Blok 13 Pleno

41
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar. Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas. Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan topik yang di bahas, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak pada usia 4 tahun. Tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah PBL dalam penulisan makalah ini. Juga kepada rekan- rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya makalah ini. Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca, khususnya dalam menambah wawasan. Memang makalah ini masih jauh dari sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih baik. Terima kasih. Jakarta, 25 januari 2012 Penulis 1

Transcript of Blok 13 Pleno

Page 1: Blok 13 Pleno

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas.

Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan data-data sekunder yang penulis peroleh

dari buku panduan yang berkaitan dengan topik yang di bahas, serta infomasi dari media

massa yang berhubungan dengan tumbuh kembang anak pada usia 4 tahun. Tidak lupa

penulis ucapkan terima kasih kepada pengajar mata kuliah PBL dalam penulisan makalah ini.

Juga kepada rekan-rekan mahasiswa yang telah mendukung sehingga dapat diselesaikannya

makalah ini.

Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi manfaat bagi

pembaca, khususnya dalam menambah wawasan. Memang makalah ini masih jauh dari

sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan menuju

arah yang lebih baik. Terima kasih.

Jakarta, 25 januari 2012

Penulis

1

Page 2: Blok 13 Pleno

Daftar Isi

Kata Pengantar.....................................................................................................................1

Daftar Isi..............................................................................................................................2

Pendahuluan.........................................................................................................................3

I.1 Latar Belakang........................................................................................................3

I.2 Tujuan Penulisan.....................................................................................................4

I.3 Metode Penulisan....................................................................................................4

Pembahasan.........................................................................................................................5

II.1 Struktur Hati..........................................................................................................5

II.1.1 Struktur Hati secara Makroskopis .................................................................6

II.1.2 Struktur Hati secara Mikroskopis ..................................................................11

II.2 Fungsi Hati.............................................................................................................13

II.3 Fungsi Hati dan Hubungannya dengan Mekanisme Pencernaan ..........................15

II.4 Gangguan Hati.......................................................................................................18

Penutup................................................................................................................................21

III.1 Kesimpulan...........................................................................................................21

Daftar Pustaka......................................................................................................................22

2

Page 3: Blok 13 Pleno

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar BelakangDalam prosesnya manusia yang lahir ke dunia akan mengalami pertumbuhan dan

perkembangan pada tubuhnya. Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua

peristiwa yang sifatnya berbeda, tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu

pertumbuhan dan perkembangan. Berikut definisi mengenai pertumbuhan dan

perkembangan, yaitu:

1. Pertumbuhan (growth) berkaitan dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah

ukuran atau dimensi tingkat sel, organ mapun individu, yang biasa di ukur dengan

ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter), umur tulan dan

keseimbangan metabolic (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).

2. Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur

dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,

sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses deferensiasi

dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ dan system organ yang berkembang

sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga

perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan

lingkungannya.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek

fisik, dimana perubahannya bersifat kuantitatif, sedangkan perkembangan berkaitan

dengan pematangan fungsi organ/individu yang bersifat kualitatif. Walaupun demikian,

kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu.1

Namun, tidak semua proses tumbuh kembang tersebut dapat berlangsung dengan normal

atau sesuai dengan yang diharapkan. Sering kali dalam proses tumbuh kembang seorang

anak terganggu, bahkan dapat menyebabkan tumbuh kembangnya tidak mencapai

maksimum. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai proses tumbuh kembang pada

anak, serta mengenai faktor-faktor yang mempengaruhinya. Selanjutnya pembahasan

makalah ini didasarkan pada skenario berikut:

“seorang anak usia 3 tahun 8 bulan dibawa ibunya ke poliklinik karena berat badannya

tidak naik. Anak tampak kurang bersemangat, ketakutan, dan selalu memegang tangan

3

Page 4: Blok 13 Pleno

ibunya saat diperiksa. Beberapa sepupu anak itu sudah ada yang bersekolah, tetapi si

anak masih tidak mau karena takut ditinggal ibunya”.

I.2 Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah:

1. mengetahui proses tumbuh kembang pada anak usia 4 tahun

2. mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses tumbuh kembang

3. mengetahui berbagai pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk dapat melihat

kualitas tumbuh kembang anak

I.3 Metode PenulisanPenulis menggunakan metode penulisan kepustakaan.

4

Page 5: Blok 13 Pleno

BAB II

PEMBAHASAN

II.1 Anamnesis.Anamnesis merupakan cara tercepat untuk mengetahui diagnosis. Anamnesis yaitu

pemeriksaan yang pertama kali dilakukan yaitu berupa rekam medik pasien. Dapat

dilakukan pada pasiennya sendiri (autoanamnesis) atau pada keluarga terdekat

(alloanamnesis). Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam anamnesis tumbuh kembang

anak diantaranya adalah:

1. Identitas

Nama

Umur

Jenis kelamin

Alamat

Agama dan suku bangsa

2. Riwayat penyakit

Keluhan utama : anamnesis tentang penyakiynya sendiri diawali dengan keluhan

utama, ialah keluhan atau gejala yang menyebabkan pasien dibawa berobat.

Riwayat perjalanan penyakit : pada bagian ini penyakit disusun secara kronologis,

terinci dan jelas mengenai keadaan kesehatan penderita sejak sbelum ada keluhan

sampai anak dibawa berobat. Bila pasien telah mendapat pengobatan sebelumnya,

hendaklah ditanyakan kapan berobat, kepada siapa, serta apa saja yang telah

diberikan dan bagaimana hasil pengobatan tersebut.

Pada umumnya, hal-hal yang perlu diketahui mengenai suatu keluhan atau gejala

mencakup:

Lamanya penyakit

Bagaimana terjadinya gejala : mendadak, perlahan-lahan, terus menerus, berupa

serangan-serangan, hilang timbul, berhubungan dengan waktu (pagi, siang, sore,

malam).

Untuk keluhan local, lokalisasi dan sifatnya menetap menyebar atau tidak,

berpindah-pindah.

Berat ringannya keluhan dan perkembangannya, apakah menetap, atau cenderung

bertambah berat atau bertambah ringan.

5

Page 6: Blok 13 Pleno

3. Riwayat penyakit yang pernah diderita

Penyakit yang pernah diderita sebelumnya perlu diketahui, karena kadang-kadang

ada hubungannya dengan penyakit yang sekarang, atau setidak-tidaknya member

informasi untuk membantu pembuatan diagnosis dan penatalaksanaannya sekarang.

