Skenario 4 Tutorial St 2.
description
Transcript of Skenario 4 Tutorial St 2.
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga
makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian makalah
tutorial blok sistem tubuh 2 ini tentunya tidak dapat kami selesaikan sendiri, kami banyak
memperoleh bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan syukur dan
menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga makalah tutorial
sistem tubuh 2 ini dapat selesai.
2. Tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok I Fakultas Kedokteran
Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi
pengembangan ilmu yang telah didapatkan.
3. Teman-teman kami yang setia menemani, membantu, dalam proses penyelesaian
makalah tutorial blok sistem tubuh 2.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya
membangun guna membantu sempurnanya makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini. Kami
berharap semoga makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat bermanfaat bagi kita semua
serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Wassalamu’alaikum Wr Wb.
Jember, 22 November 2014
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................. 1
DAFTAR ISI................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 5
BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 8
BAB IV KESIMPULAN ............................................................................ 14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sistem mastikasi merupakan unit fungsional dalam pengunyahan yang
mempunyai komponen terdiri dari gigi – geligi, sendi temporomandibula (STM), otot
kunyah, dan sistem syaraf.1 Otot digerakan oleh sistem impuls syaraf karena ada
tekanan yang timbul dari gigi bawah berkontak dengan gigi atas sehingga mandibula
dapat melaksanakan aktifitas fungsional dari sistem mastikasi. Keharmonisan antara
komponen – komponen ini sangat penting dipelihara kesehatan dan kapasitas
fungsionalnya.
Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan sistem mastikasi yang bermasalah
yang sering dijumpai dalam praktek dokter gigi. Salah satu dari sistem mastikasi
yang bermasalah dan berpengaruh terhadap penyakit periodontal yaitu kebiasaan
mengunyah dengan satu sisi. Dimana dengan keadaan seperti ini dapat menimbulkan
beberapa gangguan pada kesehatan rongga mulut, terutama mengenai dari sendi-
sendi yang ada dalam rongga mulut. Sendi-sendi pada rahang yang mendukung
dalam proses pengunyahan pada rongga mulut manusia yaitu sendi temporo
mandibula atau temporomandibular joint (TMJ) yang mungkin belum banyak dikenal
oleh masyarakat awam.
Pada kasus yang terjadi pada pasien yang memiliki kebiasaan mengunyah satu
sisi dapat terjadi gangguan sendi rahang pada rongga mulutnya, yang bila tidak cepat
dilakukan perawatan pada kasus ini akan berkembang menjadi penyakit yang lebih
parah sehingga dapat mengenai jaringan periodonsium. Sehingga dengan kebiasaan
mengunyah satu sisi dapat sebagai penyebab dari penyakit periodontal.
Dan perawatan yang dapat dilakukan oleh para praktisi dental terhadap kelainan
STM yang disebabkan oleh kebiasaan mengunyah satu sisi ini bertujuan untuk
mengurangi rasa nyeri, mengurangi beban yang merusak, serta merestorasi fungsi
dan aktivitas normal sehari – hari. Dan lebih diutamakan lagi bahwa perawatan yang
dilakukan dapat meminimalisirkan bahkan memberhentikan kebiasaan untuk
mengunyah pada satu sisi.
3
Pilihan perawatan yang dapat dilakukan pada pasien yang mengalami masalah
dari sistem mastikasi yaitu dengan oerawatan secara konservatif meliputi
mengistirahatkan rahang, obat- obatan, latihan ,perawatan faktor pendorong yang
lain, perawatan psikososial, dan lain – lain.
