Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

38
Dewi Ayu 1102007082 STEP 3 I. Menjelaskan media refrakta dan bagian media refrakta Media refrakta terdiri dari : Kornea - Merupakan selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan. - Berfungsi memantulkan cahaya yang masuk ke mata. - Di posterior berhubungan dengan humor aquosus. - Terdiri dari Epitel : berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng. Epitel berasal dari ektoderm permukaan Membran Bowman : Terletak di bawah membran basalis yang merupakan modifikasi bagian superfisial substansia propria. Merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur dan tidak mempunyai daya regenerasi. Stroma/substansia propria : Terdiri dari lamel-lamel kolagen sejajar permukaan kornea. Diantara lamel terdapat celah sempit berisi fibroblast yang terjepit (sitoplasma bercabang-cabang) disebut keratosit yang memproduksi kolagen dan substansia dasar glycosaminoglycans. Juga terdapat limfosit dan makrofag. Membran Descemet : Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya. Bersifat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 μm. 1

description

dysurrtuyuoy8dfgihgojiugohoh

Transcript of Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Page 1: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Dewi Ayu1102007082

STEP 3

I. Menjelaskan media refrakta dan bagian media refrakta

Media refrakta terdiri dari : Kornea

- Merupakan selaput bening mata, bagian selaput mata yang tembus cahaya, merupakan lapis jaringan yang menutup bola mata sebelah depan.

- Berfungsi memantulkan cahaya yang masuk ke mata.- Di posterior berhubungan dengan humor aquosus.- Terdiri dari

Epitel : berlapis gepeng tanpa lapisan tanduk tebalnya 50 μm, terdiri atas 5 lapis sel epitel tidak

bertanduk yang saling tumpang tindih; satu lapis sel basal, sel polygonal dan sel gepeng.

Epitel berasal dari ektoderm permukaanMembran Bowman :Terletak di bawah membran basalis yang merupakan modifikasi bagian superfisial substansia propria. Merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur dan tidak mempunyai daya regenerasi.Stroma/substansia propria :Terdiri dari lamel-lamel kolagen sejajar permukaan kornea. Diantara lamel terdapat celah sempit berisi fibroblast yang terjepit (sitoplasma bercabang-cabang) disebut keratosit yang memproduksi kolagen dan substansia dasar glycosaminoglycans. Juga terdapat limfosit dan makrofag.Membran Descemet :Merupakan membran aselular dan merupakan batas belakang stroma kornea dihasilkan sel endotel dan merupakan membran basalnya. Bersifat elastis dan berkembang terus seumur hidup, mempunyai tebal 40 μm.Endotel :Berasal dari mesotelium, selapis sel gepeng, bentuk heksagonal, besar 20-40 μm. Sel-sel saling dihubungkan dengan zonula occludens. Mensekresikan protein dan mensintesa beberapa komponen membran Descemet.

Lensa- Mempunyai struktur bikonveks yang transparan,

yang di bungkus oleh capsula transparan.- Terletak di belakang iris dan di depan corpus

vitreum, serta dikelilingi processus ciliaris.- Lensa terdiri dari :Capsula elastis : membungkus struktur.Epithelium cuboideum : terbatas pada permukaan anterior lensa.

1

Page 2: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Fibrae lentis : dibentuk dari epithelium cuboideum pada equator lentis dan menyusun sebagian besar lensa.- Capsula lentis yang elastis terdapat dalam keadaan

tegang menyebabkan lensa berada tetap dalam bentuk bulat dan bukan berbentuk discus.

- Region equator lensa dilekatkan pada processus ciliaris oleh ligamentum suspensorium/zonula zinii.

- Untuk mengakomodasikan mata pada objek yang dekat, m. ciliaris berkontraksi dan menarik corpus ciliaris ke depan dan dalam, sehingga serabut-serabut radial ligamentum suspensorium menjadi relaksasi.

- Tidak mempunyai pembuluh darah

Secara fisiologi lensa mempunyai sifat tertentu yaitu, Kenyal atau lentur karena memegang peran terpenting dalam akomodasi untuk

menjadi cembung. Jernih atau trasparan karena diperlukan sebagai media penglihatan. Terletak ditempatnya karena terdapat zonula zinnii yang menggantungkan lensa

diekuatornya pada badan siliar. Humor aquosus

- Merupakan cairan bening yang mengisi camera anterior dan camera posterior bulbi. Diduga cairan ini merupakan sekret dari processus ciliaris, dari sini mengalir ke camera posterior. Kemudian mengalir ke dalam camera anterior melalui pupilla dan mengalir keluar melalui celah yang ada di angulus iridocornealis masuk ke dalam canalis Sclhlemmi.

- Fungsi : untuk menyokong dinding bola mata dengan memberikan tekanan dalam, sehingga menjaga bentuk bola matanya. Cairan ini juga memberi makanan pada kornea dan lensa dan mengangkut metabolisme.

Corpus vitreum- Corpus ini mengisi bola mata di belakang lensa dan

merupakan gel yang transparan.- Canalis hyoideus adalah saluran sempit yang berjalan melalui

corpus vitreum dari discus nervi optici ke permukaan posterior lensa.- Fungsi : sedikit menambah daya pembesaran mata dan

menyokong permukaan posterior lensa serta membantu melekatkan pars nervosa retina ke pars pigmentosa retina.

- Suatu badan gelatin yang jernih dan avaskular yang membentuk 2/3 dari volume dan berat mata.

- Vitreus berisi air sekitar 99% dan 1% berupa kolagen dan asam hialuronat yang memberikan bentuk dan konsistensi mirip gel, karena kemampuannya mengikat banyak air.

II. Menjelaskan fisiologi mata

2

Page 3: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Media refraksi merupakan alat untuk proses pembiasan cahaya yang masuk ke mata melalui kornea, COA (camera oculli Anterior) dan humor aquos, lensa, dan corpus vitreus.

Fisiologi media refraksiRefraksi adalah pembelokan suatu berkas cahaya terjadi ketika berkas terpindah

dari satu medium dengan kepadatan (densitas) tertentu ke medium dengan kepadatan yang berbeda. Berkas cahaya adalah gerakan ke depan suatu gelombang cahaya dalam arah tertentu. Berkas cahaya divergen yang mencapai mata harus di belokkan ke arah dalam untuk difokuskan kembali ke sebuah titik peka cahaya di retina agar dihasilkan suatu bayangan akurat.

membiaskan cahaya yang masuk untuk memfokuskannya ke retina.Cahaya adalah sebuah bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri atas paket–paket

individual seperti partikel yang disebut foton yang berjalan menurut cara–cara gelombang. Jarak antara dua puncak gelombang dikenal sebagai panjang gelombang. Fotoreseptor di mata peka hanya pada panjang gelombang antara 400 dan 700 nanometer. Cahaya tampak ini hanya merupakan sebagian kecil dari spektrum elektromagnetik total. Cahaya dari berbagai panjang gelombang pada pita tampak dipersepsikan sebagai sensasi warna yang berbeda–beda. Panjang gelombang yang pendek dipersepsikan sebagai ungu dan biru, panjang gelombang yang panjang diinterpretasikan sebagai jingga dan merah.