4. Riwayat Keluarga

5. Riwayat Sosial

Salah satu hal yang diperlukan pada anamnesa pasien malaria adalah anamnesa yang

menanyakan tempat dimana sebelumnya pasien bepergian, apakah pasien pernah

bepergian ke daerah endemik malaria atau tidak.

6. Riwayat Kehamilan Ibu

Hal yang perlu ditanyakan adalah keadaan kesehatan ibu pada waktu hamil. Dirinci

pula berapa kali ibu melakukan kunjungan antenatal dan kepada siapa kunjungan

antenatal dilakukan.

7. Riwayat Kelahiran

Kelahiran pasien harus ditanyakan tempat, tanggal, tempat kelahiran, siapa yang

menolong, cara kelahiran, adanya kehamilan ganda, keadaan segera setelah lahir.

8. Riwayat Makan

Diharapkan dari anamnesis mengenai riwayat makan dapat diperoleh informasi

tentang makanan yang dikonsumsi anak serta kualitas dan kuantitas dari makanan

yang dikonsumsi tersebut.

9. Riwayat Imunisasi

Berdasarkan skenario, dapat diketahui bahwa anak berusia 3 tahun 8 bulan dan berat

badannya tidak naik kemudian ia takut ditinggal ibunya. Informasi yang didapat

sangatlah minim, untuk itu diperlukan anamnesis lanjutan sehingga didapatkan

informasi yang memadai untuk pemeriksaan.2

II.2 Tumbuh kembang anakII.2.1 Pertumbuhan Fisik

Pada dasarnya pertumbuhan anak usia 4 tahun berlangsung lambat dan stabil, sehingga

terkadang tidak disadari ada perubahan pada fisik anak tersebut. pada umumnya anak

perempuan lebih cepat bertumbuh dibanding anak laki-laki.

Berat

Pada masa prasekolah, berat badan anak naik dengan rata-rata 2kg/tahun.

6

Page 7: Blok 13 Pleno

Tinggi

Tinggi badan rata-rata pada waktu lahir adalah 50 cm. Tinggi badan sejak lahir akan

terus bertambah hingga pada umur 4-5 tahun, laju pertumbuhan dengan cepat

berkurang. Pada usia 4 tahun (prasekolah) tinggi anak rata2 bertambah 6-8

cm/tahun.

Kepala

Pertumbuhan tulang kepala mengikuti pertumbuhan otak, demikian pula sebaliknya.

Tidak banyak yang berubah pada lingkar kepala anak 4 tahun, dikarenakan

pertumbuhan tulang kepala dan sel-selnya sudah terjadi pada trisemester III

kehamilan sampai 5 atau 6 bulan setelah bayi lahir.

Gigi

Gigi pertama tumbuh pada umur 5-9 bulan, pada umur 1 tahun sebagian besar anak

mempunyai 6-8 gigi susu. Selama tahun kedua gigi tumbuh lagi 8 gigi, sehingga

total 14-16 gigi, dan pada umur dua setengah tahun sudah terdapat 20 gigi susu. Gigi

yang pertama kali tumbuh merupakan gigi susu yang kemudian akan tanggal, dan

tumbuh lagi gigi tetap. Tumbuhnya gigi tetap berbeda-beda, molar pertama pada 6-7

tahun, insisor 7-9 tahun, premolar 9-11 tahun, kaninus 10-12 tahun, molar kedua 12-

16 tahun, dan molar ketiga 17-25 tahun.

Jaringan lemak

Selain otot, lemak juga menentukan ukuran dan bentuk tubuh seseorang.

Pertambahan lemak meningkat pada trimester III kehamilan hingga pertengahan

masa bayi. Setelah itu pertambahan sel lemak tidak banyak bertambah. Pertumbuhan

jaringan lemak melambat sampai anak berumur 6 tahun. Namun akan bertambah lagi

saat anak berumur 8 tahun bagi anak perempuan dan 10 tahun pada anak laki-laki.

Organ tubuh

Secara umum tardapat 4 pola pertumbuhan organ; pola umum, pola neural, pola

limfoid, dan pola genital. Pola umum diantaranya tulang pajang, otot skelet, sistem

pencernaan, pernafasan, peredaran darah, dan volume darah. Pola neural merupakan

perkembangan otak bersama tulang pelindungnya, mata, dan telinga. Pola limfoid

merupakan pertumbuhan jaringan lifoid yang terjadi. Sedangkan pola genital

merupakan pertumbuhan organ-organ reproduksi. 3,4,5

7

Page 8: Blok 13 Pleno

II.2.2 Perkembangan psikososial (Erik H. Erison)Teori ini menggunakan dasar-dasar psikoanalis Freud, dan menambahkan unsur-unsur

psikososial dalam konsepnya. Unsur-unsur psikososial ini dianggap sama pentingnya dengan

unsur-unsur intrapsikik dan bawaan yang terhimpun dalam individu. Teori ini menggunakan

prinsip epigenetik dalam usaha menerangkan perkembangan kepribadian manusia, yaitu

bahwa semua yang berkembang mempunyai rancangan atau pola dasar yang sudah ada

sebelumnya; dan dari rancangan dasar itu akan berkembang berbagai fungsi menurut

waktunya sendiri-sendiri sebagai hasil interaksi antara manusia dengan lingkungannya,

hingga mencapai suatu kesatuan fungsional yang menyeluruh.6

Selagi individu melalui proses perkembangannya, ia akan menghadapai dan mengalami titik-

titik kritis, karena perkembangan itu menurut adanya perubahan-perubahan dalam kualitas

fungsi sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan yang semakin kompleks.

Erikson mengemukakan suatu urutan fase perkembangan yang terdiri dari delapan fase dari

masa bayi sampai usia tua. Menurutnya, urutan fase-fase itu sudah terpola sebelumnya yang

artinya bahwa secara biologik dan psikologik individu mempunyai potensi kesiapan untuk

maju ke taraf fungsional berikutnya yang lebih tinggi, bila dasar-dasar organik biologik tidak

efektif dan mempunyai bawaan yang normal dan didukung oleh lingkungan yang kondusif.

