Skenario 4 Tutorial St 2.

18
KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr Wb Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini tentunya tidak dapat kami selesaikan sendiri, kami banyak memperoleh bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan syukur dan menyampaikan ucapan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga makalah tutorial sistem tubuh 2 ini dapat selesai. 2. Tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok I Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi pengembangan ilmu yang telah didapatkan. 3. Teman-teman kami yang setia menemani, membantu, dalam proses penyelesaian makalah tutorial blok sistem tubuh 2. Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya membangun guna membantu sempurnanya makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini. Kami berharap semoga makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat bermanfaat bagi kita semua serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan. 1

description

KG

Transcript of Skenario 4 Tutorial St 2.

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr Wb

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa

memberikan petunjuk serta melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kami, sehingga

makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat diselesaikan. Dalam penyelesaian makalah

tutorial blok sistem tubuh 2 ini tentunya tidak dapat kami selesaikan sendiri, kami banyak

memperoleh bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami mengucapkan syukur dan

menyampaikan ucapan terima kasih kepada :

1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkah dan rahmat-Nya sehingga makalah tutorial

sistem tubuh 2 ini dapat selesai.

2. Tutor yang telah membimbing jalannya diskusi tutorial kelompok I Fakultas Kedokteran

Gigi Universitas Jember dan yang telah memberi masukan yang membantu, bagi

pengembangan ilmu yang telah didapatkan.

3. Teman-teman kami yang setia menemani, membantu, dalam proses penyelesaian

makalah tutorial blok sistem tubuh 2.

Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini masih

jauh dari sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang sifatnya

membangun guna membantu sempurnanya makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini. Kami

berharap semoga makalah tutorial blok sistem tubuh 2 ini dapat bermanfaat bagi kita semua

serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

Wassalamu’alaikum Wr Wb.

Jember, 22 November 2014

Penyusun

1

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................. 1

DAFTAR ISI................................................................................................ 2

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................. 5

BAB III PEMBAHASAN ........................................................................... 8

BAB IV KESIMPULAN ............................................................................ 14

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 15

2

BAB I

PENDAHULUAN

Sistem mastikasi merupakan unit fungsional dalam pengunyahan yang

mempunyai komponen terdiri dari gigi – geligi, sendi temporomandibula (STM), otot

kunyah, dan sistem syaraf.1 Otot digerakan oleh sistem impuls syaraf karena ada

tekanan yang timbul dari gigi bawah berkontak dengan gigi atas sehingga mandibula

dapat melaksanakan aktifitas fungsional dari sistem mastikasi. Keharmonisan antara

komponen – komponen ini sangat penting dipelihara kesehatan dan kapasitas

fungsionalnya.

Dalam kenyataannya masih banyak ditemukan sistem mastikasi yang bermasalah

yang sering dijumpai dalam praktek dokter gigi. Salah satu dari sistem mastikasi

yang bermasalah dan berpengaruh terhadap penyakit periodontal yaitu kebiasaan

mengunyah dengan satu sisi. Dimana dengan keadaan seperti ini dapat menimbulkan

beberapa gangguan  pada kesehatan rongga mulut, terutama mengenai dari sendi-

sendi yang ada dalam rongga mulut. Sendi-sendi pada rahang yang mendukung

dalam proses pengunyahan pada rongga mulut manusia yaitu sendi temporo

mandibula atau temporomandibular joint (TMJ) yang mungkin belum banyak dikenal

oleh masyarakat awam.

Pada  kasus yang terjadi pada pasien yang memiliki kebiasaan mengunyah satu

sisi dapat terjadi gangguan sendi rahang pada rongga mulutnya, yang bila tidak cepat

dilakukan perawatan pada kasus ini akan berkembang menjadi penyakit yang lebih

parah sehingga dapat mengenai jaringan periodonsium. Sehingga dengan kebiasaan

mengunyah satu sisi dapat sebagai penyebab dari penyakit periodontal.

Dan perawatan yang dapat dilakukan oleh para praktisi dental terhadap kelainan

STM yang disebabkan oleh kebiasaan mengunyah satu sisi ini bertujuan untuk

mengurangi rasa nyeri, mengurangi beban yang merusak, serta merestorasi fungsi

dan aktivitas normal sehari – hari. Dan lebih diutamakan lagi bahwa perawatan yang

dilakukan dapat meminimalisirkan bahkan memberhentikan kebiasaan untuk

mengunyah pada satu sisi.

