SOL TUMOR
-
Upload
selena-christy -
Category
Documents
-
view
216 -
download
0
Transcript of SOL TUMOR
-
7/28/2019 SOL TUMOR
1/19
1
Pendahuluan
Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak 10% dari neoplasma seluruh tubuh, dengan
frekuensi 80% terletak pada intrakranial dan 20% di dalam kanalis spinalis. Di Amerika di
dapat 35.000 kasus baru dari tumor otak setiap tahun, sedang menurut Bertelone, tumor
primer susunan saraf pusat dijumpai 10% dari seluruh penyakit neurologi yang ditemukan di
Rumah Sakit Umum. Di Indonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan.
Insiden tumor otak pada anak-anak terbanyak dekade 1, sedang pada dewasa pada usia 30-70
dengan puncak usia 40-65 tahun,
Diagnosa tumor otak ditegakkan berdasarkan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang
yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Pemeriksaan klinis kadang sulitmenegakkan diagnosa tumor otak apalagi membedakan yang benigna dan yang maligna,
karena gejala klinis yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan
masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumor
kejaringan otak yang dapat menyebabkan kompresi, infasi dan destruksi dari jaringan otak.
Walaupun demikian beberapa jenis tumor yang mempunyai predileksi lokasi sehingga
memberikan gejala yang spesifik dari tumor otak . Dengan pemeriksaan radiologi dan
patologi anatomi hampir pasti dapat dibedakan tumor benigna dan maligna.
Penderita tumor otak lebih banyak pada laki-laki (60,74 persen) dibanding perempuan (39,26
persen) dengan kelompok usia terbanyak 51 sampai 60 tahun (31,85 persen); selebihnya
terdiri dari berbagai kelompok usia yang bervariasi dari 3 bulan sampai usia 50 tahun. Dari
135 penderita tumor otak, hanya 100 penderita (74,1 persen) yang dioperasi dan lainnya (26,9
persen) tidak dilakukan operasi karena berbagai alasan, seperti; inoperable atau tumor
metastase (sekunder). Lokasi tumor terbanyak berada di lobus parietalis (18,2 persen),
sedangkan tumor-tumor lainnya tersebar di beberapa lobus otak, suprasellar, medulla spinalis,
cerebellum, brainstem, cerebellopontine angle dan multiple.
Pada makalah presentasi kasus ini akan disajikan sebuah kasus pasien dengan tumor
intrakranial pada lobus parietal sinistra. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk pemenuhan
nilai tugas kepaniteraan klinik bagian saraf di RSPAD Gatot Soebroto. Semoga makalah ini
dapat menambah wawasan dan penulis berharap apabila ada saran atau kritik dapat
disampaikan kepada penulis.
-
7/28/2019 SOL TUMOR
2/19
2
Status Pasien
Identitas Pasien
Nama : Tn. H
Tanggal Lahir : 17 Maret 1963
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : PNS
Agama : Islam
Status Pernikahan : Menikah
Suku Bangsa : Jawa
Tanggal Masuk : 30 Mei 2013Dirawat ke : Pertama
Tanggal Pemeriksaan : 10 Juni 2013
Anamnesa : Dilakukan auto dan alloanamnesa pada tanggal 10 Juni 2013 pk. 08.30 WIB
Keluhan Utama
Kejang di daerah mulut 1 jam sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan Tambahan
