Sop Snake Bite

5
SNAKE BITE Definisi Bisa ular merupakan substansi kompleks, terutama protein, memiliki aktivitas enzimatik yag mempengaruhi sistem multiorgan, terutama neurologik, kardiovaskular dan sistem pernapasan. Kriteria Diagnosis Anamnesis Anamnesis lengkap: identitas, waktu dan tempat kejadian, jenis dan ukuran ular, riwayat penyakit sebelumnya. Pemeriksaan fisik status umum dan lokal serta perkembangannya setiap 12 jam. Ciri – ciri ular berbisa dan tidak berbisa Ciri Ular Tidak Berbisa Berbisa Bentuk kepala Bulat Elips Gigi taring Gigi kecil 2 gigi taring besar Bekas gigitan Lengkung seperti U Terdiri dari 2 titik Warna Warna – warni Gelap Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam : a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic) Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan merusak (menghancurkan) sel-sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma lecethine (dinding sel darah merah), sehingga sel darah menjadi hancur dan larut (hemolysin) dan keluar menembus pembuluh-pembuluh darah, mengakibatkan timbulnya perdarahan pada selaput tipis (lender) pada mulut, hidung, tenggorokan, dan lain-lain. b. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)

description

sop

Transcript of Sop Snake Bite

SNAKE BITE

DefinisiBisa ular merupakan substansi kompleks, terutama protein, memiliki aktivitas enzimatik yag mempengaruhi sistem multiorgan, terutama neurologik, kardiovaskular dan sistem pernapasan. Kriteria DiagnosisAnamnesisAnamnesis lengkap: identitas, waktu dan tempat kejadian, jenis dan ukuran ular, riwayat penyakit sebelumnya.Pemeriksaan fisikstatus umum dan lokal serta perkembangannya setiap 12 jam.Ciri ciri ular berbisa dan tidak berbisaCiri UlarTidak BerbisaBerbisa

