sk 1 blok 13 arum.doc

7
Penyebab mual muntah di pagi hari sejak seminggu Muntah, atau emesis/voitus adalah eksplusi paksa isi lambung keluar melalui mulut. (Sherwood, 2011) Gaya utama eksplusi pada muntah, berasal dari kontraksi otot pernapasan- yaitu diagfragma dan abdomen. Tindakan kompleks muntah dikoordinasikan oleh pusat muntah di medulla batang otak. Muntah dimulai dengan inspirasi dalam dan penutupan glottis. Kontraksi diagfragma menekan ke bawah ke lambung sementara secara bersamaan kontraksi otot-otot perut menekan rongga abdomen, meningkatkan tekanan intraabdomen dan memaksa visera abdomen bergerak ke atas. Sewaktu lambung yang melemas terperas antara diagfragma di atas dan rongga abdomen yang mengecil di bawah, isi lambung terdorong ke atas melalui sfingter-sfingter yang melemas dan esophagus serta keluar melalui mulut. Glotis tertutup, sehingga bahan muntah tidak masuk ke saluran napas. Siklus muntah berulang beberapa kali sampai lambung kosong. Muntah biasanya didahului oleh pengeluaran liur berlebihan, berkeringat, peningkatan denyut jantung, dan sensasi mual, yang semuanya khas untuk lepas muatan generalisata sistem saraf otonom. Penyebab muntah mencakup hal berikut: 1. Stimulasi taktil di bagian belakang tengorokan, yaitu salah satu rangsangan paling kuat; 2. Iritasi atau peregangan lambung dan duodenum; 3. Penekanan tekanan intrakranium; 4. Rotasi atau akselerasi kepala yang menyebabkan pusing bergoyang misalnya mabuk perjalanan; 5. Bahan kimia, termasuk obat atau bahan

description

tentang tutorial di fk uns, punya arum cahyaning

Transcript of sk 1 blok 13 arum.doc

Page 1: sk 1 blok 13 arum.doc

Penyebab mual muntah di pagi hari sejak seminggu

Muntah, atau emesis/voitus adalah eksplusi paksa isi lambung keluar melalui mulut.

(Sherwood, 2011)

Gaya utama eksplusi pada muntah, berasal dari kontraksi otot pernapasan- yaitu

diagfragma dan abdomen. Tindakan kompleks muntah dikoordinasikan oleh pusat muntah

di medulla batang otak. Muntah dimulai dengan inspirasi dalam dan penutupan glottis.

Kontraksi diagfragma menekan ke bawah ke lambung sementara secara bersamaan

kontraksi otot-otot perut menekan rongga abdomen, meningkatkan tekanan intraabdomen

dan memaksa visera abdomen bergerak ke atas. Sewaktu lambung yang melemas terperas

antara diagfragma di atas dan rongga abdomen yang mengecil di bawah, isi lambung

terdorong ke atas melalui sfingter-sfingter yang melemas dan esophagus serta keluar

melalui mulut. Glotis tertutup, sehingga bahan muntah tidak masuk ke saluran napas.

Siklus muntah berulang beberapa kali sampai lambung kosong. Muntah biasanya didahului

oleh pengeluaran liur berlebihan, berkeringat, peningkatan denyut jantung, dan sensasi

mual, yang semuanya khas untuk lepas muatan generalisata sistem saraf otonom.

Penyebab muntah mencakup hal berikut: 1. Stimulasi taktil di bagian belakang tengorokan,

yaitu salah satu rangsangan paling kuat; 2. Iritasi atau peregangan lambung dan

duodenum; 3. Penekanan tekanan intrakranium; 4. Rotasi atau akselerasi kepala yang

menyebabkan pusing bergoyang misalnya mabuk perjalanan; 5. Bahan kimia, termasuk

obat atau bahan berbahaya yang memicu muntah dengan bekerja pada bagian atas saluran

cerna atau dengan merangsang kemoreseptor di chemoreceptor trigger zone; 6. Muntah

psikogenik akibat faktor emosi,

Pada muntah yang berlebihan, seseorang mengalami kehilangan banyak cairan dan asam

yang secara normal akan direabsorbsi. Penurunan volume plasma yang terjadi dapat

menyebabkan dehidrasi dan masalah sirkulasi, dan kehilangan asam dari lambung dapat

menyebabkan alkalosis metabolic. (Sherwood, 2011)

Pada kondisi kehamilan, produksi hormon estrogen lebih meningkat dibanding kondisi

normal, terutama pada pagi hari. Pengeluaran hormon estrogen ini dapat memacu

pengeluaran asam lambung. Dimana pengeluaran asam lambung ini merupakan salah satu

faktor pemicu kemoreseptor di trigger zone. Selain itu, jarak antara makan malam dan

Page 2: sk 1 blok 13 arum.doc

sarapan yang cukup lama, sehingga kondisi perut kosong, juga dapat memacu terjadinya

muntah lebih sering di pagi hari.

Penyebab perdarahan per vaginam

Fisiologis: sesuai dengan siklus mestruasi, biasanya pada hari ke1-7 siklus menstruasi.

Pengeluaran darah akibat terjadinya ruptur endometrium karena tidak terjadi fertilisasi.

Patologis: terjadi di luar siklus mentruasi. Perdarahan pervaginam secara patologis ada

yang berbahaya dan tidak berbahaya.

- tidak berbahaya, penyebab: 1. Sel ovum yang sudah dibuahi melekat pada endometrium

pada lapisan kompakta endometrium, kadang dapat terjadi luka sehingga terjadi

pengeluaran darahnya sedikit; 2. Perubahan hormonal pada kehamilan (minggu-minggu

awal kehamilan), adaptasi fisiologis hormon yang belum stabil, pengeluaran darahnya

sedikit.

