Talasemia

33
Talasemia Ns.Darwin Karim, M.Biomed

Transcript of Talasemia

Page 1: Talasemia

Talasemia

Ns.Darwin Karim, M.Biomed

Page 2: Talasemia

Hemoglobin

• Hemoglobin adalah protein yang terdapat pada sel darah merah. Berfungsi sebagai pengangkut oksigen dari paru dan dalam peredaran darah untuk dibawa ke jaringan dan membawa karbon dioksida dari jaringan tubuh ke paru

Page 3: Talasemia

• Struktur hemoglobin terdiri atas dua unsur utama yaitu :

a. Besi yang mengandung pigmen Hem b. Protein Globin, seperti halnya jenis protein

lain, globin mempunyai rantai panjang dari asam amino. Ada empat rantai globin yaitu alpha (α ), beta (β), delta (δ) dan gamma (ð), dan enzim-enzim spt G6PD

Page 4: Talasemia

• Ada tiga jenis Hemoglobin yaitu : a) HbA merupakan mayoritas dari hemoglobin

orang dewasa, mempunyai rantai globin 2 alfa dan 2 beta.

b) HbA2 merupakan minoritas dari hemoglobin orang dewasa, mempunyai rantai globin 2 alfa dan 2 beta.

c) HbF merupakan hemoglobin fetal, mempunyai rantai globin 2 alfa dan 2 gamma. Saat bayi lahir 2/3 jenis hemoglobinnya adalah jenis hemoglobin HbF dan 1/3nya adalah HbA. Menjelang usia 5 tahun menjadi HbA > 95 %, HbA2 < 3.5 % dan HbF < 1.5%

Page 5: Talasemia

• Hemoglobin mengandung kira-kira 95% Besi (Fe) dan berfungsi membawa oksigen dengan cara mengikat oksigen menjadi Oksihemoglobin dan diedarkan ke seluruh tubuh untuk kebutuhan metabolisme

• Hemoglobin juga membawa karbondioksida dan dengan karbon monooksida membentuk ikatan karbon monoksihemoglobin (HbCO), juga berperan dalam keseimbangan ph darah

Page 6: Talasemia

Pengertian

• Talasemia adalah gangguan produksi hemoglobin yang diturunkan, pertama kali ditemukan secara bersamaan di Amerika Serikat dan Itali antara tahun 1925 sampai 1927

• Talasemia berasal dari bahasa Yunani, yaitu thalasa yang artinya laut (yang dimaksud dengan laut adalah Laut Tengah, oleh karena penyakit ini pertama kali dikenal di daerah sekitar Laut Tengah)

Page 7: Talasemia

• Talasemia merupakan penyakit genetik yang menyebabkan gangguan sintesis rantai globin, komponen utama molekul hemoglobin (Hb)

• Thalasemia adalah suatu penyakit keturunan yang diakibatkan oleh kegagalan pembentukan salah satu dari empat rantai asam amino yang membentuk hemoglobin, sehingga hemoglobin tidak terbentuk sempurna

• Tubuh tidak dapat membentuk sel darah merah yang normal, sehingga sel darah merah mudah rusak atau berumur pendek kurang dari 120 hari dan terjadilah anemia

Page 8: Talasemia

• Talasemia merupakan penyakit genetik yang diturunkan secara autosomal resesif berdasarkan hukum Mendel dari orang tua kepada anaknya

• Penyakit ini terjadi akibat kelainan sintesis hemoglobin dimana terjadi pengurangan produksi satu atau lebih rantai globin yang menyebabkan ketidakseimbangan produksi rantai globin

Page 9: Talasemia

• Hemoglobin adalah suatu zat di dalam sel darah merah yang berfungsi mengangkut zat asam dari paru-paru ke seluruh tubuh, juga memberi warna merah pada eritrosit

• Hemoglobin manusia terdiri dari persenyawaan hem dan globin

• Hem terdiri dari zat besi (Fe) dan globin adalah suatu protein yang terdiri dari rantai polipeptida

• Hemoglobin pada manusia normal terdiri dari 2 rantai alfa (α) dan 2 rantai beta (β) yang meliputi HbA (α2β2 = 97%), sebagian lagi HbA2 (α2δ2 = 2,5%) sisanya HbF (α2ƴ2 = 0,5%).

Page 10: Talasemia

• Penyakit thalasemia diturunkan melalui gen yang disebut sebagai gen globin beta.

• Gen globin beta mengatur pembentukan salah satu komponen pembentuk hemoglobin.

• Gen globin beta hanya sebelah yang mengalami kelainan maka disebut pembawa sifat thalassemia-beta.