3

Pilihan perawatan yang dapat dilakukan pada pasien yang mengalami masalah

dari sistem mastikasi yaitu dengan oerawatan secara konservatif meliputi

mengistirahatkan rahang, obat- obatan, latihan ,perawatan faktor pendorong yang

lain, perawatan psikososial, dan lain – lain.

SKENARIO

KEBIASAAN BURUK NAGITA

Nagita datang ketempat praktek dokter dengan keluhan nyeri pada daerah pelipis

kanan, rasa nyeri menjalar dan terasa tegang pada daerah belakgang telinga sampai

bahu. Setelah dilakukan pemeriksaan pada otot-otot pengunyahan selanjutnya dirujuk

ke dokter gigi. Hasil pemeriksaan dokter gigi pada sistem pengunyahannya

menunjukkan adanya gigi-gigi pada rahang bawah kiri yang hilang dan rusak,

sehingga dia mengunyah satu sisi sebelah kanan dan seringkali tidur miring ke

kanan. Hasil anamnesis juga mendukung kebiasaan mengunyah satu sisi yang telah

berlangsung lama, sehingga menjadi penyebab rasa nyeri tersebut.

PERMASALAHAN

TUJUAN

1. Mahasiswa mampu mengetahui topografi otot pengunyahan, otot wajah, dan otot

leher

2. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme sistem pengunyahan

3. Mahasiswa mampu mengetahui mekanisme nyeri

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 METABOLISME

4

Metabolisme adalah jumlah keseluruhan reaksi kimia dan fisik dan pengubahan energi

dalam tubuh yang menopang dan mempertahankan kehidupan. Ada dua proses metabolisme

yaitu Anabolisme dan Katabolisme yang berlangsung dalam sel-sel tubuh secara bersamaan dan

berkelanjutan. Anabolisme meliputi reaksi kimia untuk membentuk kompleks molekul yang

dibutuhkan untuk pertumbuhan dan mempertahankan kehidupan yang disintesis dari zat yang

lebih sederhana disertai penggunaan energi. Katabolisme meliputi reaksi kimia untuk memecah

kompleks molekul menjadi molekul yang berukuran lebih kecil disertai pelepasan energi.

Jalur metabolik adalah serangkaian reaksi kimia khusus yang melibatkan anabolisme dan

katabolisme. Pertama, reaksi dalam sel pada dasarnya adalah reaksi reduksi-oksidasi (redoks)

yang melibatkan pemindahan satu atau lebih elektron dari satu reaktan ke reaktan lain. Karena

elektron yang dilepas selama reaksi oksidasi tidak dapat muncul dalam bentu sel bebas hidup,

setiap reaksi oksidasi selalu disertai reaksi reduksi sehingga elektron yang dilepas diterima oleh

atom molekul lain. Dalam sel hidup, reaksi oksidasi melibatkan pelepasan keseluruhan atom

hidrogen (bukan satu elektron) dari suatu senyawa dan reduksi pada dasarnya berarti

mendapatkan mendapatkan satu atom hidrogen. Kedua, enzim mengkatalis (mempercepat) setiap

langkah dalam jalur metabolik. Sebagian besar reaksi enzimatik membutuhkan koenzim.

Koenzim dapat bertindak sebagai pembawa elektron dari satu reaksi ke reaksi selanjutnya yang

kemudian dapat teroksidasi dan tereduksi selama proses berlangsung. Macam-macam koenzim

yang terlibat adalah Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD) dan Flavin Adenin Dinukleotida

(FAD). Ketiga, ATP adalah senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk

tubuh.

2.2 FOSFORILASI OKSIDATIF

Dalam sistem glikolisis, dekarboksilasi oksidatif asam piruvat atau siklus asam sitrat, dan

siklus krebs hanya membentuk ATP yang sedikit, yaitu 2 molekul ATP dalam proses glikolisis

dan 2 molekul lainnya dalam proses siklus asam karboksilat yang dihasilkan setiap molekul

glukosa yang di metabolisme. Sebagai gantinya hampir 90% dari total ATP yang terbentuk

melalui metabolime glukosa dihasilkan selama proses oksidasi lanjutan dari atom hidrogen yang

5

dilepaskan selama tahap awal degradasi glukosa. Fungsi utama dari seluruh tahap awal ini adalah

untuk menyediakan hidrogen dari molekul glukosa dalam bentuk yang dapat dioksidasi. Oksidasi

hidroge dicapai melalui suatu rangkaian reasi katalisis enzimatik di dalam mitokondria. Reaksi

ini memecahkan setiap atom hidrogen menjadi satu ion hidrogen dan satu elektron, serta

akhirnya menggunakan elektron untuk menggabungkan oksige terlarut dalam cairan dengan

molekul air untuk membentuk ion hidroksil. Kemudian ion hidrogen dan ion hidroksil bergabung

membentuk air. Selama tahapan oksidatif berlangsung. Sejumlah besar energi dibebaskan untuk

membentuk ATP. Pembentukan ATP dengan cara ini disebut fosforilasi oksidatif. (Guyton and

Hall.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.)