- berbahaya, penyebab: 1. Abortus (kegagalan perkembangan janin atau keluarnya janin

sebelum mencapai 20 minggu atau 500 gram; 2. Tubair graviditas atau kehamilan

ektopik (kehamilan di luar cavum uteri); 3. Terjadi bleeded ovum (yang ada hanya

kantung saja), perdarahan karena molahidatidosa; 4. Penyebab organik: sakit di saluran

reproduksi (lesi uterus, lesi serviks, obat penenang-psikotropika, kehamialan ektopik,

penyakit sistemik (diskrasia darah, sirosis hati, hipertiroidisme); 5. Penyebab

disfungsional: Abormal Uterin Bleeding, elektrolit dalam tubuh berkurang.

Abortus

Definisi Abortus adalah keadaan terputusanya suatu kehamilan (keluarnya produk

kehamilan atau fetus) dimana fetus belum sanggup hidup di luar uterus, fetus beratnya

kurang dari 500 gram atau usia kehamilan kurang dari 20 minggu. Tanda dan gejala:

terlambat haid, keluar darah pervaginam, kadang disertai nyeri di perut bawah.

Pemeriksaan fisik: keadaan umum tampak lemah atau keadaan menurun, tekanan darah

normal/ menurun, perdarahan pervagina, disertai keluarnya jaringan hasil konsepsi, rasa

mulas atau kram perut, pemeriksaan bimanual: uterus membesar, sesuai dengan riwayat

haid.

Penyebab abortus:

Page 3: sk 1 blok 13 arum.doc

kelainan pertumbuhan hasil konsepsi : kromosom, endometrium, bahan-bahan dari

ovum/sperma

kelainan pada janin

kelainan plasenta: mola hidatidosa

kelainan pada ibu: anemia berat, tifus abdominalis, pneumonia

kelainan pada uterus: kista

kesalahan implantasi: tubair graviditas

kelainan traktus genitalis : mioma, posisi (retroversio uteri),

trauma

biasanya disebabkan karena seleksi alam dimana tubuh membuang hasi konsepsi yang

cacat atau kurang sempurna. Apabila kecacatannya ringan, hasil konsepsi tersebut terus

bertahan hingga terjadi partus dengan janin mati (still birth) atau janin hidup dengan cacat

bawaan.

Klasifikasi abortus menurut jenis:

Abortus spontan

Abortus buatan:

- Abortus provokatus teraupetik

- Abortus provokatus kriminalis

Klasifikasi menurut derajat:

Abortus imminens

Abortus insipiens

Abortus inkompleks

Abortus komplektus

Missed abortion

Abortus infeksius: yaitu abortus yang disertai infeksi pada genital. Abortus septik: yaitu

abortus infeksius berat disertai penyebaran kuman atau toksin ke dalam peredaran darah

atau peritonium.

Abortus habitualis: abortus spontan yang terjadi 3 x berturut-turut. Etiologinya:

1. Faktor imunologi mekanisme humoral dan seluler

2. Gangguan endokrin

3. Kelainan anatomi

Page 4: sk 1 blok 13 arum.doc

4. Infeksi

5. Kelainan kromosom

6. Miscellaneous

Derajat abortus:

Diagnosis Perdarahan Serviks Besar Uterus

Ab imminens Sedikit-sedang TertutupSesuai dengan usia

kehamilan

Ab insipiens Sedang-banyak Terbuka Sesuai atau lebih kecil

Ab inkompletus

Sedikit-banyak TerbukaLebih kecil dari usia

kehamilan

Ab kompletus

Sedikit atau tidak adaLunak (terbuka –

tertutup)Lebih kecil dari usia

kehamilan

Missed abortion

Sedikit, warna kehitaman

Agak kenyal dan tertutup

Lebih kecil dari usia kehamilan

Patologi abortus:

Terjadi perdarahan ke desidua basalis dan nekrosis pada jaringan di lapisan atas lokasi

perdarahan. Secara perlahan-lahan embrio lepas dari tempat implantasi yang akan dianggap

sebagai benda asing kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan embrio tersebut

dari dalam cavum uteri.

Komplikasi abortus: Perdarahan, Perforasi, Infeksi dan Syok.

Penanganan abortus:

1. Abortus iminens

• Bed rest total

• Tokolitik

• Sedativa

• Anti prostaglandin

2. Abortus Insipiens

Page 5: sk 1 blok 13 arum.doc

• Stimulasi, bila tidak lengkap lanjutkan evakuasi

3. Abortus komplitus

• Tidak ada terapi khusus

4. Abortus Inkomplitus

• Bila KU baik tanpa perdarahan banyak, kuretase terencana

• Kuretase emergensi bila perdarahan banyak

• Antibiotik

5. Abortus Infeksiosa/ septik

• Antibiotik masif

• Kuretase bila suhu tubuh normal

• Kultur dan sensitivitas test

6. Missed abortion

• Pemeriksaan lab darah rutin lengkap dan fibrinogen

• Pasang laminaria dan lanjutkan dengan oksitosin drip atau dangan preparat

prostlagandin E 2

• Perbaiki hemostasisnya dahulu, kemudian berikan transfusi darah sediaan fibrinogen

> 120 mg

Sumber:

Sherwood, Lauralee. 2011. Fisiologi Manusia: dari Sel ke System. Jakarta : EGC; Hal : 658-659.

Mochtar, Rustam. 2011. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC.

Prawirohardjo, Sarwono. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka.