MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN...

129
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ANYAMAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE DEMONSTRASI DI KELAS VI SD NEGERI 2 SENDANG MULYASARI KECAMATAN TONGAUNA KABUPATEN KONAWE TESIS OLEH: KETUT SUCIKO NIM. G2P1 15 039 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2017

Transcript of MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN...

Page 1: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

i

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIKERAJINAN ANYAMAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS VISD NEGERI 2 SENDANG MULYASARI

KECAMATAN TONGAUNAKABUPATEN KONAWE

T E S I S

OLEH:

KETUT SUCIKONIM. G2P1 15 039

PROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2017

Page 2: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

ii

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERIKERAJINAN ANYAMAN DENGAN MENGGUNAKAN

METODE DEMONSTRASI DI KELAS VISD NEGERI 2 SENDANG MULYASARI

KECAMATAN TONGAUNAKABUPATEN KONAWE

T E S I S

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelarMagister Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Seni

Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

OLEH:KETUT SUCIKONIM. G2P1 15 039

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENIPROGRAM PASCASARJANAUNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI2017

Page 3: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

iii

Page 4: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

iv

Page 5: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

v

ABSTRAK

Ketut Suciko, 2017. Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi KerajinanAnyaman dengan Menggunakan Metode Demonstasi di Kelas VI SDNegeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan Tonggauna KabupatenKonawe. Dibimbing oleh I Ketut Suardika dan Hj Darnawati.

Tujuan penelitian ini adalah 1) Meningkatkan efektivitas mengajar gurupada materi kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi dikelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan Tongauna KabupatenKonawe. 2) Meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi Kerajinan Anyamandengan menggunakan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 2 SendangMulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe. 3) Meningkatkan hasilbelajar siswa pada materi kerajinan anyaman dengan menggunakan metodedemonstrasi di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan TongaunaKabupaten Konawe.

Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VI SDN 2 Sendang MulyasariKecamatan Tongauna Kabupaten Konawe sebanyak 18 siswa. Penelitian inimerupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan sebanyak 2 siklus. Data yangdiperoleh berupa persentase efektivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa danhasil belajar siswa berdasarkan hasil observasi persiklus yang dianalisis secarakuantitatif dan kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) efektivitas mengajar gurumeningkat dengan menggunakan metode demonstrasi. Pada siklus I pertemuan 1,efektivitas mengajar guru mencapai 60,00% dan pertemuan 2, efektivitasmengajar guru mencapai 73.33% selanjutnya Pada siklus II pertemuan 1,efektivitas mengajar guru mencapai 86.66% dan pertemuan 2, efektivitasmengajar guru mencapai 93.33%. 2) Aktivitas belajar siswa meningkat denganmenggunakan metode demonstrasi. Pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajarsiswa mencapai 45,45% dan pertemuan 2, aktivitas belajar siswa mencapai63.63%. Pada siklus II pertemuan 1, aktivitas siswa mencapai 81,81% danpertemuan 2, aktivitas siswa mencapai 90,90%. 3) Hasil belajar siswa meningkatdengan menggunakan metode demonstrasi. Pada siklus I siswa yang mencapaiketuntasan sebanyak 13 siswa atau 72,22% dengan nilai rata-rata 76,94 dan padasiklus II meningkat sebanyak 16 siswa atau 88.89% dengan nilai rata-rata 83,50.Kesimpulan dari penelitian ini adalah Penggunan Metode Demonstrasi dapatmeningkatkan: 1) efektivitas mengajar guru, 2) Aktivitas belajar siswa, 3) hasilbelajar Siswa pada materi kerajinan anyaman di kelas VI SD Negeri 2 SendangMulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Kerajinan Anyaman, Metode Demonstrasi

Page 6: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

vi

ABSTRACT

KetutSuciko, 2017, Increasing Students’ Outcomes of Learning WovenHandcrafts by Using Demonstration Method in Class VI of SD Negeri 2SendangMulyasari in the Sub-district of Tonggauna of KonaweRegency.Supervised by I KetutSuardikaandHj. Darnawati.

The aims of this study were: (1) to improve the effectiveness of teacher’sinstruction in the teaching woven handcrafts by using demonstration method inclass VI of SD Negeri 2 Sendang Mulyasari in the sub-district of Tonggauna ofKonawe regency; (2)to improve student’s learning activities in their learning ofwoven handcrafts by using demonstration method in class VI of SD Negeri 2Sendang Mulyasari in the sub-district of Tonggauna of Konawe regency; (3) toincrease students’ outcomes of learning woven handcraft by using demonstrationmethod in class VI of SD Negeri 2 SendangMulyasari in the sub-district ofTonggauna of Konawe regency.

Subjects of the study were class VI students of SD Negeri 2SendangMulyasari in the sub-district of Tonggauna of Konawe regency, totaling18 students. The study was a classroom action research conducted in 2 cycles.Data obtained from in the forms of percentage indicating the effectiveness ofteacher’s instruction, students’ learning activities, and students’ outcome oflearning based on results of observation per cycle which were analyzedquantitatively and qualitatively.

Results showed that: (1) the effectiveness of teacher’s instruction increased asa results of using demonstrationmethod. In cycle I, the effectiveness of teacher’sinstruction was 60.00% in meeting 1 and 73.33% in meeting 2. In the next cycle,the effectiveness of teacher’s instruction was 86.66% in meeting 1 and 93.33% inmeeting 2. 2) Students’ learning activities also increased after the use ofdemonstrationmethod. In cycle I, the students’ learning activities was 45.045% inmeeting 1 and increased to 63.63% in meeting 2. In the next cycle, the students’learning activities was 81.81% in meeting 1 and rose to 90.90% in meeting 2. 3)The students’ learning outcomes also improved after the application ofdemonstration method. In cycle I, there were 13 students (72.22%) whocompleted their learning, gaining an average of 76.94. In the next cycle, 16students (88.89%) competed their learning with an average of 83.50. Theconclusions were: the use of demonstration method could increase: 1) theeffectiveness of teacher’s instruction, 2) students’ learning activities, 3) student’soutcomes of learning woven handcrafts in class VI of SD Negeri 2SendangMulyasari in the sub-district of Tonggauna of Konawe regency

Keywords: Learning Outcomes, Woven Handcraft, Demonstration Method

Page 7: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

vii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, penguasa

langit dan bumi yang tiada daya dan upaya selain dari pertolongan-Nya, atas

berkat Rahmat dan Hidayah-Nya jugalah sehingga penulis dapat menyelesaikan

hasil penelitian ini guna memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

pada Program Studi Pendidikan Seni Program Pascasarjana Universitas Halu Oleo

Kendari.

Pada kesempatan ini pula penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Supriadi Rustad, M.Si., selaku Plt. Rektor Universitas Halu Oleo,

yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melanjutkan

pendidikan Program S2 di Pascasarjana Universitas Halu Oleo.

2. Prof. Ir. H. Sahta Ginting, M.Agr., Ph.D., selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Halu Oleo, atas jasa beliaulah sehingga penulis

memperoleh peluang untuk melanjutkan studi penulis di jenjang S-2 yaitu

pada Program Studi Pascasarjana Pendidikan Seni.

3. Dr. Dasmin Sidu, S.P., M.P, Selaku Wakil Direktur Bidang Akdemik dan

Kemahasiswaan, yang telah yang telah memberikan kemudahan dalam

semua urusan penulis yang bersifat akademik pada tingkat jurusan dan

kelancaran administrasi dalam penyusunan tesis ini.

4. Dr. I Ketut Suardika, S.Pd., M.Si., selaku Koordinator Program Studi

Pendidikan Seni PPS Universitas Halu Oleo sekaligus sebagai

pembimbing I, yang telah memberikan kemudahan dalam semua urusan

penulis yang bersifat akademik pada tingkat jurusan dan kelancaran

Page 8: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

viii

administrasi dalam penyusunan tesis ini serta pemberian bimbingan,

arahan dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi

selama menjadi dosen pembimbing dalam penelitian ini.

5. Dr. Hj. Darnawati, M.Pd., selaku Pembimbing II atas bimbingan, arahan

dan waktu yang telah diluangkan kepada penulis untuk berdiskusi selama

menjadi dosen pembimbing dalam penelitian ini.

6. Seluruh Dosen serta segenap Staf Administrasi di lingkup Program

Pascasarjana Universitas Halu Oleo yang telah banyak memberikan

arahan, bimbingan dan pengetahuan selama menempuh pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Seni.

7. Arbain, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN 2 Sendang Mulya Sari, dan

Wayan Rita, S.Pd sebagi teman sejawat yang telah banyak memberi

banyak bantuan, motivasi dan solusi dalam pembelajaran di kelas.

8. Kepada teman-teman seangkatan Program Studi Pendidikan Seni

Angkatan 2015, terima kasih banyak atas kebersamaan dan kerjasamanya

selama ini.

Penulis menyadari bahwa tidak berarti bahwa hasil penelitian ini sudah

merupakan suatu karya yang sempurna, olehnya itu penulis masih mengharapkan

saran perbaikan dari pembaca yang sifatnya konstruktif.

Kendari, Juni 2017

Penulis

Page 9: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................. iHALAMAN SAMPUL DALAM.............................................................. iiHALAMAN PENGESAHAN................................................................... iiiHALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.......................... ivABSTRAK ................................................................................................. vABSTRACT............................................................................................... viKATA PENGANTAR............................................................................... viiDAFTAR ISI.............................................................................................. ixDAFTAR TABEL .................................................................................... xiDAFTAR GAMBAR ................................................................................ xiiDAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiii

BAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Masalah...................................................... 11.2 Rumusan Masalah ............................................................... 51.3 Tujuan Penelitian ................................................................ 51.4 Manfaat Penelitian .............................................................. 6

BAB II KAJIAN PUSTAKA2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran....................................... 82.2 Konsep Aktivitas Belajar..................................................... 102.3 Konsep Hasil Belajar ........................................................... 132.4 Kerajinan Anyaman............................................................. 16

2.4.1 Pengertian Anyaman .............................................. 162.4.2 Bahan, Alat dan Motif Anyaman ........................... 172.4.3 Alat Kerajinan Menganyam ................................... 212.4.4 Jenis Motif Menganyam......................................... 22

2.5 Metode Demonstrasi............................................................ 232.5.1 Pengertian Metode Pembelajaran............................ 232.5.2 Pengertian Metode Demonstrasi ............................. 242.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi... 252.5.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi 28

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan............................................. 292.7 Kerangka Pikir..................................................................... 322.8 Hipotesis Tindakan.............................................................. 34

BAB III METODE PENELITIAN3.1 Jenis Penelitian .................................................................... 353.2 Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 353.3 Subjek Penelitian ................................................................. 353.4 Faktor yang Diteliti............................................................. 353.5 Desain dan Prosedur Penelitian ........................................... 36

Page 10: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

x

3.6 Teknik Pengumpulan Data .................................................. 383.7 Teknik Analisis Data ........................................................... 383.8 Indikator Kinerja ................................................................. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian..................................................................... 424.1.1 Kegiatan Pendahuluan....................................................... 424.2 Tindakan Siklus I.................................................................. 444.3 Tindakan Siklus II ................................................................ 614.4 Pembahasan Hasil Penelitian Persiklus ................................ 79

BAB V PENUTUP5.1 Kesimpulan........................................................................... 885.2 Saran ..................................................................................... 89

DAFTAR PUSTAKALAMPIRAN

Page 11: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

xi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstraasi ......................................... 25

Tabel 2.2 Kebaikan dan Kekurangan Metode Demonstrasi ............................................ 26

Tabel 3.1 Penentuan Skor Klasifikasi Observasi ............................................................ 39

Tabel 3.2 Penentuan Skor Klasifikasi Observasi ............................................................ 40

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal Pra Siklus ............................................................................... 42

Tabel 4.2 Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan pertama pada Siklus I ....... 46

Tabel 4.3 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan pertama pada Siklus I ............ 49

Tabel 4.4 Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan kedua pada Siklus I .......... 53

Tabel 4.5 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan kedua pada siklus I ................ 55

Tabel 4.6 Skor Perbandingan Perolehan Siswa Pada Tes Awal dan Tes Siklus I ........... 57

Tabel 4.7 Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal Siklus I ......................................... 58

Tabel 4.8 Ketuntasan Pelaksanaan Skenario Pembelajaran Guru dan Siswa Siklus I .... 59

Tabel 4.9 Observasi Efektivitas Mengajar Guru pada Pertemuan Pertama Siklus II ..... 63

Tabel 4.10 Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan pertama pada Siklus II ......... 66

Tabel 4.11 Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan II pada Siklus II .............. 70

Tabel 4.12 Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan kedua pada Siklus II ................ 73

Tabel 4.13 Skor Perolehan Siswa Pada Tes Awal, Tes Siklus I dan II .......................... 76

Tabel 4.14 Ketuntasan Pelaksanaan Skenario Pembelajaran Guru dan Siswa Siklus II . 78

Page 12: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Pikir Penelitian.................................................................. 33

Gambar 3.1 Skema siklus Penelitian Tindakan Arikunto .................................... 37

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Efektivitas Mengajar Guru Persiklus ............... 83

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Persiklus .................... 85

Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Persiklus .......................... 87

Page 13: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Silabus Pembelajaran...................................................................... 93

Lampiran 2 RPP Siklus I ................................................................................... 96

Lampiran 3 RPP Siklus II ................................................................................. 99

Lampiran 4 Tes Awal Prasiklus ......................................................................... 102

Lampiran 5 Tes Siklus I .................................................................................... 103

Lampiran 6 Tes Unjuk Kerja Siklus II .............................................................. 104

Lampiran 7 Skor Perolehan Hasil Belajar Siswa Persiklus ............................... 105

Lampiran 8 Lembar Penilaian Unjuk kerja dan Rubrik Penilaian Siklus 2 ....... 106

Lampiran 9 Rekapitulasi Ketuntasan Skenario Pembelajaran PerSiklus ....... 108

Lampiran 10 Dokumentasi Penelitian ................................................................ 109

Page 14: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan dasar yang dipandang mampu

meningkatkan kualitas hidup manusia. Kualitas pendidikan dipengaruhi oleh

efektivitas pembelajaran yang dilakukan baik di sekolah maupun luar sekolah.

Efektivitas pembelajaran dalam meningkatkan hasil belajar siswa, tidak terlepas

dari interaksi antara guru dan peserta didik. Interaksi tersebut dapat meningkatkan

pemahaman dan pengetahuan bersama dalam proses pembelajaran.

Semua orang yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap

keberhasilan pembelajaran di sekolah. Minat, bakat, kemampuan, dan potensi-

potensi yang dimiliki peserta didik tidak akan berkembang secara optimal tanpa

bantuan seorang guru (Mulyasa, 2006: 35). Guru harus memaknai pembelajaran,

serta menjadikan pembelajaran sebagai ajang pembentukan kompetensi dan

perbaikan kualitas peserta didik.

Peran guru dijelaskan oleh Mulyasa (2006: 37) sebagai berikut: Guru

sebagai pendidik, guru sebagai pengajar, guru sebagai pembimbing, guru sebagai

pelatih, guru sebagai penasehat, guru sebagai pembaharu/innovator, guru sebagai

model dan teladan, guru sebagai pribadi, guru sebagai peneliti, guru sebagai

pendorong kreatifitas, guru sebagai pembangkit pandangan, guru sebagai pekerja

rutin, guru sebagai pemindah kemah, guru sebagai pembawa cerita, guru sebagai

Page 15: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

2

aktor, guru sebagai emansipator, guru sebagai evaluator, guru sebagai pengawet

dan guru sebagai kulminator.

Dalam menjalankan perannya yaitu sebagai pendidik, pengajar, pemimpin,

administrator, guru harus mampu melayani peserta didik yang dilandasi dengan

kesadaran (awarreness), keyakinan (belief), kedisiplinan (discipline) dan

tanggung jawab (responsibility) secara optimal sehingga memberikan pengaruh

positif terhadap perkembangan siswa secara optimal, baik fisik maupun psikhis.

Hanafiah dan Suhana (2009: 106-108) menyatakan guru adalah pendidik

yang menjadi tokoh, panutan, dan identifikasi bagi para peserta didik, dan

lingkungannya. Oleh karena itu, guru harus memiliki standar kualitas pribadi

tertentu, yang mencakup tanggung jawab, wibawa, mandiri, dan disiplin. Guru

membantu peserta didik yang sedang berkembang untuk mempelajari sesuatu

yang belum diketahuinya, membentuk kompetensi, dan memahami materi standar

yang dipelajari Mulyasa (2006: 37). Dalam pelaksanaan pembelajaran, banyak

variable yang mempengaruhi kesuksesan seorang guru. Penguasaan dan

keterampilan guru dalam penguasaan materi pembelajaran dan strategi

pembelajaran tidak menjadi jaminan untuk meningkatkan hasil belajar siswa

secara optimal Mulyasa (2006: 37).

Menurut pengamatan peneliti berdasarkan pembelajaran SBK yang telah

dilaksanakn guru hanya sekedar menjelaskan teori saja tanpa melaksanakan

praktek, dan dalam pembelajaran guru masih menggunakan metode ceramah.

Sehingga disaat peneliti melaksanakan tes awal banyak siswa yang tidak mengerti

apa dan bagaimana cara menganyam tersebut karena kurangnya pengetahuan

Page 16: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

3

ataupun pengalaman siswa dalam membuat kerajinan anyaman dan banyaknya

terdapat siswa yang kurang terampil dan tidak bisa membuat kerajinan anyaman

Hasil observasi awal yang dilakukan peneliti, masih banyak siswa kurang

memperhatikan proses pembelajaran di kelas, siswa kurang memperhatikan guru

saat menerangkan, malas mengerjakan tugas, ribut saat guru sedang menerangkan,

dan cenderung pasif saat belajar, sehingga hanya guru yang lebih dominan dalam

pembelajaran. Akibat hal tersebut di atas mempengaruhi rendahnya nilai siswa

pada materi kerajian anyaman.

Dari hasil tes awal yang diberikan guru menunjukkan bahwa hasil belajar

materi kerajinan anyaman terlihat dari jumlah siswa yang memperoleh nilai ≥75

hanya 6 orang atau 33,33% dan siswa yang memperoleh nilai ≤75 sebanyak 12

orang atau 66,67% dari jumlah siswa 18 orang. Rata-rata nilai siswa pada tes awal

ini adalah 66,67. Selain itu banyak siswa yang kurang kreatif serta tidak mampu

untuk mengembangkan idenya dalam membuat karya kerajinan anyaman. Siswa

tidak ada keinginan untuk menemukan ide baru dalam mengolah bahan yang ada

untuk sebuah karya yang baru dan berbeda sehingga kerajinan yang dihasilkan

tidak bervariasi baik itu dari segi bentuk ataupun komposisi dari karyanya itu.

Dalam konteks peningkatan hasil belajar, interaksi aktif antara guru dan

siswa membutuhkan metode. Metode dalam peningkatan hasil belajar siswa

sangat beragam. Salah satunya adalah metode demonstrasi, yakni teknik penyajian

materi pelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan proses situasi dari

awal hingga akhir dan didampingi dengan penyampaian secara lisan. Sabri (2007:

57) menjelaskan, metode demonstrasi adalah mengajar yang memperlihatkan

Page 17: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

4

bagaimana proses terjadinya sesuatu. Ini dapat dilakukan oleh guru atau orang lain

yang sengaja diminta dalam suatu proses pembelajaran.

Pada dasarnya, semua mata pelajaran di Sekolah Dasar (SD) sama

pentingnya dalam menjadikan siswa kaya akan pengetahuan. Tidak terkecuali

mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK). Berkenaan dengan tajuk

penelitian ini, menggunakan metode demonstrasi, maka di fokuskan pada mata

pelajaran SBK. Penggunaan metode ini sangat baik bagi siswa, khususnya di

Sekolah Dasar dalam mempraktekkan seni keterampilan menganyam melalui

kegiatan demonstrasi terutama bagi siswa sekolah dasar sangat penting, karena

usia sekolah dasar masih berfikir konkret, belum mampu berfikir abstrak.

Pembelajaran SBK di sekolah merupakan wadah perantara siswa dalam

mengetahui, mengenal, dan mempraktikkan warisan karya-karya kebudayaan

yang ada di Indonesia. Berdasarkan survey awal, pembelajaran SBK di sekolah

berorientasi pada pengenalan jenis-jenis kesenian dan keterampilan. Siswa

dijadikan objek dari proses pembelajaran. Berkenaan dengan metode demonstrasi

yang akan dilakukan dalam meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman, maka

siswa berlaku sebagai subyek, sehingga diharapkan dapat memberi nilai plus bagi

siswa itu sendiri. Dalam metode ini, guru mempraktikan proses kerajinan

anyaman, sehingga siswa dapat melihat secara langsung dan dapat

mempraktikkannya proses pembuatan kerajinan anyaman.

Proses pembelajaran menggunakan metode demonstrasi memberikan

siswa pemahaman, pengalaman, dan kreativitas berkarya. Menurut Sumanto

(2006: 9), kreativitas berkarya diartikan sebagai kemampuan menemukan,

Page 18: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

5

menciptakan, mambuat, merancang dan memadukan suatu gagasan baru maupun

lama menjadi kombinasi baru dengan didukung kemampuan terampil yang

dimilikinya. Metode pembelajaran seperti ini, dapat meningkatkan hasil belajar

dan kreativitas berkarya.

