ide yang

dibayangkan sebagai sesuatu yang baru oleh individu, disebut dengan inovasi

Salah satu bentuk inovasi yang dilakukan oleh PT RAPP adalah mendirikan sekolah

Bernas yang terdiri dari bangunan untuk SD sebanyak 14 unit gedung, bangunan untuk SMP

sebanyak 7 unit gedung, bangunan untuk SMA sebanyak 9 unit gedung dan beasiswa bagi siswa

Sekolah Bernas diberikan baju kebaya merah, baju teluk belanga merah, kain songket, celana

kuning, baju kuning transparan, baju kebaya tanggung orange, baju teluk belannga hijau, baju

kebaya tanggung hijau, celana putih satin, kain hijau, kain pink, baju kurung labuh kuning,

celana kuning labuh, kain sarung plakat biru, selendang kuning borkat, selendang biru, ikat

pinggang kuning, benkung putra, boro putra, boro putri, kain sarung plakat hijau, kain samping

Page 104: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

biru, kain samping kuning, kalung bertingkat, anting jurai, kerudung kuning, anak kerudung,

benkung kuning tipis, kaset, kaset CD, tepak sirih, rekorder, pianika, gitar, kompang, Gendang

Melayu, rebana kecil, car/tambourine, tambour dan gendang silat.

Dalam bentuk elektronik diberikan bantuan berupa CVU, kalkulator, keyboard, mouse,

monitor, printer, amplifier/tape, kabel listrik, kompor listrik, TV, VCD, komputer, meja

komputer dan stabilizer. Sedangkan dalam bentuk peralatan sekolah, diberikan bantuan meja

siswa SD 360 unit, kursi siswa SD 360 unit, meja + kursi SD 12 unit, meja + kursi SMP 90 unit,

lemari kelas 12 unit, meja guru (kelas) 2 unit dan whiteboard (kelas) 12 unit.

Cheng (1994) mengemukakan Ciri sekolah yang efektif adalah sebagai berikut (1) visi dan

misi yang jelas dan target mutu yang harus sesuai dengan standar yang telah ditetapkan secara

lokal, (2) Sekolah memiliki output yang selalu meningkat setiap tahun.(3) Lingkungan sekolah

aman, tertib, dan menyenangkan bagi warga sekolah.(4) Seluruh personil sekolah memiliki visi,

misi, dan harapan yang tinggi untuk berprestasi secara optimal (5) Sekolah memiliki sistem

evaluasi yang kontinyu dan komprehensif terhadap berbagai aspek akademik dan non akademik.

2. Kemudahan dan Keberpihakan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas

kemudahan melalui program CSR-nya, yaitu (1) gaji guru melebihi standar guru honor

daerah, (2) adanya tunjangan kesehatan bagi guru dan TU, (3) memberikan beasiswa kepada

siswa Bernas lebih besar dibandingkan kepada siswa dari sekolah lain yang dibantu RAPP

Kemudahan lain adalah karena sekolah ini merupakan wujud kerja sama RAPP dan Pemkab

Pelalawan, maka guru-guru dan tata usahanya, secara tidak langsung, bagi yang tidak PNS akan

di PNS kan secara bertahap.

Kemudahan bagi siswa yang bersekolah di Bernas, yaitu: (1) adanya subsidi silang bagi

siswa yang mampu dan yang tidak mampu, yaitu keringanan tidak membayar SPP bagi siswa

93

Page 105: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

dari keluarga kurang mampu tapi ber-IQ tinggi, (2) adanya beasiswa yang lebih besar. Hal ini

sesuai dengan pendapat Umiarso (2010:351) mengemukakan keberhasilan pendidikan yang

dilakukan disekolah tidak terlepas dari kurikulum, kesiswaan, guru dan pegawai sekolah,

keuangan dan sarana perasarana.

3. Kemunduran Sekolah Bernas

Untuk meningkatkan sumber daya manusia di daerah kabupaten Pelalawan, pemerintah

daerah menjalin kerjasama dengan berbagai dunia usaha dalam mengatasi berbagai masalah di

masyarakat. Salah satu bentuk kerjasama yang telah disepakati antara perusahaan dengan

pemerintah Pelalawan adalah pelaksaan CSR PT RAPP di sekolah Bernas. Pada awalnya

penerapan CSR oleh PT RAPP dengan pemerintah daerah Pelalawan berjalan lancar. Akan

tetapi, terjasama yang terjalin antara PT RAPP dengan pemerintah daerah Pelalawan tidak

selamanya berjalan dengan baik, sehingga pada tahun pelajaran 2009/2010 sekolah bernas

mengalami kemunduran. Berikut dipaparkan faktor-faktor kemunduran CSR PT RAPP di

Sekolah Bernas.

a. Menurunnya Jumlah Produksi PT RAPP

Sejak awal berdiri PT RAPP telah memperlihatkan kepedulian serta memainkan peranan

dalam pengembangan sosio-ekonomi masyarakat di sekitar areal operasi, melalui program

pengembangan masyarakat atau Community Development (CD) yang bertujuan untuk

pemberdayaan masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Hardinsyah, 2007, mengemukakan

CSR adalah komitmen untuk berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi yang berkelanjutan,

bekerja dengan para karyawan dan keluarganya, masyarakat setempat dan masyarakat secara luas

dalam meningkatkan kualitas hidup mereka.

