Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

download Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

of 22

Transcript of Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    1/22

    ZIKRI SUNDARI 1102010309

    1. Anatomi Makroskopik dan Mikroskopik Mata

    http://2.bp.blogspot.com/_8nhQT1LbhwY/S4pFHie7BXI/AAAAAAAAAFY/3JBK1Kzly7w/s1600-h/dun.jpg
  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    2/22

    Anatomi Orbita

    Orbita tersusun atas enam tulang tengkorak.

    a. Os frontalis (fossa orbitalis) di superior.

    b. Os sphenoidalis di posterior.

    c. Os ethmoidalis di posterior.d. Os lacrimalis di medial.

    e. Os maxillaris (fossa orbitalis) di inferomedial.

    f. Os zygomaticus di inferior.

    Otot-otot pengerak bola mata

    Otot Menghasilkan gerakan Saraf kranial

    1. Rektus superior

    2. Rektus inferior

    3. Rektus medialis

    4. Rektus lateralis

    5. Oblique superior

    Ke atas

    Ke bawah

    Ke dalam arah hidung

    Jauh dari hidung

    Ke bawah dan masuk

    Okulomotor (III)

    Okulomotor (III)

    Okulomotor (III)

    Abducens (VI)

    Trochlear (IV)

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    3/22

    6. Oblique inferior Ke atas dan keluar Okulomotor (III)

    Bagian-bagian mata dan fungsinya :

    1. Kornea

    Merupakan bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.2. Pupil dan Iris/Selaput Pelangi

    Dari kornea, cahaya akan diteruskan ke pupil. Pupil menentukan kuantitas cahaya

    yang masuk ke bagian mata yang lebih dalam. Pupil mata akan melebar jika kondisi

    ruangan yang gelap, dan akan menyempit jika kondisi ruangan terang. Lebar pupil

    dipengaruhi oleh iris di sekelilingnya.Iris berfungsi sebagai diafragma. Iris inilah

    terlihat sebagai bagian yang berwarna pada mata.

    3. Lensa mata

    Lensa mata menerima cahaya dari pupil dan meneruskannya pada retina. Fungsi lensa

    mata adalah mengatur fokus cahaya, sehingga cahaya jatuh tepat pada bintik kuning

    retina. Untuk melihat objek yang jauh (cahaya datang dari jauh), lensa mata akan

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    4/22

    menipis. Sedangkan untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa

    mata akan menebal.

    4. Retina/Selaput Jala

    Retina adalah bagian mata yang paling peka terhadap cahaya, khususnya bagian retina

    yang disebut bintik kuning. Setelah retina, cahaya diteruskan ke saraf optik.

    5. Saraf optikSaraf yang memasuki sel tali dan kerucut dalam retina, untuk menuju ke otak

    6. Sklera : Melindungi bola mata dari kerusakan mekanis dan menjadi tempat

    melekatnya bola mata

    7. Otot-otot : Otot-otot yang melekat pada mata :

    a. muskulus rektus superior : menggerakan mata ke atas

    b. muskulus rektus inferior : mengerakan mata ke bawah

    8. Badan Siliaris : Menyokong lensa dan mengandung otot yang memungkinkan lensa

    untuk beroakomodasi, kemudian berfungsijuga untuk mengsekreskan aqueus humor

    9. Bintik kuning (Fovea) : Bagian retina yang mengandung sel kerucut

    10. Bintik buta : Daerah syaraf optic meninggalkan bagian dalam bola mata

    11. Vitreous humor : Menyokong lensa dan menjaga bentuk bola mata12. Aquous humor : Menjaga bentuk kantong bola mata

    Struktur Pelindung Mata

    Orbita

    Orbita adalah rongga bertulang yang mengandung bola mata, otot-otot, saraf,

    pembuluh darah, lemak dan struktur yang menghasilkan dan mengalirkan air mata.

    Kelopak Mata

    Ketika berkedip, kelopak mata membantu menyebarkan cairan ke seluruh permukaan

    mata dan ketika tertutup, kelopak mata mempertahankan kelembaban permukaan

    mata. Tanpa kelembaban tersebut, kornea bisa menjadi kering, terluka dan tidak

    tembus cahaya. Bagian dalam kelopak mata adalah selaput tipis (konjungtiva) yang

    juga membungkus permukaan mata.

    Bulu mata

    Bulu Mata berfungsi membantu melindungi mata dengan bertindak sebagai barrier

    (penghalang). Kelenjar kecil di ujung kelopak mata menghasilkan bahan berminyak

    yang mencegah penguapan air mata.

    Kelenjar lakrimalis

    Kelenjar Lakrimalis terletak di puncak tepi luar dari mata kiri dan kanan dan

    menghasilkan air mata yang encer. Air mata mengalir dari mata ke dalam hidung.

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    5/22

    MIKROSKOPIK

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    6/22

    2. Fisiologi Mata

    Mata adalah struktur bulat berisi cairan yang dibungkus oleh tiga lapisan. Dari luar ke

    dalam lapisan-lapisan tersebut adalah sclera/kornea, khoroid/badan siliaris/iris, dan retina.

    a. Sebagian besar bola mata ditutupi oleh sclera yang membentuk bagian putih mata, di

    sebelah anterior lapisan ini disebut cornea : transparan, dapat ditembus oleh berkas

    cahaya untuk masuk ke interior mata.

    b. Lapisan tengah dibawah sclera adalah khoroid : berpigmen dan mengandung banyak

    pembuluh darah yang memberi nutrisi bagi retina, di sebelah anterior mengalamispesialisasi badan siliaris dan iris.

    c. Lapisan paling dalam dibawah koroid adalah retinaterdiri dari lapisan berpigmen di

    sebelah luar dan lapisan jaringan saraf di sebelah dalam, terdapat sel batang ( rod) dan

    kerucut (cones).

