Pedoman SPSS
-
Upload
ririy-alfalih -
Category
Documents
-
view
59 -
download
2
Embed Size (px)
Transcript of Pedoman SPSS

PENGOLAHAN DATA PENELITIAN
MENGGUNAKAN
S P S S 22
Lucky Lukman, SE.MM
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 0

I. ANALISIS DATA
Kegiatan menghitung data agar dapat disajikan secara sistematis. Sebelum dilakukan
analisis data maka harus dipersiapkan variabel dan data-data yang akan dihitung. Data yang
akan dianalisis memiliki aturan seperti tipe variabel (angka, kalimat ) dan ukuran data. Ukuran
Data untuk menentukan analisis apa yangakan digunakan.
Ada 3 Ukuran Data pada penelitian yaitu :
1. Nominal : data yang didapat dari hasil kategorisasi dan menunjukan kesejajaran,
misalnya : 1 = Pria, 2 = Wanita. Kedua hal tsb memiliki kesejajaran yang sama, jadi
bukan 2 lebih tinggi dari 1
2. Ordinal : Data yang didapat dari hasil kategorisasi dan tidak memiliki kesejajaran,
misalnya : 1 = tidak baik, 2= baik, 3 = sangat baik. Jadi 2 lebih tinggi dari 1, dan 3 lebih
tinggi dari 2
3. Scale : data yang didapat bukan dari hasil kategorisasi. Data Inin berupa data interval
dan data rasio. Data ini dapat dilakukan penghitungan. Misalnya : Data pendapatan,
data produksi, data penjualan, dll
Selain Ukuran Data diatas, Analisis juga perlu menggunakan variabel yang akan dimasukan atau
diinput dalam program statistik. Variabel adalah konsep yang nilainya bervariasi atau berubah-
ubah. Ada 4 macam Variabel :
1. Variabel Dependen (Variabel terikat) variabel yang nilainya dipengaruhi oleh
variabel lain. Contoh : tingkat penjualan, tingkat produksi, harga saham, kepuasan
konsumen, kinerja karyawan, dsb
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 1

2. Variabel Independen (Variabel Bebas) Variabel yang mempengaruhi variabel
dependen (terikat). Contoh : Motivasi, kompensasi, biaya produksi, biaya promosi,
biaya penjualan, dsb
3. Variabel Kontrol Variabel yang dikendalikan atau nilainya dibuat tetap hal ini agar
tidak dipengaruhi oleh variabel lain
4. Variabel Moderator Variabel yang mempengaruhi hubungan antara variabel
independen dengan variabel dependen.
Dalam manganalisis data perlu juga kita memperhatikan sumber datanya. Sumber data
terbagi menjadi dua yaitu :
1. Data Primer adalah data yang diperoleh peneliti secara langsung (dari tangan
pertama), Contoh data primer adalah data yang diperoleh dari responden melalui
kuesioner, kelompok fokus, dan panel, atau juga data hasil wawancara peneliti
dengannara sumber.
2. Data Sekunderdata yang diperoleh peneliti dari sumber yang sudah ada. Contoh data
sekunder misalnya catatan atau dokumentasi perusahaan berupa absensi, gaji, laporan
keuangan publikasi perusahaan, laporan pemerintah, data yang diperoleh dari majalah,
dan lain sebagainya.
Sumber data ini yang nantinya akan mempengaruhi proses analisis data yang akan kita
gunakan. Penggunaan Data Primer memerlukan proses penghitungan yang lebih panjang
dibandingkan apabila kita menggunakan Data sekunder. Selanjutnya akan kita bahas pada
bagian berikutnya.
II. TAHAPAN ANALISIS DATA DENGAN SPSS
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 2

Adapun Tahapa Analisis Data yang akan kita lakukan terhadap data-data yang kita peroleh dari
hasil penelitian adalah sebagai berikut :
1. Uji Validitas Data
2. Uji Reliabilitas Data
3. Analisis Korelasi
a. Uji Normalitas Data
b. Uji Linearitas
4. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Data
b. Uji Multikolinearitas
c. Uji Heteroskedastisitas
d. Uji AutoKorelasi
5. Analisis Regresi Linier Berganda
a. Analisis Koefisien Determinasi (R2 / R Square)
b. Uji F – Simultan
c. Uji t - Parsial
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 3