Page 106: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Pada tahun 2008 PT RAPP dihadapkan dengan tantangan yang sagat berat yaitu

kesulitan mendapatkan bahan mentah produksi (bahan baku untuk membuat kertas), sehingga

pada tahun 2008 PT RAPP memPHK karyawannya secara berkala dan PT RAPP juga megalami

kesulitan menjaga kesetabilan keungan perusahaan, semenjak PT RAPP mengalami kesuliatan

keungan sekolah Bernas tidak lagi disubsidi baik dari kegiatan belajar mengajar dan kegiatan

ekstrakulikuler, sehingga prestasi siswa sekolah bernas mengalami kemunduran pesat.

b. Kerjasama Antara PT RAPP dengan Pemerintah Pelalawan Tidak Berjalan Baik

Salah satu penyebab kemunduran sekolah Bernas adalah tidak adanya kejelasan

mengenai kerjasama yang dijalin oleh PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan dalam program

CSR sehingga PT RAPP tidak lagi memberikan bantuan kepada sekolah Bernas. Soerjono (2007:

66) mengemukakan kerja sama timbul karena orientasi orang-perorangan terhadap kelompoknya

(yaitu in-group-nya) dan kelompok lainya (yang merupakan out-group-nya). Kerja sama

mungkin akan bertambah kuat apabila ada bahaya luar yang mengancam atau ada tindakan-

tindakan luar yang menyinggung kesetiaan yang secara tradisional atau institusional telah

tertanam di dalam kelompok, dalam diri seorang atau segolongan orang. Kerja sama dapat

bersifat agresif apabila kelompok dalam jangka waktu yang lama mengalami kekecewaan

sebagai akibat perasaan tidak puas karena keinginan-keinginan pokoknya tidak dapat terpenuhi

karena adanya rintangan-rintangan yang bersumber dari luar kelompok itu. Keadaan tersebut

dapat menjadi lebih tajam lagi apabila kelompok demikian merasa tersinggung atau dirugikan

sistem kepercayaan atau dalam salah satu bidang sensitif dalam kebudayaan.

c. Guru Tidak lagi Bekerja dengan Baik dan Berhenti Mengajar di Sekolah Bernas

Diakui atau tidak, krisis multidimensional yang melanda negeri ini membuka mata kita

terhadap mutu pendidikan manusia Indonesia. Itupun dengan sumber daya manusia hasil

Page 107: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

pendidikan yang ada di negeri ini. Memang, penyebab krisis itu sendiri begitu kompleks. Namun

tak dipungkiri bahwa penyebab utamanya adalah sumber daya manusia itu sendiri yang kurang

bermutu. Jangan harap bicara soal profesionalisme, terkadang sikap manusia Indonesia yang

paling merisaukan adalah seringnya bertindak tanpa moralitas. Adapun penyebab kemerosotan

prestasi siswa sekolah Bernas disebabkan karena tidak keluarnya dana CSR PT RAPP pada

pertengahan tahun 2008, sehingga insentif guru/TU mengalami penurunan yang mengakibatkan

menurunnya motivasi kerja guru/TU.

Cheng (1994: 23) mengemukakan sekolah harus mampu menjalankan fungsinya secara

maksimal, baik fungsi ekonomis, fungsi sosial-kemanusiaan, fungsi politis, fungsi budaya

maupun fungsi pendidikan. Fungsi ekonomis sekolah adalah memberi bekal kepada siswa agar

dapat melakukan aktivitas ekonomi sehingga dapat hidup sejahtera. Fungsi sosial kemanusiaan

sekolah adalah sebagai media bagi siswa untuk beradaptasi dengan kehidupan masyarakat.

Fungsi politis sekolah adalah sebagai wahana untuk memperoleh pengetahuan tentang hak dan

kewajiban sebagai warga negara. Fungsi budaya adalah media untuk melakukan transmisi dan

transformasi budaya. Adapun fungsi pendidikan adalah sekolah sebagai wahana untuk proses

pendewasaan dan pembentukkan kepribadian siswa.

d. Menurunnya Minat Masyarakat Untuk Sekolah Di Sekolah Bernas

Masyarakat merupakan salah satu faktor terpenting dalam mendorong keberhasilan

pendidikan. Pendidikan tidak akan berjalan dengan baik apabila sekolah, keluarga dan

masyarakat tidak saling berhubungan. Besar atau tidaknya suatu sekolah terletak pada

kepercayan masyarakat terhadap sekolah. Oleh karena itu, sekolah harus mendapat dorongan dan

kepercayaan dari masyarakat.

