SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN...

135
i SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULTRA OLEH : ARJUNA SULTAN B1B1 13 212 PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2018

Transcript of SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN...

Page 1: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

i

SKRIPSI

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN

DEMOKRATIS TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BADAN

KEPEGAWAIAN DAERAH PROVINSI SULTRA

OLEH :

ARJUNA SULTAN

B1B1 13 212

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2018

Page 2: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 3: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 4: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 5: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

v

ABSTRAK

Arjuna Sultan, B1B1 13 212. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Gaya

Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Dibimbing oleh

Nasrul dan Sinarwati.

Penelitian ini bertujuan Untuk menganalisis pengaruh Lingkungan Kerja

dan Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 76

orang pegawai yang bekerja pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

Analisis yang digunakan adalah analisis kuantitatif dengan menggunakan Analisis

Regresi Linear Berganda.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja dan Gaya

Kepemimpinan Demokratis secara simultan berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Sedangkan

Lingkungan Kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Pegawai

Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Demikian pula dengan Gaya

Kepemimpinan Demokratis secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Dengan

demikian hipotesis yang diajukan diterima.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja, Gaya Kepemimpinan Demokratis, Kinerja

Pegawai.

Page 6: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

vi

ABSTRACT

Arjuna Sultan, B1B1 13 212. The Effect of Work Environment and Democratic

Leadership Style on Employee Performance at Regional Personnel Board

of Southeast Sulawesi Province. Guided by Nasrul and Sinarwati.

This study aims to analyze the influence of Work Environment and

Democratic Leadership Style on Employee Performance at Regional Personnel

Board of Southeast Sulawesi Province. The sample in this research is 76

employees who work at Regional Personnel Board of Southeast Sulawesi

Province. The analysis used is quantitative analysis by using Multiple Linear

Regression Analysis.

The results showed that the Work Environment and Style of Democratic

Leadership simultaneously have a significant effect on Employee Performance at

Regional Personnel Board of Southeast Sulawesi Province. While the Work

Environment partially significant effect on Employee Performance At Regional

Personnel Agency of Southeast Sulawesi Province. Similarly, the style of

Democratic Leadership partially significant effect on Employee Performance At

Regional Personnel Agency of Southeast Sulawesi Province. Thus the proposed

hypothesis is accepted.

Keywords: Work Environment, Democratic Leadership Style, Employee

Performance

Page 7: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan puji

dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

karunianyasehingga penulis bisa menyelesaikanHasil dengan judul “Pengaruh

Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra”.

Penyusunan hasil ini dibuat untuk memenuhi salah satu syarat dalam

memperoleh gelar sarjana Manajemen pada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Halu Oleo. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam upaya

penulisan hasil ini senantiasa mengalami kendala dan hambatan, namun berkat

Rahmat Allah SWT, serta dorongan bantuan dari berbagai pihak sehingga segala

tantangan dan rintangan dapat teratasi. Oleh karena itu pada kesempatan ini,

dengan penuh kerendahan hati penulis menghaturkan rasa terima ksih yang tulus

kepada ibunda tercinta Yani Panusu dan ayah Sultan Daeng Makka (Alm) yang

telah memberikan dorongan, keyakinan dan doa bagi penulis untuk memantapkan

langkah dalam melakukan kegiatan. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada

bapak Dr. Nasrul, SE.,M.Si. selaku pembimbing 1 dan ibu Dr. Sinarwati, SE.,

M.Si. selaku pembimbing II yang telah penuh kesabaran dan keikhlasan

meluangkan waktu, tenaga dan fikiran, serta memberikan masukan dan arahan

maupun koreksi penulisan. Semoga bimbingan dan petunjuk yang diberikan

mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT.

Page 8: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

viii

Dalam penyusunan hasil ini, penulis menyadari banyak banyak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu perkenankanlah penulis dari lubuk hati yang paling dalam dalam

menghaturkan terima kasih yang tulus dan teristimewa kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Muh. Zamrun F, S.Si.,M.Si, selaku Rektor Universitas

Halu Oleo.

2. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE.,M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo.

3. Ibu Dr. Sri Wiyati Maharani, SE.,M.Si, Selaku Ketua Jurusan Manajemen

Fakultas Ekonomi da Bisnis Universitas Halu Oleo.

4. Ibu Dr. Sinarwati, SE.,M.Si. Selaku koordinator Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Halu Oleo.

5. Seluruh Dosen dan Staf Administrasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo yang telah mendidik dan membantu penulis selama

perkuliahan dan dalam penyelesaian hasil penelitian.

6. Seluruh teman angkatan 2013 yang tidak sempat disebutkan namanya

7. Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra yang membantu

memberikan data-data dalam penelitian ini.

8. Orang-orang yang tidak bisa penulis tuliskan namanya satu persatu atas

segalanya saya ucapkan terima kasih dari hati yang terdalam.

Page 9: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

ix

Akhirnya penulis menyampaikan segala permohonan maaf dengan penuh

kerendahan hati atas segala kekurangan dan kesalahan dalam penulisan hasil ini,

semoga dapat berguna bagi Nusa dan Bangsa, serta Negara.

Kendari, 2018

Penulis

Page 10: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................ i

HALAMAN PERESETUJUAN ..................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ...................................................... iv

ABSTRAK ........................................................................................................v

ABSTRACT ..................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... vii

DAFTAR ISI .....................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang .................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................5

1.4 Manfaat Peneltian.............................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori ..................................................................................6

2.1.1 Lingkungan Kerja ...................................................................6

2.1.1.1 Jenis Lingkungan Kerja .............................................9

2.1.1.2 Faktor – Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja ..10

2.1.2 Gaya Kepemimpinan Demokratis .........................................16

2.1.2.1 Konsep Kepemimpinan ............................................16

2.1.2.2 Tipe Kepemimpinan .................................................21

2.1.2.3 Gaya Kepemimpinan ................................................24

2.1.2.4 Gaya Kepemimpinan Demokratis .............................27

2.1.2.5 Kepemimpinan Dalam Birokrasi Pemerintah ...........30

2.1.3 Konsep Dan Pengukuran Kinerja Aparat ..............................34

2.2 Penelitian Terdahulu .......................................................................48

2.3 Kerangka Pikir .................................................................................54

2.4 Hipotesis ..........................................................................................58

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian .............................................................................60

3.2 Desain Penelitian .............................................................................60

3.3 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Operasionalisasi

Variabel ..........................................................................................61

3.4 Populasi dan Sampel .......................................................................65

Page 11: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

xi

3.5 Teknik Pengumpulan Data ..............................................................66

3.6 Skala Pengukuran ............................................................................67

3.7 Teknik Analisis Data .......................................................................68

3.8 Uji Hipotesis ...................................................................................69

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra .....70

4.1.1 Keadaan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra .........70

4.2 Karakteristik Responden .................................................................75

4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan pangkat/golongan.......75

4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ..............77

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ..77

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ...............78

4.3 Analisis Statistik Deskriptif ............................................................79

4.3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Lingkungan Kerja ........80

4.3.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Gaya Kepemimpinan

Demokratis ............................................................................82

4.3.3 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Kinerja .........................84

4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...........................................86

4.4.1 Analisis Data .........................................................................86

4.4.2 Pengujian Hipotesis ...............................................................88

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian ..........................................................90

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan .....................................................................................98

5.2 Saran-Saran .....................................................................................98

DAFTRA PUSTAKA ........................................................................................

LAMPIRAN .......................................................................................................

Page 12: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pikir...............................................................................58

Page 13: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Makna penilaian deskriptif variabel penelitian .................................68

Tabel 4.1 Jumlah Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan........................76

Tabel 4.2 Jumlah Responden Berdasarkan Jenis Kelamin...............................77

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ..................................78

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ..........................79

Tabel 4.5 Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden .............80

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Lingkungan Kerja ...........81

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Gaya Kepemimpinan

Demokraris .......................................................................................83

Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kinerja.............................85

Tabel 4.9 Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda .................................87

Tabel 4.10 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi .......88

Page 14: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor kunci untuk

mendapatkan kinerja terbaik, karena SDM merupakan faktor penentuan dalam

pencapaian tujuan yang efektif dan efisien.Douglas (1996) menjelaskan bahwa

perusahaan membutuhkan pegawai yang mampu bekerja lebih baik dan lebih

cepat, sehingga diperlukan pegawai yang mampu mempunyai kinerja (job

performance) yang tinggi. Kinerja pegawai merupakan hasil sinergi dari faktor

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan.

Lingkungan kerja yang nyaman dan kondusif mampu memancing para

karyawan untuk bekerja dengan produktif. Penyediaan lingkungan kerja secara

nyaman akan mampu memberikan kepuasan kepada karyawan terhadap pekerjaan

yang dilakukan dan memberikan kesan yang mendalam bagi karyawan yang pada

akhirnya karyawan akan mempunyai kinerja yang baik. Penelitian mengenai

lingkungan kerja yang dilakukan Strek (2005) dalam buku Manajemen

Administrasi Perkantoran Modern karangan Badri (2006), menerangkan bahwa

karyawan mengharapkan adanya lingkungan kerja yang nyaman yang bisa

memanjakan karyawan dalam bekerja. Kemudian penelitian yang dilakukan oleh

Chao, Schwartz, Milton dan Burge dalam Badri (2006), menjelaskan bahwa

lingkungan yang tidak sehat dan nyaman akan menurukan tingkat produktivitas

maupun moral pegawai sehingga akan memepengaruhi tujuan organisasi.

Page 15: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

2

Selanjutnya,gaya kepemimpinan merupakan model hubungan yang saling

mempengaruhi di antara pemimpin dan pengikut (Follower) atau bawahan yang

menginginkan perubahan nyata yang mencerminkan tujuan bersamanya. Dengan

demikian seorang pemimpin harus memiliki kemampuan menciptakan budaya

organisasi dan komunikasi yang berkualitas sehingga menunjang terciptanya

tujuan organisasi.Gaya kepemimpinan adalah pola perilaku seorang pemimpin

dalam berinteraksi dengan bawahan sebagai upaya mempengaruhi bawahannya

untuk mencapai tujuan organisasi, Sunyoto (2012).

Gaya kepemimpinan yang dipandang ideal adalah gaya kepemimpinan

demokratis. Pemimpin demokratis biasanya memandang perananya selaku

koordinator dari berbagi unsur dan komponen organisasi sehingga bergerak

sebagai suatu totalitas, karena tipe pemimpin demokratik adalah tipe pemimpin

yang paling ideal dan paling didambakan. Memang, harus di akui bahwa

pemimpin yang demokratik tidak selalu merupakan pemimpin yang paling efektif

dalam kehidupan organisasi karena ada kalanya, dalam hal bertindak dan

mengambil keputusan, bisa terjadi keterlambatan sebagai konsekuensi keterlibatan

para bawahan dalam proses pengambilan keputusan tersebut. Sekalipun demikian,

pemimpin yang demokratik telah di pandang sebagai pemimpin terbaik karena

kelemahanya mengalahkan kekuranganya (Sondang 1999).

Banyak hasil penelitian yang menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan

demokratik sangat mempengaruhai kinerja karyawan. Mardiana (2004)

menyatakan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh signifikan

terhadap kinerja karyawan. Guntoro (2015) menyimpulkan bahwa

Page 16: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

3

gayakepemimpinan demokratis berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan. Emilda (2011) menyimpulkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan.

Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra, keberhasilan

peningkatan kinerja juga sangat tergantung pada kemajuan, kesungguhan, dan

motivasi kerja pegawai negri sebagai aparatur Negara dalam melaksanakan tugas

dan tanggung jawabnya. Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra Provinsi

Sulawesi Tenggara harus meningkatkan kinerja pegawainya melalui lingkungan

kerja dan Gaya kepemimpinan.

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra adalah unsur teknis dalam

menyiapkan pelayanan pimpinan, tata usaha keuangan Sekretariat Daerah

Provinsi, perlengkapan dan Protokol serta Perjalanan. Dalam hal ini di butuhkan

sumber daya aparatur yang dapat bekerja secara professional dengan prestasi kerja

yang handal.Hal tersebut dapat dicapai apabila lingkungan kerja dan perilaku dari

aparat mendukung terciptanya suatu kondisi yang dapat meningkatkan kinerjanya.

Berdasarkan data awal dan hasil wawancara terhadap beberapa pegawai

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra, penulis mendapati bahwa kinerja

aparatur masih dikatagorikan rendah. Kondisi pegawai yang ada pada saat ini

pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra dijumpai masih adanya pegawai

sering datang terlambat masuk kerja, adanya sebagaian pegawai tidak mengikuti

apel pagi/sore, adanya pegawai yang tidak tepat waktu dalam menyelesaikan

pekerjaanya dan masih adanya sebagian pegawai yang meninggalkan tugas pada

jam kerja tanpa keterangan yang sah dan ini di dukung berdasarkan data dari

Page 17: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

4

Subag. Tata Usaha Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra rekapitulasi

absensi selama tahun 2016, sebanyak 35,76% pegawai yang ada di Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra tidak datang masuk kantor. Fenomena yang

terjadi pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra menunjukkan rendahnya

kedisiplinan pegawai dan mempengaruhi penilaian terhadap kinerjanya.Selain itu

rendahnya kinerja pegawai di duga, di pengaruhi oleh kurang kondusifnya

lingkungan kerja, sebab beberapa bagian dari ruang lingkup kerja fisik maupun

non fisik masih kurang mendukung kinerja aparat, selain itu gaya kepemimpinan

para pimpinan puncak pada instansi tersebut, lebih bersifat konvensional.

Berdasarkan hal tersebut maka penulis berpendapat bahwa kinerja aparatur

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra perlu diperbaiki, diantaranya dengan

fungsi lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan. Berangkat dari pemikiran

tersebut penulis tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berjudul

“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra”.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarakan latar belakang, maka permasalahan utama yang akan

menjadi fokus kajian tesis ini adalah :

1. Apakah lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh

signifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra?

2. Apakah lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra?

Page 18: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

5

3. Apakah gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh signifikan terhadap

kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

1.3. Tujuan Penelitian

Berangkat dari rumusan masalah, maka tujuan utama penelitian ini adalah

untuk :

1. Menganalisis pengaruh Lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan

Demokratis terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra.

2. Menganalisis pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

3. Menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja

pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan akan memberi manfaat sebagai berikut :

1. Kegunaan teoritik : hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

bagi pengembangan konsep ilmu administrasi Negara dengan fokus kajian

sumber daya manusia dalam penyelenggaraan pemerintah daerah.

2. Kegunaan praktis : temuan – temuan yang dapat diungkapkan dalam

penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan pertimbangan

dalam perumusan langkah – langkah kebijakan peningkatan prestasi kerja

pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

Page 19: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Teori

2.1.1. Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja dalam suatu subtansi atau organisasi sangat penting

untuk diperhatikan manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan

proses produksi dalam suatu instansi atau organisasi, namun lingkungan kerja

mempunyai pengaruh langsung terhadap para pegawai yang melaksanakan proses

produksi tersebut. Lingkungan kerja yang sangat memuaskan bagi pegawainya

dapat meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai

akan dapat menurunkan kinerja, dan akhirnya menurunkan motivasi kerja

pegawai.

Suatu kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau sesuai apabila manusia

dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan

nyaman.Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu

yang lama.Lebih jauh lagi lingkungan – lingkungan kerja yang kurang baik dapat

menuntut tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung di

perolehnya rencangan sistem kerja yang efisien.

Menurut Forenhand dan Gilmer dalam Agustini (2006:8) bahwa :

Lingkungan kerja adalah suatu set ciri – ciri yang membedakan suatu

organisasi dengan organisasi lainnya dalam jangka waktu yang panjang

dan mempengaruhi tingkah laku manusia dalam organisasi tersebut.

Page 20: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

7

Pandangan Forenhand dan Gilmer tersebut memberi gambaran bahwa

lingkungan kerja mempunyai pengaruh besar terhadap tingkah laku manusia

dalam organisasi.Dalam arti, manakalah lingkungan organisasi tersebut kondusif

dan dalam jangka panjang mampu memberi pengaruh terhadap tingkah laku

aparat yang berbeda di dalamnya.

Cikmat dalam Nawawi (2003) menyatakan bahwa:

“Lingkungan kerja adallah serangkaian sifat kondisi kerja yang dapat di

ukur berdasarkan persepsi bersama dari para anggota organisasi yang

hidup dan bekerja sama dalam suatu organisasi

Pandangan Cikmat di atas memberi gambaran bahwa lingkungan kerja

merupakan kondisi kerja yang dapat di persepsikan oleh anggota organisasi dalam

hubungan kerjasama dan aktivitas organisasi yang di jalankan.

Sedangkan Lussier dalam Nawawi (2003) mengartikan bahwa “lingkungan

kerja adallah kualitas internal organisasi yang relatif berlangsung terus menerus

yang di rasakan oleh anggotanya”.

Sementara itu, menurut Steers dalam Agustini (2006) berpendapat bahwa

“lingkungan kerja merupakan ciri–ciri dalam organisasi yang mempengaruhi

tingkah laku pekerja”.

Pendapat tersebut memberi gambaran bahwa lingkungan kerja di mana

para anggota organisasi melakukan aktivitasnya sangat memberi pengaruh pada

tingkah laku para anggota organisasi tersebut.

Pendapat para ahli tersebut memberikan gambara bahwa lingkungan

organisasi merupakan kondisi internal organisasi yang dapat mempengaruhi

Page 21: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

8

tingkah laku aparat dalam suatu organisasi yang bersangkutan, baik dalam bentuk

fisik maupun non fisik.

Menurut Nitisemito (2000) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai

berikut: “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas–tugas yang

diembankan.

pandangan Nitisesmito tersebut mempertegas dari pandangan Lussier dan

Steers bahwa lingkungan organisasi merupakan suatu keadaan atau kondisi

lingkungan yang ada disekitar individu atau aparat yang dapat mempengaruhi diri

mereka dalam melaksanakan tugas – tugas organisasi yang menjadi tanggung

jawab mereka sebagai anggota dalam organisasi yang bersangkutan.

Menurut Sedarmayanti (2001) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai

berikut : “ Lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang di

hadapi, lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Pandangan sedarmayanti tersebut lebih menekankan pada aspek fisik dan non

fisik dalam organisasi.Dimana aspek – aspek tersebut mempengaruhi seseorang

dalam bekerja, baik dalam kedudukanya sebagai pribadi ataupun dalam bentuk

kelompok kerja.

Dari beberapa pendapat di atas, disimpulkan bahwa lingkungan kerja

merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar pegawai pada saat bekerja, baik

berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat

mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.

Page 22: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

9

2.1.1.1 Jenis Lingkungan Kerja

Sedarmayanti (2001) menyatakan bahwa secara garis besar, jenis

lingkungan kerja terbagi 2 yakni : (a) lingkungan kerja fisik, dan (b) lingkungan

kerja non fisik.

a. Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedarmayanti (2001), lingkungan kerja fisik adalah semua

keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat

mempengaruhi pegawai baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :

1. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan pegawai (seperti:

pusat kerja, kursi dan sebagainya)

2. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :

temperatur, kelembaban, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanis, bau tidak sedap, warna, dan lain-lain.

Untuk dapat memperkecil pengaruh lingkungan fisik terhadap pegawai,

maka langkah pertama adalah harus mempelajari manusia, baik mengenai fisik

dan tingkah lakunya maupun mengenai fisiknya, kemudian digunakan sebagai

dasar memikirkan lingkungan fisik yang sesuai.

b. Lingkungan Kerja Non Fisik

Menurut Sedarmayanti (2001), lingkungan kerja non fisik adalah semua

keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan

dengan atasan maupun hubungan sesama rekan kerja, ataupun hubungan dengan

Page 23: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

10

bawahan. Lingkungan kerja non fisik ini juga merupakan kelompok lingkungan

kerja yang tidak bisa diabaikan.

Pandangan di atas memberi gambaran bahwa lingkungan kerja organisasi

adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan organ organisasi baik yang bersifat

non fisik maupun yang bersifat fisik. Menurut Nitisemito (2000) Instansi

hendaknya dapat mencerminkan kondisi yang mendukung kerja sama antara

tingkat atasan, bahwahan maupun yang memiliki status jabatan yang sama di

instansi atau organisasi. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana

kekeluargaan, komunikasi yang baik, dan pengendalian diri.

Sentoso (2001) yang mengutip pernyataan Lee sang pencetus teori W

dalam Ilmu Manajemen Sumberdaya Manusia, bahwa pihak manajemen instansi

atau organisasi hendaknya membangun suatu iklim dan suasan kerja yang bisa

membangkitkan rasa kekeluargaan untuk mencapai tujuan bersama. Pihak

manajemen instansi atau organisasi juga hendaknya mampu mendorong inisiatif

dan kreativitas.Kondisi seperti inilah yang selanjutnya menciptakan antusiasisme

untuk bersatu dalam organisasi untuk mencapai tujuan.

2.1.1.2. Faktor – Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatanya dengan baik, sehingga

dicapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh suatu kondisi

lingkungan yang sesuai. Suatu kondisi lingkungan dikatakan baik atau sesuai

apabila manusia dapat melaksanakan kegiatanya secara optimal, sehat, aman, dan

nyaman.Ketidaksesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka

waktu yang lama.Lebih jauh lagi, keadaan lingkungan yang kurang baik dapat

Page 24: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

11

menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya

rancangan sistem kerja yang efisien.Banyak faktor yang mempengaruhi

terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja.

