Skenario c Blok 24(1)

download Skenario c Blok 24(1)

of 80

Transcript of Skenario c Blok 24(1)

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    1/80

    Skenario C Blok 24 Tahun 2014

    Mrs. Minah, 63 years old female, complains of two episodes of urinary

    incontinence. On both occasions she was unable to reach a bathroom in time to

    prevent loss of urine. The rst episode occured when she was in her car and

    the second while she was in a shopping mall. She is reluctant to go out because

    of this problem urge incontinence. She has no menstrual periode since she was

    !. within the last month, her husband died and ever since she stayed with a

    housemaid.

    "hysical e#amination found the body weight is $ %g, height is &6 cm, the

    blood pressure is &!'(! mm)g, there is apical*radial pulse decit, body

    temperature is 36,!+, there is no e#ertional dyspnea, fatigue, and headache.

    aboratory nding is within normal limit.umbal densitometry is *3,! and femoral densitometry is *-,$.

    eriatric /epression Scale 0/S1 6. MMS2 score is -6.

    Mrs. Minah so far was in treatment of captopril &-, mg, two times daily

    Klarifkasi istilah:

    &. n%ontinensia urin 4 tida% mampu mengendali%an

    pengeluaran urin.-. apical*radial pulse decit 4 perbedaan antara denyut nadi api%al

    dan denyut nadi radialis

    3. e#ertional dyspnea 4 sesa% nafas berlebihan setelah

    bera%tivitas

    5. densitometry 4 penentuan berbagai variasi

    %epadatan melalui perbandingan dengan bahan lain atau standar

    tertentu. eriatric /epression Scale 0/S1 4 3! %riteria berdasar%an laporan

    pasien yang diguna%an untu% mengidenti%asi adanya depresi pada

    manula

    6. MMS2 4 mini mental state e#amination tes

    untu% demensia

    $. +aptopril 4 suatu inhibitor angiotensin converting

    en7ym yng diguna%an dalam pengobatan hipertensi, gagal 8antung

    1

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    2/80

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    3/80

    &. ;%tivitas detrusor berlebih

    -. ;%tivitas detrusor menurun

    3. )ambatan mobilitas

    v. atrogeni%

    &. Sedative hypnotics-. oop diuretics

    3. ;nti*cholinergic agents

    5. ;lpha*adrenergic agonist

    . ;lpha*adrenergi% antagonist

    6. +alcium channel bloc%er

    vi. ing%ungan'lain*lain

    &. Tempat ber%emih yang 8auh";/; :;S=S

    ?a%tor yang menyebab%an dan menun8ang ter8adinya in%ontinensia

    pada %asus ini yaitu 4

    &. =sia

    "ada lansia ter8adi prosesmenua yang berdampa% pada perubahan

    hampir seluruh organ tubuh termasu% organ ber%emih yang

    menyebab%an lansia mengalami in%ontinensia urin. "erubahan inidiantaranyaadalah 4

    a . Melemahnyaototdasarpanggulyangmen8aga%andung %emih dan

    pintu saluran %emih

    b . "engosongan %andung %emih melalui persarafan %olinergi%

    parasimpatisyangmenyebab%an%ontra%si%andung%emih,sedang%an

    efe% simpatis %andung %emih ber%urang. @i%a %orte% serebri

    mene%an pusat penghambatan, a%an merangsang timbulnyaber%emih. )ilangnya penghambatan pusat %orti%al yang disebab%an

    %arena usia dapat mengganggu %oordinasi antara %ontra%si

    %andung %emih dan rela%sasi uretra yang mana gangguan

    %ontra%si %andung %emih a%an menimbul%an in%ontinensia.

    Timbulnya %ontra%si abnormal pada %andung %emih yang

    menimbul%an rangsangan ber%emih sebelum wa%tunya dan

    meninggal%an sisa. "engosongan %andung %emih yang tida%

    3

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    4/80

    sempurna menyebab%an urine di dalam %andung %emih yang

    cu%up banya% sehingga dengan pengisian sedi%it sa8a sudah

    merangsang untu% ber%emih.

    -. Menopause

    )ormon estrogen mempengaruhi %omposisi dan %e%uatan %olagen./esiensi estrogen saat menopause menyebab%an %elemahan

    %olagen. :elemahan %olagen merupa%an salah satu fa%tor yang dapat

    menyebab%an ter8adinya in%ontinensia urin dan rela%sasi pelvis

    tersusun dari %olagen pada stru%tur penun8ang pelvis.

    3. /epresi

    ?a%tor psi%ologis seperti stress8uga dapat menyebab%an ter8adinya

    pening%atan pengeluaran urin sebagai efe% dari norepinefrin,yang mana noreepinefrin merupa%an hormon yang mempengaruhi

    %ontra%si otot polos yang be%er8anya berlawanan dengan asetil%olin.

    /epresi 8uga bisa menyebab%an pasien acuh pada in%ontinensianya.

    5. Obesitas

    Obesitas, dapat mening%at%an te%anan intra*abdominal sehingga

    dapat memperburu% %eadaan in%ontinensia.

    . )ipertensi"enggunaan captopril dapat menyebab%an efe% samping batu%. >atu%

    dapat mening%at%an te%anan intraabdominal. "ada %eadaan normal,

    te%anan pada vesi%a urinaria lebih tinggi daripada te%anan di uretra,

    sehingga urin a%an tertinggal di dalam vesi%a urinaria. =retra

    pro%simal dan vesi%a urinaria, terdapat dalam pelvis. "ada %eadaan di

    mana ter8adinya pening%atan te%anan intra*abdominal 0saat batu%

    dan bersin1, ma%a a%an diterus%an %e vesi%a urinaria dan uretrasecara merata sehingga tida% menyebab%an ter8adinya perbedaan

    te%anan antara vesi%a urinaria dan uretra. )al ini menyebab%an

    ter8adinya in%ontinensia. =rin bisa %eluar dengan te%anan yang lebih

    rendah dari biasanya 8i%a ter8adi %erusa%an pada otot yang

    menyebab%an perubahan posisi dari vesi%a urinaria.

    6. ing%ungan

    ing%ungan8uga dapat mempengaruhi ter8adinya in%ontinensia urin

    4

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    5/80

    diantaranya pengaruh cuaca atau i%lim terutama pada cuaca dingin

    dan %arena leta% toilet yang 8auh sehingga sebelum mencapai

    tempatnyasudahtida%dapatmenahanair%emih.

    b1 >agaimana me%anisme ter8adinya in%ontinensia urin pada %asuserapa%ah usia menopause normalndonesia, menopause rata*rata ter8adi antara usia 5C*& tahun/ppc1 >agaimana hubungan antara menopause dan %e8adian in%ontinensia

    urin pada pasienagaimana interpretasi dan me%anisme abnormal dari hasil

    pemeri%saan si% dan pemeri%saan penun8angila ada

    gangguan penamaan berarti ada lesi fo%al di ota% atau disfungsi

    difus hemisfer. "ada tes pengulangan %alimat pasien diminta

    untu% mengulang %alimat 0repetisi1. Tes lainnya adalah dengan

    menyuruh pasien untu% mela%u%an tiga perintah bertahap0bahasa %omprehensif1, bila ada gangguan pada tes ini berarti

    ada disfungsi lobus temporal posterior %iri atau %orte%s

    parietotemporal. "asien 8uga disuruh untu% menulis %alimat

    perintah dan mela%u%an perintah tersebut, pasien disuruh

    menulis %alimat spontan dan menyalin gambar pentagon,

    %esemuanya ini untu% menilai fungsi e%se%utif.

    "edoman S%or %ognitif global 0secara umum14

    17

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    18/80

    9ilai4 -5 *3!4 normal

    9ilai4 &$*-3 4 probable gangguan %ognitif

    9ilai4 !*&64denite gangguan %ognitif

    atatan7 dalam membuat penilaian 0ungsi kogniti0 harus

    diperhatikan tingkat pendidikan dan usia responden

    ". Ny. Minah sedang menggunakan obat captopril 1," mg, kali sehari

    a1 >agaimana aspe% farma%ologi dari captoprilatu% dapat mening%at%an intraabdominal yang bisa menyebab%an

    ter8adinya in%ontinensia pada geriatri

    c1 >agaimana hubungan %onsumsi captopril dengan %eluhan pada

    pasien

    Mulut %ering,

    %onstipasi

    mipramin 3 # -*! mg =rgensi /elirium,

    hipotensi

    27

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    28/80

    ortostati%

    "seudoephedrin 3 # 3!*6! mg Stres Sa%it %epala,

    ta%i%ardi,

    hipertensi

    Topi%al

    estrogen

    =rgensi dan

    stres

    ritasi lo%al

    /o#a7osin 5 # &*5 mg >") dengan

    urgensi

    )ipotensi

    posturalTamsulosin & # .5*!.( mg

    Tera7osin 5 # &* mg

    Operasi

    Uang paling sering dila%u%an adalah ileosistoplasti dan mie%tomi

    detrusor.

    =ntu% tipe stres4 in8ectable intraurethral bul%ing agents, suspensi

    leher %andung %emih, urethral slings, dan articial urinary sphincter

    =ntu% tipe urgensi4 augmentation cystoplasty dan stimulasi ele%tri%

    "ema%aian %ateter

    o :ateter e%sternal

    )anya dipa%ai pada in%ontinensia intractable tanpa retensi urin yang

    secara si% dependen'bedridden. >ahaya pema%aian4 risi%o infe%si

    dan iritasi %ulit

    o :ateterisasi intermitten

    /ipa%ai untu% mengatasi retensi urin dan in%ontinensia tipe overIow

    a%ibat %andung %emih yang a%ontra%til atau /etrussor hyperactivity

    with impaired contractility 0/)+1. /apat dila%u%an -*5 %ali per hari

    oleh pasien atau tenaga %esehatan.

    o :ateterisasi %roni% atau menetap

    )arus dila%u%an secara sele%tif oleh %areena risi%o ba%teriuria %roni%,

    batu %andung %emih, abses periuretral, dan bah%an %an%er %andung

    %emih. ndu%si pema%aian %ateter %roni% adalah retensi urin a%ibat

    in%ontinensia overIow persisten, ta% laya% operasi, tida% efe%tif

    dila%u%an %ateterisasi intermiten, ada dalam perawatan de%ubitus dan

    28

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    29/80

    perawatan terminal dengan demensia berat.

    Catatan Inkontinensia

    &. =ntu% in%ontinensia urgensi

    Terapi perila%u bladder training untu% memperpan8ang

    interval mi%si

    /iantar %eti%a henda% %e toilet

    Membuat catatan ber%emih

    Terapi farma%ologis mengguna%an muscle rela#ant 0?lavo#ate1,

    chalcium channel bloc%er 0diltia7em, nifedipine1, %ombinasi muscle

    rela#ant dan anti%olinergi% 0o#ybutynin, tolterodine, dicyclomine1,

    antidepresan trisi%li% 0do#epine, imipramine1

    -. =ntu% in%ontinensia stress

    n%ontinensia tipe ini dapat diperbai%i dengan

    menyesuai%an'mengatur e%s%resi cairan dan interval ber%emih untu%

    memelihara volume %andung %emih di bawah ambang.

    "engurangan berat badan

    atihan otot dasar panggul 0:egel1. 3!*-!! %ali

    sehari dapat mengurangi in%ontinensia terutama pada wanita usia

    lan8ut dengan status %ognitif dan motivasi yang bai%. atihan ini

    dila%u%an dengan cara menegang%an atau meng%ontra%si%an otot

    dasar panggul selama se%itar deti%, dan diulangi se%itar 5* %ali

    setiap 8amnya. >erbagai cara untu% memahami latihan otot dasar

    panggul ini, antara lain dengan instru%si agar pasien berusaha

    menutup'mengeras%an otot*otot anus dan otot vagina, atau secara

    mendada% menghenti%an aliran %emihnya, atau pada pemeri%saan

    colo% dubur diinstru%si%an pasien berusaha men8epit 8ari pemeri%sa.

    +ap device menutupi meatus uretra'%ateter

    %ondom'penile clamps

    ?arma%ologis 0phenylpropanolamine,

    pseudoephedrine, estrogen1

    Terapi bedah 8i%a terdapat hipermobilitas uretra

    29

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    30/80

    #i$ertensi Sistolik

    ebih dari &! tahun yang lalu masih ter8adi perdebatan tentang perlu

    tida%nya pengobatan hipertensi pada usia lan8ut. olongan yang

    %ontra menyata%an bahwa penurunan te%anan darah pada hipertensi

    lansia 8ustru a%an menyebab%an %emung%inan ter8adinya trombosis%oroner, hipotensi postural dan penurunan %ualitas hidup. /engan

    penelitian*penelitian yang diada%an dalam &! tahun tera%hir ini 8elas

    dibu%ti%an bahwa menurun%an te%anan darah pada hipertensi lansia

    8elas a%an menurun%an %ompli%asi a%ibat hipertensi secara berma%na.

