Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

25
Sistem sirkulasi darah Pada Manusia Tria Puspa Ningrum 102013110 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952 [email protected] Abstrak Dalam tubuh manusia, bekerja sejumlah sistem-sistem yang sangat penting. Misalnya sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sebagainya. Salah satu sistem terpenting yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini berkaitan dengan sistem kardiovaskular. Sistem kardiovaskular atau biasa dikenal dengan sistem sirkulasi memiliki fungsi untuk membawa darah yang berisi nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ, serta membawa hasil sisa metabolisme keluar dari tubuh. Selain jantung untuk melakukan kegiatan sirkulasi, darah sendiri memerlukan pembuluh darah untuk agar semua jaringan mendapatkan darah yang adil sebagai transportasinya. misalnya arteri carotis communis dan arteri subclavia. Akan membawa darah menuju kepala dan sebagian extremitas superior. Hal ini di tunjang dengan pembahasan darah dan cabang dari arteri yang terkait dengan skenario. Kata kunci : arteri carotis communis, arteri subclavia Abstrak In the human body, working a number sistem are very important. For example respirastory system, digestive system, nervous system, cardiovaskular system and so on. One of the most important system wich will be discussed in the literature reviewis related to the cardiovaskular system. The cardiovascular system or comonly known with the circulatory system has a fungtion to carry blood that contains nutrients and gases to all cells, tissues, organ and organ system. And bringing the result of metabolism out of the body. In addition to the to the heart to perform activities requiring its own

description

ini makalah blok 8 skenario 8

Transcript of Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Page 1: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Sistem sirkulasi darah Pada Manusia

Tria Puspa Ningrum

102013110

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jl. Arjuna Utara No.6 Jakarta Barat 11510, Tlp : 5666952

[email protected]

Abstrak

Dalam tubuh manusia, bekerja sejumlah sistem-sistem yang sangat penting. Misalnya sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sebagainya. Salah satu sistem terpenting yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini berkaitan dengan sistem kardiovaskular. Sistem kardiovaskular atau biasa dikenal dengan sistem sirkulasi memiliki fungsi untuk membawa darah yang berisi nutrien dan gas ke semua sel, jaringan, organ dan sistem organ, serta membawa hasil sisa metabolisme keluar dari tubuh. Selain jantung untuk melakukan kegiatan sirkulasi, darah sendiri memerlukan pembuluh darah untuk agar semua jaringan mendapatkan darah yang adil sebagai transportasinya. misalnya arteri carotis communis dan arteri subclavia. Akan membawa darah menuju kepala dan sebagian extremitas superior. Hal ini di tunjang dengan pembahasan darah dan cabang dari arteri yang terkait dengan skenario.

Kata kunci : arteri carotis communis, arteri subclavia

Abstrak

In the human body, working a number sistem are very important. For example respirastory system, digestive system, nervous system, cardiovaskular system and so on. One of the most important system wich will be discussed in the literature reviewis related to the cardiovaskular system. The cardiovascular system or comonly known with the circulatory system has a fungtion to carry blood that contains nutrients and gases to all cells, tissues, organ and organ system. And bringing the result of metabolism out of the body. In addition to the to the heart to perform activities requiring its own blood circulation, blood vessels to the network so that all get a fair blood as its transport. For example arteries carotis communis artery and subclavia. Will bring the blood to the head and a portion of extremitas superior. It is in discussion with glood blood and a branch of the artery associated with scenario.

Keyword : artery carotis communis, artery subclavia

Pendahuluan1

Dalam tubuh manusia, bekerja sejumlah sistem-sistem yang sangat penting. Misalnya

sistem respirasi, sistem pencernaan, sistem saraf, sistem kardiovaskular, dan sebagainya.

Salah satu sistem terpenting yang akan dibahas dalam tinjauan pustaka ini berkaitan dengan

sistem kardiovaskular yang membutuhkan pembuluh darah sebagai media transportasi dan

tempat pertukaran gas, nutrien serta sisa metabolisme. Manusia memiliki sistem pendarahan

Page 2: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

darah tertutup yang berarti darah mengalir dalam pembuluh darah dan disirkulasikan oleh

jantung. Sistem pembuluh darah merupakan salah satu bagianyang terpenting dalam tubuh

manusia.Apabila salah satu dari sistem ini terganggu makafungsi dan tugas organ tubuh yang

lain juga akan terganggu,sehingga besar kemungkinan nekrosis atau kematian jaringan karna

tidak mendapat asupan nutrien yang cukup dan menumpuknya sisa matabolisme yang akan

menjadi racun pada jaringan itu sendiri, dalam tinjauan pustaka ini di tunjang dengan

pembahasan arteri carotis communis dan arteri subclavia, serta mengenai darah dan jenisnya.