    Pada bagian interior mata terdapat dua rongga berisi cairan yang dipisahkan oleh lensa,

    semuanya transparan sehingga cahaya dapat menembus mata dari cornea ke retina.

    - Rongga posterior yang lebih besar antara lensa dan retina mengandung bahan mirip

    gel, humor vitreus,penting untuk mempertahankan bentuk bola mata.

    - Rongga anterior antara kornea dan lensa, mengandung cairan jernih encer, humor

    aquosus--membawa nutrient untuk kornea dan lensa, karena keduanya tidak memilikialiran darah.

    Fungsi Komponen-komponen Utama Mata

    Struktur Lokasi Fungsi

    Humor Aquosus Rongga anterior antara kornea dan lensaMembawa nutrient bagi kornea dan

    lensa

    Sel Bipolar Lapisan tengah sel saraf di retinaPenting dalam pemrosesan

    rangsangan cahaya di retina

    Titik Buta/

    Diskus

    Optikus

    Titik di retina sedikit di tepi tempat

    keluarnya saraf optikus; tidak mengandung

    fotoreseptor

    Jalan keluar nervus optikus dan

    pembuluh darah

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    7/22

    Koroid Lapisan tengah mata

    Berpigmen untuk mencegah

    pembuyaran berkas sinar di mata;

    mengandung pembuluh darah yang

    memberi makan retina

    Badan siliar

    Turunan khusus di anterior lapisan koroid;

    membentuk cincin melingkari tepi luar

    lensa

    Menghasilkan humor aquosus dan

    mengandung otot siliaris

    Otot siliaris

    Komponen otot melingkar dari korpus

    sliaris; melekat ke lensa melalui

    ligamentum suspensorium

    Penting dalam akomodasi

    Sel kerucut Fotoreseptor di lapisan terluar retinaKetajaman penglihatan, penglihatan

    warna, dan penglihatan siang hari

    Kornea Lapisan paling luar, jernih, di anterior mataBerperan untk kemampuan refraksi

    mata

    Fovea Bagian tengah retina Daerah ketajaman tertinggi

    Sel ganglion Lapisan dalam sel-sel saraf retinaPenting dalam pemrosesan cahaya di

    retina, membentuk n.optikus

    IrisCincin otot yang berpigmen dan terlihat di

    dalam humor aquosus

    Mengubah-ubah ukuran pupil dengan

    kontraksi; menentukan warna mata

    Lensa

    Antara humor aquosus dan humor vitreus;

    melekat ke otot siliaris melalui ligamentum

    suspensorium

    Berperan dalam variasi kemampuan

    refraksi selama akomodasi

    Macula lutea Daerah tepat di sekitar foveaMemiliki ketajaman tinggi karena

    mengandung sel kerucut

    Nervus optikus Keluar dari mata di diskus optikusBagian pertama dari jalur penglihatan

    ke otak

    Pupil Lubang bundar anterior di tengah iris Mengatur jumlah cahaya yang masukRetina Lapisan paling dalam mata Mengandung fotoreseptor

    Sel batang Fotoreseptor di lapisan terluar retina

    Berperan dalam penglihatan hitam-

    putih dan malam serta sensitivitas

    tinggi

    Sklera Lapisan luar mata yang kuat

    Membentuk bagian putih mata yang

    terlihat; disebelah anterior

    membentuk jaringan khusus yaitu

    kornea

    Ligamentum

    suspensoriumTerletak antara otot siliaris dan lensa Penting dalam akomodasi

    Humor vitreous Antara lensa dan retinaMembantu mempertahankan bentukmata

    Jumlah cahaya yang masuk ke mata dikontrol oleh iris.

    Pigmen di iris memberikan warna pada mata. Lubang bundar di tengah iris, tempat

    masuknya cahaya ke interior mata disebut pupil. Ukuran lubang ini dapat disesuaikan

    oleh kontraksi otot-otot iris untuk menerima sinar lebih banyak atau lebih sedikit. Iris

    mengandung 2 set anyaman otot polos, satusirkularberjalan seperti cincin di dalam iris

    dan satu radialmengarah ke luar dari tepi pupil seperti jari roda-roda sepeda. Otot-otot

    tersebut dikendalikan oleh sistem saraf otonom. Serat saraf parasimpatis mensarafi otot

    sirkularmenyebabkan konstriksi pupil, sementara serat simpatis mensarafi otot radial

    dilatasi pupil.

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    8/22

    Sinar/ cahaya adaalah suatu bentuk radiasi elektromagnetik yang terdiri dari paket-paket

    energi mirip partikel yang dinamai foton yang berjalan dalam bentuk gelombang.

    Fotoreseptor di mata hanya peka terhadap panjang gelombang antara 400 dan 700

    nanometer. Sinar dari berbagai panjang gelombang dalam rentang sinar tampak

    dipersepsikan sebagai sensasi warna yang berbeda-beda. Panjang gelombang yang lebih

    pendek dilihat sebagai warna ungu dan biru, panjang gelombang yang lebih panjang

    diinterpretasikan sebagai oranye dan merah

    Proses Refraksi

    Sinar berjalan lebih cepat melalui udara daripada melalui media transparan lain misalnya

    air dan kaca. Ketika masuk ke suatu medium dengan densitas tinggi, berkas cahaya

    melambat arah berkas cahaya berubah. Berbeloknya berkas sinar dikenal sebagai

    refraksi (pembiasan).

    Pada permukaan melengkung seperti lensa, semakin besar kelengkungan, semakin besar

    derajat pembelokan, dan semakin kuat lensa. Permukaan konveks menyebabkan

    konvergensi berkas sinar, membawa berkas-berkas tersebut lebih dekat satu sama lain.

