teori perilaku konsumen

29
Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa guna memuaskan kebutuhannya. Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilaku konsumen : 1. Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagai jenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikan kepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi dari jagung. 2. Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh : bila A > B > C maka A > C 3. Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yang bisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasan yang dapat diperoleh. Dalam mempelajari teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang dapat digunakan : 1. Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Utility Approach) 2. Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Utility Approach) A. Cardinal Utility Approach : disebut juga Teori Nilai Subyektif. Menurut pendekatan Kardinal, kepuasan PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE. MM. TEORI EKONOMI 77 77

description

teori perilaku konsumen

Transcript of teori perilaku konsumen

Teori Perilaku Konsumen

PAGE 77

Teori perilaku konsumen mencoba menerangkan perilaku konsumen dalam membelanjakan pendapatannya untuk memperoleh barang - barang/ jasa guna memuaskan kebutuhannya.

Ada 3 asumsi yang sering dipakai dalam menjelaskan teori perilaku konsumen :

1.Konsumen harus dapat memberikan urutan preferensi terhadap berbagai jenis-jenis barang jasa yang ada. Misalkan beras lebih memberikan kepuasan daripada jagung, maka urutan preferensi beras lebih tinggi dari jagung.

2.Pemberian urutan preferensi harus konsisten atau transitive. Contoh : bila A > B > C maka A > C

3.Konsumen bersifat rasional artinya semakin banyak jumlah barang yang bisa dikonsumsi (sampai jumlah tertentu) maka semakin besar kepuasan yang dapat diperoleh.

Dalam mempelajari teori perilaku konsumen ada dua pendekatan yang dapat digunakan :1.Pendekatan Utilitas Kardinal (Cardinal Utility Approach)2.Pendekatan Utilitas Ordinal (Ordinal Utility Approach)

A. Cardinal Utility Approach : disebut juga Teori Nilai Subyektif. Menurut pendekatan Kardinal, kepuasan seseorang dapat dibandingkan dan dapat diukur secara numerik.

Asumsi-asumsi yang digunakan :

1. Asumsi bahwa utilitas barang/jasa dapat diukur secara numerik.2. Asumsi Guna Batas (Marginal Utility = MU) dari uang konstan, sementara MU dari barang-barang/jasa menurun.3. Asumsi bahwa anggaran pengeluaran konsumen sebatas pendapatan yang diterimanya.4. Asumsi Total Utility (TU) bersifat additive (penjumlahan seluruh kepuasan yang diperoleh dari mengkonsumsi sejumlah barang/jasa).

Beberapa pengertian dari :

a.Total Utility (TU): yaitu memperlihatkan total kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi sejumlah barang tertentu.

b.Marginal Utility (MU): yaitu tambahan kepuasan yang diperoleh konsumen sebagai akibat tambahan konsumsi satu unit barang/jasa

c.Average Utility (AU): yaitu kepuasan rata-rata yang diperoleh konsumen dengan mengkonsumsi sejumlah barang atau jasa tertentu.

Hubungan antara Total Utilitas (TU), Average Utility (AU) dan Marginal Utility (MU) TUn = MU1 + MU2 + MU3 + .. + MUn ....6.1

Atau

TUn = .................6.1.a

Atau

TUn = AUn x n

..........6.1.b

Mencari Kepuasan Rata-rata (Average Utility).

AUn = TUn : n 6.2

Atau

AUn = . 6.2.a

Mencari Guna Batas (Marginal Utility = MU )

MUn = .6.3

Atau

MUn = AUn x n AUn-1 x (n-1) .. 6.3.a

Contoh :

Gambar 6.1 Kurva TU, MU dan AU

TUn =

TU5 = = MU1 + MU2 + MU3 + MU4 + MU5 = 10 + 8 + 6 + 4 + 3 = 31

TUn = AUn x n TU5 = AU5 x 5 = 6,2 x 5 = 31

Aun = TUn : n AU5 = TU5 : 5 = 31 : 5 = 6.2

MUn = TUn TUn-1 = AU5 x 5 AU4 x 4 = 6,2 x 5 7 x 4 = 31 28 = 3

B.Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Garis anggaran (BL) memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen (M) yang dapat dipergunakan untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis) pada tingkat harga masing-masing.