Masing-masing fase diberi nama sesuai fungsi yang dominan yang harus dicapai, yang terkait

dengan tuntutan dan kebutuhan perkembangan fase itu.6

Pada skenario yang ada, anak berada dalam fase Initiative vs Guilt (umur 3-6 tahun). Tahap

ini disebut dengan tahap inisiatif berkaitan dengan tahap falik Freud dan dicirikan dengan

perilaku yang instrusif dan penuh semangat, berani berupaya, dan imajinasi yang kuat. Anak-

anak mengekplorasi dunia fisik dengan semua indra dan kekuatan mereka. Mereka

membentuk suara hati. Tidak lagi hanya dibimbing oleh pihak kuat, terdapat suara dari dalam

yang memperingatkan dan mengancam. Anak-anak terkadang memiliki tujuan atau

melakukan aktivitas yang bertentangan dengan yang dimiliki orang tua atau orang lain, dan

dibuat merasa bahwa aktivitas atau imajinasi mereka merupakan hal yang buru sehingga

menimbulkan rasa bersalah. Anak-anak harus belajar mempertahankan rasa inisiatif tanpa

mengenai hak dan hak istimewa orang lain. Hasil akhirnya adalah arahan dan tujuan.7

8

Page 9: Blok 13 Pleno

II.3 Kebutuhan dasar anakPertumbuhan dan perkembangan anak merupakan hasil interasksi antar faktor genetik

lingkungan, baik lingkungan prenatal maupun post natal. Faktor lingkungan ini yang

memberikan segala macam kebutuhan dasar yang diperlukan oleh anak untuk tumbuh

dan berkembang. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh kembang secar garis besar

digolongkan menjadi 3 kebutuhan dasar yang meliputi :

1. Kebutuha fisis – biomedis (“ASUH”)

2. Kebutuhan akan kasih sayang/emosi (ASIH)

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Jadi dalam membesarkan anak ini hendaknya dipakai falsafah “asuh, asih dan asah”

supaya anak bisa umbuh dan berkembang optimal sesuai dengan kemampuannya dengan

demikian menjadi manusia yang berguna.8

1. Kebutuhan fisik – biomedis (“ASUH”)

Kebutuhan akan “asuh” meliputi

Nutrisi

Nutrisi yang adekuat dan seimbang, merupakan kebutuhan akan “asuh” yang

terpenting. Pemberian nutrisi yang cukup seharusnya dimulai sejak bayi masih dalam

kandungan ibunya. Setelah lahir diupayakan pemberian ASI secara eksklusif, yaitu

pemberian ASI saja sampai anak berusia 4 – 6 bulan. Sejak berumur 6 bulan, sudah

waktunya anak diberikan makanan tambahan atau makanan pendamping ASI.

Pemberian makanan tambahan ini penting untuk melatih kebiasaan makan yang baik

dan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi yang mulai meningkat pada masa bayi dan

prasekolah karena saat itu pertumbuhan dan perkembangannya sangat pesat terutama

pertumbuhan otak.

Nutrisi adalah termasuk pembangun tubuh yang mempunyai pengaruh terhadap

pertumbuhan dan perkembangan, terutama pada tahun tahun pertama kehidupan

dimana anak sedang mengalai pertumbuhan yang sangat pesat terutama pertumbuhan

otak. selain itu nutrisi juga merupakan sumber energy dan zat pelindung.

Yang termasuk nutrisi pembangun tubuh yaitu protein hewani antara lain berbagai

jenis daging (seperti ikan, ayam, sapi) telur, susu. Dan protein nabati antara lain tahu,

tempe, nasi, gandung. Yang termasuk sumber energy yaitu, karbohidrat, lemak, beras,

kentang, gandum, susu, ubi, jagung, singkong, maizena dsb. Dan yang termasuk

9

Page 10: Blok 13 Pleno

nutrisi pelindung tubuh yaitu mikronutrien / mineral ( besi, kalsium, seng, mangan,

dsb), vitamin vitamin dan air.

Perawatan kesehatan dasar : imunisasi, penimbangan BB, pengobatan kalau sakit

Papan/pemukiman yang layak

Keadaan perumahan yang layak dengan konstruksi bangunan yang tidak

membahayakan penghuninya, akan menjamin keselamatan dan kesehatan

penghuninya. Misalnya ventilasi dan pencahayaan yang cukup, tidak penuh sesak,

cukup leluasa untuk anak bermain, bebas polusi, maka akan menjamin tumbuh

kembang anak

Sandang

Pakaian yang layak, bersih dan aman (tidak mudah terbakar, tanpa pernak pernik yang

mudah menyebabkan anak kemasukan benda benda asing).

Hygiene perorangan, sanitasi lingkungan

kebersihan, baik kebersihan perorangan maupun lingkungan memegang peranan

penting pada tumbuh kembang anak. Kebersihan perorangan yang kurang akan

memudahkan terjadinya penyakit penyakit kulit dan saluran pencernaan pada anak

seperti diare, cacing, dll. Sedangkan kebersihan lingkungan erat hubungannya dengan

penyakit saluran pernapasan, saluran pencernaan, serta penyakit akibat nyamuk. Oleh

karena itu pendidikan kesehatan kepada masyarakat harus ditunjukkan bagaimana

membuat lingkungan menjadi layak untuk tumbuh dan kembang anak, sehingga

meningkatkan rasa aman bagi ibu / pengasuh anak dalam menyediakan kesempatan

bagi anaknya untuk mengeksplorasi lingkungan.

Kesegaran jasmani, meliputi olahraga dan rekreasi.

2. Kebutuhan akan emosi / kasih sayang (ASIH)

Kebutuhan akan asih yaitu kebutuhan terhadap emosi meliputi

Kasih sayang orang tua

Kasih sayang orang orang tua yang hidup rukun berbahagia dan sejahtera yang

memberi bimbingan, perlindungan, perasaan aman kepada anak merupakan salah satu

kebutuhan yang diperlukan anak untuk tumbuh dan berkembang seoptimal mungkin.

Bayi yang normal biasanya akan mulai menampakkan rasa cemas bila ditinggalkan

ibunya pada usia 7 – 9 bulan. Pada tahun tahun pertama kehidupan, hubungan yang

erat, mesra dan selaras antara ibu/pengganti ibu dengan anak merupakan syarat

mutlak untuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun

10

Page 11: Blok 13 Pleno

psikososial. Hubungan antara ibu dan anak pada dua tahun pertama dalam kehidupan

si anak harus cukup memberikan kepercayaan pada si anak, akan tetapi bila

berlebihan dapat membuat anak menjadi manja.

Bila seorang ibu oleh karena bekerja harus meninggalkan anaknya, maka hal ini tidak

akan mengakibatkan kelainan pada anak asalkan ibu setiap hari masih dapat bertemu

dan bergaul dengan si anak dalam waktu waktu tertentu. Bila si ibu harus berpisah

dalam waktu yang lama, diperlukan seorang pengasuh.

