SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL...

133
i SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN (STUDI PADA PT BPD SULAWESI TENGGARA) OLEH : WAODE HARLINA B1C1 12 157 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2016

Transcript of SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL...

Page 1: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

i

SKRIPSI

PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAP

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN

(STUDI PADA PT BPD SULAWESI TENGGARA)

OLEH :

WAODE HARLINA

B1C1 12 157

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 2: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

ii

PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR TERHADAP

EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PERUSAHAAN

(STUDI PADA PT BPD SULAWESI TENGGARA)

SKRIPSI

Diajukan kepada

Universitas Halu Oleo

Untuk memenuhi salah satu persyaratan

Dalam menyelesaikan Program Sarjana (S-1)

OLEH :

WAODE HARLINA

B1C1 12 157

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 3: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

iii

Page 4: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

iv

Page 5: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

v

Page 6: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

vi

ABSTRAK

WAODE HARLINA, 2016. Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor Terhadap

Pengendalian Internal Perusahaan Pada PT. BPD Sulawesi

Tenggara. Skripsi. Jurusan Akuntansi. Fakultas Ekonomi dan

Bisnis. Universitas Halu Oleo. Pembimbing (1) DR. Husin,

M.Si. (2) Ika Maya Sari SE.,M.Si.,Ak.,CA.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh yang signifikan dari

Profesionalisme Internal Auditor Efektivitas Pengendalian Intern Perusahaan PT. BPD

Sulawesi Tenggara dan menganalisis validitas dan reliabilitas. Dalam penelitian ini, sumber

data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder.

Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif kuantitatif dengan

menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk menganalisis variabel independen yang

mempengaruhi profesionalisme auditor internal terhadap variabel dependen, yaitu efektivitas

pengendalian intern kredit. Dimana analisis berdasarkan data dari 11 responden yang

penelitiannya dilakukan melalui kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan melalui uji t menunjukkan bahwa. diperoleh thitung

untuk variabel profesionalisme internal auditor yaitu sebesar 12,120 lebih besar dari t tabel

1,833 dengan tingkat signifikansi α 0,000 < 0,05, sehingga H1 diterima dan H0 ditolak. Hal

ini berarti bahwa profesionalisme internal auditor berpengaruh signifikan terhadap efektivitas

pengendalian internal perusahaan pada PT. BPD Sulawesi Tenggara.

Kata kunci: Profesionalisme, Internal Auditor, Pengendalian Internal, Efektivitas

Page 7: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

vii

ABSTRACT

Waode Harlina, 2016. Effect Against Professionalism Internal Auditor Internal Control of the

Company PT. BPD Southeast Sulawesi. Essay. Accounting major.

Economics and Business Faculty. Halu Oleo university. Supervisor

(1) DR. Husin, M.Sc. (2) Ika Maya Sari SE., M.Sc., Ak., CA.

This study aims to determine Significant influence of Professionalism Internal

Auditor The Effectiveness of Internal Control of the Company PT. BPD Southeast Sulawesi

and analyze the validity and reliability. In this study, the source of the data used are primary

data and secondary data.

The method used is quantitative descriptive analysis method using simple linear

regression analysis to analyze the independent variables that influence the professionalism of

internal auditors on the dependent variable, namely the effectiveness of internal control of

credit. Where the analysis is based on data from 11 respondents whose research was

conducted through a questionnaire.

The results of this study indicate through t test shows that the variable tcount to the

professionalism of internal auditors in the amount of 12.120 bigger than ttable 1,833, with a

significance level α 0.000 <0.05, so the H1 can be accepted and H0 can be rejected. This

means that the internal auditor professionalism significantly influence the effectiveness of

internal control at PT. BPD Southeast Sulawesi.

Keywords : Professionalism, Internal Auditor, Internal Control, Effectiveness

Page 8: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan karunia-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Pengaruh

Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Pengendalian Internal Perusahaan

(Studi Pada PT. BPD Sulawesi Tenggara)”. Tak lupa penulis haturkan doa, shalawat

serta salam junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat-

sahabatnya yang setia dalam memperjuangkan nilai-nilai Ilahi.

Pada kesempatan ini dengan segala kesulitan dan kerendahan hati, penulis ingin

menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada Almarhumah Ibunda

Waode Atina yang telah lebih dulu dipanggil oleh yang kuasa sebelum melihat

penulis mengenakan toga yang dia impikan serta Ayahanda La Awe yang telah dengan

tulus, penuh kasih sayang dan kesabaran memberikan kepercayaan, dorongan,

dukungan, materil dan doa yang tidak pernah putus sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas akhir ini. Mudah – mudahan dengan selesainya skripsi yang

menjadi syarat kelulusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo

menjadi salah satu kado terbaik atas perjuangan kalian selama ini membesarkan

penulis hingga menjadi seperti saat sekarang ini. Dan khusus untuk almarhumah

Mama, semoga ini menjadi salah satu amal jariyah terbaik yang selalu mengalir untuk

beliau agar diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna karena keterbatasan

yang penulis miliki dan kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT semata. Penulis

Page 9: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

ix

menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya Kepada Bapak DR. Husin, M.Si

selaku pembimbing I dan Ibu Ika Maya Sari, SE,.M.Si.,Ak,.CA selaku pembimbing

II yang banyak meluangkan waktu, tenaga, dan pemikirannya dalam memberikan

bimbingan dan arahan kepada penulis.

Dalam penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang telah

memberikan bantuan baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu

perkenankanlah penulis dari lubuk hati yang paling dalam menghaturkan terima kasih

yang tulus dan teristimewa kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Usman Rianse, M.Si. Selaku Rektor Universitas Halu Oleo.

2. Ibu Dr. Hj. Rostin, SE.,MS. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis.

3. Ibu Tuti Dharmawati, SE.,M.Si, Ak, QIA, CA. Selaku Ketua Jurusan Akuntansi.

4. Bapak Safaruddin, SE, M.SA, Ak, CA. Selaku sekretaris Jurusan.

5. Bapak Dr. H. Nasrullah Dali, SE., M.Si, Ak, CA, Bapak Safaruddin SE, M.SA,

Ak, CA, dan Ibu Sulvariani Tamburaka SE, M.Si selaku dosen penguji, terima

kasih atas arahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

6. Segenap Bapak/Ibu Dosen dan Staf di lingkup Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Halu Oleo yang telah memberikan banyak ilmu selama penulis berada

di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Halu Oleo.

7. Segenap Auditor PT. BPD Sulawesi Tenggara yang telah memberi izin kepada

penulis untuk melakukan penelitian pada PT. BPD Sulawesi Tenggara, dan para

karyawan khususnya auditor yang telah membantu memberikan data-data yang

dibutuhkan.

8. Saudara Kandungku Tercinta ka Rahman, ka Malik, ka Nur, ka Ira, ka Abdul, dan

kakak-kakak ipar saya yang cantik yang selalu memberi motivasi dan dukungan

juga ka Fini dan ipar saya lainnya ka Ami, ka Heng dan ka Kama.

Page 10: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

x

9. Keponakanku Vika, Vivi, Vira, Vini, Vidya, Virza, Rian, Febi, Irma, Bebel,

Afdal, Putri, Pangeran, dan Sultan semoga menjadi anak yang berbakti kepada

kedua orang tua.

10. Seluruh Keluarga Besar saya, terima kasih atas doa dan bantuannya baik secara

langsung maupun tidak langsung.

11. Seluruh Guruku semasa SDN 6 Kendari, SMPN 26 Makassar, SMAN 9 Kendari,

terima kasih atas ilmu yang diberikan kepada penulis, semoga Allah SWT

membalas jasa-jasa dan kebaikan mereka.

12. Sahabat-sahabatku tercinta semasa SMA, Risfiani wulandari S.Fam, Muh.

Kamaruddin Jamal S.Pd, Nur Fitrah Masumi, Rianto S.Mat, Vebby Mawarni SH,

Hera, Adin, Mira, Mini, Ermin, Zul, Aci, Izty, dan teman-teman yang tidak

sempat saya sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas kebaikan kalian

serta motivasi yang diberikan kepada penulis.

13. Teman-teman KKN seperjuangan Azriyana SS, Inri, Nisrina Nasrun SMat, Geong

Antrie, Asrin Syahrir, Naskun Ahmad, Rahmat sukses selalu untuk kalian.

14. UKLI Community khususnya D’eonnies genk ka Era, ka Vivin, ka Desty, ka Awi,

ka Uni, ka Jihan, dan teman ukli dek Winda, dek Aika, dek Sica, dek Nanda, dek

Erwin, dek Faisal, dek Farah, dan semuanya, terima kasih atas dukungannya,

pengertiannya terima kasih banyak.

15. Sahabat seperkuliahanku Stiffany Suci Delvi E, Rahmawati S.Ak, Waode Nela,

Auliyana, dan Fitri, terima kasih atas dukungan, bantuan dan doa yang telah di

berikan selama ini.

16. Special Thanks buat teman-teman Akuntansi Kelas D : Andi Nurjannah

Tulmagwa, Mulawati, Yulianti, Asmiatin Rahman S.Ak, Selfi Dewita Yusran

S.Ak, Sul S.Ak, Dinan Azmi S.Ak, Sumianti Lasania S.Ak, Kurniawan

Hermansyah S.Ak, Sarita Olivia S.Ak. Rois, Mega, Yadi, Irwan, Igo, Ika, dan

Page 11: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xi

yang tidak sempat saya sebutkan namanya satu persatu, terima kasih atas

dukungan dan kebaikan kalian, kebersamaan kalian dan teman-teman yang belum

bergelar S.Ak, saya doakan semoga cepat menyusul. Aamiin.

17. Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

S.Ak, Fitri Sarufa S.Ak, Andi Ainun Senja S.AK, Yaya Cahyanisa S.Ak, Cindy,

Rahmi, Marianti S.Ak, serta teman-teman yang tidak bisa di sebutkan satu persatu

terima kasih.

Akhirnya dengan segala kerendahan hati, penulis berharap skripsi ini dapat

bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan khususnya bagi pribadi penulis.

Semoga Allah SWT, seanantiasa memberikan hidayah, rahmat dan karunia-Nya

kepada kita sekalian. Aamiin…..

Kendari, September 2016

Penulis

Page 12: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN.................................................................. iii

HALAMAN PENGESAHAN................................................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN................................................................... v

ABSTRAK.................................................................................................. vi

KATA PENGANTAR................................................................................ viii

DAFTAR ISI............................................................................................... xii

DAFTAR TABEL....................................................................................... xvi

DAFTAR SKEMA...................................................................................... xvii

DAFTAR GRAFIK..................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................ xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ............................................................................ 7

1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................. 7

1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7

1.5 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu ........................................................................ 9

2.2 Konsep Tentang Audit Internal ........................................................ 10

2.2.1 Definisi Tentang Audit Internal ........................................... 10

2.2.2 Jenis-Jenis Audit Internal ..................................................... 11

2.2.3 Tujuan Dan Ruang Lingkup Audit Internal ......................... 13

2.2.4 Fungsi Dan Tanggungjawab Audit Internal ......................... 14

Page 13: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xiii

2.3 Konsep Profesionalisme ................................................................... 15

2.3.1 Definisi Profesionalisme ..................................................... 15

2.3.2 Dimensi Profesionalisme .................................................... 16

2.3.3 Indikator Profesionalisme Auditor ...................................... 18

2.4 Konsep Pengendalian Internal........................................................... 21

2.4.1 Definisi Pengendalian Internal .............................................. 21

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal ................................................ 21

2.5 Konsep Tentang Efektivitas .............................................................. 22

2.5.1 Definisi Tentang Efektivitas ................................................ 22

2.5.2 Aspek-Aspek Efektivitas ...................................................... 23

2.5.3 Konsep Efektivitas Pengendalian Internal ........................... 23

2.6 Konsep Tentang Kredit ..................................................................... 25

2.6.1 Definisi Tentang Kredit ....................................................... 25

2.6.2 Tujuan Dan Fungsi Kredit .................................................... 25

2.6.3 Prosedur Pemberian Kredit ................................................ 27

2.6.4 Penggolongan Kolektibilitas Kredit......................................28

2.7 Konsep Pengendalian Internal Kredit ............................................ 31

2.7.1 Indikator Pengendalian Internal Kredit ................................ 32

2.8 Hubungan Antara Variabel Penelitian ........................................... 33

2.8.1 Hubungan Profesionalisme Internal Auditor

terhadap Efektivitas Pengendalian Internal Perusahaan ...... 33

2.9 Kerangka Pemikiran ........................................................................ 34

2.10 Paradigma Penelitian ................................................................... 38

2.11 Perumusan Hipotesis ..................................................................... 38

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian ............................................................................ 40

3.2 Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................... 40

Page 14: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xiv

3.3 Jenis Dan Sumber Data ................................................................. 41

3.4 Metode Pengumpulan Data ........................................................... 42

3.5 Metode Pengolahan Data .............................................................. 43

3.6 Metode Analisis Data .................................................................... 43

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif .................................................. 43

3.6.2 Regresi Linear Sederhana ..................................................... 44

3.7 Pengujian Asumsi Klasik ............................................................... 46

3.7.1 Uji Normalitas ..................................................................... 46

3.7.2 Uji Heterokedastisitas .......................................................... 46

3.7.3 Uji Autokorelasi .................................................................. 47

3.8 Uji Hipotesis ................................................................................... 47

3.8.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi) .......................................... 47

3.8.2 Uji Statistik T ..................................................................... 48

3.9 Operasional Variabel Penelitian ..................................................... 48

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Sultra (PT. BPD Sulawesi Tenggara)….. 51

4.1.1 Sejarah Singkat Bank Sultra................................................. 51

4.1.2 Visi dan Misi Bank Sultra (PT. BPD Sulawesi Tenggara)…52

4.1.3 Kedudukan, Tugas dan Fungsi Bank Sultra………………. 53

4.1.4 Struktur Organisasi Bank Sultra………………………….. 57

4.2 Hasil Penelitian………………………………………………….. 59

4.2.1 Karakteristik Responden…………………………………… 59

4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian……………………………… 62

4.2.3 Uji Validitas dan Reabilitas……………………………….. 71

4.2.4 Uji Asumsi Klasik…………………………………………. 75

Page 15: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xv

4.2.5 Analisis Regresi Sederhana……………………………….... 79

4.3 Hasil Pengujian Hipotesis………………………………………… 81

4.3.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)........................ 81

4.3.2 Koefisien Determinasi………………………………..…….. 82

4.4 Pembahasan…………………………………………………..….. 82

4.4.1 Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap

Pengendalian Kredit Pada Bank Sultra.................................... 82

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan…………………………………………………........ 85

5.2 Saran………………………………………………………….…. 86

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 16: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xvi

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Perkembangan Kredit Pada Bank Sultra Periode 2013-2015.............. 5

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu................................................................. 9

Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian........................................................... 50

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Usia…............................ 59

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja…............................. 60

Tabel 4.3 Klasifikasi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin............................. 61

Tabel 4.4 Klasifikasi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan................... 61

Tabel 4.5 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel

Profesionalisme Internal Auditor.......................................................... 63

Tabel 4.6 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel

Pengendalian Internal.............................................................................. 68

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Profesionalisme

Internal Auditor...................................................................................... 73

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Pengendalian Internal... 74

Tabel 4.9 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb.............................................. 78

Tabel 4.10 Hasil Estimasi Regresi Linear Sederhana........................................... 79

Nomor

Page 17: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xvii

DAFTAR SKEMA

Halaman

Skema 2.1 Kerangka Pikir...................................................................................... 37

Skema 2.2 Paradigma Penelitian............................................................................ 38

Skema 4.1 Struktur Organisasi Bank Sultra......................................................... 58

Nomor

Page 18: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xviii

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.1 Normal Plot of Regression Standardized Residual............................ 76

Grafik 4.2 Scatter Plot (diagram plot).................................................................... 77

Nomor

Page 19: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kuisioner

2. Tabulasi Variabel Profesionalisme Internal Auditor dan Variabel

Pengendalian Internal

3. Validitas dan Reabilitas

4. Analisis Regresi

Page 20: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dunia perbankan akan terus mengalami kemajuan dari tahun ke

tahun, hal ini diakibatkan karena kemajuan industri yang semakin pesat

di berbagai belahan dunia. Pertumbuhan suatu industri yang pesat

membutuhkan sokongan dana yang besar juga maka dari itu bank selaku

salah satu dunia usaha yang memberikan modal berperan penting untuk

memajukan perindustrian dalam hal memberikan modal, baik modal

awal maupun modal untuk perlusaan usaha suatu perusahaan.

Pengaturan dan pengawasan kepada perbankan haruslah di

perketat agar perbankan dapat terus tumbuh dengan sehat dan

melakukan praktik-praktik yang sehat jauh dari kejahatan perbankan.

Tetapi walaupun pengawasan terhadap perbankan yang dilakukan oleh

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) upaya pembobolan kejahatan perbankan

masih sering terjadi.

Independensi merupakan hal yang penting dalam pekerjaan

sebagai auditor, sangat sulit sekali bagi auditor apabila mempunyai

relasi atau hubungan yang berlebihan dengan klien. Auditor yang

profesional harus memiliki independensi untuk memenuhi kewajiban

profesionalnya yang berarti auditor tersebut tidak memihak kepada

1

Page 21: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

2

kelompok atau pribadi tertentu. Di samping itu dalam menyelesaikan

tugasnya dalam mengaudit seharusnya auditor tidak terkekang oleh

batasan-batasan mengaudit dan memberikan hasil yang terbaik kepada

eksekutif perusahaan.

Auditing internal dimaksudkan untuk dapat membantu

organisasi dalam mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan

yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan

efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.

Oleh karena itu, ruang lingkup audit internal tidak hanya menyangkut

kebenaran dan kewajaran perhitungan matematis, namun mencakup

seluruh aspek organisasi perusahaan.

Profesionalisme sangat diperlukan oleh auditor internal dalam

menilai efektivitas penerapan struktur pengendalian internal perusahaan.

Penggunaan sikap profesionalisme memungkinkan auditor untuk dapat

mengumpulkan bukti yang akan memberinya dasar yang layak untuk

membentuk suatu pendapat dan opini. Termasuk dalam efektivitas

pengendalian kredit. Perlunya audit internal dalam pengendalian kredit

bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan, penjagaan dan

pengawasan kredit sebagai aset/kekayaan bank telah dilakukan dengan

baik sehingga tidak timbul risiko-risiko yang diakibatkan penyimpangan

baik oleh debitur maupun intern bank.

Kredit merupakan kegiatan operasional terpenting dalam operasi

bank, karena kredit memberikan nilai pendapatan yang terbesar dalam

Page 22: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

3

suatu bank. Terkait dengan apa yang menjadi kegiatan pokok bank yaitu

menerima simpan pinjam dari masyarakat dalam bentuk tabungan serta

deposito berjangka, pemberian kredit dilakukan dalam rangka turut

membantu meningkatkan kegiatan perekonomian, kredit sangat

diperlukan oleh masyarakat karena seiring perkembangan dunia usaha

yang semakin pesat diseluruh dunia maupun di Indonesia kegiatan usaha

baik dalam sekala kecil, menengah maupun skala besar membutuhkan

aliran dana dalam mengarungi kegiatan operasionalnya.