    Tu8uan penatala%sanaan hipertensi adalah mengurangi morbiditas dan

    mortalitas yang ber%aitan dengan sistem %ardiovas%uler dan gin8al.

    :arena %ebanya%an penderita hipertensi, %hususnya yang berusia E! tahun a%an mencapai target te%anan diastol saat target te%anan

    sistol sudah dicapai, sehingga fo%us utamanya adalah mencapai

    target te%anan sistol. "enurunan te%anan sistol dan diastol D &5! ' C!

    mm)g berhubungan dengan penurunan ter8adinya %ompli%asi stro%e,

    dan pada pasien hipertensi dengan diabetes melitus, target te%anan

    darah ialah D &3! ' (! mm)g.

    "enala%sanaan hipertensi dilandasi oleh beberapa prinsip, yaitu 4&. "engobatan hipertensi se%under lebih mendahulu%an

    pengobatan %ausal.

    -. "engobatan hipertensi esensial ditu8u%an untu% menurun%an

    te%anan darah dengan harapan memperpan8ang umur dan

    mengurangi timbulnya %ompli%asi.

    3. =paya menurun%an te%anan darah dicapai dengan mengguna%an

    obat antihipertensi.5. "engobatan hipertensi adalah pengobatan 8ang%a pan8ang, bah%an

    mung%in seumur hidup.

    . "engobatan dengan mengguna%an standart triple therapy 0stt1

    men8adi dasar pengobatan hipertensi.

    "ema%ain obat pada lan8ut usia perlu dipi%ir%an %emung%inan adanya 4

    a. angguan absorsbsi dalam alat pencernaan

    b. :urangnya %epatuhan

    30

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    31/80

    c. ntera%si obat

    d. 2fe% samping obat.

    e. angguan a%umulasi obat terutama obat*obat yang e%s%resinya

    melalui gin8al.

    "ada pengobatan hipertensi ada tiga hal evaluasi menyeluruhterhadap %ondisi penderita adalah 4

    a. "ola hidup dan indenti%asi ada tida%nya fa%tor resi%o

    %ardiovas%uler.

    b. "enyebab langsung hipertensi se%under atau primer.

    c. Organ yang rusa% %arena hipertensi.

    >eberapa re%omendasi terbaru @9+ P antara lain 4&. "ada pasien berusia 6! tahun , mulai pengobatan farma%ologis

    pada te%anan darah sistoli% &!mm)g atau diastoli% C!mm)g

    dengan target terapi untu% sistoli% D &!mm)g dan diastoli% D

    C!mm)g . 0Be%omendasi :uat*grade ;1

    -. "ada pasien berusia D 6! tahun , mulai pengobatan farma%ologis

    pada te%anan darah diastoli% C!mm)g dengan target D C!mm)g . 0

    =ntu% usia 3!*C tahun , Be%omendasi %uat *rade ; =ntu% usia &(*-C tahun , Opini ;hli * %elas 2 1

    3. "ada pasien berusia D 6! tahun , mulai pengobatan farma%ologis

    pada te%anan darah sistoli% &5!mm)g dengan target terapi D

    &5!mm)g . 0 Opini ;hli * %elas 2 1

    5. "ada pasien berusia &( tahun dengan penya%it gin8al %ronis ,

    mulai pengobatan farma%ologis pada te%anan darah sistoli%

    &5!mm)g atau diastoli% C!mm)g dengan target terapi sistoli% D&5!mm)g dan diastoli% D C!mm)g . 0 Opini ;hli * %elas 2 1

    . "ada pasien berusia &( tahun dengan diabetes , mulai

    pengobatan farma%ologis pada te%anan darah sistoli% &5!mm)g

    atau diastoli% >" C!mm)g dengan target terapi untu% sistoli% gol >"

    D &5!mm)g dan diastoli% gol >" D C!mm)g . 0 Opini ;hli * %elas 2 1

    6. "ada populasi umum bu%an %ulit hitam, termasu% orang*orang

    dengan diabetes , pengobatan antihipertensi awal harus menca%up

    31

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    32/80

    diureti% tipe thia7ide, ++> , ;+2 inhibitor atau;B> 0 Be%omendasi

    sedang*rade > 1 Be%omendasi ini berbeda dengan @9+ $ yang mana

    panel mere%omendasi%an diureti% tipe thia7ide sebagai terapi awal

    untu% sebagian besar pasien .

    $. "ada populasi umum %ulit hitam , termasu% orang*orang dengandiabetes , pengobatan antihipertensi awal harus menca%up diuretic

    tipe thia7ide atau ++> . 0 =ntu% pendudu% %ulit hitam umum 4

    Be%omendasi Sedang * rade > , untu% pasien hitam dengan

    diabetes4 Be%omendasi lemah*rade +1

    (. "ada pendudu% usia &( tahun dengan penya%it gin8al %ronis ,

    pengobatan awal atau tambahan antihipertensi harus menca%up ;+2

    inhibitor atau ;B> untu% mening%at%an outcome gin8al . 0Be%omendasisedang *rade > 1

    C. @i%a target te%anan darah tida% tercapai dalam wa%tu satu bulan

    pengobatan, tiing%at%an dosis obat awal atau menambah%an obat

    %edua dari salah satu %elas dalam Be%omendasi

    &!. @i%a target te%anan darah tida% dapat dicapai dengan dua

    obat , tambah%an dan titrasi obat %etiga dari daftar yang tersedia.

    @angan guna%an ;+2 dan ;B> bersama*sama pada pasien yangsama . @i%a target te%anan darah tida% dapat dicapai hanya dengan

    mengguna%an obat*obatan dalam Be%omendasi 6 %arena

    %ontraindi%asi atau %ebutuhan untu% mengguna%an lebih dari 3 obat

    untu% mencapai target te%anan darah, ma%a obat antihipertensi dari

    %elas lain dapat diguna%an . 0Opini ;hli * %elas 2 1

    /aftar sing%atan 4

    ;+2 X angiotensin*converting en7yme inhibitor;B>X angiotensin receptor bloc%er

    ++> X calcium channel bloc%er

    3ibrilasi Atrial

    &. Mengembali%an irama %e sinus dan mempertahan%annya

    ?arma%ologis4 obat antiaritmia

    o efe% pada action potentials indi

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    33/80

    o Sotalol a%titas Y* bloc%ade0 class 1

    o efe% memperpan8ang action potentials 0 class 1

    /+ cardioversi

    /ila%u%an pada ;? yang tida% stabil

    "rosedur invasif

    o /irusa% dengan energi radiofre%uensi pulmonary vein isolation

    o +orridor operation isolasi serat 8aringan yang menghubung%an

    S; node dan ;P node

    MaCe ::: operation diperlu%an +"> dan cardioplegic circulatory

    arrest

    -. Mengontrol fre%uensi respon ventri%el

    Short acting beta bloc%er

    +a channel antagonist 0diltia7em1

    3. Mencegah ter8adinya tromboemboli sistemi%

    anti%oagulan 0acetyl salicilyc acid1

    5. ifestyle

    menurun%an berat badan 8i%a ada %egemu%an, mengurangi minum

    alcohol, mening%at%an a%tivitas si% aerobi%, mengurangi asupan

    garam, mempertahan%an asupan %alium yang ade%uat,

    mempertahan%an asupan %alsium dan magnesium yang ade%uat,

    menghenti%an mero%o%, mengurangi asupan lema% 8enuh dan

    %olesterol

    Tuuan tatalaksana hi$ertensi&. Tu8uan4 control )B, cegah stro%e, dan mengembali%an ritme sinus

    -. :ontrol )B digo#in, beta*bloc%ers, calcium antagonists

    0verapamil or diltia7em1, atau amiodarone.

    3. +egah stro%e anti%oagulan coumadin

    5. Mengembali%an ritme sinus anti%oagulasi

    . mplantasi pacema%er

    6. mplantable cardioma%er debrillator

    $. ifestyle

    Catatan #i$ertensi sistolik terisolasi dan ibrilasi atrial

    &. Modi%asi pola hidup

    -. +alcium channel bloc%er 0diltia7em1

    3. "encegahan resi%o tromboemboli 0acetyl salicylic acid1

    "steo$orosis

    &. ;supan %alsium cu%up. Mempertahan%an atau mening%at%an

    %epadatan tulang yang dapat dila%u%an dengan meng%onsumsi

    %alsium yang cu%up.

    33

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    34/80

    >iphosphonat calcium &!!!*&!! mg'd

    -. "aparan sinar =P > matahari 0pagi dan sore1

    Sinar matahari =P > membantu tubuh menghasil%an vitamin / yang

    dibutuh%an tubuh dalam pembentu%an massa tulang.

    Pitamin /3 !!*(!! ='d

    3. Mela%u%an olah raga dengan beban

    5. Selain olah raga mengguna%an alat beban, berat badan sendiri 8uga

    dapat berfungsi sebagai beban yang dapat mening%at%an %epadatan

    tulang.

    . aya hidup sehat. Menghindari ro%o% dan al%ohol memberi%an efe%

    yang signi%an dalam menurun%an resi%o asteoporosis.

    6. )indari obat*obatan golongan %orti%ostiroid. =mumnya steroid ini

    diberi%an untu% penya%it asma, lupus, %eganasan.

    $. )ormone Beplacement Theraphy esterogen !,6-*&,- mg'hari

    di%ombinasi%an denan progesteron -,*&! mg'hari

    (. +alcitonin 8i%a nyeri hebat

    C. Operasi 8i%a cedera

    Catatan "steo$orosis

    &. 9onfarma%ologis

    atihan untu% pasien osteoporosis aerobi%

    >erhenti mero%o%, cegah %onsumsi al%ohol

    Sering ber8emur sinar matahari

    +egah gera%an atau latihan e%strim 0melompat, membawa beban

    berat1

    -. ?arma%ologis

    :alsium bifosfonat &!!!*&!! mg'd

    Pitamin /3!!*(!! ='d

    2strogen 0terapi sulih hormon1

    ;gen anti resorbtif 0ralo#phene, golongan biposfonat, calcitonin1

    5enatalaksaan -e$resi

    34

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    35/80

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    36/80

    "si%oterapi genetic*dinami% dibagi men8adi psi%oterapi

    reedua%tif dan psi%oterapi re%onstru%tif. "si%oterapi reedu%atif adalah

    usaha*usaha yang dila%u%an untu% mencapai pengertian tentang

    %onIi%*%onIi% yang leta%nya lebih banya% dialam sadar, dengan usaha

    berencana untu% penyesuaian diri %embali, memodi%asi tu8uan , danmembang%it%an serta mengung%ap%an potensi rea%tif yang ada. +ara

    psi%oterapi reedu%atif antara lain4 terapi hubungan antara manuasia,

    terapi si%ap, terapi wawancara, analisa dan sintesa yang distributive,

    %onseling terapeti%, terapi %er8a, reconditioning, terapi %elompo% yang

    reedu%atif, dan terapi somatic. +ara*cara psi%oterapi re%onstru%tif

    antara lain4 "si%oanalisa ?reud, "si%oanalisis non*?rreu, psi%oanalisis

    non*?reudian, dan psi%oterapi yang berorientasi pada psi%oanalisanya0misalnya4 asosiasi bebas, analisa mimpi, hipnoanalisa, nar%oterapi,

    terapi main, terapi seni, dan terapi %elompo% analiti%.

    c) Manipulasi lingkungan

    ing%ungan pergaulan pasien a%an sangat membantu

    penatala%sanaan depresi pada lansia. /imana %eluarga penderita

    harus bersifat sabar dan penuh perhatian. "engobatan sosio%ultural

    dila%u%an dengan mengurangi stresor yang ada yaitu mencipta%anling%ungan yang sehat serta memperbai%i sistem %omuni%asi

    ling%ungan. Selain itu %eadaan si% dan %eberhasilan perlu mendapat

    perhatian yang optimal dan sering%ali diperlu%an mmanipulasi

    ling%ungan untu% meringan%an penderitaan pasien

    7asalah Khusus

    >anya% usia lan8ut dianggap apatis terhadap %eadaanin%ontinensianya. Oleh %arena itu dalam penilaian harus dicari betul

    apa%ah ini depresi atau tida%, sehingga perlu pemberian obat*obat

    anti depresan. ;patis 8uga dapat merupa%an usaha pasien untu%

    mengatasi %eadaan in%ontinensianya.