Nyeri kepala yang hilang timbul sejak lebih dari 3 bulan sebelum masuk rumah sakit.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSPAD Gatot Soebroto dengan keluhan kejang pada bagian mulur satu jam
sebelum masuk rumah sakit. Kejang dirasakan selama 5 menit di sekitar mulut dan tidak
terasa pada bagian lain. Saat kejang lidah pasien tergigit sehingga terluka dan mengeluarkan
darah. Pasien merasakan banyak air liur yang keluar dan sulit untuk berbicara. Pasien jugamengaku nyeri kepala telah dirasakan sejak satu tahun yang lalu dan memberat sejak 3 bulan
sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala awalnya hanya ringan dan di satu titik saja dan
hilang timbul, namun lama kelamaan berlangsung semakin lama dan nyeri juga dirasakan
bertambah. Nyeri kepala lebih dirasakan saat pagi hari dibandingan dengan sore dan malam
hari. Pasien dan keluarga menyangkal adanya mual, muntah, riwayat pingsan atau kesadaran
berkurang. Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien lebih susah diajak berkomunikasi
dibandingkan sebelum adanya keluhan-keuhan ini. Keluarga pasien mengatakan bahwa
pasien memang sulit mendengar karena pasien pernah mengalami keluar cairan dari
-
7/28/2019 SOL TUMOR
3/19
3
telinganya kurang lebih 4 tahun yang lalu. Pasien menyangkal adanya nyeri pada bagian
wajah, pilek maupun nyeri menelan. Pasien juga menyangkal pernah mengalami benturan
dibagian kepala, demam sebelumnya, gangguan menelan, gangguan pengecapan, BAB dan
BAK. Keluhan seperti ini baru kali ini dirasakan oleh pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat keluarnya cairan kekuningan dari telinga sebelah kanan 4 tahun yang lalu.
Riwayat hipertensi, diabetes melitus, asma, alergi, stroke dan penyakit jantung disangkal.
Hal yang sama pernah terjadi juga pada telinga kirinya saat pasien masih kecil.
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat hipertensi, diabetes melitus, asma, alergi, stroke dan penyakit jantung disangkal.
Riwayat Sosial dan Ekonomi
Baik.
Riwayat Kebiasaan
Merokok sejak usia 13 tahun sampai saat ini 2-3 bungkus (isi 12) dalam sehari.
Minum kopi 4-5 gelas dalam sehari
Pemeriksaan Fisik
Status Internus
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 74 kali/menit
Frekuensi Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu Tubuh : 37oC
Gizi : Baik
Mata : Conjuctiva Anemis (-/-); Sklera Ikterik (-/-); Refleks Cahaya (+/+)
THT : Pendengaran menurun (+/+)
Mulut : Tampak lidah bekas tergigit
Leher : Kelenjar getah bening tidak teraba
Toraks : Simetris saat statis dan dinamis
Cor : Bunyi jantung I dan II reguler, murmur (-); gallop (-)
-
7/28/2019 SOL TUMOR
4/19
4
Pulmo : Suara nafas dasar vesikuler (+/+); rhonki (-/-); wheezing (-/-)
Abdomen : Datar, lemas, nyeri tekan (-); bising usus (+) normal
Ekstremitas : Hangat, Edema (-)
Status Neurologis
Kesadaran : Compos Mentis / E4M6V5 GCS = 15 Sikap tubuh : Tegap Cara berjalan : Baik Gerakan abnormal : Tidak ada
