Snake Bite 2

25
TINJAUAN PUSTAKA SNAKE BITE

description

sb2

Transcript of Snake Bite 2

Page 1: Snake Bite 2

TINJAUAN PUSTAKA

SNAKE BITE

Page 2: Snake Bite 2

•Ular merupakan jenis hewan melata yang banyak terdapat di Indonesia. Spesies ular dapat dibedakan atas ular berbisa dan ular tidak berbisa. Ular berbisa memiliki sepasang taring pada bagian rahang atas. Pada taring tersebut terdapat saluran bisa untuk menginjeksikan bisa ke dalam tubuh mangsanya secara subkutan atau intramuskular.

•Bisa adalah suatu zat atau substansi yang berfungsi untuk melumpuhkan mangsa dan sekaligus juga berperan pada sistem pertahanan diri. Bisa tersebut merupakan ludah yang termodifikasi, yang dihasilkan oleh kelenjar khusus. Kelenjar yang mengeluarkan bisa merupakan suatu modifikasi kelenjar ludah parotid yang terletak di setiap bagian bawah sisi kepala di belakang mata. Bisa ular tidak hanya terdiri atas satu substansi tunggal, tetapi merupakan campuran kompleks, terutama protein, yang memiliki aktivitas enzimatik.

Pendahuluan

Page 3: Snake Bite 2

PENDAHULUAN

 Efek toksik bisa ular pada saat menggigit mangsanya

tergantung pada spesies, ukuran ular, jenis kelamin, usia, dan

efisiensi mekanik gigitan (apakah hanya satu atau kedua taring

menusuk kulit), serta banyaknya serangan yang terjadi.

Page 4: Snake Bite 2

Membedakan ular berbisa dan tidak berbisa

Ular tidak berbisa :

• Bentuk kepala segiempat panjang•Gigi taring kecil•Bekas gigitan: luka halus berbentuk lengkungan

Ular berbisa :

• Bentuk kepala segitiga

• Dua gigi taring besar di rahang atas

• Bekas gigitan: dua luka gigitan utama akibat gigi taring

Page 5: Snake Bite 2

Jenis ular

Page 6: Snake Bite 2

Elapidae ( ular kobra, ular cabai, kraits)

-Semburan pada mata dapat menimbulkan rasa sakit , kaku pada kelopak mata, dan bengkak pada sekitar mulut

- Gambaran rasa sakit yang melepuh dan kulit yang rusak

- Setelah digigit ular : 15 menit : Muncul gejala sistemik- 10 jam :-Paralisis urat-urat wajah, lidah, bibir,susah menelan, otot

melamah, kelopak mata menurun, sakit kepala, kulit dingin, muntah, pandangan kabur, mati rasa pada sekitar mulut. Kematian dapat terjadi dalam 24 jam

Viperidae (ular tanah, ular hijau, ular bandotan )

-Gejala lokal timbul 15 menit atau setelah beberapa jam berupa bengkak di dekat gigitan yang menyebar ke seluruh anggota badan

- Gejala sistemik muncul setelah 5 menit atau beberapa jam- Keracunan berat ditandai dengan pembengkakan diatas siku dan lutut dalam waktu 2 jam atau ditandai dengan perdarahan hebat

Page 7: Snake Bite 2

Hydropiidae (ular laut)

-Segera timbul sakit kepala, lidah terasa tebal, berkeringat, dan muntah

- Setelah 30 menit sampai beberapa jam biasanya timbul kaku dan nyeri menyeluruh, dilatasi pupil, spasme otot rahang, paralisis otot, mioglobinuria yang ditandai dengan urin warna coklat gelap, ginjal rusak, henti jantung.

Rattlesnake ( ular tanah, ular hijau(

-Gejala lokal : Ditemukan tanda gigitan taring, pembengkakan, ekimosis, nyeri di daerah gigitan

- Anemia, hipotensi, trombositopeni

Page 8: Snake Bite 2

Racun Ular

Page 9: Snake Bite 2
Page 10: Snake Bite 2

Sifat Bisa Ular

Page 11: Snake Bite 2

Gejala Klinis

Page 12: Snake Bite 2

Gejala dan tanda lokal di daerah gigitan

Page 13: Snake Bite 2
Page 14: Snake Bite 2

Gejala dan tanda sistemik

Page 15: Snake Bite 2

Edema konjungtiva

perdarahan

Neurologis

Kerusakan otot rangka

Endokrin

Page 16: Snake Bite 2

Grading

GRADEFANG

MARKSNYERI EDEMA ERYTHEMA SISTEMIK

0

No

Envenomation

+ Minimal < 1 inch Dalam 12 jam NO

I

Minimal

Envenomation

+Sedang-

Berat1 – 5 inch

12 jam

setelah digigitNO

II

Moderat

Envenomation

+ Berat 6 – 12 inch12 jam

setelah digigit

Mungkin

ada

III

Severe

Envenomation

+ Berat >12 inch AdaPetekie dan

ekimosis

IV

Very severe

Envenomation+ Berat

Meluas

seluruh

tungkai atau

setengah

badan sisi

yang sama.

Ada Selalu ada

Page 17: Snake Bite 2

Komplikasi jangka panjang

Pada tempat gigitan, hilangnya jaringan dapat dihasilkan dari peluruhan atau debridement daerah nekrotik atau amputasi :

ulkus kronis, infeksi, osteomielitis atau arthritisdapat bertahan menyebabkan cacat fisik berat .

Page 18: Snake Bite 2

Penilaian Klinis dan diagnosisANAMNESIS

Page 19: Snake Bite 2

PEMERIKSAAN FISIK

Page 20: Snake Bite 2

Penatalaksanaan Keracunan akibat gigitan ular berbisa

Page 21: Snake Bite 2

Metode pertolongan yang dilakukan adalah

Page 22: Snake Bite 2
Page 23: Snake Bite 2

Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi Pemberian suntikan antitetanus Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati/panik. Pemberian serum antibisa

Pemberian tindakan pendukung berupa stabilisasi Pemberian suntikan antitetanus Pemberian suntikan penisilin kristal sebanyak 2 juta unit secara intramuskular Pemberian sedasi atau analgesik untuk menghilangkan rasa takut cepat mati/panik. Pemberian serum antibisa

Page 24: Snake Bite 2

Cara pemberian SABU (Serum Anti Bisa Ular)

Page 25: Snake Bite 2

Daftar PustakaGuidelines for the Clinical Management of Snakes bites in the South-East AsiaRegion, World Health Organization, 2005.

Norris, Robert L, dkk.Bites and Stings at Sabiston textbook of Surgery. Elsivier. United State of America. 2004

Snake Venom: The Pain and Potential of Poison, The Cold Blooded News Vol. 28,Number 3, March, 2001.

Pedoman Pertolongan Keracunan untuk Puskesmas, Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia, 2002.