SKENARIO
KEBIASAAN BURUK NAGITA
Nagita datang ketempat praktek dokter dengan keluhan nyeri pada daerah pelipis
kanan, rasa nyeri menjalar dan terasa tegang pada daerah belakgang telinga sampai
bahu. Setelah dilakukan pemeriksaan pada otot-otot pengunyahan selanjutnya dirujuk
ke dokter gigi. Hasil pemeriksaan dokter gigi pada sistem pengunyahannya
menunjukkan adanya gigi-gigi pada rahang bawah kiri yang hilang dan rusak,
sehingga dia mengunyah satu sisi sebelah kanan dan seringkali tidur miring ke
kanan. Hasil anamnesis juga mendukung kebiasaan mengunyah satu sisi yang telah
berlangsung lama, sehingga menjadi penyebab rasa nyeri tersebut.
PERMASALAHAN
TUJUAN
1. Mahasiswa mampu mengetahui topografi otot pengunyahan, otot wajah, dan otot
leher
2. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme sistem pengunyahan
3. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme nyeri
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 METABOLISME
4
Metabolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan pengubahan energi
dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan. Ada dua proses metabolisme
yaitu Anabolisme dan Katabolisme yang berlangsung dalam sel-sel tubuh secara bersamaan dan
berkelanjutan. Anabolisme meliputi reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang disintesis dari zat yang
lebih sederhana disertai penggunaan energi. Katabolisme meliputi reaksi kimia untuk memecah
kompleks molekul menjadi molekul yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi.
Jalur metabolik adalah serangkaian reaksi kimia khusus yang melibatkan anabolisme dan
katabolisme. Pertama, reaksi dalam sel pada dasarnya adalah reaksi reduksi-oksidasi (redoks)
yang melibatkan pemindahan satu atau lebih elektron dari satu reaktan ke reaktan lain. Karena
elektron yang dilepas selama reaksi oksidasi tidak dapat muncul dalam bentu sel bebas hidup,
setiap reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi sehingga elektron yang dilepas diterima oleh
atom molekul lain. Dalam sel hidup, reaksi oksidasi melibatkan pelepasan keseluruhan atom
hidrogen (bukan satu elektron) dari suatu senyawa dan reduksi pada dasarnya berarti
mendapatkan mendapatkan satu atom hidrogen. Kedua, enzim mengkatalis (mempercepat) setiap
langkah dalam jalur metabolik. Sebagian besar reaksi enzimatik membutuhkan koenzim.
Koenzim dapat bertindak sebagai pembawa elektron dari satu reaksi ke reaksi selanjutnya yang
kemudian dapat teroksidasi dan tereduksi selama proses berlangsung. Macam-macam koenzim
yang terlibat adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Flavin Adenin Dinukleotida
(FAD). Ketiga, ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk
tubuh.
2.2 FOSFORILASI OKSIDATIF
Dalam sistem glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat atau siklus asam sitrat, dan
siklus krebs hanya membentuk ATP yang sedikit, yaitu 2 molekul ATP dalam proses glikolisis
dan 2 molekul lainnya dalam proses siklus asam karboksilat yang dihasilkan setiap molekul
glukosa yang di metabolisme. Sebagai gantinya hampir 90% dari total ATP yang terbentuk
melalui metabolime glukosa dihasilkan selama proses oksidasi lanjutan dari atom hidrogen yang
5
dilepaskan selama tahap awal degradasi glukosa. Fungsi utama dari seluruh tahap awal ini adalah
untuk menyediakan hidrogen dari molekul glukosa dalam bentuk yang dapat dioksidasi. Oksidasi
hidroge dicapai melalui suatu rangkaian reasi katalisis enzimatik di dalam mitokondria. Reaksi
ini memecahkan setiap atom hidrogen menjadi satu ion hidrogen dan satu elektron, serta
akhirnya menggunakan elektron untuk menggabungkan oksige terlarut dalam cairan dengan
molekul air untuk membentuk ion hidroksil. Kemudian ion hidrogen dan ion hidroksil bergabung
membentuk air. Selama tahapan oksidatif berlangsung. Sejumlah besar energi dibebaskan untuk
membentuk ATP. Pembentukan ATP dengan cara ini disebut fosforilasi oksidatif. (Guyton and
Hall.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.)