Sesungguhnya membicarakan risiko yang terkandung dalam

setiap pemberian kredit. Agar terhindar dari kredit yang bermasalah atau

kredit macet, dalam menjalankan kegiatan yang efisiensi dan efektif,

bank memerlukan sistem pengendalian intern. Sistem pengendalian

intern merupakan seperangkat kebijakan dan prosedur yang dirancang

dengan tujuan untuk menjaga kekayaan dan catatan perusahaan, untuk

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntan, mendorong efisiensi

dan mendorong dipatuhinya manajemen. Karena masih terjadi

pengembalian kredit yang tidak tepat dan tidak teratur.

Bertambahnya jumlah kredit akan memberikan pendapatan yang

besar bagi bank, tetapi juga bisa menimbulkan bahaya yang besar dan

akan mengakibatkan kerugian yang besar sehingga bank tidak bisa

menjalankan aktivitasnya apabila kredit tersebut tidak dikelola dengan

baik. Maka disinilah kita memerlukan auditor internal agar

meminimalisir kemungkinan tingkat kredit yang bermasalah. Dalam

Page 23: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

4

penggolongan kredit dapat kita bagi menjadi lima yaitu Lancar, Dalam

Perhatian Khusus, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet.

Bank Sultra (PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara)

sebagai bank umum sejak berdirinya telah menjalankan operasionalnya

dengan menghimpun dana dalam bentuk giro, tabungan, deposito serta

menyalurkan dana tersebut dalam bentuk kredit dengan memperhatikan

prinsip kehati-hatian serta memprioritaskan pada usaha produktif. Selain

itu Bank Sultra juga memberikan pelayanan pada jasa-jasa perbankan

seperti transfer, referensi bank serta pelayanan jasa perbankan lainnya.

Bank Sultra diharapkan sebagai wahana yang mampu menghimpun dan

menyalurkan dana bagi masyarakat secara efektif dan efisien kearah

peningkatan taraf hidup rakyat. Bank Sultra mempunyai pangsa pasar

yang cukup establish dan memiliki loyalitas tinggi, meskipun mulai

banyak bank umum lainnya yang beroperasi pada penyaluran kredit

dilevel usaha kecil dan mikro. Namun demikian, untuk menyikapi

persaingan yang semakin ketat, Bank Sultra perlu meningkatkan daya

saing dan efisiensi pengelolaan usahanya agar mampu bersaing dengan

bank umum dan lembaga keuangan lainnya yang beroperasi penyaluran

kredit dalam usaha mikro dan kecil.

Kegiatan/usaha Bank Sultra yang utama adalah pemberian kredit

yang mana kegiatan ini merupakan sumber pendapatan utama bagi

bank. Dimana harus memaksimalkan pemasaran uangnya dan sekecil

mungkin mencegah uang menganggur. Sehingga usaha ini mempunyai

Page 24: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

5

kecenderungan terjadinya kredit bermasalah atau Non Performing Loan

(NPL). Berikut ini perkembangan kredit Bank Sultra dari tahun 2013-

2015.

Tabel 1.1 Perkembangan kredit pada Bank Sultra Periode 2013-2015

(Dalam Ribuan Rupiah)

No Keterangan 2013 (Rp) 2014 (Rp) 2015 (Rp)

1. Kredit Lancar 2.081.588.000 2.417.814.000 3.189.858.000

2. Dalam Perhatian

Khusus

24.209.000 57.072.000 38.946.000

3. Kurang Lancar 2.486.000 14.966.000 1.902.000

4. Diragukan 3.471.000 6.582.000 7.481.000

5. Macet 28.928.000 54.543.000 86.444.000

Sumber : Bank Sultra

Berdasarkan tabel 1.1 diatas dapat dilihat bahwa kondisi

perkembangan kredit dari tahun 2013-2015 untuk kredit lancar

mengalami peningkatan sebesar Rp333.226.000.000, pada tahun 2013-

2014 dan pada tahun selanjutnya mengalami peningkatan kembali

sebesar Rp772.044.000.000, Dalam perhatian khusus juga mengalami

peningkatan sebesar Rp32.863.000.000, pada tahun 2013-2014

sedangkan pada tahun selanjutnya 2015 mengalami penurunan sebesar

Rp18.126.000.000, Kurang lancar mengalami peningkatan sebesar

Rp12.480.000.000, pada tahun 2013-2014 dan pada tahun 2015

mengalami penurunan sebesar Rp13.064.000.000, Diragukan

mengalami peningkatan sebesar Rp3.111.000.000, pada tahun 2013-

2014 dan pada tahun selanjutnya mengalami peningkatan kembali

sebesar Rp899.000.000, Kredit macet mengalami peningkatan sebesar

Page 25: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

6

Rp25.615.000.000, dan pada tahun 2015 mengalami peningkatan

kembali sebesar Rp31.901.000.000.

Pencapaian kinerja mengalami penurunan, hal ini dapat dilihat

dari peningkatan Non Performing Loan (NPL) Bank Sultra dimana

NPL gross 31 Desember 2015 sebesar 2,90% naik dari tahun 2014 NPL

gross sebesar 2,45% dan dari tahun 2013 sebesar 1,64%. Hal ini terjadi

akibat adanya peningkatan kredit bermasalah atau Non Performing Loan

(NPL), selain itu dimungkinkan karena pengendalian intern kredit yang

dilakukan oleh Bank Sultra masih lemah sehingga tingkat pengembalian

masih rendah. Tentunya dalam hal ini terdapat internal auditor sebagai

pengawas internal dalam perusahaan agar berjalan efektif dan efisien.

Auditor internal juga membutuhkan sikap profesionalisme di

dalamnya agar dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Pemeriksaan

internal merupakan kegiatan yang penting untuk menilai sejauh

mana kebijakan yang ditetapkan perusahaan telah terlaksana

dengan tepat, dan apabila terdapat penyimpangan auditor

internal harus segera melakukan tindakan koreksi agar tujuan

perusahaan dapat tercapai dengan baik.

Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk

meneliti lebih lanjut dengan mengangkat judul ”Pengaruh

Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Efektivitas

Pengendalian Internal Perusahaan”

Page 26: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

7

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dirumuskan

permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah profesionalisme

internal auditor berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian internal

perusahaan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh

profesionalisme internal auditor terhadap efektivitas pengendalian

internal perusahaan pada PT. BPD Sulawesi Tenggara dan menganalisis

uji validitas dan reabilitas.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian diharapkan dapat memberi manfaat bagi

berbagai pihak antara lain :

1. Bagi penulis

Penelitian ini untuk menambah pengetahuan dan wawasan terutama

mengenai internal auditor dalam mengendalikan kredit dan untuk

memperoleh pemahaman lebih dalam dari teori yang diperoleh

dengan kenyataan yang terjadi pada bank.

2. Bagi perbankan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi yang berguna

sebagai bahan masukan untuk perbankan dalam mengendalikan

kredit dalam kaitannya dengan peran internal auditor di perbankan.

Page 27: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

8

3. Bagi pihak lain

Penelitian ini bermanfaat bagi masyarakat pada umunya, dan dapat

juga dijadikan sebagai bahan referensi atau masukan bagi penelitian

selanjutnya untuk menyajikan topik-topik yang berkaitan dengan

masalah yang di bahas dalam skripsi.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk lebih terarahnya penelitian ini dan tidak menjadi bias

sehingga menimbulkan banyak persepsi dan pandangan maka ruang

lingkup masalah dalam penelitian ini hanya sebatas pada pengaruh

internal auditor terhadap efektivitas pengendalian internal kredit.

Dimana data dalam penelitian ini di peroleh dari persepsi dan

pemahaman seluruh auditor internal pada PT. BPD Sulawesi Tenggara

selama 3 tahun yaitu tahun 2013 sampai dengan 2015.

Page 28: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Rangkuman mengenai penelitian terdahulu yang dilakukan

sebelumnya oleh para peneliti terdahulu yang masih berkaitan dengan

penelitian yang dilakukan oleh penulis. Berikut ini akan disajikan

beberapa kesimpulan dari penelitian-penelitian terdahulu :

Tabel 2.1 Review Penelitian Terdahulu

No

. Penulis Judul Hasil penelitian Persamaan Perbedaan

1. Rachmat

Kasdiarto

(2015)

Pengaruh

Independensi dan

Profesionalisme

Auditor Internal

Terhadap

Efektivitas

Penerapan

Struktur

Pengendalian

Internal

Perusahaan

Profesionalisme

auditor internal

mempunyai

pengaruh positif

dan signifikan

terhadap efektifitas

penerapan struktur

pengendalian

internal perusahaan

Persamaan

dari

penelitian

ini, peneliti

juga meneliti

pengaruh

profesionalis

me auditor

internal

terhadap

pengendalian

internal

Perbedaann

ya terletak

pada

variabelnya

yaitu

peneliti

bukan

hanya

meneliti

profesionali

sme auditor

internal

tetapi

independen

sinya juga

dan

efektifitas

seorang

internal

auditor

tersebut

selain itu

peneliti

hanya

meneliti

pengendali

an internal

saja bukan

tentang

9

Page 29: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

10

kredit

2. Martha

Lestari

Sembiring

(2011)

Peranan Audit

Internal dalam

Menunjang

Efektivitas

Pengendalian

Internal Kredit

Investasi

Audit internal

berpengaruh secara

positif dalam

menunjang

efektivitas

pengendalian

internal pemberian

kredit investasi

Persamaanny

a yaitu

peneliti juga

meneliti

tentang audit

internal

dalam

pengendalian

kredit

Perbedaann

ya yaitu

peneliti

juga

meneliti

tentang

efektifitas

auditornya

dalam

mengendali

an kredit

investasi

3. Rama

Arsaputra

(2011)

Pengaruh

Profesionalisme

Internal Auditor

terhadap Jumlah

Kredit Macet

hasil persentase

sebesar 85,13%

dan dapat

disimpulkan bahwa

Pengaruh

Profesionalisme

Auditor Internal

Terhadap Jumlah

Kredit Macet

adalah sangat

berpengaruh

Persamaanny

a yaitu

peneliti

meneliti

tentang

pengaruh

profesionalis

me internal

auditor

terhadap

kredit

Perbedaann

ya yaitu

peneliti

meneliti

pengaruh

profesionali

sme

internal

auditor

dalam

jumlah dari

kredit

macetnya

bukan

tentang

pengendali

an kredit

2.2 Konsep Tentang Audit Internal

2.2.1 Definisi Tentang Audit Internal

Secara umum audit internal merupakan suatu fungsi penilaian

yang independen dalam suatu organisasi untuk menguji dan

mengevaluasi kegiatan organisasi yang dilaksanakan. Audit internal

berkewajiban untuk menyediakan informasi tentang kelengkapan dan

keefektifan pengendalian internal.

Menurut sukrisno agoes (2012:4) pengertian auditing adalah :

Page 30: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

11

“Auditing adalah suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis

dan sistematis oleh pihak yang independen, terhadap laporan keuangan

yang telah disusun oleh manajemen beserta catatan-catatan pembukuan

dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan

pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.”

2.2.2 Jenis-Jenis Audit

Menurut Sukrisno Agoes (2012:10) ditinjau dari luasnya

pemeriksaan audit dibedakan atas :

1. General Audit (Pemeriksaan Umum)

Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan

oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat

mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.

2. Special Audit ( Pemeriksaan Khusus)

Suatu Pemeriksaan terbatas (sesuai dengan permintaan audit) yang

dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) independen, dan pada

akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat

terhadap kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan. Pendapat

yang diberikan terbatas pada masalah tertentu yang diperiksa, karena

prosedur audit yang dilakukan juga terbatas.

Sukrisno Agoes (2012:10) memaparkan bahwa jika ditinjau dari

jenis pemeriksaan audit bisa dibedakan atas :

a. Operational audit (Audit Operasional)

Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan,

termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah

Page 31: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

12

ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi

tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.

b. Complience audit ( pemeriksaan ketaatan)

Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah

perusahaan sudah mentaati peraturan-peraturan dan kebijakan-kebijakan

yang berlaku, yang ditetapkan oleh pihak interen perusahaan

(manajemen, dewan komisaris) maupun pihak eksternal (pemerintah,

Bapepam, LK, Bank Indonesia, Direktorat Jendral Pajak, dan lain-lain).

Pemeriksaan bisa dilakukan baik oleh KAP maupun bagian internal

audit.

c. Internal audit ( pemeriksaan Interen)

Pemeriksaaan yang dilakukan oleh internal auditor biasanya lebih

rinci dibandingkan dengan pemeriksaan umum yang dilakukan oleh

KAP. Internal auditor biasanya tidak memberikan opini terhadap

kewajaran laporan keuangan, serta pihak-pihak luar perusahaan

menganggap bahwa internal auditor, merupakan orang dalam

perusahaan, tidak independen.

Laporan audit internal berisi temuan pemeriksaan (audit findings)

mengenai penyimpangan dan kecurangan yang ditemukan, kelemahan

pengendalian internal, beserta saran-saran perbaikannya

(recommendation).

Page 32: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

13

2.2.3 Tujuan dan Ruang Lingkup Audit Internal

Menurut Hiro Tugiman (2006:11) tujuan pemeriksaan internal

adalah membantu para anggota organisasi agar dapat melaksanakan

tanggungjawabnya secara efektif. Untuk itu, pemeriksaan internal akan

melakukan analisis, penilaian, dan mengajukan saran-saran. Tujuan

pemeriksaan mencakup pula pengembangan pengawasan yang efektif

dengan biaya yang wajar

Menurut Sukrisno Agoes (2012:222) tujuan pemeriksaan yang

dilakukan oleh internal auditor adalah membantu semua pimpinan

perusahaan (manajemen) dalam melaksanakan tanggung jawabnya

dengan memberikan analisa, penilaian, saran dan komentar mengenai

kegiatan yang diperiksanya.

Lingkup penugasan audit internal menurut Konsorsium Organisasi

Profesi Audit Internal (SPAI 2004:20) yaitu :

1. Pengelolaan Resiko

Fungsi audit internal harus dapat membantu organisasi dengan cara

mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko signifikan dan memberikan

kontribusi tehadap peningkatan pengelolaan resiko dan sistem

pengendalian internal.

2. Pengendalian

Fungsi audit internal harus dapat membantu organisasi dalam

memelihara pengendalian intern dengan cara mengevaluasi kecukupan,

Page 33: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

14

efesiensi, dan efektivitas pengendalian tersebut, serta mendorong

peningkatan pengendalian secara berkesinambungan.

3. Proses Governance

Fungsi audit internal harus menilai dan memberikan rekomendasi yang

sesuai untuk meningkatkan proses governance dalam mencapai tujuan

berikut :

a. Mengembangkan etika dan nilai-nilai yang memadai didalam

perusahaaan.

b. Memastikan pengelolaan kinerja organisasi yang efektif dan

akuntabilitas.

c. Secara efektif mengkomunikasikan resiko dan pengendalian kepada

unit-unit yang tepat dalam perusahaan.

d. Secara efektif mengkoordinasikan kegiatan dan

mengkomunikasikan informasi di antara pimpinan, dewan

pengawas, auditor internal, dan eksternal serta manajemen.

2.2.4 Fungsi dan Tanggungjawab Audit Internal

Fungsi audit internal adalah sebagai alat bantu bagi manajemen

untuk menilai efisiensi dan keefektifan pelaksanaan struktur

pengendalian intern perusahaan, kemudian memberikan hasil berupa

saran atau rekomendasi dan memberi nilai tambah bagi manajemen

yang akan dijadikan landasan mengambil keputusan atau tindak

lanjutnya.

Page 34: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

15

Tanggung jawab auditor internal yang diperuntukkan bagi Ikatan

Akuntan Indonesia adalah Auditor internal bertanggung jawab untuk

menyediakan data analisis dan evaluasi, memberikan keyakinan dan

rekomendasi, informasi kepada manajemen suatu usaha dan dewan

komisaris atau pihak lain yang setara dengan wewenang dan tanggung

jawabnnya untuk memenuhi tanggung jawab tersebut. Auditor internal

mempertahankan obyektifitasnnya yang berkaitan dengan aktifitas yang

diauditnnya.

2.3 Konsep Profesionalisme

2.3.1 Definisi Profesionalisme

Menurut pengertian umum, seseorang dikatakan profesional

jika memenuhi tiga kriteria, yaitu mempunyai keahlian untuk

melaksanakan tugas sesuai dengan bidangnya, melaksanakan suatu

tugas atau profesi dengan menetapkan standar baku di bidang profesi

yang bersangkutan dan menjalankan tugas profesinya dengan

mematuhi Etika Profesional yang telah ditetapkan. Profesi dan

profesionalisme dapat dibedakan secara konseptual. Profesi

merupakan jenis pekerjaan yang memenuhi beberapa kriteria,

sedangkan profesionalisme adalah suatu atribut individul yang penting

tanpa melihat suatu pekerjaan merupakan suatu profesi atau tidak

(Lekatompessy, 2003 dalam Novanda Friska, 2012).

Secara sederhana, profesionalisme berarti bahwa auditor wajib

melaksanakan tugas-tugasnya dengan kesungguhan dan kecermatan.

Page 35: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

16

Sebagai seorang yang professional, auditor harus menghindari

kelalaian dan ketidakjujuran. Sebagai profesional, auditor mengakui

tanggung jawabnya terhadap masyarakat, terhadap klien, dan terhadap

rekan seprofesi, termasuk untuk berperilaku yang terhormat, sekalipun

ini merupakan pengorbanan pribadi.

2.3.2 Dimensi Profesionalisme

Konsep profesionalisme banyak digunakan oleh para peneliti

untuk mengukur profesionalisme dari profesi auditor yang tercermin

dari sikap dan perilaku. Menurut Hall (1968) dalam Novanda Friska

Bayu Aji Kusuma (2012:15) terdapat lima dimensi profesionalisme,

yaitu:

a) Pengabdian pada profesi

Pengabdian pada profesi dicerminkan dari dedikasi

profesionalisme dengan menggunakan pengetahuan dan kecakapan

yang dimiliki. Keteguhan untuk tetap melaksanakan pekerjaan

meskipun imbalan ekstrinsik kurang. Sikap ini adalah ekspresi dari

pencurahan diri yang total terhadap pekerjaan. Pekerjaan didefinisikan

sebagai tujuan, bukan hanya alat untuk mencapai tujuan. Totalitas ini

sudah menjadi komitmen pribadi, sehingga kompensasi utama yang

diharapkan dari pekerjaan adalah kepuasan rohani, baru kemudian

materi.

Page 36: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

17

b) Kewajiban sosial

Kewajiban sosial adalah pandangan tentang pentingnya

peranan profesi dan manfaat yang diperoleh baik masyarakat maupun

profesional karena adanya pekerjaan tersebut.

c) Kemandirian

Kemandirian dimaksudkan sebagai suatu pandangan

seseorang yang profesional harus mampu membuat keputusan sendiri

tanpa tekanan dari pihak lain (pemerintah, klien, dan bukan anggota

profesi). Setiap ada campur tangan dari luar dianggap sebagai

hambatan kemandirian secara profesional.

d) Keyakinan terhadap peraturan profesi

Keyakinan terhadap profesi adalah suatu keyakinan bahwa

yang paling berwenang menilai pekerjaan profesional adalah rekan

sesama profesi, bukan orang luar yang tidak mempunyai kompetensi

dalam bidang ilmu dan pekerjaan mereka.

e) Hubungan dengan sesama profesi

Hubungan dengan sesama profesi adalah menggunakan

ikatan profesi sebagai acuan, termasuk didalamnya organisasi formal

dan kelompok kolega informal sebagai ide utama dalam pekerjaan.

