Pleno Tutorial Skenario 1

34
KELOMPOK TUTORIAL 4 SKENARIO 1 BLOK 2.3 FKIK UNJA Tutor dr. Hj. Mientje oesmaini, M. kes

description

Pleno Tutorial Skenario 1

Transcript of Pleno Tutorial Skenario 1

Page 1: Pleno Tutorial Skenario 1

KELOMPOK TUTORIAL 4SKENARIO 1 BLOK 2.3

FKIK UNJA

Tutor

dr. Hj. Mientje oesmaini, M. kes

Page 2: Pleno Tutorial Skenario 1

KELOMPOK TUTOR 4

Susan Fatika Sari G1A112002

M Ridho Rifhansyah G1A112004

M Dema Prakasa G1A112008

Khaidarni G1A112011

Lusi Novia Alisma G1A112018

Nusi Andre Hotabilardus G1A112052

Ririn Azhari G1A112056

Vidia Hikmana G1A112058

Iffanisa Surya G1A112074

Alvin Pratama G1A112083

Page 3: Pleno Tutorial Skenario 1

SKENARIO

Edo, laki-laki, umur 24 tahun datang dengan keluhan pada plantar pedis

sinistra bengkak dan bernanah. Keluhan sudah dirasakan sejak tiga hari yang

lalu. Awalnya saat Edo bermain bola kaki, telapak kakinya tertusuk batu kerikil

kecil. Karena Edo merasa lukanya kecil dan hany anyeri sedikit, Edo

membersihkan lukanya dengan betadine saja. Pada malam harinya Edo terbangun

dari tidurnya karena lukanya semakin nyeri, setelah dilihat ternyata lukanya

sudah merah, panas dan bengkak.ini merupakan reaksi yang timbul akibat respon

imun yang ada pada Edo. Dua hari kemudian luka tersebut menjadi

bernanah(terdapat pus) dan Edo merasa badannya demam. Dokter mengatakan

bahwa telah terjadi infeksi pada luka Edo.

Page 4: Pleno Tutorial Skenario 1

KLARIFIKASI ISTILAHLuka : Terganggunya kontinuitas yang normal dari jaringan.

Nyeri : Sensasi sakit atau rasa tidak nyaman yang lebih atau kurang terlokalisasi, akibat rangsangan pada ujung-ujung saraf khusus.

Respon imun : Reaksi perlindungan pengaruh luar biologis yang dilakukan oleh sel/organ khusus pada suatu organisme.

Pus : Cairan hasil proses peradangan yang terbentuk dari leukosit, debris seluler dan cairan encer (liquor puris) yang kaya akan protein.

Demam : Suatu respon imun internal berupa naiknya suhu tubuh di atas normal akibat dari suatu infeksi.

Infeksi : Invasi dan multiplikasi mikroorganisme atau parasite dalam jaringan tubuh.

Page 5: Pleno Tutorial Skenario 1

identifikasi MASALAH1. Apa saja jenis-jenis luka?

2. Bagaimana cara penanganan pertama pada luka?

3. Bagaimana mekanisme nyeri?

4. Apa saja macam-macam nyeri?

5. Bagaimana mekanisme bengkak?

6. Mengapa luka di kaki Edo bisa merah, panas, dan bengkak?

7. Bagaimana klasifikasi sistem imun?

8. Apa saja fungsi sistem imun?

9. Apa saja target - target dari sistem imun?

10. Bagaimana mekanisme dari pus?

11. Apa saja kandungan dari pus?

12. Bagaimana mekanisme dari demam?

13. Apa saja penyebab terjadinya demam?

Page 6: Pleno Tutorial Skenario 1

ANALISIS MASALAH

Page 7: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja jenis-jenis luka ?

Page 8: Pleno Tutorial Skenario 1

TINGKAT KONTAMINASI BENTUK LUKAluka bersih luka tertutup

luka bersih terkontaminasi trauma

luka kotor terkontaminasi memar

luka kotor luka terbuka

luka tusuk

KEDALAMAN DAN LUASNYA LUKA luka sayatstadium I luka tembak

stadium II luka gores

stadium III dsb...

stadium IV

WAKTU PENYEMBUHANakut

kronis

Page 9: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana cara penanganan pertama pada luka?