2.3 METABOLISME KARBOHIDRAT
Respirasi Aerob,
meliputi :
Glikolisis memecah molekul glukosa enam-karbon menjadi dua molekul tiga-karbon
(piruvat) dengan melepas sejumlah kecil energi dalam bentuk dua molekul ATP.
Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang
beratom 3C menjadi senyawa baru yang beratom 2C, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-
A).
Siklus Asam Sitrat adalah siklus yang berlangsung dalam mitokondria sel dan merupakan
serangkaian dekarboksilasi (pelepasan karbon dioksida) dan reaksi redoks.
Sistem Transpor Elektron (Transpor Hidrogen) dan Fosforilasi oksidatif. Sistem transpor
elektron terdiri dari satu rantai akseptor elektron yang terletak di membran dalam
mitokondria. Transpor elektron berjalan bersamaan dengan pembentukan (fosforilasi)
ATP dari ADP yang kemudian disebut fosforilasi oksidatif.
Respirasi Anaerob
Pada proses anaerob glukosa akan dicerna dalam tubuh dalam reaksi respirasi.
Tahapan pertama dalam reaksi respirasi adalah reaksi glikolisis. Tahapan reasi glikolisis
dimulai dari satu molekul glukosa sampai tahap akhirnya akan menghsilkan 2 ATP dan
memberikan 2 elektron dan satu hidrogen pada NAD+ sehingga NADH. Tahap ini tidak
membutuhkan oksigen. Jika persediaan oksigen dalam tubuh tidak cukup, maka NADH
6
akan digunakan untuk mengubah piruvat menjadi asam laktat (dalam tubuh manusia) atau
menjadi etanol dan karbondioksida. (Murray, dkk.Biokimia Harper)
BAB III
PEMBAHASAN
Metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi dimulai dari glikolisis,
dekarboksilasi oksidatif, siklus krabs, dan transfer elektron. Glikolisis merupakan reaksi
7
pembongkaran glukosa yang terjadi di sitosol. Glukosa diubah menjadi glukosa 6 fosfat dan
terjadi pelepasan energi selain itu dibantu enzim heksokinase. Glukosa 6 fosfat diubah menjadi
fruktosa 6 fosfat dibantu oleh enzim fosfoglukosa isomerase. Fruktosa 6 fosfat diubah menjadi
menjadi fruktosa 1,6 bifosfat dibantu oleh enzim fosfofruktokinase pada proses tersebut terjadi
pelepasan energi. Fruktosa 1,6 bifosfat diubah menjadi dihodroksiaseton fosfat dan gliseraldehid
3 fosfat. Gliseraldehid 3 fosfat diubah menjadi 1,3 difosfogliserat dibantu oleh enzim
gliseraldehid 3 fosfat dehidrogenase pada proses tersebut terjadi perubahan dari NAD menjadi
NADH. Kemudian 1,3 difosfogliseraldehid diubah menjadi 3 fosfogliseral dibantu oleh enzim
fosfoglikokinase dan ion Mg. 3 fosfogliseraldehid diubah menjadi 2 fosfogliseraldehid dibantu
oleh enzim fosfogliseral mutase. 2 fosfogliseral diubah menjadi fosfoenol piruvat dibantu oleh
enzim enolase. Fosfoenol piruvat diubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim piruvat
kinase dan ion Mg2+, ion K+, dan terjadi pembentukan ATP. Hasil akhir dari proses glikolisis
adalah 2 NADH, 2 ATP, 2 Asam Piruvat.
Setelah terjadi proses glikolisis dilanjutkan proses dekarboksilasi oksidatif pada matriks
mitokondria. Pada proses dekarboksilasi oksidatif diubah dari asam piruvat menjadi asetil Ko-A.