Rasa aman

Seorang anak akan merasa diterima oleh orang tuanya bila ia merasa bahwa,

kepentingannya diperhatikan serta merasa ada hubungan yang erat antara ia dan

keluarganya

Harga diri

Setiap anak ingin merasa bahwa ia mempunyai tempat dalam keluarga, keinnginannya

diperhatikan serta merasa ada hubungann yang erat antara ia dan keluarganya.

Kebutuhan akan sukses

Setiap anak ingin merasa bahwa apa yang diharapkan daripadanya dapat dilakukannya

dan ia merasa sukses mencapai sesuatu yang diinginkan orang tuanya. Sehingga rang

tua jangan memaksa anaknya melakukan sesuatu diluar kemampuaanya, kerana jika

kegagalan terjadi berulang ulang, ia akan merasa kecewa dan kehilangan kepercayaan

dirinya. Ia akan merasa rendah diri dari pergaulan dengan teman temannya.

Mandiri

Kemandirian pada anak hendaknya didasarkan pada perkembangan anak. Apabila

orang tua masih menuntut anaknya mandiri yang melampaui kemampuannya, maka

anak dapat menjadi tertekan. Anak masih perlu bantuan untuk belajar mandiri, belajar

untuk memahami persoalan, memahami apa yang harus diperhatikan dan semuanya

memerlukan waktu.

Dorongan

Anak membutuhkan dorongan dari orang orang di sekitarnya, apabila ta mampu

menghadapi situasi atau masalah. Dorongan berupa langkah langkah yang dapat

diambil memberi semangat bahwa dia dulu dapat mengatasi dengan baik dsb.

Sehingga anak merasa dapat dorongan dan mempunyai semangat untuk menghadapi

situasi siatusi atau masalah.

Kebutuhan mendapatkan kesempatan dan pengalaman baru

11

Page 12: Blok 13 Pleno

Anak anak membutuhkan dorongan orang tua dan orang orang disekelilingnya dengan

diberikan kesempatan dan pengalaman dalam mengembangkan sifat sifat bawaannya.

Apabila anak menerima hasil tanpa saha, justru anak merasa tidak senang. Dia ingin

diberikan kesempatan menunjukkan kemampuan dan ingin mempunyai pengalaman.

Rasa memiliki

Kebutuhan anak akan rasa memiliki sesuatu harus diperhatikan. Semua benda benda

miliknya yang dianggap berharga harus dapat dia miliki sendiri. Orang tua harus

dapat memberikan “rasa memiliki” pada anak. Penghargaan orang tua pada benda

milik anak sangat diperlukan anak.

Pemenuhan akan emosi (asih) ini dapat dilakukan sedini mungkin yaitu dengan

mendekapkan bayi pada ibunya sesegera mungkin setelah lahir. Keadaan ini akan

menimbulkan kontak fisis (kontak kulit) dan psikis (kontak mata) sedini mungkin.

Kekurangan kasih sayang ibu pada tahun-tahun pertama kehidupan mempunyai dampak

negative terhadap tumbuh kembang, baik secara fisik, mental maupun sosial emosi yang

disebut syndrome deprivasi maternal. Kasih sayang dari otang tuamya baik ayah maupun

ibunya, akan menciptakan ikatan yang erat (bonding) dan kepercayaan dasar (basic

trust).

3. Kebutuhan akan stimulasi mental (ASAH)

Stimulasi mental merupakan cikal bakal proses pembelajaran anak yaitu pendidikan

dan pelatihan. Yang dimaksud stimulasi disini adalah perangsangan yang datang dari

lingkungan luar anak , antara lain berupa latihan atau bermain. Anak yang mendapat

stimulasi yang terarah akan cepat berkembang dibandingkan dengan anak yang

kurang atau bahkan tidak mendapat stimulasi. Stimulasi juga dapat berfungsi sebagai

penguat yang bermanfaat bagi perkembangan anak. Stimulasi harus dilaksanakan

dengan penuh perhatian dan kasih sayang.

Bermain, mengajak anak berbicara (komunikasi verbal) dengan penuh kasih sayang

adalah “makanan” yang penting bagi perkembangan anak. Bermain bagi anak tidak

hanya sekedar mengisi waktu luang anak saja, tetapi melalui bermain anak bisa

belajar mengendalikan dan mengkoordinasikan otot ototnya melibatkan perasaan

emosi dan pikiran. Dengan demikian, melalui bermain anak mendapat berbagai

pengalaman hidup.

Manfaat lain dari bermain apabila bermain bersama orang tuanya adalah hubungan

orang tua dan anak menjadi semakin akrab dan juga orang tua akan mengetahui secara

12

Page 13: Blok 13 Pleno

dini kalau anaknya mengalami gangguan perkembangan. Dan agar dapat bermain,

diperlukan pula tersedianya alat permainan edukatif dan kreatif yang layak, sesuai

dengan kematangan mental anak.

Stimulasi mental ini diperlukan seawall dan sedini mungkin, terutama sampai 4 – 5

tahun pertama setelah lahir. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara pada anak

dalam kandungan serta memperdengarkan jenis jenis music klasik yang protoritmenya

sesuai dengan protoritme janin serta merangsang hemisfer otak kanan. Setelah lahir

stimulasi mental sudah dapat diberikan sedini mungkin, yaitu metekkan bayi pada

ibunya. Tindakan ini pada bayi akan asah yang akan menyempurnakan reflex engisap,

reflex nmenelan dan reflex menemukan putting susu (rooting reflex) maka periode ini

sering disebut sebagai tahun tahun keemasan (Golden Years).

Stimulasi mental ini akan menunjang perkembangan mental–psikososial antara lain,

sifat agamis moral etika, budi luhur, kepribadian mantap, kecerdasan (kognitif,

emosi–sosial, spiritual dsb), kemandirian, kreatifitas, ketrampilan, produktifitas dsb.

Menurut tempat didapatnya, asah (pendidikan) dibagi menjadi

1. Pendidikan informal

di rumah, di dalam keluarga

2. Pendidikan formal

SD, SMP, SMU, PT dsb.

3. Pendidikan nonformal

Merupakan pendidikan ketiga, di masyarakat, misalnya kelompok pengajian anak,

sekolah minggu, pramuka, palang merah remaja dsb.8

II.4 Faktor yang mempengaruhi tumbuh kembangSecara umum terdapat dua faktor utama yang mempengaruhi proses tumbuh kembang yaitu

faktor genetik dan faktor lingkungan.

