spss kolestelor

download spss kolestelor

of 20

description

.

Transcript of spss kolestelor

FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT MEMPENGARUHI TERJADINYA HIPERKOLESTEROL PADA LANSIAVarlye Kantohe102010118MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UKRIDAJl.. Arjuna Utara No. 6, Jakarta Barat 11510Email: [email protected]

Mengonsumsi makanan yang mengandung kolesterol tinggi berisiko meningkatkan kadar kolesterol darah atau hiperkolesterolemia. Kenaikan kolesterol darah sangat berhubungan dengan terjadinya penyakit jantung. Hiperkolesterolemia biasanya terjadi pada orang gemuk atau lanjut usia tetapi tidak dapat menutup kemungkinan gangguan metabolisme ini dapat terjadi pada orang kurus bahkan usia muda. Penelitian ini dilakukan dengan cara cross sectional dengan tujuan untuk mengetahui gambaran kadar kolesterol total darah pada. Penelitian ini melibatkan 54 responden yang berusia diatas 60-80 tahun untuk melihat apakah ada pengaruhnya dari usia, jenis kelamin pekerjaan, pendapatan tingkat pendidikan dan tingkat penghasilan. Penelitian ini menggunakan metode Fisher dan Kolomogrov Smirnov dan dengan bantuan software SPSS untuk mendapatkan hasil analisa data. Dan hasil yang didapat rata-rata nilai kolesterol yang dimiliki melebihi dari rata-rata sehingga adanya rekomendasi atau saran dari peneliti untuk perbaikan polah hidup atau memberikan pendidikan pengetahuan tambahan tentang apa itu kolesterol.Kata kunci: lansia, usia, pendidikan, kolesterol, hiperkolesterol, pekerjaan.AbstractEating foods containing high cholesterol increase the risk of blood cholesterol levels or hypercholesterolemia. The increase in blood cholesterol is associated with heart disease. Hypercholesterolemia typically occurs in obese people or the elderly but can not rule out a metabolic disorder can occur in thin people even younger ages. This research was done by cross sectional with the aim to reveal the total cholesterol levels in the blood. The study involved 54 respondents over the age of 60-80 years to see if there are any effects of age, sex, occupation, income level of education and income levels. This study used Fisher and Kolomogrov Smirnov and with the help of SPSS software to obtain the results of the data analysis. And the results are the average cholesterol values held in excess of the average so that any recommendation or advice from researchers for improvement doings of life or provide additional knowledge about what education it is cholesterol.Keywords: elderly, age, education, cholesterol, hypercholesterolemia, jobs.