    Karena konvergensi penting untuk membawa suatu bayangan ke titik focus, maka

    permukaan refraktif mata berbentuk konveks. Seedangkan, permukaan konkaf

    menyebabkan buyarnya berkas sinar (divergensi), sehingga dimanfaatkan untukmengoreksi kesalahan refraktif tertentu mata, misalnya berpenglihatan dekat.

    (lensa konveks) (lensa konkaf)

    Struktur Refraktif MataDua struktur yang paling penting dalam kemampuan refraktif mata adalah kornea dan

    lensa. Permukaan kornea yang melengkung, merupakan struktur pertama yang dilewati

    oleh sinar sewaktu sinar tersebut masuk mata, berperan paling besar dalam kemampuan

    refraktif total mata karena perbedaan dalam densitas pada permukaan udara-kornea jauh

    lebih besar daripada perbedaan dalam densitas antara udara dan cairan disekitarnya.

    Kemampuan refraktif kornea seseorang tidak berubah, karena kelengkungan kornea tidak

    pernah berubah. Sebaliknya, kemampuan refraktif lensa dapat diubah-ubah dengan

    mengubah kelengkungannya sesuai kebutuhan untuk melihat dekat atau jauh.

    Akomodasi meningkatkan kekuatan lensa untuk melihat dekat.

    Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa dikenal sebagai akomodasi. Kekuatan lensabergantung pada bentuknya, yang selanjutnya dikendalikan oleh otot siliaris. Ketika otot

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    9/22

    siliaris melemas, ligamentum suspensorium menegang, dan ligamentum ini menarik lensa

    menjadi bentuk gepeng dan kurang refraktif. Ketika otot berkontraksi, kelilingnya

    berkurang sehingga tegangan pada lig.suspensorium berkurang lensa menjadi lebih

    bulat. Meningkatnya kelengkungan karena lensa menjadi lebih bulat akan meningkatkan

    kekuatan lensa dan lebih membelokkan berkas sinar. Pada mata normal, otot siliaris

    melemas dan lensa menggepeng untuk melihat jauh, tetapi otot ini berkontraksi agar lensa

    menjadi lebih konveks dan lebih kuat untuk melihat dekat. Otot siliaris dikontrol olehsistem saraf otonom, dengan stimulasi simpatis menyebabkan relaksasi dan stimulasi

    parasimpatis menyebabkan berkontraksi.

    Sinar harus melewati beberapa lapisan retina sebelum mencapai fotoreseptor.

    Fungsi utama mata adalah memfokuskan berkas cahaya dari lingkungan ke sel batang dan

    kerucut, yang merupakan sel fotoreseptor retina. Fotoreseptor kemudian akan mengubah

    energi cahaya menjadi sinyal listrik untuk ditransmisikan ke SSP.

    Bagian saraf dari retina terdiri dari 3 lapisan, yaitu

    a. Lapisan paling luar (dekat koroid) mengandung sel batang dan sel kerucut, peka

    cahaya.

    b. Lapisan tengah, sel bipolar.c. Lapisan dalam, sel ganglion.

    Akson sel ganglion menyatu membentuksaraf optikus. Titik di retina tempat saraf optic

    keluar dan pembuluh darah berjalan disebut diskus optikus, sering disebut bintik buta

    karena tidak adanya sel kerucut dan batang. Pada retina juga terdapat fovea centralis,

    suatu cekungan terletak tepat di tengah retina, lapisan ganglion dan bipolar tersisih ke

    tepi sehingga cahaya langsung mengenai fotoreseptor, membuat fovea menjadi titik

    dengan penglihatan paling jelas, kaya konsentrasi sel kerucut.

    Foto transduksi oleh sel retina mengubah rangsangan cahaya menjadi sinyal saraf.

    Setiap retina mengandung sekitar 150 juta fotoreseptor dan lebih dari satu milyar molekul

    fotopigmen mungkin terkemas di dalam segmen luar setiap fotoreseptor. Fotopigmenakan mengalami perubahan kimiawi ketika diaktifan oleh sinar terbentuknya potensial

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    10/22

    reseptor yang akhirnya menghasilkan potensial aksi menyalurkan informasi ke otak

    untuk pemrosesan visual.

    Fotopigmen terdiri dari dua komponen : opsin, suatu protein yang merupakan bagian

    integral dari membrane diskus dan retinen, suatu turunan vitamin A yang terikat di

    bagian dalam molekul opsin. Retinen adalah bagian fotopigmen yang menyerap cahaya.

    Terdapat empat fotopigmen berbeda, satu di sel batang dan masing-masing satu di ketigajenis sel kerucut. Keempat fotopigmen ini menyerap panjang gelombang sinar yang

    berbeda-beda. Rodopsin, fotopigmen sel batang menyerap semua panjang gelombang

    cahaya tampak. Dengan menggunakan masukan visual dari sel batang, otak tidak dapat

    membedakan antara berbagai panjang gelombang dalam spectrum sinar tampak. Karena

    itu, sel batang hanya memberi bayangan abu-abu dengan mendeteksi perbedaan

    intensitas, bukan perbedaan warna. Fotopigmen di ketiga jenis sel kerucutsel kerucut

    merah, hijau, biruberespons secara selektif terhadap berbagai panjang gelombang

    cahaya, menyebabkan kita dapat melihat warna.

    Fototransduksi, proses pengubahan rangsangan cahaya menjadi sinyal listrik, pada

    dasarnya sama untuk semua fotoreseptor, tetapi mekanismenya bertentangan dengan cara

    biasa reseptor berespons terhadap stimulus adekuatnyabiasanya mengalami

    depolarisasi saat dirangsangtetapi fotoreseptor mengalami hiperpolarisasi ketika

    menyerap cahaya.