Berikut ini beberapa faktor yang di uraikan Sedarmayanti (2001) yang

dapat mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja dikaitkan

dengan kemampuan pegawai, diantaranya adalah : (a) Penerangan/cahaya di

tempat kerja, (b) Temperatur/suhu udara di tempat kerja, (c) Kelembaban di

tempat kerja, (d) Sirkulasi udara di tempat kerja, (e) Kebisingan di tempat kerja,

(f) Getaran mekanis di tempat kerja, (g) Bau tidak sedap di tempat kerja, (h) Tata

warna di tempat kerja, (i) Dekorasi di tempat kerja, (j) Musik di tempat kerja, (k)

Keamanan di tempat kerja

Berikut ini akan diuraikan masing – masing faktor tersebut dikaitkan

dengan kemampuan manusia, yaitu :

a) Penerangan/Cahaya di Tempat Kerja

Cahaya atau penerangan sangat besar manfaatnya bagi pegawai guna

mendapat keselamatan dan kelancaran kerja.Oleh sebab itu perlu di perhatikan

adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak menyilaukan. Cahaya yang

kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami kesalahan, dan

pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam melaksanakan pekerjaan,

sehingga tujuan organisasi sulit di capai. Pada dasarnya, cahaya dapat dibedakan

menjadi empat yaitu : a). Cahaya langsung, b). Cahaya setengah langsung, c).

Cahaya tidak langsung, d). Cahaya setengah tidak langsung.

Page 25: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

12

b) Temperatur /Suhu udara di Tempat Kerja

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai

temperatur berbeda.Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan

keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna sehingga dapat

menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh. Tetapi kemapuan

untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa tubuh manusia masih

dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika perubahan temperatur

luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35% untuk kondisi

dingin, dari keadaan normal tubuh.

Tingkat temperatur akan memberi pengaruh yang berbeda. Keadaan

tersebut tidak mutlak berlaku bagi setiap pegawai karena kemampuan beradaptasi

tiap pegawai berbeda, tergantung di daerah bagaimana pegawai dapat hidup.

c) Kelembaban di Tempat Kerja

Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara, bisa

dinyatakan dalam presentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh

temperatur udara, dan secara bersama – sama antara temperatur, kelembaban,

kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan

mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan

panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan

kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar

– besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut

jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan

Page 26: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

13

oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antar

panas tubuh dengan suhu disekitarnya.

d) Sirkulasi Udara di Tempat Kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk

menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara di sekitar

dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut telah berkurang dan

telah bercampur dengan gas atau bau – bauan yang berbahaya bagi kesehatan

tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya tanaman di sekitar tempat

kerja. Tanaman merupakan penghasil oksigen yang di butuhkan oleh manusia.

Dengan sukupnya oksigen di sekitar tempat kerja, ditambah dengan pengaruh

secara psikologi akibat adanya tanaman di sekitar tempat kerja, keduanya akan

memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani. Rasa sejuk dan segar selama

bekerja akan membantu mempercepat pemulihan tubuh akibat lelah setelah

bekerja.

e) Kebisingan di Tempat Kerja

Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar untuk mengatasinya

adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga.Tidak

dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi tersebut dapat

menggangu ketenangan kerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan

komunikasi, bahkan menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa

menyebabkan kematian. Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara

bising hendaknya dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan

efisien sehinga produktivitas kerja meningkat

Page 27: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

14

Ada tiga aspek yang menetukan kualitas suatu bunyi, yang bisa

menentukan tingkat gangguan terhadap manusia, yaitu :

a. Lamanya Kebisingan

b. Intensitas kebisingan

c. Frekwensi Kebisingan

Semakin lama telinga mendengar kebisingan, akan semakin buruk

akibatnya, diantaranya pendengaran dapat makin berkurang.

f) Getaran Mekanis di Tempat Kerja

Getara mekanis artinya getaran yang di timbulkan oleh alat mekanis, yang

sebagian dari getaran ini sampai ketubuh pegawai dan dapat menimbulkan akibat

yang tidak diinginkan.Getaran mekanis pada umumnya sangat menggangu tubuh

karena ketidak keteraturanya, baik tidak teratur dalam intensitas maupun

frekwensi alam ini beresonansi dengan frekwensi dari getaran mekanis. Secara

umum getaran mekanis dapat menggangu tubuh dalam hal : a) Konsenterasi

bekerja, b) Datangnya kelelahan, c) Timbulnya beberapa penyakit, diantaranya

karena gangguan terhadap : mata, syaraf, peredaran darah, otot, tulang, dan lain –

lain.

g) Bau tidak sedap di Tempat Kerja

Adanya bau–bauan di sekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai

pencemaran, karena dapat menggangu konsentrasi bekerja, dan bau – bauan yang

terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan penciuman. Pemakaian “air

condition” yang tepat merupakan salah satu cara yang dapat di gunakan untuk

menghilangkan bau – bauan yang menggangu di sekitar tempat kerja.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

15

h) Tata Warna di Tempat Kerja

Menata warna di tempat kerja perlu di pelajari dan direncakanan dengan

sebaik – baiknya.Pada kenyataanya tata warna tidak dapat dipisahkan dengan

penataaan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna mempunyai pengaruh

besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang – kadang

menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain–lain.Karena dalam sifat warna dapat

merangsang perasaan manusia.

i) Dekorasi di Tempat Kerja

Dekorasi ada hubunganya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan juga

dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan lainnya untuk

bekerja.

j) Musik di Tempat Kerja

Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai dengan suasana,

waktu dan tempat dapat mengakibatkan dan merangsang pegawai untuk

bekerja.Oleh karena itu lagu – lagu perlu di pilih dengan selektif untuk

dikumandangkan di tempat kerja. Tidak sesuainya music yang diperdegarkan di

tempat kerja akan menggangu konsentrasi kerja

k) Keamanan di Tempat Kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam keadaan

aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaanya.Salah satu upaya untuk

menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga satuan petugas

keamanan.

Page 29: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

16

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja adalah suatu tempat dimana anggota organisasi melaksanakan

pekerjaanya dan merupakan suatu kondisi kerja yang dapat diukur berdasarkan

sifat dan persepsi subjektif bersama dari anggotanya yang hidup dan bekerja

secara bersama yang berlangsung secara terus menerus serta menghasilkan

tindakan berkesan dalam menjalankan tugas dan pekerjaanya.

2.1.2. Gaya Kepemimpinan Demokratis

2.1.2.1. Konsep Kepemimpinan

Secara etimologi kepemimpinan berasal dari kata dasar “pimpin” (lead)

berarti bimbingan atau tuntutan, dengan begitu di dalam terdapat dua pihak yaitu

yang dipimpin (rakyat) dan yang memimpin (imam). Setelah di tambah awalan

“pe” menjadi “pemimpin” (leader) berarti orang yang mempengaruhi pihak lain

melalui proses kewibawaan komunikasi sehinga orang lain tersebut bertindak

sesuatu dalam mencapai tujuan tertentu. Dan setelah di tambahkan akhiran “an”

menjadi “pimpinan” artinya orang yang memimpin. Apabila dilengkapi dengan

awalan “ke” menjadi “kepemimpinan” (leadership) berarti kemampuan dan

kepribadian seseorang dalam mempengaruhi serta membujuk pihak lain agar

melakukan tindakan pencapaian tujuan bersama, sehingga dengan demikian yang

bersangkutan menjadi awal struktur dan pusat proses kelompok (Kencana, 2003).

Jadi kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang

lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Toha, 1997).

Kepemimpinan diartikan sebagai kemampuan menggerakan atau memotivasi

sejumlah orang agar secara serentak melakukan kegiatan yang sama dan terarah

Page 30: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

17

pada pencapaian tujuannya (Nawawi dan M, Martin, 1995). Oleh sebab itu, hal

yang penting dari kepemimpinan adalah adanya pengaruh dan efektifnya

kekuasaan dari seorang pemimpin. Jika seseorang berkeinginan mempengaruhi

perilaku orang lain, maka aktivitas kepemimpinan telah mulai tampak

relevansinya.

Seiring dengan pengertian di atas, pemimpin adalah orang yang

mempunyai wewenang dan hak untuk mempengaruhi orang lain, sehingga mereka

berperilaku sebagaimana yang di kehendaki oleh pemimpin tersebut melalui

kepemimpinannya.

Dengan demikian, secara sederhana kepemimpinan adalah setiap usaha

untuk mempengaruhi. Sementara itu kekuasaan dapat di artikan sebagai suatu

potensi pengaruh dari seorang pemimpin tersebut. Ini merupakan suatu sumber

yang memungkinkan seorang pemimpin mendapatkan hak untuk mengajak atau

mempengaruhi orang lain (Toha, 1997). Lebih lanjut, Toha juga membedakan

antara kekuasaan dan otoritas (authority) yang sering dianggap sama

pengertianya. Authority dapat di rumuskan sebagai suatu tipe khusus dari

kekuasaan yang secara asli melekat pada jabatan yang diduduki seorang

pemimpin.Dengan demikian otoritas adalah kekuasaan yang disahkan

(legitimazed) oleh suatu peranan formal seorang pemimpin dalam sebuah

organisasi (Toha, 1997).

Setiap masyarakat membutuhkan para pemimpin yang dapat mengarahkan

dan mengkoordinasikan kegiatan bersama dan aktivitas untuk kepentingan umum.

Dan dengan cara yang dapat diterima, para pemimpin dapat merumuskan masalah

Page 31: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

18

dan mengusahakan pemecahanya. Jadi, seseorang menjadi pemimpin karena

memang ada kebutuhan masyarakat akan seseorang yang dipilih, yang dianggap

mampu mengadakan aktualisasi dan merealisasi dari kebutuhan yang dianggap

sebagai keinginan masyarakat (Susanto, 1983).

Sementara itu, jika dianalisis dari sifat hubungan anatar pemimpin dan

masyarakat atau para pengikut, maka pada umumnya terdapat dua macam

pendekatan,yaitu bahwa pemimpinlah yang membuat masayarakat atau yang

disebut teori “The Great Man” ( Toha,1997). Kedua adalah teori sosiologis, yakni

meyakini bahwa masayarakatlah yang mebuat pemimpin atau disebut juga teori

“Sosial Learning “ (Toha, 1997). Menurut Sartono Kartodirdjo, kedua teori teori

tersebut bisa disatukan menjadi teori kepribadian dalam situasi, artinya seorang

pemimpin lahir akibat interaksi antara faktor kepribadian dan faktor situasional.

Secara terperinci ia menyebutkan adanya interaksi dari tiga faktor, yaitu sifat

golongan, kepribadian dan situasi atau kejadian. Dari ketiga faktor itu

menunjukan sifat multidimensional gejala kepemimpinan, yaitu aspek social

psikologis, sosiologis antropologis, dan sosial historis (Kartodirdjo, 1986).

Menurut Bernard dalam Gibson (1996) menjelaskana bahwa

kepemimpinan memiliki peran penting untuk mengarahkan segala sumber daya

dalam mencapai tujuan organisasi.Kepemimpinan yang responsive sangat

diperlukan untuk menciptakan kondisi yang kondusif bagi kinerja organisasi dan

menggerakan bawahan serta merupakan agen perubahan untuk mempengaruhi

perilaku dan kinerja bawahan.

Page 32: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

19

Pendapat senada juga diutarakan oleh Kartono (1994) bahwa

kepemimpinan merupakan kemampuan mendorong dan mengajak orang lain

untuk berbuat sesuatu guna mencapai tujuan bersama dimana kepemimpinan

tersebut harus memenuhi kompetensi tertentu agar proses pencapaian tujuan

organisasi menjadi lebih muda. Kompetensi tersebut meliputi: akseptansi/

penerimaan dari kelompok, dan pemilikan keahlian khusus pada situasi khusus.

Sementara itu, menurut Karjadi (1989) menyatakan bahwa terdapat

berbagai teori tentang kepemimpinan antara lain : Teori Bakat, bahwa

kepemimpinan diawali dari bakat individu, akan tetapi bakat tersebut harus

dikembangkan dengan melatih diri dalam sifat – sifat dan kebiasaan tertentu

dengan berpedoman kepada suatu teori tentang sikap mental yang harus dimiliki

oleh seorang pemimpin. Teori lingkungan, bahwa waktu, periode, tempat, situasi

dan kondisi tertentu sebagai akibat dari pada suatu peristiwa penting, akan

menampilkan seorang pemimpin yang dikehendaki oleh lingkunganya pada waktu

tertentu. Teori hubungan kepribadian dengan situasi, bahwa kepemimpinan

seorang ditentukan oleh kepribadian yang menyesuaikan diri dengan situasi dan

kondisi yang dihadapi berupa tugas dan pekerjaan yang dihadapi, orang – orang

yang dipimpin, keadaan yang mempengaruhi pekerjaan serta orang – orang yang

harus menjalankan pekerjaan tersebut.

Pendapat tersebut di atas memberikan definisi bahwasanya kepemimpinan

adalah kemampuan untuk mempengaruhi orang lain dengan memiliki

kemampuan, bakat serta dapat beradaptasi dengan kondisi lingkunganya.

Page 33: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

20

Pandangan ini di jelaskan bahwa Philip Crosby (dalam Gibson, 1996)

menyatakan bahwa kepemimpinan tidak hanya berbentuk begitu saja, akan tetapi

kepemimpinan dapat dipelajari, dimana seseorang sebenarnya dapat belajar untuk

menjadi eksekutif dan karakteristik terpenting untuk menjadi seseorang pemimpin

adalah sifat terbuka, konstan dan belajar terus menerus. Lebih lanjut lagi Gibson

(1996) bahwa terbentuknya kepemimpinan yang ideal dan demokratis tentunya

tidak terlepas dari kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin setidak

– tidaknya memenuhi 3 (tiga) unsur, meliputi: (1) intelegensi, (2) kemampuan

pengawasan, (3) kepribadian atau karakteristik fisik.

Jadi pendapat tersebut diatas menjelaskan bahwa kepemimpinan harus

memiliki intelegensi, kemapuan mengawas serta kepribadian atau mempunyai

fisik serta berpenampilan yang menarik untuk menjaga kewibawaanya.

Pemimpin seseorang yang karena kecakapan–kecakapan pribadinya

dengan atau tanpa pengangkatan resmi dapat mempengaruhi kelompok yang

dipimpinya untuk mengarahkan upaya bersama kearah pencapaian sasaran–

sasaran tertentu (Winardi, 2000). Bahkan menurut Terry dan Frankin (dalam Yuli,

2005) mendefinisikan pemimpin dengan hubungan dimana seseorang (pemimpin)

mempengaruhi orang untuk mau bekerja sama melaksanakan tugas – tugas yang

saling berkaitan guna mencapai tujuan yang diinginkan organisasi atau kelompok.

Berdasarkan pengertian tesebut dapat di definisikan kepemimpinan dari

sudut pandang perspektif sebagai konsep manajemen dapat dirumuskan antara

lain: kepemimpinan menurut Kartono (2006) merupakan kekuatan aspirasional,

kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kereatif, yang mampu

Page 34: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

21

mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka menjadi

conform dengan kepemimpinan. Kepemimpinan adalah kemampuan atau

kecerdasan mendorong sejumlah orang (dua orang atau lebih) agar bekerjasama

dalam melaksanakan kegiatan – kegiatan yang terarah pada tujuan bersama

(Nawawi, 1995).Menurut Robbin (2002) kepemimpinan merupakan kemampuan

mempengaruhi suatu kelompok kearah pencapaian tujuan. Kepemimpinan

merupakan proses mempengaruhi dalam menentukan organisasi, memotivasi

perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki

kelompok dan budayanya (Rovai,2003).

Berdasarkan definisi yang sudah dijelaskan diatas maka dapat diambil

kesimpulan bahwa kepemimpinan menurut Nawawi (2003) merupakan aktivitas

seseorang untuk mempengaruhi individu, kelompok, dan organisasi sebagai suatu

kesatuan sehinggan kepemimpinan diberi makna sebagai kemampuan

mempengaruhi semua anggota kelompok dan organisasi agar bersedia melakukan

kegiatan atau bekerja untuk mencapai tujuan kelompok dan organisasi.

Wirawan (2002) mengemukakan bahwa pemimpin dapat meningkatkan

efetifitas kepemimpinannya dengan merubah situasinya agar cocok dengan

kepemimpinannya.Ia mengidetifikasikan tiga faktor situsional yang mempegaruhi

keefektifan kepemimpinan yaitu: (a) kualitas hubungan pemimpin dan bawahan,

(b) kekuasaan posisional pemimpin, (c) derajat struktur tugas.

2.1.2.2. Tipe Kepemimpinan

Konsep kepemimpinan terdapat beberapa tipe diantaranya adalah tipe

kepemimpinan demokratis dan tipe kepemimpinan otokratis, kepemimpinan

Page 35: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

22

demokratis yang dikaitkan dengan kekuatan personel dan terdapatnya partisipasi

bawahan dalam permasalahan organisasi; Kepemimpinan otokratis, didasarkan

pada kekuatan posisi dan penggunaan otoritas. Perbedaan mendasar antara kedua

gaya kepemimpinan terletak pada, kepemimpinan demokratis terdapat kerjasama

dalam bekerja, kepemimpinannya dihormati dan disegani, kedisiplinan tertanam

dengan kesukarelaan, tanggungjawab ada ditangan seluruh anggota, dan

komunikasi bersifat dua arah serta semangat kooperatif yang tinggi (Kartono,

1998).

Tipe kepemimpinan sering disebut perilaku kepemimpinan atau gaya

kepemimpinan “Leadership style”. Menurut (Toha, 2001) gaya kepemimpinan

merupakan norma atau perilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat orang

tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain. Oleh karenanya usaha

menselaraskan persepsi antara yang akan mempengaruhi dengan orang yang

perilakunya akan dipengaruhi dengan orang yang perilakunya akan dipengaruhi

menjadi amat penting. Prakteknya, dari ketiga gaya kepemimpinan tersebut

berkembang beberapa tipe kepemimpinan diantaranya adalah sebagai berikut:

(Siagian, 1995).

a). Tipe Otokratis

Seorang pemimpin yang otokratis ialah pemimpin yang memiliki criteria

sebagai berikut: menganggap organisasi sebagai pemilik pribadi; mengidentikkan

tujuan organisasi; menganggap bawahan sebagai alat semata-mata; tidak mau

menerima kritik, saran dan pendapat; terlalu tergantung pada kekuasaan

Page 36: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

23

formalnya; dalam tindakan pergeraknya sering mempergunakan pendekatan yang

mengandung unsur paksaan dan bersifat menghukum.

b). Tipe Militeristis

Perlu diperhatikan terlebih dahulu bahwa yang dimaksud dari seorang

pemimpin tipe militerisme bebeda dengan seorang pemimpin organisasi militer.

Seorang pemimpin yang bertipe militerisme ialah seorang pemimpin yang

memiliki sifat-sifat sebagai berikut: dalam menggerakkan bawahan sistem

perintah yang lebih sering dipergunakan; dalam menggerakkan bawahan sistem

perintah yang lebih sering dipergunakan; dalam menggerakkan bawahan senang

bergantung kepada pangkat dan jabatannya.

Selain itu juga, tipe pemimpin militeristis senang pada formalitas yang

berlebih-lebihan; menuntut disiplin yang tinggi dan kaku dari bawahan; sukar

meneria kritikan dari bawahannya; menggemari upacara-upacara untuk berbagai

keadaan.

c). Tipe Paternalistis

Seorang pemimpin yang tergolong sebagai pemimpin yang paternalistic

ialah seorang yang memiliki cirri sebagai berikut : menganggap bawahannya

sebagai manusia yang tidak dewasa; bersikap terlalu melindungi (overly

protective).

Tipe paternalisitis juga jarang memberikan kesempatan kepada

bawahannya untuk mengambil keputusan; jarang memberikan kesempatan kepada

bawahannya untuk mengambil inisiatif; jarang memberikan kesempatan kepada

Page 37: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

24

bawahannya untuk mengembangkan daya kreasi dan fantasinya.Tipe pemipin

seperti ini juga sering bersikap maha tau.

d). Tipe Kharismatik

Hingga sekarang ini para ahli belum berhasil menemukan sebab-sebab

mengapa seorang pemimpin memiliki kharisma.Umumnya diketahui bahwa

pemimpin yang demikian mempunyai daya tarik yang sangat kuat.

Terbentuknya kepemimpinan yang ideal dan demokratis tersebut tentunya

tidak terlepas dari kompetensi tertentu, menurut (Gibson dkk, 1995) bahwa :

kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin setidaknya memenuhi 3

(tiga) unsur berikut; intelegensi, kemampuan pengawasan, kepribadian dan

karakter fisik.

2.1.2.3. Gaya Kepemimpinan

Studi klasik tentang teori kepemimpinan telah mengembangkan gaya

kepemimpinan yang kontinum bos-centered dan employee centered. Komponen

dari bos-centerd (meliputi :theory X authocratic, production centered, close,

initiating structure, task-directed, directive). Sedangkan employed centered

memiliki komponen theory Y, democratic, employee-centered, general,

consideration, humanrelation, supportive, participative. Gaya kepemimpinan

tersebut telah mendasari teori Tannebaum and Schmidt Continuum of leadership

behavior. Gaya kepemimpinan yang mendasarkan pada dua dimensi, yaitu

perhatian terhadap tugas dan perhatian terhadap karyawan telah melahirkan teori

gaya kepemimpinan yang terkenal dengan The Blake and Mouton Managerial

Grid. Berikutnya berkembang pula gaya kepemimpinan situsional yang

Page 38: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

25

dikembangkan oleh Harsey dan Blanchard yang kemudian dikenal dengan Harsey

and Blanchard‟s Situasional Leadership Model. Sebagai pemimpin, manajer,

ataupun pimpinan memiliki peran (role), kegiatan, dan skill.Pimpinan memiliki

peran interpersonal roles.Sedangkan kegiatan mereka adalah routine

communication, traditional management, networking, dan human resources

management.