Pendahuluan sebagai sesuatu yang sangat menakutkan terkait tingginya kadar kolesterol dalam darah dan meningkatnya resiko penyakit jantung. Namun demikian, penting untuk memperkenalkan bahwa kolesterol juga mempunyai peran yang berguna (dan amat vital) untuk mempertahankan kesehatan fungsi tubuh kita. Gangguan metabolisme akibat kelebihan kolesterol bisa menyebabkan gangguan pada sistem transportasi darah baik secara langsung maupun tidak langsung.Menurut WP. Castelli Framing Hearth Study, sebuah proyek penelitian epidemiologi Amerika, Kolesterol merupakan unsur terpenting yang sangat mendasar pada proses pengapuran pembuluh darah koroner dan kemungkinan dihinggapi penyakit jantung koroner ternyata akan menurun secara proporsional 2% untuk setiap penurunan kolesterol 1% dari kadar semula. Casteli ingin agar masalah kolesterol ini diperhatikan setiap orang karena sifat dari kolesterol ini dapat menempel pada permukaan sebelah dalam dinding pembuluh koroner, yang mirip karat yang kian menebal dalam alur pipa besi yang sudah lama terbengkalai. Proses ini dikenal sebagai aterosklerosis. 1-2Klinik Cooper pernah melakukan penelitian mengenai kadar elemen-elemen lipid pada 2000 orang sehat di Dallas, terutama dalam hubungannya dengan jenjang usia. Ternyata , pada usia semakin tua , kolesterol total lebih tinggi kadarnya sedangkan kolesterol HDL relatif tidak 37. berubah. Kemudian penelitian ini dilanjutkan pada 589 orang wanita, menunjukkan kecenderungan yang sama pula. Ini berarti peningkatan kolesterol total ditentukann oleh meningkatnya kolesterol LDL. Makin tua seseorang aktifitas reseptor LDL mungkin makin berkurang.3 Kolesterol harus dikontrol secara rutin, terutama apabila seseorang mulai menginjak dewasa, karena proses ateroklerosis sesungguhnya sudah mulai terjadi secara diam-diam sejak usia masih muda. Apabila kolesterol normal pemeriksaan selanjutnya cukup dilakukan setahun sekali. Tapi apabila kolesterol cukup tinggi, pemeriksaan harus dilakukan setiap tiga bulan sekali untuk mengevaluasi semua upaya pengendalian yang dilakukan selama ini. Elemen-elemen lemak yang perlu diperiksa secara rutin ialah kolesterol total, trigliserida, HDL, LDL dan rasio kolesterol total / HDL. Pemeriksaan Laboratorium untuk elemen-elemen itu sebaiknya dilakukan setelah berpuasa minimal 12 jam supaya hasilnya lebih akurat dan tidak dipengaruhi oleh makanan yang baru dimakan. Kadar trigliserida dalam darah akan segera meningkat sehabis makan sedangkan kolesterol total tidak begitu berubah.4-5 Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, Hb, penghasilan, total kolesterol, pekerjaan.Tinjauan PustakaKolesterolKolesterol merupakan komponen struktural esensial yang membentuk membran sel dan lapisan eksterna lipoprotein plasma. Kolesterol dapat berbentuk kolesterol bebas atau gabungan dengan asam lemak rantai panjang sebagai kolesterol ester. Kolesterol ester merupakan bentuk penyimpanan kolesterol yang ditemukan pada sebagian besar jaringan tubuh. Kolesterol juga mempunyai makna penting karena menjadi prekursor sejumlah besar senyawa steroid, seperti kortikosteroid, hormon seks, asam empedu, dan vitamin D (Murray dkk., 2009). Terdapat dua jenis kolesterol. Kolesterol eksogen adalah kolesterol yang terdapat dalam diet dan diabsorbsi secara lambat dari saluran pencernaan ke dalam saluran limfe usus. Selain itu, terdapat juga kolesterol yang disintesis di dalam sel tubuh dan disebut dengan kolesterol endogen (Adam, 2009). Bahan utama untuk sintesis kolesterol adalah asetat. Terdapat tiga tahap utama dalam proses sintesis kolesterol (Berg dkk., 2012). Tahapan tersebut adalah: a. Sintesis isopentenil pirofosfat (IPP) Pada proses ini terjadi perubahan Asetoasetil-CoA atau Asetil-CoA menjadi 3-Hidroksi-3-Metilglutaril-CoA (HMG-CoA). Selanjutnya, enzim HMG-CoA 9 reduktase merubah HMG-CoA menjadi mevalonat (isoprenoid C6) . Lalu mevalonat akan diubah menjadi 5-pirofosfomevalonat dan kemudian diubah menjadi isopentenil pirofosfat (IPP). b. Kondensasi 6 molekul isopentenil pirofosfat membentuk skualen Pada proses ini, 6 molekul isopentenil pirofosfat mengalami kondensasi dan membentuk skualen. c. Siklisasi Skualen Pada proses ini skualen mengalami siklisasi menjadi lanosterol. Kemudian lanosterol diubah menjadi kolesterol. Trigliserida adalah asam lemak dan merupakan jenis lemak yang paling banyak di dalam darah. Kadar trigliserida yang tinggi dalam darah (hipertrigliseridemia) juga dikaitkan dengan terjadinya penyakit jantung koroner. Tingginya trigliserida sering disertai dengan keadaan kadar HDL rendah. Kadar trigliserida dalam darah banyak dipengaruhi oleh kandungan karbohidrat makanan dan kegemukan (Gandha, 2009). 