    Secara ideal mengingat cu%up banya% %asus dengan in%ontinensia,

    ma%a perlu ada & tim in%ontinensia, yang terdiri dari professional

    do%ter, perawat, rehabilitasi, psi%iater, yang bersama %eluarga pasien

    36

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    37/80

    dan pasien sendiri untu% mengatasi hal ini. /engan program yang

    terencana, pendidi%an dan latihan, serta du%ungan ahli urologi'bedah

    ma%a sebagian besar %asus dapat ditangani. /i 9egara yang telah

    ma8u banya% organisasi yang meng%husus%an pada masalah

    in%ontinensia, yang sangat membantu pasien. Valaupun in%ontinensiatermasu% dalam pelayanan %esehatan, dengan adanya organisasi*

    organisasi seperti ini, pasien lebih mendapat%an perhatian.

    h1 >agaimana %ompli%asi dari %asusagaimana pencegahan pada %asus membantu tubuh menghasil%an

    vitamin / yang dibutuh%an oleh tubuh dalam pembentu%an massa

    tulang. >er8emurlah dibawah sinar matahari selama -!*3! menit,

    3#'minggu. Sebai%nya ber8emur dila%u%an pada pagi hari sebelum

    8am C dan sore hari sesudah 8am 5. Sinar matahari membantu tubuh

    menghasil%an vitamin / yang dibutuh%an oleh tubuh dalampembentu%an massa tulang.

    31 Mela%u%an olahraga dengan beban

    Selain olahraga mengguna%an alat beban, berat badan sendiri 8uga

    dapat berfungsi sebagai beban yang dapat mening%at%an %epadatan

    tulang. Olahraga beban misalnya senam aerobi%, ber8alan dan

    menai%i tangga. Olahraga yang teratur merupa%an upaya

    pencegahan yang penting. Tinggal%an gaya hidup santai, mulailahberolahraga beban yang ringan, %emudian ting%at%an

    intensitasnya. Uang penting adalah mela%u%annya dengan teratur

    dan benar. atihan fisi% atau olahraga untu% penderita

    osteoporosis berbeda dengan olahraga untu% mencegah

    osteoporosis. atihan yang tida% boleh dila%u%an oleh penderita

    osteoporosis adalah sebagai beri%ut4

    38

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    39/80

    i. atihan atau a%tivitas fisi% yang berisi%o ter8adi

    benturan dan pembebanan pada tulang punggung. )al ini a%an

    menambah risi%o patah tulang punggung %arena ruas tulang

    punggung yang lemah tida% mampu menahan beban tersebut.

    )indari latihan berupa lompatan, senam aerobi% dan 8oging.

    ii. atihan atau a%tivitas fisi% yang mengharus%an

    membung%u% %edepn dengan punggung meleng%ung. )al ini

    berbahaya %arena dapat menga%ibat%an cedera ruas tulang

    bela%ang. @uga tida% boleh mela%u%an sit up, meraih 8ari %a%i, dan

    lain*lain.

    iii. atihan atau a%tivitas fisi% yang mengharus%an

    menggera%%an %a%i %esamping atau menyilang%an dengan badan,

    8uga mening%at%an risi%o patah tulang, %arena tulang panggul dalam

    %ondisi lemah.

    >eri%ut ini latihan olahraga yang boleh dila%u%an oleh

    penderita osteoporosis4

    i. @alan %a%i secara teratur, %arena memung%in%an

    se%itar 5, %m'8am selama ! menit, lima %ali dalam seminggu.

    ni diperlu%an untu% mempertahan%an %e%uatan tulang. @alan

    %a%i lebih cepat 06 %m'8am1 a%an bermanfaat untu% 8antung dan

    paru*paru.

    ii. atihan beban untu% %e%uatan otot, yaitu dengan

    mengang%at DdumbbleD %ecil untu% menguat%an pinggul, paha,

    punggung, lengan dan bahu.

    iii. atihan untu% mening%at%an %eseimbangan dan

    %esigapan.iv. atihan untu% meleng%ung%an punggung %e

    bela%ang, dapat dila%u%an dengan dudu% di%ursi, dengan atau tanpa

    penahan. )al ini dapat menguat%an otot*otot yang menahan

    punggung agar tetap tega%, mengurangi %emung%inan beng%o%,

    se%aligus memper%uat punggung.

    51 )indari ro%o% dan minuman beral%ohol

    Menghenti%an %ebiasaan mero%o% merupa%an upaya penting dalam

    39

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    40/80

    mengurangi fa%tor risi%o ter8adinya osteoporosis. Terlalu banya%

    minum al%ohol 8uga bisa merusa% tulang.

    1 /ete%si dini osteoporosis

    Osteoporosis merupa%an suatu penya%it yang biasanya tida% diawali

    dengan ge8ala. Oleh %arena itu, lang%ah yang paling penting dalam

    mencegah dan mengobati osteoporosis adalah pemeri%saan secara

    dini untu% mengetahui apa%ah %ita sudah ter%ena osteoporosis atau

    belum, sehingga dari pemeri%saan ini %ita a%an tahu lang%ah

    selan8utnya.

    c. "encegahan hipertensi

    - @angan mero%o% dan hindari asap ro%o%

    - )indari obesitas atau %egemu%an

    - Olahraga secara teratur

    - @auhi al%ohol

    - :onsumsi ma%anan yang sehat dan bergi7i seimbang

    - Sering mengonsumsi buah*buahan dan sayur*sayuran

    - )indari %afein

    )indari ma%anan yang mengandung garam, lema%, dan tinggi a%an

    %alori

    81 >agaimana prognosis pada %asusah%an bila tida% dapat diobati dengan

    sempurna, in%ontinensia selalu dapat diupaya%an lebih bai%, sehingga

    %ualitas hidup penderita mening%at dan meringan%an beban yang

    merawat. n%ontinensia a%ut biasanya reversibel.

    Pitam4 dubia ad bonam

    ?ungsionam4 dubia ad bonam

    40

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    41/80

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    42/80

    "ersepsi sensoris mempengaruhi %emampuan seseorang untu% saling

    berhubungan dengan orang lain dan untu% memelihara atau membentu%

    hubungan baru, berespon terhadap bahaya, dan menginterprestasi%an

    masu%an sensoris dalam a%tivitas %ehidupan sehari*hari.

    "ada lansia yang mengalami penurunan persepsi sensori a%an terdapat%eengganan untu% bersosialisasi %arena %emunduran dari fungsi*fungsi

    sensoris yang dimili%i. ndra yang dimili%i seperti penglihatan, pendengaran,

    pengecapan, penciuman dan perabaan merupa%an %esatuan integrasi dari

    persepsi sensori.

    1.1. 5en!lihatan

    "erubahan penglihatan dan fungsi mata yang dianggap normal dalam

    proses penuaan termasu% penurunan %emampuan dalam mela%u%ana%omodasi, %onstri%si pupil, a%ibat penuan, dan perubahan warna serta

    %e%eruhan lansa mata, yaitu %atara%.

    Sema%an bertambahnya usia, lema% a%an bera%umulasi di se%itar %ornea

    dan membentu% ling%aran berwarna putih atau %e%uningan di antara iris

    dan s%lera. :e8adian ini disebut ar%us sinilis, biasanya ditemu%an pada

    lansia.

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada penglihatan a%ibatproses menua4

    &.&.&. Ter8adinya awitan presbiopi dengan %ehilangan %emampuan

    a%omodasi. :erusa%an ini ter8adi %arena otot*otot siliaris men8adi lebih

    lemah dan %endur, dan lensa %ristalin mengalami s%lerosis, dengan

    %ehilangan elastisitas dan %emampuan untu% memusat%an penglihatan

    8ara% de%at. mpli%asi dari hal ini yaitu %esulitan dalam membaca huruf*

    huruf yang %ecil dan %esu%aran dalam melihat dengan 8ara% pandangde%at.

    &.&.-. "enurunan u%uran pupil atau miosis pupil ter8adi %arena sng%ter

    pupil mengalami s%lerosis. mpli%asi dari hal ini yaitu penyempitan lapang

    pandang dan mempengaruhi penglihatan perifer pada ting%at tertentu.

    &.&.3. "erubahan warna dan mening%atnya %e%eruhan lensa %ristal yang

    tera%umulasi dapat menimbul%an %atara%. mpli%asi dari hal ini adalah

    penglihatan men8adi %abur yang menga%ibat%an %esu%aran dalam

    42

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    43/80

    membaca dan memfo%us%an penglihatan, pening%atan sensitivitas

    terhadap cahaya, ber%urangnya penglihatan pada malam hari, gangguan

    dalam persepsi %edalaman atau stereopsis 0masalah dalam penilaian

    %etinggian1, perubahan dalam persepsi warna.

    &.&.5. "enurunan produ%si air mata. mpli%asi dari hal ini adalah mataberpotensi ter8adi sindrom mata %ering.

    1.2. 5enden!aran

    "enurunan pendengaran merupa%an %ondisi yang secara dramatis dapat

    mempengaruhi %ualitas hidup. :ehilangan pendengaran pada lansia

    disebut presbi%usis.

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada penglihatan a%ibatproses menua4

    &.-.&. "ada telinga bagian dalam terdapat penurunan fungsi sensorineural,

    hal ini ter8adi %arena telinga bagian dalam dan %omponen saraf tida%

    berfungsi dengan bai% sehingga ter8adi perubahan %ondu%si. mpli%asi dari

    hal ini adalah %ehilangan pendengaran secara bertahap. :etida% mampuan

    untu% mendete%si volume suara dan %etida%mampuan dalam mendete%si

    suara dengan fre%uensi tinggi seperti beberapa %onsonan 0misal f, s, s%,sh, l1

    &.-.-. "ada telinga bagian tengah ter8adi pengecilan daya tang%ap

    membran timpani, pengapuran dari tulang pendengaran, otot dan ligamen

    men8adi lemah dan %a%u. mpli%asi dari hal ini adalah gangguan %ondu%si

    suara.

    &.-.3. "ada telingan bagian luar, rambut men8adi pan8ang dan tebal, %ulit

    men8adi lebih tipis dan %ering, dan pening%atan %eratin. mpli%asi dari halini adalah potensial terbentu% serumen sehingga berdampa% pada

    gangguan %ondu%si suara.

    1.9. 5erabaan

    "erabaan merupa%an sistem sensoris pertama yang men8adi fungisional

    apabila terdapat gangguan pada penglihatan dan pendengaran.

    "erubahan %ebutuhan a%an sentuhan dan sensasi ta%til %arena lansia telah

    43

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    44/80

    %ehilangan orang yang dicintai, penampilan lansia tida% semenari%

    sewa%tu muda dan tida% mrngundang sentuhan dari orang lain, dan si%ap

    dari masyara%at umum terhadap lansia tida% mendorong untu% mela%u%an

    %onta% si% dengan lansia.

    1.4. 5en!eca$an

    )ilangnya %emampuan untu% meni%mati ma%anan seperti pada saat

    seseorang bertambah tua mung%in dirasa%an sebagai %ehilangan salah

    satu %eni%natan dalam %ehidupan. "erubahan yang ter8adi pada

    pengecapan a%ibat proses menua yaitu penurunan 8umlah dan %erusa%an

    papila atau %uncup*%uncup perasa lidah. mpli%asi dari hal ini adalah

    sensitivitas terhadap rasa 0manis, asam, asin, dan pahit1 ber%urang.

    1.(. 5enciuman

    Sensasi penciuman be%er8a a%ibat stimulasi reseptor olfa%torius oleh 7at

    %imia yang mudah menguap. "erubahan yang ter8adi pada penciuman

    a%ibat proses menua yaitu penurunan atau %ehilangan sensasi penciuman

    %erena penuaan dan usia. "enyebab lain yang 8uga dianggap sebagai

    pendu%ung ter8adinya %ehilangan sensasi penciuman termasu% pile%,inIuen7a, mero%o%, obstru%si hidung, dan fa%tor ling%ungan. mpli%asi dari

    hal ini adalah penurunan sensitivitas terhadap bau.

    2. 5erubahan $ada Sistem Inte!umen

    "ada lasia, epidermis tipis dan rata, terutama yang paling 8elas diatas

    ton8olan*ton8olan tulang, telapa% tangan, %a%i bawah dan permu%aan dorsalis

    tangan dan %a%i. "enipisan ini menyebab%an vena*vena tampa% lebih menon8ol."oliferasi abnormal pada ter8adinya sisa melanosit, lentigo, senil, binti%

    pigmentasi pada area tubuh yang terpa8an sinar mata hari, biasanya

    permu%aan dorsal dari tangan dan lengan bawah. 3

    Sedi%it %olagen yang terbentu% pada proses penuaan, dan terdapat

    penurunan 8aringan elasti%, menga%ibat%an penampiln yang lebih %eriput.