Page 10: Pleno Tutorial Skenario 1

PENANGANAN PERTAMA TERHADAP LUKA

EVALUASI

TINDAKAN ANTISEPTIS

PEMBERSIHAN LUKA

PENUTUPAN LUKA DAN PEMBALUTAN LUKA

Page 11: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana mekanisme nyeri?

Page 12: Pleno Tutorial Skenario 1

Dimulai dari stimulusi naciceptor oleh stimulus noxious pada jaringan, yang

kemudian mengakibatkan stimulus naciceptor dimana stimulus noxious akan berubah

menjadi potensial aksi. Proses ini disebut tranduksi (aktivasi reseptor). Selanjutnya

potensial aksi tersebut akan ditransmisikan menuju neuron susunan saraf pusat yang

berhubungan dengan nyeri. Tahap pertama transmisi adalah konduksi impuls dari

neuron aferen primer ke kornu dorsalis medula spinalis, pada kornu dorsalis ini

neuron dorsalis medula spinalis bersinap dineuron susunan saraf pusat, jaringan

neuron naik ke atas dimedula spinalis menuju batang otak dan talamus. Terjadi

hubungan timbal balik antara talamus dan pusat – pusat yag lebih tinggi diotak yang

mengurusi respon persepsi dan afektif yang berhubungan dengan nyeri. Tetapi

rangsangan nosiseftif tidak selalu menimbulkan persepsi nyeri dan sebaliknya persepsi

nyeri bisa timbul tanpa stimulasi nosiseftif. Terdapat proses modulasi sinyal yang

mampu mempengaruhi proses nyeri tersebut, tempatnya di cornu medula spinalis.

Proses terakhir persepsi dimana pesan nyeri direlay menuju ke otak dan menghasilkan

pengalaman yang tidak menyenangkan.

Page 13: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja macam-macam nyeri?

Page 14: Pleno Tutorial Skenario 1

KLASIFIKASI NYERI BERDASARKAN WAKTU

AKUT

KRONIS

KLASIFIKASI NYERI BERDASARKAN TEMPAT TERJADINYA NYERI

SOMATIK

VISCERAL

REFFERED

KLASIFIKASI NYERI BERDASARKAN PERSEPSI NYERI

NOSISEPTIS

NEUROPATIK

Page 15: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana mekanisme bengkak?

Page 16: Pleno Tutorial Skenario 1

Aliran darah lokal meningkat sehingga tekanan darah kapiler naik

dan terjadi akumulasi protein di cairan interstitial sehingga tekanan

osmotic koloid cairan interstitial naik, kedua factor ini menyebabkan cairan

pindah keluar kapiler kemudian terjadi ultrafiltrasi dan menurunnya

reabsorbsi cairan kapiler sehingga terjadi edema local (inflamasi local).

Page 17: Pleno Tutorial Skenario 1

Mengapa luka di kaki Edo bisa merah, panas, dan bengkak?

Page 18: Pleno Tutorial Skenario 1

Saat terjadi cedera, adanya mediator kimia menyebabkan ukuran dan aliran vaskuler segera berubah. Vasodilatasi awalnya melibatkan arteriol yang selanjutnya diikuti dengan pembukaan dinding kapiler baru di daerah cedera sehingga terjadi peningkatan aliran darah yang menyebabkan peningkatan suhu dan kemerahan di daerah inflamasi. Vasodilatasi ini diikuti oleh peningkatan permeeabilitas vaskuler (kebocoran vaskuler) yang menyebabkan keluarnya cairan kaya protein dari pembuluh darah ke jaringan intertisial (eksudasi), hilangnya protein plasma menurunkan tekanan osmotik intravaskuler dan meningkatkan tekanan osmotik cairan intertisial yang akan memperkuat pengaliran keluar cairan intravaskuler untuk berakumulasi di jaringan intertisial. Sehingga terjadi peningkatan cairan ekstravaskuler/ oedem.