Pembelokan sebuah berkas cahaya (refraksi) terjadi ketika suatu berkas cahaya berpindah dari satu medium dengan tingkat kepadatan tertentu ke medium dengan tingkat kepadatan yang berbeda. Cahaya bergerak lebih cepat melalui udara daripada melalui medium transparan lainnya seperti kaca atau air. Ketika suatu berkas cahaya masuk ke sebuah medium yang lebih tinggi densitasnya, cahaya tersebut melambat (begitu pula sebaliknya). Berkas cahaya mengubah arah perjalanannya ketika melalui permukaan medium baru pada setiap sudut kecuali sudut tegak lurus.

Dua faktor berperan dalam derajat refraksi : densitas komparatif antara dua media dan sudut jatuhnya benda ke madium kedua. Pada permukaan yang melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan, semakin besar derajat pembiasan dan semakin kuat lensa. Suatu lensa dengan permukaan konveks (cembung) menyebabkan konvergensi atau penyatuan, berkas–berkas cahaya, yaitu persyaratan untuk membawa suatu bayangan ke titik fokus. Dengan demikian, permukaan refraktif mata besifat konveks. Lensa dengan permukaan konkaf (cekung) menyebabkan divergensi (penyebaran) berkas–berkas cahaya, suatu lensa konkaf berguna untuk memperbaiki kesalahan refraktif mata tertentu, misalnya berpenglihatan dekat.

Akomodasi meningkatkan kekuatan lensa untuk penglihatan dekat.

3

Page 4: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Kemampuan menyesuaikan lensa sehingga baik sumber cahaya dekat maupun jauh dapat difokuskan di retina dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan lensa bergantung pada bentuknya, yang diatur oleh otot siliaris.

Otot siliaris adalah bagian dari korpus siliaris, suatu spesialisasi lapisan koroid di sebelah anterior. Korpus siliaris memiliki dua komponen utama yaitu otot siliaris dan jaringan kapiler (yang menghasilkan aqueous humor). Otot siliaris adalah otot polos melingkar yang melekat ke lensa melalui ligamentum suspensorium.

Ketika otot siliaris melemas, ligamentum suspensorium tegang dan menarik lensa sehingga lensa berbentuk gepeng dengan kekuatan refraksi minimal. Ketika berkontraksi, garis tengah otot ini berkurang dan tegangan di ligamentum suspensorium mengendur. Sewaktu lensa kurang mendapat tarikan dari ligamentum suspensorium, lensa mengambil bentuk yang lebih sferis (bulat) karena elastisitas inherennya. Semakin besar kelengkungan lensa (karena semakin bulat), semakin besar kekuatannya, sehingga berkas cahaya lebih dibelokkan.

Pada mata normal, otot siliaris melemas dan lensa mendatar untuk penglihatan jauh, tetapi otot tersebut berkontraksi untuk memungkinkan lensa menjadi lebih cembung dan lebih dekat untuk penglihatan dekat. Otot siliaris dikontrol oleh sistem syaraf otonom. Serat–serat saraf simpatis menginduksi relaksasi otot siliaris untuk penglihatan jauh, sementara sistem syaraf parasimpatis menyebabkan kontraksi otot untuk penglihatan dekat.

Lensa adalah suatu struktur elastis yang terdiri dari serat–serat transparan. Kadang–kadang serat ini menjadi keruh (opaque), sehingga berkas cahaya tidak dapat menembusnya, suatu keadaan yang dikenal dengan katarak. Lensa detektif ini biasanya dapat dikeluarkan dengan secara bedah dan penglihatan dipulihkan dengan memasang lensa buatan atau kacamata kompensasi.

Seumur hidup hanya sel–sel ditepi luar lensa yang diganti. Sel–sel di bagian tengah lensa mengalami kesulitan ganda. Sel–sel tersebut tidak hanya merupakan sel tertua, tetapi juga terletak paling jauh dari aquoeus humor, sumber nutrisi bagi lensa. Seiring dengan pertambahan usia, sel–sel di bagian tengah yang tidak dapat diganti ini mati dan kaku. Dengan berkurangnya kelenturan, lensa tidak lagi mampu mengambil bentuk sferis yang diperlukan untuk akomodasi saat melihat dekat. Penurunan kemampuan akomodasi yang berkaitan dengan usia ini, presbiopia, yang mengenai sebagian besar orang pada usia pertengahan (45 sampai 50 tahun), sehingga mereka memerlukan lensa korektif untuk penglihatan dekat.

Tidak semua serat di jalur penglihatan berakhir di korteks penglihatan. Sebagian diproyeksikan ke daerah–daerah otak lain untuk tujuan–tujuan selain persepsi penglihatan langsung, seperti :

1. Mengontrol ukuran pupil2. Sinkronisasi jam biologis ke variasi siklis dalam intensitas cahaya (siklus tidur

bangun disesuaikan dengan siklus siang–malam).3. Kontribusi terhadap kewaspadaan dan perhatian korteks.4. Kontrol gerakan–gerakan mata.

Mengenai yang terakhir, kedua mata dilengkapi oleh enam otot mata eksternal yang menempatkan dan menggerakkan mata, sehingga mata dapat menentukan gerakan,

4

Page 5: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

lokasi, melihat, dan mengikuti benda. Gerakan mata adalah salah satu gerakan tubuh tercepat dan terkontrol secara tajam.

Mekanisme protektif membantu mencegah cedera mata.

Beberapa mekanisme membantu melindungi mata dari cedera. Kecuali bagian anteriornya, bola mata dilindungi oleh kantung tulang tempat mata berada. Kelopak mata berfungsi sebagai shutter (daun penutup) untuk melindungi bagian anterior mata dari gangguan luar. Kelopak mata menutup secara refleks untuk melindungi mata pada saat–saat yang mengancam, misalnya benda–benda yang datang cepat, cahaya yang sangat menyilaukan, dan keadaan–keadaan sewaktu kornea atau bulu mata tersentuh. Kedipan kelopak mata secara spontan berulang–ulang membantu menyebarkan air mata yang melumasi, membersihkan dan bersifat bakterisidal. Air mata diproduksi secara terus–menerus oleh kelenjar lakrimalis di sudut lateral atas dibawah kelopak mata. Cairan pembersih mata ini mengalir melalui permukaan kornea dan bermuara ke saluran alus di sudut kedua mata dan akhirnya dikosongkan ke belakang saluran hidung. Sistem drainase ini tidak dapat menangani produksi air mata yang berlebihan sewaktu menangis, sehingga air mata membanjir dari mata. Mata juga dilengkapi dengan bulu mata protektif yang menangkap benda–benda halus di udara seperti debu sebelum masuk ke mata.