Melalui ikatan profesi ini para profesional membangun kesadaran

profesional.

Page 37: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

18

2.3.3 Indikator Profesionalisme Auditor

Konsorsium organisasi profesi audit internal menerbitkan

Standar Profesi Audit Internal (SPAI), dijelaskan oleh Hiro Tugiman

(2001:6) dalam bukunya yang berjudul Standar Profesional Internal

Audit, isi dari standar tersebut adalah sebagai berikut:

1. Independensi

Independensi merupakan istilah yang selalu dibicarakan

berkaitan dengan audit. Independensi diartikan sebagai kebebasan

yang melekat pada dirinya, lingkup yang tak terbatas, kewenangan

untuk memeriksa apapun pada saat kapanpun, kebebasan

menyatakan sesuatu seperti apa adanya, dan dukungan penuh dari

atasan. Hiro Tugiman (2003:16) menyebutkan bahwa yang

termasuk dalam independensi adalah status organisasi, status

organisasi unit audit intern haruslah memberikan keleluasaan

untuk memenuhi atau menyelesaikan tanggung jawab

pemeriksaan yang diberikan. Objektifitas para auditor interen

haruslah melakukan audit secara objektif.

2. Kemampuan Profesional

Untuk dapat melaksanakan tugasnya sebagaimana yang

diharapkan dan memenuhi syarat profesionalisme, maka audit intern

harus terdiri dari tenaga-tenaga yang kompeten, mempunyai

pengetahuan dan kemampuan teknis audit dengan standar yang tinggi,

memiliki daya imajinasi serta berinisiatif, dan mampu berhubungan

Page 38: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

19

dengan bagian lainnya dalam organisasi perusahaan tersebut. Hiro

Tugiman (2003:17) menyebutkan bahwa untuk dapat bersikap

profesionalisme unit audit intern harus memiliki, kesesuaian dengan

standart profesi, pengetahuan dan kecakapan, hubungan antar manusia

dan komunikasi pendidikan berkelanjutan.

3. Program Audit

Program audit intern dewasa ini bukan hanya menyangkut

kebenaran dan kewajaran, akan tetapi meliputi semua aspek organisasi

perusahaan. Tujuan audit intern untuk membantu semua anggota

manajemen dalam tugas mereka dengan memberikan saran-saran dan

komentar-komentar analisis dan penelitian mengenai kegiatan yang

diperiksanya. Hiro Tugiman (2003:17) menyebutkan bahwa program

audit intern harus meliputi pengujian dan evaluasi terhadap keandalan

informasi, kesesuaian dengan kebijakan, rencana, prosedur, dan

peraturan perundang-undangan, penggunaan sumber daya secara

ekonomis dan efesien.

4. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan

Tahap awal dari pelaksanaan kegiatan pemeriksaan adalah

perencanaan atau membuat program audit intern. Program tersebut

akan menjadi pedoman bagi auditor dalam melaksanakan kegiatan

audit. Hiro Tugiman (2003:18) menyebutkan bahwa pelaksanaan

kegiatan pemeriksaan harus meliputi: Perencanan pemeriksaan,

Page 39: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

20

pengujian dan pengevaluasian informasi, penyampaian hasil

pemeriksaan, tindak lanjut hasil pemeriksaan.

5. Laporan Hasil Audit Internal

Pelaporan hasil audit internal merupakan dokumen formal di

mana audit internal merangkum pekerjaannya dengan melaporkan

pengamatan dan rekomendasi. Laporan audit adalah produk akhir yang

paling penting dari proses audit internal dan merupakan kendaraan

utama oleh yang menggambarkan kegiatan audit internal untuk orang-

orang baik di dalam maupun di luar perusahaan. Laporan audit

memberikan bukti tentang karakter profesional kegiatan audit internal

dan memungkinkan orang lain untuk mengevaluasi kontribusi ini.

6. Tindak Lanjut Atas Hasil Laporan Audit Internal

Menurut Hiro Tugiman definisi tindak lanjut atas hasil laporan

audit internal adalah sebagai suatu proses untuk menentukan

kecukupan, keefektifan, dan ketepatan waktu dari berbagai tindakan

yang dilakukan oleh manajemen terhadap berbagai temuan pemeriksaan

(audit) yang dilaporkan. Pekerjaan audit internal hanya mungkin efektif

apabila pihak manajemen memanfaatkan hasil-hasil pekerjaan tersebut

serta memberikan tindak lanjut atas hasil pekerjaan audit internal itu

dan sesuai dengan hasil yang diharapkan.

Page 40: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

21

2.4 Konsep Tentang Pengendalian Internal

2.4.1 Definisi Tentang Pengendalian Internal

The Committe Of Sponsoring Organization Of The Treadway

Commission (COSO) dalam Ardeno Kurniawan (2012)

mendefinisikan sistem pengendalian internal merupakan suatu proses

yang melibatkan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain,

yang dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang

pencapaian tiga tujuan berikut ini:

a. Keandalan laporan keuangan

b. Efektivitas dan efisiensi operasi

c. Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku

COSO memandang pengendalian internal merupakan

rangkaian tindakan yang mencangkup keseluruhan proses dalam

organisasi. Pengendalian internal berada pada proses manajemen dasar,

yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan. Pengendalian

bukanlah sesuatu yang ditambahkan dalam proses manajemen tersebut,

tetapi merupakan bagian integral proses manajemen tersebut.

2.4.2 Tujuan Pengendalian Internal

Alasan perusahaan untuk menerapkan sistem pengendalian

internal adalah untuk membantu pimpinan agar perusahaan dapat

mencapai tujuan dengan efisien. Tujuan Pengendalian Internal menurut

COSO adalah sebagai berikut :

Page 41: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

22

1. Keefektifan dan efesiensi dari operasi

Dengan menggunakan sistem pengendalian internal maka kegiatan

operasi perusahaan dapat diharapkan lebih efektif dan efesien.

2. Keandalan pelaporan keuangan

Jika sistem informasi internal perusahaan bagus maka dapat

dipastikan laporan keuangan juga bagus.

3. Ketaatan terhadap peraturan dan hukum yang berlaku

Sistem pengendalian internal dibuat agar para pekerja dalam

perusahaan menaati peraturan dan hukum yang berlaku.

4. Menjaga kekayaan suatu organisasi

Sistem pengendalian internal diharapkan kekayaan perusahaan

dapat dijaga dari segala kemungkinan/resiko yang terjadi

misalnya penyalahgunaan kas dapat dikontrol melalui sistem

pengendalian internal yang telah dibuat oleh perusahaan.

2.5 Konsep Tentang Efektivitas

2.5.1 Definisi Efektivitas

Efektivitas menunjukkan keberhasilan dari segi tercapai

tidaknya sasaran yang telah ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya. Sejalan dengan

pendapat tersebut, Abdurahmat dalam Othenk (2008:7), efektivitas

adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah

tertentu yang secara sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan

sejumlah pekerjaan tepat pada waktunya. Dapat disimpulkan bahwa

Page 42: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

23

efektivitas berkaitan dengan terlaksananya semua tugas pokok,

tercapainya tujuan, ketepatan waktu, dan partisipasi aktif dari anggota

serta merupakan keterkaitan antara tujuan dan hasil yang dinyatakan,

dan menunjukan derajat kesesuaian antara tujuan yang dinyatakan

dengan hasil yang dicapai.

2.5.2 Aspek-Aspek Efektivitas

Aspek-aspek efektivitas berdasarkan pendapat Muasaroh

(2010:13), efektivitas dapat dijelaskan bahwa efektivitas suatu

program dapat dilihat dari aspek-aspek antara lain:

1. Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivitas jika

melaksanakan tugas atau fungsinya.

2. Aspek rencana atau program, jika seluruh rencana dapat

dilaksanakan maka rencana atau progarm dikatakan efektif;

3. Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program juga

dapat dilihat dari berfungsi atau tidaknya aturan yang telah dibuat

dalam rangka menjaga berlangsungnya proses kegiatannya.

4. Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan

dikatakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal

program tersebut dapat dicapai.

2.5.3 Konsep Efektifitas Struktur Pengendalian internal

Evaluasi struktur pengendalian internal dalam suatu sistem

pada dasarnya dilakukan oleh auditor untuk mengetahui berbagai

kelemahan pengendalian material dalam sebuah sistem dan dampak

Page 43: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

24

akibat oleh kelemahan yang ditimbulkan. Evaluasi terhadap struktur

pengendalian internal sangat penting untuk dilakukan karena

pengendalian internal merupakan salah satu kunci utama dalam

memastikan keandalan laporan keuangan.

Dalam audit, prosedur pemeriksaan ditentukan oleh efektif

atau tidaknya dilakukan untuk menentukan baik atau buruknya serta

efektif tidaknya suatu struktur pengendalian internal.

Efektivitas merupakan kriteria utama untuk mencapai tujuan

yang telah ditetapkan perusahaan. Arens, et. al (2008:496)

mendefinisikan efektivitas sebagai sesuatu yang merujuk ke

pencapaian tujuan. Apabila suatu organisasi berhasil mencapai tujuan

maka organisasi tersebut dikatakan telah berjalan dengan efektif.

Tujuan perusahaan harus diformulasikan dengan suatu cara

dan memungkinkan penilaian pencapaiannya dapat dilakukan terhadap

pencapaiannya. Untuk mengukur efektivitas suatu kegiatan harus

didasarkan pada kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika hal

ini belum tersedia, auditor bekerjasama dengan manajemen dan badan

pembuat keputusan untuk menghasilkan kriteria tersebut dengan

berpedoman pada pelaksanaan suatu program. Ada beberapa kriteria

dalam menilai efektivitas, yaitu: kegunaan, ketepatan dan objektifitas,

ruang lingkup, efektifitas biaya, akuntabilitas, dan ketepatan waktu.

Page 44: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

25

2.6 Konsep Tentang Kredit

2.6.1 Definisi Tentang Kredit

Kasmir (2011:274) Istilah kredit berasal dari Bahasa Yunani

yaitu “credere” yang berarti percaya atau kepercayaan. Oleh karena

itu, kepercayaan atau rasa saling percaya merupakan dasar dalam

kredit. Maksudnya adalah apabila seseorang atau badan yang akan

memberikan kredit (kreditur) percaya bahwa kredit yang diberikan

pasti akan dikembalikan sesuai dengan perjanjian atau kontrak yang

telah disepakati dan penerima kredit (debitur) yang telah dipercaya

mempunyai kewajiban untuk mematuhi perjanjian atau kontrak yang

telah disepakati.

Sedangkan menurut Rivai dan Permata (2013:3) definisi kredit

adalah penyerahan barang dan jasa atau uang dari satu pihak kreditur

atas dasar kepercayaan kepada pihak lain debitur dengan janji

membayar dari penerimaan kredit.

2.6.2 Tujuan dan Fungsi Kredit

Menurut Rivai dan Permata (2013:5) tujuan pemberian kredit

adalah sebagai berikut :

1. Profitability, yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari kredit berupa

keuntungan yang diraih dari bunga yang harus dibayar oleh debitur.

Oleh karena itu, bank hanya akan menyalurkan kredit kepada debitur

yang diyakini mampu dan mau mengembalikan kredit telah

diterimanya.

Page 45: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

26

2. Safety, yaitu keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan

karena benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar-

benar tercapai tanpa hambatan yang berarti.

Tujuan di atas, suatu fasilitas memiliki beberapa fungsi. Menurut

Rivai dan Permata (2013:7). Fungsi kredit sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan daya guna (utility) dari modal/uang.

Para penabung menyimpan uangnya di bank dalam bentuk giro,

deposito ataupun tabungan. Uang tersebut dalam persentase tertentu

ditingkatkan kegunaannya oleh bank. Para pengusaha menikmati

kredit dari bank untuk memperluas/memperbesar usahanya, baik

utnuk peningkatan produksi, perdagangan maupun untuk usaha

rehabilitasi ataupun usaha peningkatan produktivitas terlebih

dahulu.

2. Untuk meningkatkan daya guna (utility) suatu barang.

Kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur

untuk mengolah bahan mentah/bahan baku menjadi barang jadi.

3. Kredit meningkatkan kegairahan dan lalu lintas uang.

Dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari

suatu wilayah ke wilayah lainnya sehingga, suatu daerah yang

kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut

akan memperoleh tambahan uang dari suatu daerah lainnya.

Page 46: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

27

4. Kredit menimbulkan kegairahan berusaha masyarakat.

Pemberian kredit akan mendorong pengusaha untuk berusaha

meningkatkan volume usahanya dukungan dana melalui pemberian

kredit.

5. Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi.

Memberikan kredit dapat dikatakan stabilitas ekonomi karena

dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah

barang yang diperlukan oleh masyarakat kemudian kredit dapat pula

membantu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar

negeri.

6. Kredit sebagai jembatan untuk peningkatan pendapatan nasional.

Pengusaha yang memperoleh kredit tentu saja berusaha untuk

meningkatkan usahanya. Dengan pendapatan yang terus meningkat

berarti pajak perusahaan akan terus bertambah.

7. Kredit sebagai alat hubungan ekonomi internasional.

Bank sebagai lembaga penyalur kredit tidak hanya menjalankan

operasi di dalam negeri saja menyalurkan namun juga menjalankan

operasinya diluar negeri juga menyatukan dan menyalurkan dalam

bentuk kredit sehingga hal tersebut akan menimbulkan hubungan

ekonomi antar negara/ hubungan ekonomi internasional.

2.6.3 Prosedur pemberian kredit

Prosedur pemberian dan penilaian kredit oleh dunia perbankan

secara umum antar bank yang satu dengan bank yang lain tidak jauh

Page 47: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

28

berbeda. Yang menjadi perbedaan mungkin hanya terletak dari prosedur

dan persyaratan yang ditetapkan dengan pertimbangan masing-masing

bank. Prosedur pemberian kredit menurut Kasmir (2012:143) yaitu:

“Prosedur kredit adalah tahap-tahap yang harus dilalui sebelum

sesuatu kredit diputuskan untuk dikucurkan. Tujuannya adalah untuk

mempermudah bank dalam menilai kelayakan suatu permohonan kredit”.

2.6.4 Penggolongan Kolektibilitas Kredit

Kenyataannya tidak semua kredit yang diberikan dapat berjalan

lancar, sebagian ada yang kurang lancar dan sebagian menuju

kemacetan. Demi amannya suatu kredit, maka perlu di ambil langkah-

langkah untuk mengklasifikasikan kredit berdasarkan kelancarannya. Hal

ini sangat diperlukan untuk melakukan tugas-tugas pengendalian kredit

agar dapat berjalan dengan lancar. Penilaian kolektibilitas kredit

berdasarkan ketentuan Bank Indonesia (BI) adalah sebagai berikut, Rivai

dan Permata (2013:37) :

1. Kredit lancar

Kredit lancar yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman

dan pembayaran bunganya tepat waktu, perkembangan rekening baik

dan tidak ada tunggakan serta sesuai dengan persyaratan kredit. Lancar

(pass), kredit yang digolongkan sebagai kredit lancar apabila memenuhi

kriteria:

a. Pembayaran angsuran pokok dan bunga tepat waktu.

b. Memiliki mutase rekening yang aktif

c. Bagian dari kredit yang dijamin dengan angunan tunai

Page 48: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

29

2. Kredit Perhatian Khusus

Kredit perhatian khusus yaitu Kredit dalam perhatian khusus

yaitu kredit yang selama 1-2 bulan mutasinya mulai tidak lancar, debitur

mulai menunggak. Dalam perhatian khusus (special mention), kredit

yang digolongkan sebagai dalam perhatian khusus apabila memenuhi

kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan/atau bunga yang belum

melampaui 90 (sembilan puluh) hari;

b. Kadang-kadang terjadi cerukan;

c. Mutasi rekening relatif aktif;

d. Jarang terjadi pelanggaran terhadap kontrak yang diperjanjikan;

e. Didukung oleh pinjaman baru.

3. Kredit kurang lancar

Kurang lancar yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman

atau pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 90 hari

sampai 180 hari dari waktu yang telah disepakati. Kredit kurang lancar

(substandard), kredit kurang lancar apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok/bunga yang telah melebihi 90

hari, karena sering terjadi cerukan.

b. Frekuensi rekening relative rendah

c. Terjadi pelanggaran kontrak yang diperjanjikan lebih dari 90 hari

d. Terdapat indikasi masalah keuangan yang dihadapi debitur.

e. Dokumentasi pinjaman lemah.

Page 49: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

30

4. Kredit diragukan

Diragukan yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman dan

pembayaran bunganya terdapat tunggakan yang telah melampaui 180

hari sampai 270 hari dari waktu yang disepakati. Kredit diragukan

(doubtful), kredit diragukan apabila memenuhi kriteria:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dan yang telah melampaui

180 hari.

b. Terjadi cerukan yang bersifat permanen

c. Terjadi wanprestasi lebih dari 180 hari

d. Terjadi kapitalisasi bunga

e. Dokumentasi hukum yang lemah

5. Kredit macet

Kredit macet yaitu kredit yang pengembalian pokok pinjaman

dan pembayaran bunganya terdapat tunggakan telah melampaui 270

hari. Kredit macet (loss) Kredit macet mempunyai kriteria sebagai

berikut:

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok dana tau bunga telah

melampaui 270 hari

b. Kerugian operasional ditutup dengan pinjaman baru.

c. Dari segi hukum maupun kondisi pasar, jaminan tidak dapat

dicairkan pada nilai wajar.

Besarnya rasio non performing loan (NPL) atau rasio yang

menggambarkan tingkat kredit bermasalah ynag diperbolehkan oleh

Page 50: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

31

Bank Indonesia saat ini adalah maksimal 5%, jika lebih 5% maka akan

mempengaruhi penilaian tingkat kesehatan bank yang bersangkutan,

yaitu akan mempengaruhi nilai/skor yang diperolehnya.

2.7 Konsep Pengendalian Internal Kredit

Pemberian kredit merupakan usaha pokok karena bank akan

menarik keuntungan dari selisih antara bunga yang diterima dengan

bunga yang dibayarkan (cost of money) sehingga divisi pemberian

kredit merupakan sumber pendapatan utama bank. Untuk itu sumber

pendapatan utama harus mendapatkan pengawasan yang memadai

sehingga terhindar dari segala penyelewengan yang dapat merugikan

perusahaan. Maka perlu dirancang suatu pengendalian internal kredit

yang sebaik mungkin.

Untuk menciptakan pengendalian internal yang memadai atas

pemberian kredit pada suatu bank, yang perlu dilaksanakan adalah

disusunnya pemisahan fungsi antara :

1. Fungsi pembahasan kredit, yaitu fungsi yang menganalisa

kemungkinan kredit dapat diberikan atau tidak.

2. Fungsi penyelenggaraan kredit, yaitu fungsi yang melaksanakan tata

usaha dan administrasi kredit, mengisi kartu teknis kredit,

memelihara dokumen debitur dan lain-lain.

3. Fungsi pengawasan kredit, yaitu yang mengawasi setelah kredit

diberikan.

Page 51: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

32

2.7.1 Indikator Pengendalian Internal

Committee of Sponsoring Organizations of the Treadway

Commission (COSO) mengidentifikasi lima komponen pengendalian

internal yang saling berkaitan. Ardeno Kurniawan (2012:108)

komponen pengendalian internal adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian adalah kondisi yang ada di dalam suatu

organisasi yang akan mempengaruhi efektivitas pengendalian

internal secara menyeluruh karena komponen ini berpengaruh pada

kesadaran masing-masing personel organisasi akan pentingnya

pengendalian.