Page 108: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Sekolah merupakan tempat untuk bersosialisasi dan mencerdaskan anak bangsa, orang

tua juga sekarang sangat disiplin dalam memilih sekolah untuk anak-anaknya. Hal ini disebabkan

karena sekolah-sekolah yang ada di daerah Pelalawan belum memberikan pelayanan yang baik

terhadap masyarakat, sebuah sekolah disebut berkualitas apabila sekolah tersebut dapat

memberikan prestasi yang baik buat peserta didik, terbentuknya masyarakat yang madani dan

berahklak mulia apabila sekolah-sekolah yang ada dapat menjalankankan perannya dengan baik.

Nurcahyo (2008: 97) mengatakan, pemberdayaan masyarakat akan berlangsung secara

bertahap. Tahap-tahap yang harus dilalui tersebut adalah sebagai berikut: (1) tahap penyadaran

dan pembentukan perilaku menuju perilaku sadar dan peduli, sehingga merasa membutuhkan

peningkatan kesadaran tinggi, (2) tahap transformasi kemampuan berupa wawasan pengetahuan,

kecakapan keterampilan agar terbuka wawasan dan memberikan keterampilan dasar sehingga

dapat mengambil peran dalam pembangunan, dan (3) tahap peningkatan kemampuan intelektual,

kecakapan-keterampilan sehingga terbentuklah inisiatif dan kemampuan inovatif untuk

mengantarkan kemandirian.

Page 109: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian di lapangan, ada beberapa kesimpulan yang dapat

dikemukakan, antara lain:

1. PT RAPP dengan pemerintah kabupaten Pelalawan menjalin kerja sama dalam bidang

lembaga pendidikan yang memfokuskan tujuannya untuk memperbaiki pendidikan,

sehingga akan lahir generasi-generasi yang dapat berperilaku sesuai dengan ajaran agama

serta mampu membawa pengaruh pada pola kehidupan bermasyarakat. Dalam

mewujudkan tujuan tersebut, PT RAPP dengan pemerintah kabupaten Pelalawan

mendirikan sekolah Bernas.

2. Adapun bentuk pelaksanaan CSR PT RAPP di Sekolah Bernas adalah (1) Bentuk Inovasi,

hal ini dapat dilihat dari mendirikan sekolah Bernas yang terdiri dari bangunan untuk SD

sebanyak 14 unit gedung, bangunan untuk SMP sebanyak 7 unit gedung, bangunan untuk

SMA sebanyak 9 unit gedung dan beasiswa bagi siswa Sekolah Bernas diberikan dan

fasilitas lainnya. (2) Kemudahan dan Keberpihakan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas,

hal ini dapat dilihat dari (a) gaji guru melebihi standar guru honor daerah, (b) adanya

tunjangan kesehatan bagi guru dan TU, (c) memberikan beasiswa kepada siswa Bernas

3. Pada tahun pelajaran 2009/2010 program CSR PT RAPP terhadap sekolah Bernas

dihentikan. Hal ini disebabkan karena: (1) Menurunnya jumlah produksi PT RAPP, hal ini

disebabkan karena PT RAPP kesulitan mendapatkan bahan mentah produksi (bahan baku

untuk membuat kertas), sehingga pada tahun 2008 PT RAPP memPHK karyawannya

Page 110: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

secara berkala. (2) Kerjasama antara PT RAPP dengan pemerintah Pelalawan tidak

Berjalan baik, hal ini disebabakan karena terjadinya krisis kepercayaan antara PT RAPP

dengan pemerintah Pelalawan dalam pengelolaan CSR. (3) Guru tidak lagi bekerja dengan

baik dan berhenti mengajar di sekolah Bernas, hal ini dapat lihat dari insentif guru/TU

mengalami penurunan yang mengakibatkan menurunnya motivasi kerja guru/TU sehingga

nilai/ prestasi siswa megalami penurunan. (4) Menurunnya minat masyarakat untuk

sekolah di sekolah Bernas, hal ini dapat dilihat dari menurunnya jumlah siswa yang

bersekolah di Bernas.

B. Saran

Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dikemukakan di atas, maka disarankan

sebagai berikut:

1. CSR dapat lebih dirasakan masyarakat, maka unsur pendidikan dan pembinaan harus tetap

diberikan, karena merupakan hak masyarakat tempatan yang kekayaaan alamnya

dimanfaatkan perusahaan.

