HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia...

39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA SISWI SMA N 1 WONOSARI KARYA TULIS ILMIAH Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan Oleh : DEWI ANDANG PRASTIKA R 0107020 PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Transcript of HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia...

Page 1: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP

KADAR HEMOGLOBIN PADA REMAJA

SISWI SMA N 1 WONOSARI

KARYA TULIS ILMIAH

Untuk Memenuhi Persyaratan

Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh :

DEWI ANDANG PRASTIKA

R 0107020

PROGRAM STUDI D IV KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

IV

DAFTAR ISI

Halaman Judul.............................................................................. I

Halaman Persetujuan.................................................................... II

Halaman Pengesahan.................................................................... III

Daftar Isi....................................................................................... IV

Daftar Gambar.............................................................................. VI

Daftar Tabel ................................................................................ VII

Daftar Lampiran........................................................................... VIII

BAB I PENDAHULUAN.............................................................. 1

A. Latar Belakang......................................................................... 1

B. Perumusan Masalah................................................................. 2

C. Tujuan...................................................................................... 2

D. Manfaat.................................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................... 4

A. Menstruasi .............................................................................. 4

B. Kadar Hemoglobin ................................................................. 5

C. Anemia ................................................................................... 8

D. Remaja ................................................................................... 9

E. Status Gizi ........................................................... .................. 10

F. Hubungan Lama Menstruasi terhadap Kadar Hemoglobin ... 13

G. Kerangka konsep....................................................................... 15

H. Hipotesis.................................................................................... 15

Page 3: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

V

I. Metodologi Penelitian............................................................... 16

A. Desain Penelitian................................................................ 16

B. Tempat dan Waktu Penelitian............................................. 16

C. Populasi penelitian............................................................. 16

D. Sampling dan teknik sampling............................................ 16

E. Besar sampel....................................................................... 17

F. Kriteria retriksi.................................................................... 17

G. Definisi operasional variabel.............................................. 17

H. Cara Kerja........................................................................... 18

I. Analisis Data....................................................................... 19

BAB IV HASIL PENELITIAN....................................................... 20

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian................................... 20

B. Data Lama Menstruasi........................................................ 20

C. Data Kadar Hemoglobin..................................................... 20

D. Perbandingan Lama Menstruasi terhadap Kadar

Hemoglobin ...................................................................... 23

E. Analisa Hubungan Lama Menstruasi dengan Kadar

Hemoglobin............……………………………………… 24

BAB V PEMBAHASAN................................................................. 26

BAB VI PENUTUP......................................................................... 30

DAFTAR PUSTAKA

Lampira

Page 4: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VI

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Siklus Menstruasi 5

Gambar 2 Kerangka Konsep 12

Gambar 3 Histogram Rata-rata Lama Menstruasi 19

Gambar 4 Histogram kadar hemoglobin 20

Page 5: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VII

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Crosstabulation lama menstruasi terhadap kadar hemoglobin 22

Page 6: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

VIII

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal penyusunan laporan karya tulis ilmiah

Lampiran 2 Permohonan sebagai responden

Lampiran 3 Persetujuan sebagai responden

Lampiran 4 Kuesioner

Lampiran 5 Hasil Uji Normalitas

Lampiran 6 Hasil product-moment dari pearson

Lampiran 7 Data Penelitian

Lampiran 8 Data Berat Badan dan Tinggi Badan

Lampiran 9 Lembar Konsultasi Pembimbing Utama

Lampiran 10 Lembar Konsultasi pembimbing Pendamping

Lampiran 11 Surat Permohonan Ijin Penelitian

Lampiran 12 Surat keterangan Telah melaksanakan penelitian dari SMA

Lampiran 13 Surat keterangan Telah melaksanakan penelitian dari Rumah Sakit

Lampiran 14 Profil SMA

Lampiran 15 Daftar Riwayat Hidup

Page 7: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

Dewi Andang Prastika. R0107020. HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR HEMOGLOBINPADA REMAJA SISWI SMA N 1 WONOSARI. Program Studi DIV Kebidanan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2011.

Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen di dalam darah, yakni hemoglobin (Hb) dalam darah jumlahnya kurang dari kadar normal. Jika tidak segera ditangani anemia gizi besi bisa menyebabkan ganguan kesehatan serius. Prevalensi anemia gizi besi di Indonesia cukup tinggi. Menurut data yang dikeluarkan Depkes RI, pada kelompok usia balita prevalensi anemia gizi besi pada tahun 2001 adalah 47,0%, kelompok wanita usia subur 26,4%, sedangkan pada ibu hamil 40,1%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan antara lama menstruasi dan kadar hemoglobin pada remaja putri.

Penelitian ini merupaka penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross-sectional, sampel diambil sebanyak 30 siswi SMA Negeri 1 Wonosari kelas X menggunakan teknik quota sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara dengan alat bantu kuesioner dan pemeriksaan hemoglobin dengan metode cyanmethemoglobin. Analisis uji statistik Hasil Kali Product Momen dari Pearson dengan menggunakan predictive Analytics SoftWare (PASW) statistics 18.