    Te%stur %ulit lebih %ering %arena %elen8ar e%so%rin lebih sedi%it dan penurunan

    a%tivitas %elen8ar e%so%ri dan %elenar sebasea. /egenerasi menyeluruh

    44

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    45/80

    8aringan penyambung, disertai penurunan cairan tubuh total, menimbul%an

    penurunan turgor %ulit.

    Massa lema% bebas ber%urang 6,3F >> per de%ade dengan penambahan

    massa lema% -F per de%ade. Massa air ber%urang sebesar -,F per de%ade.

    2.1. Stratum Koneum

    Stratum %orneun merupa%an lapisan terluar dari epidermis yang terdiri

    dari timbunan %orneosit. >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi

    pada stratum %oneum a%ibat proses menua4

    -.&.&. :ohesi sel dan wa%tu regenerasi sel men8adi lebih lama. mpli%asi

    dari hal ini adalah apabila ter8adi lu%a ma%a wa%tu yang diperlu%an untu%

    sembuh lebih lama.-.&.-. "elembab pada stratum %orneum ber%urang. mpli%asi dari hal ini

    adalah penampilan %ulit lebih %asar dan %ering.

    2.2. $idermis

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada epidermis a%ibat

    proses menua4

    -.-.&. @umlah sel basal men8adi lebih sedi%it , perlambatan dalam prosesperbai%an sel, dan penurunan 8umlah %edalaman rete ridge. mpli%asi dari

    hal ini adalah pengurangan %onta% antara epidermis dan dermis sehingga

    mudah ter8adi pemisahan antarlapisan %ulit, menyebab%an %erusa%an dan

    merupa%an fa%tor predisposisi ter8adinya infe%si.

    -.-.-. Ter8adi penurunan 8umlah melanosit. mpli%asi dari hal ini adalah

    perlindungan terhadap sinar ultraviolet ber%urang dan ter8adinya

    pigmentasi yang tidal merata pada %ulit.-.-.3. "enurunan 8umlah sel langerhans sehingga menyebab%an

    penurunan %onpetensi imun. mpli%asi dari hal ini adalah respon terhadap

    pemeri%saan %ulit terhadap alergen ber%urang.

    -.-.5. :erusa%an stru%tur nu%leus %eratinosit. mpli%asi dari hal ini adalah

    perubahan %ecepatan poliferasi sel yang menyebab%an pertumbuhan yang

    abnormal seperti %eratosis seboroi% dan lesi %ulit papilomatosa.

    45

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    46/80

    2.9. -ermis

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada dermis a%ibat proses

    menua4

    -.3.&. Polume dermal mengalami penurunan yang menyebab%an

    penipisan dermal dan 8umlah sel ber%urang. mpli%asi dari hal ini adalahlansia rentan terhadap penurunan termoregulasi, penutupan dan

    penyembuhan lu%a lambat, penurunan respon inIamasi, dan penurunan

    absorbsi %ulit terhadap 7at*7at topi%al.

    -.3.-. "enghancuran serabut elastis dan 8aringan %olagen oleh en7im*

    en7im. mpli%asi dari hal ini adalah perubahan dalam penglihatan %arena

    adanya %antung dan pengeriputan dise%itar mata, turgor %ulit menghilang.

    -.3.3. Pas%ularisasi menurun dengan sedi%it pembuluh darah %ecil.mpli%asi dari hal ini adalah %ulit tampa% lebih pucat dan %urang mampu

    mala%u%an termoregulasi.

    2.4. Subkutis

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sub%utis a%ibat proses

    menua4

    -.5.&. apisan 8aringan sub%utan mengalami penipisan. mpli%asi dari halini adalah penampilan %ulit yang %endur' menggantung di atas tulang

    rang%a.

    -.5.-. /istribusi %embali dan penurunan lema% tubuh. mpli%asi dari hal ini

    adalah gangguan fungsi perlindungan dari %ulit

    2.(. Ba!ian tambahan $ada kulit' Ba!ian tambaha $ada kulit

    meli$uti rambut' kuku' kor$us $acini' kor$us meissner' kelenarkerin!at' dan kelenar sebasea.

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada rambut, %u%u, %orpus

    pacini, %orpus meissner, %elen8ar %eringat, dan %elen8ar sebasea a%ibat

    proses menua4

    -..&. >er%urangnya foli%el rambut. mpli%asi dari hal ini adalah Bambut

    bertambah uban dengan penipisan rambut pada %epala. "ada wanita,

    mengalami pening%atan rambut pada wa8ah. "ada pria, rambut dalam

    46

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    47/80

    hidung dan telinga sema%in 8elas, lebih banya% dan %a%u.

    -..-. "ertumbuhan %u%u melambat. mpli%asi dari hal ini adalah %u%u

    men8adi luna%, rapuh, %urang ber%ilsu, dan cepet mengalami %erusa%an.

    -..3. :orpus pacini 0sensasi te%an1 dan %orpus meissner 0sensasi

    sentuhan1 menurun. mpli%asi dari hal ini adalah beresi%o untu% terba%ar,mudah mengalami ne%rosis %arenan rasa terhadap te%anan ber%urang.

    -..5. :elen8ar %eringat sedi%it. mpli%asi dari hal ini adalah penurunan

    respon dalam %eringat, perubahan termoregulasi, %ulit %ering.

    -... "enurunan %elen8ar apo%rin. mpli%asi dari hal ini adalah bau badan

    lansia ber%urang

    9. 5erubahan $ada Sistem 7uskuloskeletalOtot mengalami atro sebagai a%ibat dari ber%urangnya a%tivitas,

    gangguan metaboli%, atau denervasi saraf. /engan bertambahnya usia,

    perusa%an dan pembentu%an tulang melambat. )al ini ter8adi %arena

    penurunan hormon esterogen pada wanita, vitamin /, dan beberapa hormon

    lain. Tulang*tulang trabe%ulae men8adi lebih berongga, mi%ro*arsite%tur

    berubah dan seiring patah bai% a%ibat benturan ringan maupun spontan.3

    9.1. Sistem Skeletal

    :eti%a manusia mengalami penuaan, 8umlah masa otot tubuh mengalami

    penurunan. >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem

    s%eletal a%ibat proses menua4

    3.&.&. "enurunan tinggi badan secara progresif %arena penyempitan

    did%us intervertebral dan pene%anan pada %olumna vertebralis. mpli%asi

    dari hal ini adalah postur tubuh men8adi lebih bung%u% dengan penampilanbarrel*chest.

    3.&.-. "enurunan produ%si tulang %orti%al dan trabe%ular yang berfungsi

    sebagai perlindungan terhadap beban geral%an rotasi dan leng%ungan.

    mpli%asi dari hal ini adalah pening%atan ter8adinya risi%o fra%tur

    9.2. Sistem 7uskular

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem mus%ular

    47

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    48/80

    a%ibat proses menua4

    3.-.&. Va%tu untu% %ontra%si dan rela%sasi mus%ular meman8ang. mpli%asi

    dari hal ini adalah perlambatan wa%tu untu% berea%si, pergera%an yang

    %urang a%tif.

    3.-.-. "erubahan %olumna vertebralis, a%ilosis atau %e%a%uan ligamen dansendi, penyusustan dan s%lerosis tendon dan otot, den perubahan

    degeneratif e%strapiramidal. mpli%asi dari hal ini adalah pening%atan

    Ie%si.

    9.9. Sendi

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sendi a%ibat proses

    menua43.3.&. "ecahnya %omponen %apsul sendi dan %olagen. mpli%asi dari hal ini

    adalah nyeri, inIamasi, penurunan mobilitas sendi da deformitas.

    3.3.-. :e%a%uan ligamen dan sendi. mpli%asi dari hal ini adalah

    pening%atan risi%o cedera.

    9.4. stro!en

    "erubahan yang ter8adi pada sistem s%eletal a%ibat proses menua, yaitupenurunan hormon esterogen. mpli%asi dari hal ini adalah %ehilangan

    unsur*unsur tulang yang berdampa% pada pengeroposan tulang.

    4. 5erubahan $ada Sistem )eurolo!is

    >erat ota% menurun &! A -! F. >erat ota% N 3! gram pada saat

    %elahiran, %emudian mening%at men8adi &,3$ gram pada usia -! tahun,berat

    ota% mulai menurun pada usia 5*! tahun penurunan ini %urang lebih &&Fdari berat ma%simal. >erat dan volume ota% ber%urang rata*rata *&!F selama

    umur -!*C! tahun. Ota% mengandung &!! million sel termasu% diantaranya sel

    neuron yang berfungsi menyalur%an impuls listri% dari susunan saraf pusat

    "ada penuaan ota% %ehilangan &!!.!!! neuron ' tahun. 9euron dapat

    mengirim%an signal %epada sel lain dengan %ecepatan -!! mil'8am. Ter8adi

    penebalan atro cerebral 0berat ota% menurun &!F1 antar usia 3!*$! tahun.

    Secara berangsur*angsur ton8olan dendrit di neuron hilang disusul

    48

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    49/80

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    50/80

    dan %e%a%uan pembuluh darah, dan pening%atan 8aringan brosis. "ada

    lansia ter8adi perubahan u%uran 8antung yaitu hipertro dan atro pada

    usia 3!*$! tahun.-

    >eri%ut ini merupa%an perubahan stru%tur yang ter8adi pada sistem

    %ardiovas%ular a%ibat proses menua4.&.&. "enebalan dinding ventri%el %iri %arena pening%atan densitas

    %olagen dan hilangnya fungsi serat*serat elastis. mpli%asi dari hal ini

    adalah %etida%mampuan 8antung untu% distensi dan penurunan%e%uatan

    %ontra%til.

    .&.-. @umlah sel*sel peacema%er mengalami penurunan dan ber%as his

    %ehilangan serat %ondu%si yang yang membawa impuls %e ventri%el.

    mpli%asi dari hal ini adalah ter8adinya disritmia..&.3. Sistem aorta dan arteri perifer men8adi %a%u dan tida% lurus %arena

    pening%atan serat %olagen dan hilangnya serat elastis dalam lapisan

    medial arteri. mpli%asi dari hal ini adalah penumpulan respon

    baroreseptor dan penumpulan respon terhadap panas dan dingin.

    .&.5. Pena meregang dan mengalami dilatasi. mpli%asi dari hal ini adalah

    vena men8adi tida% %ompeten atau gagal dalam menutup secara

    sempurna sehingga menga%ibat%an ter8adinya edema pada e%stremitasbawah dan penumpu%an darah.

    ;. 5erubahan $ada Sistem 5ulmonal

    "erubahan anatomis seperti penurunan %omplians paru dan dinding dada

    turut berperan dalam pening%atan %er8a pernapasan se%itar -!F pada usia 6!

    tahun. "enurunan la8ue%spirasi pa%sa atu deti% sebesar !,- liter'de%ade.

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem pulmonala%ibat proses menua4

    6.&. "aru*paru %ecil dan %endur, hilangnya re%oil elastis, dan pembesaran

    alveoli. mpli%asi dari hal ini adalah penurunan daerah permu%aan untu%

    difusi gas.

    6.-. "enurunan %apasitas vital penurunan "aO- residu. mpli%asi dari hal

    ini adalah penurunan saturasi O- dan pening%atan volume.

    6.3. "engerasan bron%us dengan pening%atan resistensi. mpli%asi dari hal

    50

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    51/80

    ini adalah dispnea saat a%tivitas.

    6.5. :alsi%asi %artilago %osta, %e%a%uan tulang iga pada %ondisi

    pengembangan. mpli%asi dari hal ini adalah 2msema sinilis, pernapasan

    abnominal, hilangnya suara paru pada bagian dasar.

    6.. )ilangnya tonus otot tora%s, %elemahan %enai%an dasar paru.mpli%asi dari hal ini adalah atele%tasis.

    6.6. :elen8ar mu%us %urang produ%tif. mpli%asi dari hal ini adalah

    a%umulasi cairan, se%resi %ental dan sulit di%eluar%an.

    6.$. "enurunan sensitivitas sngter esofagus. mpli%asi dari hal ini adalah

    hilangnya sensasi haus dan silia %urang a%tif.

    6.(. "enurunan sensitivitas %emoreseptor. mpli%asi dari hal ini adalah

    tida% ada perubahan dalam "a+O- dan %urang a%tifnya paru*paru padagangguan asam basa.