Luthans (2002) mengemukakan bahwa setiap kepemimpinan mempunyai

gaya kepemimpinan, ada kalanya pemimpin tidak memberi kesempatan kepada

bawahannya untuk bertanya ataupun meminta penjelasan, ada kalanya pemimpin

memberi kesempatan bahan untuk berdiskusi, bertanya, dan ada kalanya

pemimpin itu membiarkan kondisi yang ada terserah pada bawahannya (Laissez-

fair, The Iowa Leadership Study)

Thoha (2001) secara umum, gaya kepemimpinan dapat digolongkan

kedalam dua kategori, yaitu gaya kepemimpinan otokrasi dan gaya kepemimpinan

demokrasi. Gaya kepemmpinan otokrasi dipandang sebagai gaya yang

mendasarkan atas kekuatan posisi dan penggunaan otokritas, sedangkan gaya

kepemimpinan demokrasi dikaitkan dengan kekuatan personal dan keikutsertaan

para pengikutnya dalam roses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.

Menurut Thoha (2001) pengertian gaya kepemimpinan adalah suatu cara yang

dipergunakan oleh seorang pimpinan dalam mempengaruhi perilaku orang lain.

Dari pendapat tersebut, dapat dikatakan bahwa gaya kepemimpinan adalah suatu

cara yang dipergunakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi,

mengarahkan, mendorong, dan mengendalikan orang lain dalam mencapai suatu

Page 39: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

26

tujuan. Pendapat tersebut menekankan tentang kepemimpinan yang dijalankan

dengan karakteristik sendiri yang dimilikinya.

Pendapat di atas memperlihatkan tugas pimpinan dalam menjalin

hubungan serta mengetahui fungsi-fungsi yang dimilikinya.Terkadang seorang

pemimpin mengaibakan hal-hal tersebut sehingga menjadi penghambat tersendiri

bagi dirinya untuk melakukan manajemen, dimana hubungan yang dibangun tidak

harmonis, sehingga bawahan tidak sepenuhnya mentaati.Selain itu lingkungan

tidak mampu diidentifikasi untuk melaksanakan suatu tindakan dalam mengelola

organisasi yang dipimpinnya. Dari penjelasan sifat-sifat kepemimpinan Davis

dalam Thoha (2001) juga enjelaskan empat sifat umum yang dimiliki oleh

pemmpin dalam kepemimpinannya yakni :

1) Kecerdasan, yakni tingkat kecerdasan lebih tinggi jika dibandingkan

dengan bawahannya.

2) Kedewasaan dan keleluasan hubungan sosial, yakni tingkat emosi yang

stabil dan mempunyai perhatian yang lugas terhadap aktifitas sosial,

mempunyai keinginan menghargai dan dihargai.

3) Motivasi diri dan dorongan berprestasi.

4) Sikap hubungan kemanusiaan, yakni mau mengakui dan menghormati

harga diri para pengikutnya dan mau berpihak kepada mereka.

Dengan demikian, bahwa keberadaan seorang pemimpin sangat

dibutuhkan untuk mengkoordinir seluruh aktifitas kelompok suatu organisasi dan

tidak terlepas dari gaya kepemimpinanya. Karena berhasil atau tidaknya suatu

organisasi dirasa sangat tergantung dari gaya gaya kepemimpinan seorang

Page 40: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

27

pemimpin. Dia harus memiliki kekutan dari dirinya sendiri sebagai motivasi,

sehingga mampu juga memberikan kekuata kepada bawahannya.

2.1.2.4. Gaya Kepemimpinan Demokratis

Gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang

lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan

dan bawahan. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya

selaku koordinantor dan integrator dari berbagai unsur dan komponen

organisasi.pemimpin menempatkan dirinya sebagai pengontrol, pengatur dan

pengawasan dari organisasi tersebut dengan tidak menghalagi hak-hak bawahanya

untuk berpendapat. Dia juga juga berfungsi sebagai penghubung antar departemen

dalam suatu organisasi.organisasi yang dibuat dengan teori demokratis ini pun

memiliki suatu kelebihan, dimana setiap tugas dan wewenang dari pengurus

organisasi tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga jelas bagian – bagian tugas

dari masing-masing pengurus, yang mana nantinya tidak akan menjadi campur

tangan antara bagian dalam organisasi tersebut. Pembagian tugas ini juga sangat

efisien dan efektif bila diterapkan dalam suatu organisasi dimana tujuan utama

dari organisasi adalah tercapainya tujuan dan kepentingan bersama.

Kepemimpinan demokratis ditandai dengan adanya suatu struktur yang

pengembanganya menggunakan pendekatan pengambilan keputusan yang

kooperatif. Dibawah kepemimpinan demokratis bawahan cenderung bermoral

tinggi,dapat bekerjasama, mengutamakan mutu kerja dan dapat mengarahkan diri

sendiri (Rivai,2006).

Page 41: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

28

Kepemimpinan demokratis memiliki orientasi kepada manusia, dan

memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya. Terdapat

koordinasi pekerjaan terhadap seluruh bawahan, dengan menekankan terhadap

tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan kerja sama yang baik (Kartono,

2013). Kekuatan kepemimpinan ini terletak pada dimana kesatuannya yang

menjadi kekuatan dalam menjalankan organisasi tersebut.

Menurut Syafi‟ie (2003) mengemukakan Gaya demokratis dalam

kepemimpinan pemerintahan yaitu cara dan irama seoarang pemimpin

pemerintahan dalam menghadapi bawahan dan masyarakatnya dengan memakai

metode pembagian tugas dengan bawahan, begitu juga antara bawahan dibagi

tugas secara merata dan adil, kemudian pemilihan tugas tersebut dilakukan secara

terbuka, antar bawahan dianjurkan berdiskusi tentang keberadaanya untuk

membahas tugasnya, baik bawahan yang terendah sekalipun boleh menyampaikan

saran serta diakui haknya, dengan demikian dimiliki persetujuan dan konsensus

atas kesepakatan bersama.

Siagian (2003) Tipe yang Demokratik adalah Seorang pemimpin yang

demokratik dihormati dan disegani dan bukan ditakuti karena perilakunya dalam

kehidupan organisasional.Perilakunya mendorong para bawahannya

menumbuhkan dan mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya. Dengan

sungguh-sungguh ia mendengarkan pendapat, saran dan bahkan kritik orang lain

terutama bawahannya.

Robbins (2003), gaya kepemimpinan demokratis menggambarkan

pemimpin yang cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan,

Page 42: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

29

mendelegasikan wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode

dan sasaran kerja, dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih

karyawan.

Mangkuprawira (2008), gaya kpemimpinan demokratis adallah cara

mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang

telah ditetatpkan dengan cara berbagai kegiatan yang dilakukan ditentukan

bersama antara pimpinan dan bawahan. Tidak ada resep yang umum dalam

menerapkan suatu gaya kepemimpinan tertentu. Ada kalanya dalam praktik

kepemimpinan dapat menerapkan atau mengkombinasikan beberapa gaya

kepemimpinan, namun ada kalanya hanya menerapkan satu gaya kepemimpinan.

Pada suatu waktu memilih dan menerapkan salah satu gaya kepemimpinan akan

memuasakan, namun dalam waktu yang berbeda justru sebaliknya. Untuk itulah

diperlukan kemampuan untuk menerapkan gaya kepemimpinan yang akan di

terapkan. Misalkan dalam suatu organisasi memerlukan pegawainya harus segera

menyelesaikan tugas pekerjaan akan tepat menerapkan gaya mengarahkan dan

gaya yang berorientasi tugas. Tekanan yang diberikan akan mendorong pegawai

menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang di tentukan. Namun, terkait

dengan keterlibatan dalam mengambil keputusan, maka menerapkan gaya

kepemimpinan tersebut tidaklah tepat. Pegawai akan merasa puas apabila

penerapan gaya kepemimpinan demokratis justru akan memuaskan. Hal ini

dikarenakan pegawai akan merasa kemampuanya dihargai dan dirinya dapat

memberikan kontribusi yang signifikan pada organisasi atau lembaga dimana

dirinya bekerja. Penerapan gaya kepemimpinan tergantung pada situasi dan

Page 43: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

30

karakteristik dari orang-orang yang bekerja pada lembaga atau organisasi. tidak

ada satu gaya kepemimpinan dapat dikatakan tepat dan hasilnya memuaskan

apabila digunakan selalu dalam setiap kesempatan kerja. Penggunaan gaya

kepemimpinan tergantung kesiapan para pegawai menerima, menyelesaikannya

dan semuanya juga terkait karakteristik kepribadian individu.

Indikator gaya kepemimpinan demokratis menurut Mangkuprawira (2008)

di ukur dalam 2 Indikator yaitu :

1) Berkonsultasi dengan bawahan : seorang pemimpin dan pengikut atau

bawahanya saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah dan

pembuat keputusan.

2) Menggunakan saran yang diberikan bawahan sebelum mengambil

keputusan : seorang pemimpin menerima penyerahan laporan hasil

pelaksanaan tugas maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh bawahan

dan pemberian saran pertimbangan dari bawahan pada saat pelaksanaan

rapat koordinasi sebagai bahan perumusan kebijakan.

2.1.2.5. Kepemimpinan Dalam Birokrasi Pemerintah

Pada dasarnya manusia ingin memiliki kekuasaan dan pengaruh, sehingga

manusia dikategorikan makhluk politik.Karena manusia merupakan makhluk

politik, tentunya mempunyai kepentingan dibidang politik.Kepentingan tersebut

pada umumnya tercermin dari keinginan untuk turut serta dilibatkan dalam

menentukan nasibnya dalam kehidupan bernegara, baik sebagai seorang

pemimpin maupun yang dipimpin.Sekalipun ada kalangan seseorang yang tidak

serta merta mampu mengekspresikan visi politiknya.Akan tetapi kemampuan

Page 44: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

31

demikian dapat ditumbuhkan dan di kembangkan.Obyek kepemimpinan dalam

pemerintah adalah hungan antara pemimpin dengan yang dipimpin, dalam hal ini

yang memimpin adalah pemerintah, sedangkan yang dipimpin adalah rakyatnya

sendiri, dan obyek materinya adalah manusia (Syafi‟ie, 2003).Sebagai

terjemahanya managemen pemerintah, yakni adanya perlengkapan,

kesempurnaan, dan kelancaran jalanya aktifitas ketatalaksanaan pemerintah,

merupakan indikasi kuat pada sebuah keberhasilan para pemimpin pemerintahan

pada semua jajaran maupun keberhasilan para pemimpin administrasi

pemerintah.Kebijakan yang dihasilkan dari sebuah keputusan untuk menjalankan

tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan yang diambil oleh seluruh

jajaran pemimpin pemerintah sebagai pedoman untuk bertindak. Lain halnya

dengan keputusan yang diambil oleh pemerintah dan aparatnya, selain menjadi

pedoman bagi pemerintah dan aparatnya sendiri, juga dapat merupakan pedoman

untuk bertindak bagi pihak-pihak lain di luar pemerintah dan

aparaturnya.(Sunindhia dan Widiyawanti).

Negara dan pemerintah dituntut untuk memenuhi keinginan-keinginan atau

kebutuhan-kebutuhan masyarakat, karena pemerintah pada hakekatnya adalah

pelayan masayarakat. Pemerintah diadakan tidak untuk melayani diri sendiri, akan

tetapi untuk melayani masyarakat serta menciptakan kondisi yang memungkinkan

bagi setiap anggota masyarakat, mengembangkan kemapuan, dan kreativitasnya

demi mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu birokrasi publik (pemerintah)

berkewajiban dan bertanggung jawab untuk memberikan layanan publik yang

baik dan professional. Jadi pelayanan birokrasi publik yang tujuanya

Page 45: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

32

mensejahterakan masyarakat merupakan perwujudan dari fungsi aparatur Negara

sebagai abdi masyarakat.Untuk dapat menilai sejauh mana mutu dan kualitas

pelayanan publik yang telah diberikan oleh aparatur pemerintah, ada sepuluh

kriteria yang menunjukan suatu pelayanan publik dikatakan baik.

1) Tangible, terdiri atas fasilitas fisik, peralatan, personal, dan komunikasi.

2) Reliable, terdiri dari kemampuan unit pelayanan dalam menciptakan

pelayanan yang dijanjikan dengan tepat.

3) Responsivines, kemapuan untuk membantu konsumen bertanggung jawab

terhadap mutu pelayanan yang diberikan.

4) Competence, tuntutan yang dimilikinya, pengetahuan, dan keterampilan

yang baik oleh aparatur dalam memberikan pelayanan.

5) Courtesy, sikap atau perilaku ramah, bersahabat, tanggap terhadap

keinginan konsumen serta mau melakukan kontak hubungan pribadi.

6) Credibility, sikap jujur dalam setiap upaya untuk menatik kepercayaan

masayarakat.

7) Security, jasa pelayanan yang diberikan harus dijamin bebas dari berbagai

bahaya dan resiko.

8) Acces, terdapat kemudahan untuk mengadakan kontak dan pendekatan

9) Communication, kemauan memberi layanan untuk mendengarkan suara,

keinginan atau aspirasi pelanggan, sekaligus kesediaan untuk selalu

menyampaikan informasi baru kepada masyarakat.

10) Understanding the customer, melakukan segala usaha untuk mengetahui

kebutuhan pelanggan (Joko, 2001).

Page 46: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

33

Kepemimpinan dalam mewujudkan good governance hendaknya

kepemimpinan yang visioner, bersih, berwawasan, demokratis, responsive dan

responsible. Visi mencakup upaya yang mampu melihat jangkauan ke depan yang

berskala noasional maupun regional. Demokratis dan responsive, merupakan

persyaratan untuk mengangkat pemimpin dalam birokrasi pemerintah. Pemimpin

yang demokratis dalam setiap proses pengambilan keputusan dan pemecahan

masalah, senantiasa melibatkan publik, dan keputusan yang dihasilkan

subtansinya harus berpihak pada kepentingan publik. Sementara pemimpin yang

responsif adalah pemimpin yang cepat tanggap (respon) dan cepat menanggapi

(menindak lanjuti) keluhan, kepentingan, dan aspirasi yang dipimpinya.

Sedangkan pemimpin yang responsible adalah pemimpin yang memiliki sense of

responsibility and professionally. Pemimpin yang responsif memiliki rasa

tanggung jawab dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya (Joko, 2001).

Hal penting lagi dalam kondisi perkembangan masyarakat yang sangat

dinamis, tingkat kehidupan masyarakat yang semakin baik, merupakan indikasi

terjadinya empowering yang dialami oleh masyarakat, pemimpin birokrasi

pemerintah harus mengubah posisi dan peran dalam memberikan layanan

masyarakat.Pemimpin yang suka mengatur dan memerintah, seharusnya berubah

menjadi suka melayani dan yang suka menggunakan pendekata kekuasaan,

berubah menjadi suka menolong menuju arah yang fleksibel kolaburatis dan

dialogis.

Page 47: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

34

2.1.3. Konsep Dan Pengukuran Kinerja Aparat

Pengertian kinerja yaitu suatu hasil kerja yang di hasilkan oleh seorang

pegawai untuk mencapai tujuan yang di harapkan. Menurut Mangkunegara

(2006), Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikanya. Sedangkan menurut Siswanto (dalam Muhammad Sandy,

2015), kinerja ialah prestasi yang di capai oleh seseorang dalam melaksanakan

tugas dan pekerjaan yang diberikan kepadannya.

Prawirosentono (1999) mendefinisikan kinerja sebagai performance, yaitu

hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu

organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing, dalam

rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal, tidak

melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika.

Selanjutnya peneliti juga akan mengemukakan tentang definisi kinerja

pegawai menurut Bernandin & Russell (1993) Performansi adalah catatan yang

dihasilkan dari fungsi suatu pekerjaan tertentu atau kegiatan selama waktu

tertentu. Berdasarkan uraian tersebut diatas mengungkapkan bahwa dengan hasil

kerja yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melakukan suatu pekerjaan dapat

dievaluasi tingkat kinerja pegawainya, maka kinerja pegawai harus dapat

ditentukan dengan pencapaian target selama periode waktu yang dicapai

organisasi.

Page 48: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

35

Selanjutnya peneliti akan mengemukakan ukuran-ukuran dari kinerja

pegawai yang dikemukakan oleh Bernandin & Russell (1993) yaitu sebagai

beikut:

1) Quantity of work : jumlah kerja yang dilakukan dalam satu periode yang

ditentukan

2) Quality of work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat–syarat

kesesuaian dan kesiapanya.

3) Job Knowledge : luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

keterampilanya

4) Creativeness : keaslian gagasan – gagasan yang dimunculkan dari tindakan

-tindakan untuk menyelesaikan persoalan – persoalan yang timbul.

5) Cooperation : kesediaan untuk bekerjasama dengan oraang lain atau

sesama anggota organisasi.

6) Dependability : kesadaran untuk dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan

penyelesaian kerja.

7) Intitative : semangat untuk melaksanakan tugas – tugas baru dan dalam

memeperbesar tanggung jawabnya.

8) Personal Qualities : menyangkut kepribadian, kepemimpinan,

keramahtamahan dan integritas pribadi.

Dwiyanto (2002) mengemukakan beberapa indikator yang dapat

digunakan dalam mengukur kinerja aparat, yaitu sebagai berikut:

1) Produktivitas, konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat

efisiensi, tetapi juga efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya

Page 49: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

36

dipahami sebagai rasio antara output dan input. Pada tataran ini, konsep

produktivitas dirasa terlalu sempit sehinga General Accounting Office

(GAO) mencoba mengembangkan satu ukuran produktivitas yang lebih

luas dengan memasukan seberapa besar pelayanan publik itu memiliki

hasil yang diharapkan sebagai salah satu indicator kinerja yang penting.

2) Kualitas layanan, isu mengenai kualitas layanan cenderung menjadi

semakin penting dalam menjelaskan kinerja organisasi publik. Banyak

pandangan negatif mengenai organisasi publik muncul karena

ketidakpuasan masyarakat terhadap kualitas layanan yang diterima dari

organisasi publik. Dengan demikian, kepuasan masyarakat terhadap

layanan dapat dijadikan indikator kinerja organisasi publik, sebab akses

untuk mendapatkan informasi mengenai kualitas layanan relatif sangat

mudah dan murah.

3) Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan serta

mengembangkan program – program pelayanan publik sesuai dengan

kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Responsivitas dimasukan sebagai

salah satu indikator kerja karena responsivitas secara langsung

mengambarkan kemampuan organisasi publik dalam menjalankan misi

dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.

4) Responsibilitas, menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip – prinsip administrasi yang

benar atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

Page 50: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

37

yang implicit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika

berbenturan dengan responsivitas

5) Akuntabilitas, menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan

organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat.

Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut di[ilih oleh rakyat,

sehinga dengan sendirinya akan selalu mempresentasikan kepentingan

rakyat. Dalam konteks ini, konsep akuntabilitas public dapat digunakan

untuk melihat seberapa besar kebijakan kegiatan organisasi publik itu

konsisten dengan kehendak masyarakat banyak.

Pandangan Dwiyanto tersebut memberi gambaran bahwa untuk mengukur

kinerja aparat maka dapat dilakukan dengan melalui lima indikator, yaitu :

produktivitas, kualitas layanan, responsivitas, responbilitas, dan akuntabilitas.

Kelima indikator ini merupakan satu kesatuan yang utuh yang dapat memberikan

informasi mengenai seberapa besar kinerja aparat dalam organisasi tersebut.

Mardiasmo (2001) menjelaskan bahwa pada umumnya sistem ukuran

kinerja di bagi dalam 5 (lima) kategori sebagai berikut :

1) Indikator input, mengukur sumber daya yang diinvestasikan dalam suatu

proses, program, maupun aktivitas untuk mengasilkan keluaran (output

maupun outcome). Indikator ini mengukur jumlah sumberdaya seperti:

anggaran, sumber daya manusia, informasi, kebijakan/ peraturan

perundang – undangan dan sebagainya yang dipergunakan untuk

melaksanakan kegiatan.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

38

2) Indikator output adalah sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari

sesuatu kegiatan yang dapat berupa fisik dan atau non fisik. Indikator ini

digunakan untuk mengukur output yang dihasilkan dari suatu kegiatan.

3) Indikator outcome, adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya output (efek langsung) pada jangka menengah. Dalam

banyak hal, informasi yang diperlukan untuk mengukur outcome

seringkali tidak lengkap dan tidak mudah diperoleh. Oleh karena itu, setiap

instansi perlu mengkaji berbagai pendekatan untuk mengukur outcome

dari output suatu kegiatan.

4) Indikator benefit, menggambarkan manfaat yang diperoleh dari indikator

outcome. Benefit tersebut pada umumnya tidak segera tampak. Setelah

beberapa waktu kemudian, yaitu dalam jangka menengah atau jangka

panjang dari dicapai bila output dapat diselesaikan dan berfungsi optimal.

5) Indakator impact, memperlihatkan pengaruh yang ditimbulkan dari benefit

yang diperoleh. Seperti halnya indicator benefit, indicator impact juga baru

dapat diketahui dalam jangka waktu menengah atau jangka panjang.

Indikator impact menunjukan dasar pemikiran dilaksanakan kegiatan yang

mengambarkan aspek makro pelaksanaan kegiatan, tujuan, kegiatan secara

sektoral, regional dan nasional.

Joedono (1974) mengatakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi

kinerja sebuah organisasi antara lain, meliputi: faktor kualitas SDM, struktur

organisasi, teknologi, pimpinan dan masyarakat, dan bentuk kepemimpinan.

Page 52: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

39

Guna mengukur kinerja aparatur pemerintah menurut Dwiyanto (2002)

dapat dilihat dari kinerja organisasi yang melaksanakan atau

mengimplementasikan kebijaksanaan. Dalam mengukur kinerja organisasi dapat

dilihat dari tujuan dan misi organisasi, akan tetapi dalam mengukur kinerja

tersebut seringkali mengalami kesulitan, hal ini dikarenakan tujuan dan misi

organisasi publik seringkali kabur dan bersifat dimensional.