Berdasarkan analisis menggunakan Hasil Kali Product-Momen dari Pearson didapatkan nilai p sebesar 0,000 ( < 0,05) dan r -0,624 (>0,361). Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada hubungan yang signifikan antara lama menstruasi dengan kadar hemoglobin pada remaja siswi SMA Negeri 1 Wonosari.

Kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan negatif dan signifikan antara lama menstruasi terhadap kadar hemoglobin pada remaja siswi SMA Negeri 1 Wonosari.

Kata Kunci: Lama Menstruasi, Kadar hemoglobin, Remaja, Anemia

Page 8: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 9: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anemia adalah suatu keadaan dimana komponen di dalam darah,

yakni hemoglobin (Hb) dalam darah jumlahnya kurang dari kadar normal.

Di Indonesia, prevalensi anemia pada remaja masih cukup tinggi terutama

pada kasus anemia gizi besi. Jika tidak segera ditangani anemia gizi besi

bisa menyebabkan ganguan kesehatan serius. Prevalensi anemia gizi besi

di Indonesia cukup tinggi. Menurut data yang dikeluarkan Depkes RI, pada

kelompok usia balita prevalensi anemia gizi besi pada tahun 2001 adalah

47,0%, kelompok wanita usia subur 26,4%, sedangkan pada ibu hamil

40,1%( Sutaryo, 2005).

Volume darah yang keluar selama periode menstruasi normal telah

dipelajari oleh beberapa kelompok peneliti yang menemukan bahwa

jumlah berkisar antara 25 ml sampai dengan 60 ml. Pada konsentrasi

hemoglobin (Hb) normal yaitu 14gr/dl dan konsentrasi besi Hb 3,4 mg/gr,

volume darah ini mengandung besi sekitar 12 sampai 29 mg dan

mencerminkan pengeluaran darah ekuivalen dengan 0,4 sampai 1,0 mg

besi setiap hari selama siklus. Jumlah zat besi yang diserap dari makanan

biasanya cukup terbatas, maka pengeluaran besi yang tampaknya tdak

Page 10: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

berarti ini menjadi penting karena ikut menurunkan cadangan besi yang

pada sebagian besar wanita sudah rendah (Cunningham, 2006)

Batas kadar Hb remaja putri menurut WHO untuk mendiagnosis

anemia adalah apabila kadar Hb kurang dari 12 gr/dl. Akibat dari anemia

meliputi pertumbuhan anak akan terhambat, pembentukan sel otot kurang

sehingga otot menjadi lemas, daya tahan tubuh akan menururn, prestasi

berkurang dan terjadi perubahan perilaku (Sutaryo, 2005)

B. Rumusan Masalah

“Apakah ada hubungan antara lama menstuasi dan kadar

hemoglobin pada remaja putri SMA N 1 Wonosari ?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menentukan hubungan antara lama menstruasi dan kadar hemoglobin

pada remaja putri.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui kadar hemoglobin remaja putri SMA N 1 Wonosari.

b. Mengetahui lama menstruasi rata-rata per siklus dalam setengah

tahun terakhir pada ramaja putri SMA N 1 Wonosari.

Page 11: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

D. Manfaat Penelitian

Manfaat Aplikatif :

Sebagai dasar pemberian tablet Fe pada remaja putri yang sedang

mengalami menstruasi.

Page 12: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Menstruasi

Menstruasi adalah siklus discharge fisiologik darah dan jaringan

mukosa melalui vagina dari uterus yang tidak hamil, dibawah kendali

hormonal dan berulang secara normal, biasanya interval sekitar empat

minggu tanpa adanya kehamilan (Dorland, 2002).

Pada tiap siklus menstruasi dikenal tiga masa utama, ialah sebagai

berikut :

1. Masa haid selama dua sampai delapan hari. Pada waktu itu

endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran hormon-hormon

ovarium paling rendah (minimum).

2. Masa proliferasi sampai hari kedelapan belas. Pada waktu itu

endometrium tumbuh kembali, disebut juga endometrium

mengadakan proliferasi. Antara hari kedua belas dan keempat belas

dapat terjadi pelepasan ovum dari ovarium yang disebut ovulasi.

3. Sesudahnya disebut masa sekresi. Pada ketika itu korpus rubrum

menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Di bawah

pengaruh progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh

berkeluk-keluk mulai bersekresi dan mengeluarkan getah yang

mengandung glikogen dan lemak. Pada akhir masa ini stroma

endometrium berubah ke arah sel-sel desidua, terutama yang berada di

seputar pembuluh-pembuluh arterial. Keadaan ini memudahkan

Page 13: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

adanya nidasi ( Winjkosastro, 2007). Pembagian siklus menstruasi

dapat dilihat lebih jelas pada gambar 1.

