Skenario 8

22
SIROSIS HEPATIS AKIBAT HEPATITIS B

description

GASTER

Transcript of Skenario 8

SIROSIS HEPATIS AKIBAT HEPATITIS B

Laki- laki 58 tahun datang ke UGD RSUD dengan keluhan

• perut membesar disertai sesak sejak 1 minggu SMRS.

• Ada kembung dan mual

• BAB BAK biasa

• Riwayat sakit kuning 3 tahun yang lalu, beberapa kali sembuh

Dokter mengatakan sakit Hepatitis B

SKENARIO 9

IDENTIFIKASI ISTILAH YANG TIDAK DIKETAHUI

Laki – laki 58 tahun datang ke UGD RSUD dengan

keluhan perut membesar disertai sesak 1 minggu

sebelum masuk rumah sakit. Ada riwayat Hepatitis B

RUMUSAN MASALAH

Laki-laki tersebut menderita sirosis hepatis akibat

hepatitis B.

HIPOTESIS

Sirosis Hepatis Tuberkuloma Peritonitis Hepatoma

Tahap akhir prosses difus fibrosis hati progresif yang ditandai oleh distorsi arsitektur hati dan pembentukan nodul regeneratif.

Peradangan peritonemum parietal atau viseral yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.

Tumor ganas hati primer yg berasal dari hepatosit.

Stad awal: tanpa gejala Tahap lanjut: rambut berkurang, gangguan tidur, demam ringan, hematemesis melena, mimisan, asites, ikterus.

Di Indonesia: Hepatitis B (40-50-%) Hepatitis C (30-40%)Di Amerika : Penyakit hati alkoholik

Male >> Female (1,5:1)Sering dijumpai di negara berkembang

Sekitar 80% HCC berada di negara berkembang Jarang pada usia muda Male >> Female (2-6 : 1)

• Spider nevi• Palmar eritema • Ginekomastia• Splenomegali, Hepatomegali• Asites• Caput medusa• Fetor hepatikum • Ikterus • Flapping tremor/ asterixis• Murmur cruveihier-Baungarten (bising

daerah epigastrium)

Keluhan paling sering: tidak aada nafsu makan, batuk dan demam. Pemeriksaan fisik sering dijumpai : asites, demam, pembengkakan perut dan nyeri, pucat dan kelelahan.

• Nyeri / tidak nyaman di RUQ • Anoreksia• Kembung • Konstipasi• Diare

*penderita SH yg memburuk kondisinya dicurigai HCC

Working Diagnosis

• Keadaan pato logik yang

menggambarkan stadium

akhi r fi bros is hepat ik yang

ber langsung progres i f yang

di tandai dengan distors i dar i

ars i tektur hepar dan

pembentukan nodulus

regenerat i f.

• Stadium menurut Konsensus

Baveno IV:

• 1: x Varises, x Asites

• 2: √ Varises, x Asites

• 3: Asites dengan / tanpa

Varises

• 4: Perdarahan dengan /

tanpa asites

   

Identitas pasienRPS , (nyeri, lemas, mual,

muntah (darah), demam, kembung, berat badan menurun atau tidak, BAB teratur 2x sehari atau tidak, warna fesesnya, ada darah atau tidak dalam feses. Riwayat minum obat sebelum ke dokter.)

RPD , meliputi apakah pasien pernah mengalami penyakit seperti ini di masa lampau, hepatitis, jantung, asma, paru.

1. ANAMNESIS

RPK,meliputi apakah di keluarga ada yang menderita penyakit yang sama, apakah ada yang menderita hepatitis, jantung, asma, paru-paru.

RS, meliputi minum alkohol atau tidak, merokok, obat-obatan terlarang, penggunaan jarum suntik, riwayat tranfusi darah, kebiasaan berganti-ganti pasangan, vaksinasi.