Dari uraian di atas peneliti ingin mengadakan perbaikan proses

pembelajaran SBK di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari dengan

menerapkan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

pembelajaran kerajinan anyaman.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan efektivitas

mengajar guru pada materi kerajinan anyaman di kelas VI SD Negeri 2

Sendang Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe?

1.2.2 Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan aktivitas

belajar siswa pada materi kerajinan anyaman di kelas VI SD Negeri 2

Sendang Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe?

1.2.3 Apakah penggunaan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada materi kerajinan anyaman di kelas VI SD Negeri 2 Sendang

Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah untuk:

Page 19: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

6

1.3.1 Meningkatkan efektivitas mengajar guru pada materi kerajinan anyaman

dengan menggunakan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 2

Sendang Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe.

1.3.2 Meningkatkan aktivitas belajar siswa materi Kerajinan Anyaman dengan

menggunakan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 2 Sendang

Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe.

1.3.3 Meningkatkan hasil belajar siswa materi kerajinan anyaman dengan

menggunakan metode demonstrasi di kelas VI SD Negeri 2 Sendang

Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

1.4.1 Siswa

Siswa mendapat pengalamaan langsung untuk mengembangkan koordinasi

mata dan tangan serta mengembangkan kreativitas siswa dalam

keterampilan menganyam yang menyenangkan.

1.4.2 Guru

Dapat menambah pengetahuan dan pengalaman tentang pembelajaran

keterampilan melalui metode demontrasi.

1.4.3 Sekolah

Memberikan masukan agar selalu mengembangkan karya-karya anak

melalui keterampilan menganyam.

Page 20: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

7

1.4.4 Bagi Peneliti

Menambah khasanah dan memperkaya pengetahuan dan pengalaman peneliti

dalam meningkatkan hasil belajar siswa, memperkaya referensi bagi peneliti

selanjutnya yang mengkaji tentang meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman

dengan metode demonstrasi.

Page 21: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Konsep Belajar dan Pembelajaran

Proses belajar adalah proses yang kompleks, tergantung pada teori belajar

yang dianutnya. Belajar merupakan suatu proses dan bukan produk. Menurut

Syaiful Bahri (2006: 35) mengatakan bahwa belajar adalah proses melahirkan atau

mengubah suatu kegiatan melalui jalan latihan yang dibedakan dari perubahan-

perubahan oleh faktor-faktor yang tidak termasuk latihan.

Menurut Majid (2000: 75) mengatakan bahwa belajar adalah proses untuk

memperoleh perubahan yang dilakukan secara sadar, aktif, dinamis, sistematis,

berkesinambungan, integrative dan tujuan yang jelas. Sedangkan menurut Sanjaya

(2006: 24) memusatkan belajar dalam tiga hal, yaitu belajar adalah mengubah

tingkah laku, perubahan adalah hasil dari pengalaman dan perubahan terjadi

dalam perilaku individu.

Jadi, pada hakikatnya belajar adalah segala proses atau usaha yang

dilakukan secara sadar, sengaja, aktif, sistematis dan integrative untuk

menciptakan perubahan-perubahan dalam dirinya menuju ke arah kesempurnaan

hidup.

Belajar dan pembelajaran merupakan dua konsep yang tidak dapat

dipisahkan satu sama lain. Belajar menunjuk pada apa yang harus dilakukan

seseorang sebagai subjek yang menerima pelajaran (sasaran didik), sedangkan

pembelajaran menunjuk pada apa yang harus dilakukan oleh guru sebagai

pengajar. Belajar bukan merupakan kegiatan menghafal dan bukan pula

Page 22: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

9

mengingat. Belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan

pada diri seseorang. Perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan

dalam berbagai bentuk seperti berubah pengetahuannya, pemahamannya, sikap

dan tingkah lakunya, keterampilannya, kecakapan dan kemampuannya, daya

reaksinya, daya penerimaannya, dan lain-lain aspek yang ada pada individu

(Slameto, 2003: 28).

Dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa.

Interaksi guru dan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang

peranan penting untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan

siswa dalam proses belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus

sebagai objek dalam pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan

mengajar adalah kegiatan belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan

pembelajaran. Hasil belajar dalam kontekstual menekankan pada proses yaitu

segala kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.

Nilai siswa diperoleh dari penampilan siswa sehari-hari ketika belajar. Hasil

belajar diukur dengan berbagai cara misalnya, proses bekerja, hasil karya,

penampilan, rekaman, dan tes (Sanjaya, 2006: 45).

Pembelajaran merupakan suatu usaha sadar yang dilakukan oleh guru

dengan tujuan untuk membantu siswa agar dapat belajar sesuai dengan kebutuhan

dan minatnya, sehingga perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat terwujud.

Proses belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam mencapai tujuan

pembelajaran, sedangkan hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang

dimilki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Dengan demikian hasil

Page 23: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

10

belajar dapat dilihat dari hasil yang dicapai siswa, baik hasil belajar (nilai),

peningkatan kemampuan berpikir dan memecahkan masalah perubahan tingkah

laku atau kedewasaannya.

Belajar merupakan peningkatan dan perubahan kemampuan kognitif,

afektif dan psikomotorik ke arah yang lebih baik lagi. Keberhasilan belajar siswa

merupakan akibat dari tindakan dari sebuah pembelajaran yang tidak lepas dari

peran aktif guru dan siswa itu sendiri, dalam melaksanakan proses pembelajaran.

Dengan belajar, seharusnya siswa dapat berubah menjadi lebih baik. Perubahan-

perubahan yang terjadi dari hasil belajar harus mengacu kepada kesadaran, niat,

tujuan belajar, berlangsung secara terus menerus dan menimbulkan perubahan

positif dalam moralitas, mental, pengetahuan dan keterampilan siswa (Syaiful

Bahri, 2006: 78).

2.2 Konsep Aktivitas Belajar

Aktivitas adalah istilah umum yang dikaitkan dengan keadaan bergerak,

eksplorasi dan berbagai repson lainnya terhadap rangsangan sekitar (Djamarah,

2008:38). Sedangkan belajar didefinisikan (Muhibbin Syah, 2008: 89) sebagai

modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman. Olehnya itu dapat

dikatakan aktivitas belajar sebagai eksplorasi atau respon terhadap modifikasi atau

memperteguh kelakuan melalui pengalaman.

Aktivitas belajar merupakan prinsip dasar dalam proses pembelajaran.

Prinsip dasar yang dimaksud adalah interaksi antara guru dan siswa sebagai upaya

meningkatkan mutu pendidikan. Interaksi tersebut bertujuan meningkatkan

pemahaman dan mental siswa. Hal ini disebabkan siswa cenderung pasif dalam

Page 24: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

11

proses pembelajaran. Aktivitas siswa dalam proses pembelajaran diperlukan agar

tercapai tujuan dan sasaran pembelajaran (Fitri, dkk. 2013: 23). Mengantispasi

kepasifan siswa, guru memegang peranan yang sangat penting, yakni memberikan

peran atau pelibatan siswa secara langsung. Keaktifan siswa dalam pembelajaran

akan mewujudkan hakikat dari pendidikan, yakni perubahan. Pemikiran ini

sejalan dengan pendapat Daryanto (2010: 3), perubahan yang bersifat aktif adalah

perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya, melainkan karena usaha orang

yang bersangkutan.

Paul B. Diedric (2006: 101) menggolongkan jenis-jenis aktivitas belajar

sebagai berikut: 1) Visual activities, yakni membaca, memperhatikan gambar

demonstrasi, percobaan, pekerjaan orang lain. 2) Oral Activities, menjelaskan,

menyatakan, merumuskan, bertanya, memberi saran, berpendapat, diskusi,

interupsi. 3) Listening Activities, sebagai contoh mendengarkan: uraian,

percakapan, diskusi, musik, pidato. 4) Writing Activities, misalnya menulis cerita,

karangan, laporan, menyalin. 5) Drawing Activities, menggambar, membuat

grafik, peta, diagram. 6) Motor Activities, yang termasuk di dalamnya antara lain:

melakukan percobaan, membuat konstruksi, model, mereparasi, berkebun,

beternak. 7) Mental Activities, misalnya: menanggapi, mengingat, memecahkan

soal, menganalisis, mengambil keputusan. 8) Emotional Activities, misalnya,

merasa bosan, gugup, melamun, berani, tenang (Sardiman, 2011: 101).

Jenis-jenis aktivitas belajar di atas, terintegrasi dalam penelitian

meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman dengan menggunakan demonstrasi.

Penekanannya pada aktivitas belajar itu sendiri. Artinya, kemampuan guru dalam

Page 25: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

12

mendemonstrasikan kerajinan anyaman pada siswa dapat dipahami dan

diperagakan. Pelibatan siswa secara aktif dalam aktivitas belajar akan

meningkatkan hasil belajar. Selain itu, dapat membina mental siswa untuk berani

berdiskusi dan mengambil keputusan.

Sudjana (2010: 6) menjelaskan keaktifan siswa dalam mengikuti proses

belajar mengajar dapat dilihat berdasarkan: 1) turut serta dalam melaksanaan

tugas belajarnya, 2) terlibat dalam pemecahan masalah, 3) bertanya kepada siswa

lain atau kepada guru apabila tidak memahami persoalan yang dihadapinya, 4)

berusaha mencari berbagai informasi yang diperlukan untuk memecahkan

masalah, 5) melaksanakan diskusi kelompok sesuai dengan petunjuk guru, 6)

memulai kemampuan dirinya dan hasil-hasil yang diperoleh, 7) melatih dirinya

dalam memecahkan soal atau masalah yang sejenis, 8) kesempatan menggunakan

atau menerapkan apa yang telah diperoleh dalam menyelesaikan tugas atau

persoalan yang dihadapinya.

Dalam kegiatan pembelajaran, interaksi antara guru dan siswa yang

memadai sangat dibutuhkan sebagai cara menciptakan suasana kelas yang

kondusif dan komunikatif. Tradisi lama yang terjadi dalam proses pembelajaran

adalah menjadikan siswa sebagai objek. Siswa yang pasif menjadikan guru secara

sepihak menguasai situasi. Kondisi tersebut adalah wujud dari buruknya system

pendidikan. Olehnya itu dibutuhkan revolusi dalam proses pembelajaran, yakni

menjadikan siswa sebagai subyek pembelajaran. Peran siswa secara aktif di dalam

kelas memberi nilai plus bagi siswa itu sendiri pendalaman materi, penguatan

Page 26: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

13

mental berdiri dan mengungkapan hasil pikiran di depan orang banyak adalah

nilai positif yang dihasilkan dari keaktifan siswa di kelas.

Keaktifan siswa selama proses belajar mengajar merupakan salah satu

indikator adanya keinginan atau motivasi siswa untuk belajar. Siswa dikatakan

memiliki keaktifan apabila ditemukan ciri-ciri perilaku seperti: sering bertanya

kepada guru atau siswa lain, mau mengerjakan tugas yang diberikan guru, mampu

menjawab pertanyaan, senang diberi tugas belajar, dan lain sebagainya. Keaktifan

siswa dalam proses pembelajaran akan menyebabkan interaksi yang tinggi antara

guru dengan siswa ataupun dengan siswa itu sendiri. Hal ini akan mengakibatkan

suasana kelas menjadi segar dan kondusif, dimana masing-masing siswa dapat

melibatkan kemampuannya semaksimal mungkin. Aktivitas yang timbul dari

siswa akan mengakibatkan pula terbentuknya pengetahuan dan keterampilan yang

akan mengarah pada peningkatan prestasi. Hal ini sejalan dengan Natawijaya

(2005: 22) yakni pemikiran suatu sistem belajar mengajar yang menekankan

keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh

hasil belajar berupa perpaduan antara aspek koqnitif, afektif dan psikomotor.

2.3 Konsep Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar (Dimyati dan Mudjiono, 2006: 3-4). Pernyataan tersebut menyirat

makna, hasil belajar tidak diperoleh oleh siswa saja, tetapi guru juga termasuk di

dalamnya. Pada siswa, hasil belajar merupakan rangkaian akhir dari proses belajar

yang telah dilaluinya pada suatu materi. Sedangkan pada guru, hasil belajar

berorientasi pada keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran atau tindak

Page 27: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

14

akhir proses belajar melalui evaluasi hasil belajar. Olehnya itu, dapat dikatakan

hasil belajar merupakan evaluasi guru terhadap siswa mengenai kegiatan

pembelajaran. Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku

sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif,

afektif, dan psikomotorik (Sudjana, 2010: 3).Dalam akhir proses pembelajaran

akan menghasilkan suatu perubahan yang khas sebagai hasil belajar. Hasil belajar

dapat dicapai siswa melalui upaya perubahan tingkah laku yang meliputi ranah

kognitif, afektif dan psikomotorik.

Mengutip pernyataan Gagne, Suprijono (2009: 5) menjabarkan hasil

belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalam

bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep

dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari kemampuan

mengategorisasi, kemampuan analitis-sintetis fakta-konsep dan

mengembangkan prinsip-prinsip keilmuan.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan

aktifitas kognitifnya sendiri. Kemampuan ini meliputi penggunaan

konsep dan kaidah dalam memecahkan masalah.

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak

jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme

gerak jasmani.

Page 28: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

15

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan

penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa kemampuan

menginternalisasi dan eksternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar prilaku.

Pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dapat dilihat

berdasarkan kemampuan siswa mengungkapkan pengetahuan, menyampaikan

konsep, memecahkan masalah, dan menentukan sikap menerima atau menolak

objek berdasarkan penilaian diri sendiri.

Hasil belajar sebagai salah satu indikator pencapaian tujuan pembelajaran

di kelas tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar itu

sendiri. Hasil belajar yang diperoleh setiap siswa tidak akan sama karena ada

beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilannya dalam proses belajar.

Sugihartono, dkk. (2007: 76-77), menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi

hasil belajar, sebagai berikut:

a. Faktor internal adalah faktor yang ada dalam diri individu yang sedang

belajar. Faktor internal meliputi: faktor jasmaniah dan faktor psikologis.

b. Faktor eksternal adalah faktor yang ada di luar individu. Faktor eksternal

meliputi: faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat.

Faktor-faktor di atas dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Baik

buruknya hasil belajar siswa dapa dipengaruhi oleh factor-faktor tersebut. Kondisi

yang terjadi di dalam atau di luar diri siswa memberi dampak kemampuan siswa

mengungkapkan pengetahuan, menyampaikan konsep, memecahkan masalah, dan

Page 29: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

16

menentukan sikap menerima atau menolak objek berdasarkan penilaian diri

sendiri.

2.4 Kerajinan Anyaman

2.4.1 Pengertian Anyaman

Anyaman merupakan keterampilan masyarakat berbentuk kerajinan

tradisional yang diturunkan secara turun-menurun sebagai warisan budaya. Takari

(2007: 3) mendefiniskan anyaman adalah suatu kegiatan menjalin bahan yang

berbentuk pita sehingga satu sama lainnya saling kuat-menguatkan dan karena

tekniknya, timbulah motif yang berulang.

Selain itu, (Rosita, 2005: 11) menjelaskan tentang kerajinan anyaman yang

memiliki nilai-nilai keindahan. Nilai-nilai keindahan tersebut kemudian menjadi

ciri khas barang anyaman. Saat ini anyaman banyak mengalami perkembangan

mulai dari bentuk dan motif yang bevariasi sehingga bentuk dan motif tidak

kelihatan monoton. Perkembangan motif dan variasi anyaman tidak terlepas dari

tuntutan pasar sebagai sebuah produk. Motif dan variasi ini yang tidak menoton

menandakan, bahwa pengrajin memiliki sumberdaya kreatif yang tinggi.

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa kerajinan anyaman

merupakan produk tradisional yang dihasilkan berbentuk silang dan tumpang

tindih antara iratan dan pakan sebagai warisan budaya yang pewarisannya

dilakukan secara turun-menurun untuk meningkatkan daya kreativitas siswa.

Menganyam pada dasarnya menyelipkan secara pelan-pelan di antara lusi dan

pakan. Lusi adalah bagian iratan yang disusun membujur, sedangkan pakan adalah

bagian iritan yang disusun melintang. Korelasi antara kerajinan anyaman dan

Page 30: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

17

materi pembelajaran di sekolah memiliki tujuan untuk meningkatkan daya

kreativitas untuk membantu perkembangan psikomotorik siswa.

2.4.2 Bahan, Alat dan Motif Anyaman

Bahan Mempunyai peranan yang sangat penting dalam pembuatan karya.

Terlebih karya (barang) kerajinan. Menganyam termasuk salah satu dari bagian

seni kerajinan. Oleh karena itu, kualitas bahan yang akan dipergunakan sangat

menentukan kualitas karya dari kerajinan tersebut.

Menurut Takari, (2007: 7-11) Bahan yang digunakan akan sangat

menentukan untuk kerajinan anyaman terdiri dari dua macam:

a. Bahan Pokok

Bahan pokok adalah bahan yang akan mendominasi terwujudnya karya. Karya

kerajinan yang telah jadi pun dapat dilihat bahan apa yang digunakan dengan

jelas. Bahan pokok dari kerajinan anyam adalah sebagai berikut:

1) Bambu tali

Bambu tali merupakan bambu yang mempunyai kualitas paling baik dibanding

dengan bambu jenis yang lain, sebagai bahan anyaman. Bambu ini sangat lentur,

kuat, tidak mudah putus dan patah. Bambu tali banyak digunakan oleh pengrajin

anyaman tradisional sejak jaman dulu. Untuk dapat dipakai bahan anyaman dari

bambu ini harus di irat dahulu sehingga menjadi lembaran-lembaran yang pipih,

untuk mengirat menggunakan alat pisau.

2) Rotan

Rotan digunakan untuk jenis anyaman silindris dengan berbagai teknik di

antaranya untuk anyaman membelit denga pakan tunggal dan ganda misalnya

Page 31: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

18

keranjang. Tetapi rotan pitrit yang jenisnya besar dapat dipakai ebagai perabot

besar (misalnya: lemari pakaian, kursi, meja dan kerajinan lainnya).

3) Pandan

Pandan adalah jenis daun yang banyak tumbuh dipinggir sungai bahkan termasuk

tumbuhan liar. Daunnya berduri disisi kanan dan kirinya sehingga untuk

mengambil daun pandan perlu keterampilan tersendiri. Agar dapat digunakan

sebagai bahan anyaman daun pandan harus diserat sehingga lebih kecil (sesuai

dengan ukuran yang di inginkan) dan harus dikeringkan terlebih dahulu dengan

cara dijemur. Bahkan ada pula pengrajin yang sengaja merebusnya terlebih dahulu

agar lebih kuat. Daun pandan dapat dipakai sebagai bahan kerajinan anyaman

tas,topi, tikar, dan lain-lain.

4) Blarak/janur

Blarak adalah daun kelapa yang sudah tua banyak tumbuh didaerah tropis.

Sedangkan janur adalah daun kelapa yang masih muda. Blarak/janur untuk dapat

digunakan sebagai bahan kerjinan anyam harus dipisahkan dari lidinya dahulu,

walapun sebagian orang juga menggunakan blarak/janur tidak dipisahkan dari

lidinya, yaitu lidinya ikut teranyam dan mempunyai fungsi untuk penguat hasil

anyaman itu. Hal ini banyak ditemukan pada kegiatan panggung atau dekorasi

atau sebagai keranjang sayuran. Blarak/janur banyak dipakai sebagai kerajinan

anyam untuk membuat; ketupat, tas, topi, atap, dan lain-lain.

5) Kertas

Kertas dapat dipakai sebagai bahan anyaman terutama untuk karya mainan atau

kegiatan pembelajaran di tingkat taman kanak-kanak. Untuk dapat digunakan

Page 32: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

19

sebagai bahan anyaman kertas harus dipotong berbentuk panjang-panjang dan

lebarnya sesuai dengan yang diinginkan. Kertas sebagai bahan anyaman

sebaiknya menggunakan kertas yang kuat sehingga tidak mudah putus.

6) Plastik

Plastik sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja untuk bahan anyaman .

Adapun besar kecilnya teah dirancang sesuai denga tujuannya. Plastik sebagai

bahan kerajinan anyam banyak dijumpai atau dijual di toko-toko alat tulis,

bentuknya seperti sedotan minuman dengan pewarnaan langsung, sehingga anda

tidak perlu mewarnai lagi.

7) Karet

Demikian juga dengan karet sebagai bahan anyaman telah dirancang sengaja

sebagai bahan kerajinan anyam. Bahan ini dapat di jumpai di toko alat tulis

dengan bentuk lembaran-lembaran, sehingga apabila akan dipakai harus dipotong-

potong terlebih dahulu menggunakan gunting atau cutter.

8) Kain

Selain menggunakan kertas, plastik, karet untuk kegiatan menganyam juga dapat

digunakan bahan dari kain,karena kain dianggap lebih aman dan praktis. Adapun

cara penggunaan dan memotongnya sama dengan kertas dan karet.