Untuk Penelitian yang menggunakan Data Primer, semua tahapan analisis data
tersebut harus dilakukan. Sedangkan untuk penelitian yang menggunakan Data Sekunder,
analisis data cukup dilakukan mulai tahapan ke 4 sampai dengan tahapan terakhir. Dalam
melakukan analisis data berikut ini penulis menggunakan SPSS versi 22.
III. UJI VALIDITAS DATA
Uji Validitas adalah pengujian yang dilakukan guna untuk mengetahui seberapa cermat
suatu instrumen dalam mengukur apa yang ingin diukur. Item Kuesioner yang tidak valid
berarti tidak dapat mengukur apa yang ingin diukur sehingga hasil yang didapat tidak dapat
dipercaya, sehingga item yang tidak valid harus dibuang atau di perbaiki.
Dalam SPSS alat uji validitas yang banyak digunakan ada 2 metode yaitu :
1. Metode Pearson Correlation ( Product Moment Pearson) yaitu mengkorelasikan antara
skor tiap item dengan skor total instrumen.
2. Metode Corrected Item –Total Correlation yaitu dengan mengkorelasikan tiap item
dengan skor total kemudian hasil dikoreksi agar tidak overestimasi.
Kita dapat menggunakan atau memilih salah satu metode tersebut untuk menghitung
validitas data. Data-data yang dikenai Uji Validitas dan Reliabilitas biasanya berjenis ORDINAL.
Berikut ini contoh kasus untuk uji validitas dan Reliabilitas :
Seseorang melakukan penelitian tentang Kualitas pelayanan dan Kualitas Produk terhadap
Kepuasan Pelanggan. Penelitian dilakukan dengan uji coba instrumen menggunakan Kuesioner
yang diberikan kepada 30 responden. Data-data Kuesioner ditabulasikan sebagai berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 4

Data Kepuasan Pelanggan (Y)
Resp Item Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 1 4 4 4 4 4 3 4 4 312 5 5 4 5 4 4 4 5 363 4 4 4 4 3 4 3 4 304 4 4 4 4 3 4 4 4 315 5 5 5 5 4 5 5 5 396 4 4 4 4 3 3 4 4 307 4 4 4 5 4 4 5 5 358 5 4 4 5 4 4 4 4 349 5 5 5 5 5 5 4 5 39
10 4 4 4 4 4 3 4 4 3111 5 5 5 5 5 4 5 5 3912 4 4 4 4 4 4 4 4 3213 4 4 4 4 4 4 3 4 3114 4 4 4 4 4 4 4 4 3215 4 4 4 4 4 4 4 4 3216 5 5 5 5 4 5 5 5 3917 4 4 4 4 4 4 4 4 3218 5 5 5 5 5 5 5 5 4019 4 4 4 4 4 5 4 4 3320 4 4 4 4 4 4 3 3 3021 4 4 4 4 4 4 4 4 3222 5 5 5 4 5 5 5 4 3823 5 5 5 5 5 4 5 5 3924 5 5 5 5 4 5 4 5 3825 4 5 4 5 4 5 4 4 3526 4 4 4 4 3 4 4 4 3127 4 4 4 4 4 4 4 4 3228 5 5 5 5 4 5 5 5 3929 4 4 4 4 4 4 4 5 3330 4 4 4 4 3 4 4 4 31
Data Kualitas Pelayanan (X1)
Resp Item Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 5 4 4 4 4 4 4 5 5 432 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 5

3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 504 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 405 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 486 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 457 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 508 3 4 3 4 5 4 4 4 4 4 399 4 4 4 5 4 3 3 5 5 5 42
10 5 4 4 5 4 4 4 4 3 4 4111 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5012 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 3813 5 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4914 5 4 5 4 5 5 5 5 5 3 4615 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4916 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3917 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5018 4 5 4 4 4 5 5 4 4 4 4319 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3920 4 5 4 4 5 5 3 5 4 5 4421 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3922 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5023 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4024 5 5 5 4 5 4 5 5 5 5 4825 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4026 4 4 5 5 5 5 5 5 5 5 4827 5 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4228 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5029 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5030 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 39
Data Kualitas Produk (X2)
Resp Item Skor Total 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 1 4 5 4 3 4 3 4 4 5 5 412 4 4 5 5 4 4 3 3 3 4 393 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 47
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 6

4 4 4 5 4 5 4 4 5 4 4 435 4 5 5 4 5 5 5 5 5 5 486 4 5 3 4 5 5 4 4 5 3 427 5 5 4 5 4 5 5 4 5 5 478 3 4 3 5 5 4 4 5 4 4 419 4 5 4 5 4 3 5 5 4 5 44
10 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3911 5 4 4 5 5 4 4 5 5 5 4612 4 5 4 4 4 4 4 5 4 4 4213 5 4 5 4 4 5 5 5 3 5 4514 5 4 4 4 4 5 5 3 5 3 4215 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 4716 4 4 5 4 4 5 4 5 4 4 4317 5 5 4 5 3 5 4 5 5 5 4618 4 4 3 4 5 5 5 3 4 4 4119 3 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4220 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4521 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4222 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4723 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4424 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4625 4 4 5 5 5 5 4 4 4 4 4426 4 4 5 4 5 4 4 5 5 5 4527 5 4 5 5 4 4 4 5 4 4 4428 5 5 4 5 4 5 4 5 5 5 4729 5 5 4 5 4 4 5 4 5 5 4630 4 4 5 4 5 5 4 3 4 4 42
Dari Tabulasi tersebut Kita masukan data-data tersebut kedalam lembar kerja SPSS :
1. Uji Validitas menggunakan Metode Pearson Correlation
Mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total instrumen.Kita ambil contoh
dengan Menguji Validitas Data Kepuasan Pelanggan (Y)
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 7