Gambar 1. Siklus menstruasi

B. Kadar Hemoglobin

Hemoglobin adalah pigmen protein yang mengandung zat besi,

terdapat dalam sel darah merah dan berfungsi terutama dalam

pengangkutan oksigen dari paru-paru ke semua sel jaringan tubuh (Irianto,

2010).

Hemoglobin adalah protein yang kaya zat besi yang memiliki

afinitas (daya gabung) terhadap oksigen dan dengan oksigen itu

Page 14: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

membentuk oxihemoglobin di dalam sel darah merah sehingga oksigen

dibawa dari paru-paru ke jaringan-jaringan (Pearce, 2009).

Ada beberapa cara pemeriksaan kadar Hb :

a. Cara tallquist : membandingkan warna merah darah dengan

menggunakan standart warna dari kertas tallquist.

b. Kalorimetris

1) Visual metode sahli (pembentukan hematin asam)

2) Fotoelektris (pembentukan cyanmet oxyhaemoglobin)

c. Berdasarkan berat jenis dengan metode CuSO4.

d. Cara kimia : menentukan kadar Fe yang diikat sejumlah gas

yang tertentu pula.

e. Gasometrik : bahwa pada suhu dan tekanan udara teretentu Hb

dapat mengikat sejumlah gas yang tertentu pula.

Prosedur pemeriksaan dengan metode cyanmethemoglobin :

Hemoglobin darah diubah menjadi cyanmethemoglobin

(hemoglobinsianida) dalam larutan yang berisi kaliumsianida. Absorbsi

larutan diukur pada gelombang 540 nm atau filter hijau. Larutan Drabkin

yang dipakai pada cara ini mengubah hemoglobin, oksihemoglobin,

methemoglobin dan karboksihemoglobin menjadi cyanmethemoglobin.

Sulfhemoglobin tidak berubah dan karena itu tidak ikut diukur

Page 15: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

Cara pengukuran :

1. Ke dalam tabung kolorimeter dimasukkan 5,0 ml larutan Drabkin.

2. Dengan pipet hemoglobin diambil 20 µl darah kapiler, sebelah luar

ujung pipet dibersihkan, lalu darah itu dimasukkan ke dalam tabung

kolorimeter.

3. Campurlah isi tabung dengan membalikkannya beberapa kali.

4. Bacalah dalam spektrofotometer pada gelombang 540 nm.

5. Kadar hemoglobin ditentukan dari perbandingan absorbasinya

dengan absorbansi standard sianmethemoglobin atau dibaca dari

kurve tera.

Cara ini sangat bagus untuk laboratorium rutin dan sangat dianjurkan

untuk penerapan kadar hemoglobin dengan teliti karena standard

cyanmethemoglobin yang ditanggung kadarnya bersifat stabil dan dapat

dibeli. Ketelitian cara ini dapat mencapai ± 2 %.

Larutan Drabkin: natriumbikarbonat 1 g, kaliumsianida 50 mg,

kaliumferrisianida 200 mg, aqua dest 1000 ml. Kadang-kadang

ditambahkan sedikit detergent kepada larutan Drabkin ini supaya

perubahan menjadi sianmethemoglobin berlangsung lebih sempurna

dalam waktu singkat. Simpan reagens ini dalam botol coklat dan

perbaruilah tiap bulan. Laporan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin

dengan memakai cara cyanmethemoglobin dan spektrofotometer hanya

boleh menyebut satu angka (digit) di belakang tanda desimal;

melaporkan dua digit sesudah angka desimal melampaui ketelitian dan

Page 16: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

ketepatan yang dapat dicapai dengan metode ini (Supariasa, Fajar, Bakri,

2001).

C. Anemia

a. Pengertian

Anemia adalah penurunan konsentrasi eritrosit atau hemoglobin

dalam darah dibawah normal, diukur per mm kubik atau melalui

volume sel darah merah (packed red cells) dalam 100 ml darah; terjadi

ketika keseimbangan antara kehilangan darah (melalui perdarahan atau

perusakan) dan produksi darah terganggu (Dorland, 2002)

Anemia gizi merupakan salah satu penyebab masalah gizi di

Indonesia. Sebagian besar anemia gizi ini adalah anemia gizi besi.

Penyebab anemia gizi besi terutama pada makanan yang dimakan

kurang mengandung besi, terutama dalam bentuk besi-hem. Di

samping itu pada wanita karena kehilangan darah karena haid dan

persalinan ( Almatsier, 2002)

b. Tanda-tanda Anemia

Tanda-tanda anemia dapat dibedakan menjadi tanda umum dan

khusus. Tanda umum meliputi kepucatan membran mukosa yang

timbul bila kadar hemoglobin kurang dari 9-10 g/dl. Sebaliknya,

warna kulit bukan tanda yang dapat diandalkan. Sirkulasi yang

hiperdinamik dapat menunjukkan takikardi, nadi kuat, kardiomegali,

dan bising jantung sistolik khususnya pada apeks. Tanda yang spesifik

Page 17: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

dikaitkan dengan jenis anemia tertentu, misalnya koilonikia dengan

defisiensi besi, ikterus dengan anemia hemolitik atau megaloblastik,

ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain,

deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik

kongenital lain yang berat ( Hoffbrand, 2005).