10 Trigliserida yang dibentuk dari kilomikron atau liporotein akan dihidrolisis menjadi gliserol dan asam lemak bebas oleh enzim LPL. LPL ini dibentuk oleh adiposit dan disekresi ke dalam sel endotelial yang berdekatan dengannya. Aktivasi LPL dilakukan oleh apoprotein C-II yang dikandung oleh kilomikron dan lipoprotein (very low density lipoprotein/VLDL). tiga jalur dalam metabolisme lipoprotein. Ketiga jalur tersebut antara lain sebagai berikut:6 a. Jalur metabolisme eksogen Makanan yang mengandung lemak terdiri atas trigliserida dan kolesterol. Selain dari makanan, di dalam usus juga terdapat kolesterol dari hati yang diekskresi bersama empedu ke usus halus Baik lemak dari makanan maupun dari hati disebut lemak eksogen. Semakin banyak kita mengonsumsi makanan berlemak, maka akan semakin banyak lemak yang disimpan di hati yang akan mengakibatkan sintesis kolesterol akan meningkat. Kolesterol yang berlebihan akan diekskresi dari hati ke dalam empedu sebagai kolesterol atau garam empedu. Kemudian akan diabsorbsi ke dalam sirkulasi porta dan kembali ke hati sebagai bagian dari sirkulasi enterohepatik. Di dalam enterosit mukosa usus halus, trigliserida akan diserap sebagai asam lemak bebas sedangkan kolesterol sebagai kolesterol. Kemudian di dalam usus halus asam lemak bebas akan diubah menjadi trigliserida sedangkan kolesterol akan mengalami esterifikasi menjadi kolesterol ester. Dimana keduanya bersama dengan fosfolipid dan apolipoprotein akan membentuk lipoprotein yang dikenal dengan nama kilomikron. Kilomikron ini akan masuk ke saluran limfe yang akhirnya masuk ke dalam aliran darah melalui duktus torasikus. Trigliserida dalam kilomikron akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase (LPL) menjadi asam lemak bebas yang dapat disimpan kembali sebagai trigliserida di jaringan lemak (adiposa), tetapi bila berlebih sebagian trigliserida akan diambil oleh hati sebagai bahan untuk membentuk trigliserida hati. Kilomikron yang sudah kehilangan sebagian besar trigliserida akan menjadi kilomikron remnant yang mengandung kolesterol ester yang cukup banyak yang akan dibawa ke hati . b. Jalur metabolisme endogen Trigliserida dan kolesterol di hati akan disekresi ke dalam sirkulasi sebagai lipoprotein VLDL. Dalam sirkulasi, VLDL akan mengalami hidrolisis oleh enzim lipoprotein lipase dan akan berubah menjadi intermediate density lipoprotein (IDL) yang juga akan mengalami hidrolisis menjadi LDL. LDL adalah lipoprotein yang paling banyak mengandung kolesterol. Sebagian LDL akan dibawa ke hati, kelenjar adrenal, testis, dan ovarium yang 12 mempunyai reseptor untuk LDL. Sebagian lainnya akan mengalami oksidasi dan ditangkap oleh sel makrofag. c. Jalur reverse cholesterol transport HDL dilepaskan sebagai partikel kecil miskin kolesterol mengandung apolipoprotein A, C dan E disebut HDL nascent. HDL nascent yang berasal dari usus halus dan hati mengandung apolipoprotein A1. HDL nascent mengambil kolesterol bebas yang tersimpan di makrofag. Setelah mengambil kolesterol bebas, kolesterol tersebut akan diesterifikasi menjadi kolesterol ester oleh enzim LCAT. Selanjutnya sebagian kolesterol ester tersebut dibawa oleh HDL yang akan mengambil dua jalur. Jalur pertama akan ke hati sedangkan jalur kedua kolesterol ester dalam HDL akan dipertukarkan dengan trigliserida dari VLDL dan IDL dengan bantuan cholesterol ester transfer protein (CETP) untuk dibawa kembali ke hati.6 Dalam tubuh manusia, kolesterol merupakan prekursor hormon seks, hormon korteks adrenal, vitamin D dan garam empedu. Kolesterol juga merupakan konstituen membran sel, maka keberadaannya dalam tubuh sangat penting tetapi bila kadarnya terlalu tinggi dapat membahayakan kesehatan (1). Kolesterol yang ada dalam tubuh manusia berasal dari makanan sehari-hari dan hasil sintesis oleh tubuh (2). Kadar kolesterol dalam darah dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya usia, genetik, jenis kelamin dan gaya hidup. Peningkatan jumlah kolesterol dalam darah yang melebihi batas normal atau yang disebut dengan hiperkolesterolemia merupakan faktor penyebab utama terbentuknya aterosklerosis (3).7