2. Pemkab Pelalawan dapat menciptakan rasa persaudaraan yang tinggi atau sikap

harmonisasi dengan PT RAPP, sehingga terjalin lagi hubungan kerja sama untuk masa

yang akan datang.

3. Pihak sekolah memberikan binaan kepada guru, sehingga menjadi pribadi yang tidak cepat

menyerah terhadap permasalahan yang ada.

4. Dinas Pendidikan lebih disiplin mengontrol kegiatan pendidikan yang bersifat kerja sama

dengan perusahaan.

5. Program CSR perlu diperluas agar lebih banyak masyarakat yang terlibat di dalamnya dan

merasakan dampak positifnya.

97

Page 111: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

DAFTAR PUSTAKA

Abu Ahmadi. 2004. Sosiologi Pendidikan, Jakarta: Rineka Cipta

Azmun Ja‟far 2005. Rentak Serantau, Pelalawan: PT Riau Andalan Pulp and Paper (Riaupulp)

Budimanta, Arif, Prasetijo, Adi, Rudito, Bambang. 2004. Corporate Social Responsibility,

Jakarta: ICSD

Budi, Riyanto. 2005. Pemberdayaan Masyarakat Sekitar Hutan dalam Perlindungan

Kawasan Pelestarian Alam, Bogor: Lembaga Pengkajian Hukum Kehutanan dan

Lingkungan.

Colletta, Umar Kayam. 1987. Kebudayaan dan Pembangunan, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia

George F. Kneller. 1987. Antropologi Pendidikan, Los Angeles: University of California

George Ritzer. 2004. Sosiologi Ilmu Pengetahuan Berparadigma Ganda, Jakarta: PT

Grafindo Persada

Iriantara, Yosal. 2004. Community Relations Konsep dan Aplikasinya, Bandung: Simbiosa

Rekatama.

Illich, Ivan. 2000. Bebaskan Masyarakat dari Belenggu Sekolah, Jakarta: Yayasan Obor

Indonesia (diterjemahkan dari Deschooling Society oleh Sony Keraf).

Koentjaraningrat. 1987. Sejarah Teori Antropologi I, Jakarta:UI-Press

2005. Pengantar Antropologi I, Jakarta: Rineka Cipta

Lauer, Robert H. 2003. Perspektif tentang Perubahan Sosial, Jakarta: Rineka Cipta.

Moleong, Lexy J. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Martono, Nanang. 2010. Pendidikan Bukan Tanpa Masalah, Yogyakarta: Gava Media

Nawawi, Hadari & Martini, Mimi. 1994. Penelitia Terapan. GMU Press. Yogyakarta

Ritzer, George dan Goodman, Douglas J. 2007. Teori Sosiologi Modern, Jakarta: Penerbit

Kencana

Soerjono, Soekanto. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Page 112: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Spradley, James P. 2007. Metode Ernografi, Yogyakarta: Tiara Wacana Sudarwan Danim.2002.

Menjadi Peneliti Kualitatif Jakarta. Pustaka Setia

Susanto, Astrid S. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial, Jakarta: Binacipta.

Umiarso. 2010. Manajemen Mutu Sekolah. Karangharjo: Ircisod

Wahyudi, Isa & Azheri, Busyra. 2008. Corporate Social Rsponsibility. Prinsip Pengaturan,

dan Implementasi, Malang: In-Trans Publishing

Wibisono, Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR, Gresik: Fascho Publishing.

Page 113: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 1

DOKUMENTASI Gambar 4.2 : Sekolah Bernas di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan Tampak dari

dalam sekolah Bernas

Gambar 4.4 : Musollah Sekolah Bernas di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan

Page 114: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Gambar 4.3 : Pendiri Sekolah Bernas

Gambar 4.5 : Kepala Sekolah SMA Bernas di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan

Tengku Azmun Ja’afar, SH Sukanto Tanoto (Pimpinan PT. RAPP)

Page 115: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Gambar 4.6 : Kepala Sekolah SMP Bernas di Pangkalan Kerinci Kabupaten Pelalawan

Gambar 4.7 : Ketua Yayasan Sekolah Bernas di Pangkalan Kerinci Kabupaten

Pelalawan

Page 116: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Gambar 4.8 : Keluarga Besar Sekolah Bernas

Gambar 4.8 : Karyawan dan guru Yayasan Pendidikan Bernas

Page 117: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran
Page 118: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 2

Lembaran Kerja Analisis Kawasan Pertama

Analisis Domain Pertama

Hubungan Semantik Jenis

Bentuk X adalah termasuk Y

1. Jenis aktor yang terlibat dalam pelaksanaan CSR di Sekolah Bernas:

a. Guru-guru dan kepala sekolah

b. Siswa-siswi

c. Tata usaha

2. Jenis tindakan yang dilakukan PT RAPP dalam pelaksanaan CSR di Sekolah Bernas

a. Sarana dan prasarana fisik: membangun gedung sekolah, laboratorium, sarana olaraga,

masjid, perabot siswa/meubelier, alat peraga sekolah; terdiri dari alat peraga pelajaran

matematika, IPS, IPA, alat kesenian, alat olaraga dan alat multimedia sekolah.

b. Sarana dan prasarana non fisik dengan memberikan bantuan dana sebesar Rp800 juta

pertahun.

c. Pemberian beasiswa kepada siswa yang berprestasi dan kurang mampu.