Skenario

Seorang laki-laki berusia 27 tahun diantar ke IGD RS dalam keadaan tidak sadar sejak

15 menit yang lalu akibat kecelakaan. Dari pemeriksaan didapatkan pasien mengalami fraktur

pada articulatio sternoclavicula dan mencederai arteri subclavia sehingga menyebabkan

pendarahan. Selain itu, juga di dapatkan cedera pada kartilago thyroid hingga merusak

pembuluh darah di dekatnya yaitu arteri carotis communis. Hal ini menyebabkan gangguan

pada percabangan dua pembuluh darah tersebut

Hipotesa

Seorang laki-laki berusia 27 tahun di dapatkan tidak sadar karena tidak lancarnya

pendarah kepada percabang dari kedua arteri tersebut. Di karenakan terjadinya fraktur yang

menyebabkan arteri subclavia dan arteri carotis communis cedera sehingga peredaran darah

pada percabangan arteri tidak lancar

Pembahasan2,3

Sistem kardiovaskuler adalah suatu sistem organ yang bertugas untuk menyampaikan

nutrien ( asam amino dan elektrolit ) ,hormon, sel darah , dan lain-lain. Dari dan menuju sel-

sel tubuh manusia yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan homeostasis . Sistem

kardiovaskular terdiri dari tiga komponen yaitu jantung, pembuluh darah, dan darah. Dari

ketiga komponen tersebut, jantung merupakan bagian paling utama.

Jantung dibagi oleh septa venrtikel menjadi empat ruang: atrium dextrum, atrium

sinistrum, ventriculus dexter, dan ventriculus sinistrum. Atrium dextrum terletak anterior

terhadap ventriculus sinistrum, dan ventriculus dexter anterior terhadap ventriculus sinister.

Dinding jantung tersusun atas otot jantung, myocardium, yang di luar terbungkus oleh

pericardium serosum, yang disebut epicardium, dan di bagian dalam diliputi oleh selapis

endothel yang disebut endocardium. Daerah yang rendah kandungan O2 dan tinggi

O2 yang berasal dari sirkulasi sistemik dihantarkan melalui vena kava superior dan inferior

menuju atrium kanan ,masuk ke ventrikel kanan lalu dihantarkan melalui arteri pulmonalis

Page 3: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

menuju ke paru-paru untuk dioksigenasi kembali. Selanjutnya, darah yang telah kaya

O2 masuk melaui vena pulmonalis  menuju atrium kiri ,lalu masuk ke ventrikel kiri untuk

dihantarkan menuju  sirkulasi sistemik melalui pembuluh aorta dan deemikian seterusnya.

Arteri Subclavia3,4

Arteri subclavia dextra yang merupakan hasil percabangan dari arteri brachiocephalica

yang terletak di belakang articulatio sternoclavicula kemudian berjalan ke lateral dan

membentuk lengkungan di belakang muskulus scalenus anterior. Pada tepi lateral costa 1 dan

melanjutkan sebagai arteri axillaris dan arteri subclavia kiri yang merupakan hasil

percabangan dari arcus aorta di belakang arteri carotis communis sinistra kemudian berjalan

naik ke pangkal leher dan melengkung ke lateral.

Bagian pertama arteri subclavia terbentang mulai dari awal sampai ke tepi medial

muskulus scalenus anterior. Pada bagian anterior, dari medial ke lateral terdapat arteri carotis

communis, ansa subclavia, nervus vagus, vena jugularis interna, dan vena vertebralis dan

nervus phrenicus. Juga terdapat rami cardiaci n. X dan saraf simpatik. Pada bagian posterior

terdapat cupula pleura, apex paru, ansa subclavia dan nervus laryngeus reccurens dextra.

Pada bagian ini terdapat beberapa percabangan.

1. Arteri Vertebralis

akan bercabang menjadi arteri basilaris, merupakan arteri serebri posterior kiri dan

kanan, arteri spinalis dan serebelaris. Arteri ini dippercabangkan dari puncak arteri subclavia

dan naik ke leher di antara muskulus longus colli dan muskulus scalenus anterior. Berjalan di

depan processus transversus C6 kemudian akan naik melalui foramina processus transversi

enam vertebrae cervicales atas. Setelah muncul dari processus transversus atlas melengkung

ke posterior di belakang massa lateralis atas. Arteri ini berjalan ke medial, menembus

duramater dan masuk ke canalis verterbralis. Selanjutnya masuk ke dalam cranium melalui

foramen magnum dan berjalan ke atas, dan ke medial pada medulla oblongata. Sampai pada

tepi bawah pons, arteri ini bergabung dengan pembuluh pasangannya dan membentuk arteri

basilaris. Pada bagian anteriornya, terdapat Arteri carotis communis, vena vertebralis, arteri

thyreoidea inferior, pada sisi kiri disilangi oleh ductus thoracicus. Pada bagian posterior

terapat processus transversus C7, ganglion cervicothoracicum symphaticum (ganglion

stellatum), dan rami ventrales C7 dan 8. Sewaktu ia naik melalui foramina processus

transversi, ia terletak di depan rami ventrales cervicales.

Page 4: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

2. Trunkus Thyreocervicalis

memperdarahi bagian tiroid, cervical, dan scapula. Merupakan trunkus yang pendek

dan lebar dicabangkan dari sebelah depan arteri subclavia bagian pertama pada tepi medial

muskulus scalenus anterior. Arteri ini kemudian bercabang tiga, yaitu arteri thyreoidea

inferior, arteri cervicalis superficialis, dan arteri suprascapularis.

3. A. Thoracica interna/ A. Mammaria interna

memperdarahi otot thorax dan intercostal, mediastinum dan diafragma. Dicabangkan

dari tepi bawah bagian pertama a. subclavia. Masuk ke thorax setelah turun di belakang

cartilage costae 1, di depan pleura. Disilangi secara serong oleh nervus phrenicus, dari lateral

ke medial.