Anemia gizi berat ditandai oleh sel darah merah yang kecil

(mikrositosis) dan nilai hemoglobin rendah (hipokromia). Oleh sebab

itu anemia gizi dinamakan anemia hipokromik mikrositik.

Kekurangan besi pada umumnya menyebabkan pucat, rasa lemah,

letih, pusing, kurang nafsu makan, menurunnya kekebalan tubuh dan

gangguan penyembuhan luka. Disamping itu kemampuan mengatur

suhu tubuh menurun. Pada anak-anak kekurangan besi menimbulkan

apatis, mudah tersinggung, munurunnya kemampuan untuk

berkonsentrasi dan belajar (Almatsier, 2002)

D. Remaja

Remaja didefinisikan sebagai periode transisi antara masa anak-

anak ke masa dewasa, atau masa belasan tahun, atau jika seseorang

menunjukan tingkah laku tertentu seperti susah diatur, mudah terangsang

perasaan dan sebagainya (Sarwono, 2001)

Masa remaja (adolescence) merupakan periode transisi

perkembangan antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa yang

melibatkan perubahan-perubahan biologis, kognitif, dan sosioemosional.

Page 18: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

Masa remaja dibagi menjadi dua, yaitu :

1. Masa remaja awal (early adolescence), kurang lebih berlangsung

dimasa sekolah menengah pertama ata sekoah menengah akhir dan

perubahan pubertas terjadi dimasa ini.

2. Masa remaja akhir (late adolescence), kurang lebih terjadi pada

pertengahan dasawarsa yang kedua dari kehidupan. Minat karir,

pacaran, dan eksplorasi identitas sering kali lebih menonjol di masa

remaja akhir dibanding dimasa remaja awal (Santrock, 2007)

E. Status gizi

Status gizi adalan eksperimen dari keadaan keseimbangan dalam

bentuk variabel tertentu, atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk

variabel tertentu. Penilaian status gizi menurut Supariasa (2002), antara

lain :

a) Secara langsung

1) Antropometri

Secara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia.

Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri

berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi

tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan

tingkat gizi. Antropometri secara umum digunakan untuk

Page 19: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi.

Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan

proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot, dan jumlah air

dalam tubuh.

2) Klinis

Pemeriksaan klinis adalah metode yang sangat penting

untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas

perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan

ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat dari jaringan epitel

(superficial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut, dan

mukosa oral, atau pada organ-organ yang dekat dengan

permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid. Penggunaan metode ini

umumnya untuk survei klinis secara cepat. Survei ini dirancang

untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari

kekurangan salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu

digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang

dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda dan gejala atau

riwayat penyakit.

3) Biokimia

Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan

spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada

berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang digunakan

antara lain darah, urine, tinja, juga beberapa jaringan tubuh

Page 20: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

seperti hati dan otot. Metode ini digunakan untuk sesuatu

peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi

yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik,

maka penentuan kimia faal dapat lebih banyak menolong untuk

menentukan kekurangan gizi yang spesifik.

4) Biofisik

Penentuan status gizi secara biofisik adalah metode

penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi

(khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari

jaringan. Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu

seperti kejadian buta senja epidemik, cara yang digunakan

adalah tes adaptasi gelap.

b) Secara tidak langsung

1) Survei konsumsi makanan

Survei konsumsi makanan adalah metode penentuan status

gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat

gizi yang dikonsumsi. Pengumpulan data konsumsi makanan

dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi

pada masyarakat, keluarga, dan individu. Survei ini dapat

mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.

Page 21: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

2) Statistik vital

Pengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan

menganalisa data beberapa statistik kesehatan seperti angka

kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian

akibat penyebab tertentu dan data lainnya yang berhubungan

dengan gizi. Penggunaannya dipertimbangkan sebagai bagian

dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.

3) Faktor ekologi

Bengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah

ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis,

dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat

tergantung dari keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi, dan

lain-lain. Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting

untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat

sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.

F. Hubungan Lama Menstruasi terhadap Kadar Hemoglobin

Hasil dari penelitian Arey (1939), yang menganalisis temuan dari

12 studi berbeda yang meneliti sekitar 20.000 catatan kalender dari 1500

wanita, menyimpulkan bahwa tidak terbukti adanya keteraturan siklus

menstruasi yang sempurna. Dalam suatu studi terhadap 479 wanita normal

Inggris, mendapatkan bahwa perbedaan tipikal antara siklus terpendek dan

terpanjang adalah antara 8 atau 9 hari. Pada 30% wanita, perbedaan

Page 22: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

tersebut dapat mencapai lebih dari 13 hari, tetapi tidak pernah kurang dari

2 hari pada wanita manapun (Cunningham et. al, 2006).