3. Jenis sikap masyarakat sekolah terhadap terhadap program CSR tersebut:

a. Menerima

b. Menerima dengan catatan kesejahteraan guru dijamin (adanya asuransi kesehatan,

asuransi hari tua dan perumahan guru)

4. Jenis obyek fisik yang terlibat dalam proses difusi inovasi pelaksanaan CSR di Sekolah

Bernas

Page 119: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

a. Biasanya CSR PT RAPP pada sekolah-sekolah/instansi lain sekedar pemberian dana,

sedangkan difusi inovasi CSR di Sekolah Bernas, perusahaan terlibat langsung dalam

pemberian dana dan memberikan langsung sarana prasarana sekolah dalam bidang fisik

yang terdiri dari:

a) perabot siswa/meubelier

b) alat peraga sekolah

c) alat peraga pelajaran matematika

d) alat peraga pelajaran IPS

e) alat peraga pelajaran IPA

f) alat kesenian

g) alat olaraga

h) alat multimedia sekolah

5. Jenis kemudahan oleh PT RAPP dalam pelaksanaan CSR pada Sekolah Bernas

a. Prosedur dan peraturan dalam pengambilan bantuan baik fisik maupun non fisik,

sederhana

b. Pemberian beasiswa yang lebih dibandingkan dengan siswa dari sekolah-sekolah/instansi

lain

6. Jenis emosi yang ditunjukkan oleh masyarakat Bernas

a. Antusias

b. Puas

c. Kecewa

d. Gembira

Page 120: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 3

Lembaran Kerja Analisis Kawasan Kedua

Analisis Domain Kedua

Hubungan Semantik : Alasan

Bentuk X (suatu alasan untuk mengambil) Y

1. Alasan-alasan dilaksanakannya CSR oleh PT RAPP terhadap Sekolah Bernas:

a. Agar antara masyarakat Pelalawan dan PT RAPP terjalin hubungan yang harmonis dan

saling menguntungkan.

b. Agar operasional PT RAPP tidak mengalami gangguan.

c. Agar tersedia lapangan kerja bagi masyarakat Pelalawan.

d. Agar masyarakat Pelalawan mampu meningkatkan taraf hidupnya dengan adanya

pendidikan dan sekolah yang bagus.

e. Agar Pemkab Pelalawan dapat terlibat dalam bisnis PT RAPP.

f. Agar masyarakat Pelalawan memiliki pola pikir yang maju.

g. PT RAPP secara tidak langsung telah menjalin hubungan dan ikatan emosional yang baik

terhadap shareholder maupun stakeholders.

h. Kalangan bisnis dan masyarakat memiliki hubungan yang bersifat simbiosis mutualisme

(saling mengisi dan menguntungkan).

i. Bagi PT RAPP, untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat

j. Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas, dapat diartikan sangat luas,

namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi

Page 121: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

organisasi dalam sebuah komunitas, melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi

organisasi dan komunitas.

2. Alasan-alasan masyarakat Pelalawan kurang tertarik pada pelaksanaan CSR PT RAPP pada

Sekolah Bernas:

a. Aktivitas CSR pada Sekolah Bernas dianggap sulit dan mustahil untuk dilakukan, karena

kerja sama antara PT RAPP dan pemerintahan daerah jarang dilakukan.

b. Kurangnya motivasi untuk maju.

c. Pada awalnya masih ada sikap kurang percaya pada PT RAPP.

d. Kurang percaya diri.

3. Alasan-alasan mengapa beberapa anggota masyarakat Pelalawan dan Pemkab Pelalawan

bergabung dalam program CSR ini:

a. Ingin mengubab nasib menjadi lebih baik.

b. Memanfaatkan kesempatan yang ada.

c. Nekat, meskipun tidak memiliki keahlian dan kemampuan apa-apa untuk meningkatkan

sekolah agar lebih maju.

d. Tersedianya workshop untuk mengenali lebih lanjut pelaksanaan CSR oleh PT RAPP.

e. Diadakannya training dimana para rekanan pelaksana CSR di Sekolah Bernas dapat

belajar segala persyaratan dan keahlian yang perlu dimiliki.

f. Motivasi dan bimbingan teknis yang diberikan PT RAPP dan Pemkab Pelalawan pada

masyarakat Pelalawan.