M = X.Px + Y.Py + Z.Pz + + N.Pn .6.4

Bila hanya ada dua jenis barang, misalnya barang X dan Y:

M = X.Px + Y.Py.....6.4.a

Persamaan 4a bila kita lukiskan dalam bentuk kurva sebagai berikut :

Gambar 6.2 Garis Anggaran (Budget Line)

C.Keseimbangan Konsumen (Consumer Equilibrium)

Keseimbangan konsumen memperlihatkan total kepuasan maksimum yang diperoleh konsumen dari membelanjakan sejumlah dana (M) untuk membeli beberapa jenis barang (n jenis) pada tingkat harga masing-masing.

Bila hanya ada satu jenis barang (barang X ), maka keseimbangan konsumen tercapai bila marginal utility barang tersebut sama dengan harganya

MUx = Px .6.5

Atau

= 1 .6.5.a

Bila ada beberapa jenis barang (n jenis), maka keseimbangan konsumen tercapai bila :

6.6

Untuk penyederhanaan dalam analisis, kita asumsi hanya ada dua barang yang dibeli konsumen (barang X dan y ), maka keseimbangan konsumen tercapai bila :

atau .6.7

Tabel 6.2 TUX, TUY, MUX, dan MUYQTUxTUyMUxMUy

00000

111191119

221361017

33051915

43864813

54576712

65186610

7569458

86010046

96210424

106210602

Jawab :

a.Keseimbangan konsumen tercapai bila

= 22.000Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi barang X = 4 unit dan barang Y = 7 unit

b.TUXY = TUX 4+ TUY7 = 38 + 94 = 132

Soal 1.

Diketahui :

Q12345678910

MUx13121110987653

MUy1513128654321

Pertanyaan :

a.Apabila pendapatan = Rp. 20.000,- Px = Rp. 1.000,- Py = Rp. 2.000,-. Berapa jumlah barang X dan Y yang harus dibeli agar konsumen mencapai keseimbangan. Tentukan juga TUxy

b.Berapa pula yang harus dibeli apabila Px naik menjadi Rp. 2.000,- sementara lainnya tetap. Tentukan juga TUxy nya

Soal 2.

Seorang mahasiswa suatu PTS sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS, ia hanya memiliki waktu 5 jam, dan ingin memperoleh nilai tertinggi untuk mata kuliah statistika dan ekonomi mikro. Mahasiswa tersebut harus mengalokasikan waktu yang ada untuk kedua mata kuliah tersebut. Berdasarkan perkiraan diperoleh hubungan waktu yang dialokasikan dengan nilai yang diperoleh sebagai berikut :

StatistikaEkonomi Mikro

Jam belajarNilaiJam belajarNilai

152145

262265

371375

478483

583590

Keterangan : bobot MK statistika = bobot MK.Ekonomi Mikro

Pertanyaan :

a.Bagaimana mahasiswa dapat mengalokasi waktunya, sehingga memperoleh nilai maksimum

b.Berapa nilai tertinggi yang diperoleh dengan pengalokasian waktu tersebut

Soal 3

Perhatikan table berikut:

Q12345678910

MUx262320191716141075

MUy3026241612108643

MUz28242218151312864

Tentukan :

a. Bila harga barang X per unit $ 10, berapa banyak jumlah barang X yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $40, $20, dan $30. Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 590, berapa banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.D.Pendekatan Ordinal Utility (Pendekatan Kurva Indiferen)

Pendekatan Ordinal Utility muncul karena adanya kelemahan-kelemahan yang terdapat pada pendekatan Kardinal Utility, terutama pada asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Kardinal.