    Aktivitas fotoreseptor dalam gelap.

    Membrane plasma segmen luar fotoreseptor mengandung saluran Na+ bergerbang kimia.

    Saluran ini berespons terhadap pembawa pesan kedua internal, GMP siklik/cGMP.

    Pengikatan cGMP ke saluran Na+ membuat saluran ini tetap terbuka. Tanpa cahaya,

    konsentrasi cGMP tinggi, sehingga saluran Na+ fotoreseptor tetap terbuka walaupun tidak

    mendapat rangsangandalam keadaan gelap. Kebocoran pasif Na+

    masuk ke sel depolarisasi fotoreseptor menyebar ke ujung sinaps menyebabkan saluran Ca2+

    berpintu voltase di ujung sinaps tetap terbuka Ca2+ masuk neurotransmitter dilepas

    dari ujung sinaps dalam keadaan gelap.

    Aktivitas fotoreseptor dalam keadaan terang.

    Pada pajanan ke sinar, konsentrasi cGMP menurun melalui serangkaian reaksi biokimia

    yang dipicu oleh pengaktifan fotopigmen retinen berubah bentuk dan mengaktifkan

    fotopigmen. Sel batang dan kerucut mengandung suatu protein G yang dinamai

    transdusin. Fotopigmen yang aktif mengaktifkan transdusin mengaktifkan enzim

    intrasel fosfodiesterase menguraikan cGMP sehingga konsentrasinya berkurang

    penurunan cGMP memungkinkan saluran Na+ tertutup menghentikan depolarisasi danmenyebabkan hiperpolarisasi membrane hiperpolasrisasi merupakan potensial reseptor

    menyebar ke ujung sinaps penutupan canal Ca2+ penurunan pelepasan

    neurotransmitter dari ujung sinaps.

    Selanjutnya, fotoreseptor bersinaps dengan sel bipolar. Sel-sel ini selanjutnya berakhir di

    ganglion, yang akson-aksonnya membentuk saraf optic untuk transmisi sinyal ke otak.

    Neurotransmitter yang dibebaskan dari ujung sinaps memiliki efek inhibitorik pada sel

    bipolar. Penurunan pengeluaran neurotransmitter yang menyertai hiperpolarisasi reseptor

    yang diinduksi oleh cahaya menurunkan efek inhibitorik pada sel bipolar, sehingga sel-

    sel tersebut tereksitasi dan menyampaikan informasi yang dilihat ke jalur penglihatan

    otak.

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    11/22

    Sifat-sifat Penglihatan Batang dan Kerucut

    Sel Batang Sel Kerucut

    100 juta/ retina

    Penglihatan dalam rona abu-abu

    Kepekaan tinggi

    Ketajaman rendah

    Banyak konvergensi di jalur

    retina

    Lebih banyak di perifer

    3 juta/retina

    Penglihatan warna

    Kepekaan rendah

    Ketajaman tinggi

    Sedikit konvergensi di jalur retina

    Terkonsentrasi di fovea

    (Lauralee Sherwood, 2012)

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    12/22

    3. Keratitis

    Keratitis adalah peradangan pada salah satu dari kelima lapisan kornea. Peradangan

    tersebut dapat terjadi di epitel, membran Bowman, stroma, membrane Descemet, ataupun

    endotel. Peradangan juga dapat melibatkan lebih dari satu lapisan kornea. Keratitis

    merupakan kelainan akibat terjadinya infiltrasi sel radang pada kornea yang akan

    mengakibatkan kornea menjadi keruh. Pada umumnya didahului oleh keadaan trauma

    pada kornea, penggunaan lensa kontak, pemakaian kortikosteroid topikal yang tidak

    terkontrol, dan pemakaian obat tetes mata tradisional.

    Epidemiologi

    Di negara-negara berkembang insidensi keratitis berkisar antara 5,9-20,7 per 100.000

    orang tiap tahun. Insidensi keratitis pada tahun 1993 adalah 5,3 per 100.000 penduduk di

    Indonesia, perbandingan laki-laki dan perempuan tidak begitu bermakna pada angka

    kejadian keratitis.

    Predisposisi terjadinya keratitis antara lain terjadi karena trauma, pemakaian lensa kontak

    dan perawatan lensa kontak yang buruk, penggunaan lensa kontak yang berlebihan,

    Herpes genital atau infeksi virus lain, kekebalan tubuh yang menurun karena penyakit

    lain, serta higienis dan nutrisi yang tidak baik, dan kadang-kadang tidak diketahui

    penyebabnya.

    Etiologi

    Penyebab keratitis bermacam-macam. Bakteri, virus dan jamur dapat menyebabkan

    keratitis. Penyebab paling sering adalah virus herpes simplex tipe 1. Selain itu penyebab

    lain adalah kekeringan pada mata, pajanan terhadap cahaya yang sangat terang, benda

    asing yang masuk ke mata, reaksi alergi atau mata yang terlalu sensitif terhadap kosmetik

    mata, debu, polusi atau bahan iritatif lain, kekurangan vitamin A dan penggunaan lensa

    kontak yang kurang baik.

    Klasifikasi

    Berdasarkan lokasi/letaknya, keratitis dibedakan menjadi :a. Keratitis pungtata

    Keratitis yang terkumpul di daerah membrane Bowman, dengan infiltrate berbentuk

    bercak-bercak halus. Biasanya terjadi pada dewasa muda. Dibedakan menjadi dua,

    yaitu :

    - Keratitis pungtata superfisialGambarannya seperti infiltrate halus bertitik-titik pada permukaan kornea. Bintik-

    bintik akan tampak dengan pemulasan fluoresin terutama pada daerah pupil.