Pembentukan KolesterolPembentukan kolesterol Kolesterol diabsorbsi setiap hari dari saluran pencernaan, yang disebut kolesterol eksogen, suatu jumlah yang bahkan lebih besar dibentuk dalam sel tubuh disebut kolesterol endogen. Pada dasarnya semua kolesterol endogen yang beredar dalam lipoprotein plasma dibentuk oleh hati, tetapi semua sel tubuh lain setidaknya membentuk sedikit kolesterol, yang sesuai dengan kenyataan bahwa banyak struktur membran dari seluruh sel sebagian disusun dari zat yang berstruktur dasar inti sterol ini. Struktur kolesterol Proses sintesis kolesterol terdiri dari lima tahapan utama antara lain 1. Merubah Asetil CoA menjadi 3-hydroxy-3-methylglutaryl-CoA (HMGCoA).2. Merubah HMG-CoA menjadi mevalonate. 3. Mevalonate diubah menjadi molekul dasar isoprene, isopentenyl pyrophosphate (IPP), bersamaan dengan hilangnya CO2. 4. IPP diubah menjadi squalene 5. Squalene diubah menjadi kolesterol. Kolesterol Lemak (fat) yang diserap dari makanan dan lipid yang disintesis oleh hati dan jaringan adiposa harus diangkut ke berbagai jaringan dan organ untuk digunakan dan disimpan. Lipid plasma terdiri dari triasilgliserol (16%), fosfolipid (30%), kolesterol (14%), ester kolesterol (36%) dan asam lemak bebas (4%). Lipid diangkut didalam plasma sebagai lipoprotein Empat kelompok utama lipoprotein penting yaitu : kilomikron, VLDL, LDL dan HDL. Kilomikron mengangkut lipid yang dihasilkan dari pencernaan dan penyerapan; VLDL mengangkut triasilgliserol dari hati; LDL menyalurkan kolesterol ke jaringan, dan HDL membawa kolesterol ke jaringan dan mengembalikannya ke hati untuk diekskresikan dalam proses yang dikenal sebagai transpor kolesterol terbalik (reverse cholesterol transport).8-9