1.Asumsi-asumsi yang digunakan dalam pendekatan Ordinal :

a.Asumsi Rasionalitas ( artinya dalam asumsi ini konsumen berupaya untuk memaksimumkan kepuasannya.

b.Asumsi kepuasan bersifat ordinal ( maksudnya meskipun kepuasan tidak dapat diukur secara numerik, tetapi dapat diukur secara ordinal, yaitu dapat dibandingkan/diranking

c.Menurunnya Marginal Rate of Substitution X for Y atau MRSxy dengan semakin bertambahnya jumlah barang X yang dikonsumsi.

d.Fungsi kepuasan mempunyai bentuk : TU = f (X1, X2, X3, ... Xn)

e.Asumsi konsistensi dan Trasnsitivitas

1).Konsistensi : bila A > B maka haruslah B < A

2).Transitivitas : bila A > B > C, maka A > C

2.Kurva Indiferen (Indiference Curve = IC)

Suatu tempat (locus) yang memuat titik-titik kombinasi dua jenis barang yang memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

Gambar 6.3 Kurva Indeferen dan Peta Indeferen

Kombinasi konsumsi barang X dan Y pada titik A, B, atau C memberikan kepuasan yang sama bagi konsumen.

3.Sifat-sifat Kurva Indeferen (Indifference Curve = IC):

a.IC mempunyai slope negatif; ini mempunyai arti bila konsumsi terhadap barang X ditingkatkan, maka konsumsi terhadap barang Y dikurangi , hal ini agar tingkat kepuasan konsumen tetap sama.

b.Bentuk IC cembung terhadap titik nol (convex to origin). Hal ini akibat dari MRSxy yang menurun dengan meningkatnya konsumsi terhadap barang X

c.IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling berpotongan.

d.Setiap titik pada medan indiferen (Indifference Map) hanya dilalui oleh sebuah IC.

e.Semakin jauh letak IC dari titik nol. semakin besar tingkat kepuasan yang diraih konsumen.

4.Definisi Marginal Rate of Substitution X for Y (MRSxy) :

MRSxy mengukur jumlah barang y yang harus dikorbankan (dikurangi) sebagai akibat tambahan satu unit barang x yang dikonsumsi, dimana total utility yang diterima konsumen tetap sama.

Contoh :

Misalkan fungsi utility adalah U = f(X,Y)

Maka marginal utility dari barang x adalah U/X = MUx dan marginal utility dari barang Y adalah U/Y = MUy. karena U = f (X,Y) = C; dimana C adalah konstanta, maka total derivatifnya adalah :

-

Nilai MRSxy akan semakin menurun dengan semakin banyaknya jumlah X yang dikonsumsi. Karena dengan semakin banyak jumlah barang X yang dikonsumsi, maka MUx semakin menurun, sementara pengurangan konsumsi terhadap barang Y akan menyebabkan MUy meningkat. Akibatnya, MUx yang semakin menurun dibagi MUy yang semakin meningkat akan menyebabkan nilai MRSxy semakin menurun.E.Garis Anggaran (Budget Line = BL)

Sebagaimana telah diuraikan pada bagian sebelumnya, bahwa garis anggaran memperlihatkan sejumlah dana yang dimiliki konsumen (M) untuk dibelanjakan terhadap sejumlah barang (misalnya barang x dan y ) pada tingkat harga masing-masing (Px dan Py). Jumlah pengeluaran konsumen untuk pembelian barang x seharga Px dan barang y seharga Py tidak boleh melebihi anggaran yang dimiliki sebesar M. secara aljabar dapat dituliskan sebagai berikut :

M X Px + Y.Py ....6.8

Untuk melukiskan pertidaksamaan 6.8 kedalam bidang komoditi x dan y , bentuk pertidaksamaan tersebut diubah dulu kedalam bentuk persamaan :

M = X.Px + Y.Py .6.8.a

Persamaan 6.8.a merupakan persamaan garis lurus. Bila Y dituliskan pada sumbu vertikal, maka:

Y = 6.9

Dimana M/Py menunjukkan titik potong garis persamaan dengan sumbu vertikal (ordinate intercept), sedang Px/Py merupakan kemiringan (slope) garis persamaan.