Faktor genetik, merupakan modal dasar untuk mencapai hasil akhir proses tumbuh kembang

anak. Berdasarkan faktor genetik dari sel telur yang dibuahi, dapat ditentukan kualitas dan

kuantitas pertumbuhan, diantaranya intensitas dan kecepatan pembelahan, derajat sensitifitas

jaringan, umur pubertas dan derajat berhentinya pertumbuhan tulang. Yang termasuk faktor

genetik antara lain; faktor bawaan normal dan patologik, jenis kelamin, suku bangsa atau

bangsa.

13

Page 14: Blok 13 Pleno

Faktor lingkungan, merupakan faktor yang sangat menentukan tercapai atau tidaknya potensi

bawaan. Lingkungan yang cukup baik akan memungkinkan tercapainya potensi bawaan,

sedangkan lingkungan yang kurang baik akan menghambatnya. Lingkungan yang dimaksud

antaranya bio-fisiko-psiko-sosial yang mempengaruhi individu. Faktor lingkungan ini terbagi

lagi menjadi lingkungan pranatal dan postnatal. 3

Faktor lingkungan pranatal yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin sampai lahir

antara lain;

Gizi ibu pada waktu hamil

Gizi ibu yang jelek sebelum dan saat kehamilan lebih sering melahirkan bayi dengan

berat badan lahir rendah. Selain itu dapat juga menyebabkan hambatan pertumbuhan otak

janin, anemia saat bayi lahir, bayi lebih mudah terinfeksi, abortus, dsb. Sehingga proses

tumbuh kembang bayi yang lahir pun akan terganggu.

Mekanis

Trauma dan cairan ketuban yang kurang dapat menyebabkan kelainan bawaan pada bayi

saat dilahirkan. Demikian juga dengan posisi janin dan terus dapat mengakibatkan

talipes, dislokasi panggul, tortikolis kongenital, palsi fasialis, atau kranio tabes.

Toksin/zat kimia

Masa organogenesis adalah masa yang sangat peka terhadap zat-zat teratogen. Seperti

obat-obat tertentu yang dapat menyebabkan kelainan bawaan, selain itu ibu hamil yang

merokok atau meminum alkohol sering melahirkan bayi dengan berat badan rendah, lahir

mati, cacat, atau degradasi mental.

Endokrin

Hormon-hormon yang mungkin berperan pada pertumbuhan janin diantaranya

somatotropin, hormon plasenta, hormon tiroid, insulin, dan peptida lain yang mirip

insulin.

Radiasi

Radiasi pada janin sebelum umur kehamilan 18 minggu dapat menyebabkan kematian

janin, kerusakan otak, mikrosefali, atau cacat bawaan lain.

Infeksi

14

Page 15: Blok 13 Pleno

Infeksi intrauterin yang sering menyebabkan cacat bawaan adalah TORCH. Sedangkan

infeksi lainnya antara lain; varisela, malaria, HIV, polio, campak, leptospirosis,

influensa, dan hepatitis.

Stress

Stress yang dialami ibu pada waktu hamil dapat mempengaruhi tumbuh kembang janin,

antara lain cacat bawaan, kelainan kejiwaan,dsb

Imunitas

Rhesus atau ABO inkomtabilitas sering menyebabkan arbotus, hidrops fetalis, kern

ikterus, atau lahir mati.

Anoreksia embrio

Menurunnya oksigenasi janin melalui gangguan pada plasenta atau tali pusat,

menyebabkan berat badan lahir rendah. 3,5

Bayi yang baru lahir harus melewati masa transisi dari sistem yang teratur yang

bergantung pada ibunya ke sistem yang bergantung pada kemampuan genetik dan

mekanisme homeostatik bayi tersebut. Lingkungan postnatal yang mempengaruhi

tumbuh kembang anak secara umum dapat digolongkan menjadi:

Faktor biologis

Antara lain; ras/suku bangsa mempengaruhi bawaan fisik pada seseorang. Jenis kelamin,

laki-laki lebih sering sakit dibandingkan perempuan. Umur, umur yang paling rawan

adalah umur balita, karena pada masa itu anak mudah sakit dan mudah terjadi kurang

gizi. Selain itu, masa balita merupakan dasar pembentukan kepribadian anak sehingga

diperlukan perhatian khusus. Gizi, makanan memegang peranan penting dalam tubuh

kembang anak, dimana kebutuhan anak berbeda dengan orang dewasa. Karena makanan

bagi anak dibutuhkan juga untuk pertumbuhan. Perawatan kesehatan, perawatan

kesehatan yang baik dan teratur tidak hanya saat anak sakit, tatapi pemeriksaan

kesehatan dan menimbang anak secara teratur untuk menunjang tumbuh kembang anak.

Kepekaan terhadap penyakit, dengan memberikan imunsasi untuk menghindarkan anak

dari penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan cacat atau kematian. Penyakit kronis,

anak dengan penyakit menahun akan terganggu tumbuh kembang serta pendidikannya.

Disamping itu anak juga akan mengalami stress yang berkepanjangan. Fungsi

metabolisme, khusus pada anak perbedaan yang mendasar dalam proses metabolisme

pada berbagai umur sehingga kebutuhan nutrisi harus disesuaikan. Dan yang terakhir

adalah hormon, hormon yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang antara lain;

15

Page 16: Blok 13 Pleno

somatotropin ata growth hormon, hormon tiroid, hormon seks, insulin, dan hormon yang

di sekresikan kelenjar adrenal.3,4,5

Faktor fisik

Antara lain; cuaca, musim, dan keadaan geografis suatu daerah, musim kemarau yang

penjang atau adanya bencana alam dapat berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak.