9) Daun pisang

Untuk kegiatan pembelaran menganyam di antaranya dapat menggunakan bahan

dari daun pisang. Bahan dari daun pisang adalah bahan yang paling aman dan

murah untuk kegiatan menganyam. Daun pisang yang masih lembaran dan telah

Page 33: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

20

dipisahkan dari pelepahnya dapat dijadikan suwiran sehinggamenjadi lembaran-

lembaran kecil dengan ukuran 0,5-1 cm memanjang

b. Bahan Pembantu

Bahan pembantu merupakan pelengkap dari proses anyaman . Bahan ini tidak

selalu dibutuhkan.

1) Lem

Untuk menguatkan dan menyambung anyaman sering menggunakan bahan

pelengkap yang berupa lem. Lem ini terdiri dari lem putih (untuk mengelem kayu,

plastik, kain) dan lem kertas.

2) Paku

Untuk kerajinan anyam terapan sering menggunakan bahan bentuk paku, rotan

sebagai pengikat agar tak mudah lepas.

3) Pelitur/Vernis

Disamping untuk mengkilapkan hasil anyaman vernis ini juga dapat dipakai

sebagai pengikat/perekat susunan anyaman sehingga karya anyaman bertabah kuat

dan tidak mudah lepas.

4) Pewarna

Banyak bahan-bahan anyaman yang sudah mempunyai pewarnaan asli (warna;

kayu,bambu , rotan) tetapi banyak pula yang perlu mendapat tambahan pewarnaan

seperti; mending, seratan bambu, seratan pandan. Ada beberapa bahan pewarna di

antaranya; naptol, sepuhan, cat air.

Page 34: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

21

2.4.3 Alat Kerajinan Menganyam

Alat Merupakan benda yang tidak kalah pentingnya dalam pembuatan suatu

kerajinan menganyam. Dengan tersediannya kelengkapan alat yang memadai juga

akan menentukan kualitas suatu karya anyaman.

a. Pisau

Pisau khusus untuk membantu prosesnya bahan anyaman memiliki bentuk yang

khusus pula, karena hal ini disesuaikan dengan cara penggunaannya. Pisau ini

dirancang agar mudah digunakan untuk mengirat (meraut) bambu agar menjadi

tipis-tipis serta untuk menghalusikan iratan bambu.

b. Gergaji potong

Gunanya untuk memotong bambu yang akan dipecah-pecah menjadi bagian-

bagian dengan ukuran 0,5-1 cm. Gergaji ini untuk menghilangkan ruas-ruas

bambu. Gergaji potong berbeda dengan gergaji belah. Lebih jelasnya Anda dapat

amati gambar di bawah.

c. Gunting

Untuk memotong lembaran iratan bambu , kertas, plastik, kain, karet, dan lain-

lain. Sehingga menjadi lembaran-lembaran panjang.

d. Cutter

Untuk memotong lembaran-lembaran kertas,plastik, karet,kain yang akan

dijadikan bahan anyaman. Pisau ini lebih tajam dari pisau biasa. Maka diingatkan

kepada Anda agar alat pemotong cutter ini dirawat dengan hati-hati.

e. Kuas

Dipergunakan untuk mengoles lem dan cat sebagai bahan pelengkap kerajinan

anyaman.

Page 35: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

22

f. Penggaris

Dalam kegiatan kerajinan anyam penggaris ini disamping sebagai alat pengukur

juga dapat dipakai sebagai alat bantu memotong kertas dengan cutter atau pisau

agar lurus dan mudah memotongnya. Tetapi sebaiknya menggunakan penggaris

dari bahan logam.

g. Uncek

Uncek bentuknya menyerupai jarum besar. Uncek ini digunakan untuk membuat

lobang-lobang tali agar bahan tali dapat dengan mudah dimasukan untuk

menguatkan ikatan. Dalam anyaman motif merupakan salah satu pendukung

proses menganyam. Motif anyam itu sebelumnya juga hasil proses pemikiran atau

gagasan dari si penciptanya.

2.4.4 Jenis Motif Menganyam

Menurut Takari (2007: 17) motif anyaman adalah kerajinan anyaman

untuk memerindah bentuk, membedakan warna, dan memperkuat struktur

anyaman. Setiap jenis anyaman dapat dikombinasikan sehingga menghasilkan

motif-motif lain yang lebih unik, indah dan menarik. Pada dasarnya motif karya

kerajinan anyaman dibuat dengan tiga cara, yaitu:

a. Menganyam Dasar Tunggal

Menganyam dasar tunggal berarti menganyam dengan selang satu, yaitu sekali

baris lungsin dan sekali baris pakan. Pada gambar dibawah ini lungsin

digambarkan pada arah yang membujur, sedangkan pakan digambarkan pada

arah yang melintang.

b. Menganyam Dasar Ganda

Page 36: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

23

Menganyam dasar ganda berarti menganyam berselang dua yaitu dua kali arah

lungsin dan dua kali arah pakan. Bahan anyaman dapat dipilih yang sama

dalam warna dan ukuran, tetapi dapat juga berbeda.

c. Menganyam Kombinasi

Menganyam kombinasi berarti menganyam berdasarkan corak tertentu. Bahan

lungsin dan pakan yang digunakan biasanya berbeda dalam warna atau

ukurannya.

2.5 Metode Demonstrasi

2.5.1 Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran merupakan cara tujuan pembelajaran melalui

tahapan tertentu atau langkah-langkah yang lebih prosedural. Sanjaya (2010:

187), menjelaskan bahwa metode pembelajaran merupakan cara merealisasikan

strategi yang telah ditetapkan. Menurut Djamarah (1991: 72), menjelaskan

metode pembelajaran adalah cara yang dipergunakan untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan. Metode pembelajaran berarti cara dalam proses

pembelajaran sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.

Macam-macam metode pembelajaran menurut (Sumiati dan Asra, 2009:

78) antara lain adalah sebagai berikut : Metode pemecahan masalah, Metode

tanya jawab, Metode diskusi, Metode kerja kelompok, Metode demonstrasi &

eksperimen, Metode sosiodrama dan bermain peran, Metode pemberian tugas

belajar & resitasi, Drill pemberian latihan, Metode ceramah.

Page 37: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

24

Berdasarkan paparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode

merupakan alat atau cara yang digunakan untuk merubah suatu keadaan yang

diinginkan pada pembelajaran agar memperoleh hasil yang maksimal.

2.5.2 Pengertian Metode Demonstrasi

Kata lain dari demonstrasi adalah peragaan. Menurut Sanjaya (2006: 152),

metode demonstrasi merupakan metode penyajian pelajaran dengan

memperagakan dan mempertunjukkan kepada siswa tentang suatu proses, situasi,

atau benda tertentu, baik sebenarnya atau hanya sekedar tiruan. Sebagai metode

penyajian, demonstrasi tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh guru.

Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa hanya sekedar memperhatikan,

akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran lebih konkret dalam

strategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.

Sementara itu, Muhibbin Syah (2006: 208) mendifiniskan demonstrasi

sebagai metode mengajar dengan cara memperagakan barang, kejadian, aturan

dan urutan melakukan kegiatan, baik secara langsung maupun melalui

penggunaan media pengajaran yang relevan dengan pokok bahasan atau materi

yang sedang disajikan. Sedangkan menurut Aminuddin Rasyad (2006: 8)

mengemukakan metode demonstrasi adalah cara pembelajaran dengan meragakan,

mempertunjukkan atau memperlihatkan sesuatu di hadapan murid di kelas atau di

luar kelas.

Beberapa pendapat di atas mengenai metode demonstrasi memiliki fokus

yang sama, yakni pada peragaan untuk dipertontonkan kepada siswa. Dalam

konteks kegiatan pembelajaran, demonstrasi merupakan peragaan yang dilakukan

Page 38: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

25

oleh guru atau orang lain untuk mempertunjukkan kepada siswa tentang proses

terjadinya peristiwa, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Kontekstualisasi pengertian demonstrasi di atas dengan meningkatkan hasil

belajar siswa, yakni guru atau orang lain memperagakan pembuatan kerajinan

anyaman kepada siswa untuk diamati dan diulangi cara pembuatannya.

2.5.3 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

Setiap metode yang digunakan untuk pembelajaran terdapat kelebihan dan

kekurangan, begitu juga dengan metode demonstrasi. Metode demonstrasi

mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Aswan Zain (2006: 91)

Kelebihan dan kekurangan metode demonstrasi akan dijabarkan pada tabel berikut

ini.

Tabel 2.1 Kelebihan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

No. Kelebihan Kekurangan

1. Dapat membuat pembelajaranmenjadi jelas dan lebih konkrit,sehingga menghindari verbalisme

Metode ini memerlukanketerampilan guru secara khusus,karena tanpa ditunjang dengan halitu, pelaksanaan demonstrasi akantidak efektif

2. Siswa lebih mudah memahami apayang dipelajari

Fasilitas seperti peralatan, tempat,dan biaya yang memadai tidak selalutersedia dengan baik

3. Proses pembelajaran lebih menarik Demonstrasi memerlukan kesiapanatau perencanaan yang matang disamping memerlukan waktu yangcukup panjang yang mungkinterpaksa mengambil waktu atau jampelajaran lain.

Page 39: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

26

4. Siswa dirangsang untuk aktifmengamati, menyesuaikan antarateori dengan kenyataan, danmencobanya melakukan sendiri

Sumber: Azwan Zain (2006: 91)

Selain pendapat di atas, Menurut Syaiful Sagala (2010: 211) kebaikan dan

kekurangan metode demonstrasi juga akan dijabarkan pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 Kebaikan dan Kekurangan Metode Demonstrasi

No. Kebaikan Kekurangan

1. Perhatian siswa dapat dipusatkankepada hal-hal yang dianggappenting oleh guru sehingga halyang penting itu dapat diamatisecara teliti

Derajat verbalisme kurang, pesertadidik tidak dapat melihat ataumengamati keseluruhan benda atauperistiwa yang didemonstrasikan

2. Dapat membimbing siswa ke arahberpikir yang sama dalam satusaluran pikiran yang sama

Untuk demonstrasi digunakan alat-alat khusus

3. Ekonomis dalam jam pelajaran disekolah dan ekonomis waktu yangpanjang dapat diperlihatkanmelalui demonstrasi dengan waktupendek

Dalam mengadakan pengamatandiperlukan pemusatan perhatian

4. Dapat mengurangi kesalahan-kesalahan bila dibandingkan hanyadengan membaca danmendengarkan, karena muridmendapatkan gambaran yang jelasdari hasil pengamatan

Tidak semua demonstrasi dapatdilakukan di kelas

5. Karena gerakan dan prosespertunjukan, maka tidakmemerlukan keterangan-keterangan yang banyak

Memerlukan banyak waktu

6. Beberapa persoalan yangmenimbulkan pertanyaan ataukeraguan dapat diperjelas waktuproses demonstrasi

Sumber: Syaiful Sagala (2010: 211)

Page 40: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

27

Perbedaan dari dua pandangan mengenai kelebihan dan kekurangan

metode demonstrasi di atas memandang verbalisme sebagai kelebihan dan

kekurangan.

Menurut Syaiful Sagala (2010: 211), verbalisme dapat mendukung

peragaan kegiatan pembelajaran, sementara Zain (2006: 91), menganggap

verbalisme dihindari dan difokuskan pada peragaan. Perbedaan ini kemudian

menyimpulkan bahwa verbalisme dapat digunakan dalam metode demonstrasi

disesuaikan dengan situasi dan kondisi kelas. Artinya, guru dapat memfokuskan

materi pembelajaran berdasarkan kondisi keaktifan belajar siswa. Apabila siswa

kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran, maka verbalisme lebih difokuskan

dibandingkan dengan peragaan. Sebaliknya, apabila siswa aktif dalam kegiatan

pembelajaran, maka peragaan lebih difokuskan daripada verbalisme. Perbedaan

lainnya terletak pada pengamatan. Menurut Zain, metode demonstrasi dapat

merangsang siswa untuk melakukan “pengamatan” lebih dekat terhadap materi

yang diajarkan, sehingga itu menjadi kelebihan. Sementara Sagala memandang

“pengamatan” sebagai kelemahan karena membutuhkan pemusatan perhatian.

Pada penggunaan alat-alat peraga, baik Zain maupun Sagala sama-sama

memandang sebagai kekurangan dalam metode demonstrasi. Kekurangannya pada

ketersedian alat dan tempat yang tidak di setiap sekolah memilikinya. Selain itu,

Zain dan Sagala, memandang metode demonstrasi membutuhkan waktu yang

cukup lama, sehingga dibutuhkan kesiapan yang matang dalam kegiatan

pembelajaran. Kesamaan lainnya juga terdapat pada menarik perhatian siswa

untuk melihat secara langsung peragaan materi yang akan dipelajari.

Page 41: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

28

2.5.4 Langkah-langkah Penerapan Metode Demonstrasi

Mengimplemantasikan metode demonstrasi membutuhkan langkah-

langkah untuk meningkatkan hasil belajar. Hasibuan dan Mujiono (2006: 31)

merumuskan langkah-langkah metode pembelajaran demonstrasi, sebagai berikut:

1) Merumuskan dengan jelas kecakapan dan atau keterampilan apa yang

diharapkan dicapai oleh siswa sesudah demonstrasi itu dilakukan; 2)

Mempertimbangkan dengan sungguh-sungguh, apakah metode itu wajar

dipergunakan, dan apakah ia merupakan metode yang paling efektif untuk

mencapai tujuan yang dirumuskan ; 3) Alat-alat yang diperlukan untuk

demonstrasi itu bisa didapat dengan mudah, dan sudah dicoba terlebih dahulu

supaya waktu diadakan demonstrasi tidak gagal; 4) Jumlah siswa memungkinkan

untuk diadakan demonstrasi dengan jelas; 5) Menetapkan garis-garis besar

langkah-langkah yang akan dilaksanakan, sebaiknya sebelum demonstrasi

dilakukan, sudah dicoba terlebih dahulu supaya tidak gagal pada waktunya; 6)

Memperhitungkan waktu yang dibutuhkan, apakah tersedia waktu untuk memberi

kesempatan kepada siswa mengajukan pertanyaanpertanyaan dan komentar

selama dan sesudah demonstrasi; 7) Selama demonstrasi berlangsung, hal-hal

yang harus diperhatikan: a. Keterangan-keterangan dapat didengar dengan jelas

oleh siswa. b. Alat-alat telah ditempatkan pada posisi yang baik, sehingga setiap

siswa dapat melihat dengan jelas. c. Telah disarankan kepada siswa untuk

membuat catatan-catatan seperlunya.

Selain itu menurut Muhammad Ali (2010: 85-86) langkah-langkah

penerapan metode demonstrasi adalah sebagai berikut:

Page 42: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

29

1. Merumuskan kecakapan atau ketrampilan yang hendak dicapai setelah

demonstrasi.

2. Mempertimbangkan penggunaan metode yang tepat dan efektif untuk

mencapai tujuan yang dirumuskan.

3. Memilih alat yang mudah didapat, dan mencobanya sebelum

didemonstrasikan supaya tidak gagal saat diadakan demonstrasi.

4. Menetapkan langkah-langkah yang akan dilaksanakan.

5. Memperhitungkan waktu yang tersedia.

6. Pelaksanaan demonstrasi.

7. Membuat perencanaan penilaian terhadap kemajuan peserta didik.

Langkah-langkah sebagaimana disebutkan di atas akan dapat

mengantarkan peserta didik untuk memperoleh pemahaman dan kecakapan sesuai

dengan tujuan demonstrasi itu sendiri.

2.6 Hasil Penelitian yang Relevan

Penelitian tentang penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan

hasil belajar siswa telah banyak dilakukan. Penelitian yang relevan dengan

penelitian ini adalah Penelitian yang berjudul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar

Menggambar Buah-Buahan Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas

VII SMP IT” yang dilakukan oleh Lestari (2012: 34). Hasil penelitannya sangat

memuaskan, yakni peningkatan yang sangat signifikan dari uji coba yang

dilakukan melalui 2 siklus. hasil belajar pada tiap siklus terjadi peningkatan, yaitu

nilai rata-rata kelas Siklus I mencpai 73,18 dengan siswa yang tuntas belajar 14

siswa atau 45,16%. Siklus II nilai rata-rata kelas mencapai 83,91, siswa yang

Page 43: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

30

mengalami tuntas belajar sebanyak 27 siswa atau 87,10%. Dari hasil penelitian di

atas memiliki relelevansi dengan penelitian yang akan yaitu, pada fokus penelitian

pada mata pelajaran yang sama yaitu SBK dan menggunakan metode demonstrasi,

walaupun materi yang dikaji berbeda.

Selanjutnya penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Demonstrasi

Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Teknik Kolase Melalui Produk Kerajinan

Tangan Dalam Mata Pelajaran SBK di SDN Desa Lama Kec. Hamparan Perak”

yang dilakukan oleh Maria (2012: 42). Penelitian ini berkesimpulan peningkatan

aktivitas siswa terlihat sebagai berikut: pada siklus I rata-rata dari jumlah seluruh

aspek yang diamati adalah 53,7%, pada siklus II jumlah rata-rata meningkat

menjadi 80.0%. Sedangkan peningkatan hasil belajar siswa yang terlihat pada

ketuntasan siswa dalam menyelesaikan karya kerajinan teknik kolase sebagai

berikut: karya sebelumnya tanpa menggunakan metode demonstrasi siswa yang

tuntas 10 orang (33,3%) dan setelah menggunakan metode demonstrasi pada

siklus I jumlah siswa yang tuntas 16 orang (53,3%), dan pada siklus II jumlah

siswa yang tuntas mencapai 28 orang (93,3%). Dari hasil penelitian di atas juga

memiliki relelevansi dengan penelitian ini yaitu, pada fokus penelitian pada mata

pelajaran yang sama yaitu SBK dan menggunakan metode demonstrasi, walaupun

materi yang dikaji berbeda.

Penelitian yang relevan selanjutnya adalah “Penerapan Metode

Demonstrasi Berbantuan Media Daun Pisang Untuk Meningkatkan Keterampilan

Motorik Halus Anak Melalui Kegiatan Menganyam Pada Anak TK.” penelitian

yang dilakukan Sukerti (2013: 47). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada

Page 44: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

31

siklus I persentase keterampilan motorik halus adalah 61,37% berada pada

katagori cukup. Terjadi peningkatan pada siklus II menjadi 83,65% dengan

katagori baik, hal tersebut menandakan bahwa terdapat peningkatan keterampilan

motorik halus pada anak kelompok B TK Kusuma Dharma Tukad Mungga pada

siklus I dan siklus II sebesar 22,28%. Jadi penerapan metode demonstrasi dengan

berbantuan media daun pisang melalui kegiatan menganyam dapat meningkatkan

keterampilan motorik halus pada anak kelompok B TK Kusuma Dharma Tukad

Mungga Kecamatan/Kabupaten Buleleng semester 2 tahun pelajaran 2012/2013.

Dari hasil penelitian di atas juga memiliki relelevansi dengan penelitian ini yaitu,

pada fokus penelitian pada materi yang sama yaitu tentang menganyam dan

menggunakan metode demonstrasi.

Perbedaan hasil penelitian yang relepan dengan penelitian ini adalah :

Penelitian yang dilakukan oleh Lestari (2012:34), hanya menekankan pada

peningkatan hasil belajar siswa pada menggambar buah-buahan dan dilaksanakan

di Kelas VII SMP sedangkan Penelitian yang dilakukan oleh Maria (2012: 42),

Meningkatkan Hasil Belajar dan aktivitas Siswa pada Teknik Kolase di SD dan

selselanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Sukerti (2013: 47).meningkatkan

motorik halus dengan bantuan media daun pisang pada anak TK.

Perbedaan penelitian ini dari ke tiga penelitian diatas adalah penelitian ini

menekankan pada peningkatan tiga aspek yaitu : 1. Meningkatkan efektivitas

mengajar guru, 2. Meningkatkan aktivitas belajar sisawa, 3. Meningkatkan hasil

belajar siswa materi kerajinan anyaman pada mata pelajaran SBK di SD Kelas

Page 45: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

32

VI. Selain Materi dan jenjang sekolah, bahan dan alat yang digunakan juga

berbeda. Penelitian ini menggunakan bahan dari alam yaitu bahan anyaman dari

bambu .

2.7 Kerangka Pikir

Kerajinan anyaman sebagai materi pembelajaran di Seni Budaya dan

Keterampilan (SBK) menuntut aktivitas belajar sebagai upaya merangsang daya

berpikir siswa untuk berimajinasi dan berkreasi. Akan tetapi, hasil survey awal

yang temukan, metode pembelajaran terkesan monoton. Artinya, dalam kegiatan

pembelajaran, siswa dijadikan sebagai objek sehingga guru secara aktif

menyampaikan penjelasan-penjelasan tanpa melibatkan siswa lebih aktif dalam

materi kerajinan anyaman. Selain itu, ketidak pedulian siswa terhadap materi

pembelajaran tercipta situasi belajar yang tidak kondusif. Olehnya itu,

dibutuhakan metode demonstrasi sebagai strategi pembelajaran. Memperagakan

materi kerajinan anyaman kepada siswa untuk dicermati dan dipraktikkan

dipandang sebagai metode pembelajaran yang efektif dan dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Dalam penelitian ini, kerangka pikir digunakan sebagai alur pemikiran

peneliti dalam rangkaian kegiatan penelitian. Berlandaskan uraian di atas, maka

kerangka pikir dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:

Page 46: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

33

Gambar 2.1. Kerangka Pikir Penelitian

Siswa:

1.Sebagai pusat pembelajaran2. Perhatian tertuju pada materi3. Memperoleh pengalaman langsung4. Aktif dan terampil5. Belajar menemukan suatu konsep

materi

Guru:

1. Sebagai mediator2. Menyajikan pembelajaran lebih

jelas dan konkrit3. Memberikan pengalaman langsung

kepada siswa4. Menggunakan alat peraga

Hasil Belajar dalam Keterampilanmenganyam masih rendah

Metode Demonstrasi

Hasil Belajar Siswa pada materi menganyamdapat meningkat

Penyebabnya:

1. Guru hanya menggunakan metode ceramah2. Pembelajaran hanya berpusat pada guru3. Pembelajaran abstrak dan berdasarkankan pada

hafalan4. Siswa secara pasif menerima informasi dari guru

Kondisi awal

Page 47: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

34

2.8 Hipotesis Tindakan

Berdasarkan permasalahan pada latar belakang, kajian teori dan kerangka pikir

diatas, hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah:

2.8.1 Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka efektifitas mengajar

guru pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) materi

Kerajinan Anyaman di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari

Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe akan meningkat.