2. Penaksiran Resiko

Penaksiran resiko adalah proses identifikasi dan analisis risiko-

risiko yang berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi serta

menentukan tindakan yang tepat untuk menghadapi risiko-risiko

tersebut.

3. Aktivitas Pengendalian

Aktivitas pengendalian adalah semua kebijakan dan prosedur yang

dilakukan untuk memastikan bahwa arahan manajemen telah

dijalankan.

4. Informasi dan Komunikasi

Tujuan dari laporan sistem informasi dan komunikasi adalah untuk

mengidentifikasi, mengumpulkan mengklasifikasikann menganalisa,

Page 52: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

33

mencatat dan melaporkan transaksi dalam perusahaan dan untuk

mempertahankan pertanggungjawabannya terhadap aset.

5. Pemantauan

Aktivitas pemantauan berkaitan dengan penilaian efektivitas

rancangan dan operasi struktur pengendalian intern secara periodik

dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah telah

dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan

keadaan.

2.8 Hubungan Antara Variabel Penelitian

2.8.1 Hubungn Profesionalisme Internal Auditor terhadap Efektivitas

Pengendalian Internal Perusahaan

Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan kemudian

menyalurkan kembali ke masyarakat dalam bentuk kredit.

Auditing internal dimaksudkan untuk dapat membantu

organisasi dalam mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan

yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan

efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.

Oleh karena itu, ruang lingkup audit internal tidak hanya menyangkut

kebenaran dan kewajaran perhitungan matematis, namun mencakup

seluruh aspek organisasi perusahaan.

Profesionalisme sangat diperlukan oleh auditor internal dalam

menilai efektivitas penerapan struktur pengendalian internal perusahaan.

Page 53: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

34

Penggunaan sikap profesionalisme memungkinkan auditor untuk dapat

mengumpulkan bukti yang akan memberinya dasar yang layak untuk

membentuk suatu pendapat dan opini. Termasuk dalam pengendalian

kredit. Perlunya audit internal dalam pengendalian kredit bertujuan

untuk memastikan bahwa pengelolaan, penjagaan dan pengawasan

kredit sebagai aset/kekayaan bank telah dilakukan dengan baik sehingga

tidak timbul risiko-risiko yang diakibatkan penyimpangan baik oleh

debitur maupun intern bank.

Profesionalisme internal auditor harus di dukung oleh

komponen-komponen yang meliputi independensi, kemampuan

operasional, program audit, pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, laporan

hasil audit internal dan tindak lanjut atas hasil laporan audit internal.

Semua hal tersebut akan mendukung seorang auditor menjadi

profesional. Dengan demikian, jika seorang auditor dapat professional

dalam menjalankan tugasnya maka bisa dipastikan pengendalian

internal di dalam perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan

memadai.

2.9 Kerangka Pemikiran

Audit internal berperan sebagai suatu fungsi penelitian yang

independen yang ada dalam suatu organisasi dengan tujuan menguji dan

mengevaluasi kegiatan-kegiatan organisasi yang dilaksanakan.

Tujuannya adalah untuk membantu para anggota organisasi agar dapat

melaksanakan tanggung jawabnya secara efektif.

Page 54: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

35

Auditing internal dimaksudkan untuk dapat membantu

organisasi dalam mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan

yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan

efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.

Oleh karena itu, ruang lingkup audit internal tidak hanya menyangkut

kebenaran dan kewajaran perhitungan matematis, namun mencakup

seluruh aspek organisasi perusahaan.

Profesionalisme harus menjadi acuan dalam pelaksanaan

fungsi audit intern. Sifat profesional adalah kondisi-kondisi

kesempurnaan teknik yang dimiliki seseorang melalui dengan

pengetahuan yang dimilikinya disertai latihan dan belajar selama ber

tahun-tahun yang berguna untuk mengembangkan teknik tersebut

dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan dan keunggulan

dibandingkan dengan rekan sejawatnya.

Internal auditor yang bergabung dalam SKAI dituntut untuk

menjadi profesional, bahkan harus menjadi acuan dalam pelaksanaan

fungsi internal auditnya. Penilaian pengendalian internal merupakan

salah satu ruang lingkup dari pekerjaan internal audit.

Audit internal membantu manajemen dalam menjalankan

pengendalian di perusahaan, sehingga bila ada penyelewengan–

penyelewengan dapat dideteksi lebih dini. Audit internal merupakan

alat bantu bagi manajemen dalam melakukan pengawasan dan

pengendalian terhadap aktivitas perusahaan. Salah satunya adalah audit

Page 55: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

36

terhadap bidang perkreditan. Audit internal perkreditan memberikan

perhatian terhadap sebab-sebab terjadinya kegagalan atau kredit macet

yang akan merugikan pihak bank yang bersangkutan.

Audit internal yang profesional juga mempunyai pengaruh yang

penting di dalam mengefektifan pengendalian internal kredit , karena

melalui fungsi ini kesepadanan dan keefektifan pengendalian internal

selalu dikaji atau dinilai secara kontinyu dan tidak memihak

(independen) sehingga pengendalian internal kredit dapat dijaga agar

tetap memadai dan berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

Dari penjelasan di atas, maka dapat digambarkan sebuah

paradigm pemikiran dan skema pemikiran sebagai bentuk alur

pemikiran bagi peneliti adalah sebagai berikut :

Page 56: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

37

Skema 2.1 Kerangka Pikir

Analisis Deskriptif

Analisis Regresi sederhana

Internal Audit

Profesionalisme Internal

Audit

Efektivitas

Efektivitas Pengendalian

Internal Perusahaan

Hasil dan Pembahasan

1. Penelitian Terdahulu

2. Fenomena pada Bank Sultra

yaitu Peningkatan Kredit

bermasalah terutama yang terjadi

pada kredit yang diragukan dan

macet yang dimungkinkan

karena pengendalian intern kredit

masih lemah, ini tentunya usaha

pengendalian kredit yang

dilakukan oleh auditor internal

untuk mempengaruhi manajemen

dalam pengendalian kreditnya

belum berjalan dengan baik.

Serta Kenaikan NPL yang berarti

pencapaian kinerja mengalami

penurunan.

()

Studi Teoritis Fakta Empirik

Apakah profesionalisme internal auditor

berpengaruh terhadap efektivitas pengendalian

internal?

Page 57: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

38

ε

2.10. Paradigma Penelitian

Skema 2.2 Paradigma Penelitian

2.11. Perumusan Hipotesis

Auditor internal merupakan fungsi penilaian independen yang

dibentuk dalam perusahaan untuk memberikan jasa dalam lingkup

pengujian dan evaluasi terhadap kecukupan dan keefektivan

pelaksanaan pengendalian internal yang dimiliki perusahaan.

Auditing internal dimaksudkan untuk dapat membantu

organisasi dalam mencapai tujuan dengan menggunakan pendekatan

yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan

efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.

Oleh karena itu, ruang lingkup audit internal tidak hanya menyangkut

kebenaran dan kewajaran perhitungan matematis, namun mencakup

seluruh aspek organisasi perusahaan.

Sistem pengendalian internal dijalankan oleh seluruh entitas

yang merupakan sebuah rangkaian proses, yang mana proses tersebut

Profesionalisme Internal

Audit

(X)

Efektivitas Pengendalian

Internal Perusahaan

(Y)

Page 58: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

39

mencakup berbagai macam kebijakan dan prosedur yang sistematis,

bervariasi, dan memiliki tujuan.

Profesionalisme sangat diperlukan oleh auditor internal dalam

menilai efektivitas penerapan struktur pengendalian internal perusahaan.

Penggunaan sikap profesionalisme memungkinkan auditor untuk dapat

mengumpulkan bukti yang akan memberinya dasar yang layak untuk

membentuk suatu pendapat dan opini. Termasuk dalam pengendalian

kredit. Perlunya audit internal dalam pengendalian kredit bertujuan

untuk memastikan bahwa pengelolaan, penjagaan dan pengawasan

kredit sebagai aset/kekayaan bank telah dilakukan dengan baik sehingga

tidak timbul risiko-risiko yang diakibatkan penyimpangan baik oleh

debitur maupun intern bank.

Penelitian yang dilakukan oleh Rachmat Kasdiarto (2015)

menunjukkan bahwa profesionalisme auditor internal mempunyai

pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas penerapan struktur

pengendalian internal perusahaan. Kondisi ini menunjukkan jika

seseorang mempunyai profesionalisme yang tinggi maka efektivitas

struktur pengendalian internal pada perusahaan juga semakin baik.

Berdasarkan hasil penelitian terdahulu dan uraian tersebut

diatas, maka hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebegai

berikut :

Ha : Profesionalisme internal auditor berpengaruh terhadap efektivitas

pengendalian internal

Page 59: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

40

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah profesionalisme auditor sebagai

variabel independen dan efektivitas pengendalian internal sebagai

variabel dependen yang dilakukan pada Bank Sultra (PT. BPD Sulawesi

Tenggara) Kendari.

3.2 Populasi dan Sampel

3.2.1 Populasi

Populasi adalah jumlah dari keseluruhan kelompok individu,

kejadian-kejadian yang menarik perhatian peneliti untuk diteliti atau

diselidiki. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh auditor internal

pada Bank Sultra (PT. BPD Sulawesi Tenggara) Kendari. Sejumlah 11

orang.

3.2.2 Sampel

Sampel diambil dari populasi yang merupakan auditor internal

pada Bank Sultra. Metode pengambilan sampel dalam penelitian ini

adalah menggunakan metode sampling jenuh dimana semua populasi

digunakan sebagai sampel dan metode ini juga dikenal dengan istilah

sensus dikarenakan sedikitnya populasi yang berjumlah 11 orang.

40

Page 60: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

41

3.3 Jenis dan Sumber Data

3.3.1 Jenis Data

Jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu

sebagai berikut :

1. Data kualitatif, yaitu data berupa uraian penjelasan dari variabel

dan objek penelitian dan juga pernyataan dalam kuesioner yang

akan diklasifikasikan kedalam kategori menggunakan skala

likert.

2. Data kuantitatif, yaitu data berupa jawaban responden atas

pertanyaan kuesioner yang diukur meggunakan skala likert.

3.3.2 Sumber Data

Pengumpulan data yang akan di analisis, penulis menggunakan

beberapa metode pengumpulan data, yaitu:

1. Data Primer

Merupakan metode pengumpulan data dengan menggunakan

data primer. Adapun cara untuk mendapatkan data primer yaitu dengan

meninjau secara langsung obyek penelitian, data yang diperoleh adalah

dengan menyebarkan kuesioner yang menggunakan skala likers.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah teknik pengumpulan data secara tidak

langsung tentang penelitian yang dilakukan dengan cara studi pustaka

dari berbagai buku, majalah, literatur atau tulisan lain yang dianggap

memilki hubungan dengan penelitian.

Page 61: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

42

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai

berikut :

1. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan cara mencatat atau

mengcopy berbagai laporan yang telah dibuat oleh pihak Bank

Sultra.

2. Wawancara, yaitu tanya jawab kepada karyawan Bank Sultra

mengenai data tambahan yang diperlukan dalam penelitian.

3. Kuisioner, yaitu mengumpulkan data dari daftar pertanyaan kepada

responden untuk diisi berdasarkan pendapat responden.

Pernyataan dalam kuesioner untuk masing-masing variabel

dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala Likert, yaitu

suatu skala yang didasarkan pada penjumlahan sikap responden dalam

merespon pernyataan berkaitan dengan indikator-indikator suatu konsep

atau variabel yang sedang diukur ( Sanusi, 2011:59).

Jawaban dari responden yang bersifat kualitatif dikuantitatifkan,

dimana jawaban diberi skor dengan menggunakan 5 (Lima) poin skala

Likert, yaitu :

Nilai 1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

Nilai 2 = Tidak Setuju (TS)

Nilai 3 = Netral (N)

Nilai 4 = Setuju (S)

Page 62: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

43

Nilai 5 = Sangat Setuju (SS)

( Sanusi, 2011:59).

3.5 Metode Pengolahan Data

Metode pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah :

1. Editing, yaitu memeriksa kelengkapan jawaban responden,

meneliti kekonsistenan jawaban, dan menyeleksi keutuhan

kuisioner sehingga data siap diproses.

2. Coding, yaitu mengkode atau memisahkan data berdasarkan

klasifikasi variabel.

3. Tabulasi, yaitu mengidentifikasi, mencacah terhadap setiap item

pernyataan dalam bentuk distribusi frekuensi.

3.6 Metode Analisis Data

3.6.1 Metode Analisis Deskriptif

Penelitian ini analisis data menggunakan metode deskriptif

kuantitatif, dengan menggunakan analisis regresi linear sederhana untuk

menganalisis variabel independen yaitu pengaruh profesionalisme

internal auditor terhadap variabel dependen yaitu efektivitas

pengendalian internal kredit. Metode analisis data akan dilakukan

dengan bantuan aplikasi komputer program SPSS versi 21.

Untuk mengetahui tingkat persentase kecenderungan skor

jawaban (Riduwan, 2008:89) digunakan rumus:

Page 63: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

44

%100xIdealSkor

diperolehyangnkeseluruhaskorTotal

Keterangan:

Persentase kecenderungan skor yang diperoleh kemudian

dibandingkan dengan kriteria interprestasi skor kuisioner seperti yang

dikemukakan oleh (Riduwan, 2008:89) sebagai berikut :

0%-20% = Sangat lemah

21%-40% = Lemah

41%-60% = Cukup

61%-80% = Kuat

81%-100% = Sangat Kuat

3.6.2 Regresi Linier Sederhana (Linier Regression)

Regresi sederhana ini menyatakan hubungan kausalitas antara

dua variabel dan memperkirakan nilai variabel terikat berdasarkan nilai

variabel bebas (Sanusi, 2011:131).

Penelitian ini adalah analisis regresi linear sederhana dengan

bantuan software IBM Statistical Package of Social Sciences (SPSS)

Statistical versi 21. Teknik ini digunakan untuk menguji signifikansi

pengaruh profesionalisme internal auditor terhadap efektivitas

pengendalian internal perusahaan. Hubungan antara variabel tersebut

dapat digambarkan dalam persamaan sebagai berikut :

Page 64: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

45

Keterangan :

Y = efektivitas pengendalian internal kredit

a = Nilai Konstanta

b = Koefisien Arah Regresi

x = profesionalisme auditor

Ɛ = Epselon

Analisis regresi linear sederhana menggunakan kuesioner,

terdapat beberapa tahap pengujian yang dilakukan. Adapun tahap

pengujian tahap pengujian tersebut adalah sebagai berikut :

1. Uji Validitas Data

Uji validitas dilakukan untuk memastikan bahwa masing masing

item dalam instrumen penelitian mampu mengukur variabel yang

ditetapkan dalam penelitian ini. Sebuah instrumen dikatakan valid jika

mampu mengukur apa yang di inginkan dan mengungkapkan data dari

variabel yang diteliti secara tepat (Gozali, 2006:45). Uji validitas

dilakukan dengan analisa item, dimana setiap niai yang diperoleh untuk

setiap item dikorelasikan dengan nilai total seluruh item suatu variabel.

Uji korelasi yang digunakan adalah korelasi product moment, dengan

syarat minimum suatu item dianggap valid adalah r ≥ 0,30 dengan

derajat signifikansi α = 0,05 atau 5%.

Page 65: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

46

2. Uji Reliabilitas Data

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil

pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau

lebih terhadap pernyataan yang sama menggunakan alat ukur yang sama

pula. Uji reliabiltas dalam penelitian ini menggunakan teknik cronbach

alpha (α), dimana suatu instrumen dapat dikatakan handal (reliabel),

bila memiliki cronbach alpha ≥0,60 (Ghozali, 2006 : 46).

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model

regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.

Uji normalitas dilakukan untuk penyebaran data yang normal atau tidak,

karena data diperoleh langsung oleh pihak pertama melalui kuesioner.

Pengujian normalitas dilakukan dengan uji normal probability plot

dimana data dikatakan normal jika nilai sebaran data berada disekitar

garis lurus diagonal.

3.7.2 Uji Heterokedastisitas

Untuk menguji apakah ada kesamaan atau ketidaksamaan

varians dari model regresi dari satu pengamatan ke pengamatan lain.

Pedoman suatu model regresi bebas dari heterokedastisitas adalah tidak

ada pola yang jelas serta titik menyebar diatas dan dibawah angka nol

pada sumber Y (Santoso, 2002).

Page 66: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

47

3.7.3. Uji Autokorelasi

Uji autokolerasi dilakukan untuk mengetahui apakah dalam

sebuah model regresi linear terdapat hubungan yang kuat baik positif

maupun negatif antar data yang ada pada varibel-variabel penelitian.

Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu

berkaitan satu sama lain. Model regresi yang baik adalah model regresi

yang bebas dari autokorelasi. Mengenai ada tidaknya autokorelasi dapat

dideteksi dengan menggunakan Durbin Waston Statistik (Sanusi,

2011:136).

3.8 Uji Hipotesis

Secara statistik ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir

aktual dapat diukur dari nilai statistik t, serta koefisien determinasinya

(R2).

3.8.1 Uji R2 (Koefisien Determinasi)

Untuk menentukan seberapa besar variabel independen dapat

menjelaskan variabel dependen, maka perlu diketahui nilai koefisien

determinasi (R-Square). Nilai R2 yang mendekati 1 berarti variabel

independen memberikan hampir sama semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi (Ghazali, 2005: 83).

Page 67: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

48

3.8.2 Uji Statistik t

Uji t atau test of significance digunakan untuk mengetahui

apakah pengaruh variabel independen berpengaruh terhadap variabel

dependen bersifat menentukan (significant) atau tidak, dengan kriteria

berdasarkan nilai signifikansi < 0.05 maka variabel independen

mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen dan

sebaliknya, jika nilai signifikansinya > 0.05, maka variabel independen

tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen

(Santoso, 2000:168).

3.9 Operasional Variabel Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang akan dikaji dan model yang

disusun dalam tinjauan pustaka maka operasional penelitian dapat

diuraikan sebagai berikut:

1. Variabel Dependen : Efektivitas Pengendalian Internal

Perusahaan

Menurut COSO pengendalian internal adalah proses,

dipengaruhi oleh dewan entitas direksi, manajemen, dan

personel lain, yang dirancang untuk memberikan keyakinan

memadai tentang pencapaian tujuan yang berkaitan dengan

operasi, pelaporan, dan kepatuhan. Pengendalian internal kredit

adalah usaha-usaha untuk menjaga kredit yang diberikan tetap

lancar, produktif dan tidak macet. Lancar dan produktif artinya

kredit itu dapat ditarik kembali bersama bunganya sesuai dengan

Page 68: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

49

perjanjian yang telah disetujui kedua belah pihak. Hal-hal yang

perlu diperhatikan dalam mencapai pengendalian intern kredit

yang efektif, yaitu pengendalian intern yang memadai.

Pengendalian intern kredit dapat berperan jika dapat mencapai

tujuannya untuk mencapai pengelolaan kredit yang efektif.