• Seorang pembawa sifat thalassemia tampak normal atau sehat, sebab masih mempunyai sebelah gen dalam keadaan normal dan dapat berfungsi dengan baik dan jarang memerlukan pengobatan

Page 11: Talasemia
Page 12: Talasemia

• Kelainan gen globin yang terjadi pada kedua kromosom, dinamakan penderita thalassemia mayor yang berasal dari kedua orang tua yang masing-masing membawa sifat thalassemia

• Pada proses pembuahan, anak hanya mendapat sebelah gen globin beta dari ibunya dan sebelah lagi dari ayahnya

• Satu dari orang tua menderita thalasemia trait/bawaan maka kemungkinan 50% sehat dan 50% thalasemia trait

• Kedua orang tua thalasemia trait maka kemungkinan 25% anak sehat, 25% anak thalasemia mayor dan 50% anak thalasemia trait

Page 13: Talasemia
Page 14: Talasemia

Epidemiologi

• Talasemia ditemukan tersebar di seluruh ras di Mediterania, Timur Tengah, India sampai Asia Tenggara

• Gen pembawa sifat/carrier Talasemia tersebar di negara-negara mediterania seperti: Italia, Yunani, Malta, Sardinia, dan Cyprus yang berkisar antara 10% sampai 16% sedangkan di Asia seperti Cina, Malaysia, dan Indonesia berkisar antara 3% sampai 10%

Page 15: Talasemia

Klasifikasi Thalasemia

• Thalasemia diklasifikasikan berdasarkan molekuler menjadi dua yaitu thalasemia alfa dan thalasemia beta.

1. Thalasemia Alfa • Thalasemia ini disebabkan oleh mutasi salah

satu atau seluruh globin rantai alfa yang ada.

Page 16: Talasemia

• Thalasemia alfa terdiri dari : a. Silent Carrier State • Gangguan pada 1 rantai globin alfa. Keadaan

ini tidak timbul gejala sama sekali atau sedikit kelainan berupa sel darah merah yang tampak lebih pucat.

b. Alfa Thalasemia Trait • Gangguan pada 2 rantai globin alpha.

Penderita mengalami anemia ringan dengan sel darah merah hipokrom dan mikrositer, dapat menjadi carrier

Page 17: Talasemia

c. Hb H Disease • Gangguan pada 3 rantai globin alfa. Penderita

dapat bervariasi mulai tidak ada gejala sama sekali, hingga anemia yang berat yang disertai dengan perbesaran limpa.

Page 18: Talasemia

d. Alfa Thalassemia Mayor • Gangguan pada 4 rantai globin alpha. Thalasemia

tipe ini merupakan kondisi yang paling berbahaya pada thalassemia tipe alfa

• Pada kondisi ini tidak terdapat rantai globin yang dibentuk sehingga tidak ada HbA atau HbF yang diproduksi

• Janin yang menderita alpha thalassemia mayor pada awal kehamilan akan mengalami anemia, membengkak karena kelebihan cairan, perbesaran hati dan limpa

• Janin ini biasanya mengalami keguguran atau meninggal tidak lama setelah dilahirkan.

Page 19: Talasemia

2. Thalasemia Beta • Thalasemia beta terjadi jika terdapat mutasi

pada satu atau dua rantai globin beta yang ada. Thalasemia beta terdiri dari :

a. Beta Thalasemia Trait. • Thalasemia jenis ini memiliki satu gen normal

dan satu gen yang bermutasi. Penderita mengalami anemia ringan yang ditandai dengan sel darah merah yang mengecil (mikrositer).

Page 20: Talasemia

b. Thalasemia Intermedia. • Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi tetapi

masih bisa memproduksi sedikit rantai beta globin. Penderita mengalami anemia yang derajatnya tergantung dari derajat mutasi gen yang terjadi.

Page 21: Talasemia

c. Thalasemia Mayor. • Kondisi ini kedua gen mengalami mutasi

sehingga tidak dapat memproduksi rantai beta globin. Gejala muncul pada bayi ketika berumur 3 bulan berupa anemia yang berat. Penderita thalasemia mayor tidak dapat membentuk hemoglobin yang cukup sehingga hampir tidak ada oksigen yang dapat disalurkan ke seluruh tubuh, yang lama kelamaan akan menyebabkan kekurangan O2, gagal jantung kongestif, maupun kematian. Penderita thalasemia mayor memerlukan transfusi darah yang rutin dan perawatan medis demi kelangsungan hidupnya

Page 22: Talasemia

Patofisiologi

• Penyakit thalassemia disebabkan oleh adanya kelainan/perubahan/mutasi pada gen globin alpha atau gen globin beta sehingga produksi rantai globin tersebut berkurang atau tidak ada. Di dalam sumsum tulang mutasi thalasemia menghambat pematangan sel darah merah dan mengakibatkan anemia berat. Akibatnya produksi Hb berkurang dan sel darah merah mudah sekali rusak atau umurnya lebih pendek dari sel darah normal (120 hari).

Page 23: Talasemia

• Talasemia merupakan sindrom kelainan yang disebabkan oleh gangguan sintesis hemoglobin akibat mutasi di dalam atau dekat gen globin.