Gambar Variable View
Gambar Data View
Setelah Selesai mengisikan data, maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Correlate>>Bivariate selanjutnya terbuka kotak dialog Bivariate Correlation, lalu pindahkan seluruh item ke kolom Variables
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 8

Klik OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :
Cara membaca output :
Dari output tersebut terlihat korelasi antara tiap item dengan skor total, korelasi item 1 dengan
skor total sebesar 0,900 (ada 2 tanda bintang dua) artinya nilai ini signifikan pada tingkat
signifikansi 0,01, sedangkan bintang satu berarti signifikan pada tingkat 0,05, sedangkan
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 9

dibawahnya adalah nilai sigifikansi dengan uji 2 sisi (nilai kurang dari 0,05 berarti hasilnya
signifikan). Untuk N atau sampel sebanyak 30 sampel maka apabila kita lihat pada r tabel
adalah sebesar 0,361. Apabila nilai korelasi dalam output tsb > 0,361 maka item tersebut
valid, apabila sebaliknya < 0,361 maka item tsb tidak valid dan harus dibuang atau diperbaiki.
2. Uji Validitas menggunakan Metode Corrected Item Total Correlation
Mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total instrumen dan melakukan koreksi
terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi
Kita ambil contoh dengan menguji Validitas Kepuasan Pelanggan (Y)
Gambar Variable View
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 10

Gambar Data View
Setelah Selesai mengisikan data, maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Scale>>Reliability Analysis selanjutnya terbuka kotak dialog Reliability
Analysis pindahkan semua item ke kolom items
Selanjutnya klik tombol Statistics…
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 11

Beri tanda centang (v) pada Scale if item deleted kemudian klik tombol Continue, maka akan
kembali ke kotak dialog sebelumnya. Kemudian klik OK, maka hasil output nya sebagai berikut:
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Item Deleted
Scale Variance
if Item Deleted
Corrected Item-
Total Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
item1 29.7667 9.289 .867 .906
item2 29.7667 9.220 .894 .904
item3 29.8333 9.385 .881 .906
item4 29.7333 9.444 .793 .912
item5 30.1333 9.568 .607 .927
item6 29.9333 9.513 .594 .929
item7 29.9667 9.275 .692 .920
item8 29.8000 9.338 .743 .915
Cara Membaca output :
Pada kolom Corrected Item-Total Correlationdiketahui korelasi item1 dengan nilai sebesar
0,867. Jika nilai korelasi > 0,361 maka item tersebut valid, apabila sebaliknya < 0,361maka
item tsb tidak valid dan harus dibuang atau diperbaiki.Angka 0,361 diperoleh dengan melihat r
tabel (lampiran), untuk sampel sebanyak 30 sampel.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 12

IV. UJI RELIABILITAS DATA
Uji reliabilitas adalah untuk menguji konsistensi alat ukur, apakah hasilnya tetap
konsisten jika pengukurannya diulang. Apabila instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka
tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji
Reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan Metode Cronbach
Alpha .
Berikut mari kita melakukan uji Reliabilitas dengan menggunakan contoh soal seperti
diatas yaitu dengan menguji Data Kepuasan Pelanggan (Y). Menggunakan input data yang
sama dengan uji validitas namun skor total tidak digunakan. Apabila pada uji validitas ada item
yang tidak valid, maka item tersebut tidak dapat digunakan dalam uji reliabilitas.
Selanjutnya kita kilik Menu Analyze>>Scale>>Reliablity Analysis . Selanjutnya akan terbuka
kotak dialog Reliablity Analysis. Pindahkan semua item ke kolom items
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 13

Selanjutnya klik OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :
Case Processing Summary
N %
Cases
Valid 30 100.0
Excludeda 0 .0
Total 30 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha
N of Items
.925 8
Cara membaca Output :
Metode pengambil keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6 .
Menurut Uma sekaran, reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat
diterima dan diatas 0,8 adalah baik.
Pada output pertama diketahui data valid sebanyak 30 , lalu output kedua adalah hasil uji
reliabilitas yang didapat nilai Cronbach's Alpha sebesar 0,925 dengan jumlah item sebanyak 8.
Karena nilai 0,925 > 0,6 maka dapat disimpulkan bahwa instrumen pada kepuasan pelanggan
adalah reliabel.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 14