Kepala
Bentuk : Normocephali Simetris : Simetris Pulsasi : Teraba pulsasi A.Temporalis dextra dan sinistra Nyeri tekan : Tidak ada
Leher
Sikap : Normal Gerakan : Bebas ke segala arah Vertebra : Dalam batas normal Nyeri tekan : Tidak ada
Tanda Rangsang Meningeal
Kanan Kiri
Kaku kuduk : (-) Laseque : (-) (-) Kerniq : (-) (-) Brudzinsky I : (-) (-) Brudzinsky II : (-) (-)
-
7/28/2019 SOL TUMOR
5/19
5
Nervi Cranialis
N.I ( Olfaktorius)
Daya penghidu : Normosmia Normosmia
N II (Opticus)
Ketajaman penglihatan : Baik Baik Pengenalan warna : Baik Baik Lapang pandang : Baik Baik Funduscopy : Tidak dilakukan
N III, IV, VI (Occulomotorius,Trochlearis,Abducens)
Ptosis : (-) (-) Strabismus : (-) (-) Nistagmus : (-) (-) Exophtalmus : (-) (-) Enophtalmus : (-) (-) Gerakan bola mata:
Lateral : (+) (+)
Medial : (+) (+)
Atas lateral : (+) (+)
Atas medial : (+) (+)
Bawah lateral : (+) (+)
Bawah medial : (+) (+)
Atas : (+) (+)
Bawah : (+) (+)
PupilUkuran pupil : 3 mm 3mm
Bentuk pupil : Bulat Bulat
Isokor/anisokor : Isokor
Posisi : Sentral SentralRf cahaya langsung : (+) (+)
-
7/28/2019 SOL TUMOR
6/19
6
Rf cahaya tdk langsung : (+) (+)
Rf akomodasi/konvergensi: (+) (+)
N V (Trigeminus)
Menggigit : (+) Membuka mulut : Simetris Sensibilitas Atas : (+) (+) Tengah : (+) (+) Bawah : (+) (+) Rf masester : Tak dilakukan Rf zigomatikus : Tak dilakukan Rf cornea : Tak dilakukan Rf bersin : Dalam batas normal
N VII (Facialis)
Pasif
Kerutan kulit dahi : Simetris kanan dan kiri Kedipan mata : Simetris kanan dan kiri Lipatan nasolabial : Simetris kanan dan kiri Sudut mulut : Simetris kanan dan kiri
Aktif
Mengerutkan dahi : Simetris kanan dan kiri Mengerutkan alis : Simetris kanan dan kiri Menutup mata : Simetris kanan dan kiri Meringis : Simetris kanan dan kiri Menggembungkan pipi : Simetris kanan dan kiri Gerakan bersiul : Dapat melakukan Daya pengecapan lidah 2/3 depan : Baik Hiperlakrimasi : Tidak ada Lidah kering : Tidak ada
-
7/28/2019 SOL TUMOR
7/19
7
N. VIII ( Acusticus )
Mendengarkan gesekan jari tangan : Sulit dinilai Mendengar detik arloji : Sulit dinilai Tes Schawabach : Tidak dilakukan Tes Rinne : Tidak dilakukan Tes Weber : Tidak dilakukan
N. IX ( Glossopharyngeus )
Arcus pharyx : Simetris
Posisi uvula : Di tengah Daya pengecapan lidah 1/3 belakang : Baik Refleks muntah : Tidak dilakukan
N.X ( Vagus )
Denyut nadi : Teraba,reguler Arcus faring : Simetris Bersuara : Normal Menelan : Tidak ada gangguan
N. XI ( Accesorius )
Memalingkan kepala : Normal Sikap bahu : Simetris
Mengangkat bahu : Dapat dilakukan
N.XII ( Hipoglossus )
Menjulurkan lidah : Tidak ada deviasi Kekuatan lidah : Dalam batas normal Atrofi lidah : Tidak ada Artikulasi : Jelas Tremor lidah : Tidak ada
-
7/28/2019 SOL TUMOR
8/19
8
Motorik
Gerakan : Baik ke segala arah, bebas pada keempat ekstremitas Tonus : Normotonus pada keempat ekstremitas Bentuk : Eutrofi pada keempat ekstremitas Kekuatan : 5555 5555
5555 5555
Reflek Fisiologis
Refleks Tendon : Kanan Kiri