Bentuk kepalaBulatElips

Gigi taringGigi kecil2 gigi taring besar

Bekas gigitanLengkung seperti UTerdiri dari 2 titik

WarnaWarna warniGelap

Daya toksik bisa ular yang telah diketahui ada beberapa macam :a. Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah (hematoxic)Bisa ular yang bersifat racun terhadap darah, yaitu bisa ular yang menyerang dan merusak (menghancurkan) sel-sel darah merah dengan jalan menghancurkan stroma lecethine (dinding sel darah merah), sehingga sel darah menjadi hancur dan larut (hemolysin) dan keluar menembus pembuluh-pembuluh darah, mengakibatkan timbulnya perdarahan pada selaput tipis (lender) pada mulut, hidung, tenggorokan, dan lain-lain.b. Bisa ular yang bersifat saraf (Neurotoxic)Yaitu bisa ular yang merusak dan melumpuhkan jaringan-jaringan sel saraf sekitar luka gigitan yang menyebabkan jaringan-jaringan sel saraf tersebut mati dengan tanda-tanda kulit sekitar luka gigitan tampak kebiru-biruan dan hitam (nekrotis). Penyebaran dan peracunan selanjutnya mempengaruhi susunan saraf pusat dengan jalan melumpuhkan susunan saraf pusat, seperti saraf pernafasan dan jantung. Penyebaran bisa ular keseluruh tubuh, ialah melalui pembuluh limfe.c. Bisa ular yang bersifat MyotoksinMengakibatkan rabdomiolisis yang sering berhubungan dengan maemotoksin. Myoglobulinuria yang menyebabkan kerusakan ginjal dan hiperkalemia akibat kerusakan sel-sel otot.d. Bisa ular yang bersifat kardiotoksinMerusak serat-serat otot jantung yang menimbulkan kerusakan otot jantung. e.Bisa ular yang bersifat cytotoksinDengan melepaskan histamin dan zat vasoaktifamin lainnya berakibat terganggunya kardiovaskuler.f. Bisa ular yang bersifat cytolitikZat ini yang aktif menyebabkan peradangan dan nekrose di jaringan pada tempat gigitan.g.Enzim-enzimTermasuk hyaluronidase sebagai zat aktif pada penyebaran bisa. Manifestasi KlinisTanda dan gejala lain gigitan ular berbisa dapat dibagi ke dalam beberapa kategori:a.Efek lokal, digigit oleh beberapa ular viper atau beberapa kobra menimbulkan rasa sakit dan perlunakan di daerah gigitan. Luka dapat membengkak hebat dan dapat berdarah dan melepuh. Beberapa bisa ular kobra juga dapat mematikan jaringan sekitar sisi gigitan luka.b.Perdarahan, gigitan oleh famili viperidae atau beberapa elapid Australia dapat menyebabkan perdarahan organ internal, seperti otak atau organ-organ abdomen. Korban dapat berdarah dari luka gigitan atau berdarah spontan dari mulut atau luka yang lama. Perdarahan yang tak terkontrol dapat menyebabkan syok atau bahkan kematian.c.Efek sistem saraf, bisa ular elapid dan ular laut dapat berefek langsung pada sistem saraf. Bisa ular kobra dan mamba dapat beraksi terutama secara cepat menghentikan otot-otot pernafasan, berakibat kematian sebelum mendapat perawatan. Awalnya, korban dapat menderita masalah visual, kesulitan bicara dan bernafas, dan kesemutan.d.Kematian otot, bisa dari russells viper (Daboia russelli), ular laut, dan beberapa elapid Australia dapat secara langsung menyebabkan kematian otot di beberapa area tubuh. Debris dari sel otot yang mati dapat menyumbat ginjal, yang mencoba menyaring protein. Hal ini dapat menyebabkan gagal ginjal.e.Mata, semburan bisa ular kobra dan ringhal dapat secara tepat mengenai mata korban, menghasilkan sakit dan kerusakan, bahkan kebutaan sementara pada mata. Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan darah: Hb, Leukosit, trombosit, kreatinin, urea N, waktu perdarahan, waktu pembekuan, uji faal hepar. Pemeriksaan urin: hematuria, glikosuria, proteinuriaEKG PenatalaksanaanPrinsip penanganan pada korban gigitan ular:1) Menghalangi penyerapan dan penyebaran bisa ular.2) Menetralkan bisa.3) Mengobati komplikasi.Penatalaksanaan di RS:1)Insisi luka pada 1 jam pertama setelah digigit akan mengurangi toksin 50%.2)IVFD NaCl 16-20 tpm.3)ATS profilaksis 1500 iu.4)ABU 2 flacon dalam NaCl diberikan per drip dalam waktu 30 40 menit.5)Monitor diathese hemorhagi setelah 2 jam, bila tidak membaik, tambah 2 flacon ABU lagi. ABU maksimal diberikan 300 cc (1 flacon = 10 cc).6)Bila ada tanda-tanda laryngospasme, bronchospasme, urtikaria atau hipotensi berikan adrenalin 0,5 mg IM, hidrokortisone 100 mg IV.7)Observasi pasien minimal 1 x 24 jamCatatan: Jika terjadi syok anafilaktik karena ABU, ABU harus dimasukkan secara cepat sambil diberi adrenalin.Pemberian ABUTabel Pemberian ABU sesuai derajat parrishDerajat ParrishPemberian ABU

0-1Tidak perlu

25-20 cc (1-2 ampul)

3-440-100 cc (4-10 ampul)

Tabel Klasifikasi derajat parrishDerajat ParrishCiri

01. Tidak ada gejala sistemik setelah 12 jam pasca gigitan.2. Pembengkakan minimal, diameter 1 cm

I1. Bekas gigitan 2 taring2. Bengkak dengan diameter 1-5 cm.3. Tidak ada tanda-tanda sistemik sampai 12 jam

II1. Sama dengan derajat I2. Petechie, echimosis3. Nyeri hebat dalam 12 jam

III1. Sama dengan derajat I dan II2. Syok dan distress napas, echimosis seluruh tubuh

IVSangat cepat memburuk.