V. ANALISIS KORELASI
Analisis korelasi yaitu untuk mengetahui hubungan antara 2 variabel atau lebih. Dalam
perhitungan korelasi akan didapat koefisien korelasi yang digunakan untuk mengetahui
keeratan hubungan, arah hubungan dan hubungan tersebut sigifikan atau tidak. Dalam SPSS
alat analisis yang banyak digunakan untuk menganalisa hubungan dua variabel yang berskala
interval atau rasio yaitu Korelasi Product Moment (Pearson Correlation).
Untuk Contoh Kasus kita akan tetap menggunakan adalah data diatas, yaitu
menggunakan data skor total dari Kepuasan Pelanggan (Y), Kualitas Pelayanan (X1) dan
Kualitas Produk (X2). Seperti berikut dibawah ini :
Resp Kepuasan Pelanggan Kualitas Pelayanan Kualitas Produk Y X1 X21 31 43 412 36 38 393 30 50 474 31 40 435 39 48 486 30 45 427 35 50 478 34 39 419 39 42 44
10 31 41 3911 39 50 4612 32 38 4213 31 49 4514 32 46 4215 32 49 4716 39 39 4317 32 50 4618 40 43 4119 33 39 4220 30 44 4521 32 39 4222 38 50 4723 39 40 4424 38 48 4625 35 40 4426 31 48 4527 32 42 4428 39 50 4729 33 50 4630 31 39 42
Sebelum melakukan Analisis Korelasi ada beberapa 2 tahapan yang harus dilakukan terlebih
dahulu, yaitu Uji Normalitas Data dan Uji Linearitas.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 15

1. Uji Normalitas Data
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah data terdistribusi dengan normal atau tidak.
Analisis Parametrik seperti korelasi Product moment mensyaratkan bahwa data harus
terdistribusi dengan normal. Uji Normalitas dapat menggunakan Metode Liliefors dan
Kolmogorov-smirnov Z.
a.Metode Liliefors
Pertama kali membuka lembar kerja SPSS, kita dapat mengimpor data dari Excel atau
langsung copy paste ke lembar kerja sepeerti berikut :
Setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Descriptive Statistics>>Explore
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 16

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore, lalu pindahkan seluruh variabel X dan Y ke
kolom Dependent List
Pada display pilih tombol Plots, kemudian pada display Plots beri tanda centang (v) pada
Normality plot with tests kemudian klik tombol Continue. Selanjutnya akan kembali ke kotak
Dialog sebelumnya (seperti diatas) dan klik tombol OK
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 17

Maka akan keluar output seperti berikut :
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kepuasan Pelanggan 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Kualitas Pelayanan 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Kualitas Produk 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan Pelanggan .230 30 .000 .846 30 .001
Kualitas Pelayanan .189 30 .008 .856 30 .001
Kualitas Produk .142 30 .125 .944 30 .118
a. Lilliefors Significance Correction
Cara membaca Output :
Pada Output pertama, Case Processing Summary, dapat diketahui jumlah data valid sebanyak
30 dan tidak ada data missing. Pada output kedua yaitu hasil uji normalitas. Data Kepuasan
Pelanggan nilai signifikansi 0,000, data kualitas pelayanan 0,008, data kualitas produk 0,125.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 18

Ketentuan untuk uji ini yaitu apabila signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi Normal,
apabila signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Maka dari output tersebut
maka data yang berdistribusi normal hanya data kualitas produk yang berdistribusi normal
karena 0,125 > 0,05, sedangkan data kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan tidak
berdistribusi normal karena nilai signifikansi nya < 0,005.
b. Metode Kolmogorov Smirnov Z
Langkah input sama dengan metode Liliefors, setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Nonparametric Test>>one sample
Selanjutnya akan terbuka dialogOne Sample Non Parametric Testseperti berikut ini :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 19

Kemudian Klik Tombol Run , maka akan keluar output seperti berikut :
Cara membaca Output :
Pada output diatas yaitu hasil uji normalitas, Data Kepuasan Pelanggan nilai signifikansi 0,084,
data kualitas pelayanan 0,235, data kualitas produk 0,579. Ketentuan untuk uji ini yaitu
apabila signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi Normal, apabila signifikansi < 0,05 maka
data tidak berdistribusi normal. Maka dari output tersebutseluruh data berdistribusi normal
karena nilai signifikansi > 0,05.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 20

2. Uji Linearitas
Bertujuan untuk mengetahui apakah 2 variabel yang akandikenai prosedur analisis statistik
korelasional menunjukan hubungan yang linier atau tidak. Input Data sama dengan Uji
Normalitas data, Selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Compare Means>>Means
Kemudian akan terbuka kotak dialog Means, Pindahkan variabel Y ke kolom Dependent List,
variabel X ke kolom Independent List, kemudian klik tombol Options :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 21

Pada Kotak dialog Options dibawah, beri tanda centang (v) pada Test for linearity kemudian klik
Continue, dan akan kembali kotak dialog sebelumnya, lalu klik tombol OK :
lalu klik tombol OK , maka akan muncul hasil output sebagai berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 22

Cara membaca Output :
Pada output diatas yaitu hasil uji Linearitas, pada Output pertama menunjukan hubungan
Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan menunjukan nilai signifikansi 0,748, pada
output kedua menunjukan hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan
nilai signifikansi 0,214. Ketentuan untuk uji ini yaitu apabila signifikansiLinearity > 0,05 maka
hubungan antara 2 variabel tidak linier, apabila signifikansiLinearity < 0,05 maka hubungan
antara 2 variabel linier. Maka dari output tersebut maka seluruh hubungan 2 variabel Tidak
Linier karena nilai signifikansi > 0,05.
3. Analisis Korelasi Product Moment
Menggunakan input data yang sama dengan uji normalitas, selanjutnya klik :
Menu Analyze >>Correlate>>Bivariate
Kemudian akan terbuka dialogBivariate Correlation seperti berikut ini, kemudian pindahkan
variabel X dan Y ke kolom Variables
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 23