Adapun indikator dari pengendalian internal yaitu lingkungan

pengendalian, penaksiran resiko, aktivitas

pengendalian,informasi dan komunikasi dan pemantauan

(Ardeno Kurniawan, 2012:108)

2. Variabel Independen : Profesionalisme Internal Auditor

Profesionalisme internal auditor adalah suatu keadaan pada

pekerjaan komitmen pada kualitas, dedikasi pada kepentingan

klien dan keinginan tulus membantu permasalahan yang

dihadapi klien. Indikator profesionalisme internal auditor yaitu

independensi, kemampuan professional, program audit,

pelaksanaan kegiatan pemeriksaan, laporan hasil audit internal

dan tindak lanjut atas laporan audit internal (Hiro Tugiman,

2001:6)

Page 69: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

50

Tabel 3.1

Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Skala

Pengukuran

Instrumen

1 Profesionalisme

Internal

Auditor

(X)

a. Independensi

b. Kemampuan

Operasional

c. Program Audit

d. Pelaksanaan

kegiatan

pemeriksaan

e. Laporan hasil

audit internal

f. Tindak lanjut

atas hasil

laporan audit

internal

Skala Likert Kuesioner

2 Pengendalian

Internal

(Y)

a. Lingkungan

Pengendalian

b. Penaksiran

Resiko

c. Informasi dan

Komunikasi

d. Aktivitas

Pengendalian

e. Pemantauan

Skala Likert Kuesioner

Page 70: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

51

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Bank Sultra (PT. BPD Sulawesi Tenggara)

4.1.1 Sejarah Singkat PT. BPD Sulawesi Tenggara

Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara didirikan

berdasarkan surat Keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Gotong

Royong Provinsi Sulawesi Tenggara Nomor 34 tahun 1968 tanggal 02

Maret 1968 tentang Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi

Tenggara, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 1

tahun 1981 tanggal 22 Januari 1981, Peraturan Daerah Nomor 2 tahun

1988 tanggal 8 April 1988 dan Peraturan Daerah Nomor 2 tahun 1993

tanggal 13 Februari 1993.

Sejalan dengan adanya perubahan peraturan dan ketentuan

perbankan khususnya mengenai ketentuan permodalan bagi Bank

Umum sebagaimana dimaksud oleh Arsitektur Perbankan Indonesia

(API) maka ketentuan pendirian BPD Sulawesi Tenggara dilakukan

penyesuaian yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Nomor 5 tahun

2003 tanggal 12 September 2003 sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Daerah Nomor 10 tahun 2004 tanggal 21 September 2004

dengan merubah ketentuan tentang modal dasar BPD Sulawesi

Tenggara dari Rp.50.000.000.000,- (lima puluh miliar rupiah) menjadi

Rp.150.000.000.000,- (seratus lima puluh miliar rupiah). Kemudian

Page 71: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

52

diubah dengan Peraturan Daerah nomor 3 tahun 2011 tanggal 20 April

2011 tentang modal dasar Bank Pembangunan Daerah Sulawesi

Tenggara dari Rp.750.000.000.000,- (tujuh ratus lima puluh milyar

rupiah).

Peningkatan kualitas layanan dan pengembangan usaha Pada

bank sultra semakin baik hal ini dibuktikan dengan BPD Sulawesi

Tenggara berubah status dari Perusahaan Daerah menjadi Perseroan

Terbatas berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia nomor AHU-4433.AH.01.01 tanggal 23 Agustus 2013.

4.1.2 Visi dan Misi PT. BPD Sulawesi Tenggara

a. Visi

Bank Sultra memiliki visi untuk mewujudkan Bank Sultra

sebagai bank yang mampu bersaing dan terkemuka di Propinsi Sulawesi

Tenggara, memiliki manajemen yang handal serta didukung dengan

personil yang profesional guna mendukung program dan rencana

strategi pemerintah daerah melalui pendekatan ekonomi kerakyatan

yang berorientasi pada kemandirian.

b. Misi

1. Pergerak pertumbuhan perekonomian di daerah.

2. Menjadi salah satu sumber pendapatan asli daerah.

Page 72: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

53

4.1.3 Kedudukan, Tugas dan Fungsi PT BPD Sulawesi Tenggara

Adapun tugas pokok dan fungsi segenap jajaran BPD Sultra adalah

sebagai berikut:

a. Divisi Perencanaan

1. Sebagai koordinator dalam rangka penyusunan Corporate Plan,

Rencana Bisnis dan Rencana Kerja dan Anggaran Bank;

2. Sebagai koordinator dalam rangka pembinaan Cabang dan BPR;

3. Memberikan rekomendasi pemikiran strategis yang meliputi

rencana pengembangan bisnis, pengembangan jaringan kantor,

pengembangan produk, organisasi dan penyusunan Standar

Operasional Prosedur (SOP) serta evaluasi anggaran.

b. Satuan Kerja Audit Internal (SKAI)

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan pengendalian

intern melalui kegiatan pemeriksaan internal;

2. Bertindak sebagai pendamping pemeriksa ekstern termasuk

didalamnya memberikan rekomendasi, rencana dan kebijakan

pengembangan pengendalian Intern (internal audit) Bank.

c. Divisi Kepatuhan dan Hukum

1. Mengkoordinir kegiatan dan pelaksanaan fungsi dan tugas

terkait pengelolaan kepatuhan terhadap kegiatan operasional

Bank dengan memfokuskan pada aspek kepatuhan dan

disesuaikan dengan peraturan Bank Indonesia/Otoritas Jasa

Keuangan, Pemerintah serta peraturan internal;

Page 73: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

54

2. Memberikan rekomendasi rencana dan kebijakan tentang

Pengendalian Kepatuhan operasional Bank;

d. Divisi Keuangan dan Akuntansi

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pembukuan dan Akuntansi

Bank termasuk didalamnya pengelolaan RTGS dan kegiatan

Card Center serta menjamin kebenaran laporan dan

penyampaian laporan tepat pada waktunya.;

2. Memberikan rekomendasi rencana/kebijakan Pengembangan

administrasi keuangan sesuai dengan perkembangan Chart of

Account akibat adanya penambahan produk dan jasa baru dan

atau transaksi-transaksi baru yang dilaksanakan oleh Bank.

e. Divisi SDM dan Umum

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan kebijakan Direksi

di Bagian Administrasi Pegawai yang meliputi recruitment,

placement, pengembangan karir, serta kesejahteraan pegawai

sesuai dengan Peraturan Perusahaan;

2. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan inventarisasi

Aktiva tetap dan inventaris, pembelian/pengadaan Aktiva Tetap

dan Inventaris, kebutuhan kantor (logistik), administrasi Aktiva

Tetap dan Inventaris, pemeliharaan Aktiva Tetap dan Inventaris

termasuk didalamnya pemberian rekomendasi dan rencana kerja

terhadap pengembangan Sarana dan prasarana serta kegiatan

lainnya dilingkungan kerja Divisi SDM dan Umum.

Page 74: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

55

3. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan kebijakan Direksi

di Bagian Diklat dan Pengembangan yang meliputi peningkatan

kualitas dan pengembangan Sumber Daya Manusia sesuai

dengan rencana kerja;

f. Divisi Teknologi Sistem dan Informasi (TSI)

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan kegiatan

Supporting Teknologi Sistem Informasi kepada seluruh unit

kerja operasional dan non operasional terkait dengan

pengembangan core banking system, database dan sistem

informasi manajemen dalam rangka analisa;

2. Membantu manajemen dalam memonitor dan mengetahui segala

sesuatu yang terjadi di bank secara dini untuk pengambilan

keputusan. termasuk di dalamnya memberikan rekomendasi

rencana dan kebijakan Pengembangan Teknologi Sistem

Informasi;

g. Divisi Treasury

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan transaksi

Settlement, ALCO Support, termasuk di dalamnya Manajemen

Dana Bank yang terkait;

2. Memberikan rekomendasi rencana serta kebijakan

pengembangan kegiatan Treasury Bank, termasuk didalamnya

pemasaran produk dana dan jasa bank;

Page 75: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

56

h. Divisi Perkreditan

1. Mengkoordinir dan mensupervisi pelaksanaan pemasaran kredit,

monitoring kredit, Support kredit serta penyelesaian dan

penyelamatan kredit;

2. Memberikan rekomendasi kebijakan rencana strategi

pengembangan perkreditan Bank.

i. Divisi Corporate Secretary

Memastikan kepatuhan dan administrasi pengambilan

keputusan didalam perusahaan, dan melakukan fungsi komunikasi

dalam rangka membangun goodwill keluar perusahaan yang

merupakan kepanjangan fungsi Direksi dalam menjalankan fungsi

komunikasi.

j. Kantor Cabang Utama/Cabang/Capem

Berfungsi untuk mengkoordinir dan mensupervisi

pelaksanaan kegiatan operasional dan pemasaran Kantor Cabang

Utama didalam mencapai target pertumbuhan aktiva, laba,

perkreditan dan dana serta bertanggung jawab kepada Direksi atas

terlaksananya seluruh pekerjaan dan tugas-tugas pokok pengelolaan

Kantor Cabang sesuai dengan batasan dan kewenangan yang

diberikan oleh Direksi.

k. Pemimpin Kantor Kas

Berfungsi untuk mengkoordinir dan mensupervisi

pelaksanaan kegiatan operasional dan pemasaran Kantor Kas,

Page 76: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

57

didalam mencapai target pertumbuhan dana dan bertanggungjawab

kepada atasan langsung atas terlaksananya seluruh pekerjaan dan

tugas-tugas pokok pengelolaan Kantor Kas dan melakukan

Otorisasi, Verifikasi dan Pengecekan atas dokumen, slip

pembukuan, kwitansi dan warkat lainnya sesuai dengan batasan

dan kewenangan yang diberikan oleh Direksi, termasuk

memberikan rekomendasi rencana dan kebijakan pengembangan

Kantor Kas.

4.1.4 Struktur Organisasi PT. BPD Sulawesi Tenggara

Adapun struktur organisasi pada Bank Sultra dapat kita lihat

pada gambar di bawah ini:

1. Dewan Komisaris

2. Direksi

3. Kantor Cabang

Direksi terdiri dari:

a. Direktur utama: SKAI, Divisi perencanaan, corporate

secretarity, dan bagian SKMR

b. Direktur umum: Divisi keuangan dan akuntansi, Divisi Sumber

Daya Manusia dan Umum, serta Divisi Teknologi Sistem

Informasi.

c. Direktur kepatuhan: Divisi Kepatuhan dan Hukum

d. Direktur pemasaran: Divisi Treasury dan Divisi Perkreditan

Page 77: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

58

Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada bagan struktur organisasi

berikut ini:

(PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara)

Skema 4.1 Struktur Organisasi Bank Sultra

Sumber: PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tenggara (Data primer diolah tahun 2015)

Page 78: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

59

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Karakteristik Responden

Karakteristik responden yang dimaksud dalam penelitian adalah

meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan lama bekerja di

Bank Sultra.

Sebagai gambaran awal diperoleh karakteristik dari seluruh

responden yang merupakan hasil dari pengisian identitas yang

dilakukan oleh 11 responden,data tersebut dapat dilihat pada tabel 4.1,

tabel 4.2, tabel 4.3 dan tabel 4.4.

a. Responden Berdasarkan Tingkat Usia

Tabel 4.1 Klasifikasi Responden Berdasarkan Usia

Responden Menurut Usia Jumlah Persentase

(%)

25 - 30 tahun 4 36,4%

31 - 40 tahun 5 45,5%

41 - 50 tahun 2 18,2 %

> 50 tahun - -

Jumlah 11 100%

Sumber: Data Primer Diolah Tahun 2016

Berdasarkan data pada tabel diatas dapat terlihat bahwa rata-rata

berumur 31-40 tahun terlihat dari persentase tertinggi yaitu 45,5% atau

5 orang dan sekitar 36,4% atau 4 orang responden berada pada usia 25-

30 tahun, Kemudian persentase terendah terlihat pada usia 41-50 tahun

yaitu 18,2%. Dari segi usia mayoritas auditor pada Bank Sultra berusia

dibawah 50 tahun atau masih dalam usia produktif sehingga lebih

Page 79: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

60

dinamis dalam bertindak, mempunyai kemampuan fisik yang kuat dan

mempunyai keberanian dalam mengambil suatu keputusan serta berani

mengambil resiko.

b. Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan lama masa kerja dapat

dilihat pada tabel 4.2 sebagai berikut :

Tabel 4.2 Klasifikasi Responden Berdasarkan Masa Kerja

Responden Menurut Masa Kerja Jumlah Persentase

(%)

≤ 10 Tahun 4 36,4%

11 – 20 Tahun 5 45,5%

≥ 21 Tahun 2 18,2%

Jumlah 11 100%

Sumber : Data primer diolah tahun 2016

Dari tabel 4.2 diketahui bahwa lama kerja responden menjadi

auditor ≤ 10 Tahun 36,4%, 11 – 20 tahun sebesar 45,5%, dan ≥ 21

Tahun sebesar 18,2%. Dari data tersebut terlihat bahwa rata-rata

responden telah berpengalaman dalam bidang pekerjaannya. Auditor

yang berpengalaman akan cenderung memahami instansi tempat ia

melakukan pemeriksaan dan cepat tanggap terhadap adanya indikasi

yang mencurigakan.

c. Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik jumlah responden berdasarkan jenis kelamin dapat

dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut :

Page 80: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

61

Tabel 4.3 Klasifikasi responden berdasarkan jenis kelamin

Responden Menurut Jenis Kelamin Jumlah Persentase

(%)

Laki-laki 7 63,6 %

Perempuan 4 36,4 %

Jumlah 11 100%

Sumber: Data primer yang diolah pada tahun 2016

Berdasarkan tabel 4.3 diketahui bahwa mayoritas responden

dalam penelitian ini berjenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 7 orang

atau sebesar 63,6%, sedangkan perempuan berjumlah 4 orang responden

atau 36,4%. Dalam urusan pekerjaan laki laki cenderung lebih agresif

dan lebih berani mengambil resiko dibanding perempuan ditambah

dengan pekerjaan sebagai auditor yang termasuk dalam pekerjaan

lapangan dan harus berhadapan dengan berbagai jenis instansi, sehingga

memungkinkan kinerja yang lebih maksimal.

d. Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Klasifikasi responden berdasarkan tingkat pendidikan dapat

dilihat pada tabel 4.4 berikut :

Tabel 4.4 Klasifikasi Respoden Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Tingkat Pendidikan Jumlah Responden Persentase

(%)

S2 3 45,5%

S1 6 54,5%

SMA - -

Jumlah 11 100%

Sumber: Data primer diolah tahun 2016

Page 81: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

62

Dari tabel 4.4 terlihat bahwa tingkat pendidikan terakhir yang

menjadi responden dalam penelitian ini persentase tertinggi yakni S1

sebesar 54,5% atau 6 responden, kemudian S2 sebesar 45,5% atau

sebanyak 5 orang. Dari data terlihat bahwa aparat yang melakukan

pemeriksaan mayoritas telah memenuhi persyaratan yang ditetapkan

oleh PERMENPAN yakni Strata 1.

4.2.2 Deskripsi Variabel Penelitian

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen dalam penelitian ini adalah profesionalisme

internal auditor. Profesionalisme internal auditor yang dimaksud disini

yaitu “audit internal yang dalam pekerjaannya mempunyai pengaruh

yang penting di dalam mengefektifkan pengendalian internal kredit,

sehingga pengendalian internal kredit dapat dijaga agar tetap memadai

dan berfungsi sebagaimana mestinya”. Variabel ini terdiri dari enam

indikator yaitu Independensi (X1.1), Kemampuan Profesional (X1.2),

Program Audit (X1.3), Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan (X1.4),

Laporan Hasil Audit Internal (X1.5), dan Tindak Lanjut Atas Hasil

Laporan Audit Internal (X1.6).

Adapun rekapitulasi distribusi frekuensi atas variabel

profesionalisme internal auditor adalah sebagai berikut :

Page 82: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

63

Tabel 4.5 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel

Profesionalisme Internal Auditor

Ferkuensi Jawaban Responden (F) & Presentase (%) Rata

Item SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Jml Rata (%)

(butir) F % F % F % F % F % Skor

X1.1.1 3 27,27 4 36,36 2 18,18 2 18,18 0 0 41 3,73 74,55

X1.1.2 4 36,36 4 36.36 3 27,27 0 0 0 0 45 4,09 81,82

1.1.3 3 27,27 5 45,45 1 9,09 2 18,18 0 0 42 3,82 76,36

Rata-rata indikator Independensi (X1.1) 128 3,88 77,58

X1.2.1 3 27,27 6 54,55 2 18,18 0 0 0 0 45 4,09 81,82

X1.2.2 3 27,27 7 63,64 1 9,09 0 0 0 0 46 4,18 83,64

X1.2.3 4 36,36 3

27,27 3 27,27 1 9,09 0 0 43 3,91 78,18

X1.2.4 2 18,18 8

72,73 1 9,09 0 0 0 0 45 4,09 81,82

Rata-rata indikator Kemampuan Profesional (Y1.2) 179 4,07 81,36

X1.3.1 4 36,36 3 27,27 4 36,36 0 0 0 0 44 ,4,00 80,00

X1.3.2 5 45,45 4

27,27 3 27,27 0 0 0 0 46 4,18 83,64

X1.3.3 1 9,09 9

81,82 0 0 1 9,09 0 0 43 3,91 78,18

X1.3.4 2 18,18 4 36,36 5 45,45 0 0 0 0 41 3,73 74,55

Rata-rata indikator Program Audit (X1.3) 174 3,95 79,09

X1.4.1 5 45,45 4 36,36 2 18,18 0 0 0 0 47 4,27 85,45

X1.4.2 3 27,27 6 54,55 2 18,18 0 0 0 0 45 4,09 81,82

X1.4.3 4 36,36 5 45,45 2 18,18 0 0 0 0 46 4,18 83,64

X1.4.4 5 45,45 1 9,09 2 18,18 2 18,18 1 9,09 40 3,64 72,73

X1.4.5 3 27,27 3 27,27 5 45,45 0 0 0 0 42 3,82 76,36

X1.4.6 6 54,55 2 18,18 2 18,18 1 9,09 0 0 46 4,18 83,64

X1.4.7 3 27,27 4 36,36 4 36,36 0 0 0 0 43 3,91 78,18

X1.4.8 1 9,09 9 9,09 1 9,09 0 0 0 0 44 4,00 80,00

Rata-rata indikator Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan (X1.4) 353 4,01 80,23

X1.5.1 4 36.36 5 45,45 2 18,18 0 0 0 0 46 4,18 83,64

X1.5.2 3 27,27 4 36,36 4 36,36 0 0 0 0 43 3,91 78,18

X1.5.3 0 0 7 63,64 4 36,36 0 0 0 0 40 3,64 72,73

Rata-rata indikator Laporan Hasil Audit Internal (X1.5) 129 3,91 78,18

X1.6.1 3 27,27 8 72,73 0 0 0 0 0 0 47 4,27 85,45

X1.6.2 5 45,45 3 27,27 3 27,27 0 0 0 0 46 4,18 83,64

Rata-rata indikator Tindak Lanjut Atas Hasil Laporan Audit

Internal (X1.6) 93 4,23 84,55

Rata-rata Variabel Profesionalisme Internal Auditor (X1.1 – X1.6) 1056 4,00 80,00

Sumber : Data primer diolah tahun 2016

Page 83: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

64

Presentase kecenderungan skor jawaban kuesioner adalah sebagai berikut:

Skor Ideal = Angka Penilaian Tertinggi x Jumlah Pertanyaan x Jumlah

responden

= 5 x 24 x 11 = 1320

Kecenderungan Skor Jawaban = Total Keseluruhan yang Diperoleh x 100%

Skor Ideal

Kecenderungan Skor Jawaban = 1.056 x 100% = 80% (Kuat)

1.320

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa kecenderungan skor

jawaban responden untuk variabel profesionalisme internal auditor

berada dalam kategori kuat dengan persentase 80%. Hal ini

mengindikasikan bahwa sebagian responden menanggapi positif bahwa

seorang auditor harus memiliki profesionalisme dalam melaksanakan

tugasnya sebagai auditor di lingkup Bank Sultra.