2.8.2 Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka aktivitas belajar siswa

pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) materi Kerajinan

Anyaman di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan

Tongauna Kabupaten Konawe akan meningkat.

2.8.3 Jika guru menggunakan metode demonstrasi, maka hasil belajar siswa

pada mata pelajaran seni budaya dan keterampilan (SBK) materi Kerajinan

Anyaman di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan

Tongauna Kabupaten Konawe akan meningkat.

Page 48: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

35

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penlitian ini adalah penelitian

tindakan kelas. Penggunaan penerapan penelitian tindakan di dalam kelas, selain

sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa, diharapkan akan mampu

mendorong guru memiliki kesadaran diri melakukan refleksi dan kritik diri

terhadap aktifitas pembelajaran yang diselenggarakannya. Susilo (2007:16)

menyatakan tujuan utama Penelitian Tindakan Kelas adalah untuk perbaikan dan

peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas.

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian

Penilitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai April 2017 di SD

Negeri 2 Sendang Mulyasari Kecamatan Tongauna Kabupaten Konawe

3.3 Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Kelas VI SD Negeri 2

Sendang Mulyasari yang berjumlah 18 orang.

3.4 Faktor yang Diteliti

Untuk menjawab Rumusan masalah di atas, maka ada beberapa hal yang

harus dikaji dalam penelitian ini antara lain: 1) efektivitas guru; 2) aktivitas siswa;

3) hasil belajar siswa menggunakan metode demonstrasi. Secara rinci akan

dijelaskan sebagai berikut.

Page 49: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

36

a. Menganalisis efektivitas mengajar guru menggunakan metode demontrasi

dalam meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman pada mata pelajaran

SBK

b. Menganalisis aktivitas belajar siswa menerapkan metode demonstrasi

dalam meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman pada mata pelajaran

SBK

c. Menganalisis hasil belajar rakerajinan anyaman siswa pada mata pelajaran

SBK dengan menggunakan metode demonstrasi

3.5 Desain dan Prosedur Penelitian

Dalam penelitian ini, langkah awal yang dilakukan adalah survey awal,

yakni melakukan pengamatan secara langsung mengenai aktivitas belajar siswa

sebagai landasan merumuskan fokus penelitian. Survey dilakukan melalui

pengamatan aktifitas guru dan murid dalam proses pembelajaran. Observer juga

melakukan pengamatan pada interaksi guru dan siswa dalam kegiatan

pembelajaran (Sugioyono, 2012:311). Dari hasil survey awal, maka dilakukan

evaluasi. Setelah evaluasi, maka dalam refleksi ditetap kantindakan yang

digunakan untuk meningkatkan hasil belajar kerajinan anyaman melalui metode

demonstasi.

Adapun model Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan yaitu model

Arikunto dkk (2015:42 ) dapat dilihat pada gambar berikut ini.

Page 50: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

37

Gambar 3.1 Skema Siklus Penelitian Tindakan, Arikunto (2015:42 )

Berdasarkan model penelitian tindakan di atas, maka langkah-langkah

yang harus dilakukan penelitian adalah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan,

dan refleksi.

a. Perencanaan

Tahap perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan peneliti

menyusun rumusan masalah, tujuan, dan membuat rencana tindakan,

termasuk didalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, peneliti melaksanakan tindakan yang telah

dirumuskan pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

c. Observasi/Evaluasi

Dalam melakukan pengamatan, peneliti mengamati perilaku siswa dalam

mengikuti kegiatan pembelajaran, mengamati interaksi siswa, mengamati

penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru, dan mengamati

penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan.

Perencanaan

SIKLUS I

SIKLUS II

Pengamatan

Refleksi

Perencanaan

Pengamatan

Refleksi

Pelaksanaan

Pelaksanaan

Page 51: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

38

d. Refleksi

Pada tahapan ini, peneliti dan observer mendiskusikan hasil observasi

kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Peneliti dan observer

mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan yang terjadi pada siklus pertama.

Kelebihan yang ada akan dijadikan acuan pada siklus kedua dan adapun

kekurangannya didiskusikan bersama dan mencari cara penyelesaiannya.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut

a. Penggunaan teknik tes hasil belajar, yaitu data hasil belajar seni budaya

dan keterampilan setelah menggunakan metode demonstrasi yang

dilakukan pada setiap akhir siklus penelitian.

b. Penggunaan teknik non tes yaitu berupa pengamatan atau Observasi. Data

tentang pelaksanaan belajar mengajar berdasarkan skenario pembelajaran

metode demonstrasi yang terwujud dalam lembar observasi kegiatan guru

dan siswa selama proses pembelajaran

3.7 Teknik Analisis Data

Teknik Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis

deskriptif dengan pendekatan kualitatif dalam bentuk persentase, nilai rata-rata,

serta disajikan dalam bentuk table. Analisis deskriptif kualitatif digunakan pula

untuk mengukur indikator kinerja berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimal

(KKM). Teknik analisis data secara rinci sebagai berikut:

Page 52: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

39

1. Analisis Keefektifan Mengajar Guru

Keefektifan mengajar guru adalah segala tahapan yang dilakukan guru selama

proses pembelajaran yang dimulai dari kegiatan awal, Inti dan kegiatan akhir

pembelajaran. Data observasi tersebut selanjutnya akan diolah dengan langkah-

langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabulasi data

b. Menentukan keefektifan mengajar guru dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Skor yang DiperolehPersentase Keberhasilan = x 100

Skor Maksimal

Kemudian hasil perhitungan persentase keberhasilan tindakan pada masing-

masing tahap pembelajaran yang diperoleh akan dibandingkan dengan penentuan

skor klasifikasi pada table berikut ini.

Tabel 3.1 Penentuan skor klasifikasi Observasi

Persentase keberhasilanTindakan

Taraf Keberhasilan

85%-100% Sangat Baik70%-84% Baik65%-69% Cukup Baik50%-64% Kurang0%-49% Sangat Kurang

(Sumber: Moelong dalam Lestari, 2015: 55)

2. Analisis Aktivitas Belajar Siswa

Dalam menganalisis data aktivitas siswa dilakukan dengan cara

mendeskripsikan setiap aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Penilaian

dapat dilihat dari skor pada lembar observasi yang digunakan. Persentase

perolehan skor pada lembar observasi dikualifikas iuntuk menentukan seberapa

Page 53: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

40

besar aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran. Untuk setiap siklus

persentase diperoleh dari rata-rata persentase aktivitas siswa pada tiap pertemuan

pembelajaran dengan menggunakan lembarobservasi. Data observasi tersebut

selanjutnya akan diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Membuat tabulasi data

a. Menentukan keefektifan mengajar guru dengan menggunakan rumus sebagai

berikut:

Skor yang DiperolehPersentase Keberhasilan = x 100

Skor Maksimal

Kemudian hasil perhitungan persentase keberhasilan tindakan pada masing-

masing tahap pembelajaran yang diperoleh akan dibandingkan dengan penentuan

skor klasifikasi pada tabelberikut ini:

Tabel 3.2 Penentuan skor klasifikasi Observasi

Persentase keberhasilanTindakan

Taraf Keberhasilan

85%-100% Sangat Baik70%-84% Baik65%-69% Cukup Baik50%-64% Kurang0%-49% Sangat Kurang

(Sumber: Moelong dalam Lestari, 2015: 56)

3. Analisis Hasil Belajar Siswa

Untuk menghitung hasil belajar siswa adalah sebagai berikut:

a. Nilai siswa

Nilai siswa secara individu ditentukan berdasarkan skor yang diperoleh siswa

pada tes yang dilakukan dengan rumus:

Page 54: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

41

Skor Perolehan SiswaPersentase Keberhasilan = x 100

Skor Maksimum

b. Ketuntasan Klasikal

Ketuntasan klasikal ditentukan berdasarkan persentase ketuntasan individu

siswa pada setiap siklus pembelajaran dengan rumus sebagai berikut.

%100 tuntas% xn

fi

N : Jumlah siswa secara keseluruhan

fi : Jumlah siswa pada kategori ketuntasan belajar

(Sumber: Moelong dalam Lestari, 2015: 57)

3.8 Indikator Kinerja

Indikator keberhasilan tindakan dalam penelitian ini meliputi indikator proses

dan hasil pembelajaran sebagai berikut:

3.8.1 Dari segi proses, indikator keberhasilan penelitian ini tercapai bila skor

Efektivitas mengajar guru dalam melaksanakan skenario pembelajaran

pembelajaran minimal mencapai 90%. (Kategori sangat baik)

3.8.2 Dari segi proses, indikator keberhasilan penelitian ini tercapai bila skor

aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran minimal 85%

(berkategori sangat baik atau aktif).

3.8.3 Dari segi hasil, indikator keberhasilan tindakan pemanfaatan metode

demonstrasi dalam pembelajaran SBK tercapai bila minimal 85% (KKM

Klasikal) siswa memperoleh skor minimal 75 (KKM Individu).

Page 55: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

42

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1Kegiatan Pendahuluan

Penelitian ini diawali dengan kegiatan observasi awal sehingga diperoleh

informasi bahwa masih banyak siswa kurang memperhatikan saat pembelajaran

berlangsung. Sehingga pembelajaran hanya terfokus pada guru. Hal ini

disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan guru yang mengakibatkan

kurangnya keterlibatan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.

Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan tes awal tertulis pada

siswa. Pemberian tes awal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan awal siswa

agar dapat diketahui apakah terjadi peningkatan hasil belajar siswa setelah

dilaksanakannya perlakuan-perlakuan dalam penelitian. Tes awal tersebut berisi

soal-soal tentang materi kerajinan anyaman. Untuk lebih jelasnya hasil tes awal

siswa kelas VI SD Negeri Sendang Mulyasari dapat di lihat pada tabel 4.1

dibawah ini:

Tabel 4.1 Hasil Tes Awal Pra Siklus

No Nama Siswa Nilai Siswa Keterangan

1 Marselinus Ariel Dhio 70 Tidak Tuntas

2 Umi Nurjanatin 75 Tuntas

3 Yakobus Riko Yudasta 75 Tuntas

4 Nerin Suryani 70 Tidak Tuntas

Page 56: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

43

5 Muh. Ilham 75 Tuntas

6 Dhea Ramdani 60 Tidak Tuntas

7 Ilham Farid Alpandi 50 Tidak Tuntas

8 Setya Ananda Kumara 80 Tuntas

9 Bernikem Ana Tasya 65 Tidak Tuntas

10 Isyara Ayu Dwi Anjani 55 Tidak Tuntas

11 Anisa Nurbaiti Ningrum 45 Tidak Tuntas

12 Anggun Tiara Wati 85 Tuntas

13 Dendi Iswantoro 65 Tidak Tuntas

14 Antonius Adi Saputra 65 Tidak Tuntas

15 Iyan Abimayu 80 Tuntas

16 Lidiya Firmaningsi 65 Tidak Tuntas

17 Khatima Sari Dewi 65 Tidak Tuntas

18 Diki Prasetyo 70 Tidak Tuntas

Rata-Rata 67,50

756 orang

(33.33%)

7512 orang(66.67%)

(Sumber: Data diolah dari hasil tes awal pra siklus, 2017)

Tabel 4.1 di atas menunjukkan bahwa dari hasil tes awal hasil belajar SBK

siswa masih rendah pada materi keterampilan menganyam. Hal ini terlihat dari

jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas atau sama dengan 75 hanya sebanyak

6 orang atau 33,33% dari jumlah siswa. Siswa yang memperoleh nilai dibawah 75

sebanyak 12 orang atau 66,67% dari jumlah siswa. Rata-rata nilai siswa pada tes

awal ini adalah 67,50.

Page 57: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

44

Berdasarkan hasil tes awal tersebut maka peneliti akan melakukan tindakan

perbaikan pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi dalam

pembelajaran keterampilan menganyam.

4.2. Tindakan Siklus I

4.2.1 Pertemuan Pertama

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan

beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah

berkonsultasi dengan Observer, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan pertama pada

tindakan siklus I.

b. Menyiapkan media yang akan digunakan guru pada saat pelaksanaan tindakan.

c. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas.

d. Membuat lembar kerja siswa (LKS)

e. Membuat alat evaluasi untuk tes tindakan siklus I

2. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dilakukan oleh peneliti, sementara Teman sejawat

(Wayan Rita, S.Pd) bertindak sebagai observer untuk mengamati kegiatan yang

dilakukan oleh peneliti dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Tindakan siklus I dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan

pertama dilaksanakan pada hari jumat tanggal 4 maret 2017. Kegiatan

Page 58: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

45

pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam, dilanjutkan menanyakan

kesiapan siswa untuk menerima pelajaran. Guru langsung memulai pembelajaran

dengan memperlihatkan contoh kerajinan anyaman kepada siswa agar siswa

memiliki gambaran tentang kerajinan anyaman. Guru tidak memberikan apersepsi

kepada siswa.

Mengawali kegiatan inti, guru menjelaskan materi kerajinan anyaman

kepada siswa. Pada saat guru menjelaskan materi pembelajaran banyak siswa

yang tidak memperhatikan dan bercakap-cakap dengan teman sebangkunya. Siswa

juga tidak diarahkan untuk mencatat. Selanjutnya guru mendemonstrasikan cara

menganyam dari kertas untuk menjelaskan pengertian menganyam dilanjutkan

dengan guru mendemonstrasikan apa saja bahan dan alat yang digunakan dalam

menganyam.

Guru mengorganisasikan siswa kedalam 4 kelompok, masing-masing

kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Pembagian kelompok ini berdasarkan dari

nilai tes awal yang diperoleh masing-masing siswa. Dalam tiap kelompok

kemampuan siswa bervariasi, ada siswa yang mempunyai kemampuan tinggi,

sedang, dan rendah. Pembagian kelompok dengan cara bervariasi ini bermaksud

agar semua kelompok aktif dalam proses pembelajaran. Selanjutnya guru

mengarahkan tiap kelompok untuk menyelesaikan LKS yang tela dibagikan guru

dalam kelompoknya masing-masing. Kemudian guru hanya membantu kelompok

yang bermasalah. Namun selama proses pembelajaran berlangsung tidak semua

kelompok diberi bimbingan oleh guru Kemudian guru menunjuk secara acak satu

orang dari tiap kelompok untuk mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di

Page 59: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

46

depan kelas dan kelompok diberikan kesempatan untuk bertanya. Dari hasil yang

diperoleh siswa terlihat bahwa masih ada kelompok yang belum begitu mengerti

bahan dan alat yang digunakan dalam menganyam.

Namun karena jam pelajaran akan segera usai, hanya 2 kelompok yang

sempat mempresentasikan hasil kerjanya. Dengan sisa waktu yang ada, guru

bersama dengan siswa kemudian menyimpulkan materi yang telah dipelajari.

Sebelum menutup pelajaran, dan tidak memberikan penilaian terhadap hasil kerja

siswa. Hal ini disebabkan karena waktu tidak cukup

Selama proses pembelajaran berlangsung, guru mengobservasi proses

pembelajaran yang berlangsung dengan menggunakan lembar observasi untuk

guru lampiran 3 dan aktivitas siswa.

3. Observasi

Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan tindakan untuk pertemuan

pertama pada siklus I adalah proses pembelajaran sudah sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah dibuat. Selain itu juga dilihat aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran. Hasil observasi pada pertemuan I diuraikan pada tabel di

bawah ini:

Tabel 4.2: Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan Pertama pada Siklus I

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

Kegiatan Awal1 Guru mengucapkan salam √ Guru memberi salam

kepada siswa

Page 60: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

47

2Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

√ Tidak menjelaskantujuan pembelajaran

3Guru memberikan apersepsi terkaitdengan materi pembelajaran

√ Tidak memberikanapersepsi

4.Guru memulai pembelajaran denganmemperlihatkan contoh kerajinananyaman

√memperlihatkancontoh kerajinananyaman

Kegiatan Inti

1 Guru menjelaskan materi kerajinananyaman kepada siswa

√menjelaskan materikerajinan anyaman

2Guru mengarahkan siswa untukmencatat langkah-langkahpembuatan kerajinan anyaman

√Tidak mengarahkansiswa untuk mencatat

3Guru mendemontrasikan pembuatankerajinan anyaman

√Guru memberikancontoh membuatkerajinan anyaman

4

Guru mengarahkan siswamengulangi membuat kerajianananyaman yang telahdidemonstrasikan

Tidak mengarahkansiswa untukmengulang apa yangdi demonstrasikan

5Guru membentuk kelompok yangterdiri dari 4 dan 5 siswa

√Guru mengarahkansiswa untukmembentukkelompok

6 Guru memantau setiap kelompokdalam pembuatan

√Guru tidakmemantau setiapkelompok

7 Guru membantu kelompok yangmendapat masalah

√Guru hanyamembantu kelompokyang bermasalah

8 Guru menjelaskan kepada siswaketika memberikan bantuan

√Guru memberikanpenjelasan ketikasiswa minta bantuan

9Guru memberikan kesempatankepada siswa untukmempresentasikan didepan kelas

Guru memberikankesempatan kepadasiswamempresentasikanpembuatan kerajinananyaman melaluimetode demonstrasi

Page 61: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

48

Kegiatan Penutup

1Guru memberikan kesimpulanterhadap pembelajaran yang telahdilakukan

Guru menarikkesimpulan dariproses pemberlajaranpembuatankerajinana anyaman.

2 Guru memberikan penilaianterhadap hasil kerja siswa.

√Guru tidakmemberikanpenilaian terhadaphasil kerja siswa.

Jumlah aspek yang terlaksana 9

Jumlah aspek yang diobervasi 15

Persentase 60%

(Sumber: Olahan Data Penelitian siklus 1, 2017)

Berdasarkan pengamatan observasi pertemuan pertama pada siklus I terdapat

sembilan (9) aspek yang terlaksana atau 60% dari lima belas (15) aspek yang ada.

Capaian tersebut belum mencapai ketuntasan dengan harapan efektivitas mengajar

guru mencapai 85% dari indikator yang ditentukan. Hal ini disebabkan terdapat

enam (6) aspek atau 40% efektivitas guru yang tidak terlaksana. Hasil observasi

terhadap guru menunjukan hal-hal berikut :

a. Guru memulai pembelajaran dengan memperlihatkan contoh kerajinan

anyaman yang telah dibuat.

b. Guru menjelaskan materi tentang kerajinan anyaman kepada siswa

c. Guru mendemonstrasikan langkah-langkah pembuatan anyaman bambu

d. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

e. Guru hanya membatu kelompok yang bermasalah.

f. Guru menjelaskan kepada siswa ketika memberikan bantuan.

Page 62: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

49

g. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mewakili kelompoknya

memperagakan dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas.

h. Guru memberikan kesimpulan terhadap pembelajaran yang telah dilakukan.

Selain pengamatan dilakukan terhadap efektivitas mengajar guru, observasi

juga dilakukan pada aktivitas siswa. Hasil observasi terhadap siswa menunjukan

hal-hal berikut:

Tabel 4.3: Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama pada Siklus I

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

1. Siswa menyimak penjelasanguru terhadap materi kerajinananyaman

√Siswa tidak menyimakpenjelasan materikerajinan anyaman.

2. Siswa mencatat langkah-langkah pembuatan kerajinananyaman

√Siswa tidak mencatatlangkah-langkahmembuat kerajinan.

3. Siswa mengamati demonstrasiyang dilakukan oleh guru √

Siswa melakukanpengamatan terdapapdemonstrasi yangdilakukan guru.

4. Siswa mengikuti arahan guruuntuk membentuk kelompok √

Siswamengelompokkan diriberdasarkan arahanguru

5. Siswa mengulangi pembuatankerajinan anyaman

√Siswa tidak mengulangipembuatan kerajinananyaman

6. Siswa bertanya kepada gurutentang langkah-langkah yangbelum dipahami

Siswa tidakmengajukan pertanyaanterkait langkahpembuatan kerajinananyaman

7. Siswa menyusun konsep √ Siswa berembukmenyusun konsep

Page 63: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

50

Kerajinan anyaman pembuatan kerajinananyaman

8. Siswa membuat kerajinananyaman berdasarkan konsepyang telah disusun

Siswa membuatkerajinan anyamanberdasarkan hasilrembukan yang telahterkonsep.