Page 19: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana klasifikasi sistem imun?

Page 20: Pleno Tutorial Skenario 1

INNATE IMMUNITYSUPERFICIAL

KULITMEMBRAN MUKOSA

INTERNALNK CELLSFAGOSITDEMAMREAKSI INFLAMMASIANTIMICROBIAL PROTEIN

ADAPTIVE IMMUNITYHUMORALLIMFOSIT BCELLULARLIMFOSIT T

Page 21: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja fungsi sistem imun?

Page 22: Pleno Tutorial Skenario 1

• Menghancurkan Pathogen (faktor-faktor yang

menyebabkan penyakit)

• Mendeteksi dan menghancurkan sel yang tidak

normal (sel kanker)

• Membersihkan sel-sel yang mati

Page 23: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja target - target dari sistem imun?

Page 24: Pleno Tutorial Skenario 1

• Parasit :cacing• Mikroorganisme :protozoa, bakteri, fungi• Lainnya : sel kanker dan nekrotik

Page 25: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana mekanisme dari munculnya pus?

Page 26: Pleno Tutorial Skenario 1

Terjadi luka patogen masuk makrofag dan neutrofil akan memakan patogen dan cairan nekrotik kemudian mati dan berkumpul dalam suatu rongga membentuk pus yang bersifat autolisis yang akan dikeluarkan.

Page 27: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja kandungan dari pus?

Page 28: Pleno Tutorial Skenario 1

1. Jaringan nekrotik

2.Netrofil mati

3. Makrofag

4.Cairan jaringan

Page 29: Pleno Tutorial Skenario 1

Bagaimana mekanisme dari demam?

Page 30: Pleno Tutorial Skenario 1

Degenerasi jaringan tubuh → bakteri toksik → pirogen (protein, pecahan

protein, toksik polisakarida) → respon tubuh → bakteri / pecahan jaringan

difagositosis leukosit darah, makrofag jaringan dan limposit pembuluh

bergranula besar → zat interleukin I dilepas ke cairan tubuh disebut zat

pirogen luekosit atau pirogen endogen → IL I sampai di hipotalamus →

menginduksi pembentukan prostaglandin E2 → menginduksi hipotalamus

sehingga suhu naik dalam waktu 8 sampai 10 menit.

Page 31: Pleno Tutorial Skenario 1

Apa saja penyebab terjadinya demam?

Page 32: Pleno Tutorial Skenario 1

• Infeksi bakteri yang meransang pelepasan interleukin I.

• Olahraga yang berkepanjangan.• Produksi panas berlebihan karena peningkatan kadar

hormone thyroid atau epinephrine darah.• Malfungsi pusat control hypothalamus.

Page 33: Pleno Tutorial Skenario 1

REFERENSI

• 1998. Kamus Saku Kedokteran Dorland edisi 25. Jakarta: EGC

• Guyton & Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran, edisi 11. 2008. Jakarta: EGC

• Luiz Carles Junqueira Jose Carneiro.Histologi Dasar Teks dan Atlas edisi 10.Jakarta:EGC.

• Guyton, Arthur C dan John E. Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC

• Mescher, Anthony L.. 2011. Histologi Dasar Junqueira. Jakarta: EGC

• McKinley, Michael dan Valerie Dean O’Loughlin. 2012. Human Anatomy. New York: McGraw-Hill Inc

• Tortora, Gerard J dan Bryan Derrickson. 2012. Principle of Anatomy and Physiology. United States of America:John Wiley & Sons, Inc

• Sherwood, Lauralle. 2010. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem. Jakarta: EGC

• Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta: EGC

• Snell, Richard S. 2011. Anatomi Klinis Berdasarkan Sistem. Jakarta: EGC

• Wonodirekso, Sugito. 2003. Penuntum Praktikum Histologi. Jakarta: Penerbit Dian Rakyat

• Sadler, T.W. 2006. Langman’s Medical Embryology. Jakarta: EGC

Page 34: Pleno Tutorial Skenario 1

SEKIAN

TERIMA KASIH