Namun secara umum yang dapat dipakai sebagai acuan melihat kinerja

sering di gunakan dua ukuran yaitu dari cakupan dan kualitas

pelayanan.Sebenarnya pengukuran kinerja punya makna ganda, yaitu pengukuran

kinerja itu sendiri dan evaluasi kinerja. Untuk melaksanakan kedua hal tersebut

terlebih dahulu harus ditentukan tujuan dan misi dari suatu program pada

organisasi tersebut secara jelas. Setelah program didesain, haruslah sudah

termaksuk penciptaan indikator kinerja atau ukuran keberhasilan pelaksanaan

program, sehinga tingkat keberhasilanya dapat diukur dan dievaluasi.

Pengukuran kinerja merupakan jembatan antara perencanaan dan tujuan

yang diharapkan.Suatu organisasi dapat dikatakan berhasil jika terdapat bukti-

bukti atau indikator-indikator atau ukuran pencapaian misi.Tanpa adanya

pengukuran kinerja sangat sulit dicari pembenaran yang logis atas pencapaian

misi organisasi.Sebaliknya dengan disusunnya perencanaan strategis yang jelas,

sserta perencanaan operasional yang terukur, maka dapat di harapkan tersedia

pembenaran yang logis atas penacapaian misi organisasi. Sebaliknya dengan

disusunya perencanaan strategis yang jelas, serta perencanaan operasional yang

Page 53: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

40

terukur, maka dapat diharapkan tersedia pembenaran yang logis dan argumentasi

yang memadai untuk mengatakan suatu pelaksanaaan program berhasil atau tidak.

Kemudian Van Donal dan Van Horn (1975) meletaka enam variable ( dua

variable utama dan empat variable tambahan) yang membentuk antara

kebijaksanaan dan kinerja kebijaksanaan. Variabel-variabel tersebut adalah : (1)

standard an tujuan kebijaksanaan, (2) sumber daya, (3) komunikasi antar lembaga,

(4) karakteristik lembaga pelaksana, (5) kondisi ekonomi, sosial dan politik, daan

(6) sikap aparat pelaksana.

Penetapan pencapaian kinerja dimaksudkan untuk mengetahui dan menilai

pencapaian indikator kinerja dari pelaksanaan kegiatan/program dan

kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh suatu instansi pemerintah. Pencapaian

indikator-indikator kinerja tersebut tidak terlepas dari proses yang merupakan

kegiatan mengelolah input menjadi output atau proses penyusunan

kebijakasanaan / program / kegiatan yang dianggap penting dan berpengaruh

terhadap pencapaian sasaran daan tujuan.

Dalam Pedoman Penerapan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (AKIP) yang diterbitkan oleh LAN RI di Jakarta pada tahun 2000

dijelaskan bahwa:

1) Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggung jawaban

atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan

seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak

yang memiliki hak atau berkewenagan untuk meminta keterangan atau

pertanggung jawaban;

Page 54: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

41

2) Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencaapaian pelaksanaan suatu

kegiatan/program/kebijaksanaan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, misi

dan visi organisasi;

3) Instansi pemerintah adalah sebutan kolektif bagi satuan organisasi,

departemen, lembaga pemerintah non-departemen dan instansi pemerintah

lainnya baik pusat maupun daerah;

4) Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (AKIP) adalah perwujudan

kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan

keberhasilan / kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggung jawaban

secara periodik.

5) Sistem AKIP adalah instrumen petanggung jawaban yang meliputi

berbagai indikator dan mekanisme kegiatan pengukuran, penilaian dan

pelaporan kinerja secara menyeluruh dan terpadu untuk memenuhi

kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan

keberhasilan / kegagalan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi serta misi

organisasi.

Dalam pelaksanaan akuntabilitas di lingkungan instansi pemerintah, perlu

kiranya diperhatikan prinsip – prinsip sebagai berikut:

1) Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi untuk

melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.

Page 55: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

42

2) Harus merupakan suatu sistem yang dapat menjamin pengunaan sumber-

sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan

secara berlaku.

3) Harus dapat menunjukan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah

ditetapkan.

4) Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat

yang diperoleh.

5) Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator

perubahan manajemen instansi pemerintah dalam bentuk pemutakhiran

metode dan teknik pengukuran kinerja dan penyusunan laporan

akuntabilitas.

Akuntabilitas penyelenggaraan pemerintah merupakan perwujudan

kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan

pelaksanaan pemerintahan dan pembangunan dalam mencapai tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan melalui suatu media pertanggungjawaban yang

dilaksanakan secara periodic (LAN dan BPKP, 2000). Oleh sebab itu kegiatan

penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan akan selalu dikontrol dan

dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui laporan akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah (LAKIP).

Menurut Villere (2002), ada 4 (empat) kunci keberhasilan didalam

organisasi dimana seorang bekerja, yaitu:

1) Hubungan yang saling mendukung dan mempercayai harus dikembangkan

dan dipupuk di seluruh rantai perintah. Para pegawai harus merasa bahwa

Page 56: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

43

mereka adalah anggota tim yang sama tanpa memperhatikan dimana

tempat mereka dalam organisasi. Pendekatan-pendekatan kekasaran,

ketidak pedulian, dan permusuhan kepada orang-orang dan masalah harus

sepenuhnya ditentang, dan digantikan dengan kerjasama tim, dan saling

mempedulikan.

2) Organisasi dan anggotanya tidak dapat efektif kecuali sasaran yang samar

digantikan dengan sasaran – sasaran yang spesifik dan dapat diukur.

Tehnik-tehnik harus diciptakan untuk:

a. Menetapkan rencana dan sasaran yang realistik;

b. Membuat sasaran dan rencana spesifik tetapi tidak kaku;

c. Menetapkan sasaran singkat, sedang dan jangka panjang;

d. Menetapkan tangal – tangal target;

e. Memperbaharuhi dan memperbaiki sasaran serta rencana.

3) Keterampilan harus dikembangkan untuk mengatasi kelambanan dan

perlawanan komponen organisasi terhadap perubahan.

4) Beberapa anggota organisasi memerlukan dukungan dan perhatian khusus

untuk berubah dari komponen organisasi menjadi prestasi produktif

Manajemen kinerja meliputi upaya membangun harapan yang jelas serta

pemahaman tentang:

1) Fungsi kinerja esensial yang diharapkan dari para pegawai.

2) Seberapa besar konstribusi pekerjaan pegawai bagi pencapaian tujuan

organisasi.

3) Apa arti kongkritnya “melakukan pekerjaan yang baik.

Page 57: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

44

4) Bagaimana pegawai dan keahlianya bekerja sama untuk mempertahankan,

memperbaiki, maupun mengembangkan kinerja pegawai yang sudah ada

sekarang.

5) Bagaimana prestasi kerja diukur.

6) Mengenali berbagai hambatan kinerja dan menyingkirkannya .

Pandangan tersebut di atas lebih memberikan arah pada bagaimana kita

dapat mengukur kinerja seorang aparat dan berbagai faktor yang dapat mendorong

kinerja tersebut, termaksuk bagaimana aparat menyikapi berbagai permasalahan

yang mungkin timbul dalam melakukan pekerjaan, sehingga kegiatan yang

mereka lakukan dapat dimaknai sebagai tanggungjawabnya.

Selanjutnya Armstrong (1998) berpendapat, bahwa manajemen kinerja

dapat dioperasionalkan dangan berbagai kunci sebagai berikut:

1) Sebuah kerangka kerja atas tujuan-tujuan yang terencana, standard dan

persyaratan-persyaratan atribut atau kompetensi tertentu yang disetujui

bersama : dasar manajemen kinerja adalah persetujuan anatara manajer

dan individual tentang sebuah harapan dalam kaitanya dengan pencapaian

target tertentu.

2) Sebuah proses : manajemen kinerja bukan hanya merupakan sistem dan

prosedur belaka, namun juga sebuah kegiatan atau proses dimana setiap

orang tersebut untuk mencapai hasil-hasil kerja maksimal dari hari ke hari

dan sedemikian rupa peningkatan kinerja masing-masing dikelola secara

obyektif.

Page 58: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

45

3) Saling pengertian : untuk meningkatkan kinerja setiap individu

memerlukan saling pengertian tentang level tinggi dari kinerja dan

kompetensi yang dibutuhkan dan apa saja yang harus dikerjakan.

4) Sebuah pendekatan untuk mengelola dan mengembangkan manusia.

Manajemen kinerja mempunyai tiga fokus : pertama, bagaimana manajer

dan pimpinan kelompok dapat bekerja efektif dengan siapa saja yang ada

di sekitarnya. Kedua, bagaimana setiap individu dapat bekerja dengan

para manajer dan tim kerjanya. Dan ketiga, bagaimana setiap individu

dapat dikembangkan untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan

keahlian serta tingkat kompetensi dan kinerjanya.

5) Pencapaian : manajemen kinerja adalah pencapaian keberhasilan kerja

individual dikaitkan dengan kemampuan pekerja memanfaatkan

kemampuannya, kesadaran akan potensi yang dimilikinya dan

memaksimalkan konstribusi mereka terhadap keberhasilan organisasi.

Menurut Ruky (2001), manfaat manajemen kinerja ditinjau dari aspek

pengembangan sumber daya manusia sebagai berikut:

1) Penyesuaian program pelatihan dan pengembangan pegawai.

Dengan melaksanakan manajemen kinerja, dapat diketahui atau

diidentifikasi pelatihan tambahan apa saja yang masih harus diberikan pada

pegawai untuk membantu agar mampu mencapai standar prestasi yang ditetapkan.

Terdapa banyak pendekatan untuk pelatlian. Menurut (Simamora: 2006 )

ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan:

Page 59: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

46

a) Pelatihan Keahlian. Pelatihan keahlian (skils training) merupakan

pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. program pelatihaannya

relatif sederhana: kebutuhan atau kekuragan diidentifikasi rnelalui

penilaian yang jeli. kriteria penilalan efekifitas pelatihan juga berdasarkan

pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.

b) Pelatihan Ulang. Pelatihan ulang (retraining) adalah subset pelatihan

keahilan. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada para karyawan

keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja

yang berubah-ubah. Seperti tenaga kerja instansi pendidikan yang biasanya

bekerja rnenggunakan mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan

mesin computer atau akses internet.

c) Pelatihan Lintas Fungsional. Pelatihan lintas fungsional (cros fungtional

training) melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja

dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.

d) Pelatihan Tim. Pelatihan tim merupakan bekerjasarna terdiri dari

sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama

dalam sebuah tim kerja.

e) Pelatihan Kreatifitas. Pelatihan kreatifitas (creativitas training)

berlandaskan pada asumsi hahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya

tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas

mungkin yang berdasar pada penilaian rasional dan biaya dan kelayakan.

2) Penyusunan program seleksi dan kaderisasi.

Page 60: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

47

Dengan melaksanakan manajemen kinerja selayaknya juga dapat

diidentifikasi siapa saja pegawai yang mempunyai potensi untuk dikembangkan

karirnya dengan dicalonkan untuk menduduki jabatan-jabatan yang tanggung

jawabnya lebih besar pada masa yang akan datang.

Adapun kader yang diharapkan dapat mengemban tongkat kepemimpinan

pada masa yang akan datang menurut Alfian (1980) hendaknya mempunyai

kualifikasi sebagai berikut: 1) mempunyai kualitas kepemimpinan yang andal; 2)

pengabdian menjadi dasar dari bekerja, serta organisasi sebagai tempat mengabdi

demi tujuan yang lebih besar; 3) bukan semata-mata berorientasi pada kekuasaan,

tetapi lebih pada pengabdian untuk sesama, dan kekuasaan hanya sebagai alat

pengabdian; 4) seseorang yang mempunyai motif berprestasi tinggi (high need of

achievement); 5) peka terhadap perubahan lingkungan terutama yang mempunyai

pengaruh langsung terhadap dirinya maupun organisasi di mana ia bergabung.

3) Pembina pegawai.

Pelaksanaan manajemen kinerja juga dapat menjadi sarana untuk meneliti

hambatan pegawai untuk meningkatkan prestasinya.

Alan Brache (2002) menuliskan ada 7 (tujuh) asumsi yang dapat

menghambat kinerja organisasi:

Asumsi I : perbaikan-perbaikan produktivitas yang paling signifikan

berasal dari tindakan-tindakan yang diarahkan ke orang-orang yang melakukan

pekerjaan tersebut. Asumsi ini mengabaikan kenyataan bahwa mengelola pekerja

di tempat kerja hanyalah satu aspek dari tanggung jawab pimpinan untuk

mengelola kinerja, padahal masih banyak aspek lain yang mempengaruhi kinerja

Page 61: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

48

seperti : sumber daya manusia yang tersedia, suasana fisik pekerjaan, aliran kerja,

penghargaan dan hukuman serta informasi yang diberikan kepada pegawai.

Asumsi II: Pelatihan, reorganisasi, penetapan sasaran, dan dorongan positif adalah

intervensi perbaikan kinerja yang efektif. Asumsi III: Orang – orang memahami

apa yang diharapkan dari mereka ditempat kerja. Adanya uraian jabatan atau

pedoman prosedur tentu tidak menjamin bahwa orang – orang mengetahui apa

yang diharapkan dari mereka. Para pegawai mempunyai dua kebutuhan dasar

dalam bidang ini : pernyataan – pernyataan yang jelas tentang hasil yang

diharapkan untuk hasil kerja mereka dan standar-standar spesifik yang

menggambarkan kualitas kinerja yang diharapkan dari setiap bidang hasil. Asumsi

IV: Sistem penghargaan organisasi mendukung kinerja produktif berkualitas

tinggi. Asumsi V: Penilaian kinerja tahunan memberikan umpan balik yang

dibutuhkan pegawai untuk memperbaiki atau mempertahankan kinerja. umpan

balik tahunan betapapun bernilainya adalah tidak cukup. Para pegawai di semua

tingkat membutuhkan informasi yang jauh lebih sering yang diberikan secara

formal dan informal, tentang apa pekerjaan mereka dan bagaimana hasilnya.

Asumsi VI: Tidak perlu meperhatikan bagian – bagian organisasi yang memenuhi

atau melampaui sasaran – sasaran organisasi. Asumsi VII: Unsur kunci dalam

perbaikan kinerja adalah motivasi yang sulit dipahami dan sulit diraba.

2.2 Penelitian Terdahulu

Hasil Penelitian Silfina zuriani, Agys hendrayady, Edy akhyary (2014)

Pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai (Studi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Tanjungpinang). lingkungan kerja dengan kinerja pegawai

Page 62: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

49

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tanjungpinang memiliki pengaruh yang

kuat yaitu dengan nilai r hitung = 0,534 dan r tabel = 0,207. Dapat disimpulkan

Ho ditolak dan Ha diterima, maka dapat diartikan bahwa terdapat pengaruh yang

kuat antara lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai di Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Tanjungpinang.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja dan alat analisis yang digunakan,

sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Hasil Penelitia Rodi Ahmad Ginanjar (2013) Pengaruh Lingkungan Kerja

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga

Kabupaten Sleman. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara

lingkungan Kerja terhadap kinerja karyawan pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan

Olahraga Kabupaten Sleman. Pernyataan ini dibuktikan dengan hasil perhitungan

uji t yang menghasilkan t hitung sebesar 8,304 sedangkan t tabel dengan taraf

signifikansi sebesar 5% yaitu 1,984 maka t hitung> t tabel (8,304 > 1,984),

perbandingan tersebut mengartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima yaitu

terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja dengan

kinerja karyawan pada Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Sleman.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja dan alat analisis yang digunakan,

sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Page 63: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

50

Hasil Penelitian Yoharnita Nur Fitriana (2013) Hubungan Lingkungan

Kerja Dengan Prestasi Kerja Karyawan Di PT. PJB Servis Sidarjo. Variabel (X) =

Lingkungan Kerja, Variabel (Y) = Prestasi Kerja. Hasil penelitian menunjukkan

nilai koofiensi korelasi antara variabel prestasi kerja dengan lingkungan kerja

adalah 0,620 dengan tingkat signifikansi 0.000 < 0,05. Karena nilai

signifikansinya < 0,05 maka Ha diterima Ho ditolak.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

lingkunga kerja dan alat analisis yang digunakan, sedangkan perbedaannya pada

penelitian terdahulu menggunakan prestasi kerja sebagai variabel dependendent

dan juga obyek penelitian.

Mardiana (2004) Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap

Kinerja Pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda Gaya

Kepemimpinan Demokratis (X) Kinerja Pegawai (Y) Korelasi Statistik Parametik

Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis(x) dan

kinerja pegawai (y) mempunyai pengaruh yang positif dan sedang, hal ini

dibuktikan dengan r =0,543 dimana pedoman untuk memberikan interpretasi yang

dikemukakan oleh Sugiyono berada pada interval 0,400 – 0,599 yang termasuk

kategori sedang.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja dan alat analisis yang

digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Hasil penelitian Guntoro 2015 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis

Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)

Page 64: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

51

Balai Pengembangan Dan Pelatihan Pendidikan Non Formal Informal Kalimantah

Tengah. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya

Kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja pegawai pada kantor Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non Formal

Informal Provinsi Kalimantan Tengah. Hal tersebut ditunjukkan dengan nilai

p=0,02 sedangkan besarnya α=0,05. Sehingga dapat diketahui bahwa P≤α

(0,02<0,05), jadi Ho ditolak dan Ha diterima.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja dan alat analisis yang

digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Hasil penelitian Emilda Nurviana (2014) Pengaruh Gaya Kepemimpinan

Demokratis Terhadap Kinerja Karyawan Di PT. PP Jember Indonesia. Hasil

penelitian ini menunjukkan bahwa gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan di PT. Jember Indonesia. Hal ini didasarkan

pada besarnya nilai T hitung (4.831) > T Tabel, (2.004), sementara besarnya

berpengaruh dilihat dari besarnya koifisien regresi sebesar (0.549).

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh kepemimpinan demokratis terhadap kinerja dan alat analisis yang

digunakan, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Joel Koima, 2015 dalam jurnalnya yang berjudul “Effect Of Workplace

Environment On The Performance Of Commercial Banks Employees In Nakuru

Town. The results therefore indicated that psychosocial aspects exhibited the

strongest association with employee performance while physical aspects and

Page 65: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

52

psychosocial aspects were moderate. It is recommended that attention be given to

the other influences of workplace life environments consisting the physical and

work life balance aspects.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

lingkungna kerja terhadap kinerja pegawai, dan alat analisis yang digunakan,

sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Khoso, 2016 dengan judul ‘’ The impact of workplace environment that

affect employee’s performance in private hospitals of Hyderabad, Pakistan. The

study reveals that all three factors (supervisor support, job aids, and physical

workplace environment) are positively correlated with employee performance.

The employees of the hospitals reveal that their physical working condition needs

to be improved.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

pengaruh lingkungan kerja dan dampaknya terhadap kinerja, sedangkan

perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Ollukkaran,2013 dengan judul „’A Study On The Impact Of Work

Environment On Employee Performance’’. The study shows how the work

environment in this organization is affecting the employee performance

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama menganalisis tentang

lingkungan kerja dan kinerja, sedangkan perbedaannya terletak pada obyek penelitian.

Festus Femi, 2014 dalam jurnalnya yang berjudul “The Impact of

Communication on Workers’ Performance in Selected Organisations in Lagos

State, Nigeria”. The result of this study reveals that a relationship exists between

Page 66: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

53

effective communication and workers’ performance, productivity and

commitment. The study recommended that managers will need to communicate

with employees regularly to improve workers commitment and performance.

Persamaan dalam penelitian ini adalah sama-sama membahas tentang

pengaruh komunikasi terhadap kinerja, dan alat analisis yang digunakan,

sedangkan perbedaannya terlatak pada obyek penelitian.

Iqbal, 2015 ‘’ Effect of Leadership Style on Employee Performance’’. The

study followed the qualitative approaches, Secondary research will be integrated.

The reason for this is to be able to provide adequate discussion for the readers

that will help them understand more about the issue and the different variables

that involve with it. On the other hand, sources in secondary research will include

previous research reports, newspaper, magazine and journal content. Existing

findings on journals and existing knowledge on books will be used as secondary

research. The interpretation will be conducted which can account as qualitative in

nature. To validate the research objective different scholarly views are presented

of each independent variable effect on the dependent variable. At the end it was

concluded that the autocratic leadership is useful in the short term and

democratic leadership style is useful in all time horizon. And participation

leadership style is most useful in long term and effect on employees is positive. At

end some recommendations are discussed.

Persamaan dalam penelitian ini adalah menganalisis pengaruh gaya

kepemimpinan demokratis terhadap kinerja dan alat analisis yang digunakan,

sedangkan perbedaannya terlatak pada obyek penelitian.

Page 67: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

54

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka penulis mencoba

menggabungkan dua variabel indevenden sekaligus, yaitu Lingkungan Kerja dan

Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja pegawai, sehingga hasil

penelitian ini dapat memberi informasi lengkap sejauh mana kedua variabel

tersebut (Lingkungan Kerja dan Gaya Kemimpinan Demokratis) Terhadap Kinerja

Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

2.3 Kerangka Pikir

Dalam kerangka pikir ini dikemukakan beberapa konsep yang dapat

menjadi dasar dalam menjelaskan pentingnya variabel tersebut dan hubungannya

antara satu sama lainnya.

Organisasi selaku induk kerja menuntut agar setiap karyawan untuk selalu

bekerja dengan produktif. Salah satu cara agar para karyawan tetap bekerja

dengan produktif yaitu dengan penyediaan lingkungan kerja yang nyaman dan

kondusif. Mangkunegara (2004), menjelaskan bahwa lingkungan kerja

mempunyai hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan, motif

berprestasi yang perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri

sendiri dan dari lingkungan kerja, karena motif berprestasi yang ditumbuhkan

dari dalam diri sendiri akan membetuk suatu kekuatan diri dan jika situasi

lingkungan kerja turut menunjang maka pencapaian kerja akan lebih

mudah.Saydam (2000), mendefinisikan lingkungan kerja sebagai keseluruhan

sarana prasarana kerja yang ada disekitar karyawan yang sedang melaksanakan

pekerjaan yang dapat mempengaruhi pelaksanaan pekerjaan itu sendiri.Mardiana

(2005) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai melakukan

Page 68: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

55

pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa

aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja secara optimal.