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    52/80

    =. 5erubahan $ada Sistem 6enal dan rinaria

    Seiring bertambahnya usia, a%an terdapat perubahan pada gin8al, bladder,

    uretra, dan sisten nervus yang berdampa% pada proses siologi terlait eliminasi

    urine. )al ini dapat mengganggu %emampuan dalam mengontrol ber%emih,

    sehingga dapat menga%ibat%an in%ontinensia, dan a%an memili%i %onse%uensiyang lebih 8auh.

    =.1. 5erubahan $ada Sistem 6enal

    "ada usia dewasa lan8ut, 8umlah nefron telah ber%urang men8adi & 8uta

    nefron dan memili%i banya% %etida%normalan. "enurunan nefron ter8adi

    sebesar *$F setiap de%ade, mulai usia - tahun. >ersihan %reatinin

    ber%urang !,$ ml'm'tahun. 9efron bertugas sebagai penyaring darah,perubahan aliran vas%uler a%an mempengaruhi %er8a nefron dan a%hirnya

    mempebgaruhi fungsi pengaturan, e%s%resi, dan mataboli% sistem renal

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem renal a%ibat

    proses menua4

    (.&.&. Membrana basalis glomerulus mengalami penebalan, s%lerosis pada

    area fo%al, dan total permu%aan glomerulus mengalami penurunan,

    pan8ang dan volume tubulus pro%simal ber%urang, dan penurunan alirandarah renal. mpli%asi dari hal ini adalah ltrasi men8adi %urang esien,

    sehingga secara siologis glomerulus yang mampu menyaring -!F darah

    dengan %ecepatan &- m'menit 0pada lansia menurun hingga C$

    m'menit atau %urang1 dan menyaring protein dan eritrosit men8adi

    terganggu, no%turia.

    (.&.-. "enurunan massa otot yang tida% berlema%, pening%atan total

    lema% tubuh, penurunan cairan intra sel, penurunan sensasi haus,penurunan %emampuan untu% meme%at%an urine. mpli%asi dari hal ini

    adalah penurunan total cairan tubuh dan risi%o dehidrasi.

    (.&.3. "enurunan hormon yang penting untu% absorbsi %alsium dari

    saluran gastrointestinal. mpli%asi dari hal ini adalah pening%atan risi%o

    osteoporosis.&

    =.2. 5erubahan $ada Sistem rinaria

    52

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    53/80

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    54/80

    >.2. soa!us' 8ambun!' dan sus

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada esofagus, lambung

    dan usus a%ibat proses menua4

    C.-.&. /ilatasi esofagus, %ehilangan tonus sngter 8antung, dan penurunanreIe%s muntah. mpli%asi dari hal ini adalahpening%atan ter8adinya risi%o

    aspirasi.

    C.-.-. ;tro penurunan se%resi asam hidro%lori% mu%osa lambung sebesar

    &&F sampai 5!F dari populasi. mpli%asi dari hal ini adalah perlambatan

    dalam mencerna ma%anan dan mempengaruhi penyerapan vitamin >&-,

    ba%teri usus halus a%an bertumbuh secara berlebihan dan menyebab%an

    %urangnya penyerapan lema%.C.-.3. "enurunan motilitas lambung. mpli%asi dari hal ini adalah

    penurunan absorbsi obat*obatan, 7at besi, %alsium, vitamin >&-, dan

    %onstipasi sering ter8adi

    >.9. Saluran m$edu' #ati' Kandun! m$edu' dan 5ankreas

    "ada hepar dan hati mengalami penurunan aliran darah sampai 3F pada

    usia lebih dari (! tahun. >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adipada saluran empedu, hati, %andung empedu, dan pan%reas a%ibat proses

    menua4

    C.3.&. "engecilan u%uran hari dan pen%reas. mpli%asi dari hal ini adalah

    ter8adi penurunan %apasitas dalam menimpan dan mensintesis protein dan

    en7im*en7im pencernaan. Se%resi insulin normal dengan %adar gula darah

    yang tinggi 0-!*3!! mg'd1.

    C.3.-. "erubahan proporsi lema% empedu tampa dii%uti perubahanmetabolisme asam empedu yang signi%an. mpli%asi dari hal ini adalah

    pening%atan se%resi %olesterol.

    10. 5erubahan $ada Sistem 6e$roduksi

    10.1. 5ria

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem reprodu%si pria

    a%ibat proses menua4

    54

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    55/80

    &!.&.&. Testis masih dapat memprodu%si spermato7oa mes%ipun adanya

    penurunan secara berangsur*angsur.

    &!.&.-. ;tro asini prostat otot dengan area fo%us hiperplasia. )iperplasia

    noduler benigna terdapat pada $F pria EC! tahun.

    10.2. ?anita

    >eri%ut ini merupa%an perubahan yang ter8adi pada sistem reprodu%si

    wanita a%ibat proses menua4

    &!.-.&. "enurunan estrogen yang bersi%ulasi. mpli%asi dari hal ini adalah

    atro 8aringan payudara dan genital.

    &!.-.-. "ening%atan androgen yang bersir%ulasi. mpli%asi dari hal ini

    adalah penurunan massa tulang dengan risi%o osteoporosis dan fra%tur,pening%atan %ecepatan ateros%lerosis.

    -. n%ontinensia urin

    -efnisi :

    n%ontinensia urin adalah suatu %eadaan berupa %eluarnya urin secara

    involunter'tida% dapat di%ontrol, yang dapat diamati secara obye%tif dan

    merupa%an masalah sosial dan higienis.

    tiolo!i dan 3aktor 6esiko :

    c. =sia yang bertambah berdampa% pada perubahan hampir seluruh organ

    tubuh. "erubahan ini diantaranya adalah melemahnya otot dasar panggul

    yang men8aga %andung %emih dan pintu saluran %emih, timbulnya

    %ontra%si abnormal pada %andung %emih yang menimbul%an rangsangan

    ber%emih sebelum wa%tunya dan meninggal%an sisa.d. @enis %elamin, perempuan -# lebih banya% dari la%i*la%i

    e. :elemahan otot dasar panggul

    0. @umlah melahir%an per vaginam

    g. Menopause

    h. Obesitas

    i. )ipertropi prostat dapat menga%ibat%an banya%nya sisa air %emih di

    %andung %emih sebagai a%ibat pengosongan yang tida% sempurna.

    55

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    56/80

    j. ?a%tor psi%ologis seperti stress dapat menyebab%an ter8adinya

    pening%atan pengeluaran urin sebagai efe% dari noreepinefrin, yang

    mana noreenefrin merupa%an hormon yang mempengaruhi %ontra%si

    otot polos yang be%er8anya berlawanan dengan asetil%olin

    k. ing%ungan 8uga dapat mempengaruhi ter8adinya in%ontinensia urindiantaranya pengaruh cuaca atau i%lim terutama pada cuaca dingin dan

    %arena leta% toilet yang 8auh sehingga sebelum mencapai tempatnya

    sudah tida% dapat menahan air %emih

    l. fa%tor*fa%tor yang mengiringi perubahan pada organ tubuh antara lain

    infe%si saluran %emih, obat*obatan, imobilisasi, dan %epi%unan

    m. olongan obat yang ber%ontribusi pada =, yaitu diureti%a, anti%olinergi%,

    analgesi%, nar%oti%, antagonis adrenergic alfa, agonic adrenergic alfa,;+2 inhibitor, dan %alsium antagoni%. olongan psi%otropi%a seperti

    antidepresi, antipsi%oti%, dan sedatif hipnoti%.

    n. :afein dan alcohol

    $idemiolo!i :

    "revalensi in%ontinensia urin mening%at seiring dengan mening%atnya umur

    dan mening%at%anya %elemahan, dan diper%ira%an &,3 sampai - %ali lebihbesar pada perempuan usia lan8ut 03F1 daripada la%i*la%i usia lan8ut 0--F1.

    :lasi%asi n%ontinensia 4

    n%ontinensia urin dibagi men8adi in%ontinensia a%ut dan %roni%'persisten.

    i. nter%ontinensia ;%ut

    n%ontinensia a%ut ter8adi secara mendada%, biasanya ber%aitan dengan

    %ondisi sa%it a%ut atau problem iatrogeni%'ling%ungan yang menghilang 8i%a

    bila %ondisi a%ut teratasi atau problem medi%asi dihenti%an2tiologinyadising%at dengan /B" atau /;""2BS.

    56

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    57/80

    W n%ontinensia "ersisten

    n%ontinensia persisten meru8u% pada %ondisi uri %ontinensia yang tida%

    ber%aitan dengan %ondisi a%ut'iatrogeni% dan berlangsung lama. Terdapat

    empat tipe in%ontinensia urin persisten, yaitu4 ?ungsional n%ontinensia =rin,

    OverIow n%ontinensia =rin 0O=1, Stress n%ontinensia =rin 0S=1, =rge

    n%ontinensia =rin 0==1.

    @enis&enis Inkontinensia rin

    - &tress urinary incontinence

    ter8adi apabila urin secara tida% ter%ontrol %eluar a%ibat tida%

    ter%endalinya aliran urin a%ibat mening%atnya te%anan intraabdominal.

    /alam hal ini, te%anan di dalam %andung %encing men8adi lebih besar

    daripada te%anan pada urethra. e8alanya antara lain %encing sewa%tu

    batu%, mengedan, tertawa, bersin, berlari, atau hal lain yang mening%at%an

    te%anan pada rongga perut. =mumnya disebab%an oleh melemahnya otot

    dasar panggul, merupa%an penyebab tersering in%ontinensia urin pada

    lansia di bawah $ tahun. ebih sering ter8adi pada wanita tetapi mung%in

    ter8adi pada la%i*la%i a%ibat %erusa%an pada sngter urethra setelah

    pembedahan transurethral dan radiasi. "asien mengeluh mengeluar%an urin

    pada saat tertawa, batu%, atau berdiri. @umlah urin yang %eluar dapat sedi%it

    atau banya%. "engobatan dapat dila%u%an secara tanpa operasi0misalnya

    dengan :egel e#ercises, dan beberapa 8enis obat*obatan1, maupun secara

    operasi 0cara yang lebih sering dipa%ai1.

    57

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    58/80

    - Erge incontinence

    :eluarnya urin secara tida% ter%endali di%ait%an dengan sensasi

    %einginan ber%emih. n%ontinensia urin 8enis ini umumnya di%ait%an dengan

    %ontra%si detrusor ta% ter%endali 0detrusor overactivity1. Masalah*masalah

    neurologis sering di%ait%an dengan in%ontinensia urin urgensi ini, meliputistro%e, penya%it "ar%inson, demensia dan cedera medula spinalis. "asien

    mengeluh ta% cu%up wa%tu untu% sampai di toilet setelah timbul %einginan

    untu% ber%emih sehingga timbul peristiwa in%ontinensia urin. n%ontinensia

    tipe urgensi ini merupa%an penyebab tersering in%ontinensia pada lansia di

    atas $ tahun. Satu variasi in%ontinensia urgensi adalah hipera%titas

    detrusor dengan %ontra%tilitas yang terganggu. "asien mengalami %ontra%si

    involunter tetapi tida% dapat mengosong%an %andung %emih sama se%ali.Mere%a memili%i ge8ala seperti in%ontinensia urin stress, overIow dan

    obstru%si. Oleh %arena itu perlu untu% mengenali %ondisi tersebut %arena

    dapat menyerupai in%ontinensia urin tipe lain sehingga penanganannya

    tida% tepat. e8alanya antara lain perasaan ingin %encing yang mendada%,

    %encing berulang %ali, %encing malam hari, dan in%ontinensia.

    "engobatannya dila%u%an dengan pemberian obat*obatan dan beberapa

    latihan.

    - :nkontinensia urin luapan + o

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    59/80

    ling%ungan yang menyebab%an %esulitan untu% pergi %e %amar mandi, dan

    fa%tor psi%ologis. Sering%ali in%ontinensia urin pada lansia muncul dengan

    berbagai ge8ala dan gambaran urodinami% lebih dari satu tipe in%ontinensia

    urin.