Gambar 6.4 Garis Anggaran (Budget Line)

F.Keseimbangan Konsumen

Dalam pendekatan ordinal utility, keseimbangan konsumen tercapai bila kurva indiferen (IC) bersinggungan dengan garis anggaran (BL) pada suatu titik. Karena pada titik singgung tersebut slope IC = Slope BL atau

Gambar 6.5 Keseimbangan Konsumen

Konsumsi pada IC1 yaitu pada titik P nilai MRSxy > dan konsumsi pada titik Q, nilai MRSxy < Px/Py, sementara kepuasan konsumen masih dapat ditingkatkan. Bila konsumen berkonsumsi pada IC2 yaitu pada titik E, artinya konsumen telah mencapai keseimbangan, karena pada titik E tersebut slope IC = Slope BL atau

Bila konsumen ingin berkonsumsi pada IC3 hal ini tidak realistis. Meskipun konsumsi pada titik A akan memberikan tingkat kepuasan yang jauh lebih besar namun anggaran yang dimiliki konsumen tidak mampu untuk menjangkau tingkat konsumsi pada titik tersebut.

1.Penentuan jumlah komoditi yang optimal

Bila konsumen memiliki anggaran sebesar M yang dibelanjakan untuk membeli barang X dan Y masing-masing seharga Px dan Py, maka jumlah barang X dan Y yang dapat dikonsumsi secara optimal dapat dijelaskan dengan konsep keseimbangan konsumen sebagai berikut :

Misalkan fungsi utility diperlihatkan sebagai:

U = f (x,y) ...6.10

Sedangkan fungsi anggarannya :

M = X.Px + Y.Py atau X.Px + Y.Py M = 0 ..6.11Untuk memaksimir 6.10 dengan batasan 6.11, dapat digunakan Langrangian multiplier ((), yaitu dengan membentuk fungsi baru misalkan V yang merupakan fungsi dari X dan Y.

V = g(x, y) = f (x, y) + ( (X.Px + Y.Py M) 6.12

Untuk memaksimumkan V :

V/X = U/X + ( Px = 0 atau - ( = ..6.13

V/Y = U/Y + ( Py = 0 atau - ( = ...6.14

V/M = X.Px + Y.Py M = 0 atau M = xPx + yPy 6.15Samakan persamaan 6.13 dan 6.14 maka diperoleh kondisi maksimal kepuasan konsumen, yaitu :

atau ..6.16

.........6.16.a

dengan batasan M = x.Px + y.Py

Contoh soal :

Diketahui :

TU = 10x 0,5x2 + 24y 0,5y2

Px = 200 ; Py = 600 dan M = 4.400

Tentukan jumlah X dan Y yang dapat dikonsumsi konsumen agar tercapai keseimbangan konsumen

Jawab :

U = 10x 0,5x2 + 24y 0,5y21

Fungsi anggaran berbentuk :

4.400 = 200x + 600y 2

V = 10X 0,5X2 + 24Y 0,5Y2 + ( (200X + 600Y 4400).3

V/X = 10 X + 200( = 0 .. .4

V/Y = 24 Y + 600 ( = 0 ..5

V/M = 200x + 600y 4.400 = 0 atau 200x + 600y = 4.400...6

Persamaan 4 = 5

dengan perkalian silang

- 6000 + 600X = - 4800 + 200Y

600X 200Y = 1.200 7

Eliminasikan 6 dengan 7

200 X + 600 Y = 4.400 3 x 600 X + 1800Y = 13.200

600 X 200 Y = 1.200 1 x 600 X 200 Y = 1.200

2.000 Y = 12.000

Y = 6

masukkan Y = 6 ke persamaan 6

200 X + 600 (6) = 4.400

200 X = 800

X = 4

Maka keseimbangan konsumen tercapai pada konsumsi X = 4 unit dan Y = 6 unit

TUXY = 10(4) 0,5(42) + 24(6) 0,5(62) = 158G.Perubahan Garis Anggaran

1.Perubahan Penghasilan Konsumen (naik atau turun), sementara hanya barang X dan Y tetap.Gambar 6.6 Perubahan Garis Anggaran

Kurva Penghasilan Konsumsi (Income Consumption Curva = ICC)

ICC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbnagan konsumen pada berbagai tingkat pendapatan dimana tingkat harga barang tidak berubah. Kurva ini mempunyai kemiringan positif, bila kedua barang tergolong barang normal atau superior

Dari kurva penghasilan konsumsi ini dapat diperoleh kurva Engel bagi masing-masing komoditi

Kurva Engel : adalah suatu fungsi yang menghubungkan keseimbangan jumlah komoditi yang dibeli konsumen pada berbagai tingkat penghasilan.

Gambar 6.7 Kurva Engel

Keterangan :

Gb. A : untuk barang-barang normal

Gb. B : untuk barang-barang lux / superior

Gb. C : untuk barang inferior

X adalah barang yang dibeli dan M adalah pendapatan konsumen.

Nilai kemiringan kurva Engel memperlihatkan elastisitas pendapatan terhadap permintaan suatu barang (Income Elasticity of Demand = Y)

Bila Y < 0, jenis barangnya disebut barang inferior

Bila 0 < Y 1 , jenis barangnya disebut barang superior

H.Perubahan Harga Barang

Perubahan harga disini menggunakan asumsi bahwa yang berubah hanyalah harga barang x saja (PX), sementara harga barang y (Py) dan pendapatan konsumen (M) tetap.

Gambar 6.8 Perubahan Harga Barang

Sebaliknya bila Px( dari BL BL0 ) maka kuantitas x yang dibeli berkurang dari X1 X0.

Dengan perubahan harga tersebut (( atau ( ) maka konsumen berada dalam keseimbangan masing-masing dititik P, Q dan R, dengan tingkat kepuasan sebesar yang dicerminkan oleh IC0, IC1 dan IC2. Garis yang menghubungkan ketiga titik keseimbangan konsumen tersebut dinamakan kurva harga konsumsi (Price Consumption Curve = PCC)

Definisi Kurva Harga Konsumsi (Price Consumption Curve = PCC):

PCC adalah kurva yang menghubungkan titik-titik keseimbangan konsumen pada berbagai tingkat perbandingan harga, dimana penghasilan konsumen tetap.

Dari PCC ini dapat diturunkan kurva Permintaan Individual. Disamping itu PCC dapat memperlihatkan elastisitas permintaan dari barang tersebut.

Gambar 6.9 Elastisitas Harga Permintaan

Bila proporsi perubahan harga barang (dari L L) sama dengan proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 X2) maka kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastisitas kesatuan (Unitary Elasticity). Gambar (a) Bila proporsi perubahan harga barang (dari L L) lebih besar dari proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 X2) maka kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat elastis (Elastic). Gambar (b) Bila proporsi perubahan harga barang (dari L L) lebih kecil dari proporsi perubahan jumlah barang yang diminta (dari X1 X2) maka kurva permintaan terhadap barang tersebut bersifat inelastisitas (Inelastic). Gambar (c)

Menurunkan kurva D dengan menggunakan analisa IC

Gambar 6.10 Menurunkan kurva Permintaan

I.Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan

Perubahan harga nominal suatu barang mengakibatkan dua hal terhadap jumlah yang diminta konsumen.