III. Menjelaskan pemeriksaan mata

Pemeriksaan Tajam PenglihatanTajam penglihatan atau kemampuan pasien untuk melihat detail halus dengan menggunakan penglihatan sentral, pasien diperiksa dengan meminta pasien untuk membaca huruf-huruf pemeriksaan mata Kartu Snellen yang hurufnya semakin mengecil, umumnya memakai jarak 6 meter. Hasil pemeriksaan dinyatakan berupa pecahan, misalnya 6/6, hal ini berarti menunjukkan bahwa pembilang menunjukkan pasien diperiksa dengan jarak 6 meter, dan angka 6 penyebut menunjukkan kemampuan orang berpenglihatan normal membaca huruf terkecil. Pemeriksaan tajam penglihatan dapat dilakukan tanpa kaca mata yang anda miliki. Tajam penglihatan kanan dan kiri mungkin saja berbeda. Kelemahan tajam penglihatan pada satu mata bisa saja tanpa disadari karena mata yang kuat mendominasi persepsi penglihatan. Kelainan mungkin baru terbukti setelah pasien memeriksakan diri. Bila pasien sudah memakai kaca mata, kekuatan ukuran kaca dapat diukur juga. Ukuran kacamata yang biasa pasien pakai merupakan data yang penting bagi dokter, meskipun kacamata itu jarang dipakai.Kelainan refraksi dinyatakan apabila bayangan tidak terfokus dengan baik di retina. Kelainan refraksi mencakup:1. Mata miopa atau rabun jauh yaitu kabur apabila melihat benda-benda yang jauh.2. Mata Hipermetrropia atau rabun apabila melihat benda jauh atau dekat.3. Mata Astigmatisme yaitu terjadi distorsi penglihatan.4. Mata Presbiopia atau mata tua yaitu sulit memfokuskan obyek dekat karena

kelemahan akomodasi.

5

Page 6: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Pemeriksaan Mata LuarDokter mengadakan observasi dengan teliti mulai dari kelopak mata, kelenjar air mata, sistem pembuangan air mata, dan kesehatan disekitar mata.

Pemeriksaan Tekanan Bola Mata Dengan TonometerPemeriksaan ini dikerjakan pada pasien dengan keluhan kecurigaan adanya gangguan tekanan bola mata pasien, dengan menggunakan tonometer non kontak maupun tonometer aplanasi. Bagi pasien yang berumur lebih dari 40 tahun biasanya diperiksa tekanan bolamata.

Pemeriksaan Mata Dengan Lensa Pembesar dan atau BiomikroskopPada pemeriksaan biomikroskop ada seberkas cahaya diarahkan kedalam mata dan dokter melihat dengan sebuah mikroskop khusus akan terlihat kornea, iris, lensa, korpus vitreum bagian depan secara rinci. Dengan alat ini adanya katarak sudah dapat dilihat sebelum mengganggu penglihatan.

Pemeriksaan OftalmoskopiOftalmoskop adalah alat ayng memencarkan seberkas sinar kedalam mata, memungkinkan dokter memeriksa retina atau bagian belakang bola mata melalui pupil. Pemeriksaan oftalmoskopi dan penafsiran pemeriksaan hasil pemeriksaan ini merupakan bagian terpenting dari rangkaian pemeriksaan medik yang komprehensif. Dengan prosedur ini dapat dilihat gejala-gejala yang dapat menunjukkan adanya retina lepas, glaukoma, tekanan darah tinggi, penyakit diabetes melitus, tumor otak dan penyakit-penyakit lain.

Pemeriksaan Lapang PandanganDalam kondisi ini dokter memeriksa lapang pandangan (penglihatan perifer). Informasi yang didapat dari pemeriksaan ini bermanfaat untuk menilai glaukoma dan tumor pada otak atau mata. Pemeriksaan ini juga dapat bermanfaat untuk menentukan penyebab sakit kepala.

PEMERIKSAAN TAJAM PENGLIHATANDipakai kartu Snellen yang berisikan berbagai ukuran huuruf atau angka. Untuk anak kecil yang belum bisa membaca digunakan kartu Snellen bentuk huruf E atau gambar-gambar benda/binatang yang mudah dikenal. Kartu Snellen ini ditempatkan pada jarak 6 meter didepan penderita.Uji lubang kecil (pin hole test)Adalah untuk mengetahui apakah tajam penglihatan yang kurang disebabkan oleh kelainan refraksi atau bukan. Bila terdapat perbaikan tajam penglihatan dengan menggunakan pinhole berarti ada kelainan refraksi; sebaliknya bila terjadi kemunduran tajam penglihatan berarti terdapat gangguan pada media penglihatan.

 Uji pengkabutan (fogging test)

6

Page 7: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Digunakan untuk pemeriksaan astigmat dengan menggunakan lensa positif untuk mengistirahatkan akomodasi. Dengan mata istirahat pasien melihat kearah juring astigmat (gambar ruji-ruji),bila garis vertikal terlihat jelas berarti garis ini terproyeksi dengan baik di retina dan diperlukan koreksi bidang vertikal menggunakan lensa silinder negatif dengan sumbu axis 180 derajat ; kekuatan lensa silinder ditambahkan hingga garis-garis juring astigmat tampak sama jelas.

Uji celah stenopikCelah selebar 1 mm yang terdapat pada lempeng uji dipergunakan untuk mengetahui adanya astigmat, sumbu koreksi serta ukuran astigmat.

Uji silinder silang (cross- cylinder Jackson)Dua lensa silinder yang sama tetapi dengan kekuatan yang berlawanan misalnya silinder – 0,25 dan + 0,25 diletakkan dengan sumbu saling tegak lurus sehingga ekivalen sferisnya nihil. Digunakan untuk melihat koreksi silinder pada kelainan astigmat sudah cukup atau belum.

Uji keseimbangan merah hijauDiperiksa satu per satu dengan mata melihat kartu merah-hijau yang ada huruf di atasnya, bila huruf diatas warna hijau tampak lebih jelas berarti mata dalm kondisi myopia.

Uji dominan mataUntuk mengetahui mata dominan pada anak. Satu mata di tutup, kemudian mata yang lainnya. Bila mata yang dominan ditutup maka anak akan menggerakkan kepalanya untuk melihat benda dengan mata yang dominan.

Uji crowding phenomena(untuk mengetahui adanya ambliopia)Pasien diminta membaca huruf kartu Snellen sampai huruf terkecil yang dibuka satu per satu atau yang di isolasi, kemudian isolasi huruf dibuka sehingga tampak sebaris huruf.bila terjadi penurunan tajam penglihatan dari satu huruf ke satu baris huruf maka crowding phenemene positif, ada ambliopia.

(buku ilmu penyakit mata)

IV. Menjelaskan diagnosa banding mata merah visus turun dengan mata merah visus normal

4.1 Definisi Mata merah, atau conjunctivitis, adalah kemerahan dan peradangan dari selaput-selaput (conjuctiva) yang menutupi putih-putih dari mata-mata dan selaput-selaput pada bagian dalam dari kelopak-kelopak mata. Membran-membran atau selaput-selaput ini bereaksi pada suatu batasan yang luas dari bakteri-bakteri, virus-virus, agen-agen yang memprovokasi alergi, pengganggu-pengganggu (irritants), dan agen-agen racun, begitu juga pada penyakit yang mendasarinya dalam tubuh.