Refleks Biseps : (+) (+) Refleks Triseps : (+) (+) Refleks Patella : (+) (+) Refleks Archilles : (+) (+)
Refleks Periosteum : (-) (-)
Refleks Permukaan :
Dinding perut : Tidak dilakukan Cremaster : Tidak dilakukan Spinchter Anii : Tidak dilakukan
Refleks Patologis : kanan kiri
Hoffmann Tromner : (-) (-) Babinzki : (-) (-) Chaddock : (-) (-) Oppenheim : (-) (-) Gordon : (-) (-) Schaefer : (-) (-) Rosolimo : (-) (-) Mendel Bechterew : (-) (-)
-
7/28/2019 SOL TUMOR
9/19
9
Klonus patella : (-) (-) Klonus achilles : (-) (-)
Sensibilitas
Eksteroseptif :
Nyeri : Baik Suhu : Baik Taktil : Baik
Propioseptif :
Vibrasi : Baik Posisi : Baik Tekan dalam: Baik
Koordinasi dan Keseimbangan
Tes romberg : (-) Tes Tandem : (-) Tes Fukuda : (-) Disdiadokenesis : (-) Rebound phenomen : (-) Dismetri : (-) Tes telunjuk hidung : Dalam batas normal
Tes telunjuk telunjuk : Dalam batas normal Tes tumit lutut : Dalam batas normal
Fungsi Otonom
Miksi
Inkotinensia : Tidak ada Retensi : Tidak ada Anuria : Tidak ada
-
7/28/2019 SOL TUMOR
10/19
10
Defekasi
Inkotinensia : Tidak ada Retensi : Tidak ada
Fungsi Luhur
Fungsi bahasa : Sulit dinilai Fungsi orientasi : Baik Fungsi memori : Sulit dinilai Fungsi emosi : Baik Fungsi kognisi : Sulit dinilai
Pemeriksaan Penunjang
Darah Lengkap
Tanggal 30 Mei 2013
Hemoglobin : 14,9 g/dL
Hematokrit : 44 %
Eritrosit : 5,3 juta/L
Leukosit : 9000 /L
Trombosit : 319000 /L
MCV : 83 fL
MCH : 28 pg
MCHC : 34 g/dLUreum : 22 mg/dL
Kreatinin : 1,1 mg/dL
GDS : 95 mg/dL
Natrium : 143 mmol/L
Kalium : 4,0 mmol/L
Klorida :104 mmol/L
-
7/28/2019 SOL TUMOR
11/19
11
Tanggal 3 Juni 2013
Bilirubin total : 0,92 mg/dL
Fosfatase Alkali : 91 U/L
SGOT : 24 U/L
SGPT : 34 U/L
Gamma-GT : 51 U/L
Protein Total : 7,4 g/dL
Albumin : 4,5 g/dL
Globulin : 2,0 g/dL
Kolesterol Total : 235 mg/dL
Trigliserida : 150 mg/dL
HDL : 49 mg/dL
LDL : 156 mg/dL
Ureum : 38 mg/dL
Kreatinin : 1,2 mg/dL
Natrium : 146 mmol/L
Kalium : 3,2 mmol/L
Klorida : 106 mmol/L
Anti HIV Rapid : Non Reaktif
Tanggal 4 Juni 2013
PT : 10,5 detik
APTT : 30,0 detik
Tanggal 5 Juni 2013
Hemoglobin : 14,8 g/dL
Hematokrit : 42 %
Eritrosit : 5,2 juta/L
Leukosit : 8800 /L
Trombosit : 259000/L
MCV : 82 fL
MCH : 29 pg
MCHC : 35 g/dL
-
7/28/2019 SOL TUMOR
12/19
12
CT Scan kepala tanpa kontras tanggal 30 Mei 2013
Kesan:
Lesi solid ddengan bercak perdarahan disertai perfokal edema berukuran 3,10 x 2,49 x 2,49
cm (estimasi volume 9,1 cc) melekat pada kalvaria parietalis kiri.
Sinusitis maksilaris kiri dan ethmoidalis bilateral..
Mastoiditis khronis bilateral.
Foto thorax tanggal 30 Mei 2013
Kesan: Bronchopneumonia
Hasil Konsultasi
1. Departemen Bedah SarafKesan:
Tumor regio parietal sinistra dd/ abcess
Anjuran:
Direncanakan kraniotomi removal tumor
2. Departemen Telinga, Hidung dan TenggorokKesan:
Tonsilofaringitis kronis dan Otitis Media Serosa Kronis Telinga Kanan dan Kiri Aktif.Sinusitis kronis pada sinus maksilaris sinistra dan ethmoidalis bilateral
Anjuran:
Rawat bersama dengan bagian otologi.