Kemudian klik tombol OK, maka hasil outputnya sebagai berikut :
Correlations
Kepuasan
Pelanggan
Kualitas
Pelayanan
Kualitas Produk
Kepuasan Pelanggan
Pearson Correlation 1 .066 .223
Sig. (2-tailed) .728 .237
N 30 30 30
Kualitas Pelayanan
Pearson Correlation .066 1 .798**
Sig. (2-tailed) .728 .000
N 30 30 30
Kualitas Produk
Pearson Correlation .223 .798** 1
Sig. (2-tailed) .237 .000
N 30 30 30
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Cara membaca Output :
Pada output diatas yaitu hasil uji Korelasi, pada Output menunjukan hubungan Kepuasan
Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan menunjukan nilai hubungan 0,066, pada output
hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan nilai hubungan 0,223. Untuk
mengukur kuat lemahnya hubungan antar 2 variabel, menggunakan patokan dari Sugiyono
(2007) dengan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 24

0,00 - 0,199 = sangat Rendah
0,20 - 0,399 = rendah
0,40 - 0,599 = sedang
0,60 - 0,799 = kuat
0,80 - 1,000 = sangat kuat
Dengan demikian maka hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan
menunjukan nilai hubungan 0,066 dapat disimpulkan hubungan sangat rendah, sedangkan
hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan nilai hubungan 0,223
menunjukan hubungan yang rendah. Sedangkan pengujian hubungan, apakah hubungan
signifikan atau tidak menggunakan ketentuan apabila nilai signifikansi < 0,05 maka hubungan
signifikan, sedangkan apabila > 0,05 hubungan tidak signifikan. Dari Output diatas menunjukan
hubungan Kepuasan Pelanggan dengan Kualitas Pelayanan menunjukan nilai signifikansi
0,728 > 0,05 artinya tidak ada hubungan yang signifikan. Untuk hubungan Kepuasan
Pelanggan dengan Kualitas Produk dengan nilai signifikansi 0,237 > 0,05 artinya tidak ada
hubungan yang signifikan.
VI. UJI ASUMSI KLASIK
Apa itu Uji Asumi Klasik ?itu pertanyaan yang sering dilontarkan terutama bagi para
peneliti yang sedang mengolah data yang mengharuskan memenuhi kriteria Best Linear
Unbiased Estimator (BLUE). BLUE dapat dicapai bila memenuhi asumsi klasik.
Asumsi klasiktersebut antara lain adalah:
• Model regresi dispesifikasikan dengan benar.
• Error menyebar normal dengan rataan nol dan memiliki suatu ragam (variance) tertentu.
• Tidak terjadi heteroskedastisitas pada ragam error.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 25

• Tidak terjadi multikolinieritas antara peubah bebas.
• Error tidak mengalami autokorelasi (error tidak berkorelasi dengan dirinya sendiri).
1. Uji Normalitas Data
Pada uji Normalitas asumsi klasik dapat menggunakan cara yang sama seperti yang telah
kita gunakan pada Uji Normalitas pada korelasi produk Momen, dalam hal ini kita menggunakan
Metode Liliefors dan Metode Kolmogorov-Smirnov Z, juga dengan menggunakan Data yang
sama yakni Kepuasan Pelanggan (Y), kualitas pelayanan (X1), dan kualitas produk (X2)
a.Metode Liliefors
Setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Descriptive Statistics>>Explore
Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Explore, lalu pindahkan seluruh variabel X dan Y ke
kolom Dependent List
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 26

Pada display pilih tombol Plots, kemudian pada display Plots beri tanda centang (v) pada
Normality plot with tests kemudian klik tombol Continue. Selanjutnya akan kembali ke kotak
Dialog sebelumnya (seperti diatas) dan klik tombol OK
Maka akan keluar output seperti berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 27

Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kepuasan Pelanggan 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Kualitas Pelayanan 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Kualitas Produk 30 100.0% 0 0.0% 30 100.0%
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Kepuasan Pelanggan .230 30 .000 .846 30 .001
Kualitas Pelayanan .189 30 .008 .856 30 .001
Kualitas Produk .142 30 .125 .944 30 .118
a. Lilliefors Significance Correction
Cara membaca Output :
Pada Output pertama, Case Processing Summary, dapat diketahui jumlah data valid sebanyak
30 dan tidak ada data missing. Pada output kedua yaitu hasil uji normalitas. Data Kepuasan
Pelanggan nilai signifikansi 0,000, data kualitas pelayanan 0,008, data kualitas produk 0,125.
Ketentuan untuk uji ini yaitu apabila signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi Normal,
apabila signifikansi < 0,05 maka data tidak berdistribusi normal. Maka dari output tersebut
maka data yang berdistribusi normal hanya data kualitas produk yang berdistribusi normal
karena 0,125 > 0,05, sedangkan data kepuasan pelanggan dan kualitas pelayanan tidak
berdistribusi normal karena nilai signifikansi nya < 0,005.
b. Metode Kolmogorov Smirnov Z
Langkah input sama dengan metode Liliefors, setelah mengisikan data maka selanjutnya Klik :
Menu Analyze>>Nonparametric Test>>one sample
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 28