7

Page 8: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

4.2 Etiologi Mata Merah Yang Disebabkan Virus

Penyebab yang memimpin dari suatu mata merah yang meradang adalah infeksi virus. Sejumlah virus-virus yang berbeda dapat menjadi bertanggung jawab atas infeksi. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan virus biasanya dihubungkan lebih banyak dengan suatu pengeluaran cairan yang tidak berwarna hijau atau kuning. Seringkali, gejala-gejala virus seperti influensa, seperti hidung yang mampat dan hidung yang ingusan, juga hadir. Kelopak-kelopak mata mungkin juga bengkak. Adakalanya melihat pada sinar-sinar yang terang adalah menyakitkan. Ketika mata merah yang disebabkan virus mungkin tidak memerlukan suatu antibiotik, mereka yang terpengaruh harus menemui seorang dokter, karena adakalanya bentuk mata merah ini dapat berkaitan dengan infeksi kornea (bagian jernih dari depan bolamata). Infeksi ini harus dideteksi dan dirawat secara benar. Mata merah yang disebabkan oleh virus adalah sangat menular. Mata merah yang disebabkan virus biasanya hilang dalam tujuh sampai sepuluh hari setelah munculnya gejala-gejala.

Mata Merah Yang Disebabkan BakteriBakteri yang paling umum menyebabkan mata merah yang infeksius adalah staphylococci, pneumococci, dan streptococci. Gejala-gejala mata merah yang disebabkan bakteri termasuk : sakit/nyeri mata, bengkak, kemerahan, dan suatu jumlah kotoran yang sedang sampai besar, biasanya berwarna kuning atau kehijauan. Kotoran umumnya berakumulasi setelah tidur. Anak-anak yang terpengaruh mungkin terbangun paling tidak senang bahwa mata mereka lengket tertutup, memerlukan suatu handuk yang hangat untuk mengangkat kotorannya. Mata merah yang disebabkan bakteri dirawat dengan berulangkali penggunaan handuk-handuk hangat pada mata-mata (coba terapkan ini pada satu mata anak anda setiap waktu selama suatu video yang ia senangi) dan memerlukan obat-obat tetes antibiotik atau obat salep yang diresepkan oleh dokter. Hati-hati untuk tidak menggunakan obat yang diresepkan untuk orang lain, atau dari suatu infeksi lama, karena mungkin ini tidak memadai untuk infeksi anda yang sekarang atau mungkin telah tercemar dari infeksi-infeksi lain dengan secara kebetulan menyentuhkan botol obat pada area-area yang terinfeksi.

Mata Merah ChlamydiaMata merah yang disebabkan oleh infeksi dengan chlamydia adalah suatu bentuk yang tidak umum dari mata merah yang disebabkan bakteri di Amerika, namun adalah sangat umum di Afrika dan negara-negara Timur Tengah. Ia dapat menyebabkan mata merah pada dewasa-dewasa. Ia adalah penyebab mata merah pada remaja-raemaja dan dewasa-dewasa yang dapat ditularkan secara seksual. Mata merah Chlamydia secara khas dirawat dengan tetracycline (kecuali pada anak-anak dibawah umur 8 tahun, karena kemungkinan pelunturan warna gigi) atau erythromycin.Kondisi-Kondisi noninfeksius Yang Menyebabkan Mata Merah, Gejala-Gejala Mata Merah Noninfeksius, Dan Cara Merawat Mereka

Mata Merah Karena AlergiGejala-gejala dan tanda-tanda mata merah karena alergi biasanya disertai oleh gatal yang hebat, keluar airmata, dan pembengkakan selaput-selaput mata. Penyebab-penyebab yang sering termasuk serbuk sari musiman, dander hewan, dan debu. Ia seringkali musiman

8

Page 9: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

dan disertai oleh gejala-gejala alergi khusus lain seperti bersin, hidung yang gatal, atau tenggorokan yang gatal. Handuk dingin dan lembab dipakaikan pada mata dan obat tetes mata decongestant over-the-counter dapat menyediakan keringanan/pembebasan. Dokter anda dapat meresepkan obat-obat yang lebih kuat jika obat-obat ini tidak memadai.

Mata Merah Karena KimiaMata merah karena kimia dapat berakibat ketika segala senyawa yang mengiritasi masuk ke mata-mata. Pengganggu-pengganggu (irritants) yang menyerang yang umum adalah:pembersih-pembersih rumah tangga,spray-spray dari segala macam,asap,kabut campur asap, danbahn-bahan pengotor industri.

Penyakit-Penyakit Yang MendasarinyaMata merah yang gigih (conjunctivitis) mungkin suatu tanda dari suatu penyakit yang mendasarinya dalam tubuh. Paling sering ini adalah penyakit-penyakit rheumatic, seperti rheumatoid arthritis dan systemic lupus erythematosus. Conjunctivitis juga terlihat pada penyakit Kawasaki (suatu penyakit yang jarang yang dihubungkan dengan demam pada bayi-bayi dan anak-anak yang muda) dan penyakit-penyakit peradangan usus tertentu seperti radang borok usus besar (ulcerative colitis) dan penyakit Crohn.

Subconjuctival hemorrhageKemerahan yang terang dari putih-putih mata dapat juga terjadi ketika pembuluh-pembuluh darah yang kecil sekali yang menutupi putih-putihnya mata pecah dari trauma atau perubahan-perubahan tekanan dalam kepala (contohnya, setelah tertawa atau muntah yang kuat, ketika menyelam dibawah air, atau bahkan membengkok dengan kepala dibawah). Kondisi ini disebut subconjunctival hemorrhage, dan ketika itu dapat nampak mengesankan, ia umumnya adalah tidak berbahaya. Ia menyebabkan suatu area lokal dari bagian putih mata (sclera) menjadi memerah dengan hebat. Ia tidak secara khas melibatkan bagian berwarna dari mata (iris) dan tidak mepengaruhi penglihatan.

Mencegah Penyebaran Mata MerahBentuk-bentuk mata merah yang infeksius (menular) adalah sangat menular dan disebarkan melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi. Jika anda atau anak anda mempunyai mata merah yang infeksius, hindari menyentuh area-area mata dan cuci tangan-tangan anda seringkali, terutama setelah memakai obat-obat pada area mata. Jangan pernah berbagi handuk-handuk atau saputangan-saputangan, dan buang tissue-tissue setelah setiap penggunaan.

4.3 KlasifikasiMata merah dapat dibagi menjadi 2 :1. Mata merah dengan visus normal2. Mata merah dengan visus terganggu (akibat kekeruhan pada media refraksi)

9

Page 10: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Umumnya pada mata merah terdapat beberapa kemungkinan penyebab seperti konjungtivitis akut, iritis akut, keratitis, tukak kornea, skleritis, episkleritis, glaukoma akut, endoftalmitis, dan panoftalmitis.DD mata merah dengan visus turun dan visus normal

1. Mata merah : Visus normal Tidak kotor :o Pterigium;o Pinguekula;o Episkleritis;o Perdarahan sub-konjungtivaKotor :o Keratitis;o Ulkus Kornea;o Glaukoma akut;o Uveitis;o Endoftalmitis;o Panoftalmitis

2. Mata tenang :Visus menurun perlahan :o Katarak;o Glaukoma simpleks;o Retinopati;

Visus menurun mendadak :o Neuritis Optik;o Ablasio Retina;o Oklusi arteri retina sentral;o Oklusi vena retina sentral;o Perdarahan atau kekeruhan vitreus;o Uveitis posterior;o CSR;o Trombosis interna;o Malingering.