9. Siswa mempresentasikankonsep yang telah dibuat √

Siswamempresentasikankonsep pembuatankerajinan anyamanyang dibuat

10. Siswa menilai hasil karyakerajinan anyaman kelompoklain

√Siswa tidak melakukanpenilaian terhadap hasilkarya anyamankelompok lain.

11 Siswa mengomentari hasilkarya kelompok lain

√Siswa tidak memberitanggapan atas konsepkarya kelompok lain.

Jumlah aspek yang terlaksana 5

Jumlah aspek yang diobservasi 11

Persentase 45.45%

(Sumber: Olahan data Penelitian Siklus I, 2017)

Dari tabel di atas, terdapat lima (5) aspek aktivitas belajar yang terlaksana atau

45.45% dari 11 aspek yang ada. Jumlah persentase aktivitas belajar siswa yang

terlakasana tersebut belum mencapai target yang diharapkan guru. Terdapat enam

(6) aspek atau 54,55% aktivitas belajar siswa yang tidak terlaksana. Beberapa

faktor yang mempengaruhi aktivitas belajar siswa adalah sebagai berikut.

a. Tidak semua siswa memperhatikan penjelasan guru.

b. Siswa tidak mencatat langkah-langkah pembuatan kerajinan anyaman yang

telah diberikan guru.

c. Siswa tidak selalu berada dalam kelompoknya.

d. Siswa tidak berani mengajukan pertanyaan walaupun tidak paham.

Page 64: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

51

4.2.2 Pertemuan Kedua

1. Perencanaan

Yang dilakukan pada tahap ini adalah mempersiapkan hal-hal yang dapat

menunjang maksimalnya pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua. Hal-hal

yang dipersiapkan untuk pelaksanaan tindakan siklus I pertemuan kedua adalah:

a. Membuat rencana perbaikan pembelajaran untuk pertemuan kedua pada

tindakan siklus I.

a. Menyiapkan lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas.

b. Menyiapkan lembar kerja siswa

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan kedua ini dilakukan perbaikan pembelajaran karena pada

pertemuan pertama belum tuntas terselesaikan. Guru mengawali pembelajaran

pada pertemuan kedua dengan memberi salam lalu memerintahkan ketua kelas

untuk memimpin doa bersama sebelum memulai pembelajaran, setelah itu guru

mengabsensi keahdiran siswa. Pada pertemuan kedua ini guru menjelaskan pada

siswa tentang jenis motif kerajinan anyaman. Kemudian guru menyampaikan

tujuan dalam pembelajaran serta memberi motivasi kepada siswa agar aktif dalam

pembelajaran. Tidak lupa guru memberikan apersepsi kepada siswa dengan

mengingatkan kembali materi pada pertemuan yang sebelumnya.

Seperti halnya pelaksanaan tindakan pada pertemuan pertama, guru lalu

mengarahkan siswa untuk membentuk kelompoknya seperti pada pertemuan

pertama. Pada saat menyiapkan kelompoknya siswa gaduh, ada siswa yang

Page 65: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

52

bertengkar dengan siswa kelompok lain karena ingin bertukar kelompok dengan

temannya di kelompok lain. Guru kemudian membimbing siswa untuk berkumpul

dengan teman-teman di kelompoknya seperti yang telah ditentukan sebelumnya,

sehingga tidak ada siswa yang berpindah kelompok. Setelah semua siswa berada

pada kelompoknya masing-masing, guru mengarahkan siswa untuk menyiapkan

bahan pembelajaran yang mereka miliki kemudian guru dibantu observer. Setelah

semua kelompok siap menerima materi guru menjelaskan materi dengan cara

mendemonstrasikan jenis motif anyaman tunggal, ganda dan kombinasi dengan

menggunakan media berupa kertas anyaman. Setelah itu guru memberikan

bantuan kepada siswa yang bermasalah. Kemudian guru memberi penjelasan Pada

tahap ini siswa cukup tertib. Setelah itu guru menunjuk secara acak perwakilan

dari masing-masing kelompok untuk mendemonstrasikan di depan kelas yang

telah mereka peragakan dengan kelompoknya.

Dari hasil pendemonstrasian dan presentase siswa menuliskan langkah-

langkah membuat motif anyaman dasar tunggal, ganda dan kombinasi, nampak

bahwa ada kelompok masih salah ketika menuliskan langkah-langkah tersebut.

Guru kemudian menjelaskan siswa langkah yang benar dari langkah-langkah yang

dilakukan dengan kerajinan anyaman.

3. Observasi/Evaluasi

Hal-hal yang diobservasi oleh peneliti pada pelaksanaan tindakan untuk

pertemuan kedua pada siklus I adalah keterkaitan proses pembelajaran yang

dilakukan oleh guru dengan rencana perbaikan pembelajaran. Selain itu juga

Page 66: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

53

dilihat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Data hasil observasi pada

siklus I akan diuraikan pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.4: Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan Kedua pada Siklus I

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

Kegiatan Awal1 Guru mengucapkan salam √ Guru memberi

salam kepada siswa

2Guru menjelaskan tujuanpembelajaran

√ Tidak menjelaskantujuan pembelajaran

3Guru memberikan apersepsi terkaitdengan materi pembelajaran

√ Tidak memberikanapersepsi

4Guru memulai pembelajaran denganmemperlihatkan contoh kerajinananyaman

√memperlihatkancontoh kerajinananyaman

Kegiatan Inti

1 Guru menjelaskan materi kerajinananyaman kepada siswa

√menjelaskan materikerajinan anyaman

2Guru mengarahkan siswa untukmencatat langkah-langkahpembuatan kerajinan anyaman

√Tidak mengarahkansiswa untukmencatat

3Guru mendemontrasikan pembuatankerajinan anyaman √

Guru memberikancontoh membuatkerajinan anyaman

4Guru membentuk kelompok yangterdiridari 4 siswa √

Guru mengarahkansiswa untukmembentukkelompok

5

Guru mengarahkan siswamengulangi membuat kerajianananyaman yang telahdidemonstrasikan

Tidak mengarahkansiswa untukmengulang apa yangdi demonstrasikan

6 Guru memantau setiap kelompokdalam pembuatan kerajinan

√ Guru tidakmemantau setiap

Page 67: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

54

anyaman bambu kelompok

7Guru membantu kelompok yangmendapat masalah √

Guru hanyamembantukelompok yangbermasalah

8Guru menjelaskan kepada siswaketika memberikan bantuan

√Guru memberikanpenjelasan ketikasiswa minta bantuan

9Guru memberikan kesempatankepada siswa untukmempresentasikan didepan kelas

√Guru melakukanreview terhadaphasil kerja tiapkelompok

Kegiatan Penutup

1 Guru memberikan kesimpulanterhadap pembelajaran yang.

√Guru menyimpulkanmateri pembelajaran

2Guru memberikan penilaianterhadap hasil kerja siswa. √

Guru tidakmemberikanpenilaian terhadaphasil kerja siswa

Jumlah aspek yang terlaksana 11

Jumlah aspek yang diobervasi 15

Persentase 73.33%

(Sumber: Olah Data Penelitian Siklus 1, 2017)

Dalam upaya meningkatan efektivitas mengajar guru, maka observasi pada

pertemuan kedua pun dilakukan. Hasil observasi terhadap guru pada pertemuan

kedua menunjukan sebelas (11) aspek atau 73,33% yang terlakasana. Terdapat

peningkatan efektivitas belajar guru dari pertemuan pertama. Namun, peningkatan

tersebut belum sesuai dengan target yang diharapkan. Beberapa point yang

memengaruhi kurangnya efektivitas mengajar guru adalah sebagai berikut:

a. Guru tidak mengarahkan siswa untuk mencatat langkah-langkah pembuatan

kerajinan anyaman bambu.

b. Guru tidak mengamati dan membimbing siswa yang bekerja dalam kelompok.

Page 68: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

55

c. Guru tidak mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman.

Selain melakukan pengamatan terhadap efektivitas mengajar guru, observasi

juga dilakukan terhadap aktivitas belajar siswa. Hasil observasi terhadap siswa

diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.5: Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Kedua Pada siklus I

No Aspek yang Diamati

Terlaksana

Komentar

Ya Tidak

1. Siswa menyimak penjelasanguru terhadap materi kerajinananyaman

√Siswa materi kerajinananyaman yangdisampaikan guru

2. Siswa mencatat langkah-langkah pembuatan kerajinananyaman

√Siswa mencatat langah-langkah membuatkerajinan anyaman yangdidemonstrasikan guru

3. Siswa mengamati demonstrasiyang dilakukan oleh guru

√ Siswa mengamatiperagaan yang dilakukanguru

4. Siswa mengikuti arahan guruuntuk membentuk kelompok

√ Siswa mengelompokandiri berdasarkan arahanguru

5. Siswa mengulangi pembuatankerajinan anyaman

√Siswa tidak mengulangipembuatan kerajinananyaman yang dilakukanguru

6. Siswa bertanya kepada gurutentang langkah-langkah yangbelum dipahami

√Siswa tidak menanyakanlangkah pembuatanpembuatan kerajinananyaman yang belumdipahami

7. Siswa menyusun konsepKerajinan anyaman

√ Siswa menyusun konsepkerajinan anyaman secaraberkelompok

8. Siswa membuat kerajinananyaman berdasarkan konsepyang telah disusun

√Siswa membuat kerajinananyaman berdasarkankonsep yang telahdisepakati

Page 69: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

56

9. Siswa mempresentasikankonsep yang telah dibuat

√ Siswa mempresentasikankonsep yang telahdisepakati.

10. Siswa menilai hasil karyakerajinan anyaman kelompoklain

√Siswa tidak menilai hasilkerajinan anyamankelompok lain

11 Siswa mengomentari hasilkarya kelompok lain

√ Siswa tidak memberikankomentar karya kerajinananyaman kelompok lain

Jumlah aspek yang terlaksana 7

Jumlah aspek yang diobservasi 11

Persentase 63.63%

(Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian Siklus I, 2017)

Berdasarkan data di atas, sebanyak tujuh (7) aspek atau 63,63% yang

terlaksana dalam aktivitas belajar siswa dari 11 aspek yang diobservasi. Terdapat

empat (4) aspek atau 36,37% persen aspek yang tidak terlaksana. Data tersebut

menunjukkan belum tercapainya indikator keberhasilan aktivitas belajar siswa.

Beberapa hal yang mempengaruhi belum tercapainya indikator keberhasilan

tersebut adalah sebagai berikut.

a. Siswa tidak mengajukan pertanyaan saat tidak paham.

b. Beberapa siswa tidak mencatat

Setelah pelaksanaan tindakan siklus I selama 2 kali pertemuan selesai

dilaksanakan, maka pertemuan selanjutnya dilaksanakan evaluasi siklus I.

Evaluasi dilaksanakan pada tanggal 10 maret 2017 tanpa ada pembagian

kelompok lagi karena yang akan dilihat adalah hasil belajar dari masing-masing

siswa. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar

kerajinan membuat anyaman setelah diterapkan pembelajaran.

Page 70: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

57

Hasil tes tindakan siklus I menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil

belajar kerajinan anyaman siswa jika dibandingkan dengan hasil tes awal, yaitu

dari 33,33% (6 siswa) memperoleh nilai di atas atau sama dengan 75 meningkat

menjadi 72,22% (13 siswa). Rata-rata perolehan hasil tindakan siklus I sebesar

77,35 hasil tes ini selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 4.6: Skor Perbandingan Perolehan Siswa Pada Tes Awal dan Tes Siklus 1

NoNama Siswa Nilai Keterangan

Tes Awal Tes Siklus I

1 Marselinus Ariel Dhio 70 70 Tidak Tuntas

2 Umi Nurjanatin 75 80 Tuntas

3 Yakobus Riko Yudasta 75 75 Tuntas

4 Nerin Suryani 70 85 Tuntas

5 Muh. Ilham 75 80 Tuntas

6 Dhea Ramdani 60 80 Tuntas

7 Ilham Farid Alpandi 50 75 Tumtas

8 Setya Ananda Kumara 80 80 Tuntas

9 Bernikem Ana Tasya 65 70 Tuntas

10 Isyara Ayu Dwi Anjani 55 75 Tuntas

11 Anisa Nurbaiti Ningrum 45 70 Tidak Tuntas

12 Anggun Tiara Wati 85 85 Tuntas

13 Dendi Iswantoro 65 70 Tidak Tuntas

14 Antonius Adi Saputra 65 80 Tuntas

15 Iyan Abimayu 80 90 Tuntas

16 Lidiya Firmaningsi 65 75 Tuntas

17 Khatima Sari Dewi 65 70 Tidak Tuntas

Page 71: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

58

(Sumber: Data Hasil Olahan Penelitian Siklus I, 2017)

Tabel 4.6 di atas menujukkan perolehan nilai tes awal pada pra siklus

sebanyak 6 orang siswa atau 33,33% yang memperoleh nilai di atas atau sama

dengan 75 dan 12 orang siswa atau 66,67% yang memperoleh nilai dibawah 75.

Selanjutnya, perolehan nilai tes siklus I mengalami peningkatan dengan hasil 13

orang siswa atau 72, 22% memperoleh nilai di atas atau sama dengan 75 dan 5

orang siswa memperoleh nilai di bawah 75. Peningkatan perolehan nilai dari tes

awal hingga tes siklus I belum memenuhi indikator penilaian yang ditetapkan,

sehingga dibutuhkan siklus II sebagai bentuk evaluasi untuk meningkatkan hasil

belajar siswa.

Tabel 4.7: Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal Siklus I

Tindakan Tes Awal Tes Siklus I

Rata-rata 67,50 76,94Ketuntasan Secara Klasikal 33,33% 72,22%

(Sumber: Olahan Data Penelitian, 2017)

4. Refleksi

Pada tahap ini, peneliti dan guru secara kolaboratif mendiskusikan

kelemahan-kelemahan dan kekurangan-kekurangan yang terdapat pelaksanaan

tindakan siklus I untuk kemudian diperbaiki pada tindakan siklus II. Pada

18 Diki Prasetyo 70 75 Tuntas

Rata-Rata 67,50 76,94

756 orang

(33.33%)

13 orang

(72,22%)

75 12 orang(66.67%)

5 orang(27,78%)

Page 72: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

59

tindakan siklus I, pembelajaran kerajinan anyaman bambu sudah cukup maksimal,

walaupun masih ada hal-hal yang belum terlaksana. Hal ini dapat dilihat dari rata-

rata ketuntasan rencana pelaksanaan/perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan

oleh guru yang diikuti oleh siswa.

Berdasarkan hasil observasi dan dialog antara guru dan peneliti, hal utama

penyebab tidak tuntasnya pelaksanaan pembelajaran terletak pada aspek interaksi

antar siswa dan aktivitas siswa, begitu pula interaksi antara guru dan siswa.

Selain itu, masih adanya siswa yang pasif dalam kegiatan kelompok.

Tabel 4.8: Ketuntasan Pelaksanaan Skenario Pembelajaran Oleh Guru dan Siswa

Siklus I

TindakanPertemuan I

(%)

Pertemuan II

(%)

Siklus IGuru 60% 73,33%

Siswa 45,45% 63,63%

(Sumber: Hasil Olahan Data Penelitian, 2017)

Persentase di atas belum memenuhi indikator kinerja yang diharapkan

yaitu 90%. Oleh karena itu, dari segi proses tindakan belum dapat dikatakan

berhasil.

Berdasarkan hasil observasi pengamat (Wayan Rita, S.Pd), Kelemahan-

kelemahan dan kekurangan pada siklus I berdasarkan hasil diskusi peneliti dan

guru adalah:

a. Faktor guru

1. Guru tidak memotivasi siswa belajar agar siswa lebih bersemangat dalam

belajar serta guru harus memberikan apersepsi.

Page 73: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

60

2. Guru tidak bersikap tegas dengan menegur/memberi sanksi kepada siswa yang

tidak memperhatikan penjelasan guru dan yang tidak mau bekerjasama dengan

teman kelompoknya.

3. Guru tidak selalu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti

4. Guru harus mampu mengelola waktu dengan efisien agar semua tahapan

kegiatan dalam recana pelaksanaan/perbaikan pembelajaran dapat terlaksana.

b. Faktor siswa

1. Masih ada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru saat proses

pembelajaran berlangsung.

2. Masih ada sebagian siswa yang belum mampu mengemukakan pendapat

3. Masih ada siswa yang belum aktif dalam kelompoknya

Berdasarkan hasil evaluasi tindakan siklus I, hasil belajar kerajinan anyaman

siswa meningkat dari tes awal meskipun ada yang peningkatannya tidak

signifikan. Persentase ini belum memenuhi indikator kinerja dari segi hasil seperti

yang diharapkan yaitu minimal 85% siswa memperoleh nilai minimal 75.

Meskipun hasil evaluasi belum mencapai indikator kinerja yaitu 85%

memperoleh nilai minimal 75, akan tetapi untuk melihat sejauh mana

peningkatannya, penelitian ini tetap akan dilanjutkan pada siklus II dan tentunya

kekurangan-kekurangan pada siklus I akan diperbaiki.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi, pelaksanaan tidakan siklus I

belum mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, sehingga peneliti

Page 74: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

61

bersama guru merencanakan tindakan siklus II. Kelemahan-kelemahan dan

kekurangan-kekurangan yang ada pada siklus I akan diperbaiki pada siklus II.

Hal-hal yang perlu dilakukan dalam rangka memperbaiki kelemahan dan

kekurangan sikllus I pada siklus II adalah:

1. Guru harus memotivasi siswa belajar agar siswa lebih bersemangat dalam

belajar serta guru harus memberikan apersepsi.

2. Guru harus bersikap tegas dengan menegur/memberi sanksi kepada siswa

yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan yang tidak mau bekerjasama

dengan teman kelompoknya.

3. Guru harus selalu memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk

menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti.

4. Guru harus mampu mengelola waktu dengan efisien agar semua tahapan

kegiatan dalam rencana pembelajaran dapat terlaksana.

4.3. Tindakan Siklus II

4.3.1 Pertemuan Pertama

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan pada siklus II adalah

menyiapkan beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan.

Setelah berkonsultasi dengan Observer, peneliti melakukan hal-hal sebagai

berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan pertama pada

tindakan siklus II

b. Menyiapkan media yang akan digunakan guru pada saat pelaksanaan tindakan.

Page 75: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

62

c. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan pertama untuk tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa

14 Maret 2017. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam dan

menayakan kesiapan siswa untuk belajar. Selanjutnya guru menginformasikan

topik pembelajaran serta bentuk pembelajaran yan akan dilaksanakan serta

indikatornya. Guru tidak lupa pula untuk memotivasi siswa agar tetap

bersemangat belajar SBK khususnya pada materi kerajinan anyaman bambu

dalam kehidupan sehari-hari. Sebagian besar siswa sudah memperhatikan

penjelasan guru dan terlihat antusias. Guru kemudian memberikan apersepsi untuk

mengingatkan kembali pengetahuan siswa mengenai pentingnya pembelajaran

kerajinan anyaman.

Selanjutnya guru mengorganisir siswa kedalam kelompoknya masing-

masing. Tidak lupa guru memeriksa kelengkapan tiap-tiap kelompok. Setelah itu,

guru menjelaskan materi kerjinan anyaman. Kemudian guru di bantu oleh

observer dalam memantau berlangsungnya pembelajaran dengan teman

kelompoknya. Setelah guru itu guru berjalan berkeliling kelas memperhatikan

pekerjaan dan membimbing siswa jika ada yang mengalami kesulitan.

Selanjutnya guru menunjuk perwakilan dari tiap-tiap kelompok untuk

memperagakan hasil kerjanya di depan kelas. Setelah semua kelompok selesai

mempresentasekan hasil kerja kelompoknya guru memberikan latihan untuk

kelompok, dan setelah itu dilanjutkan dengan latihan individual. Pada akhir

Page 76: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

63

pembelajaran guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas dan

mengarahkan siswa membuat rangkuman. Sebelum pembelajaran selesai guru

memberikan tugas rumah dan meminta agar siswa rajin belajar di rumah serta

memperhatikan penjelasan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

3. Observasi

Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan

pertama adalah guru menyajikan materi pembelajaran apakah sudah sesuai

dengan rencana pembelajaran yang telah dibuat atau belum. Selain itu juga

dilihat aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Efektivitas mengajar guru

berdasarkan pengamatan langsung akan diuraikan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.9 : Observasi Efektivitas Guru pada Pertemuan Pertama Siklus II

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

Kegiatan Awal

1 Guru mengucapkan salam √Guru memberi

salam kepada siswa

2Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran√

Tidak menjelaskan

tujuan pembelajaran

3Guru memberikan apersepsi terkait

dengan materi pembelajaran√

Tidak memberikan

apersepsi

4

Guru memulai pembelajaran dengan

memperlihatkan contoh kerajinan

anyaman

memperlihatkan

contoh kerajinan

anyaman

Page 77: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

64

Kegiatan Inti

1Guru menjelaskan materi kerajinan

anyaman kepada siswa√

menjelaskan materi

kerajinan anyaman

2

Guru mengarahkan siswa untuk

mencatat langkah-langkah

pembuatan kerajinan anyaman

Tidak mengarahkan

siswa untuk

mencatat

3

Guru mendemontrasikan pembuatan

kerajinan anyaman √

Guru memberikan

contoh membuat

kerajinan anyaman

4

Guru membentuk kelompok yang

terdiridari 4 siswa√

Guru mengarahkan

siswa untuk

membentuk

kelompok

5

Guru mengarahkan siswa

mengulangi membuat kerajianan

anyaman yang telah

didemonstrasikan

Tidak mengarahkan

siswa untuk

mengulang apa yang

di demonstrasikan

6

Guru memantau setiap kelompok

dalam pembuatan kerajinan

anyaman bambu

Guru tidak

memantau setiap

kelompok

7

Guru membantu kelompok yang

mendapat masalah √

Guru hanya

membantu

kelompok yang

Page 78: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

65

bermasalah

8

Guru menjelaskan kepada siswa

ketika memberikan bantuan √

Guru memberikan

penjelasan ketika

siswa minta bantuan

9

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mempresentasikan didepan kelas√

Guru melakukan

review terhadap

hasil kerja tiap

kelompok

Kegiatan Penutup

1

Guru memberikan kesimpulan

terhadap pembelajaran yang telah

dilakukan√

Guru memberikan

kesimpulan terhadap

pembelajaran yang

telah dilakukan

2

Guru memberikan penilaian

terhadap hasil kerja siswa.√

Guru tidak

memberikan

penilaian terhadap

hasil kerja siswa

Jumlah aspek yang terlaksana 13

Jumlah aspek yang diobervasi 15

Persentase 86.66%

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Berdasarkan data di atas, terdapat tiga belas (13) aspek atau 86.66% yang

terlaksana dari lima belas (15) aspek yang ada. Sebanyak dua (2) aspek belum

Page 79: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

66

terlaksana, sehingga indikator keberhasilan efektivitas mengajar guru belum

tercapai.