• Pemeriksaan umum

• Keadaaan fisik

• TTV

• Pemeriksaan lanjut

• Inspeksi

• Palpasi

• Perkusi

• Auskultasi

2. PEMERIKSAAN FISIK

CLINICAL SIGNS

Penunjang lainya : USG,

Endoskopi

Pemeriksaan lab:

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Jenis pemeriksaan Hasil

Aminotransferase : ALT AST Normal atau sedikit meningkat

Alkali fosfatase/ALP Sedikit meningkat

GGT Korelasi dengan ALP, spesifik khas akibat alkohol sangat meningkat

Bilirubin Meningkat pd SH lanjut

Albumin Menurun pada SH lanjut

Globulin Meningkat terutama IgG

Waktu Prothrombin Meningkat/ penurunan produksi faktor V/VII dari hati

Natrium darah Menurun akibat peningkatan ADH dan aldosteron

Trombosit Menurun (hipersplenism)

Leukosit dan netrofil Menurun (hipersplenism)

Anemia Makrositik, normositik dan mikrositik

Sirosis Hepatis

Mikronoduler

-nodul uniform, diameter <3mm -alkoholism, obstruksi bilier, obstruksi vena hepatika

Makronoduler

-Nodul bervariasi, diameter > 3mm -hepatitis kronik B, Hepatitis kronik C, defisiensi a-1-antiripsin, sirosis bilier primer.

PATOGENESIS

ETIOLOGI • Sirosis alkoholik

• Sirosis akibat infeksi : (Post hepatis :

hepatitis B dan C), infeksi lain

(Toksoplamosis, sitomegalovirus,

skistosomiasis)

• Sirosis biliaris

• Sirosis kardiak

• Sirosis akibat gangguan metabolik

(Hemokromatosis / penyakit wilson)

• Sirosis akibat faktor keturunan

• Sirosis karena zat hepatotoksik

• Sirosis akibat NASH

• Sirosis akibat penyakit autoimun

(hepatitis autoimun)

• Male : Female = 1.6 : 1

• Penyebab terbanyak di Indonesia:

• Hepatitis B (40-5-%)

• Hepatitis C (30-40%)

• Penyebab terbanyak di Amerika

• Penyakit hati alkoholik (>60g/hari selama > 10tahun

• Alkohol menyebabkan

• Perlemakan hati

• Hepatitis alkoholik

• Sirosis alkoholik

EPIDEMIOLOGI

Sirosis kompensata :

terapi sesuai etiologi

(Hepatitis B kronis,

hepatitis C, NASH,

sirosis alkoholik,

autoimun, dsb)

Bila perlu, zink sulfat

2x200mg

Vit D

Diet 35-40 kkal/KgBB. Protein 1.2gr/KgBB-1.5gr/KgBB

Aktivitas fisik untuk mencegah atrofi otot

Menghentikan konsumsi alkohol dan merokok

Pembatasan obat-obatan hepatotoksik dan nefrotoksik (OAINS, isoniazid, asam valproat, golongan aminoglikosida, ketokonazol, klopromazin, dll)

PENATALAKSANAAN SIROSIS HATI : KOMPENSATA

Hipertensi porta dan varises

esofagus : somatostatin, terapi

endoskopik, pemasangan TIPS,

maupun prosedur bedah;

Asites : restr iksi garam,

pemberian spironolakton dan

furosemid

Sindrom hepatorenal :

penggunaan agen vasopresor

dan albumin, tata laksana

gangguan elektrol it dan asam-

basa (bi la ada)

Pertimbangkan transplatasi hati .

PENATALAKSANAAN SIROSIS HATI : DEKOMPENSATA

Komplikasi • Hipertensi portal : peningkatan resistensi

intra hepatik thd aliran darah porta akibat

adanya nodul degeneratif; peningkatan

aliran darah splanchnic sekunder akibat

vasodilatasi pada splanchnic vascularbed

• Asites : HP, hipoalbuminemia, disfungsi

ginjal akumulasi cairan dlm peritoneum.

• Varises gastroesofagus : hematemesis

melena

• Ensefalopati hepatikum : hiperammonia.

• Sindrom hepatorenal .

PROGNOSIS

PENCEGAHAN • Vaksinasi terhadap Hepatitis B• Vaksin kombinasi thd HAV &

HBV • Mencegah infeksi

(mengurangi risiko tersentuh oleh darah org lain.

• kurangi konsumsi alkohol• Pembatasan obat

hepatotoksik • Makanan diet yg seimbang