Pengeluaran besi dari jaringan melalui kulit, saluran pencernaan,

atau urine, berjumlah 1 mg setiap harinya. Sedangkan pengeluaran darah

selama menstruasi menunjukkan kehilangan simpanan zar besi secara

cepat sesuai dengan banyaknya darah yang keluar. Sedangkan semakin

lama wanita mengalami menstruasi maka semakin banyak pula darah yang

keluar dan semkain banyak kehilangan timbunan zat besi. Oleh karena itu

wanita menstruasi merupakan golongan yang lebih cenderung mengalami

defisiensi besi. Wanita yang kehilangan darah sebesar 60 ml atau lebih

akan mengalami penurunan dalam hal jumlah simpanan zat besi. Sepuluh

dari 137 wanita menderita anemia defisiensi zat besi (kadar hemoglobin

kurang dari 12 g/dl) dan hilangnya darah selama menstruasi rata-rata

kelompok wanita anemis ini adalah 58 ml, dimana angka ini jauh lebih

tinggi dibandingkan dengan harga rata-rata dari keseluruhan kelompok

(Hughes, 1995).

Page 23: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

A. Kerangka Konsep

Gambar 2 Kerangka konsep penelitian

Keterangan :

: diteliti

: tidak diteliti

B. Hipotesis

Makin lama menstruasi makin rendah kadar hemoglobin.

Lama Menstruasi (hari)

Perdarahan semakin banyak

Status gizi

Transferin menurun

Kadar Hemoglobin menurun

Besi (Fe) menurun

Eritrosit menurun

Page 24: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian observasional

analitik dengan pendekatan cross-sectional

B. Tempat danWaktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Wonosari pada bulan Juni

2011.

C. Populasi Penelitian

1. Populasi target : remaja putri SMA yang sedang mengalami

menstruasi hari terakhir.

2. Populasi aktual : remaja putri SMA N 1 Wonosari kelas X

yang sedang mengalami menstruasi hari terakhir pada bulan Juni

2011.

D. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi. Besar sampel dalam penelitian ini ditetapkan

menggunakan teknik quota sampling.

Page 25: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

E. Besar Sampel

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan sampel minimal

sebanyak 30 siswi karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya

(Arikunto, 2006) .

F. Kriteria Restriksi

1. Kriteria inklusi

a. Remaja putri kelas X yang tercatat sebagai siswi di SMA N 1

Wonosari.

b. Bersedia untuk diperiksa darahnya.

c. Bersedia menjadi responden.

d. Sedang menstruasi hari terakhir.

e. Status gizi normal.

2. Kriteria eksklusi

a. Sedang sakit TBC, Paru-paru, Cacing Usus, Malaria, DB,

Payah Jantung.

G. Definisi Operasional

1. Lama menstruasi adalah rata-rata waktu yang dibutuhkan (hari)

untuk mengalami pedarahan pada satu siklus menstruasi yang

dialami oleh remaja putri selama 6 bulan terakhir.

Alat ukur : kuesioner

Skala : kontinu

Page 26: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

2. Kadar hemoglobin adalah nilai hemoglobin (gr/dl) dalam darah

remaja putri yang ditentukan dengan pemeriksaan menggunakan

metode cyanmethemoglobin di ukur pada hari terakhir menstruasi.

Alat ukur : metode cyanmethemoglobin

Skala : kontinu

3. Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan

dan penggunaan zat gizi dihitung dengan menggunakan

perbandingan antara berat badan dan tinggi badan dengan rumus

berat badan dibagi dengan tinggi badan dikalikan 100%.

Alat ukur : kuesioner

Skala : kontinu

Parameter :

Gizi baik : >90%

Gizi kurang : 81-90%

Gizi buruk :<80%

H. Cara Kerja

Pertama mengajukan izin penelitian ke instansi yang berwenang.

Langkah selanjutnya mencari data primer. Pencarian data primer yaitu

kadar hemoglobin dengan cara mengukur kadar hemoglobin dengan

bantuan petugas kesehatan menggunakan metode cyanmethemoglobin

kepada sampel yang telah dipilih dan mengumpulkan data tentang

Page 27: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

lama menstruasi secara langsung dengan menggunakan kuesioner

kepada responden, kemudian semua data yang terkumpul dilakukan

pengolahan, analisis, penyimpulan dan pembuatan laporan.

I. Analisis Data

a. Analisis univariat

Variabel yang dianalisis secara univariat dalam penelitian ini

adalah variabel lama menstruasi dan kadar hemoglobin.

b. Analisis bivariat

Analisis data menggunakan analisis bivariat yaitu untuk

mengetahui hubungan antara lama menstruasi dengan kadar

hemoglobin. Data yang telah disajikan dalam bentuk tabel

kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik analisa korelasi

Hasil Kali Product Momen dari Pearson (simbol “r”). Teknik

korelasi ini digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan

hipotesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel numerik.

Hubungan antara lama menstruasi dengan kadar hemoglobin dapat

diukur dengan menggunakan rumus korelasi product-moment

(Arikunto, 2006).