    Disebabkan sindrom dry eye, blefaritis, keratopati logaftalmos, keracunan obat

    topikal (neomisin, tobramisin, dsb), sinar ultraviolet, trauma kimia ringan, dan

    pemakaian lensa kontak.

    - Keratitis pungtata subepitel

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    13/22

    Terkumpul di daerah membrane Bowman, biasanya bilateral dan berjalan kronis

    tanpa terlihat gejala kelainan konjungtiva.

    b. Keratitis marginal

    Merupakan infiltrate yang tertimbun pada tepi kornea sejajar dengan limbus.

    c. Keratitis interstisialDitemukan pada jaringan kornea yang lebih dalam, merupakan keratitis nonsupuratif

    profunda disertai dengan neovaskularisasi. Keratitis ini juga disebut keratitis

    parenkiimatosa. Dapat terjadi akibat alergi atau infeksi spiroket ke dalam stroma

    kornea dan akibat tuberculosis. Seluruh kornea keruh sehingga iris sukar dilihat.

    Permukaan kornea seperti permukaan kaca. Terdapat injeksi siliar disertai dengan

    serbukan pembuluh ke dalam sehingga memberikan gambaran merah kusam salmon

    patch.

    Berdasarkan penyebab/causanya, dibedakan menjadi:

    a. Kreatitis bacterial

    Setiap bakteri seperti Staphylococcus, Streptococcus, Pseudomonas, dan

    Enterobacteriacea dapat menyebabkan keratitis bakterial. Dengan factor predisposisi

    seperti pemakaian kontak lens, trauma, kontaminasi obat tetes.

    b. Keratitis jamur

    Lebih jarang dibandingkan keratitis bacterial. Dimulai dengan suatu trauma pada

    cornea oleh ranting pohon, daun, dan bagian tumbuh-tumbuhan. Kebanyakan jamur

    disebabkan oleh Candida, Fusarium, Aspergilus, dan Curvularia, sulit untuk

    membedakannya. Saat ini infeksi jamur bertambah dengan pesat dan dianggap

    sebagai akibat sampingan pemakaian antibiotic dan kortikosteroid yang tidak tepat.

    c. Keratitis virus

    Keratitis pungtata superfisial, gambarannya seperti infiltrate halus bertitik-titik padadataran depan kornea yang dapat terjadi pada penyakit seperti herpes simpleks, herpes

    zoster, infeksi virus, vaksinia, dan trakoma.

    - Keratitis herpeticDisebabkan oleh herpes simpleks dan herpes zoster. Yang disebabkan oleh herpes

    simpleks dibagi dalam 2 bentuk yaitu epithelial dan stromal . Hal yang murni

    epithelial adalah dendritic dan stromal adalah diskiformis. Biasanya infeksi

    herpes simpleks ini berupa campuran epitel dan stroma. Kerusakan epitel terjadi

    karena pembelahan virus di dalam sel epitel membentuk tukak kornea

    superfisial. Kerusakan stroma diakibatkan oleh proses imunologik tubuh pasien

    sendiri terhadap virus yang menyerang.

    Keratitis dendritic

    Merupakan keratitis superfisial yang membentuk garis infiltrate pada

    permukaan kornea yang kemudian membentuk cabang.

    Keratitis disiformis

    Keratitis membentuk kekeruhan infiltrate yang bulat atau lonjong di dalam

    jaringan kornea. Biasanya merupakan keratitis profunda superfisialis akibat

    infeksi virus herpes simpleks. Sering diduga sebagai reaksi alergi/ imunologik

    terhadap infeksi virus herpes simpleks pada permukaan kornea.

    - Infeksi herpes zoster

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    14/22

    Virus herpes zoster dapat menyebabkan infeksi pada ganglion Gaseri saraf

    trigeminus. Bila yang terkena ganglion cabang oftalmik maka akan terlihat gejala

    herpes zoster pada mata. Gejala ini tidak akan melampaui garis median kepala.

    Biasanya mengenai orang usia lanjut.

    Keratitis lainnya adalah sebagai berikut :

    Keratitis dimmer/numularisKeratitis dengan infiltrate yang bundar, berkelompok, dan tepinya berbatas tegas

    sehingga memberikan gambaran halo. Berjalan lambat, sering terdapat unilateral pada

    petani sawah

    Keratitis filamentosa

    Keratitis yang disertai adanya filament mukoid dan deskuamasi saluran epitel pada

    permukaan kornea. Penyebabnya tidak diketahui. Dapat disertai penyakit lain seperti

    keratokonjungtivitis sika, sarkoidosis, trakoma, dsb. Kelainan ini ditemuka pada sindrom

    mata kering, DM, pascabedah katarak, dan keracunan kornea oleh obat tertentu.

    Keratitis alergi/Keratokonjungtivitis flikten

    Merupakan radang kornea dan konjungtivitis yang merupakan reaksi imun yang mungkin

    sel mediated pada jaringan yang sudah sensitive terhadap antigen. Biasanya bersifat

    bilateral dan dimulai dari daerah limbus.

    Keratitis fasikularis

    Keratitis dengan pembentukan pita pembuluh darah yang menjalar dari limbus kearah

    kornea. Biasanya berupa tukak kornea akibat flikten yang menjalar ke daerah sentral

    disertai fasikulus pembuluh darah.

    Keratitis lagoftalmosTerjadi akibat adanya lagoftalmos dimana kelopak mata tidak dapat menutup dengan

    sempurna sehingga terdapat kekeringan kornea. Lagoftalmos dapat disebabkan tarikan

    jaringan parut pada tepi kelopak, eksoftalmos, paralise sraf fasial, atoni orbicularis okuli,

    dan proptosis karena tiroid.