Sanitasi, santasilingkungan memiliki peranan yang cukup dominan dalam penyediaan

lingkungan yang mendukung kesehatan anak dan tumbuh kembangnya. Karena

kebersihan lingkungan memegang peranan penting dalam timbulnya penyakit. Selain itu

keadaan rumah diantaranya struktur angunan, ventilasi, cahaya, dan kapadatan hunian,

keadaan rumah yang layakdan tidak membahayakan penghuninya akan menjamin

kesehatan penghuninya. Terakhir ialah radiasi, adanya radiasi yang tnggi dapat

mengganggu tumbuh kembang anak. 3

Faktor psikososial

Antara lain; stimulasi, anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih

baik dalam berkembang. Motivasi belajar, dapat dibentuk sejak dini dengan memberikan

lingkungan yang kondusif untuk belajar. Apresiasi dan hukuman, apresiasi saat anak

melakukan sesuatu yang benar dan hukuman yang wajar juga diperlukan saat anak

melakukan hal yang salah. Kelompok sebaya, seorang anak memerlukan teman

sebayanya untuk proses bersosialisasi dengan lingkungannya. Stress, stress pada anak

dapat berpengaruh terhadap tumbuh kembangnya seperti menarik diri, rendah diri, nafsu

makan menurun,dsb. Sekolah, dengan pendidikan yang baik diharapkan dapat

meningkatkan taraf hidup anak tersebut. Cinta dan kasih sayang, anak perlu kasih sayang

dan perlakuan yang adil dari orang tuanya. Kualitas interaksi anak-orang tua, timbal

balik antara anak dan orang tua yang baik akan menimbulkan keakraban dalam keluarga,

sehingga komunikasi yang dua arah dapat terbentuk. 3,5,9

Faktor keluarga dan adat istiadat

Antara lain; pekerjaan/pendapatan keluarga, pendapatan keluarga merupakan penunjang

tumbuh kembang anak baik dalam pemenuhan kebutuhan primer ataupun sekunder.

Pendidikan orang tua, orang tua dengan pendidikan yang baik dapat menerima segala

informasi dari luar terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik. Jumlah saudara,

jumlah anak yang banyak dalam keluarga akan mempengaruhi berkurangnya pemenuhan

kebutuhan baik kasih sayang ataupun kebutuhan primernya. Jenis kelamin, pada

beberapa kalangan masih berlakunya anggapan bahwa status perempuan lebih rendah

dari laki-laki. Stabilitas rumah tangga, tumbuh kembang anak akan berbeda antara anak

16

Page 17: Blok 13 Pleno

Gambar1. Pengaruh Lingkungan Terhadap Tumbuh Kembang3

Masyarakat

Keluarga

Individu

Biologi

Sosial dan Budaya

Fisik

Ekonomi dan Politik

yang tinggal dengan orang tua yang rumah tangganya harmonis dan tidak. Kepribadian

ayah/ibu, kepribadian ayah dan ibu yang terbukan akan berpengaruh lebih baik bagi

tumbuh kembang anak. Adat istiadat, norma, dan agama, secara tidak langsung ikut

berpengaruh pada tumbuh kembang anak.3

II.5 PemeriksaanPada pemeriksaan anak, pemeriksaan harus dilakukan dengan seakurat mungkin. Karena

hasil pengukuran menjadi indikator kesehatan anak. Pengukuran yang dilakukan antara

lain inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi serta beberapa pemeriksaan pengukuran lagi.

Dan dalam pemeriksaan penunjang, dilakukan apabila pada pemeriksaa didapatkan hasil

pemeriksaan yang mencurigakan.

Hasil pengukuran akan dicatat pada KMS untuk menilai pertumbuhan anak. Pada KMS,

hasil pengukuran saat ini akan dihubungkan dengan hasil pengukuran bulan lalu dan

bulan selanjutnya. Hubungan garis-garis pengukuran akan membentuk suatu grafik

pertumbuhan, sehingga pertumbuhan anak dapat dinilai. Pada balita yang sehat, berat

badannya akan selalu naik mengikuti pita pertumbuhan sesuai dengan umurnya.

II.5.1 pemeriksaan fisik

Cara pemeriksaan fisis bayi dan anak sama dengan pada orang dewasa yaitu dengan

melakukan inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi. Inspeksi dengan cara

mengamati, palpasi dengan meraba, perkusi dengan mengetuk permukaan tubuh,

sedangkan auskultasi dengan menggunakan stetoskop. selanjutnya ada pemeriksaan

17

Page 18: Blok 13 Pleno

Antropometri, pemeriksaan ini meliputi meliputi pemeriksaan berat badan, tinggi

badan, lingkar lengan atas, dan lingkar kepala. Pada anak umur 4 tahun, tidak

diwajibkan untuk melakukan pengukuran lingkar kepala dan lingkar lengan atas.

a) Berat badan

Pengukuran berat badan digunakan untuk menilai hasil peningkatan atau

penurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, misalnya tulang, otot, lemak, dan

cairan tubuh sehingga dapat diketahui status keadaan gizi dan tumbuh kembang

anak. Selain menilai berdasarkan status gizidan tumbuh kembang anak, berat

badan juga dapat digunakan sebagai dasar perhitungan dosis dan makanan yang

diperlukan dalam tindakan pengobatan.

Pengukuran berat badan berdasarkan usia menurut WHO dengan standart NCHS

(National Center for Health Statistic) yaitu mengggunakan persentil sebagai

berikut: persentil ke 50-3dikatakan normal, sedangkan persentil kurang atau sama

dengan tiga termasuk kategori malnutrisi.

Pengukuran berat badan berdasarkan tinggi badan menurut WHO yaitu

menggunakan persentasi dari median sebagai berikut: antara 80-100% dikatakan

malnutrisi sedang dan kurang dari 80% dikatakan malnutrisi akut (wasting).

Penilaian berat badan berdasarkan tinggi badan menurut standar buku NCHS

yaitu menggunakan persentil sebagai berikut : persentil 75-25 dikatakan normal,

persentil 10-5 dikatakan malnutrisi sedang, dan kurang dari persentil 5 dikatakan

malnutrisi berat. Selain menggunakan standar buku NCHS dapat juga

menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS). Sebagaimana penelitian Anwar,

dengan adanya KMS perkembangan anak dapat dipantau secara praktis,

sederhana dan mudah. 3

Perkiraan berat badan anak dalam kilogram adalah :

Tabel 1. Perkiraan berdasarkan rumus Berhman

b) Tinggi badan

18

Page 19: Blok 13 Pleno

Tinggi badan merupakan ukuran antropometrik kedua yang terpenting.

Keistimewaannya adalh bahwa ukuran tinggi badan pada masa pertumbuhan

meningkat terus sampai tinggi maksimal dicapai. Walaupun kenaikan tinggi

badan ini berfluktuasi, dimana tinggi badan meningkat pesat pada masa bayi,

kemudian melambat, dan menjadi pesat kembali ( pacu tumbuh adolesen),

selanjutnya melambat lagi dan akhirnya berhenti pada umur 18-20 tahun.