• Pada Talasemia mutasi gen globin ini dapat menimbulkan perubahan rantai globin α dan β, berupa perubahan kecepatan sintesis (rate of synthesis) atau kemampuan produksi rantai globin tertentu, dengan akibat menurunnya atau tidak diproduksinya rantai globin tersebut. Perubahan ini diakibatkan oleh adanya mutasi gen globin pada clusters gen α atau β berupa bentuk delesi atau non delesi

Page 24: Talasemia

Gejala

• Penderita thalasemia memiliki gejala yang bervariasi tergantung jenis rantai asam amino yang hilang dan jumlah kehilangannya

• Penderita sebagian besar mengalami anemia yang ringan khususnya anemia hemolitik

Page 25: Talasemia

• Keadaan yang berat pada beta-thalasemia mayor akan mengalami anemia karena kegagalan pembentukan sel darah, penderita tampak pucat karena kekurangan hemoglobin. Perut terlihat buncit karena hepatomegali dan splenomegali sebagai akibat terjadinya penumpukan Fe, kulit kehitaman akibat dari meningkatnya produksi Fe, juga terjadi ikterus karena produksi bilirubin meningkat. Gagal jantung disebabkan penumpukan Fe di otot jantung, deformitas tulang muka, masalah pertumbuhan dan penuaan dini

Page 26: Talasemia

Diagnosis • Terdapat empat diagnosis utama penderita

anemia :1.Terdapat gambaran sel darah merah mikrositik

yang banyak sehingga nilainya jatuh kepada diagnosis anemia

2.Dari anamnesa terdapat riwayat keluarga yang menderita penyakit yang sama

3.Gambaran sel darah merah yang abnormal yakni mikrositik, acanthocytes dan terdapat sel target

4.Untuk talasemia beta, terdapat peningkatan hemoglobin α2 atau F

Page 27: Talasemia

• Penderita pertama datang dengan keluhan anemia/pucat, tidak nafsu makan dan perut membesar

• Keluhan umumnya muncul pada usia 6 bulan• Pemeriksaan fisik yang meliputi bentuk muka

mongoloid (facies Cooley), ikterus, gangguan pertumbuhan, splenomegali dan hepatomegali.

Page 28: Talasemia

• Pemeriksaan penunjang laboratorium yang dilakukan meliputi : Hb bisa sampai 2-3 g%, gambaran morfologi eritrosit ditemukan mikrositik hipokromik, anisositosis berat dengan makroovalositosis, mikrosferosit, polikromasi, basophilic stippling, poikilositosis dan sel target. Pemeriksaan khusus juga diperlukan untuk menegakkan diagnosis meliputi : Hb F meningkat 20%-90%, elektroforesis Hb

Page 29: Talasemia

Terapi

• Sampai saat ini belum ada obat yang dapat menyembuhkan secara total

• Pengobatan yang dilakukan meliputi pengobatan terhadap penyakit dan komplikasinya

• Pengobatan terhadap penyakit dengan cara tranfusi darah, splenektomi, induksi sintesa rantai globin, transplantasi sumsum tulang dan terapi gen

• Pengobatan komplikasi meliputi mencegah kelebihan dan penimbunan besi, pemberian kalsium, asam folat, imunisasi.

Page 30: Talasemia

• Pemberian vitamin C 100-250 mg/hari untuk meningkatkan ekskresi besi dan hanya diberikan pada saat kelasi besi saja

• Vitamin E 200-400 IU/hari untuk memperpanjang umur sel darah merah. Transfusi harus dilakukan seumur hidup secara rutin setiap bulannya

Page 31: Talasemia

Transfusi Berulang Pada Thalasemia Mayor

• Penderita thalasemia mayor membutuhkan transfusi seumur hidup untuk mengatasi anemia. Transfusi diberikan apabila kadar Hb < 8 gr/dl dan diusahakan kadar Hb diatas 10 gr/dl namun dianjurkan tidak melebihi 15 gr/dl dengan tujuan agar suplai oksigen ke jaringan-jaringan cukup juga mengurangi hemopoesis yang berlebihan dalam sumsum tulang dan mengurangi absorbsi Fe dari traktus digestivus. Transfusi diberikan sebaiknya dengan jumlah 10-20 ml/kg BB dan dalam bentuk PRC (paked read cells)

Page 32: Talasemia

• Transfusi yang berulang-ulang setiap bulan akan mengakibatkan penumpukan zat besi pada jaringan tubuh seperti hati, jantung, pankreas, ginjal. Akumulasi zat besi pada jaringan hati mulai terjadi setelah dua tahun mendapat transfusi.

• Tindakan transfusi yang dilakukan secara rutin selama hidup selain untuk mempertahankan hidup juga dapat membahayakan nyawa penderita karena berisiko terinfeksi bakteri dan virus yang berasal dari darah donor seperti infeksi bakteri Yersinia enterocolitica, virus hepatitis C, hepatitis B dan HIV

Page 33: Talasemia

• Terima kasih