Selain pengamatan terhadap efektivitas mengajar guru, observasi juga

dilakukan untuk mengukur aktivitas belajar siswa. Hasil observasi terhadap siswa

menunjukan hal-hal seperti pada tabel di bawah ini:

Tabel 4.10: Observasi Aktivitas Belajar Siswa Pertemuan Pertama pada Siklus II

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

1. Siswa menyimak penjelasan

guru terhadap materi kerajinan

anyaman

Siswa menyimak materi

yang disampaikan guru

2. Siswa mencatat langkah-

langkah pembuatan kerajinan

anyaman√

Siswa mencatat langkah-

langkah pembuatan

kerajinan anyaman yang

disampaikan guru

3. Siswa mengamati demonstrasi

yang dilakukan oleh guru√

Siswa mengamati

peragaan membuat

kerajinan anyaman yang

dilakukan guru

4. Siswa mengikuti arahan guru

untuk membentuk kelompok √

Siswa membentuk

kelompok berdasarkan

arahan guru

5. Siswa mengulangi pembuatan √ Siswa tidak mengulangi

Page 80: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

67

kerajinan anyaman pembuatan kerajinan

anyaman sesuai

peragaan yang dilakukan

guru

6. Siswa bertanya kepada guru

tentang langkah-langkah yang

belum dipahami √

Siswa bertanya tetantang

langkah-langkah

pembuatan kerajinana

anyaman yang belum

dipahami

7. Siswa menyusun konsep

Kerajinan anyaman√

Siswa menyusun konsep

pembuatan kerajinan

anyaman secara

berkelompok

8. Siswa membuat kerajinan

anyaman berdasarkan konsep

yang telah disusun√

Siswa membuat

kerajinan anyaman

berdasarkan konsep

yang telah disepakati

9. Siswa mempresentasikan

konsep yang telah dibuat √

Siswa mempresentasikan

konsep pembuatan

kerajinan anyaman

10. Siswa menilai hasil karya

kerajinan anyaman kelompok

lain

Siswa memberi

penilaian terhadap hasil

karya kelompok lain

Page 81: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

68

11 Siswa mengomentari hasil

karya kelompok lain √

Siswa tidak memberikan

komentar terhadap hasil

karya kelompok lain

Jumlah aspek yang terlaksana 9

Jumlah aspek yang diobservasi 11

Persentase 81.81%

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Berdasarkan tabel di atas, terdapat sembilan (9) aspek observasi atau

81,81% yang terlaksana dari 11 jumlah aspek yang ada. Hasil observasi terhadap

aktivitas belajar siswa pada pertemuan pertama siklus II belum memenuhi

indikator penilaian yang ditetapkan. Faktor utamanya adalah ada beberapa

kelompok yang kurang aktif dalam menyelesaikan latihan kelompok yang

diberikan guru.

4.3.2 Pertemuan Kedua

1. Perencanaan

Pada tahap perencanaan kegiatan yang dilakukan adalah menyiapkan

beberapa hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan. Setelah

berkonsultasi dengan Observer, peneliti melakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran untuk pertemuan kedua pada

tindakan siklus II

b. Menyiapkan media yang akan digunakan guru pada saat pelaksanaan tindakan.

c. Membuat lembar observasi terhadap guru dan siswa selama pelaksanaan

proses pembelajaran di kelas.

Page 82: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

69

d. Membuat alat evaluasi untuk tes tindakan siklus II

2. Pelaksanaan Tindakan

Pertemuan kedua tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Jum’at 17 Maret

2017. Kegiatan pembelajaran diawali dengan guru mengucap salam dan

menanyakan kesiapan siswa untuk belajar. Selanjutnya guru menginformasikan

kepada siswa topik pembelajaran yang akan dipelajari dan bentuk pembelajaran

yang akan dilaksanakan. Setelah itu guru menyampaikan tujuan/idikator yang

harus dicapai siswa, kemudian memberikan apersepsi serta memotivasi siswa.

Guru lalu mengkoordinir siswa kedalam kelompoknya masing-masing.

Setelah semua siswa tertib dalam kelompoknya, guru kemudian

memperagakan cara membuat anyaman bambu. Kemudian guru memberikan

kesempatan kepada siswa untuk memperagakannya dalam kelompoknya. Setelah

itu dengan dibantu oleh observer, guru membimbing siswa kepada masing-masing

kelompok dan selanjutnya meminta siswa untuk menyelesaikan tugas yang

diberikan tersebut dengan teman kelompoknya. Setelah guru memeriksa tugas

siswa, guru berjalan berkeliling kelas memperhatikan pekerjaan siswa.

Selanjutnya guru menunjuk satu orang siswa perwakilan dari tiap-tiap

kelompok untuk memperagakan hasil kerja kelompoknya di depan kelas.

Kemudian jawaban siswa tersebut disimpulkan oleh guru dengan cara mengulang

kembali jawaban siswa. Setelah menyimpulkan, guru memberikan latihan

kelompok dan individual kepada siswa. Pada tahap ini siswa aktif dalam

menyelesaikan latihan kelompok dan latihan individual yang diberikan. Pada

akhir pembelajaran guru meminta siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas.

Page 83: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

70

Sebelum pembelajaran selesai, siswa diminta agar rajin belajar di rumah serta

memperhatikan penjelasan guru selama proses belajar-mengajar berlangsung.

3. Observasi/Evaluasi

Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan tindakan siklus II pertemuan

kedua adalah apakah guru sudah menyajikan materi pembelajaran sesuai dengan

rencana pembelajaran yang telah dibuat atau belum. Selain itu juga dilihat

aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran.

Hasil observasi efektivitas mengajar guru pada pertemuan kedua siklus II

telah memenuhi indikator penilaian. Lebih terperinci akan diuraikan pada tabel

berikut:

Tabel 4.11 : Observasi Efektivitas Mengajar Guru Pertemuan II pada Siklus II

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

Kegiatan Awal

1 Guru mengucapkan salam √Guru memberi

salam kepada siswa

2Guru menjelaskan tujuan

pembelajaran√

Tidak menjelaskan

tujuan pembelajaran

3Guru memberikan apersepsi terkait

dengan materi pembelajaran√

Tidak memberikan

apersepsi

4

Guru memulai pembelajaran dengan

memperlihatkan contoh kerajinan

anyaman

memperlihatkan

contoh kerajinan

anyaman

Page 84: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

71

Kegiatan Inti

1Guru menjelaskan materi kerajinan

anyaman kepada siswa√

menjelaskan materi

kerajinan anyaman

2

Guru mengarahkan siswa untuk

mencatat langkah-langkah

pembuatan kerajinan anyaman

Tidak mengarahkan

siswa untuk

mencatat

3

Guru mendemontrasikan pembuatan

kerajinan anyaman √

Guru memberikan

contoh membuat

kerajinan anyaman

4

Guru membentuk kelompok yang

terdiridari 4 siswa√

Guru mengarahkan

siswa untuk

membentuk

kelompok

5

Guru mengarahkan siswa

mengulangi membuat kerajianan

anyaman yang telah

didemonstrasikan

Tidak mengarahkan

siswa untuk

mengulang apa yang

di demonstrasikan

6

Guru memantau setiap kelompok

dalam pembuatan kerajinan

anyaman

Guru tidak

memantau setiap

kelompok

7

Guru membantu kelompok yang

mendapat masalah √

Guru hanya

membantu

kelompok yang

Page 85: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

72

bermasalah

8

Guru menjelaskan kepada siswa

ketika memberikan bantuan √

Guru memberikan

penjelasan ketika

siswa minta bantuan

9

Guru memberikan kesempatan

kepada siswa untuk

mempresentasikan didepan kelas

Guru tidak review

hasil kerja tiap

kelompok

Kegiatan Penutup

1Guru memberikan kesimpulan

terhadap pembelajaran yang.√

2Guru memberikan penilaian

terhadap hasil kerja siswa.√

Jumlah aspek yang terlaksana 14

Jumlah aspek yang diobervasi 15

Persentase 93.33%

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Tabel di atas menunjukkan efektivitas mengajar guru telah memenuhi

indikator yang ditetapkan, yakni di atas 90%. Dari lima belas (15) aspek yang

diobservasi, terdapat empat belas (14) aspek yang terlaksana dengan persentase

93,33%. Hasil obervasi ini menegaskan bahwa pencapaian indikator penilaian

efektivitas mengajar guru tercapai pada pertemuan kedua siklus II. Hasil observasi

terhadap guru menunjukan hal-hal berikut :

Page 86: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

73

a. Guru menjelaskan kepada siswa tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilaksanakan.

b. Guru memberi apersepsi dan motivasi

c. Guru mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok

d. Guru memantau setiap kelompok

e. Guru menjelaskan kepada siswa cara membuat anyanam.

f. Guru meminta siswa untuk mencatat langkah-langkah pembuatan anyaman.

g. Guru mengamati dan membimbing siswa yang bekerja dalam kelompok.

h. Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk mewakili kelompoknya

memperagakan dan mempresentasikan hasil kerja kelompoknya di depan

kelas.

i. Guru memberikan latihan kelompok dan latihan individual.

j. Guru mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman.

Selain observasi yang dilakukan terhadap efektivitas mengajar guru,

pengamatan juga dilakukan pada aktivitas belajar siswa dalam pertemuan kedua

siklus II. Hasil observasi terhadap siswa menunjukkan keberhasilan terhadap

pencapaian indikator seperti yang terdapat pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.12: Observasi Aktivitas Siswa pada Pertemuan Kedua Siklus II

No Aspek yang DiamatiTerlaksana

KomentarYa Tidak

1. Siswa menyimak penjelasan

guru terhadap materi kerajinan

anyaman

Siswa menyimak

materi yang

disampaikan guru

Page 87: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

74

2. Siswa mencatat langkah-langkah

pembuatan kerajinan anyaman√

Siswa mencatat

langkah-langkah

membuat kerajinan

anyaman

3. Siswa mengamati demonstrasi

yang dilakukan oleh guru √

Siswa melakukan

pengamatan yang

diperagakan guru

4. Siswa mengikuti arahan guru

untuk membentuk kelompok √

Siswa membentuk

kelompok berdasarkan

arahan guru

5. Siswa mengulangi pembuatan

kerajinan anyaman

Siswa melakukan

pembuatan kerajinan

anyaman berdasarkan

hasil pengamatan

demonstrasi.

6. Siswa bertanya kepada guru

tentang langkah-langkah yang

belum dipahami√

Siswa mengajukan

pertanyaan terhadap

materi yang belum

dipahami

7. Siswa menyusun konsep

Kerajinan anyaman√

Secara berkelompok,

siswa merumuskan

dan mnyusn konsep

kerajinan anyaman

Page 88: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

75

yang akan dibuat

8. Siswa membuat kerajinan

anyaman berdasarkan konsep

yang telah disusun

Siswa membuat

kerajinan anyama

yang telah disepakati

9. Siswa mempresentasikan konsep

yang telah dibuat

Siswa

mempresentasikan

langkahh-langkah

membuat kerajinan

anyaman yang telah

disepakati

10. Siswa menilai hasil karya

kerajinan anyaman kelompok

lain√

Perwakilan kelompok

memberi penilaian

terhadap hasil karya

kelompok lain

11 Siswa mengomentari hasil karya

kelompok lain √

Siswa tidak

mengomentasi hasil

karya kelompok lain.

Jumlah aspek yang terlaksana 10

Jumlah aspek yang diobservasi 11

Persentase 90.90%

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Berdasarkan data di atas, sepuluh (10) aspek dengan persentase 90,90% telah

terlaksana yang menunjukan keberhasilan mencapai indikator penilaian pada

Page 89: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

76

aktivitas belajar siswa. Hal-hal yang mendukung keberhasilan tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Siswa memperhatikan penjelasan guru.

b. Siswa selalu berada dalam kelompoknya.

c. Tiap kelompok aktif dalam menyelesaikan latihan kelompok yang diberikan

guru.

d. Siswa mengajukan pertanyaan saat tidak paham.

e. Siswa membuat rangkuman tentang materi yang dipelajari.

Tes evaluasi tindakan siklus II dilaksanakan pada hari Selasa, 21 Maret 2017

dalam bentuk tes psikomotorik yaitu berupa unjuk kerja mempraktekkan kegiatan

menganyam kipas yang terbuat dari bambu untuk mengetahui peningkatan

prestasi belajar siswa. Hasil tes menunjukkan adanya peningkatan dari pra siklus,

siklus I dan siklus II. Evalasi terhadap skor perolehan nilai pada tes awal, siklus I

dan II akan dijelaskan pada tabel di bawah ini.

Tabel 4.13 : Skor Perolehan Siswa Pada Tes Awal, Tes Siklus I dan II

No Nama Siswa

NILAI

KetTes

Awal

Tes

Siklus I

Tes

Siklus II

1 Marselinus Ariel Dhio 70 70 78 Tuntas

2 Umi Nurjanatin 75 80 100 Tuntas

3 Yakobus Riko Yudasta 75 75 78 Tuntas

4 Nerin Suryani 70 85 78 Tuntas

5 Muh. Ilham 75 80 100 Tuntas

Page 90: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

77

6 Dhea Ramdani 60 80 78 Tuntas

7 Ilham Farid Alpandi 50 75 89 Tuntas

8 Setya Ananda Kumara 80 80 100 Tuntas

9 Bernikem Ana Tasya 65 70 78 Tuntas

10 Isyara Ayu Dwi Anjani 55 75 78 Tuntas

11 Anisa Nurbaiti Ningrum 45 70 67 Tidak Tuntas

12 Anggun Tiara Wati 85 85 78 Tuntas

13 Dendi Iswantoro 65 70 78 Tuntas

14 Antonius Adi Saputra 65 80 89 Tuntas

15 Iyan Abimayu 80 90 100 Tuntas

16 Lidiya Firmaningsi 65 75 78 Tuntas

17 Khatima Sari Dewi 65 70 67 Tidak Tuntas

18 Diki Prasetyo 70 75 89 Tuntas

Jumlah 1.215 1.385 1.503

Nilai Rata-Rata 67.50 76.94 83.50

756 orang

(33.33%)

13 orang

(72,22%)

16 orang

(88.89%)

7512 orang

(66.67%)

5 orang

(27,78%)

2 orang

(11.11%)

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Tabel 4.13 di atas menunjukkan bahwa perolehan nilai tes awal pada pra

siklus sebanyak 6 orang siswa atau 33,33% yang memperoleh nilai ≥75 dan 12

orang siswa atau 66,67% yang memperoleh nilai ≤75 dengan nilai rata-rata 67,50.

Page 91: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

78

Selanjutnya, perolehan nilai tes siklus I mengalami peningkatan dengan hasil 13

orang siswa atau 72,22% yang memperoleh nilai ≥75 dan 5 orang siswa

memperoleh nilai ≤75 dengan nilai rata-rata 76,94. Kemudian pada siklus II

mengalami perkembangan yang cukup menggembirakan, perolehan nilai tes

tindakan siklus II mengalami peningkatan dengan hasil 16 orang siswa atau

788,89% siswa yang memperoleh nilai ≥75 dan 2 orang siswa atau 11,11% siswa

yang memperoleh nilai di bawah ≤75 dengan nilai rata-rata 83,50.

Peningkatan perolehan nilai dari tes awal, tes tindakan siklus I hingga tes

tindakan siklus II, telah memenuhi indikator penilaian yang ditetapkan, sehingga

pelaksanaan penelitian tindakan kelas dihentikan pada siklus II.

4. Refleksi

Kegiatan refleksi yang dilakukan pada tindakan siklus II menunjukkan hasil

yang sangat baik. Hasil observasi yang dilakukan peneliti menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan menggunakan metode demonstrasi mendapatkan hasil

sangat memuaskan.

Tabel 4.14: Ketuntasan Pelaksanaan Skenario Pembelajaran Oleh Guru dan Siswa

Siklus II

TindakanPertemuan I

(%)

Pertemuan II

(%)

Siklus IIGuru 86,66% 93,33%

Siswa 81,81% 90,90%

(Sumber: Olahan Data Penelitian Siklus 2, 2017)

Page 92: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

79

Jika dilihat dari hasil tes pada evaluasi pelaksanaan tindakan siklus II, yaitu

telah mencapai 88.89% siswa yang telah memperoleh nilai diatas atau sama

dengan 75 dan rencana pembelajaran telah mencapai 90.90% dari 85 yang telah

ditetapkan atau dengan kata lain telah mencapai indikator keberhasilan, maka

penelitian ini telah berhasil dilaksanakan sesuai rencana pelaksanaan penelitian

dengan dua siklus tindakan.

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian Persiklus

Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Masing-masing siklus

terdiri dari 2 kali pertemuan yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian.

Jumlah pertemuan dalam tiap siklus tergantung dari kepadatan materi yang

dibahas. Sebelum pelaksanaan tindakan pada siklus I, terlebih dahulu siswa diberi

tes awal dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan awal yang

dimiliki siswa agar dapat diketahui peningkatan yang terjadi setelah palaksanaan

tindakan. Hasil tes awal menunjukkan kemampuan siswa rata-rata masih dibawah

standar ketuntasan yang ditetapkan sekolah yaitu sebesar 75. Hal ini

mengharuskan adanya suatu tindakan dalam pembelajaran sehingga dapat

meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas tersebut.

1. Deskripsi Efektivitas Mengajar Guru Persiklus

Pelaksanaan tindakan siklus I dilaksanakan setelah diadakan kesepakatan

dengan guru untuk melakukan tindakan. Hasil observasi pelaksanaan

pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan pada Siklus I menunjukkan bahwa

guru sudah mampu melakukan kegiatan pembelajaran kerajinan anyaman,

meskipun masih banyak kekurangan yang terdapat di dalamnya. Pelaksanaan

Page 93: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

80

pembelajaran menggunakan metode demonstrasi belum maksimal sesuai dengan

rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah disusun. Agar pelaksanaan rencana

pelaksanaan pembelajaran dapat di maksimalkan, guru harus mampu mengelola

waktu dengan efisien agar semua tahapan kegiatan dalam rencana pembelajaran

dapat terlaksana. Hasil observasi pelaksanaan tindakan pada siklus I menunjukkan

bahwa guru tidak memotivasi siswa, guru tidak begitu tegas menyikapi siswa

yang kurang memperhatikan penjelasan dan tidak berada pada kelompoknya, guru

tidak memberikan kesempatan yang luas kepada siswa untuk menanyakan hal-hal

yang kurang dimengerti, guru kurang memberikan pujian terhadap hasil kerja

kelompok yang baik, guru tidak memberikan latihan individual kepada siswa,

serta guru tidak mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman dari materi

pelajaran yang telah dipelajari. Hal-hal tersebut tentunya sangat bepengaruh

terhadap hasil belajar siswa. Oleh karena itu guru harus memotivasi siswa agar

siswa lebih bersemangat dalam belajar, guru harus bersikap tegas dengan

menegur/memberi sanksi kepada siswa yang tidak memperhatikan penjelasan

guru dan tidak selalu berada dalam kelompoknya, guru harus selalu memberikan

kesempatan seluas-luasnya kepada siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak

dimengerti, guru harus memberikan pujian kepada kelompok yang memperoleh

hasil terbaik, guru harus memberikan latihan individual kepada siswa dalam

kelompok, serta guru harus mengarahkan siswa untuk membuat rangkuman.