Arteri subclavia bagian kedua terletak di bagian belakang dari muskulus scalenus

anterior. Pada bagian anteriornya terdapat m. scalenus anterior, pada bagian posteriornya

terdapat cupula pleura dan apex paru. Cabang dari arteri subclavia bagian kedua ini adalah

trunkus costocervicalis yang memperdarahi otot intercostal bagian atas dan bagian belakang

leher. Trunkus ini dicabangkan dari bagian belakang arteri subclavia begian keua, kemudian

berjalan ke posterior di atas pleura menuju collum costae 1. Sampai disini ia bercabang

menjadi arteri intercostalis superior dan arteri cervicalis profunda. Arteri intercostalis

suprema selanjutnya akan mempercabangkan diri menjai arteri intercostalis posterior primer

dan sekunder. Arteri cervicalis profunda berjalan ke belakang di antara processus transversus

C7 dengan collum costae 1. Arteri ini memperdarahi otot belakang leher.

Bagian ketiga arteri subclavia menjalar sepanjang tepi lateral muskulus scalenus

anterior sampai ke lateral costa 1. Bagian ini berjalan dari sisi lateral scalenus anterior

menuju ke tepi luar costae 1, dimana ia menjadi arteri axillaris dan merupakan arteri yang

terletak paling superfisial dan terletak sebagian besar pada segitiga supraclavicular, dimana

denyutnya dapat teraba. Pada bagian anteriornya terdapat kulit, platysma, fascia superfisialis,

nervus supraclavicularis, dan fascia cervicalis profunda. Bagian luar vena jugularis

menyilang pada bagian medial akhir dan pada bagian tersebut bagian ini menerima vena

suprascapularis, vena cervicalis transversus, dan vena jugularis anterior yang sering tampak

bersama plexus venous.

Arteri Carotis Communis3,4

Arteri karotis komunis adalah pembuluh darah yang memperdarahi daerah kepala dan

leher . Terdapat perbedaan antara sisi kanan dan kiri, arteri carotis komunis dextra adalah

Page 5: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

cabang dari arteri brachiocephalica yang pendek., dan arteri karotis komunis sinistra keluar

langsung dari arcus aorrta. Pada setiap sisi, arteri carotis komunis berjalan ke atas dalam leher

di bawah muskulus strenomastoideus dan terbagi pada setinggi batas atas cartilago thyroid

menjadi arteri karotis externa dan interna.

Arteri carotis externa memperdarahi leher dan kepala melalui percabanganya, yang

terbesar adalah arteri thyroidea superior umtuk memperdarahi glandula thyroidea, arteri

lingualis untuk memperdarahi lidah, arteri facialis untuk memperdarahi bagian wajah, arteri

occipitalis untuk bagian belakang kepala, arteri temporalis untuk memperdarahi bagian depan

dan samping kepala. Serta arteri maxillaris untuk memperdarahi bagian belakang rahang atas

dan yang terakhir arteri meningea media, ini adalah salah satu dari cabang arteri maxillaris

yang berjalan melalui lubang kecil pada tengkorak untuk memperdarahi meningen. Arteri ini

dapat robek pada fraktur tengkorak.

Arteri karotis interna dan eksterna bercabang dari arteria karotis komunis kira-kira

setinggi kartilago tiroidea. Arteri karotis interna masuk ke dalam tengkorak dan bercabang

kira-kira setinggi kiasma optikum, menjadi arteri serebri anterior dan media. Arteri serebri

anterior memberi suplai darah pada struktur-struktur seperti nukleus kaudatus dan putamen

basal ganglia, kapsula interna, korpus kolosum dan bagian-bagian (terutama medial) lobus

frontalis dan parietalis serebri, termasuk korteks somestetik dan korteks motorik. Arteri

serebri media mensuplai darah untuk lobus temporalis, parietalis dan frontalis korteks serebri.

Sirkulasi sistem kardiovaskular5

Sisi kiri jantung mempompa darah ke sirkulasi sistemik, yang menjangkau seuruh sel

tubuh kecuali sel-sel yang berperan dalam pertukaran gas di paru. Sisi kanan jantung

memompa darah ke sirkuasi paru, yang yang mengalir ke paru untuk mendapatkan oksigen.

Sirkulasi Paru

Darah di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan melalui katup AV lainya, yang

disebut katup trikuspid. Darah keluar dari vntrikel kanan dan mengalir melewati katup

keempat, katup pulmonalis, ke dalam arteri pulmonalis. Arteri pulmonalis bercabang-cabang

menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang masing-masing mengalir ke paru kanan dan

paru kiri berturut-turut. Di paru, arteri pulmonalis bercabang berkali-kai menjadi arteriol dan

kemudian kapiler. Masing-masing kapiler memperfusi alveolus yang merupakan unit

pernapasan. Semua kapiler menyatu kembai untuk menjadi venula, dan venula menjadi vena.

Vena-vena menyatu untuk membentuk vena pulmonalis besar.

Page 6: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Sirkulasi sistemik

Darah masuk ke atrium kiri dari vena pulmonalis. Darah di atrium kiri mengalir ke

dalam ventrikel kiri. Katup atrioventrikel (AV), yang terletak di atrium dan entrikel kiri.

Katup ini di sebut katup mitral. Semua katup jantung membuka jika tekanan dalam ruang

jantung atau pembuluh yang berada di atasnyalebih besar dari tekanan di dalam ruang atau

pembuluh yang ada di bawah.