    Keratitis neuropalatik

    Merupakan keratitis akibat kelainan saraf trigeminus, sehingga terdapat kekeruhan kornea

    yang tidak sensitive disertai kekeringan kornea. Gangguan persarafan dapat terjadi akibat

    herpes zoster, tumor dosa posterior cranium, peradangan atau keadaan lain sehingga

    kornea menjadi anestesis.

    Keratitis sklerotikan

    Kekeruhan berbentuk segitiga pada kornea yang menyertai radang sclera/skeliritis. Tidak

    diketahui apa yang menyebabkannya terjadi, namun diduga terjadi karena perubahan

    susuana serat kolagen yang menetap.

    Patofisiologi

    Epitel adalah sawar yang efisien terhadap masuknya mikroorganisme kedalam kornea.

    Namun sekali kornea mengalami cedera, stroma yang avaskuler dan membrane Bowman

    mudah terinfeksi oleh berbagai macam mikroorganisme seperti amoeba, bakteri dan

    jamur. Streptococcus pneumonia (pneumokokus) adalah bakteri pathogen kornea sejati;

    pathogen lain memerlukan inokulum yang berat atau hospes yang lemah (misalnya padapasien yang mengalami defisiensi imun) agar dapat menimbulkan infeksi.

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    15/22

    Kornea adalah struktur yang avaskuler oleh sebab itu pertahanan pada waktu peradangan,

    tidak dapat segera ditangani seperti pada jaringan lainnya yang banyak mengandung

    vaskularisasi. Sel-sel di stroma kornea pertama-tama akan bekerja sebagai makrofag,

    baru kemudian disusul dengan dilatasi pembuluh darah yang ada di limbus dan tampak

    sebagai injeksi pada kornea. Sesudah itu terjadilah infiltrasi dari sel-sel lekosit, sel-sel

    polimorfonuklear, sel plasma yang mengakibatkan timbulnya infiltrat, yang tampaksebagai bercak kelabu, keruh dan permukaan kornea menjadi tidak licin.

    Epitel kornea dapat rusak sampai timbul ulkus. Adanya ulkus ini dapat dibuktikan dengan

    pemeriksaan fluoresin sebagai daerah yang berwarna kehijauan pada kornea. Bila tukak

    pada kornea tidak dalam dengan pengobatan yang baik dapat sembuh tanpa

    meninggakan jaringan parut, namun apabila tukak dalam apalagi sampai terjadi perforasi

    penyembuhan akan disertai dengan terbentuknya jaringan parut. Mediator inflamasi yang

    dilepaskan pada peradangan kornea juga dapat sampai ke iris dan badan siliar

    menimbulkan peradangan pada iris. Peradangan pada iris dapat dilihat berupa kekeruhan

    di bilik mata depan.

    Kornea mempunyai banyak serabut saraf maka kebanyakan lesi pada kornea baik

    superfisial maupun profunda dapat menimbulkan rasa sakit dan fotofobia. Rasa sakit juga

    diperberat dengan adanaya gesekan palpebra (terutama palbebra superior) pada kornea

    dan menetap sampai sembuh. Kontraksi bersifat progresif, regresi iris, yang meradang

    dapat menimbulkan fotofobia, sedangkan iritasi yang terjadi pada ujung saraf kornea

    merupakan fenomena reflek yang berhubungan dengan timbulnya dilatasi pada pembuluh

    iris.

    Manifestasi Klinis

    Tanda patognomik dari keratitis ialah terdapatnya infiltrat di kornea. Infiltrat dapat ada diseluruh lapisan kornea menetapkan diagnosis dan pengobatan keratitis. Pada

    peradangan yang dalam, penyembuhan berakhir dengan pembentukan jaringan parut

    (sikatrik), yang dapat berupa nebula, makula, dan leukoma. Adapun gejala umumnya

    adalah :

    - Keluar air mata yang berlebihan- Nyeri

    - Penurunan tajam penglihatan- Radang pada kelopak mata (bengkak, merah)- Mata merah- Sensitif terhadap cahaya

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    16/22

    Diagnosis d

    an

    Pemeriksaan Penunjang

    Diagnosis Banding Mata Merah

    Konjungtivitis Keratitis/ Ulkus

    Kornea

    Iritis Akut Glaukoma Akut

    Sakit Kesat Sedang Sedang-hebat Hebat dan menyebar

    Kotoran Sering purulen Hanya refleks

    epifora

    Ringan

    Fotofobia Ringan Hebat Sedang

    Kornea Jernih Fluoresein +++/- Presipitat Edema

    Iris Normal muddy Abu-abu-hijau-hijau

    Penglihatan N

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    17/22

    Mata Merah Visus Turun

    Iritis, glaucoma, uveitis, sindrom vogt koyanagi-harada, endoftalmitis, panoftalmitis

    Penglihatan Turun Mata Normal (Tidak Merah)

    Neuritis optic, neuritis intraocular/papilitis, neuritis retrobulbar, ablasi retina, oklusi

    vena/arteri retina sentral, amblyopia toksik, okulopati iskemik, migren, amaurosis fugaks,katarak.

    Penatalaksanaa

    Komplikasi

    Pencegahan

    Prognosis

    Prognosis fungsionam pada keratitis sangat tergantung pada jenis keratitis itu sendiri. Jika

    lesi pada keratitis superficial berlanjut hingga menjadi ulkus kornea dan jika lesi pada

    keratitis tersebut telah melebihi dari epitel dan membran bowman maka prognosis

    fungsionam akan semakin buruk. Hal ini biasanya terjadi jika pengobatan yang diberikan

    sebelumnya kurang adekuat, kurangnya kepatuhan pasien dalam menjalankan terapi yang

    sudah dianjurkan, terdapat penyakit sistemik lain yang dapat menghambat proses

    penyembuhan seperti pada pasien diabetes mellitus, ataupun dapat juga karena mata

    pasien tersebut masih terpapar secara berlebihan oleh lingkungan luar, misalnya karena

    sinar matahari ataupun debu.