Selanjutnya akan terbuka dialog One Sample Non Parametric Test
Kemudian Klik Tombol Run , maka akan keluar output seperti berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 29

Cara membaca Output :
Pada output diatas yaitu hasil uji normalitas, Data Kepuasan Pelanggan nilai signifikansi 0,084,
data kualitas pelayanan 0,235, data kualitas produk 0,579. Ketentuan untuk uji ini yaitu
apabila signifikansi > 0,05 maka data berdistribusi Normal, apabila signifikansi < 0,05 maka
data tidak berdistribusi normal. Maka dari output tersebut maka seluruh data berdistribusi
normal karena nilai signifikansi > 0,05.
Selain dengan metode diatas, kita juga dapat menggunakan Metode Normal probability Plots
yang berbentuk grafik untuk mengetahui apakah dalam sebuah model regresi, nilai regresi
rsidual terdistribusi dengan normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi
regresi residual normal atau mendekati normal.
Input data sama dengan metode Kolmogorov-Smirnov Z. Selanjutnya Klik :
menu Analyze>>Regression>> Linear
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 30

Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear Regression seperti berikut, kemudian pindahkan
variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke kolom Independent(s) :
Selanjutnya Klik tombol Plots, kemudian beri tanda centang (v) pada Normal probability Plot
kemudian klik tombol Continue :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 31

Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK, maka hasil
Outputnya sebagai berikut :
Cara membaca Output :
Pada output diatas untuk mendeteksi kenormalan adalah jika data menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Multikolinearitas
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 32

Adalah keadaan dimana antara variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi
hubungan linier yang sempurna atau mendekati sempurna. Model regresi yang baik
mensyaratkan tidak adanya masalah Multikolinearitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya
Multikolinearitas, kita akan menggunakan Metode melihat nilai Tolerance dan VIF .
Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Klik menu Analyze>>Regression>> Linear , selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear
Regression kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke kolom
Independent(s) :
Selanjutnya Klik tombol Statistics, kemudian beri tanda centang pada Collinearity diagnostics
kemudian klik tombol Continue :
Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK, maka hasil
Outputnya sebagai berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 33

Cara membaca Output :
Metode pengambilan keputusannya yaitu Apabila semakin kecil nilai Tolerance dan semakin
besar nilai VIF maka semakin mendekati masalah multikolinearitas. Persyaratannya apabila
nilai Tolerance > 0,1 dan VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinearitas. Dari tabel output
diatas diketahui bahwa nilai Tolerance dari kedua variabel independen sebesar 0,363 > 0,1
dan VIF sebesar 2.758 < 10, jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak
terjadi masalah multikolinearitas.
3. Uji Heteroskedastisitas
Adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi.
Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Heteroskedastisitas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas , kita akan menggunakan Metode Spearman’s
rho . Langkah-langkahnya sebagai berikut :
Klik menu Analyze>>Regression>> Linear , selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear
Regression kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke kolom
Independent(s) :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 34

Selanjutnya Klik tombol Save, kemudian beri tanda centang pada Unstandardized (pada
residuals)kemudian klik tombol Continue :
Selanjutnya akan kembali ke kotak dialog sebelumnya lalu klik tombol OK, hiraukan hasil
output regresi yang diperoleh, buka input data anda, maka akan ada tambahan satu variabel
bernama RES_1 seperti berikut ini :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 35

Selanjutnya lakukan korelasi Spearman’s rho dengan cara :
klik menu Analyze>>Correlate>>Bivariate kemudian pindahkan variabel Unstandardized
residual, X1 dan X2 ke kolom variables. Kemudian pada Correlation Coefficients beri tanda
centang pada Spearman dan hilangkan tanda centang pada Pearson
Selanjutnya klik tombol OK , maka hasil outputnya sebagai berikut :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 36

Cara membaca Output :
Metode pengambilan keputusannya jika nilai signifikansi antara variabel independen dengan
residual > 0,05maka tidak terjadiHeteroskedastisitas, sebaliknya apabila signifikansi < 0,05
maka terjadi Heteroskedastisitas. Dari tabel output diatas diketahui bahwa nilai signifikansi
kualitas pelayanan sebesar 0,922, kualitas produk 0,827. Karena nilai signifikansi lebih dari 0,05
jadi dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalahHeteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Adalah keadaaan dimana terjadinya korelasi dari residual untuk pengamatan 1 dengan
pengamatan yang lain yang disusun menurut runtut waktu. Model regresi yang baik
mensyaratkan tidak adanya masalah autokorelasi. Untuk mendeteksi ada tidaknya autokorelasi
digunakan Uji Durbin Watson (DW Test) . Langkah-langkahnya sebagai berikut:
Setelah melakukan input data, lakukan analisis linier berganda untuk mendapatkan nilai Durbin
watson. Caranya yaitu klik : Menu Analyze>>Regression>>Linear selanjutnya akan terbuka
kotak dialog Linear Regresion. kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan
variabel X ke kolom Independent(s) :
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 37