Aliran keluar darah radi ventrikel kiri adalah menuju ke sebuah arteri besar yang

mengandung banyak otot plos, yang di sebut aorta. Darah mengalir dari ventrikel kiri ke aorta

melalui katup aorta. Darah di aorta disalurkan keseluruh sirkulasi sistemik. Melalui arteri,

arteriol, dan kapiler yang kemudian menyatu membentuk vena. Vena dari bagian bawah

tubuh mengembalikan darah ke vena terbesar, vena kava inferior. Vena dari bagian bagian

atas tubuh mengembalikan darah ke vena kava superior. Kedua vana kava bermuara di muara

di atrium kanan.

Arteri dapat di bagi lagi menjadi beberapa cabang pada titik yang sama atau beberapa

cabang menyebar secara berurutan. Arteri tidak selalu berakhir pada kapiler tapi banyak

saling menyatu membentuk anasomosis. Contoh anastomosis di temukan di otak dimana dua

arteri serebral beranastomosis membentuk arteri basilar dan dua arteri serebral anterior di

sambungkan oleh arteri kominikan anterior. Pembesaran anastomisis dapat membentuk

sirkulasi kolateral bila pembuluh di sumbat oleh cedera atau penyakit. Sumbatan yang tiba-

tiba dapat menyebaban kematian jaringan yang di suplai oleh pembuluh darah tersebut,

sedangkan sumbatan yang terjadi secara bertahap membuat anastomosis berilatasi, sehingga

memungkinka pemberian nutrisi yang adekuat ke jaringan. Beberapaarteri tidak

beranastomosis dengan artrei lain dan arteri ini di sebut ujung arteri. Sumbatan pada ujung

arteri akan menyebabkan kematian (nekrosis) jaringan yang di suplai pembuluh darah

tersebut.

Pembuluh Darah 1,2,6,7,8,9

sistem sirkulasi darah dalam tubuh di bagi menjdi dua bagian, yang pertama adalah

peredaran dara pulmonal yaitu sistem yang menyalurkan darah dari jantung ke paru-paru dan

yang kedua adalah sistem peredaran darah sistemik yaitu yang menyalurkan darah dari

jantung ke seluruh organ atau jaringan tubuh dan dari seluruh tubuh ke jantung. Pembuuh

darah yang berfungsi untuk mendistribusikan O2, zat makanan hormon serta enzim ke jaringan

dan mengumpulkan CO2 serta limbah metabolisme ion dari jaringan unuk disaluran ke organ

Page 7: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

ekskretorius. Pembuluh darah juga berfungsi sebagai tempat terjadinya pertukaran zat dari

dan ke jaringan.

Pada arteri potongan melintang di dapatkan tiga lapisan yaitu, Tunika intima terdiri atas

endotel di lapisan paling dalam, sub endoetl yang merupakan yang merupakan jaringan ikat,

dan lamina elastika interna (lei)yang menandakan batas antara tunika intima dan tunika

media. Tunika media terdiri dari serat otot sirkular , anyaman serabut elastin halus terdapat di

antara sel otot polos. Tunika adventisiaterdiri dari jaringan ikat yangmengandung susuna n

saraf kecil dan embuuh darah kecil. Pembuluh darah di dalam adventisia di sebut vasa

vasorum atau pembuluh darah pada pembuluh darah. Bila sebuah arteri memiliki 25 lapisan

otot polos di dalam tunika media, arteri ini di sebut arteri muskular atau arteri pendistribusi.

Serat elastin atau lamina elastika externa (lee) yang menjadi batas antara tunika media dan

tunika adventisia.

Arteri besar (elastis)

Arteri besar (elastis) berfungsi membantu menstabilkan aliran darah. Arteri besar

mencakup aorta beserta cabang-cabang besarnya. Diameternya lebih dari 1 cm, rata-rata 2,5

cm. Tebal dindingnya rata-rata 2 mm. Warnanya kekuningan karena banyaknya elastin di

bagian medianya. Lamina intima lebih tebal dibandingkan dengan lapisan intima di arteri

sedang. Lamina elastika interna meskipun ada namun tidak terlihat jelas karena serupa

dengan lamina-lamina elastika di lapisan media.

Tunika media terdiri atas serat-serat elastin dan sederetan lamina elastis yang

berlubang-lubang dan tersusun melingkar, yang jumlahnya bertambah dengan meningkatnya

usia (pada neonates berjumlah 40, pada orang dewasa berjumlah 70). Diantara lamina-lamina

elastis terdapat sel-sel otot polos, serat retikulin, proteoglikan, dan glikoprotein. Tunika

adventisia relatif kurang berkembang. Lamina elastis membantu fungsi penting yaitu agar

influx darah lebih merata.

Arteri besar mempunyai fungsi menyalurkan darah, meredam tekanan yang disebabkan

sistole jantung, menjaga agar aliran darah berjalan mulus atau tidak terhentak-hentak, disebut

conducting arteries. Contoh arteri inominata, subclavia, arteri carotis communis, arteri iliaka.