Pertama : adanya perubahan harga relatif. Perubahan harga relatif ini mendorong konsumen mengubah penggunaan barang yang satu dengan barang lainnya. (mendorong efek subsitusi). Artinya konsumen mengganti barang yang harganya relatif mahal - setelah adanya perubahan harga dengan barang yang harganya lebih murah

Kedua : perubahan harga barang (dengan asumsi pendapatan nominal konsumen tetap), akan menyebabkan berubahnya pendapatan riil konsumen. Perubahan pendapatan riil konsumen ini mungkin berpengaruh atau mungkin tidak terhadap pola konsumsi konsumen (tergantung preferensinya). Perubahan pendapatan riil konsumen mendorong Efek Pendapatan.Gambar 6.11 Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan

Efek Subsitusi dan Efefk Pendapatan untuk Barang Giffen dan Barang Inferior :

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Hicks)

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan (menurut Slutsky)

Contoh soal :

Diketahui :

U = X3. Y2PX = 150 dan PY = 200, M = 4000,-

Ditanya :

a.Tentukan jumlah barang X dan Y agar tercapai max utility

b.Berapa TU yang dicapainya

Jawab :

U = X3.Y2 ........................1

150 x + 200 y = 4000......................................2V = (X3.Y2) + ( (150 x + 200 y 4000)..3

V/X = 3 X2Y2 + 150 ( = 0 ..4

V/Y = 2 X3Y + 200 ( = 0 .5

V/M = 150 X + 200 Y 4000 = 0 ( 150 X + 200 Y = 40006

(4) = (5)

300 X3Y = 600 X2Y2

300 X3Y 600 X2Y2 =0 :

300 x 600 y = 0..7 Eliminasikan (6) dengan (7)

150 X + 200 Y = 4000 x 2 300 X + 400 Y = 8000

300 X 600 Y = 0 x 1 300 X 600 Y = 0

1000 Y = 8000

Y = 8

150 X + 200 (8) = 4000

150 X = 2400

X = 16

a.Kepuasan max tercapai pada konsumsi barang : X = 16 unit, Y = 8 unit

b.TU = X3Y2 = 163.82 = 262.144Soal :

1.Dalam teori kepuasan konsumen terdapat dua pendekatan yang digunakan, yaitu pendekatan utilitas kardinal (cardinal utility approach) dan pendekatan utilitas ordinal (ordinal utility approach).

a.Jelaskan pengertian konsep TU, AU dan MU. Perlihatkan dengan menggunakan kurva bentuk hubungan dari ketiga konsep tersebut.

b.Jelaskan yang dimaksud dengan kurva pendapatan konsumsi (ICC) dan kurva harga konsumsi (PCC) serta kurva Engel.

2.Secara teori, kepuasan konsumen dapat dijelaskan dengan dua pendekatan.

a.Jelaskan kedua pendekatan tersebut, dan apa perbedaan mendasar dari keduanya, serta syarat-syarat keseimbangan dari kedua pendekatan tersebut.

b.Mengapa antara IC yang satu dengan IC lainnya tidak pernah saling berpotongan?

3.Teori utilitas ordinal dianalisis dengan menggunakan kurva indiferen (IC).

a. Jelaskan mengapa setiap titik pada medan indeferen hanya dilalui oleh satu IC ?b. Apa artinya MRSXY semakin menurun seiring bertambahnya unit barang X yang dikonsumsi.

4.Jelaskan yang dimaksud dengan ICC dan kurva Engel ?

5.Apa yang dimaksud dengan PCC? Apa kaitannya perubahan harga dengan kuantitas yang diminta ?

6.Perlihatkan secara grafis efek subsitusi dan efek pendapatan untuk kasus harga barang X naik, harga barang Y turun.