KonjungtivitisKeratitis / tukak kornea Iritis Akut Glaukoma akut

Kornea JernihFluoresein +++/-

Presipitat Edema

Penglihatan N <N <N <NSekret (+) (-) (-) (-)Fler - -/+ ++ -/+

10

Page 11: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Pupil N <N <N >NTekanan N N <N> N+++

Vaskularisasia. Konjungtiva posterior

SiliarPleksus siliar

Episkleral

Injeksi konjungtival Siliar Siliar Episkleral

Pengobatan AntibiotikAntibiotika,Sikloplegik,bedah

Steroid, Sikloplegik

+ Miotika diamox +

Uji Bakteri SensibilitasInfeksi local

Tonometri

Mata merah dengan visus normal dapat berupa :

A. KONJUNGTIVITIS Konjungtivitis merupakan radang konjungtiva atau radang selaput lendir yang menutupi belakang kelopak mata. Konjungtiva dibedakan bentuk akut dan kronis. Konjungtivitis dapat disebabkan bakteri seperti konjungtivitis gonokok, virus, klamidia, alergi toksik, dan molluscum contagiosum.

> Gambaran klinis- Hiperemi konjungtiva bulbi,- Lakrimasi,- Eksudat dengan sekret yang lebih nyata di pagi hari,- Pseudoptosis akibat kelopak membengkak,- Kemosis,- Hipertofi papil,- Folikel,- Membran,- Pseudomembran,- Granulasi,- Flikten,- Mata merasa seperti adanya benda asing,- Adenopati preaurikular.

Diagnosis Banding Konjungtivitis Gambaran Klinis

Tanda Bakterial Viral Alergik Toksik TRIC

Injeksi konjungtifitis

mencolok sedangRingan - sedang

Ringan - sedang

Sedang

Hemoragi + + - - -

Kemosis ++ + / - ++ + / - + / -

Eksudat Purulen atau Jarang, Berserabut, - Berserabut

11

Page 12: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

mukopurolen airlengket putih

(lengket)

Pseudo membrane

+ / - + / - - - -

Papil + / - - + - + / -

Volikel - + -+

(medikasi)+

Nodus Preaurikular

+ ++ - - + / -

Panus - --

(kecuali vernal)

- +

Diagnosis Banding Tipe Konjungtivitis yang Lazim

Klinik & Sitologi

Viral Bacterial KlamidiaAtopik (alergi)

Gatal Minimum Minimum Minimum Hebat

Hypremia Umum Umum Umum Umum

Air mata Profuse Sedang Sedang Sedang

Eksudasi Minimum Mengucur Mengucur Minimum

Adenopati preurekular

Lazim JarangLazim hanya Konjungtifitis enklusi

Tidak ada

Pewarnaan kerokan dan eksudat

Monosit Bakteri, PMNPMN, Plasma Sel Badan – badan inklusi

Eosinofil

Sakit tenggorok dan panas

Kadang – kadang

Kadang -kadang

Tidak pernah Tidak pernah

B. EPISKLERITISInflamasi lapisan superfisial sklera ini menyebabkan rasa tidak nyaman ringan. Jarang

berkaitan dengan penyakit sistemik. Biasanya sembuh sendiri namun karena gejala

12

Page 13: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

mengganggu, dapat diberikan terapi antiinflamasi topikal. Pada penyakit berat yang jarang terjadi, terapi antiinflamasi nonsteroid sistemik dapat membantu.

Episkleritis merupakan reaksi radang jaringan ikat vaskular yang terletak antara konjungtiva dan permukaan sklera. Radang episklera dan sklera mungkin disebabkan reaksi hipersensitivitas terhadap penyakit sistemik seperti tuberkulosis, rheumatoid atritis, lues, SLE,dll. Merupakan suatu reaksi toksik, alergik atau merupakan bagian dari adanya infeksi. Dapat saja terjadi secara spontan atau ideopatik.

Keluhannya mata terasa dengan rasa sakit yang ringan, mengganjal, dengan konjungtiva yang kemotik. Untuk radang yang terjadi mempunyai gambaran khusus berupa benjolan setempat dengan batas tegas dan warna merah ungu dibawah konjungtiva. Bila benjolan ini di tekan akan memberikan rasa sakit yang menjalar di sekitar mata.

Episkleritis dapat sembuh sempurna atau bersifat residif yang dapat menyerang tempat yang sama atau berbeda dengan lama sakit 4 – 5 minggu, penyulit dapat timbul bila terjadi skleritis.

C. SKLERITISIni merupakan kondisi yang lebih serius dibandingkan dengan episkleritis dan

mungkin berhubungan dengan penyakit kolagen-vaskular, paling sering arthritis rheumatoid. Merupakan penyebab nyeri mata berat. Dapat timbul daerah inflamasi dan iskemia pada sklera. Yang khas adalah sklera yang terkena membengkak. Hal-hal berikut dapat memperburuk keadaan ini :

o Penipisan sklera (skleromalasia), kadang dengan perforasi;o Keratitis;o Uveitis;o Pembentukan katarak;o Glaukoma.Terapi memerlukan steroid sistemik dosis tinggi atau pada kasus berat dengan

terapi sitotoksik dan pemeriksaan penunjang untuk menemukan penyakit sistemik terkait.Skleritis biasanya di sebabkan oleh penyakit sistemik. Lebih seringnya

disebabkan oleh penyakit jaringan ikat, pasca herpes, sifilis, dan gout. Kadang disebabkan oleh tuberkulosis, bakteri (pseudomonas), sarkoidosis, hipertensi, benda asing, pasca bedah.

Skleritis biasanya terlihat bilateral dan juga sering terdapat pada perempuan. Terdapat perasaan sakit yang berat yang dapat menyebar ke dahi, alis, dan dagu yang kadang membangunkan sewaktu tidur akibat sakitnya yang sering kambuh. Mata merah berair, fotofobia, dengan penglihatan menurun. Terlihat konjungtiva kemotik dan sakit sehingga sering diduga adanya selulitis orbita.

Penyulit skleritis ditemukan berupa keratitis orbita, glaukoma, granuloma subretina, uveitis, ablasi retina eksudatif, proptosis, katarak, hypermetropia. Skleritis yang mengenai bagian posterior bola mata dapat menyebabkan efusi koroid atau menstimulasi tumor.

D. PINGUEKULA DAN PENGUEKULA IRITANS

13

Page 14: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Pinguekula merupakan benjolan pada konjungtiva bulbi yang ditemukan pada orang tua, terutama yang matanya sering mendapat ransangan matahari, debu, dan angin panas. Letak bercak ini pada celah kelopak mata terutama dibagian nasal. Pinguekula merupakan degenerasi hialin jaringan submukosa konjungtiva. Pembuluh darah tidak masuk ke dalam pinguekula, akan tetapi bila meradang atau terjadi iritasi, maka sekitar bercak degenerasi ini akan terlihat pembuluh darah yang melebar. Pada kasus ini tidak perlu diberikan pengobatan akan tetapi bila terlihat adanya tanda peradangan dapat diberikan obat anti radang.