    Pemberian kortikosteroid topikal untuk waktu lama dapat memperpanjang perjalanan

    penyakit hingga bertahun-tahun serta dapat pula mengakibatkan timbulnya katarak dan

    glaukoma yang diinduksi oleh steroid.

    4. Memelihara Kesehatan Mata Menurut Ajaran Islam

    Salah satu pesan Rasulullah SAW bagi umatnya ialah jaga sehatmu sebelum datang

    sakitmu. Hal ini menunjukkan bahwa kesehatan itu sangat penting dan wajib dijaga.

    Nikmat terbesar dari Allah setelah iman dan Islam ialah kesehatan. Kesehatan

    memungkinkan setiap Muslim menjalankan ibadah, membantu saudaranya, dan

    mengangkat beban yang berat. Oleh karena itu, sudah selayaknya setiap Muslim

    mensyukuri nikmat tersebut. Mensyukuri dalam arti senantiasa berupaya menjaga

    kesehatan yang telah Allah anugerahkan.

    Rasulullah SAW telah memberikan teladan terbaik mengenai bagaimana cara atau

    metode yang harus kita lakukan, agar kesehatan yang kita miliki dapat terjaga. Upayamenjaga kesehatan ini merupakan bentuk kesyukuran yang sangat dianjurkan oleh beliau.

    Menerapkan pola makan yang Islami adalah cara terbaik untuk mencegah datangnya

    berbagai macam penyakit. Pola makan itu sendiri adalah kunci utama dalam menjaga

    kesehatan tubuh.

    Dalam hal makan Rasulullah SAW menekankan agar umatnya cukup mengonsumsi

    makanan yang dapat menegakkan tulang punggungnya, sehingga staminanya tidak

    merosot dan tubuh tetap sehat. Sebab ukuran normal lambung manusia hanya sekitar

    1500 ml. Kalaupun ada perbedaan umumnya tidak terlalu jauh. Dengan demikian bila

    dibagi tiga maka masing-masing cukup untuk menampung 500 ml. Maka dari itu, jika

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    18/22

    harus lebih, cukuplah makan sepertiga volume yang bisa ditampung dalam perut,

    sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafas (udara). Sebagaimana sabda beliau;

    Tidak ada bencana yang lebih buruk yang diisi oleh manusia daripada perutnya sendiri.

    Cukuplah seseorang itu mengonsumsi beberapa kerat makanan yang dapat menegakkan

    tulang punggungnya. Kalau terpaksa, maka dia bisa mengisi sepertiga perutnya dengan

    makanan, sepertiga lagi dengan minuman, sepertiga sisanya untuk nafas. (HR. Ahmad,Al-Tirmidzi, dan Al-Nasai).

    Islam dan Makanan Sehat

    Islam menganjurkan umatnya mengonsumsi makanan sehat. Sebab makanan sehat

    hakikatnya adalah obat. Oleh karena itu pantas jika ada ungkapan bahwa siapa yang

    makan makanaan sehat maka ia tak perlu makan obat. Allah berfirman:

    Dan Kami naungi kamu dengan awan, dan Kami turunkan kepadamu manna dansalwa. Makanlah dari makanan yang baik-baik yang telah Kami berikan kepadamu

    (QS. Al-Baqarah: 57)

    Lebih detail Ibnul Qayyim menjabarkan;

    Kalangan medis sepakat bahwa selama penggunaan makanan sehat sudah cukup

    digunakan dalam pengobatan, tidak perlu menggunakan obat. Selama bisa menggunakan

    obat-obatan sederhana, tidak perlu menggunakan obat-obatan kimia. Mereka menegaskan

    (kata Ibnul Qayyim), Setiap penyakit yang masih bisa diatasi dengan makanan sehat dan

    pencegahan, teidak memerlukan obat-obatan. (Abu Umar Basyier 2011: 243).

    Salah satu jenis makanan yang sehat adalah sayur dan buah-buahan. Rasulullah amatmenggemari sayur-sayuran utamanya labu (waluh: jawa). Anas bin Malik menceritakan,

    Nabi suka sekali makan labu. Suatu hari Nabi diajak makan. Aku pun mengikuti beliau

    dengan pandanganku. Aku sengaja meletakkan potongan labu ke hadapan beliau karena

    aku tahu beliau amat menyukai labu. (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud).

    Hasil-hasil riset menunjukkan bahwa famili labu-labuan sangat efektif membunuh

    bakteri. Dan, labu madu (labu ketan) adalah yang paling efektif membunuh bakteri.

    Selain itu labuh (waluh) memiliki kandungan vitamin A dan beta karoten yang sangat

    berguna bagi kesehatan mata dan kulit, kekebalan tubuh serta reproduksi. Bahkan labu

    juga memiliki manfaat sebagai antioksidan yang dapat mengurangi resiko terjadinya

    kanker dan penyakit jantung.

    Kemudian wortel (jazar). Meskipun wortel sering disebut buah namun dalam praktiknya

    wortel di negeri ini juga sering diolah menjadi sayur. Wortel dapat meningkatkan vitalitas

    tubuh. Ia juga baik dikonsumsi untuk memperlancar buang air kecil dan mensturasi.

    Dalam dunia medis pun wortel dianjurkan untuk dikonsumsi guna memperkuat

    penglihatan mata.