7.Mahasiswa sebuah PTS sedang mempersiapkan diri untuk menghadapi UTS untuk mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro dan Matematika Ekonomi. Mahasiswa tersebut hanya memiliki waktu 10 jam untuk mempelajari kedua mata kuliah tersebut. Bobot mata kuliah Pengantar Ekonomi Mikro satu setengah kali lebih sulit dibanding bobot mata kuliah Matematika Ekonomi. Hubungan alokasi waktu belajar dan nilai tertinggi yang mungkin diperoleh diperlihatkan pada tabel di bawah ini.

Jam Belajar12345678910

Mtk. Ekonomi 21364756647075798284

Peng. Eko. Mikro15294150586468717374

Tentukan :

a.Berapa jam alokasi waktu belajar yang optimal untuk masing-masing mata kuliah

b.Berapa nilai tertinggi yang dapat diraih untuk masing-masing mata kuliah dengan pengalokasian waktu tersebut.

8.Perhatikan table berikut:

Q12345678910

MUx262320191716141075

MUy3026241612108643

MUz28242218151312842

Tentukan :

a. Bila harga barang X per unit $ 20, berapa banyak jumlah barang X yang dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Pada tingkat harga X, Y, dan Z masing-masing $50, $40, dan $20. Sementara anggaran yang dimiliki konsumen sebesar $ 860, berapa banyak barang X, Y dan Z yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

c. Berapa Total kepuasan (TUxyz) pada tingkat keseimbangan tersebut.

9.Seorang konsumen dalam mengkonsumsi barang X dan Y memiliki fungsi kepuasan total sebagai berikut :TU = 6 X + 16 Y 0,5 X2 0,25 Y2. Dalam mengkonsumsi kedua barang tersebut konsumen dibatasi oleh besarnya anggaran Rp. 56.000,-. Harga barang X dan Y per unit masing-masing sebesar Rp. 1.000,- dan Rp. 2.000,-

Tentukan :

a. Dengan menggunakan metode Lagrang, hitung jumlah barang X dan Y yang dapat dibeli agar kepuasan konsumen maksimum.

b. Berapa total kepuasan yang diperoleh konsumen dari mengkonsumsi barang X dan Y tersebut.

10.Perhatikan gambar di bawah ini :

40

30

20

10

Tabel 6.1 TU, MU, AU

QnTUnMUnAUn0000110101021889324684284753136,263325,573414,8683404,25933-13,71030-33

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

AU

MU

Q

TU

Budget Line (BL)

X

Y

Budget Line mempunyai slope negatif sebesar Px/Py.

Slope BL yang negatif ini mempunyai arti bila X EMBED Equation.3 maka Y EMBED Equation.3 atau sebaliknya.

Contoh :

Bila diketahui :

Px = Py = Rp. 2000,-/unit

M = Rp. 22.000,-

Tentukan :

a). Barang X dan Y yang dapat dibeli konsumen agar konsumen mencapai keseimbangan

b). Tentukan TUxy

Y

X

0

EMBED Equation.3

X2

X1

L

B

EMBED Equation.3

IC3

IC2

IC1

L

B

P

E

A

Perhatikan gambar berikut:

Bila konsumen berkonsumsi pada IC, artinya konsumen belum memaksimumkan kepuasannya, karena IC masih berada dibawah BL

X

Y

0

B

Pergeseran dari BL EMBED Equation.3 B1L1 artinya pendapatan konsumen naik, tapi Px dan Py tetap.

Pergeseran dari BL EMBED Equation.3 B0 L0, artinya pendapatan konsumen turun, sementara Px dan Py tetap

P

R

Q

IC1

IC0

IC

0

X

L1

B0

B1

Y

L0

L

ICC

X

X2

X1

0 M1 M2

M

Gb. a

Gb. b

Perubahan harga (naik atau turun) akan memberikan pengaruh yang berlawanan bagi konsumen. Bila Px EMBED Equation.3 (grs anggaran berotasi dari BL EMBED Equation.3 BL) maka kuantitas x yang dibeli meningkat dari X1 EMBED Equation.3 X2.