Arteri sedang (muskular)

Arteri ini dapat mengendalikan banyaknya darah yang menuju organ dengan

mengontraksi atau merelaksasikan sel-sel otot polos tunika media. Diameternya 0,5 mm –

1cm, rata-rata 0,4 mm, tebal dinding 1 mm. Tunika elastika interna dan eksterna tampak

Page 8: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

jelas, terutama tunika elastika interna karena lapisan ini merupakan komponen terluar dari

tunika interna.

Tunika media dapat terdiri atas lapisan-lapisan sel otot polos sampai 40 lapisan. Sel-sel

ini berbaur dengan lamina-lamina elastis (tergantung ukuran pembuluh) maupun serat-serat

retikulin dan proteoglikan, yang dihasilkan serabut otot polos dalam jumlah yang bervariasi.

Lamina elastika eksterna, yaitu komponen terakhir dari tunika media, hanya terdapat pada

arteri muskular yang lebih besar.

Adventisia terdiri atas jaringan ikat kira-kira tebalnya sama dengan tebal tunika

medianya. Kandungan kolagen yang lebih tinggi dngan fibroblas. Serat elastik terkonsentrasi

di lamina elastika eksterna.

Arteri sedang mempunyai fungsi untuk membagi darah ke organ yang

membutuhkannya (distributing arteries). Contoh pada arteri brakhialis, arteri ulnaris, dan

arteri femoralis.

Arteriol (arteri kecil)

Merupakan sebuah arteri yang umumnya mempunyai diameter kurang dari 0,5 mm dan

memiliki lumen yang relatif sempit. Rata-rata mempunyai tebal 20 µm. Lapisan subendotel

tersebut sangat tipis. Pada arteriol yang sangat kecil, tidak terdapat lamina elastika interna,

dan tunika media umumnya terdiri atas satu atau dua lapis sel otot polos yang melingkar,

tidak ada lamina elastika eksterna. Di atas arteriol terdapat arteri kecil dengan tunika media

yang lebih berkembang, dan lumennya lebih besar daripada lumen arteriol. Arteri kecil

mempunyai sampai 8 lapis otot polos paa tunika media. Pada arteriol dan arteri kecil, tunika

adventisianya sangat tipis.

Arteriol atau arteri kecil merupakan kunci yang mengontrol jumlah aliran darah.

Arteriol mempunyai fungsi mendistribusikan darah ke jaringan organ-organ dalam dan

mengontrol aliran darah ke dalam kapiler.

Kapiler

Pembuluh kapiler adalah pembuluh mikroskopik yang membentuk jalinan yang

menghubungkan arteriol dengan venula. pembuluh darah terkecil di tubuh, berdiameter antara

5 hingga 10 mikrometer, yang menghubungkan pembuluh arteri dan vena, dan

memungkinkan pertukaran air, oksigen, karbon dioksida, serta nutrien dan zat kimia sampah

antara darah dan jaringan di sekitarnya.Darah mengalir dari jantung ke arteri, yang bercabang

dan menyempit ke arteriola, dan kemudian masih bercabang lagi menjadi kapiler. Setelah

Page 9: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

terjadinya perfusi jaringan, kapiler bergabung dan melebar menjadi vena, yang

mengembalikan darah ke jantung. Dinding kapiler adalah endotel selapis tipis

sehingga gas danmolekul seperti oksigen, air, protein, dan lemak dapat mengalir melewatinya

dengan dipengaruhi oleh gradien osmotik dan hidrostatik.

Vena

Merupakan suatu pembuluh darah yang membawa darah dengan tekanan rendah

kembali jantung. Ada 3 tipe vena yaitu vena besar, vena sedang, vena kecil. Mempunyai

tunika intima, media dan adventisia. Dinding vena lebih tipis daripada dinding arteri.

Beberapa vena mempunyai katup untuk mencegah aliran darah balik.

Vena besar

Vena besar mempunyai tunika intima yang berkembang baik, tunika intima sama

seperti vena sedang yang umumnya memiliki lapisan subendotel. Pada tunika media

perkembangannya kurang sempurna, kadang tidak ada. Bila ada, struktur histologis mirip

dengan vena sedang. Tunika medianya lebih tipis, dengan beberapa lapisan sel otot polos dan

sejumlah jaringan ikat.

Tunika adventisia beberapa kali lebih tebal daripada tunika medianya. Terdiri atas

jaringan ikat dengan serat kolagen tersusun longitudinal. Terdapat berkas otot polos yang

sangat mencolok dan tersusun longitudinal.

Vena sedang

Mempunyai diameter 1-2 mm. Pada tunika intima selapis sel endotel, kadang-kadang

ada jaringan ikat di bawahnya. Tunika medianya jauh lebih tipis daripada arteri sedang, serat

kolagen lebih menonjol daripada serat otot polos. Tunika adventisianya lebih tebal daripada

tunika medianya, jaringan ikat dan beberapa otot polos.

Vena kecil

Vena kecil sel otot polos mula-mula selapis, kemudian lapisan otot polos bertambah

banyak mengelilingi endotel. Diameter venula makin lama makin besar menjadi vena kecil.

Sedangkan pada Vena memiliki katup yang berguna untuk mengatasi gaya berat

sehingga darah tidak mengalir kembali ke arteri, sebagai pompa dan mencegah agar kekuatan

kontraksi otot rangka tidak menimbulkan tekanan balik ke kapiler darah.