Page 122: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 4

Lembaran Kerja Analisis Kawasan Ketiga

Analisis Domain ketiga

Hubungan Fungsi

Bentuk X (adalah suatu fungsi dan) Y

1. Fungsi pelaksanaan CSR PT RAPP bagi masyarakat Pelalawan:

a. Tersedianya lapangan kerja.

b. Meningkatkan taraf hidup masyarakat Pelalawan dengan majunya pendidikan.

c. Terjalinnya hubungan yang harmonis dan saling menguntungkan antara masyarakat,

Pemkab Pelalawan dan PT RAPP.

d. Memberdayakan masyarakat.

e. Mengubah pola pikir yang sempit menjadi maju.

f. Memperbaiki konsep diri masyarakat Pelalawan.

Page 123: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 5

Lembaran Kerja Analisis Kawasan Keempat

Analisis Domain Keempat

Hubungan: Lokasi bagi Tindakan

Bentuk X (adalah tempat untuk melakukan) Y

1. Tempat untuk melakukan kegiatan CSR PT RAPP:

a. Sekolah Bernas

b. Jalan : H Abdul Jalil

c. Desa/Kelurahan : Pangkalankerinci Barat

d. Kecamatan : Pangkalankerinci

e. Kota : Pelalawan

f. Propinsi : Riau

g. Kode Pos : 28300

Page 124: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 6

Hasil Observasi Terfokus

1. Jenis aktor yang terlibat dalam pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas

a. Tim PT RAPP yang terlibat dalam pelaksanaan Sekolah Bernas

b. Masyarakat Pelalawan

c. Masyarakat Pelalawan yang bekerja pada PT RAPP

2. Jenis tindakan yang dilakukan PT RAPP dalam mengkomunikasikan pelaksanaan CSR pada

Sekolah Bernas:

a. Merancang pelaksanaan CSR

b. Memberikan informasi mengenai pelaksanaan CSR pada masyarakat sekolah

c. Membawa Pemkab Pelalawan terlibat langsung

d. Melaksanakan workshop dan training

e. Menyediakan bimbingan teknis

3. Jenis sikap masyarakat Pelalawan terhadap pelaksanaan CSR di Sekolah Bernas:

a. Antusias

b. Memberanikan diri mengikuti workshop

c. Mengajak masyarakat Pelalawan untuk bergabung

4. Jenis obyek fisik yang terlibat dalam mengkomunikasikan pelaksanaan CSR di Sekolah

Bernas:

a. Media cetak/koran

b. Kantor PT RAPP

Page 125: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

c. Pemkab Pelalawan

5. Jenis kemudahan yang diberikan PT RAPP melalui pelaksanaan CSR di Sekolah Bernas:

a. Prosedur dan peraturan khusus pencairan dana baik fisik maupun non fisik berupa

persyaratan administratif yang sederhana

b. Pelatihan dan bimbingan teknis

c. Kerja sama dengan Pemkab Pelalawan

6. Jenis emosi yang ditunjukkan oleh aktor:

a. Antusias

b. Puas

c. Kecewa

d. Gembira

7. Jenis dampak inovasi pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas:

a. Memberikan langsung sarana prasarana sekolah dalam bidang fisik yang terdiri dari :

a) perabot siswa/meubelier

b) alat peraga sekolah

c) alat peraga pelajaran matematika

d) alat peraga pelajaran IPS

e) alat peraga pelajaran IPA

f) alat kesenian

g) alat olaraga

h) alat multimedia sekolah

Page 126: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 7

Analisis Taksonomi

A. Analisis Taksonomi: Kawasan Aktor yang Terlibat dalam Kemajuan dan

Kemunduran Sekolah Bernas pada Pelaksanaan CSR PT RAPP

Hasil analisis yang diperoleh melalui observasi terfokus terhadap kawasan aktor yang

terlibat dalam wawancara untuk melihat kemajuan dan dan kemunduran Sekolah Bernas dalam

pelaksanaan CSR PT RAPP, terdiri dari: (1) tolak ukur kemajuan dan kemunduran sebuah

sekolah, dilihat dari nilai Unas siswa, (2) kemajuan dan kemunduran sekolah juga dilihat dari

prestasi siswa dalam bidang akademis dan non akademis, (3) kemajuan dan kemunduran sekolah

juga dipengaruhi oleh prestasi guru dan kepala sekolah.

Untuk memperoleh taksonomi yang lengkap, telah dilakukan pencarian kesamaan unsur-

unsur, baik unsur yang memperkaya kawasan atau kawasan yang lebih besar serta penyusunan

taksonomi dan observasi terfokus untuk menguji ketepatan masing-masing cakupan aktor yang

terlibat atas dasar hubungan semantik X adalah jenis dari Y.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka jenis (1) adalah aktor yang

mengkomunikasikan pelaksanaan CSR oleh PT RAPP, yaitu tokoh masyarakat Pelalawan,

Pemkab Pelalawan dan Tim PT RAPP yang terlibat dalam pelaksanaan CSR tersebut, (2) ada

aktor yang telah bergabung di Sekolah Bernas, (3) adalah aktor yang bekerja dalam pelaksanaan

CSR pada Sekolah Bernas.