Pemberian antibiotik + H2O2 3% + Terivid gtt ADS
3. Departemen ParuKesan:
Community Acquired Pneumonia (CAP)
Anjuran:
Terapi dengan Ceftriaxon 1x2gr, Ambroxol Syrup 3x1. Rencana cek AGD, Sputum BTA.
4. Departemen Penyakit DalamKesan:
Tumor Fronto Parietal Sinistra. Toleransi operasi sedang-berat.
5. Departemen JantungKesan:
Stabil, resiko operasi ringan.
-
7/28/2019 SOL TUMOR
13/19
13
Resume
Anamnesa
Pria usia 50 tahun datang dengan keluhan kejang di mulut satu jam SMRS. Saat kejang lidah
pasien tergigit sehingga terluka. Pasien merasakan banyak air liur yang keluar dan sulit untuk
berbicara. Pasien juga mengaku nyeri kepala telah dirasakan sejak satu tahun yang lalu dan
memberat sejak 3 bulan sebelum masuk rumah sakit. Nyeri kepala awalnya ringan, namun
lama kelamaan berlangsung semakin lama dan nyeri bertambah. Nyeri kepala lebih dirasakan
saat pagi hari dibandingan dengan sore dan malam hari.Mual (-) muntah (-) riwayat
penurunan kesadaran (-). Keluarga pasien mengatakan bahwa pasien lebih susah diajak
berkomunikasi dibandingkan sebelum adanya keluhan-keluhan ini. Keluarga pasien
mengatakan bahwa pasien memang sulit mendengar karena pasien pernah mengalami keluar
cairan dari telinganya 4 tahun yang lalu.
Pemeriksaan fisik
Status Internus : Dalam batas normal
Keadaan Umum : Tampak Sakit Sedang
Kesadaran : Compos Mentis
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Frekuensi Nadi : 74 kali/menit
Frekuensi Pernafasan : 20 kali/menit
Suhu Tubuh : 37oC
Gizi : Baik
THT : Pendengaran menurun ADS
Status Neurologis
Glasgow Coma Scale : E4 M6 V5, 15
Tanda Rangsang Meningeal : (-)
Nervi Cranialis : Dalam batas normal
Sensibilitas : Dalam batas normal
Motorik : Dalam batas normal
Koordinasi & Keseimbangan : Dalam batas normal
Fungsi Luhur : Fungsi bahasa, memori dan kognisi sulit dinilai.
Sistim Saraf Otonom : Dalam batas normal
Diagnosis
-
7/28/2019 SOL TUMOR
14/19
14
Diagnosis Klinis : Status konvulsius, Cephalgia, OMSK kronis aktif
Diagnosis Topis : Lobus Parietalis Sinistra
Diagnosis Etiologi : Space Occupying Lesion (SOL) et causa tumor lobus parietal sinistra
Terapi
Non-medikamentosa : Anjuran tidur dengan posisi kepala ditinggikan 20-30o
Rencana pembedahan dan alih rawat oleh TS Bedah Saraf
5B
Breathe : Awasi jalan nafas pasien dan frekuensi pernafasannya.
Blood : Awasi tekanan darah tetap stabilBrain : Awasi tanda-tanda penurunan kesadaran yang tiba-tiba
Bowel : Awasi diet pasien.
Bladder : Awasi jumlah urin yang keluar dan pastikan tak ada retensio atau anuria.