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi tindakan siklus I tersebut

menunjukkan bahwa dari segi proses tindakan yang dilakukan belum berhasil

karena pelaksanaan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran belum mencapai indikator

Page 94: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

81

kinerja yang direncanakan. Oleh karena itu, penelitian ini dilanjutkan pada siklus

II untuk melihat sejauh mana peningkatan hasil belajar SBK siswa yang diajar

dengan menggunakan metode demonstrasi pada materi kerajinan anyaman dengan

melihat beberapa kekurangan yang terjadi pada siklus I sehingga dapat

diupayakan untuk diperbaiki pada siklus II. Selain hal-hal yang telah diuraikan di

atas, rendahnya nilai siswa pada siklus I disebabkan beberapa hal, antara lain

karena siswa belum terbiasa mengikuti pembelajaran menggunakan metode

demonstrasi pada materi kerajinan anyaman serta masih banyak siswa yang belum

menguasai konsep-konsep menganyam. Selain itu juga disebabkan karena belum

terlaksananya semua komponen dalam rencana pelaksanaan pembelajaran. Namun

di luar dari yang hal-hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran

menggunakan metode demonstrasi pada materi kerajinan anyaman yang

menekankan pada pengalaman belajar siswa secara langsung, melalui kegiatan

mengamati, memperagakan dan menyusun langkah-langkah cukup memberikan

pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar SBK siswa khususnya pada materi

kerajinan anyaman.

Pada tindakan siklus II, pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan

dengan menggunakan metode demonstrasi yang dilakukan oleh guru sudah

berlangsung dengan baik, kekurangan-kekurangan yang terjadi pada siklus I sudah

diperbaiki. Meskipun dalam kegiatan masih ada beberapa siswa yang belum dapat

menyampaikan pendapat tetapi siswa tersebut aktif melibatkan diri dalam

pelaksanaan tindakan kelompok dan secara umum kegiatan siswa sudah

berlangsung dengan baik. Hasil observasi pelaksanaan tindakan siklus II

Page 95: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

82

menunjukkan hasil yang sangat baik. Guru telah mampu mengelola waktu dengan

efisien sehingga semua tahapan kegiatan dalam rencana pelaksanaan

pembelajaran dapat terlaksana. Guru telah memotivasi siswa agar siswa lebih

bersemangat dalam belajar seni budaya dan keterampilan, guru memberikan

apersepsi, guru telah bersikap tegas dengan menegur/memberi sanksi kepada

siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru dan yang tidak mau bekerjasama

dengan teman kelompoknya, guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada

siswa untuk menanyakan hal-hal yang tidak dimengerti, guru sangat maksimal

dalam memberikan bimbingan dan arahan pada siswa saat menyelesaikan masalah

yang diberikan serta guru memberikan penghargaan berupa pujian kepada siswa.

Walaupun demikian, masih terdapat sedikit kekurangan pada pelaksanaan

tindakan siklus II, yaitu guru tidak memberikan penilaian secara langsung

terhadap hasil kerja siswa. Tetapi berdasarkan pantauan peneliti semua kelompok

mempunyai bahan pembelajaran yang lengkap, sehingga tidak menjadi hambatan

dalam pelaksanaan tindakan. Hasil pelaksanaan tindakan siklus II menunjukkan

bahwa, dilihat dari segi proses rencana pelaksanaan/perbaikan pembelajaran yang

dilaksanakan oleh guru telah mencapai indikator yang ditentukan. Berdasarkan

hasil observasi dari kegiatan awal sampai dengan siklus II terjadi perubahan sikap

pada siswa yaitu siswa menjadi lebih termotivasi untuk belajar. Pada awalnya

siswa kurang memperhatikan materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dan

setelah siklus II siswa lebih terfokus memperhatikan materi yang diberikan guru.

Hal ini sejalan dengan pendapat sanjaya (2006: 45) yang menyatakan bahwa

dalam proses pembelajaran terjadi interaksi antara guru dan siswa. Interaksi guru

Page 96: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

83

dan siswa sebagai makna utama proses pembelajaran memegang peranan penting

untuk mencapai tujuan pembelajaran yang efektif. Kedudukan siswa dalam proses

belajar dan mengajar adalah sebagai subjek dan sekaligus sebagai objek dalam

pembelajaran, sehingga proses atau kegiatan belajar dan mengajar adalah kegiatan

belajar siswa dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran.

Untuk mengetahui hasil observasi persentase efektivitas mengajar guru dari

pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat dari grafik perbandingan nilai

berikut ini:

Gambar 4.1 Grafik Peningkatan Efektivitas Mengajar Guru Persiklus

Gambar 4.1 di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran keterampilan menganyam dapat meningkatkan

efektivitas mengajar guru di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari, pada

siklus I pertemuan 1, aktivitas mengajar guru mencapai 60% dan pertemuan 2,

aktivitas mengajar guru mencapai 73.33%. Sementara pada siklus II mengalami

peningkatan, pertemuan 1, aktivitas mengajar guru mencapai 86.66% dan

pertemuan 2, aktivitas mengajar guru mencapai 93.33% .

60%

86,66%73.33%

93.33%

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus IIPertemuan I Pertemuan II

Page 97: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

84

2. Deskripsi Aktivitas Belajar Siswa Persiklus

Secara umum peningkatan aktivitas belajar siswa diperoleh dengan

diadakannya kegiatan atau proses pembelajaran yang melibatkan siswa secara

aktif untuk memahami materi pelajaran dengan melibatkan siswa berbuat dan

bergerak aktif membuat kerajinan anyaman, anak terlibat aktif untuk

mendengarkan penjelasan dan demonstrasi guru serta berlatih berbicara melalui

kegiatan diskusi dalam kelompoknya dan presentase atau menyajikan hasil diskusi

kelompoknya anak dilibatkan untuk mengamati secara langsung media

pembelajaran yang berhubungan dengan materi dan aspek intelektual yaitu anak

menguji kemampuan kecerdasannya dalam menyelesaikan lembar kerja siswa

(LKS) yang disiapkan guru serta memecahkan masalah bagaimana membuat

anyaman dengan berbagai sehingga menghasilkan benda pakai berupa kipas yang

terbuat dari bahan bambu karena dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada

keterampilan menganyam, siswa hanya diberi latihan dengan pendekatan yang

sama. Mengantispasi kepasifan siswa, guru memegang peranan yang sangat

penting, yakni memberikan peran atau pelibatan siswa secara langsung. Keaktifan

siswa dalam pembelajaran akan mewujudkan hakikat dari pendidikan, yakni

perubahan. Pemikiran ini sejalan dengan pendapat Daryanto (2010:3), perubahan

yang bersifat aktif adalah perubahan yang tidak terjadi dengan sendirinya,

melainkan karena usaha orang yang bersangkutan. Hal ini diperkuat oleh pendapat

Fitri (2013: 23) yang menyatakan bahwa aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran diperlukan agar tercapai tujuan dan sasaran pembelajaran

Page 98: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

85

Selanjutnya Untuk mengetahui hasil observasi persentase aktivitas mengajar

siswa dalam proses pembelajaran yang telah dilaksanakan dapat dilihat dari grafik

perbandingan nilai berikut ini:

Gambar 4.2 Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa Persiklus

Gambar 4.2 di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode demonstrasi

dalam proses pembelajaran keterampilan menganyam dapat meningkatkan

aktivitas belajar siswa di kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulyasari, pada siklus I

pertemuan 1, aktivitas belajar siswa mencapai 45,45% dan pertemuan 2, mencapai

63.63%. Sementara pada siklus II mengalami peningkatan, pertemuan 1, aktivitas

belajar siswa mencapai 81,81% dan pertemuan 2, meningkat cukup signifikan

menjadi 90.90%.

3. Deskripsi Hasil Belajar Siswa Persiklus

Berdasarkan peningkatan efektivitas mengajar guru dan aktivitas belajar

siswa dalam proses pembelajaran yang tersebut di atas sangat berpengaruh pula

pada peningkatan hasil belajar pada setiap siklusnya Hasil tes persiklus

menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dibandingkan

dengan nilai tes awal yang telah diperoleh sebelumnya yaitu dari hasil tes awal

45.45%

81,81%

63.63%

90.90%

0

20

40

60

80

100

Siklus I Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II

Page 99: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

86

33,33% (6 orang) siswa memperoleh nilai ≥75 dengan rata-rata nilai rata-rata

sebesar 67,50. Pada siklus I meningkat menjadi 72,22% (13 orang) siswa

memperolah nilai ≥75 dengan nilai rata-rata sebesar 76,94. Sedangkan pada siklus

II dari segi hasil belajar siswa telah mencapai indikator 88,89% (16 siswa)

memperoleh nilai di atas atau sama dengan 75, dengan nilai rata-rata sebesar

83,50. Hal ini sesuai dengan pendapat Dimyati dan Mudjiono, (2006: 3-4) yang

menyatakan bahawa hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak

belajar dan tindak mengajar Pernyataan tersebut menyirat makna, hasil belajar

tidak diperoleh oleh siswa saja, tetapi guru juga termasuk di dalamnya. Pada

siswa, hasil belajar merupakan rangkaian akhir dari proses belajar yang telah

dilaluinya pada suatu materi. Sedangkan pada guru, hasil belajar berorientasi pada

keberhasilan siswa dalam menerima materi pelajaran atau tindak akhir proses

belajar melalui evaluasi hasil belajar. Olehnya itu, dapat dikatakan hasil belajar

merupakan evaluasi guru terhadap siswa mengenai kegiatan pembelajaran.

Pendapat ini diperkuat oleh Sudjana, (2010: 3) yang menyatakan bahwa

hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku sebagai hasil

belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup bidang kognitif, afektif, dan

psikomotorik Dalam akhir proses pembelajaran akan menghasilkan suatu

perubahan yang khas sebagai hasil belajar. Hasil belajar dapat dicapai siswa

melalui upaya perubahan tingkah laku yang meliputi ranah kognitif, afektif dan

psikomotorik. Untuk mengetahui lebih jelas hasil belajar siswa dari pembelajaran

yang telah dilaksanakan dapat dilihat dari grafik perbandingan nilai berikut ini:

Page 100: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

87

Gambar 4.3 Grafik Peningkatan Hasil Belajar Siswa Persiklus

Berdasarkan hasil observasi dan evaluasi tindakan siklus II menunjukkan

bahwa dari segi proses, tindakan yang dilakukan telah berhasil karena pelaksanaan

pembelajaran telah mencapai indikator kinerja yang telah ditetapkan 90% untuk

keefektifan mengajar guru dan 85% untuk aktivitas siswa. Karena kedua indikator

telah tercapai maka penelitian dihentikan sampai dengan siklus II.

Dari uraian-uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar seni budaya

dan keterampilan pada siswa kelas VI SD Negeri 2 Sendang Mulya Sari pada

materi kerajinan anyaman dapat ditingkatkan dengan pembelajaran menggunakan

metode Demonstrasi.

33.33%6 orang

72,22%13 orang

88.89%16 orang

67,5076,94

83,50

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Persentase Ketuntasan Nilai Rata-rata

Page 101: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

88

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang dipaparkan, maka dapat disimpulkan

bahwa hasil belajar kerajinan anyaman pada mata pelajaran SBK siswa kelas VI

SD Negeri 2 Sendang Mulya Sari Kecamatan Tongauna dapat ditingkatkan

dengan menggunakan metode demonstrasi. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian

indikator kinerja baik dari segi proses maupun dari segi hasil pada penelitian ini:

5.1.1 Penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran kerajinan

anyaman dapat meningkatkan efektivitas mengajar guru di kelas VI SD

Negeri 2 Sendang Mulyasari, pada siklus I pertemuan 1, aktivitas

mengajar guru mencapai 60% dan pertemuan 2, aktivitas mengajar guru

mencapai 73.33%. Sementara pada siklus II mengalami peningkatan,

pertemuan 1, aktivitas mengajar guru mencapai 86.66% dan pertemuan 2,

aktivitas mengajar guru mencapai 93.33%

5.1.2 Penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Kerajinan

anyaman dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa di kelas VI SD

Negeri 2 Sendang Mulyasari, pada siklus I pertemuan 1, aktivitas belajar

siswa mencapai 45,45% dan pertemuan 2, mencapai 63.63%. Sementara

pada siklus II mengalami peningkatan, pertemuan 1, aktivitas belajar siswa

mencapai 81,81% dan pertemuan 2, meningkat cukup signifikan menjadi

90.90%.

Page 102: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

89

5.1.3 Penggunaan metode demonstrasi dalam proses pembelajaran Kerajinan

anyaman dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas VI SD Negeri 2

Sendang Mulyasari. Hasil pada tes awal, siswa yang memperoleh

ketuntasan dengan nilai ≥75 sebanyak 6 siswa 33,33% dengan rata-rata

67,50. Pada siklus I mencapai 72,22% atau sebanyak 13 siswa yang

mendapatkan nilai ≥75, dengan rata-rata 76,94 dan pada siklus II

meningkat mencapai 88.89% atau sebanyak 16 siswa yang mendapat nilai

≥75, dengan rata-rata 83,50.

5.2 Saran

Berdasarkan simpulan hasil penelitian, maka peneliti menyarankan hal-hal

sebagai berikut:

5.2.1 Hendaknya guru dapat mengetahui, memahami dan menerapkan metode

demonstrasi dalam upaya meningkatkan hasil belajar SBK siswa Sekolah

Dasar.

5.2.2 Penerapan metode pembelajaran demonstrasi sebagai salah satu model

pembelajaran yang dapat diterapkan agar dapat mengembangkan potensi

yang dimiliki siswa secara optimal (pengetahuan, keterampilan, sikap,

nilai-nilai dan keterkaitannya), baik secara langsung maupun tidak

langsung.

5.2.3 Bagi sekolah yang mempunyai fasilitas lengkap hendaknya dapat

menerapkan metode demonstrasi dalam proses belajar mengajar guna

memperoleh hasil yang maskimal sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Page 103: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

90

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi,dkk. (2015). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BumiAksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik.(Edisi Revisi). Jakarta: RinekaCipta.

Bahri, Syaiful. (2006). Strategi Belajar Mengajar Jakarta: RinekaCipta.

Costa, A. L., (Ed.). (1999). Teaching for intelligence. Arlington Heights, Illinois:Skylight Training and Publishing, Inc.

Daryanto. (2010). Belajar dan Mengajar. Bandung: YramaWidya.

Dimyati dan Mudjiono. (2006). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri& Aswan Zain. (2006). Strategi Belajar Mengajar.Jakarta: PT. RinekaCipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. (2008). Psikologi Belajar, Edisi 2. Jakarta: RinekaCipta.

Fitri, Junita, dkk. (2011) Aktivitas Belajar Siswa Dalam Pembelajaran SeniMusik Di Smp Negeri 3 Padang Panjang. Artikel. Program StudiPendidikan Sendratasik, FBS Universitas Negeri Padang.

Graha, Oho. (1990). Seni Kerajinan Bambu. Bandung:Angkasa.

Hanafiah dan Suhana. (2009). Konsep Strategi Pembelajaran. Jakarta: RefikaAditama

Hasibuan, JJ. Dan Moedjiono.(2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung: CV.Remaja Rosda karya.

Lestari, Dian. (2012). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggambar Buah-Buahan Dengan Menggunakan Metode Demonstrasi di Kelas VII SMP ITAl-Fityan School Medan. Jurnal Gorga. Vol. 1 No. 2. Hal. 1-14.

Majid, Abdul. (2013). Strategi Pembelajaran. Bandung: Rosdakarya.

Maria Veronika H danMesra. (2012). Penerapan Metode Demonstrasi UntukMeningkatkan HasilBelajar Teknik Kolase Melalui Produk KerajinanTangan Dalam Mata Pelajaran SBK di SDN Desa Lama Kec. Hamparan

Page 104: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

91

Perak T.P 2011/2012 JurnalGorga Univ. Negri Medan. JurnalGorga. Vo.1. No. 1.Hal. 1-12.

Mulyasa. 2006. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosdakarya

Natawijaya, Rochman. (2005). Aktivitas Belajar. Jakarta: Depdiknas.

Negeri, Ling LingDewiPerwira. (2011). Membuat Anyaman Kertas Pada SiswaKelas IV Dengan Metode Demonstrasi di SD Negeri 01 GambuhanPemalang. Skripsi. Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FakultasIlmuPendidikan, Universitas Negeri Semarang.

Purwanto. (2008).Metodologi Penelitian Kuantitatif untuk PsikologidanPendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rasyad, Aminuddin.(2006). Metode Pembelajaran Pendidikan Agama Islam.Jakarta: Bumi Aksara.

Rido, Kurnianto. (2009). Penelitian Tindakan Kelas “EdisiPertama”. Surabaya:Lapis PGMI.), hal. 5-15

Rosita, Ade Eka. (2005). Kerajinan Rotan di Perusahaan Anggun Rotan DesaManggung Wukirsari Imogiri Bantul. Skripsi. Yogyakarta: ProgramStudiPendidikanSeniKerajinan, FBS UNY.

Sabri, Ahmad. (2007). Strategi Belajar Mengajar Micro Teaching. Padang:Quantum Teaching.

Sagala,Syaiful. (2010).Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sam’s, Rosma Hartiny. 2010.Model Penelitian Tindakan Kelas.Yogjakarta: Teras.

Sanjaya, Wina. (2006). Strategi Pembelajaran. Jakarta Pusat Grapika: FajarInterpratama.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PTRajagrafindo.

Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mmepengaruhinya. Jakarta:Rhineka Cipta.

Sudjana, Nana. (2010). Dasar-dasar Proses BelajarMengajar. Bandung: SinarBaru Algesindo Offset.

Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: UNY Pers.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Page 105: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

92

Sukerti, dkk. (2013). Penerapan Metode Demonstrasi Berbantuan Media DaunPisang Untuk Meningkatkan Keterampilan Motorik Halus Anak MelaluiKegiatan Menganyam Pada Anak TK. Jurnal Pendidikan Anka UsiaDini. Vol. 1 No. 1. Hal. 1-10.

Sumanto. (2006). Pengembangan Kreatifitas Seni Rupa Anak Sekolah Dasar.Jakarta: Depdiknas.

Suprijono, Agus. (2009). Cooperative Learning, Teori dan AplikasiPAIKEM.Yogyakarta: PustakaPelajar.

Susilo. (2007). Panduan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Pustaka BookPublisher.

Syah, Muhibbin. (2000).Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Cetakan5. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Takari, Enjah. 2007. Kerajinan Menganyam. Bandung: PT Epsilon Group.