2.3 METABOLISME KARBOHIDRAT

Respirasi Aerob,

meliputi :

Glikolisis memecah molekul glukosa enam-karbon menjadi dua molekul tiga-karbon

(piruvat) dengan melepas sejumlah kecil energi dalam bentuk dua molekul ATP.

Dekarboksilasi Oksidatif Asam Piruvat adalah reaksi yang mengubah asam piruvat yang

beratom 3C menjadi senyawa baru yang beratom 2C, yaitu asetil koenzim-A (asetil ko-

A).

Siklus Asam Sitrat adalah siklus yang berlangsung dalam mitokondria sel dan merupakan

serangkaian dekarboksilasi (pelepasan karbon dioksida) dan reaksi redoks.

Sistem Transpor Elektron (Transpor Hidrogen) dan Fosforilasi oksidatif. Sistem transpor

elektron terdiri dari satu rantai akseptor elektron yang terletak di membran dalam

mitokondria. Transpor elektron berjalan bersamaan dengan pembentukan (fosforilasi)

ATP dari ADP yang kemudian disebut fosforilasi oksidatif.

Respirasi Anaerob

Pada proses anaerob glukosa akan dicerna dalam tubuh dalam reaksi respirasi.

Tahapan pertama dalam reaksi respirasi adalah reaksi glikolisis. Tahapan reasi glikolisis

dimulai dari satu molekul glukosa sampai tahap akhirnya akan menghsilkan 2 ATP dan

memberikan 2 elektron dan satu hidrogen pada NAD+ sehingga NADH. Tahap ini tidak

membutuhkan oksigen. Jika persediaan oksigen dalam tubuh tidak cukup, maka NADH

6

akan digunakan untuk mengubah piruvat menjadi asam laktat (dalam tubuh manusia) atau

menjadi etanol dan karbondioksida. (Murray, dkk.Biokimia Harper)

BAB III

PEMBAHASAN

Metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi dimulai dari glikolisis,

dekarboksilasi oksidatif, siklus krabs, dan transfer elektron. Glikolisis merupakan reaksi

7

pembongkaran glukosa yang terjadi di sitosol. Glukosa diubah menjadi glukosa 6 fosfat dan

terjadi pelepasan energi selain itu dibantu enzim heksokinase. Glukosa 6 fosfat diubah menjadi

fruktosa 6 fosfat dibantu oleh enzim fosfoglukosa isomerase. Fruktosa 6 fosfat diubah menjadi

menjadi fruktosa 1,6 bifosfat dibantu oleh enzim fosfofruktokinase pada proses tersebut terjadi

pelepasan energi. Fruktosa 1,6 bifosfat diubah menjadi dihodroksiaseton fosfat dan gliseraldehid

3 fosfat. Gliseraldehid 3 fosfat diubah menjadi 1,3 difosfogliserat dibantu oleh enzim

gliseraldehid 3 fosfat dehidrogenase pada proses tersebut terjadi perubahan dari NAD menjadi

NADH. Kemudian 1,3 difosfogliseraldehid diubah menjadi 3 fosfogliseral dibantu oleh enzim

fosfoglikokinase dan ion Mg. 3 fosfogliseraldehid diubah menjadi 2 fosfogliseraldehid dibantu

oleh enzim fosfogliseral mutase. 2 fosfogliseral diubah menjadi fosfoenol piruvat dibantu oleh

enzim enolase. Fosfoenol piruvat diubah menjadi asam piruvat dengan bantuan enzim piruvat

kinase dan ion Mg2+, ion K+, dan terjadi pembentukan ATP. Hasil akhir dari proses glikolisis

adalah 2 NADH, 2 ATP, 2 Asam Piruvat.

Setelah terjadi proses glikolisis dilanjutkan proses dekarboksilasi oksidatif pada matriks

mitokondria. Pada proses dekarboksilasi oksidatif diubah dari asam piruvat menjadi asetil Ko-A.