    5atofsiolo!i :

    "ada lan8ut usia in%ontinensia urin ber%aitan erat dengan anatomi dan siologi

    8uga dipengaruhi oleh fa%tor fungsional, psi%ologis dan ling%ungan. "ada

    ting%at yang paling dasar, proses ber%emih diatur oleh reIe% yang berpusat di

    pusat ber%emih di sacrum. @alur aferen membawa informasi mengenai volume

    %andung %emih di medula spinalis. "engisian %andung %emih dila%u%an dengan

    cara rela%sasi %andung %emih melalui penghambatan %er8a saraf parasimpatisdan %ontra%si leher %andung %emih yang dipersara oleh saraf simpatis serta

    saraf somati% yang mempersara otot dasar panggul. "engosongan %andung

    %emih melalui persarafan %olinergi% parasimpatis yang menyebab%an %ontra%si

    %andung %emih sedang%an efe% simpatis %andung %emih ber%urang. @i%a %orte%

    serebri mene%an pusat penghambatan, a%an merangsang timbulnya ber%emih.

    )ilangnya penghambatan pusat %orti%al ini dapat disebab%an %arena usia

    sehingga lansia sering mengalami in%ontinensia urin. :arena dengan %erusa%andapat mengganggu %oordinasi antara %ontra%si %andung %emih dan rela%sasi

    uretra yang mana gangguan %ontra%si %andung %emih a%an menimbul%an

    in%ontinensia.

    5emeriksaan 5enunan! Inkontinensia rin

    =8i urodinami% sederhana dapat dila%u%an tanpa mengguna%an alat*alat

    mahal. Sisa*sisa urin pasca ber%emih perlu diper%ira%an pada pemeri%saansis. "engu%uran yang spesi% dapat dila%u%an dengan ultrasound atau

    %ateterisasi urin. Merembesnya urin pada saat dila%u%an pene%anan dapat 8uga

    dila%u%an. 2valuasi tersebut 8uga harus di%er8a%an %eti%a %andung %emih penuh

    dan ada desa%an %einginan untu% ber%emih. /iminta untu% batu% %eti%a

    sedang diperi%sa dalam posisi litotomi atau berdiri. Merembesnya urin

    sering%ali dapat dilihat. nformasi yang dapat diperoleh antara lain saat

    pertama ada %einginan ber%emih, ada atau tida% adanya %ontra%si %andung

    59

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    60/80

    %emih ta% ter%endali, dan %apasitas %andung %emih.

    aboratorium :nkontinensia Erin

    2le%trolit, ureum, creatinin, glu%osa, dan %alsium serum di%a8i untu%

    menentu%an fungsi gin8al dan %ondisi yang menyebab%an poliuria.

    5enatalaksanaan Inkontinensia rin

    "enatala%sanaan in%ontinensia urin menurut Muller adalah mengurangi

    fa%tor resi%o, mempertahan%an homeostasis, mengontrol in%ontinensia urin,

    modi%asi ling%ungan, medi%asi, latihan otot pelvis dan pembedahan.

    *erapi non 0armakologi :nkontinensia Erin

    /ila%u%an dengan mengore%si penyebab yang mendasari timbulnya

    in%ontinensia urin, seperti hiperplasia prostat, infe%si saluran %emih, diureti%,gula darah tinggi.

    ;armakologi :nkontinensia Erin

    Obat*obat yang dapat diberi%an pada in%ontinensia urgen adalah anti%olinergi%

    seperti O#ybutinin, "ropantteine, /icylomine, Iavo#ate, mipramine. "ada

    in%ontinensia stress diberi%an alfa adrenergic agonis, yaitu pseudoephedrine

    untu% mening%at%an retensi urethra. "ada sngter rela# diberi%an %olinergi%

    agonis seperti >ethanechol atau alfa%olinergi% antagonis seperti pra7osin untu%stimulasi %ontra%si, dan terapi diberi%an secara sing%at.

    *erapi !embedahan :nkontinensia Erin

    Terapi ini dapat dipertimbang%an pada in%ontinensia tipe stress dan urgensi,

    bila terapi non farma%ologis dan farma%ologis tida% berhasil. n%ontinensia tipe

    overIow umumnya memerlu%an tinda%an pembedahan untu% menghilang%an

    retensi urin. Terapi ini dila%u%an terhadap tumor, batu, diverti%ulum, hiperplasia

    prostat, dan prolaps pelvic 0pada wanita1.

    3. Sindroma geriatri 0depresi, hipertensi, osteoporosis, menopause,

    obesitas1

    1. 7eno$ause

    -efnisi

    Menopause adalah berhentinya si%lus menstruasi secara teratur a%ibat

    turunnya produ%si estrogen oleh ovarium.

    60

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    61/80

    >erhentinya menstruasi 0se%ret siologi% darah dan 8aringan mu%osa

    serta bersi%lus yang melalui vagina dari uterus tida% hamil, dibawah

    pengendalian hormon1. Merupa%an suatu bagian dari proses menua

    yang irreversible dan melibat%an sistem reprodu%si wanita. /imulai

    setelah &- bulan se8a% menstruasi tera%hir dan ditandai dengan

    berlan8utnya ge8ala vasomotor dan ge8ala urogenital seperti %eringnya

    vagina dan merupa%an satu peristiwa dalam %lima%terium, yaitu fase

    siologis yang ter8adi 8i%a fungsi ovarium telah mengalami regresi.

    tiolo!i

    "enurunan fungsi ovarium. Oofore%tomi bilateral pada setiap usia

    setelah menarche 8uga dapat menimbul%an ge8ala*ge8ala seperti

    menopause.

    $idemiolo!i

    Semua wanita a%an mengalami menopause. >iasa ter8adi pada usia 5*

    - tahun.

    7aniestasi klinis

    ;menorrhea

    )ot Iushes0panas pada %ulit wa8ah dan leher1

    >erdebar*debar

    Sa%it %epala, vertigo

    Tangan dan %a%i terasa dingin

    Mudah tersinggung

    +emas, gelisah, depresi

    nsomnia

    :eringat wa%tu malam

    "elupa, sulit ber%onsentrasi

    +epat lelah

    "enambahan berat badan

    /ispareuni

    2. "besitas

    61

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    62/80

    Obesitas ter8adi %arena %etida%seimbangan antara energi yang masu%

    dengan energi yang %eluar. >ody Mass nde# 0>M1 atau nde%s Massa

    Tubuh 0MT1 telah dia%ui sebagai metoda yang paling pra%tis dalam

    menentu%an ting%at overweight dan obesitas pada orang dewasa di

    bawah umur $! tahun.$idemiolo!i

    /ari per%iraan -&! 8uta pendudu% ndonesia tahun -!!!, 8umlah

    pendudu% yang overweight diper%ira%an mencapai $6.$ 8uta 0&$.F1 dan

    pasien obesitas ber8umlah lebih dari C.( 8uta 05.$F1. >erdasar%an data

    tersebut, dapat disimpul%an bahwa overweight dan obesitas di ndonesia

    telah men8adi masalah besar yang memerlu%an penangan secara serius.

    tiolo!i4enetik

    )al ini dimung%in%an %arena banya% gen yang terlibat dalam

    proses pengeluaran dan pemasu%an energi. en obese ini merupa%an

    suatu protein yang di%enal dengan nama leptin dan diprodu%si oleh sel*

    sel lema% 0adipositas1 yang dise%resi%an %e dalam darah. eptin ini

    berfungsi sebagai suatu duta 0massanger1 dari 8aringan adiposa yang

    memberi%an informasi %e ota% mengenai u%uran massa lema%. Salahsatu efe% utamanya adalah sebagai penghambat sintesa dan pelepasan

    neuropeptida U, dengan cara mening%at%an asupan ma%anan,

    menurun%an thermogenesis dan mening%at%an %adar insulin. eptin

    memberitahu%an ota% mengenai 8umlah lema% yang tersedia, tetapi pada

    orang obese proses ini ini mung%in tida% ber8alan sebagaimana mestinya.

    ;aktor ;isiologi

    Overweight dan Obesitas mening%at sesuai dengan pertambahanumur dan %emudian menurun sebelum a%hirnya berhenti pada usia

    lan8ut. >M8uga mening%at pada wanita yang sedang hamil.

    ;aktor &osial konomi

    !enentu *ingkah aku + !sikologi

    >agi individu yang ina%tif, termasu% mere%a yang 8arang

    mela%u%an olah raga, meng%onsumsi al%ohol dan mero%o% * cenderung

    mengalami pening%atan >>. Mes%ipun al%ohol mung%in mempunyai efe%

    62

    http://www.obesitas.web.id/bmi(med).htmlhttp://www.obesitas.web.id/bmi(med).html
  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    63/80

    Z%ardioprote%tif[, namun %onsumsi yang berlebihan dapat menimbul%an

    %elebihan asupan energi sehingga menga%ibat%an penya%it liver dan

    saluran cerna lainnya, seperti penya%it gallblader.

    ?a%tor*fa%tor psi%ologis 8uga berpengaruh terhadap %ebiasaan

    ma%an. Ma%an, bagi sebagian orang 8uga dapat memberi%an respon dariemosi yang negatif, seperti %ebosanan dan %esedihan.

    5. fsik

    ing%ar perut dan ling%ar panggul untu% menentu%an obesitas sentral

    Tebal lema% bawah %ulit

    >M

    -1 :ategoriD &(, =nderweight&(, A --,C 9ormal-3* -5,C Overweight-*-C,C Obese 90 "bese II

    *abel klasikasi M: menurut 8$9

    5. 5enunan!: $emeriksaan laboratorium: 5rofl li$id

    "ada wanita antara usia *6! ting%at metabolisme basal dan

    pengeluaran untu% a%tivitas si% menurun saat memasu%i usia dewasa.

    ;%an tetapi asupan %alori tida% diimbangi sehingga berat badanmening%at

    a. /engan mening%atnya usia K ter8adi L massa lema% total serta

    ber%urangnya massa tubuh %ering dan massa tulang. /i sisi lain, dengan

    bertambahnya usia K a%tivitas tubuh DD K gera% tubuh DD K lema%

    sema%in banya% tersimpan.

    b. "ada wanita antara usia *6! ting%at metabolisme basal dan

    pengeluaran untu% a%tivitas si% menurun saat memasu%i usia dewasa.;%an tetapi asupan %alori tida% diimbangi sehingga berat badan

    mening%at.

    $ubungannya dengan inkontinensia 7 obesitas !enambahan berat

    di area midsection erat berlebihan di abdominal !eningkatan

    tekanan di

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    64/80

    -efnisi : )ipertensi te%anan sistoli% &5! mm)g dan te%anan

    diastolic C! mm)g. Isolated systolic hipertensionadalah

    hipertensi primer dimana te%anan sistoli% L 0 &5! mm)g1, sedang%an

    te%anan diastolic cenderung menetap atau sedi%it J 0 C! mm)g1.

    /i%ara%teristi%%an oleh suatu te%anan nadi 0pulse pressure1 yangmening%at 0melebar1.Te%anan denyutan 0pulse pressure1 adalah selisih

    antara te%anan darah sistoli% dan diastoli%.

    $idemiolo!i

    Ter8adi pada (!F geriatri dengan usia ! tahun

    "revalensi 4 D& ' &!!! orang pada usia -*3 tahun sampai 5! ' &!!!

    pada usia (!*C! tahun.

    >erdasar%an pendataan yang dila%u%an oleh Systolic )ypertension in

    2lderly "rogram 0S)2"1, prevalensi )ST ada sebanya% (F pada usia

    6!*6C tahun, &&F pada usia $!*$C tahun, dan --F dari usia E(!

    tahun.

    Terutama pada wanita

    nsidensi mening%at dengan bertambahnya umur

    tiolo!i

    Menurunnya elastisitas dan daya %embang arteri %arena usia,

    a%umulasi %alsium dan %olagen pada arteri yang menyebab%an

    atherosclerosis. )al A hal ini menyebab%an L te%anan sistoli%.

    Se%itar C!F orang usila mengalami $&* tipe pimer (idiopatik).

    Sedang%an sisanya mengalami $&* tipe sekundera%ibat dari penya%it

    2ndo%rin 0cushing syndrome, hipertiroid, aldosteronisme primer1,

    penya%it in8al 0penya%it gin8al poli%isti%, glomerulonefritis, pyelonefritis

    %roni%1

    :ondisi*%ondisi yang terdapat pada usila sering men8adi $emicu

    eksaserbasi hi$ertensi $rimer atau $emicu $ro!resiitas

    $erhi$ertensi menadi hi$ertensi, yaitu 4 nsusiensi gin8al, agal

    gin8al, "engunaan obat*obatan seprti 9S;/, +O*- inhibitor,

    %orti%osteroid, dan si%losporin :onsumsi alcohol, Obesitas, )ipertiroid,

    Obstru%tif sleep apnea, :an%er

    5atofsiolo!i

    64

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    65/80

    "erubahan pada pembuluh darah 0%rn proses menua1yang bisa

    menyebab%an L te%anan sistoli%,yaitu 4

    L %e%a%uan arteri

    J vascular distensibility %erena L 8umlah dan u%uran sel*sel otot polos

    L deposisi %olagen medial

    J %omponen*%omponen elastin

    :e%a%uan aorta a%an menga%ibat%an mening%atnya T/S dan

    pengurangan volume aorta a%an menga%ibat%an menurunnya T//.