Tulang-tulang anggota gerak berhenti bertambah panjang, tetapi ruas – ruas

tulang belakang berlanjut tumbuh sampai umur 30 tahun, dengan pengisian

tulang pada ujung atas dan bawah korpus-korpus ruas-ruas tulang belakang,

sehingga tinggi badan sedikit bertambah yaitu sekitar 3-5 mm. antara umur 30-

45 tahun tinggi badan tetap statis, kemudian menyusut.

Keuntungan indicator TB ini adalah pengukurunnya obyektif dan dapat diulang,

alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa, merupakan indicator yang

baik untuk gangguan pertumbuhan fisik yang sudah lewat (stunting), sebagai

perbandingan terhdap perubahan-perubahan relative, seperti terhadap nilai BB

dan LLA.

Kerugiannya adalah perubahan tinggi badan relative pelan, sukar mengukur

tinggi badan yang tepat, dan kadang-kadang diperlukan lebih dari seorang

tenaga. Timbangan yang digunakan pada anak umur 4 tahun adalah timbangan

berdiri. Adapun syarat menggunakan timbangan tersebut adalah memakai

pakaian seminimal mungkin.

Perkiraan tinggi badan anak dalam sentimeter adalah :

II.5.2 pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang kali ini dapat dilakukan menurut Denver II juga selalu

digunakan. Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari Denver

Development Screening Test (DDST) dan Revisied Denver Developmental

Screening Test (DDST-R) adalah salah satu dari metode skrining terhadap kelainan

perkembangan anak.7 Tes ini bukan tes diagnostik atau tes IQ. Waktu yang

dibutuhkan 15-20 menit. Adapun tujuan dari DDST II antara lain sebagai berikut :

19

Page 20: Blok 13 Pleno

1. Mendeteksi dini perekembangan anak.

2. Menilai dan memantau perkembangan anak sesua usia (0 – 6 tahun)

3.  Salah satu antisipasi bagi orang tua.

4. Identifikasi perhatian orang tua dan anak tentang perkembangan

5.  Mengajarkan perilaku yang tepat sesuai usia anak

Aspek perkembangan yang dinilai ada 4 sektor, yaitu :

a. Personal Social (perilaku sosial)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri, bersosialisasi dan

berinteraksi dengan lingkungannya.

b. Fine Motor Adaptive (gerakan motorik halus)

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk mengamati sesuatu,

melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan

dilakukan otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat

c. Language (bahasa)

Kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah

dan berbicara spontan

d. Gross motor (gerakan motorik kasar)

Aspek yang berhubungan dengan pergerakan dan sikap tubuh.

Alat yang digunakan adalah :

Alat peraga: benang wol merah, kismis/ manik-manik, peralatan makan,

peralatan gosok gigi, kartu/ permainan ular tangga, pakaian, buku gambar/

kertas, pensil, kubus warna merah-kuning-hijau-biru, kertas warna (tergantung

usia kronologis anak saat diperiksa).

Lembar formulir DDST II

Buku petunjuk sebagai referensi yang menjelaskan cara-cara melakukan tes

dan cara penilaiannya.

Prosedur DDST terdiri dari 2 tahap, yaitu:

1) Tahap pertama: secara periodik dilakukan pada semua anak yang berusia:

a. 3-6 bulan

b. 9-12 bulan

c. 18-24 bulan

d. 3 tahun

e. 4 tahun

f. 5 tahun

20

Page 21: Blok 13 Pleno

2) Tahap kedua dilakukan pada mereka yang dicurigai adanya hambatan

perkembangan pada tahap pertama. Kemudian dilanjutkan dengan evaluasi

diagnostik yang lengkap.

Jika Lulus (Passed = P), gagal (Fail = F), ataukah anak tidak mendapat

kesempatan melakukan tugas (No Opportunity = NO).

Cara pemeriksaan Denver II

Tetapkan umur kronologis anak, tanyakan tanggal lahir anak yang akan

diperiksa. Gunakan patokan 30 hari untuk satu bulan dan 12 bulan untuk satu tahun.

Jika dalam perhitungan umur kurang dari 15 hari dibulatkan ke bawah, jika sama

dengan atau lebih dari 15 hari dibulatkan ke atas.

Tarik garis berdasarkan umur kronologis yang memotong garis horisontal tugas

perkembangan pada formulir DDST.

Setelah itu dihitung pada masing-masing sektor, berapa yang P dan berapa yang F.

Berdasarkan pedoman, hasil tes diklasifikasikan dalam: Normal, Abnormal, Meragukan

dan tidak dapat dites.

1) Abnormal

Bila didapatkan 2 atau lebih keterlambatan, pada 2 sektor atau lebih.

Bila dalam 1 sektor atau lebih didapatkan 2 atau lebih keterlambatan Plus 1

sektor atau lebih dengan 1 keterlambatan dan pada sektor yang sama tersebut

tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal usia.

2) Meragukan

Bila pada 1 sektor didapatkan 2 keterlambatan atau lebih.

Bila pada 1 sektor atau lebih didapatkan 1 keterlambatan dan pada sektor yang

sama tidak ada yang lulus pada kotak yang berpotongan dengan garis vertikal

usia.

3) Tidak dapat dites

Apabila terjadi penolakan yang menyebabkan hasil tes menjadi abnormal atau

meragukan.

4) Normal

Semua yang tidak tercantum dalam kriteria di atas.

21

Page 22: Blok 13 Pleno

Skrining ulang pada 1 sampai 2 minggu untuk mengesampingkan faktor temporer. Pada

anak-anak yang lahir prematur, usia disesuaikan hanya sampai anak usia 2 tahun. Interpretasi

dari nilai Denver II adalah sebaga berikut.

Advanced

Bila anak mampu melaksanakan tugas pada item disebelah kanan garis umur, lulus

kurang dari 25% anak yang lebih tua dari usia tersebut.

Normal

Bila anak gagal/ menolak tugas pada item disebelah kanan garis umur,

lulus/gagal/menolak pada item antara 25-75% (warna putih).

Caution

Tulis C pada sebelah kanan blok, gagal/menolak pada item antara 75-100% (warna

hijau).

