Blok 25 Skenario 8 b6

Click here to load reader

download Blok 25 Skenario 8 b6

of 22

description

blok 25

Transcript of Blok 25 Skenario 8 b6

Korioamnionitis ec Ketuban Pecah Dini

Kelompok B6Beby Pricilia Tanesia 102011011Rebecca Yolanda 102011017Maria Mustika Dewanti 102011072Julvica Heuw 102011175Adrian Jonathan Tanudarma 102011235Melani Sugiarti 102011306Ni Wayan Mirah Wilayadi 102011392William Prima Christian Kiko 102011407

Korioamnionitis ec Ketuban Pecah Dini

Kasus 8Skenario 8Wanita 27 tahun, hamil 30 minggu, datang ke UGD dengan keluhan keluar cairan dari vagina sejak 2 hari yang lalu. Pada pemeriksaan fisik didapati TD 120/70 mmHg, N 115x/menit, temperatur 38,50C, pada palpasi abdomen terdapat nyeri di fundus. Pada pemeriksaan DJJ didapati fetal takikardia 170-175x/menit.

Istilah yang tidak diketahui-Rumusan MasalahWanita 27 tahun keluar cairan dari vagina sejak 2 hari yang lalu.HipotesisWanita 27 tahun keluar cairan dari vagina sejak 2 hari yang lalu diduga Korioamnionitis ec Ketuban Pecah DiniKASUS Anamnesis

Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Penunjang

DD & WD

Etiologi

Epidemiologi

Patofisiologi

Penatalaksanaan

Prognosa

Pencegahan

Mind MapAnamnesis (1)Identitas pasienKeluhan utama pasien? Keluar cairan dari vagina sejak 2 hari yang lalu.Menanyakan hari pertama haid terakhir? Dapat untuk menentukan tafsiran persalinan.Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas sebelumnya BB bayi yang pernah dilahirkan (jika sebelumnya pernah melahirkan)?

Anamnesis (2)Riwayat pernyakit yang pernah diderita?Riwayat sosial-ekonomi?Sudah berobat ke tempat lain atau sedang mengkonsumsi obat-obatan?Apakah ada mengkonsumsi alkohol atau merokok (juga orang-orang disekitar pasien)?

Pemeriksaan Fisik (1)Pemeriksaan TTV (tekanan darah, nadi, frek. pernapasan, dan suhu)Pemeriksaan air ketuban, bisa dengan tes lakmus (Nitrazin test).Pemeriksaan pada ibu hamil: Inspeksi, Palpasi (Leopold), dan Auskultasi

Pemeriksaan Fisik (2)Tafsiran Berat Janin (TBJ)TBJ = {TFU (cm) - N} x 155N= 13 bila kepala belum lewat PAPN= 12 bila kepala masih di atas ischiadicaN= 11 bila kepala di bawah spinaPemeriksaan DalamMenilai vulva, vagina, porsio, uterus, adneksa & parametrium, dan pelepasan.

Pemeriksaan PenunjangLaboratorium: leukosit darah > 15.000/mm3.Ultrasonografi: oligohidramnionRontgen (sinar X)

Normal

OligohidramnionKetuban Pecah Dini (1)Selaput ketuban = amnion dan korion yang sangat erat ikatannya.Sel epitel, sel mesenkim, dan sel trofoblas yang terikat erat dalam matriks kolagen.Fungsi : menghasilkan air ketuban dan melindungi janin terhadap infeksi.Ketuban pecah < 37 minggu = KPD pada kehamilan prematur.Matrix degrading enzym.

Mekanisme KPDEt/ normal: kontraksi uterus dan peregangan berulang.Melemahnya selaput ketuban: pembesaran uterus, kontraksi rahim, dan gerakan janin.Faktor risiko KPD:Ber(-)ny asam askorbik sebagai komponen kolagen.Ber(-)ny tembaga dan asam askorbik yg berakibat pertumbuhan struktur abnormal krn antara lain merokok.Faktor eksternal: infeksi yang menjalar dari vagina.

Ketuban Pecah Dini (2)KPD prematur sering terjadi pada polihidramnion, inkompeten serviks, dan solusio plasenta.KomplikasiPersalinan prematurInfeksi: korioamnionitisHipoksia dan asfiksiaSindrom deformitas janin

Ketuban Pecah Dini (2)Penatalaksanaan scr KonservatifKonservatif. Rawat di RS, berikan AB:Ampisilin 4x500 mg/ Eritromisin; (+) dengan Metronidazol 2x500mg, selama 7 hari.Umur kehamilan < 32-34 mgg: dirawat selama air ketuban masih keluar. Terminasi pada kehamilan 37 minggu.Jika umur kehamilan 32-37 mgg berikan steroid u/ memacu kematangan paru janin.

Korioamnionitis (1)Keadaan pada hamil dimana korion, amnion, dan cairan ketuban terkena infeksi bakteri.Mrpkn komplikasi paling serius bagi ibu dan janin.Sering berhubungan dengan pecahnya selaput ketuban yang lama dan persalinan yang lama.Cairan ketuban yg keluar: keruh (seperti awan), bau busuk dapat tercium, PMN menginfiltrasi korion dlm penemuan scr mikroskopik. Bila leukosit ditemukan pada cairan amnion (amnionitis)/ selaput plasenta (funisitis) maka sel-sel ini berasal dari fetus.

Korioamnionitis (2)Sering berhubungan dengan ruptur membran atau kelahiran prematur.Et/: infeksi bakteri dari traktus urogenitalis ibu. Bisa berasal dari vagina, anus, dan rektum yang menjalar ke uterus. Mis, Escherichia coli dpt infeksi ascending.Korioamnionitis tdk selalu menimbulkan gejala.G/: demam, takikardia, berkeringat, uterus lembek pada perabaan, dan cairan berbau keluar dari vagina, serta leukositosis dpt berhubungan tdk secara signifikan.

Korioamnionitis (3)Diagnosis dpt ditegakkan: gejala-gejala, kultur darah, dan cairan amnion. Keadaan bayi dpt diperiksan dengan USG dan kardiotokografi.Efek: morbiditas fetus >>>, BBLR >>.BBLR menybbkan risiko >> u/ menderita sepsis, respiratory distress syndrome, kejang, pendarahan intraventrikular, dan leukomalasia periventrikular.

Korioamnionitis (4)PenatalaksanaanPemberian AB sedini mungkin Ampisilin 3x1000 mg + Gentamisin 5 mg/kgBB/hari + Metronidazol 3x500 mgBerikan uterotonika supaya kontraksi uterus baik pascapersalinan.

Korioamnionitis (5)Bila kelahiran prematur maka prognosis janin akan memburuk.Bila janin telah meninggal upayakan persalinan pervaginam, tindakan seksio sesarea cenderung menjadi sepsis.

TD 120/70 mmHg normalNadi 115x/menit dan suhu 38,50C menandakan adanya infeksiAda fetal takikardia 170-175x/menitPerempuan 27 tahun menderita korioamnionitis karena Ketuban Pecah Dini.

Thank You