Darah 2

Page 10: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Darah adalah sejenis jaringan ikat yang sel-selnya tertahan dan di bawa dalam matriks

cairan (plasma). Dalah memiliki berat yang lebih dari pada air. Cairan ini memiliki raa dan

bau yang khas di karnakan dari komposisi dan ada di dalamnya, dan memiliki ph 7,4 ( 7,35-

7,45). Sel-sel darah merupakan bagian yang padat, sedangakan cairan tempat sel-sel ini

berada merupakan bagian cair yang disebut plasma. Sel-sel darah membentuk 45% seluruh

volume darah dan plasma membentuk 55% seluruh volume darah di dalam tubuh. Darah

terdiri radi tiga jenis sel utama. Eritrosit, (sel darah merah), leukosit (sel darah putih) dan

trombosit. Sel-sel ini teredam di dalam medium cair yang di sebut plasma.

Hematopoisis

1. Area pembentukan

Selama perkembangan embrio, hematopoisis pertama kali dberlangsung dalam

kantorng kuning terul dan berlanjut di hati. Limpa, nodus limfe, dan seluruh sumsusm tulang

janin yang sedang berkembang. Setelah lahir dan selama masa kanak-kanak, sel-sel darah

terbentuk dalam sum-sum semua tulang. Ketika dewasa sel darah merah hanya terbentuk

pada sum-sum tulang membranosa seperti sternum, tulang costa. Vertebra, dan tulang ilia

girdelpelvis, sel-sel darah yang sudsah matang masuk ke sirkulasi utama dari sum-sum tulang

melalui vena rangka.

2. Deferensiasi Sel Darah

Semua sel darah di turunkan dari hemositoblas ( sel batang primitif) pada sum-sum

tulang, yang di bagi dan di bedakan menjadi beberapa jenis sel yaitu proetritoblas yang

mengais memlaui sejumlah tahapan (eritoblas basofilik, eritroblas kromatofilik, normobas,

dan retikulosit) dan setelah matang akan menjadi eritrosit. Selama masa perkembangan.

Eritrosis mensisntesis hempoglobin yaitu suatu pigmen pembawa oksigen dan melepas

organelnya. Nukleus mengecil dan akhirnya keluar dari sel.setelah nukleus hilang eritrosis

tetap berada di sum-sum tulang selama beberapa hari sampai matang dan kemudian di lepas

kedalam sirkulasi.

Yang kedua adalah meioblas yang merupakan asal promtelosit, yang mengalami

penyimpangadalam perembanganya dan menjadi granulosit, neutrofil, eosinofil, dan basofil.

Yang ketiga adalah limfoblas yang merupakan asal limfosit. Monobas mrupakan asal

monosit limfosit dan monosit disebut agranulosit

Page 11: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Yang terakhir adalah megakarioblas yang membentuk megakariosit yang merupakan

asal dari trombosit.

Komponen Darah 1,2

Palsma Darah

Plasma darah adlah cairan bening kekuningan dengan unsur pokonya sama dengan

sitoplama. Plasma terdiri dari 90 % air dan mengandung campuran kompleks zat organik

maupun anorganik yang ada di dalam darah. plasma juga dapat mengabsorbsi panas,

menahan panas dan mendistribusikan panas yang di hasilkan oleh proses metabolisme oleh

jaringan.

Protein plasma mencapai 7 % dan merupakan satu-satunya unsur pokok plasma yang

tidak dapat menembus membran kapiler untuk mencapai sel. Ada tiga jenis protein plasma

yang utama yaitu albumin, koloid, fibrinogen.

Albumin adalah protein plasma yang terbanyak, sekitar 55sampai dengan 60 %. Tetapi

ukruanya paling kecil. Albumin di sintesis dalam hati dan bertanggung jaab untuk tekanan

osmotik koloid darah . koloid adalah zat yang berdiameter 1nm sampai 100 nm. Sedangkan

kristaloid berdiameter kurang dari 1 nm. Plasma mengandug koloid. Tekanan osmotik koloid

di tentukan berdasarkan jumlah partikel kooid dalam larutan. Tekana =n ini merupakan suatu

ukuran (daya tarik) plasma terhadap difusi air dari cairan extra sluler yang melewati

membran kapiler.

Globulin membentuk sekitar 30 % protein plasma. Alfa & beta globulin di sintesis di

hati denagn fungsi utama sebagai molekul pembawa lipid. Beberapa hormon, berbagai

substrat dan zat penting tubuh lainya. Pada gamma globulin (imunoglobulin) adalah antibodi.

Ada lima jenis imunoglobulin yang produksi jaringan limfoid da berfungsi dalam imunitas.

Fibrinogen membentuk 4% protein [plasma. Disintesis dihati dan merupakan

komponen esensial dalam mekanisme pembekuan darah. Plasma juga mengadung nutrien,

gas darah, elektrolit plasma , mineral. Hormon, vitamin, dan zat-zat sisa

Eritrosit ( Sel Darah Merah)

Eritrosi merupakan diskus bikonkaf, bentuknya bulat dengan lekukan pada sentralnya.

Eritrosist terbungkus dalam membran sel dengan permeabilitas tinggi dan dapat menembus

kapiler. Setiap eritrosist mengandung sekitar 300 juta molekul hemoglobin. Sejenis pigmen

pernapasan yang mengikat oksigen. Volume hemoglobin mencapai sepertiga dari volume sel.