    Daftar Pustaka

    http://jejakjejakjejak.wordpress.com/2011/09/19/ajaran-islam-mengenai-menjaga-kesehatan/

    Ilyas, Sidarta dan Yulianti, Sri Rahayu. 2012. Ilmu Penyakit Mata Edisi 4. Jakarta :

    Penerbit FKUI.

    http://jejakjejakjejak.wordpress.com/2011/09/19/ajaran-islam-mengenai-menjaga-kesehatan/http://jejakjejakjejak.wordpress.com/2011/09/19/ajaran-islam-mengenai-menjaga-kesehatan/
  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    19/22

    Netter, Frank H. 2006. Interactive Atlas of Human Anatomy. USA: Icon Costum

    Communication.

    repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/33583/4/Chapter%2520II.pdf

    Sherwood, Lauralee. 2012. Susunan Saraf Tepi: Divisi Aferen; Indera Khusus dalam

    Fisiologi Manusia Dari Sel ke Sistem Edisi 6. Jakarta: EGC

    Klasifikas

    Berdasarkan Diagnosis Morfologiknya, keratitis dibagi menjadi :

    A. Keratitis Epitelia

    Perubahan pada epitel sangat bervariasi, dari edema biasa dan vakuolasi sampai erosi-

    erosi kecil, pembentukan filament, keratinisasi parsial, dll. Lokasi lesi-lesi itu juga bervariasi

    pada kornea. Keratitis jenis ini terdapat pada :

    1. Keratitis Pungtata Superfisialis

    Berupa bintik-bintik putih pada permukaan kornea yang dapat disebabkan oleh

    sindrom dry eye, blefaritis, keratopati logaftalmus, keracunan obat topical, sinar

    ultraviolet, trauma kimia ringan dan pemakaian lensa kontak.

    2. Herpes Simplek

    3. Herpes Zoster

    B. Keratitis Subepitelial

    Lesi-lesi ini sering sekunder akibat keratitis epithelial (mis. Infiltrat subepitelial pada

    keratokonjungtivitis epidemika, yang disebabkan oleh adenovirus 8 dan 19). Pada :

    1. Keratitis Didiformis dari Westhoff

    2. Keratitis Numularis dari Dimmer

    C. Keratitis Stromal

    Respon stroma kornea terhadap penyakit, antara lain infiltrasi, yang menunjukkan

    akumulasi sel-sel radang; edema tampak sebagai penebalan kornea, pengeruhan, atau parut;

    perlunakan atau nekrosis, yang dapat berakibat penipisan atau perforas; dan vaskularisasi.

    Jenis ini terdapat pada Keratitis Neuroparalitik.

    D. Keratitis Endotelial

    Disfungsi endotel kornea akan berakibat pada edema kornea, yang mula-mula mengenai

    stroma dan kemudian epitel. Terdapat pada :

    1. Keratitis Sklerotikan

    2. Keratitis Intersisial

    3. Keratitis Disiformis

    Berdasarkan penyebabnya, keratitis diklasifikasikan menjadi:

    1. Keratitis Bakteri

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    20/22

    2. Keratitis Jamur

    3. Keratitis Virus

    4. Keratitis Herpetik

    a. Keratitis Infeksi Herpes Zoster

    b. Keratitis Infeksi Herpes Simplek : Keratitis Dendritik dan Keratitis Disiformis

    5. Keratitis Alergi

    a. Keratokonjungtivitis

    b. Keratokonjungtivitis epidemi

    c. Tukak atau ulkus fliktenular

    d. Keratitis fasikularis

    e. Keratokonjungtivitis vernal

    Berdasarkan bentuk klinisnya, keratitis diklasifikasikan menjadi:

    1. Keratitis flikten

    Benjolan putih yang yang bermula di limbus tetapi mempunyai kecenderungan untuk

    menyerang kornea.

    2. Keratitis sika

    Suatu bentuk keratitis yang disebabkan oleh kurangnya sekresi kelenjar lakrimale atau

    sel goblet yang berada di konjungtiva.

    3. Keratitis lepra

    Suatu bentuk keratitis yang diakibatkan oleh gangguan trofik saraf, disebut juga

    keratitis neuroparalitik.

    4. Keratitis nummularis

    Bercak putih berbentuk bulat pada permukaan kornea biasanya multiple dan banyak

    didapatkan pada petani.

    Klasifikasi keratitis berdasarkan lapisan kornea yang terkena, yaitu:

    A. Keratitis Pungtata

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    21/22

    Keratitis yang terkumpul di daerah Bowman, dengan infiltrateberbentuk bercak-

    bercak halus. Keratitis pungtata superfisial memberikan gambaran seperti infiltrat halus

    bertitik-titik pada permukaan kornea.Merupakan cacat halus kornea superfisial dan hijau bila

    diwarnaifluoresein. Sedangkan keratitis pungtata subepitel adalah keratitis yangterkumpul di

    daerah membran Bowman.

    B. Keratitis Marginal

    infiltrat yang tertimbun pada tepi kornea sejajar denganlimbus. Penyakit infeksi lokal

    konjungtiva dapat menyebabkan keratitis katarak atau keratitis marginal ini. Keratitis

    marginal katarak biasanya terdapat pada pasien setengah umur dengan adanya

    blefarokonjungtivitis.

  • 7/29/2019 Mandiri Skenario 1 - Mata Merah

    22/22

    C. Keratitis Interstitial

    Keratitis interstitial adalah kondisi serius dimana masuknyapembuluh darah ke dalam

    kornea dan dapat menyebabkan hilangnya transparansi kornea. Keratitis interstitial dapat

    berlanjut menjadikebutaan. Sifilis adalah penyebab paling sering dari keratitis interstitial.