E. HEMATOMA SUBKONJUNGTIVAHematoma subkonjungtiva dapat terjadi pada keadaan dimana pembuluh darah rapuh.

Contohnya : dikarenakan faktor usia, hipertensi, arteriosklerosis, konjungtifitis hemoragik, anemia, pemakaian antikoagulan, dan batuk rejan.

Pendarahan subkonjungtiva dapat juga terjadi akibat trauma langsung atau tidak langsung yang kadang – kadang menutupi perforasi jaringan bola mata yang terjadi. Besarnya perdarahan subkonjungtiva ini dapat kecil atau luas diseluruh subkonjungtiva. Warna merah akan berubah menjadi hitam setelah beberapa lama seperti pada.

Biasanya tidak perlu pengobatan karena akan diserap dengan spontan dalam waktu 1 – 3 minggu.

14

Page 15: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

15

Page 16: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

V. Menjelaskan penyakit infeksi kornea (keratitis) dan berbagai penyebabnya

DefinisiKeratitis adalah infeksi pada kornea yang biasanya diklasifikasikan menurut lapisan kornea yang terkena; Yaitu keratitis superfisialis apabila mengenai lapisan epitel atau Bowman dan keratitis profunda atau keratitis interstialis (atau disebut juga keratitis partenkimatosa) yang mengenai lapisan stroma.

Keratitis adalah radang kornea yang biasanya diklasifikasikan dalam lapis kornea yang terkena, seperti keratitis superficial dan interstisial atau profunda.

Keratitis dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kurangnya air, keracunan obat, reaksi alergi terhadap yang diberi topical dan reaksi terhadap konjungtivitis menahun.

Keratitis akan memberikan gejala mata merah, rasa silau/fotofobia dan merasa kelilipan atau ada yang mengganjal.

Beberapa faktor resiko yang dapat meningkatkan kejadian terjadinya keratitis antara lain :- Perawatan lensa kontak yang buruk; penggunaan lensa kontak yang

berlebihan.- Herpes genital atau infeksi virus lain.- Kekebalan tubuh yang menurun karena penyakit lain.- Higienis yang tidak baik.- Nutrisi yang kurang baik (terutama kekurangan vitamin A)

Keratitis

Gejala :- Keluar air mata yang berlebihan;- Nyeri; - Penurunan tajam penglihatan;- Radang pada kelopak mata;- Mata merah;- Sensitif terhadap cahaya.

Klasifikasi

16

Page 17: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Menurut kausa :1. Keratitis bakterialis2. Keratitis fungi3. Keratitis virus4. Keratitis alergi5. Keratitis defisiensi vit. A6. Keratitis neuroparalitik

Menurut letak lesi pada kornea :1. Keratitis superfisialis, bentuk-bentuk klinik antara lain :

a. Keratitis pungtata superfisialis.b. Keratitis flikten.c. Keratitis sika.d. Keratitis lepra.e. Keratitis nummularis.

2. Keratitis profunda, bentuk-bentuk klinik antara lain :a. Keratitis interstisial luetik atau keratitis sifilis kongenital.b. Keratitis sklerotikans.

Klasifikasi keratitis adalah sebagai berikut :a. Keratitis pungtata

Merupakan keratitis yang terkumpul di daerah membran Bowman, dengan infiltrate berbentuk bercak-bercak halus.

Etiologi : hal yang tidak spesifik dan dapat terjadi pada moluskum kontagiosum, akne rosasea, herpes simpleks, herpes zoster, blefaritis neuroparalitik, infeksi virus, vaksinia, trakoma dan trauma radiasi, dry eyes,dan keracunan obat.

Kelainan dapat berupa : Keratitis pungtata superficial

- Gambaran : infiltrate halus bertitik-titik pada permukaan kornea. Merupakan cacat halus kornea superficial dan hijau bila diwarnai flouresein.

- Etiologi : sindrom dry eyes, blefaritis, keratopati lagaftalmos, trauma ringan dan pemakaian lensa kontak.

- Gejala : sakit, silau, mata merah dan rasa kelilipan.

- Pengobatan : air mata buatan, tobramisin tetes mata dan sikloplegik.

Keratitis pungtata subepitel- Keratitis yang

terkumpul di daerah membran Bowman.- Terdapat bilateral

dan berjalan kronis tanpa gejala kelainan konjungtiva.

17

Page 18: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Keratitis pungtata biasanya terjadi pada dewasa muda.

b. Keratitis marginal Merupakan infiltrat yang tertimbun

pada tepi kornea sejajar dengan limbus. Keluhan : sakit seperti kelilipan,

lakrimasi, disertai fotofobia berat. Mata akan terlihat blefarospasme

pada satu mata, injeksi konjungtiva, infiltrat atau ulkus memanjang, dangkal unilateral dapat tunggal atau multiple, sering disertai neovaskularisasi dari arah limbus.

Pengobatan : antibiotika yang sesuai dengan infeksi lokal dan steroid ringan. Dapat juga diberikan vitamin B dan C dosis tinggi. Pada kelainan yang indolen dilakukan kauterisasi dengan listrik ataupun AgNO3 di pembuluh darahnya atau dilakukan flep konjungtiva yang kecil.

Prognosis : bila tidak diobati dengan baik maka akan mengakibatkan tukak kornea.

c. Keratitis interstisial Merupakan keratitis yang ditemukan pada jaringan kornea yang

lebih dalam. Pada keratitis interstisial akibat lues kongenital didapatkan

neovaskularisasi dalam yang terlihat pada usia 5-20 tahun pada 80% pasien lues.

Etiologi : alergi atau infeksi spiroket ke dalam stroma kornea dan akibat tuberculosis.

Gejala : fotofobia, lakrimasi dan menurunnya visus. Pada keratitis interstisial maka keluhan bertahan seumur hidup. Keluhan kornea keruh sehingga iris sukar dilihat. Permukaan kornea seperti kaca. Terdapat injeksi siliar disertai dengan sebukan pembuluh ke dalam sehingga memberikan gambaran merah kusam atau “salmon patch” dari Hutchinson, seluruh kornea dapat berwarna merah cerah.

Kelainan ini biasanya bilateral. Pengobatan : tergantung penyebabnya. Pemberian sulfas atropine

tetes mata untuk mencegah sinekia akibat terjadinya uveitis dan kortikosteroid tetes mata.

d. Keratitis bakterialiso Membentuk ulkus kornea akibat bakteri yang disebabkan oleh :

- Bakteri oportunistik : contoh streptococcus α-hemolyticus, staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Nocardia, dan M. portuitum-chelonei.