Rata-rata responden setuju dengan indikator profesionalisme

internal auditor karena responden merasa telah memenuhi

profesionalisme sebagaimana yang diharapkan dalam melakukan

tugasnya. Namun adapula responden yang memberikan tanggapan

netral dan tidak setuju pada beberapa item yang ada pada indikator

profesionalisme internal auditor, hal tersebut terjadi karena sebagian

responden merasa belum mencapai profesionalisme sebagai seorang

auditor yang diharapkan dalam tugasnya.

Indikator independensi merupakan indikator pertama dalam

mengukur variabel independensi. Berdasarkan hasil jawaban responden

Page 84: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

65

dari item pernyataan yang telah dikalkulasi diperoleh rata-rata skor

jawaban responden sebesar 3,88 dengan persentase 77,58 dan berada

pada kategori kuat. Hal ini dikarenakan pada Bank Sultra telah

menerapkan tata kelola perusahaan sesuai dengan prinsip dasar Good

Corporate Governance (GCG), Namun skor jawaban responden tidak

mencapai 100% disebabkan ada juga beberapa responden yang

menjawab netral dan tidak setuju pada item pernyataan dalam kuisioner

yang diberikan.

Selain dilihat dari segi independensi untuk mengukur tingkat

profesionalisme internal auditor yang baik juga dilihat dari kemampuan

operasional. Berdasarkan hasil jawaban responden dari item pernyataan

yang telah dikalkulasi diperoleh rata-rata skor jawaban responden

sebesar 4,07 atau sebesar 81,36% dan berada pada kategori sangat kuat.

Hal ini dikarenakan mayoritas auditor telah memiliki pengalaman yang

cukup baik dalam melakukan pemeriksaan yang sesuai dengan standar

profesi, serta pengetahuan dan kecakapan yang dimilikinya. Namun

adapula responden yang menjawab netral dan tidak setuju jika dalam

mengukur tingkat profesionalisme internal auditor dilihat dari

kemampuan operasionalnya, mungkin karena menganggap banyaknya

pengalaman, pengetahuan seorang auditor belum bisa menjadi

professional dalam menghasilkan audit yang berkualitas yang

memenuhi standar profesinya.

Page 85: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

66

Kemudian dari segi indikator program audit berdasarkan hasil

jawaban responden dari item pernyataan yang telah dikalkulasi

diperoleh rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,95 atau sebesar

79,09% dan berada pada kategori kuat. Hal ini dikarenakan mayoritas

auditor telah memiliki kemampuan dalam merencanakan prosedur dan

teknik-teknik pemeriksaan yang dimiliki seorang internal auditor agar

dalam melakukan operasi atau program yang dijalankan sesuai dengan

rencana serta hasil-hasil sesuai dengan tujuan dan sasarannya.Tetapi ada

sebagian responden yang menjawab netral dan tidak setuju hal ini

dikarenakan responden tersebut belum memiliki keahlian dalam

merencanakan atau menguasai teknik-teknik pemeriksaan yang

dilakukan oleh seorang audit internal.

Kita lihat dari segi indikator pelaksanaan kegiatan pemeriksaan

berdasarkan hasil jawaban responden dari item pernyataan yang telah

dikalkulasi diperoleh rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,01 atau

sebesar 80,23% dan berada pada kategori sangat kuat. Hal ini

dikarenakan mayoritas internal auditor sudah melaksanakan tugas

pemeriksaan yang harus disetujui dan ditinjau atau di review serta

merencanakan apa yang menjadi tanggung jawabnya. Akan tetapi, ada

juga responden yang memilih netral dan tidak setuju bahkan sangat

tidak setuju, dikarenakan bagi sebagian responden masih banyak

internal auditor yang belum menjalankan tanggungjawab dalam

pemeriksaannya sebagaimana yang diharapkan.

Page 86: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

67

Dilihat dari indikator laporan hasil audit internal berdasarkan

hasil jawaban responden dari item pernyataan yang telah dikalkulasi

diperoleh rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,91 atau sebesar

78,18% yang dikategorikan kuat. Hal ini mengindikasikan bahwa

mayoritas auditor telah bertanggungjawab dalam memberikan saran dan

rekomendasinya untuk para manager di perusahaannya. Namun masih

ada dari sebagian responden yang memilih netral, ini dikarenakan masih

adanya auditor yang belum bisa melakukan tanggungjawab dalam

memberikan saran dan rekomendasi sesuai yang diharapkan.

Kemudian kita lihat dari indikator tindak lanjut atas hasil

laporan audit internal berdasarkan jawaban responden dari item

pernyataan yang telah dikalkulasi diperoleh rata-rata skor jawaban

responden sebesar 4,23 atau sebesar 84,55% dikategorikan sangat kuat.

Hal ini dikarenakan pemantauan yang dilakukan dalam memenuhi saran

dan rekomendasi untuk manajemen sudah berjalan dengan semestinya,

namun masih ada yang responden menjawab netral, karena bisa saja ada

sebagian dari auditor belum melaksanakan pemantauan dengan baik

ataupun saran dan rekomendasi yang diberikan pada manajemen belum

efektif.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah pengendalian

internal. Variabel pengendalian internal terdiri dari 4 indikator yaitu

Lingkungan Pengendalian (Y1.1), Penaksiran Resiko (Y1.2), Informasi

Page 87: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

68

dan Komunikasi (Y1.3), Aktivitas Pengendalian (Y1.3) dan Pemantauan

(Y1.4). Adapun distribusi jawaban dan persentase kecenderungan skor

jawaban variabel kinerja auditor adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6 Rekapitulasi Distribusi Jawaban Responden Atas Variabel

Pengendalian Internal Kredit

Ferkuensi Jawaban Responden (F) & Presentase (%) Rata

Item SS (5) S (4) N (3) TS (2) STS (1) Jml Rata (%)

(butir) F % F % F % F % F % Skor

Y1.1.1 3 27,27 8 72,73 0 0 0 0 0 0 47 4,27 85,45

Y1.1.2 3 27,27 6 54,55 2 18,18 0 0 0 0 45 4,09 81,82

Y1.1.3 1 9,09 6 54,55 4 36,36 0 0 0 0 41 3,73 74,55

Y1.1.4 2 18,18 5 45,45 2 18,18 2 18,18 0 0 40 3,64 72,73

Y1.1.5 4 36,36 2 18,18 3 27,27 2 18,18 0 0 41 3,73 74,55

Rata-rata indikator Lingkungan Pengendalian (Y1.1) 214 3,89 77,82

Y1.2.1 3 27,27 6 54,55 2 18,18 0 0 0 0 45 4,09 81,82

Y1.2.2 3 27,27 6 54,55 2 18,18 0 0 0 0 45 4,09 81,82

Y1.2.3 2 18,18 5

45,45 3 27,27 1 9,09 0 0 41 3,73 74,55

Rata-rata indikator Penaksiran Resiko (Y1.2) 131 3,97 79,39

Y1.3.1 2 18,18 5 45,45 4 36,36 0 0 0 0 42 3,82, 76,36

Y1.3.2 2 18,18 3

27,27 4 36,36 2 18,18 0 0 38 3,45 69.09

Y1.3.3 1 9,09 7 63,64 3 27,27 0 0 0 0 42 3,82 76,36

Rata-rata indikator Informasi dan Komunikasi (Y1.3) 122 3,70 73,94

Y1.4.1 5 45,45 6 54,55 0 0 0 0 0 0 49 4,45 89,09

Y1.4.2 4 36,36 6 54,55 1 9,09 0 0 0 0 47 4,27 85,45

Y1.4.3 5 45.45 1 9,09 4 36,36 1 9,09 0 0 43 3,91 78,18

Rata-rata indikator Aktivitas Pengendalian (Y1.4) 139 4,21 84,24

Y1.5.1 4 36,36 6 54,55 1 9,09 0 0 0 0 47 4,27 85,45

Y1.5.2 2 18,18 4 36,36 5 45,45 0 0 0 0 41 3,73 74,55

Y1.5.3 3 27,27 4 36,36 4 36,36 0 0 0 0 43 3,91 78,18

Rata-rata indikator Pemantauan (Y1.5) 131 3,97 79,39

Rata-rata Variabel Profesionalisme Internal Auditor (Y1.1 – Y1.5) 737 3,94 78,82

Sumber: Data primer diolah tahun 2016

Persentase kecenderungan skor jawaban kuesioner adalah sebagai

berikut:

Page 88: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

69

Skor Ideal = Angka Penilaian Tertinggi x Jumlah Pertanyaan x Jumlah

responden

= 5 x 17 x 11 = 935

Kecenderungan Skor Jawaban = Total Keseluruhan yang Diperoleh x 100%

Skor Ideal

Kecenderungan Skor Jawaban = 737 x 100% =78,82% (Kuat)

935

Berdasarkan tabel 4.7 diketahui bahwa kecenderungan skor

jawaban responden untuk variabel pengendalian intern berada dalam

kategori kuat dengan persentase 78,82%. Hal ini mengindikasikan

responden menanggapi positif bahwa auditor juga mempengaruhi dalam

pengekfektifan pengendalian internal perusahaan.

Indikator pertama dalam pengukuran pengendalian intern yaitu

lingkungan pengendalian. Auditor yang memiliki pengetahuan memadai

tentang lingkungan pengendalian untuk memahami sikap, kesadaran,

dan tindakan manajemen, dan dewan komisaris terhadap lingkungan

pengendalian intern, dengan mempertimbangkan baik substansi

pengendalian maupun dampaknya secara kolektif. Dari hasil

rekapitulasi jawaban kuesioner rata-rata skor jawaban responden

sebesar 3,89 atau sebesar 77,82% atau dikategorikan kuat, hal ini

mengindikasikan bahwa mayoritas auditor pada Bank Sultra telah

memperoleh pengetahuan yang memadai tentang lingkungan

pengendalian. Namun masih terdapat sebagian auditor yang belum

mempunyai pengetahuan yang memadai tentang pengendalian internal.

Page 89: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

70

Indikator kedua dalam pengendalian intern yaitu penaksiran

resiko. Auditor harus dapat mengidentifikasi entitas dan menganalisis

terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya. Dari hasil

rekapitulasi jawaban kuesioner rata-rata skor jawaban responden

sebesar 3,97 atau sebesar 79,39% atau dikategorikan kuat. Hal ini

mengindikasikan bahwa mayoritas auditor pada Bank Sultra telah

mampu dalam penaksiran resiko.Namun tidak semua auditor mampu

dalam penaksiran resiko ini karena masih ada auditor yang belum

merasa mampu untuk menetapkan penaksiran resiko dengan baik.

Indikator ketiga dalam pengendalian intern yaitu informasi dan

komunikasi. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang

sistem informasi yang relevan dengan pelaporan serta tanggung jawab

dalam pelaporan keuangan. Dari hasil rekapitulasi jawaban kuesioner

rata-rata skor jawaban responden sebesar 3,70 atau 73,94% atau

dikategorikan kuat, hal ini mengindikasikan bahwa mayoritas auditor

pada Bank Sultra telah memperoleh pengetahuan yang memadai tentang

sistem informasi yang relevan dengan pelaporan serta tanggung jawab

dalam laporan keuangannya, namun tidak semua auditor mempunyai

pengetahuan yang memadai mengenai sistem informasi dan tanggung

jawab pada pelaporan keuangan karena masih terdapat auditor yang

belum melaksanakan tugas seperti yang diharapkan.

Indikator keempat dalam pengendalian intern yaitu aktivitas

pengendalian. Aktivitas pengendalian memiliki berbagai tujuan dan

Page 90: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

71

diterapkan di berbagai tingkat organisasi dan fungsi. Berdasarkan hasil

rekapitulasi rata-rata skor jawaban responden sebesar 4,21 atau sebesar

84,24% atau dikatagorikan sangat kuat. Ini menidikasikan bahwa

sebagian besar auditor telah melaksanakan aktivitas pengendalian

sebagaimana mestinya.

Indikator kelima pengendalian intern yaitu pemantauan auditor

intern harus dapat memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas

entitas. Dari hasil rekapitulasi rata-rata skor jawaban responden sebesar

3,97 atau sebesar 79,39% atau dikatagorikan kuat. Hal ini

mengindikasikan bahwa sebagian besar auditor sudah dapat

memberikan kontribusi dalam memantau aktivitas entitas kualitas

kinerja pengendalian intern sepanjang waktu. Namun masih terdapat

auditor yang belum merasa mampu dalam memantau aktivitas entitas

karena masih merasa kalau yang dilakukan belum berjalan dengan

semestinya.

4.2.3 Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji validitas dan reabilitas dilakukan untuk membuktikan

apakah alat ukur yang digunakan memiliki kesahihan (validity) dan

keandalan (reability) untuk mengukur apa yang seharusnya menjadi

fungsi ukurnya.

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi

product moment dengan kriteria yang dikatakan valid jika nilai r ≥ 0,30

Page 91: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

72

dengan derajat signifikan berada dibawah α= 0,05. Sedangkan untuk uji

reliabilitas dilihat dari koefisien alpha cronbach (α), dimana data

dianggap realibel apabila alpha cronbachnya .0,60. Berikut hasil uji

statistik validitas dan reabilitas .

Page 92: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

73

1. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Profesionalisme Internal

Auditor (X)

Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel

Profesionalisme Internal Auditor

Indikator

variabel

Item Koefisien

Korelasi

Sig Ket Cronbach’s

Alpha

Ket

Independensi

(X1.1)

X1.1.1

X1.1.2

X1.1.3

0,896

0,614

0,853

0,000

0,044

0,001

Valid

Valid

Valid

0,856 Reliabel

Kemampuan

Operasional

(X1.2)

X1.2.1

X1.2.2

X1.2.3

X1.2.4

0,884

0,440

0,805

0,607

0,000

0,047

0,003

0,048

Valid

Valid

Valid

Valid

0,776 Reliabel

Program

Audit

(X1.3)

X1.3.1

X1.3.2

X1.3.3

X1.3.4

0,595

0,814

0,808

0,805

0,049

0,002

0,003

0,003

Valid

Valid

Valid

Valid

0,841 Reliabel

Pelaksanaan

Kegiatan

Pemeriksaan

(X1.4)

X1.4.1

X1.4.2

X1.4.3

X1.4.4

X1.4.5

X1.4.6

X1.4.7

X1.4.8

0,691

0,784

0,346

0,578

0,743

0,595

0,490

0,589

0,019

0,004

0,046

0,043

0,009

0,050

0,047

0,043

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

0,768 Reliabel

Laporan Hasil

Audit

Internal

(X1.5)

X1.5.1

X1.5.2

X1.5.3

0,494

0,787

0,920

0,048

0,004

0,000

Valid

Valid

Valid

0,740

Reliabel

Tindak Lanjut

Hasil Laporan

Audit Internal

X1.6.1

X16.2

0,545

0,894

0,045

0,000

Valid

Valid 0,723 Reliabel

Sumber: data primer diolah tahun 2016

Page 93: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

74

Berdasarkan hasil uji validitas dan reliabilitas pada tabel 4.8

menunjukkan bahwa semua item indikator yang ada pada variabel

Profesionalisme Internal Auditor valid dan reliabel, Keputusan ini

diambil karena nilai koefisien korelasi (r) ≥ 0,30 dengan tingkat

signifikansi dibawah (0,05) dan hasil cronbach’s alpha ≥ 0,60.

2. Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Efektivitas Pengendalian

Intern (Y)

Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas dan Reabilitas Variabel Pengendalian

Internal

Indikator

variabel

Item Koefisien

Korelasi

Sig Ket Cronbach’s

Alpha

Ket

Lingkungan

Pengendalian

(Y1.1)

Y1.1.1

Y1.1.2

Y1.1.3

Y1.1.4

Y1.1.5

0,474

0,623

0,826

0,840

0,857

0,049

0,041

0,002

0,001

0,001

Valid

Valid

Valid

Valid

Valid

0,804 Reliabel

Penaksiran

Resiko

(Y1.2)

Y1.2.1

Y1.2.2

Y1.2.3

0,825

0,825

0,846

0,002

0,002

0,001

Valid

Valid

Valid

0,884 Reliabel

Informasi dan

Komunikasi

(Y1.3)

Y1.3.1

Y1.3.2

Y1.3.3

0,955

0,768

0,311

0,000

0,006

0,049

Valid

Valid

Valid

0,731 Reliabel

Aktivitas

Pengendalian

(Y1.4)

Y1.4.1

Y1.4.2

Y1.4.3

0,422

0,959

0,899

0,048

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

0,690 Reliabel

Pemantauan

(Y1.5)

Y1.5.1

Y1.5.2

Y1.5.3

0,916

0,904

0,925

0,000

0,000

0,000

Valid

Valid

Valid

0,948 Reliabel

Sumber: data primer diolah tahun 2016

Page 94: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

75

Berdasarkan hasil uji validitas dan reabilitas tabel 4.9

menunjukkan bahwa semua item dari indikator yang ada pada variabel

Pengendalian Intern valid dan reliabel. Keputusan tersebut diambil

karena nilai koefisien korelasi (r) ≥ 0,30 dengan tingkat signifikansi

dibawah (0,05) dan hasil cronbach’s alpha ≥ 0,60.

4.2.4 Uji Asumsi Klasik

Untuk menghasilkan model regresi yang estimator linearnya

tidak bias dan yang terbaik, maka harus memenuhi beberapa asumsi

yang disebut dengan asumsi klasik. Berikut hasil uji asumsi klasik :

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang

digunakan memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas dilakukan

dengan menggunakan normal probability plot. Jika data menyebar di

sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis

diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model

regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Hasil pengujian dapat dilihat

pada grafik berikut :

Page 95: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

76

Grafik 4.1 Normal Plot of Regression standardized residual

Sumber: Hasil output IBM SPSS 21

Berdasarkan grafik 4.1 normal probability plot diatas, terlihat

bahwa titik-titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta

penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Sehingga diketahui

bahwa data dalam penelitian ini berdistribusi normal.

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari

satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut

Page 96: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

77

homoskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui scatter plot (diagram

pancar), dari variabel bebas terhadap variable terikat terpenuhi jika

diantara nilai residual dan nilai prediksinya tidak membentuk pola

tertentu.

Grafik 4.2 scatter plot (diagram plot)

Berdasarkan grifik scatter plot diatas terlihat secara visual nilai

residual dan nilai prediksinya tidak membentuk pola tertentu (acak),

sehingga dapat dikatakan bahwa model regresi dalam penelitian ini

terbebas dari masalah heterokedastisitas.