Delay

Gagal/menolak item yang ada disebelah kiri dari garis umur.10

Berikut hasil pemeriksaan denver normal pada anak usia 4 tahun:

Personal sosial, mencakup:

Bisa memakai dan melepas baju sendiri (75%)

Mencuci dan mengeringkan tangan (85%)

Menyebutkan nama teman (85%)

Adaptif motor halus, mencakup:

Mencontoh orang lain

Membentuk menara dari kubus

Meniru garis vertikal

Bahasa, mencakup:

Menyebutkan warna

Mengetahui dua kegiatan

Mengerti maksud yang dibicarakan

Motorik kasar, yang terdiri dari:

Melompat dengan satu kaki

Berdiri dengan satu kaki

Menendang bila ke depan

22

Page 23: Blok 13 Pleno

++

II. 6 Penatalaksanaanpenatalaksanaan dibagi menjadi 2, yaitu medik dan non medik.

1. Medik

Dengan pemberian vitamin dan suplemen, guna meningkatkan daya tahan tubuh dan

menambah nafsu makan anak. Adapula dengan diberi imunisasi dasar yang lengkap,

23

Gambar 1. Denver II

Page 24: Blok 13 Pleno

terutama orang-orang yang beresiko tinggi terkena penyakit seperti bayi, anak usia balita,

anak sekolah, dan wanita hamil. Ada 2 cara melakukan imunisasi, yaitu oral dan

penyuntikan.7 Kelima jenis imunisasi yang harus diperoleh anak, yaitu:

BCG diberikan 1 kali (pada usia 1 bulan)

DPT diberikan 3 kali (pada usia 2,3,dan 4 bulan)

Polio diberikan 4 kali (pada usia 1,2,3, dan 4 bulan)

Campak diberikan 1 kali (pada usia 9 bulan)

Hepatitis B diberikan 1 kali (pada usia 0-7 hari)

2. non medik

berdasarkan hasil pemeriksaan yang diperoleh, ada beberapa bantuan yang dapat diberikan

kepada anak. Bantuan tersebut berapa:

1. Langsung

anak diberikan terapi langsung, seperti

a. psikoterapi

b. play therapy

c. behaviour therapy

2. Tidak langsung

terapi dilakukan terhadap orang tua, agar mereka dapat mengubah cara bersikap dan

bertindak terhadap anaknya. Perubahan cara mendidik juga dapat diharapkan dari guru.

Terhadap saudara-saudara, pengasuh atau orang lain yang berhubungan dengan anak,

dapat pula diberikan petunjuk agar memperlihatkan sekap dan perlakuan setepat-

tepatnya terhadap anak.

3. Penyaluran

Oleh karena keadaan tertentu, seringkali terpaksa dibutuhkan pertolongan sepenuhnya

dari ahli lain atau diberikan secara kerjasama.

a. ahli lain misalnya psikiater, dokter anak, neurolog, atau lainnya.

b. lembaga/instansi yang berhubungan dengan anak, misalnya Sekolah Pendidikan

Luar Biasa (SPLB), dengan berbagai golongannya, sekolah lain sesuai dengan bakat

anak (misal Sekolah Teknik), Dinas Sosial, Pramuka, Perkumpulan kesenian,

olahraga dan sebagainya.11

24

Page 25: Blok 13 Pleno

BAB III

PENUTUP

III.1 KesimpulanDalam proses tumbuh kembangnya, anak mengalami tahap-tahap tersendiri sesuai

dengan tahapanya tersendiri. Proses tumbuh kembang anak terus berlangsung baik secara

fisik yang terlihat dari berat badan, tinggi badan dan sebagainya. Ataupun secara mental yang

terlihat dari psikososialnya, cara berpikir, ataupun secara moral.

Berdasarkan skenario di atas, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut mengalami

gangguan pertumbuhan , yaitu pada berat badannya yang tidak bertambah, dan gangguan

perkembangan yang terutama pada masalah psikososial. Selain itu juga dapat disimpulkan

adanya hubungan timbal balik yang saling mempengaruhi antara factor-faktor pengaruh

tumbuh kembang.

Daftar Pustaka

1. Widiasuria S, Tanuwijaya S, Roesmil K, Fadlyana E. Pemeriksaan bayi/anak sehat.

Dalam: Garna H, Suroto E, Melinda M, Prasetyo D, editor. Pedoman diagnosis dan

terapi ilmu kesehatan anak. Edisi ke-2. Bandung: Bagian Ilmu Kesehatan Anak

Fakultas Kedokteran/Universitas Padjadjaran; 2000.h.3-32

25

Page 26: Blok 13 Pleno

2. Aziz A. Pengantar ilmu kesehatan anak untuk pendidikan kebidanan. Jakarta:

Salemba medika.2008.p.8-23.

3. Soetjiningsih, Ranuh G. Tumbuh kembang anak. Jakarta: penerbit buku kedokteran

EGC. 1995.h. 1-53

4. Behrman RE, Vaughan VC. Nelson Ilmu Kesehatan Anak [ Edisi 15, Bagian 1].

Penerbit buku kedokteran EGC. 2000.

5. Staff Pengajar IKA FKUI. Buku Kuliah Ilmu kesehatan Anak[Bagian 1]. Bagian IKA

FKUI. 1985.h. 145-167

6. Elvira SD. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Kedokteran

Universitas Indonesia; 2010. h.395-7

7. Steven SA. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Dalam: Samik W, penyunting.

Pertumbuhan dan Perkembangan. Edisi ke-15. Jakarta: EGC; 2000. p.45-85

8. Narenda Moersintowarti, Sularyo Titi, Soetjiningsih. Tumbuh kembang anak dan

remaja. Jakarta: CV Sagung Seto;2008.h.14-60.

9. Djiwandono SEW. Psikologi pendidikan. Jakarta: grasindo. 2005.h. 83

10. Sunaryo. Psikologi untuk keperawatan. Jakarta: EGC; 2004. H.53

11. Staf pengajar IKA FK UI. Buku kuliah: ilmu kesehatan anak 1. Jakarta: Infomedika.

2007.

26

Page 27: Blok 13 Pleno

TUMBUH KEMBANG

BLOK 13

KELOMPOK B3

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERITAS KRISTEN KRIDA WACANA

2011

27

Page 28: Blok 13 Pleno

TUMBUH KEMBANG PADA ANAK 4 TAHUN

Kelompok B3

Joseph Halim 102009037

Mangara Wahyu C 102009232

Sari prasili suddin 102010029

Rina Purnawati 102010073

Emily Nadya Akman 102010115

Anggia Lestari 102010170

Giovani Anggasta 102010223

Mia Ckristina 102010277

Richard Meldiawan Bu’tu 102010336

Fathin Amirah Aminnuddin 102010376

PROGRAM STUDI SARJANA KEDOKTERAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERITAS KRISTEN KRIDA WACANA

2011

28