Selanjutnya klik tombol Statistics
Beri tanda centang (V) pada Durbin Watson, kemudian klik tombol Continue. Maka akan
kembali ke kotak dialog sebelumnya, lalu klik tombol OK, maka outputnya sebagai berikut :
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
Durbin-Watson
1 .290a .084 .016 3.45340 2.265
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 38

Cara membaca Output dan prosedur pengujian :
Uji Durbin Watson yaitu membandingkan nilai Durbin Watson dari hasil regresi dengan nilai
Durbin Watson tabel. Prosedurnya sebagai berikut :
1. Menentukan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
H0 = Tidak terjadi Auto Korelasi
H1 = Terjadi Auto Krelasi
2. Menetukan taraf signifikansi
Taraf signifikansi menggunakan 0,05
3. Menentukan nilai d (Durbin-Watson)
Nilai Durbin-Watson yang didapat dari hasil regresi adalah 2,265.
4. Menetukan nilai dL dan dU
Nilai dL dan dU dapat dilihat pada tabel diatas pada signifikansi 0,05, n=30 dan k=2 (n
adalah jumlah data dan k adalah jumlah variabel independen) . Dari tabel Durbin-
Watson didapat dL = 1,283 dan dU = 1,566. Jadi dapat dihitung nilai 4- dL = 2,717 dan
4- dU = 2,434.
5. Pengambilan keputusan
a. dU < DW < 4-dU maka H0 diterima (tidak terjadi auto korelasi)
b. DW < dL atau DW > 4-dL maka H0 ditolak (terjadi auto korelasi)
c. dL < DW < dU atau 4-dU < DW < 4-dL maka tidak ada keputusan yang pasti
6. Hasil Pengujian
dU = 1,566 , DW = 2,265 , 4-dU = 2,434
dU (1,566) < DW(2,265) < 4-dU (2,434)
7. Kesimpulan
Dapat diketahui bahwa nilai Durbin Watson sebesar 2,265 terletak didaerah
dU < DW < 4-dU , maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima (tidak terjadi auto
korelasi)
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 39

VII. ANALISIS REGRESI LINIER BERGANDA
Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linear antara dua atau lebih
variabel independen (X1, X2,….Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui
arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing
variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel
dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Data yang
digunakan biasanya berskala interval atau rasio.
Langkah-langkah regresi linier sama dengan yang kita lakukan pada uji asumsi klasik, adalah
sebagai berikut :
Setelah melakukan input data selanjutnya lakukan regresi linier berganda. Caranya :
Klik menu analyze>>Regression>>Linear
Selanjutnya akan terbuka kotak dialog Linear Regression
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 40

kemudian pindahkan variabel Y ke kolom Dependent, dan variabel X ke kolom Independent(s)
selanjutnya tekan tombol OK , maka hasil outputnya sebagai berikut :
Variables Entered/Removeda
Model Variables
Entered
Variables
Removed
Method
1
Kualitas Produk,
Kualitas
Pelayananb
. Enter
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
b. All requested variables entered.
Output Pertama diatas menjelaskan variabel yang dimasukan dan dikeluarkan. Semua variabel yang dimasukan menggunakan metode Enter
Model Summaryb
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 41

Model R R Square Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .290a .084 .016 3.45340
a. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
b. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Output Kedua diatas Menjelaskan tentang nilai R2 (R Square) atau Koefisien Determinasi,
digunakan untuk mengetahui seberapa besar prosentase sumbangan pengaruh variabel
independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen. Apabila regresi menggunakan
2 variabel independen maka yang digunakan adalah R2 (R Square), sedangkan apabila regresi
menggunakan 3 atau lebih variabel independenmenggunakan Koefisien Determinasi Adjusted
R Square. Karena kita menggunakan 2 variabel independen maka yang digunakan adalah R2 (R
Square), Dari tabel output tersebut dapat diketahui Nilai R2 (R square) adalah sebesar 0,084.
Artinya Sumbangan pengaruh dari variabel independen yaitu sebesar 8,4 %, sedangkan sisanya
sebesar 91,6% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti.
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1
Regression 29.465 2 14.733 1.235 .307b
Residual 322.001 27 11.926
Total 351.467 29
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
b. Predictors: (Constant), Kualitas Produk, Kualitas Pelayanan
Output Ketigadiatas menjelaskan pengujian secara bersama-sama (Uji F / uji Simultan),
ukurannya jika signifikansi < dari 0,05 , maka ada pengaruh secara bersama-sama/simultan
variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila signifikansi > dari 0,05
maka tidak ada pengaruh secara bersama-sama/simultan variabel independen terhadap
variabel dependen.
Ukuran lainnya dengan menentukan F hitung dan F tabel. Apabila F Hitung > F tabel, maka
ada pengaruh secara bersama-sama/simultan variabel independen terhadap variabel
dependen, sebaliknya Apabila F Hitung < F tabel, maka tidak ada pengaruh secara bersama-
sama/simultan variabel independen terhadap variabel dependen.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 42