Page 127: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

B. Analisis Taksonomi: Kawasan Jenis Inovasi

Hasil analisis yang diperoleh melalui observasi terfokus terhadap jenis inovasi

pelaksanaan CSR pada Sekolah Bernas, adalah: (1) pengembangan dan program CSR, (2) cara

mengkomunikasikan pelaksanaan CSR oleh PT RAPP pada Sekolah Bernas, (3) kemudahan dan

keberpihakan PT RAPP.

Untuk memperoleh taksonomi yang lengkap, telah dilakukan pencarian kesamaan unsur-

unsur, baik unsur yang memperkaya kawasan atau kawasan yang lebih besar serta penyusunan

taksonomi tentatif dan observasi terfokus untuk menguji ketepatan masing-masing jenis cakupan

inovasi, yang terlibat atas dasar hubungan semantik X adalah jenis dari Y.

C. Analisis Taksonomi: Kawasan Dampak Inovasi CSR PT RAPP di Sekolah Bernas

Hasil analisis yang diperoleh melalui observasi terfokus terhadap kawasan dampak

inovasi pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas adalah: memberikan langsung sarana

prasarana sekolah dalam bidang fisik yang terdiri dari: (1) perabot siswa/meubelier (2) alat

peraga sekolah (3) alat peraga pelajaran matematika, (4) alat peraga pelajaran IPS, (5) alat

peraga pelajaran IPA, (6) alat kesenian, (7) alat olaraga dan (8) alat multimedia sekolah.

Untuk memperoleh taksonomi yang lengkap, telah dilakukan pencarian kesamaan unsur-

unsur, baik unsur yang memperkaya kawasan atau kawasan yang lebih besar serta penyusunan

taksonomi tentatif dan observasi terfokus untuk menguji ketepatan masing-masing jenis cakupan

dampak inovasi yang terlibat atas dasar hubungan semantik X adalah dampak dari Y.

Page 128: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 8

Analisis Komponensial

1. Pertanyaan yang diajukan pada saat melakukan observasi terseleksi pada kawasan cara Tim

CSR PT RAPP mengkomunikasikan pelaksanaan CSR mereka pada Sekolah Bernas:

a. Apakah Tim CSR RAPP melaksanakan atau tidak melaksanakan kegiatan

mengkomunikasikan pelaksanaan CSR perusahaan pada Sekolah Bernas?

b. Dari observasi terseleksi dan wawancara dengan mengajukan pertanyaan kontras,

diperoleh jawaban sebagai berikut:

(1) Tim CSR PT RAPP memuat berita dan informasi pelaksanaan CSR mereka pada

koran lokal.

(2) Tim CSR PT RAPP mengundang masyarakat sekolah untuk datang ke kantor PT

RAPP.

(3) Tim CSR PT RAPP mendatangi langsung Sekolah Bernas.

2. Pertanyaan yang diajukan pada saat melakukan observasi terseleksi pada kawasan sikap

masyarakat Sekolah Bernas terhadap pelaksanaan CSR PT RAPP adalah:

a. Apakah masyarakat sekolah menunjukkan sikap menerima atau tidak menerima terhadap

pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

b. Dari observasi terseleksi dan wawancara dengan mengajukan pertanyaan kontras,

diperoleh jawaban sebagai berikut:

(1) Masyarakat sekolah memberanikan diri mengikuti workshop pelaksanaan CSR PT

RAPP pada Sekolah Bernas.

Page 129: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

(2) Pemerintah, masyarakat Pelalawan menjadi rekanan Tim CSR PT RAPP dan terlibat

dalam pelaksanaan beberapa proyek pembangungan sekolah.

3. Pertanyaan yang diajukan pada saat melakukan observasi terseleksi pada kawasan

perubahan yang dialami, setelah mengikuti program pelaksanaan CSR oleh PT RAPP pada

Sekolah Bernas, adalah:

a. Apakah terjadi dampak positif atau dampak negatif setelah menjadi rekanan antara

masyarakat sekolah Bernas, Pemkab Pelalawan dan PT RAPP?

b. Dari observasi terseleksi dan wawancara dengan mengajukan pertanyaan kontras

diperoleh jawaban sebagai berikut:

(1) Kemajuan pendidikan di Kabupaten Pelalawan meningkat dengan menjadi rekanan

antara masyarakat sekolah Bernas, Pemkab Pelalawan dan PT RAPP.