Page 12: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Struktur kimia hemoglobin

Hemoglobin adalah molekul yang tersusun dari suatu protein, globin. Globinterdiri dari

empat rantai polipeptida yang melekat pada empat gugus heme yang mengandung zat besi.

Heme berperan juga dalam pewarnaa darah. pada hemoglobin orang dewasa (HgA) rantai

polipetidanya terdiri dari dua rantai alfa dan dua rantai beta yang identik. Masing-masing

membawa gugusnya. Sedangkan hemoglobin janin (HgF) terdiri dari dua rantai alfa dan dua

rantai gamma. HgF memiliki afinitas yang sangat besar terhadap oksigen dibandingkan HgA.

Fungsi hemoglobin

Jika hemoglobin terpajan oksigen, makan molekul oksigen akan bergabung dengan

rantai alfa dan beta, untuk membentuk oksihemoglobin. Berwarna merah terang jika oksigen

di lepas ke jaringan, maka hemoglobinya di sebut deoksihemoglobin atau hemoglobin

tereduksi. Hemoglobin ini terlihat lebih gelap atau bahkan kebiruan, saat vena terlihat dari

permukaan kulit. Setiap gram HgA membawa 1,3 ml oksigen, sekitar 97% oksigen dalam

darah yang di bawa paru-paru bergabung dengan hemoglobin, sisanya yag 3 % larut dalam

plasma. Heoglobin berikatan dengan karbondioksida di bagian asam amino dalam globin.

Karbaminoglobin yang terbentuk hanya memakai 20 % karbondioksida yang terkandung

dalam darh. 80% sisanya dibawa dalam bentuk ion bikarbonat.

Fungsi sel darah merah mentranspor oksigen ke seluruh jaringan melalui pengikatan

hemoglobin terhadap oksigen. Hemoglobin sel darah merah berikatan dengan karbon

dioksida untuk ditranspor ke paru-paru, tetapi sebagian besar karbon dioksida yang dibawa

plasma berada dalam bentuk ion bikarbonat.

Pengaturan produksi sel darah merah diatur eritropoietin, suatu hormone glikoprotein

yang diproduksi terutama oleh ginjal. Kecepatan produksi eritropoietin berbanding terbalik

dengan persediaan oksigen dalam jaringan. Faktor apapun yang menyebabkan jaringan

menerima volume oksigen yang kurang akan mengakibatkan peningkatan produksi

eritropoietin, sehingga semakin menstimulasi produksi sel darah merah.

Leukosit ( Sel Darah Putih)

leukosit pada keadaan normal memiliki jumlah 7000 sampai 9000 per mm3. Pada

infeksi atau kerusakan jaringan akan mengakibatkan meningkatnya jumlah total leukosit.

Leukosist memiliki fungsi sebagai pelindung tubuh dari invasi benda asing termasuk bakteri

dan virus. Sebagian besar aktivitas leukosit berlangsung di dalam jaringan bukan aliran darah.

leukosit memiliki sifat diapedesis yaitu kemampuan untuk menembus pori-pori membran

Page 13: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

kapiler dan masuk ke dalam jaringan untuk melawan bakteri atau virus, pergerakan dari

leukosit sendiri adalah amuboid (gerakan seperti amuba) dan beberapa sel mampu bergerak

tiga kali panjang tubuhnya dalam satu menit.

Kemampuan kemotasis atau pelepasan zat kimia oleh jaringan yang rusak akan

menyebabkan leukosit bergerak mendekati sumber zat.pada nutrofil dan monosit lebih

berkembang untuk menjaadi fagositosis, leukosut sendiri rentang terhadap kehidupan, setelah

diproduksi di sum-sum tulang, leukosit bertahan kurang lebih satu hari dalam sirkulasi

sebelum masuk ke jaringan. Sel ini tetap dalam jaringan selama beberapa hari. Beberapa

minggu atau bahkan beberapa bulan tergantung dari jenis leukositnya .

Leukosit tidak memiliki hemoglobin sehingga tidak berwarna atau putih. Leukosit

mempunyai variasi dalam struktur, fungsi dan jumlahnya. Di dalam darah terdapat lima jenis

leukosit yang berbeda, yaitu: neutrofil, eusinofil, basofil, monosit dan limfosit masing-masing

dengan struktur dan fungsi tersendiri.

Dari kelima leukosit itu, dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yang bergantung

pada gambaran nucleus dan ada tidaknya granula dalam sitoplasmanya jika dilihat dibawah

mikroskop. Neutrofil, eosinofil dan basofil di kategorikan sebagai granulosit (sel yang

mengandung granula) polimorfonukleus (bentuk inti beragam). Monosit lebih besar daripada

limfosit dan memiliki nucleus berbentuk oval atau seperti ginjal. Sedangkan limfosit adalah

leukosit yang paling kecil, biasanya memiliki nucleus bulat besar yang menempati sebagian

besar sel.