Sumber: Hasil output IBM SPSS 21

Page 97: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

78

c. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi dilakukan unutk menguji suatu model regresi

linear apakah terdapat korelasi antara residual (kesalahan pengganggu)

dari satu periode ke periode lainnya. Jika terjadi korelasi, maka

dinamakan ada problem autokorelasi. Model regresi yang baik adalah

regresi yang bebas dari autokorelasi. Untuk mendeteksi adanya

autokorelasi bisa dilihat pada tabel D-W (Durbin- Watson) yang bisa

dijadikan patokan, sebagai berikut :

Tabel 4.10 Hasil Uji Autokorelasi Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square

Std. Error of

the Estimate

Durbin-

Watson

1 ,971a ,942 ,891 ,16030 2,800

Sumber: data diolah melalui SPSS Versi 21

Berdasarkan tabel 4.10 pada output summary terlihat bahwa

angka Durbin-Watson (D-W) adalah 2,800 dimana angka tersebut

berada di antara -4 sampai +4 yang berarti tidak terjadi autokorelasi.

Dimana dijelaskan bahwa :

-Angka D-W di bawah -4 berarti ada autokorelasi positif.

-Angka D-W di antara -4 sampai +4, berarti tidak ada autokorelasi.

-Angka D-W di atas +4 berarti ada autokorelasi negatif.

Page 98: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

79

4.2.5 Analisis Regresi Linear Sederhana

Sebagaimana telah dikemukakan pada pembahasan sebelumnya

bahwa untuk mengetahui pengaruh profesionalisme internal auditor

terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan pada PT. BPD

Sulawesi Tenggara, maka dilakukan dengan metode statistik. Peralatan

analisis statistik yang dipakai dalam penelitian ini adalah analisis regresi

linear sederhana yang diolah dengan menggunakan program SPSS 21,

untuk melakukan pengujian terhadap hipotesis dalam penelitian ini.

Hasil regresi sederhana variabel profesionalisme internal auditor (X)

terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan (Y) dapat dilihat

pada tabel 4.11.

Tabel 4.11 Hasil Estimasi Regresi Linear Sederhana

Berdasarkan hasil pengujian model regresi pada tabel diatas

yang menguji pengaruh profesionalisme internal auditor terhadap

efektivitas pengendalian internal perusahaan pada PT. BPD Sulawesi

Tenggara maka diperoleh persamaan regresi, sebagai berikut :

Model Unstandardized

Coefficients

T Sig Correlations

B Std.

Eror

Zero-

Order

Partial Part

(Constant) 2,009 0,076 12,120 0,000 0,971 0,971 0,971

X 0,971 0,080

R2

0,942

R 0,971

t table 1,833

Sumber: Data Primer diolah tahun

2016

Page 99: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

80

Y = 2,009 + 0,971 X + e

Dimana : Y = Efektivitas Pengendalian internal

a = Konstanta (2,009)

b = koefisien arah regresi (0,971)

X = Profesionalisme internal auditor

e = Epselon

Berdasarkan tabel 4.11 diatas, maka dapat dikemukakan

beberapa hal sebagai berikut :

Konstanta = 2,009 artinya jika profesionalisme internal auditor

tidak mengalami perubahan atau konstan maka efektivitas

pengendalian intern kredit akan tetap sebesar 2,009 dengan asumsi

semua variabel yang mempengaruhi kinerja auditor di dalam

model penelitian ini adalah konstan.

Koefisien (b) = 0,971 artinya jika terjadi perubahan terhadap

profesionalisme internal auditor sebesar 1% maka efektivitas

pengendalian internal kredit akan mengalami peningkatan sebesar

97,1% dengan asumsi semua variabel yang mempengaruhi

profesionalisme internal auditor di dalam model ini adalah

konstan.

Nilai R Squaer Nilai R Square (R2) = 0,942 atau sebesar 94,2%

artinya bahwa pengaruh variabel bebas (profesionalisme internal

Page 100: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

81

auditor) terhadap variabel terikat (pengendalian internal) sebesar

94,2%.

Nilai R (koefisien korelasi) = 0,971 menunjukkan keeratan

hubungan langsung antar variabel bebas (profesionalisme internal

auditor) terhadap variabel terikat (pengendalian internal)

hubungan ini secara statistik sangat kuat.

4.3. Hasil Pengujian Hipotesis

Untuk membuktikan apakah variabel profesionalisme internal

auditor mempunyai pengaruh terhadap efektivitas pengendalian kredit,

maka digunakan uji t sebagai berikut :

4.3.1 Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji-t)

Pengujian hipotesis dilakukan dengan membandingkan t-hitung

dengan ttabel dan nilai t-sig dengan α = 0,05. Apabila thitung > ttabel maka

terima H1 dan tolak H0. Sebaliknya, apabila thitung < ttabel tolak H1 dan

terima H0.

Berdasarkan tabel regresi 4.11 diperoleh thitung untuk variabel

profesionalisme internal auditor yaitu sebesar 12,120 lebih besar dari

ttabel 1,833 dengan tingkat signifikansi α 0,000 < 0,05, sehingga H1

diterima dan H0 ditolak. Hal ini berarti bahwa profesionalisme internal

auditor berpengaruh signifikan terhadap efektivitas pengendalian

internal perusahaan pada PT. BPD Sulawesi Tenggara.

Page 101: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

82

4.3.2 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa

jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Untuk mengetahui besarnya kontribusi variabel profesionalisme internal

auditor terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan, dapat

dilakukan dengan melihat koefisien determinasinya (R2). Berdasarkan

hasil uji regresi pada tabel 4.11 diketahui besarnya R2 (R-Squaer) =

0,942. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung

variabel X dan Y adalah sebesar 94,2%. Hal ini berarti masih ada

variabel lain atau variabel epselon (e) sebesar 5,8% yang mempengaruhi

variabel Y namun tidak diukur dalam penelitian ini.

4.4. Pembahasan

4.4.1 Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor Terhadap Efektivitas

Pengendalian Internal Perusahaan Pada PT. BPD Sulawesi Tenggara

Profesionalisme internal auditor mempunyai pengaruh yang

penting di dalam mengefektifkan pengendalian internal perusahaan,

karena melalui fungsi ini kesepadanan dan keefektifan pengendalian

internal selalu dikaji atau dinilai secara kontinyu sehingga pengendalian

internal perusahaan dapat dijaga agar tetap memadai dan berfungsi

sebagaimana mestinya. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan

dengan menggunakan alat analisis regresi linear sederhana diketahui

bahwa variabel profesionalisme internal auditor yang diukur melalui

independensi, kemampuan operasional, program audit, pelaksanaan

Page 102: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

83

kegiatan pemeriksaan, laporan hasil audit internal dan tindak lanjut atas

hasil laporan audit internal memiliki pengaruh positif yaitu jika

profesionalisme internal auditor meningkat maka pengendalian internal

yang dihasilkan oleh Bank Sultra juga akan mengalami peningkatan.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Rachmat Kasdiarto (2015) menunjukkan bahwa profesionalisme auditor

internal mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas

penerapan struktur pengendalian internal pada perusahaan juga semakin

baik. Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Martha Lestari

Sembiring (2011) yang menunjukkan bahwa audit internal berpengaruh

secara positif dan signifikan dalam menunjang efektivitas pengendalian

internal pemberian kredit investasi sehingga dari hasil penelitian

terdahulu ini semakin memperkuat hasil penelitian yang telah dilakukan

terkait dengan pengaruh profesionalisme internal auditor terhadap

pengendalian internal perusahaan pada Bank Sultra.

Dikaitkan dengan karakteristik responden, Auditor yang menjadi

responden di Bank Sultra mayoritas berjenis kelamin laki-laki sehingga

memungkinkan kinerja profesional audit yang maksimal, rata-rata

berada dalam usia yang produktif dan memiliki pengalaman yang

memadai.

Besarnya pengaruh profesionalisme internal auditor terhadap

pengendalian internal perusahaan dilihat dari koefisien determinasi (R2)

Page 103: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

84

yaitu sebesar 94,2%. Dimana pengukuran pengendalian internal dengan

menggunakan indikator lingkungan pengendalian, penaksiran resiko,

informasi dan komunikasi, aktivitas pengendalian dan pemantauan.

Sehingga secara keseluruhan pengendalian internal dikatakan kuat

karena berada > 60%.

Page 104: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

85

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian telah dilakukan, maka dapat

diambil kesimpulan bahwa profesionalisme internal auditor berpengaruh

signifikan terhadap efektivitas pengendalian internal perusahaan pada

Bank Sultra. Hal ini disebabkan karena pemantauan yang dilakukan

dalam memenuhi saran dan rekomendasi untuk manajemen sudah

berjalan dengan semestinya ini berdasarkan indikator profesionalisme

internal auditor yaitu tindak lanjut atas hasil laporan audit internal yang

paling kuat menurut jawaban responden. Kemudian disusul indikator

lainnya seperti kemampuan profesional, pelaksanaan kegiatan

pemeriksaan, program audit, laporan hasil audit internal dan terbawah

menurut responden yaitu independensi. Dari segi indikator pengendalian

internal disebabkan karena telah melaksanakan aktivitas pengendalian

sebagaimana mestinya ini berdasarkan indikator aktivitas pengendalian

yang paling kuat menurut responden. Kemudian disusul indikator lainnya

seperti penaksiran resiko, pemantauan, lingkungan pengendalian serta

terakhir informasi dan komunikasi.

85

Page 105: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

86

5.2 Saran

Adapun saran yang diajukan oleh penulis dari penelitian yang

telah dilakukan antara lain sebagai berikut :

1. Auditor internal pada Bank Sultra sebaiknya lebih meningkatkan

profesionalismenya agar efektivitas pengendalian internal kredit yang

ada pada Bank Sultra berjalan semakin baik. Mengenai profesionalisme

hal yang perlu ditingkatkan yaitu independensi mengingat independensi

sangat penting juga untuk seorang auditor serta program audit dan

laporan hasil audit internal juga perlu diperhatikan agar dapat berjalan

lebih baik. Sedangkan pada pengendalian kredit hal yang perlu

ditingkatkan yaitu penaksiran resiko, informasi dan komunikasi serta

pemantauan.

2. Bagi peneliti selanjutnya :

a. Penelitian ini dilakukan hanya terbatas pada Bank Sultra saja,

diharapkan bagi peneliti selanjutnya untuk memperluas area

penelitian serta menambah jumlah sampel agar dapat lebih

digeneralisasi.

b. Penelitian ini juga bisa dilanjutkan dengan menambah variabel lain

yang dapat mempengaruhi pengendalian internal seperti kualitas

jasa auditor, tanggung jawab manajemen, sistem informasi

akuntansi dan lain-lain.

Page 106: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2012 Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan

Oleh Akuntan Publik, Jilid 1, Edisi Keempat, Salemba Empat, Jakarta.

Rivai, Veithzal dan Veithzal, Andria Permata. 2014. Credit Management

Handbook. Penerbit PT.Rajawali Pers, Jakarta.

Tugiman, Hiro. 2001 Standar Profesional Audit Internal,edisi kelima, Yogyakarta

: Kanisius (anggota IKAPI).

Tugiman, Hiro.2003.Standar Profesional Audit Internal.Yogyakarta: Kanisius

Friska Bayu Aji Kusuma, Novanda. 2012. Pengaruh Profesionalisme Auditor,

Etika Profesi dan Pengalaman Auditor terhadap Pertimbangan

Tingkat Materialitas. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta

Kasdiarto, Rachmat, 2015. Pengaruh Independensi, Profesionalisme Auditor

Internal Terhadap Efektivitas Penerapan Struktur Pengendalian

Internal Perusahaan (Studi Kasus PDAM Tirta Bumi Sentosa

Kebumen), Skripsi, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta.

Sembiring, Martha Lestari, 2011. Peranan Audit Internal dalam Menunjang

Efektivitas Pengendalian Internal Pemberian Kredit Investasi pada Bank

Jabar Banten (BJB) di Bandung. Other thesis, Universitas Kristen

Maranatha. From: http://repository.maranatha.edu/10123/

Arsaputra , Rama , 2011. Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap

Jumlah Kredit Macet (Studi Kasus pada PT Bank Internsional Indonesia

Tbk). Other thesis, Universitas Kristen Maranatha. From:

http://repository.maranatha.edu/9711/

Hildawati, 2014. Pengaruh Pengendalian Internal dan Kesesuaian Kompensasi

Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Kasus Pada PT. Multi Mineral Utama

Nusantara) di Kabupaten Bombana, Skripsi, Universitas Halu Oleo

Aswar, Wiwin, 2014. Pengaruh Aturan Etika dan Komitmen Profesi Terhadap

Profesionalisme Auditor Internal (Studi Pada Inspektorat Kote Kendari),

Skripsi, Universitas Halu Oleo.

Sanusi, Anwar. 2011. Metodologi Penelitian Bisnis. Salemba Empat. Jakarta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS,

Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang.

Arsaputra, Rama. 2011. Pengaruh Profesionalisme Internal Auditor terhadap

Jumlah Kredit Macet (Studi Kasus pada PT Bank Internsional Indonesia

Page 107: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Tbk). Other thesis, Universitas Kristen Maranatha. From:

http://repository.maranatha.edu/9711/

Kurniawan, Ardeno. 2012. Audit Internal Nilai Tambah Bagi Organisasi. Edisi

Pertama. Yogyakarta: BPFE.

IAPI. 2011. Kode Etik Profesi Akuntan Publik. Edisi April 2009. Penerbit IAPI,

Jakarta.

Standar Profesi Audit Internal (SPAI). 2004. Salemba Empat, Jakarta.

Konsorsium Organisasi Profesi Audit Internal. 2004. Standar Profesi Audit

Internal.

Ikatan Akuntan Indonesia. 2012. Standar Akuntansi Keuangan. Jakarta: IAI

Lekatompessy, J.E. 2003. Hubungan Profesionalisme dengan konsekuensinya:

Komitmen Organisasional, Kepuasan Kerja, Prestasi Kerja dan Keinginan

Berpindah (Studi Empiris di Lingkungan Akuntan Publik). Jurnal Bisnis

dan Akuntansi, Vol.5, No.1, April, hlm.69–84.

Hall, Richard. 1968. Professionalism and Bureaucratization, American

Sosiological Review, 33: 92-104. New Jersey.

Kasmir. (2011). Analisis Laporan Keuangan: Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.

Kasmir. (2012). Analisis Laporan Keuangan, PT.Raja Grafindo Persada, Jakarta

.

Page 108: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

LAMPIRAN

Page 109: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

PENGARUH PROFESIONAL INTERNAL AUDIT TERHADAP

PENGENDALIAN KREDIT

KUISIONER PENELITIAN

OLEH :

WAODE HARLINA

B1C1 12 157

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2016

Page 110: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Lampiran 1

Kendari, Mei 2016

Kepada Yth:

Bapak/Ibu/Saudara (i) Responden

Di Lingkungan Kerja Bank Sultra

Di – Tempat

Dengan Hormat,

Bersama ini saya, Waode Harlina , Mahasiswa Program Strata Satu (S1) pada

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Haluoleo Kendari Stambuk: B1C1 12 157, yang

sedang melakukan penelitian dalam rangka penyusunan skripsi yang berjudul: ”Pengaruh

Profesional Internal Audit Terhadap Pengendalian Internal Perusahaan” meminta

kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk mengisi kuisioner yang saya sajikan. Kuisioner ini

terdiri atas sejumlah pertanyaan. Perlu Bapak/Ibu/Saudara (i) ketahui bahwa keberhasilan

penelitian ini sangat tergantung dari partisipasi Bapak/Ibu/Saudara (i) dalam menjawab

kuisioner.

Atas partisipasi dan kerjasama Bapak/Ibu/Saudara (i), saya mengucapkan terima kasih

dan penghargaan yang setinggi-tingginya.

Hormat Saya,

Waode Harlina

B1C1 12 157

Page 111: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

KUISIONER

PENGARUH PROFESIONAL INTERNAL AUDITOR TERHADAP

PENGENDALIAN KREDIT

A. Petunjuk Pengisian Kuisioner

Cara pengisian Kuesioner Bapak/Ibu/Saudara (i) cukup memberikan tanda silang (X)

pada pilihan jawaban yang tersedia (rentang angka dari 1 sampai dengan 5) sesuai dengan

pendapat Bapak/Ibu/Saudara (i). setiap pernyataan mengharapkan hanya satu jawaban. Setiap

angka akan mewakili tingkat kesesuaian dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara (i) :

1 = Sangat Tidak Setuju (STS)

2 = Tidak Setuju (TS)

3 = Netral (N)

4 = Setuju (S)

5= Sangat Setuju (SS)

Untuk pernyataan yang tidak ada angka pilihannya, Bapak/Ibu/Saudara (i) diminta untuk

menjawab pertanyaan sesuai dengan kondisi yang dialami pada pekerjaan saat ini.

B. Identitas Responden

Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara (i) untuk melengkapi daftar isian yang tertera

dibawah ini:

1. Nama : ……………………

2. Umur : ……………………

3. Jenis Kelamin : Pria; Wanita

4. Pendidikan Terakhir : S3; S2; S1; D3; SLTA

5. Pangkat/Golongan : …………………………….

6. Jabatan : …………………………………

7. Lama Bekerja di Bank Sultra : …………………………

8. Diklat Teknis/Fungsional yang pernah diikuti :

a………………............... b………………… c……………..……….

Page 112: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK VARIABEL PROFESIONAL INTERNAL AUDIT (X)

No.

PERNYATAAN

NILAI

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu/Saudara (i) mengenai pernyataan berikut ini :

INDEPENDENSI

1`. Struktur organisasi yang ada menunjang

terciptanya independensi dalam audit.

2. Dalam melakukan tugasnya, Auditor internal

telah bersifat bebas serta objektif agar tidak

terjadi penekanan dan KKN.

3. Auditor internal selain berperan sebagai

pemeriksa

dan pengawas internal dalam organisasi saja,

juga

berperan sebagai mitra stratejik dan kerja dalam

menjalankan tugas yang diembannya.

KEMAMPUAN PROFESIONAL

1. Dalam melakukan tugasnya, auditor internal

yang terlibat dalam kegiatan audit internal

memiliki latar

belakang pendidikan, kecakapan, serta

pengalaman

yang memadai.

2. Dalam penugasan audit, pimpinan audit internal

menugaskan orang-orang yang memiliki

pengetahuan dan pengetahuan dari berbagai

disiplin ilmu serta selalu mengawasi

sebagaimana

mestinya

3. Auditor internal mematuhi standar profesional

dalam melakukan audit.

4. Auditor internal bekerja sama dan

berkomunikasi secara efektif dengan seluruh

departement yang ada dan/atau dengan sesama

auditor internal lainnya dalam rangka saling

berkonsultasi dan pemberian saran.

PROGRAM AUDIT

1. Audit internal dilakukan untuk memberi

informasi keuangan dan kegiatan yang

terjadi di perusahaan sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Page 113: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

2. Dalam melakukan tugasnya, auditor internal melakukan sistem yang ditetapkan sesuai

dengan kebijaksanaan, rencana, prosedur,

hukum, dan peraturan.

3. Dalam melakukan tugas, auditor internal

memastikan sumber-sumber

daya yang ada di dalam perusahaan untuk

digunakan secara efektif dan efisien.

4. Dalam melakukan tugas, Audit internal

yang ada untuk menentukan suatu

pekerjaan, operasi, atau program dijalankan

secara tepat sesuai dengan rencana serta

hasil-hasil yang dicapai sesuai dengan

tujuan dan sasaran yang ditetapkan.

PELAKSANAAN KEGIATAN PEMERIKSAAN

1. Auditor internal sebelum pelaksanaan

pemeriksaan/audit melakukan

pertemuan dan komunikasi awal

dengan pimpinan objek yang akan diperiksa.