Keterangan :

rxy : koefisien korelasi

Page 28: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

N : jumlah sampel

X : lama menstruasi

Y : kadar hemoglobin

Dengan menggunakan derajat kemaknaan 5%, hasil perhitungan rxy

hitung dibandingkan dengan rxy tabel adalah:

r hitung sama atau lebih besar dari r tabel maka Ho ditolak, Ha diterima.

r hitung lebih kecil dari r tabel maka Ho diterima, Ha ditolak.

Data diolah dengan Predictive Analytics SoftWare (PASW) Statistics 18.

Page 29: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

SMA Negeri 1 Wonosari berdiri dengan nomor statistik sekolah

301031017035 dengan nama SMA N 1 Delanggu dan dipimpin oleh Drs.

Gatot Sarjono (Alm) sebagai kepala sekolah pertama di SMA N 1 Wonosari.

Lokasi SMA N 1 Wonosari adalah di Jalan Yogya-Solo, Pakis,

Wonosari, Klaten. Kepala sekolah SMA N 1 Wonosari adalah Bapak Drs. H.

Supardi, SH. SMA N 1 Wonosari memiliki 62 orang guru pengajar tetap dan

memiliki 21 guru dan karyawan tidak tetap.

SMA N 1 Wonosari mempunyai 24 ruang Kegiatan Belajar Mengajar

(KBM), 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang tata usaha, 1 ruang guru, 2 ruang

guru BK, 1 ruang perpustakaan, 5 ruang laboratorium, 2 ruang UKS, 1 ruang

OSIS, 1 Mushola, 1 toko koperasi sekolah, 4 kamar mandi guru, dan 12

kamar mandi siswa. Dalam penelitian ini responden yang diambil adalah 30

siswi kelas X dari 316 siswa.

B. Data Lama Menstruasi

Dalam penelitian ini dilakukan pengambilan data rata-rata lama

menstruasi dengan menggunakan kuesioner dan wawancara pada

Page 30: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

siswi SMAN 1 Wonosari, dan didapat hasil distribusi frekuensi rata-rata lama

menstruasi selama 6 bulan seperti ditunjukkan dengan histogram berikut ini :

Gambar 3. Histogram rata-rata lama menstruasi

Berdasarkan data tersebut dapat diperoleh data dari penelitian bahwa

lama rata-rata menstruasi terendah adalah 4 hari , menstruasi terlama adalah

12 hari , dengan rata-rata lama menstruasi adalah selama 6,67 hari dengan

standar deviasi 1,561.

Page 31: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

C. Data Kadar Hemoglobin

Dalam penelitian ini dilakukan pemeriksaan kadar hemoglobin

dengan metode cyanmethemoglobin oleh petugas laboratorium dari Rumah

Sakit Rejosari Husada. Distribusi frekuensi kadar hemoglobin ditunjukkan

dengan dan histogram berikut ini :

Gambar 3. Histogram kadar hemoglobin

Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut diperoleh data kadar

hemoglobin yang terendah adalah 9,3 gr/dl, tertinggi adalah 13,8 gr/dl, rata-

rata kadar hemoglobin adalah 12,06 gr/dl dengan standar deviasi 1,215.

Page 32: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

D. Perbandingan Lama Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin

Dari data primer dapat dilihat perbandingan lama menstruasi terhadap

kadar hemoglobin dari crosstabulation dibawah ini :

HB * Hari Crosstabulation

Count

Hari

Total 4 5 6 7 8 9 12

HB 9.3 0 0 0 0 0 0 1 1

9.6 0 1 0 0 0 0 0 1

9.8 0 0 0 0 0 1 0 1

10.1 0 0 0 0 1 0 0 1

10.7 0 0 0 1 0 0 0 1

11.0 0 0 0 0 1 0 0 1

11.1 0 0 0 0 1 0 0 1

11.5 0 0 0 1 0 0 0 1

11.8 0 1 1 2 0 0 0 4

11.9 0 0 1 1 0 0 0 2

12.1 0 0 1 0 0 0 0 1

12.3 0 0 0 0 1 0 0 1

12.4 0 0 1 1 0 0 0 2

12.6 0 1 2 0 0 0 0 3

12.8 0 0 0 1 0 0 0 1

13.0 0 0 1 0 0 0 0 1

13.1 0 0 0 1 0 0 0 1

13.2 0 1 1 0 0 0 0 2

13.4 0 1 0 0 0 0 0 1

13.5 0 1 0 0 0 0 0 1

13.6 1 0 0 0 0 0 0 1

13.8 0 0 0 1 0 0 0 1

Total 1 6 8 9 4 1 1 30

Tabel 1. Crosstabulation lama menstruasi terhadap kadar hemoglobin

Page 33: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

E. Analisis Hubungan Lama Menstruasi dengan Kadar Hemoglobin

1. Pengujian Prasyarat Analisis

Analisis data dengan menggunakan uji Korelasi Product Moment

dari Pearson memiliki prasyarat dalam statistik parametrik yaitu data

terdistribusi normal. Oleh karena itu perlu dilakukan uji normalitas data.