Page 130: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 9

Tema “Kemajuan dan Kemunduran Sekolah Bernas dalam Pelaksanaan CSR PT RAPP”

Berdasarkan hasil analisis komponensial dengan mencermati tiap kontras, diperoleh suatu tema

kemajuan dan kemunduran Sekolah Bernas dalam pelaksanaan CSR PT RAPP, yaitu:

“Pelaksanaan CSR dapat meningkatkan kemajuan Sekolah Bernas dan berkurangnya CSR dapat

mengalami kemunduran pada sekolah itu” .

Page 131: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 10

Pedoman Wawancara dengan Yayawan Bernas

1. Nama Bapak siapa?

2. Bapak bekerja di Yayasan Bernas bagian apa?

3. Bagaimana awalnya ide mengenai program CSR PT RAPP pada sekolah Bernas muncul?

4. Apakah tujuan dilaksanakannya program CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

5. Bagaimana cara memberikan informasi mengenai program pelaksanaan CSR PT RAPP pada

masyarakat Pelalawan?

6. Bagaimana tanggapan awal masyarakat Pelalawan terhadap pelaksanaan CSR PT RAPP

pada Sekolah Bernas?

7. Apakah ada langkah lain yang ditempuh agar masyarakat Pelalawan mau bergabung dengan

program CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

8. Apakah ada masyarakat Pelalawan yang membantu tim CSR PT RAPP untuk

menyebarluaskan informasi program CSR mereka pada Sekolah Bernas?

9. Bagaimana tanggapan masyarakat sekolah setelah Tim CSR PT RAPP datang ke sekolah

itu?

10. Bagaimanakah bentuk kebijakan yang memberikan kemudahan dan keberpihakan bagi

masyarakat Sekolah Bernas melalui program pelaksanaan CSR PT RAPP?

11. Apa sajakah yang menjadi pendorong masyarakat dan Pemkab Pelalawan bergabung dalam

program CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

12. Apa sajakah yang menjadi penghambat masyarakat dan Pemkab Pelalawan bergabung

dengan program pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

Page 132: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

13. Bagaimanakah kinerja masyarakat sekolah terhadap pelaksanaan CSR PT RAPP pada

Sekolah Bernas?

14. Sejauh mana komitmen PT RAPP terhadap program CSR perusahaan pada sekolah itu?

15. Apa sajakah perubahan yang dapat diamati pada masyarakat dan Pemkab Pelalawan setelah

mereka bergabung dengan program pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

16. Apakah sajakah harapan PT RAPP, khususnya terhadap Sekolah Bernas?

Page 133: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 11

Pedoman Wawancara dengan Orang yang Terlibat Langsung dalam Pendidikan Bernas

dari Pihak Pemkab Pelalawan

1. Siapakah nama Bapak/Ibu?

2. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu?

3. Sejak kapankah Bapak/Ibu mengetahui tentang program CSR PT RAPP pada Sekolah

Bernas?

4. Kapan mulai bergabung dengan program CSR di Sekolah Bernas?

5. Apa yang menjadi alasan ingin bergabung dengan pelaksanaan CSR itu?

6. Selain tim CSR PT RAPP,apakah ada pihak lain yang mempengaruhi keputusan Bapak/Ibu

untuk mengikuti program ini?

7. Apa saja syarat untuk menjadi rekanan pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

8. Apa saja faktor pendorong masyarakat Pelalawan mengikuti program CSR PT RAPP pada

Sekolah Bernas?

9. Apa saja faktor penghambat masyarakat Pelalawan mengikuti program ini?

10. Apa saja perubahan yang dirasakan setelah berdirinya Sekolah Bernas dalam hubungan kerja

sama dengan Pemkab Pelalawan?

11. Apakah yang sudah diperbuat Pemkab Pelalawan setelah pelaksanaan CSR PT RAPP di

Sekolah Bernas?

Page 134: TESIS - pustaka.unp.ac.idpustaka.unp.ac.id/file/abstrak_kki/abstrak_TESIS/4_SANTI_PRADILA...pelaksanaan corporate sosial responsibility pt. riau andalan pulp and paper terhadap kemunduran

Lampiran 12

Pedoman Wawancara dengan Masyarakat Guru dan Tata Usaha yang Bekerja pada

Sekolah Bernas

1. Siapakah nama Bapak/Ibu?

2. Apakah pekerjaan Bapak/Ibu?

3. Sejak kapankah Bapak/Ibu bekerja pada Sekolah Bernas?

4. Apa pendapat Bapak/Ibu mengenai program CSR PT RAPP pada Sekolah Bernas?

5. Apa pandangan Bapak/Ibu terhadap teman-teman yang menjadi rekanan pada Sekolah

Bernas?

6. Apa manfaat yang dirasakan setelah ada program pelaksanaan CSR PT RAPP pada Sekolah

Bernas?