Metode PeneitianMetode penelitian ini adalah sebuah penelitian secara cross sectional yang bertujuan mengetahui factor apa yang mempengaruhi peningkatan kolesterol yang ada di dalam darah. Sample yang diuji adalah warga lansia yang berusia diatas 60 tahun yang diambil secara simple random sampling. Pada penelitian ini yang menjadi criteria eksklusi yaitu usia, jenis kelamin, Hb, pekerjaan, tingkat penghasilan, dan tingkat pendidikan. Sedangkan yang menjadi criteria inklusi adalah kadar kolesterol yang ada didalam darah. Proses analisis data dibantu dengan program SPSS.16 . Hipotesis yang digunakan adalah tidak adanya hubungan variable eksklusi dan inklusi.

Hasil Penelitian Sample populasi warga yang diambil adalah berjumlah 54 orang berusia diatas 60 tahun. Pada table 1 terlihat bahwa didapati sample denan jenis kelamin perempuan lebih banyak dari pada sample laki-laki dan usia 60-65 tahun lebih banyak dari pada sample yang berusia diatas 65 tahun.untuk standart HB yang digunakan adalah 11.5 mg/dl. Pada sample ditemukan warga yang memiliki Hb dibawah 11.5 lebih sedikit daripada sample yang memiliki HB 11.5 mg/dl. Untuk tingkat pendidikan dalam poplulasi terlihat lebih banyak yang memiliki tingkat pendidikan rendah dan yang tidak berpenghasilan, walaupun terlihat lebih banyak sample yang bekerja. Pada jumlah total kolesterol ditemukan banyak sample yang jumlah total kolesterolnya lebih dari batas normal(>200mg/dl). Berikut adalah karateristik dasar sample dalam data kategorikal yang disajikan dalam bentuk table pada table 1 di bawah.Tabel 1. Karakteristik dasar data kategorikal (dengan n=54)VariableN%

Umur

=65 tahun2240.7%

Jenis kelamin

Laki-laki59.3%

Perempuan4990.7%

Hemoglobin

=11.5 mg/dL3361.1%

Tingkat Pendidikan

Rendah 4481.5%

Sedang611.1%

Tinggi 47.4%

Penghasilan

Ada 2546.3%

Tidak ada 2953.7%

Pekerjaan

kerja 5296.3%

Tidak kerja23.7%%

Kolesterol 2138.9%

Normal713.0%

Hiperkolesterol 4787.0%

Selanjutnya data yang disajikan adalah sample dengan data-data numeric. Pada sample lansia yang berumur 60 tahun sampai dengan 80 tahun dengan hasil rata-rata 64.24 tahun. HB yang berkisar 9.4 mg/dl sampai 13 mg/dl didapati nilai rata-ratanya 11.65 mg/dl. Dan pada kolesterol yang berkisar 122 mg/dl hingga 374 mg/dl memiliki nilai rata-rata 251.09 mg/dl. Berikut adalah table data numeric .

Tabel 2. Karakteristik dasar sampel data numerik (n=54)VariableMeanMedianModusSt. DeviasiVariance

Umur64.2463.0604.93324.337

Hemoglobin11.6511.75120.8580.737

Kolesterol251.0924726454.492969.369

Table berikutnya akan menjelaskan hasil apakah ada hubungannya antara jenis kelamin dengan kolesterol menggunakan cara Fisher dengan = 5%. Maka didapatkan hasil p adalah 1.00, maka hasilnya adalah hipotesis dapat kita terima bahwa tidak ada hubugan antara jenis kelamin dan kolesterol. Berikut adalah data yang disajikan dalam bentuk table. Tabel 3. Analisis Fisher hubungan jenis kelamin dengan kolesterolVariabelKolesterolTotal

NormalHiperkolesterol

Laki-laki0(0.6)5(4.4)5(5.0)

Perempuan7(6.4)42(42.6)49(49.0)p = 1.00

Total7(7.0)47(47.0)54(54.0)

Analisis data selanjutnya adalah melihat adakah pengaruh antara usia dan kolesterol dengan menggunakan metode Fisher dengan 5%. Maka didapatkan hasil p= 0.687, sehingga hipotesis dapat kita terima bahwa tidak adanya hubungan antara usia dan kolsterol.Tabel 4. Analisis Fisher antara usia dengan kolesterolVariabelKolesterolTotal

NormalHiperkolesterol

= 65 tahun2(2.9)20(19.1)22(22.0)p = 0.687

Total7(7.0)47(47.0)54(54.0)

Selanjutnya data yang akan dianalisa adalah hubungan Hb dan kolesterol dengan metode Fisher dengan =5%. Didapati p dengan hasil 0.411. maka Ho dapat diterima bahwa tidak ada hubungannya antara Hb dan kolesterol.Tabel 5. Analisis Fisher antara Hb dengan kolesterolVariabelKolesterolTotal

NormalHiperkolesterol

= 11.5 mg/dL3(4.3)30(28.7)33(33.0)p = 0.411

Total7(7.0)47(47.0)54(54.0)

Hasil analisi data selanjutnya adalah untuh mencari apakah ada hubungannya punya atau tidaknya sebuah pekerjaan dengan kolesterol. Data tersebut diuji dengan uji Fisher dengan 5% dan didapati hasil p=1.00. maka Ho kita bias diterima bahwa tidak ada hubungan dengan punya atau tidaknya pekerjaan dengan kolesterol. Berikut table hasil analisis.Tabel 6. Analisis Fisher antara Pekerjaan dengan kolesterolVariabelKolesterolTotal