Nitisemito (2000) mendefinisikan lingkungan kerja sebagai berikut:

lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja yang

dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan.

Lingkungan kerja tersebut baik yang berbentuk fisik ataupun non fisik, langsung

atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi dirinya dan pekerjaanya saat

bekerja.Lingkungan kerja ini memberi pengaruh yang cukup signifikan terhadap

kinerja aparat.

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban

atau yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk meningkatkan produktifitasnya

maka lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja, karena lingkungan kerja

yang baik akan menciptakan kemudahan pelaksanaan tugas. Anwar Prabu

Mangkunegara (2009) memberikan pengertian lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya

dengan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja di

perusahaan juga mempengaruhi kinerja yang dilaksanakan oleh pegawai.

Lingkungan kerja ini sendiri terdiri atas fisik dan nonfisik yang melekat dengan

karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembagan kinerja

pegawai.

Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

Page 69: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

56

yang diberikanya, (Mangkunegara, 2006). Dwiyanto (2002), mengemukakan

beberapa Dimensi yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja pegawai, yaitu

sebagai berikut: (1) Produktivitas, (2) Kualitas layanan, (3) Responsivitas, (4)

Responsibilitas, (5) Akuntabilitas.

Selain dari lingkungan kerja, faktor lain yang dipandang mempunyai

pengaruh terhadap kinerja pegawai adalah gaya kepemimpinan. Gaya

kepemimpinan dalam penilitian ini di definisikan sebagai Gaya kepemimpinan

Demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis adallah cara mempengaruhi orang

lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan

cara berbagai kegiatan yang dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan

bawahan, (Mangkuprawira 2008). Kepemimpinan demokratis memiliki orientasi

kepada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien dengan pengikutnya.

Terdapat koordinasi pekerjaan terhadap seluruh bawahan, dengan menekankan

terhadap tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan bekerja sama yang

baik,(Kartono, 2013). Dengan kemampuan yang dimilikinya, pimpinan dapat

dapat mempengaruhi dan mendorong pegawainya untuk melakukan pekerjaan

sesuai dengan apa yang diarahkanya dan diinginkannya, agar dapat mencapai

tingkat kinerja yang diharapkan sehingga tujuan dan keberhasilan organisasi dapat

dicapai.

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan suatu cara yang dimiliki oleh

seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama

dan berdaya upaya dengan penuh semangat, motivasi dan keyakinan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang

Page 70: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

57

terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam

keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya

terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 1999:44-45). Gaya

kepemimpinan demokratis memiliki kekuatan untuk memotivasi bawahannya, dengan

meningkatnya motivasi kerja tersebut dan pemimpin melaksanakannya dengan

persuasif maka akan terciptanya kerjasama yang serasi antara pemimpin dan

bawahan, menumbuhkan loyalitas bawahan, dan yang terpenting yaitu mampu

menumbuhkan partisipasi bawahan.

Menurut Mangkupawira (2008), gaya kepemimpinan demokratis di ukur

dalam 2 dimensi, yaitu : (1) Berkonsultasi dengan bawahan, (2) Menggunakan

saran yang diberikan bawahan sebelum mengambil keputusan.

Page 71: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

58

Hubungan antara variabel sebagaimana didilihat pada Gambar berikut :

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran

2.4 Hipotesis

Berdasarkan gambar kerangka pikir,maka hipotesisnya adalah sebagai

berikut:

1. Lingkungan kerja dan Gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif

dan singnifikan terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Sultra.

2. Lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

Lingkunga Kerja

1. Lingkungan Fisik

2. Lingkungan Non

Fisik

Nitisesmito (2000)

Gaya Kepemimpinan Demokratis

1. Berkonsultasi dengan

bawahan

2. Menggunakan saran yang di

berikan bawahan sebelum

mengambil keputusan

Mangkupawira (2008)

Kinerja Pegawai

1. Produktivitas

2. Kualitas Layanan

3. Responsivitas

4. Responsibilitas

5. Akuntabilitas

Dwiyanto, (2002)

Mangkunegara

(2009)

Siagian, 1999

Page 72: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

59

3. Gaya kepemimpinan demokratis berpengaruh positif dan signifikan

terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi

Sultra.

Page 73: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

60

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif korelasional dengan format

survey. Penggunaan format survey dipandang sangat tepat untuk mempelajari

pengaruh lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja

pegawai. Sebagaimana ditegaskan oleh Bungin (2006) bahwa metode survey

sangat cocok digunakan dalam penelitian korelasional. Metode survey adalah

suatu metode yang bertujuan untuk mengumpulkan sejumlah variabel mengenai

sejumlah besar individu melalui instrument pedoman wawancara atau kuesioner (J

Vredenbergt,1988).

Tipe penelitian adalah penelitian asosiatif karena penelitian ini bertujuan

untuk mencari hubungan antara variabel yang diteliti. Menurut Sugiyono (1997),

tipe penelitian asosiatif adalah suatu pertanyaan penelitian yang bersifat

menghubungkan dua variabel atau lebih, hubungan kausal, dan interaktif.

Penelitian ini ditetapkan atas dasar metode survey, karena penelitian ini

hanya ingin memahami kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan antar

variabel. Kerlinger (1973) mengemukakan bahwa : penelitian survey adalah

penelitian yang di lakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang

dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga

Page 74: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

61

ditemukan kejadian-kejadian relative, distribusi, dan hubungan-hubungan antara

variable, sosiologis maupun psikologis.

3.3 Variabel Penelitian, Definisi Operasional, dan Operasionalisasi Variabel

3.3.1 Variabel Penelitian

Penelitian ini mencakup tiga variabel, terdiri dari dua variabel bebas (X)

dan satu variabel terikat (Y). Variabel bebas (X1) adalah lingkungan kerja dan

(X2) gaya kepemimpinan demokratis, sedangkan variabel terikat (Y) adalah

kinerja pegawai. Pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat

digambarkan sebagai berikut:

3.3.2. Definisi Operasional Variabel

1. Lingkungan kerja (X1), dalam penelitian ini di definisikan sebagai kondisi

ekternal dari tempat bekerja yang mempengaruhi kelancaran pelaksanaan

tugas para pegawai setiap hari. Variabel ini mempunyai dua dimensi, yang

masing-masing di definisikan sebagai berikut:

X1

Y

X2

Page 75: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

62

(a) Lingkungan kerja fisik, didefinisikan sebagai lingkungan yang

mencakup suhu udara, penerangan atau cahaya, suara atau kebisingan

yang dapat mempengaruhi kelancaran tugas para pegawai setiap hari.

(b) Lingkungan kerja non fisik, didefinisikan sebagai lingkungan yang

mencakup hubungan para pegawai dengan sesamanya dan hubungan

dengan atasanya.

2. Gaya kepemimpinan Demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang

lain agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan

dengan cara berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama

antara pimpinan dan bawahan.. Variabel ini mencakup dua dimensi, yang

masing – masing didefinisikan sebagai berikut:

(a) Berkonsultasi dengan bawahan, yaitu: seorang pemimpin dan pengikut

atau bawahanya saling tukar menukar ide dalam pemecahan masalah

dan pembuat keputusan

(b) Menggunakan saran yang diberikan bawahan sebelum mengambil

keputusan, yaitu: seorang pemimpin menerima penyerahan laporan

hasil pelaksanaan tugas maupun kegiatan yang telah dilaksanakan oleh

bawahan dan pemberian saran pertimbangan dari bawahan pada saat

pelaksanaan rapat koordinasi sebagai bahan perumusan kebijakan.

3. Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawab yang diberikanya. Variabel ini mencakup lima dimensi, yang dapat

didefinisikan sebagai berikut:

Page 76: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

63

(a) Produktivitas, yaitu penyelesaian pekerjaan tepat pada waktunya,

penyelesaian pekerjaan sesuai dengan prosedur atau mekanisme yang

ditetapkan dan kemampuan seseorang pegawai dalam menyelesaikan

masalah.

(b) Kualitas layanan, yaitu kesiapan pegawai dalam melakukan proses

pelayanan, adanya kepuasaan pelayanan yang diberikan, dan seseorang

pegawai cakap dan tanggap dalam memberikan layanan.

(c) Responsivitas, yaitu seorang pegawai mampu mengendalikan

kebutuhan masyarakat, mampu menyusun agenda, program maupun

prioritas pekerjaan dalam pelayanan dan pengembangan agenda,

program maupun prioritas kerja sesuai kebutuhan dan keinginan

masyarakat.

(d) Responsibilitas, yaitu adanya keseimbangan antara program yang ada

dengan ketentuan perundang–undangan yang berlaku, keselarasan

antara kegiatan pelayanan dengan kebijakan pimpinan, dan kesesuaian

antara pelaksanaan tugas dengan ketentuan perundangan yang berlaku.

(e) Akuntabilitas, yaitu penempatan penggunaan layanan sebagai acuan

orientasi dalam melaksanakan setiap pelayanan, sikap santun dan tidak

semena-mena walaupun persyaratan tidak terpenuhi, dan pengutamaan

kepentingan sebagai prioritas dalam melaksanakan setiap tugas.

Page 77: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

64

3.3.3. Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator

Lingkungan Kerja (X1) Lingkungan fisik 1. Penerangan/cahaya di

tempat kerja

2. Temperatur/suhu udara

di tempat kerja

3. Kebisingan atau suara

di tempat kerja

Lingkungan non fisik 1. Hubungan sesama rekan

kerja

2. Hubungan bawahan

dengan atasan

Gaya kepemimpinan

Demokratis (X2)

Berkonsultasi dengan

bawahan

1. keterlibatan bawahan/

pegawai dalam proses

pengambilan keputusan

2. sikap pimpinan dalam

mendorong bawahanya

untuk mengembangkan

inovasi dan

kreativitasnya

Menggunakan saran yang

diberikan bawahan

sebelum mengambil

keputusan

1. Konsultasi antara

bawahan dengan atasan

dalam memecahkan

masalah-masalah dalam

organisasi

2. Sikap pimpinan terhadap

saran yang di berikan

oleh bawahan

Kinerja Pegawai (Y) Produktivitas Penyelesaian pekerjaan

tepat pada waktunya.

Kualitas layanan Kesiapan dalam melakukan

proses pelayanan

Responsivitas Kemampuan dalam

mengenali kebutuhan

masyarakat

Responsibilitas Tanggung jawab pegawai

dalam melaksanakan tugas

Akuntabilitas Kesesuaian menjalankan

tugas program dengan

peraturan-peraturan yang

berlaku

Page 78: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

65

3.4. Populasi dan Sampel

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang dapat terdiri dari

manusia, benda, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwa-

peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu sebagai sumber

suatu penelitian.Sumber data dalam suatu penelitian yang merupakan satu

kesatuan sering disebut dengan populasi. Populasi dalam penelitian ini adalah

jumlah keseluruhan pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra,

adapun jumlah pegawai seluruhnya adalah 311 orang, yang terdiri dari :

a. Golongan IV = 25 orang

b. Golongan III = 164 orang

c. Golongan II = 115 orang

d. Golongan I = 7 orang

Untuk menentukan besarnya sampel, maka di gunakan rumus dari Taro

Yamane yang dikutif oleh Rakhmat (1998) sebagai berikut :

𝑛 =𝑁

𝑁.𝑑2+1

Dimana :

n = Jumlah Sampel

N = Jumlah Populasi

𝑑2 = Presisi yang ditetapkan

Dengan menggunakan rumus tersebut, dan tingkat presisi yang ditetapkan

sebesar 10%, maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah:

n = 311

311.0,12 + 1 =

311

3,11 + 1 = 75,66

Page 79: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

66

atau sebesar = 76 0rang

Maka jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 76 orang. Strata akan

di tentukan berdasarkan Golongan yang ada di Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra, dengan perhitungan sebagai berikut :

Golingan IV = 25/311 X 76 = 6

Golongan III = 164/311 X 76 = 40

Golongan II = 115/311 X 76 = 28

Golongan I = 7/311 X 76 = 2

3.5. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah

kuesioner sebagai berikut:

1. Kuesioner yaitu dilakukan dengan jalan mengadakan suatu daftar

pertanyaan berupa formulir-formulir, diajukan secara tertulis kepada

sejumlah subyek untuk mendapatkan jawaban tentang tanggapan (respon)

tertulis seperlunya. Dari daftar pertanyaan tersebut diharapkan

memperoleh data primer secara langsung dari responden yang mempunyai

kaitan erat dengan penelitian serta mempunyai sifat reabilitas dan validitas

yang tinggi. Dalam penelitian ini, kuesioner yang dikirim kepada

responden adalah kuesioner berstruktur dengan pertanyaan tertutup.

2. Wawancara, yaitu kegiatan yang dilakukan dengan cara mengadakan

wawancara kepada informan terpilih untuk memperoleh berbagai

informasi yang terkait dengan tujuan penelitian ini.

Page 80: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

67

3.6. Skala Pengukuran

Pengukuran adalah penunjukan angka-angka pada suatu variabel menurut

aturan yang telah ditentukan. Tingkat pengukuran yang luas digunakan dalam

penelitian sosial yakni: nominal, ordinal, interval, dan rasio. Ukuran nominal

adalah tingkat pengukuran dimana angka yang ditunjuk untuk suatu kategori tidak

merefleksikan bagaimana kedudukan kategori tersebut terhadap kategori lainnya,

tetapi hanyalah sekedar label atau kode (Sekaran, 2003).

Instrument yang digunakan berbentuk kuisioner dengan desain pertanyaan

mengikuti skala likert dengan 5 item pertanyaan yang bersifat ordinal atau

berjenjang mulai dari yang tinggi sampai yang terendah tingkatannya. Format

jawaban tersebut terdiri dari 5 alternatif jawaban yang diberi skor dengan nilai

skala sebagai berikut, kategori jawaban a diberi skor 5, kategori jawaban b diberi

skor 4, kategori jawaban c diber skor 3, kategori jawaban d diberi skor 2, dan

kategori jawaban e diberi skor 1. Keseluruhan jawaban responden diberi skor

sesuai dengan kategori skor tersebut kemudian dirangkum dalam suatu tabulasi

data dan dilihat kecenderungan jawaban responden yang dianalisis.

Untuk mengetahui interval dari masing-masing ukuran agar diperoleh

makna dari penjaringan distribusi pernyataan para responden, dapat dilihat tabel

3.1.dibawah ini :

Page 81: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

68

Tabel 3.1. Makna penilaian deskriptif variabel penelitian

No. Nlai Rata-Rata Skor Interpretasi

A 4,2 – 5 Berada pada arah sangat positif

B 3,4 – 4,1 Berada pada arah Positiv

C 2,6 – 3,3 Berada pada arah tengah (netral)

D 1,8 – 2,5 Berada pada arah negative

E 1 - 1,7 Berada pada arah sangat negative

Sumber : Arikunto 2002

3.7. Teknik Analisis Data

Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis terhadap variabel kinerja

pegawai, maka data yang berhasil dikumpulkan dari hasil jawaban kuesioner yang

disebarkan ke responden, dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan

program paket statistik SPSS Versi 20. Adapun jenis analisis yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda dengan rumus

sebagai berikut: (Sugiyono, 2013 ).

Y = a+b1X1 +b2X2

Keterangan :

Y = Kinerja Pegawai

X1 = Lingkungan Kerja

X2 =Gaya Kepemimpinan

a = Konsta

b1, b2 = Koefisien regresi

Page 82: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

69

3.8. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan melalui dua cara yaitu

ujiparsial dan uji simultan. Uji parsial dilakukan untuk membuktikan apakah

hipotesis kedua dan hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak atau diterima.

Sedangkan uji simultan dilakukan untuk membuktikan diterima atau ditolaknya

hipotesis pertama.

a) Uji Simultan (Uji F)

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh bersama-sama terhadap

variabel dependen (Ghozali, 2011). Uji F dapat diketahui dengan cara

membandingkan antara nilai signifikan hitung dengan signifikan α = 5%. Apabila

perhitungan signifikan < dari α (5%) maka H0 ditolak H1 diterima, artinya variabel

bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

b) Uji Parsial (Uji t)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh variabel

independen dalam menerangkan variasi variabel dependen. Perhitungan dilakukan

dengan menggunakan program SPSS versi 21.0, kemudian membandingkan antar

signifikan hitung masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat dengan

nilai signifikan hitung α = 5%. Apabila perhitungan signifikan hitung masing-

masing variabel bebas (X1, X2) < α (5%). Maka H0 di tolak dan H1 diterima,

artinya variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.

Page 83: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

70

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHSAN PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

4.1.1. Keadaan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra merupakan bagian perangkat

kerja organisasi dari sistem pemerintahan dan pembangunan di dalam lingkup

pemerintahan Provinsi Sulawesi Tenggara.Melalui ketataprajaan Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra mempunyai tugas memberikan pelayanan

umum, tata usaha keuangan pada Sekretariat Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara.

Tugas Pokok Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra sebagaimana

yang diatur pada pasal pasal 84 Keputusan Gubernur Nomor 11 Tahun 2002,

kemudian diperbaharui diatur pada pasal 185 Keputusan Gubernur Nomor 33

Tahun 2009 mempunyai tugas menyiapkan pelayanan umum, tata usaha keuangan

Sekretariat Daerah Provinsi, Perlengkapan dan Protokol serta Perjalanan. Dan

untuk menjalankan tugas pokok tersebut di atas Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra mempunyai uraian jabatan sebagai berikut :

a. Membagi tugas kepada para Kepala Bagian Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra dengan mendisposisi sesuai dengan bidang tugasnya masing-

masing agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pelaksanaan tugas;

b. Memberikan petunjuk kepada Kepala Bagian dengan menjelskan pokok

permasalahan dan cara pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat

diselesaikan dengan baik;

Page 84: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

71

c. Merencanakan operasional pelaksanaan program kerja Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Sultra sesuai ketentuan yang berlaku;

d. Mengatur pelaksanaan tugas para Kepala Bagian sesuai ketentuan yang

berlaku dan petunjuk atasan agar terjalin kerjasama yang baik, serasi dan

saling mendukung dalam pelaksanaan tugas;

e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan maupun

secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

Bagian Tata Usaha Keuangan Setda

Tugas pokok Bagian Tata Usaha Setda adalah melakukan penyusunan,

pelayanan keuangan dan pengelolaan administrasi keuangan daerah Provinsi

Sulawesi Tenggara.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bagian Tata Usaha

Setda mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut;

a. Membagi tugas kepada kepada bawahan dengan mendisposisi sesuai

dengan bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindih

dalam pelaksanaan tugas;

b. Membimbing pelksanaan tugas bawahan dengan mengarahkan dan

menjelaskan pokok permasalahan dan cara pemecahannya agar setiap

tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik;

c. Mengontrol pelaksanaan tugas bawahan dengan mengecek langsung

kepada yang bersangkutan untuk mengetahui hambatan dalam pelaksanaan

tugas;

Page 85: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

72

d. Memeriksa hasil kerja bawahan dengan meneliti dan menelaah secara

cermat serta memperbaiki hasil kerja yang salah agar kegiatan dapat

diselesaikan sesuai perencanaan;

e. Mengonsep surat dinas yang berhubungan dengan tugas sesuai disposisi

dan perintah atasan untuk kelancaran tugas;

f. Mengawasi dan memeriksa kegiatan pembayara yang disampaikan para

kasubag sesuai bahan yang diberikan untuk dilanjutkan kepad atasan;

g. Merumuskan program kerja bagian tata usaha keuangan Setda berdasar-

kan ketentuan yang berlaku dan masukan para kasubag untuk terarahnya

pelksanaan tugas;

h. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan

maupun secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

(3). Bagian Perlengkapan

Tugas pokok Bagian Perlengkapan Setda adalah menyiapkan bahan

penyusunan, program kebutuhan perbekalan, pengelolaan, perawatan, serta bahan

pembinaan administrasi perlengkapan pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara.Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Bagian Perlengkapan Setda

mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut;

a. Merencanakan operasional pelaksanaan program kerja Bagian Per-

lengkapan sesuai ketentuan yang berlaku untuk terarahnya pelaksanaan

tugas;

Page 86: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

73

b. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada para Kepala Sub Bagian

Perlengkapan sesuai ketentuan yang berlaku untuk terarahnya pelaksanaan

tugas;

c. Memberi petunjuk dengan menjelaskan pokok masalah dan cara

pemecahannya serta mengecek langsung pada yang bersangkutan agar

pelaksanaan tugas yang diberikan dapat diselesaikan dengan baik dan

benar;

d. Mengoreksi pelaksanaan tugas para Kepala Sub Bagian terhadap tugas

yang diberikan dengan mengadakan pertemuan atau mengecek langsung

kepad yang bersangkutan untuk mengetahi hambatan dan mengupayakan

pemecahannya;

e. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan

maupun secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

Bagian Protokol dan Perjalanan

Tugas pokok Bagian Protokol dan Perjalanan Setda adalah menyiapkan

bahan yang berhubungan dengan Protokoler pemerintah Provinsi Sulawesi

Tenggara perjalanan dinas dan surat perintah perjalanan dinas.Untuk

melaksanakan tugas pokok tersebut, Bagian Protokoler dan Perjalanan Setda

mempunyai uraian tugas jabatan sebagai berikut;

a. Membagi tugas dan memberi petunjuk kepada para Kepala Sub Bagian

Perlengkapan sesuai ketentuan yang berlaku untuk terarahnya pelaksanaan

tugas;

Page 87: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

74

b. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan dengan menjelaskan sesuai

permasalahan dan pemecahannya agar setiap tugas yang diberikan dapat

diselesaikan dengan baik;

c. Menilai pelaksanaan tugas para kepala sub bagian yang diberikan agar

dapat diketahui kendala maupun hambatan dalam penyelesaian tugas

dengan menyarankan upayakan pemecahannya;

d. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan

maupun secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

b. Sub Bagian Perjalanan

Tugas pokok kepala sub bagian perjalanan adalah melakukan urusan

penyiapan anggaran perjalanan dinas dan surat perintah perjalanan dinas.Untuk

melaksanankan tugasi pokok tersebut Sub bagian perjalaman mempunyai uraian

tugas jabatan sebagai berikut:

1. Membagi tugas kepada bawahan dengan mendisposisi sesuai dengan

bidang tugasnya masing-masing agar tidak terjadi tumpang tindihh dalam

pelaksanaan tugas;

2. Membimbing pelaksanaan tugas bawahan dengan mengarahkan dan

menjelaskan pokok masalah dan cara pemecahannya agar setiap tugas

yang diberikan dapat terselesaikan dengan baik;

3. Mengontrol pelaksanaan tugas bawahan dengan mengecek lanngsung

kepada yang bersangkutan untuk mengetahui hambatan dan

mengupayakan pemecahannya;

Page 88: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

75

4. Meneliti setiap permintaan perjalanan dinas berdasarkan surat perintah dan

disposisi atasan untuk bahan pembuatan SPPD dan penetapan biaya

perjalanan pegawai yang bersangkutan;

5. Mengkoordinasikan pelaksanaan perjalanan dinas pada bendaharawan

dalam rangka pelayanan keuangan sesuai ketentuan dan prosedur untuk

terciptanya pelayanan yang baik;

6. Melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada atasan baik secara lisan

maupun secara tertulis bahan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas.