F tabel dapat dicari pada tabel F statistik 0,05 , dimana menentukan terlebih dulu df1 = k - 1
3 – 1 = 2, dan df2 = n – k 30 – 3 = 27,( k = jumlah variabel, n = jumlah sampel), maka
didapat F tabel sebesar 3,35.
Dari output diatas dihasilkan nilai signifikansi sebesar 0,307> 0,05 artinya variabel independen
secara bersama-sama / simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. Sedangkan F
Hitung dari output tersebut sebesar 1.235< 3.35 artinya variabel independen secara bersama-
sama / simultan tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1
(Constant) 15.919 12.153 1.310 .201
Kualitas Pelayanan -.232 .231 -.308 -1.005 .324
Kualitas Produk .649 .424 .468 1.530 .138
a. Dependent Variable: Kepuasan Pelanggan
Output keempat menjelaskan 2 hal yaitu Persamaan Regresi Linier Berganda dan Uji t / Uji
Parsial. Pertama, kita bahas terlebih dahulu persamaan regresi linier berganda dengan 2
variabel independen sebagai berikut :
Y’ = a + b1X1+ b2X2
Y’ = Variabel dependen yang diramalkan
a = Konstanta
b = Koefisien regresi (nilai peningkatan ataupun penurunan)
X1 dan X2 = Variabel independen
Nilai koefisien dapat dilihat pada output tabel diatas dn dimasukan pada persamaan sebagai berikut :
Y’ = 15.919 - 0.232X1 + 0.649X2
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 43

a. konstanta = 15.919
artinya jika kualitas pelayanan dan kualitas produk = 0, maka kepuasan pelanggan nilainya 15.919
b. koefisien b1 = - 0,232
artinya kualitas pelayanan ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kepuasan pelanggan akan menurun sebesar 0,232 satuan
c. koefisien b2 = 0,649
artinya kualitas produk ditingkatkan sebesar 1 satuan, maka kepuasan pelanggan akan meningkat sebesar 0,649 satuan
Penjelasan kedua atas output keempat tersebut adalah mengenai Uji t / Uji Parsialukurannya jika signifikansi < dari 0,05 , maka ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya apabila signifikansi > dari 0,05 maka tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen.
Ukuran lainnya dengan menentukan t hitung dan t tabel. Apabila t Hitung> t tabel, maka
ada pengaruh secara parsial variabel independen terhadap variabel dependen, sebaliknya
Apabila t Hitung < t tabel, maka tidak ada pengaruh secara parsial variabel independen
terhadap variabel dependen.
t tabel dapat dicari pada tabel t statistik 0,05/2 = 0.025 (uji 2 sisi) , dimana menentukan
terlebih dulu df = n- k - 1 30 - 2 – 1 = 27, ( k = jumlah variabel independen , n = jumlah
sampel), maka didapat t tabel sebesar 2.052.
Dari output diatas dihasilkan nilai signifikansi untuk kualitas pelayanan sebesar 0,324> 0,05
artinya variabel kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
kepuasan pelanggan, nilai signifikansi untuk kualitas produk sebesar 0,138> 0,05 artinya
variabel kualitas produk secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan
pelanggan, Sedangkan t Hitung dari output tersebut untuk kualitas pelayanan sebesar - 1.005
< 2.052artinya variabel kualitas pelayanan secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 44

kepuasan pelanggan. Untuk kualitas produk sebesar 1.530 < 2.052 artinya variabel kualitas
produk secara parsial tidak berpengaruh terhadap variabel kepuasan pelanggan.
DAFTAR PUSTAKA
Agusyana, Yus, 2011, Olah Data Skripsi dan Penelitian dengan SPSS 19, Jakarta, Elex Media Komputindo
Duwi Priyatno, 2010, Teknik Mudah dan Cepat Melakukan Penelitian dengan SPSS dan Tanya jawab Ujian Pendadaran, Yogyakarta, Gava Media
Duwi Priyatno, 2009, SPSS untuk Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate, Yogyakarta, Gava Media
Komputer, Wahana, 2010, Mudah Belajar Statistik SPSS 18, Semarang, Penerbit Andi
Sambas Ali Muhidin & Maman Abdurahman, 2011, Analisis Korelasi, Regresi dan Jalur dalam Penelitian, Pustaa Setia, Bandung.
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 45

Singgih Santoso, 2014, Statistik Multivariat konsep dan Aplikasi dengan SPSS, Elex media Computindo, Jakarta.
Sugiyono, Prof. Dr, 2012, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD, Bandung, Alfabeta
V. Wiratna Sujarweni, 2014, SPSS untuk Penelitian, Pustaka Baru Press, Yogyakarta
Lucky Lukman, SE.MM | Pengolahan Data Penelitian menggunakan SPSS 46