Setelah itu masuk ke dalam proses siklus krebs. Dimulai dari Asetil Ko-A diubah menjadi asam

sitrat dengan bantuan enzim sitratsintase. Selanjutnya asam sitrat diubah menjadi isositrat dengan

enzim akontinase. Isositrat kemudian diubah menjadi α-ketoglutarat dibantu enzim

dehidroginase isositrat. Kemudian dengan bantuan enzim ketoglutarat dehidrogenase, α-

ketoglutarat diubah menjadi suksinil-KoA. Suksinil-KoA diubah menjadi asam suksinat dengan

enzim suksinil-KoA sintase. Selanjutnya asam suksinat diubah menjadi asam fumarat dibantu

enzim dehidrosinase suksinat. Kemudian asam fumarat diubah menjadi asam malat dengan

bantuan enzim fumarase dan selanjutnya diubah menjadi asam oksaloasetat dibantu dengan

enzim malat dehidrogenase.

8

9

Organ-organ yang berperan dalam metabolism karbohidrat :

1. Hati :

- Memiliki enzim yang berperan dalam katabolisme dan anabolisme

- Mengatur kadar gula darah

- Mengubah glukosa menjadi lemak dan asam lemak

- Sintesis protein, penyimpanan dan penggunaan lipid

2. Pankreas :

- Terdiri atas sel α dan sel β

- Sel α mensekresikan glukagon yang dapat memicu proses glikogenolisis dan

glukoneogenesis. Berfungsi untuk menaikan kadar glukosa darah

- Sel β mensekresikan insulin yang berfungsi untuk menurunkan kadar glukosa

dalam darah

- Meningkatkan sintesis glikogen

3. Medula Adrenal :

- Mengaktifkan hormon epinefrin untuk meningkatkan kadar gula darah dan asam

laktat

4. Kelenjar Tiroid :

- Meningkatkan metabolisme dengan menghasilkan hormon tiroksin

10

5. Jantung :

- Merubah asam laktat menjadi energi saat aktifitas berat

Komponen – komponen dalam proses metabolisme karbohidrat

1. Enzim :

- Sebagai biokatalisator yang mempercepat reaksi dengan menurunkan energi

aktifasi.

- Enzim terdiri atas Apoenzim dan Koenzim

- Bagian – bagian dari Enzim salah satunya karbohidrase

o Enzim selulase :

Mengubah polisakarida menjadi disakarida

o Enzim fruktosa :

Mengubah sukrosa menjadi glukosa

2. Hormon :

- Berfungsi untuk mengkoordinasi jalannya metabolisme

- Menentukan jalur metabolisme yang diambil dari nutrien terabsobsi dan

memastikan penggunaan sumber energi oleh tubuh

- Beberapa hormon metabolisme karbohidrat di sekresikan oleh kelenjar adrenal,

pankreas, hipotalamus, kelenjar tiroid, kelenjar hipofisis anterior.

3. ATP :

- Merupakan senyawa fosfat berenergi tinggi yang menyimpan energi untuk tubuh

4. Reaksi Redoks ( Reduksi – Oksidasi )

- Berfungsi untuk melakukan transfer elektron sehingga mampu menghasilkan

energi

11

MIND MAP

KESIMPULAN

12

Aktivitas (lari)

Komponen dan organ

metabolisme

Anabolisme dan katabolisme

Dekarboksilasi Oksidatif

Proses metabolisme karbohidrat

Glikolisis

Pembakaran energi

Siklus krebs Fosforilasi oksidatif

Energi ATP

Metabolisme terdiri dari anabolisme dan katabolisme. Metabolisme karbohidrat termasuk dalam

katabolisme. Proses metabolisme karbohidrat dimulai dari glikolisis menghasilkan 2 Asam

Piruvat dan 2 ATP. Kemudian masuk dalam proses dekarboksilasi oksidatif yang mengubah 2

asam piruvat menjadi 2 Asetil Ko-A. Siklus krabs mengubah 2 Asetil ko-A menjadi Asam sitrat,

6 NADH, 2 FADH2, 4 CO2, 2 ATP. Setelah itu masuk ke dalam proses forforilasi oksidatif.

Dalam proses metabolisme karbohidrat dibantu oleh enzim-enzim metabolisme.

Daftar pustaka

Lestari, dkk. 2009. Biologi 3 Makhluk Hidup dan Lingkungannya untuk SMA/MA Kelas XII.

Jakarta : Pusat Perbukuan dan Departemen Pendidikan Nasional

Rachmawati, dkk. 2009. Biologi untuk SMA/MA Kelas XII Program IPA. Jakarta : Pusat

Perbukuan dan Departemen Pendidikan Nasional

Sloane,Ethel.2003.Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula.Jakarta:EGC

Subardi, dkk. 2003. Biologi 3 untuk Kelas XII SMA dan MA. Jakarta : Pusat Perbukuan dan

Departemen Pendidikan Nasional

13