Sub Bagian Perjalanan membawahi;

a. Petugas Administrasi Perjalanan Dinas Luar Daerah;

b. Petugas Administrasi Perjalanan Dinas Dalam Daerah;

c. Peneliti Blangko SPPD;

d. Operator Komputer.

4.2 Karakteristik Responden

Penelitian ini menggunakan responden seluruh pegawai yang diteliti pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra yang berjumlah 76 orang. Responden

tersebut diberikan daftar pertanyaan/angket yang terdiri dari 14 item pertanyaan

terkait dengan lingkungan kerja, gaya kepemimpinan demokratis dan kinerja

pegawai. Adapun identitas responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini

dapat dilihat pada uraian berikut ini:

4.2.1 Karakteristik responden berdasarkan pangkat/golongan

Pangkat/golongan responden merupakan salah satu indikator yang

mempengaruhi dalam memberikan tanggapan dan penilaian, karena secara

Page 89: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

76

psikologis dapat membedakan pegawai dalam cara berpikir, arif dan bijaksana

dalam bersikap dan perilakunya dalam menanggapi tugas yang diamanahkan.

Pangkat/golongan seseorang dapat mempengaruhi dalam perilakunya dalam

bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 76 responden

diperoleh karakteristik berdasarkan pangkat/golongan yang disajikan pada tabel

berikut:

Tabel 4.1. Jumlah Responden Berdasarkan Pangkat/Golongan

Golongan Frekuensi (orang) Persentase (%)

I 2 2.63

II 28 36.84

III 40 52.63

IV 6 7.89

Jumlah 76 100.00

Sumber: Data Kuesioner, 2017

Berdasarkan pada tabel 4.1 dapat diketahui bahwa responden penelitian

mayoritas memiliki golongan III (tiga) sebanyak 40 orang atau 52,63%, menyusul

responden yang memiliki golongan II (dua) sebanyak 28 orang atau 36,84%, dan

sisanya adalah responden yang memiliki golongan IV (empat) sebanyak 6 orang

atau 7,89%, dan golongan I (satu) sebnayak 2 orang atau 2,63%. Kondisi ini

menunjukkan bahwa pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

Provinsisi Sulawesi Tenggara berada pada jenjang karir yang masih dapat

ditingkatkan, artinya mereka mempunyai potensi untuk mengembangkan diri,

memiliki potensi untuk berpikir dan bertindak secara efektif untuk menggunakan

segala sumberdaya yang dimiliki dalam melaksanakan tugas sebagai pegawai,

sehingga tujuan yang diharapkan organisasi dapat tercapai.

Page 90: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

77

4.2.2 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Hasil tabulasi data melalui distribusi frekuensi yang dilakukan berdasarkan

jenis kelamin responden, dapat digambarkan sebagai berikut:

Tabel 4.2. Jumlah responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi (orang) Persentase (%)

Laki-laki 58 76.32

Perempuan 18 23.68

Jumlah 76 100.00

Sumber: Data Kuesioner, 2017

Pada tabel 4.2 menunjukan bahwa berdasarkan pada jenis kelamin, maka

dari 76 orang pegawai yang diambil sebagai responden dapat diketahui bahwa

responden laki-laki sebanyak 58 orang atau sebesar 76,32% dari total responden

dan 18 orang atau 23,68% adalah perempuan.Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra di dominasi oleh laki-

laki sehingga dapat dikatakan bahwa pengambilan keputusan dan hubungan antar

pegawai dan pegawai lebih dominan didasarkan atas hubungan rasionalitas

sebagaimana yang umumnya dicirikan oleh kepribadian kaum laki-laki.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pegawai yang menjadi responden dalam penelitian ini

adalah pendidikan formal yang telah ditamatkan. Tingkat pendidikan responden

sangat berpengaruh dalam memberikan persepsi dan penilaian, karena dengan

melalui pendidikan dapat membedakan seseorang dalam cara berpikir dan

menanggapi berbagai persoalan yang dihadapi. Lebih jelasnya gambaran

Page 91: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

78

mengenai tingkat pendidikan diperoleh karakteristik responden berdasarkan

pendidikan terakhir dapat dilihat tabel berikut:

Tabel 4.3 Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Frekuensi (orang) Persentase (%)

SMA 2 2.63

Diploma 28 36.84

S1 41 53.95

S2 5 6.58

Jumlah 76 100.00

Sumber: DataKuesioner, 2017

Pada tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa dari seluruh responden yang

mayoritas adalah yang berpendidikan S1 yaitu sebesar 41 orang atau 53,95% dan

diploma28 orang (36,84%) responden berpendidikan Master. Keadaan ini

menunjukkan bahwa tingkat pendidikan formal yang ditamatkan pegawai pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra sudah berpendidikan tinggi, namun

demikian ada beberapa pegawai yang sedang melanjutkan pendidikan pada

jenjang sarjana. Sehingga dengan tingkat pendidikan yang dimiliki oleh pegawai

diharapkan mempunyai kemampuan untuk mengadopsi dan mengikuti

perkembangam informasi dalam memberikan pelayanan administrasi kepada

pemerintah daerah dan lembaga pada umumnya.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan kepada 76 pegawai Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra diperoleh karakteristik responden

berdasarkan masa kerja seperti pada tabel berikut:

Page 92: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

79

Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Masa Kerja Frekuensi (orang) Persentase (%)

1-3 Tahun 8 10.53

4-10 Tahun 28 36.84

11-15 Tahun 40 52.63

Jumlah 76 100.00

Sumber : DataKuesioner, 2017

Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa mayoritas pegawai yang

bekerja pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra memiliki masa kerja

antara 1 – 3 tahun sebanyak 8 orang atau 10,53%, 28 orang (36,84%) memiliki

masa kerja 4 – 10 tahun, dan pegawai yang mempunyai masa kerja 11 – 15 tahun

sebanyak 40 orang (52,63%). Dengan demikian menggambarkan bahwa pegawai

pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra rata-rata telah memiliki

pengalaman kerja yang cukup lama sehingga telah mengetahu lingkungan kerja

mereka dengan baik dan diharapkan akan berdampak pada penyelesaian tugas-

tugas yang diembanya.

4.3 Analisis Statistik Deskriptif

Deskriptif variabel penelitian bertujuan untuk menginterpretasikan

mengenai distribusi frekuensi jawaban responden dari data yang telah

dikumpulkan. Dalam penelitian ini jawaban responden dikategorikan dalam lima

kategori dengan menggunakan skala Likert. Masing-masing skala mempunyai

penilaian dari sangat negatif kesangat positif yang dituangkan dalam pilihan

jawaban kuisioner. Dalam memberikan makna penilaian secara empiris variabel

penelitian ini mengadopsi prinsip dari pembombotan yang dikemukakan Arikunto

(1998). Nilai rata-rata pembombotan atau nilai skor jawaban responden yang

Page 93: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

80

diperoleh di klasifikasi ke dalam rentang skala kategori nilai yang disajikan pada

tabel 4.5.

Tabel 4.5 Penentuan Kategori Rata-rata Skor Pernyataan Responden

No. Nila Skor Interpretasi

1. X ≤ 1,5 Sngat Tidak Baik

2. 1,5 < X ≤ 2,5 Tidak Baik

3. 2,5 < X ≤ 3,5 Cukup Baik

4. 3,5 < X ≤ 4,5 Baik

5. X ≥ 4,5 Sangat baik

Sumber: Arikunto (dimodifikasi) 1998

Tabel 4.5 di atas menunjukkan makna kategorik dalam melakukan

interpretasi hasil penelitian ini berdasarkan skor jawaban responden. Alasan yang

mendasari responden diberikan kebebasan untuk memberikan penilaian secara

obyektif berdasarkan apa yang diliat, dengar dan rasakan selama menjadi pegawai

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra. Gambaran data tanggapan responden

dari hasil penelitian mengenai ketiga variabel yang diteliti dengan menggunakan

rata-rata skor jawaban responden diuraikan sebagai berikut:

4.3.1 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Lingkungan Kerja

Pengukuran Lingkungan kerja dengan 5 (lima) pernyataan. Hasil

penelitian tanggapan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

sehubungan dengan Lingkungan kerja termasuk pada kategori tinggi/baik.Hal ini

berarti bahwa Lingkungan kerja yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra tergolong tinggi atau baik.Dengan demikian, diharapkan dapat

memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja. Hasil pengukuran masing-

masing indikator dari Lingkungan kerja diuraikan sebagai berikut:

Page 94: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

81

Tabel 4.6 Hasil Jawaban Responden atas variabel Lingkungan kerja

Variabel Indikator

Jawaban Responden (skor)

Mean Kategori SB (5) B (4) CB (3) KB (2) TB (1)

f (%) f (%) f (%) F (%) f (%)

Lingkungan

Kerja

Penerangan 24 31.58 40 52.63 12.00 15.79 0.00 0.00 0.00 0.00 4.16 Baik

Suhu Udra 20 26.32 27 35.53 27.00 35.53 2.00 2.63 0.00 0.00 3.86 Baik

Kebisingan 7 9.21 42 55.26 25.00 32.89 2.00 2.63 0.00 0.00 3.71 Baik

Hubungan

sesame rekan

kerja 6 7.89 45 59.21 21.00 27.63 4.00 5.26 0.00 0.00 3.70 Baik

Hubungan

bawahan

dengan

atasan

17 22.37 34 44.74 24.00 31.58 1.00 1.32 0.00 0.00 3.88 Baik

Rata-Rata Variabel 3.86 Baik

Sumber : Lampiran Data Tabulasi, 2017

Pada pertanyaan pertama tentang; Bagaimana suhu udara diruangan ini,

mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,16 dikategorikan baik, artinya pegawai sudah

merasakan suhu udara yang baik pada saat bekerja didalam ruangan, dengan

kondisi tersebut dapat menciptakan kinerja yang baik untuk sebuah instansi. Hal

ini juga menunjukkan masih ada responden belum sepenuhnya memberikan

jawaban yang pasti atau masih ragu-ragu tentang suhu udara diruangan kerja.

Pada pertanyaan kedua tentang; bagaimana cahaya di ruangan ini,

mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,86 dikategorikan baik, artinya responden

memberikan tanggapan yang baik akan cahaya didalam ruangan kerja, selain itu

ada juga responden memberikan tanggapan yang tidak baik atas cahaya yang

didapat pada saat bekerja.

Pada pertanyaan ketiga tentang; bagaimana suara/Kebisingan disekitar

ruangan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,71 dikategorikan baik, artinya

pegawai merasa setuju dengan ruangan yang tertutup akan kurangnya kebisingan

dari luar, dengan kondisi tersebut dapat menciptakan kinerja yang baik untuk

Page 95: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

82

sebuah instansi, dan ada juga responden menyatakan tidak setuju, artinya ruangan

kerja yang telah dirasakan sekarang oleh pegawai masih banyak dilihat oleh

pegawai lain, sehingga pegawai yang sedang bekerja tidak kosentrasi

Pada pernyataan keempat tentang; bagaimana hubungan sesama rekan

kerja, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,70 dikategorikan baik, artinya, pegawai

merasa setuju dengan terjalinnya hubungan yang harmonis antar rekan kerja, yang

dapat menciptakan kinerja yang maksimal

Pada pernyataan kelima tentang; bagaimana hubungan bawahan dengan

atasan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,88 dikategorikan baik, artinya

pegawai merasa setuju dengan terjalinnya hubungan yang harmonis antar

pimpinan denga bawahan, yang dapat menciptakan kinerja yang maksimal,

responden menjawab tidak setuju, artinya pegawai masih ada beberapa pegawai

canggung pada pimpinan, dan segan untuk memberikan pendapat.

Berdasarkan hasil jawaban responden atas variabel lingkungan kerja

memperoleh rata-rata sebesar 3,86 dikategorikan baik, artinya semakin baik

lingkungan kerja yang dirasakan oleh pegawai akan mempengaruhi kinerja pada

pegawai.

4.3.2 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis

Pengukuran gaya kepemimpinan demokraris dengan 4 (empat) pertanyaan.

Hasil penelitian tanggapan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

sehubungan dengan gaya kepemimpinan demokraris termasuk pada kategori baik.

Hal ini berarti bahwa gaya kepemimpinan demokraris yang dimiliki oleh Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra tergolong baik. Dengan demikian,

Page 96: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

83

diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan kinerja. Hasil

pengukuran masing-masing indikator dari gaya kepemimpinan demokraris

diuraikan sebagai berikut:

Tabel 4.7 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Gaya Kepemimpinan

Demokraris

Variabel

Penelitian Item

Jawaban Responden (skor)

Mean Kateg

ori SB (5) B (4) CB (3) TB (2) STB (1)

f (%) f (%) f (%) f (%) f (%)

Gaya

Kepemimpinan

Demokratis

X2.1 27 35.53 43 56.58 6 7.89 0.00 0.00 0.00 0.00 4.28 Baik

X2.2 22 28.95 34 44.74 18 23.68 2.00 2.63 0.00 0.00 4.00 Baik

X2.3 6 7.89 49 64.47 21 27.63 0.00 0.00 0.00 0.00 3.80 Baik

X2.4 5 6.58 51 67.11 16 21.05 4.00 5.26 0.00 0.00 3.75 Baik

Rata-Rata Variabel 3.96 Baik

Sumber : Lampiran Data Tabulasi, 2017

Pada pertanyaan pertama tentang; bagaimana keterlibatan

bawahan/pegawai dalam proses pengambilan keputusan, mempunyai nilai rata-

rata sebesar 4,28 dikategorikan baik, artinya bawahan sudah bisa mengambil

keputusan dalam mengerjakan tugas, sehingga bawahan dapat memberikan

masukan dalam sebuah organisasi.

Pada pertanyaan kedua tentang; Bagaimana sikap pimpinan dalam

mendorong para bawahanya untuk mengembangkan daya inovasi dan

kreativitasnya, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,00 dikategorikan baik, artinya

pimpinan memberikan sikap yang dapat mendorong bawahannya untuk

mengembangkan daya inovasi untuk mengerjakan suatu pkerjaan.

Pada pertanyaan ketiga tentang; bagaimana proses konsultasi antara

bawahan dengan atasan dalam memecahkan masalah – masalah dalam organisasi,

mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,80 dikategorikan baik, artinya konsultasi atau

Page 97: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

84

masukan saran antara bawahan dengan atasan ditanggapi baik oleh responden,

walaupun masih ada responden memberikan tanggapan cukup baik.

Pada pertanyaan keempat tentang; Bagaimana sikap pimpinan terhadap

saran yang di berikan oleh bawahan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,75

dikategorikan baik, artinya pimpinan bersikap baik dalam memberikan saran

kepada bawahannya, sehingga bawahan mengerti akan tugas yang hendak

dikerjakan.

Berdasarkan hasil jawaban responden atas variabel gaya kepemimpinan

demokratis memperoleh rata-rata sebesar 3,96 dikategorikan baik, artinya

kepemimpinan demokratis dalam hal ini tidak dapat menunjang untuk mencapai

hasil kinerja yang baik, karena berdarkan hasil jaawan responden atas pertanyaan

yang diajukan semua ditanggapi baik.

4.3.3 Deskripsi Hasil Penelitian Variabel Kinerja

Pengukuran Lingkungan kerja dengan 5 (lima) pertanyaan. Hasil

penelitian tanggapan pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

sehubungan dengan kinerja termasuk pada kategori tinggi/baik.Hal ini berarti

bahwa kinerja yang dimiliki oleh Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

tergolong tinggi atau baik.Dengan demikian, diharapkan dapat memberikan

dampak positif bagi instansi. Hasil pengukuran masing-masing indikator dari

kinerja diuraikan sebagai berikut:

Page 98: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

85

Tabel 4.8 Hasil Jawaban Responden Atas Variabel Kinerja

Variabel

Penelitian Item

Jawaban Responden (skor)

Mean Kategori SB (5) B

(4)

CB

(3) TB (2) STB (1)

f (%) f f f (%) f (%)

Kinerja

Pegawai

X1.1 18 23.68 49 9 0 0.00 0 0.00 4.12 Baik

X1.2 13 17.11 50 13 0 0.00 0 0.00 4.00 Baik

X1.3 11 14.47 47 18 0 0.00 0 0.00 3.91 Baik

X1.4 11 14.47 49 14 2 2.63 0 0.00 3.91 Baik

X1.5 10 13.16 55 11 0 0.00 0 0.00 3.99 Baik

Rata-Rata Variabel 3.98 Baik

Sumber : Lampiran Data Tabulasi, 2017

Pada pertanyaan pertama tentang; bagaimana penyelesaian tugas pegawai

di kantor ini, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,12 dikategorikan baik, artinya

responden memberikan tanggapan baik akan penyelesaian tugas yang dapat

diselesaikan oleh pegawai tepat waktu.

Pada pertanyaan kedua tentang; Bagaiamana kesiapan pegawai dalam

proses pelayanan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 4,00 dikategorikan baik,

artinya responden memberikan tanggapan baik akan kesiapan memberikan

pelayanan kepada masyarakat demi mencapai tujaun organisasi.

Pada pertanyaan ketiga tentang; Bagaimana respon pegawai dalam

menyikapi kekebutuhan masyarakat, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,91

dikategorikan baik, artinya pegwai menyikapi pekerjaan dengan baik dalam

memenuhi kebutuhan masyarakat.

Pada pertanyaan keempat tentang; bagaiamana tanggung jawab pegawai

dalam melaksanakan pekerjaan, mempunyai nilai rata-rata sebesar 3,91

dikategorikan baik, artinya pegwai menyikapi pekerjaan dengan penuh tanggung

jawab.

Page 99: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

86

Pada pertanyaan kelima tentang; bagaiamana kesesuaian pelaksanaan

program dengan peraturan-peraturan yang berlaku, mempunyai nilai rata-rata

sebesar 3,99 dikategorikan baik, artinya pegwai menyikapi pekerjaan dengan

kesesuaian pelaksanaan program dan peraturan perundang-undangan.

Berdasarkan hasil jawaban responden atas variabel kinerja dinyatakan

bahwa kebanyakan responden menjawab baik, dengan rata-rata sebesar 3,99

dikategorikan baik, artinya kinerja yang dimiliki oleh pegawai mempunyai

dampak yang positif bagi instansi khususnya pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra, yang dilihat dari; produktivitas, kualitas pelayanan, respon

pegawai dalam menyikapi pekerjaan – pekerjaan kantor, tanggung jawab pegawai

dan kesesuaian pelaksanaan program dengan peraturan-peraturan yang berlaku

4.4 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

4.4.1 Analisis Data

Sesuai dengan tujuan penelitian, yaitu untuk menguji pengaruh Motivasi

dan Iklim Kerja terhadap Kinerja Pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi

Sultra, maka penulis akan melakukan analisis kuantitatif yang relevan dengan

tujuan dari penelitian tersebut.Hipotesis diuji menggunakan analisis regresi linear

berganda dan semua pengolahan data mengunakan bantuan sofware IBM SPSS

Statistic 21.Hasil analisis regresi linear berganda yang menguji pengaruh variabel

independen terdiridari Lingkungan kerja(X1), Gaya kepemimpinan

Demokratis(X2), terhadap Kinerja pegawai(Y) pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra disajikan pada Tabel 4.9 berikut:

Page 100: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

87

Tabel 4.9.Rekapitulasi Hasil Analisis Regresi Berganda

Variabel bebas Koefisien regresi (b) t Signifikan Ket.

Lingkungan Kerja

(X1)

Gaya Kepemimpinan

Demokratis(X2)

0,264

0,509

0,004

0,000

Signifikan

Signifikan

Konstanta (a)

R

R Square (R2)

Fsign

= 6,766(Sign = 0,000)

= 0,417

= 0,646

= 0,000

Sumber: Data primer diolah, 2017

Berdasarkan hasil pengujian model regresi tersebut, maka model regresi

yang menyatakan pengaruh variabel Lingkungan kerja(X1), Gaya kepemimpinan

Demokratis(X2), terhadap Kinerja pegawai(Y) pada Badan Kepegawaian Daerah

Provinsi Sultra dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dimana: Y = Kinerja Pegawai

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Gaya Kepemimpinan Demokratis

b1 = 0,264

b2 = 0,509

Sesuai data pada Tabel 4.9 di atas, maka dapat dikemukakan pula beberapa

hal sebagai berikut:

1. Nilai R (koefisien korelasi) sebesar 0,646 menunjukan keeratan hubungan

langsung antara variabel bebas (lingkungan kerja dan Gaya Kepemimpinan

Demoratis) dengan variabel terikat (Kinerja Pegawai). Hubungan ini secara

Y = 0,264 X1 + 0,509 X2

Page 101: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

88

statistik tergolong kuat, sebagaimana yang dikemukakan oleh Sugiyono

(2011) bahwa hubungan yang tergolong kuat adalah antara 0,60 sampai 0,80.