NormalHiperkolesterol

Kerja : Kerja 7(6.7)45(45.3)52(52.0)

Tidak kerja0(0.3)2(1.7)2(2.0)p = 1.00

Total7(7.0)47(47.0)54(54.0)

Table selanjutnya menjelaskan hubungan antara penghasilan dengan kolesterol. Dengan menggunakan uji Fisher dengan 5% dengan didapati hasil p=0.41. maka hipotesis dapat diterima bahwa tidak ada hubungan antara penghasilan dengan kolesterol.Tabel 7. Analisis Fisher antara penghasilan dengan kolesterolVariabelKolesterolTotal

NormalHiperkolesterol

Penghasilan : ada6(3.2)19(21.8)25(25.0)

Tidak ada1(3.8)28(25.2)29(29.0)p = 0.41

Total 7(7.0)47(47.0)54(54.0)

Tabel 8 menjelaskan hubungan antara Tingkat pendidikan dan kolesterol yang dianalisa dengan menggunakan Kolmogorov smirnov dengan alfa 5%

Table 8. Analisis dengan Kolmogorov Smirnov total kolesterol 2 kategoriTotal

normalhiperkolesterol

tingkat pendidikanrendahCount63844

Expected Count5.738.344.0

sedangCount156

Expected Count.85.26.0

tinggiCount044

Expected Count.53.54.0

TotalCount74754

Expected Count7.047.054.0

Pembahasan Dari hasil penelirtian dan analisi data dari sample populasi lansia yang berusia 60-80 tahun tersebut dapat ditemikan bahwa masih terdapat angka nilai rata-rata kolesterol yang melebihi dari batas. melakukan olahraga secara teratur merupa-kan faktor penting untuk mengontrol kolesterol total. Menurut Fatimah dan Kartini, olahraga secara rutin dan teratur dapat bermanfaat terhadap regulasi koles-terol yaitu dapat menurunkan kadar kolesterol total.6 Penelitian di Amerika Serikat juga menunjukkan aktivitas fisik secara teratur dapat mempengaruhi kadar kolesterol serum.7 Salah satu faktor untuk mengontrol kolesterol total darah yaitu dengan menjaga pola makan. Lebih dari separuh jumlah kolesterol tubuh berasal dari sintesis (sekitar 700 mg/hari), dan sisanya berasal dari makanan sehari-hari.6 Diet lemak jenuh meningkatkan konsentrasi kolesterol darah 15 sampai 25 persen. Oleh karena itu untuk menurunkan konsentrasi kolesterol darah, mempertahankan diet rendah lemak jenuh sama pentingnya dengan memper-tahankan diet rendah kolesterol.10 Menurut Depkes 2007 kandungan serat, vitamin dan mineral alami yang diperoleh dapat mencegah penyakit-penyakit yang banyak diakibatkan oleh gangguan kolesterol.11 Selama pemasukan makanan seimbang dengan kebutuhan tubuh, maka tidak memberikan pengaruh yang negatif. Dari hasil analisis data pun tidak ditemukannya hubungan dari factor inklusi dan ekslusi. Namun ada baiknya bagi responden yang memiliki tingkat kadar kolesterol yang tinggi atau melebihi batas normal harap memeriksakan kesehatannya untuk menghindari factor penyakit PJK.

Kesimpulan dan SaranPada hasil analisis data yang diambil dari responden lansia yang berusia 60-80 tahun, didapati bahwa usia, hb, jenis kelamin, pekerjaan, tingkat pendidikan, dan penghasilan tidak ada hubungan atau pengaruh yang signifikan pada terjadinya peningkatan kolesterol. Tetapi ada baiknya pendidikan atau pengetahuan tentang kesehatan pada saat penelitian perlu diberikan kepada para responden, agar warga tersebut dapat lebih memperhatikan kesehatannya. Hiperkolesterol dapat dihindari dengan pola hidup sehat seperti menjaga pola makan dengan makan makanan yang sehat. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan sample yang lebih banyak atau dengan variable penelitian yang lain, misalnya daily food record.