X0 X1 X2

X2Y

X2

X1

Q

Y

A

B

C

IC

Y4

Y2

Y1

0 X1 X2 X4

X

IC3

IC2

IC1

X

Y

Peta indiferen (Indifference Map) yaiut sekumpulan IC yang dimiliki konsumen

P

R

Q

PCC

IC2

IC1

IC0

B

L0

L

L'

X1 X2

L

L'

B

0

0

0 M1 M2

M

X

Y

0

B

L

L'

Inelastis

(c)

Elastis

(b)

Unitary

(a)

B

Lo

L

Q

P

X1 X2

X1 X2

P2

P1

D

E1

E2

E3

X

L

L0

X1 X2 X3

0

Efek Subsitusi dan Efek Pendapatan untuk Barang Normal atau Superior Kasus Harga Barang X Turun

Efek Subsitusi : E1 E2 Efek Pendapatan : E2 E3

Efek Total : E1 E3

E1

E2

IC2

IC1

IC1

IC2

Barang Giffen

L

L0

L

L0

E1

E2

E3

IC1

IC2

Barang Inferior

Efek Subsitusi : E1 E3

Efek Pendapatan : E3 - E2

Efek Total : E1 E2

Efek Total : E1 E2

E1

E2

E3

IC1

IC2

B

L

L0

X1 X2 X3

X

0

Efek Subsitusi : E1 E2

Efek Pendapatan : E2 - E3

Efek Total : E1 E3

L

L0

B

IC1

IC2

IC3

E1

E2

E3

X1 X2 X3

X

Y

Y

Efek Subsitusi : E1 E2

Efek Pendapatan : E2 - E3

Efek Total : E1 E3

0

TU, AU, dan MU

0 M1 M2

M

Gb. c

X1 X2

X1 X2

L

L'

IC1

IC0

X

0

0

Y

Y

Y

Bila diketahui PX = 250/ unit

Tentukan :

a. Besarnya garis anggaran (M)

b. Harga barang Y (PY)

c. Nilai MRSXY pada titik E

Y

50

E

IC

X

40

B

Y10

Y8

Y12

0

B

0

PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Yusman, SE. MM. TEORI EKONOMI 77

_377344923.unknown

_1160292649.unknown

_1160371753.unknown

_1279609866.unknown

_1279619620.unknown

_1279619660.unknown

_1279615529.unknown

_1279615596.unknown

_1279609987.unknown

_1160379767.unknown

_1160382408.unknown

_1160382430.unknown

_1160382471.unknown

_1160382203.unknown

_1160382267.unknown

_1160382145.unknown

_1160373314.unknown

_1160379708.unknown

_1160372261.unknown

_1160301057.unknown

_1160301365.unknown

_1160307143.unknown

_1160371530.unknown

_1160307142.unknown

_1160301271.unknown

_1160300452.unknown

_1160300914.unknown

_1160300407.unknown

_377345333.unknown

_377357451.unknown

_377357689.unknown

_1160288509.unknown

_1160292521.unknown

_377357764.unknown

_377357844.unknown

_377357536.unknown

_377357595.unknown

_377357613.unknown

_377357522.unknown

_377345550.unknown

_377345683.unknown

_377357429.unknown

_377345653.unknown

_377345367.unknown

_377345431.unknown

_377345445.unknown

_377345382.unknown

_377345352.unknown

_377345010.unknown

_377345099.unknown

_377345155.unknown

_377345022.unknown

_377344948.unknown

_377344956.unknown

_377344935.unknown

_377343975.unknown

_377344836.unknown

_377344869.unknown

_377344911.unknown

_377344854.unknown

_377344797.unknown

_377344822.unknown

_377344289.unknown

_377341543.unknown

_377343934.unknown

_377343963.unknown

_377343910.unknown

_377340660.unknown

_377341373.unknown

_377299197.unknown