Oleh karena itu, model regresi yang dihasilkan dapat dikatakan sebagai model

yang “fit” atau dapat menjadi model penduga yang baik dalam menjelaskan

pengaruhLingkungan kerja danGaya Kepemimpinan Demoratis terhadap

Kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

Tabel 4.10. Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Inteval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono, 2011:184

2. Nilai R Square (R2) sebesar 0,417 menunjukan bahwa kontribusi variabel

Lingkungan Kerja (X1) dan Gaya kepemimpinan Demokratis(X2), dapat

menerangkan variasi perubahan variabel Kinerja Pegawaisebesar41,7% dan

sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

sebesar 58,3%. Kontribusi variabel bebas tersebut cukup baik, sehingga dapat

menggambarkan pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X1) dan Gaya

kepemimpinan Demokratis(X2)terhadap Kinerja Pegawai pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

4.4.2 Pengujian Hipotesis

Pengujian pengaruh variabel bebas (Xi) secara simultan terhadap variabel

terikat (Y) digunakan uji F pada taraf signifikansi sebesar 0,05. Dasar

pengambilan keputusan adalah apabila Fsig<α0,05 maka variabel bebas tersebut

Page 102: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

89

secara bersama-sama (simultan) berpengaruh signifikan terhadap variabel terikat.

Demikian pula sebaliknya, apabila Fsig>α0,05 maka variabel bebas tersebut

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat.

Sedangkan untukmenguji pengaruh variabel bebas (Xi) terhadap variabel

terikat (Y) digunakan uji t. Dasar pengambilan keputusan adalah apabila tsig<α0,05

maka variabel bebas tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

Demikian pula sebaliknya, apabila tsig>α0,05 maka variabel bebas tersebut

berpengaruh tidak signifikan terhadap variabel terikat.

Hasil analisis pengaruh secara parsial dan simultan dari masing-masing

variabel independen (Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Demokratis)

terhadap variabel dependen (Kinerja Pegawai) adalah sebagai berikut:

1. Pengaruh Variabel Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai thitung

sebesar 3,012 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,004.Ini menunjukkan

bahwa pengaruh variabel lingkungan kerja secara parsial adalah positif dan

signifikan terhadap variabel kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian

Daerah Provinsi Sultra.

2. Pengaruh Variabel Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Kinerja

Pegawai

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai thitung

sebesar 3,773 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Ini menunjukkan

bahwa pengaruh variabel gaya kepemimpinan demokratissecara parsial

Page 103: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

90

adalah positif dan signifikan terhadap variable kinerja pegawai pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

3. Pengaruh variabel Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan

Demokratis terhadap Kinerja Pegawai

Berdasarkan hasil analisis pada tabel diatas menunjukkan bahwa nilai

Fhitung sebesar 26,074dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Ini menunjukkan

bahwa pengaruh variabel lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan

demokratissecara simultan adalah positif dan signifikan terhadap variabel kinerja

pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

Atas dasar analisis tersebut, maka dapat diketahui pula bahwa variabel

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis, yang paling dominan

mempengaruhi kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

adalah variabel gaya kepemimpinan demokratis (X2). Hal ini dapat dibuktikan

dengan nilai t hitung variabel gaya kepemimpinan demokratis sebesar 3,773 yang

lebih besar dibanding dengan nilai t hitung variabel lain yang diteliti.

4.5 Pembahasan Hasil Penelitian

4.5.1 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Gaya Kepemimpinan Demokratis

Terhadap Kinerja Prgawai

Hasil analisis seperti sebelumnya menunjukkan bahwa variabel

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis memiliki pengaruh yang

signifikan terhadap kinerja.

Tingkat keeratan hubungan secara simultan dari lingkungan kerja dan gaya

kepemimpinan demokratis terhadap kinerja mempunyai hubungan yang positif,

artinya lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis mempunyai

Page 104: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

91

hubungan yang searah terhadap kinerja. Hubungan ini mengindikasikan bahwa

variabel lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja

mempunyai hubungan yang searah. Dimana tingkat keeratan hubungan dalam

penelitian ini dikatakan baik.

Hasil penelitian menyatakan bahwa nilai koefisien determinasi variabel

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis mampu mempengaruhi

variabel kinerja, dari hasil penelitian ini ada faktor lain yang dapat mempengaruhi

kinerja.

Teori yang dinyatakan oleh Nawawi (2003) bahwa Lingkungan kerja

dalam suatu subtansi atau organisasi sangat penting untuk diperhatikan

manajemen. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses produksi

dalam suatu instansi atau organisasi, namun lingkungan kerja mempunyai

pengaruh langsung terhadap para pegawai yang melaksanakan proses produksi

tersebut. Lingkungan kerja yang sangat memuaskan bagi pegawainya dapat

meningkatkan kinerja. Sebaliknya lingkungan kerja yang tidak memadai akan

dapat menurunkan kinerja, dan akhirnya menurunkan motivasi kerja pegawai.

Selanjutnya teori yang dinyatakan oleh Rivai, (2006) menyatakan bahwa

gaya kepemimpinan demokratis adalah kemampuan mempengaruhi orang lain

agar mau bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan cara

berbagai kegiatan yang akan dilakukan ditentukan bersama antara pimpinan dan

bawahan. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku

koordinantor dan integrator dari berbagai unsur dan komponen

organisasi.pemimpin menempatkan dirinya sebagai pengontrol, pengatur dan

Page 105: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

92

pengawasan dari organisasi tersebut dengan tidak menghalagi hak-hak bawahanya

untuk berpendapat. Dia juga juga berfungsi sebagai penghubung antar departemen

dalam suatu organisasi.organisasi yang dibuat dengan teori demokratis ini pun

memiliki suatu kelebihan, dimana setiap tugas dan wewenang dari pengurus

organisasi tersebut diatur sedemikian rupa, sehingga jelas bagian – bagian tugas

dari masing-masing pengurus, yang mana nantinya tidak akan menjadi campur

tangan antara bagian dalam organisasi tersebut. Pembagian tugas ini juga sangat

efisien dan efektif bila diterapkan dalam suatu organisasi dimana tujuan utama

dari organisasi adalah tercapainya tujuan dan kepentingan bersama.

Dengan demikian, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja dan kepemimpinan demokratis yang dijalankan oleh instansi

dapat berpengaruh kuat dan positif terhadap kinerja, khususnya pada pada Badan

Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra.

4.5.2 Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Pegawai

Hasil analisis regresi linear berganda ternyata juga sama dengan hasil

analisis statistika deskriptif yang dilakukan sebelumnya dimana secara deskriptif

variabel yang diteliti berada pada kategori baik, sehingga dapat memperkuat hasil

temuan dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda,

untuk menjawab hipotesis bahwa lingkungan kerja (X1) berpengaruh terhadap

kinerja pegawai (Y) dapat terbukti.

Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra dalam

melaksanakan tugas pokok dan fungsinya selalu berupaya untuk meningkatkan

kemampuannya guna tercapai tujuannya yang telah direncanakan. Untuk faktor

Page 106: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

93

kinerja memerlukan perhatian yang sungguh-sungguh terutama kinerja

pegawainya karena hal ini sangat mendukung dan berpengaruh bagi tercapainya

tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Hal tersebut sejalan dengan pendapat

Agustini (2006) yang menyatakan bahwa salah satu cara yang digunakan dalam

upaya meningkatkan kinerja pegawai dalam setiap organisasi, kususnsya pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra adalah menciptakan suatu lingkungan

kerja yang kondusif bagi pegawainya. Setiap organisasi selalu berusaha untuk

menciptakan lingkungan kerja yang menyenangkan, karena akan berpengaruh

terhadap peningkatan kinerja pegawai dan kinerja organisasi dalam menjalankan

kegiatannya selalu memperhatiakan faktor-faktor yang ada dalam organisasi, juga

harus memperhatikkan faktor-faktor yang ada di luar organisasi atau lingkungan

sekitarnya.

Hal senada juga dikemukakan Cikmat dalam Nawawi (2003)bahwa

lingkungan kerja adalah “Keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada

disekitar pegawai yang sedang melakukan pekerjaan yang dapat mempengaruhi

perkerjaan itu sendiri”. Pada dasarnya lingkungan kerja merupakan segala sesuatu

yang ada disekitar pekerja dan dapat mempengaruhi mereka dalam menjalankan

tugasnya.

Hasil penelitian ini juga diperkuat teori yang dinyatakan oleh

Mangkunegara (2004) menyatakan bahwa organisasi selaku induk kerja menuntut

agar setiap karyawan untuk selalu bekerja dengan produktif. Salah satu cara agar

para karyawan tetap bekerja dengan produktif yaitu dengan penyediaan

lingkungan kerja yang nyaman dankondusif. Lingkungan kerja mempunyai

Page 107: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

94

hubungan yang sangat erat terhadap kinerja karyawan, motif berprestasi yang

perlu dimiliki oleh karyawan harus ditumbuhkan dari dalam diri sendiri dan dari

lingkungan kerja, karena motif berprestasi yang ditumbuhkan dari dalam diri

sendiri akan membetuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja turut

menunjang maka pencapaian kerja akan lebih mudah..

Selajutnya terori yang dinayatakan oleh Nitisemito (2000) mendefinisikan

lingkungan kerja sebagai berikut: lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang

ada disekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

tugas-tugas yang diembankan. Lingkungan kerja tersebut baik yang berbentuk

fisik ataupun non fisik, langsung atau tidak langsung, yang dapat mempengaruhi

dirinya dan pekerjaanya saat bekerja.Lingkungan kerja ini memberi pengaruh

yang cukup signifikan terhadap kinerja aparat.

Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja

dan yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas yang dia emban

atau yang menjadi tanggung jawabnya. Untuk meningkatkan produktifitasnya

maka lingkungan kerja sangat mempengaruhi kinerja, karena lingkungan kerja

yang baik akan menciptakan kemudahan pelaksanaan tugas. Anwar Prabu

Mangkunegara (2009) memberikan pengertian lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat mempengaruhi dirinya

dengan menjalankan tugas-tugas yang dibebankan. Lingkungan kerja di

perusahaan juga mempengaruhi kinerja yang dilaksanakan oleh pegawai.

Lingkungan kerja ini sendiri terdiri atas fisik dan nonfisik yang melekat dengan

Page 108: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

95

karyawan sehingga tidak dapat dipisahkan dari usaha pengembagan kinerja

pegawai.

Hasil penelitian ini juga sekaligus memberikan dukungan terhadap hasil

penelitian Silfina zuriani, Agys hendrayady, Edy akhyary (2014) yang

menemukan bahwa variabel lingkungan kerja memiliki pengaruh yang signifikan

terhadap kinerja pegawai.

4.5.3 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis terhadap Kinerja

Pegawai

Gaya demokratis dalam kepemimpinan pemerintahan yaitu cara dan irama

seoarang pemimpin pemerintahan dalam menghadapi bawahan dan

masyarakatnya dengan memakai metode pembagian tugas dengan bawahan,

begitu juga antara bawahan dibagi tugas secara merata dan adil, kemudian

pemilihan tugas tersebut dilakukan secara terbuka, antar bawahan dianjurkan

berdiskusi tentang keberadaanya untuk membahas tugasnya, baik bawahan yang

terendah sekalipun boleh menyampaikan saran serta diakui haknya, dengan

demikian dimiliki persetujuan dan konsensus atas kesepakatan bersama sehingga

kinerja akan tercapai.

Berdasarkan hasil tanggapan responden tentang gaya kepemimpinan

demokratis dinyatakan baik, dalam hal ini kinerja pegawai dapat meningkat bukan

dari gaya kepemimpinan seorang yang lembut, hal ini didasarkan pada jawaban

responden atas; keterlibatan bawahan/ pegawai dalam proses pengambilan

keputusan, sikap pimpinan dalam mendorong para bawahanya untuk

mengembangkan daya inovasi dan kreativitasnya, proses konsultasi antara

Page 109: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

96

bawahan dengan atasan dalam memecahkan masalah – masalah dalam organisasi

dan sikap pimpinan terhadap saran yang di berikan oleh bawahan.

Hasil penelitian ini didukung dengan teori yang dinyatakan oleh Robbins

(2003), gaya kepemimpinan demokratis menggambarkan pemimpin yang

cenderung melibatkan karyawan dalam mengambil keputusan, mendelegasikan

wewenang, mendorong partisipasi dalam memutuskan metode dan sasaran kerja,

dan menggunakan umpan balik sebagai peluang untuk melatih pegawai.

Selanjutnya teori yang dinayatakan oleh Mangkuprawira, (2008)

menyatakan bahwa gaya kepemimpinan dalam penilitian ini di definisikan

sebagai Gaya kepemimpinan Demokratis. Gaya kepemimpinan demokratis adalah

cara mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan dengan cara berbagai kegiatan yang dilakukan ditentukan

bersama antara pimpinan dan bawahan. Kepemimpinan demokratis memiliki

orientasi kepada manusia, dan memberikan bimbingan yang efisien dengan

pengikutnya. Terdapat koordinasi pekerjaan terhadap seluruh bawahan, dengan

menekankan terhadap tanggung jawab internal (pada diri sendiri) dan bekerja

sama yang baik, (Kartono, 2013). Dengan kemampuan yang dimilikinya,

pimpinan dapat dapat mempengaruhi dan mendorong pegawainya untuk

melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang diarahkanya dan diinginkannya agar

dapat mencapai tingkat kinerja yang diharapkan sehingga tujuan dan keberhasilan

organisasi dapat dicapai.

Gaya kepemimpinan demokratis merupakan suatu cara yang dimiliki oleh

seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bekerja sama

Page 110: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

97

dan berdaya upaya dengan penuh semangat, motivasi dan keyakinan untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang

terdapat dalam suatu organisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam

keberhasilan organisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya

terutama terlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 1999:44-45). Gaya

kepemimpinan demokratis memiliki kekuatan untuk memotivasi bawahannya,

dengan meningkatnya motivasi kerja tersebut dan pemimpin melaksanakannya

dengan persuasif maka akan terciptanya kerjasama yang serasi antara pemimpin dan

bawahan, menumbuhkan loyalitas bawahan, dan yang terpenting yaitu mampu

menumbuhkan partisipasi bawahan.

Hasil penelitian ini juga didukung hasil temuan yang dilakukan oleh Guntoro

2015 dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Balai

Pengembangan Dan Pelatihan Pendidikan Non Formal Informal Kalimantan

Tengah. Terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara Gaya

Kepemimpinan Demokratis terhadap kinerja pegawai pada kantor Unit Pelaksana

Teknis Dinas (UPTD) Balai Pengembangan dan Pelatihan Pendidikan Non

Formal Informal Provinsi Kalimantan Tengah.

Page 111: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

98

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis penelitian dan pembahasan tentang pengaruh

lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis terhadap kinerja pegawai pada

Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Lingkungan kerja dan gaya kepemimpinan demokratis yang baik akan

mendukung pelaksanaan pekerjaan seseorang sesuai dengan yang diharapkan.

2. Penciptaa nbaik buruknya lingkungan kerja tidak terlepas dari semua unsur

yang terkait dalam menciptakan lingkungan kerja menyangkut sarana fisik,

penataan ruangan, lokasi organisasi atau instansi serta suasana kerja didalam

sebuah instansi.

3. Gaya kepemimpinan demokratis berkaitan dengan tingkat usaha yang

dilakukan oleh pimpinan dalam memberikan arahan kepada bawahannya

mengejar suatu tujuan.

5.2 Saran-Saran

Dari berbagai permasalahan, hambatan, kendala dan kelemahan dalam upaya

peningkatan kinerja pegawai Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra, maka

dalam rangka perbaikan kinerja pegawai, beberapa saran dapat dikemukakan sebagai

berikut :

1. Perlu perhatian dari pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Provinsi Sultra

dalam hal memberikan gaya kepemimpinan untuk meningkatkan kinerja

Page 112: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

99

pegawai, dengan cara memperhatikan motif mereka bekerja, harapan yang

dituju dari pekerjaan saat ini serta pengembangan diri pegawai ke arah yang

lebih baik. Peningkatan motivasi tersebut dapat dilakukan dengan cara antara

lain memberikan dukungan kepada pegawai untuk selalu berprestasi, saling

menghargai hasil kerja, memberikan uraian tugas yang jelas kepada bawahan,

memberikan suatu pekerjaan yang menantang buat pegawai agar dapat

memunculkan ide dan kreasi baru, memberikan tanggung jawab yang jelas

serta memberikan kesempatan kepada pegawai untuk mengembangkan

kemampuan dan kompetensinya di masa datang.

2. Pihak instansi lebih memperhatikan ruangan kerja pegawai demi menunjang

kinerja, dan juga memperhatikan tugas dan tanggung jawab pegawai yang

hendak akan dikerjakan.

3. Untuk peneliti selanjutnya yang ingin mengkaji permasalahan yang sama

dengan penelitian ini agar memperluas cakupan objek penelitian dan

memperluas dimensi atau indikator-indikator variabel penelitian yang akan

digunakan.

Page 113: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

100

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto Suharsimi, 1996, Produser Penelitian, Jakarta, Rineka cipta

Armstrong, M. 1998. Performance Management. Clays, Ltd. St. Ives Ple, England

Atmosudirjo, Prajudi, 1997. Dasar-Dasar Administrasi.Cetakan X. Jakarta.

Ghalia Jakarta, Bima Rupa Aksara.

Atmosoeprapto, Kisdarto, 2001. Produktivitas : Aktualisasi Budaya Perusahaan,

PT. Alex Media Komputindo, Jakarta.

Agustini, Fauzia. 2006. Hubungan Lingkungan Kerja dan Gaji Terhadap Motivasi

Kerja pada PT. Pasific Medan Industri ( Palmindo ) Mabar Medan.

Laporan Kegiatan.Unimed. Medan.

Alan Brache, 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia “ Kinerja /

Performance “ (Ed), Tujuh Asumsi Yang Menghambat Perbaikan

Kinerja, hal 55 – 61, Jakarta, PT. Elex Media Komputindo-

Kelompok Gramedia.

Alfian. 1980. Pemikiran dan Perubahan Politik Indonesia. Jakarta. PT. Gramedia.

Badri Munir Sukoco. (2006). Manajemen Administrasi Perkantoran Modern.

Surabaya: Erlangga.

Bernandin & Russell 1993. Human Resouces Management Jersey : International

Editions Upper Saddle River, Prentice Hall

Blaancard, 1992, Human Resouces Management, An Experimential Approach, Mc

Goww-Hill International Edition, Mc Graww-Hill Book Co.

Singapor

Bungin, Burhan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Prenada Media

Group.

Covey Stephen R, Terjemahan Budijianto. 1994, 7 Kebijakan Manusia yang

Efektif, Jakarta, Bima Rupa Aksara.

Djaenuri, Aris. 1999. Manajemen Pelayanan Umum. IIP Press, Jakarta.

Dwiyanto, Agus, 2002. Penilaian Kinerja Organisasi Publik, Jurusan Ilmu

Administrasi Negara, Fisipol UGM, Yogyakarta.

Danim, Sudarman 2004.Motivasi Kepemimpinan dan Efektivitas Kelompok.

Penerbit Rineka Cipta

Departemen keuangan R.I 2008.Modul Perilaku dalam Organisasi, Terjemahan

Agus Darma, Erlangga, Jakarta.

Page 114: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

101

Departemen Keuangan R.I. 2008. Modul Keuangan Negara. Komite

Penyempurnaan Manjemen Keuangan, Jakarta.

Effendi, sifian .1990. Jurnal Kebijakan dalam Administrasi Publik, Yogyakarta,

Program Pascasarjana UGM, Yogyakarta.

Etzioni, Emitai, 1979. Organisasi-Organisasi Modern, Pustaka Prajaguna dan UI

Press, Jakarta.

Emilda Nurviana .2014.Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap

Kinerja Karyawan Di PT. PP Jember Indonesia.

Festus Femi, 2014 “The Impact of Communication on Workers’ Performance in

Selected Organisations in Lagos State, Nigeria”. IOSR Journal Of

Humanities And Social Science (IOSR-JHSS) Volume 19.

Guntoro 2015 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Kantor Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD)

Balai Pengembangan Dan Pelatihan Pendidikan Non Formal

Informal Kalimantah Tengah.

Gibson, Ivancevich Donnely. 1995. Organizations. Richard. D. Irwins. Inc.

Gibson, James L. John M. Ivancevich. 1996. Organisasi; Prilaku, struktur, proses,

Binarupa Aksara, Jakarta.

Gibson, James L. Jhon M. Ivancevich and James H. Donnelly, Jr. (1996).

Oragnisasi Terjemahan Nuruk Adriarni, Jakarta Binarupa Aksara.

Gie, The Liang, 1997. Administrasi Perkantoran Modern, Liberty, Jogyakarta.

Gie, Liang The. 1998. Administrasi Perkantoran Modern. Nur Cahaya.

Yogyakarta.

Gaebler, Ted dan David Osborne, Penerj : Abdul Rosyid. 1998. Mewirausahakan

Birokrasi (Reinventing Government), Mentransformasikan

Semangat Wirausaha ke Dalam Sektor Publik, Jakarta : PT.

Pustaka Binaman Pressindo.

Gasperz, Vincent. 1997. Manajemen Kualitas, Penerapan Konsep-Konsep dalam

Manajemen Bisnis Total. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

------------1997. Membangun Tujuh Kebiasaan Kualitas dalam Praktek Bisnis

Global. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Gujarati, Damodar. 1998. Ekonometrika Dasar. Jakarta: Erlangga

Gomes Faustino Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Andi Offset,

Yogyakarta.