18

Page 19: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

- Bakteri pneumococcus, pseudomonas, dan enterobacteriocea.- Pengobatan antibiotika dapat diberikan secara dini antara lain :

Gram ( - ) Gram ( + )TobramisinGentamisinPolimiksin

CefazolinVancomyxinBasitrasin

- Biasanya pengobatan diberikan setiap 1 jam.- Sikloplegik diberikan untuk istirahat mata.

e. Keratitis Fungi o Disebabkan oleh Candida, Aspergillus, Penicillium, Cephalosporium

Fusarium, dan Curvularia serta merupakan efek samping pemakaian antibiotik dan kortikosteroid yang tidak cepat.

o Ulkus pada fungi indolen, dengan infiltrat kelabu, sering dengan hipopion, peradangan nyata pada bola mata, ulserasi superfisial dan lesi-lesi satelit.

o Biasanya dimulai dengan suatu rudapaksa pada kornea oleh ranting pohon, daun dan bagian tumbuh-tumbuhan.

o Etiologi : Gejala : timbul setelah 5 hari – 3 minggu setelah rudapaksa. Pasien akan mengeluh sakit mata yang hebat, berair dan silau. Pada mata akan terlihat infiltrat yang berhifa dan satelit bila terletak di dalam stroma. Biasanya disertai dengan cincin endotel dengan plaque tampak bercabang-cabang dengan endothelium plaque, gambaran satelit pada kornea dan lipatan Descemet.

o Diagnosis : pemeriksaan mikroskopik dengan KOH 10 % terhadap kerokan kornea menunjukkan adanya hifa.

o Pengobatan : sebaiknya pasien dengan infeksi jamur dirawat dan diberi pengobatan natamisin 5% setiap 1-2 jam saat bangun. Dan anti jamur seperti miconazole, amfoterisin, nistatin dan lain-lain. Diberikan sikloplegik disertai obat oral antiglaukoma bila timbul peningkatan tekanan intraokular. Bila tidak berhasil diatasi maka dapat dilakukan keratoplasti.

f. Keratitis Viruso Dapat terjadi pada penyakit seperti herpes simpleks, herpes zoster,

vaksinia, dan trachoma.o Terapi : - Trifluorotimidin (TFT), 1% setiap 4 jam.

- Acylovir bentuk salep, 3% setiap 4 jam.

g. Keratitis Alergio Sering terlibat pada penyakit autoimun seperti arthritis rheumatoid,

polioartreitis nodosa, SLE, dan lain-lain.o Terapi : - Diarahkan pada pengendalian penyakit sistemik penyebab.

- Pemberian imunosupresif yang poten.

19

Page 20: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

h. Keratitis Defisiensi Vitamin Ao Ulkus kornea berada di sentral dan bilateral, berwarna kelabu dan indolen,

kilau kornea hilang. Kornea melunak dan nekrotiko Terapi : - Dewasa : 30.000 unit/ hari selama 1 minggu.

- Salep sulfonamida/ antibiotik bisa digunakan untuk mencegah infeksi bakteri sekunder.

i. Keratitis Neuroparalitiko Akibat kelainan saraf trigeminus, jadi kornea keruh dan tidak sensitif.

Kemudian tukak kornea terjadi karena herpes zoster, tumor passa post cranium.

o Terapi : Pengobatan keratitis, tersarafi, dan menutup punctum lacrimal.

Diagnosis dan pemeriksaan 1. Anamnesis2. Pemeriksaan fisik :

a. Uji visus dengan : 1) Ototipe snellen2) Uji hitung jari tangan3) Uji proyeksi sinar4) Uji lambaian tangan

b. Kedudukan bola matac. Pemeriksaan TIO dengan :

1) Digital2) Tonometri Schiotz

d. Pemeriksaan segmen anterior dengan loupee. Pemeriksaan segmen post (direct ophtalmascope)

Pengobatan

Antibiotik, anti jamur dan anti virus dapat digunakan tergantung organisme penyebab. Antibiotik spektrum luas dapat digunakan secepatnya, tapi bila hasil laboratorium sudah menentukan organisme penyebab, pengobatan dapat diganti. Terkadang, diperlukan lebih dari satu macam pengobatan. Terapi bedah laser terkadang dilakukan untuk menghancurkan sel yang tidak sehat, dan infeksi berat membutuhkan transplantasi kornea.

Obat tetes mata atau salep mata antibiotik, anti jamur dan antivirus biasanya diberikan untuk menyembuhkan keratitis, tapi obat-obat ini hanya boleh diberikan dengan resep dokter. Pengobatan yang tidak baik atau salah dapat menyebabkan perburukan gejala. Obat kortikosteroid topikal dapat menyebabkan perburukan kornea pada pasien dengan keratitis akibat virus herpes simplex.

20

Page 21: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

Pasien dengan keratitis dapat menggunakan tutup mata untuk melindungi mata dari cahaya terang, benda asing dan bahan iritatif lainnya. Kontrol yang baik ke dokter mata dapat membantu mengetahui perbaikan dari mata.

Jenis-jenis obat pada pengobatan keratitis

1. Anestetika Topikal

- Propacain HCl tetes 0,5%- Pentocain tetes 0,5% atau salep 0,5% yang sering dipakai adalah Pantocain

Pantocain mengandung Tetracain.Fungsinya Sebagai anastetik lokal topikal untuk diagnostik atau para tindakan bedah- Tonometri- Pengambilan benda asing- sebelum prosedur bedah minor seperti pengambilan jahitan kornea, - Pembedahan bola mata

2. Anastetika Lokal injeksi- Xylocain- Propacain- Mepivacain HCl

3. Kortikosteroid Topikal

- salep hidrokortison 0,5%- susp prednisone asetat 1%- susp deksametason Na sulfat- suspensi medryson 1%

4. Kortikosteroid + anti infeksi- Xytrol

5. Antibiotik topical- neomicyn- eritromicin- bacitracin- tetraciclin- gentamicin (garamicin)- cloramfenikol- ciprofloxacin

6. Antijamur- Natamicin- Nystatin

21

Page 22: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

- Miconazol (monistat)

7. Antiviral- Idoxuridin- Vidarabin- Acyclovir

8. Obat siklopegik/ midriatikumMidriatikum membesarkan pupil mataSiklopegik melemahkan otot siliariGuna:- mengurangi rasa sakit- melepas/ mencegah sinekia- mengistirahatkan iris

Obat untuk midriatikum bisa dari golongan obat simpatomimetik dan antimuskarinik, sedangkan obat untuk Siklopegia hanya obat dari golongan antimuskarinik.

Obat midriatikum-siklopegia yang tersedia di pasaran adalah Atropine, Homatropine dan Tropicamide dengan potensi dan waktu kerja yang berbeda begitu juga kegunaan secara klinisnya.

9. Obat Miotikum menyebabkan miosis (konstriksi dari pupil mata). Pengobatan glaukoma untuk mengurangi tekanan di dalam mata dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada penglihatan. Bekerja dengan cara membuka sistem saluran di dalam mata, dimana sistem saluran tidak efektif karena kontraksi atau kejang pada otot di dalam mata yang dikenal dengan otot siliari.Ex: Betaxolol dan Pilokarpin

Pencegahan

Pemakai lensa kontak harus menggunakan cairan desinfektan pembersih yang steril untuk membersihkan lensa kontak. Air keran tidak steril dan tidak boleh digunakan untuk membersihkan lensa kontak. Pemeriksaan mata rutin ke dokter mata disarankan karena kerusakan kecil di kornea dapat terjadi tanpa sepengetahuan kita. Jangan terlalu sering memakai lensa kontak. Lepas lensa kontak bila mata menjadi merah atau iritasi. Ganti lensa kontak bila sudah waktunya untuk diganti. Cuci tempat lensa kontak dengan air panas, dan ganti tempat lensa kontak tiap 3 bulan karena organisme dapat terbentuk di tempat kontak lensa itu.