Medikamentosa :
Citicoline 500 mg IV 2x1
Fenitoin tab 3x1 Folic Acid tab 1x1 Asam traneksamat 500 mg tab 3x1 Asam mefenamat 500 mg tab 3x1 Terapi Sinusitis dan OMSK sesuai dengan TS THTPrognosis
Quo Ad Vitam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Functionam : Dubia Ad Bonam
Quo Ad Sanationam : Dubia Ad Malam
Quo Ad Cosmeticum : Ad Bonam
-
7/28/2019 SOL TUMOR
15/19
-
7/28/2019 SOL TUMOR
16/19
16
3. Pasien dan keluarga menyangkal adanya mual, muntah, riwayat pingsan, baal, kesemutan,kelemahan anggota gerak, gangguan keseimbangan dan penurunan kesadaran. Pasien juga
menyangkal pernah mengalami benturan dibagian kepala, demam sebelumnya, gangguan
menelan, gangguan pengecapan, BAB dan BAK. Dengan tidak adanya keluhan ini dapat
menyingkirkan penyakit lain, seperti infeksi, trauma.
4. Kesulitan berkomunikasi. Adanya kesulitan berkounikasi dapat menjadi dasar untukmenentukan letak lesi atau SOL, dimana pusat bahasa adalah di hemisfer cerebri sinistra.
Bilatumor terletak pada lobus yang dominan dapat menyebabkan afasiasensorik atau
afasia sensorik motorik.
Diagnosis
Secara klinis, pasien ini didiagnosis dengan status konvulsius, cephalgia dan otitis media
supurativa kronis (OMSK). Kejang dan nyeri kepala pada pasien masih sering terjadi sampai
saat pemeriksaan. Hal inilah yang menjadi dasar atas penulisan diagnosis status konvulsius
dan cephalgia karena masih terjadinya kejang dan nyeri kepala. Pasien juga masih merasakan
adanya kesulitan mendengar karena adanya OMSK.
Secara topis, diagnosisnya adalah pada lobus parietalis karena pada lobus parietalis terletak
pusat motorik. Apabila korteks motorik ini tertekan oleh massa atau tumor intrakranial makadapat menyebabkan adanya bangkitan kejang. Pada pasien terjadi kesulitan berkomunikasi.
Selain adanya OMSK, tumor pada lobus parietal juga dapat menyebabkan terjadinya
gangguan pada pusat bahasa yang berada di korteks parietalis.
Diagnosis etiologi pada pasien ini adalah SOL yang merupakan tumor intrakranial. Hal ini
hanya menjadi dugaan saat anamnesis karena tidak adanya tanda-tanda peningkatan tekanan
intrakranial dan pasien diduga mempunyai penyakit epilepsi, namun saat dilakukan
pemeriksaan penunjang, tampak adanya massa intrakranial pada bagian lobus parietal. Maka
penyebab dari keluhan-keluhan pada pasien ini adalah SOL et causa tumor lobus parietalis
sinistra.
Pemeriksaan Penunjang
Untuk menegakkan diagnosis pada penderita yang dicurigai menderita tumor otak yaitu
melalui anamnesis dan pemeriksaan fisik neurologik yang teliti, adapun pemeriksaan
penunjang yang dapat membantu yaitu CT-Scan dan MRI. Setelah diagnosa klinik
-
7/28/2019 SOL TUMOR
17/19
17
ditentukan, harus dilakukan pemeriksaan yang spesifik untuk memperkuat diagnosa dan
mengetahui letak tumor.
Penatalaksanaan
Non-medikamentosa : Anjuran tidur dengan posisi kepala ditinggikan 20-30o, Rencana
pembedahan dan alih rawat oleh TS Bedah Saraf. Dengan anjuran tidur dengan posisi kepala
lebih tinggi diharapkan dapat mengurangi terjadinya cephalgia setelah bangun tidur.
Pembedahan diharapkan dapat menjadi terapi kuratif yang tepat bagi pasien ini
5B yaitu breathe, blood, brain, bowel dan bladder. Kelima sistem ini harus terus dipantau dan
diawasi untuk mencegah atau mengetahui adanya perburukan pada pasien yang dapat
berlangsung secara tiba-tiba, misalnya tanda-tanda peningkatan intrakrainal dimana pada
pasien ini tidak ada saat dilakukan pemeriksaan. Apabila terjadi peningkatan tekanan
intrakranial dapat diberikan manitol atau dexamethason dengan dosis berthap dan tappering
off setelah penggunaannya hendak dihentikan.