Page 115: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

102

---------------, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Handoko H. 2000. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusi, Yogyakarta,

BPFE Yogyakarta.

Hasibuan S.P.M 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara,

Jakarta.

Indrawijaya, Adam, 1989. Perilaku Administrasi. Bandung, Sinar Baru.

Iqbal, 2015 ‘’ Effect of Leadership Style on Employee Performance’’. The study

followed the qualitative approaches, Secondary research will be

integrated. Jurnal.

Joedono, S.B, 1974, Administrasi Pembangunan, sebuah pengantar, Prisma No.4.

Joel Koima, 2015 “Effect Of Workplace Environment On The Performance Of

Commercial Banks Employees In Nakuru Town”. International

Journal of Managerial Studies and Research (IJMSR) Volume 3.

J. Vredenbregt. 1984. Metode Dan Teknik Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT.

Gramedia.

Joko Widodo. 2001. Good Governance, Telaah dari Dimensi Akuntabilitas dan

Kontrol Birokrasi pada era Desentralisasi dan Otonomi Daerah.

Surabaya: CV Cutra Media.

Kartodirdjo, Sartono (Ed.). 1986. Kepemimpinan dalam Dimensi Sosial. Jakarta:

LP3ES.

Kartasasmita, Ginandjar, 1996. Pembangunan Untuk Rakyat Memadukan

Pertumbuhan dan Pemerataan, CIDES, Jakarta.

Karjadi, M., 1989. Kepemimpinan (Leadership). PT. Karya Nusantara, Bandung.

Kartono, Kartini. 1994. Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta: Raja Grapindo

Persada.

---------. 1998. Pemimpin dan Kepemimpinan, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada.

---------. 2013, Pemimpin dan Kepemimpinan: Apakah Kepemimpinan Abnormal

itu?, Badan Penerbit Rajawali Press, 2013, Jakarta.

Khoso, 2016 ‘’ The impact of workplace environment that affect employee’s

performance in private hospitals of Hyderabad, Pakistan’’

International Journal of Multidisciplinary Research and

Development.

Keith Davis dan Jhon W. Newston, 1990.Perilaku dalam Organisasi, Terjemahan

Agus Darma, Erlangga Jakarta.

Page 116: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

103

Kumorotomoto Wahyudi 2007. Etika Administrasi Negara. PT. Raja Grafindo

Persada, Jakarta.

Komaruddin, 1990. Analisis Organisasi Manajemen Modern, Rajawali Press,

Jakarta.

Kerlinger, Fred N, da Elazar, Pedhazur , terjemahan Taufiq A. 1985. Korelasi

dan Analisa Regresi Ganda. Nur Cahaya. Yogyakarta.

Lubis, S.B,.dan Husani, 1987. Teori Organisasi Suatu Pendekatan Makro, UI,

Jakarta.

Luthans, Fred. 2002. Organizational Behavior, Ninth Edition, McGraw-Hill

International Editions, Singapore.

Luthans, Fred. 1973. Organizational Behavior. New York : McGregor Hill Book

Company Inc.

Mangkuprawira Sjafri. 2008. Horison: Bisnis, Manajemen, dan Sumber Daya

Manusia. Bogor: IPB Press, 118.

Mangkunegara Prabu A. 2006. Perilaku Organisasi dan Budaya Organisasi,

Bandung. Refika Aditma.

---------------- 2009. Perilaku Organisasi dan Budaya Organisasi, Bandung.

Refika Aditma.

Mangkunegara Prabu A. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Perusahaan

cetakan pertama, penerbit PT. Remaja Rsodakarya. Bandung

Mardiasmo, 2001.Otonomi dan manajemen Keuangan Daerah, Penerbit Andi,

Yogyakarta.

Mardiana 2004. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Demokratis Terhadap Kinerja

Pegawai pada Kantor Sekretariat Daerah Kota Samarinda

Mukaromah .2009, Pengaruh lingkunngan kerja terhadap peningkatan

produktifitas karyawan pada CV. Codo Wajak Malang

Nawawi, Hadri dan M. Martin Hadari. 1995. Kepemimpinan yang Efektif.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Nawawi, Hadari, 1995.Kepemimpinan yang Efektif, Gajah Mada Unisity Press,

Yogyakarta.

. 2003.”Kepemimpinan Mengektifkan Organisasi”, Gajahmada University Press,

Yogyakarta.

Netisemito Alex S. 1996 Manajemen Personalia, Manajemen Sumber Daya

Manusia, Jakarta, Ghalatia Indonesia.

Page 117: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

104

Nitisemito, Alex S. 2000. Manajemen Personalia: Manajemen Sumber Daya

Manusia, Ed. 3. Ghalia Indonesia, jakarta.

Ndraha, taliziduhu.1994. Konsep Administrasi dan Administrasi di

Indonesia.Jakarta : Bina Aksara.

-------------1997. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta : Rineka Cipta

-------------1999. teori Budaya Organisasi. Jakarta : BKU Ilmu pemerintahan

Program Ilmu-ilmu Sosial Kerjasama IIP – UNPAD.

Ollukkaran,2013 „’A Study On The Impact Of Work Environment On Employee

Performance’’ Jurnal.

Prawirosentono, Suyadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta : BPFE

Reddin, William, J, 1970. Managerial Effectivennes, New York : Mc Grow-Hill

Book Company.

Rivai, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan: dari Teori

KePraktik, Edisi Pertama. Penerbit PT. Raja Grafindo Persada.

Jakarta.

Robbins, Stephan P., 1995. Teori Organisasi : Struktur, Desain & Aplikasi. Arcan,

Jakarta.

------------, 2002, Prilaku Organisasi, Alih Bahasa Hadyana Pujaatmaka dan

Benyamin Molan, Edisi Kedelapan, Jilid Kedua, Penerbit

Prenhallindo, Jakarta.

-------------, 2003. Perilaku Organisasi, Jilid 2. Jakarta : PT. Indeks Kelompok

Gramedia.

Ruky, Achmad S, 2001, “Manajemen Penggajian dan Pengupahan Untuk

Karyawan Perusahaan” ,Edisi Pertama, Gramedia Pustaka Utama,

Jakarta

Rodi Ahmad Ginanjar. 2013 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten

Sleman.

Sarwoto, 1987.Dasar-Dasar Organisasi dan Management, Jakarta, Ghalia

Indonesia.

Samir Djawa 2012. Pengaruh gaya kepemimpinan demokrasi terhadap kinerja

karyawan pada PT. Mahoni Jaya Abadi Cianjur

S.H, Sunindhia, Y.W & Widiyanti, Ninik, Dra.1993 : Kepemimpinan dalam

Masyarakat Modern, PT Rineka Cipta: Jakarta

Page 118: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

105

Singarimbun, Masri.1995. Metode Penelititan Survei. LP3S, Jakarta

Sentoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.

Sekaran, Uma. 2003. Metodologi Penelitian Untuk Bisnis.

Sedarmayanti 2001.Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Mandar

Maju, Bandung.

Sentono, Suryadi Perwiro, 2001. Model Manajemen Sumber Daya Manusia

Indonesia, Asia dan Timur Jauh, Bumi Aksara, Jakarta.

Siagian, P. Sondang. 2001; Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Bumi

Aksara Yogyakarta.

.1999. Manajemen Sumber Daya Manusia, Bumi Aksara.

Jakarta

-----------------------,1995. Organisasi Kepemimpinan dan Perilaku Kepemimpinan,

Jakarta, PT. Gunung Agung.

----------------------,1994. Pengembangan Sumber Daya Insani, Gungn Agung,

Jakarta.

----------------, 1991. Patologi Birokrasi, Analisis, Identifikasi dan Terapinya.

Ghalia Indonesia, Jakarta.

Sugiyono 2002. Statistik Untuk Penelitian dan Aplikasinya dengan SPSS 10.00 for

Windows, Alfabeta, Bandung.

---------------, 2004. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung.

Surya Dharma .2005. Manajemen Kinerja. Pustaka Pelajar, Jakarta.

Sunyoto Danang, 2012, Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, CAPS.

Susanto. Phil S, Astrid. 1983. Pengantar Sosiologi dan Perubahan Sosial.Jakarta :

Binacipta

Syaiful F. Prihadi, 2004. Assessment Centre, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Sandy Martha, Muhammad. 2015. “Karakteristik Pekerjaan dan Kinerja Dosen

Luar Biasa UIN Sunan Gunung Djati Bandung: Komitmen

Organisasi Sebagai

Variabel Moderating”.Tesis di Universitas Widayatama Bandung.

Simamora, Henry. 2006. Manajemen sumber daya manusia: Yogyakarta: STIE

YKPN.

Syafii, Inu Kencana .dkk, 1997. Ilmu Administrasi Publik, Rineka Cipta, Jakarta.

Page 119: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

106

Syafii, Inu Kencana. 2003. Sistem Administrasi Negara Republik Indonesia .

Bandung: PT Bumi Aksara.

Thoha, Miftah, 2001. Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan

Perilaku, Raja Grafindo Perkasa, Jakarta.

Thoha, Miftah. 1997. Dimensi-Dimensi Prima Ilmu Administrasi Negara. Jkarta:

PT. Raja Grafindo Perkasa.

Veithzai Rivai 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Van Donal Meter, dan Carl Van Horn, 1975, "The Policy Implementation Process:

A Conceptual Framework dalam Administration and Society 6,

1975, London: Sage

Villere, F, Maurice. 2002, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia “ Kinerja /

Performance “ (Ed) Apakah sayur Mayur Organisasi Tumbuh di

Tempat Anda Bekerja?, hal 17 – 30, Jakarta, PT. Elex Media

Komputindo-Kelompok Gramedia.

Wirawan, 2002. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan. Pengantar Untuk Praktek

Dan Penelitian, Jakarta, Yayasan Bangun Indonesia & Uhamka

Press.

Winardi 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia, Grafiti, Jakarta.

Wirawan, 2002. Kapita Selekta Teori Kepemimpinan. Pengantar Untuk Praktek

Dan Penelitian, Jakarta, Yayasan Bangun Indonesia & Uhamka

Press.

Yoharnita Nur Fitriana. 2013, Hubungan Lingkungan Kerja Dengan Prestasi Kerja

Karyawan Di PT. PJB Servis Sidarjo

Yuli, Cantika. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Malang: Penerbit

Universitas Muhammadiyah

zuriani, Agys hendrayady, Edy akhyary. 2014 Pengaruh lingkungan kerja

terhadap kinerja pegawai (Studi Dinas Pendidikan dan

Kebudayaan Kota Tanjungpinang).

Page 120: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

KUESIONER PENELITIAN

Judul Penelitian

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA

KEPEMIMPINANTERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA BIRO UMUM

SEKRETARIAH DAERAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA

Dengan hormat kami sampaikan kepada responden bahwa tujuan pengisian

kuesioner ini hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhan akan data yang kami

perlukan dalam penyusunan tesis kami.

Petunjuk pengisian:

1. Pilihlah salah satu alternative jawaban yang tersedia dengan member tanda

kali ( X ), tanpa ada pengaruh dari teman sejawat.

2. Pastikan bahwa jawaban yang dipilih berdasarkan pada pertimbangan secara

objektif dan sejujur-jujurnya.

3. Untuk dapat memilih jawaban secara leluasa, diharapkan bapak/ibu tidak

perlu menulis nama dan alamat tinggalnya.

4. Semua hasil jawaban bapak/ibu akan kami rahasiakan sesuai dengan etika

penelitian.

5. Setelah kuesioner ini diisi pastikan untuk mengembalikannya dari sumbernya.

Atas kesediaan dan dukungan bapak/ibu dalam meluangkan waktunya kami ucapkan

terimakasih

Kendari, 2017

Peneliti ,

Ashadullah

Page 121: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

A. IDENTITAS RESPONDEN

1. NamaResponden :

2. PangkatatauGolongan :

3. JenisKelamin :

4. PendidikanTerakhir :

5. MasaKerja :

B. LINKUNGAN KERJA

1. Bagaimana suhu udara di ruangan ini

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

2. Bagaimana cahaya di ruangan ini

a. Sangat baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

3. Bagaimana suara/Kebisingan di sekitar ruangan ini

a. Sangat Baik

b. Baik

Page 122: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

4. Bagaimana hubungan sesama rekan kerja

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

5. Bagaimana hubungan bawahan dengan atasan

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

C. GAYA KEPMIMPINAN DEMOKRATIS

6. Bagaimana keterlibatan bawahan/ pegawai dalam proses pengambilan

keputusan

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

Page 123: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

e. Tidak Baik

7. Bagaimana sikap pimpinan dalam mendorong para bawahanya untuk

mengembangkan daya inovasi

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

8. Bagaimana proses konsultasi antara bawahan dengan atasan dalam

memecahkan masalah-masalah dalam organisasi

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

9. Bagaimana sikap pimpinan terhadap saran yang di berikan oleh bawahan

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

Page 124: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

D. KINERJA PEGAWAI

10. Bagaimana penyelesaian tugas pegawai di kantor ini

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

11. Bagaiamana kesiapan pegawai dalam proses pelayanan

a. SangatBaik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

12. Bagaimana respon pegawai dalam menyikapi kekebutuhan masyarakat

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

Page 125: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

13. Bagaiamana tanggung jawab pegawai dalam melaksanakan pekerjaan

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup baik

d. Kurang Baik

e. Tidak Baik

14. Bagaiamana kesesuaian pelaksanaan program dengan peraturan-peraturan

yang berlaku

a. Sangat Baik

b. Baik

c. Cukup Baik

d. Cukup Baik

e. Tidak Baik

Page 126: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Kinerja Pegawai 19.92 2.302 76

Lingkungan Kerja 19.30 2.829 76

Gaya Kepemimpinan

Demokratis 15.83 1.836 76

Correlations

Kinerja Pegawai Lingkungan Kerja Gaya

Kepemimpinan

Demokratis

Pearson Correlation

Kinerja Pegawai 1.000 .550 .587

Lingkungan Kerja .550 1.000 .557

Gaya Kepemimpinan

Demokratis .587 .557 1.000

Sig. (1-tailed)

Kinerja Pegawai . .000 .000

Lingkungan Kerja .000 . .000

Gaya Kepemimpinan

Demokratis .000 .000 .

N

Kinerja Pegawai 76 76 76

Lingkungan Kerja 76 76 76

Gaya Kepemimpinan

Demokratis 76 76 76

Page 127: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Variables Entered/Removeda

Model Variables

Entered

Variables

Removed

Method

1

Gaya

Kepemimpinan

Demokratis ,

Lingkungan

Kerjab

. Enter

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

b. All requested variables entered.

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics

R Square

Change

F Change df1 df2 Sig. F Change

1 .646a .417 .401 1.782 .417 26.074 2 73 .000

a. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Demokratis , Lingkungan Kerja

b. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Page 128: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 165.645 2 82.822 26.074 .000b

Residual 231.882 73 3.176

Total 397.526 75

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

b. Predictors: (Constant), Gaya Kepemimpinan Demokratis , Lingkungan Kerja

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig. 95.0% Confidence Interval for B

B Std. Error Beta Lower Bound Upper Bound

1

(Constant) 6.766 1.855 3.648 .000 3.069 10.464

Lingkungan Kerja .264 .088 .324 3.012 .004 .089 .438

Gaya Kepemimpinan

Demokratis .509 .135 .406 3.773 .000 .240 .778

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Page 129: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Coefficient Correlationsa

Model Gaya

Kepemimpinan

Demokratis

Lingkungan Kerja

1

Correlations

Gaya Kepemimpinan

Demokratis 1.000 -.557

Lingkungan Kerja -.557 1.000

Covariances

Gaya Kepemimpinan

Demokratis .018 -.007

Lingkungan Kerja -.007 .008

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Page 130: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 16.57 23.55 19.92 1.486 76

Std. Predicted Value -2.254 2.441 .000 1.000 76

Standard Error of Predicted

Value .211 .775 .332 .123 76

Adjusted Predicted Value 16.27 23.71 19.93 1.509 76

Residual -5.775 4.035 .000 1.758 76

Std. Residual -3.241 2.264 .000 .987 76

Stud. Residual -3.347 2.286 -.002 1.014 76

Deleted Residual -6.160 4.116 -.006 1.860 76

Stud. Deleted Residual -3.612 2.357 -.007 1.040 76

Mahal. Distance .064 13.188 1.974 2.448 76

Cook's Distance .000 .435 .020 .059 76

Centered Leverage Value .001 .176 .026 .033 76

a. Dependent Variable: Kinerja Pegawai

Page 131: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 132: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 133: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja
Page 134: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

NO LINGKUNGAN KERJA (X1)

KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS

(X2) KINERJA PEGAWAI (Y)

X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 ∑ X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 ∑ Y1.1 Y1.2 Y1.3 Y1.4 Y1.5 ∑

1 4 3 3 3 3 16 5 4 4 4 17 5 4 5 4 4 22

2 5 4 5 4 5 23 5 5 5 4 19 5 5 5 5 5 25

3 4 3 3 3 3 16 5 5 4 5 19 4 4 3 2 3 16

4 3 3 3 3 4 16 4 4 3 3 14 3 3 4 4 4 18

5 4 3 3 3 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

6 5 5 5 5 4 24 3 4 3 4 14 4 4 4 4 4 20

7 3 3 3 3 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

8 3 3 2 3 3 14 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

9 3 3 3 3 3 15 4 3 3 4 14 4 5 3 4 3 19

10 5 3 3 4 3 18 5 3 3 4 15 3 3 3 4 4 17

11 3 2 2 3 3 13 4 5 4 3 16 4 4 4 3 4 19

12 3 3 3 4 3 16 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20

13 4 3 4 4 3 18 4 3 4 4 15 4 4 4 5 4 21

14 3 3 3 3 4 16 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20

15 4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 13 4 4 4 3 3 18

16 3 3 3 3 3 15 4 5 4 3 16 4 4 4 3 4 19

17 4 3 3 3 4 17 5 5 5 3 18 4 4 4 4 4 20

18 4 4 3 2 4 17 4 4 3 2 13 4 4 3 3 4 18

19 4 3 3 3 3 16 4 4 4 4 16 4 4 4 3 3 18

20 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20

21 4 5 4 2 5 20 4 5 4 2 15 4 4 4 5 4 21

22 4 5 5 5 4 23 4 2 3 3 12 4 4 3 4 4 19

23 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 5 4 4 4 4 21

24 4 4 4 3 4 19 4 4 4 3 15 4 5 3 4 3 19

25 5 5 5 4 5 24 5 5 5 4 19 3 3 3 4 4 17

26 5 5 4 5 5 24 5 5 4 5 19 4 4 4 3 4 19

27 4 5 4 4 4 21 4 4 3 3 14 4 4 4 4 4 20

28 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 5 4 21

29 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 14 4 4 4 4 4 20

30 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

31 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 5 4 4 21

32 4 3 3 4 3 17 4 3 3 4 14 3 3 3 3 4 16

33 5 3 3 4 3 18 5 3 3 4 15 4 4 3 3 4 18

34 4 5 4 3 5 21 4 5 4 3 16 4 4 5 4 4 21

35 3 3 4 4 3 17 3 3 4 4 14 4 3 3 3 4 17

36 4 3 4 4 3 18 4 3 4 4 15 3 3 3 3 4 16

37 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 5 5 5 5 4 24

38 4 3 3 3 3 16 4 3 3 3 13 4 3 3 3 4 17

39 4 5 4 3 5 21 4 5 4 3 16 5 4 5 4 4 22

40 5 5 5 3 5 23 5 5 5 3 18 4 5 5 5 5 24

41 4 4 3 2 4 17 4 4 3 2 13 4 4 3 2 3 16

42 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 3 3 4 4 4 18

Page 135: SKRIPSI PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1B113212_sitedi_Arjuna Sultan... · 2.1.1.2 Faktor ± Faktor Mempengaruhi Lingkungan Kerja

43 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 15 4 4 4 4 4 20

44 4 5 4 2 5 20 4 5 4 2 15 4 4 4 4 4 20

45 4 2 3 3 2 14 4 2 3 3 12 4 4 4 4 4 20

46 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

47 4 3 3 4 3 17 4 3 3 4 14 4 5 3 4 3 19

48 5 3 3 4 3 18 5 3 3 4 15 3 3 3 4 4 17

49 4 5 4 3 5 21 4 5 4 3 16 4 4 4 3 4 19

50 3 3 4 4 3 17 3 3 4 4 14 4 4 4 4 4 20

51 4 3 4 4 3 18 4 3 4 4 15 4 4 4 4 4 20

52 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 4 4 4 4 4 20

53 5 4 4 5 4 22 5 4 4 5 18 5 5 5 5 5 25

54 3 3 4 4 3 17 3 3 4 4 14 3 3 4 4 3 17

55 4 3 4 4 3 18 4 3 4 4 15 4 3 4 4 3 18

56 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 5 5 4 4 5 23

57 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 4 4 4 5 5 22

58 4 5 4 4 4 21 4 4 3 4 15 4 4 3 4 4 19

59 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

60 4 4 3 4 4 19 4 4 3 4 15 4 4 3 4 4 19

61 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

62 5 5 5 5 5 25 5 5 5 5 20 5 5 5 5 5 25

63 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

64 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

65 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

66 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

67 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

68 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 5 5 4 4 5 23

69 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 5 5 4 4 5 23

70 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

71 4 4 4 4 3 19 4 3 3 3 13 3 3 3 3 3 15

72 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 4 4 4 4 21

73 4 3 4 3 3 17 4 3 4 3 14 4 3 4 3 3 17

74 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 16 4 4 4 4 4 20

75 5 5 4 4 5 23 5 5 4 4 18 5 5 5 5 5 25

76 5 4 4 4 4 21 5 4 4 4 17 5 5 5 5 5 25

Rata-

rata 4.16 3.86 3.71 3.70 3.88 19.30 4.28 4.00 3.80 3.75 15.83 4.12 4.00 3.91 3.91 3.99 19.92