Kelima leukosit tersebut mempunyai peran yang berbeda-beda. Neutrofil berfungsi

sebagai fagosit yang akan memakan bakteri dan dan debu. Eosinofil berfungsi untuk

menyerang cacing parasit dan penting dalam reaksi alergi. Basofil berfungsi untuk

mensekresikan histamine yang penting untuk reaksi alergi, dan heparin yang penting untuk

membantu menghancurkan lemak dalam darah. Monosit sebagai jaringan makrofag dalam

darah dan Limfosit yang digolongkan menjadi dua yaitu limfosit B yang berfungsi untuk

menghasilkan antibody. serta limfosit T yang berfungsi sebagai respon imun. [1],[3],[4],[5]

Trombosit

berjumlah 250.000 sampai 400.000 per mm3. Bagian ini merupakan fragmen sel tanpa

nucleus yang berasal dari megakariosit raksasa multinukleus dalam sumsum tulang. Ukuran

trombosit mencapai setengah ukuran sel darah merah. Sitoplasmanya terbungkus suatu

membrane plasma dan mengandung berbagai jenis granula yang berhubungan dengan proses

Page 14: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

koagulasi darah. Trombosit berfungsi dalam hemostasis (penghentian pendarahan) dan

perbaikan pembuluh darah yang robek.

Pembekuan Darah 1,2,7

Pembekuan darah di bagi menjadi 2 bagian mekanisme instrinsik dan ekstrinsik. Jalur

intrinsik, yaitu semua zat yang terikat dengan pembekuan darah berasal dari darah. Jalur ini

memerlukan faktor IX,  faktor X, faktor XI, dan faktor XII, selain itu juga memerlukan

prekalikrein dan HMWK, begitu juga ion kalsium dan fosfolipid yang disekresi dari

trombosit. Darah yang mengalami kontak dengan serat kolagen pembuluh darah yang kasar

secara bertahap akan mengaktifkan faktor XII, XI, dan IX. Selanjutnya faktor IX akan

mengaktifkan faktor X yang aktif  bereaksi dengan faktor V,  Ca2+ dan fosfolipid dari

trombosit untuk mengatur aktifator protrombin.  Jalur intrinsik terjadi apabila prekalikrein,

HMWK, faktor XI dan faktor XII terpapar ke permukaan pembuluh darah adalah stimulus

primer untuk fase kontak. Kumpulan komponen-komponen fase kontak merubah

prekallikrein menjadi kallikrein, yang selanjutnya mengaktifasi faktor XII menjadi faktor

XIIa. Faktor XIIa kemudian dapat menghidrolisa prekallikrein lagi menjadi kallikrein,

membentuk kaskade yang saling mengaktifasi. Faktor XIIa juga mengaktifasi faktor XI

menjadi faktor XIa dan menyebabkan pelepasan bradikinin, suatu vasodilator yang poten dari

HMWK. Dengan adanya Ca2+, faktor XIa mengaktifasi faktor IX menjadi faktor IXa, dan

faktor IXa mengaktifasi faktor X menjadi faktor Xa.

Jalur ekstrinsik dengan menggunakan zat-zat yang bukan berasal dari darah. Jaringan dan

pembuluh yang  rusak akan menghasilkan tromboplastin (faktor III suatu kompleks protein-

fosfolipid) yang secara langsung  dapat mengubah faktor X menjadi faktor VII dan faktor V.

Jalur ekstrinsik lebih cepat dari jalur intrinsik . Jalur ekstrinsik  dimulai pada tempat yang

trauma dalam respons terhadap pelepasan tissue factor (faktor III). Kaskade koagulasi

diaktifasi apabilatissue factor dieksresikan pada sel-sel yang rusak atau distimulasi ( sel-sel

vaskuler atau monosit), sehingga kontak dengan faktor VIIa sirkulasi dan membentuk

kompleks dengan adanya ion kalsium. Tissue factor adalah suatu kofaktor dalam aktifasi

faktor X yang dikatalisa faktor VIIa. Faktor VIIa, suatu residu gla yang mengandung serine

protease, memecah faktor X menjadi faktor Xa, identik dengan faktor IXa dari jalurinstrinsik.

Aktifasi faktor VII terjadi melalui kerja trombin atau faktor Xa.

Kesimpulan

Page 15: Skenario 8 Blok 8 subclavia dan cabangnya

Sirkuasi sistemik adalah sirkulasi yang memperdarahi seluruh bagian tubuh. Pada

sirkulasi ini terdapat banyak arteri dan cabang-cabangnya salah satunya adalah arteri corotis

communis dan arteri subclavia yang akan membawa darah untuk kebutuhan jaringan. Jika

kedua arteri ini cedera maka peredaran darah serta asupan nutrisi untuk jaringan akan

berkurang atau tidak ada sama sekali dan sisa metabolisme jaringan pun akan menumpuk dan

akan menjadi toxin bagi jaringan tersebut.

Daftar Pustaka

1. Lauralee S. Fisiologi manusia: Dari sel ke sistem. Edisi 6. Jakarta: EGC,2011.h.327-47

2. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2004 218-26

3. Snell. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2006. H. 101-12.

4. Watson R. Anatomi dan fisiologi untuk perawat. Edisi 10. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2002. Halaman 267-72

5. Crowin EJ. Buku saku patofisiolgi. Ed 3. Jakarta. Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2009.

H. 451-3

6. Bloom, Fawcett. Buku ajar histologi. Edisi ke-12. Jakarta. EGC. 2002. H. 105-11

7. Junqueira LC, Carneiro J. Histologi dasar: teks dan atlas. Edisi 10. Jakarta: EGC;

2007.h. 360-5

8. Guyton AC, Hall JE. Textbook of medical physiology. Edisi 11. Elsevier,2006.h.103-468

9. Lauralee S. Fundamental of human physiology. Edisi 4. Brooks,2011.h.229-340