Medikamentosa: Citicoline 500 mg IV 2x1, Fenitoin tab 3x1, Folic acid tab 1x1, Asam
traneksamat 500 mg tab 3x1, Asam mefenamat 500 mg tab 3x1 dan terapi Sinusitis dan
OMSK sesuai dengan TS THT. Pada kasus tumor intrkranial obat-obatan yang diberikann
hanya obat-obatan simptomatis, pada pasien ini diberikan fenitoin untuk mengontrol
kejangnya. Asam traneksamat diberikan untuk mengatasi adanya sedikit bercak perdrahan
yang tampak pada hasil CT scan dan untuk mencegah terjadinya perdarahan lebih lanjut yang
menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan intrakranial. Citicoline dan asam folat
diharapkan dapat mengurangi kerusakan pada neuron di korteks otak. Asam mefenamat
diberikan untuk mngurangi cephalgia.
Prognosis
Prognosis ad vitam pada pasien ini adalah dubia ad bonam karena pada pemeriksaan tanda
vital, keadaan umum dan kesadaran pasien dalam keadaan stabil. Namun dapat memburuk
secara tiba-tiba bila terjadi peningkatan tekanan intrakranial.
Secara ad functionam adalah dubia ad bonam karena pada pemeriksaan fisik dan pemeriksaan
neurologis tidak ditemukan adanya kelainan dan defisit neurologis yang berat selain fungsi
luhur yang sulit dinilai akibat adanya tumor pada lobus parietalis dan OMSK.
-
7/28/2019 SOL TUMOR
18/19
18
Dari sisi ad sanationam adalah dubia ad malam karena setelah pengangkatan tumor
intrakranial dengan pembedahan, dapat terjadi rekurensi tergantung dari jenis tumor secara
patologi anatomi.
Prognosis pasien dilihat dari segi ad cosmeticum adalah ad bonam karena tidak ada gangguan
yang tampak secara kasat mata.
-
7/28/2019 SOL TUMOR
19/19
19
Daftar Pustaka
1. Pengenalan dan Penatalaksanaan Kasus-Kasus Neurologi. Buku kedua. Jakarta :Departemen Saraf RSPAD Gatot Soebroto Ditkesad. 2007
2. Beers, Mark. H., MD. Merck Manual. Eighteenth Edition. 2006 : 1921-19223. Buku Pedoman Standar Pelayanan Medis dan Standar Prosedur Operasional Neurologi.
Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia. 2006
4. Hakim A.A. Tindakan Bedah pada Tumor Cerebellopontine Angle, Majalah KedokteranNusantara Vol. 38 No 3, 2005.
5. Mahar, M., Proses Neoplasmatik di Susunan Saraf dalam Neurologi Klinis Dasar edisi 5,Dian Rakyat, Jakarta, 2000 : 390402
6. Tumor Otak. Buku Ajar Neurologi Klinis. Edisi I, Gajah Mada University Press,Yogyakarta, 1999 : 201207
7. Facts About Brain Tumors. Available at http://www.braintumor.org/8. Syaiful Saanin, dr, Tumor Intrakranial. Available at
http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Pendahuluan.html.
9. John R.M., Howard K.W, A ,B, Cs. Brain Tumors From Their Biology to TheirTreatments. Available at http://www.brain-surgery.com/.
10. What you need to Know about Brain Tumor. Available at http://www.cancer.gov/
http://www.braintumor.org/http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Pendahuluan.htmlhttp://www.brain-surgery.com/http://www.cancer.gov/http://www.cancer.gov/http://www.brain-surgery.com/http://www.angelfire.com/nc/neurosurgery/Pendahuluan.htmlhttp://www.braintumor.org/