Hasil uji normalitas data setelah dilakukan pemeriksaan lama

menstruasi menggunakan Kolmogorov-Smirnova dengan p (0,191) > 0,05

maka disimpulkan data terdistribusi normal. Hasil uji normalitas data

kadar hemoglobin menggunakan Kolmogorov-Smirnova dengan p

(0,497) > 0,05 maka disimpulkan data terdistribusi normal.

2. Analisis Data

Setelah prasyarat dalam statistika parametrik yaitu data

berdistribusi normal terpenuhi, maka data dapat dianalisis dengan uji

Korelasi Product Moment dari Pearson karena data yang dianalisis pada

tiap variabel merupakan data ratio dan interval. Peneliti melakukan

analisis data dengan komputer program Predictive Analytics SoftWare

(PASW) statistics 18. Tujuan analisis ini adalah untuk mengetahui ada

atau tidaknya hubungan antara rata-rata lama menstruasi dengan kadar

hemoglobin pada remaja siswi kelas X.

Berdasarkan hasil analisis data dengan menggunakan program

komputer PASW versi 18 diperoleh r hitung= 0,624 kemudian nilai ini

dibandingkan dengan nilai r tabel dengan taraf signifikansi 5% yaitu

Page 34: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

0,361. Karena nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel (0,624>0,361) dan

p=0,000 (p<0,05), maka HO ditolak yang berarti bahwa ada hubungan

antara lama menstruasi dengan kadar hemoglobin. Karena nilai koefisien

korelasi yang diperoleh bertanda negatif, berarti ada hubungan negatif

antara lama menstruasi dengan kadar hemoglobin. Artinya semakin lama

menstruasi maka akan semakin rendah kadar hemoglobin.

Page 35: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

BAB V

PEMBAHASAN

Dari data primer yang dihasilkan selama penelitian dapat dilihat adanya

data yang menyebutkan rata-rata dari lama menstruasi adalah sekitar 6 hari (6,67

hari) dengan nilai terendah yaitu 4 hari dan nilai tertinggi yaitu 12 hari sedangkan

rata-rata dari kadar hemoglobin remaja siswi adalah sebesar 12,06 gr/dl dengan

nilai terendah sebesar 9,3 gr/dl dan nilai tertinggi sebesar 13,8 gr/dl. berdasarkan

rentang data yang didapat selama penelitian dapat dilihat siswi dengan lama

menstruasi terendah memiliki kadar hemoglobin sebesar 13,6 gr/dl sedangkan

siswi dengan lama menstruasi sepanjang 12 hari memiliki kadar hemoglobin

sebesar 9,3 gr/dl. Keseluruhan responden rata-rata memiliki riwayat ganti

pembalut sebanyak 2-3 kali setiap harinya.

Siswi dengan lama menstruasi dibawah rata-rata memiliki kadar

hemoglobin yang cenderung diatas rata-rata sedangkan pada siswi dengan lama

menstruasi lebih dari rata-rata lama menstruasi memiliki kadar hemoglobin yang

cenderung di bawah rata-rata, sehingga dapat diperkirakan adanya hubungan lama

menstruasi dengan kadar hemoglobin pada remaja putri. Keadaan ini dibuktikan

dengan analisis data didapatkan r sebesar -0,624 (>0,361) dan p sebesar 0,000

(<0,05) hubungan yang negatif antara lama menstruasi dengan kadar hemoglobin

artinya semakin lama menstruasi seorang remaja siswi akan semakin rendah kadar

hemoglobinnya. Hal ini disebabkan karena pada remaja siswi dengan lama

Page 36: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

menstruasi yang lebih panjang pengeluaran darah yang dialami cenderung lebih

banyak dan pengeluaran zat besi karena perdarahan pun akan semakin banyak.

Keadaan ini sesuai dengan teori yang disebutkan Hudges (1995) yaitu tentang

pengeluaran zat besi. Dalam diet sehari-hari, rata-rata terkandung 10-20 mg zat

besi perhari. Seseorang dengan simpanan zat besi dalam jumlah normal akan

mengabsorbsi besi kira-kira 5-10% dari jumlah total masukan, yaitu sekitar 0,5-2

mg setiap harinya. Sedangkan untuk seseorang dengan defisiensi zat besi akan

mampu menyerap sampai dengan 50% dari total masukan zat besi atau sekitar 5-

10 mg. Tidak ada mekanisme spesifik untuk ekskresi zat besi, namun tidak dapat

dihindari hilangnya zat besi sehari-hari sebagai akibat eksfoliasi usus halus dan

sel-sel epitel kulit dimana pada semua sel ini terdapat enzim-enzim yang

mengandung zat besi. Rata-rata kehilangan zat besi setiap hari pada orang normal

adalah sekitar 0,6-1 mg. Sedangkan pada wanita menstruasi kehilangan zat besi

bisa mencapai 42 mg setiap siklus. Dengan demikian maka zat besi dalam darah

akan menjadi sangat rendah sehingga kadar hemoglobin dalam darah pun akan

menurun.