    L +O e#4 anemia, hipertiroid, insusiensi aorta, stula atriovenosa,

    "aget[s disease of bone

    J elastisitas dan %omplians arteri besar %arena penuaan dan

    ateros%lerosis a%ibat a%umulasi %alsium dan %olagen pada arteri dan

    degradasi elastin arteri

    :e%a%uan arteri conduit L te%anan arteri yang %embali dari perifer

    L te%anan sistoli% %e%a%uan arteri dan %erusa%an endotel serta

    vasodilatasi

    "erubahan me%anisme reIe%s baroreseptor %egagalan reIe%s postural

    "erubahan %eseimbangan antara vasodilatasi adrenergi% beta danvaso%onstri%si adrenergi% alfa %ecenderungan vaso%ontri%si

    pening%atan resistensi pembuluh darah perifer dan te%anan darah

    "ening%atan asupan dan penurunan se%resi retensi 9a

    "erubahan A perubahan di atas bertanggung 8awab terhadap

    pening%atan te%anan sistoli% yang disproporsional, penurunan curah

    8antung (cardiac output), penurunan denyut 8antung, penurunan%ontra%tilitas mio%ard, hipertro ventri%el %iri, dan disfungsi diastoli%

    penurunan fungsi gin8al dengan penurunan perfusi gin8al dan la8u ltrasi

    glomerulus.

    *abel Klasikasi $ipertensi GN Fll, ##3

    :lasi%asi Sistoli%

    0mm)g1

    /iastoli%

    0mm)g19ormal D&-! D(!

    "rehipertensi &-!*&3C (!*(C

    65

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    66/80

    )ipertensi ting%at & &5!*&C C!*CC)ipertensi ting%at - &6! &!!#i$ertensi sistolik

    terisolasi

    140 >0

    $ubungan dengan obese pada kasus 7 ;ramingham &tudi

    telah menemukan bah=a peningkatan 1"H berat badan dapat

    menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik sebesar 1H.

    5ibandingkan dengan mereka yang mempunyai normal, orang yang

    o

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    67/80

    %arena %egagalan ventri%el yang dia%ibat%an oleh pembendungan darah

    yang banya% di dalam atrium.

    b. /inding atrium yang berdilatasi merupa%an %ondisi ideal untu%

    menyebab%an 8alur %ondu%si yang pan8ang demi%ian 8uga dengan

    %ondu%si yang lambat, yang %eduanya merupa%an factor predisposisibrilasi atrium.

    7anietasi Klinis

    /apat asymptomatic, tergantung dera8at %eparahan ;?."ada yang

    simtomatic, dapat ter8adi4

    palpitations,

    dyspnea,

    0atigue,

    diCCiness,

    angina,

    decompensated heart 0ailure

    Klasifkasi

    :lasi%asi ?; berdasar%an wa%tu timbul \ %emung%inan %eberhasilan

    %onversi %e irama sinus 4

    &. !aroksismal, bila ?; berlangsung %urang dari $ hari, berhenti dengan

    sendirinya dan %embali %e irama sinus tanpa intervensi pengobatan

    atau tinda%an apapun.

    -. !ersisten, bila ?; menetap lebih dari 5( 8am, hanya dapat berhenti

    dengan intervensi pengobatan atau tinda%an.

    3. !ermanen, bila ?; berlangsung lebih dari $ hari, dengan intervensi

    pengobatan ?; tetap tida% berubah 0sulit untu% mengembali%an %e

    irama sinus1.

    5emeriksaan 5enunan!:

    2: mengetahui irama 0veri%asi ?;1, hipertro ventri%el %iri, is%emia

    2: 4

    o absen gelombang " rapid oscilation 0gelombang brilatory ]f^1 yang

    bervariasi dalam amplitude, fre%uensi, dan bentu%

    o Bespon ventricular yang ireguler

    ?oto rontgen tora%s

    67

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    68/80

    2%o%ardiograf melihat %elainan %atup, u%uran atrium dan ventri%el,

    fungsi ventri%el %iri, obstru%si outIow, dan trombus di atrium %iri.

    "steo$orosis

    /enisi: $enakit tulan! an! mem$unai siat&siat khas beru$amassa tulan!an! rendah' disertai mikro arsitektur tulan! dan$enurunan kualitasarin!an tulan!an! da$at akhirna

    menimbulkan kera$uhan tulan!.>eberapa te%ni% yang dapat diguna%an untu% mengu%ur %epadatan

    mineral tulang adalah sebagai beri%ut 09issl, -!!514

    i. 5ual-energy B-ray absorptiometry (5B?), mengguna%an dua

    sinar* berbeda, dapat diguna%an untu% mengu%ur %epadatan

    tulang bela%ang dan pang%al paha. Se8umlah sinar*

    dipancar%an pada bagian tulang dan 8aringan luna% yang

    dibanding%an dengan bagian yang lain. Tulang yangmempunyai %epadatan tulang tertinggi hanya mengi7in%an

    sedi%it sinar* yang melewatinya. 5B? merupa%an metode

    yang paling a%urat untu% mengu%ur %epadatan mineral

    tulang. 5B? dapat mengu%ur sampai -F mineral tulang yang

    hilang tiap tahun. "enggunaan alat ini sangat cepat dan hanya

    mengguna%an radiasi dengan dosis yang rendah tetapi lebih

    mahal dibandingan dengan metode ultrasounds.ii. !eripheral dual-energy B-ray absorptiometry (!-5B?),

    merupa%an hasil modifi%asi dari 5B?. ;lat ini mengu%ur

    %epadatan tulang anggota badan seperti pergelangan tangan,

    tetapi tida% dapat mengu%ur %epadatan tulang yang berisi%o

    patah tulang seperti tulang bela%ang atau pang%al paha. @i%a

    %epadatan tulang bela%ang dan pang%al paha sudah diu%ur

    ma%a pengu%uran dengan !- 5B? tida% diperlu%an. Mesin !-

    68

    http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_tulang&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Tulanghttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Jaringan_tulang&action=edit&redlink=1
  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    69/80

    5B? mudah dibawa, mengguna%an radiasi sinar* dengan

    dosis yang sangat %ecil, dan hasilnya lebih cepat dan

    %onvensional dibanding%an 5B?.

    iii. 5ual photon absorptiometry (5!?), mengguna%an

    7at radioa%tif untu% menghasil%an radiasi. /apat mengu%ur

    %epadatan mineral tulang bela%ang dan pang%al paha, 8uga

    mengguna%an radiasi sinar dengan dosis yang sangat rendah

    tetapi memerlu%an wa%tu yang cu%up lama.

    iv.Eltrasounds, pada umumnya diguna%an untu% tes

    pendahuluan. @i%a hasilnya mengindi%asi%an %epadatan mineral

    tulang rendah ma%a dian8ur%an untu% tes mengguna%an 5B?.

    Eltrasounds mengguna%an gelombang suara untu% mengu%ur%epadatan mineral tulang, biasanya pada telapa% %a%i.

    Sebagian mesin melewat%an gelombang suara melalui udara

    dan sebagian lagi melalui air. Eltrasounds dalam

    penggunaannya cepat, mudah dan tida% mengguna%an radiasi

    seperti sinar*. Salah satu %elemahan Eltrasounds tida%

    dapat menun8u%%an %epadatan mineral tulang yang berisi%o

    patah tulang %arena osteoporosis. "enggunaan Eltrasounds8uga lebih terbatas dibanding%an 5B?.

    v. Iuantitati

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    70/80

    Osteoporosis se%under disebab%an oleh penya%it yang berhubungan

    dengan 4

    +ushing_s disease

    )yperthyroidism

    )yperparathyroidism

    )ypogonadism

    :elainan hepar

    :egagalan gin8al%ronis

    :urang gera%

    :ebiasaan minum al%ohol

    "ema%ai obat*obatan'corticosteroid

    :elebihan %afein

    Mero%o%

    tiolo!i :

    a. 9steoporosis postmenopausal 4

    :e%urangan estrogen0hormon utama pada wanita1, yang membantu

    mengatur pengang%utan %alsium %e dalam tulang pada wanita.

    >iasanya ge8ala timbul pada wanita yang berusia diantara &*$ tahun,

    tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tida%

    semua wanita memili%i resi%o yang sama untu% menderita

    osteoporosis postmenopausal, wanita %ulit putih dan daerah timur

    lebih mudah menderita penya%it ini daripada wanita %ulit hitam.

    b. 9steoporosis senilis4

    :emung%inan merupa%an a%ibat dari %e%urangan %alsium yang

    berhubungan dengan usiadan %etida%seimbangan diantara %ecepatan

    hancurnya tulang dan pembentu%an tulang yang baru. Senilis berarti

    bahwa %eadaan ini hanya ter8adi pada usia lan8ut. "enya%it ini biasanya

    ter8adi pada usia diatas $! tahun dan - %ali lebih sering menyerang

    wanita. Vanita sering%ali menderita osteoporosis senilis dan

    postmenopausal.

    c. 9steoporosis ju

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    71/80

    ini ter8adi pada ana%*ana% dan dewasa muda yang memili%i %adar dan

    fungsi hormon yang normal, %adar vitamin yang normal dan tida%

    memili%i penyebab yang 8elas dari rapuhnya tulang.

    /eala :

    :epadatan tulang ber%urang secara perlahan , sehingga awalnya

    osteoporosis tida% menimbul%an ge8ala

    9yeri tulang dan %elainan bentu% 0apbaila %epadatan tulang sudah

    sangat ber%urang1

    9yeri punggung menahun

    :olaps spontan %arena cidera ringan

    @i%a beberapa tulang bela%ang hancur, ma%a a%an terbentu%

    %eleng%ungan yang abnormaldari tulang bela%ang 0punu%

    /owager1sehingga timbul %etegangan ototdan sa%it

    Mudah patah tulang

    Begenerasi tulang sangat lamban

    5ato!enesis :

    :etida% seimbangan antara resporpsi tulang dan pembentu%an tulang

    Q %urangnya matri% %onstan untu% remodeling tulang tulang diresorpsi

    oleh sel osteo%las EE peng%eroposan dan perapuhan osteoporosis

    -e$resi $ada 8ansia

    1. 5en!ertian

    /epresi merupa%an gangguan perasaan dengan ciri*ciri antara lain4

    semangat ber%urang, rasa harga diri rendah, menyalah%an diri sendiri,

    gangguan tidur, dan ma%an. "ada depresi terdapat ge8ala psi%ologi% dan ge8ala

    somati%. e8ala psi%ologi% antara lain adalah4 men8adi pendiam, rasa sedih,

    pesimisti%, putus asa, nafsu be%er8a dan bergaul %urang, tida% dapat

    mengambil %eputusan, mudah lupa dan timbul pi%iran*pi%iran bunuh diri.

    e8ala somati% antara lain4 penderita %elihatan tida% senang, lelah, tida%

    bersemangat, apatis, bicara dan gera% geri%nya pelan, terdapat anore%sia,

    isomnia, dan %onstipasi 0Maramis, -!!1.

    2. 3aktor 5redis$osisi

    a. angguan efe%tif riwayat %eluarga atau %eturunan 0fa%tor geneti%1.

    71

    http://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abnormal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otothttp://id.wikipedia.org/wiki/Vitaminhttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Abnormal&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Otot
  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    72/80

    b. "erasaan marah yang ditu8u%an %epada diri sendiri 0 teori agresi

    menyerang %edalam1.

    c. "erpisahan traumatic individu dengan benda atau yang sangat berarti

    0 teori %ehilangan1.

    d. :onsep diri yang negatif dan harga diri rendah 0teori organisasi%epribadian1.

    e. Masalah %ognitif yang didominasi oleh evaluasi negatif seseorang

    terhadap dunia seseorang dan terhadap stressor 0teori %ognitif1

    f. :eya%inan bahwa seseorang tida% mempunyai %endali terhadap hasil

    yang penting dalam %ehidupannya 0model %etida%berdayaan1.

    g. :urangnya %einginan positif dalam berintera%si dengan ling%ungan

    0model perila%u1.h. "erubahan %imia dalam tubuh yang ter8adi selama masa depresi,

    termasu% desiensi %ate%olamin, disfungsi endo%rin, hiperse%ressi %ortosol,

    dan variasi periodi% dalam irama biologis model biologi%. 0Stuart dan

    Sundeen, &CC(1.