2. Auditor internal mengumpulkan

informasi secara berulang-ulang tentang

kegiatan yang akan diperiksa.

3. Aktivitas pelaksanaan audit dilaksanakan sesuai

dengan program yang disusun sebelumnya.

4. Penyelesaian pelaksanaan pemeriksaan yang

dilakukan auditor internal pernah melewati batas

yang dicanangkan pada saat perencanaan

pemeriksaan.

5. Laporan hasil audit yang disajikan relevan

digunakan untuk menarik perhatian perusahaan

ke arah bidang yang terjadi penyimpangan.

6. Setiap laporan hasil audit menyajikan

temuan-temuan dan rekomendasi yang

diperlukan.

7. Auditor internal secara terus menerus

meninjau dan melakukan tindak lanjut

untuk memastikan bahwa temuan audit

dilaporkan, dilakukan tindakan yang tepat.

8. Auditor internal meminta pandangan dari pihak

yang diperiksa/pihak terkait tentang berbagai

kesimpulan dan rekomendasi

LAPORAN HASIL AUDIT INTERNAL

1. Laporan hasil audit internal selalu menyajikan

saran-saran dan rekomendasi.

2. Laporan hasil audit internal diterbitkan segera

setelah audit internal dilaksanakan.

3. Laporan hasil audit internal mampu memberikan

arah bagi manajemen untuk mengambil keputusan.

Page 114: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

TINDAK LANJUT ATAS HASIL LAPORAN AUDIT INTERNAL

1. Auditor internal melakukan pemantauan

sehubungan dengan rekomendasi yang

diberikan.

2. Saran dan rekomendasi yang diberikan dapat

diterima dan dilaksanakan dengan baik oleh

bagian yang diperiksa.

Page 115: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

DAFTAR PERNYATAAN UNTUK VARIABEL PENGENDALIAN INTERN KREDIT (Y)

No.

PERNYATAAN

NILAI

STS

(1)

TS

(2)

N

(3)

S

(4)

SS

(5)

Bagaimana Pendapat Bapak/Ibu/Saudara (i) mengenai pernyataan berikut ini :

LINGKUNGAN PENGENDALIAN

1. Pada Bank Sultra telah terdapat pembagian

wewenang dan pembebanan tanggung jawab

yang jelas.

2. Pada Bank Sultra terdapatnya struktur organisasi

yang menunjang aktivitas operasional

perkreditan yang dapat menunjang pengendalian

intern.

3. Nilai integritas dan etika telah ditanamkan

dengan tegas oleh Bank Sultra terhadap

karyawannya.

4. Bank Sultra telah menetapkan kebijakan

dan praktik akuntansi yang akan digunakan

sebelum menjalankan aktivitasnya.

5. Bank Sultra melaksanakan pelatihan

karyawannya secara rutin.

PENAKSIRAN RESIKO

1. Bank Sultra telah menetapkan penaksiran resiko

dengan baik.

2. Bank Sultra dalam penanganan kredit

melakukan penilaian agunan sebagai jaminan

kredit nasabah dengan baik.

3. Penaksiran risiko atas kredit macet

dilaksanakan dengan baik hal ini terlihat

dengan adanya identifikasi terhadap

penerimaan dokumen.

INFORMASI DAN KOMUNIKASI

1. Pada Bank Sultra prosedur penanganan kredit

telah diketahui oleh karyawannya dengan baik.

2. Bagian kredit pada Bank Sultra telah

melakukan penyidikan dan analisis kredit

dengan baik.

3. Pencatatan atas penanganan kredit telah

sesuai dengan akuntansi yang berlaku dan

telah terkomputerisasi.

AKTIVITAS PENGENDALIAN

1. Pada Bank Sultra telah melakukan pengendalian

fisik atas aktiva dan catatan yang berhubungan

Page 116: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

dengan penanganan kredit dengan baik.

2. Pada Bank Sultra telah adanya pemisahan fungsi

operasi dengan fungsi pencatatan

3. Pada Bank Sultra telah melakukan otorisasi

pemberian kredit dengan baik.

PEMANTAUAN

1. Pemantauan dilakukan oleh direksi terhadap

bagian-bagian yang terlibat dalam penanganan

kredit telah dilaksanakan dengan baik.

2. Dalam penanganan kredit pada Bank Sultra

peninjauan langsung terhadap debitur telah

dilakukan dengan baik sehingga dapat

meminimalkan resiko kredit macet.

3. Pemantauan terhadap debitur oleh bagian

kredit telah dilaksanakan dengan baik sesuai

dengan prosedur yang telah ditetapkan.

Page 117: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Lampiran 2. Tabulasi Variabel Profesionalisme Internal Auditor

Distribusi Frekuensi Responden

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persentase (%)

SS (5) 27.27 36.36 27.27 27.27 27.27 36.36 18.18 36.36 45.45 9.09 18.18 45.45 27.27 36.36 45.45 27.27 54.55 27.27 9.09 36.36 27.27 0.00 27.27 45.45 72.73

S (4) 36.36 36.36 45.45 54.55 63.64 27.27 72.73 27.27 27.27 81.82 36.36 36.36 54.55 45.45 9.09 27.27 18.18 36.36 81.82 45.45 36.36 63.64 72.73 27.27 100.00

N (3) 18.18 27.27 9.09 18.18 9.09 27.27 9.09 36.36 27.27 0.00 45.45 18.18 18.18 18.18 18.18 45.45 18.18 36.36 9.09 18.18 36.36 36.36 0.00 27.27 27.27

TS (2) 18.18 0.00 18.18 0.00 0.00 9.09 0.00 0.00 0.00 9.09 0.00 0.00 0.00 0.00 18.18 0.00 9.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

STS (1) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 200

Page 118: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Lampiran 2 Tabulasi Variabel Pengendalian Kredit

Distribusi Frekuensi Responden (orang)

Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Persentase (%)

27.27 27.27 9.09 18.18 36.36 27.27 27.27 18.18 18.18 18.18 9.09 45.45 36.36 45.45 36.36 18.18 27.27

72.73 54.55 54.55 45.45 18.18 54.55 54.55 45.45 45.45 27.27 63.64 54.55 54.55 9.09 54.55 36.36 36.36

0.00 18.18 36.36 18.18 27.27 18.18 18.18 27.27 36.36 36.36 27.27 0.00 9.09 36.36 9.09 45.45 36.36

0.00 0.00 0.00 18.18 18.18 0.00 0.00 9.09 0.00 18.18 0.00 0.00 0.00 9.09 0.00 0.00 0.00

0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100

Page 119: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Lampiran 3

1. UJI VALIDITAS DAN REABILITAS PROFESIONALISME INTERNAL AUDITOR (X)

a. Independensi

Test of validity

Correlations

X1.1.1 X1.1.2 X1.1.3 X1.1

X1.1.1

Pearson Correlation 1 ,357 ,710* ,896

**

Sig. (2-tailed) ,282 ,014 ,000

N 11 11 11 11

X1.1.2

Pearson Correlation ,357 1 ,243 ,614*

Sig. (2-tailed) ,282 ,471 ,044

N 11 11 11 11

X1.1.3

Pearson Correlation ,710* ,243 1 ,853

**

Sig. (2-tailed) ,014 ,471 ,001

N 11 11 11 11

X1.1

Pearson Correlation ,896** ,614

* ,853

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,044 ,001

N 11 11 11 11

Tes reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,856 4

Page 120: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

b. Kemampuan Profesional

Tes of validity

Correlations

X1.2.1 X1.2.2 X1.2.3 X1.2.4 X1.2

X1.2.1

Pearson Correlation 1 ,430 ,696* ,241 ,884

**

Sig. (2-tailed)

,186 ,017 ,476 ,000

N 11 11 11 11 11

X1.2.2

Pearson Correlation ,430 1 -,130 ,252 ,440

Sig. (2-tailed) ,186 ,703 ,456 ,047

N 11 11 11 11 11

X1.2.3

Pearson Correlation ,696* -,130 1 ,371 ,805

**

Sig. (2-tailed) ,017 ,703 ,261 ,003

N 11 11 11 11 11

X1.2.4

Pearson Correlation ,241 ,252 ,371 1 ,607*

Sig. (2-tailed) ,476 ,456 ,261 ,048

N 11 11 11 11 11

X1.2

Pearson Correlation ,884** ,440 ,805

** ,607

* 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,175 ,003 ,048

N 11 11 11 11 11

Tes reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,776 5

Page 121: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

c. Program Audit

Tes of validity

Correlations

X1.3.1 X1.3.2 X1.3.3 X1.3.4 X1.3

X1.3.1

Pearson Correlation 1 ,128 ,479 ,142 ,595

Sig. (2-tailed) ,708 ,136 ,677 ,049

N 11 11 11 11 11

X1.3.2

Pearson Correlation ,128 1 ,520 ,807** ,814

**

Sig. (2-tailed) ,708 ,101 ,003 ,002

N 11 11 11 11 11

X1.3.3

Pearson Correlation ,479 ,520 1 ,495 ,808**

Sig. (2-tailed) ,136 ,101 ,122 ,003

N 11 11 11 11 11

X1.3.4

Pearson Correlation ,142 ,807** ,495 1 ,805

**

Sig. (2-tailed) ,677 ,003 ,122 ,003

N 11 11 11 11 11

X1.3

Pearson Correlation ,595 ,814** ,808

** ,805

** 1

Sig. (2-tailed) ,053 ,002 ,003 ,003

N 11 11 11 11 11

Tes of Reability

Cronbach's Alpha N of Items

,841 5

Page 122: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

d. Pelaksanaan Kegiatan Pemeriksaan

Tes of Validity

Correlations

X1.4.1 X1.4.2 X1.4.3 X1.4.4 X1.4.5 X1.4.6 X1.4.7 X1.4.8 X1.4

X1.4.1

Pearson Correlation 1 ,314 ,585 ,092 ,225 ,761** ,195 ,284 ,691

*

Sig. (2-tailed)

,348 ,059 ,787 ,506 ,007 ,566 ,397 ,019

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.2

Pearson Correlation ,314 1 ,156 ,510 ,520 ,373 ,359 ,638* ,784

**

Sig. (2-tailed) ,348 ,648 ,109 ,101 ,259 ,278 ,035 ,004

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.3

Pearson Correlation ,585 ,156 1 ,065 ,208 ,202 -,452 ,000 ,346

Sig. (2-tailed) ,059 ,648 ,851 ,540 ,551 ,163 1,000 ,046

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.4

Pearson Correlation ,092 ,510 ,065 1 ,554 -,264 ,291 ,000 ,578

Sig. (2-tailed) ,787 ,109 ,851 ,077 ,433 ,385 1,000 ,043

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.5

Pearson Correlation ,225 ,520 ,208 ,554 1 ,251 ,250 ,512 ,743**

Sig. (2-tailed) ,506 ,101 ,540 ,077 ,457 ,458 ,108 ,009

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.6

Pearson Correlation ,761** ,373 ,202 -,264 ,251 1 ,355 ,622

* ,595

Sig. (2-tailed) ,007 ,259 ,551 ,433 ,457 ,284 ,041 ,050

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.7

Pearson Correlation ,195 ,359 -,452 ,291 ,250 ,355 1 ,269 ,490

Sig. (2-tailed) ,566 ,278 ,163 ,385 ,458 ,284 ,424 ,047

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4.8

Pearson Correlation ,284 ,638* ,000 ,000 ,512 ,622

* ,269 1 ,589

Sig. (2-tailed) ,397 ,035 1,000 1,000 ,108 ,041 ,424 ,043

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

X1.4

Pearson Correlation ,691* ,784

** ,346 ,578 ,743

** ,595 ,490 ,589 1

Sig. (2-tailed) ,019 ,004 ,297 ,062 ,009 ,054 ,126 ,057

N 11 11 11 11 11 11 11 11 11

Page 123: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Tes of Reliability

e. Laporan Hasil Audit Internal

Tes of validity

Correlations

X.1.5.2 X1.5.2 X1.5.3 X1.5

X.1.5.2

Pearson Correlation 1 -,131 ,192 ,494

Sig. (2-tailed) ,701 ,572 ,048

N 11 11 11 11

X1.5.2

Pearson Correlation -,131 1 ,867** ,787

**

Sig. (2-tailed) ,701 ,001 ,004

N 11 11 11 11

X1.5.3

Pearson Correlation ,192 ,867** 1 ,920

**

Sig. (2-tailed) ,572 ,001 ,000

N 11 11 11 11

X1.5

Pearson Correlation ,494 ,787** ,920

** 1

Sig. (2-tailed) ,123 ,004 ,000

N 11 11 11 11

Tes of Reability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,740 4

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,768 9

Page 124: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

f. Tindak Lanjut Atas Hasil Laporan Audit Internal

Tes of validity

Tes of Reability

Correlations

X1.6.1 X1.6.2 X1.6

X1.6.1

Pearson Correlation 1 ,111 ,545

Sig. (2-tailed) ,744 ,045

N 11 11 11

X1.6.2

Pearson Correlation ,111 1 ,894**

Sig. (2-tailed) ,744 ,000

N 11 11 11

X1.6

Pearson Correlation ,545 ,894** 1

Sig. (2-tailed) ,083 ,000

N 11 11 11

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,723 3

Page 125: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

2. UJI VALIDITAS DAN REABILITAS PENGENDALIAN KREDIT (Y)

a. Lingkungan Pengendalian

Tes of validity

Correlations

Y1.1.1 Y1.1.2 Y1.1.3 Y1.1.4 Y1.1.5 Y1.1

Y1.1.1

Pearson Correlation 1 ,222 -,060 ,019 -,392 ,474

Sig. (2-tailed) ,511 ,860 ,956 ,233 ,049

N 11 11 11 11 11 11

Y1.1.2

Pearson Correlation ,222 1 ,281 ,329 ,392 ,623*

Sig. (2-tailed) ,511 ,403 ,324 ,233 ,041

N 11 11 11 11 11 11

Y1.1.3

Pearson Correlation -,060 ,281 1 ,589 ,803** ,826

**

Sig. (2-tailed) ,860 ,403 ,057 ,003 ,002

N 11 11 11 11 11 11

Y1.1.4

Pearson Correlation ,019 ,329 ,589 1 ,647* ,840

**

Sig. (2-tailed) ,956 ,324 ,057 ,032 ,001

N 11 11 11 11 11 11

Y1.1.5

Pearson Correlation -,392 ,392 ,803** ,647

* 1 ,857

**

Sig. (2-tailed) ,233 ,233 ,003 ,032 ,001

N 11 11 11 11 11 11

Y1.1

Pearson Correlation ,047 ,623* ,826

** ,840

** ,857

** 1

Sig. (2-tailed) ,890 ,041 ,002 ,001 ,001

N 11 11 11 11 11 11

Tes of reliability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,804 6

Page 126: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

b. Penaksiran Resiko

Tes of validity

Correlations

Y1.2.1 Y1.2.2 Y1.2.3 Y1.2

Y1.2.1

Pearson Correlation 1 ,593 ,516 ,825**

Sig. (2-tailed)

,055 ,104 ,002

N 11 11 11 11

Y1.2.2

Pearson Correlation ,593 1 ,516 ,825**

Sig. (2-tailed) ,055 ,104 ,002

N 11 11 11 11

Y1.2.3

Pearson Correlation ,516 ,516 1 ,846**

Sig. (2-tailed) ,104 ,104 ,001

N 11 11 11 11

Y1.2

Pearson Correlation ,825** ,825

** ,846

** 1

Sig. (2-tailed) ,002 ,002 ,001

N 11 11 11 11

Tes of Reability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,884 4

Page 127: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

c. Informasi dan Komunikasi

Tes of validity

Correlations

Y1.3.1 Y1.3.2 Y1.3.3 Y1.3

Y1.3.1

Pearson Correlation 1 ,631* ,361 ,955

**

Sig. (2-tailed) ,037 ,275 ,000

N 11 11 11 11

Y1.3.2

Pearson Correlation ,631* 1 -,335 ,768

**

Sig. (2-tailed) ,037 ,314 ,006

N 11 11 11 11

Y1.3.3

Pearson Correlation ,361 -,335 1 ,311

Sig. (2-tailed) ,275 ,314 ,049

N 11 11 11 11

Y1.3

Pearson Correlation ,955** ,768

** ,311 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,006 ,351

N 11 11 11 11

Tes of reability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,731 4

Page 128: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

d. Aktivitas Pengendalian

Tes of validity

Y1.4.1 Y1.4.2 Y1.4.3 Y1.4

Y1.4.1

Pearson Correlation 1 -,108 -,429 ,422

Sig. (2-tailed) ,753 ,188 ,048

N 11 11 11 11

Y1.4.2

Pearson Correlation -,108 1 ,854** ,959

**

Sig. (2-tailed) ,753 ,001 ,000

N 11 11 11 11

Y1.4.3

Pearson Correlation -,429 ,854** 1 ,899

**

Sig. (2-tailed) ,188 ,001 ,000

N 11 11 11 11

Y1.4

Pearson Correlation -,022 ,959** ,899

** 1

Sig. (2-tailed) ,948 ,000 ,000

N 11 11 11 11

Tes of Reability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,690 4

Page 129: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

e. Pemantauan

Tes of validity

Correlations

Y1.5.1 Y1.5.2 Y1.5.3 Y1.5

Y1.5.1

Pearson Correlation 1 ,751** ,795

** ,916

**

Sig. (2-tailed) ,008 ,003 ,000

N 11 11 11 11

Y1.5.2

Pearson Correlation ,751** 1 ,723

* ,904

**

Sig. (2-tailed) ,008 ,012 ,000

N 11 11 11 11

Y1.5.3

Pearson Correlation ,795** ,723

* 1 ,925

**

Sig. (2-tailed) ,003 ,012 ,000

N 11 11 11 11

Y1.5

Pearson Correlation ,916** ,904

** ,925

** 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000

N 11 11 11 11

Tes of reability

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,948 4

Page 130: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Lampiran 4

Analisis Regresi

Correlations

PENGENDALIAN PROFESIONAL

Pearson Correlation PENGENDALIAN 1,000 ,971

PROFESIONAL ,971 1,000

Sig. (1-tailed) PENGENDALIAN . ,000

PROFESIONAL ,000 .

N PENGENDALIAN 11 11

PROFESIONAL 11 11

Model Summaryb

Model R R

Square

Adjusted

R Square

Std. Error of the

Estimate

Change Statistics Durbin-

Watson R Square Change

F Change

df1 df2 Sig. F Change

1 ,971a ,942 ,936 ,25326603 ,942 146,900 1 9 ,000 2,557

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 9,423 1 9,423 146,900 ,000b

Residual ,577 9 ,064

Total 10,000 10

a. Dependent Variable: PENGENDALIAN

b. Predictors: (Constant), PROFESIONAL

Page 131: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Coefficientsa

Model Unstandardized

Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. Correlations

B Std. Error

Beta Zero-

order

Partial Part

1

(Constant) 2,009E-016 ,076 ,000 1,000

PROFESIONAL ,971 ,080 ,971 12,12

0 ,000 ,971 ,971 ,971

a. Dependent Variable: PENGENDALIAN

Page 132: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

CHART

Uji Normalitas

Page 133: SKRIPSI PENGARUH PROFESIONALISME INTERNAL …sitedi.uho.ac.id/uploads_sitedi/B1C112157_sitedi_SKRIPSI.pdf · Untuk teman-teman Akuntansi angkatan 2012 Rinda, Falziah, Irma, Isma Salihi

Uji Heterokedastisitas