Daftar Pustaka

1. Rahajoe AU. The Collaboration In Fighting Hypertension And Its Complications Cardiologists Prespective. Indonesia Society Of Hypertension. [homepage on the Internet]. 2012. Available from: http://www. inash.or.id/article_detail.html?id=34. Diunduh 1 Agustus 2015.2. Durstine L. Kolesterol Tinggi. Yogya-karta: Citra Aji Parama, 2012; p.1-27.3. Listian L, Purbosari TY. Kadar Koles-terol Total Pada Usia 25-60 Tahun. Electronic Journal UM Surabaya [serial online]. 5(1):36-40.Available from:http://apps.umsurabaya.ac.id/jurnal/gdl.php?mod=browse&op=read&id=umsurabaya-1912-linalistia-7. Diunduh 1 Agustus 20154. Fitnella V. Awas Bahaya Laten Koleste-rol. Yogyakarta: Azna Books, 2009; p.49-51. 5. Brata HW. Hubungan Pola Makan, Obesitas, Keteraturan Berolahraga & Kebiasaan Merokok Dengan Kejadian Hiperkolesterolemia. Unismus digital library. Available from: http://digilib.unimus.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jtpumimus-gdl-harsa nawis-5211&PHPSESSID=1e67af6ffa4bdd 962b254ed311c991538. Diunduh tanggal 30 Juli 20156. Idapola SSJ. Hubungan Indeks Massa Tubuh Dengan Keadaan Biokimia Darah Pada Karyawan PT. Asuransi Jiwa Bumi Asih Jaya [Skripsi]. Jakarta, Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Univesitas Indonesia; 2009. 7. Pratama L. Hubungan Antara Indeks Massa Tubuh Terhadap Profil Lipid Pada Karyawan PT.United Tractors, Tbk Tahun 2011 [Skripsi]. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Pembangunan Nasional Jakarta; 2012. 8. Fatimah S, Kartini A. Senam Aerobik & Konsumsi Zat Gizi Serta Pengaruhnya Terhadap Kadar Kolesterol Total Darah Wanita]. Available from: http://i-lib. ugm.ac.id/jurnal/detail.php?dataId=11228. Diunduh pada tanggal 1 Agustus 20159. Fan AZ, Ham SA, Muppidi SR, Mokdad AH. Validation of reported physical activity for cholesterol control using two different physical activity instruments. Vascular Health and Risk Management. 2009;5:649-61. 10. Guyton AC, Hall JE. Metabolisme lipid. In:Guyton AC, Hall JE editors. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi Ke-11). Jakarta: EGC, 2007; p.882-94. 11. Andriani E, Damanik R, Ekayanti I. Hubungan pemberian kapsul serbuk daun torbangun terhadap total kolesterol. Jurnal Teknologi Industri Boga dan Busana [serial online]. 2012 ;3 (1):14-22. Available from: http://journal. um.ac.id/index.php/tibbs/article/view/2919. Diunduh 1 Agustus 2015