    9. tiolo!i

    2tiologi dari depresi pada lansia terdiri dari4 fa%tor psi%ologi%, biologi%,

    dan sosio*budaya. "ada sebagian besar %asus, %etiga fa%tor ini salingberintera%si.

    a) ;aktor !sikososial

    Menurut teori psi%oanaliti% dan psi%odinami% ?reud 0&C&$1 cit:aplan dan

    Sadoc% 0&CC$1 mengung%ap%an bahwa depresi disebab%an %arena %ehilangan

    obye% cinta %emudian individu mengada%an introye%si yang ambivalen dari

    aspe% cinta tersebut. Menurut model +ognitif >ehavioural >ec% 0&C$51 cit

    :aplan dan Sadoc% 0&CC$1, depresi ter8adi %arena pandangan yang negatifterhadap diri sendiri, interprestasi yang negatif terhadap pengalaman hidup

    dan harapan pengalaman hidup dan harapan yang negatif untu% masa depan.

    b) ;aktor iologik

    &. /isregulasi biogeni% amin

    >eberapa peneliti melapor%an bahwa pada penderita depresi terdapat

    abnormalitas metabolitas biogeni% amin 0"- hydro/y indolacetic acid,

    homouanilic acid, 3-metho/y-' hydro/y phenylglycol1. )al ini menun8u%%an

    72

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    73/80

    adanya disregulasi biogenic amin, serotonin, dan norepineprin yang

    merupa%an nurotransmiter paling ter%ait dengan patosiologi depresi.

    -. /isreguloasi 9euroendo%rin

    )ipotalamus merupa%an pusat pengatur a%sis neuroendo%rin. Organ ini

    menerima input neuron yang mengandung neurotransmister biologi% amin."ada pasien depresi ditemu%an adanya disregulasi neuroendo%rin. /isregulasi

    ini ter8adi a%ibat %elainan fungsi neuron yang mengandung biogeni% ami

    0;mir, &CC(1.

    c) ;aktor 4enetik

    ?a%tor geneti% memili%i %ontribusi dalam ter8adinya depresi. >erdasar%an

    studi lapangan, studi ana% %embar, dan ana% ang%at, serta studi lin%age

    terbu%ti adanya fa%tor geneti% dan depresi.4. Tanda dan /eala

    ?ran% @.>runo 0cit. Samsyddin, -!!61 mengemu%a%an bahwa ada

    beberapa tanda dan ge8ala depresi, ya%ni4

    a. Secara umum tida% pernah merasa senang dalam hidup ini. Tantangan

    yang ada, proye%, hobi, atau re%reasi tida% memberi%an %esenangan.

    b. /istorsi dalam perila%u ma%an. Orang yang mengalami depresi ting%at

    sedang cenderung untu% ma%an secara berlebihan, namun berbeda 8i%a%ondisinya telah parah seseorang cenderung a%an %ehilangan gairah ma%an.

    c. angguan tidur. Tergantung pada tiap orang dan berbagai macam fa%tor

    penentu, sebagian orang depresi sulit tidur,. Tetapi dilain piha% banya%

    orang yang mengalami depresi 8ustru terlalu banya% tidur.

    d. angguan dalam a%tivitas normal seseorang. Seseorang yang mengalami

    depresi mung%in a%an mencoba mela%u%an lebih dari %emampuannya

    dalam setiap usaha untu% meng%omuni%asi%an idenya.e. :urang 2nergi. Orang yang mengalami depresi cenderung untu%

    mengata%an atau merasa lelah.

    f. :eya%inan bahwa seseorang mempunyai hidup yang tida% berguna, tida%

    efe%tif. Orang itu tida% mempunyai rasa percaya diri.

    g. :apasitas menurun untu% bisa ber%ir dengan 8ernih dan untu%

    memecah%an masalah secara efe%tif. Orang yang mengalami depresi

    73

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    74/80

    merasa %esulitan untu% memfo%us%an perhatiannya pada sebuah masalah

    untu% 8ang%a wa%tu tertentu.

    h. "erila%u merusa% diri tida% langsung. +ontohnya4 penyalahgunaan

    al%ohol'nar%oba, ni%otin, dan obat*obat lainnya. Ma%an berlebihan, terutama

    %alau seseorang mempunyai masalah %esehatan seperti misalnya men8adigemu%, diabetes, hypogliycemia, atau diabetes, bisa 8uga diidenti%asi

    sebagai salah satu 8enis perila%u merusa% diri sendiri secara tida% langsung.

    i. Mempunyai pemi%iran ingin bunuh diri. 0tentu sa8a, bunuh diri yang

    sebenarnya, merupa%an perila%u merusa% diri sendiri secara langsung.

    (. Tin!kat -e$resi

    /epresi menurut ""/@* 0-!!&1 dibagi dalam tiga ting%atan yaitu

    depresi ringan, depresi sedang, depresi berat. /imana perbedaan antaraepisode depresif ringan, sedang dan berat terleta% pada penilaian %linis yang

    %omple%s yang meliputi 8umlah, bentu% dan %eparahan ge8ala yang ditemu%an.

    a1 /epresi Bingan

    * Se%urang*%urangnya harus ada - dari 3 ge8ala utama depresif seperti

    tersebut diatas.

    * /itambah se%urang*%urangnya - dari ge8ala lainnya.

    * Tida% boleh ada ge8ala beratnya diantaranya.* amanya seluruh episode berlangsung se%urang*%urangnya se%itar -

    minggu.

    * )anya sedi%it %esulitan dalam pe%er8aan dan %egiatan sosial yang biasa

    dila%u%an.

    b1 /epresi Sedang

    * Se%urang*%urangnya harus ada - dari 3 ge8ala utama depresi

    seperti pada episode depresi ringan.* /itambah se%urang*%urangnya 3 0dan sebali%nya 51 dari ge8ala

    lainnya.

    * amanya seluruh episode berlangsung minimum se%itar - minggu.

    * Menghadapi %esulitan nyata untu% menerus%an %egiatan sosial,

    pe%er8aan dan urusan rumah tangga.

    c1 /epresi >erat

    * Semua 3 ge8ala depresi harus ada.

    74

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    75/80

    * /itambah se%urang*%urangnya 5 dari ge8ala lainnya, dan beberapa

    diantaranya harus berintensitas berat.

    * >ila ada ge8ala penting 0misalnya agitasi atau retardasi psi%omotor1

    yang mencolo%, ma%a pasien mung%in tida% mau atau tida% mampu

    untu% melapor%an banya% ge8alanya secara rinci. /alam hal demi%ian,penilaian secara menyeluruh terhadap episode depresif berat masih

    dapat dibenar%an.

    * 2pisode depresif biasanya berlangsung se%urang*%uarangnya -

    minggu, a%an tetapi 8i%a ge8alanya aman berat dan beronset sangat

    cepat, ma%a masih dibenar%an untu% menega%%an diagnosis dalam %urun

    wa%tu %urang dari - minggu.

    * Sangat tida% mung%in pasien untu% menerus%an %egiatan sosial,pe%er8aan atau urusan rumah tangga, %ecuali pada taraf yang sangat

    terbatas.

    ;. 5enatalaksaan -e$resi

    "enatala%saan depresi pada lansia meliputi beberapa aspe%, antara lain4

    a) ;armakoterapi

    Bespon terhadap obat pad usia lan8ut sangat dipengaruhi oleh berbagai

    fa%tor antara lain farma%o%ineti% dan farma%odinami%. ?a%tor*fa%torfarma%o%ineti% antara lain4 absorbsi, distribusi, biotransformasi, dan ere%si obat

    a%an mempengaruhi 8umlah obat yang dapat mencapai 8aringan tempat %er8a

    obat untu% berea%si dengan reseptornya. ?a%tor*fa%tor farma%odinami% antara

    lain4 sensitivitas reseptor, me%anisme homeostati% a%an mempengaruhi

    antisitas efe% farma%ologi% dari obat tersebut.

    Obat*obat yang diguna%an pada penyembuhan depresi usia lan8ut antara lain4

    * ;nti /epresan Trisi%li%* :rre

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    76/80

    Menurut Marasmis 0-!!1, cara*cara psi%oterapi dapat dibeda%an

    men8adi dua %elompo% besar, yaitu psi%oterapi suportif dan psiloterapi genetic

    dinami%.

    &. "si%oterapi suportif

    Tu8uan psi%oterapi 8enis ini adalah menguat%an daya tahan mental yangada, mengembang%an me%anisme yang baru dan lebih bai% untu%

    mempertahan%an control diri, dan dapat mengembali%an %eseimbangan

    adaptif 0dapat menyesuai%an diri1. +ara*cara psi%oterapi suportif antara lain4

    ventilasi atau psi%o%atarsis, persuasi atau bu8u%an, sugesti pen8aminan

    %embali, bimbingan dan penyuluhan, terapi %er8a, hipnoterapi dan

    nar%oterapi %elompo%, terapi perila%u.

    -. "si%oterapi genetic*dinami% 0psi%oterapi wawasan1."si%oterapi genetic*dinami% dibagi men8adi psi%oterapi reedua%tif dan

    psi%oterapi re%onstru%tif. "si%oterapi reedu%atif adalah usaha*usaha yang

    dila%u%an untu% mencapai pengertian tentang %onIi%*%onIi% yang leta%nya

    lebih banya% dialam sadar, dengan usaha berencana untu% penyesuaian diri

    %embali, memodi%asi tu8uan , dan membang%it%an serta mengung%ap%an

    potensi rea%tif yang ada. +ara psi%oterapi reedu%atif antara lain4 terapi

    hubungan antara manuasia, terapi si%ap, terapi wawancara, analisa dansintesa yang distributive, %onseling terapeti%, terapi %er8a, reconditioning,

    terapi %elompo% yang reedu%atif, dan terapi somatic. +ara*cara psi%oterapi

    re%onstru%tif antara lain4 "si%oanalisa ?reud, "si%oanalisis non*?rreu,

    psi%oanalisis non*?reudian, dan psi%oterapi yang berorientasi pada

    psi%oanalisanya 0misalnya4 asosiasi bebas, analisa mimpi, hipnoanalisa,

    nar%oterapi, terapi main, terapi seni, dan terapi %elompo% analiti%.

    c) Manipulasi lingkunganing%ungan pergaulan pasien a%an sangat membantu

    penatala%sanaan depresi pada lansia. /imana %eluarga penderita harus

    bersifat sabar dan penuh perhatian. "engobatan sosio%ultural dila%u%an dengan

    mengurangi stresor yang ada yaitu mencipta%an ling%ungan yang sehat serta

    memperbai%i sistem %omuni%asi ling%ungan. Selain itu %eadaan si% dan

    %eberhasilan perlu mendapat perhatian yang optimal dan sering%ali diperlu%an

    mmanipulasi ling%ungan untu% meringan%an penderitaan pasien

    76

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    77/80

    Keran!ka Konse$

    77

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    78/80

    Kesim$ulan

    9y. mah 063 thn1 mengalami in%ontinensia urin tipe campuran disertai

    hipertensi sistoli% terisolasi, osteoporosis, obesitas, menopause, dan

    %eming%inan atrial brilasi dan depresi

    78

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    79/80

    -atar 5ustaka

    &. /armo8o, >oedhi. -!&&. 4eriatri (:lmu Kesehatan Esia anjut). @a%arta4

    >alai "enerbit ?:=

    -. Santoso, man >udi. -!!(. :nkontinensia urin pada perempuan.@a%arta4

    Ma8alah :edo%teran ndonesia.3. /adang )awari /. -!!(. Manajemen &tress, emas dan 5epresi, @a%arta 4

    aya >aru

    5. @usni -!!$. 5epresi, ?spek Neurobiologi 5iagnosis dan *atalaksana,

    @a%arta 4 >alai "enerbit ?:=.

    . :usumanto, B. s%andar, U. -!&!. 5epresi, &uatu problema 5iagnosa dan

    *erapi pada praktek umum. @a%arta4 Uayasan /harma raha

    6. ?ernandes, /9. -!&!. $ubungan ?ntara :nkontinensia Erin dengan5erajat 5epresi pada 8anita Esia anjut. S%ripsi tida% diterbit%an.

    Sura%arta4 ?a%ultas :edo%teran =niversitas Sebelas Maret.

    $. Steers, V/. -!!-. !athophysiology o0 9u%u a8ar /iagnosti% ?isi%. @a%arta 4 2+

    &3. Vells, >arbara ., @oseph T./., Terry .S., and +ecily P./. -!!C.

    79

  • 8/11/2019 Skenario c Blok 24(1)

    80/80