Menurut penelitian Shams, dkk pada tahun 2010 menyatakan bahwa

wanita yang sedang mengalami menstruasi adalah populasi yang sangat penting

untuk diperhatikan kesehatannya. Pada populasi wanita yang sedang menstruasi,

anemia defisiensi besi terjadi sebanyak 5% sampai dengan 10%. Wanita yang

sedang menstruasi, hamil, dan menyusui sangat rentan terhadap terjadinya anemia

defisiensi besi.

Page 37: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

Menurut penelitian Al-sayes pada tahun 2011, kehilangan darah yang

banyak pada wanita merupakan faktor resiko penting yang dapat menyebabkan

anemia defisiensi besi pada wanita. Zat besi akan keluar sebanyak kurang lebih 42

mg setiap siklus menstruasi. Sedangkan pada laki-laki atau wanita yang tidak

sedang menstruasi akan kehilangan zat besi sebesar 1 mg per harinya. Wanita

dengan lama menstruasi diatas 8 hari dengan riwayat perdarahan dan gumpalan

pada saat menstruasi memiliki resiko yang lebih besar mengalami anemia

defisiensi besi. Dari data primer dapat dilihat bahwa remaja dengan menstruasi 8

hari memiliki kadar hemoglobin rata-rata sebesar 11,1 gr/dl sedangkan remaja

dengan lama menstruasi 9 hari memiliki kadar hemoglobin 9,8 gr/dl. Sehingga

dapat disimpulkan kehilangan zat besi yang berkelanjutan pada wanita menstruasi

akan memperbesar faktor resiko wanita tersebut mengalami anemia.

Menstruasi menyebabkan remaja membutuhkan lebih banyak zat besi,

karena zat besi yang hilang dari tubuh saat menstruasi lebih banyak. Oleh karena

itu apabila kebutuhan yang tinggi ini tidak dapat dipenuhi maka kemungkinan

terjadinya anemia defisiensi besi cukup tinggi. Berdasarkan hasil Survey Rumah

Tangga (1995), dalam Depkes (2000) prevalensi anemia gizi besi pada remaja

putri sebesar 57,1 %. Berdasarkan penelitian yang serupa yang dilaksanakan oleh

Handayani (2007), diperoleh kesimpulan bahwa ada hubungan yang sangat

bermakna antara lama menstruasi dengan anemia pada remaja putri di SMK

Negeri 1 Metro Lampung dengan taraf signifikansi p=0,001.

Pada hasil penelitian ini terdapat beberapa data yang berbeda yang tidak

sesuai dengan hipotesis yaitu adanya beberapa remaja siswi yang mengalami

Page 38: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

anemia pada golongan remaja putri dengan lama menstruasi yang pendek, dan ada

pula remaja siswi dengan kadar hemoglobin yang tinggi pada golongan remaja

siswi dengan lama menstruasi yang panjang. Hal ini disebabkan adanya banyak

faktor yang mempengaruhi kadar hemoglobin yang tidak dapat di kontrol oleh

peneliti seperti pola aktivitas dan pola istirahat remaja ataupun pola makan remaja

siswi. Selain itu, pada penelitian ini masih terdapat beberapa kekurangan yaitu

belum bisa diungkapkan semua faktor luar tersebut secara mendetail karena

terbatasnya instrumen pengukuran, dana, tenaga dan alokasi waktu penelitian,

dimana kekurangan ini sangat diharapkan untuk dapat dilengkapi pada penelitian

selanjutnya.

Page 39: HUBUNGAN LAMA MENSTRUASI TERHADAP KADAR … · ulkus tungkai dengan anemia sel sabit dan anemia hemolitik lain, deformitas tulang dengan talasemia mayor dan anemia hemolitik kongenital

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Ada hubungan negatif antara lama menstruasi dengan kadar

hemoglobin. Artinya semakin lama menstruasi maka akan semakin

rendah kadar hemoglobin, diperoleh r hitung= 0,624 dan p=0,000

(p<0,05).

B. SARAN

1. Bagi Tenaga Kesehatan

Tenaga kesehatan hendaknya lebih memperhatikan kondisi remaja

putri yang sedang mengalami menstruasi untuk mngantisipasi terjadinya

anemia dengan pemberian tablet Fe.

2. Bagi Sekolah

Pihak sekolah hendaknya memberikan tambahan pengetahuan

kepada siswi-siswi tentang anemia melalui program sekolah bisa melalui

UKS (Unit Kesehatan Sekolah) atau pada mata pelajaran tertentu.

3. Bagi Penelitian Selanjutnya

Pada Peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat lebih

memperhatikan dan lebih mengontrol faktor luar yang belum dapat di

terapkan dan diteliti dalam penelitian ini untuk mendapat data penelitian

yang lebih baik.