Lampiran 1. Table FrequencyStatistics

umurhbtotal kolesterol

NValid545454

Missing000

Mean64.240711.6593251.0926

Median63.000011.7500247.0000

Mode60.0012.00264.00

Std. Deviation4.93327.8585954.49191

Variance24.337.7372969.369

umur

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid602037.037.037.0

6111.91.938.9

6247.47.446.3

6359.39.355.6

6423.73.759.3

65814.814.874.1

6623.73.777.8

6823.73.781.5

7035.65.687.0

7111.91.988.9

7235.65.694.4

7511.91.996.3

7711.91.998.1

8011.91.9100.0

Total54100.0100.0

hb

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Valid9.411.91.91.9

9.711.91.93.7

10.111.91.95.6

10.423.73.79.3

10.511.91.911.1

10.611.91.913.0

10.811.91.914.8

10.923.73.718.5

1147.47.425.9

11.111.91.927.8

11.235.65.633.3

11.311.91.935.2

11.423.73.738.9

11.523.73.742.6

11.635.65.648.1

11.711.91.950.0

11.823.73.753.7

11.923.73.757.4

1259.39.366.7

12.123.73.770.4

12.347.47.477.8

12.423.73.781.5

12.511.91.983.3

12.623.73.787.0

12.823.73.790.7

12.935.65.696.3

1323.73.7100.0

Total54100.0100.0

2. Frequencies of sexStatistics

sex

NValid54

Missing0

Mean1.9074

Median2.0000

Mode2.00

Std. Deviation.29258

Variance.086

sex

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validlaki-laki59.39.39.3

perempuan4990.790.7100.0

Total54100.0100.0

3. Frequencies of level education

Statistics

tingkat pendidikan

NValid54

Missing0

Mean1.2593

Median1.0000

Mode1.00

Std. Deviation.58874

Variance.347

tingkat pendidikan

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validrendah4481.581.581.5

sedang611.111.192.6

tinggi47.47.4100.0

Total54100.0100.0

4. Frequencies of feeStatistics

penghasilan

NValid54

Missing0

Mean1.5370

Median2.0000

Mode2.00

Std. Deviation.50331

Variance.253

penghasilan

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validada2546.346.346.3

tidak ada2953.753.7100.0

Total54100.0100.0

5. Frequencies of jobStatistics

kerja

NValid54

Missing0

Mean1.0370

Median1.0000

Mode1.00

Std. Deviation.19063

Variance.036

kerja

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validkerja5296.396.396.3

tidak kerja23.73.7100.0

Total54100.0100.0

6. Frequencies of 2nd category for ageStatistics

umur 2 kategori

NValid54

Missing0

Mean1.4074

Median1.0000

Mode1.00

Std. Deviation.49597

Variance.246

umur 2 kategori

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validdibawah 653259.359.359.3

diatas 652240.740.7100.0

Total54100.0100.0

7. Frequencies of 2nd category for HbStatistics

hb 2 kategori

NValid54

Missing0

Mean1.6111

Median2.0000

Mode2.00

Std. Deviation.49208

Variance.242

hb 2 kategori

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validdibawah 11.52138.938.938.9

diatas 11.53361.161.1100.0

Total54100.0100.0

8. Frequencies of 2nd category for cholesterol Statistics

total kolesterol 2 kategori

NValid54

Missing0

Mean1.8704

Median2.0000

Mode2.00

Std. Deviation.33905

Variance.115

total kolesterol 2 kategori

FrequencyPercentValid PercentCumulative Percent

Validnormal713.013.013.0

hiperkolesterol4787.087.0100.0

Total54100.0100.0

9. Crosstabs (sex >< cholesterol)Case Processing Summary

Cases

ValidMissingTotal

NPercentNPercentNPercent

sex * total kolesterol 2 kategori54100.0%0.0%54100.0%

sex * total kolesterol 2 kategori Crosstabulation

total kolesterol 2 kategoriTotal

normalhiperkolesterol

sexlaki-lakiCount055

Expected Count.64.45.0

perempuanCount74249

Expected Count6.442.649.0

TotalCount74754

Expected Count7.047.054.0

Chi-Square Tests

ValuedfAsymp. Sig. (2-sided)Exact Sig. (2-sided)Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square.821a1.365

Continuity Correctionb.0431.836

Likelihood Ratio1.4621.227

Fisher's Exact Test1.000.485

Linear-by-Linear Association.8051.369

N of Valid Casesb54

a. 2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .65.

b. Computed only for a 2x2 table

Symmetric Measures

ValueAsymp. Std. ErroraApprox. TbApprox. Sig.

Interval by IntervalPearson's R-.123.036-.896.374c

Ordinal by OrdinalSpearman Correlation-.123.036-.896.374c

N of Valid Cases54

a. Not assuming the null hypothesis.

b. Using the asymptotic standard error assuming the null hypothesis.

c. Based on normal approximation.

10. Crosstab ( fee>