Makan makanan bergizi dan memakai kacamata pelindung ketika bekerja atau bermain di tempat yang potensial berbahaya bagi mata dapat mengurangi

22

Page 23: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

resiko terjadinya keratitis. Kacamata dengan lapisan anti ultraviolet dapat membantu menahan kerusakan mata dari sinar ultraviolet.

23

Page 24: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

VI. Menjelaskan cara menjaga mata dan penglihatan berdasarkan ajaran Islam

Perintah menjaga pandangan mata ;

“katakanlah kepada orang-orang beriman (laki-laki) hendaknya menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka, karena yang demikian itu membersihkan jiwa mereka dan sesungguhnya Allah maha mengetahuinya dengan apa yang mereka lakukan. Dan katakanlah kepada wanita perempuan hendaknya mereka menjaga pandangan mereka dan memelihara kemaluan mereka” (Q.s. an-n ur (24):30-31)

Firman Allah tentang mata :Bukankah kami telah memberikan kepadanya dua buah mata (Q.s, al-balad (90):8)

Fungsi indera pengelihatan :- Mampu membaca ayat-ayat Allah (tersurat dan tersirat)- sebagai indera penyempurna pendengaran

Tujuan penciptaan mata :- memberikan petunjuk dalam kegelapan- membentuk kebutuhan yang dilakukan oleh anggota tubuh lain

pandangan di bagi atas :1. pandangan wajib : melihat mushaf alqur’an, membedakan mana yang hak dan batil2. pandangan haram : wanita yang bukan mahram, mantan isteri/suami (kecuali

untuk persaksian,pengobatan, dan khitbah), melihat aurat, telanjang/setengah telanjang.

3. pandangan sunah : lihat muka / telapak tangan calon isteri, baca buku yg bermanfaat, melihat orang tua dengan tatapan menghormati.

4. pandangan makruh : menonton tv, iklan5. pandangan mubah : pasutri melihat tubuh pasangannya (tidak membahayakan dan bermanfaat).

Sesungguhnya di antara nikmat agung yang Allah berikan kepada kita adalah nikmat penglihatan.Allah ta’ala berfirman:“dan Dia yang memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, agar kalian bersyukur” (QS An Nahl:78)“dan Dialah yang menciptakan bagimu pendengaran, ,penglihatan, dan hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur” (QSAl Mu’minun : 78).Jika kita telah mengetahui akan nikmat yang agung ini, maka sudah semestinya kita malu terhadap Pemberi Nikmat ini, dan sudah semestinya kita menjaga pandangan terhadap perkara-perkara yang diharamkan-Nya, serta menggunakan

24

Page 25: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

nikmat ini untuk perkara-perkara yang diridhoi-Nya.Kita tahu bahwa nikmat penglihatan ini akan ditanya di hari akhir kelak, sebagaimana firman-Nya, “sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya” (QS Al Isra’ : 36).Ikhwan wa Akhowat sekalian..Allah ta’ala telah memerintahkan kita untuk menjaga pandangan, Dia berfirman:“Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya, yang demikian itu lebih suci bagi mereka. Sungguh Allah Maha Mendengar apa yang mereka perbuat. Dan katakanlah kepada para perempuan yang beriman, agar mereka menjaga pandagannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang biasa terlihat” (QS An Nuur : 30-31)Tidaklah Islam memerintahkan atau melarang sesuatu, melainkan untuk kebaikan hamba-hamba-Nya, ada hikmah dan faedah yang banyak dibalik perintah dan larangan tersebut.Imam Ibnul Qoyyim Al Jauzi berkata di dalam kitabnya “Ad Da’u wad Dawa’” setidak-tidaknya ada 10 faedah dari menjaga pandangan, semoga ini dapat menjadi motivasi bagi kita.

1. melaksanakan perintah Allah yang mengantarkan puncak kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhiratnya. “Katakanlah kepada orang-orang yang beriman, mereka menundukkan pandangan mereka”.

2. menghadang pengaruh dari panah beracun (iblis) yang dapat menyebabkan kebinasaan pada hati.

3. membuat hati dekat dengan Allah, sebaliknya mengumbar pandangan mengakibatkan hati terpisah dan jauh dari Allah.

4. menguatkan hati dan menyenangkannya, sebaliknya mengumbar pandangan melemahkan hati dan membuatnya gundah.

5. menyinari hati, oleh karena itu Allah menyebutkan cahaya setelah perintah menjaga pandangan. Allah ta’ala berfirman, “katakanlah kepada laki-laki yang beriman agar mereka menjaga pandangannya” (QS An-Nur: 30) kemudian Allah berfirman “Allah (pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. (QS An Nur: 35).

6. memunculkan firasat yang benar, yang dapat membedakan antara kebenaran dan kebatilan. Allah ta’ala membalas amalan seorang hamba dengan apa-apa yang sesuai dengan amalan tersebut. Menjaga pandangan dari hal-hal yang Allah haramkan akan berdampak diberikannya cahaya di penglihatannya dan membukakan baginya ilmu dan iman serta pengetahuan dan firasat yang benar.

7. membuat hati istiqomah, berani, dan kuat.8. menyulitkan syaitan untuk masuk ke dalam hati, karena syaitan masuk

dengan sebab mengumbar pandangan dan syaitan akan lebih cepat menembus ke dalam hati melebihi kecepatan tembusnya udara ke dalam ruang hampa.

9. akan menyibukkan hati kepada pemikiran yang membawa maslahat dan manfaat bagi hati.

25

Page 26: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

10. bahwa antara mata dan hati ada jendela dan jalan yang menghubungkan keduanya, akan baik salah satunya jika satu yang lain baik, dan akan rusak salah satunya jika satu yang lain rusak. Maka jika hatinya rusak, rusaklah pandangannya, dan jika pandangannya rusak, maka rusaklah hatinya. Demikian juga sebaliknya.

26

Page 27: Skenario 1 Mata Merajgfusea56er9uoih

DAFTAR PUSTAKA

1. Gunawan SG, Setiabudy R, Nafrialdi (2007) Farmakologi dan Terapi edisi 5,

Jakarta, Balai Penerbit FKUI

2. Ilyas, Sidarta.2006. Ilmu Penyakit Mata Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Penerbit

FKUI

3. Mansjoer A., Triyanti K, dkk. (2001). Kapita Selekta Kedokteran Edisi ke-3 jilid

1. Jakarta : Media Aesculapius

4. Sherwood, Lauralee.2001. Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem Edisi 2. Jakarta :

EGC

5. Sloane, Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta : EGC

6. Snell, Richard.S. 2006. Anatomi Klinik untuk Mahasiswa Kedokteran Edisi 6.

Jakarta. EGC

7. Sudoyo,Aru W,dkk.2006.Ilmu Penyakit Dalam edisi 4 jilid 2.jakarta:balai pustaka

FKUI

8. (http://edwea.multiply.com/journal/item/245/10_Faedah_Menjaga_Pandangan)

9. http://www.facebook.com/note.php?note_id=88256724643&ref=mf . Diarsipkan

di bawah: AGAMA, Akhlaq

27