Page 106: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

93

Lampiran: 1 Silabus Pembelajaran

SILABUS PEMBELAJARAN

SEKOLAH : SDN 2 SENDANG MULYASARI

MATA PELAJARAN : SBK

KELAS/SEMESTER : VI/2

Standar Kompetensi: 7. Mengapresiasi karya kerajinan

KompetensiDasar

Materipembelajaran

Kegiatanpembelajaran

indikator penilaian Alokasiwaktu

Sumber belajar

7.1Mendeskripsikankesesuain fungsi,kekuatan dankeindahan karyakerajinananyaman

Bahan dan alatkerajinananyaman

1. Melalui peragaanguru siswa dapatmenjelaskanpengertiankerajian anyaman

2. Melalui peragaanguru siswa dapatMembedakan jenisbahan alam danbahan buatanuntuk membuatkerajinan anyaman

3. Melalui peragaangurusiswamenyebutkan alatuntuk membuatkerajinan anyaman

4. Melalui peragaangurusiswamenjelaskanfungsi alat untuk

1. Menjelaskanpengertian anyaman

2. Membedakan jenisbahan alam danbahan buatan untukmembuat kerajinananyaman

3. Menyebutkan alatuntuk membuatkerajinan anyaman

Teknik:

1. Lisan2. Tertulis

2 jp x 35menit

1. Buku paketSBK KelasVI

2. Alat danbahankerajinanmenganyam

3. Pengetahuanguru dariberbagaisumber

Page 107: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

94

membuatkerajinan anyaman

Jenis MotifdasarKerajinananyaman

1. Melalui peragaanguru siswaMenjelaskan jenismotif anyamandasar tunggal

2. Melalui peragaanguru siswaMenjelaskan jenismotif anyamandasar ganda

3. Melalui peragaanguru siswaMenjelaskan jenismotif anyamandasar kombinasi

1. Menjelaskan jenismotif anyaman dasartunggal

2. Menjelaskan jenismotif anyaman dasarganda

3. Menjelaskan jenismotif anyaman dasarkombinasi

Teknik:

1. Lisan2. Tertulis

2 jp X 35Menit

1. Buku paketSBK KelasVI

2. Kertasanyaman

3. Pengetahuanguru dariberbagaisumber

StandarKompetensi:

8. Membuat Karya Kerajinan

8.1 merancangbenda pakai daribahan anyaman

MerancangBenda pakaidari anyamanbambu

Melalui praktek siswadapat membuatrancangan karyakerajinan anyamanbambu menjadi bendapakai

Siswa membuatrancangan karyakerajinan anyamanbambu menjadi bendapakai

Teknik:

1. Lisan2. Praktek

2 jp X 35Menit

1. Buku paketSBK KelasVI

2. Pengetahuanguru dariberbagaisumber

3. BahanAnyamanbambu

Page 108: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

95

8.2 membuatbenda pakai daribahan anyaman

Benda pakaidari anyamanbambu

Melalui praktek siswadapat siswa membuatkerajinan anyamanbambu menjadi bendapakai

Siswa membuatkerajinan anyamanbambu menjadi bendapakai

Teknik:

1. Lisan2. Praktek

2 jp X 35Menit

1. Buku paketSBK KelasVI

2. Pengetahuanguru dariberbagaisumber

3. Bahananyamanbambu

Page 109: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

96

Lampiran: 2 RPP Siklus 1

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS I)

Nama Sekolah : SDN 2 SENDANG MULYASARI

Mata Pelajaran : SBK

Kelas / Semester : VI/II

Alokasi / Waktu : 2×35 menit

Pertemuan ke : 1 & 2

A. Standar Kompetensi

7. Mengapresiasi karya kerajinan

B. Kompetensi Dasar

7.1 Mendeskripsikan kesesuai fungsi, kekuatan, dan keindahan karya kerajinan anyaman

C. Indikator

1. Menjelaskan pengertian anyaman

2. Membedakan jenis bahan alam dan bahan buatan untuk membuat kerajinan anyaman

3. Menyebutkan alat untuk membuat kerajinan anyaman

4. Menjelaskan jenis-jenis motif anyaman

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan pengertian kerajian anyaman dengan benar

2. Melalui penjelasan guru siswa dapat membedakan jenis bahan alam dan bahan buatan untuk

membuat kerajinan anyaman dengan benar

3. Melalui penjelasan guru siswa menyebutkan alat untuk membuat kerajinan anyaman dengan

benar

4. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan jenis motif anyaman dasar tunggal dengan

benar

5. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan jenis motif anyaman dasar ganda dengan benar

6. Melalui penjelasan guru siswa dapat menjelaskan jenis motif anyaman dasar kombinasi dengan

benar

E. Materi Pembelajaran

1. Bahan dan alat Kerajinan Anyaman

2. Jenis motif anyaman dasar

F. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya Jawab, dan diskusi

Page 110: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

97

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

KegiatanPendahuluan

1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas2. Guru mengecek kehadiran siswa3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dan

menyampaikan materi pelajaran yang akandiajarkan

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran5. Guru memberikan motivasi kepada siswa6. Membagi siswa dalam kelompok belajar

10 Menit

Kegiatan Inti 1. Guru mendemonstrasikan tentang bahan dan alatdalam kerajinan menganyam serta fungsinyamasing-masing

2. Guru meminta perwakilan setiap kelompok majudidepan kelas untuk mengamati media yangdisediakan guru berupa bahan alam dan bahanbuatan kerajinan anyaman serta alat untukmembuat kerajinan anyaman

3. Guru membagikan LKS kepada kepada setiapkelompok

4. Berdasarkan hasil pengamatannya siswamemecahkan masalah tentang materi kerajinanmenganyam dengan mengisi LKS berdasarkanhasil pengamatannya

5. Guru meminta setiap kelompok untukmempresentasekan hasil kerja kelompoknya

6. Guru memberikan penghargaan atas pekerjaansetiap kelompok

7. Guru memberikan penguatan berupa komentarhasil pengamatan siswa

50 Menit

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materipembelajaran

2. Siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran3. Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya4. Ketua kelas memimpin doa diakhir pembelajaran

10 Menit

Pertemuan II

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

KegiatanPendahuluan

1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas2. Guru mengecek kehadiran siswa3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dan

10 Menit

Page 111: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

98

menyampaikan materi pelajaran yang akandiajarkan

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran5. Guru memberikan motivasi kepada siswa6. Membagi siswa dalam kelompok belajar

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan pengertian motif anyamantunggal, ganda dan kombinasi dengan caramendemonstrasikan cara membuat kerajinanmenganyam dari bahan, daun pisang dan daunkelapa, kertas

2. Guru membagikan LKS kepada kepada setiapkelompok

3. Guru memberikan bimbingan pada kelompok siswayang mengalami kesulitan

4. Guru meminta setiap kelompok untukmempresentasekan hasil kerja kelompoknya

5. Guru memberikan penghargaan atas pekerjaansetiap kelompok

6. Guru memberikan penguatan materi berupakomentar hasil diskusi siswa

7. Guru memberikan tes kompetensi untuk mengujipemahaman siswa

50 Menit

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materipembelajaran

2. Siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran3. Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya4. Ketua kelas memimpin doa diakhir pembelajaran

10 Menit

H. Penilaian1.Tehnik Penilaian : Tes lisan, 1tertulis dan perbuatan2. Bentuk penilaian : Uraian

I. Media/alat dan Sumber Belajar1. Media/Alat Belajar : Bahan dan alat kerajinan anyaman, LKS2. Sumber belajar :

a. Buku paket SBK Kelas VI SD Tahun 2009, Jakarta: Cempaka Putih. Hal. 61-74Sendang Mulyasari, Juni 2017

Page 112: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

99

Lampiran: 3 RPP Siklus II

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

(SIKLUS II)

Nama Sekolah : SDN 2 SENDANG MULYASARI

Mata Pelajaran : SBK

Kelas / Semester : VI/II

Alokasi / Waktu : 2×35 menit

Pertemuan ke : 1 & 2

A. Standar Kompetensi

8. Membuat kerajinan anyaman

B. Kompetensi Dasar

8.1 Merancang karya kerajinan anyaman menjadi benda pakai8.2 Membuat karya kerajinan anyaman menjadi benda pakai

C. Indikator1. Merancang karya kerajinan anyaman bambu menjadi benda pakai2. Membuat karya kerajinan anyaman bambu menjadi benda pakai

D. Tujuan Pembelajaran

1. Melalui peragaan guru siswa dapat merancang membuat kerajinan anyaman bambu menjadibenda pakai dengan benar.

2. Melalui peragaan guru siswa dapat membuat kerajinan anyaman bambu menjadi benda pakaidengan benar.

E. Materi PembelajaranKerajinan Anyaman bambu menjadi benda pakai

F. Metode Pembelajaran

Demonstrasi, Tanya Jawab, diskusi, dan Praktek

G. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran

Pertemuan I

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

KegiatanPendahuluan

1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas2. Guru mengecek kehadiran siswa3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dan

menyampaikan materi pelajaran yang akandiajarkan

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran5. Guru memberikan motivasi kepada siswa6. Membagi siswa dalam kelompok belajar

10 Menit

Page 113: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

100

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yangakan dilaksanakan.

2. Guru menjelaskan materi pengantar denganmendemonstrasikan/memperlihatkan beberapabenda pakai yang terbuat dari hasil kerajinananyaman bambu.

3. Guru mendemonstrasikan alat dan bahan yang akandigunakan untuk membuat rancangan hasilkerajinan anyaman bambu menjadi benda pakaiberupa kipas

4. Guru mendemonstrasikan teknik membuat kipasdari anyaman bambu

5. Guru meminta beberapa siswa untuk membantuguru mendmonstrasikan cara membuat anyamanbambu menjadi kipas.

6. Guru meminta setiap kelompok untuk merancangdan menyiapkan bahan dan alat kerajinan anyamanyang akan digunakan pada pertemuan berikutnya.

50 Menit

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materipembelajaran

2. Siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran3. Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya4. Ketua kelas memimpin doa diakhir pembelajaran

10 Menit

Pertemuan II

Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi Waktu

KegiatanPendahuluan

1. Siswa berdoa dipimpin oleh ketua kelas2. Guru mengecek kehadiran siswa3. Guru memberikan apersepsi kepada siswa dan

menyampaikan materi pelajaran yang akandiajarkan

4. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran5. Guru memberikan motivasi kepada siswa6. Membagi siswa dalam kelompok belajar

10 Menit

Kegiatan Inti 1. Guru menjelaskan kegiatan pembelajaran yangakan dilaksanakan.

2. Guru mendemonstrasikan alat dan bahan yang akandigunakan untuk membuat hasil kerajinan anyamanbambu menjadi benda pakai berupa kipas

3. Guru mendemonstrasikan teknik membuat kipasdari anyaman bambu

4. Guru meminta setiap siswa dalam kelompok untukmemepraktekkan membuat kipas dari anyamanbambu

5. Guru berkeliling kelas menilai proses pembuatankipas dari anyaman bambu

6. Guru membimbing siswa yang mengalamikesulitan

50 Menit

Page 114: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

101

Penutup 1. Guru dan siswa menyimpulkan materipembelajaran

2. Siswa dan guru merefleksi kegiatan pembelajaran3. Guru memberikan gambaran mengenai kegiatan

pembelajaran pada pertemuan selanjutnya4. Ketua kelas memimpin doa diakhir pembelajaran

10 Menit

H. Penilaian

1.Tehnik Penilaian : Tes lisan, tertulis dan perbuatan3. Bentuk penilaian : Uraian

I. Media/alat dan Sumber Belajar

1. Media/Alat Belajar : Bahan dan alat kerajinan anyaman, LKS2. Sumber belajar :

a. Buku paket SBK Kelas VI SD Tahun 2009, Jakarta: Cempaka Putih. Hal. 61-74b. Bahan ajar tentang materi kerajinan menganyam

Sendang Mulyasari, Juni 2017

Page 115: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

102

Lampiran 4. Tes Awal Prasiklus

Tes awal

Berilah tanda silang (x) pada satu huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar !

1. Yang termasuk hasil kerajinan anyaman yang sering digunakan dalam rumah tangga

adalah........

a. Ember c. Ikat pinggang

b. Bakul d. Panci

2. Bahan buatan yang dapat dijadikan sebagai benda kerajinan anyaman adalah....

a. Daun pandan c. Rotan

b. Daun Lontar d. Kertas

3. Menganyam dengan cara menyilangkan rautan dengan membentuk segi enam beraturan

dan setiap sudut dibuat menumpang dan menindih bergantian disebut....

a. Anyaman sasak c. Anyaman mata bintang

b. Anyaman lilit d. Anyaman bilik

4. Anyaman ketupat di buat dari....

a. Daun Tebu c. Daun Kelapa

b. Daun Bambu d. Daun Pisang

5. Berikut ini merupakan barang anyaman yang digunakan sebagai tempat menyimpan

makanan....

a. Tirai bergambar c. Bakul Nasi

b. Nyiru d. Keranjang

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Hasil kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang tindihkan atau

menyilangkan bahan sehingga memjadi suatu karya yang indah dan menarik disebut........

2. Menganyam dengan melilitkan dua rautan secara bergantian disebut......

3. Anyaman bilik cocok digunakan untuk benda pakai .......

4. Jok kursi dan keranjang menggunakan nyaman bercorak ......

5. Membuat kerajinan kipas mennggunakan jenis anyaman ......

Page 116: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

103

Lampiran 5. Tes Siklus 1

Tes Siklus 1

Berilah tanda silang (x) pada satu huruf a,b,c atau d pada jawaban yang benar !

1. Berikut ini merupakan barang anyaman yang digunakan sebagai tempat menyimpan

makanan adalah....

a. Tirai bergambar c. Bakul Nasi

b. Nyiru d. Keranjang

2. Anyaman ketupat dibuat dari....

a. Daun Tebu c. Daun Kelapa

b. Daun Bambu d. Daun Pisang

3. Menganyam dengan cara menyilangkan rautan dengan membentuk segi enam beraturan

dan setiap sudut dibuat menumpang dan menindih bergantian disebut....

a. Anyaman sasak c. Anyaman mata bintang

b. Anyaman lilit d. Anyaman bilik

4. Bahan buatan yang dapat dijadikan sebagai benda kerajinan anyaman adalah....

a. Daun pandan c. Rotan

b. Daun Lontar d. Kertas

5. Yang termasuk hasil kerajinan anyaman yang sering digunakan dalam rumah tangga

adalah.......

a. Ember c. Ikat pinggang

b. Bakul d. Panci

Isilah titik-titik dibawah ini dengan jawaban yang benar!

1. Hasil kerajinan yang dikerjakan dengan cara mengangkat dan menumpang tindihkan atau

menyilangkan bahan sehingga memjadi suatu karya yang indah dan menarik disebut........

2. Menganyam dengan melilitkan dua rautan secara bergantian disebut......

3. Anyaman bilik cocok digunakan untuk benda pakai .......

4. Jok kursi dan keranjang menggunakan nyaman bercorak ......

5. Membuat kerajinan kipas mennggunakan jenis anyaman ......

Page 117: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

104

Lampiran 6 Tes Unjuk kerja Siklus II

Tes Siklus II

Buatlah secara individu kerajinan anyaman bambu menjadi benda pakai berupa kipas!

Page 118: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

105

Lampiran 7. Skor Perolehan Hasil Belajar Siswa Persiklus

SKOR PEROLEHAN SISWA PADA TES AWAL, TES SIKLUS I DAN

TES SIKLUS II

Tabel 4.13 : Skor Perolehan Siswa Pada Tes Awal, Tes Siklus I dan II

No Nama SiswaNILAI

KeteranganTes Awal Tes Siklus I Tes Siklus II

1 Marselinus Ariel Dhio 70 70 78 Tuntas

2 Umi Nurjanatin 75 80 100 Tuntas

3 Yakobus Riko Yudasta 75 75 78 Tuntas

4 Nerin Suryani 70 85 78 Tuntas

5 Muh. Ilham 75 80 100 Tuntas

6 Dhea Ramdani 60 80 78 Tuntas

7 Ilham Farid Alpandi 50 75 89 Tuntas

8 Setya Ananda Kumara 80 80 100 Tuntas

9 Bernikem Ana Tasya 65 70 78 Tuntas

10 Isyara Ayu Dwi Anjani 55 75 78 Tuntas

11 Anisa Nurbaiti Ningrum 45 70 67 Tidak Tuntas

12 Anggun Tiara Wati 85 85 78 Tuntas

13 Dendi Iswantoro 65 70 78 Tuntas

14 Antonius Adi Saputra 65 80 89 Tuntas

15 Iyan Abimayu 80 90 100 Tuntas

16 Lidiya Firmaningsi 65 75 78 Tuntas

17 Khatima Sari Dewi 65 70 67 Tidak Tuntas

18 Diki Prasetyo 70 75 89 Tuntas

Jumlah 1.215 1.385 1.503

Rata-Rata 67.50 76.94 83.50

75 6 orang(33.33%)

13 orang(72,22%)

16 orang(88.89%)

75 12 orang(66.67%)

5 orang(27,78%)

2 orang(11.11%)

Page 119: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

106

Lampiran: 8 Lembar Penilaian Unjuk Kerja dan Rubrik Penilaian Siklus II

LEMBAR PENILAIAN UNJUK KERJA

KETERAMPILAN MENGANYAM

SIKLUS II

No. Nama Siswa Keterampilanmenggunakan

alat danbahan

menganyam

Teknikmenganyam

HasilAnyaman

Skor Nilai Ket

1 2 3 1 2 3 1 2 3

1 Marselinus ArielDhio

√ √ √ 7 78 Tuntas

2 Umi Nurjanatin √ √ √ 9 100 Tuntas

3 Yakobus RikoYudasta

√ √ √ 8 89 Tuntas

4 Nerin Suryani √ √ √ 7 78 Tuntas

5 Muh. Ilham √ √ √ 9 100 Tuntas

6 Dhea Ramdani √ √ √ 7 78 Tuntas

7 Ilham Farid Alpandi √ √ √ 8 89 Tuntas

8 Setya AnandaKumara

√ √ √ 9 100 Tuntas

9 Bernikem Ana Tasya √ √ √ 7 78 Tuntas

10 Isyara Ayu DwiAnjani

√ √ √ 7 78 Tuntas

11 Anisa NurbaitiNingrum

√ √ √ 6 67 BelumTuntas

12 Anggun Tiara Wati √ √ √ 7 78 Tuntas

13 Dendi Iswantoro √ √ √ 7 78 Tuntas

14 Antonius AdiSaputra

√ √ √ 8 89 Tuntas

15 Iyan Abimayu √ √ √ 7 78 Tuntas

Page 120: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

107

16 Lidiya Firmaningsi √ √ √ 7 78 Tuntas

17Khatima Sari Dewi

√ √ √ 6 67 BelumTuntas

18 Diki Prasetyo √ √ √ 8 89 Tuntas

Jumlah 1.503

Rata-rata 83,50

Tuntas 16

% ketuntasan 88,89%

Tidak Tuntas 2

% ketidaktuntasan 11,11%

Rubrik Kriteria Penilaian keterampilan menganyam

Keterampilan menggunakan alat dan bahan anyaman bambu

1. Cara menggunakan alat dan bahan kurang terampil2. Cara menggunakan alat dan bahan terampil, tetapi masih kaku, kurang luwes3. Cara menggunakan alat dan bahan sangat terampil

Teknik menganyam bambu1. Menganyam bambu dengan teknik yang baik2. Menganyam tekniknya baik, tetapi masih kurang sempurna3. Menganyam dengan teknik yang baik dan sempurna

Hasil anyaman bambu1. Hasil anyaman bambu kurang baik dan kurang rapi2. Hasil anyaman bambu, tetapi masih kurang rapi3. Hasil anyaman bambu dan sangat rapi

Page 121: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

108

Lampiran: 9 Rekapitulasi Ketuntasan Skenario Pembelajaran Persiklus

REKAPITULASI KETUNTASAN PROSES PELAKSANAAN SKENARIO

PEMBELAJARAN DAN KETUNTASAN HASIL BELAJAR

PADA SETIAP SIKLUS TINDAKAN

1. Ketuntasan Pelaksanaan Skenario Pembelajaran Oleh Guru dan Siswa

TindakanPertemuan I

(%)

Pertemuan II

(%)

Siklus IGuru 60% 73,33%

Siswa 45,45% 63,63%

Siklus IIGuru 86,66% 93,33%

Siswa 81,81% 90,90%

2. Ketuntasan Hasil Belajar Secara Klasikal

Tindakan Tes Awal Tes Siklus I Tes Siklus II

Rata-rata 67,50 76,94 83,50Ketuntasan SecaraKlasikal

33,33% 72,22% 88,89%

Page 122: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

109

Lampiran: 10 Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Bahan yang di gunakan dalam pembuatan anyaman bambu

109

Lampiran: 10 Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Bahan yang di gunakan dalam pembuatan anyaman bambu

109

Lampiran: 10 Dokumentasi Penelitian

DOKUMENTASI PENELITIAN

Gambar 1. Bahan yang di gunakan dalam pembuatan anyaman bambu

Page 123: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

110

Gambar 2. GuruMendemonstarsikan MateriAnyaman Bambu di depan

Kelas

Gambar 3. Guru membimbingsiswa dalam kelompok

110

Gambar 2. GuruMendemonstarsikan MateriAnyaman Bambu di depan

Kelas

Gambar 3. Guru membimbingsiswa dalam kelompok

110

Gambar 2. GuruMendemonstarsikan MateriAnyaman Bambu di depan

Kelas

Gambar 3. Guru membimbingsiswa dalam kelompok

Page 124: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

111

Gambar 5. Siswa praktek membuat anyaman kipasyang terbuat dari bambu

Gambar 4. Siswa Praktek membuat anyaman kipas yangterbuat dari bambu

dari bambu

111

Gambar 5. Siswa praktek membuat anyaman kipasyang terbuat dari bambu

Gambar 4. Siswa Praktek membuat anyaman kipas yangterbuat dari bambu

dari bambu

111

Gambar 5. Siswa praktek membuat anyaman kipasyang terbuat dari bambu

Gambar 4. Siswa Praktek membuat anyaman kipas yangterbuat dari bambu

dari bambu

Page 125: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

112

Gambar 6. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

Gambar 7. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

112

Gambar 6. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

Gambar 7. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

112

Gambar 6. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

Gambar 7. Observer sedang mengamati aktivitas belajar siswa

Page 126: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

113

Gambar 9. Hasil kerajinan anyaman bambu yang telah dibuat siswa

Gambar 8. Siswa mempresentasekan hasil anyaman bambu

113

Gambar 9. Hasil kerajinan anyaman bambu yang telah dibuat siswa

Gambar 8. Siswa mempresentasekan hasil anyaman bambu

113

Gambar 9. Hasil kerajinan anyaman bambu yang telah dibuat siswa

Gambar 8. Siswa mempresentasekan hasil anyaman bambu

Page 127: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

96

Page 128: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

96

Page 129: MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KERAJINAN ...sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/G2P115039_sitedi_TESIS TERBARU... · kerajinan anyaman dengan menggunakan metode demonstrasi

96

RIWAYAT HIDUP

KETUT SUCIKO, dilahirkan pada 21 Juni 1972 di Petigo, Provinsi Bali, anakke empat dari lima bersaudara, pasangan Bapak Putu Putra dan Ibu MadeKripik. Penulis menempuh pendidikan tingkat dasar di SDN 1 SendangMulyasari (Tamat tahun 1985), kemudian melanjutkan pendidikan ke SMPNegeri 2 Unaaha (1988). Pada tahun 1988 penulis melanjutkan pendidikan keSMA (tamat tahun 1991). Penulis melanjutkan pendidikan DII PGSD diUniversitas Halu Oleo Kendari (memperoleh gelar A.ma 2004). Pada tahun

2009 penulis melanjutkan pendidikan S1 PGSD di Universitas Terbuka. Sejak tahun 2005penulis bekerja sebagai guru SD Negeri 1 Sanuanggamao, Kecamatan Tongauna, KabupatenKonawe. Pada tahun 2008 penulis bekerja sebagai guru SD Negeri 2 Sendang Mulyasari,kecamatan Tongauna, Kabupaten Konawe sampai sekarang.