Setelah itu masuk ke dalam proses siklus krebs. Dimulai dari Asetil Ko-A diubah menjadi asam
sitrat dengan bantuan enzim sitratsintase. Selanjutnya asam sitrat diubah menjadi isositrat dengan
enzim akontinase. Isositrat kemudian diubah menjadi α-ketoglutarat dibantu enzim
dehidroginase isositrat. Kemudian dengan bantuan enzim ketoglutarat dehidrogenase, α-
ketoglutarat diubah menjadi suksinil-KoA. Suksinil-KoA diubah menjadi asam suksinat dengan
enzim suksinil-KoA sintase. Selanjutnya asam suksinat diubah menjadi asam fumarat dibantu
enzim dehidrosinase suksinat. Kemudian asam fumarat diubah menjadi asam malat dengan
bantuan enzim fumarase dan selanjutnya diubah menjadi asam oksaloasetat dibantu dengan
enzim malat dehidrogenase.
8
Organ-organ yang berperan dalam metabolism karbohidrat :
1. Hati :
- Memiliki enzim yang berperan dalam katabolisme dan anabolisme
- Mengatur kadar gula darah
- Mengubah glukosa menjadi lemak dan asam lemak
- Sintesis protein, penyimpanan dan penggunaan lipid
2. Pankreas :
- Terdiri atas sel α dan sel β
- Sel α mensekresikan glukagon yang dapat memicu proses glikogenolisis dan
glukoneogenesis. Berfungsi untuk menaikan kadar glukosa darah
- Sel β mensekresikan insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa
dalam darah
- Meningkatkan sintesis glikogen
3. Medula Adrenal :
- Mengaktifkan hormon epinefrin untuk meningkatkan kadar gula darah dan asam
laktat
4. Kelenjar Tiroid :
- Meningkatkan metabolisme dengan menghasilkan hormon tiroksin
10
5. Jantung :
- Merubah asam laktat menjadi energi saat aktifitas berat
Komponen – komponen dalam proses metabolisme karbohidrat
1. Enzim :
- Sebagai biokatalisator yang mempercepat reaksi dengan menurunkan energi
aktifasi.
- Enzim terdiri atas Apoenzim dan Koenzim
- Bagian – bagian dari Enzim salah satunya karbohidrase
o Enzim selulase :
Mengubah polisakarida menjadi disakarida
o Enzim fruktosa :
Mengubah sukrosa menjadi glukosa
2. Hormon :
- Berfungsi untuk mengkoordinasi jalannya metabolisme
- Menentukan jalur metabolisme yang diambil dari nutrien terabsobsi dan
memastikan penggunaan sumber energi oleh tubuh
- Beberapa hormon metabolisme karbohidrat di sekresikan oleh kelenjar adrenal,
pankreas, hipotalamus, kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis anterior.
3. ATP :
- Merupakan senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk tubuh
4. Reaksi Redoks ( Reduksi – Oksidasi )
- Berfungsi untuk melakukan transfer elektron sehingga mampu menghasilkan
energi
11
MIND MAP
KESIMPULAN
12
Aktivitas (lari)
Komponen dan organ
metabolisme
Anabolisme dan katabolisme
Dekarboksilasi Oksidatif
Proses metabolisme karbohidrat
Glikolisis
Pembakaran energi
Siklus krebs Fosforilasi oksidatif
Energi ATP
Metabolisme terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Metabolisme karbohidrat termasuk dalam
katabolisme. Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glikolisis menghasilkan 2 Asam
Piruvat dan 2 ATP. Kemudian masuk dalam proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah 2
asam piruvat menjadi 2 Asetil Ko-A. Siklus krabs mengubah 2 Asetil ko-A menjadi Asam sitrat,
6 NADH, 2 FADH2, 4 CO2, 2 ATP. Setelah itu masuk ke dalam proses forforilasi oksidatif.
Dalam proses metabolisme karbohidrat dibantu oleh enzim-enzim metabolisme.
Daftar pustaka
Lestari, dkk. 2009. Biologi 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XII.
Jakarta : Pusat Perbukuan dan Departemen Pendidikan Nasional
Rachmawati, dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta : Pusat
Perbukuan dan Departemen Pendidikan Nasional
Sloane,Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC
Subardi, dkk. 2003. Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan dan
Departemen Pendidikan Nasional
13